Transcript
Page 1: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

ANALISA PERBANDINGAN METODE PENCATATAN AKUNTANSI

TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA

(Studi Kasus di YAYASAN MAJU BERSAMA)

TUGAS SEMINAR AKUNTANSI

Disusun Oleh :

RIDWAN

1003020002

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

POLITEKNIK KENT

BOGOR

2012

Page 2: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Organisasi Nirlaba

1. Pengertian Organisasi Nirlaba

Wikipedia (2012) mendefinisikan bahwa organisasi nirlaba adalah

suatu organisasi mandiri yang menekankan pada kerja pelayanan sosial

dengan tidak bermaksud untuk menarik keuntungan yang bernilai bisnis

dari usaha yang dilakukan. Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang

dikelola swasta dan bersifat mandiri dalam segi pembiayaan dan

pengelolaannya. Kerja pelayaan sosialnya bersifat sukerela karena anggota

dari organisasi ini tidak bersifat mengikat (sukarelawan). Organisasi

Nirlaba menekankan pada pemberian pelayanan pada kepentingan publik.

2. Perbedaan Organisasi Nirlaba dengan Organisasi Laba

Wikipedia (2012) menyatakan bahwa banyak hal yang

membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba).

Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’

organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi

laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya.

Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber

pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber

pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal

penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang

menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur

Pelaksana, sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah

dilakukan.

Organisasi nirlaba membutuhkan pengelolaan yang berbeda

dengan organisasi profit dan pemerintahan. Pengelolaan organisasi nirlaba

dan kriteria-kriteria pencapaian kinerja organisasi tidak berdasar pada

pertimbangan ekonomi semata, tetapi sejauhmana masyarakat yang

Page 3: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

dilayaninya diberdayakan sesuai dengan konteks hidup dan potensi-

potensi kemanusiaannya. Sifat sosial dan kemanusiaan sejati merupakan

ciri khas pelayanan organisasi-organisasi nirlaba. Manusia menjadi pusat

sekaligus agen perubahan dan pembaruan masyarakat untuk mengurangi

kemiskinan, menciptakan kesejahteraan, kesetaraan gender, keadilan, dan

kedamaian, bebas dari konfilk dan kekerasan. Kesalahan dan kurang

pengetahuan dalam mengelola organisasi nirlaba, justru akan menjebak

masyarakat hidup dalam kemiskinan, ketidakberdayaan, ketidaksetaraan

gender, konflik dan kekerasan sosial. Pengelolaan organisasi nirlaba,

membutuhkan kepedulian dan integritas pribadi dan organisasi sebagai

agen perubahan masyarakat, serta pemahaman yang komprehensif dengan

memadukan pengalaman-pengalaman konkrit dan teori manajemen yang

handal, unggul dan mumpuni, sebagai hasil dari proses pembelajaran

bersama masyarakat.

Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan

utama antara organisasi nirlaba dan organisasi laba adalah tujuan serta

fungsi organisasi. Berikut merupakan tabel yang menggambarkan

perbedaan tersebut.

Keterangan Organisasi Nirlaba Organisasi Laba

Tujuan Memberikan pelayanan

sosial kepada publik

Untuk memperoleh

keuntungan dari kegiatan

operasional

Fungsi Mengabdi untuk

kepentingan masyarakat

Mendayagunakan serta

meningkatkan sumber

dana dari pemilik

Orientasi Sosial Ekonomi

Kegiatan Pelayanan social Kegiatan eknomi

Page 4: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

3. Contoh Organisasi Nirlaba

Berikut adalah contoh-contoh dari organisasi nirlaba (Wikipedia,

2012) :

a. Organisasi Kesejahteraan Sosial Masyarakat

b. Yayasan Sosial : Yatim Piatu, BAZNAS, dll.

c. Yayasan Dana :Pundi Amal SCTV, RCTI Peduli, Dompet Dhuafa, dll.

d. Lembaga Advokasi :Kontras, YLKI, dll.

e. Balai Keselamatan : Tim SAR

f. Konservasi Lingkungan atau Satwa : WALHI, Pro Fauna, dll.

g. Rumah Sakit

h. Organisasi Kesehatan : Yayasan Kanker Indonesia, YCAB, dll.

4. Sumber Pendapatan Organisasi Nirlaba

Pahala Nainggolan (2005) mengemukakan sumber pendapatan bagi

organisasi nirlaba dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Pendapatan tanpa pembatasan atau tidak terikat.

Pendapatan tanpa pembatasan atau tidak terikat misalnya pendapatan

dari unit usaha komersial yang dimiliki, pendapatan dari sumbangan

yang tidak mengikat, penjualan asset dan sejenisnya, pendapatan dari

investasi.

b. Pendapatan dengan pembatasan permanen.

