74. IESM Journal, Vol. 2 No.1 Februari 2021 ISSN :2656-4300
ANALISA PRODUKTIVITAS PERAWATAN FORKLIFT
MENUGGUNAKAN METODE PENERAPAN TOTAL
PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. XYZ
Analysis of Forklift Maintenance Productivity Using the Method of Application of Total Productive
Maintenance (TPM) at PT. XYZ
Tongam Purba1, Nita Marikena
2
1,2Program Studi Teknik Industri
1,2 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
1,2Universitas Potensi Utama JL K L Yos Sudarso, Tj Mulia Medan Deli
Email: [email protected] , [email protected]
2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian kerusakan pada mesin forklift dan
perawatan mesin forklift di PT. XYZ dengan menggunakan metode Total Productive Maintenance
(TPM). Forklift yang di teleti yaitu forklift 2,5 ton dan forklift 3 ton di bagian produksi.
Pengumpulan data yang digunakan bersifat data deskriptif kuantitatif pada mesin forklift dari
bulan Januari sampai bulan Desember 2019. Maka data dapat diolah menggunakan performance
maintenance dengan penerapan Total Productive Maintenance (TPM). Hasil dari penelitian ini
disimpulkan bahwa peneliti membahas bagian-bagian kerusakan dan waktu melakukan perbaikan
(breakdown) pada mesin forklift 2,5 ton dan 3 ton. Dalam meningkatkan kinerja mesin forklift
dapat meminimalisasi kerusakan mesin forklift dibutuhkan suatu penjadwalan perawatan yang
baik. Total Productive Maintenance (TPM) adalah perawatan untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas mesin melalui perawatan. Penjadwalan perawatan bertujuan untuk menjaga
keterhandalan mesin forklift, menghindari terjadinya kerusakan, merawat mesin forklift yang ada
di perusahaa dan rekomendasi penjadwalan melakukan perawatan. Data yang diperoleh yaitu data
breakdown, operation time, loading time dan frekuensi breakdown selama 12 bulan dari bulan
januari sampai desember 2019. Dengan memperhitungkan nilai Mean Time Beetwen Failure
(MTBF) yang dihasilkan forklift 2,5 ton adalah 168 jam dan forklift 3 ton adalah 180 jam, Mean
Time To Repair (MTTR) forklift 2,5 ton adalah 6,3 jam dan forklift 3 ton adalah 6,8 jam, serta
Availability forklift 2,5 ton adalah 0,84 jam dan forklift 3 ton 0,821 jam dengan menggunakan data
record forklift 2 ton dibagian produksi selama 12 bulan Januari sampai Desember 2019.
Kata kunci: Forklift, Total Productive Maintenance, MTBF dan MTTR
.
ABSTRACT
This research aims to find out the damage parts on forklift machines and forklift machine
maintenance at PT. XYZ by using total productive maintenance (TPM) method. The forklifts
studied are 2.5 ton forklifts and 3-ton forklifts in the production section. The data collection used is
quantitative descriptive data on forklift machines from January to December 2019. Then the data
can be processed using performance maintenance with the application of Total Productive
Maintenance (TPM). The results of this study concluded that researchers discussed the damage
parts and the time of repair (breakdown) on forklift machines 2.5 tons and 3 tons. In improving the
performance of forklift machines can minimize damage forklift machine required a good
maintenance scheduling. Total Productive Maintenance (TPM) is a treatment to maintain and
improve the quality of the machine through maintenance. Scheduling care aims to maintain Taking
into account the Value of Mean Time Beetwen Failure (MTBF) produced forklift 2.5 tons is 168
hours and forklift 3 tons is 180 hours, Mean Time To Repair (MTTR) 2.5 ton forklift is 6.3 hours
and 3 ton forklift is 6.8 hours, and Availability forklift 2.5 ton is 0.84 hours and forklift 3 ton 0.821
hours using forklift record data 2 ton in production for 12 months January to December 2019.
Keyword : Forklift, Total Productive Maintenance, MTBF dan MTTR
Francis, Analisa Pengendalian Kualitas Produk …75
1. PENDAHULUAN
Didalam dunia industri adanya kegiatan perawatan mesin (maintenance) yang bertujuan
untuk meningkatakan kinerja proses produksi maupuan bergudangan perusahaan tersebut.
