LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANANANALISIS ASPEK BIOLOGI (PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, DAN
KEBIASAAN MAKAN) IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
mata kuliah Biologi Perikanan semester genap
Disusun oleh :
Indah Nurwulan 230110130087
Raka Setiawan Putra 230110130118
Ina Rahmawati 230110130140
Perikanan B/ Kelompok 10
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANANJATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang
berjudul “Analisis Aspek Biologi (Pertumbuhan, Reproduksi, Dan Kebiasaan
Makan) Ikan Mas (Cyprinus carpio)”. Tak lupa salawat teriring salam semoga
tetap tercurah limpah kepada panutan islam nabi besar Muhammad Saw kepada
para keluarganya para sahabat semuanya sampai kepada kita semua selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Dalam pembuatan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih diantaranya, kepada
Dosen Biologi Perikanan, asisten dosen serta semua rekan dan keluarga yang telah
mendukung baik secara moril maupu materil sehingga laporan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
untuk dapat memperbaikinya. Akhirnya kami berharap semoga apa yang ada
dalam laporan ini dapat bermanfaat, untuk kami khususnya, dan untuk pembaca
pada umumnya.
Jatinangor, 5 Maret 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL................................................................. iiiDAFTAR GAMBAR............................................................ ivDAFTAR LAMPIRAN......................................................... v
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................. 11.2 Tujuan Praktikum............................................................. 1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Mas .......................................................... 22.1.1 Klasifikasi Ikan Mas ..................................................... 22.1.2 Habitat dan Distribusi Ikan Mas ................................... 32.2 Hubungan Panjang Berat.................................................. 32.3 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)................................. 52.4 Indeks Kematangan Gonad (IKG).................................... 72.5 Fekunditas......................................................................... 82.6 Posisi Inti Telur................................................................. 82.7 Kebiasaan Makan.............................................................. 9
III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat............................................................ 103.2 Alat dan Bahan................................................................. 103.2.1 Alat................................................................................ 103.2.2 Bahan............................................................................. 113.3 Prosedur Kerja.................................................................. 11
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.................................................................................. 144.2 Analisa Data dan Perhitungan........................................... 254.3 Pembahasan...................................................................... 29
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan....................................................................... 325.2 Saran................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA............................................................ 33LAMPIRAN.......................................................................... 34
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Ikan Mas (Cyrinus carpio).................................................. 3
2. Hubungan Panjang dan Berat Ikan...................................... 14
3. Perbandingan Jenis Kelamin Ikan Mas Angkatan 2013..... 26
4. Tingkat Kematangan Gonad Jantan dan Betina.................. 27
5. Tingkat Kematangan Gonad............................................... 28
iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1. Data Kelompo Pertumbuhan dan Rasio Kelompok 10.......... 14
2. Data Reproduksi Kelompok 10............................................. 14
3. Data Food and Feeding Habits Kelompok 10...................... 14
4. Data KelompokPertumbuhan dan Rasio Angkatan............... 15
5. Data Regresi Pertumbuhan Angkatan................................... 19
6. Data Reproduksi Angkatan.................................................... 21
7. Data Food and Feeding Habits Angkatan............................. 23
8. Seksualitas..............................................................................
.
25
9. Tingkat Kematangan Gonad Jantan dan Betina...................... 26
10. Tingkat Kematangan Gonad Jantan........................................ 27
11. Tingkat Kematangan Gonad Betina........................................ 27
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Dokumentasi Praktikum....................................................... 33
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan mas merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan
sudah tersebar diseluruh Indonesia. Hubungan panjang-berat hampir mengikuti
hukum kubik yaitu berat ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi
hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan
panjang ikan berbeda-beda (wikipedia,2014)
Fekunditas adalah jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu
ikan akan memijah. Fekunditas ini sering disebut fekunditas mutlak/individu,
proses dimana ikan akan memijah tiap tahun akan selalu berlainan dimana gonad
yang besar dikeluarkan terlebih dahulu dan yang kecil pada tahap berukutnya.
Proses fekunditas dipengaruhi oleh faktor luar berupa makanan, suhu, oksigen
terlarut, dan lingkungan serta faktor dalam berupa hormon dan komposisi telur.
Akibat dari dua faktor ini maka mass fekunditas yang terjadi pada ikan akan
mengalami perkembangan telur akibat dari pertambahan kuning telur, hidrasi, dan
terbentuknya lapisan minyak (Hariati,1990)
Kebiasaan makanan adalah kualitas dan kuantitas yang digunakan oleh
ikan, sehingga dengan kebiasaan makan itu ikan bisa hidup. Makanan yang telah
digunakan oleh ikan akan mempengaruhi sisa persediaan makanan dan sebaliknya
dari makanan yang diambil akan mempengaruhi pertumbuhan, kematangan bagi
tiap-tiap individu ikan serta survivalnya (Effendi,2002).
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Untuk mengetahui hubungan panjang berat tubuh pada ikan mas
2. Untuk mengetahui fekunditas pada ikan mas jantan maupun betina
3. Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan mas
4. Untuk mengetahui jenis makanan apa yang dimakan dan kebiasaan
makan pada ikan mas
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum,
badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed)
dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulkan, di
bagian mulut di hiasi dua pasang sungut dan warna badan sangat beragam ada
merah, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang. Ikan mas berbadan panjang
dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung
varitas). Bila dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi
badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas) (wikipedia,2014).
Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian
punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-
jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada
perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu,
terletak di belakang, dengan bentuk cagak (Omar, 2011).
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas
Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Saanin, 1984) sebagai
berikut:
Kingdom : AnimaliaFilum :ChordataKelas :ActinopterygiiOrdo :CypriniformesFamili :CyprinidaeGenu :CyprinusSpecies : Cyprinus carpio L
2
Gambar 1. Ikan Mas, Cyprinus carpioSumber : http://memancing.info.com
2.1.2 Habitat dan Distribusi Ikan Mas
Ikan Mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya
tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai
atau danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600
meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun
tergolong ikan air tawar, ikan Mas terkadang ditemukan di perairan payau atau
muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30% (Luthfi, 2012).
Ikan mas dapat tumbuh cepat pada suhu lingkungan berkisar antara 20-28
°C dan akan mengalami penurunan pertumbuhan bila suhu lingkungan lebih
rendah. Pertumbuhan akan menurun dengan cepat di bawah suhu 13°C dan akan
berhenti makan apabila suhu berada di bawah 5 °C (Mones, 2008).
