Transcript
Page 1: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN

PANTAI (PPP) LAMPULO BANDA ACEH

MARTUNIS

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat
Page 3: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Antrian Kapal

di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo Banda Aceh adalah benar karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Juni 2014

Martunis

NIM C44100085

Page 4: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

ABSTRAK

MARTUNIS. Analisis Antrian Kapal di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Lampulo Banda Aceh. Dibimbing oleh SUGENG HARI WISUDO dan

MUSTARUDDIN.

Teori antrian merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis

tunggu, yakni suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari

sistem yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi antrian kapal

yang mendaratkan hasil tangkapan di PPP Lampulo, mengidentifikasi tingkat

utilitas sistem atau tingkat kegunaan fasilitas pelayanan bongkar muat hasil

tangkapan, dan mengidentifikasi waktu tunggu kapal dalam antrian di PPP

Lampulo. Penelitian ini menggunakan rumus baku dari sistem antrian jalur ganda

satu tahap pelayanan untuk mengidentifikasi kondisi antrian yang terjadi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model antrian yang terjadi di PPP Lampulo adalah

(M/M/5) : (FCFS/I/I). Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus baku model

antrian diperoleh bahwa laju kedatangan kapal yang melakukan pembongkaran

hasil tangkapan yaitu 14 kapal/hari dan laju waktu pelayanan yaitu 16 kapal/hari.

Nilai dari waktu tunggu dalam antrian adalah 0 jam dan jumlah kapal yang

mengantri tidak ada, sedangkan waktu tunggu dalam sistem adalah 2.5 jam dan

jumlah kapal yang berda dalam sistem yaitu 1 kapal. Hasil perhitungan juga

menunjukkan nilai utilitas dari sistem hampir mencapai optimum dengan nilai

0.875, dan peluang tidak ada kapal dalam sistem yaitu 0.42.

Kata kunci: Teori antrian, Pelabuhan Perikanan Pantai, Lampulo, Kapal Perikanan

ABSTRACT

MARTUNIS. Ship Queue Analysis in Coastal Fishing Port (PPP) Lampulo Banda

Aceh. Supervised by SUGENG HARI WISUDO and MUSTARUDDIN.

Queuing theory is the mathematical study of queues or waiting line events,

which is a waiting line of constumers who require the service of the existing

system. This study aims to identify the vessel queue landed in PPP Lampulo,

identify the degree of usefulness of the system utility of unloading fasilities and

identify the ship waiting time in the queue at PPP Lampulo. This study used a

standard formula of a multi channel single phase to identify conditions of existing

queue. The results showed that the model queue that occurred in PPP Lampulo

was (M/M/5): (FCFS / I / I). Based on calculations by the standard formula

queuing model, it was obtained that the rate of arrival of the vessel unloading was

14 vessels / day and the rate of the service time was 16 vessels / day. Value of

waiting time in the queue was 0 hour and the number of vessels that queue did not

exist, while the waiting time in the system was 2.5 hours and the number of ships

arriving in the system was 1 ship.The result of the calculation also showed that

utility value of the system almost reached the optimum value (0.875) and the

probably no ship in a system was 0.42.

Keywords: queuing theory, Coastal Fishing Port, Lampulo, Fishing Vessels

Page 5: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN

PANTAI (PPP) LAMPULO BANDA ACEH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

MARTUNIS

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat
Page 7: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

Judul Skripsi : Analisis Antrian Kapal di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Lampulo Banda Aceh

Nama : Martunis

NIM : C44100085

Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Dr Ir Sugeng Hari Wisudo, MSi

Pembimbing I

Dr Mustaruddin, STP

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Budi Wiryawan, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2013 ini ialah teori

antrian, dengan judul Analisis Antrian Kapal di pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Lampulo Banda Aceh.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Sugeng Hari Wisudo, MSi dan

Dr Mustaruddin STP, selaku pembimbing skripsi, Prof Dr Ir Domu Simbolon,

MSi selaku penguji serta Dr Fis Purwangka SPi, MSi selaku dosen pembimbing

akademik. Di samping itu, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada staf-

staf dari UPTD PPP Lampulo Banda Aceh, yang telah banyak membantu selama

pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua,

serta seluruh keluarga atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang diberikan

sehingga penulis mampu mencapai titik ini. Terima kasih pula untuk civitas PSP

serta sahabat-sahabat terbaik PSP 47 atas kenangan selama menempuh pendidikan

di Departemen PSP. Terima kasih untuk teman-teman Asrama Mahasiswa Aceh

Leuser, Ikatan Mahasiswa Tanah Rencong (IMTR), teman-teman Divisi Sosial

Lingkungan dan Bina Desa di BEM FPIK, serta seluruh pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014

Martunis

Page 9: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

METODE 3

Waktu dan Tempat Penelitian 3

Metode Penelitian 3

Jenis dan Metode Pengambilan Data 4

Prosedur Analisis Data 4

Model Antrian 5

Konfigurasi Model 5

Perhitungan Variabel Model Antrian 6

Uji Keseragaman Data 6

Uji Kecukupan Data 6

Uji Distribusi Data 7

Perhitungan Menggunakan Rumus Baku Antrian 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo 10

Sistem Antrian Kapal di PPP Lampulo 11

Batasan Sistem Antrian 11

Model Antrian 11

Perhitungan Variabel Model Antrian 14

Uji Keseragaman Data 14

Uji Kecukupan Data 15

Uji Distribusi Data 15

Perhitungan Menggunakan Rumus Baku Antrian 17

KESIMPULAN DAN SARAN 18

Kesimpulan 18

Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 21

RIWAYAT HIDUP 25

Page 10: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

DAFTAR TABEL

1 Hasil uji kecukupan data 15 2 Hasil uji distribusi data 16 3 Hasil perhitungan menggunakan rumus baku antrian 17

DAFTAR GAMBAR

1 Konfigurasi model 6 2 Tahapan penelitian 9 3 Sistem antrian 11 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13

5 Distribusi rata-rata waktu pelayanan dalam jam per kapal 13 6 Kedatangan pelanggan dalam interval waktu tetap 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo tahun 2012 21 2 Volume dan nilai produksi PPP Lampulo tahun 2005-2011 22 3 Perhitungan distribusi laju kedatangan kapal di PPP Lampulo 23 4 Perhitungan distribusi waktu pelayanan kapal di PPP Lampulo 23 5 Beberapa aktivitas di PPP Lampulo 24

Page 11: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan dengan luas laut mencapai 5.8 juta

kilometer persegi, terdiri atas lebih dari 17504 pulau dan panjang garis pantai

mencapai 104 ribu kilometer (Noegroho). Kenyataan tersebut membuka peluang

yang sangat besar bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya

dengan memanfaatkan sebaik mungkin potensi sumberdaya perikanan yang ada.

Pemanfaatan sumberdaya perikanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah

satunya yaitu operasi penangkapan ikan, dalam operasi ini dibutuhkan fasilitas

berupa kapal dan alat penangkapan ikan. Selain itu, dibutuhkan juga sarana lain

sebagai tempat pendaratan hasil tangkapan oleh kapal untuk di distribusikan yaitu

sebuah pelabuhan perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan suatu wilayah yang

menjadi kontak antara dua bidang sirkulasi yang berbeda, yaitu laut dan daratan.

