ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN BERFAKTORRESIKO PADA USAHATANI KENTANG
DI DESA MASALLE KECAMATAN MASALLEKABUPATEN ENREKANG
HASLINDA
105960119912
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2016
i
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATANBERFAKTOR RESIKO PADA USAHATANI KENTANG
DI DESA MASALLE KECAMATAN MASALLEKABUPATEN ENREKANG
HASLINDA105960119912
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SarjanaPertanianStrata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2016
ii
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSIDAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Determinan
Pendapatan Berfaktor Resiko Pada Usahatani Di Desa Masalle Kecamatan
Masalle Kabupaten Enrekang adalah benar merupakan hasil karya yang belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber
data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan mau pun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan di cantumkan
dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Makassar, Oktober 2016
Haslinda
105960119912
v
ABSTRAK
HASLINDA. 105960119912 Analisis Determinan Pendapatan BerfaktorResiko Pada Usahatani Kentang di Desa Masalle Kaecamatan Masalle KabupatenEnrekang. Dibimbing oleh MOHAMMAD NATSIR dan SITTI ARWATI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan dari biayavariabel dan dummy resiko pada analisis pendaptan usahatani kentag di DesaMasalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang mengusahakantanaman kentang sebanyak 150 orang, kemudian dari banyaknya jumlah populasidiambil 30 orang yang dijadikan sebagai sampel penelitian dengan menggunakanteknik purposive sampling atau pengambilan sampel secara sengaja sesuai denganpersyaratan sampel yang di perlukan.
Hasil penelitian menunjukan Penggunaan faktor-faktor yang berpengaruhsignifikan pada pendapatan usahatani berdasarkan uji F-signifikan terlihat bahwafaktor pendapatan luas lahan, harga bibit, dan upah tenaga kerja secara bersama –sama berpengaruh signifikan dengan tingkat kepercayaan 99% (α = 1%).Sedangkan secara persial (uji t) terlihat bahwa hanya ada 2 faktor pendapatanyang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani kentang yaitu luaslahan dan dummy resiko. Faktor pendapatan yang tidak berpengaruh signifikanyaitu harga bibit, upah tenaga kerja, harga pupuk, dan harga pestisida.
Nilai elastisitas pendapatan usahatani kentang dapat dilihat dari nilaikoefisien regresi hasil estimasi. Nilai elastisitas dari masing – masing faktorpendaptan yang bertanda positif yaitu luas lahan sebesar 0.130847, harga bibitsebesar 0.052345, dan upah tenaga kerja sebesar 0.146539 yang menunjukkanbahwa tingkat pengunaan faktor pendapatan yang berpengaruh positif akanmeningkatkan hasil pendapatan dalam usahatani kentang. Sedangkan elastisitasfaktor pendapatan yang bernilai negatif yaitu harga pupuk sebesar -0.010267,harga pestisida sebesar -0.082322, dan dummy resiko sebesar -0.101597 yangmenunjukkan bahwa dengan peningkatan harga pupuk dan pestisida sertapeningkatan resiko maka pendapatan usahatani kentang di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang akan menurun.
Kata Kunci : Determinan Pendapatan, Resiko, Usahatani Kentang
vi
KATA PENGANTAR
Pujin syukur penulis panjatka kehadiran Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tiada henti diberikan pada hamba-Nya.
Shalawat dan salam tak lupa penulis hanturkan kepada Rasulullah SAW beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Analisis Determinan Pendaptan Berfaktor Resiko pada
Usahatani Kentang di Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadai bahwa penyususnan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpaa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih kepada yang
terhormat :
1. Dr.Mohammad Natsir, SP, MP selaku pembimbing I dan Sitti Arwati, SP,
Msi selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat
diselesaika.
2. Bapak Ir.Saleh Molla, M.M selaku dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammdiyah Makassar.
3. Bapak Amruddin, S,Pt, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas`Pertanian Universitas Nuhammadiyah Makassar.
vii
4. Kedua orang tua ayahanda Suramin dan ibunda Hasna, dan adik-adikku
tercinta Muh.Suprayudi, Muh.Fadil Ikram, Mudmainna, sepupu ku tercinta
Husnul Khatimah yang selalu ada dan tak pernah berhenti memberi
dukungannya dan segenap kelurga yang senantiasa memberikan bantuan,
baik moril maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammdiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada
penulis.
6. Kepada pihak pemerintah Kabupaten Enrekang, pemerintah Kecamatan
Masalle, Khususnya pada Bapak Aziz selaku kepala Desa Masalle yang
telah menberikan izin penelitian untuk melakukan penelitian di Daerah
tersebut.
7. Semua pihak yang telah membantu penyususnan skripsi dari awal hingga
akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak
yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini
bermanfaaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak
yang membutuhkan. Semoga karunia Allah senantiasa tercurah kepadanya.
Amin.
Makassar, Oktober 2016
HASLINDA
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR .................. 6
2.1 Usahatani ....................................................................................... 6
2.2 Pendapatan dan Fungsi Pendapatan Cobb-Douglas....................... 8
2.3 Elastisitas ...................................................................................... 9
2.4 Faktor Resiko ................................................................................ 10
2.5 Kerangka Berfikir ......................................................................... 12
III. METODE PENELITIAN .................................................................... 14
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 14
ix
3.2 Teknik Penentuan Sampel ............................................................. 14
3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 14
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 15
3.5 Analisis Data ................................................................................. 16
3.6 Definisi Operasional ..................................................................... 23
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 26
4.1 Letak Geografis ............................................................................. 26
4.2 Letak Wilayah ............................................................................... 26
4.3 Keadaan Penduduk ........................................................................ 27
4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 27
4.3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan .......................... 29
4.3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .................. 30
4.4 Sarana dan Prasarana .................................................................... 30
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 32
5.1 Karasteristik Responden ............................................................... 32
5.1.1 Umur Responden .................................................................... 32
5.1.2 Tingkat Pendidikan Responden ............................................... 33
5.1.3 Pengalaman Responden dalam Berusahatani .......................... 35
5.1.4 Jumlah Tangguangan Keluarga ............................................... 36
5.1.5 Luas Lahan yang Diusahakan ................................................. 39
5.2 Elastisitas Pendapatan Tanaman Kentang ..................................... 39
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 46
6.1 Kesimpulan .................................................................................... 46
6.2 Saran .............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa MasalleKecamtan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015 ............................. 27
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Desa MasalleKecamtan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015 ............................. 28
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan diDesa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015...... 29
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian diDesa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015...... 30
5. Sarana dan Prasarana di Desa Masalle Kecamatan MasalleKabupaten Enrekang, 2015 ............................................................. 31
6. Komposisi Umur Responden Pada Usahatani Kentang diDesa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang. 2015....... 33
7. Tingkat Pendidikan Responden di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang ,2015 ............................ 34
8. Klasifikasi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusahatani diDesa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang................ 36
9. Jumlah Petani Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluargadi Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang........... 37
10. Jumlah Petani Responden Menurut Luas Lahan yang Diusahakandi Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang............ 38
11. Hasil Estimasi Determinan Usahatani kentang di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang. ..................................... 40
xi
DAFTAR GAMBAR
Teks Halaman
Kerangka pemikiran ................................................................. 40
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1. Peta Lokasi Penelitian .......................................................................... 51
2. Foto Dukumentasi Penelitian................................................................. 52
3. Kuesioner Penelitian.............................................................................. 53
4. Identitas Responden .............................................................................. 56
5. Jumlah Produksi dan Penerimaan Usahatani Kentang ......................... 57
6. Hasil Rekap Biaya Variabel .................................................................. 58
7. Data Pendapatan Petani Kentang di Desa Massalle .............................. 61
8. Data Hasil Regresi Sebelun Di LN (Transformasi Log Natural) .......... 62
9. Data Hasil Regresi Setelah Di LN......................................................... 63
10. Analisi Regresi Determinan Usahatani Kentang................................... 64
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman penting ke empat
dunia setelah gandum (Triticum spp.), jagung (Zea mays L.) dan beras (Oryza
sativa). Kentang diproduksi sekitar 311 juta ton dari 19 juta hektar lahan
diberbagai negara dengan produksi rata-rata 16,4 ton/Ha dan produktivitas
mencapai 44 ton/Ha. Di Indonesia, kentang diproduksi di 21 provinsi dengan total
produksi 1.176.304 ton dari lahan seluas 71.238 hektar dengan produksi rata-rata
16,51 ton/Ha. (Departemen Pertanian, 2010).
Rendahnya produksi dan produktivitas kentang dalam negeri antara lain
disebabkan rendahnya akses, pemenuhan, dan mutu benih kentang untuk petani.
Kebutuhan benih kentang nasional setiap tahun diprediksi sekitar 120 ribu ton
untuk luas lahan sekitar 80 ribu hektar sedangkan pemenuhan kebutuhan benih
bermutu atau bersertifikat baru mencapai 4,9%, (Muhibuddin, 2012).
Bagi masyarakat Indonesia, kentang (Solanum tuberosum L.) sudah tidak
asing untuk dikonsumsi sebagai sayuran maupun sebagai sumber karbohidrat
pengganti nasi. Kentang umumnya diperdagangkan dalam bentuk segar dan
beberapa jenis olahan, seperti keripik kentang, french fries (kentang goreng), dan
aneka macam makanan ringan. Tanaman kentang di Indonesia kini sudah
dijadikan sebagai salah satu sayuran yang mendapat prioritas untuk
dikembangkan. Hal ini disebabkan permintaan kentang dari tahun ke tahun
cenderung meningkat seiring dengan pertambahan penduduk, peningkatan
2
pendapatan, perubahan gaya hidup masyarakat yang menyukai makan di restoran
fast food dan berkembangnya industri pengolahan kentang (Santoso, 2014).
Sektor pertanian yang maju dan efisien diharapkan mampu meningkatkan
mutu, meningkatkan produksi, memperluas lapangan kerja, memperluas pasar,
baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain adalah dengan penggunaan
teknologi tepat guna, merubah perilaku petani dari subsisten menjadi petani
modern, serta memperhitungkan efisiensi usahatani dan selalu berorientasi pasar.
Sulawesi Selatan merupakan suatu daerah potensial untuk pengembang
kentang. Menurut Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Sulsel,
Memmy Lamahang, mengatakan, sepanjang 2010, produksi kentang mencapai
15.525 ribu ton. Jumlah itu diperoleh dari areal tanam seluas 1.308 ha di 24
kabupaten. "Saat ini dinas pertanian terus memacu produksi kentang dengan
penambahan luas areal tanaman. Untuk luas areal tanaman diprediksi akan
mengalami penambahan sekitar 1.236 ha.
Sektor pertanian sangat penting peranannya dalam perekonomian di
Kabupaten Enrekang. Sektor pertanian memberi kontribusi yang paling besar
terhadap PDRB. Sejak tahun 1998 sampai tahun 2013, khususnya komoditis
kentang di Kabupaten Enrekang mencapai 2.712,40 ton per tahun dan wilayah
Kecamatan paling tinggi produksinya adalah Kecamatan Alla dan Kecamatan
Masalle yang dapat mencapai 2.452 ton pertahun dengan luas lahan tanam 155
Ha.