Ikan mas hidup pada perairan tertutup, seperti kolam-kolam air tawar dan
perairan terbuka, seperti danau, sungai, rawa dan waduk. Namun, ikan ini juga
pernah ditemukan di muara sungai berair payau (Susanto, 1999). Ikan ini hidup
pada tempat yang tidak terlalu dalam dan aliran air cenderung tidak terlalu deras.
Ketinggian tempat optimal untuk ikan mas adalah 150-600 m dpl pada suhu 25-30 OC (Huet, 1971).
3
2.2 Hubungan Panjang dan Berat
Hubungan panjang dengan berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu
bahwa berat ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang
terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan
berbeda-beda. Jika diplotkan panjang dan berat ikan dalam suatu gambar maka
akan didapatkan gambar seperti dibawah ini. Maka hubungan tadi tidak selamanya
mengikuti hukum kubik tetapi dalam suatu bentuk rumus yang umum yaitu:
W = cLn
dimana, W : beratL : panjangc, n : konstanta
Bilamana harga n sama dengan 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan
berubah bentuknya. Pertambahan panjang ikan seimbang dengan pertambahan
beratnya. Pertumbuhan demikian seperti telah dikemukakan ialah pertumbuhan
isometric. Sedangkan apabila n lebih besar atau lebih kecil dari 3 dinamakan
pertumbuhan allometrik. Jika harga n kurang dari 3 menunjukkan bahwa keadaan
ikan yang kurus dimana pertambahan panjangnya lebih cepat dari pertambahan
beratnya. Jika harga n lebih besar dari 3 menunjukkan ikan itu montok,
pertambahan berat lebih cepat dari pertambahan panjangnya (Effendi,2002).
Jika dilihat gambar di atas, maka n itu menunjukkan sudut garis persamaan
itu dengan sumbu x sedangkan harga c ialah titik potong garis persamaan dengan
sumbu y. Cara yang dapat digunakan untuk menghitung panjang berat ikan ialah
dengan menggunakan regresi, yaitu dengan menghitung dahulu logaritma dari
tiap-tiap panjang dan berat ikan. Atau dapat juga dengan mengikuti jalan pendek
yaitu dengan mengadakan pengkelasan berdasarkan logaritma. Dasar perhitungan
dari cara tersebut adalah sama namun metode yang dikemukakan oleh Carlander
lebih pendek dan dapat dipakai tanpa menggunakan mesin hitung. Nilai praktis
yang didapat dari perhitungan panjang berat ini adalah kita dapat menduga
panjang dari berat ikan atau sebaliknya, keterangan tentang ikan mengenai
pertumbuhan, kemontokan, perubahan dari lingkungan (Effendi,2002).
2.3 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
4
Tingkat kematangan gonad (TKG) adalah tahap tertentu perkembangan
godan sebelum dan sesudah ikan itu berpijah (Effendi, 2002). Kematangan gonad
ikan dapat digunakan untuk menentukan perbandingan anatara ikan yang telah
masak gonadnya dengan yang belum dalam suatu peraiaran. Beberapa faktor yang
mempengaruhi saat ikan pertama kali mencapai matang gonad antara lain adalah
perbedaan spesies, umur dan ukuran serta sifat-sifat fisiologi individu. Sedangkan
faktor luar yang berpengaruh adalah suhu, arus, adanya individu yang berbeda
jenis klelamin dan tempat berpijah yang sesuai.
Pengamatan kematangan gonad ini dilakukan dengan dua cara, pertama
cara histology dilakukan di laboratorium dan kedua dapat dilakukan di
Laboratorium atau di lapangan. Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat
kematangan gonad dengan cara morfologi ialah bentuk, ukuran panjang dan berat,
warna dan perkembangan isi gonad yang dapatb dilihat. Perkembangan gonad
ikan betina lebih banyak diperhatikan dari pada ikan jantan karena perkembangan
diameter telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat dari pada sperma
yang terdapat di dalam testes (Effendi, 2002).
Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan
cara morfologi adalah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan
perkembangan isi gonad yang dapat dilihat. Perkembangan gonad ikan betina
lebih banyak diperhatikan daripada ikan jantan karena perkembangan diameter
telur yang terdapat dalam gonad lebih mudah dilihat daripada sperma di dalam
testis (Effendie, 2002).
Keterangan tentang kematangan gonad ikan diperlukan untuk mengetahui
perbandingan ikan yang matang gonad dan yang belum matang dari suatu stok
ikan, ukuran atau umur ikan pertama kali memijah, apakah ikan sudah memijah
atau belum, kapan terjadi pemijahan, berapa lama saat pemijahan, berapa kali
memijah dalam satu tahun dan sebagainya. Perubahan gonad ikan berupa
meningkatnya ukuran gonad dan diameter telur dinyatakan dengan tingkat
kematangan gonad (TKG) (Kordi, 2010).
Dasar yang dipakai untuk menentukan tingkat kematangan gonad dengan
cara morfologi adalah bentuk, ukuran panjang dan berat, warna dan
5
perkembangan isi gonad yang dapat dilihat. Kesteven (Bagenal dan braum,1968)
membagi tingkat kematangan gonad dalam beberapa tahap yaitu:
a. Dara.
Organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung, testes
dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai abu-abu. Telur tidak
terlihat dengan mata biasa.
b. Dara Berkembang.
Testis dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjangnya setengah atau lebih
sedikit dari panjang rongga bawah. Telur satu persatu dapat terlihat
dengan kaca pembesar.
c. Perkembangan I. Testis dan ovarium bentuknya bulat telur, berwarna
kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Gonad mengisi kira-kira
setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
d. Perkembangan II. Testis berwarna putih kemerah-merahan, tidak ada
sperma kalau bagian perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerah-
merahan. Telur dapat dibedakan dengan jelas, bentuknya bulat telur.
Ovarium mengisis kira-kira dua pertiga ruang bawah.
e. Bunting. Organ seksual mengisi ruang bawah. Testis berwarna putih,
keluar tetesan sperma kalau ditekan perutnya. Telur bentuknya bulat,
beberapa dari telur ini jernih dan masak.
f. Mijah. Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan di perut.
Kebanyakan telur berwarna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat
telur tinggal dalam ovarium.
g. Mijah/Salin. Gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat
telur.
h. Salin. Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur
sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.
i. Pulih Salin. Testis dan ovarium berwarna jernih, abu-abu merah. (Begenel
& Braum (1968) dalam Effendie, 1997).