Maintennance merupakan strategi dalam memelihara seluruh bagian mesin dan mencegah supaya
tidak terjadinya kerusakan dan mengakibatkan overhead pada mesin tersebut. Untuk mencegah dan
mengatasi kerusakan atau overhead pada mesin perlunya dilakukan sistem perawatan yang rutin
secara maksimal pada mesin untuk menghindari tidak terjadinya gangguan terhadap kalangan
industri manufaktur dan jasa angkut pergudangan prusahaan tersebut.
PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jual, rental dan service alat berat
berupa forklift yang telah berdiri sejak tahun 2015. PT. XYZ telah dapat bekerja sama dengan
beberapa perusahaan dalam meningkatkan kinerja di kalangan industri manufaktur dan jasa angkut
pergudangan. Sehingga PT. XYZ memiliki cabang dibeberapa daerah yaitu Bekasi, Surabaya,
Semarang, Medan dan Makassar yang dapat menawarkan beberapa jenis forklift diesel dan forklift
elektrik serta service.
Didalam melakukan perbaikan atau service adanya biaya tak terduga untuk pembelian spare
part serta pengadaan spare part dan pemasangan yang belum memiliki jadwal untuk dilakukan
penggantian spare part. PT. SPC yang bekerja sama dengan PT.XYZ selama 1 tahun yang
bertujuan untuk meningkatakan kinerja industri dan alat angkut pergudangan. PT. SPC
membutuhkan alat angkat dan angkut didalam proses produksi dan meminta pada PT. XYZ 2 unit
forklift diesel untuk meningkat kinerja perusahaan tersebut. Dalam menghindari terjadinya
kerusakan atau mencegah terjadinya breakdown dan overhead pada mesin forklift perlunya
dilakukan strategi dalam kinerja mesin forklift agar dapat secara optimal. Bekerja secara
memprioritaskan mana dulu alat/mesin yang perlu perawatan. Pelaksanaan perawatan diberlakukan
jadwal piket setiap bagian unit dalam melakukan perawatan dan menentukan bagian-bagian mesin.
Dalam salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja di PT. SPC membutuhkan mesin/alat berupa
forklift sebagai alat angkat-angkut bahan baku maupun bahan jadi. Dalam menghindari terjadinya
kerusakan pada mesin/alat forklift PT. SPC dapat dilakukan productive maintenance dan
menghitung biaya dan jam waktu operasi unit di PT. SPC.
Langkah-langkah untuk mencegah atau mengatasi masalah diatas pada perawatan forklift
akan menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM). Total Productive Maintenance
(TPM) adalah sebuah program perawatan yang termasuk ada di dalamnya defenisi konsep terbaru
yang untuk merawat peralatan, perlengkapan dan dapat digunakan untuk menghitung dari
performance maintenance. Performance terdiri dari 3 bagian yaitu reliability, maintainability, dan
availability.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas peneliti dapat merumuskan masalah yang terjadi
pada PT XYZ.
1. Bagaimana melakukan pelatihan pada mekanik sehingga mekanik dapat menguasai mesin
forklift agar dapat meminimalis waktu perbaikan pada mesin forklift.
2. Bagaimana membuat penjadwalan preventive dengan menggunakan metode Total
Productive Maintenance (TPM).
3. Bagaimana mengetahui jenis-jenis kerusakan pada forklift dengan menggunakan metode
Total Productive Maintenance (TPM)
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah jenis (field research)
menurut Mardialis (2003:89), penelitian lapangan adalah penelitian yang datanya di dapat langsung
di lapangan. Penelitian ini bersifat penelitian deskriftif kuantitatif.
2.1 Variabel penelitian
Variabel merupkan variabel yang mempengaruhi atau menjadi perubahaaan atau timbulnya
variabel dependen yang mempunyai variabel antara satu orang dengan yang lain atau objek yang
lain. Berdasarkan judul penelitian dapat diuraikan dengan beberapa variabel penelitian varibel
76. IESM Journal, Vol. 2 No.1 Februari 2021 ISSN :2656-4300
independen (bebas) disimbolkan dengan X dan variabel dependen (terikat) disimbolkan dengan Y.
Peneliti melakukan penelitian mengenai kebijakan maintenance mesin forklift dengan menerapkan
metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk mengetahui efektivitas mesin forklift pada PT.