3
Demi untuk meningkatkan hasil produksi tiap tahun, Pemerintah
Kabupaten Enrekang telah melakukan upaya-upaya untuk mencari investor baik
dari luar negeri maupun dalam negeri agar menanamkan modalnya di bidang
produksi kentang. Terbukti Pada akhir bulan Pebruari 2013, Kelompok Tani Mesa
Kada yang berdomisili di Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, dipastikan
akan melaksanakan panen akbar komoditas kentang. Panen akbar ini adalah yang
pertama bagi Kelompok Tani Mesa Kada, pasca panen raya kentang yang
dihadairi Sesmenristek Republik Indonesia. Jenis kentang yang dihasilkan adalah
kentang Donata dan kentang granola.
Sebagai tindak lanjut dari hasil komoditi tersebut, Dinas Perindustrian
dan Perekonomian Rakyat Kabupaten Enrekang, melalui bidang pemasaran telah
melakukan upaya untuk memasarkan hasil kentang tersebut. Menurut informasi
yang kami dapatkan dari Dinas Perekonomian dan Perindustrian Daerah, sudah
ada beberpa investor yang berminat untuk membeli hasil kerja keras Kelompok
tani Tani Mesa Kada tersebut. Komoditas kentang yang dihasilkan Kabupaten
Enrekang ini, merupakan salah satu komoditi kentang terbaik di tanah air.
Kabupaten Enrekang merupakan daerah yang dikenal mempunyai potensi
disektor pertanian yang dapat dikategorikan sebagai lahan pertanian (lahan kering)
dataran menengah-tinggi yang luas dan subur dengan kondisi iklim yang
mendukung untuk tumbuhnya berbagai jenis tanaman pertanian hortikultura,
terutama kentang yang bernilai ekonomis tinggi. Sebagian dari potensi
sumberdaya lahan ini sekarang merupakan "lahan tidur" yang belum dapat
dikembangkan dan diolah secara lebih intensif oleh pemiliknya.
4
Kegiatan pada sektor pertanian yang menyangkut proses produksi sampai
pada tingkat pendapatan selalu dihadapkan dengan situasi risiko (risk) dan
ketidakpastian (uncertainty). Risiko adalah peluang terjadinya kemungkinan
merugi dapat diketahui terlebih dahulu. Ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak
bisa diramalkan sebelumnya, dan karenanya peluang terjadinya merugi belum
diketahui sebelumnya. Sumber ketidakpastian yang penting di sektor pertanian
adalah fluktuasi hasil pertanian dan fluktuasi harga. Ketidakpastian hasil pertanian
disebabkan oleh faktor alam seperti iklim, hama dan penyakit serta
kekeringan. Jadi produksi menjadi gagal dan berpengaruh terhadap keputusan
petani untuk berusahatani berikutnya. Selain itu, ketidakpastian harga
meyebabkan fluktuasi harga dimana keinginan pedagang memperoleh keuntungan
besar dan rantai pemasaran yang panjang sehingga terjadi turun naiknya harga
(Soekartawi, Rusmadi, dan Damaijati, 1993). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
resiko usahatani adalah sesuatu yang tidak pasti yang mempunyai kemungkinan
merugikan petani dalam melakukan usahatani baik dibidang perkebunan maupun
peternakan dan lain-lain.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka rumusan
masalah dari proposal penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana elastisitas pendapatan dari, biaya bibit, biaya pupuk, biaya
pestisida dan biaya tenaga kerja dalam usahatani kentang terhadap faktor
resiko yang sering di alami oleh petani di Desa Masalle Kecamatan Masalle
Kabupaten Enrekang?
5
2. Bagaimana tingkat resiko dalam usahatani kentang yang di pengaruhi oleh
pengunaan lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja di Desa Masalle
Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang?
1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Sesusai dengan dengan rumusan masalah yang telah di rumuskan dan
sebagai upaya agar penelitian ini lebih terarah secara jelas, maka tujuan dari
penelitan yang akan di lakukan yaitu :
1. Untuk mengetahui elastisitas pendapatan dari penggunaan lahan, benih,
pupuk, pestisida dan tenaga kerja dalam usahatani kentang di Desa Masalle
Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang
2. Untuk mengetahui tingkat resiko usahatani kentang yang di pengaruhi oleh
penggunaan lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja di Desa Masalle
Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
Sedangkan kegunaan dari penelitian yang akan di lakukan yaitu sebagai
berikut :
1. Memberikan informasi dalam pengelolaan usahatani kentang untuk
memanfaatkan faktor produksi secara optimal.
2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut bagi yang yang
membutuhkannya.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Usahatani
Menurut Moehar (2001), usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan
atau mengelola aset dan cara dalam pertanian. Usahatani juga dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang mengorganisasi sarana produksi pertanian dan
teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian.
Soekartawi (2011), mengatakan bahwa usahatani adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang di miliki petani agar
berjalan secara efektif dan efisien dan memanfaatkan sumberdaya tersebut agar
memperoleh keuntungan yang setinggi – tingginya.
Usahatani adalah suatu organisasi produksi di lapangan pertanian dimana
terdapat unsur lahan yang mewakili alam, unsur tenaga kerja yang bertumpu pada
anggota keluarga tani, unsur modal yang beraneka ragam jenisnya dan unsur
pengelolaan atau manajemen yang perannya dibawakan oleh seseorang yang
disebut petani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan mencari keuntungan
atau laba. Tjakrawiralaksana dan Soeriatmadja dalam Hantari (2007).
Pada umumya ciri usahatani di Indonesia adalah kepemilikan lahan
sempit, pendapatan rendah, modal yang dimiliki rendah, pengetahuan rendah
sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani (Soekartawi, 2006).
Mosher dalam Shinta (2011), mengemukan bahwa ilmu usahatani
adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
orang melakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari
kedudukan pengusahanya sendiri atau ilmu usahatani yaitumenyelidiki cara-cara
7
seorang petani sebagai pengusaha dalam menyusun, mengatur danmenjalankan
perusahaan itu.
Sedangkan menurut Kadarsan dalam Shinta (2011), usahatani
adalah suatu tempat dimanaseseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola
unsur-unsur produksi seperti alam, tenagakerja, modal dan ketrampilan dengan
tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu dilapangan pertanian.Berdasarkan
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu usahatani adalah
ilmuterapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan
sumberdaya secara efisiendan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh
hasil maksimal. Sumber daya itu adalahlahan, tenaga kerja, modal dan manajemen
(Shinta, 2011).
Ilmu usahatani ( farm management ), yaitu bagian dari ilmu ekonomi
pertanian yang mempelajari cara-cara petani menyelenggarakanusahatani (Isaskar,
2014). Sedangkan usaha tani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang
terdapat di tempatitu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh
tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar
matahari, bangunan yang didirikan di atas tanah dsb.
Farm, yaitu sebagai suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi
dimana pertaniandiselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang
pemilik, penyakap ataupunmanger yang digaji (Isaskar, 2014)
8
2.2. Pendapatan dan Fungsi Pendapatan Cobb-Douglas
Secara umum pendapatan diartikan sebagai balas jasa faktor – fakto
produksi kerja, modal, dan alam dari kegiatan tertentu dengan cara mengurangi
berbagai biaya yang di keluarkan dari nilai produksi menurut Soekartawi dalam
Abd.Rahim (2012), di bedakan antara pendapatan kotor dan pendapatan bersih
atau keuntungan usahatani. Pendapatan kotor usahatani (gross fram income) di
sebut sebagai nilai produksi (value of production) atau penerimaan kotor (gross
retum) adalah nilai produksi usahatani dalam waktu tertentu baik yang dijual
maupun tidak dijual. Kemudian menurut Soekartawi (1994) penerimaan usahatani
merupakan perkalian antara produksi dengan harga jual.
Secara umum pendapatan bersih atau keuntungan merupakan selisih
antara pendapatan kotor dengan pengeluaran total. Secara teknis, pendapatan
dihitung dari hasil pengurangan antara total penerimaan (total revenue)dengan
total biaya (total cots). Kemudian dalan analisis ekonomi digolongkan juga
sebagaia fixed cost (biaya tetap) dan variable cost (biaya tidak tetap).
Fungsi pendapatan usaha pertanian di proxy dengan fungsi pendapatan
Cobb-Douglas yang dinormalakan dengan harga output. Diasumsikan bahwa
pengusaha (produsen) memaksimumkan keuntungan dari pada memaksimumkan
kepuasan (utilitas) usahanya maka fungsi pendapatan yang diturunkan dari fungsi
produksi Cobb-Douglas dapat diturunkan dengan teknik unit output price Cobb-
Douglas profit function (UOP-CDPF). Menurut Soekartawi (1994:231) fungsi
pendapatan tersebut merupakan fungsi yang melibatkan harga faktor produksi
yang telah dinominalkan dengan harga output.
9
2.3. Elastisitas Pendapatan
Menurut Soekartawi (2002) elastisitas pendapatan adalah persentase
perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input. Hal ini
menunjukkan bahwa suatu kegiatan itu tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan lain. Sehingga ada pola hubungan antara variabel yang
diselidiki dengan variabel-variabel lain yang perubahannya mempengaruhi
perubahan variabel yang diselidiki.
Elastisitas pendapatan adalah “Derajat Kepekaan” pendapatan
dicerminkan oleh adanya persentase tambahan produk karena tambahan input
satu persen. Elastisitas Pendapatan (Ep) = 2, berarti bahwa setiap tambahan 1%
input akan menambah produk 2%. Elastisitas suatu fungsi y = f(x), didefinisikan
sebagai hasil bagi fungsi marginal (y’) dengan fungsi rata-ratanya (ŷ) (David dan
Tatiek, 2001).
Rumus elastisitas pendapatan (Ep) :
Ep = = // = //Ep = x =
Nilai elastisitas pendapatan antara 0 dan 1 menunjukkan bahwa output
akan meningkat sejalan penambahan penggunaan input akan tetapi semakin kecil
nilai elastisitas pendapatan semakin kecil pula respon output terhadap
penambahan input. Nilai elastisitas pendapatan negatif mengimplikasikan bahwa
jika level penggunaan input meningkat maka output justru akan mengalami
penurunan (David dan Tatiek,2001).
10
Perhitungan Ep dengan memakai fungsi linier sederhana atau berganda
dengan cara mengalikan koefisien “b” dengan . Dalam bentuk fungsi Cobb-
Douglas, maka koefisien “b” sudah mencerminkan Ep dengan bukti sebagai
berikut :
I = axb2
= baxb-1 = b = b
b = x adalah elastisitas pendapatan
2.4. Faktor Resiko
Hampir setiap hari petani-petani dihadapkan pada kondisi usahatani dan
hasil produksi yang tidak pasti. Kejadian ini memiliki dampak yang signifikan
terhadap usahatani. Sebagai contoh : kondisi kurang hujan atau hujan terlalu
besar, kondisi tanaman-tanaman terserang penyakit dan hama yang menyebabkan
kerusakan, sehingga secara alami pertanian seringkali dianggap sebagai bagian
dari alam. Kondisi pasar yang dihadapi oleh petani juga sering mengandung
ketidakpastian. Ketika harga pasar tinggi petani tidak memiliki produk untuk
dijual, sebaliknya ketika petani berada dalam fase panen mereka menghadapi
harga pasar yang rendah. Harga dari komoditas pertanian sebagain besar
tergantung pada kekuatan lain (diluar kontrol petani) yang tidak bisa dikendalikan
oleh petani, sehingga pertanian dicirikan dengan kondisi yang penuh risiko dan
ketidakpastian (Debertin 2006).
