Download pdf - Ad Art Partai Demokrat

Transcript

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

1

ANGGARAN DASAR

P A R T A I D E M O K R A T

P E M B U K A A N

Bahwa cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah untuk melindungi segenap

Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteran

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk

mencapai cita-cita tersebut, dibentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila, yang demokratis, yang menjamin hak asasi manusia, dan

yang menjunjung tinggi tegaknya hukum.

Bahwa perjalanan kehidupan bangsa dan negara sejak Proklamasi 17

Agustus 1945 sampai dengan lahirnya Reformasi Mei 1998, merupakan bagian dari

sejarah Bangsa Indonesia yang dapat diambil sebagai pelajaran berharga di dalam

mencapai cita-cita proklamasi. Berbagai kelemahan bahkan penyelewengan

terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di masa lalu, menyebabkan

kemerosotan harkat dan martabat bangsa di mata internasional. Hal ini melahirkan

kesadaran baru bagi setiap warga Negara Indonesia untuk memperkukuh

nasionalisme, humanisme, dan pluralisme tanpa diskriminasi, yang didasarkan pada

keadilan, kebebasan, dan kemerdekaan yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur budaya,

moral, dan agama.

Bahwa setiap warga Negara Indonesia adalah manusia yang berkehendak

bebas, memiliki hak asasi yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadikan

setiap manusia adalah mulia dan memiliki kebebasan untuk mewujudkan hidup dan

kehidupan yang aman, adil, damai, demokratis, dan sejahtera. Oleh karena itu,

menjadi tugas penting setiap warga negara untuk menentang segala perilaku yang

dapat merusak usaha-usaha perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

Pikiran-pikiran dan tindakan otoriter, kesewenang-wenangan, pemasungan

terhadap hak-hak warga negara yang berakibat terjadinya ketidakadilan,

kepincangan sosial, dan kehancuran ekonomi bangsa, harus dihilangkan dengan

perjuangan yang terarah, terencana, teratur, cerdas, dan bersinergi.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

2

Meyakini bahwa perjuangan itu hanya dapat berhasil dengan ridha Allah

Yang Maha Besar, Tuhan Yang Maha Esa, serta usaha-usaha yang sungguh-sungguh,

kerja keras, penuh kebijaksanaan, dan berkelanjutan dan berkesinambungan,

seraya memohon ridha Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Minggu, tanggal 9

September tahun 2001 didirikan partai politik yang modern dan terbuka bagi

segenap warga bangsa dengan nama “PARTAI DEMOKRAT”, untuk masa waktu yang

tak terbatas dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :

BAB I

NAMA DAN KEDUDUKAN, ASAS, IDEOLOGI, DOKTRIN, ETIKA, SIFAT, DAN TUJUAN

Pasal 1

Nama dan Kedudukan

Partai ini diberi nama PARTAI DEMOKRAT, yang berada di seluruh wilayah Republik

Indonesia dan berkedudukan hukum di Ibukota Negara Republik Indonesia.

Pasal 2

Asas

Partai Demokrat berasaskan Pancasila.

Pasal 3

Ideologi

Ideologi partai adalah Nasionalis-Religius, yaitu kerja keras untuk kepentingan

rakyat dengan landasan moral dan agama serta memperhatikan aspek

nasionalisme, humanisme, dan pluralisme dalam rangka mencapai tujuan

perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

3

Pasal 4

Doktrin

(1) Doktrin Partai Demokrat bernama Tri Pakca Gatra Praja.

(2) Tri Pakca Gatra Praja mengandung arti adanya tiga kehendak yang kuat atau

tiga ketetapan hati dalam membangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke

dalam Trilogi Perjuangan Partai, yaitu demokrasi, kesejahteraan, dan

keamanan serta Tiga Wawasan Partai, yaitu nasionalisme, humanisme, dan

pluralisme.

Pasal 5

Etika Politik

Etika Politik Partai Demokrat yaitu bersih, cerdas, dan santun.

Pasal 6

Sifat

Partai Demokrat bersifat terbuka untuk semua warga Negara Republik Indonesia,

tanpa membedakan suku bangsa, ras, profesi, jenis kelamin, agama, dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pasal 7

Tujuan

Partai Demokrat bertujuan:

(1) Menegakkan, mempertahankan, dan mengamankan keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, sesuai dengan jiwa Proklamasi Kemerdekaan.

(2) Mewujudkan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana

dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

(3) Melakukan segala usaha dan ikhtiar untuk membangun masyarakat Indonesia

baru yang berwawasan nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

4

(4) Meningkatkan partisipasi seluruh potensi bangsa dalam mewujudkan kehidupan

berbangsa dan bernegara yang memiliki pemerintahan yang bersih, efektif,

efisien, serta dinamis menuju terwujudnya Indonesia yang adil, demokratis,

sejahtera, maju, dan modern dalam suasana aman serta penuh kedamaian lahir

dan batin.

BAB II

A T R I B U T

Pasal 8

Atribut

Partai Demokrat mempunyai atribut yang terdiri dari lambang, panji-panji, hymne,

dan mars.

Pasal 9

Lambang

(1) Partai Demokrat memiliki lambang yang berupa gambar bintang, bersinar tiga

arah dengan warna merah putih pada kedua sisinya dengan latar belakang

warna dasar biru tua dan biru laut.

(2) Bintang Merah Putih bersegitiga bermakna suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan dari tiga wawasan:

a. Nasionalis-Religius; yang bermakna wawasan nasionalis serta sekaligus

bermoral agama.

b. Humanisme; yang bermakna mengakui dan menjunjung tinggi nilai dan

martabat perikemanusiaan yang bersifat hakiki dan universal, sebagai bukti

bahwa Bangsa Indonesia adalah bagian yang integral dari masyarakat dunia.

c. Pluralisme; yang bermakna mengakui dan menghargai serta merangkul

berbagai ras, suku bangsa, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta keberadaan ciri khas setiap daerah

yang menyatu sebagai bangsa Indonesia.

(3) Warna Biru Laut yang terdapat di tengah, melambangkan kesejukan penuh

kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dalam

perjuangan dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa.

(4) Warna Biru Tua yang terdapat pada bagian atas dan bawah, melambangkan

bahwa dalam memperjuangkan dan mengupayakan terwujudnya cita-cita

bangsa, bersikap tegas, mantap, percaya diri, dan penuh optimisme yang

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

5

senantiasa menjadi ciri utama yang harus dianut semua unsur bangsa dan

masyarakat.

(5) Warna Merah Putih di setiap sisi bintang dengan latar belakang Biru Laut,

memberi arti warna Merah Putih adalah kebangsaan atau nasionalisme dan

warna Biru artinya humanisme di tengah pergaulan masyarakat bangsa-bangsa

di dunia atau internasionalisme dan pluralisme yang merupakan wawasan Partai

Demokrat.

(6) Warna Dasar Biru Laut, seperti halnya samudera yang membentang luas sebagai

terminal akhir bagi aliran dan muara dari berbagai sungai yang membawa

segala macam limbah, membaur dan menyatu menjadi jernih, tetapi terlihat

berwarna kebiruan, tenang, dan damai. Demikian pula halnya Partai Demokrat,

tampil sebagai partai politik yang mampu menghimpun segenap warga negara

Indonesia untuk hidup bersama dan berdampingan secara damai dan saling

menghormati antarsesama anak bangsa yang memiliki keanekaragaman suku,

agama, ras, dan golongan.

Pasal 10

Panji-Panji, Hymne, dan Mars

(1) Panji-panji Partai Demokrat adalah Bendera Partai Demokrat dengan gambar

bintang merah putih bersegi tiga yang digunakan dalam Upacara-upacara resmi

Partai.

(2) Hymne Partai Demokrat adalah lagu Hymne Partai Demokrat yang dinyanyikan

pada acara resmi Partai Demokrat di setiap tingkatan.

(3) Mars Partai Demokrat adalah lagu Mars Partai Demokrat yang dinyanyikan pada

acara Partai Demokrat

BAB III

KEANGGOTAAN PARTAI

Pasal 11

Anggota

(1) Setiap warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat diterima menjadi anggota

Partai Demokrat.

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

6

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PARTAI

Pasal 12

Struktur Organisasi Tingkat Pusat

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

(2) Struktur Organisasi Partai Tingkat Pusat terdiri atas: Majelis Tinggi Partai,

Dewan Kehormatan, Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum

II, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum,

Wakil-Wakil Bendahara Umum, Direktur Eksekutif, Wakil-Wakil Direktur

Eksekutif, Komisi Pengawas, Divisi-Divisi, Komisi Pemenangan Pemilu,

Departemen-departemen, Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia, Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Pusat

Pengembangan Strategi dan Kebijakan, serta Koordinator Wilayah.

WB 1 WB 2 WB 3 WB 4

MAJELIS TINGGI

PARTAI

DEWAN

PEMBINA KETUA UMUM DEWAN

KEHORMATAN

WAKIL KETUA UMUM I

WAKIL KETUA UMUM II

KOMISI PENGAWAS

BENDAHARA UMUM DIREKTUR EKSEKUTIF SEKRETARIS JENDERAL

PPSK KPP FRAKSI DPRI/MPRRI

DEPARTEMEN

DIVISI

KORWIL SUMATERA-I

KORWIL SUMATERA-II

KORWIL JAWA-I

KORWIL

JAWA-II

KORWIL BALI & NUSRA

KORWIL SULAWESI

KORWIL

MALUKU &

PAPUA

KORWIL LUAR

NEGERI

KORWIL KALIMANTAN

DPD DPD DPD DPLN DPD DPD DPD DPD DPD

WSJ1 WSJ 2 WSJ 3 WSJ 4 WDE1 WDE 2 WDE 3 WDE 4

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

7

Pasal 13

Majelis Tinggi Partai

(1) Majelis Tinggi Partai berjumlah 9 (Sembilan) orang yang terdiri atas: 1 (satu)

Ketua, 1 (satu) Wakil Ketua, 1 (satu) Sekretaris, dan 6 (enam) anggota.

(2) Ketua Majelis Tinggi Partai secara ex-officio dijabat oleh Ketua Dewan

Pembina.

(3) Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai secara ex-officio dijabat oleh Ketua Umum

Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Anggota Majelis Tinggi Partai diangkat dan ditetapkan oleh Ketua Majelis Tinggi

Partai.

(5) Majelis Tinggi Partai berwenang mengambil keputusan-keputusan strategis

tentang:

a. calon Presiden dan Wakil Presiden;

b. calon Pimpinan DPR RI, Pimpinan dan Alat Kelengkapan Fraksi Partai

Demokrat di DPR/ MPR RI;

c. calon partai-partai anggota koalisi;

d. calon-calon anggota legislatif pusat;

e. calon-calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilihan kepala daerah;

dan

f. rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta program kerja

5 (lima) tahun untuk disahkan dalam Kongres.

(6) Keputusan Majelis Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (5) huruf a sampai

dengan huruf e, disampaikan kepada dan untuk dilaksanakan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 14

Dewan Pembina

(1) Ketua Dewan Pembina ditetapkan oleh Kongres secara musyawarah.

(2) Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota Dewan Pembina diangkat dan ditetapkan

oleh Ketua Dewan Pembina.

(3) Dewan Pembina sebagai pengarah dan Pembina dalam menjaga nilai-nilai dan

ideologi perjuangan partai sesuai dengan visi dan misi Partai Demokrat.

(4) Dewan Pembina menerima laporan berkala dari Dewan Pimpinan Pusat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

8

(5) Dewan Pembina mempunyai wewenang, tugas, tanggung jawab, mekanisme

kerja, dan hubungannya dengan Dewan Pimpinan Pusat yang diatur lebih lanjut

dalam Peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina

Pasal 15

Dewan Kehormatan

(1) Dewan Kehormatan berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri atas: 1 (satu) Ketua, 1

(satu) Wakil Ketua, 1 (satu) Sekretaris, dan 2 (dua) anggota.

(2) Ketua Dewan Kehormatan, Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota Dewan

Kehormatan diangkat dan ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai.

(3) Ketua Dewan Kehormatan dijabat secara ex officio oleh Ketua Dewan Pembina.

(4) Wakil Ketua Dewan Kehormatan dijabat secara ex officio oleh Ketua Umum

Dewan Pimpinan Pusat.

(5) Dewan Kehormatan berwenang memeriksa, memutuskan dan atau menjatuhkan

sanksi atas pelanggaran etika, moral dan pelanggaran terhadap ketentuan

organisasi yang dilakukan oleh pengurus partai dan kader partai yang

ditugaskan dilembaga eksekutif dan legislatif ditingkat pusat dan propinsi, atas

laporan dari Komisi Pengawas atau pihak lain.

(6) Dewan Kehormatan melaporkan keputusan-keputusannya kepada Majelis Tinggi

Partai.

(7) Keputusan Dewan Kehormatan dijalankan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(8) Dewan Kehormatan mempunyai wewenang, tugas, tanggung jawab, mekanisme

kerja dan hubungannya dengan Dewan Pimpinan Pusat yang diatur lebih lanjut

dalam Peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina

Pasal 16

Dewan Pimpinan Pusat

(1) Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas Pengurus Harian Terbatas, Pengurus Harian,

dan Pengurus Pleno.