Pelabuhan perikanan menjadi pusat perpaduan antara aktivitas penangkapan ikan

di laut dan aktivitas pendistribusian ke daerah konsumen (Lubis 2012). Pelabuhan

perikanan akan berfungsi sebagai tambat labuh kapal perikanan, tempat

pendaratan ikan dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan sistem perikanan

tangkap. Pelabuhan perikanan juga menjadi gambaran kemajuan sektor perikanan

di suatu daerah karena menjadi pintu gerbang dari kegiatan perikanan, apabila

pelabuhan perikanannya berjalan dengan efektif dan efisien maka hampir dapat

dipastikan bahwa sektor perikanannya berjalan dengan baik.

Tahun 2010, Indonesia memiliki 816 pelabuhan perikanan, 24 diantaranya

merupakan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) (Lubis 2012). Salah satu PPP yang

punya potensi untuk dikembangkan yaitu PPP Lampulo Banda Aceh. Posisi

geografis kota Banda Aceh yang berada di ujung barat Pulau Sumatera dan

berhadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional yaitu Samudera Hindia

dan Selat Malaka, dapat menjadi faktor penting dalam mendukung pengembangan

PPP Lampulo. Pelabuhan perikanan Lampulo menjadi gambaran kemajuan sektor

perikanan di Aceh pada umumnya karena pelabuhan tersebut merupakan satu-

satunya pelabuhan perikanan terbesar yang terdapat di Aceh. Menurut UPTD PPP

Lampulo (2013), jumlah rata-rata per bulan kapal yang mendaratkan hasil

tangkapannya di PPP Lampulo cenderung meningkat. Tahun 2008 jumlah kapal

yang mendaratkan hasil tangkapannya mencapai 227 unit, tahun 2009 mencapai

238 unit, tahun 2010 mencapai 285 unit, tahun 2011 mencapai 228 unit dan pada

tahun 2012 mencapai 324 unit. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa

kepercayaan pemilik kapal untuk mendaratkan hasil tangkapannya di PPP

Lampulo relatif meningkat meskipun menurut statistik KKP 2012 jumlah kapal

perikanan laut di Aceh cenderung berfluktuasi. Tahun 2008 kapal perikanan laut

di Aceh mencapai 17376 unit, tahun 2009 mencapai 16520 unit, tahun 2010

mencapai 14949 unit dan pada tahun 2011 mencapai 15797 unit.

Menurut Murdiyanto (2004), masalah yang umum dihadapi oleh pengelola

pelabuhan perikanan dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna pelabuhan

adalah meningkatnya pemanfaatan pelabuhan oleh kapal penangkapan ikan

Page 12: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

2

terutama pada musim penangkapan ikan. Demikian juga hal nya dengan PPP

Lampulo, meskipun jumlah kapal rata-rata per bulan yang melakukan bongkar

muat hasil tangkapan cenderung meningkat, tetapi hal tersebut tidak terjadi setiap

saat, ada saat dimana kapal yang datang untuk pembongkaran hasil tangkapan

sedikit, sehingga mengakibatkan pengangguran dari fasilitas pelayanan

pembongkaran. Pengangguran fasilitas pelayanan bongkar muat hasil tangkapan

juga terjadi karena banyak armada penangkapan yang melakukan bongkar muat

diluar PPP Lampulo sehingga pendapatan pelabuhan menjadi berkurang.

Berdasarkan kenyataan tersebut, diperlukan suatu pemikiran, perencanaan

dan perhitungan yang seksama sehingga pelayanan dan kinerja pelabuhan dapat

berjalan optimal. Berdasarkan fakta tersebut juga, maka analisis mengenai antrian

kapal penangkapan ikan yang melakukan bongkar muat hasil tangkapan di PPP

Lampulo perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kinerja

pelabuhan.

Perumusan Masalah

Meningkatnya pemanfaatan fasilitas dermaga bongkar muat oleh kapal

penangkapan ikan, menyebabkan akan terjadinya antrian kapal. Semakin

banyaknya antrian maka waktu yang dibutuhkan dalam menunggu untuk

pembongkaran hasil tangkapan akan semakin lama sehingga berdampak pada

menurunnya mutu hasil tangkapan dan berdampak juga pada harga ikan dan

pendapatan nelayan. Selain itu, penambahan panjang dermaga untuk bongkar

muat tanpa perencanaan dan perhitungan yang baik hanya akan menghabiskan

biaya dalam pembuatannya dan pemeliharaannya.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana model antrian yang terjadi di PPP Lampulo saat ini? ; dan

2. Bagaimana tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan pembongkaran hasil

tangkapan di PPP Lampulo saat ini?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi model antrian kapal perikanan yang mendaratkan hasil

tangkapan di PPP Lampulo ;

2. Menghitung tingkat utilitas sistem atau tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan

bongkar muat hasil tangkapan ; dan

3. Menghitung waktu tunggu kapal dalam antrian di PPP Lampulo

Page 13: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

3

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait

dengan aktivitas perikanan tangkap khususnya bagi pihak PPP Lampulo sebagai

bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan bongkar kapal ikan yang

optimal bagi pelanggan yang melakukan pembongkaran hasil tangkapan di

pelabuhan tersebut.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai April 2014 di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo, Banda Aceh. Penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah kajian literatur mengenai

analisis antrian, pencarian informasi mengenai lokasi penelitian dan pembuatan

usulan penelitian. Tahap kedua adalah pelaksanaan penelitian dan pengambilan

data di lapangan yang dilakukan pada Juli sampai Agustus 2013. Tahap ketiga

adalah pengolahan data yang dilakukan pada Februari sampai April 2014.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan berupa metode penelitian survei yang termasuk ke

dalam metode deskriptif. Metode penelitian survei dilakukan dengan meneliti

keadaan suatu kelompok individu atau populasi untuk mendapatkan gambaran

objek yang diteliti.

Nazir (1988) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, objek, kondisi, sistem pemikiran atau

peristiwa pada masa sekarang. Adapun survei adalah penyelidikan yang diadakan

untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan

secara faktual. Adapun tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk membuat

deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Page 14: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

4

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang langsung diambil berdasarkan pengamatan di lapangan berupa

kecepatan kedatangan kapal dan kecepatan pelayanan bongkar muat hasil

tangkapan yang dihitung mulai kapal bersandar di dermaga sampai kapal tersebut

keluar. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pengelola PPP Lampulo

yang disusun menjadi dokumen penting mengenai jumlah kapal yang melakukan

penangkapan ikan, hasil tangkapan, fasilitas pelabuhan dan informasi lainnya

yang menunjang kegiatan penelitian serta berbagai tulisan melalui penelusuran

pustaka (studi pustaka), lembaga-lembaga pemerintah dan instansi terkait.

Data pengamatan langsung terkait dengan subjek pengamatan yang ada di

lapangan. Pengamatan ditentukan secara purposive sampling yakni kapal yang

melakukan bongkar muat dipilih sebagai contoh secara khusus untuk tujuan

penelitian. Pengambilan data dilakukan tanpa adanya kontak langsung dengan

contoh. Kriteria contoh adalah kapal yang melakukan pembongkaran hasil

tangkapan di PPP Lampulo dalam perode sibuk yaitu pukul 05.00-12.00 WIB dari

hari Senin sampai Sabtu kecuali hari Jumat dan libur nasional. Kecukupan data

contoh disesuaikan dengan pengujian hingga jumlah contoh dirasa sudah cukup.

Prosedur Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Menganalisa model dan karakteristik antrian kapal di PPP Lampulo.

Menurut Medhi (1991), Sistem antrian dicirikan oleh lima komponen,

yaitu pola kedatangan costumers, pola pelayanan, banyaknya server,

kapasitas sistem dan disiplin antrian. Karakteristik antrian ditentukan

dengan melihat distribusi kedatangan kapal dan distribusi waktu pelayanan

kapal di dermaga bongkar muat hasil tangkapan. Setelah itu, ditentukan

model yang digunakan. Tiap model memiliki rumus yang berbeda dalam

menghitung variabel tingkat keefisienan suatu fasilitas.