Pendapatan dengan pembatasan permanen misalnya pendapatan berupa

hibah atau grant yang diperoleh dengan mengirimkan proposal

kegiatan yang direncanakan. Bila grant diperoleh, maka harus

digunakan sesuai dengan program yang tercantum dalam proposal tadi.

c. Pendapatan dengan pembatasan sementara atau temporer.

Pendapatan dengan pembatasan sementara atau temporer misalnya

diperoleh dari sumbangan untuk program tertentu, ketika sudah lewat

waktu masih tersedia dananya, maka dapat dialihkan ke kegiatan lain.

Page 5: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

B. Akuntansi

American Institute of Certified Public accounting (AICPA) dalam

Baridwan (2010) mendefinisikan akuntansi adalah suatu seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran

moneter transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan

dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Syakur (2009) mendefinisikan akuntansi adalah sistem yang mengatur

pencatatan transaksi-transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan hingga

penyusunan laporan keuangan atas transaksi-transaksi tersebut.

Harahap (2011) menjelaskan definisi akuntansi itu suatu akronim,

yang apabila dijabarkan memiliki arti bahwa akuntansi adalah Angka-angka

yang dijadikan dasar pengambilan keputusan, angka itu menyangkut Uang

atau Nilai moneter yang menggambarkan catatan dari Transaksi perusahaan.

Angka itu dapat diAnalisis dan bersifat Netral kepada semua pemakai laporan,

ada unsur Seni karena terdapat berbagai alternatif yang dipilih serta

merupakan Informasi yang sangat diperlukan oleh pemakai untuk mengambil

keputusan.

C. Standar Akuntansi Keuangan

IAI (2012) menerangkan bahwa standar akuntansi keuangan

merupakan pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh badan yang

berwenang. Standar akuntansi keuangan memuat konsep standar dan metode

yang dinyatakan sebagai pedoman umum dalam praktik akuntansi perusahaan

dalam lingkungan tertentu. Standar ini dapat diterapkan sepanjang masih

relevan dengan keadaan perusahaan yang bersangkutan.

Akuntansi Keuangan di Indonesia disusun oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan yaitu IAI. Indonesia juga telah memiliki Kerangka

Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan konsep

yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para

pemakai eksternal. Jika terdapat pertentangan antara kerangka dasar dan

Standar Akuntansi Keuangan maka ketentuan Standar Akuntansi Keuangan

yang harus diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar ini. Karena kerangka

Page 6: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Komite Penyusun Standar

Akuntansi Keuangan dalam mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan di

masa datang dan dalam peninjauan kembali terhadap Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku, maka banyaknya kasus konflik tersebut akan

berkurang dengan berjalannya waktu.

D. Standar Akuntansi Keuangan Organisasi Nirlaba

Dalam PSAK (2007) dijelaskan bahwa Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No. 45 merupakan standar khusus untuk organisasi

nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba sangat berbeda dengan organisasi

bisnis yang berorientasi untuk memperoleh laba. Perbedaan terletak pada

cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan

berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi memperoleh sumber daya dari

sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan

imbalan apapun dari organisasi yang bersangkutan.

Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba

timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi

dalam organisasi bisnis, contohnya penerimaan sumbangan. Pada beberapa

bentuk organisasi nirlaba meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi

tersebut mencukupi modalnya dari hutang dan mendanai kegiatan

operasionalnya dari pendapatan atas jasa y ang diberikan kepada publik.

Akibatnya pengukuran jumlah, saat dan kepastian aliran pemasukan

kas menjadi ukuran kinerja yang penting bagi para pengguna laporan

keuangan organisasi tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya.

E. Perbedaan Akuntansi Nirlaba dan Akuntansi Komersial

Pahala Nainggolan (2005) menerangkan beberapa perbedaan

mendasar antara organisasi nirlaba dengan organisasi komersial yaitu:

1. Modal atau Kekayaan

2. Keuntungan

3. Pendapatan

4. Biaya

Page 7: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Adapun penjelasan dari perbedaan di atas adalah sebagai berikut:

1. Modal atau Kekayaan

Modal atau kekayaan perusahaan komersial didirikan dengan

tujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Untuk itu seorang atau

lebih bersedia memberikan hartanya sebagai modal awal dalam

perusahaan. Sedangkan organisasi nirlaba bergiat dalam bidang sosial dan

oleh karenannya tidak bertujuan mencari keuantungan. Pendiri yayasan

atau organisasi akan membiayai kegiatan permulaan organisasi. Setelah

organisasi memperoleh badan hukum maka segala kekayaan atau asset

sebagai modal organisasi. Dalam organisasi nirlaba modal dikenal dengan

istilah Aktiva bersih

2. Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh perusahaan komersial dapat diklaim

oleh pemiliknya berdasarkan porsi kepemilikan dalam modal. Dalam

organisasi nirlaba tidak memperbolehkan keuntungan dibagikan kepada

siapapun.