Selama proses reproduksi, sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada
perkembangan gonad. Umumnya berat gonad pada ikan betina adalah 10-25% dan
6
pada ikan jantan 5-10% dari berat tubuh. Perkembangan ovarium sering
menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat atau menjadi kurus pada fase
reproduksi, bahkan karena ingin mempertahankan populasinya, kematangan
gonadnya yang pertamma terpaksa dipercepat, sehingga ukuran ikan menjadi kecil
(Kordi, 2010).
Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap
perkembangan utama, yaitu tahap perkembangan pertumbuhan gonad hingga ikan
mencapai tingkat dewasa kelamin (sexually mature) dan tahap pematangan produk
seksual (gamet).Tahap pertama berlangsung sejak telur menetas atau lahir hingga
mencapai dewasa kelamin dan tahap kedua berlangsung setelah ikan dewasa.
Proses kedua akan terus berlangsung dan berkesinambungan selama fungsi
reproduksi berjalan normal (Kordi, 2010).
Semakin tinggi tingkat kematangan gonad, semakin besar diameter telur,
di dalam ovarium. Berdasarkan penelitian pada setiap tingkat kematangan gonad
(dari TKG I sampai TKG V) tertentu, diameter telur didalam ovarium mempunyai
kisaran ukuran tertentu dan ada ukuran diameter yang paling banyak frekuensinya
(Kordi, 2010).
2.4 Indeks Kematangan Gonad (IKG)
Dengan nilai indeks kematangan gonad (IKG) akan sejalan dengan
perkembagna gonad, indeks kematangan gonad akan semakin bertambah besar
dan nilai akan mencapai kisaran maksimum pada saat akan terjadi pemijahan
(Effendie, 1979).
Di dalam proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil
metabolisme tertuju untuk perkembangan gona. Gonad semakin bertambah berat
dibarengi dengan semakin bertambah besar ukurannya termasuk garis tengah
telurnya. Berat gonad akan mencapai maksimum sesaat ikan akan berpijah,
kemudian berat gonad akan menurun dengan cepat selama pemijahan sedang
berlangsung sampai selesai. Indeks kematangan gonad (IKG) adalah suatu nilai
dalam persen merupakan hasil dari perbandingan antara berat gonad dengan berat
ikan termasuk gonadnya dikalikan dengan 100 % (Effendi, 2002).
7
2.5 Fekunditas
Fekunditas adalah semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada waktu
ikan melakukan pemijahan. Dengan mengetahui fekunditas dapat ditaksir jumlah
ikan yang akan dihasilkan dan juga dapat ditentukan jumlah ikan dalam kelas
umur tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi fekunditas anatara lain
perbandingan induk betina dan jantan. Faktor yang memegang peranan dalam
mortalitas, factor genetic serta respons terhadap makanan. Jumlah telur yang
terdapat dalam ovarium ikan dinamakan fekunditas mutlak atau fekunditas total.
Dalam ovarium biasanya ada dua macam ukuran telur, yaitu telur yang berukuran
besar dan yang berukuran kecil. Ada telur yang berukuran besar akan dikeluarkan
tahun ini, dan telur yang berukuran kecil akan dikeluarkan pada tahun berikutnya,
tetapi sering terjadi apabila kondisi perairan baik telur yang sekecilpun akan
dikeluarkan menyusul telur yang besar (Nickolsky dalam Effendi, 1979).
2.6 Posisi Telur
Posisi inti telur dapat digunakan sebagai pertimbangan penentuan tingkat
kematangan gonad. Telur yang sudah matang cenderung memiliki diameter yang
besar. Pada telur yang sudah matang, posisi inti telur cenderung berada pada salah
satu kutub dari telur dan tidak berada ditengah.(Effendi,2002).
2.7 Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan ikan (food habits) adalah kualitas dan oleh kuantitas
makanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara makan (feeding
habits) adalah waktu tempat dan cara makanan itu didapatkan ikan (Nur, 1997
dalam Effendi 2002). Tidak keseluruhan makanan yang ada dalam suatu perairan
dimakan oleh ikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi dimakan atau tidaknya
suatu zat makanan oleh ikan diantaranya yaitu ukuran makanan ikan, warna
makanan dan selera makan ikan terhadap makanan tersebut. Sedangkan jumlah
makanan yang dibutuhkan oleh ikan tergantung pada kebiasaan makan,
8
kelimpahan makanan, nilai konversi makanan serta kondisi makanan ikan
tersebut.
Untuk mengusahakan penangkapan, pemeliharaan dan peternakan ikan
dengan sukses, seringkali diperlukan pengetahuan praktis tentang jenis makanan
yang disukai ikan bersangkutan, baik masih berupa anak-anak, maupun setelah
dewasa. Untuk itu diperlukan penelitian tentang makanan dan kebiasaan makan
ikan, yang didasarkan atas pemeriksaan isi lambung dan usus ikan yang
bersangkutan. Dari hasil studi ini kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan apakah
ikan yang bersangkutan itu herbivore, karnivora atau omnivore. Apakah jenis-
jenis makanan pokoknya dan apa saja yang menjadi makanan sambilannya. Ada
lima cara yang dapat digunakan mempelajari makanan dan kebiasaan makanan
ikan yaitu metode jumlah, metode frekuensi kejadian, metode perkiraan tumpukan
dengan persen, metode volumerikdan metode grafimetrik (Soesono, 1977).
Beberapa faktor yang mempengaruhi makanan atau ada tidaknya suatu zat
makanan oleh ikan yaitu ukuran makanan, warna makanan, selera ikan terhadap
makanan tersebut. Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh ikan tergantung dari
kebiasaan makan, kelimpahan makan, suhu dan kondisi umur ikan (Effendi, 2002)
Dalam pengelompokan ikan berdasarkan makanannya, ada ikan sebagai pemakan
plankton, pamakan tumbuuhan, ikan buas dan ikan pemakan campuran.
Berdasarkan jumlah variasi dari makanan yang macamnya sedikit atau sempit dan
ikan monophagus yaitu ikan yang makanannya terdiri dari satu jenis saja (Effendi,
1997).