2. Mengitung variabel model antrian dengan rumus yang sudah ditentukan.

Sebelum itu, data yang digunakan dilakukan pengujian yang meliputi:

a. Uji keseragaman data dan uji kecukupan data dengan menggunakan

bantuan program Microsoft Excell.

b. Uji pola distribusi data dengan menggunakan bantuan program

Microsoft Excell. Uji pola distribusi harus menunjukkan tingkat

kedatangan kapal menyebar Poisson dan tingkat pelayanan

pembongkaran hasil tangkapan menyebar eksponensial.

c. Apabila tingkat kedatangan kapal dan tingkat pelayanan tidak

berdistribusi poisson dan eksponensial maka digunakan metode

Page 15: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

5

simulasi dalam menghitung variabel model antrian. Tahapan penelitian

dapat dilihat di gambar 2.

Sub bab berikut akan menguraikan tahapan-tahapan pengolahan data yang

dilakukan.

Model Antrian

Untuk mempelajari model antrian diperlukan beberapa notasi khusus yang

digunakan untuk menggambarkan model antrian. Menurut Cooper (1981), notasi

kendall dapat digunakan untuk menggambarkan karakteristik dari antrian dengan

sistem paralel yang secara umum dibakukan dengan format sebagai berikut :

(a/ b/ c) : (d/ e/ f)

Keterangan :

a : distribusi kedatangan

b : distribusi waktu pelayanan

c : jumlah fasilitas pelayanan paralel

d : disiplin antrian

e : jumlah maksimum pelanggan yang diperbolehkan di dalam sistem antrian

f : ukuran dari populasi asal pelanggan

Notasi baku yang menggantikan a dan b adalah :

M : distribusi kedatangan atau laju pelayanan mengikuti sebaran poisson

(ekuivalen dengan distribusi waktu antar kedatangan atau waktu pelayanan

eksponensial)

D : waktu pelayanan atau waktu antar kedatangan konstan (deteministik)

G : distribusi waktu pelayanan umum (normal)

GI : distribusi kedatangan atau tingkat pelayanan mempunyai sebaran khusus

(empiris)

Notasi yang menggantikan e dan f adalah :

I : jumlah maksimum pelanggan di dalam sistem dan ukuran populasi asal

pelanggan tak terhingga

F : jumlah maksimum pelanggan di dalam sistem dan ukuran populasi asal

pelanggan terhingga

Disiplin antrian untuk menggantikan d yaitu :

FCFS : First Come First served

LCFS : Last Come First Served

SIRO : Service in Random order

PR : Priority Service

Konfigurasi Model

Sebuah fasilitas pelayanan dalam sebuah sistem mungkin hanya terdiri dari

satu kali proses, artinya setelah selesai proses pelayanan segera keluar dari sistem,

Page 16: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

6

namun mungkin juga memerlukan beberapa kali tahapan proses dimana proses

pelayanan dalam sebuah tahap perlu dilanjutkan ke pelayanan tahap berikutnya.

Gambar 1 Konfigurasi Model Antrian

Menurut Heizer dan Render (2006), Ada empat struktur dasar dari sistem

antrian yaitu :

1. Kanal Tunggal Fase Tunggal (Single Channel Single Phase)

2. Multi Kanal Fase Tunggal (Multi Channel Single Phase)

3. Kanal Tunggal Multi Fase (Single Channel Multi Phase)

4. Multi Kanal Multi Fase (Multi Channel Multi Phase)

Perhitungan Variabel Model Antrian

Uji Keseragaman Data

Pengujian ini dilakukan untuk menyeleksi data yang pantas diikutkan dalam

perhitungan selanjutnya. Data yang tidak pantas akan disebut data ekstrim. Suatu

data akan dianggap ekstrim jika data berada di atas batas kontrol atas atau di

bawah batas kontrol bawah. Menurut Mc Clave et al. (2010), keseragaman data

diuji dengan rumus:

a a- a a ∑

n................................................... (1)

√ ∑

- ∑

- …………………………… (2)

a a- a a .......................................... (3)

a a- a a- ……………………….…. (4)

Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapat

sudah mewakili populasi yang diamati. Jika N > N’ maka jumlah data yang

diperoleh sudah cukup mewakili populasi yang diamati (Sutalaksana 1979).

Page 17: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

7

Sesuai dengan rumus yang dijabarkan oleh Sutalaksana (1979), jumlah data yang

dibutuhkan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini :

[ √ ∑

- ∑

∑ ]

…………………………… (5)

Dimana : N’ Jumlah data teoritis minimum

N = Jumlah data pengamatan

= Nilai dari data

Uji Distribusi Data

Tahap selanjutnya setelah data yang diambil sudah cukup untuk mewakili

populasi, yaitu melakukan uji distribusi data terhadap kelompok data yang sudah

diambil. Data dapat dianalisis dengan metode antrian apabila data mengikuti

distribusi poisson (data laju kedatangan) dan mengikuti distribusi eksponensial

(data waktu pelayanan).

1.Pola kedatangan

Fungsi peluang Poisson digunakan untuk menggambarkan tingkat

kedatangan dengan asumsi bahwa jumlah kedatangan adalah acak atau kedatangan

tersebut tidak terikat satu sama lain dan kejadian kedatangan tersebut tidak dapat

diramalkan secara tepat. Menurut Taha (1982), probalitas tepat terjadinya x

kedatangan dalam distribusi Poisson dapat diketahui dengan menggunakan rumus:

( )

............................................ (6)

Di mana P ( ) peluang kejadian sejumlah x

jumlah kedatangan per satuan waktu (0,1,2,3,…n)

tingkat kedatangan rata-rata (kapal/jam)

e = bilangan navier (e = 2.71828)

Selanjutnya untuk menghitung nilai dari data pengamatan,dapat

digunakan rumus :

∑( - )

………………………………….. (7)

Bila nilai -hitung ≤ (α)-tabel, maka hipotesis bahwa data mempunyai

sebaran poisson diterima dan bila sebaliknya, maka hipotesis data mempunyai

sebaran poisson ditolak (Spiegel 1988).

2.Pola Pelayanan

Tingkat pelayanan mengikuti suatu distribusi eksponensial. Jika rata-rata

pelayanan µ maka penyebaran waktu pelayanan mengikuti suatu distribusi

eksponensial negatif, dengan waktu pelayanan adalah 1/µ (Prawirosentono 2003).

Page 18: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

8

Dalam lama pelayanan sejak kedatangan kapal dalam sistem antrian sampai

selesai mengikuti sebaran eksponensial dapat dilakukan dengan membandingkan

sampel waktu pelayanan yang sebenarnya dengan waktu pelayanan yang

diharapkan (Taha 1982), yaitu dengan rumus :

( ) …………………………… (8)

Dimana µ = rata-rata tiap pelayanan (unit pelayanan per unit waktu)

e = bilangan navier (e = 2.71828)

t = waktu lamanya pelayanan

Selanjutnya untuk menghitung nilai dari data pengamatan, dapat

digunakan rumus :

∑( - )

………….……………. (9)

Bila nilai -hitung ≤ (α)-tabel, maka hipotesis bahwa data mempunyai

sebaran eksponensial diterima dan bila sebaliknya, maka hipotesis data

mempunyai sebaran eksponensial ditolak (Spiegel 1988).

