contoh adaptasi fisiologi pada hewan :
1. seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk
menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama
serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah
dingin.
2. dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak
3.-Pengeluaran urin pada ikanà ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin disbanding
ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari tekanan osmosis air
lautà ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan air tawar banyak
mengeluarkan urin sedikit minum.
4.Kecepatan metabolismeàketika berada di tempat dingin, kecepatan metabolisme hewan
berdarah panas akan meningkat.
contoh adaptasi fisiologi pada manusia :
1.-Jumlah sel darah merahàorang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki
jumlah sel darah merah lebih banyak dari yang tinggal di dataran rendah
contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan :
1.Zat alelopatià zat yang menghambat pertumbuhan tumbuhan yang ada di sekitarnya.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan
dengan kebutuhan organisme hidup.
contoh:
♥gigi singa, harimau runcing dan tajam untuk makan daging.
♥gigi sapi, kambing tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai
untuk memotong rumput
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk
mempertahankan hidup dengan baik.
contoh:
♥onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak
minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama
♥anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah
dingin.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku /
perilaku terhadap lingkungannya
contoh:
♥bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di
lingkungan
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna
ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta
keadaan sekitarnya.
Adaptasi Morfologi
paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.
gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk
makan daging.
gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan
tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan
mengunyah makanan
Adaptasi Fisiologi
dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.
hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan
tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut
yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.
Pengeluaran urin pada ikan- ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin
dibanding ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari
tekanan osmosis air laut, ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan
air tawar banyak mengeluarkan urin sedikit minum.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yangterdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya
rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya (lihat Gambar 6. 1).
Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya. Definisi ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest
Haeckel (zoologiwan Jerman, 1834-1914).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai
ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk
pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya
adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna
meningkatkan produktivitas.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya.
Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
hubungan timbal balik tersebut.
Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-
kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada
tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
Prinsip-Prinsip Ekologi
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air,
kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat
dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk
hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan
organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan Gambar.
A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang
pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan
hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor
hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya,
serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki
struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan
tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk
mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi. Perhatikan
Gambar 6.4.
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi
morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.
Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar
dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang
tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. Lihat Gambar 6.5.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah
dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap.
Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan
lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini
mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk
menangkap serangga. Lihat Gambar 6.6.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya
tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. Perhatikan Gambar 6.7
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki
daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat
menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan
insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh
unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh
di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
(LihatGambar 6.9).
2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi
lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi-cumi dan gurita. (LihatGambar 6.1 0).
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna
ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta
keadaan sekitarnya. Lihat Gambar 6.11.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai
untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur
empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara
untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas
telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah
menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka
bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut. Perhatikan Gambar 6.12.
B. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989
berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut
dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan
jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya,
tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990
dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10
tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui
kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan
lamanya waktu perubahan terjadi :
700 - 500 = 200batang
1990-1980 = 10 tahun
= 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya
pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan
rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh
bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena
tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk
kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik
iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas),
potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas
merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk
organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi
adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya
suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat
kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,
sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan
meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan
jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak
selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada
gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan
wabah hama.
C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu
dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik
utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran
suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan
suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana
hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur
abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur
penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran
biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan
bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh
organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi
morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh
adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-
macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-
bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,
paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak
daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan
menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat
pada macam-macam bentuk kakinya.
Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran
kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang
dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan
sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,
contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta
mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap,
contohnya tumbuhan paku dan lumut.
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap
lingkungannya. Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi
menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika
dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air
seni).
Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan
daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan).
Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan
yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih
panjang daripada usus karnivor:
Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang
berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya.
semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak
memakan daunnya.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk
tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi
tingkah laku adalah sebagai berikut.
Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan
warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai
dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar
dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar
dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang
mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai
dengan warna lingkungannya.
3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan
menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat
pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut
di dalam air.