3. Pendapatan

Perusahaan memfokuskan diri pada usaha penciptaan pendapatan

dengan menggunakan sumber daya yang ada (hartanya). Pendapatan yang

diperoleh bisa berasal dari kegiatan yang memang sudah direncanakan

untuk diterjuni atau bahkan datang dari sumber lain yang tidak

direncanakan sebelumnya. Pendapatan pada organisasi nirlaba bervariasi

jauh lebih luas. Pada dasarnya lembaga nirlaba memiliki pendapatan yang

harus dikategorikan berdasarkan ada tidaknya pembatasan atau restriksi

dari sumber pendapatan itu sendiri.

4. Biaya

Pada perusahaan komersial biaya hanya dikategorikan dalam biaya

yang langsung berhubungan dengan produksi barang atau jasa dan biaya

yang tidak langsung berhubungan disebut biaya lain. Sedangkan pada

organisasi nirlaba biaya diklasifikasikan atas biaya yang terkait dengan

program atau kegiatan organisasi sesuai dengan tujuan pendiriannya dan

biaya pendukung bagi kegiatan program.

Page 8: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

F. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

1. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK (2007), tujuan laporan keuangan secara umum

adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan

para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang

menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Secara rinci, tujuan

laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai :

a. Jumlah dan sifat aset, kewajiban, dan aset bersih suatu organisasi.

b. Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai

dan sifat aset bersih.

c. Jenis dan jumlah masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu

periode dan hubungan antara keduanya.

d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas,

memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang

berpengaruh pada likuiditas.

e. Usaha jasa sutu organisasi.

Dalam hal ini pihak pengguna lapopran keuangan organisasi

nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai :

a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk

terus memberikan jasa tersebut.

b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari

kinerja mereka.

Sedangkan menurut Financial Accounting Standards Board

(FASB, 1980) mengeluarkan Statements of Financial Accounting

Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk

organisasi nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by

nonbusiness organizations). Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba

dalam SFAC 4 tersebut adalah:

a. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan

informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber

daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan

keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.

Page 9: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

b. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon

penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya

dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis

serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.

c. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon pe-

nyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam

menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan

tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.

d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban,

datt kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi,

peristiwa dar. kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan

kepentingan sumber daya tersebut.

e. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu

periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan

keadaan/kondisi sumher kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta

informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara

bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna

untuk menilai kinerja.

f. Memherikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh

dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan

pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.

g. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai

dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

2. Unsur Laporan Keuangan

Berdasarkan PSAK (2009), unsur laporan keuangan terdiri dari 5,

yaitu:

a. Aset

b. Kewajiban

c. Aset Bersih

d. Pendapatan

Page 10: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

e. Beban

3. Komponen Laporan Keuangan

Dalam PSAK (2007) no. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi

Nirlaba menerangkan bahwa laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi:

a. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan merupakan nama lain dari neraca pada

laporan keuangan lembaga komersial. Laporan ini memberikan

informasi mengenai besarnya asset atau harta lembaga dan sumber

perolehan asset tadi (bisa dari hutang atau dari aktiva bersih) pada satu

titik tertentu. Tujuan dari dibuatnya laporan posisi keuangan adalah

sebagai dasar penilaian terhadap :

1) Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara

berkelanjutan; dan

2) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan memenuhi

kewajiban, dan kenutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan

harus menyajikan total aktiva, kewajiban dan aktiva bersih.

b. Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat

permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode.

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi

mengenai:

1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah

dan sifat aktiva bersih.

2) Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain, dan

3) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai

program atau jasa.

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan

menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat

temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Perubahan aktiva

Page 11: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau

ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

c. Laporan Arus Kas

Tujuan umum laporan arus kas adalah menyajikan informasi

mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Laporan ini digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam menggunakan arus tersebut. Penilaian penerimaan

dan pengeluaran kas didasari atas tiga macam aktivitas, yaitu :

1) Aktivitas Operasional.

Mencakup penjualan dan pembelian atau produksi barang dan jasa,

termasuk penagihan pelanggan, pembayaran kepada pemasok

atau karyawan dan pembayaran item-item seperti sewa, pajak,

dan bunga.

2) Aktivitas Investasi.

Meliputi pemberian dan penagihan pinjaman, pembelian atau

pewakafan tanah, gedung, dan peralatannya, yakni aktiva yang

digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.