Perhitungan Menggunakan Rumus Baku Antrian

Menurut Murdiyanto (2004), untuk memecahkan masalah antrian dengan

jalur ganda secara matematis atau persamaan baku sistem antrian, perlu memenuhi

asumsi berikut ini :

1. Distribusi kedatangan merupakan distribusi poisson, di mana secara statistik

kedatangan akan bersifat random.

2. Pelayanan mengikuti distribusi eksponensial.

3. Disiplin antrian adalah First Come First Served.

4. Jumlah konsumen maupun panjang antrian tidak terbatas.

5. Tingkat pelayanan µ harus lebih besar daripada tingkat kedatangan λ.

Menurut Siswanto (2007), apabila asumsi-asumsi diatas sudah terpenuhi,

maka masalah antrian dapat diselesaikan dengan persamaan-persamaan berikut

ini:

……………………………………………. (10)

∑( )

( )

-

-

……………………………… (11)

(

)

( - ) ( - ) ……………………………… (12)

………………………………………. (13)

Page 19: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

9

………………………………………... (14)

…………………………………… (15)

Keterangan :

= jumlah kedatangan kapal rata-rata per satuan waktu

µ = jumlah kapal yang dilayani per satuan waktu

= factor utilitas sistem

= peluang terdapatnya 0 unit dalam sistem (tidak ada pelanggan)

= rata-rata jumlah kapal dalam antrian

= rata-rata jumlah kapal dalam sistem

= waktu tunggu rata-rata kapal dalam antrian

= waktu tunggu rata-rata kapal dalam sistem

c = jumlah fasilitas pelayanan

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Page 20: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo

Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Banda Aceh yang terletak pada posisi

geografis 5,576336 N dan 95,323058 E dibangun pada tahun anggaran 1976/1977.

Secara tata kelola operasional PPP Lampulo merupakan salah satu UPTD (Unit

Pelaksana Teknis Dinas) yang berada dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan

Aceh berdasarkan Peraturan Gubernur NAD Nomor 27 Tahun 2009. PPP

Lampulo yang memiliki luas sekitar 3000 meter persegi terletak di Desa Lampulo

Kecamatan Kuta Alam dengan batasan di sebelah Timur dengan Desa Lamdingin,

sebelah Utara dengan Desa Syiah Kuliah, sebelah Barat dengan Sungai Krueng

Aceh, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Mulia. PPP Lampulo

merupakan pelabuhan yang bentuk dermaganya dibangun sejajar dengan garis

pantai (shore line) atau terletak pada alur Sungai Krueng Aceh.

PPP Lampulo dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang usaha

perikanan, industri perikanan dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan sistem

perikanan. Fasilitas-fasilitas yang disediakan meliputi fasilitas pokok, fasilitas

fungsional, dan fasilitas penunjang. Fasilitas di PPP Lampulo dapat dilihat di

Lampiran 1. Untuk kegiatan pembongkaran hasil tangkapan, PPP Lampulo

memiliki fasilitas dermaga bongkar dengan panjang sekitar 83 meter dan kolam

pelabuhan dengan kedalaman kolam sekitar 3 meter.

PPP Lampulo di buka 24 jam, untuk kegiatan pembongkaran hasil

tangkapan biasanya dimulai pukul 05.00 WIB, namun jam kerja karyawan PPP

Lampulo berlangsung dari jam 08.00 sampai 17.00. Jumlah kapal yang datang ke

PPP Lampulo paling banyak berada di interval waktu pukul 05.00 sampai 09.00.

Kapal yang datang bertambat sejajar dengan dermaga. PPP Lampulo dapat

menampung minimal 5 kapal pada 5 fasilitas pelayanan bongkar muat hasil

tangkapan. Kapal akan keluar dari fasilitas apabila hasil tangkapannya sudah

terjual, apabila ada kapal yang datang disaat kapal yang sebelumnya belum keluar

maka kapal tersebut harus mengantri di samping kapal yang sedang melakukan

proses pelayanan sampai gilirannya tiba.

Kegiatan pembongkaran hasil tangkapan di PPP Lampulo kebanyakan

didominasi oleh kapal-kapal ikan dengan alat tangkap purse seine dan pancing.

Ukuran kapal bervariasi antara 5 GT sampai 50 GT. Armada penangkapan ikan

yang berlabuh atau bertambat di PPP Lampulo tidak semuanya berasal dari Banda

Aceh, ada yang berasal dari Aceh Barat dan Aceh Timur.

Jenis ikan yang dominan didaratkan menurut volume di PPP Lampulo

selama tahun 2012 adalah ikan cakalang, layang, tuna dan tongkol (UPTD

Lampulo 2012). Kegiatan penangkapan ikan dilakukan sepanjang tahun, khusus

untuk tuna dan cakalang mengalami musim puncak dua kali dalam setahun yaitu

pada bulan April dan Oktober, musim sedang pada bulai Mei sampai September,

sedang musim paceklik terjadi pada bulan Desember dan Januari. Pencarian

daerah penangkapan ikan oleh nelayan di PPP Lampulo umumnya belum

mempunyai pedoman yang tetap, melainkan berdasarkan pada pengalaman-

Page 21: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

11

pengalaman sebelum nya. Setelah tsunami sebenarnya terdapat bantuan dari

Likelihood Service Center yang dibawahi oleh NGO OISCA dari Jepang yaitu

berupa 2 unit fish finder yang diberikan kepada nelayan secara gratis, tetapi hanya

untuk nelayan yang menggunakan kapal penangkap ikan yang ukurannya 20-30

GT, akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa nelayan tidak mau

menggunakan alat tersebut karena pengetahuan yang kurang memadai dan tidak

suka dengan teknologi yang baru. Daerah penangkapan yang dilakukan yaitu

sekitar perairan Banda Aceh, Laut Aceh, Calang, Pulo Raya, Sabang dan

perbatasan Nicobar. Kebanyakan nelayan menangkap ikan sekitar 3-100 mil dari

Lampulo (Dinas Perikanan dan Kelautan NAD 2003).

Sistem Antrian Kapal di PPP Lampulo

Batasan Sistem Antrian

Menurut Siswanto (2007), dalam pendekatan sistem ada empat faktor yang

dominan, yaitu batasan sistem, input, proses dan output. Penentuan batasan dalam

teori antrian perlu dilakukan agar parameter-parameter yang terlibat di dalam

masalah yang sedang diobservasi semakin jelas. Batas sistem perlu diketahui

untuk mempersempit hal-hal yang akan diobservasi. Batas sistem yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu kapal yang melakukan pembongkaran hasil tangkapan

dimulai saat kapal bersandar dan berada di garis tunggu sampai keluar dari sistem,

sedangkan batasan proses pelayanan yaitu dari awal proses bongkar muat sampai

hasil tangkapan selesai dijual, hal ini dilakukan karena bendasarkan hasil

pengamatan, kapal yang dilayani di PPP Lampulo akan keluar dari sistem setelah

hasil tangkapan selesai di jual.

Input yang menjadi data pengamatan di PPP Lampulo adalah setiap kapal

perikanan yang melakukan proses bongkar muat hasil tangkapan sampai selesai

dijual, sedangkan output adalah setiap kapal yang telah selesai dilayani di dalam

fasilitas pelayanan bongkar muat hasil tangkapan di PPP Lampulo. Bentuk desain

fasilitas pelayanan di PPP Lampulo yaitu series, dimana fasilitas pelayanan berada

dalam satu garis lurus. Jumlah kapal yang mengantri biasanya 2-3 kapal.