(2) Pengurus Harian Terbatas terdiri atas: Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I,

Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal,

Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara Umum, Direktur Eksekutif.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

9

(3) Pengurus Harian terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas, Ketua dan Sekretaris

Departemen, Ketua dan Sekretaris Divisi, Ketua dan Sekretaris Pusat

Pengkajian Strategi dan Kebijakan, Ketua dan Sekerataris Komisi Pemenangan

Pemilihan Umum, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPR RI, Ketua dan Sekretaris

Fraksi MPR RI serta Wakil-Wakil Direktur Eksekutif.

(4) Pengurus Pleno terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas, Pengurus Harian, dan

Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian termasuk Koordinator Wilayah.

(5) Dewan Pimpinan Pusat berwenang:

a. menentukan kebijakan tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat

Nasional, dan peraturan-peraturan lainnya;

b. menetapkan Pimpinan dan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;

c. mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah dan kepengurusan

Dewan Pimpinan Cabang;

d. menetapkan calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, dan calon

wakil walikota atas usul Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan

Daerah;

e. menetapkan pimpinan DPRD dan Fraksi DPRD Provinsi atas usul Dewan

Pimpinan Daerah serta pimpinan DPRD dan pimpinan Fraksi DPRD

Kabupaten/ kota atas usul Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan

Daerah;

f. menetapkan partai anggota koalisi di tingkat provinsi atas usul Dewan

Pimpinan Daerah;

g. menetapkan partai anggota koalisi di tingkat kabupaten/kota atas usul

Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan Daerah;

h. mengangkat dan memberhentikan Pengurus Dewan Perwakilan Luar Negeri;

i. membentuk alat-alat kelengkapan partai;dan

j. menerbitkan Peraturan-peraturan Organisasi tentang hal-hal yang sudah

diatur dan yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

10

(6) Hak dan kewajiban Dewan Pimpinan Pusat serta ketentuan-ketentuan lain

diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Partai lainnya.

Pasal 17

Ketua Umum

(1) Ketua Umum dipilih melalui Kongres.

(2) Ketua Umum bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua

kegiatan kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Umum dibantu Wakil Ketua Umum I,

Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal,

Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara Umum, dan Direktur Eksekutif, serta

alat kelengkapan partai.

(4) Ketua Umum secara ex–officio adalah Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai dan

Wakil Ketua Dewan Kehormatan.

Pasal 18

Wakil Ketua Umum I

(1) Wakil Ketua Umum I dipilih oleh Formatur Kongres.

(2) Wakil Ketua Umum I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang

dilakukan oleh Departemen-Departemen, Divisi-Divisi, Komisi Pemenangan

Pemilihan Umum, Fraksi DPR RI, Fraksi MPR RI, dan Pusat Pengembangan

Strategi dan Kebijakan.

(3) Wakil Ketua Umum I melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

11

Pasal 19

Wakil Ketua Umum II

(1) Wakil Ketua Umum II dipilih oleh Formatur Kongres.

(2) Wakil Ketua Umum II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-

kegiatan Koordinator Wilayah dalam mencapai sasaran program partai.

(3) Wakil Ketua Umum II melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum.

Pasal 20

Sekretaris Jenderal dan Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal

(1) Sekretaris Jenderal dipilih oleh Formatur Kongres.

(2) Sekretaris Jenderal adalah penanggung jawab administrasi partai ke dalam dan

ke luar.

(3) Sekretaris Jenderal bertugas melakukan koordinasi, monitoring, pengamanan

kebijakan penyelenggaraan kegiatan partai.

(4) Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas berkonsultasi dan berkoordinasi

dengan Ketua Umum.

(5) Sekretaris Jenderal dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal sesuai

kebutuhan.

(6) Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal dipilih oleh Formatur Kongres.

(7) Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal bertanggung jawab kepada Sekretaris

Jenderal.

Pasal 21

Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara Umum

(1) Bendahara Umum dipilih oleh Formatur Kongres.

(2) Bendahara Umum adalah penanggung jawab administrasi keuangan partai ke

dalam dan ke luar.

(3) Bendahara Umum bertugas melakukan pengelolaan keuangan partai sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan.

(4) Bendahara Umum dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua

Umum.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

12

(5) Bendahara Umum dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara Umum.

(6) Wakil-Wakil Bendahara Umum dipilih oleh Formatur Kongres.

(7) Wakil-Wakil Bendahara Umum bertanggung jawab kepada Bendahara Umum.

Pasal 22

Direktur Eksekutif dan Wakil-Wakil Direktur Eksekutif

(1) Direktur Eksekutif dipilih oleh Formatur Kongres.

(2) Direktur Eksekutif bertugas melaksanakan manajemen operasional administrasi

yang bersifat ke dalam.

(3) Direktur Eksekutif merencanakan, melaksanakan, mengkoordinir, dan

mengawasi semua kegiatan administrasi partai yang bersifat ke dalam.

(4) Direktur Eksekutif menyediakan semua fasilitas untuk mendukung kegiatan

Partai serta menangani program, organisasi, personalia, anggaran dan

keuangan, logistik, administrasi kesekretariatan, serta rumah tangga dan

urusan umum.

(5) Tugas dan tanggung jawab Direktur Eksekutif diatur lebih lanjut dalam

Peraturan Organisasi.

(6) Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Direktur Eksekutif dibantu oleh Wakil-

Wakil Direktur Eksekutif sesuai kebutuhan yang dipilih oleh Pengurus Harian

Terbatas.

(7) Direktur Eksekutif bertanggung jawab kepada Ketua Umum

(8) Wakil-Wakil Direktur Eksekutif bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif.

Pasal 23

Komisi Pengawas

(1) Komisi Pengawas diangkat dan ditetapkan oleh Dewan Pembina.

(2) Komisi Pengawas bertugas :

a. mengawasi kinerja pengurus partai dan kader partai yang ditugaskan di

lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat pusat dan provinsi; dan

b. melakukan penyelidikan dan verifikasi atas dugaan terjadinya pelanggaran

etika, moral, dan hukum yang dilakukan oleh pengurus partai dan kader

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

13

partai yang ditugaskan di lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat pusat

dan provinsi.

(3) Tata cara dan mekanisme kerja Komisi Pengawas diatur lebih lanjut dalam

Peraturan Organisasi.

(4) Komisi Pengawas bertanggung jawab kepada Dewan Kehormatan.

Pasal 24

Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum diangkat oleh

Formatur Kongres.

(2) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum bertugas :

a. membantu dan menangani perkara di Mahkamah Konstitusi maupun lembaga

lainnya berkenaan dengan sengketa hasil Pemilihan Umum Legislatif dan

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden;

b. memberikan nasehat dan pendampingan hukum yang berskala nasional dan

internasional; dan

c. Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat.

(3) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro,

Sekretaris, dan Anggota.

(4) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum bertanggung jawab kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

(5) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum mengkoordinasikan tugas Divisi Advokasi

dan Bantuan Hukum Daerah dan Unit Advokasi dan Bantuan Hukum.

Pasal 25

Divisi Pembinaan Anggota

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Pembinaan Anggota diangkat oleh Formatur

Kongres.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

14

(2) Divisi Pembinaan Anggota bertugas mempersiapkan pembinaan dan

peningkatan jumlah keanggotaan partai yang akan dilanjutkan dan diberikan

kemampuan serta keterampilan.

(3) Divisi Pembinaan Anggota dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

rencana pembinaan anggota dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Pembinaan Anggota dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan

Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Divisi Pembinaan Anggota mengkoordinasikan tugas Divisi Pembinaan Angota

Daerah dan Unit Pembinaan Angota.

(6) Divisi Pembinaan Anggota melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 26

Divisi Pembinaan Organisasi

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi diangkat oleh Formatur

Kongres.

(2) Divisi Pembinaan Organisasi bertugas mempersiapkan konsolidasi partai

melalui Musyawarah Daerah, Musyawarah Daerah Luar Biasa, Musyawarah

Cabang, dan Musyawarah Cabang Luar Biasa sesuai ketentuan organisasi.

(3) Divisi Pembinaan Organisasi dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Pembinaan Organisasi dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan

Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Divisi Pembinaan Organisasi mengkoordinasikan tugas Divisi Pembinaan

Organisasi Daerah dan Unit Pembinaan Organisasi.

(6) Divisi Pembinaan Organisasi melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

15

Pasal 27

Divisi Program Pro Rakyat

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Program Pro Rakyat diangkat oleh Formatur

Kongres.

(2) Divisi Program Pro Rakyat bertugas membantu Pemerintah dan mendorong

masyarakat untuk memanfaatkan akses dan fasilitas yang ada, khususnya

dalam program-program pro rakyat.

(3) Divisi Program Pro Rakyat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

rencana program pemerintah dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Program Pro Rakyat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan

Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Divisi Program Pro Rakyat mengkoordinasikan Divisi Program Pro Rakyat

Daerah dan Unit Program Pro Rakyat.

(6) Divisi Program Pro Rakyat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 28

Divisi Tanggap Darurat

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Tanggap Darurat diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Divisi Tanggap Darurat bertugas membantu korban bencana alam dan musibah

lain yang berskala nasional, serta menyalurkan bantuan dan alat-alat

kebutuhan darurat lainnya sesegera mungkin langsung kepada korban.

(3) Divisi Tanggap Darurat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

program Pemerintah dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Tanggap Darurat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Divisi Tanggap Darurat mengkoordinasikan Divisi Tanggap Darurat Daerah dan

Unit Tanggap Darurat.

(6) Divisi Tanggap Darurat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

16

Pasal 29

Divisi Usaha dan Dana

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Usaha dan Dana diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Divisi Usaha dan Dana merupakan sumber keuangan partai yang bertugas

menghimpun dan menggalang sumber dana masyarakat secara sukarela, sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Divisi Usaha dan Dana dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Usaha dan Dana dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Divisi Usaha dan Dana mengkoordinasikan Divisi Usaha dan Dana Daerah serta

Unit Usaha dan Dana.

(6) Divisi Usaha dan Dana melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 30

Divisi Logistik

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Logistik diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Divisi Logistik merupakan sumber logistik partai yang bertugas mengadakan,

mengelola dan menyalurkan logistik, dari dan ke masyarakat secara sukarela,

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Divisi Logistik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Kebijakan

Umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Logistik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Divisi Logistik mengkoordinasikan Divisi Logistik Daerah dan Unit Logistik.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

17

Pasal 31

Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan diangkat oleh

Formatur Kongres.

(2) Divisi Pendidikan dan Pelatihan bertugas untuk melaksanakan kaderisasi,

pendidikan dan pelatihan yang berskala nasional secara teratur.

(3) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada rencana umum kaderisasi, pendidikan dan pelatihan serta

kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam menjalankan tugas-tugas

yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinasikan Divisi

Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah dan Unit Kaderisasi, Pendidikan

dan Pelatihan.

(6) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 32

Divisi Komunikasi Publik

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Komunikasi Publik diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Divisi Komunikasi Publik bertugas menyampaikan pesan-pesan dan materi

publikasi partai serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan politik dan

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan partai yang berskala nasional secara luas

dan terus menerus demi memelihara dan meningkatkan citra partai.

(3) Divisi Komunikasi Publik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

rencana umum Komunikasi Publik serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat.

(4) Divisi Komunikasi Publik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan

Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,

dan Anggota.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

18

(5) Partai Demokrat mempunyai media komunikasi melalui website dan media

publikasi lainnya.

(6) Divisi Komunikasi Publik mengkoordinasikan Divisi Komunikasi Publik Daerah

dan Unit Komunikasi Publik.

(7) Divisi Komunikasi Publik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 33 Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga

Swadaya Masyarakat diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

bertugas untuk memelihara dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan

Pemerintah, partai politik, organisasi masyarakat dalam negeri, Pemerintah

negara sahabat, partai politik luar negeri, lembaga internasional, dan

Lembaga Swadaya Masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri.

(3) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada rencana umum Hubungan

Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta Kebijakan

Umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat

dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

mengkoordinasikan Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya

Masyarakat dan Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

(6) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

19

Pasal 34

Komisi Pemenangan Pemilihan Umum

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum diangkat oleh

Formatur Kongres.

(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum terdiri atas 3 (tiga) sub komisi:

a. Sub Komisi Pemilihan anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan

pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan

persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden;

c. Sub Komisi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertugas

melakukan persiapan dan pelaksanaan pemenangan pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

(3) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat.

(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro,

Sekretaris, dan Anggota.

(5) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum mengkoordinasikan Komisi Pemenangan

Pemilihan Umum Daerah dan Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang.

(6) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 35

Departemen-Departemen

(1) Ketua dan sekretaris departemen diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Departemen bertugas melaksanakan monitoring, analisis, dan evaluasi serta

merumuskan kebijakan partai sesuai dengan bidangnya, yang jumlah dan

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

20

bidangnya disesuaikan dengan kementerian yang ada di kabinet dan lembaga

lainnya.

(3) Departemen dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program partai

serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Departemen dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan

Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Departemen dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 36

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

(1) Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat, serta Ketua dan

Sekretaris Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat diangkat oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

(2) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat dan Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat

merupakan kepanjangan tangan dan alat perjuangan partai yang terdiri atas:

a. Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Fraksi Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah yang bertugas memperjuangkan kepentingan

politik partai di setiap tingkatannya; dan

b. Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang bertugas

memperjuangkan kepentingan politik partai di Majelis Permusyawaratan

Rakyat Republik Indonesia.