3) Aktivitas Pendanaan.

Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya, pemeberian layanan

kepada masyarakat, peminjaman uang atau membantu masyarakat

yang memerlukan dan membayar kembali jumlah yang dipinjam,

perolehan dan pembayaran sumber –sumber lainnya.

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas

dengan tambahan berikut ini :

3) Aktivitas pendanaan:

a) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi

untuk jangka panjang.

b) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang

penggunaanya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan

pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi

(endowment).

Page 12: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

c) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaanya untuk jangka

panjang.

Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan

pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva

investasi.

d. Catatan Atas Laporan Keuangan

Merupakan bagian dari laporan keuangan yang tak terpisahkan karena

berisikan penjelasan-penjelasan rinci atas akun-akun dalam laporan

keuangan.

G. Metode Pencatatan Akuntansi

1. Metode Basis Kas

Indra Bastian (2002) menyatakan bahwa basis kas (cash basis)

adalah teknik pencatatan yang mengakui pendapatan pada saat diterimanya

kas dan mengakui belanja atau biaya pada saat dikeluarkannya kas.

Adapun karakteristik cash basis menurut Indra Bastian, adalah

sebagai berikut :

a. Mengukur aliran sumber kas.

b. Transaksi keuangan diakui pada saat uang diterima/dibayarkan .

c. Menunjukkan ketaatan pada batas anggaran belanja dan pada peraturan

lain .

d. Menghasilkan laporan yang kurang komprehensif bagi pengambil

keputusan.

2. Metode Basis Akrual

Indra Bastian (2002) menyatakan bahwa basis akrual (accrual

basis ) adalah teknik pencatatan yang mengakui dan mencatat transaksi

atau kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada saat perolehan.

Cara pembukuan accrual basis membukukan pendapatan pada saat

timbulnya hak tanpa memperhatikan kapan penerimaan terjadi, sudah

diterima ataupun belum, serta membukukan pembelanjaan pada saat

kewajiban terjadi tanpa memperhatikan kapan pembayaran dilaksanakan,

sudah atau belum. Accrual basis akan mencakup pencatatan terhadap

Page 13: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

transaksi yang terjadi dimasa lalu dan berbagai hak dan kewajiban dimasa

yang akan datang. Accrual basis akan mempunyai atau meliput semua

aktivitas dibandingkan dengan cash basis

Page 14: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perusahaan

Yayasan maju bersama merupakan sebuah yayasan lembaga swadaya

masyarakat yang didirikan pada tanggal 1 Januari 2011. Yayasan ini

mengkhususkan untuk bergerak dalam bidang pemberdayaan dan peningkatan

profesionalitas usaha kecil menengah (UKM) yang ada disekitar kota Bogor.

Yayasan melihat bahwa banyak UKM yang sesungguhnya memiliki potensi

besar untuk dapat berkembang menjadi sebuah perusahaan yang lebih besar

namun mereka terbentur pada permasalahan sumber daya manusia

(profesionalisme). Permasalahan tersebut masih ditambah dengan kurangnya

jaringan dalam rangka pemasaran produk-produk yang mereka hasilkan.

Selain itu, Yayasan ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam

mengurangi jumlah pengangguran dengan jalan mendorong terciptanya UKM-

UKM baru.

Visi; Memberdayakan UKM sebagai penggerak ekonomi mikro.

Misi :

1. Mendorong terciptanya UKM baru.

2. Menigkatkan profesionalitas UKM.

3. Memperkuat jaringan antar sesama UKM.

Untuk menjalankan misi-misinya, yayasan mengembangkan program-

program sebagai berikut :

1. Sosialisasi UKM (Seminar Kewirausahaan)

2. Pelatihan (Pelatihan Pemasaran, Pelatihan Keuangan, Pelatihan

Manajemen Produksi, dll.)

3. Pengembangan Jaringan (Pertemuan UKM, Studi Banding, dll.)

Page 15: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

STRUKTUR ORGANISASI

YAYASAN MAJU BERSAMA

B. Sumber Pendanaan Yayasan

Sama halnya seperti organisasi nirlaba pada umumnya, dalam

menjalankan aktivitas berupa pelayanan publik, Yayasan Maju Bersama

memperoleh dana atau sumbangan dari pihak ketiga baik individu, kelompok,

pengusaha atau pemerintah. Pada prinsipnya ada tiga kategori dalam

pengakuan sumbangan dari pihak luar. Berikut adalah uraian dari tiga

kategori tersebut :

1. Sumbangan Terikat Permanen

Dalam hal ini, yayasan memperoleh sumbangan dari pihak luar

dengan suatu persyaratan bahwa sumber daya yang diperoleh dibatasi

penggunaannya untuk tujuan tertentu. Untuk jenis sumbangan ini Yayasan

Manju Bersama belum memilikinya.

