ANALISIS IMPLEMENTASI QUALITY CONTROL UNTUK
MEMINIMALISIR DEFECT DAN REWORK
PADA PT. RAJAWALI TANJUNGSARI
ARTIKEL ILMIAH
Oleh:
ANGGUN DWI SASMITA
2015310050
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2019
1
ANALISIS IMPLEMENTASI QUALITY UNTUK
MEMINIMALISIR DEFECT DAN REWORK
PADA PT. RAJAWALI TANJUNGSARI
Anggun Dwi Sasmita
STIE Perbanas Surabaya
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Quality Control
untuk meminimalisir defect pada produk “karung plastik” dan implementasi
Quality Control untuk meminimalisir rework pada produk “karung plastik”.
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Rajawali Tanjungsari, yang beralamatkan di
Jl. Raya Trosobo Km 23 desa Tanjungsari kecamatan Taman Sidoarjo. Data
dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis tematik.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Quality Control
sangat penting untuk dilakukan pada produk karung plastik di PT. Rajawali
Tanjungsari karena dalam setiap proses produksi dilakukan proses Quality
Control, sehingga dengan adanya implementasi Quality Control dapat
meminimalisir terjadinya defect pada karung plastik dan implementasi Quality
Control juga dapat meminimalisir terjadinya rework pada karung plastik di PT.
Rajawali Tanjungsari.
Kata Kunci: Implementasi, Quality Control, defect, rework
PENDAHULUAN
PT. Rajawali Tanjungsari
adalah anak cabang dari PT.
Rajawali Nusantara Indonesia yang
didirikan pada tanggal 11 April 1988
berdasarkan akta No. 3 dan telah
mendapatkan pengesahan dari
Menteri BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) melalui surat keputusan No.
KEP–27/S.MBU/2004 sebagai
perusahaan yang bergerak dibidang
penyamakan kulit. Perusahaan yang
beralamatkan di Jl. Raya Trosobo
Km 23 desa Tanjungsari kecamatan
Taman Sidoarjo ini pada awal
didirikan hanya melayani jasa
penyamakan tanpa menyediakan
bahan bakunya. Berkembangnya PT.
Rajawali Tanjungsari menjadi
2
perusahaan besar, barulah
menyediakan stok bahan baku kulit
dan melanyani sistem pemesan
sesuai order. PT. Rajawali
Tanjungsari pada tahun 2008
memperoleh keuntungan bersih
sebesar dua milyar dari yang
sebelumnya selama lima tahun
terakhir selalu mengalami kerugian.
Tanggal delapan Januari 2009 PT.
Rajawali Tanjungsari melakukan
ekspor perdana bukan kulit yaitu
berupa mesin pembuatan kulit
dengan tujuan Cairo Mesir.
Pengendalian kualitas (Quality
Control) adalah mengembangkan,
mendesain, memproduksi, dan
memberikan layanan produk bermutu
yang paling ekonomis, paling
berguna dan selalu memuaskan para
pelanggannya. Quality Control
dalam pelaksanaanya dilakukan
dengan cara menetapkan standar
yang tepat untuk suatu produk.
Tampai, Sumarauw, & Pondaag
(2017: 1645), mendefinisikan bahwa
Tugas dari Quality Control
mencakup monitoring, uji tes dan
memeriksa semua proses produksi.
Tujuan Quality Control adalah agar
tidak terjadi barang yang tidak sesuai
dengan standar mutu yang
diinginkan terus-menerus dan bisa
mengendalikan, menyeleksi, menilai
kualitas, sehingga konsumen merasa
puas dan perusahaan tidak rugi.