BAB III
9
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Analisis Aspek Biologi (Pertumbuhan, Reproduksi, Dan
Kebiasaan Makan) Ikan Mas (Cyprinus carpio) dilaksanakan di Laboratorium
Fisiologi Hewan Air (FHA), Gedung Dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran pada hari Selasa, 3 Maret 2015 Pukul 10.00 –
selesai.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum Analisis Aspek Biologi
(Pertumbuhan, Reproduksi, Dan Kebiasaan Makan) Ikan Mas (Cyprinus carpio)
adalah sebagai berikut :
1. Timbangan, untuk menimbang bobot ikan
2. Penggaris, untuk mengukur panjang ikan
3. Cawan Petri, untuk menyimpan gonad, hati dan usus ikan
4. Sonde, untuk mematikan ikan
5. Gunting, untuk membedah ikan
6. Mikroskop, untuk mengamati telur ikan dan organisme yang terdapat
dalam isi usus
7. Pinset, untuk membantu dalam mengambil gonad, hati dan usus ikan
8. Gelas Ukur, untuk membantu dalam pengukuran fekunditas air dengan
cara volumetrik
9. Cover glass, untuk mempermudah pengamatan gonad dan isi usus pada
mikroskop
10. Hand counter, untuk membantu menghitung jumlah telur ikan
3.2.2 Bahan
10
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum Analisis Aspek Biologi
(Pertumbuhan, Reproduksi, Dan Kebiasaan Makan) Ikan Mas (Cyprinus carpio)
adalah sebagai berikut :
1. Ikan Mas, sebagai objek yang akan diamati
2. Air, untuk membantu dalam pengenceran
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
3.3.1 Hubungan Panjang Berat
Prosedur dari praktikum hubungan panjang dan berat adalah sebagai
berikut :
1. Mengambil Ikan.
2. Mengukur panjang ikan, baik TL (Total Length), SL (Standard Length)
dengan menggunakan penggaris, satuan yang digunakan adalah milimeter.
3. Mengukur bobot ikan dengan menggunakan timbangan, satuan yang
digunakan adalah gram.
4. Mencatat dalam tabel pengamatan (terlampir).
5. Melakukan perhitungan pola pertumbuhan berdasarkan teknik Lagler
(1961).
6. Menerjemahkan nilai b kedalam pola pertumbuhan.
3.3.2 Rasio Kelamin
Prosedur dari praktikum rasio kelamin adalah sebagai berikut :
1. Mengambil ikan, dimatikan dengam menggunakan penusuk ada bagian
kepala ikan
2. Mengamati ciri-ciri seksual sekunder menurut literatur yang tersedia.
3. Melakukan pembedahan pada ikan, lalu dicari organ donad yang terletak
pada rongga perut
4. Mengamati gonad tersebut dan ditentukan ciri-ciri seksual primer, bila
terdapat terstis artinya ikan tersebut jantan dan bila terdapat ovarium
artinya ikan tersebutbetina.
11
5. Memplot-kan pada tabel yang telah disediakan.
6. Melakukan penyajian data dalam bentuk persentase dan perbandingan.
3.3.3 Tingkat Kematangan gonad
Prosedur dari praktikum tingkat kematangan gonad (TKG) adalah sebagai
berikut :
1. Mengambil ikan, Diamatikan dengan menggunakan penusuk pada bagian
depan kepala ikan.
2. Membedah ikan dengan menggunakan gunting dimulai dari bagian
urogenital melingkar menuju bagian rongga perut depan hingga isi perut
dapat terlihat.
3. Mengambil gonad yang ada didalam perut, hingga terpisah dari organ lain
4. Mengamati gonad tersebut
5. Mencatat pada tabel pengamatan terlampir.
3.3.4 Indeks kemtangan Gonad
Prosedur dari praktikum Indeks Kematangan Gonad (IKG) adalah sebagai
berikut :
1. Mengambil ikan, Diamatikan dengan menggunakan penusuk pada bagian
depan kepala ikan.
2. Menimbang bobot ikan dengan menggunakan timbangan
3. Membedah ikan dengan menggunakan gunting dimulai dari bagian
urogenital melingkar menuju bagian rongga perut depan hingga isi perut
dapat terlihat.
4. Mengambil gonad yang ada didalam perut, hingga terpisah dari organ lain
5. Menimbang gonad dengan menggunakan timbanagan.
6. Mencatat pada tabel pengamatan terlampir.
7. Menghitung IKG dengan rumus.
3.3.5 Food and Feeding Habits
Prosedur dari praktikum food and feeding habits adalah sebagai berikut :
12
1. Mematikan ikan dengan menggunakan penusuk pada bagian depan kepala
ikan.
2. Membedah ikan dengan menggunkan gunting dimulai dari bagian
urognital melingkar menuju bagian rongga depan hingga isi peru dapat
terlihat.
3. Mengambil usus ikan, urut usus hingga keluar isi dari usus
4. Mengamati dibawah mikroskop
5. Mencatat pada tabel pengamatan(terlampir)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
4.1 Hasil
Kelompok : 10
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Maret 2015
Spesies ikan : Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Asal ikan : Waduk Cirata
4.1.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Kelompok
Tabel 1. Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Kelompok 10
Nama PraktikanPertumbuhan Kelamin
Panjang (mm) Berat (gr) Jantan BetinaTL SL FL
Indah NurwulanRaka Setiawan PIna Rahmawati
196 160 176 151 -
4.1.2 Hasil Pengamatan Reproduksi Kelompok
Tabel 2. Data Reproduksi Kelompok 10
TKG
BG
(gr)
IKG
(%)
Bh
(gr)
HSI
(%)Fekunditas
Diameter
Telur
(µm)
Letak Inti
DormanTengah
(butir)
Menuju
Kutub
(butir)
Melebur
(butir)
Perkem
bangan
2
4.4 3 0.93 0.62 2832 40 - - -
4.1.3 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Kelompok
Tabel 3. Data Food and Feeding Habits Kelompok 10
Jenis PakanKel.