(3) Setiap kebijakan atau keputusan harus dikonsultasikan dan mendapat

persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Kepengurusan Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Fraksi

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia diangkat dan disahkan

oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(5) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat dan Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat

melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

21

Pasal 37

Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

(1) Ketua dan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan diangkat

oleh Formatur Kongres.

(2) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan bertugas melaksanakan fungsi

pengkajian, penelitian dan pengembangan, analisis, evaluasi,

menyelenggarakan perpustakaan, memberikan saran untuk mengembangkan

partai, serta mengumpulkan dan mengolah data dan Sistem Informasi

Manajemen.

(3) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat.

(4) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan dalam menjalankan tugas-tugas

yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan melaporkan pelaksanaan tugasnya

kepada Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 38

Koordinator Wilayah

(1) Ketua, Sekretaris, dan anggota Koordinator Wilayah diangkat oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

(2) Koordinator Wilayah adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Pusat dengan

Dewan Pimpinan Daerah dalam rangka memperlancar tugas-tugas kepartaian.

(3) Koordinator Wilayah berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-program

Dewan Pimpinan Pusat dan mendorong agar program tersebut berjalan sesuai

dengan sasaran di daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

22

(4) Koordinator Wilayah dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Koordinator Wilayah wajib memberikan laporan secara berkala kepada Dewan

Pimpinan Pusat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

23

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT DAERAH

Pasal 39

Struktur Organisasi Tingkat Daerah

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

(2) Struktur Organisasi Partai Tingkat Daerah terdiri atas: Majelis Partai Daerah,

Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris,

Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Direktur

Eksekutif, Dewan Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah, Divisi-Divisi

Daerah, Komisi Pemenangan Pemilu Daerah, Bidang-Bidang, Fraksi Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Daerah, serta Koordinator Daerah.

MAJELIS PARTAI DAERAH KETUA

DEWAN KEHORMATAN

DAERAH

WAKIL KETUA I WAKIL KETUA II

BADAN PENGAWAS DAERAH

DIR EKS DAERAH SEKRETARIS

PPSKD KPPD FRAKSI DPRD

BIDANG DIVISI

DAERAH KORDA

DPC

KORDA KORDA KORDA KORDA

DPC DPC DPC DPC

WS1 WS2 WS3 WS4

BENDAHARA

WB1 WB2 WB 3 WB 4 WDED1 WDED2 WDED 3 WDED

4

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

24

Pasal 40

Majelis Partai Daerah

(1) Majelis Partai Daerah berwenang:

a. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Daerah terkait

dengan calon bupati/walikota dan wakil bupati/walikota sebelum

direkomendasikan kepada Dewan Pimpinan Pusat;

b. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Daerah terkait

dengan penentuan partai-partai anggota koalisi di daerah; dan

c. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Daerah terkait

dengan penetapan calon-calon anggota legislatif di daerah.

(2) Ketua Majelis Partai Daerah ditetapkan oleh Formatur Musyawarah Daerah.

(3) Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis Partai Daerah diangkat oleh

Dewan Pimpinan Pusat atas usul Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Tugas-tugas, Kepengurusan Majelis Partai Daerah, dan ketentuan-ketentuan

lainnya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 41

Dewan Pimpinan Daerah

(1) Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Harian Terbatas, Pengurus

Harian dan Pengurus Pleno.

(2) Pengurus Harian Terbatas terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II,

Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara,

Direktur Eksekutif Daerah.

(3) Pengurus Harian terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas, Ketua dan Sekretaris

Bidang, Ketua dan Sekretaris Divisi Daerah, Ketua dan Sekretaris Pusat

Pengkajian Strategi dan Kebijakan Daerah, Ketua dan Sekretaris Komisi

Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah tingkat Provinsi dan Wakil-Wakil Direktur Eksekutif

Daerah.

(4) Pengurus Pleno terdiri atas Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh

Dewan Pimpinan Pusat antara lain Koordinator Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

25

(5) Dewan Pimpinan Daerah berwenang:

a. menetapkan kebijakan tingkat daerah sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat

Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah,

serta Peraturan Partai lainnya;

b. mengusulkan calon Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan

pimpinan fraksi kepada Dewan Pimpinan Pusat;

c. menetapkan pimpinan komisi dan alat kelengkapan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi;

d. mengusulkan partai anggota koalisi di tingkat provinsi kepada Dewan

Pimpinan Pusat dengan mempertimbangkan saran dan pendapat Majelis

Partai Daerah;

e. menyampaikan usulan calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, dan

calon wakil walikota kepada Dewan Pimpinan Pusat yang diajukan Dewan

Pimpinan Cabang dengan mempertimbangkan saran dan pendapat Majelis

Partai Daerah;

f. menyampaikan usulan partai anggota koalisi di tingkat kabupaten/kota

kepada Dewan Pimpinan Pusat yang diajukan Dewan Pimpinan Cabang

dengan memperhatikan saran dan pendapat Majelis Partai Daerah; dan

g. mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(6) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Daerah serta ketentuan-ketentuan lain

diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Partai lainnya.

Pasal 42

K e t u a

(1) Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua

kegiatan kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar di Daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu 2 (dua) Wakil Ketua, Sekretaris,

Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Direktur Eksekutif

Daerah, Wakil Direktur Eksekutif Daerah serta alat kelengkapan Partai.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

26

Pasal 43

Wakil Ketua I

(1) Wakil Ketua I Dewan Pimpinan Daerah dipilih oleh Formatur Musyawarah

Daerah.

(2) Wakil Ketua I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang

dilakukan oleh Bidang-Bidang, Divisi-Divisi Daerah, Komisi Pemenangan

Pemilu Daerah, Fraksi DPRD Provinsi dan Pusat Pengembangan Strategi dan

Kebijakan Daerah.

(3) Wakil Ketua I melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 44

Wakil Ketua II

(1) Wakil Ketua II Dewan Pimpinan Daerah dipilih oleh Formatur Musyawarah

Daerah

(2) Wakil Ketua II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

Koordinator Daerah dalam mencapai sasaran program Partai.

(3) Wakil Ketua II melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 45

Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah membantu tugas-tugas Ketua Dewan

Pimpinan Daerah.

(2) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi Politik ke luar dan

melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di daerah.

(3) Dalam melaksanakan tugas harus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan

Ketua.

(4) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.

(5) Wakil-Wakil Sekretaris bertanggung jawab kepada Sekretaris.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

27

Pasal 46

Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara dan Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Daerah diangkat oleh

Formatur Musyawarah Daerah.

(2) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan Partai sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan di daerah.

(3) Bendahara dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua.

(4) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.

(5) Wakil-Wakil Bendahara dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah.

(6) Wakil-Wakil Bendahara bertanggung jawab kepada Bendahara Umum.

Pasal 47

Direktur Eksekutif Daerah dan

Wakil-Wakil Direktur Eksekutif Daerah

(1) Direktur Eksekutif dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah.

(2) Direktur Eksekutif Daerah bertugas melaksanakan manajemen operasional

administrasi yang bersifat ke dalam.

(3) Direktur Eksekutif Daerah merencanakan, melaksanakan, mengkoordinir, dan

mengawasi semua kegiatan administrasi partai yang bersifat ke dalam.

(4) Direktur Eksekutif Daerah menyediakan semua fasilitas untuk mendukung

kegiatan Partai serta menangani program, organisasi, personalia, anggaran

dan keuangan, logistik, administrasi kesekretariatan, rumah tangga, dan

urusan umum.

(5) Direktur Eksekutif Daerah mempunyai Tugas dan tanggung jawab yang diatur

dalam Peraturan Organisasi.

(6) Direktur Eksekutif Daerah dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dibantu oleh

Wakil-Wakil Direktur Eksekutif sesuai kebutuhan yang dipilih oleh Pengurus

Harian Terbatas.

(7) Direktur Eksekutif Daerah bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pimpinan

Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

28

(8) Wakil-Wakil Direktur Eksekutif Daerah bertanggung jawab kepada Direktur

Eksekutif Daerah.

Pasal 48

Dewan Kehormatan Daerah

(1) Ketua Dewan Kehormatan Daerah diangkat oleh Formatur Musyawarah

Daerah.

(2) Dewan Kehormatan Daerah adalah lembaga yang menangani masalah etika

dan moral pengurus partai dan kader partai yang ditugaskan di lembaga

eksekutif dan legislatif di tingkat kabupaten/ kota.

(3) Ketua Dewan Kehormatan Daerah menetapkan 5 (lima) orang pengurus dan

anggota Dewan Kehormatan Daerah antara lain, pimpinan legislatif tertinggi

di tingkat provinsi.

(4) Dewan Kehormatan Daerah berwenang memeriksa, memutuskan, dan atau

menjatuhkan sanksi atas pelanggaran etika, moral, dan pelanggaran terhadap

ketentuan organisasi yang dilakukan oleh pengurus partai dan kader partai

yang ditugaskan di lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat Cabang atas

laporan dari Komisi Pengawas Daerah, Badan Pengawas Cabang atau pihak

lain.

(5) Dewan Kehormatan Daerah menetapkan komposisi personel Komisi Pengawas

Daerah.

Pasal 49

Komisi Pengawas Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pengawas Daerah diangkat oleh Formatur

Musyawarah Daerah.

(2) Komisi Pengawas Daerah bertugas untuk mengawasi, melakukan evaluasi serta

memberikan saran agar sistem kepartaian di daerah berjalan sesuai dengan

mekanisme yang telah ditentukan.

(3) Anggota Komisi Pengawas Daerah diangkat oleh Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya Komisi Pengawas Daerah memberikan laporan

kepada Dewan Kehormatan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

29

Pasal 50

Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah diangkat oleh

Formatur Musyawarah Daerah

(2) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah bertugas:

a. membantu dan menangani perkara dalam proses Pemilihan Umum

Legislatif, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Umum

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di tingkat provinsi dan

kabupaten/ kota.

b. memberikan nasehat dan pendampingan hukum yang berskala provinsi dan

kabupaten/ kota.

(3) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat dan

Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah dalam menjalankan tugas-tugas

yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-

Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah bertanggung jawab kepada Dewan

Pimpinan Daerah.

Pasal 51

Divisi Pembinaan Anggota Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Pembinaan Anggota Daerah diangkat oleh Formatur

Musyawarah Daerah.

(2) Divisi Pembinaan Anggota Daerah bertugas mempersiapkan pembinaan dan

peningkatan jumlah keanggotaan partai yang akan dilanjutkan dan diberikan

kemampuan serta keterampilan.

(3) Divisi Pembinaan Anggota Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada rencana pembinaan anggota dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat

dan Dewan Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

30

(4) Divisi Pembinaan Anggota Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Pembinaan Anggota Daerah mengkoordinasi Unit Pembinaan Anggota.

(6) Divisi Pembinaan Anggota Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 52

Divisi Pembinaan Organisasi Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi Daerah diangkat oleh

Formatur Musyawarah Daerah .

(2) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah bertugas mempersiapkan konsolidasi

partai melalui Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa sesuai

ketentuan organisasi.

(3) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan

Pimpinan Pusat.

(4) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah mengkoordinasikan tugas Unit Pembinaan

Organisasi.

(6) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 53

Divisi Program Pro Rakyat Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Program Pro Rakyat Daerah diangkat oleh

Formatur Musyawarah Daerah

(2) Divisi Program Pro Rakyat Daerah bertugas membantu Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan akses

dan fasilitas yang ada, khususnya dalam program-program Pro Rakyat.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

31

(3) Divisi Program Pro Rakyat Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada rencana program Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Kebijakan Umum

Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Program Pro Rakyat Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Program Pro Rakyat Daerah mengkoordinasikan Unit Program Pro

Rakyat.

(6) Divisi Program Pro rakyat Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 54

Divisi Tanggap Darurat Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Tanggap Darurat Daerah diangkat oleh Formatur

Musyawarah Daerah.

(2) Divisi Tanggap Darurat Daerah bertugas membantu korban bencana alam dan

musibah lain yang berskala lokal/ daerah, menghimpun dana, serta

menyalurkan bantuan dan alat-alat kebutuhan darurat lainnya sesegera

mungkin langsung kepada korban.

(3) Divisi Tanggap Darurat Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada program Pemerintah, Pemerintah Daerah serta Kebijakan Umum Dewan

Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Tanggap Darurat Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Tanggap Darurat Daerah mengkoordinasikan Unit Tanggap Darurat.

(6) Divisi Tanggap Darurat Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

32

Pasal 55

Divisi Logistik Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Logistik Daerah diangkat oleh Formatur Kongres.

(2) Divisi Logistik Daerah merupakan sumber logistik partai yang bertugas

mengadakan, mengelola dan menyalurkan logistik, dari dan ke masyarakat

secara sukarela, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Divisi Logistik Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Logistik Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Divisi Logistik Daerah mengkoordinasikan Unit Logistik.

(6) Divisi Logistik Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Daerah.

Pasal 56

Divisi Usaha dan Dana Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Usaha dan Dana Daerah diangkat oleh Formatur

Musyawarah Daerah

(2) Divisi Usaha dan Dana Daerah merupakan sumber keuangan partai yang

bertugas menghimpun dan menggalang sumber dana masyarakat secara

sukarela, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Divisi Usaha dan Dana Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Usaha dan Dana Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Usaha dan Dana Daerah mengkoordinasikan Unit Usaha dan Dana.

