ACARA VII
ORIENTASI LAPANGAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lingkungan yang cocok bagi tanaman adalah lingkungan dimana tanaman
tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehinggga dapat
menghasilkan produk yang berkualitas dan juga yang terpenting disini adalah
tanaman juga berkualitas baik sehingga budidaya tanaman tersebut berdaya saing
tinggi dan dapat dikomersilkan.
Budidaya tanaman dapat berhasil jika lingkungan yang dipilih cocok. Hal
ini tergantung dari sifat-sifat tanaman tersebut yang dibudidayakan. Jika para
petani telah mengenal dengan baik sifat-sifat tanaman yang akan dibudidayakan,
maka dengan mudah petani dapat menentukan lingkungan yang cocok untuk
tanaman tersebut karena setiap tanaman membutuhkan perlakuan lingkungan yang
berbeda-beda tergantung dari sifat dan jenis genetiknya.
Sedangkan kondisi lingkungan secara langsung maupun tidak langsung
dipengaruhi sifat dan jenis lahan, jenis tanah, tipe ikilim, vegetasi lainya serta
tindakan manusia. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil produk budidaya
tanaman yang maksimal, maka perlu adanya dilakukan orientasi lapangan.
B. TUJUAN
Mengamati dan mempelajari berbagai aspek budidaya tanaman pada
kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Budidaya tanaman adalah usaha tani yang memanipulasi kondisi
lingkungan guna memperoleh produktifitas yang berdaya saing tinggi untuk
mencukupi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, perlu adanya orientasi lapangan
untuk mengamati dan mempelajari berbagai aspek budidaya tanaman pada kondisi
lingkungan yang berbeda-beda.
Perkembangan, pertumbuhan, reproduksi, serta produksi bididaya tanaman
dipengaruhi oleh faktor genetic dan faktor lingkungan seperti pada persamaan
dibawah ini :
f(Y) = G + E + (GE)
Dimana:
f(Y) adalah hasil produk
G adalah genetik
E adalah lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan,
reproduksi serta produksi budidaya tanaman antara lain:
1. Edafik dan Fisiografik
Edafik dan Fisiografik meliputi macam lahan, jenis tanah topografi, sifat
fisik, dan kimia tanah (tekstur tanah, strutur tanah, kelembaban, dan pH tanah).
a. Macam lahan
Lahan mempunyai sifat yang berbeda-beda, sehingga jenis lahannya pun
dikatakan berbeda. Ada sawah irigasi yaitu sawah yang mengunakan irigasi atau
pengaturan air karena ada jenis tanaman atau sebagai contoh sawah yang
membutuhkan banyak air sedangkan didaerah tersebut airnya tidak terlalau
mencukupi sehingga tanaman hanya akan mengandalkan dari air hujan, contoh
dari tanaman yang ditanman disawah irigasi adalah tanaman semusim (padi,
kangkung, jagung, dll) yang sebagian besar lebih besar banyak membutuhkan air
dibandingkan dengan tanaman tahunan.
Ada juga terdapat sawah tadah hujan yaitu sawah yang hanya dengan
mengandalkan air hujan saja sudah dapat mengatasi kebutuhan air untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b. Jenis tanah
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar
permukaan planet bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memliki sifat
sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan
induk dan keaadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula (Notohadi,
1998)
c. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan zarah-zarah tanah yang membentuk pola
keruangan. Proses yang terlibat dalam pembentukan struktur tanah ini ialah
penjojotan dan agredasi, dengan atau tanpa atau diikuti sementasi (Notohadi,
1998). Faktor-faktor yang menentukan struktur yang baik adalah ukuran dan
keteraturannya kedalam butiran dari partikel-partikel mineral dari berbagai ukuran
tersebar bersama bahan organic atau persenyawaan pekat.
Tanah yang sangat berbutir-butir, baik aeresinya dan memiliki daya
pegang air tinggi, karena kenaikan ukuran ruang pori-pori tanah. Pori-pori tanha
ditempati air dan udara dengan perbandingan yang berbeda-beda.
d. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif tiga golongan besar partikel
tanah dalam suatu masa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi
lempung (clay), debu (silt), dan pasir (sand). Tekstur tanah merupakan satu-
satunya sifat fisik tanah yang tetap dan tidak mudah diubah oleh tangan manusia
jika tidak ditambah dari tempat lain (Isa darmawija, 1992).