Gambar 3 Sistem Antrian

Page 22: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

12

Sesaat setelah kapal merapat ke dermaga, aktivitas pendaratan hasil

tangkapan tangkapan dimulai dengan aktivitas pembongkaran hasil tangkapan dari

palka ke dek yang dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat bantu

berupa ember plastik kecil yang diikat dengan tali. Setelah ikan diletakkan di atas

dek, dilakukan penyortiran berdasarkan ukuran dan jenisnya, yang kemudian

dimasukkan ke dalam keranjang dan didaratkan ke dermaga.

Setelah semua ikan dimasukkan ke dalam keranjang, ikan tersebut diambil

oleh toke bangku untuk dijual. Ada beberapa toke bangku yang pemilik kapal,

namun sebagian besar adalah orang kepercayaan pemilik kapal. Tugas dari toke

bangku yaitu menawarkan hasil tangkapan dan mencatat hasil penjualan yang

dipasarkan. Setelah kegiatan pemasaran selesai, kapal akan keluar dari dermaga

atau sistem menuju ke dermaga tambat untuk istirahat, membeli perbekalan untuk

operasi penangkapan ikan selanjutnya, kembali ke rumah bagi nelayan yang

berdomisili di sekitar Lampulo atau langsung keluar dari PPP Lampulo kembali

melaut atau kembali ke tempat asal dari pemilik kapal.

Model Antrian

Model antrian yang terjadi di fasilitas pembongkaran hasil tangkapan PPP

Lampulo mengikuti pola antrian jalur ganda satu tahapan. PPP Lampulo

mempunyai 5 jalur atau 5 fasilitas pelayanan untuk kegiatan bongkar muat hasil

tangkapan. Satu tahapan yang terjadi adalah tahapan pembongkaran hasil

tangkapan sampai dengan hasil tangkapan terjual berada disatu fasilitas yang sama

hingga akhirnya kapal keluar.

Disiplin antrian yang diterapkan di PPP Lampulo yaitu First Come First

Served (FCFS) atau yang pertama datang akan mendapatkan pelayanan pertama.

Untuk kapal yang datang selanjutnya, dapat mengisi fasilitas yang masih kosong.

Apabila semua fasilitas sudah penuh maka kapal tersebut harus mengantri di

samping kapal yang sedang dilayani sampai kapal yang sedang dilayani selesai.

Popolasi kapal yang menjadi input dalam sistem antrian di pelayanan bongkar

muat hasil tangkapan PPP Lampulo adalah populasi yang tidak terbatas dan

panjang antrian dari setiap fasilitas pelayanan bongkar muat hasil tangkapan juga

bersifat tidak terbatas. Kapasitas tidak terbatas artinya sistem tersebut tidak

mempunyai batasan terhadap jumlah constumer yang diizinkan untuk masuk ke

dalam fasilitas pelayanan (Osaki 1992). Berdasarkan pengamatan, kapal yang

datang ke fasiltas pelayanan bongkar muat hasil tangkapan digambarkan dengan

pola distribusi Poisson dan pelayanannya mengikuti distribusi eksponensial. Hal

tersebut dilihat dari jumlah kapal yang datang ke PPP Lampulo untuk kegiatan

bongkar muat hasil tangkapan kebanyakan berada atau menumpuk di satu interval

waktu tertentu yaitu antara pukul 05.00 sampai 12.00. Berdasarkan analisa yang

telah disebutkan sebelumnya, maka model antrian kapal di fasiltas pelayanan

pembongkaran hasil tangkapan di PPP Lampulo menurut notasi Kendall dapat di

rumuskan sebagai (M/M/5) : (FCFS/I/I).

Menurut Murdiyanto (2004), tingkat kedatangan merupakan distribusi

jumlah kedatangan per satuan waktu atau rata-rata jumlah kedatangan konsumen

untuk memperoleh pelayanan di tempat atau fasilitas pelayanan. Tingkat

pelayanan menunjukkan distribusi waktu pelayanan per unit satuan konsumen

Page 23: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

13

atau rata-rata jumlah konsumen yang dapat dilayani oleh suatu fasilitas pelayanan.

Data distribusi kapal dan lamanya pelayanan kapal selama periode sibuk dari

bulan Juli 2013 sampai Agustus 2013 berdasarkan observasi yang dilakukan

selama 25 hari kerja, dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4 Distribusi kedatangan kapal per hari

Gambar 5 Distribusi rata-rata waktu pelayanan dalam jam per kapal

Gambar 4 menunjukkan bahwa jumlah kedatangan kapal ke PPP Lampulo

cenderung berfluktuasi. Data tersebut diambil berdasarkan hasil observasi dari

hari Senin sampai dengan Sabtu kecuali hari Jumat. Jumlah kapal terbanyak

terdapat pada pengamatan hari ke 9 yaitu sebanyak 19 kapal dan jumlah kapal

paling sedikit terdapat pada pengamatan ke 5, 10, 15, 20, dan 25 dimana semua

pengamatan tersebut terjadi pada hari Sabtu. Dari grafik juga dapat diketahui

bahwa jumlah kapal pada hari Kamis cenderung tinggi yang kemudian menurun

pada hari Sabtu, hal ini mungkin disebabkan karena pada hari jumat nelayan

dilarang melaut sehingga akan memanfaatkkan hari Kamis untuk menangkap ikan

agar tidak terjadi kekurangan pendapatan.

Berdasarkan gambar 5, dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan di PPP

Lampulo rata-rata lebih dari 2 jam. Pelayanan paling cepat terjadi pada

pengamatan hari ke 1 yaitu hari Senin, dan pelayanan terlama terjadi pada

pengamatan yang ke 13 yaitu hari Rabu. Jika dihubungkan antara jumlah kapal

Page 24: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

14

yang datang dengan pelayanan, tidak bisa disimpulkan bahwa semakin banyak

kapal maka pelayanannya akan semakin lama atau sebaliknya karena hal tersebut

lebih dipengaruhi oleh jumlah hasil tangkapan, ukuran kapal dan lama tidaknya

hasil tangkapan terjual.

Pengamatan data jumlah kedatangan kapal dan pelayanannya di PPP

Lampulo diambil pada periode sibuk dari aktivitas di tempat tersebut yaitu pada

pagi hari. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada saat sibuk lebih

merepresentasikan keadaan nyata dari sebuah sistem. Dari hasil pengamatan,

diketahui bahwa rata-rata jumlah kedatangan kapal di PPP Lampulo yaitu 14

kapal per hari, sedangkan tingkat pelayanan dari fasilitas pelayanannya yaitu 16

kapal/hari. Dari pengamatan, pada periode sibuk di PPP Lampulo sering terjadi

antrian kapal, jumlah kapal yang mengantri biasanya 2 sampai dengan 3 kapal.

Namun pada periode setelah jam 12 siang, biasanya fasilitas kosong atau tidak

termanfaatkan sampai sekitar jam 4 sore. Setelah itu, aktivitas pelayanan kembali

aktif akan tetapi jumlah kapal yang datang rata-rata adalah 3 kapal.