XYZ. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kerusakan mesin forklift(Y) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyabab
perubahan dan dapat menimbulkan variabel dependen (terikat). perawatan mesin harus
melakukan pengecekan dengan implementasi sistem dilakukan dengan maintencance secara
continiue hal ini dapat memberikan seluru sistem dapat berjalan lancar sesuai dengan
fungsinya, dan kerusakan mesin dapat cegah.
b. Jadwal perawatan (X1), tidak ada metode (X2), human error (X3) merupakan variabel yang
disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel independen (bebas). Kemampuan untuk
melakukan perawatan pada sistem transfortasi produksi dan pergudangan dimana mesin
forklift sangat dibutuhkan dalam transfortasi produksi dan pergudangan. Peneliti
memberikan rekomendasi metode Total Productive Maintenance (TPM) dalam sistem
perawatan mesin pada forklift. Memberikan pelatihan pada mesin dan operator dalam
melakukan perbaikan pengoperasian mesin forklift.
2.2 Bagan peneltian
Metodologi merupakan gambaran dari tahapan yang akan dilalui dalam menyelesaikan
masalah dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan
pada penelitian.
Langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada diagram bagan penelitian pada gambar
berikut.
Gambar 1 Bagan Penelitian
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di perusahaan perawatan forklift, dan pengambilan data dilakukan
dengan tahapan dokumentasi dan wawancara. Teknik dokumentasi pada penelitian untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel bersangkutan, yang telah diperoleh dari hasil
wawancara. Sebebagi berikut :
1. Operation Time
Operation time merupakan waktu standar untuk menyelesaikan suatu operasi. Berikut ini
adalah jumlah jam pengoperasian forkift 2,5 Ton dan forklift 3 Ton selama periode bulan
Januari 2019 sampai dengan Desember 2019. Berikut tabel pengopersian forklift.
Francis, Analisa Pengendalian Kualitas Produk …77
Tabel 1 Total Operation TimeForklift 2,5 Ton dan 3Ton
Bulan Waktu Operasi Forklift
Jam Kerja Forklift Total Operasi Waktu Forklift
2,5 Ton 3 Ton 2,5 Ton 3 Ton 2,5 Ton 3 Ton
January 20 hari 22 hari 8 jam 8 jam 160 jam 176 jam
February 20 hari 21 hari 8 jam 8 jam 160 jam 168 jam
Maret 20 hari 20 hari 8 jam 8 jam 176 jam 160 jam
April 22 hari 23 hari 8 jam 8 jam 184 jam 184 jam
Mei 24 hari 24 hari 8 jam 8 jam 160 jam 192 jam
Juni 20 hari 26 hari 8 jam 8 jam 208 jam 208 jam
Juli 26 hari 20 hari 8 jam 8 jam 168 jam 160 jam
Agustus 21 hari 20 hari 8 jam 8 jam 160 jam 160 jam
September 20 hari 19 hari 8 jam 8 jam 144 jam 152 jam
Oktober 18 hari 25 hari 8 jam 8 jam 160 jam 200 jam
November 20 hari 26 hari 8 jam 8 ja ilm 176 jam 208 jam
Desember 20 hari 25 hari 8 jam 8 jam 160 jam 200 jam
∑ Total Operation Time 2016 jam 2168 jam
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat aktifitas operasi forklift 2,5 Ton dan forklift 3 Ton dimana data
operasi tersebut akan digunakan peneliti untuk menentukan total breakdown yang terjadi pada
saat operasi berlangsung. Dengan diketahui nya waktu operasi peneliti akan melihat
breakdown yang terjadi pada setiap bulanya, untuk mengetahui pada bulan berapa waktu
berhenti pada forklift 2,5 Ton dan forklift 3 Ton dengan waktu operasi di kali dengan jam kerja
setiap bulannya sehingga diperoleh total operation time selama 1 tahun dalam kinerja mesin
forklift 2,5 Ton dan forklfit 3 Ton di PT. XYZ.
2. Breakdown maintenance
Breakdwon maintenance adalah perbaikan atau penggantian yang dilakukan setelah mesin
gagal untuk kembali ke keadaan fungsional normalnya dikarenakan adanya suatu kerusakan
mesin. Berikut ini adalah jumlah frekuensi breakdown forklift 2,5 Ton dan forklift 3 Ton
selama periode bulan Januari 2019 sampai dengan Desember 2019. Berikut tabel frekuensi
breakdown forklift.