Tekstur tanah mempengaruhi daya tahan air dan laju infiltrasi air. Tanah-
tanah kasar mengizinkan infiltrasi dan perlokasi air yang cepat, sehingga tidak ada
“run off” permukaan sekalipun sehabis hujan lebat. Sebaliknya tanah liat begitu
halus teksturnya, sehingga sedikit air menembus tingkat bawah, terutama sesudah
permukaan liat menjadi basah dan mengembang. Akan tetapi tanah kasar tidak
mampu mempertahankan air dalam jumlah besar.
e. Topografi
Bentuk topografi antara tempat satu dengan yang lainnya tentu saja ada
perbedaan. Hal tersebut tergantung dari daya tahan tanaman yang akan
dibudidayakan terhadap lingkungannya. Oleh karena itu perlu diamati dan
diperhatikan pula cara atau teknik pengolahan tanaman agar tanaman dapat tetap
bertahan hidup dengan bentuk topografi tertentu.
Ada tanaman yang harus ditanampada lahan yang datar dan ada pula yang
ditanam pada keadaan landai ataupun miring. Hal ini tergantung dari daya tahan
tanaman budidaya tersebut untuk bertopografi.
f. sifat fisik dan kima tanah
1) Kelembaban
Jumlah air yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas-batas
tertentu. Bila tanah kekurangan air maka tanaman akan mati karena kekeringan,
namun bila tanah mengalami kelebihan air dapat merupakan kesukaran (Setyadi
Harjadi, 1984).
2) PH tanah
PH tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman yang vital adalah
sebesar 6 – 7. nilai pH yang terlalu tinggi akan menyebabkan keracunan pada
akar-akar tanaman sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Begitu pula
apabila pH tanah terlalu rendah tanaman juga dapat mengalami keracunan.
2. Klimatik
Klimatik termasuk ke dalam unsur-unsur iklim dibawah ini, antara lain :
a. Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya matahari sangatlah mempengaruhi pertumbuhan tanaman
karena cahaya matahari adalah sumber energi tanaman untuk proses fotosintesis
yang kelak dapat memproduksi hasil tanaman yang berguna untuk kebutuhan
pokok sehari-hari bagi manusia.
b.Kelembaban dan curah hujan
Kelembaban udara sangat mempengaruhi tanaman dalam proses
transpirasi atau penguapan. Sedangkan curah hujan berhubungan erat dengan
kelembaban udara. Semakin tinggi curah hujan, maka semakin tinggi pula
kelembaban udaranya.
c. Gerakan udara serta iklim mikro
Gerakan udara serta iklim mikro berpengaruh pada proses pembuahan atau
pembungaan yang membutuhkan faktor lingkungan tersebut.
3. Biotik
Biotik yaitu flora dan fauna yang hidup di sekeliling tanaman, baik yang
bersifat merugikan maupun menguntungkan.
a. Flora
1) Flora yang menguntungkan
Flora yang menguntungkan adalah tumbuhan yang membantu tanaman
budidaya untuk terus tumbuh dan berkembang seperti tanaman pestisida nabati
yang membantu tanaman budidaya untuk menghindari dari serangan hama.
Contohnya seperti tanaman nimbi dan nimba sebagai tanaman pestisida nabati.
2) Flora yang merugikan
Flora yang merugikan akan mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya
utntuk terus tumbuh dan berkembang seperti gulma sebagai parasit yang terdapat
pada tanaman budidaya sehingga menghambat pertumbuhan tanaman budidaya
karena nutrisi yang ada pada tanaman budidaya diserap oleh gulma.
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya dan memiliki
pengaruh negatif, sehingga kehadirannya tidak dikehendaki oleh menusia
(Rahmat, 2003).
b. Fauna
1) Fauna yang menguntungkan
Fauna yang menguntungkan seperti jenis serangga dapat membantu
tanaman budidaya dalam proses pembuahan maupun pembungaan.
2) Fauna yang merugikan
Fauna yang merugikan yang dimaksud adalah seranga dari hama. Dengan
adanya hama tanaman maka tanaman budidaya tidak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
4. Budidaya tanaman
Budidaya tanaman meliputi seluruh aspek budidaya yang mengatur respon
terhadap lingkungannya, agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik. Budidaya tanaman yang dimaksud adalah teknik dalam pengolahan tanaman
budidaya.