11
Risiko merupakan kemungkinan kejadian yang akan menimbulkan
dampak kerugian. Dalam menjalankan suatu usahatani, setiap keputusan selalu
mengandung risiko. Oleh sebab itu kejelian menanggapi dan meminimalisir risiko
merupakan hal wajib yang harus dilakukan. Terutama agribisnis yang merupakan
tanaman hortikultuta yang rentang terhadap serangan hama dan penyakit akan
sangat membutuhkan penanganan faktor risiko yang efektif. Risiko dalam
agribisnis diantaranya risiko produksi, disini dapat dilihat dalam hal produk yaitu
produk tersebut gagal panen, dan rendahnya kualitas produk. Risiko produksi di
sektor pertanian lebih besar dibandingkan dengan sektor non pertanian karena
pertanian sangat berpengaruh oleh alam seperti cuaca, hama penyakit, suhu,
kekeringan, dan banjir. Risiko berubah secara regional dan tergantung pada jenis
dan kualitas tanah, iklim, dan penggunaan irigasi. Hampir setiap proses produksi
khususnya produksi pertanian, risiko memainkan peranan yang sangat penting
dalam keputusan penggunaan input, yang pada akhirnya berpengaruh pada
produktivitas (Just and Pope, 2009)
Resiko menrut (Herman Darmawi dan Soekarto), adalah sesuatu yang
selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan
tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya
atau tingkat kerugian yang pernah dialami oleh petani (Rp) dalam 1 kali musuim
tanam.
Kegiatan pada sektor pertanian yang menyangkut proses produksi selalu
dihadapkan dengan situasi risiko (risk) dan ketidakpastian (uncertainty). Risiko
adalah peluang terjadinya kemungkinan merugi dapat diketahui terlebih
12
dahulu. Ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak bisa diramalkan sebelumnya,
dan karenanya peluang terjadinya merugi belum diketahui sebelumnya. Sumber
ketidakpastian yang penting di sektor pertanian adalah fluktuasi hasil pertanian
dan fluktuasi harga. Ketidakpastian hasil pertanian disebabkan oleh faktor alam
seperti iklim, hama dan penyakit serta kekeringan. Jadi produksi menjadi gagal
dan berpengaruh terhadap keputusan petani untuk berusahatani berikutnya. Selain
itu, ketidakpastian harga meyebabkan fluktuasi harga dimana keinginan pedagang
memperoleh keuntungan besar dan rantai pemasaran yang panjang sehingga
terjadi turun naiknya harga (Soekartawi, Rusmadi, dan Damaijati, 2003).
2.5. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini beranjak dari satu tujuan penelitian yaitu untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi kentang baik di
kecamatan yang memiliki produksi tinggi, sedang maupun rendah. Untuk melihat
perbedaan tersebut maka digunakan faktor-faktor produksi sebagai berikut antara
nilai slop (kemiringan) lain luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja
yang diduga mempunyai pengaruh terhadap naik turunnya produksi padi di Desa
Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi
kentang maka dapat dianalisis penyebabnya. Untuk memperjelas gambaran
mengenai kerangka fikir, maka berikut ini disajikan skema kerangka fikir seperti
pada gambar 1.
13
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran.
Usahatani kentang
Produksi kentang
Pendapatan
Determinan pendapatanBiaya variabel (Faktor-faktor pendapatan) :
Luas lahan Harga bibit Upah tenaga kerja Harga pupuk Harga pestisida Dummy rasiko
ElastisitasPendapatan
14
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Masalle Kecamatan Masalle
Kabupaten Enrekang pada bulan Mei – Juli 2016. Dengan pertimbangan bahwa
Desa Masalle Kecamatan Msalle Kabupaten Enrekang merupakan salah satu
penghasil kentang terbesar di Kabupaten Enrekang karena didukung oleh kondisi
iklim dan tingkat kesuburan tanahnya lebih baik / cocok untuk budidaya tanaman
kentang.
3.2. Teknik Penentuan Sampel ( Sampling Design )
Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani yang mengusahakan
tanaman kentang di Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang yaitu
sebanyak 150 orang, kemudian dari banyaknya jumlah populasi diambil 20%
yang dijadikan sebagai sampel penelitian atau sebanyak 30 orang. Teknik
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah
purposive sampling atau pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dan data kuantitatif.
15
1. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan
dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu
gambaran umum objek penelitian.
2. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan
bilangan atau berbentuk angka.
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari sumber atau objek yang sedang diteliti melalui
observasi, pengisian kuesioner dan wawancara petani responden.
2. Data Sekunder..
Data sekunder sebagai data penunjang dikumpulkan melalui studi pustaka
seperti buku,literatur-literatur, sumber bacaan lain yang berkaitan dengan
topik penelitian,data dari kantor desa, balai penyuluhan pertanian, serta
instansi lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang di lakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengamatan secara
langsung terhadap aktifitas petani kentang di Desa Masalle Kecamatan
Masalle Kabupaten Enrekang.
16
2. Wawancara (interview), yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui
wawancara dengan petani kentang di Desa Masalleh Kecamtan Masalleh
Kabupaten Enrekang, dengan menggunakan kuesioner/daftar pertanyaan untuk
mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian.
3. Dokumentasi atau studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan
cara mencatat data-data dari dokumen atau arsip yang ada di Kantor Desa
Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang atau instansi terkait
penelitian ini.
3.5. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis Determinan produksi usahatani kentang di Desa
Masalleh Kecamatan Masalleh Kabupaten Enrekang dalam hal ini digunakan
analisis fungsi Cobb-Douglas dan elastisitas.
1. Analisis Cobb-Douglas
Analisis Cobb-Douglas menjelaskan hubungan antara pendapatan (I) dengan
aktor-faktor yang mempengaruhinya (X). Fungsi pendapatan yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara I dan X menggunakan fungsi pendapatan
Cobb-Douglas yang telah ditransformasikan kedalam bentuk linier
logaritmatik dimana variable yang dijelaskan atau dependen (I) adalah
pendapatan dan variable yang menjelaskan adalah atau independen (X) adalah
luas lahan,benih,pupuk,pestisida, dan tenaga kerja. Secara matematik fungsi
produksi Cobb-Douglass dapat di tulis sebagai berikut :
Y = b0 X1b1 X2
b2 X3b3 X4
b4 X5b5 DR e ( Soekartawi,2003)
17
Model Fungsi tersebut di tranformasikan ke dalam model linier
logaritmatik, maka model fungsi pendapatannya dapat di tulis sebagai berikut.
LnY1 = b0 + b1LnX1 + b2LnX2 + b3LnX3 + b4LnX4 + b5LnX5 + DR + e
Keterangan :
I = Pendaptan kentang yang dihasilkan dalam satu kali panen (Rp/Ha)
X1 = Harga bibit yang digunakan dalam satu kali masa tanam (Rp/kg)
X2 = Upah tenaga kerja yang digunakan dalam satu kali masa tanam (Rp/kg)
X3 = Harga pupuk yang digunakan dalam satu kali masa tanam dalam satuan
(Rp/kg)
X4 = Harga seluruh pestisida yang digunakan dalam satu kali masa tanam
diakumulasi dalam satuan liter (Rp)
DR = Dummy Resiko/ kerugian dalam 1 kali musim panen (Rp/Ha)
b1-b6 = Koefisien Regresi
e = Kesalahan (disturbance term)
Jadi pendapatan usaha pertanina merupakan selisih antara antara
penerimaan dan semua biaya yang betul – betul dikeluarkan. Soekartawi (1995)
pendapatan bersih atau keuntungan usaha pertanian dapat di rumuskan sebagai
berikut :
I = TR – TC ………………………………………………………(V.23)
atau
I = TVP – TFC……………………………………………………(V.24)
Keterangan :
I : Pendapatan
18
TR : total revenue
TVP : total value of the product
TC : total cost
TFC : total factor cost
Untuk memperoleh pendapatan maksimum (π) di gunakan rumus :
Py. MPxᵢ - Pxᵢ = 0
MPxᵢ = βᵢ Y/Xᵢ …………………………………………....(V.25)
Di mana :
Py : Harga output per unit
MPxᵢ : Produk marjinal
Pxᵢ : Harga rata – rata imput xᵢ per unit
βᵢ : koefisien regresi input xᵢ
Y : Output rata – rata
Xᵢ : Rata – rata jumlah penggunaan input xᵢ
Sehingga di peroleh :
NPMxᵢ = Pxᵢ………………………………………………………(V.26)
Dimana :
NPMxᵢ : nilai produk marjinal
Selanjutnya, fungsi pendapatan usaha pertanian di proxy dengan fungsi
pendapatan Cobb-Douglas yang dinormalakan dengan harga output. Diasumsikan
bahwa pengusaha (produsen) memaksimumkan keuntungan dari pada
memaksimumkan kepuasan (utilitas) usahanya maka fungsi pendapatan yang
diturunkan dari fungsi dari fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diturunkan
19
dengan teknik unit output price Cobb-Douglas profit function (UOP-CDPF).
Menurut Soekartawi (1994:231) fungsi pendapatan tersebut merupakan fungsi
yang melibatkan harga faktor produksi yang telah dinominalkan dengan harga
output.
Berkenan dengan input yang dipergunakan, Widodo. dkk (1986:45)
menotasikan fungsi pendapatan jangka pendek sebagai berikut :
I = pF(Xı ,…,Xm ; Zı ,…,Zn) - ∑ C Xᵢ ……………………………(V.27)
Di mana :
I : pendapatan jangka pendek
p : harga output
Cᵢ : harga input variabel ke – i
Zј : input tetap
Xı : input variabel
Dalam jangka pendek diasumsikan tidak terdapat perubahan teknologi
yang nyata, para petani menggunakan teknologi sehingga hanya variabel lain
selain teknologi saja yang digunakan terhadap pendapatan usahatani, misalnya
lahan, tenaga kerja,umur kepala keluarga, jumlah anggota keluarga, dan lain –
lain.