PemakanFito
plankton
Zoo
PlanktonBentos
Bagian
hewan
Bagian
tumbuhanDentritus Ikan
- - - - Omnivora
4.1.4 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Angkatan
Tabel 4. Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Angkatan
Kelom Pertumbuhan Kelamin
14
pok Nama Praktikan Panjang (mm) Berat (gr) Jantan BetinaFL SL TL
1Ichfar J S
Silfi Nur AJason Tri
145 120 185 109
2Annisa Nur
Desi TM Rizky
154 130 195 131
3Nurma WM Yogi A
Rian R145 120 180 98
4Sheila ARiani ARambo
180 140 200 165
5Safira A
Ira SSusetyo I
160 135 190 137
6Rizka Dwi
Raka GilangGilang N
150 125 180 127
7Jihan R
Debora RAndi M
158 125 197 116
8Yulida F
Endah Tri LIlham P
175 160 195 135
9M Syafarudin
Elisah FJamaludin
160 125 180 106
10
M RionaldhieDesinta ARiani Nur
Suci F
172 155 193 119
11Cyntia KGuntur H
Indri N, Roury A146 135 170 120
12Ai SitiAida
Asep S185 175 205 143
13Alan A
Setyo WAdinda Nur
165 155 195 129
14Bella MRifki SJamil A
180 155 190 129
15
15Dony ADwiki PTanti K
185 160 200 157
16Mia BerliaSiti SopiahRahmat D
180 164 203 158
17Fikri KhairunT Alwie PS
Elsa Nurhani178 162 197 125
18Eifa Zilfasani
Eka HarditamaHana Junita
140 120 170 94
19Ade Reza
Tia RostianaYuyun Y
168 155 187 127
20Rahmat AjiAnnisa L MFirhan Dwi
193 175 210 145
21Leni MJian S
Angga Ekalaya187 170 200 142
22Moch. IqbalNielam VAbduyana
183 165 210 134
23GanishaDea FRefky
169 146 184 124
24Fauziah A
Erik RLuthfan
156 138 177 111
25TaufiqPutyFevi
165 138 200 143
26M. Zais
Zelikha SRifki GP
188 170 200 162
27Teguh
Dyah P.UWahyu
164 150 170 118
28Rika M
Esti MutiaMuammar
190 175 210 153
29Rahman A
Raden NadyaAngga
180 170 210 165
16
30Ridwan F
SofieFadhil
167 128 187 125
31Ina R
Raka SIndah N
176 160 196 151
32Anggi
NawangRocela
169 155 185 145
33SarimanahNovitasari
Reka165 150 190 128
34Bastian
SheilawatiSatria
180 175 200 150
35Adhardiansyah
Nuraya ADemas F
184 170 210 128
36Sudarsa D
Cleovanya MGulam B
173 160 185 128
37Siti AliyahAldwin RArisca T
159 140 175 104
38Yuliana R
CandraNurul A
193 180 200 134
39Ayu TElisa
Agung Rio165 145 180 114
40Widi REki C
Mediana164 155 185 121
41NabilaHasbi
Dehan A178 165 200 115
42SantiRizaFauzi
195 190 200 155
43Dea Hari
SatrioGun Gun
168 150 185 96.45
44ShintyaThesar
M. Aditya175 160 198 147.9
17
45Dzaki
ZulfiqarMelinda
184 175 190 139.1
46
Dini MRayana
AdliRury R
131 120 185 141
47Fahri F
Risa M. SMusa
190 165 215 153
48Dita Tania
WindyRizal
219 198 165 145
49Aisyah DwiSyarifudin
Fathin205 165 215 188
50Dhita HSyifa ZDicky
185 140 150 133
51Riana FHilman
Ardhiansyah165 150 185 126
52Zahra IDyah HBagus
177 155 195 168
53RahmaAulia RGaldio
175 158 195 159
54Ali Aji
RahmanRuth Maria
176 163 190 122
55HannaBayu RRyan
175 170 200 130
56Ayu M
Wildan SChoky
165 150 180 98
57Aisyah A
SabilFachri A
170 160 190 130
58 ResnaRahmadi
Christoper145 135 165 80
59KalystaJumaidi
Yuki153 139 164 98
18
60Dwi M
Fadhillah AAgung F
183 175 195 139.96
61KartikaRosa
Taufik I177 155 193 135.26
62M. Fahmi
LogicaRuth Mawar
175 143 185 144.28
63Gilang TGeugeuhDina A
170 160 190 156.32
64KelanaTakbirSilmi
190 182 205 170
65Sona Y
Reyhan AEva A
178 155 190 140.16
66
Deny SShafwan H
FahiraChervin O
185 160 200 160.8
4.1.5 Hasil Regresi Pertumbuhan Angkatan
Tabel 5. Data Regresi Pertumbuhan Angkatan
Kelompok
SL (mm
)
Berat (gr)
log L log WLog L x log
W(Log L)^2
1 120 109 2.0792 2.0374 4.3230 4.23622 130 131 2.1139 2.1173 4.4688 4.47583 120 98 2.0792 1.9912 4.3230 4.14014 140 165 2.1461 2.2175 4.6059 4.75905 135 137 2.1303 2.1367 4.5383 4.55196 125 127 2.0969 2.1038 4.3970 4.41157 125 116 2.0969 2.0645 4.3970 4.32908 160 135 2.2041 2.1303 4.8581 4.69559 125 106 2.0969 2.0253 4.3970 4.246910 155 119 2.1903 2.0755 4.7976 4.546111 135 120 2.1303 2.0792 4.5383 4.429412 175 143 2.2430 2.1553 5.0312 4.834513 155 160 2.1903 2.2041 4.7976 4.827814 155 129 2.1903 2.1106 4.7976 4.622915 160 157 2.2041 2.1959 4.8581 4.8400
19
16 164 158 2.2148 2.1987 4.9055 4.869717 162 125 2.2095 2.0969 4.8820 4.633218 120 94 2.0792 1.9731 4.3230 4.102519 155 127 2.1903 2.1038 4.7976 4.608020 175 145 2.2430 2.1614 5.0312 4.848021 170 142 2.2304 2.1523 4.9749 4.800622 165 134 2.2175 2.1271 4.9172 4.716823 146 124 2.1644 2.0934 4.6844 4.530924 138 111 2.1399 2.0453 4.5791 4.376725 138 143 2.1399 2.1553 4.5791 4.612226 170 162 2.2304 2.2095 4.9749 4.928227 150 118 2.1761 2.0719 4.7354 4.508628 175 153 2.2430 2.1847 5.0312 4.900329 170 165 2.2304 2.2175 4.9749 4.946030 128 125 2.1072 2.0969 4.4403 4.418631 160 151 2.2041 2.1790 4.8581 4.802732 155 145 2.1903 2.1614 4.7976 4.734133 150 128 2.1761 2.1072 4.7354 4.585534 175 150 2.2430 2.1761 5.0312 4.881135 170 128 2.2304 2.1072 4.9749 4.700036 160 128 2.2041 2.1072 4.8581 4.644537 140 104 2.1461 2.0170 4.6059 4.328838 180 134 2.2553 2.1271 5.0863 4.797239 145 114 2.1614 2.0569 4.6715 4.445740 155 121 2.1903 2.0828 4.7976 4.562041 165 115 2.2175 2.0607 4.9172 4.569642 190 155 2.2788 2.1903 5.1927 4.991243 150 96.45 2.1761 1.9843 4.7354 4.3180
44 160147.9
3 2.2041 2.1701 4.8581 4.7831
45 175139.1
4 2.2430 2.1435 5.0312 4.807846 120 141 2.0792 2.1492 4.3230 4.468647 165 153 2.2175 2.2856 4.9172 5.068248 198 145 2.2967 2.1614 5.2747 4.963949 165 188 2.2175 2.2742 4.9172 5.042950 140 133 2.1461 2.1239 4.6059 4.558151 150 126 2.1761 2.1004 4.7354 4.570652 155 168 2.1903 2.2253 4.7976 4.874253 158 159 2.1987 2.2014 4.8341 4.840154 163 122 2.2122 2.0864 4.8938 4.6154
20
55 170 110 2.2304 2.0414 4.9749 4.553256 150 98 2.1761 1.9912 4.7354 4.333157 170 130 2.2041 2.1139 4.8581 4.659458 135 80 2.1303 1.9031 4.5383 4.054259 139 98 2.1430 1.9912 4.5925 4.267260 175 140 2.2430 2.1461 5.0312 4.813861 155 135 2.1903 2.1303 4.7976 4.666162 143 144 2.1553 2.1584 4.6455 4.652063 160 156 2.2041 2.1931 4.8581 4.833964 182 170 2.2601 2.2304 5.1079 5.041065 155 140 2.1903 2.1461 4.7976 4.700766 160 161 2.2041 2.2068 4.8581 4.8641
Jumlah144.194
6140.063
1 315.2045 306.13924.1.6 Hasil Pengamatan Reproduksi Angkatan
Tabel 6. Data Angkatan Reproduksi
Kelompok
TKGBW (gr)
BG (gr)
PG (mm)
IKG (%)
Berat Hati
Panjang Hati (mm)
HSI (%) FekunditasDiameter
Telur
Letak Inti
Tengah (butir)
Menuju Kutub (butir)
Melebur (butir)