Tabel total frekuensi breakdown diatas menjelaskan waktu service yang dilakukan pada
forklift 2,5 ton dan forklift 3 ton selama 1 Tahun hal ini membantu dalam melakukan
perawatan pada mesin forklift, tetapi pada saat ini perusahaan belum menerapkan buku service
dan penjadwalan service yang maksimal sehingga masih terdapat kerusakan mesin forklift
yang tak terduga sehingga sewaktu melalukan perawatan mesin forklift dapat berhenti dan
melakukan perbaikan waktu yang cukup lama mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
3. Loading time
Loading Time merupakan waktu yang tersedia (availability) perbulan dikurang dengan waktu
downtime mesin yang direncanakan (planned downtime). Berikut ini adalah jumlah loading
time forkift 2,5 Ton dan forklift 3 Ton selama periode perbulan Januari 2019 sampai dengan
Desember 2019. Berikut tabel loading time.
78. IESM Journal, Vol. 2 No.1 Februari 2021 ISSN :2656-4300
Tabel 2 Data Frekuensi Brearkdown Forklift 2,5 Ton dan 3 Ton
Data Service Forklift
2,5 Ton
Data Service Forklift
3 Ton Detail Of Service
Forklift 2,5 Ton
Detail Of Service
Forklift 3 Ton Start finish Start Finish
05/03/2019-05/03/2019 - 04/03/2019-04/03/2019 - Batre kurang kuat
- Ganti oli mesin
- Batre kurang kuat
- Ganti oli mesin/filter oli
28/04/2019-28/04/2019
- 20/04/2019-20/04/2019
- Ban belakang 2 pcs gundul / botak
- Cek pompa hindrolik
- Cek master rem atas/bawah
- Cek pompa hindrolik filter oli hindrolik
03/05/2018-03/05/2018 - 10/05/2019-10/05/2019 - Cek power stering
- Pemberian pelumas/gemuk
- Cek power stearing
- Pemberian pelumas gemuk/pispot
26/06/2019-26/06/2019 - 28/06/2019-29/06/2019 - Pompa solar rusak
- Rem blong/ rusak
- Cek oli gardan
- Cek oli transmisi
02/07/2019-02/07/2019 - 02/07/2019-02/07/2019
- Sevice ganti oli
- Cek silinder lift kanan kiri
- Cek stater motor
- Bearing kipas
- Service ganti oli
- Cek silinder lift kanan/kiri
- Cek stater motor
30/08/2019-30/08/2019
- 28/08/2019-28/08/2019
- Radiator bocor
- Cek silinder lift naik turun
- Cek silinder lift kanan dan kiri
- Seal hindrolik bocor
- Radiator bocor
- Cek silinder lift tilbum
- Ganti seal hindrolik roda belakang bocor
20/09/2019-20/09/2019 - 18/09/2019-18/09/2019
- Cek oli gear box
- Cek oli mesin
- Cek selenoit maju dan mundur
- Cek kelestrikan forklift
- Master rem bawah bocor
- Penambahan air batre
18/10/2019-18/10/2019 - 30/10/2019-30/10/2019 - Cek air radiator
- Service ganti oli mesin
- Cek air radiator
- Service ganti oli mesin
29/11/2019-29/11/2019 - 28/11/2019-28/11/2019 - Cek seal hindrolik naik dan turun
- Cek filter oli hindrolik
- Lampu sorot mati
- Pembersihan saringan hawa
- Cek oli hindrolik
17/12/2019-17/12/2019 - 22/12/2019-22/12/2019
- Pemispotan unit dan pemberian pelumas
- Selang hindrolik power stering bocor
- Penambahan air battery
- Cek pompa oli hindrolik
- Pembersihan oli hindrolik
- Cek oli transmisi dan oli gear box
Francis, Analisa Pengendalian Kualitas Produk …79
Tabel 3 Loading timeForklift 2,5 Ton dan 3 Ton
Bulan Minggu Waktu Stanby (jam) Forklift
2,5 Ton
Waktu Stanby (jam) Forklift
3 Ton
Loading Time
Forklift 2,5 Ton
Loading Time Forklift 3
Ton
Januari 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Februari 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Maret 5 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 240 jam 240 jam
April 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Mei 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Juni 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Juli 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Agustus 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
September 5 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 240 jam
Oktober 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
November 4 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 192 jam 192 jam
Desember 5 48 jam (sabtu-minggu) 48 jam (sabtu-minggu) 240 jam 240 jam
∑Loading Time 2168 jam 2640 jam
Pada tabel diatas dapat diketahui loading time selama 1 tahun pada forklift 2,5 ton dan forklfit 3 ton pada PT. XYZ. Jam kerja dalam sebulan di
konversikan kedalam minggu dikali dengan waktu stanby (jam) setiap bulannya sehingga diperoleh waktu loading time perbulan di jumlahkan selama 1 tahun
maka hasilnya untuk forklift 2,5 ton 2168 jam dan forklift 3 ton 2640 jam sehingga diperoleh waktu yang tersedia per periode waktu.