Pendaptan maksimum tercapai pada saat nilai produk marjinal sama dengan
harga input. Secara matematis dapat dirumuskan :
F(X,Z)P ……………. = cᵢ' i= 1,2,…m ……………………………...(V.28)
Xᵢ
20
Dengan menyatakan cᵢ = cᵢ'/p sebagai harga input ke – i yang dinormalkan, maka
persamaan (V.28) dapat di tulis :
F……….. = cᵢ i= 1,2,… m …………………………….........(V.29)
Xᵢ
Dengan men ormalkan persamaan (V.27), maka menjadi :
II* = …... = pF(Xı ,…,Xm;Zı ,…,Zn) - ∑ C Xᵢ*
…………………...(V.30)p
di mana : I* di kenal sebagai fungsi pendapatan UOP
Persamaan (V.30) dapat memecahkan kuantitas optimal input variabel,
yang di nyatakan sebagai Xᵢ*, yaitu sebagai fungsi harga input variabel yang
dinormalkan dan kuantitas tetap, maka persamaannya :
Xᵢ* = fᵢ (c,Z) i = 1,2, …, m ……………………………………...(V.31)
Dengan mensubtitusikan persamaan (V.31) ke (V.27), maka fungsi
pendapatan menjadi :
I = pF(Xı* ,…,Xm* ; Zı ,…, Zn) - ∑ C Xᵢ*…………………..(V.32)
atau
I = G (p,cᵢ, …cm ; Zı,…Zn) …………………………………….(V.33)
Persamaan (V.33) merupakan fungsi pendapatan tang memberikan nilai
maksimum pendaptan jangka pendek untuk setiap set nilai (p, c', Z). Dengan
melihat funfsi persamaan (V.33), maka selanjutnya dapat ditulis :
I = PG* (cᵢ ; Zј) …………………………………………………(V.34)
jika persamaan (V.34) di normalkan dengan harga output maka :
I
21
I* = …... = G*(cᵢ, …, cm ; Zı ,…,Zn) …………………………. .(V.35)p
Fungsi pendapatan Cobb-Douglas merupakan fungsi harga dari input
variabel yang dinormalkan dengan harga output dan sejumlah input tetap sehingga
mengatasi variasi yang kecil. Bila diasumsikan hubungan antara faktor – faktor
produksi merupakan fungsi produksi Cobb-Douglas, maka fungsi pendapatan
yang dinominalkan ditulis sebagai berikut :
I* = AI (cᵢ)ᵃͥ π(Zј) ᵝͥ ………………………………………………(V.36)
Dalam bentuk logaritma natural persamaan (V.36) dapat ditulis :
Ln I* = Ln A* + ∑ α * Ln Cᵢ* + ∑ β * Ln Zј …………………..(V.37)
Di mana :
I* : pendapatan yang dinormalkan dengan harga output
A* : intercept
ᵢ : koefisien harga input variabel
ᵢ : koefisien input tetap
C* : harga input variabel yang dinormalkan dengan harga output
Zј : input tetap
Fungsi pendapatan yang dinormalkan akan diturunkan dari fungsi produksi
Cobb-Douglas dapat deigunakan karena memberikan nilai elastisitas input –
output ( peubah harga output dan input) yang lebih baik dibanding dengan fungsi
pendapatan translog.
Dengan demikian kaida – kaida pada garis regresi juga berlaku pada
penyelesaian fungsi Cobb-Douglas dapat di tulis persamaan :
I = .Xıᵇ¹. X₂ᵇ². X3b3…………… X7
b7. e
22
Keterangan :
I : Variabel independen
X : Variabel dependen
a, b : Besaran yang diduga
e : Error Trem
Untuk mempermudah pendungaan persamaan, maka persamaan tersebut
diubah menjadi bentuk linear berganda sebagai berikut :
Ln I = f ( LnX1 + LnX2 + LnX3 + LnX4 + LnX5 + LnX6 +LnX7 + e
2. Analisis Elastisitas pendapatan
Menurut Soekartawi (2002) elastisitas pendapatan adalah persentase
perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input. Hal ini
menunjukkan bahwa suatu kegiatan itu tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan
dengan kegiatan-kegiatan lain. Sehingga ada pola hubungan antara variabel yang
diselidiki dengan variabel-variabel lain yang perubahannya mempengaruhi
perubahan variabel yang diselidiki.
Untuk mengetahui elastisitas pendapatan usahatani kentang terhadap
faktor resiko dapat di tunnjukkan dengan menggunakan pendekatan analisis
pendapatan Cobb-Douglas, sebagai teknik untuk mengetahui elastisitas
pendapatan, karena dalam fungsi pendapatan Cobb-Dauglas dapat dengan mudah
ditransfer ke bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan. Sedangkan
hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien
regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.
23
3.6. Defenisi Oprasional
Untuk memperjelas pengertian dan kesamaan dalam penafsiran data
variable yang diajukan dalam penelitian ini digunakan pengukuran dalam
penggunaan istilah–istilah sebagai berikut :
1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan), untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya.
2. Usahatani kentang adalah kegiatan petani untuk memproduksi kentang di
ladangnya dengan pertimbangan kondisi iklim yang sesuai dengan tanaman
tersebut.
3. Petani adalah semua orang yang berusahatani kentang di Desa Masalle
Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
4. Populasi adalah sekelompok individu yang hidup bersama-sama dalam
sebuah lingkungan/wilayah tertentu yang mempunyai karakteristik yang
cenderung sama.
5. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang terpilih sebagai objek
pengamatan.
6. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan usahatani kentang dan total
biaya usahatani kentang dinyatakan dengan rupiah (Rp).
7. Resiko adalah probabilitas/ketidakpastian suatu hasil yang berbeda dengan
yang diharapkan atau biasa juga dikatakan tingkat kerugian yang dialami
dalam suatu usahatani.
24
8. Modal dalah seluruh pengeluaran di luar pembelian input, yaitu semua biaya
produksi dikurangi biaya tenaga kerja, bibit, pupuk dan obat - obatan
(Rp/Ha).
9. Produksi usahatani kentang adalah jumlah produksi kentang di Desa Masalle
Kecamtan Masalle Kabupaten Enrekang yang di hasil dari kegiatan usahatani
yang di lakukan oleh petani selama satu kali musim panen yang dinyatakan
dalam satuan Kg.
10. Pupuk adalah nutrisi tanaman yang dibutuhkan selama proses produksi dan
diberikan ke tanaman secara berkala (Kg)
11. Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi
organisme pengganggu (liter atau Kg)
12. Bibit adalah benih yang telah berkecamba, pada umumnya sudah berbentuk
tanaman muda, ada akar, batang, dan daun meskipun sangat kecil.
13. Faktor resiko ialah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan
terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi
kebanyakan orang tidak menginginkannya.
14. Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan
variabel yang bersifat kualitatif (misal: jenis kelamin, ras, agama, perubahan
kebijakan pemerintah, perbedaan situasi dan lain-lain). Variabel dummy
merupakan variabel yang bersifat kategorikal yang diduga mempunyai
pengaruh terhadap variabel yang bersifat continue, atau biasa juga juga
disebut variabel boneka. Variabel dummy hanya mempunyai 2 (dua) nilai
yaitu 1 dan nilai 0, serta diberi simbol D.
25
15. Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel
dengan perubahan variable lainnya.
16. Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan dari output (pendapatan
usahatani) sebagai akibat dari persentase perubahan dari input (lahan, benih,
pupuk, pestisida, tenaga kerja).
17. Koefisien Determinasi (R2) pada regresi linear sering di artikan sebagai
seberapa besar kemempuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians
dari variabel terkait. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan
menkuadradkan koefisien kolerasi (R2).
18. Uji F-Statistik atau uji serentak adalah uji untuk melihat bagaimanakah
pengaruh semua variabel bebas secara bersama – sama terhadap variabel
terkaitnya. Atau untuk menguji apakah model statistik yang kita buat
baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.
19. Uji T-Statistik atau uji persial adalah suatu model regresi yang digunakan
untuk menguji bagaimana pengaruh masing – masing variabel bebasnya
secara sendiri sendiri terhadap variabel terkaitnya.
26
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Desa Masalle merupakan sala satu Desa yang terletak di Kecamatan
Masalle Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayahnya
adalah 1.300 ha. Jarak Desa Masalle dari pusat pemerintahan Kecamatan Masalle
sekitar ± 5KM, sedangkan jarak dari ibu kota Kabupaten sekitar 72 KM.
Secara Geografis Desa Masalle merupakan daerah yang berbukit-bukit dan
pegunungan dengan ketinggian 1035-1100 M diatas permukaan laut, dan kuantitas
curah hujan sebanyak 2000-3000 mm/tahun dengan suhu udara rata-rata 15ºC-
30ºC.
4.2 Letak Wilayah
Secara administrasi, Desa Masalle Kecamatan Masalleh Kabupaten
Enrekang berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Desa Buntu Sarong
Sebelah Selatan : Desa Singki
Sebelah Timut : Desa Mata Allo
Sebelah Barat : Kecamatan Enrekang
27
4.3 Keadaan Penduduk
4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Desa Masalle dipimpin oleh seorang kepala desa dengan jumlah penduduk
sebanyak 2.269 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.147 jiwa dan perempuan 1.122 jiwa
dengan jumlah 491 Kepala Keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Masalle KecamtanMasalle Kabupaten Enrekang, 2015
No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase %1
2
Laki-Laki
Perempuan
1147
1122
50,55
49,45
Jumlah 2269 100,00
Sumber : Monografi Desa Masalle, 2015
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk
menurut jenis kelamin laki- laki dengan jumlah 1.147 jiwa dengan persentase
50,55%. Sedangkan untuk pertumbuhan penduduk perempuan dengan jumlah
1.122 jiwa dengan persentase 49,45%.
28
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015
No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Persentase %1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 49
50 – 54
55 – 59
˂ 60
121
135
156
213
151
205
210
154
359
278
287
5,33
5,95
6,88
9,39
6,65
9,03
9,26
6,79
15,82
12,25
12,65
Jumlah 2269 100,00
Sumber : Data Desa Masalle, 2015
Berdasarkan Tabel 2 jumlah penduduk menurut kelompok usia, di
dominasi oleh golongan umur berkisar antara 20 – 34 tahun dengan jumlah 151
jiwa (6,65%). Hal ini menunjukkan bahwa tingginya usia produktif yang ada di
lokasi penelitian cukup tinggi dalam bidang pertanian bagi masyarakat petani agar
dapat berkembang lebih baik. Namun ada faktor lain yang dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan petani dalam usahatani, salah satunya adalah semakin tinggi
tingkat usia produktif dalam berusahatani namun tidak didukung oleh tingkat
pendidikan yang formal maka, tidak dapat merubah pola fikir yang tangkas bagi
petani.
29
4.3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Menurut Soejono (1976), kemampuan seseorang di dalam berusahatani
maupun ikut kegiatan di lingkungan sekelilingnya sebagian di tentukan oleh
tingkat pendidikannya, baik yang bersifat formal maupun yang informal. Tingkat
pendidikan pada umumnya dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang,
sampai pada tingkat pengusaha, terutama pada proses kecepatan dan ketepatan
dalam pengambilan keputusan usaha. Oleh karena itu, data penduduk berdasarkan
pendidikan merupakan hal yang cukup penting diketahui. Data penduduk
berdasarkan pendidikan di Desa Masalle dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase %1
2
3
4
5
SD
SLTP/MTS
SMA
D1-D3
S1-S3
639
251
198
42
29
55,13
21,66
17,08
3,62
2,51
Jumlah 1159 100,00
Sumber : Kantor Desa Masalle, 2015
Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Desa
Masalle Kecamatan Masalle memiliki persentase paling tinggi yaitu sekolah dasar
(SD) sebanyak 639 orang dengan persentase 55,13% dan paling rendah adalah
sarjana 29 orang dengan persentase 2,15%.
30
4.3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten
Enrekang sebagian besar adalah petani. Namun tidak semua penduduk Desa
Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang bermata pencaharian sebagai
petani karena ada juga sebagian masyarakat yang mata pencahariannya sebgai
tukang batu/tukang kayu, PNS, sopir/tukang ojek dan pedagang. Untuk lebih
jelasnya dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, 2015
No Mata Pecaharian Jumlah Jiwa Persentase %1
2
3
4
5
6
PNS
Pedagang
Petani/Peternak
Buruh Tani
Tukang Kayu/Tukang Batu
Sopir/Tukang Ojek
11
18
451
25
3
5
2,14
3,51
87,92
4,87
0,59
0,97
Jumlah 513 100,00
Sumber: Data Desa Masalle, 2015
4.4 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting dan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karna amat berhubungan dengan berbagai segi
kehidupan jasmani maupun rohani. Ketersedian saran dan prasarana tersebut tentu
memperlancar kegiatan masyarakat yang ada di Desa Masalle Kecamtan Masalle
Kabupaten Enrekang. Untuk lebih jelasnya rincian sarana dan prasarana yang ada
31
di Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang dapat kita lihat pada
Tabel 5.
Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Desa Masalle Kecamatan Masalle KabupatenEnrekang, 2015
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Kantor Desa
Kantor KUA
Kantor BPD
TK
SD
SMP
Mesjid/Musollah
Pustu/Posyandu
Pekuburan/TPU
Lapangan Sepak Bola
Lapangan Bola Volly
Lapangan Takrow
Lapangan Bulu Tangkis
Green House (Khusus Tanaman Kentang)
Pos Kambling
1
1
1
2
2
1
6
2
2
1
1
3
2
1
6
Sumber : Data Desa Masalleh, 2015
Berdasarkan Tabel 5 sarana dan prasarana yang ada di Desa Masalle
Kecamtan Masalle Kabupaten Enrekang sudah cukup memadai, seperti
terdapatnya sarana dan prasarana di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan
masyarakat, bidang olahraga, alat transportasi, alat komunikasi, bidang
keagamaan, perhubungan, lembaga kemasyarakata, organisasi, pertanian dan
pemerintahan. Jadi kita dapat mengetahui bahwa sarana dan prasarana sudah
cukup terpenuhi di dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
32
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karasteristik Responden
Karakteristik respoden merupakan faktor internal dari petani yang
menggambarkan keadaan dan kondisi status responden dalam kegiatan usaha yang
di jalankannya. Responden dalam penelitian ini adalah petani kentang. Adapun
identitas responden di Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang
meliputi kelompok umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha tani, jumlah
tanggungan keluarga dan luas lahan yang di usahakan.
5.1.1 Umur Responden
Umur merupakan faktor penentu dalam segala aktivitas masing-masing
responden guna memaksimalkan tenaga kerja dan modal yang digunakan selama
proses berusahatani. Dalam bidang pertanian tingkat umur merupakan faktor
penting, semakin mudah umur kekuatan untuk dapat bekerja lebih maksimal.
Pada umumnya petani yang berusia muda (usia produktif) sehat mempunyai
ketahanan fisik yang lebih besar jika dibandingkan dengan petani yang sudah tua.
Petani yang masih mudah lebih fleksibel dalam usahataninya. Secara rinci
deskripsi umur responden pada wilayah penelitian disajikan pada tabel 6.
Tabel 6. Komposisi Umur Responden Pada Usahatani Kentang di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang. 2015
No Umur (Tahu) Jumlah Orang Persentase %1
2
3
24 – 34
35 – 45
46 – 56
8
12
10
26.67
40
33,33
Jumlah 30 100,00
33
Sumber : Data Primer Setela diolah, 2015
Tabel 6 Menjelaskan bahwa komposisi umur responden berbeda-beda
dimana jumlah penduduk responden terbanyak yaitu dengan komposisi umur 35 -
45 tahun sebanyak 12 orang atau 40%, responden berumur 46 – 56 tahun
sebanyak 10 orang atau 33,33%, responden berumur antara 24 – 34 tahun
sebanyak 8 orang atau 26,67%. Dimana hal tersebut menunjukan bahwa pada
umumnya responden yang berumur 35-45 tahun berada pada usia produktif untuk
melakukan pekerjaan.
5.1.2 Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan responden merupakan jenjang pendidikan yang formal
yang telah dilalui responden yang mana digunakan untuk mengelolah usaha.
Semakin tinggi tingkat pendidikan formal yang ditempuh responden maka
semakin mampu dia mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan
proses usahatani tersebut. Tingginya rata-rata tingkat pendidikan masyarakat
sangat penting bagi kesiapan bangsa mengahadapi tantangan global dimasa depan.
Tingkat pendidikan akan berkaitan dengan pola fikir seseorang, Namun
demikian untuk kegiatan tertentu tingkat pendidikan tidak berdampak signifikan
hal ini berkaitan langsung maupun tidak langsung terhadap jenis kegiatan yang
mereka lakukan.
Tigkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau
masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam
periliku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal berusahatani.
34
Tingkat pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama dalam
menerima hal baru, serta pendidikan dapat mempengaruhi pandangan hidup dan
tata nilai orang sedemikian rupa sehingga ia tidak begitu saja menerima tata cara
bertingkah laku yang diluar dari kebiasaanya (Suhardjo,2013).
Hasil penelitian yang telah diperoleh berdasarkan tingkat pendidikan
responden diuraikan pada tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Pendidikan Responden di Desa Masalle Kecamatan MasalleKabupaten Enrekang ,2015
No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden(Orang)
Persentase %1
2
3
4
TT SD
SD
SLTP
SLTA
1
13
10
6
3,33
43,33
33.33
20,01
Jumlah 30 100,00
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
Tabel 7 menjelaskan tentang klasifikasi responden berdasarkan tingkat
pendidikannya dalam usahatani, khususnya usahatani kentang di Desa Masalle
Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang sangat beragam yaitu terdiri atas TTSD,
SD, SMP, dan SMA. Adapun jumlah responden terbanyak yaitu untuk tingkat
pendidikan SD sebanyak 13 orang dengan persentase 43,33 %, sedangkan jumlah
responden terkecil yaitu pada tingkat pendidikan TTSD sebanyak 1 orang dengan
persentase 3,33% dan tingkat pendidikan SLTP sebanyak 10 orang dengan
persentase 33,33% dan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 6 orang dengan
persentase 20%.
35
Tingginya persentase responden yang tamat SD menunjukan bahwa
responden dalam penelitian memiliki tingkat pendidikan yang masih dibawah
rata-rata, meski demikian mereka mampu mengatasi perubahan-perubahan
keadaan yang akan menimpa usahataninya dengan mengandalkan pengalaman.
Tetapi pada dasarnya setiap responden telah mengenyam pendidikan walaupun
dalam tingkat yang berbeda-beda.
5.1.3 Pengalaman Responden Dalam Berusahatani
Pengalaman berusahatani dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah
dijalani, dirasakan, ditanggung oleh petani dalam menjalankan kegiatan usahatani
dengan mengarahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai tujuan usaha
tani, yaitu memperoleh pendapatan bagi kebutuhan hidup petani dan keluarganya.
Keputusan petani yang diambil dalam menjalankan kegiatan usahatani lebih
banyak mempergunakan pengalaman, baik yang berasal dari dirinya maupun
pengalaman petani lain. Pengalaman berusahatani merupukan faktor yang cukup
menunjang seorang petani dalam meningkatkan produktivitas dan kemampuan
kerjanya dalam berusahatani, petani di Desa Masalle Kecamatan Masalle yang
paling lama berusahatani selama 35 tahun dan yang baru dalam berusahatani
selama 6 tahun, disamping itu pengalaman berusahatani juga memberikan dampak
terhadap tingakat pengetahuan petani dalam berusahatani. Adapun klasifikasi
pengalaman berusahatani oleh responden di Desa Masalle Kecamatan Masalle
Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada table 8.
36
Tabel 8. Klasifikasi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di DesaMasalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
No Pengalaman Berusahatani
(Tahun)
Jumlah (Orang) Persentase %1
2
3
4
5
6 – 11
12 – 17
18 – 23
24 – 29
30 – 35
6
5
7
3
9
20
16,67
23,33
10
30
Jumlah 30 100,00
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2015
Tabel 8 menunjukan bahwa pengalaman berusahatani responden dalam
penelitian ini sangat beragam, mulai dari yang paling lama berusahatani yaitu 30-
35 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 30%, selanjutnya 24-29 tahun
sebanyak 3 orang atau 10%, 18-23 tahun sebanyak 7 orang atau 23,33%, 12-17
tahun sebanyak 5 orang atau 16,67%, dan yang memiliki tingkat pengalaman
masih dibawah yaitu 6-11 tahun sebanyak 6 orang atau 20%.5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga
Setiap keluarga di dalamnya terdapat beberapa orang yang menjadi
tanggungan kepala keluarga, konsekuensinya adalah kepala keluarga harus
melakukan usaha-usaha memperoleh pendapatan agar mampu memenuhi
kebutuhan keluarganya. Besar kecilnya tanggungan keluarga akan menentukan
perilaku petani dalam usahataninya. Makin besar jumlah tanggungan keluarga,
maka makin dinamis dalam usahtaninya karena ia terdorong oleh tanggung jawab
37
terhadap keluarganya. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani responden
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah Petani Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga diDesa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
No Jumlah Tanggungan Keluarga(Orang)
Jumlah (Orang) Persentase %1
2
3
1 – 2
3 – 4
5 – 6
8
15
7
26,67
50
23,33
Jumlah 30 100,00
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden
memiliki jumlah tanggungan 3-4 sebanyak 15orang (50%) dan terdapat 7 orang
yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 5-6 orang (22,33%). Umumnya
petani yang memiliki banyak tanggungan keluarga mungkin merasakan beban
yang berat kerena terkait dengan besarnya biaya rumah tangga yang harus
dikeluarkan oleh mereka sebagai kepala keluarga. Namun disisi lain banyaknya
jumlah tanggungan keluarga merupakan potensi pula bagi mereka karena anggota
keluarga yang di tanggung dapat membantu secara langsung atau menjadi tenaga
kerja dalam usahataninya. Apabila jika anggota keluarga masih tergolong dalam
usia produktif, berarti anggota keluarga dapat memberikan tambahan penghasilan
keluarga.
38
5.1.5 Luas Lahan yang Diusahakan
Luas lahan yang dimiliki oleh petani sangat berpengaruh pada produksi
yang dihasilkan. Luas lahan garapan sangat berpengaruh terhadap petani dalam
mengelolah usahataninya. Lahan atau yang lebih dikenal dengan tanah merupakan
faktor utama dalam usahatani. Hal ini dikarenakan tanaman maupun hewan
memanfaatkan tanah sebagai media tumbuh maupun tempat tinggalnya. Untuk
lebih jelasnya mengenai luas lahan yang dimiliki oleh petani responden di Desa
Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang dapat di lihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Jumlah Petani Responden Menurut Luas Lahan yang Diusahakan diDesa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
No Luas Lahan Jumlah (Orang) Persentase %1
2
0,15 – 0,27
0,28 – 0,40
24
6
80
20
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa jumlah petani responden yang
memiliki luas lahan 0,15-0,27 ha adalah sebanyak 24 orang petani dengan
persentase 80%, dan terdapat 6 orang petani responden yang memiliki luas lahan
0,28-0,40 ha dengan persentase sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa luas
lahan yang dimiliki oleh petani responden di Desa Masalle Kecamatan Masalle
masih tergolong kecil karena budidaya tanaman kentang terbilang rumit.
39
5.2 Elastisitas Pendapatan Tanaman Kentang
Analisis dalam memperoleh pendapatan pada tanaman kentang di Desa
Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang dilakukan dengan menghitung
tingkat input yang digunakan terhadap tingkat (output) pendapatan yang
diperoleh. Analisis yang digunakan yaitu fungsi pendapatan Cobb-Douglass.
Determinan yang diduga berpengaruh dalam usahatani kentang adalah luas lahan,
luas lahan berpengaruh terhadap pendapatan karena semakin luas lahan yang
diusahakan dalam berusahatani maka tingkat pendapatan semakin besar,
begitupun sebaliknya, harga bibit adalah nilai barang (bibit) yang ditentukan
dalam bentuk rupia, upah tenaga kerja adalah hak pekerja yang diterimah dan
dinyatakan dalam bentuk uang (Rp) sebagai imbalan atas pekerjaannya, harga
pupuk, pestisida, serta dummy resiko atau kerugian.