1 Perkembangan 2 109 14.33 14015.14
0.26 200.239
3200 44 0 0 0
2 Bunting 131 18 12015.93
1 300.769
3 Perkembangan 2 98 3.47 1403.67
0.67 400.688
4 Bunting 165 17 13511.49
0.35 350.213
5 Bunting 137 1.71 1701.26
0.25 650.183
6 Mijah 127 1.4 1301.11
0.74 250.586
7 Mijah 116 8 1507.41
1 450.870
8 Mijah 135 18 13515.38
0.51 300.379
9 Mijah 106 8.43 1408.64
0.58 250.550
10 Bunting 119 9.29 1208.47
0.54 200.456
11 Mijah 120 9.2 1708.30
0.54 300.452
12 Dara 143 3.62 602.60
0.79 400.556
0 0 0 0 0
13 Bunting 160 10.76 657.21
0.42 240.263
14 Mijah 129 12.43 14010.66
0.43 190.43
15Dara 157 1.26 135
0.810.75 40
0.480
16 Dara 158 1.5 290 0.96 0.47 60 0.298 0 0 0 0 0
21
17 Bunting 125 13.28 13011.89
0.16 250.128
18 Mijah 94 10.63 12012.75
0.34 250.363
19 Mijah 127 11.55 13010.00
0.35 350.276
20 Mijah 145 8.23 706.02
0.35 200.242
21 Perkembangan 2 142 9.45 1107.13
0.46 300.325
22 Bunting 134 16 6013.56
0.170.127
23Dara
Berkembang124 2 6
1.640.35 5
0.283
24 Bunting 111 11 14011.00
0.25 70.226
25Dara
Berkembang143 4 60
2.882.7 1.5
1.924
26Dara
Berkembang162 25
18.251
0.621
27Dara
Berkembang118 12 6
11.320.8 5
0.683
28Dara
Berkembang153 4 62
2.680.32 15
0.2100 0 0 0 0
29Dara
Berkembang165 8.2 6
5.230.4 5
0.243
30Dara
Berkembang125 8 12.5
6.840.66 7
0.531
31 Perkembangan 2 151 4.4 403.00
0.93 250.620
2832 40 0 0 0
32 Bunting 145 19 7015.08
0.65 290.450
33 Dara 128 2 401.59
0.5 200.392
34 Bunting 150 107.14
10.671
35 Dara 128 4 903.23
0.41 200.321
0 0 0 0 0
36 Mijah 128 11 659.40
0.38 150.298
37 Mijah 104 11 11011.83
0.15 100.144
38 Bunting 134 12.04 709.87
1.01 250.759
39 Mijah 114 16.18 6016.54
0.53 300.467
40 Mijah 121 15.29 1414.46
0.53 2.70.440
1400 66 5 15 0
41 Dara 115 4.03 553.61
0.82 150.71
0 0 0 0 0
42 Mijah 155 14.55 8510.36
0.88 200.571
43 Bunting96.4
515.35 70
18.930.3 15
0.312
44 Bunting147.
921.4 15.5
16.910.72 2
0.489
45 Bunting 139. 10.87 6.5 8.47 0.61 1.5 0.440
22
1
46 Mijah 141 68 16593.15
0.63 250.449
47 Bunting 193 13 1557.22
0.65 230.338
48 Bunting 145 23 9518.85
1 320.694
49 Bunting 188 16 1209.30
0.6 200.320
50 Perkembangan 2 133 6 904.72
0.5 350.377
51 Dara 126 2.43 501.97
0.34 200.271
0 0 0 0 0
52 Bunting 168 15 10.59.80
1.24 50.744
53 Mijah 159 13.28 709.11
0.8 350.506
54Dara
Berkembang122 4.17 39
3.540.14 15
0.115
55 Mijah 110 11 15011.11
0.32 250.292
56 Mijah 98 10.3 13511.74
0.5 250.513
57Dara
Berkembang130 2.56 40
2.010.2 8
0.154
58 Mijah 80 5.66 1107.61
0.41 200.515
59 Bunting 98 7.87 1168.73
0.28 140.287
60 Bunting 140 8.38 576.37
0.34 220.243
1356 67 3 17 10
61 Mijah 135 10.28 828.24
0.67 180.499
62 Bunting 144 9.76 1177.27
0.26 120.181
63 Bunting 156 25.22 10019.28
0.46 150.296
64 Bunting 170 23.36 9215.93
0.18 190.106
1111 60 6 15 9
65 Perkembangan 2 140 9.24 637.07
0.32 250.229
1912 52 9 17 4
66 Mijah 161 10.63 847.07
0.45 350.280
23
4.1.7 Hasil Pengamatan Food and Feeding Habits Angkatan
Tabel 7. Data Food and Feeding Habits
Kelompok
Jenis Pakan
KelompokFito Zoo Benthos
Bagian Hewan
Bagian Tumbuhan
Detritus Ikan
1 √ √ - - - - - Omnivora
2 √ √ - - - - - Omnivora
3 √ √ - - - - - Omnivora
4 √ √ - - - - - Omnivora
5 √ √ - - - - - -
6 - - - - - - - -
7 - √ - - - - - Karnivora
8 - - - - - - - -
9 - - - - - - - -
10 - - - - - - - -
11 - - - - - - - -
12 √ √ - - - - - Omnivora
13 √ √ - - - - - Omnivora
14 - - - - - - - -
15 - - - - - - - -
16 - - - - - - - -
17 √ √ - - - - - Omnivora
18 - - - - - - - -
19 - - - - - - - -
20 - - - - - - - -
24
21 - √ - - - - - Karnivora
22 √ - - - - - - Herbivora
23 √ - - - - - - Herbivora
24 √ - - - - - - Herbivora
25 √ - - - - - - Herbivora
26 √ √ - - - - - Omnivora
27 √ √ - - - - √ Omnivora
28 √ √ - - - - - Omnivora
29 √ √ - - - - - Omnivora
30 √ - - - - - - Herbivora
31 √ - - - - - - Herbivora
32 √ - - - - - - Herbivora
33 √ √ - - - - - Omnivora
34 √ √ - - - - - Omnivora35 √ - - - - - - Herbivora36 √ - - - - - - Herbivora37 √ - - - - - - Herbivora
38 - - - - - - -Tidak
Teriidentifikasi39 √ √ - √ - - - Omnivora40 - - - √ - - - Karnivora
41 - - - - - - -Tidak
Teriidentifikasi
42 - - - - - - -Tidak
Teriidentifikasi