Tanaman yang akan dibudidayakan adalah tanaman yang mempunyai
peluang tinggi untuk dikonsumsi konsumen atau merupakan termasuk kedalam
kebutuhan pokok sehari-hari. Contoh kecil dari hal tersebut adalah tanaman
sayuran.
Tanaman sayuran mempunyai arti penting karena dapat menghasilkan
sayur yang sangat diperlukan utnuk kebutuhan sehari-hari. Sayuran mengandung
mineral dan vitamin, terutama vitamin B dan vitamin C.
Sebagian besar tanaman sayuran kacang-kacangan mengandung protein
dan lemak yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan jika tanaman sayuran kacang-
kacangan bila dikombinasikan dengan jenis tanaman pokok yang mengandung
hidrat arang, maka jenis pangan dari kacang-kacangan mempunyai kemungkinan
besar untuk mempunyai masalah kekurangan gizi.
Salah satu tanaman sayuran yang berdaya saing tinggi adalah kacang tanah
(Arachis Hypogea L). Tanaman kacang tanah termasuk kedalam famili
leguminoceae atau kacang-kacangan yang merupakan tanaman bergizi tinggi.
Tanaman kacang tanah bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman kacang
yang ada di Indonesia sekarang ini berasal dari benua Amerika atau diduga dari
Brazillia (Amerika Selatan).
Pemasukan ke Indonesia pertama-tama diperkirakan dibawa oleh
pedagang-pedagang Spanyol sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke
Maluku pada tahun 1521-1529 atau setelah tahun 1597. Pada tahun 1863 HOLLE
memasukan kacang tanah ke Indonesia dari Inggris dan pada tahun 1864
SCHEFFER memasukkan kacang tanah dari Mesir. Tipe varietas yang
dimasukkan orang-orang Spanyol adalah tipe menjalar sedang yang dimasukkan
HOLLE dan SCHEFFE adalah tipe tegak. Kacang tanah yang ditanam
mengalami persilangan alam dan menghasilkan tipe-tipe sebagai berikut :
a. Kacang Cina berumur dalam, yaitu 6 – 8 bulan.
b. Kacang Brul, berumur,yaitu 100 – 120 hari.
c. Kacang Holle, mempunyai tipe campuran.
Kacang tanah yang banyak ditanam sampai saat ini dalah kacang tanah
yang mempunyai tipe tegak dan berumur 110 – 120 hari.
Perbedaan hasil dari daerah-daerah sentra produksi kacang tanah
disebabkan oleh berbagai macam faktor yang berbeda, antara lain jenis tanah,
iklim dan cara bercocok tanamnya.
III. BAHAN DAN ALAT
A. Bahan
1. Pertanaman tanaman kacang
tanah
2. Kuisioner
3. Data iklim
B. Alat
1. Soil tester
2. Lux meter
3. Altimeter
4. Alat tulis
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menetapkan sampel (area sampel untuk diamati).
2. Mengamati dan mencatat data dari sampel yang bersangkutan, berdasarkan
kuisioner yang telah disampaikan.
3. Membuat laporan data yang diperoleh secara deskriptif.
V. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada tiga daerah yang berbeda :
1. Sampel A
Desa : Kaliwinasuh
Kecamatan : Kelampok
Komoditas : Kacang Tanah
Nama Petani : Suhadi
A. Keadaan Umum Lahan
1) Jenis lahan yang digunakan adalah sawah irigasi.
2) Bentuk topografi lahan didaerah ini adalah datar.
3) Ketinggian tempat didaerah ini adalah 120 m diatas permukaan laut.
4) Di daerah ini dilakukan konversi lahan.
5) Konversi lahannya dalam bentuk pembuatan teras (terassering).
B. Aspek Budidaya
1) Pola tanam yang dilakukan pada daerah ini adalah pola tanam
monokultur dimana hanya terdapat satu jenis tanaman yang
dibudidayakan.
2) Umur tanaman saat pengamatan adalah 88 hari setelah tanam.
3) Tanaman akan dipanen ketika sudah berumur 90 hari setelah tanam.
4) Hasil prediksi tanaman per satuan luas sebesar 2 ton/Ha.
5) Tanaman hanya dibudidayakan satu kali dalam setahun.
6) Cara penanamannya dilakukan dengan cara tabela yaitu cara
penanaman yang dilakukan tidak dengan berpindah tanam.
7) Asal bibit dari tanaman yang dibudidayakan adalah dengan membeli
yang sudah jadi di pasar.