Faktor-faktor tersebut merupakan input-input utama yang digunakan dalam
usahatani kentang. Hasil pendugaan fungsi pendapatan dalam usahatani kentang
di Desa Masalle Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang dapat dilihat pada
Tabel 11.
40
Tabel 11. Hasil Estimasi Determinan Usahatani kentang di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
Variabel Koefisien t_Statistik(Uji T)
Probabilitas
C 15.96473*** 5.551536 0.0000Luas Lahan 0.130847*** 3.658031 0.0013Harga Bibit 0.052345ns 1.010067 0.3230Upah T.Kerja 0.146539ns 0.656691 0.5179Harga Pupuk -0.010267ns -0.179253 0.8593Harga Pestisida -0.082322ns -1.093833 0.2854Dummy Resiko -0.101596*** -6.542702 0.0000R-Square = 0,782222 ***) : Signifikan (∝ = 1%)F-Statistik = 13.76865 **) : Signifikan (∝ = 5%)Prob (F-Statistik) = 0.000001 *) : Signifikan (∝ = 10%)
ns : Non Signifikan (tidak signifikan)Sumber : Data Primer setelah dioleh, 2016
Tabel 11. Dapat di peroleh persamaan analisis fungsi Cobb-Douglass
usahatani kentang di Desa Masalle Kecamtan Masalle Kabupaten Enrekang
adalah sebagai berikut :
Ln I : 15,96473 + 0,130847 LnX1 + 0,052345 LnX2 + 0,146539 LnX3 –
0,010267 LnX4 – 0,082322 LnX5 – 0,101592 DR
Keterangan :
I = Income (Pendapatan)
X1 = Luas Lahan
X2 = Harga Bibit
X3 = Upah Tenaga Kerja
X4 = Harga Pupuk
X5 = Harga Pestisida
Dr = Dummy Resiko
41
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa nilai
Probabilitas ( F-Statistik ) adalah 0,000001 dan berpengaruh nyata pada tingkat
kepercayaan 99 persen ( α = 1% ). Hal ini berarti bahwa keenam variabel bebas (
Luas lahan, harga bibit, upah tenaga kerja, harga pupuk, harga pestisida dan
Dummy resiko ) yang digunakan dalam model untuk menganalisis determinan
pendapatan petani berfaktor resiko pada usahatani kentang berpengaruh secara
bersama-sama (silmutanously) terhadap variasi naik turunnya pendapatan petani
tersebut. Hasil analisis juga memberikan pemahaman bahwa model yang
digunakan untuk menduga pendapatan petani dalam program pengembangan
usahatani kentang mampu menjelaskan variasi total pendapatan usahatani kentang
sebesar 78 persen dan sisanya sebesar 22 persen dipengaruhi oleh variabel yang
tidak di ketahui.
Hasil pendugaan dalam analisis parsial di atas juga menunjukkan bahwa
variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kentang adalah luas
lahan (Tabel 11). Variabel luas lahan mempunyai nilai koefisien regresi sebesar
0,130847. Nilai koefisien dari variabel tersebut menunjukkan korelasi positif dan
berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 persen (0,0013 < 0,01) terhadap
pendapatan petani. Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara kuantitatif
apabila luas lahan petani bertambah satu hektar, maka pendapatan petani akan
meningkat sebesar 13 persen.
Nilai koefisien variabel harga bibit adalah 0,052345 artinya berkorelasi
positif terhadap pendapatn petani, tetapi secara statistik tidak berpengaruh nyata
pada taraf kepercayaan 90 persen (0,052 > 0,1). Karena berkorelasi negatif, maka
42
secara kuantitatif apabila harga bibit bertambah satu persen akan menyebabkan
pendapatan petani kentang menurun sebesar 0,52 persen, sedangkan nilai
koefisien variable upah tenaga kerja adalah 0,146539 berkorelasi positif terhadap
pendapatan petani, tetapi tidak berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90
persen, begitupun nilai koefisien variabel harga pupuk yang sebesar -0,010267
berkolerasi negatif terhadap pendapatan petani, tetapi tidak berpengaruh nyata
pada taraf kepercayaan 90 persen, dan nilai koefisien harga pestisida adalah -
0,082322 juga berkolerasi negatif terhadap pendapatan peatani, tetapi tidak
berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90 persen.
Variabel Dummy resiko mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -
0,010596 . Nilai koefisien dari variabel tersebut menunjukkan korelasi negatif dan
berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 persen (-0,1015 < 0,01) terhadap
pendapatan petani. Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara kuantitatif
apabila tingkat resiko/kerugian bertambah sebesar 1 persen maka akan
mengakibatkan pendapatan petani di Desa Msalle menurun sebesar 0,01 persen..
Berdasarkan hasil pendugaan statistik tersebut dapat dipahami bahwa
pendapatan petani dalam usahatani kentang dipengaruhi oleh faktor luas lahan dan
Dummy resiko. Semakin bertambah luas lahan seorang petani maka akan semakin
meningkatkan pendapatannya. Demikian pula dummy resiko, semakin
meningkatnya resiko pada usahatani kentang maka akan merugikana bagi petani
karena berpengaruh pada pendapatan petani itu sendiri. Kenyataan ini terkadang
tidak sejalan dengan tujuan petani yang ingin senantiasa memperoleh keuntungan
baik secara ekonomi, sociadan lingkungan.
43
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian analisis determinan berfaktor resiko
usahatani kentang di Desa Masalle Kecamatan Masalle kabupaten Enrekang
sebagai berikut :
1. Elastisitas pendapatan pada usahatani kentang di Desa Masalle dapat dilihat
dari nilai koefisien regresi hasil estimasi. Elastisitas dari masing – masing
faktor pendapatan yang bertanda positif (signifikan) yaitu luas lahan, harga
bibit, dan upah tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa tingkat pengaruh faktor
pendapatan yang berpengaruh positif akan meningkatkan hasil pendapatan
dalam usahatani kentang. Sedangkan elastisitas faktor pendapatan yang bernilai
negatif (non signifikan) yaitu harga pupuk, harga pestisida, dummy resiko yang
menunjukkan bahwa dengan peningkatan harga pupuk, harga pestisida, dan
dummy resiko maka pendapatan usahatani kentang di Desa Masalle Kecamatan
Masalle Kabupaten Enrekang akan menurun.
2. Tingkat resiko dalam usahatani kentang di Desa Masalle Kecamatan Masalle
Kabupaten Enrekang berpengaruh negatif pada tingkat pendaptan petani
sehingga menyebabkan kerugian.
44
6.2. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan serta kesimpulan maka disarankan :
1. Untuk meningkatkan pendapatan pada usahatani kentang di Desa Masalle
Kecamatan Masalle dapat dilakukan dengan cara memperhatikan faktor –
faktor yang mempengaruhi pendapatan secara tepat terutama pengunaan pupuk
dan pestisida harus tepat guna, tepat dosis mengingat harganya yang semakin
naik sehingga dapat menekan pendapatan.
2. Penanggulangan resiko harus dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi
tingkat kerugian yang cukup besar.
45
DAFTAR PUSTAKA
Afriatini. 2013. Analisis Usahatani Kentang. (Online) http://pse.litbang.Pertanian.. Diakses tanggal 12 April 2016
Anonim 2010.Kabupaten Enrekang.Wikipedia Ensiklopedia Bebas
Anton.Feriady. 07/02/2013. Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yangMempengaruhi Usahatani Sawi Pahit. http://umb.ac.id. Diakses tanggal 25Oktober 2016.
BPS Sulawesi Selatan, 2010. Sulawesi Selatan Dalam Angka. Badan PusatStatistik Sulawesi Selatan. Makassar
Firtiani Ridwan. 2016. Analisis Determinan Usahatani Pada Sawah Terhadap AlihFungsi Lahan Kakao di Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah, Makassar.
Hantari, Indiarti. 2007. Analisis Pendapatan dan Produksi Usahatani KentangLahan Sempit. ). Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial EkonomiPertanian, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Hadisaputro, S. 1973. Biaya dan Pendapatan di Dalam Usahatani. DepartemenEkonomi Pertanian UGM. Yogyakarta.
Rahim, Abd. Dkk. 2012. Model Analisis Ekonometrika Pertanian. Badan penerbitUNM MAKASSAR.
Rudiah Nasution. 2006. Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, dan Tenaga KerjaTerhadap Pendapatan Usahatani Nenas. http:// Jurnal Agribisnis.Departemen Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian UniversitasSumatera Utara Medan. Di Akses 29 November 2016
Sartika. 2012. Efisiensi Produksi Kentang di Provinsi Aceh (Online)http://respository. Diakses Tanggal 12 April 2016
Santoso, Boedi. 2014. Pendugaan Heritabilitas Ketahanan Beberapa VarietasKentang (Solanum tuberosum) Terhadap Lalat Pengorok Daun(Liriomyza huidobrensis). http://Jurnal Agroland 15 : 251, Desember2014 ISSN : 085.Diakases 29 Oktober 2016.
Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta
46
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan KhususFungsi Produksi Cobb-Douglas. Grafindo persada Jakarta.
Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis ( pendekatan kuantitatif, kualitatif danR & D). Alfabeta. Bandung
Sumarni, 2011. Analisis Faktor-Faktor Pendapatan Usahatani BawangMerah.skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah, Makassar.
Suratiyah. 2015. Ilmu Usahatani Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
Prawirokusumo S. 2009. Ilmu Usahatani. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta
Oktaviana. Nadia. 2014. Analisis Usahatani Kentang (Solanum tuberosum)Varietas Atlantik. http://Jurnal Program Studi Agribisnis maret 2014.Diakses 28 Oktober 2016
Yelsi. Rahmi. 2011. Analisis Perbandingan Pendapatan Dan KeuntunganUsahatani Antara Kentang Konsumsi Dengan Kentang Bibit DiKecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. http;// Jurnal FakultasPertanian Universitas Andalas Padang, 2011. Diakses 28 Oktober 2016
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Desa Masalle Kecamatan Masalle
49
Lampiran 2. Foto Dokumentasi Penelitian
Gambar 2. Dukumentasi Bersama Bapak Camat Masalle
Gambar 3. Wawancara bersama salah seorang peatani yang sekaligussebagai ketua kelompok tani.
50
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Untuk Petani Kopi Arabika Di KelurahanKalimbua Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang
Tanggal wawancara :…………………………; NomorResponden:………………..................
Dusun: ………………………………………..:Desa : …………………………..
Kecamatan :…………………………………..
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : ……………………………………………...