1. Total Waktu Breakdown
Breakdown adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin. Berikut ini total waktu breakdown periode dari bulan Januari
2019 sampai dengan Desember 2019. Berikuit tabel total waktu breakdown.
Francis, Analisa Pengendalian Kualitas Produk …81
Tabel 4 Total waktu breakdown Forklift 2,5 Ton dan 3 Ton
Data
Service Forklift 2,5 Ton
Data
Service Forklift 3 Ton
Total Waktu Breakdwon (jam)
Forklift
Start Finish Start Finish 2,5 Ton 3 Ton
18-01-2019 18-01-2019 12-01-2019 12-01-2019 8 jam 8 jam
20-02-2019 20-02-2019 17-02-2019 17-02-2019 4 jam 6 jam
16-03-201 16-03-2019 04-03-2019 04-03-2019 4 jam 4 jam
19-04-2019 19-04-2019 20-04-2019 20-04-2019 6 jam 6 jam
17-05-2019 17-05-2019 10-05-2019 10-05-2019 6 jam 6 jam
22-06-2019 22-06-2019 28-06-2019 28-06-2019 8 jam 8 jam
20-07-2019 20-07-2019 02-07-2019 02-07-2019 8 jam 8 jam
20-08-2019 20-08-2019 28-08-2019 28-08-2019 7 jam 6 jam
18-09-2019 18-09-2019 16-09-2019 16-09-2019 7 jam 8 jam
21-10-2019 21-10-2019 23-10-2019 23-10-2019 6 jam 6 jam
15-11-2019 15-11-2019 17-11-2019 17-11-2019 4 jam 8 jam
22-12-2019 22-12-2019 20-12-2019 20-12-2019 8 jam 8 jam
Total Waktu Breakdown 76 jam 82 jam
82. IESM Journal, Vol. 2 No.1 Februari 2021 ISSN :2656-4300
Pada tabel diatas dapat diketahui total waktu breakdown selama 1 tahun pada forklift 2,5 ton
dan forklfit 3 ton pada PT. XYZ. Jam kerja sewaktu melalukan perawatan mesin forklfit setiap
bulannya. Dalam melakukan perawatan setiap bulan terdapat waktu yang cukup lama. Sehingga
sistem kinerja di perusahaan terganggu dan dapat merugikan perusahaaan.
Pengolahan Data
Total Produktive Maintenance (TPM) sebuah program perawatan mesin yang termasuk
didalamnya defenisi konsep terbaru yang untuk melakukan perawatan pada peralatan elemen
elemen mesin. Pada pengumpulan data ada tiga performance yang harus dilakukan dan dicari data
perusahan melalu dua performance ( TPM). Yaitu
1. Reliability
Realibility adalah suatu pendekatasi di pemeliharaan yang berkombinasikan praktek dan
strategi dari preventive maintenance dimana peralatan dapat beroperasi di bawah keadaan
normal dengan baik. Mean Time Between Failure (MTBF) adalah menghitung rata rata
waktu suatu mesin dapat dioperasikan sebelum terjadi kerusakan pada suatu mesin. MTBF
dapat dirumuskan sebagai hasil dari pembagian dari Total Produktive Maintenance (TPM)
dibagi dengan jumlah/frekuensi kegagalan. Pengoperasian mesin karena breakdown. Berikut
rumus berhitungan MTBF adalah
MTBF =Total Operation Time
Frekuensi breakdown
Setelah didapat nilai dari total operation time selama 1 tahun kemudian dilalukan
perhitungan realibility pada forklift 2,5Ton dan forklift 3 Ton membutuhkan data total
operation time dan data frekuensi breakdown. Berikut adalah perhitungan reliability pada
bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Desember 2019
MTBF = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛
= 2016 𝑗𝑎𝑚
12
= 168 jam
Jadi waktu rata-rata breakdown berikutnya adalah 168 jam
= 2168 𝑗𝑎𝑚
12
= 180 jam
Jadi waktu rata-rata breakdown berikutnya adalah 180 jam
MTBF pada forklift 2,5 ton adalah 168 jam/tahun dan forklift 3 ton adalah 180 jam/tahun
mengalami peningkatan MTBF dapat dikatakan bahwa keandalan pada forklift kurang baik.