2. Sumbangan Terikat Temporer

Sumbangan ini diberikan oleh para penyumbang dengan suatu

persyaratan tertentu. Biasanya pembatasan temporer oleh penyumbang

Page 16: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan atau

keduanya. Contoh diantaranya seperti sumbangan dari pemerintah untuk

bantuan pendanaan program sosialisasi UKM atau sumbangan dari

pengusaha untuk program pelatihan dan pengembangan UKM.

3. Sumbangan Tidak Terikat

Berbeda halnya dengan sumbangan terikat, sumbangan tidak terikat

diberikan oleh penyumbang dana tanpa membuat suatu persyaratan atau

pengamanatan terkait penggunaan sumber dana oleh yayasan. Contonya

adalah sumbangan dari individu kepada yayasan untuk mendukung

kegiatan operasional yayasan atau sumbangan dalam bentuk aktiva tetap.

C. Bentuk Pencatatan Aktivitas Organisasi

Pada dasarnya aktivitas utama dari Yayasan Maju Bersama adalah

sebagai koordinator penyalur dana atau sumbangan dari masyarakat melalui

kegiatan menciptakan serta mengembangkan profesionalitas unit Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) di wilayah Bogor.

Pencatatan aktivitas yang dilakukan oleh Yayasan Maju Bersama

masih menggunakan metode atau cara pencatatan berbasis kas atau tunai.

Karena hal tersebut, beberapa aktivitas organisasi yang terkait dengan nonkas

tidak dimasukan ke dalam pencatatan. Akibatnya Yayasan Maju Bersama

hanya membuat laporan sederhana terkait kas masuk ataupun kas keluar.

Padahal sebagai sebuah entitas, pencatatan aktivitas Yayasan Maju Bersama

harusnya mengacu pada Pedoman Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) no.

45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.

Namun karena terkendala keterbatasan sumber daya manusia, laporan

keuangan Yayasan Maju Bersama hanya mencantumkan aktivitas yang

berhubungan dengan kas atau uang tunai. Berikut adalah Tabel-Tabel yang

menyajikan informasi terkait aktivitas Yayasan Maju Bersama selama Januari

2012.

Page 17: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Tabel 1. Laporan Kas untuk Dana Terikat bulan Januari 2012

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

01-Jan-12 Saldo awal 15.000.000 - 15.000.000

05-Jan-12 Bantuan dana dari pemerintah 42.000.000 - 57.000.000

06-Jan-12 Sumbangan dari asosiasi pengusaha Bogor 8.000.000 - 65.000.000

11-Jan-12 Program Seminar Kewirausahaan di Hotel Pangrango - 4.500.000 60.500.000

12-Jan-12 Sumbangan dari Dinas Tenaga Kerja 2.000.000 - 62.500.000

30-Jan-12 Program pertemuan UKM I - 3.000.000 59.500.000

Tabel 2. Laporan Kas untuk Dana Tidak Terikat bulan Januari 2012

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

01-Jan-12 Saldo awal 10.000.000 - 10.000.000

05-Jan-12 Bantuan dana dari pemerintah 28.000.000 - 38.000.000

07-Jan-12 Bayar gaji staf - 9.000.000 29.000.000

13-Jan-12 Membeli sepeda motor Yamaha Mio - 10.000.000 19.000.000

15-Jan-12 Bayar sewa gedung untuk dua tahun - 15.000.000 4.000.000

20-Jan-12 Terima pinjaman uang dari Bank Mandiri Syariah 50.000.000 - 54.000.000

23-Jan-12 Bayar listrik, air, dan telepon - 1.500.000 52.500.000

25-Jan-12 Beli perlengkapan ATK - 2.000.000 50.500.000

Tabel 3. Laporan Sumbangan Non Kas bulan Januari 2012

Tanggal Keterangan Nominal

31-Jan-12 Diterima sumbangan 2 unit komputer dari Pemprov Jawa Barat 9.000.000

D. Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Serta Pengaruhnya

Terhadap Laporan Keuangan

Dari uraian tabel di atas dapat diketahui metode pencatatan yang

digunakan oleh Yayasan Maju Bersama adalah cash basis. Kelebihan metode

ini ialah kemudahan dalam pengaplikasiannya serta dapat menunjukan secara

nyata perubahan arus kas yang terjadi, baik kas yang masuk maupun yang

keluar. Namun pencatatan secara basis kas ini akan menimbulkan masalah

apabila terdapat aktivitas terkait dengan nonkas, misalnya pembelian barang

secara kredit, hibah berupa peralatan, pinjaman uang, ataupun beban-beban

yang terutang. Informasi yang tersaji dalam laporan seperti di atas kurang

representatif terlebih jika yayasan tersebut memiliki aset hingga ratusan juta

atau bahkan milyaran.