2. Umur : ....................................... tahun
3. Pendidikan : TT SD / SD / SLTP / SLTA / Diploma /
Sarjana
4. Pekerjaan Pokok : ……………………………………………..
5. Pekerjaan Sampingan : ……………………………………………...
6. Pengalaman Berusahatani :………………………………………………
7. Luas Lahan : ....................................... ha
8. Jumlah Tanggungan Keluarga : ....................................... orang
9. Lokasi Tanam : Jarak........... km, dalam desa, luar desa, luar
kecamatan
B. USAHA KENTANG
1. Luas Lahan yang Diusahakan : ........... ha
2. Polatanam per tahun : ..................
3. Besarnya resiko per musim tanam (Rp) :…………….
51
4. Penggunaan Faktor Produksi
No. Faktor Produksi Satuan Jumlah(unit)
Harga(Rp/Unit)
Nilai(Rp)
1. Benih kg
2. Pupuk
a. Urea kg
b. Za kg
c. NPK Kg
d. Sp36 kg
3. Pestisida
a. Decis l/kg
b. Tabas l/kg
a. bom l/kg
5. Tenaga Kerja yang Digunakan
No. UraianKegiatan TKDalamKeluarga
(HOK)
TK LuarKeluarga(HOK)
1. Pengolahan Tanah
2. Persemaian
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5 a. Pemupukan
b. Penyiangan
6. Pasca Panen
7. Pengendalian OPT
8. Pengairan
9. Panen
52
6. Biaya Pendapatan
No. Uraian Biaya (Rp) Total Biaya (Rp)
1. Bibit2. Pupuk3. Pestisida4. TenagaKerja
a. Pengolahan Tanah
b. Persemaian
c. Penanaman
d. Pemeliharaan
e. Pemupukan
f. Penyiangan
g. Pengendalian OPT
5. Panen
6. Pasca Panen
7.Produksi
a. Produksi :……………..ton
8. Harga jual kentang per kg: Rp. ..............................
9. Pendapatan per 1 kali musim tanam :Rp………………
10. Pajak Lahan : R
53
Lampiran 4. Identitas Responden
NO Nama UmurResponden Responden (Thn) Tingkat Pengalaman Luas Jumlah
1 Latif Qaedah 49 Pendidikan Berusahatani (THN) Lahan (Ha) Tanggungan2 Accong B 40 SLTA 20 0,3 43 Cudding 30 SD 20 0,2 64 Wali 40 TT SD 10 0,2 55 Saharuddin 27 SD 20 0,25 66 Santi' 50 SLTP 12 0,15 37 Supardi 35 SD 35 0,3 68 Sada' 27 SLTP 15 0,2 39 Sapri S 30 SLTA 6 0,25 210 Arman 24 SD 10 0,15 211 Burhan 50 SD 9 0,2 112 Nayan 45 SD 30 0,3 313 Sahudi 50 SD 30 0,25 414 Accong Sukiman 47 SLTP 35 0,2 615 Sapri K 30 SD 30 0,3 316 Sattu 35 SD 15 0,15 217 Darianto 35 SD 20 0,2 418 Basir Seli 50 SLTP 15 0,2 419 Yusuf 50 SLTA 25 0,25 320 Basri B 55 SLTP 35 0,2 121 Hasrul 45 SLTA 35 0,2 222 Sabang 55 SLTA 20 0,2 423 Jamaluddin 32 SLTP 35 0,4 624 Tamri Raba' 40 SD 10 0,2 225 Paruti 45 SLTP 20 0,2 326 Salama' 35 SD 25 0,25 427 Acong 52 SLTP 10 0,25 328 Suherman 42 SLTP 30 0,3 529 Basri L 30 SLTA 25 0,2 430 Ansar Sigi' 35 SD 12 0,2 2
Jumlah 1210 SLTP 20 0,25 4Rata-Rata 40,33333333 _ 634 6,9 107Maksimum 55 _ 21,13333333 0,23 3,566666667Minimum 24 _ 35 0,4 6
_ 6 0,15 1
53
Lampiran 5. Jumlah Produksi dan Penerimaan Usahatani Kentang
Nomor Luas Produksi Harga per PenerimaanResponden Lahan (Ha) Kentang (Kg) kg (Rp) (Rp)
1 0,3 3000 8000 240000002 0,2 2500 8000 200000003 0,2 2700 8000 216000004 0,25 2500 8000 200000005 0,15 2600 8000 208000006 0,3 2600 8000 208000007 0,2 2400 8000 192000008 0,25 2800 8000 224000009 0,15 2700 8000 21600000
10 0,2 2700 8000 2160000011 0,3 2700 8000 2160000012 0,25 2800 8000 2240000013 0,2 2700 8000 2160000014 0,3 2600 8000 2080000015 0,15 2300 8000 1840000016 0,2 2500 8000 2000000017 0,2 2500 8000 2000000018 0,25 2800 8000 2240000019 0,2 2700 8000 2160000020 0,2 2700 8000 2160000021 0,2 2800 8000 2240000022 0,4 2900 8000 2320000023 0,2 2400 8000 1920000024 0,2 2700 8000 2160000025 0,25 2800 8000 2240000026 0,25 2400 8000 1920000027 0,3 2700 8000 2160000028 0,2 2600 8000 2080000029 0,2 2600 8000 2080000030 0,25 2900 8000 23200000
Jumlah 6,9 79600 240000 636800000Rata-Rata 0,23 2653,333333 8000 21226666,67Per Ha 1 11536,23188 34782,609 92289855,07
54
Lampiran 7. Data Pendapatan Petani Kentang di Desa Masalle
Nomor Luas PenerimaanResponden Lahan (Ha) (Rp) Biaya Pedapatan
1 0,3 24000000 Total (Rp) (Rp)2 0,2 20000000 766.014 23.233.9863 0,2 21600000 1.070.368 18.929.6324 0,25 20000000 1.203.718 20.396.2825 0,15 20800000 1.108.375 18.891.6256 0,3 20800000 1.240.313 19.559.6877 0,2 19200000 835.730 19.964.2708 0,25 22400000 1.114.224 18.085.7769 0,15 21600000 914.759 21.485.24110 0,2 21600000 1.268.997 20.331.00311 0,3 21600000 1.135.011 20.464.98912 0,25 22400000 836.498 20.763.50213 0,2 21600000 1.074.324 21.325.67614 0,3 20800000 1.411.308 20.188.69215 0,15 18400000 882.569 19.917.43116 0,2 20000000 1.741.060 16.658.94017 0,2 20000000 1.456.366 18.543.63418 0,25 22400000 1.248.093 18.751.90719 0,2 21600000 869.199 21.530.80120 0,2 21600000 1.468.697 20.131.30321 0,2 22400000 1.371.513 20.228.48722 0,4 23200000 1.135.725 21.264.27523 0,2 19200000 789.795 22.410.20524 0,2 21600000 1.171.702 18.028.29825 0,25 22400000 1.180.172 20.419.82826 0,25 19200000 814.017 21.585.98327 0,3 21600000 853.002 18.346.99828 0,2 20800000 942.423 20.657.57729 0,2 20800000 1.107.572 19.692.42830 0,25 23200000 1.300.532 19.499.468
Jumlah 6,9 636800000 1.318.798 21.881.202Rata-Rata 0,23 21226666,67 33.630.874 603.169.126Per Ha 1 92289855,07 1.121.029 20.105.638
4874039,674 87415815,4
58
Lampiran 8. Data Hasil Regresi Sebelum Di LN (Transformasi Log Natural)
Pendapatan Lahan (Ha) B. Bibit TK B. Pupuk B.Pestisida Dummy ResikoNO I X1 X2 X3 X4 X5 DR
1 23.233.986 0,30 15000 79130 2891 134967 02 18.929.632 0,20 14000 76923 3460 130280 13 20.396.282 0,20 12500 73636 2471 134280 04 18.891.625 0,25 11000 77647 2533 126194 15 19.559.687 0,15 14500 78667 2594 141308 16 19.964.270 0,30 10000 78529 3800 131180 17 18.085.776 0,20 11500 78947 3167 130280 18 21.485.241 0,25 12500 74167 3800 101629 09 20.331.003 0,15 14500 80000 2533 135500 010 20.464.989 0,20 12000 74474 3257 130280 011 20.763.502 0,30 11000 76522 3588 132056 012 21.325.676 0,25 12500 77143 3257 126568 013 20.188.692 0,20 10500 78000 2533 130280 014 19.917.431 0,30 10000 76000 2889 131180 115 16.658.940 0,15 15000 78333 2829 198231 116 18.543.634 0,20 15000 74286 3800 129115 117 18.751.907 0,20 14500 85714 3519 122280 118 21.530.801 0,25 12500 74375 3455 124206 019 20.131.303 0,20 14500 73750 3167 122280 020 20.228.487 0,20 15000 75652 3081 130280 021 21.264.275 0,20 10000 75484 2591 138280 022 22.410.205 0,40 15000 74800 2870 144000 023 18.028.298 0,20 14500 72727 3353 131542 124 20.419.828 0,20 12500 77273 3455 130280 025 21.585.983 0,25 12000 78667 2984 136226 026 18.346.998 0,25 10000 79500 2533 129469 127 20.657.577 0,30 11000 74400 2889 134967 028 19.692.428 0,20 15000 77778 3257 131542 129 19.499.468 0,20 14500 76250 3167 129115 130 21.881.202 0,25 10500 72963 3677 152657 0
Keterangan :1. I = Pendapatan2. X1 = Biaya Bibit3. X2 = Tenaga Kerja4. X3 = Biaya Pupuk5. X4 = Biaya Pestisida6. Dr = Dummy Resiko (0 = Tidak Pernah Rugi (Resiko) ; 1 = Pernah Rugi (Resiko)
Dalam 3 Kali Musim Panen
59
Lampiran 9. Data Regresi Setelah Di LN (Transformasi Log Natural)
No I X1 X2 X3 X4 X5 DR1 16,96113 -1,20397 9,615805 11,27885 7,969228 11,81278 02 16,75624 -1,60944 9,546813 11,25056 8,149024 11,77744 13 16,83086 -1,60944 9,433484 11,20689 7,812552 11,80768 04 16,75423 -1,38629 9,305651 11,25993 7,837291 11,74558 15 16,78898 -1,89712 9,581904 11,27297 7,86086 11,8587 16 16,80945 -1,20397 9,21034 11,27123 8,242756 11,78433 17 16,71064 -1,60944 9,350102 11,27654 8,060435 11,77744 18 16,88288 -1,38629 9,433484 11,21407 8,242756 11,52908 09 16,82766 -1,89712 9,581904 11,28978 7,837291 11,81673 010 16,83423 -1,60944 9,392662 11,2182 8,088606 11,77744 011 16,84871 -1,20397 9,305651 11,24533 8,185211 11,79098 012 16,87542 -1,38629 9,433484 11,25341 8,088606 11,74853 013 16,82063 -1,60944 9,259131 11,26446 7,837291 11,77744 014 16,80711 -1,20397 9,21034 11,23849 7,968627 11,78433 115 16,62846 -1,89712 9,615805 11,26873 7,947527 12,19719 116 16,73564 -1,60944 9,615805 11,21567 8,242756 11,76846 117 16,74681 -1,60944 9,581904 11,35877 8,165795 11,71407 118 16,885 -1,38629 9,433484 11,21688 8,147446 11,7297 019 16,81779 -1,60944 9,581904 11,20844 8,060435 11,71407 020 16,8226 -1,60944 9,615805 11,2339 8,033036 11,77744 021 16,87254 -1,60944 9,21034 11,23167 7,859764 11,83704 022 16,92503 -0,91629 9,615805 11,22257 7,962067 11,87757 023 16,70745 -1,60944 9,581904 11,19447 8,117593 11,78708 124 16,83202 -1,60944 9,433484 11,2551 8,147446 11,77744 025 16,88755 -1,38629 9,392662 11,27297 8,001118 11,82207 026 16,72498 -1,38629 9,21034 11,28351 7,837291 11,77119 127 16,84359 -1,20397 9,305651 11,21721 7,968627 11,81278 028 16,79574 -1,60944 9,615805 11,26161 8,088606 11,78708 129 16,7859 -1,60944 9,581904 11,24177 8,060435 11,76846 130 16,90114 -1,38629 9,259131 11,19771 8,209967 11,93595 0
60
Lampiran 6. Hasil Rekap Biaya Variabel