4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya
beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-
jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,
menggugurkan daunnya.
Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan
antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat
bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus
yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak.
Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan
batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang
berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang
tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena
seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya
dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun
yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang
mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi
sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya,
banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati.
Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring
besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung
pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. Lihat Gambar 6.5.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika
Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain
yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil
tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari
sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan
jauh keluar mulut untuk menangkap serangga. Lihat Gambar 6.6.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya
tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya. Perhatikan Gambar 6.7
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar,
memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga
dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki
tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini
memperoleh unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat
jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
(LihatGambar 6.9).
2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui
sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari
musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat
melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita. (LihatGambar 6.1 0).
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan
warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu
serta keadaan sekitarnya. Lihat Gambar 6.11.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini
sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah kesesuaian bentuk tubuh atau struktur alat-alat tubuh tertentu
suatu organisme terhadap lingkungannya. Kesesuaian bentuk atau struktur tersebut
biasanya berlangsung pada kurun waktu yang relatif lama. Adaptasi morfologi terjadi
pada hewan dan tumbuhan.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan:
-Bentuk paruh burung Pemakan daging, contoh: elang
Pemakan ikan, contoh: pelikan
Pemakan biji-bijian, contoh: burung gereja, pipit
Pencari makanan di air, contoh: flamingo
Pencari makanan di lumpur, contoh: bebek
Penghisap madu, contoh: kolibri
Pemakan serangga, contoh: srigunting
-Bentuk kaki burung Pencengkram, contoh: elang
Pejalan, contoh: ayam
Pelari, contoh: burung unta
Pejalan di air, contoh: bangau
Perenang, contoh: bebek
-Bentuk mulut serangga Penggigit, contoh: belalang
Penghisap, contoh: kupu-kupu
Penusuk dan penghisap, contoh: nyamuk
Penjilat, contoh: lalat
-Susunan gigiHerbivora, dominan geraham, contoh: sapi
Karnivora, taring yang tajam, contoh: singa
-Bentuk tubuh ikanStreamline, contoh: hiu, salmon.
Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan:
-Xerofit Daun berbentuk seperti duri: mengurangi penguapan
Batangnya tebal dan berlapiskan zat semacam lilin: menyimpan air
Akarnya panjang: mempermudah untuk mendapatkan air
-Hidrofit Memiliki rongga udara: agar dapat mengapung
Kutikula tipis: mudah ditembus air
Daun lebar: mempercepat penguapan
-Higrofit Daun lebar: mempercepat penguapan
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah kesesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh suatu organisme
terhadap keadaaan lingkungan. Adaptasi fisiologi tidak dapat dilihat secara mudah, tidak
seperti adaptasi morfologi.
Contoh adaptasi fisiologi pada manusia:
-Jumlah sel darah merahorang yang tinggal di dataran tinggi cenderung memiliki
jumlah sel darah merah lebih banyak dari yang tinggal di dataran rendah
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan:
-Enzin selulase dalan hewan memamah biak selulase berperan dalam mencerna
selulosa pada sel tumbuhan yang dimakannya.
-Pengeluaran urin pada ikan ikan di laut lebih sedikit mengeluarkan urin disbanding
ikan air tawar karena tekanan osmosis ikan di laut lebih rendah dari tekanan osmosis air
laut ikan laut banyak minum sedikit mengeluarkan urin, ikan air tawar banyak
mengeluarkan urin sedikit minum.
-Kecepatan metabolismeketika berada di tempat dingin, kecepatan metabolisme hewan
berdarah panas akan meningkat.
Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan:
-Zat alelopati zat yang menghambat pertumbuhan tumbuhan yang ada di sekitarnya.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah perubahan tingkah laku suatu organisme untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi ini umumnya dapat kita lihat dan
amati.
Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan:
-Simbiosis rayap dan flagellate
-Munculnya lumba-lumba atau paus ke permukaan air untuk menghirup udara
-Mimikri
-Pengeluaran cairan tinta
-Autotomi
-Penggulungan tubuh