Kemungkinan total waktu breakdown mesin forklift setiap bulannya mengalami
peningkatan/tingkat keandalannya dapat dikurang baik.
2. Maintainability
Maintainability adalah suatu usaha dan biaya untuk melakukan suatu perawatan (
pemeliharaan). Maintainability merupakan Mean Time To Repiar (MTTR), tingginya MTTR
mengindentifikasi rendahnya maintainability. Dimana MTTR merupakan indikator
kemampuan skill dari mekanik maintenance dalam menangani atau mengatasi setiap
masalah kerusakan.
Berikut rumus dalam menentukan perhitungan MTTR sebagai berikut
MTTR=breakdown time
Frekuensi breakdown
Setelah didapat nilai dari total operation time selama 1 tahun. Perhitungan maintainability
dilakukan perhitungan maintainability membutuhkan data breakdowntime dan frekuensi
breakdown. Berikut adalah perhitungan maintainability pada bulan Januari 2019 sampai
dengan bulan Desember 2019
MTTR =𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘 𝑑𝑜𝑤𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛
Francis Rovindonal Tambunan, Analisa Pengendalian Kualitas Produk …83
=76 𝑗𝑎𝑚
12
= 6,3 jam
Jadi waktu rata-rata yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan forklift tersebut adalah
6,3 jam
=82 𝑗𝑎𝑚
12
=6,8 jam
Jadi waktu rata-rata yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan forklift tersebut adalah
6,8 jam
MTTR pada forklift 2,5 ton adalah 6,3 jam/tahun dan forklift 3 ton adalah 6,8 jam/tahun.
Dari hasil pehitungan MTTR yang ada mengalami peningkatan dikarenakan masalah
breakdown tidak dapat diselesaikan dengan efektif dan seefesien mungkin tanpa mengurangi
produktivitas.
3. Availability
Availability merupakan proposi dari waktu peralatan/mesin yang tersedia dalam melalukan
suatu pekerjaan waktu yang ditargetkan untuk suatu pekerjaan. Availability dapat
didefenisikan sebagai rasio untuk melihat line stop yang dapat ditinjau dari aspek
breakdown.
Berikut perhitungan dari availability ;
Availability = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 x 100%
Setelah didapat nilai operation time selama 1 tahun kemudian dilalukan perhitungan
availability dilakukakan perhitungan avaliability membutuhkan data total operation time dan
data loading time. Berikut adalah perhitungan availability pada bulan Januari 2019 sampai
dengan bulan Desember 2019
=2016 𝑗𝑎𝑚
2400 𝑗𝑎𝑚 x 100%
= 0,84 jam
Dengan demikian performance forklift atau kesiapan forklift dalam beroperasi adalah 0,84
jam
=2168 𝑗𝑎𝑚
2640 𝑗𝑎𝑚 x 100%
=0,821 jam
Dengan demikian performance forklift atau kesiapan forklift dalam beroperasi adalah 0,821
jamAvailability pada forklift 2,5 Ton adalah 0,84 jam/Tahun dan forklift 3 Ton adalah 0,821
jam/Tahun. Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa ketersediaan mesin foklift selama 1
Tahun dapat diandalkan.
Evaluasi Dari Hasil Pembahasaan
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dari forklift 2,5 Ton dan 3 Ton maka
dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan MTBF, MTTR dan Availability yang didapat maka
penulis membuat penjadwalan preventive maintanace yang direkomendasikan dari data kerusakan
yang terjadi adalah sebagai berikut :
Tabel 5 Rekomendasi Rencana Perawatan Preventive Maintanace Forklift.