Nomor Total Pupuk Urea Pupuk ZA Pupuk NPK Ponska Pupuk Sp36Responden Satuan (Kg) Nilai (Rp) Harga Bibit Satuan (Kg) Nilai (Rp) Satuan (Kg) Nilai (Rp) Satuan (Kg) Nilai (Rp) Satuan (Kg) Nilai (Rp) Satuan (Kg) Nilai (Rp) Harga Pupuk
1 250 3750000 15000 50 135000 25 62500 50 160000 35 105000 160 462500 2890,632 150 2100000 14000 25 135000 25 62500 50 160000 25 75000 125 432500 3460,003 150 1875000 12500 75 135000 25 62500 50 160000 25 75000 175 432500 2471,434 200 2200000 11000 50 135000 50 125000 75 160000 50 150000 225 570000 2533,335 150 2175000 14500 60 135000 50 125000 25 80000 25 75000 160 415000 2593,756 250 2500000 10000 50 135000 75 125000 50 160000 50 150000 150 570000 3800,007 200 2300000 11500 55 135000 50 125000 50 160000 25 150000 180 570000 3166,678 250 3125000 12500 25 135000 50 125000 25 160000 50 150000 150 570000 3800,009 150 2175000 14500 50 135000 50 125000 75 160000 50 150000 225 570000 2533,3310 200 2400000 12000 55 135000 50 125000 50 160000 25 150000 175 570000 3257,1411 300 3300000 11000 75 202500 50 125000 25 240000 50 150000 200 717500 3587,5012 200 2500000 12500 50 135000 27 125000 50 160000 50 150000 175 570000 3257,1413 200 2100000 10500 75 135000 50 125000 50 160000 50 150000 225 570000 2533,3314 250 2500000 10000 50 135000 50 125000 75 240000 50 150000 225 650000 2888,8915 150 2250000 15000 50 135000 50 125000 50 160000 25 75000 175 495000 2828,5716 200 3000000 15000 50 135000 25 125000 50 160000 50 150000 150 570000 3800,0017 200 2900000 14500 27 135000 50 125000 35 160000 50 150000 162 570000 3518,5218 250 3125000 12500 45 135000 50 125000 50 160000 50 150000 165 570000 3454,5519 200 2900000 14500 50 135000 65 125000 50 160000 50 150000 180 570000 3166,6720 200 3000000 15000 35 135000 50 125000 35 160000 50 150000 185 570000 3081,0821 200 2000000 10000 50 135000 45 125000 50 160000 50 150000 220 570000 2590,9122 350 5250000 15000 75 202500 50 125000 75 240000 50 150000 250 717500 2870,0023 200 2900000 14500 50 135000 25 125000 50 160000 45 150000 170 570000 3352,9424 200 2500000 12500 50 135000 50 125000 45 160000 50 150000 165 570000 3454,5525 200 2400000 12000 45 135000 46 125000 50 160000 50 150000 191 570000 2984,2926 250 2500000 10000 50 135000 50 125000 50 160000 75 150000 225 570000 2533,3327 300 3300000 11000 50 135000 50 125000 75 240000 50 150000 225 650000 2888,8928 200 3000000 15000 50 135000 50 125000 50 160000 45 150000 175 570000 3257,1429 200 2900000 14500 60 135000 50 125000 45 160000 50 150000 180 570000 3166,6730 250 2625000 10500 25 135000 50 125000 50 160000 50 150000 155 570000 3677,42
Total Harga PupukBibit
55
Pengolahan Tanah Penanaman Penyiangan Panen Total Upah TKJumlah (org) Nilai (Rp) Jumlah (org) Nilai (Rp) Jumlah (Org) Nilai (Rp) Jumlah (Org) Nilai (Rp) Jumlah (Orang) Upah(Rp) Nilai (Rp)
8 640.000 4 240.000 4 240.000 7 700.000 23 1.820.000 79130,434 300.000 3 180.000 2 120.000 4 400.000 13 1.000.000 76923,082 150.000 4 240.000 2 120.000 3 300.000 11 810.000 73636,366 420.000 2 120.000 3 180.000 6 600.000 17 1.320.000 77647,066 480.000 3 180.000 2 120.000 4 400.000 15 1.180.000 78666,675 375.000 4 240.000 2 120.000 6 600.000 17 1.335.000 78529,414 320.000 4 240.000 4 240.000 7 700.000 19 1.500.000 78947,374 340.000 7 420.000 7 420.000 6 600.000 24 1.780.000 74166,676 480.000 3 180.000 3 180.000 6 600.000 18 1.440.000 80000,005 375.000 4 240.000 5 300.000 5 500.000 19 1.415.000 74473,686 420.000 7 420.000 2 120.000 8 800.000 23 1.760.000 76521,744 320.000 3 180.000 3 180.000 4 400.000 14 1.080.000 77142,866 480.000 6 360.000 2 120.000 6 600.000 20 1.560.000 78000,008 600.000 7 420.000 3 180.000 7 700.000 25 1.900.000 76000,004 300.000 2 120.000 2 120.000 4 400.000 12 940.000 78333,334 320.000 4 240.000 3 180.000 3 300.000 14 1.040.000 74285,714 320.000 4 240.000 2 240.000 4 400.000 14 1.200.000 85714,293 210.000 6 360.000 2 120.000 5 500.000 16 1.190.000 74375,006 450.000 5 300.000 7 420.000 6 600.000 24 1.770.000 73750,006 480.000 5 300.000 6 360.000 6 600.000 23 1.740.000 75652,178 640.000 7 420.000 8 480.000 8 800.000 31 2.340.000 75483,876 450.000 6 360.000 6 360.000 7 700.000 25 1.870.000 74800,008 560.000 6 360.000 3 180.000 5 500.000 22 1.600.000 72727,274 300.000 7 420.000 3 180.000 8 800.000 22 1.700.000 77272,734 320.000 3 180.000 3 180.000 5 500.000 15 1.180.000 78666,673 255.000 2 120.000 2 120.000 3 300.000 10 795.000 79500,004 320.000 6 360.000 8 480.000 7 700.000 25 1.860.000 74400,008 680.000 6 360.000 6 360.000 7 700.000 27 2.100.000 77777,783 225.000 5 300.000 5 300.000 7 700.000 20 1.525.000 76250,007 490.000 7 420.000 6 360.000 7 700.000 27 1.970.000 72962,96
56
Insektisida Fungisida FungisidaCuracron Dithane Antracol Total Harga PestisidaBotol (l) Nilai (Rp) Satuan (Kg) Nilai (Rp) Satuan (Kg) Nilai (Rp) Satuan Nilai Harga Pestisida0,40 113920 1 110000 1 100000 2,40 323920 134966,670,25 57850 0,50 55000 0,50 60000 1,25 172850 138280,000,25 57850 0,50 55000 0,50 55000 1,25 167850 134280,000,30 92150 0,75 65000 0,75 70000 1,80 227150 126194,440,10 26850 0,30 35000 0,25 35000 0,65 96850 149000,000,40 113920 0,85 80000 0,80 75000 2,05 268920 131180,490,25 57850 0,50 55000 0,50 65000 1,25 177850 142280,000,30 57850 0,75 65000 0,70 55000 1,75 177850 101628,570,10 26850 0,35 40000 0,25 30000 0,70 96850 138357,140,25 57850 0,50 55000 0,50 50000 1,25 162850 130280,000,40 113920 0,90 90000 0,85 80000 2,15 283920 132055,810,30 92150 0,75 67000 0,80 75000 1,85 234150 126567,570,25 57850 0,50 55000 0,50 50000 1,25 162850 130280,000,40 113920 0,85 80000 0,80 75000 2,05 268920 131180,490,10 26850 0,30 75000 0,25 27000 0,65 128850 198230,770,25 57850 0,50 55000 0,55 55000 1,30 167850 129115,380,25 57850 0,50 50000 0,50 45000 1,25 152850 122280,000,30 92150 0,75 66000 0,65 53000 1,70 211150 124205,880,25 57850 0,50 50000 0,50 45000 1,25 152850 122280,000,25 57850 0,50 55000 0,50 50000 1,25 162850 130280,000,25 57850 0,50 65000 0,50 50000 1,25 172850 138280,000,50 150000 1 110000 1 100000 2,50 360000 144000,000,25 57850 0,50 55000 0,45 45000 1,20 157850 131541,670,25 57850 0,50 55000 0,50 50000 1,25 162850 130280,000,30 92150 0,60 65000 0,65 54000 1,55 211150 136225,810,30 92150 0,55 60000 0,75 55000 1,60 207150 129468,750,40 113920 1 110000 1 100000 2,40 323920 134966,670,25 57850 0,50 55000 0,45 45000 1,20 157850 131541,670,25 57850 0,55 60000 0,50 50000 1,30 167850 129115,380,30 92150 0,7 90000 0,75 85000 1,75 267150 152657,14
57
Lampiran 10. Analisis regresi determinan usahatani kentang di Desa MasalleKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.
Dependent Variable: IMethod: Least SquaresDate: 10/26/16 Time: 13:50Sample: 1 30Included observations: 30
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 15.96473 15.96473 5.551536 0.0000X1 0.130847 0.130847 3.658031 0.0013X2 0.052345 0.052345 1.010067 0.3230X3 0.146539 0.146539 0.656691 0.5179X4 -0.010267 -0.010267 -0.179253 0.8593X5 -0.082322 -0.082322 -1.093833 0.2854Dr -0.101596 -0.101596 -6.542702 0.0000
R-squared 0.782222 Mean dependent var 16.81401Adjusted R-squared 0.725410 S.D. dependent var 0.072194S.E. of regression 0.037831 Akaike info criterion -3.510433Sum squared resid 0.032917 Schwarz criterion -3.183487Log likelihood 59.65650 Hannan-Quinn criter. -3.405841F-statistic 13.76865 Durbin-Watson stat 1.720490Prob(F-statistic) 0.000001
-.08
-.04
.00
.04
.08
16.6
16.7
16.8
16.9
17.0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Residual Actual Fitted
61
RIWAYAT HIDUP
Haslinda, lahir di Palopo pada tanggal 24 Mei 1993,
merupakan anak pertama dari pasangan Suramin dan Hasna.
Penulis masuk Sekolah Dasar Sekolah Dasar pada tahun
1999 di SDN 64 BT.
Ampang Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dan tamat tahun 2005.
Tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negri
3 ALLA Kalosi di Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang dan lulus tahun 2008.
Tahun 2008 penulis melanjutkan Sokolah Menengah Atas Muhammadiyah Kalosi
din Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang dan lulus tahun 2011.
Pada tahun 2012 penulis diterimah menjadi mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh. Penulis diterimah sebagai mahasiswa
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan
penulis pernah melakukan kulia kerja profesi (KKP) di Desa Bontomarannu
Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dan pernah magang di “UD.Sejati”
Desa Bontomarannu Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Tugas akhir
dalam pendidikan tinggi di selesaikan dengan menulis skripsi yang bejudul
“Analisis Determinan Pendapatan Berfaktor Resiko Pada Usahatani Kentang di
Desa Masalle Kecamtan Masalle Kabupaten Enrekang.