43 - - - - - - -Tidak
Teriidentifikasi
44 - - - - - - -Tidak
Teriidentifikasi
45 - - - - - - -Tidak
Teriidentifikasi46 √ - - - - - - Herbivora47 √ - - - - - Herbivora
25
48 √ √ - - - - - Omnivora49 √ - - - - - - Herbivora50 √ - - - - - - Herbivora51 √ √ - - - - - Omnivora52 √ √ - - - - - Omnivora53 √ - - - - - - Herbivora54 √ - - - - - - Herbivora55 √ - - - - - - Herbivora56 √ - - - - - - Herbivora57 √ √ - - - - - Omnivora58 √ - - - - - - Herbivora59 √ - - - - - - Herbivora60 √ - - - - - - Herbivora61 √ - - - - - - Herbivora62 √ - - - - - - Herbivora63 √ √ - - - - - Omnivora64 √ - - - - - - Herbivora65 √ - - - - - - Herbivora66 √ - - - - - - Herbivora
4.2 Analisis dan Perhitungan
4.2.1 Hubungan Panjang dan Berat Ikan
2.0000
2.0500
2.1000
2.1500
2.2000
2.2500
2.3000
2.35002.0000
2.0500
2.1000
2.1500
2.2000
2.2500
2.3000
f(x) = 0.766160377477918 x + 0.447551587831511R² = 0.30195487925089
Grafik Regresi Hubungan Panjang Berat
Series2Linear (Series2)
Panjang
Berat
Gambar 2 . Hubungan Panjang dan Berat Ikan
26
a b R^2 R0.4476 0.7662 0.0154 0.1241
Jadi nilai b ≠ 3 ( b < 3 → Allometrik : pertambahan berat < pertambahan panjang)
4.2.2 Seksualitas
Tabel 8. SeksualitasJantan Betina
54 12
Rasio jenis kelamin
Jantan = 5466
x 100 % = 82 %
Betina = 1266
x 100 % = 18 %
18%
82%
Perbandingan Jenis Kelamin Ikan Mas Angkatan 2013
BetinaJantan
Gambar 3. Perbadingan Jenis Kelamin Ikan Mas Angkatan 2013
Tingkat Kematangan Gonad
Tabel 9. Tingkat Kematangan Gonad Jantan dan Betina
TKG JUMLAHDara 7Dara berkembang 9Perkembangan I 0Perkembangan II 6
27
Bunting 23Mijah 21Mijah salin 0Salin 0Tidak Diketahui 0
Dara; 7
Dara berkembang; 9
Perkembangan II; 6
Bunting; 23
Mijah; 21
Gambar 4. Tingkat Kematangan Gonad Jantan dan Betina
Tabel 10. Tingkat Kematangan JantanTKG jantan
Dara Dara Berkembang
Perk. 1 Perk. 2 Bunting Mijah Mijah salin
Salin
Total 2 9 0 3 20 20 0 0
Tabel 11. Tingkat Kematangan Gonad BetinaTKG betina
Dara Dara Berkembang
Perk. 1 Perk. 2 Bunting Mijah Mijah Salin
Salin
Total 4 1 0 3 3 1 0 0
28
Dara
Dara Berk
emban
g
Perk. 1
Perk. 2
BuntingMija
h
Mijah sa
linSa
lin0
5
10
15
20
25
2
9
03
20 20
0 0
Tingkat Kematangan Gonad
JantanBetina
Gambar 5. Tingkat Kematangan Gonad
- Korelasi tingkat kematangan gonad terhadap jenis kelamin:
♂ Dara : 2
54 x 100 % = 3,7 %
Dara berkembang : 9
54 x 100 % = 16,67 %
Perk. 1 : 0
54 x 100 % = 0 %
Perk. 2 : 3
54 x 100 % = 5,55 %
Bunting : 2054
x 100 % = 37,03 %
Mijah : 2054
x 100 % = 37,03 %
Mijah Salin : 0
54 x 100 % = 0 %
Salin : 0
54 x 100 % = 0 %
♀ Dara : 4
12 x 100 % = 33 %
Dara berkembang : 1
12 x 100 % = 8,5 %
Perk. 1 : 0
12 x 100 % = 0 %
Perk. 2 : 3
12 x 100 % = 25 %
29
Bunting : 3
12 x 100 % = 25 %
Mijah : 1
12 x 100 % = 8,5 %
Mijah Salin : 0
12 x 100 % = 0 %
Salin : 0
12 x 100 % = 0 %
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, ikan mas yang kami
amati memiliki panjang total (TL) 196 mm dan SL 160 mm dan bobot 151 gram
dan berjenis kelamin jantan. Untuk data angkatan, didapatkan bahwa bobot ikan
yang paling besar yaitu 193 gram (Kelompok 47) sedangkan bobot ikan yang
terkecil yaitu 80 gram (Kelompok 58). Sedangkan untuk panjang total, ikan
terpanjang yaitu 215 mm (Kelompok 47) sedangkan panjang ikan yang terkecil
yaitu 150 mm (Kelompok 50). Rata-rata ikan berjenis kelamin jantan, dengan
perbandingan 82% jantan (54 ekor) dan 18% betina (12 ekor) dari total ikan
sebanyak 66 ekor. Dapat dikatakan bahwa rasio kelamin dari seluruh sampel
angkatan adalah 5 : 1. Pertumbuhan ikan dari seluruh kelompok rata-rata bersifat
Alometrik negatif (b =0.7748), artinya pertambahan berat lebih kecil dari pada
pertambahan panjang. Hasil ini sesuai dengan morfologi ikan mas tersebut berupa
badan yang berbentuk compressed. Dengan berdasar pada hasil diatas dapat
diketahui bahwa sebagian besar ikan yang diamati merupakan benih yang dapat
digunakan dalam usaha budidaya. ikan mas biasanya berukuran 10-12 cm atau
berbobot sekitar 80-100 gram per ekor. Secara umum indukan ikan mas betina
yang ideal untuk dipijahkan berumur 1,5-2 tahun dengan bobot tubuh 2-3 kg.