No Nama Bagian
Mesin
Jadwal Perawatan
Oleh
Pengecekan
1
Bearing mast
dan nepel Mingguan
Operator Pembersihan, pemberian grease dan
pemispotan unit
Mesin dan
pompa hindrolik Mekanik
Pengecekan kebocoran, pengecekan baut
dan mur
84. IESM Journal, Vol. 2 No.1 Februari 2021 ISSN :2656-4300
2 Motor stater 3 bulanan
Operator Perawatan batre dan kabel-kabel
Meakanik Penggantian oli mesin, filter oli dan
saringan hawa.
3
Kipas radiator,
master rem dan
silinder lift 6 bulanan
Meakanik
Pengecekan radiator, pengecekan rem dan
pengecekan oli hindrolik.
Motor stater Mekanik Pengecekan dinamo stater, dinamo cas dan
4
Blok mesin,
bagian transmisi
dan ketebalan
pada roda
12 bulanan Mekanik
Penggatian oli hindrolik, pengecekan roda ,
periksa dan ganti oli gardan/transmisi dan
pengecekan tekanan kompresi pada
cylinder mesin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah manusia,mesin material, metode dan lingkungan
dengan melakukan strategi perbaikian dari faktor-faktor tersebut untuk mengetahui apa saja akibat
akibat faktor availability rendah dapat dilihat gambar diagram fishbone dibawah ini :
Kerusakan
forklift 3 ton
dan 2,5 ton
Kerusakan
forklift 3 ton
dan 2,5 ton
peoplepeople
mesin
Tidak ada metode
ynng digunakan Kurang konsentrasi Kurang konsentrasi
Persedian
sparepart
kurang
Persedian
sparepart
kurang
lingkunganlingkungan
Area berdebu
dan
brantakan
Area berdebu
dan
brantakan
Area
maintenance
sempit
Prosedur pergantian komponen tidak berjalan
lancar
Kurang
pengetahuan
Kurang
pengetahuan
Kurang kesadaran Kurang kesadaran Metode
Gambar 2 Diagram fishbone
Manusia
- Kurang training terhadap operator apalagi operator baru agar lebih mengerti akan
pemahaman dan pemakaian alat
- Training kurang terhadap mekanik agar mekanik dapat memahami karakteristik mesin agar
mereka tau secara cepat mengatasi kerusakan
- Memberikan perhatian kepada karyawan berupa bonus bagi yang berprestasi agar
motivasinya lebih baik
Mesin
- Mempertahakan kondisi mesin agar dapat dioperasi secara optimal
- Penyusunan rencana dan eveluasi perawatan pencegahan
- Peningkatan pada maintenance mematuhi jadwal perawatan
- Perusahaan dapat membuat persiapan berupa spare part dan peralatan
- Mesin yang sudah berumur dapat dievaluasi dan penjadwalan untuk dilakukan overhaul
mesin
Metode
- Mengadakan sosialisasi pihak operator dan maintenance agar apabila ada gangguan
terhadap kelancaran mesin dapat diatasi secara cepat
Francis Rovindonal Tambunan, Analisa Pengendalian Kualitas Produk …85
- Penyetingan atau kesiapan alat harus sesuai dengan yang dikerjakan atau dengan standar
yang berlaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Material
- Dalam bagian pergudangan harus mendapat pelatihan mengenai karakteristik atau respon
cepat spare part yang dibutuhkan mekanik agar dapat mempersingkat waktu
- Perusahaan dapat membuat jadwal penerimaan alat/mesin yang dilakukan coustomer dalam
menerima job order dan material bisa sampai tujuan dengan baik dan tepat waktu
Lingkungan
Masalah pada faktor lingkungan adalah pola penempatan peralatan atau alat/mesin yang
ada diareal perusahaan yang membuat menumpuk tak teratur dan berdebu karena areal
maintenance tidak luas. Perusahaan dapat mengatur strategi dalam penataan alat/mesin,
mateerial, maupun alat/mesin yang rusak di depertement maintenance.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Melakukan pelatihan pada mekanik dan operator dalam perawatan mesin forklift dengan
menyediakan buku manual operasi, buku manual intruksi perawatan, kartu riwayat mesin,
dan melaukuan traning mekanik dan operator supaya mekanik dan operator dapat memahami
tentang mesin forklift sesuai dengan prosedur.