(6) Divisi Usaha dan Dana Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

33

Pasal 57

Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah

diangkat oleh Formatur Musyawarah Daerah.

(2) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah bertugas untuk

melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan kaderisasi yang berskala daerah

secara teratur.

(3) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah dalam melaksanakan

tugasnya berpedoman pada Rencana Umum Pendidikan dan Pelatihan serta

Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah dalam menjalankan tugas-

tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-

Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah mengkoordinasikan Unit

Pendidikan dan Pelatihan.

(6) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 58

Divisi Komunikasi Publik Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Komunikasi Publik Daerah diangkat oleh Formatur

Musyawarah Daerah.

(2) Divisi Komunikasi Publik Daerah bertugas menyampaikan pesan-pesan dan

materi publikasi partai serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan politik

dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan partai yang berskala daerah secara

luas dan terus-menerus demi memelihara dan meningkatkan citra partai.

(3) Divisi Komunikasi Publik Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

pada Rencana Umum Komunikasi Publik serta Kebijakan Umum Dewan

Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Komunikasi Publik Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Biro, Sekretaris, dan Anggota.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

34

(5) Divisi Komunikasi Publik Daerah mempunyai media komunikasi melalui

website dan media publikasi lainnya.

(6) Divisi Komunikasi Publik Daerah dapat membuat sarana komunikasi publik

tersendiri.

(7) Divisi Komunikasi Publik Daerah mengkoordinasikan Unit Komunikasi Publik

Daerah.

(8) Divisi Komunikasi Publik Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 59

Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya

Masyarakat Daerah diangkat oleh Formatur Musyawarah Daerah

(2) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah bertugas

untuk memelihara dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan partai

politik, organisasi masyarakat, pemerintah daerah serta lembaga swadaya

masyarakat.

(3) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah dalam

melaksanakan tugasnya berpedoman pada Rencana Umum Hubungan

Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta Kebijakan

Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah dalam

menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu

oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah

mengkoordinasikan Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya

Masyarakat

(6) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah

melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

35

Pasal 60

Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah diangkat

oleh Formatur Musyawarah Daerah

(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, terdiri atas 3 (tiga) sub komisi:

a. Sub Komisi Pemilihan Anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan

pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.

b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan

persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden di Daerah .

c. Sub Komisi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertugas

melakukan persiapan dan pelaksanaan pemenangan pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur.

(3) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah dalam menjalankan tugas-tugas

yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-

Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah mengkoordinasikan Komisi

Pemenangan Pemilihan Umum Cabang.

(6) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 61

Bidang-Bidang

(1) Ketua dan Sekretaris Bidang-Bidang diangkat oleh Formatur Musyawarah

Daerah

(2) Bidang bertugas melaksanakan monitoring, analisis, dan evaluasi serta

merumuskan kebijakan Partai sesuai dengan bidangnya, yang jumlah dan

bidangnya disesuaikan dengan dinas dan badan yang ada di tingkat provinsi.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

36

(3) Bidang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program Partai serta

Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Bidang dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan

Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Bidang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 62

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

(1) Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

diangkat dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas usul Dewan

Pimpinan Daerah.

(2) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi merupakan kepanjangan

tangan dan alat perjuangan Partai yang bertugas memperjuangkan

kepentingan politik partai di tingkat provinsi.

(3) Setiap kebijakan atau keputusan Fraksi harus dikonsultasikan dan mendapat

persetujuan dari Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Fraksi melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat

melalui Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 63

Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah

diangkat oleh Formatur Musyawarah Daerah.

(2) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah bertugas melaksanakan

fungsi pengkajian, penelitian dan pengembangan, analisis, evaluasi,

menyelenggarakan perpustakaan, memberikan saran untuk mengembangkan

partai, serta mengumpulkan dan mengolah data serta Sistem Informasi

Manajemen di Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

37

(3) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah dalam melaksanakan

tugasnya berpedoman pada program Partai serta Kebijakan Umum Dewan

Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Umum Daerah dalam

menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu

oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 64

Koordinator Daerah

(1) Ketua, Sekretaris, dan anggota Koordinator Daerah diangkat oleh Dewan

Pimpinan Daerah.

(2) Koordinator Daerah adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Daerah

dengan Dewan Pimpinan Cabang dalam rangka memperlancar tugas-tugas

kepartaian.

(3) Koordinator Daerah berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-program

Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah mendorong agar program

tersebut berjalan sesuai dengan sasaran di Cabang.

(4) Koordinator Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Koordinator Daerah wajib memberikan laporan secara berkala kepada Dewan

Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

38

BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT CABANG

Pasal 65

Struktur Organisasi Tingkat Cabang

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

(2) Struktur Organisasi Partai Tingkat Cabang terdiri atas: Majelis Partai Cabang,

Dewan Kehormatan Cabang, Ketua,Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris,

Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Komisi Pengawas

Cabang, Unit-Unit, Ketua dan Wakil-Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-Wakil

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang, Bagian-Bagian, Fraksi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Koordinator Cabang.

BADAN PENGAWAS

CABANG

KOMISI PEMENANGAN

PEMILU CABANG FRAKSI DPRD BAGIAN UNIT

KORCAB

KORCAB

KORCAB KORCAB

KORCAB

BENDAHARA SEKRETARIS

DPAC

DPAC

DPAC

DPAC

DPAC

WS1 WS2 WS3 WS4

WAKIL KETUA I

WAKIL KETUA II

KETUA

WB 1 WB 2 WB 3 WB 4

MAJELIS PARTAI

CABANG

DEWAN KEHORMATAN

CABANG

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

39

Pasal 66

Majelis Partai Cabang

(1) Majelis Partai Cabang berwenang:

a. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Cabang terkait

dengan calon bupati/walikota dan wakil bupati/walikota sebelum

direkomendasikan kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan

Daerah;

b. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Cabang terkait

dengan penentuan partai-partai anggota koalisi di Cabang; dan

c. Memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Cabang terkait

dengan penetapan calon-calon anggota legislatif di Cabang untuk

direkomendasikan ke Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan

Daerah.

(2) Ketua Majelis Partai Cabang diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(3) Ketua Majelis Partai Cabang mengangkat dan menetapkan anggota Badan

Pengawas Cabang atas usul Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Wakil-wakil Ketua, Wakil-Wakil Sekretaris, Anggota dan tugas-tugasnya diatur

lebih lanjut dalam peraturan organisasi.

Pasal 67

Dewan Pimpinan Cabang

(1) Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Harian dan Pengurus Pleno.

(2) Pengurus Harian terdiri atas: Majelis Partai Cabang, Ketua, Wakil Ketua I,

Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil

Bendahara, Ketua dan Sekretaris Bidang, Ketua dan Sekretaris Bidang, Ketua

dan Sekretaris Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan Cabang, Ketua, Wakil-

Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan

Pemilihan Umum Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah tingkat Kabupaten/ Kota.

(3) Pengurus Pleno terdiri atas Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh

Pengurus Harian antara lain Koordinator Cabang.

(4) Ketua Dewan Pimpinan Cabang dipilih dalam Musyawarah Cabang.

(5) Dewan Pimpinan Cabang berwenang:

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

40

a. menetapkan kebijakan tingkat Cabang sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat

Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah,

serta Peraturan Partai lainnya;

b. mengusulkan calon Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota dan Pimpinan Fraksi kepada Dewan Pimpinan Pusat;

c. menetapkan Pimpinan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten/Kota;

d. mengusulkan partai anggota koalisi di tingkat Kabupaten/Kota kepada

Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan Daerah;

e. menyampaikan usulan calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, dan

calon wakil walikota kepada Dewan Pimpinan Pusat yang diajukan Dewan

Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan Daerah;

f. menyampaikan usulan partai anggota koalisi di tingkat kabupaten/kota

kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan Daerah; dan

g. mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pimpinan Anak Ranting.

(6) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Cabang serta ketentuan-ketentuan lain

diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Partai lainnya.

Pasal 68

K e t u a

(1) Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua

kegiatan kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar di Cabang.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu Wakil Ketua I, Wakil Ketua II

Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara

serta Alat Kelengkapan Partai di Tingkat Cabang yang diangkat oleh Formatur

Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

41

Pasal 69

Wakil Ketua I

(1) Wakil Ketua I dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Wakil Ketua I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang

dilakukan oleh Unit-Unit, Bagian-Bagian, Komisi Pemenangan Pemilu Daerah,

Fraksi DPRD Kabupaten/Kota .

(3) Wakil Ketua I melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 70

Wakil Ketua II

(1) Wakil Ketua II dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Wakil Ketua II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

Koordinator Cabang dalam mencapai sasaran program Partai.

(3) Wakil Ketua II melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 71

Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris dan Wakil Sekretaris membantu tugas-tugas Ketua Dewan Pimpinan

Cabang.

(2) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi Politik ke luar dan

melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di cabang.

(3) Dalam melaksanakan tugas Sekretaris harus berkonsultasi dan berkoordinasi

dengan Ketua.

(4) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.

(5) Jumlah Wakil-Wakil Sekretaris, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

(6) Sekretaris melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

42

Pasal 72

Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Cabang diangkat oleh

Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan Partai sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan di cabang.

(3) Bendahara dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua.

(4) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.

(5) Jumlah Wakil-Wakil Bendahara, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

(6) Bendahara melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 73

Badan Pengawas Cabang

(1) Ketua dan Sekretaris Badan Pengawas Cabang diangkat oleh Formatur

Musyawarah Cabang.

(2) Badan Pengawas Cabang bertugas untuk mengawasi, melakukan evaluasi, serta

memberikan saran agar sistem kepartaian di cabang berjalan sesuai dengan

mekanisme yang telah ditentukan.

(3) Anggota Badan Pengawas Cabang diangkat oleh Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawas Cabang memberikan laporan

kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 74

Unit Advokasi dan Bantuan Hukum

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Advokasi dan Bantuan Hukum diangkat oleh Formatur

Musyawarah Cabang

(2) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum bertugas:

a. membantu dan menangani perkara-perkara pidana, perdata, dan perkara

lainnya termasuk yang berkenaan dengan Pemilihan Umum Legislatif,

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

43

Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah; dan

b. memberikan nasehat dan pendampingan hukum kepada anggota di tingkat

kabupaten/kota.

(3) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum dalam melaksanakan tugasnya berpedoman

kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah,

dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub

Unit, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan

Cabang.

Pasal 75

Unit Pembinaan Anggota

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Pembinaan Anggota diangkat oleh Formatur

Musyawarah Cabang

(2) Unit Pembinaan Anggota bertugas mempersiapkan pembinaan dan peningkatan

jumlah keanggotaan partai yang akan dilanjutkan dan diberikan kemampuan

serta keterampilan.

(3) Unit Pembinaan Anggota dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

rencana pembinaan anggota dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Unit Pembinaan Anggota dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Unit Pembinaan Anggota Cabang mengkoordinasikan Unit Pembinaan Anggota

Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Anak Ranting.

(6) Unit Pembinaan Anggota Cabang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada

Dewan Pimpinan Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

44

Pasal 76

Unit Pembinaan Organisasi

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Pembinaan Organisasi diangkat oleh Formatur

Musyawarah Cabang.

(2) Unit Pembinaan Organisasi bertugas mempersiapkan konsolidasi partai melalui

Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa,

Musyawarah Ranting, Musyawarah Ranting Luar Biasa, Musyawarah Anak

Ranting, dan Musyawarah Anak Ranting Luar Biasa sesuai ketentuan organisasi.

(3) Unit Pembinaan Organisasi dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Unit Pembinaan Organisasi dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan

Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit,

Sekretaris, dan Anggota.

(5) Unit Pembinaan Organisasi mengkoordinasikan tugas Unit Pembinaan Organisasi

Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Anak Ranting.

(6) Unit Pembinaan Organisasi melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Cabang.

Pasal 77

Unit Program Pro Rakyat

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Program Pro Rakyat diangkat oleh Formatur

Musyawarah Cabang.

(2) Unit Program Pro Rakyat bertugas membantu Pemerintah dan pemerintah

kabupaten/kota untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan akses dan

fasilitas yang ada, khususnya dalam program-program Pro Rakyat.

(3) Unit Program Pro Rakyat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

Rencana Program Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan

Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

45

(4) Unit Program Pro Rakyat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan

Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit,

Sekretaris, dan Anggota.

(5) Unit Program Pro Rakyat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Cabang.

Pasal 78

Unit Tanggap Darurat

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Tanggap Darurat diangkat oleh Formatur Musyawarah

Cabang

(2) Unit Tanggap Darurat bertugas membantu korban bencana alam dan musibah

lain, serta menyalurkan bantuan dan alat-alat kebutuhan darurat lainnya

sesegera mungkin langsung kepada korban.

(3) Unit Tanggap Darurat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program

Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Unit Tanggap Darurat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Divisi Tanggap Darurat Cabang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Daerah.

Pasal 79

Unit Logistik

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Logistik diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Unit Logistik merupakan sumber logistik partai di Cabang yang bertugas

mengadakan, mengelola dan menyalurkan logistik, dari dan ke masyarakat

secara sukarela, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Unit Logistik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Kebijakan

Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan

Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

46

(4) Unit Logistik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan

Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Unit Logistik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan

Cabang.