Karakteristik antrian yang diperoleh dari kondisi antrian kapal yang datang

pada fasilitas pelayanan pembongkaran hasil tangkapan di PPP Lampulo yaitu :

1. Jalur : ganda

2. Fase pelayanan : tunggal

3. Populasi : tidak terbatas

4. Panjang antrian : tidak terbatas

5. Disiplin antrian : first come first served

6. Pola kedatangan : Poisson

7. Pola pelayanan : eksponensial

Penghitungan Variabel Model Antrian

Antrian kapal dapat digambarkan sebagai sederatan kapal dalam suatu baris

tunggu di muka fasilitas pelayanan. Menurut Heizer dan Render (2008), teori

antrian (queuing theory) adalah suatu studi yang berkaitan dengan suatu keadaan-

keadaan yang berhubungan dengan segala aspek dalam situasi seseorang atau

lebih harus menunggu untuk dilayani. Dengan menggunkan teori antrian, kinerja

antrian dapat dianalisis dengan menggunakan model-model matematik yang

berbeda-beda, serta dengan teori antrian pula dapat dibuat keputusan mengenai

jumlah fasilitas yang harus digunakan, luasan tempat antrian yang dibutuhkan saat

pemberian pelayanan dan sebagainya.Langkah-langkah yang dilakukan dalam

menganalisis variabel model antrian akan dijabarkan dan dibahas sebagai berikut :

Uji keseragaman Data

Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat tingkat kewajaran data yang

dimiliki. Uji ini dilakukan dengan menggunakan formula 1 sampai dengan 4.

Hasil uji keseragaman data pada laju kedatangan kapal menunjukkan bahwa data

sudah seragam dengan data tertinggi yang terkumpul yaitu 19 lebih kecil dari nilai

BKA 20.17 dan data terendah yang terkumpul yaitu 10 lebih besar dari nilai BKB

7.77. Pada data waktu pelayanan, juga menunjukkan bahwa data sudah seragam

dengan data tertinggi yang terkumpul yaitu 2.81 lebih kecil dari nilai BKA 3.05,

dan data terendah yang terkumpul yaitu 2.17 lebih besar dari nilai BKB 2.03. Dua

Page 25: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

15

jenis data dapat disimpulkan sudah seragam, sehingga kedua jenis data tersebut

dapat disertakan dalam analisis data selanjutnya.

Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui jumlah data yang didapat

apakah sudah mewakili populasi yang diamati atau belum. Hasil uji kecukupan

data dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil uji kecukupan data

Data Jumlah data pengamatan

(N)

Jumlah data minimum

(N’)

Laju kedatangan kapal

(kapal/hari)

25 5

Kecepatan pelayanan

server (jam/kapal)

363 27

Berdasarkan hasil uji kecukupan data tersebut diketahui bahwa jumlah data

yang diperoleh dari hasil pengamatan (N) untuk laju kedatangan kapal yaitu

sebanyak 25 data lebih besar dari jumlah data minimum (N’) yang diperlukan

yaitu 5 data. Begitu juga untuk data kecepatan pelayanan server, jumlah data

pengamatan (N) yaitu 363 data lebih besar dari jumlah data minimum (N’) yaitu

27 data, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua jenis data tersebut sudah cukup

mewakili populasi yang ada.

Uji Distribusi Data

Untuk model antrian Poisson ada dua asumsi yang harus diperhatikan terkait

dengan distribusi dari data yaitu data berdistribusi poison dan data berdistribusi

eksponensial. Apabila laju kedatangan memiliki sebaran poisson, maka waktu

antar kedatangan akan memiliki sebaran eksponensial (Taha 2003). Siswanto

(2007) juga mengatakan bahwa jika waktu pelayanan (service time) dalam satuan

waktu per pelanggan mengikuti distribusi eksponensial negatif, maka tingkat

pelayanan (service rate) dalam pelanggan per satuan waktu mengikuti distribusi

Poisson. Hasil dari uji distribusi data dapat dilihat pada Tabel 2.

1. Pola Kedatangan

Pola kedatangan adalah penggambaran cara individu-individu dari suatu

populasi memasuki sistem. Individu-individu mungkin datang dengan laju

kedatangan yang konstan atau juga secara acak (Siswanto 2007). Sebaran Poisson

adalah salah satu dari sebaran pola kedatangan yang paling umum digunakan

untuk mengetahui sebaran waktu kedatangan. Hal tersebut disebabkan sebaran

Poisson sesuai dengan pola kedatangan yang bersifat acak sempurna yang berarti

bahwa masing-masing kedatangan akan bersifat saling bebas atau tidak ada

pengaruh antara satu dengan yang lainnya (Gordon 1980).

Page 26: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

16

Menurut Siswanto (2007), tingkat kedatangan pelanggan pada suatu antrian

biasanya terbagi menjadi beberapa interval. Interval merupakan pembagian waktu

pada suatu antrian yang biasa digunakan untuk mengetahui distribusi kedatangan

pelanggan dalam waktu tertentu dan sama. Dalam hal ini,kedatangan pelanggan

secara acak pada masing-masing interval waktu tetap dalam kurun waktu yang

tidak terputus disebut sebagai distribusi atau proses Poisson. Gambar 6

menunjukkan ilustrasi dari distribusi kedatangan pelanggan dalam interval waktu

tetap dalam suatu kurun waktu tertentu. Tingkat kedatangan dalam satuan waktu

dinyatakan dalam (lambda), dan menurut statistik dapat dibuktikan bahwa

tingkat kedatangan mengikuti distribusi Poisson rata-rata jarak-antara (interval

kedatangan) yaitu

(Prawirosentono 2003).

Gambar 6 Kedatangan pelanggan dalam interval waktu tetap

2.Pola Pelayanan

Laju pelayanan dari fasilitas pelayanan adalah jumlah unit yang dapat

dilayani per satuan waktu. Laju pelayanan dapat berpola konstan dan dapat pula

berpola acak. Untuk laju pelayanan yang berpola acak, akan memiliki sebaran

peluang seperti halnya kedatangan acak yaitu sebaran Poisson. Bila laju pelayanan

memiliki sebaran Poisson, maka waktu pelayanan akan memiliki sebaran peluang

eksponensial (Taha 2003).

Waktu pelayanan untuk setiap kapal di PPP Lampulo dapat bervariasi untuk

setiap kapal yang dilayani tergantung dari besar kecilnya kapal, banyak sedikit

nya ikan yang harus dibongkar dan cepat atau lamanya hasil tangkapan terjual dari

proses pemasaran.

Tabel 2 Hasil uji distribusi data Data hitung tabel

Laju kedatangan kapal

(kapal/hari)

9.92 36.41

Kecepatan pelayanan

server (jam/kapal)

10.76 36.41

Berdasarkan hasil perhitungan distribusi data laju kedatangan kapal,

diketahui bahwa hitung tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa laju

kedatangan kapal berdistribusi poisson. Selanjutnya untuk data kecepatan

pelayanan server diketahui juga bahwa hitung tabel, sehingga dapat

disimpulkan kecepatan pelayanan server berdistribusi eksponensial. Hasil

perhitungan uji distribusi data dapat dilihat pada lampiran 3 dan lampiran 4.

Distribusi laju kedatangan kapal dan pelayanan yang menunjukkan

menyebar secara Poisson dan eksponensial sesuai dengan hasil observasi yang

dilakukan di PPP Lampulo. Keadaan di fasilitas pelayanan pembongkaran hasil

Page 27: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

17

tangkapan di PPP Lampulo menunjukkan bahwa jumlah kapal yang datang

dominan berada di pagi hari pada interval waktu pukul 05.00 sampai 09.00.

Setelah itu jumlah kapal akan terus menurun terutama setelah jam 12.00 sampai

tidak ada kapal yang masuk. Kapal yang datang biasanya akan kembali ada pada

interval waktu pukul 16.00 sampai 18.00 dengan jumlah kapal berkisar antara 2

sampai dengan 5 kapal. Waktu pelayanan di fasilitas pembongkaran di PPP

Lampulo cenderung menjadi lebih cepat. Hal ini dikarenakan saat jumlah kapal

banyak, sumber daya manusia yang melakukan pembongkaran akan terbagi

sehingga cenderung akan lebih lama. Sebaliknya saat jumlah kapal berkurang,

sumber daya manusia lebih terkonsentrasi di kapal-kapal tersisa sehinggga

pelayanannya akan lebih cepat. Namun untuk waktu keseluruhan pelayanan akan

lebih dipengaruhi oleh lama tidaknya hasil tangkapan terjual. Hal ini dikarenakan

kapal akan keluar dari sistem saat hasil tangkapannya telah terjual.