Sedangkan untuk ikan mas jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad,
yaitu pada umur 10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg.Ukuran benih sebesar ini
diharapkan sudah cukup kuat untuk dibesarkan. Sehingga resiko kegagalan bisa
ditekan dengan lama pembesaran ikan mas berkisar 2-3 bulan (Anonim. 2014).
30
4.3.2 Pembahasan Reproduksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, didapatkan data TKG
yaitu pada tahap Perkembangan 2 , dimana pada tahap ini menurut Kesteven
(Bagenal dan Braum, 1968) testes berwarna puih kemerahan, tidak ada sperma
kalau perut ditekan, ovarium warna oranye kemerahan, telur dapat dibedakan,
bentuk bulat telur, ovarium mengisi dua pertiga ruang bawah.
Sementara itu, untuk IKG (Indeks Kematangan Gonad) didapatkan nilai
sebesar 3 % dari berat ikan mas tersebut (151 gram). Nilai IKG tersebut
menunjukkan bahwa Ikan mas yang kami amati belum siap untuk memijah
dimana sesuai dengan nilai TKG nya yang masih pada tahap Perkembangan 2.
Ikan siap dipijahkan bila IKG >19 % (Anonim.2014).
Bila dibandingkan dengan data angkatan didapatkan hasil TKG ikan mas sebagai
berikut :
TKG JUMLAHDara 6Dara berkembang 10Perkembangan I 0Perkembangan II 6Bunting 23Mijah 21Mijah salin 0Salin 0Tidak Diketahui 0
Untuk nilai IKG angkatan, didapatkan data yang berbeda-beda, karena
nilai ini tergantung dari berat gonad dan juga berat ikan itu sendiri. Namun secara
umum dapat terlihat bahwa kebanyakan ikan belum siap memijah.
4.2.3 Pembahasan Food and Feeding Habits
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
jenis pakan yang dimakan oleh sampel ikan mas terdiri dari fitoplankton dan
31
zooplankton. Berdasarkan data angkatan didapatkan bahwa 29 % ikan mas
sebagai omnivora (pemakan segala), 5 % ikan mas sebagai karnivora (pemakan
daging), 27 % tidak terdeteksi dan 39 % ikan mas sebagai herbivor (pemakan
tumbuhan). Dari keseluruhan data menunjukkan bahwa ikan mas tersebut
termasuk jenis ikan omnivora cenderung herbivor . Ikan mas dapat memakan
segala termasuk jenis hewan dan tumbuhan. Makanan bagi ikan Mas juga tidak
sulit, karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami maupun buatan
(pelet), termasuk jagung atau jenis padi-padian (Santoso. 1993).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
32
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami analisis dapat dismpulkan
bahwa :
1. Perbandingan jumlah ikan Mas Jantan dan betina yang diperoleh adalah
82% jantan dan 18% betina
2. Ditinjau dari kematangan gonad (TKG) ikan mas yang diamati sebagian
besar jantan dan betina dalam kondisi bunting dan mijah
3. Untuk Indeks kematangan Gonadnya bervariasi, karena untuk IKG
berhubungan dengan berat bobot dari tiap spesies
4. Karena hasil perhitungan menunjukkan mas b = 0.7662, artinya b ≠ 3
maka pertumbuhan ikan mas adalah allometrik. Dan karena kurang dari 3
maka termasuk allometrik negatif
5. Secara alami ikan mas merupakan ikan omnivora cenderung herbivor.
5.2 Saran
Lebih baik lagi bila keseluruhan data yang didapatkan dari hasil praktikum
dapat dilengkapi sampai pada perhitungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Panduan Lengkap Budidaya Ikan Mas
33
alamtani.com/budidaya-ikan-mas.html diakses 5 Maret 2015 Pukul 14.56 WIB
Anonim, 2014, Laju Pertumbuhan Ikan http://www.aplesi.com/2012/04/laju-pertumbuhan-ikan.html diakses pada 19 Februari 2015 pukul 21.45 WIB
Anonim. 2015. Ikan Mas www.wikipedia.com diakses 5 Maret 2015 Pukul 17.56 WIB
Budi Santoso. 1993. Petunjuk praktis budidaya ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Effendi, Moch Ichsan. Biologi Perikanan. 1997. Yayasan Pustaka Nusantara
Effendi, Moch Ichsan. Biologi Perikanan. 2002. Yayasan Pustaka Nusantara
Huet, M. 1971. Text Book of Fish Culture Breeding and Cultivation of Fish Fishing (New Book) Ltd. London.
Kordi, 2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang. 205 halaman.
Lagler, K.F., J. E. Bardech, R.R. Miller,. D.R. Dassino. 1977. Ichthyologi. Jhon Wiley and Sons, inc. New York. 506 p.
Luthfi. 2012. Pembudidayaan Ikan Mas. http://file.upi.ac.id diakses 5 Maret 2015 Pukul 17.26 WIB
Mones, R. A. 2008. Gambaran Darah pada Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Omar, S. 2011. Iktiologi. Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan.
Slamet Soeseno. 1977. Dasar-Dasar Perikanan Umum. Jakarta: CV Yasaguna.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta. Bandung.
Lampiran 1. Dokumentasi Praktikum
34
Mematikan Ikan dengan Sonde Mengukur Panjang Ikan
Menimbang Berat Ikan Membedah Ikan
35
Ikan yang sudah dibedah Isi usus ikan yang akan diamati
Telur ikan yang sudah diamati
36