Pasal 80

Unit Usaha dan Dana

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Usaha dan Dana diangkat oleh Formatur Musyawarah

Cabang.

(2) Unit Usaha dan Dana merupakan sumber keuangan partai yang bertugas

menghimpun dan menggalang sumber dana masyarakat secara sukarela, sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Unit Usaha dan Dana dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan

Pimpinan Cabang.

(4) Unit Usaha dan Dana dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Unit Usaha dan Dana melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Cabang.

Pasal 81

Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan diangkat oleh

Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan bertugas untuk melaksanakan

pendidikan, pelatihan, dan kaderisasi secara teratur dan secara insidental

sesuai dengan kebutuhan semua kader dan fungsionaris partai di tingkat

cabang.

(3) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada Rencana Umum Pendidikan dan Pelatihan serta Kebijakan

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

47

Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan

Cabang.

(4) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam menjalankan tugas-tugas yang

ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub

Unit, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Cabang melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 82

Unit Komunikasi Publik

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Komunikasi Publik diangkat oleh Formatur

Musyawarah Cabang.

(2) Unit Komunikasi Publik Cabang bertugas menyampaikan pesan-pesan dan

materi publikasi partai serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan politik dan

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan partai secara luas dan terus-menerus demi

memelihara dan meningkatkan citra partai di tingkat cabang.

(3) Unit Komunikasi Publik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada

Rencana Umum Komunikasi Publik serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Unit Komunikasi Publik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Unit Komunikasi Publik mempunyai media komunikasi melalui website dan

media publikasi lainnya.

(6) Unit Komunikasi Publik dapat membuat sarana komunikasi publik tersendiri.

(7) Unit Komunikasi Publik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan

Pimpinan Cabang.

Pasal 83

Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya

Masyarakat diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

48

(2) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat bertugas untuk

memelihara dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan partai politik,

organisasi masyarakat, pemerintah daerah serta lembaga swadaya masyarakat.

(3) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam

melaksanakan tugasnya berpedoman pada Rencana Umum Hubungan Eksternal

dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam

menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu

oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat melaporkan

pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 84

Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang diangkat

oleh Formatur Musyawarah Cabang.

(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang, terdiri atas 3 (tiga) Sub Komisi:

a. Sub Komisi Pemilihan Anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan

pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan

persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden di cabang.

c. Sub Komisi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertugas

melakukan persiapan dan pelaksanaan pemenangan pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

(3) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan

Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

49

(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang dalam menjalankan tugas-tugas

yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator

Sub Unit, Sekretaris, dan Anggota.

(5) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah melaporkan pelaksanaan

tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 85

Bagian-Bagian

(1) Ketua dan Sekretaris Bagian-bagian diangkat oleh Formatur Musyawarah

Cabang

(2) Bagian bertugas melaksanakan monitoring, analisis, dan evaluasi serta

merumuskan kebijakan Partai sesuai dengan bidangnya, yang jumlah dan

bidangnya disesuaikan dengan dinas-dinas dan sub dinas/suku dinas yang ada

di tingkat kabupaten/kota.

(3) Bagian dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program Partai serta

Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan

Pimpinan Cabang.

(4) Bagian dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan

Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris, dan

Anggota.

(5) Bagian melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 86

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

(1) Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/ kota

diangkat oleh Dewan Pimpinan Pusat atas usul Dewan Pimpinan Cabang

melalui Dewan Pimpinan Daerah

(2) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota merupakan

perpanjangan tangan dan alat perjuangan Partai yang bertugas

memperjuangkan kepentingan politik partai di tingkat cabang.

(3) Setiap kebijakan atau keputusan Fraksi harus dikonsultasikan dan mendapat

persetujuan dari Dewan Pimpinan Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

50

(4) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota melaporkan

pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan

Cabang dengan tembusan kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 87

Koordinator Cabang

(1) Ketua, Sekretaris, dan Anggota Koordinator Cabang diangkat oleh Dewan

Pimpinan Cabang.

(2) Koordinator Cabang adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Cabang

dengan Dewan Pimpinan Anak Cabang dalam rangka memperlancar tugas-tugas

kepartaian.

(3) Koordinator Cabang berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-program

Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang

mendorong agar program tersebut berjalan sesuai dengan sasaran di anak

cabang.

(4) Koordinator Cabang dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan

Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,

dan Anggota.

(5) Anggota Koordinator Cabang disesuaikan dengan jumlah daerah pemilihan

kabupaten/ kota yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum kabupaten/

kota.

(6) Koordinator Cabang wajib memberikan laporan secara berkala kepada Dewan

Pimpinan Cabang.

Pasal 88

Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang dipilih oleh Musyawarah Anak Cabang.

(2) Dewan Pimpinan Anak Cabang terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua

II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.

(3) Dewan Pimpinan Anak Cabang berwenang:

a. menentukan kebijakan Tingkat Anak Cabang sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

51

Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah,

Keputusan Musyawarah ang, Keputusan Rapat Tingkat Cabang, Keputusan

Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat Tingkat Anak Cabang, serta

Peraturan Partai lainnya.

b. menetapkan Komposisi kepengurusan Dewan Pimpinan Anak Ranting.

(4) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Anak Cabang serta ketentuan-ketentuan

lain lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-

peraturan Partai.

Pasal 89

Dewan Pimpinan Ranting

(1) Ketua Dewan Pimpinan Ranting dipilih oleh Musyawarah Ranting.

(2) Dewan Pimpinan Ranting terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua I,

Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.

(3) Dewan Pimpinan Ranting berwenang menentukan kebijakan Tingkat Ranting

sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres,

Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan

Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan Rapat

Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat

Tingkat Anak Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting, Keputusan Rapat

Tingkat Ranting serta Peraturan Partai lainnya.

(4) Kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Cabang atas rekomendasi Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(5) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Ranting serta ketentuan-ketentuan lain

lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan

Partai lainnya.

Pasal 90

Pimpinan Anak Ranting

(1) Ketua Pimpinan Anak Ranting diangkat oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(2) Pimpinan Anak Ranting terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua I,

Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

52

(3) Pimpinan Anak Ranting berwenang menentukan kebijakan Tingkat Anak

Ranting sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan

Kongres, Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah,

Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan

Rapat Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat

Tingkat Anak Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting, Keputusan Rapat

Tingkat Ranting, Keputusan Rapat Pimpinan Anak Ranting, serta Peraturan

Partai lainnya.

(4) Kepengurusan Dewan Pimpinan Anak Ranting ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Anak Cabang atas rekomendasi Ketua Dewan Pimpinan Ranting.

(5) Hak dan Kewajiban Pimpinan Anak Ranting serta ketentuan-ketentuan lain

lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan

Partai.

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN PERWAKILAN LUAR NEGERI

Pasal 91 Struktur Organisasi Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

KOMISI

PENGAWAS LN

KOMISI PEMENANGAN

PEMILU LUAR NEGERI BAGIAN UNIT

KETUA

KOORD. LN

KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG BAGIAN KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG BAGIAN KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG BAGIAN KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG BAGIAN KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG

BAGIAN

KOTA/NEG BAGIAN

KOORD. LN

KOORD. LN

KOORD. LN

KOORD. LN

BENDAHARA SEKRETARIS WS 1 WS2 WS 3 WS 4

WAKIL KETUA I

WAKIL KETUA II

WB 1 WB 2 WB 3 WB 4

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

53

(2) Struktur Organisasi Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Ketua Dewan

Perwakilan Luar Negeri, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil

Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Komisi Pengawas Luar Negeri,

Komisi Pemenangan Pemilu Luar Negeri, Unit, Bagian, dan Koordinator Luar

Negeri.

Pasal 92

Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Kepengurusan Dewan Perwakilan Luar Negeri diangkat dan diberhentikan oleh

Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua

II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara,

serta Bidang-Bidang sesuai kebutuhan dan berwenang :

a. menentukan kebijakan Perwakilan Luar Negeri sesuai dengan Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat

Tingkat Nasional, Musyawarah Perwakilan Luar Negeri, Rapat Perwakilan

Luar Negeri, serta Peraturan Partai lainnya; dan

b. menetapkan kepengurusan Dewan Perwakilan Luar Negeri.

(3) Melaksanakan program-program partai sesuai dengan hasil Kongres, Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Partai lainnya.

(4) Mengusulkan kebijakan-kebijakan sesuai dengan perkembangan partai di

negara tempat berdomisili untuk memperoleh persetujuan dari Dewan

Pimpinan Pusat.

(5) Kelembagaan, mekanisme kerja, pemberian hak suara, dan hal-hal lainnya

diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 93

K e t u a

(1) Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua kegiatan

kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar di Luar Negeri.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu Wakil Ketua I, Wakil Ketua II,

Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara

serta alat kelengkapan partai di luar negeri.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

54

Pasal 94

Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi Politik ke luar dan

melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di luar negeri.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris harus berkonsultasi dan

berkoordinasi dengan Ketua.

(3) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.

(4) Jumlah Wakil-Wakil Sekretaris, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

(5) Sekretaris melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 95

Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan Partai sesuai rencana

yang telah ditetapkan di luar negeri.

(2) Bendahara dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua.

(3) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.

(4) Jumlah Wakil-Wakil Bendahara, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur

lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan

Pimpinan Pusat.

Pasal 96

Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri

(1) Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri bertugas untuk mengawasi,

melakukan evaluasi, serta memberikan saran agar sistem kepartaian di luar

negeri berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan.

(2) Kepengurusan Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri diangkat oleh Dewan

Perwakilan Luar Negeri.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri

memberikan laporan kepada Dewan Perwakilan Luar Negeri.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

55

Pasal 97

Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri

(1) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri, terdiri atas 2

(dua) Sub Komisi:

a. Sub Komisi Pemilihan Anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan

pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif di Perwakilan

Luar Negeri.

b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan

persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden di Perwakilan Luar Negeri.

(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri dalam

melaksanakan tugasnya berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan

Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Perwakilan Luar Negeri.

(3) Kepengurusan Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri

serta tugas-tugasnya ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Luar Negeri.

(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri melaporkan

pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Perwakilan Luar Negeri.

Pasal 98

Koordinator Luar Negeri

(1) Koordinator Luar Negeri adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Pusat

dengan Dewan Perwakilan Luar Negeri dalam rangka memperlancar tugas-

tugas kepartaian.

(2) Koordinator Luar Negeri berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-

program Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Perwakilan Luar Negeri untuk

mendorong agar program tersebut berjalan sesuai dengan sasaran di luar

negeri.

(3) Koordinator Luar Negeri wajib memberikan laporan secara berkala kepada

Dewan Perwakilan Luar Negeri.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

56

BAB VIII

JANGKA WAKTU KEPENGURUSAN

Pasal 99

Jangka Waktu Kepengurusan

(1) Jangka waktu kepengurusan partai pada semua tingkatan adalah 5 (lima)

tahun.

(2) Menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), jangka

waktu kepengurusan dapat kurang dari 5 (lima) tahun, apabila dilakukan

melalui Kongres Luar Biasa, Musyawarah Daerah Luar Biasa, Musyawarah

Cabang Luar Biasa, Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa, Musyawarah Ranting

Luar Biasa.

(3) Dalam hal jangka waktu kepengurusan sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan

ayat (2) tidak dapat dilaksanakan maka kepengurusan partai akan dipimpin

oleh Pelaksana Tugas.

(4) Tata cara, persyaratan, pengangkatan, dan hal-hal lain tentang Jangka Waktu

Kepengurusan dan Pelaksana Tugas diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Organisasi.

BAB IX KONGRES, MUSYAWARAH, DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 100

Kongres dan Kongres Luar Biasa

(1) Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi partai, yang diselenggarakan

sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun dan berwenang:

a. menetapkan Ketua Dewan Pembina;

b. mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

c. menetapkan Program Umum Partai;

d. meminta dan menilai Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pimpinan

Pusat;

e. memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Formatur Kongres; dan

f. menetapkan keputusan-keputusan Kongres lainnya.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

57

(2) Kongres Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang sama dengan

Kongres.

(3) Kongres Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan:

a. Majelis Tinggi Partai, atau

b. Sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah

dan ½ (satu per dua) dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Dalam permintaan tersebut, harus menyebutkan agenda dan alasan-alasan

diadakannya Kongres Luar Biasa.

(5) Dewan Pimpinan Pusat sebagai penyelenggara Kongres Luar Biasa.

Pasal 101

Rapat-Rapat Tingkat Nasional

(1) Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) dihadiri oleh Majelis Tinggi Partai, Dewan

Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan Dewan Perwakilan Luar

Negeri untuk membahas dan mengambil keputusan-keputusan strategis dan

politis kecuali yang menjadi kewenangan kongres dan dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan.

(2) Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) adalah rapat tingkat nasional yang

dihadiri oleh Majelis Tinggi Partai, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan,

Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan undangan lainnya yang

ditetapkan dan diselenggarakan atas undangan Dewan Pimpinan Pusat dalam

rangka melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi terhadap

masalah nasional tertentu, kecuali yang menjadi wewenang Kongres dan

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.