Dalam proses produksi perlu
dilakukan pemantauan sehingga
dapat memastikan hasil akhir dapat
memenuhi standar kualitas yang
diterapkan oleh perusahaan. Ketika
perusahaan menemukan cacat pada
hasil produksi, perusahaan akan
melakukan evaluasi hal-hal yang
mengalami kendala dalam proses
operasional sehigga melalui
perbaikan yang dilakukan dapat
menghasilkan produksi yang
berkualitas. Inti dari tugas Quality
Control adalah menguji, memeriksa,
meneliti, menganalisis proses
produksi sehingga produk yang
dihasilkan sesuai dengan standar
kualitas yang layak diedarkan kepada
masyarakat. Kerusakan pada produk
ada yang tidak bisa diperbaiki
(defect) dan bisa diperbaiki (rework).
Hasil observasi menunjukkan
masih adanya kenaikan produk yang
masih diperlukan rework pada
masing-masing proses produksi yang
ada di PT. Rajawali Tanjungsari
Pada produk yang masih diperlukan
pengerjaan kembali biasanya
berhubungan dengan karung dan
plastik yang tidak sesuai dengan
standar. Produk yang defect
mengalami kenaikan berdasarkan
informasi dari QC dikarenakan tidak
ada data terkait yang menjelaskan.
Penjelasan diatas menjelaskan bahwa
pada tahun 2017 kualitas produk
masih belum baik oleh karena itu,
masih diperlukan adanya
pengendalian kualitas (Quality
Control) yang baik.
Penjelasan di atas yang
menunjukkan kinerja QC di PT.
Rajawali Tanjungsari belum cukup
baik di tahun 2017, membuat peneliti
ingin lebih mengetahui seberapa
besar pengaruh Quality Control
pada PT. Rajawali Tanjungsari untuk
menjaga kualitas produk yang juga
berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan dan juga nama brand pada
tahun 2018. Pada penelitian ini akan
meneliti bagaimana kinerja Quality
Control pada tahun 2018. Penelitian
ini sangat penting untuk dilakukan
karena peneliti ingin mengetahui
3
lebih jauh tentang pengaruh
implementasi Quality Control pada
PT. Rajawali Tanjungsari dan untuk
memberikan informasi kinerja dari
divisi QC pada tahun 2018 bulan
Januari–Juni. Berdasarkan latar
belakang dan fenomena yang terjadi
pada PT. Rajawali Tanjungsari,
maka pada penelitian ini akan fokus
pada judul “Analisis Implementasi
Quality Control Untuk
Meminimalisir Defect dan Rework
Pada PT. Rajawali Tanjungsari”.
KERANGKA TEORITIS
Kaizen
Istilah (kaizen) sendiri berasal
dari dua kata yaitu (kai) yang berarti
mereformasi,merubah,
memodifikasi, memeriksa, dan
menguji serta (zen) yang berarti
berbudi luhur dan kebaikan (imai ,
1986: Macpherson,2015). Pada
intinya kaizen merupakan perubahan
yang lebih baik (Macpherson, 2015:
3). Itulah mengapa kaizen sangat
baik digunakan dalam semua industri
karena kaizen merupakan perbaikan
terus menerus.
Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya memiliki
peranan yang penting bagi pihak
manajemen suatu perusahaan agar
dapat memiliki pemahaman dalam
melakukan penetapan harga pokok
pada produk yang dihasilkan. Hal itu
dapat meningkatkan dan juga
mempertahankan kualitas produk
yang secara tidak langsung dapat
menjamin kelancaran penerimaan
pendapatan atas laba dari penjualan
yang terjadi.
Quality Control
Heizer dan Render (2014:
244), mendefinisikan kualitas adalah
kesuluruhan dari fitur dan
karakteristik sebuah barang atau jasa
yang menggunakan kemampuannya
untuk memenuhi kebuthan yang
telah dijanjikan. Kualitas yang baik
dapat dilihat dari berbagai
pandangan konsumen sesuai dengan
dimensinya. Pengendalian kualitas
(Quality Control) merupakan
pengendalian yang bertujuan untuk
mengembangkan dan melakukan
layanan produk bermutu.