Page 18: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Maka dari itu diperlukan suatu metode pencatatan yang lebih andal

supaya informasi yang tersaji lebih akurat dan dapat menggambarkan kinerja

dan pertanggung jawaban sumber dana yang tersedia. PSAK telah mengatur

pencatatan aktivitas organisasi nirlaba dengan menggunakan metode

pencatatan berbasis akrual (accrual basis). Dalam metode pencatatan ini,

aktivitas secara kas atau nonkas akan tercatat. Pembelian aktiva tetap secara

kredit, penerimaan utang, hibah berupa barang, dan sebagainya akan dicatat

secara tepat sehingga akan berpengaruh pada kelengkapan penyajian

informasi dalam laporan keuangan.

Berikut adalah Tabel-Tabel yang menggambarkan proses pencatatan

aktivitas (cash basis dan accrual basis) dari tabel laporan kas di atas, hingga

pengaruhnya terhadap laporan keuangan Yayasan Maju Bersama.

Metode Cash Basis

Jurnal Umum (Cash Basis)

Per 31 Januari 2012

Tabel 4. Jurnal Umum Januari 2012

Tanggal Keterangan Reff Debet Kredit

05-Jan-12 Kas 70.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Terikat - 42.000.000

Pendapatan Sumbangan - Dana Tidak Terikat - 28.000.000

06-Jan-12 Kas 8.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Terikat - 8.000.000

07-Jan-12 Belanja Gaji - Dana Tidak Terikat 9.000.000 -

Kas - 9.000.000

11-Jan-12 Program Sosialisasi 4.500.000 -

Kas - 4.500.000

12-Jan-12 Kas 2.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Terikat - 2.000.000

13-Jan-12 Belanja Kendaraan - Dana Tidak terikat 10.000.000 -

Kas - 10.000.000

15-Jan-12 Belanja Sewa - Dana Tidak Terikat 15.000.000 -

Kas - 15.000.000

20-Jan-12 Kas 50.000.000 -

Pendapatan Pinjaman Bank- Dana Tidak Terikat - 50.000.000

23-Jan-12 Belanja Utilitas 1.500.000 -

Kas - 1.500.000

25-Jan-12 Belanja Perlengkapan ATK - Dana Tidak Terikat 2.000.000 -

Kas - 2.000.000

30-Jan-12 Program Pengembangan Jaringan 3.000.000 -

Kas - 3.000.000

31-Jan-12 Tidak dicatat

TOTAL 175.000.000 175.000.000

Page 19: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Yayasan Maju Bersama

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2012

Tabel 5. Laporan Aktivitas Januari 2012

Keterangan Dana Tidak

Terikat

Dana

Terikat

Temporer

Dana

Terikat

Permanen

Jumlah

Pendapatan dan Sumbangan

Pendapatan Sumbangan 28.000.000 52.000.000 - 130.000.000

Pendapatan Pinjaman Bank 50.000.000 - - -

Jumlah Pendapatan dan Sumbangan 78.000.000 52.000.000 - 130.000.000

Beban dan Kerugian

Program Sosialisasi UKM - 4.500.000 - 4.500.000

Program Pelatihan - - - -

Program Pengembangan Jaringan - 3.000.000 - 3.000.000

Belanja Gaji 9.000.000 - - 9.000.000

Belanja Kendaraan 10.000.000 - - 10.000.000

Belanja Sewa Gedung 15.000.000 - - 15.000.000

Belanja Utilitas 1.500.000 - - 1.500.000

Belanja Perlengkapan ATK 2.000.000 - - 2.000.000

Jumlah Beban dan Kerugian 37.500.000 7.500.000 - 45.000.000

Perubahan Aset Bersih 40.500.000 44.500.000 - 85.000.000

Aset Bersih Awal 10.000.000 15.000.000 - 25.000.000

Aset Bersih Akhir 50.500.000 59.500.000 - 110.000.000

Yayasan Maju Bersama

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Januari 2012

Tabel 6. Laporan Posisi Keuangan Januari 2012

Keterangan Dana Tidak

Terikat

Dana Terikat

Temporer

Dana Terikat

Permanen Jumlah

Aset

Kas 50.500.000 59.500.000 - 110.000.000

Jumlah Aset 50.500.000 59.500.000 - 110.000.000

Kewajiban dan Aset Bersih

Aset Bersih :

Aset Bersih 50.500.000 59.500.000 - 110.000.000

Jumlah Kewajiban dan Aset Bersih 50.500.000 59.500.000 - 110.000.000

Page 20: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Metode Accrual Basis