(3) Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) adalah rapat tingkat nasional yang dihadiri

oleh Majelis Tinggi Partai, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan

Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang dan

undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat yang diadakan

sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua) tahun untuk mengevaluasi dan

merekomendasikan Program Umum Partai.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

58

(4) a. Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat dihadiri oleh Ketua

Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal,

Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara

Umum, Direktur Eksekutif mengenai kewenangan Dewan Pimpinan Pusat

sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Ayat (5) huruf a sampai dengan huruf g

yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu.

b. Rapat Pengurus Harian Terbatas dapat mengundang Pengurus Harian dan

unsur kepengurusan lainnya sesuai dengan kebutuhan partai.

(5) Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dihadiri oleh Pengurus Harian

Terbatas, Wakil-Wakil Direktur Eksekutif, Ketua dan Sekretaris Departemen,

Ketua dan Sekretaris Divisi, Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Wakil-Wakil

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum, Ketua, Wakil-Wakil Ketua,

Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan

Kebijakan, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPR RI serta Ketua dan Sekretaris Fraksi

MPR RI sesuai dengan Pasal 16 Ayat (5) huruf h dan huruf I serta hal-hal

penting lainnya sesuai kebutuhan partai yang dilaksanakan sekurang-kurangnya

1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

(6) Rapat Pengurus Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh Pengurus Harian

Terbatas, Pengurus Harian, Pengurus-pengurus yang diangkat oleh Pengurus

Harian Terbatas, Ketua dan Sekretaris Koordinator Wilayah, dan berwenang

mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai, hal-hal

penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

Pasal 102

Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa

(1) Musyawarah Daerah diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima)

tahun dan berwenang:

a. memilih dan menetapkan Ketua dan Formatur Musyawarah Daerah;

b. menyusun Program Kerja tingkat daerah;

c. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah; dan

d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

59

(2) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang

sama dengan Musyawarah Daerah.

(3) Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan:

a. Majelis Partai Daerah, atau;

b. Sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang;

c. Dalam permintaan tersebut, harus menyebutkan agenda dan alasan-alasan

diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa.

(4) Dewan Pimpinan Daerah sebagai penyelenggara Musyawarah Daerah Luar

Biasa.

(5) Penyelenggaraan Musyawarah Daerah Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam

ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 103

Rapat-Rapat Tingkat Daerah

(1) Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat, Majelis

Partai Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah, Dewan

Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan undangan lainnya untuk

membahas dan memutuskan keputusan-keputusan strategis di daerah dan

dilaksanakan sesuai kebutuhan.

(2) Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) adalah rapat tingkat daerah yang dihadiri

oleh Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai Daerah, Dewan Kehormatan

Daerah, Komisi Pengawas Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan

Cabang, dan undangan lainnya yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan

Daerah dalam rangka melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan

simplifikasi terhadap masalah daerah tertentu dan dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan.

(3) Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) adalah rapat tingkat daerah yang dihadiri oleh

Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai Daerah, Dewan Kehormatan Daerah,

Komisi Pengawas Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang,

dan undangan lainnya yang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2

(dua) tahun untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

60

(4) a. Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah dihadiri oleh

Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris,

Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, dan Direktur Eksekutif Daerah

mengenai kewenangan Dewan Pimpinan Daerah sebagaimana diatur dalam

Pasal 41 Ayat (4) huruf a sampai dengan huruf f yang dilaksanakan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu.

b. Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah dapat mengundang

Pengurus Harian dan unsur kepengurusan lainnya sesuai dengan kebutuhan

partai.

(5) Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah dihadiri oleh Pengurus Harian

Terbatas, Wakil-Wakil Direktur Eksekutif Daerah, Ketua dan Sekretaris Bidang,

Ketua dan Sekretaris Divisi Daerah, Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Wakil-Wakil

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua, Wakil-Wakil

Ketua, Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan

Kebijakan Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPRD Provinsi sesuai dengan

Pasal 41 Ayat (4) huruf g serta hal-hal penting lainnya sesuai kebutuhan partai

di daerah yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

bulan.

(6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang dihadiri oleh Majelis

Partai Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, Pengurus Harian Dewan Pimpinan

Daerah, Pengurus-pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian antara lain

Ketua dan Sekretaris Koordinator Daerah, Dewan Pimpinan Daerah dan

berwenang mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai

di daerah dan hal-hal penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan

diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

Pasal 104

Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa

(1) Musyawarah Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima)

tahun dan berwenang :

a. memilih dan menetapkan Ketua dan Formatur Musyawarah Cabang;

b. menyusun Program Kerja Cabang;

c. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Cabang; dan

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

61

d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

(2) Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang

sama dengan Musyawarah Cabang.

(3) Musyawarah Cabang Luar Biasa diadakan atas permintaan oleh sekurang-

kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(4) Dalam permintaan sebagaimana disebut pada ayat 3, harus menyebutkan

agenda dan alasan-alasan diadakannya Musyawarah Cabang Luar Biasa.

(5) Dewan Pimpinan Cabang sebagai penyelenggara Musyawarah Cabang Luar

Biasa.

(6) Penyelenggaraan Musyawarah Cabang Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam

ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 105

Rapat-Rapat Tingkat Cabang

(1) Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, Badan Pengawas Cabang, Dewan Pimpinan Cabang,

Dewan Pimpinan Anak Cabang dan undangan lainnya untuk membahas dan

mengambil keputusan-keputusan strategis di Cabang dan dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan.

(2) Rapat Koordinasi Cabang (RAKORCAB) adalah rapat tingkat Cabang yang

dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Badan

Pengawas Cabang, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang,

dan undangan lainnya yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang

dalam rangka melakukan kehidupan partai di tingkat cabang dan hal-hal

penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

(3) Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) adalah rapat tingkat cabang yang dihadiri

oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan

Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang dan undangan lainnya yang diadakan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk mengevaluasi

pelaksanaan Program Kerja.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

62

(4) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang adalah rapat yang dihadiri oleh Majelis

Partai Cabang, Dewan Kehormatan Cabang, Pengurus Harian Dewan Pimpinan

Cabang, Pengurus-pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian antara lain

Ketua dan Sekretaris Kordinator Cabang, Dewan Pimpinan Cabang dan

berwenang mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai

di Cabang dan hal-hal penting lainnya yang perlu segera ditindak lanjuti dan

diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalm 6 (enam) bulan.

(5) Rapat Harian Dewan Pimpinan Cabang dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua I,

Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil

Bendahara, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan Sekretaris Bagian, Ketua dan

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang, Ketua dan Sekretaris Pusat

Pengembangan Strategi dan Kebijakan Cabang, serta Ketua dan Sekretaris

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota yang dilaksanakan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

Pasal 106

Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa

(1) Musyawarah Anak Cabang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima)

tahun dan berwenang:

a. menyusun Program Kerja Partai Tingkat Anak Cabang;

b. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Anak Cabang;

c. memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Anak Cabang; dan

d. menetapkan Keputusan-keputusan lainnya dalam batas kewenangannya.

(2) Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan

yang sama dengan Musyawarah Anak Cabang.

(3) Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa diadakan atas permintaan oleh sekurang-

kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Ranting.

(4) Dalam permintaan sebagaimana disebut pada ayat 3, harus menyebutkan

agenda dan alasan-alasan diadakannya Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa.

(5) Dewan Pimpinan Anak Cabang sebagai penyelenggara Musyawarah Anak

Cabang Luar Biasa.

(6) Penyelenggaraan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa sebagaimana dimaksud

dalam ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

63

Pasal 107

Rapat-Rapat Tingkat Anak Cabang

(1) Rapat Koordinasi Anak Cabang (RAKOR ANCAB) adalah rapat tingkat Anak

Cabang yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang,

Dewan Pimpinan Anak Cabang, Dewan Pimpinan Ranting, dan undangan

lainnya yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang dalam rangka

melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi terhadap

masalah-masalah di tingkat Anak Cabang yang dilaksanakan sesuai dengan

kebutuhan.

(2) Rapat Kerja Anak Cabang (RAKER ANCAB) adalah rapat tingkat Anak Cabang

yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan

Pimpinan Anak Cabang, Dewan Pimpinan Ranting dan undangan lainnya yang

diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk

mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja.

(3) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Anak Cabang adalah rapat yang dihadiri Pengurus

Harian Dewan Pimpinan Anak Cabang atas undangan Dewan Pimpinan Anak

Cabang dan berwenang mengambil keputusan-keputusan terkait dengan

kehidupan partai di tingkat Anak Cabang dan hal-hal penting lainnya yang

perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali

dalam 6 (enam) bulan.

(4) Rapat Harian Dewan Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua

I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara,dan Wakil-

Wakil Bendahara yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1

(satu) bulan.

Pasal 108

Musyawarah Ranting dan Musyawarah Ranting Luar Biasa

(1) Musyawarah Ranting diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun

dan berwenang :

a. menyusun Program Kerja Partai Tingkat Ranting;

b. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Ranting;

c. memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Ranting; dan

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

64

d. menetapkan Keputusan-keputusan lainnya.

(2) Musyawarah Ranting Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang

sama dengan Musyawarah Ranting.

(3) Musyawarah Ranting Luar Biasa diadakan atas permintaan oleh sekurang-

kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Anak Ranting.

(4) Dalam permintaan sebagaimana disebut pada ayat 3, harus menyebutkan

agenda dan alasan-alasan diadakannya Musyawarah Ranting Luar Biasa.

(5) Dewan Pimpinan Ranting sebagai penyelenggara Musyawarah Ranting Luar

Biasa.

(6) Penyelenggaraan Musyawarah Ranting Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam

ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 109

Rapat-Rapat Tingkat Ranting

(1) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Ranting adalah rapat yang dihadiri Ketua, Wakil

Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan

Wakil-Wakil Bendahara, serta undangan lainnya yang berwenang mengambil

keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai di tingkat ranting dan

hal-hal penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

(2) Rapat Harian Dewan Pimpinan Ranting dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua I,

Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil –

Wakil Bendahara yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1

(satu) bulan.

Pasal 110

Rapat Pimpinan Anak Ranting

(1) Rapat Pimpinan Anak Ranting dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua

II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.

(2) Rapat Pimpinan Anak Ranting diadakan oleh Pimpinan Anak Ranting sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan

(3) Melaksanakan kebijakan Partai di tingkat Rukun Warga (RW) dan yang

setingkat

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

65

(4) Menyusun Program Kerja Partai di tingkat Rukun Warga (RW) dsan yang

setingkat.

Pasal 111

Musyawarah dan Rapat-Rapat Perwakilan Luar Negeri

(1) Musyawarah Perwakilan Luar Negeri diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)

kali dalam 5 (lima) tahun dan berwenang:

a. memilih dan menetapkan Ketua/Formatur;

b. menyusun Program Kerja Perwakilan Luar Negeri;

c. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Perwakilan Luar Negeri; dan

d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

(2) Musyawarah dan Rapat-rapat Perwakilan Luar Negeri diatur lebih lanjut dalam

Peraturan Organisasi.

BAB X PESERTA, HAK SUARA, KUORUM, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PASAL 112

Peserta

(1) Kongres, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Anak Cabang,

Musyawarah Ranting dihadiri oleh peserta, peninjau, dan undangan.

(2) Peserta diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan

lainnya.

(3) Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Partai sesuai dengan

tingkatannya.

PASAL 113

Hak Suara

(1) Hak suara adalah jumlah suara yang dihitung dalam menentukan keputusan

Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat partai.

(2) Ketentuan tentang hak suara diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan

Peraturan-peraturan partai.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

66

PASAL 114

Kuorum

(1) Kuorum adalah jumlah perhitungan kehadiran penentuan tentang keabsahan

Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat.

(2) Kuorum keabsahan Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat

dihadiri oleh sekurang-kurangnya lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah

peserta.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kuorum akan diatur dalam Anggaran Rumah

Tangga dan peraturan-peraturan Partai.

(4) Kuorum untuk perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dihadiri

oleh sekurang-kurangnya oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta.

PASAL 115

Pengambilan Keputusan

(1) Pengambilan keputusan dalam Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-

rapat dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat.

(2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

(3) Pengambilan keputusan tentang pemilihan Ketua Umum dan Ketua-Ketua

sesuai tingkatannya sah apabila disetujui lebih dari ½ (satu per dua) dari

jumlah peserta yang hadir.

(4) Pengambilan keputusan tentang Anggaran Dasar sah apabila disetujui

sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta yang hadir.

(5) Pengaturan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan Partai.

BAB XI ORGANISASI SAYAP

Pasal 116

Organisasi Sayap

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

67

(1) Organisasi Sayap Partai Demokrat merupakan organisasi masyarakat yang

menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai Demokrat;

(2) Organisasi Sayap merupakan wadah kaderisasi dan perjuangan sebagai

pelaksana kebijakan partai untuk memenuhi kebutuhan strategis dalam rangka

memperkuat basis dukungan partai.

(3) Organisasi Sayap dapat diberi hak suara dan diatur dalam Peraturan Organisasi

(4) Mekanisme dan tata cara Organisasi Masyarakat yang bergabung dalam

Organisasi Sayap Partai Demokrat diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Organisasi.

BAB XII KEUANGAN

Pasal 117

Sumber Keuangan Partai

Keuangan Partai diperoleh dari:

1. Iuran Anggota

2. Iuran Anggota Fraksi pada semua tingkatan

3. Sumbangan yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB XIII PEMBUBARAN PARTAI

Pasal 118

Ketentuan Pembubaran

(1) Pembubaran Partai Demokrat hanya dapat diusulkan oleh Majelis Tinggi Partai

dan disetujui dalam Kongres yang khusus diadakan untuk itu.