8) Jarak tanam yang dilakukan pada tanaman ini adalah 20 x 20 cm
9) Kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu :
Ada waktu pelaksanaan dilakukan penyiangan sebanyak satu kali tiap
dua minggu dan dilakukan pengairan satu kali tiap minggu.
Pemupukan dan pemasangan ajir pada daerah ini tidak dilakukan.
C. Aspek Agribisnis
1) Kondisi tanaman pada daerah ini cukup baik.
2) Motifasi petani menanam tanaman kacang tanah adalah hanya untuk
rotasi tanaman agar menjaga tanah tetap subur.
3) Tanaman tersebut ditanam sekarang karena pada musim saat
pengamatan musimnya cukup bagus untuk penanaman kacang tanah
yaitu tidak terlalu sering hujan, karena apabila musim huja tanaman
akan mati dan apabila hidup hasilnya pun akan menurun tajam.
4) Menurut hasil diatas dapat kita lihat bahwa tanaman tersebut
menguntungkan karena waktu penanamanya tepat sehingga
diperkirakan pada musim hujan tanaman sudah dipanen.
D. Informasi Tambahan
1) PH tanah pada daerah ini sebesar 6.
2) Kelembaban tanah pada daerah ini sebesar 92%.
3) Intensitas cahaya pada daerah ini adalah :
Bawah tanaman : 8
Antara dua tanaman : 60
Titik diagonal diantara empat tanaman : 4
1 m diatas permukaan tanah : 75
Tempat terbuka : 97
2. Sampel B
Desa : Kalimandi
Kecamatan : Kelampok
Komoditas : Kacang Tanah
Nama Petani : Jarwono
A. Keadaan Umum Lahan
1) Jenis lahan yang digunakan adalah sawah irigasi.
2) Bentuk topografi lahan didaerah ini adalah datar.
3) Ketinggian tempat didaerah ini adalah 110 m diatas permukaan laut.
4) Didaerah ini dilakukan konversi lahan.
5) Konversi lahannya dalam bentuk pembuatan teras (terassering).
B. Aspek Budidaya
1) Pola tanam yang dilakukan pada daerah ini adalah pola tanam
monokultur dimana hanya terdapat satu jenis tanaman yang
dibudidayakan.
2) Umur tanaman saat pengamatan adalah 75 hari setelah tanam.
3) Tanaman akan dipanen ketika sudah berumur 90 hari setelah tanam.
4) Hasil prediksi tanaman per satuan luas sebesar 1 ton/Ha.
5) Tanaman hanya dibudidayakan satu kali dalam setahun.
6) Cara penanamannya dilakukan dengan cara tabela yaitu cara
penanaman yang dilakukan tidak dengan berpindah tanam.
7) Asal bibit dari tanaman yang dibudidayakan adalah dengan membeli
yang sudah jadi di pasar.
8) Jarak tanam yang dilakukan pada tanaman ini adalah 20 x 20 cm.
9) Kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu :
Ada waktu pelaksanaan dilakukan penyiangan sebanyak satu kali tiap
tiga minggu dan dilakukan pengairan satu kali tiap minggu.
Pemupukan dan pemasangan ajir pada daerah ini tidak dilakukan.
C. Aspek Agribisnis
1) Kondisi tanaman pada daerah ini kurang baik.
2) Kondisi tanaman yang kurang baik disebabkan karena hama burdur.
3) Sejauh ini cara penanggulangan hama burdur masih diupayakan, tetapi
para petani mengira bahwa hama burdur disebabkan karena mulai
datangnya musim dingin.
4) Motivasi petani menanam tanaman kacang tanah adalah hanya untuk
rotasi tanaman agar menjaga tanah tetap subur atau sebagai pengganti
tanaman padi.
5) Menurut hasil diatas dapat kita lihat bahwa tanaman tersebut tidak
menguntungkan/merugikan karena tanaman terserang hama selain itu
juga waktu penanamanya tidak tepat sehingga diperkirakan hasil
panennya akan berkurang/mengalami kerugian karena tidak sebanding
dengan biaya pemeliharaan dll.
D. Informasi Tambahan
Menurut petani jika hasil tanam baik maka dapat dijadikan bibit. yang
dipanen pada umur 105 hari.
1) PH tanah pada daerah ini sebesar 6.
2) Kelembaban tanah pada daerah ini sebesar 90%.