Perhitungan menggunakan Rumus Baku Antrian

Menurut Machfud (1999), pendekatan analitis yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah sistem aliran bahan yang bersifat acak secara efektif adalah

dengan menggunakan analisis garis antrian atau teori antrian. Suatu teori antrian

dapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya pemasukan objek ke dalam suatu sistem

2. Objek yang bergerak melalui sistem bersifat diskret

3. Objek yang masuk ke dalam sistem untuk mendapatkan pelayanan

4. Adanya suatu mekanisme tertentu yang menentukan waktu pelayanan

5. Mekanisme yang tidak dapat ditentukan secara pasti dapat

dipertimbangkan sebagai sutu sistem yang bersifat probabilistik.

Penghitungan variabel model antrian dengan rumus baku dapat dilakukan

setelah asumsi-asumsi pada antrian dengan pola jalur ganda dan satu tahap

pelayanan telah terpenuhi. Hasil penghitungan menggunakan rumus baku antrian

dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil penghitungan menggunakan rumus baku antrian Variabel model antrian Hasil

Laju kedatangan ( ) 14 kapal/hari

Laju pelayanan (µ) 16 kapal/hari

Jumlah fasiltas 5

tingkat pemanfaatan fasilitas ( ) 0.875

Peluang tidak nol kapal dalam sistem ( 0) 0.42

Rata-rata jumlah kapal dalam antrian ( q) 0 kapal

Rata-rata jumlah kapal dalam sistem ( s) 1 kapal

Waktu tunggu rata-rata dalam antrian

( )

0 jam

Waktu tunggu rata-rata dalam sistem ( ) 2.5 jam

Berdasarkan hasil pengamatan dan penghitungan diketahui bahwa laju

kedatangan kapal ( ) yang melakukan pembongkaran hasil tangkapan di PPP

Lampulo adalah 14 kapal/hari dan rata-rata laju waktu pelayanan(µ) adalah

Page 28: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

18

2.5332 jam/kapal atau 16 kapal/hari.Penghitungan faktor pemanfaatan fasilitas

dapat dilakukan dengan membandingkan laju kedatangan kapal dengan laju waktu

pelayanan. Bendasarkan hasil penghitungan didapatkan tingkat pemanfaatan

fasilitas ( ) pembongkaran hasil tangkapan di PPP Lampulo mencapai 0.875 atau

87.5% dari waktu kerja, sedangkan sisanya fasilitas menganggur. Angka 87.5%

menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas hampir mencapai optimum yaitu

100%, sehingga jumlah fasilitas pelayanan saat ini di PPP Lampulo bisa

dipertahankan tanpa perlu penambahan jumlah fasilitas pelayanan bongkar hasil

tangkapan.

Peluang tidak adanya kapal dalam sistem di PPP Lampulo yaitu 0.42. Jika

pada jalur tunggal fase tunggal probabilitas sistem sedang kosong adalah waktu

menganggur dari fasilitas, maka pada fase tunggal jalur ganda 0 dihitung

menggunakan formula 11. Jumlah rata-rata kapal dalam antrian di PPP lampulo

yaitu 0 kapal. Dengan demikian, jika kapal-kapal yang datang ke PPP Lampulo

dilakukan pengaturan terhadap waktu keseluruhan dari jam kerja, maka

berdasarkan hasil perhitungan tidak akan terjadi antrian dengan rata-rata waktu

mengantri sebesar 0 jam.

Rata-rata jumlah kapal dalam sistem di PPP lampulo adalah 1 kapal dengan

rata-rata waktu tunggu dalam sistem yaitu 2.5 jam . Jumlah kapal dalam sistem

harus lebih besar daripada jumlah dalam antrian karena jumlah kapal dalam sistem

adalah jumlah kapal dalam antrian ditambah jumlah kapal yang sedang dilayani.

Waktu tunggu rata-rata dalam sistem juga harus lebih besar dari waktu dalam

antrian karena waktu dalam sistem adalah penjumlahan waktu dalam antrian

dengan waktu pelayanan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Model antrian di PPP Lampulo adalah (M/M/5) : (FCFS/I/I) dengan sistem

antrian jalur ganda dan satu tahap pelayanan (Multi Channel Single Phase).

Karakteristik antrian di PPP Lampulo yaitu populasinya tidak terbatas (infinite),

panjang antrian juga tidak terbatas (infinite), pola kedatangan kapal berdistribusi

poisson, pelayanan kapal berdistribusi eksponensial dan disiplin antrian yaitu

First Come First Served (FCFS).

Tingkat utilitas atau tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan pada sistem

antrian mencapai 87.5% (hampir mencapai optimum 100%), sehingga tidak perlu

penambahan fasilitas pelayanan di PPP Lampulo. waktu tunggu rata-rata kapal

dalam antrian ( ) yaitu 0 jam (tidak ada yang mengantri), sedangkan waktu

tunggu rata-rata kapal dalam sistem ( ) yaitu 2.5 jam.

Page 29: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

19

Saran

Sampai saat ini belum diperlukannya penambahan fasilitas bongkar muat

hasil tangkapan di PPP Lampulo karena fasilitas yang ada masih cukup untuk

menampung jumlah kapal yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Cooper RB. 1981. Introduction to Queueing Theory. New York (US): North-

Holland.

Dinas Perikanan dan Kelautan NAD. 2003. Potensi Produksi Perikanan Tangkap

Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh (ID): Dinas Perikanan dan

Kelautan NAD.

Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh . 2012. Laporan Tahunan Dinas Perikanan

dan Kelautan Aceh Tahun 2012. Banda Aceh (ID): Dinas Perikanan dan

Kelautan Aceh.

Gordon G. 1980. Sistem Simulation. New Delhi (IN): Prentice Hall of India

Private Limited

Heizer J, Render B. 2005. Operation Management (terjemahan). Jakarta (ID):

Salemba Empat.

Heizer J, Render B. 2008. Manajemen Operasi Buku 2. Jakarta (ID): Salemba

Empat.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan.2012. Statistik Perikanan Tangkap

Indonesia, 2011. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Lubis E. 2012. Pelabuhan Perikanan. Bogor (ID): IPB Press.

Machfud. 1999. Diktat Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Departemen

Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID):

Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor

Mc Clave JT, Bendon PG, Sincich T. 2010. Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi.

Jakarta (ID): Erlangga.

Medhi J. 1991. Stochastic Model in Queueing Theory. California (US): Academic

Press, inc.

Murdiyanto B. 2004. Pelabuhan Perikanan. Bogor. Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID): Departemen

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor

Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

Noegroho. A. 2013. Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar di Dunia.

[internet]. [diunduh pada tanggal 9 Juni 2014] tersedia pada kkp.go.id/index.

Php./Arsip/c/9822/Keanekaragaman-Hayati-Indonesia-Terbesar-di

Dunia/?category_id=. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan

Osaki S. 1992. Applied Stochastic System Modelling. Germany (DE): Springer-

Verlag.

Prawirosentono S. 2003. Riset Operasi dan Ekonofisika. Jakarta (ID): Bumi

Aksara.