(2) Kongres sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri

sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

68

(3) Pembubaran dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua

pertiga) dari jumlah peserta yang hadir.

(4) Dalam hal Partai Demokrat dibubarkan, maka kekayaannya dapat diserahkan

kepada badan atau lembaga-lembaga sosial di Indonesia.

BAB XIV PERATURAN PERALIHAN

Pasal 119

Peraturan Peralihan

(1) Selama struktur dan badan-badan partai berdasarkan Anggaran Dasar ini dan

Anggaran Rumah Tangga belum terbentuk, maka struktur dan personalia yang

telah ditetapkan sebelumnya masih tetap berlaku.

(2) Selama peraturan-peraturan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar ini dan

Anggaran Rumah Tangga belum ditetapkan, maka peraturan-peraturan

organisasi yang ditetapkan sebelumnya masih tetap berlaku.

(3) Struktur Organisasi tingkat Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang,

dan Dewan Perwakilan Luar Negeri wajib disesusuaikan dengan ketentuan

Anggaran Dasar ini dan Anggaran Rumah Tangga selambat-lambatnya 2 (dua)

tahun sejak ditetapkan.

BAB XV PENUTUP

Pasal 120

Hal-hal Lain

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga dan dalam Peraturan Organisasi yang ditetapkan oleh

Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

69

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRAT

BAB I

KEANGGOTAAN Pasal 1

Persyaratan Menjadi Anggota

(1) Persyaratan menjadi Anggota yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar

adalah sebagai berikut :

a. setiap warga Negara Indonesia yang dimaksud dalam Pasal 11

ayat (1) dan (2) dari Anggaran Dasar yang ingin menjadi anggota partai,

menyampaikan permohonan kepada Dewan Pimpinan Pusat, Dewan

Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang;

b. bersedia mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan oleh partai;

c. tidak merangkap sebagai anggota dari partai politik lainnya;

d. melakukan pendaftaran keanggotaan dengan mengisi formulir yang telah

disediakan;

e. sesudah pendaftaran tersebut pada ayat (1) huruf d kepada pemohon

diberikan status Anggota dan berhak menerima Kartu Tanda Anggota

yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan

Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 11 dari Anggaran Dasar diatur sepenuhnya oleh Dewan Pimpinan

Pusat.

Pasal 2

Kewajiban Anggota

(1) menghayati, mentaati, serta mengamalkan Anggaran Dasar, dan Anggaran

Rumah Tangga;

(2) menghayati, mentaati, dan mengamalkan keputusan partai yang telah

ditetapkan dengan sah dan menjalankan langkah-langkah yang ditetapkan

oleh Dewan Pimpinan Partai berdasarkan keputusan tersebut;

(3) berpartisipasi dalam kegiatan partai serta bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang diamanatkan kepadanya.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

70

Pasal 3

Hak Anggota

(1) mengikuti kegiatan partai yang diperuntukkan bagi seluruh anggota;

(2) memilih dan dipilih menjadi pengurus partai atau jabatan-jabatan lain yang

ditetapkan oleh partai;

(3) memberikan usul, saran, ataupun koreksi kepada dewan pimpinan partai

dengan cara sebaik-baiknya sesuai mekanisme Partai.

Pasal 4

Pemberhentian Anggota

Keanggotaan partai berakhir karena :

(1) meninggal dunia;

(2) mengundurkan diri secara tertulis;

(3) menjadi anggota partai politik lain;

(4) melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 5

Tata Cara Pemberhentian Anggota

(1) Anggota dapat diberhentikan dan atau diberhentikan sementara karena tidak

melaksanakan kewajibannya sebagai anggota atau melakukan perbuatan yang

bertentangan dengan asas, tujuan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, dan peraturan partai.

(2) Keputusan pemberhentian dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat,

sedangkan keputusan pemberhentian sementara dapat dilakukan oleh setiap

dewan pimpinan partai setingkat di atas dewan pimpinan partai yang

bersangkutan.

(3) Keputusan pemberhentian sementara anggota diputuskan melalui rapat

Pleno dewan pimpinan partai.

(4) Keputusan pemberhentian atau pemberhentian sementara anggota

sebagaimana diatur pada ayat (2) dan ayat (3) pasal ini, diputuskan setelah

diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam

rentang waktu minimal 21 (dua puluh satu) hari.

(5) Anggota yang diberhentikan atau diberhentikan sementara, dapat mengajukan

pembelaan dirinya di forum partai setingkat lebih tinggi sampai dengan tingkat

kongres.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

71

BAB II STRUKTUR ORGANISASI PARTAI

Pasal 6

Dewan Pimpinan Pusat

(1) Dewan Pimpinan Pusat adalah dewan pimpinan tertinggi sebagai pelaksana

keputusan kongres serta memimpin semua kegiatan partai.

(2) Dewan Pimpinan Pusat mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke luar.

Pasal 7

Kewajiban Dewan Pimpinan Pusat

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, rapat tingkat nasional dan

peraturan partai.

(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman tentang kegiatan

Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Fraksi Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada Dewan

Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan

keputusan dan Garis-garis Besar Strategi, Kebijakan dan Rencana Aksi Partai

serta ketentuan organisasi.

(4) Mengatur kerjasama dan koordinasi perjuangan partai di dalam dan

di luar lembaga negara.

(5) Melaporkan secara berkala perkembangan politik dan hal-hal penting kepada

Ketua Dewan Pembina.

(6) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada kongres.

Pasal 8

Hak Dewan Pimpinan Pusat

(1) Membuat peraturan pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

serta kebijakan demi kelancaran kegiatan partai dalam rangka

pelaksanaan keputusan kongres.

(2) Memberhentikan anggota sebagaimana dimaksud Pasal 4 Anggaran Rumah

Tangga.

(3) Memberhentikan dan mengangkat fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat

melalui Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat dan dilaporkan dalam Rapat

Pimpinan Nasional.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

72

(4) Tata Cara pemberhentian dan pengangkatan penggantinya diatur lebih lanjut

dalam Peraturan Organisasi.

(5) Menerima atau menolak ketetapan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah

dan Dewan Pimpinan Cabang tentang pemberhentian fungsionaris Dewan

Pimpinah Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang .

(6) Membatalkan Keputusan Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan

Cabang, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Cabang melalui Rapat Pleno

apabila keputusan tersebut bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga atau membahayakan partai, negara dan bangsa.

(7) Bertindak mewakili partai dalam menghadapi masalah nasional dan

mengadakan hubungan kerjasama serta persahabatan internasional.

Pasal 9

Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat

Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas: Ketua Umum, Wakil

Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-wakil Sekretaris

Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-wakil Bendahara Umum dan Direktur Eksekutif.

Pasal 10

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari: Pengurus Harian Terbatas,

Wakil-wakil Direktur Eksekutif, Ketua dan Sekretaris Departemen, ketua dan

Sekretaris Divisi, Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum, Ketua

dan Sekretaris Pusat Pengkajian Strategis dan Kebijakan.

Pasal 11

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Pusat

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas,

Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Terbatas Dewan

Pimpinan Pusat antara lain Ketua dan Sekretaris Kordinator Wilayah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

73

BAB III DEWAN PIMPINAN DAERAH

Pasal 12

Dewan Pimpinan Daerah

(1) Dewan Pimpinan Daerah adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana

keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan Dewan Pimpinan Pusat,

keputusan musyawarah daerah serta memimpin semua kegiatan partai di

daerah.

(2) Dewan Pimpinan Daerah mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke

luar organisasi di daerah.

Pasal 13

Kewajiban Dewan Pimpinan Daerah

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat

Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah

dan Peraturan Partai.

(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman tentang kegiatan

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.

(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada dewan

pimpinan partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan

keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan dan Rencana

Aksi Partai serta ketentuan-ketentuan organisasi partai.

(4) Menyampaikan laporan berkala kepada Majelis Partai Daerah dan Dewan

Pimpinan Pusat.

(5) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah.

Pasal 14

Hak Dewan Pimpinan Daerah

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan demi kelancaran kegiatan

partai di daerah dalam rangka pelaksanaan keputusan Musyawarah Daerah.

(2) Memberhentikan fungsionaris Dewan Pimpinan Daerah melalui rapat

pleno Dewan Pimpinan Daerah dan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Daerah

serta mengajukan penggantinya untuk ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Pusat.

(3) Tata Cara pemberhentian dan pengangkatan fungsionaris Dewan Pimpinan

Daerah, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

74

(4) Menerima atau menolak ketetapan rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang

dan Dewan Pimpinan Anak Cabang tentang pemberhentian fungsionaris Dewan

Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(5) Membatalkan Keputusan Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Anak

Cabang atau Musyawarah Cabang dan Musyawarah Anak Cabang

melalui rapat pleno apabilakeputusan tersebut bertentangan dengan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Daerah

atau membahayakan Partai, Negara dan Bangsa.

(6) Bertindak mewakili Partai dalam menghadapi masalah di daerah dan

mengadakan hubungan kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain

di daerah.

Pasal 15

Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah

Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Ketua, Wakil

Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-wakil

Bendahara dan Direktur Eksekutif.

Pasal 16

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari: Pengurus Harian Terbatas,

Wakil Direktur Eksekutif Daerah, Ketua dan Sekretaris Divisi Daerah, Ketua dan

Sekretaris Bidang, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris

Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil

Sekretaris Pusat Pengembangan dan Kebijakan Daerah.

Pasal 17

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas,

Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Terbatas Dewan

Pimpinan Daerah antara lain Ketua dan Sekretaris Kordinator Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

75

BAB IV

DEWAN PIMPINAN CABANG

Pasal 18

Dewan Pimpinan Cabang

(1) Dewan Pimpinan Cabang adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana

keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah daerah, mus

yawarah cabang serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat cabang.

(2) Dewan Pimpinan Cabang mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke

luar di tingkat cabang.

Pasal 19

Kewajiban Dewan Pimpinan Cabang

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat tingkat

nasional, keputusan musyawarah daerah, keputusan rapat tingkat daerah,

keputusan

musyawarah cabang, keputusan rapat tingkat cabang, dan peraturan partai

lainnya.

(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman tentang kegiatan

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat kabupaten/kota.

(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada dewan

pimpinan partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan

keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan, dan Rencana

Aksi serta ketentuan partai.

(4) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan Pusat dan

Dewan Pimpinan Daerah.

(5) Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Cabang.

Pasal 20

Hak Dewan Pimpinan Cabang

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran

kegiatan partai di tingkat cabang dalam rangka pelaksanaan keputusan

musyawarah cabang.

(2) Memberhentikan fungsionaris Dewan Pimpinan Cabang melalui rapat pleno

Dewan Pimpinan Cabang dan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

76

(3) Menerima atau menolak ketetapan rapat pleno Dewan Pimpinan Ranting dan

Rapat Pimpinan Anak Ranting tentang pemberhentian fungsionaris Dewan

Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting.

(4) Membatalkan keputusan Dewan Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak

Ranting atau Musyawarah Ranting dan Rapat Pimpinan Anak Ranting melalui

Rapat Pleno Cabang, apabila keputusan tersebut bertentangan dengan

keputusan dan kebijakan partai atau membahayakan partai.

(5) Bertindak mewakili partai di tingkat cabang dan mengadakan hubungan

kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat cabang.

Pasal 21

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil

Ketua II, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-wakil

Bendahara, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan Sekretaris Bagian, Ketua, Wakil-

wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu

Cabang, Ketua dan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Cabang,

serta Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/

kota.

Pasal 22

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Cabang

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: Pengurus Harian dan

pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang antara lain

Ketua dan Sekretaris Koordinator cabang.

Pasal 23

Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Dewan Pimpinan Anak Cabang adalah dewan pimpinan partai sebagai

pelaksana keputusan kongres, Peraturan Organisasi, Keputusan Musyawarah

Daerah,

Musyawarah Cabang, Musyawarah Anak Cabang serta memimpin semua

kegiatan partai di tingkat anak cabang.

(2) Dewan Pimpinan Anak Cabang mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan

ke luar di tingkat Anak Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

77

Pasal 24

Kewajiban Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat tingkat nasional,

keputusanmusyawarah daerah, keputusan rapat tingkat daerah, keputusan

musyawarah cabang, keputusan rapat tingkat cabang, keputusan musyawarah

anak cabang, keputusan rapat tingkat anak cabang, dan peraturan partai.

(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada Dewan

Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan

keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan, dan Rencana

Aksi partai serta ketentuan organisasi partai.

(3) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan

Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.

(4) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Anak Cabang.

Pasal 25

Hak Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran

kegiatan partai di tingkat Anak Cabang dalam rangka pelaksanaan keputusan

Musyawarah Anak Cabang.

(2) Mengangkat dan menetapkan kelengkapan pengurus di tingkat Anak Cabang

sesuai kebutuhan.

(3) Memberhentikan fungsionaris Dewan Pimpinan Anak Cabang melalui rapat

pleno Dewan Pimpinan Anak Cabang dan dilaporkan dalam rapat pimpinan Anak

Cabang.

(4) Menerima atau menolak ketetapan rapat Pimpinan Anak Ranting tentang

pemberhentian fungsionaris Pimpinan Anak Ranting.

(5) Membatalkan keputusan Pimpinan Anak Ranting apabila keputusan tersebut

bertentangan dengan keputusan dan kebijakan partai.