3) Intensitas cahaya pada daerah ini adalah :
Bawah tanaman : 10
Antara dua tanaman : 78
Titik diagonal diantara empat tanaman : 8
1 m diatas permukaan tanah : 80
Tempat terbuka : 99
3. Sampel C
Desa : Karangwangkal
Kecamatan : Purwokerto Utara
Komoditas : Kacang Tanah
Nama Petani : Wito Supono
A. Keadaan Umum Lahan
1) Jenis lahan yang digunakan adalah lahan kering
2) Bentuk topografi lahan didaerah ini adalah datar
3) Ketinggian tempat didaerah ini adalah 90 m diatas permukaan laut
4) Didaerah ini dilakukan konversi lahan
5) Konversi lahannya dalam bentuk pengolahan tanah
B. Aspek Budidaya
1) Pola tanam yang dilakukan pada daerah ini adalah pola tanam
monokultur dimana hanya terdapat satu jenis tanaman yang
dibudidayakan
2) Umur tanaman saat pengamatan adalah 88 hari setelah tanam
3) Tanaman akan dipanen ketika sudah berumur 90 hari setelah tanam
4) Hasil prediksi tanaman per satuan luas sebesar 2 ton/Ha
5) Tanaman hanya dibudidayakan satu kali dalam setahun
6) Cara penanamannya dilakukan dengan cara tabela yaitu cara
penanaman yang dilakukan tidak dengan berpindah tanam
7) Asal bibit dari tanaman yang dibudidayakan adalah dengan membeli
yang sudah jadi di Pasar
8) Jarak tanam yang dilakukan pada tanaman ini adalah 20 x 20 cm
9) Kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu :
Ada waktu pelaksanaan dilakukan penyiangan sebanyak satu kali tiap
dua minggu dan dilakukan pengairan satu kali tiap minggu.
Pemupukan dan pemasangan ajir pada daerah ini tidak dilakukan.
C. Aspek Agribisnis
1) Kondisi tanaman pada daerah ini cukup baik.
2) Motivasi petani menanam tanaman kacang tanah adalah hanya untuk
rotasi tanaman agar menjaga tanah tetap subur.
3) Tanaman tersebut ditanam sekarang karena pada musim saat
pengamatan musimnya cukup bagus untuk penanaman kacang tanah
yaitu tidak terlalu sering hujan, karena apabila musim huja tanaman
akan mati dan apabila hidup hasilnya pun akan menurun tajam.
4) Menurut hasil diatas dapat kita lihat bahwa tanaman tersebut
menguntungkan karena waktu penanamanya tepat sehingga
diperkirakan pada musim hujan tanaman sudah dipanen.
D. Informasi Tambahan
1) PH tanah pada daerah ini sebesar 7.
2) Kelembaban tanah pada daerah ini sebesar 88%.
3) Intensitas cahaya pada daerah ini adalah :
Bawah tanaman : 6
Antara dua tanaman : 56
Titik diagonal diantara empat tanaman : 3
1 m diatas permukaan tanah : 74
Tempat terbuka : 90
VI. PEMBAHASAN
Tanaman kacang tanah (Arachis Hypogea L) merupakan salah satu jenis
kacang-kacangan yang mengandung mineral dan vitamin, baik vitamin B mupun
vitamin C yang mempunyai daya saing tinggi untuk dikomersilkan karena
tanaman kacang tanah merupakan tanaman yang dikonsumsi sehari-hari.
Walaupun tanaman kacang tanah bukan termasuk tanaman asli Indonesia, tetapi
tanaman tersebut banyak ditanam di daerah Indonesia.
Tanaman kacang memerlukan iklim yang lembab. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti : tanah,
temperatur, sinar matahari, hujan, kecepatan angin dan faktor-faktor iklim lainnya.
Didaerah yang memiliki musim kemarau nyata (kering/kurang curah hujannya),
kacang tanah memerlukan cairan terutama pada fase perkecambahan, pembuahan
dan pengisian polong.
Pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi, penyerapan zat hara dari
dalam tanah, panen pengolahan hasil, serangan cendawan akar (Cercospora sp)
merupakan problem.