Yayasan Maju Bersama

Jurnal Umum (Accrual Basis)

Per 31 Januari 2012

Tabel 7. Jurnal Umum Januari 2012

Tanggal Keterangan Reff Debet Kredit

05-Jan-12 Kas 70.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Terikat - 42.000.000

Pendapatan Sumbangan - Dana Tidak Terikat - 28.000.000

06-Jan-12 Kas 8.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Terikat - 8.000.000

07-Jan-12 Belanja Gaji - Dana Tidak Terikat 9.000.000 -

Kas - 9.000.000

11-Jan-12 Program Sosialisasi 4.500.000 -

Kas - 4.500.000

12-Jan-12 Kas 2.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Terikat - 2.000.000

13-Jan-12 Kendaraan 10.000.000 -

Kas - 10.000.000

15-Jan-12 Sewa Dibayar Dimuka 15.000.000 -

Kas - 15.000.000

20-Jan-12 Kas 50.000.000 -

Utang Bank - 50.000.000

23-Jan-12 Belanja Utilitas 1.500.000 -

Kas - 1.500.000

25-Jan-12 Perlengkapan ATK 2.000.000 -

Kas - 2.000.000

30-Jan-12 Program Pengembangan Jaringan 3.000.000 -

Kas - 3.000.000

31-Jan-12 Komputer 9.000.000 -

Pendapatan Sumbangan - Dana Tidak Terikat - 9.000.000

TOTAL 184.000.000 184.000.000

Page 21: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Yayasan Maju Bersama

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2012

Tabel 8. Laporan Aktivitas Januari 2012

Keterangan Dana Tidak

Terikat

Dana

Terikat

Temporer

Dana

Terikat

Permanen

Jumlah

Pendapatan dan Sumbangan

Pendapatan sumbangan 37.000.000 52.000.000 - 89.000.000

Jumlah Pendapatan dan Sumbangan 37.000.000 52.000.000 - 89.000.000

Beban dan Kerugian

Program Sosialisasi UKM - 4.500.000 - 4.500.000

Program Pelatihan - - - -

Program Pengembangan Jaringan - 3.000.000 - 3.000.000

Belanja Gaji 9.000.000 - - 9.000.000

Belanja Kendaraan - - - -

Belanja Sewa Gedung - - - -

Belanja Utilitas 1.500.000 - - 1.500.000

Belanja Perlengkapan ATK - - - -

Jumlah Beban dan Kerugian 10.500.000 7.500.000 - 18.000.000

Perubahan Aset Bersih 26.500.000 44.500.000 - 71.000.000

Aset Bersih Awal 10.000.000 15.000.000 - 25.000.000

Aset Bersih Akhir 36.500.000 59.500.000 - 96.000.000

Yayasan Maju Bersama

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Januari 2012

Tabel 9. Lporan Posisi Keuangan Januari 2012

Keterangan

Dana

Tidak

Terikat

Dana Terikat

Temporer

Dana Terikat

Permanen Jumlah

Aset

Aset Lancar

Kas 50.500.000 59.500.000 - 110.000.000

Sewa dibayar dimuka 15.000.000 - - 15.000.000

Perlengkapan ATK 2.000.000 - - 2.000.000

Total Aset Lancar 67.500.000 59.500.000 - 127.000.000

Aset Tetap

Komputer 9.000.000 - - 9.000.000

Kendaraan 10.000.000 - - 10.000.000

Total Aset Tetap 19.000.000 - - 19.000.000

Jumlah Aset 86.500.000 59.500.000 - 146.000.000

Kewajiban dan Aset Bersih

Kewajiban

Utang Bank 50.000.000 - - 50.000.000

Aset Bersih

Aset Bersih 36.500.000 59.500.000 - 96.000.000

Jumlah Kewajiban dan Aset Bersih 86.500.000 59.500.000 - 146.000.000

Page 22: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Yayasan Maju Bersama