2. Berdasarkan hasil perhitungan dari MTBF, MTTR dan availability dapat disimpulkan
membuat penjadwalan perawatan mesin forklift dengan jenis perawatan mingguan dilakukan
oleh operator pembersihan dan pemberian greas dan pemispotan pada bearing an nepel dan
mekanik pengecekan kebocoran, pengecekan baut atau mur pada mesin dan pompa
hindrolik. Bulanan dilakukan oleh meknik pengantian oli mesin,filter oli, an saringan hawa
pada mesin dan motor stater. Tahuanan dilakukan oleh mekanik untuk penggantian oli
hindrolik, oli tansmisi dan pengecekan tekanan kompress pada bagian mesin forklift.
3. Setelah dilakukan analisa keruskan mesin forklift mekanik dapat mengetahui bagian-bagian
kerusakan pada mesin forklift dengan menggunakan metode penerapan Total Productive
Maintenance (TPM) seperti seal hindrolik power stearing bocor, radiator bocor, pompa solar
rusak, bearing lift pecah, dinamo stater rusak, penggatian master kloss, rem blong atau rusak,
dan battery rusak. Setelah mengetahui bagian- bagian kerusakan mekanik dapat melakukan
tindakan perbaikan mesin forklift yang akurat dan efesien.
5. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan penulisan ini yang mungkin akan berguna
sebagai masukan yang bermanfaat bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Dari kesimpulan diatas peneliti memberikan saran pada perusahaan untuk menggunakan
metode Total Produktive Maintenance (TPM) untuk pembuatan jadwal perawatan agar
mesin forklift dapat bertahan lama dan memberikan peningkatan produktivitas pada aktivitas
forklift.
2. Menerapkan sistem perawatan yang berkala terhadap mesin alat angkat forklift guna
mengurangi downtime kerena kerusakan mesin secara tidak terduga atau tidak terdeteksi.
Sehingga perlunya penerapan pemeliharaan mesin secara berkala yakni baik harian,
mingguan,bulanan dan tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan performance mesin
forklift guna menjaga kelangsungan kerusakan mesin.
86. IESM Journal, Vol. 2 No.1 Februari 2021 ISSN :2656-4300
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arifianto, A. (2018). Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Dengan Menggunakan
Metode Overall Equipment Effectiveness.
[2] Supriyadi, S., Ramayanti, G., & Afriansyah, R. (2017). Analisis Total Productive
Maintenance Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Fuzzy Failure Mode and
Effects Analysis. Sinergi, 21(3), 165-172.
[3] Livia, K., & Fewidarto, P. D. (2016). Evaluasi Peningkatan Kinerja Produksi melalui
Penerapan Total Productive Maintenance di PT Xacti Indonesia. Jurnal Manajemen dan
Organisasi, 7(1), 32-47.
[4] Priyono, S., Machfud, M., & Maulana, A. (2019). Penerapan Total Productive Maintenance
(TPM) Pada Pabrik Gula Rafinasi di Indonesia (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Aplikasi
Bisnis dan Manajemen (JABM), 5(2), 265-265.
[5] Hairiyah, N., Rizki, R., & Wijaya, R. A. (2019). Analisis Total Productive Maintenance
(Tpm) Pada Stasiun Kernel Crushing Plant (KCP) di PT. X. Jurnal Teknologi Pertanian
Andalas, 23(1), 103-110.
[6] Pratiwi, I. (2019). Usulan Penerapan Total Productive Maintenance pada Mesin Turbin
Gas. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 18(1), 37-47.
[7] Anthony, M. B. (2019). Analisis Penerapan Total Productive Maintenance (TPM)
Menggunakan Overall Equipment Efectiveness (OEE) Dan Six Big Losses Pada Mesin Cold
Leveller PT. KPS. JATI UNIK: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, 2(2), 94-103.
[8] Fahrudin, W. A. (2019). Analisis Keevektifitasan Mesin Bubut Konvensional Sebagai
Usulan Perbaikan Dalam Penerapan Total Productive Maintenance Di Pt. Xintai
Indonesia. JITMI (Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri), 1(2), 180-188.
[9] Hamza, A. A. (2018). Analisa Total Productive Maintenance Dengan Menggunakan Metode
Overall Equipment Effectiveness Di Pt. Karung Emas. MATRIK: Jurnal Manajemen dan
Teknik Industri Produksi, 16(1), 33-50.