Kacang tanah tidak terlalu memilih tanah khusus. Pada tanah berat (Heavi
Clay/Fine Textured Soil) kacang tanah masih dapat menghasilkan asal pengolahan
tanah dilakukan dengan sempurna. Kesulitan yang dihadapi pada saat panen
banyak polong yang ketinggalan. Pada tanah kurus, sebaiknya sebelum kacang
tanah ditanam, tanah ditanami terlebih dahulu dengan Crotalaria sp dan bahan
hijaunya dibenamkan dalam tanah tersebut atau humus dari tempat lain
dibenamkan. Pada tanah yang mempunyai derajat kemasaman rendah (pH
dibawah 6,0), pengapuran dapat memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan
hasil kacang tanah
Budidaya tanaman kacang tanah dapat berhasil dan memberikan
keuntungan yang maksimal apabila berbagai aspek dapat terpenuhi dengan baik.
Aspek itu antara lain aspek umum lahan, aspek budidaya dan aspek agribisnis.
Dari aspek itu yang sangat penting apabila ingin mendapatkan hasil kacang tanah
yang paling banyak adalah aspek umum lahan dan aspek budidaya.
A. Aspek umum lahan.
Dari hasil survey yang didapat ternyata kacang tanah banyak ditanam pada
lahan atau tanah irigrasi dan tanah lahan kering. Dilihat dari ketinggian dan
topografi kebanyakan banyak ditanam pada ketinggian 500 m dan pada topografi
datar. Selain itu adanya konservasi lahan dengan cara membuat terasering dan
pengolahan lahan.
Apabila dari aspek budidaya tanaman yang baik ternyata kacang tanah
sangat cocok ditanam pada ketinggian 0-500 m. Lahan yang paling cocok bagi
kacang tanah adalah lahan bekas tanaman padi sawah (rendengan). Lahan bekas
tanaman padi ini harus diolah sebaik mungkin agar tanaman selalu dalam keadaan
gembur, lembab dan pertukaran udara yang baik. Selain itu drainase harus selalu
diperhatikan dan sisa tanaman sebelumnya seperti tonggak jerami dan segala
sesuatu tumbuhan yang tidak perlu harus dibabat, lalu dibenamkan dalam tanah
dengan cara mencangkul. Terdapat kendala utama budidaya tanaman kacang
tanah dilihat dari tipe lahan :
1. Lahan sawah irigrasi :
Pengatusan jelek dan kepadatan tanah.
Kekeringan akhir musim kemarau.
Serangan penyakit utama, khususunya bercak daun cercospora, karat,
dan virus.
Serangan tikus.
2. Lahan kering tadah hujan.
Pengatusan dan kepadatan tanah.
Kekeingan pada pertanaman musim kemarau.
Kekurangan unsur hara.
Praktek budidaya yang jelek.
Persaingan gulma.
Serangan hama pemakan daun pada tingkat rendah.
3. Lahan bukaan baru.
Kesuburan tanah rendah.
Kandungan bahan organik di dalam tanah rendah.
Serangan penyakit utama, khususnya bercak daun cercospora, karat,
dan virus.
Kisaran konservasi lahan sangat menentukan hasil dari kacang tanah.
Usaha konservasi ini dapat meliputi berapa hal :
1. Pengolahan tanah untuk mensiptakan tanah yang gembur.
2. Pembuatan parit untuk menjaga drainase yang baik.
3. Pembuatan terasering.
B. Aspek budidaya.
Sebagian besar kacang tanah ditanam dengan cara monokultur, hal ini bisa
dilihat dari hasil survei dilapangan. Kacang tanah biasanya berumur atau dapat
dipanen dalam waktu 80-110 hari setelah tanam.
Sebelum menanam yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit unggul,
karena akan menentukan dalam keberhasilan usaha tani tersebut. Kebanyakan
para petani membeli benih dari pasar atau sisa dari hasil tanam sebelumnya.
Seharusnya para petani dapt memilih benih yang bersertifikat atau kualitas
unggul. Adapun kriteria tersebut adalah sebagi berikut :
1. Berasal dari penanaman yang baru dan kualitas unggul.
2. Daya tumbuh tinggi dan sehat.
3. Kulit benih mengkilap, tidak keriput atau cacat.
4. Berasal dari polong tua, rata-rata berbiji dua dan seragam.
5. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
6. Kadar air benih berkisar antara 9-12 %.
Adapun manfaat penguaan varietas unggul adalah:
1. Menghemat pemakaian benih persatuan luas lahan.
2. Terjamin kepastian produktifitas dan produksi.
3. Tanaman dan tingakat kemasaman polong seragam.
4. Biasanya tanaman kacang tanah ditanam laungsung dari benih atau benih
kacang tanah itu.