Laporan Aktivitas

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2012

Tabel 10. Laporan Aktivitas Komparatif Januari 2012

Keterangan Cash Basis Accrual Basis

Pendapatan dan Sumbangan

Sumbangan - Tidak Terikat 28.000.000 37.000.000

Sumbangan - Terikat Temporer 52.000.000 52.000.000

Pendapatan Pinjaman Bank - Tidak terikat 50.000.000 -

Jumlah Pendapatan dan Sumbangan 130.000.000 89.000.000

Beban dan Kerugian

Program Sosialisasi UKM 4.500.000 4.500.000

Program Pelatihan - -

Program Pengembangan Jaringan 3.000.000 3.000.000

Belanja Gaji 9.000.000 9.000.000

Belanja Kendaraan 10.000.000 -

Belanja Sewa Gedung 15.000.000 -

Belanja Utilitas 1.500.000 1.500.000

Belanja Perlengkapan ATK 2.000.000 -

Jumlah Beban dan Kerugian 45.000.000 18.000.000

Perubahan Aset Bersih 85.000.000 71.000.000

Aset Bersih Awal 25.000.000 25.000.000

Aset Bersih Akhir 110.000.000 96.000.000

Yayasan Maju Bersama

Laporan Posisi Keuangan

Per 31 Januari 2012

Tabel 11. Laporan Posisi Keuangan Komparatif Januari 2012

Keterangan Cash Basis Accrual Basis

Aset

Aset Lancar

Kas 110.000.000 110.000.000

Sewa dibayar dimuka - 15.000.000

Perlengkapan ATK - 2.000.000

Total Aset Lancar 110.000.000 127.000.000

Aset Tetap

Komputer - 9.000.000

Kendaraan - 10.000.000

Total Aset Tetap - 19.000.000

Jumlah Aset 110.000.000 146.000.000

Kewajiban dan Aset Bersih

Kewajiban

Utang Bank - 50.000.000

Aset Bersih

Aset Bersih - Dana Tidak Terikat 50.500.000 36.500.000

Aset Bersih - Dana Terikat Temporer 59.500.000 59.500.000

Total Aset Bersih 110.000.000 146.000.000

Jumlah Kewajiban dan Aset Bersih 110.000.000 146.000.000

Page 23: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Yayasan Maju Bersama

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Januari 2012

Tabel 12. Laporan Arus Kas Komparatif Januari 2012

Keterangan Cash Basis Accrual Basis

Arus kas dari aktivitas operasi :

Perubahan dalam aset bersih 85.000.000 71.000.000

Penyesuaian :

Kenaikan dalam biaya dibayar dimuka - (15.000.000)

Kenaikan dalam pembelian perlengkapan - (2.000.000)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi 85.000.000 54.000.000

Arus kas dari aktivitas investasi :

Pembelian Kendaraan - (10.000.000)

Hibah computer - (9.000.000)

Arus kas bersih dari aktivitas investasi - (19.000.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan :

Pinjaman dari bank - 50.000.000

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan - 50.000.000

Kenaikan bersih dalam kas dan setara kas 85.000.000 85.000.000

Saldo awal kas dan setara kas 25.000.000 25.000.000

Saldo akhir kas dan setara kas 110.000.000 110.000.000

Page 24: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap kasus

pencatatan aktivitas di Yayasan Maju Bersama, maka penulis dapat menarik kesimpulan

dan memberikan saran kepada yayasan. Semoga kesimpulan dan saran yang dikemukakan

oleh penulis memiliki manfaat dan berguna bagi kemajuan yayasan.

A. Simpulan

Berdasarkan pengamatan studi kepustakaan serta pembahasan yang telah

penulis kemukakan pada bab sebelumnya mengenai metode pencatatan akuntansi atas

kegiatan atau aktivitas Yayasan Maju Bersama serta bagaimana penyajiannya dalam

laporan keuangan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Jenis metode pencatatan akuntansi secara umum ada dua yaitu metode cash basis

dan metode accrual basis.

2. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan oleh Yayasan Maju Bersama yaitu

metode cash basis.

3. Metode pencatatan akuntansi yang lebih baik digunakan oleh Yayasan Maju

Bersama adalah metode accrual basis. Karena dengan menggunakan metode

tersebut akan terlihat secara komperehensif seluruh aktivitas organisasi dalam

laporan keuangan. Sehingga penyajian informasi tersebut dapat memudahkan

dalam penyampaian kinerja serta pertanggung jawabannya. Selain itu metode

accrual basis adalah metode yang dipilih dalam PSAK untuk pencatatan

transaksi setiap entitas.

B. Saran

Dari pembahasan yang telah dilakukan atas metode pencatatan akuntansi

yang dilakukan Yayasan Maju Bersama, penulis memiliki kesimpulan dan opini yang

kiranya bermanfaat bagi kemajuan yayasan.

Adapun saran yang penulis berikan kepada Yayasan Maju Bersama adalah

sebagai berikut :

Page 25: Analisa Perbandingan Metode Pencatatan Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Sebaiknya Yayasan Maju Bersama mulai beralih untuk menggunakan

metode pencatatan accrual basis karena dapat menjamin kualitas penyajian

informasi keuangan dan laporan kinerja yayasan. Karena bentuk laporan

pertanggungjawaban yang baik dapat menjadi acuan bagi setiap donatur dalam

mengambil keputusan terkait bersedia atau tidak untuk menyalurkan donasi

kepada yayasan.