[UPTD] Unit Pelaksana teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Lampulo. 2012. Data Produksi Ikan. Banda Aceh (ID): UPTD

Page 30: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

20

[UPTD] Unit Pelaksana teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Lampulo. 2013. Data Jumlah Kapal yang Melakukan Bongkar Muat Hasil

Tangkapan. Banda Aceh (ID) : UPTD

Siswanto. 2007. Operation Research Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga.

Spiegel MR. 1988. S haum’ Outline of Theory and Problem of Statistics 2/ed.

Jakarta (ID) : Erlangga.

Sutalaksana I. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung (ID): Institut Teknologi

Bandung.

Taha HA. 1982. Operation Research. New York (US): McMillan Publishing

Co.Inc.

Taha HA. 2003. Operation Research An Introduction Seventh Edition. New jersey

(US): Prentice Hall Inc.

Page 31: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

21

LAMPIRAN

Lampiran 1 Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo tahun 2012

No. Fasilitas Ukuran Satuan

A Fasilitas Pokok

1 Lahan 3000 m2

2 Pagar keliling 360 M

3 Dermaga tambat 180 m2

4 Dermaga bongkar 83 M

5 Turap 30 M

6 Kedalaman kolam 3 M

7 Jalan komplek 562 m2

8 Drainase 1.516 M

B Fasilitas Fungsional

1 Tempat Pelelangan Ikan 428 m2

2 SPBN 24 ton/hr

3 Pabrik es 39 Ton

4 Area parker 600 m2

5 Gudang pengepakan 720 m2

6 Work shop 180 m2

7 Dock/slipway 10 Gt

8 Listrik dan instalasi 224,5 Kva

9 Kantor Administrasi Pelabuhan 216 m2

10 Pos Pelayanan Kesyahbandaran 6 m2

11 Kendaraan op.Pelabuhan (roda 2) 2 Unit

12 Lab.Pembinaan Mutu 347 m2

C Fasilitas Penunjang

1 Balai Pertemuan Nelayan 256 m2

2 Pos jaga 2 m2

3 Kios nelayan 4 Unit

4 MCK Umum 63 m2

5 Kamla dan Polair 2 Tim

Lampiran 2 Volume dan Nilai Produksi PPP Lampulo tahun 2005-2011

Tahun Kunjungan kapal

(Trip) Produksi (Ton)

Nilai Produksi

(Rp. 1000)

2005 1186 2804 23 266 075

2006 2288 5480 48 531 445

2007 3620 4634 42 289 579

2008 3647 2928 68 366 867

2009 3736 7819 81 366 867

2010 3247 6084 69 977 066

2011 3134 6827 101 939 089

Page 32: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

22

Lampiran 3 Perhitungan distribusi laju kedatangan kapal di PPP Lampulo

jumlah

kapal

Rata-rata

kapal per

jam

(8jam/hari) ( ) ( )

( )

12 1.5 -0.22 0.0484 3.0976

15 1.875 0.155 0.024025 1.5376

13 1.625 -0.095 0.009025 0.5776

16 2 0.28 0.0784 5.0176

10 1.25 -0.47 0.2209 14.1376

15 1.875 0.155 0.024025 1.5376

16 2 0.28 0.0784 5.0176

14 1.75 0.03 0.0009 0.0576

19 2.375 0.655 0.429025 27.4576

10 1.25 -0.47 0.2209 14.1376

13 1.625 -0.095 0.009025 0.5776

15 1.875 0.155 0.024025 1.5376

14 1.75 0.03 0.0009 0.0576

16 2 0.28 0.0784 5.0176

10 1.25 -0.47 0.2209 14.1376

16 2 0.28 0.0784 5.0176

13 1.625 -0.095 0.009025 0.5776

15 1.875 0.155 0.024025 1.5376

14 1.75 0.03 0.0009 0.0576

10 1.25 -0.47 0.2209 14.1376

13 1.625 -0.095 0.009025 0.5776

16 2 0.28 0.0784 5.0176

14 1.75 0.03 0.0009 0.0576

15 1.875 0.155 0.024025 1.5376

10 1.25 -0.47 0.2209 14.1376

Rata-

rata Rata-rata

13.76 1.72 Nilai

Page 33: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

23

Lampiran 4 Perhitungan distribusi waktu pelayanan kapal di PPP Lampulo

Rata-rata

pelayanan

per kapal

(jam/kapal)

µ= 1/waktu

pelayanan

µ harapan µi-

µharapan ( )

( )

2.17 0.46 0.17 0.29 0.08 0.50

2.64 0.38 0.14 0.24 0.06 0.41

2.78 0.36 0.13 0.23 0.05 0.39

2.34 0.43 0.16 0.27 0.07 0.46

2.67 0.37 0.14 0.24 0.06 0.41

2.49 0.40 0.15 0.25 0.06 0.44

2.46 0.41 0.15 0.26 0.07 0.44

2.75 0.36 0.13 0.23 0.05 0.39

2.5 0.40 0.15 0.25 0.06 0.43

2.53 0.40 0.15 0.25 0.06 0.43

2.54 0.39 0.14 0.25 0.06 0.43

2.72 0.37 0.14 0.23 0.05 0.40

2.81 0.36 0.13 0.22 0.05 0.39

2.66 0.38 0.14 0.24 0.06 0.41

2.54 0.39 0.14 0.25 0.06 0.43

2.68 0.37 0.14 0.24 0.06 0.41

2.37 0.42 0.16 0.27 0.07 0.46

2.43 0.41 0.15 0.26 0.07 0.45

2.55 0.39 0.14 0.25 0.06 0.43

2.43 0.41 0.15 0.26 0.07 0.45

2.51 0.40 0.15 0.25 0.06 0.43

2.44 0.41 0.15 0.26 0.07 0.45

2.36 0.42 0.16 0.27 0.07 0.46

2.25 0.44 0.16 0.28 0.08 0.48

Nilai

10.76

Page 34: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

24

Lampiran 5 Beberapa aktivitas di PPP Lampulo

L

(a). Gerbang masuk PPP Lampulo (b) Kapal masuk ke lokasi antrian

(c). Kapal sedang bongkar muat (d). Hasil tangkapan dari pembongkaran

(e). Kegiatan pemasaran ke Toke (f). Kegiatan pemasaran untuk umum

Bangku

Page 35: ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN … · Prosedur Analisis Data 4 Model Antrian 5 ... 4 Distribusi kedatangan kapal per hari 13 ... perikanan akan berfungsi sebagai tambat

25

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Sigli pada tanggal 13 Februari 1992 dari ayah M Juned

Ahmad dan ibu Juhari (alm). Penulis adalah putra keempat dari empat bersaudara.

Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sigli dan pada tahun yang sama

seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan

Daerah (BUD) yaitu BUD Provinsi Aceh. Penulis diterima di Departemen

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama Kuliah di IPB, penulis aktif di beberapa organisasi diantaranya

pernah menjadi staf Departemen Sosial dan Lingkungan BEM FPIK IPB tahun

2011/2012, pada tahun yang sama penulis juga menjadi ketua Bina Desa BEM

FPIK yang melaksanakan kegiatan di Desa Kronjo, Banten. Penulis juga aktif di

kegiatan Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) yaitu IMTR Aceh sebagai

anggota Divisi Kewirausahaan pada tahun 2011/2012 dan menjadi ketua Divisi

Kewirausahaan pada tahun 2012/2013. Penulis juga pernah menjadi anggota

Divisi Kewirausahaan pada Himpunan Profesi Himafarin tahun 2012/2013 dan

cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan di dalamnya diantaranya Fishermen Friend

dan Himafarin on Stage atau Festival Perikanan Tangkap Indonesia.


Recommended