5. Sebaiknya tanaman kacang tanah itu ditanam satu atau dua kali selama
satu tahun.
Usaha penanaman kacang tanah ini dapat memperoleh hasil yang lebih
baik lagi apabila dalam membuat pengaturan jarak tanam itu selalu diperhatikan :
1. Umur tanam.
2. Cara menanam.
3. Keadan tanah dan cara pengolahan.
4. Pemupukan dan pemeliharan.
5. Jenis tanam menurut tipe pertumbuhan.
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dari petani itu sangat kurang dan
sebaiknya pemeliharan dan perawatan dilakukan sebagai berikut :
1. Penyulaman.
Benih kacang tanah akan tumbuh 3-7 hari. Apabila dalam keadaan waktu
tersebut ada benih yang tidak tumbuh harus segera disulam. Penyulaman
bertujuan mempertahankan jumlah populasi optimal persatuan luas lahan, dari
kemungkinan benih mati atau tidak tumbuh. Penyulaman yang terlambat akan
berpengaruh secara fisiologis terhadap benih atau tanaman hasil sulaman, dan
menyulitkan pemeliharan tanaman berikutnya.
Penyulaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam baru pada lubang
tanam bekas tanaman terdahulu. Kemudian tiap lubang 1-2 benih kacang tanah
yang baru. Benih trsebut segera ditutup dengan tanah tipis.
2. Penyiangan dan pembumbunan.
Gulma yang tumbuh di lahan peneanaman menjadi pesaing tanamam
pokok dalam hal kebutuhan air, unsur hara, dan sinar matahari. Disamping itu
gulma sering menjadi sarang hama atau penyakit. Oleh karena itu gulma harus
dibersihkan (disiangi).
Penyiangan pertama biasanya dilakukan pada waktu tanam kacang tanah
berumur 21 hari dan diulang pada umur 37-42 hari. Penyiang dilakukan dengan
cara membersihkan gulma secara berhati-hati agar tidak menggangu perakaran
tanaman. Alat bantu penyiangan dapat berupa kored atau parang. Pada waktu
penyianga kedua, dilakukan pembubunan yaitu tanah digemburkan, kemudian
ditimbun dekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan
bakal buah menembus permukaan tanah, sehingga pertumbuhan optimal.
3. Pengairan.
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman kacang tanah membutuhkan
pengairan yang memadai, terutama pada musim kemarau. Kebutuhan air harus
dipertahankan optimal hingga tanaman berumur 3 minggu, atau fase pembungaan
sampai pertumbuhan gynovora. Pengairan dihentikan 10 hari sebelum panen
untuk memudahkan pemanenan.
Waktu pengairan yang paling baik adalah pagi atau sore hari. Pengairan
pada siang hari, akan menyebabkan tanaman terserangpenyakit gapong. Interval
pengairan biasanya sekali dalam seminggu atu tergantung pada kekeringan tanah.
Cara pengairan yang tepat adalah dengan dilep perpetakan hingga tanah
cukup basah. Air berlebih harus segera dibuang ke petakan lain. Tanah yang
becek atau menggenang akan menyebabkan polong dan perakaran akan
membusuk.
4. Perlindungan atau proteksi tanaman.
Perlindungan tanaman ditunjukan terhadap tumbuhan penganggu (OP),
berupa hama dan penyakit. Taktik perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah
mempraktekkan pengendalian hama dan penyakit dan hama secara terpadu.
Komponen pengendalian terpadu meliputi pengendalian secara fisik atau
mekanik, kultur teknik, hayati dan kimiawi.
Pengendalian hama dan penyaktit terpadu pada tanaman kacang tanah
dapat dilakukan dengan cara :
Penggunaan benih bermutu dan sehat.
Perbaikan drainase tanah.
Penanaman serempak.
Pengapuran tanah, terutama pada tanah ber pH masam.
Pemupukan berimbang.
Pencabutan tanaman yang terserang peyakit yang cukup berat.
Pergiliran tanaman.
Pengunaan pestisida secara efektif dan bijaksana.
5. Pemupukan.
Khusus untuk tanaman kacang tanah, kebanyakan para petani tidak
melakukan pemupukan. Untuk memperoleh hasil yang baik cukup mengatur
kebutuhan air, pemeliharaan lahan dan bibit unggul. Kacang tanh dapat mengisap
zat-zat makanan dari dalam tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah,
sehingga dapat menguruskan tanah untuk tanaman berikutnya. Dalam beberapa
hal kacang tanah itu dipupuk secara tidak langsung atau langsung.
