Transcript
Page 1: Analisa Kasus Illegal Logging

ANALISA KASUS ILLEGAL LOGGING

A. KASUS POSISI

Penyerahan diri Inspektur Satu Ansar Johar, mantan Kepala Urusan Bina Operasi Kepolisian Resor Sorong, Provinsi Papua yang terlibat dengan illegal logging dan sekarang ditahan di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Negara RI (Bareskrim Mabes Polri).

Sejumlah kesalahan Ansar yang disebutkan adalah desersi (absen dari tugas tanpa pemberitahuan), ia juga memfitnah atasannya di Polda Papua (waktu itu), dan terlibat persekongkolan untuk melepas barang bukti berupa kayu ilegal.

Kasus Illegal Logging ini terungkap bermula dari Pengaduan seseorang yang bernama Felix karena ia merasa dirugikan karena kayu miliknya dijadikan barang bukti kasus kriminal oleh penyidik Kepolisian Resor (Polres) Sorong tanpa bukti yang kuat dan setelah diselidiki ternyata kayu milik Felix itu dijadikan pengganti kayu di Kapal MF Africa, yang sebenarnya ilegal.

Setelah diperiksa Propam dan Bareskrim terhadap seorang bintara yang ikut melepas kayu dari MF Africa itu dan ternyata Ansar terlibat di dalamnya setelah itu, Ansar dan Kepala Polres Sorong Ajun Komisaris Besar FAN menyebarkan surat ke berbagai pihak di lingkungan Polri yang isinya adalah berupa barang bukti yang dilepas atas restu Wakil Kepala Polda Papua, yakni Raziman Tarigan. Pasalnya, sudah ada kiriman uang Rp 700 juta ke rekening Tarigan.

Dengan mengacu kepada informasi di atas Tarigan kemudian melakukan pencarian kebenaran yang sebenarnya dan hasilnya bukti transfer rekening itu merupakan bukti pengiriman untuk tahun 1998 sedangkan menurut pernyataan dari Tarigan, ia baru menjabat pada tahun 2001. Selain itu, ternyata bukti transfer rekening tersebut juga tidak memiliki nama dan hanya bertuliskan Wakil Kepala Polda Papua yang ternyata setelah ditelusuri oleh KOMPAS Wakil Kepala Polda Papua tahun 1998 adalah Brigjen (Pol) MM.

B. TEORI

Illegal Logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Di dalam kasus ini pihak yang melakukan Illegal Logging adalah Inspektur Satu Ansar Yohan dengan terlibat juga pada sejumlah masalah lainnya termasuk melepas barang bukti berupa kayu ilegal.

Inspektur Satu Ansar Yohan telah melakukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 19 tahun 2004 dengan ancaman penjara selama 15 tahun dan denda sebesar 5 Milyar Rupiah.

Page 2: Analisa Kasus Illegal Logging

Kaitannya dengan Putusan Hakim adalah harus mengandung 3 unsur yaitu Kepastian Hukum, Keadilan Hukum, dan Kemanfaatan, akan tetapi dengan mengaitkan pada kasus ini putusan hakim harus lebih menonjol kepada Kemanfaatan Hukum yaitu agar Undang-undang yang mengatur mengenai Illegal Logging ini dapat lebih secara penuh dipergunakan dan Tersangka dapat dijerat dengan hukuman yang maksimal beserta dengan pihak-pihaknya yang terkait.

Apabila kasus Illegal Logging ini dikaitkan dengan pembentukan Undang-Undang oleh Hakim maka dapat disimpulkan bahwa setiap Pasal-pasal dibuat di dalamnya adalah merupakan dasar-dasar yang dipergunakan untuk menjerat Tersangka Illegal Logging agar terjangkau di dalam tangan hukum, akan tetapi di dalam prakteknya hal-hal tersebut masih kurang terealisasi.

Terhadap perkara ini dapat dimasukkan ke dalam golongan tindakan perbuatan melawan hukum yang dimana memiliki maksud bahwa Illegal Logging ini merupakan tindak pidana yang dilakukan terhadap lingkungan hidup dan menyangkut terhadap pelanggaran Undang-Undang yaitu UU No.19 tahun 2004.

Untuk proses pembuktian pada kasus ini : yangharus digunakan sebagai barang bukti untuk membuktikan terdakwa bersalah adalah kayu-kayu yang digunakan untuk illegal logging yang baik dibuang ataupun yang masih ada sebagai bukti yang sah dan selain itu harus dihadirkan juga saksi-saksi yang berkaitan di dalam kasus illegal logging itu sendiri.


Recommended