(6) Bertindak mewakili partai di tingkat Anak Cabang dan mengadakan hubungan

kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat Anak Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

78

BAB V

DEWAN PERWAKILAN LUAR NEGERI

Pasal 26

Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Dewan Perwakilan Luar Negeri adalah dewan pimpinan partai sebagai

pelaksana keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah

dan rapat-rapat Perwakilan Luar Negeri serta memimpin semua kegiatan

partai di Perwakilan Luar Negeri.

(2) Dewan Pimpinan Perwakilan Luar Negeri mewakili partai dalam bertindak ke

dalam dan ke luar di tingkat kepengurusan Perwakilan Luar Negeri.

Pasal 27

Kewajiban Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat

tingkat nasional, keputusan musyawarah dan rapat-rapat perwakilan Luar

Negeri, dan peraturan partai.

(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada Dewan

Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan

keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan, dan Rencana

Aksi partai serta ketentuan partai.

(3) Menyampaikan laporan berkala kepada Dewan Pimpinan Pusat.

(4) Memberikan pertanggungjawaban pada musyawarah perwakilan luar negeri.

Pasal 28

Hak Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta Kebijakan partai demi kelancaran

kegiatan partai di tingkat Perwakilan Luar Negeri dalam rangka pelaksanaan

keputusan musyawarah perwakilan luar negeri.

(2) Memberhentikan Fungsionaris Dewan Pimpinan Perwakilan Luar Negeri melalui

rapat yang diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(3) Bertindak mewakili Partai di tingkat perwakilan luar negeri dan mengadakan

hubungan kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat

perwakilan luar negeri.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

79

Pasal 29

Pengurus Harian Dewan Perwakilan Luar Negeri

Pengurus Harian Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I,

Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-wakil

Bendahara, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan Sekretaris Bagian, Ketua dan

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Perwakilan Luar Negeri, Ketua dan

Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Perwakilan Luar Negeri.

Pasal 30

Pengurus Pleno Dewan Perwakilan Luar Negeri

Pengurus Pleno Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Pengurus Harian dan

Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Dewan Perwakilan Luar

Negeri antara lain Ketua dan Sekretaris Koordinator Perwakilan Luar Negeri.

BAB VI

DEWAN PIMPINAN RANTING

Pasal 31

Dewan Pimpinan Ranting

(1) Dewan Pimpinan Ranting adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana

keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah daerah,

musyawarah cabang, musyawarah anak cabang, musyawarah ranting serta

memimpin semua kegiatan partai di ranting.

(2) Dewan Pimpinan Ranting mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke luar

di tingkat Ranting.

Pasal 32

Kewajiban Dewan Pimpinan Ranting

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat tingkat nasional,

keputusan musyawarah daerah, keputusan rapat tingkat

daerah, keputusan musyawarah cabang, keputusan rapat tingkat

cabang, keputusan musyawarah anak cabang, keputusan rapat tingkat anak

cabang, keputusanmusyawarah ranting, keputusan rapat tingkat ranting, dan

peraturan partai.

(2) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan

Cabang dan Dewan Pimpinan Anak Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

80

(3) Memberikan petunjuk kepada Dewan Pimpinan Anak Ranting dalam

melaksanakan keputusan partai dan garis kebijakan partai serta ketentuan

organisasi di tingkat Ranting

(4) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Ranting.

Pasal 33

Hak Dewan Pimpinan Ranting

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran

kegiatan partai di tingkat ranting dalam rangka pelaksanaan Keputusan

Musyawarah Ranting.

(2) Mengangkat dan menetapkan kelengkapan pengurus di tingkat ranting sesuai

kebutuhan setempat.

(3) Memberhentikan Fungsionaris Dewan Pimpinan Ranting melalui Rapat

Pleno Dewan Pimpinan Ranting dan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Ranting.

(4) Bertindak mewakili Partai di tingkat ranting dan mengadakan hubungan

kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat ranting.

BAB VII

PIMPINAN ANAK RANTING

Pasal 34

Pimpinan Anak Ranting

(1) Pimpinan Anak Ranting adalah pimpinan partai sebagai pelaksana keputusan

kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah daerah, musyawarah

cabang,musyawarah anak cabang, musyawarah ranting, dan keputusan rapat

ranting serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat anak ranting.

(2) Pimpinan Anak Ranting mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke luar

di tingkat Anak Ranting

(3) Menyalurkan pendapat dan aspirasi masyarakat daerahnya kepada Pimpinan

Anak Ranting

(4) Memimpin dan memberikan petunjuk dan penerangan kepada Anggota

didaerahnya dalam rangka melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan partai.

(5) Mengurus dan menyelesaikan pendaftaran anggota Partai.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

81

Pasal 35

Kewajiban Pimpinan Anak Ranting

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat Nasional,

Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan

Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan Rapat

Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat Tingkat

Anak Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting, Keputusan Rapat Tingkat

Ranting, Keputusan Rapat Tingkat Ranting, Keputusan Rapat Pimpinan Anak

Ranting, dan Peraturan Partai.

(2) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan

Anak Cabang dan Pimpinan Ranting.

(3) Memberikan petunjuk kepada anggota dalam melaksanakan keputusan partai

dan garis kebijakan partai serta ketentuan organisasi di tingkat anak ranting

Pasal 36

Hak Pimpinan Anak Ranting

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta Kebijakan partai demi kelancaran

kegiatan partai di tingkat anak ranting dalam rangka pelaksanaan

Keputusan Rapat Pimpinan Anak Ranting.

(2) Mengangkat dan menetapkan kelengkapan pengurus di tingkat anak

ranting sesuai kebutuhan.

(3) Bertindak mewakili partai di tingkat anak ranting dan mengadakan hubungan

kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat anak ranting.

BAB VIII

PESERTA, HAK SUARA, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 37

Peserta Kongres dan Rapat Tingkat Pusat

(1) Peserta Kongres atau Kongres Luar Biasa adalah Majelis Tinggi Partai, Dewan

Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,

Majelis Partai Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Kehormatan Daerah,

Komisi Pengawas Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Perwakilan Luar

Negeri, dan Organisasi Sayap.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

82

(2) Peserta Rapat Pimpinan Nasional terdiri dari Majelis Tinggi Partai, Dewan

Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan Dewan

Perwakilan Luar Negeri.

(3) Peserta Rapat Kerja Nasional terdiri dari Majelis Tinggi Partai, Dewan

Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,

Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Perwakilan Luar Negeri, dan Dewan Pimpinan

Cabang.

(4) Peserta Rapat Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari: Ketua

Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-

wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-wakil Bendahara Umum

serta Direktur Eksekutif.

(5) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Pusat terdiri Pengurus Harian Terbatas,

Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua dan Sekretaris Divisi, Ketua dan

Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris Komisi Pemenangan

Pemilihan Umum, Ketua dan Sekretaris Pusat Pengkajian Strategi dan

Kebijakan, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPR RI serta Ketua dan Sekretaris Fraksi

MPR RI.

(6) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari Pengurus Harian dan

Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Terbatas.

Pasal 38

Peserta Musyawarah Daerah dan Rapat Tingkat Daerah

(1) Peserta Musyawarah Daerah atau Musyawarah Daerah Luar Biasa terdiri atas:

Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan

Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang. (2) Peserta Rapat Kerja Daerah terdiri atas: Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai

Daerah, Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

(3) Peserta Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah

terdiri atas: Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris,

Bendahara, Wakil-wakil Bendahara dan Direktur Eksekutif Daerah.

(4) Peserta Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Pengurus

Harian Terbatas, Wakil-wakil Direktur Eksekutif Daerah, Ketua dan Sekretaris

Bidang, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris Komisi

Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris

dan Wakil-wakil Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Daerah, serta Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (5) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Majelis Partai

Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah dan Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

83

Pasal 39

Peserta Musyawarah Cabang dan Rapat Tingkat Cabang

(1) Peserta Musyawarah Cabang atau Musyawarah Cabang Luar Biasa

terdiri atas: Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan

Cabang, Komisi Pengawas Cabang, dan Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(2) Peserta Rapat Kerja Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan Pusat, Dewan

Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Komisi Pengawas Cabang, Unit-

Unit, Bagian-Bagian, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang, Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten/Kota, Koordinator Cabang, dan Dewan Pimpinan Anak

Cabang,

(3) Peserta Rapat Pleno Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan Cabang, Komisi

Pengawas Cabang, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan

Sekretaris Bagian, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang,

Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/

Kota, Pengurus-pengurus lainya yang diangkat oleh Pengurus Harian Cabang,

Ketua dan Sekretaris Koordinator Cabang.

(4) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan

Cabang, Komisi Pengawas Cabang, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan

Sekretaris Bagian Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil

Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang serta Ketua dan Sekretaris Fraksi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 40

Peserta Musyawarah Anak Cabang dan Rapat Tingkat Anak Cabang

(1) Peserta Musyawarah Anak Cabang atau Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa

terdiri atas: Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan

Pimpinan Anak Cabang,dan Dewan Pimpinan Ranting.

(2) Peserta Rapat Kerja Anak Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan Daerah, Dewan

Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang, dan Dewan Pimpinan Ranting.

(3) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Anak Cabang terdiri Dewan Pimpinan

Anak Cabang dan pengurus lainnya yang diangkat oleh Pengurus Harian Anak

Cabang.

(4) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Anak Cabang adalah Dewan Pimpinan

Anak Cabang.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

84

Pasal 41

Peserta Musyawarah Ranting dan Rapat Tingkat Ranting

(1) Peserta Musyawarah Ranting atau Musyawarah Ranting Luar Biasa

terdiri atas: Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang,

serta Dewan Pimpinan Rantingdan Pimpinan Anak Ranting.

(2) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Ranting terdiri Dewan Pimpinan Ranting

dan Pengurus-pengurus lainnya yang diangkat oleh Pengurus Harian Ranting.

(3) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Ranting terdiri dari Dewan Pimpinan

Ranting.

Pasal 42

Peserta Rapat Pimpinan Anak Ranting

Peserta Rapat Pimpinan Anak Ranting terdiri Pimpinan Anak Ranting.

Pasal 43

Hak Suara

(1) Hak Suara dalam Kongres dan Kongres Luar Biasa adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pembina: 5 ( lima ) Hak Suara

b. Dewan Pimpinan Pusat: 3 (tiga) Hak Suara

c. Dewan Pimpinan Daerah: 2 (dua) Hak Suara

d. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara

e. Dewan Perwakilan Luar Negeri: 1 (satu) Hak Suara

f. Organisasi Sayap: 1 (satu) Hak Suara

g. Hak Suara sebagaimana disebutkan pada ayat 1 huruf e dan ayat 1 huruf f

ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Hak Suara Dalam Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa

adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pimpinan Pusat: 1 (satu) Hak Suara

b. Dewan Pimpinan Daerah: 1 (satu) Hak Suara.

c. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

d. Organisasi Sayap di daerah: 1 (satu) Hak Suara

e. Hak Suara sebagaimana disebutkan pada ayat 2 huruf d ditetapkan oleh

Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah.

(3) Hak Suara Dalam Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa

adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pimpinan Pusat: 1 (satu) Hak Suara

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

85

b. Dewan Pimpinan Daerah: 1 (satu) Hak Suara.

c. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

d. Dewan Pimpinan Anak Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

e. Organisasi Sayap di tingkat cabang: 1 (satu) Hak Suara

f. Hak Suara sebagaimana disebutkan pada ayat (3) huruf e ditetapkan oleh

Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan rekomendasi Dewan Pimpinan Cabang

melalui Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Hak Suara dalam Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar

Biasa adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pimpinan Daerah: 1 (satu) Hak Suara.

b. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

c. Dewan Pimpinan Anak Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

d. Dewan Pimpinan Ranting: 1 (satu) Hak Suara.

(5) Hak Suara dalam Musyawarah Ranting dan Musyawarah Ranting Luar Biasa

adalah sebagai berikut :

a. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

b. Dewan Pimpinan Anak Cabang: 1 (satu) Hak Suara.

c. Dewan Pimpinan Ranting: 1 (satu) Hak Suara.

d. Pimpinan Anak Ranting: 1 (satu) Hak Suara.

(6) Rapat-rapat di setiap tingkatan kepengurusan, masing-masing peserta rapat

mempunyai 1 (satu) Hak Suara.

Pasal 44

Pengambilan Keputusan

(1) Keputusan-keputusan kongres, kongres luar biasa, musyawarah daerah,

musyawarah daerah luar biasa, musyawarah cabang, musyawarah cabang luar

biasa, musyawarah anak cabang, musyawarah anak cabang luar biasa,

musyawarah ranting, musyawarah ranting luar biasa dinyatakan sah apabila

disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.

(2) Keputusan rapat-rapat di setiap tingkatan kepengurusan dinyatakan sah apabila

disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

86

Pasal 45

Acara dan Tata Tertib Kongres

Acara dan Tata Tertib Kongres ditetapkan dalam Kongres

BAB IX

PENUTUP

Pasal 46

Penutup

(1) Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih lanjut

melalui Peraturan Organisasi oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

Jakarta, 2 Juni 2010

Mengetahui/Menyetujui

DEWAN PIMPINAN PUSAT

PARTAI DEMOKRAT

Anas Urbaningrum Edhie Baskoro Yudhoyono, M.sc

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

87


Recommended