Usaha pemupukan ini sengaja dilakukan, baik dengan pupuk alami
maupun pupuk buatan. Pemupukan ini berfungsi untuk menyuburkan tanah dan
menignkatkan hasil produksi. Pemerian pupuk ini disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman. Unsur P diperlukan tanaman kacang tanah karena unsur ini dapat
mengaktifkan pembentukan polong dan pengisian polong yang masih kosong,
serta mempercepat pemasakan buah.
C. Aspek agribisnis.
Keadan tanaman pada ketiga petani tersedut baik akan tetapi ada salah satu
yang terserang. Tanaman itu diserang oleh penyalit dan sudah melampaui
ambang ekonomi. Kebanyakan petani menanam kacang tanah ini karena tanaman
itu ditanam untuk otasi atau pergiliran tanaman agar tanah itu tidak kekurangan
unsur hara tertentu. Usaha tani ini sangat menguntungkan apabila dilakukan
budidiaya dengan benar. Hal itu dikarenakan harga jual hasil kacang tanah yang
tinggi dan sangat cocok ditanam di daerah tropis.
Tanaman kacang tanah umumnya ditanam di daerah dataran rendah
dengan ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (dpl) yang mempunyai
iklim tidak terlalu dingin atau tidak terlalu lembab. Daerah Klampok dan
Purwokerto Utara mempunyai ketinggian 100-250 m dpl sehingga memenuhi
syarat tumbuh kacang tanah.
Pada orientasi lapangan kali ini rata-rata daerah melakukan usaha
konservasi lahan yaitu dalam bentuk pembuatan terasering. Pembuatan terasering
karena lahannya miring dan cara penanaman harus dari bawah ke atas untuk
mencegah penularan penyakit dan hama.
Cara penanaman yang dilakukaan adalah tanam beli langsung (tabela).
Dan biasanya bibit diperoleh dengan membeli dari toko pertanian atau juga dari
pasar. Pada penanaman kacang tanah ini dilakukan dengan jarak tanam 20 cm
x 20 cm. Jarak tanam yaang tepat dapat memberikan hasil yang tinggi, karena :
1. Terdapat pembagian zat-zat hara dan sinar matahari yang lebih merata.
2. Pembuahan dan masaknya merata.
3. Jumlah anakan berada dalam keadaan yang paling menguntungkan.
4. Dapat mencegah perebahan.
Kegiatan menanam tanaman yang dilakukan adalah penyiangan, dan
pengairan. Penyiangan dilakukan satu kali setiap dua minggu, sedangkan
pengairan dilakukan satu kali tiap satu minggu.
Orientasi lapangan yang kami lakukan kemarin mendapatkan hasil yang
cucuk lengkap dalam arti bahwa kami mendapatkan tanaman kacang tanah yang
sehat dan yang kurang sehat, hasil pada orientasi lapangan kemarin yaitu kondisi
pertanaman milik Bapak Wito Supono dan Bapak Suhadi baik karena mereka
melakukan penanaman dalam waktu yang tepat selain itu juga mungkin karena
faktor lain, sedangkan milik Bapak Jarwono kurang baik, sebab pada tanaman
kacang tanah terrdapat hama burdur. Sedangkan cara memperbaikinya belum
pernah diupayakan, menurut mereka hama burdur timbul karena pengaruh musim
dingin.
VII. KESIMPULAN
1. Ada tiga aspek yang mempengaruhi perkembangan pertanian yaitu :
a. Aspek keadaan lahan.
b. Aspek budidaya tanaman.
c. Aspek agribisnis.
2. Tanaman kacang tanah umumnya ditanam di daerah dataran rendah dengan
ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (dpl) yang mempunyai iklim
tidak terlalu dingin atau tidak terlalu lembab.
3. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah sangat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti : tanah, temperatur, sinar matahari, hujan,
kecepatan angin dan faktor-faktor iklim lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1989. Kacang Tanah . Yogyakarta : KANISIUS
Irfan. 1994. Bertanam Kacang sayur. Jakarta : Penebar Swadaya, pp 1-18
Notohadi, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Rukmana, H. Rahmat. 1998. Kacang Tanah. Yogyakarta : KANISIUS