Defect
Kholmi dan Yuningsih (2009: 136),
mendefinisikan produk cacat (defect)
merupakan yang dihasilkan tidak
memenuhi standar yang telah
ditetapkan. Produk yang cacat berarti
suatu barang atau jasa yang
dihasilkan dalam proses produksi
memiliki kekurangan yang
menyebabkan nilai atau mutunya
kurang sempurna. Menurut Bustamin
dan Nurlela (2007: 136),
mendefinisikan produk cacat (defect)
adalah yang dihasilkan dalam proses
produksi, dimana produk yang
dihasilkan tersebut tidak sesuia
dengan standart mutu yang
diterapkan, tetapi masih bisa di
perbaiki dengan mengeluarkan biaya
tertentu.
Zero Defect
Philip Crosby dalam Munjiati
(2015), mendefinisikan kualitas
adalah “Zero Defects”, yaitu
kesesuaian seratus persen dengan
spesifikasi produk. Manajemen
perusahaan harus mengambil biaya
kualitas sebagai bagian dari sistem
keuangan.
4
Rework
The Canadian International
Development Agency (CIDA),
mendefinisikan rework sebagai
mengerjakan sesuatu paling tidak
satu kali lebih banyak yang
disebabkan oleh ketidakcocokan
terhadap hasil yang ingin dicapai.
Rework sebagai melakukan
pekerjaan di lapangan lebih dari satu
kali ataupun aktifitas yang
menghilangkan pekerjaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Rework
merupakan pegerjaan kembali untuk
produk yang tidak memenuhi
standart agar bisa dijual ke
konsumen.
Kerangka pemikiran yang mendasari
penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka pemikiran
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang setiap datanya diperoleh secara
langsung dengan mendatangi objek
yang diteliti untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan. Penelitian
ini menggunakan metode Analisis
tematik yang disebut sebagai cara
pandang yang mampu melihat
sesuatu dari data, terkait fenomena
tertentu, berdasarkan tema-tema
yang muncul dai informasi umum.
Data yang digunakan dalam
penelitan ini yaitu data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh
dari tangan pertama untuk analisis
berikutnya untuk menemukan solusi
atau masalah yang diteliti. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian
Standar Kualitas
Proses produksi
Defect Rework
Analisis
Kesimpulan
Quality Control
5
ini yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi oleh waktu
penelitian selama satu bulan yaitu
dengan magang di perusahaan PT.
Rajawali Tanjungsari dan pada
sampel penelitian hanya pada satu
perusahaan yaitu PT. Rajawali
Tanjungsari.
Sumber Data
Pada penelitian ini sumber data
primer didapatkan melalui kegiatan
pengumpulan data yaitu wawancara
dengan responden, melakukan
observasi langsung di lapangan serta
dokumentasi saat wawancara dan
observasi. Selain menggunakan data
primer, penelitian ini juga
menggunakan data sekunder. Data
sekunder yaitu data yang bersumber
dari catatan yang ada pada
perusahaan dan dari sumber lainnya.
Data sekunder pada penelitian ini
yaitu data mengenai kerusakan
produk karung plastik yang telah
didapat peneliti satat melakukan
observasi langsung pada PT.
Rajawali Tanjungsari.
Narasumber
Narasumber pada penelitian
ini yaitu tiga orang divisi Quality
Control di PT. Rajawali Tanjungsari
untuk dikulik informasi mengenai
strategi yang digunakan untuk
memelihara dan menjaga kualitas
produk karung plastic dengan metode
wawancara.
Teknik Pengupulan Data
Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling
strategis dalam sebuah penelitian,
sebab tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data yang
akurat, sehingga tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data peneliti
tidak akan bisa mendapatkan data
yang memenuhi standar yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2016: 224).
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh atau
dikumpulkan melalui Wawancara
(dengan nara sumber), Dokumentasi
(foto-foto saat observasu, dan
Observasi (magang di perusahaan).
Teknik Keabsahan Data
Teknik yang digunakan untuk
mengukur keabsahan data dalam
penelitian ini yaitu dengan
triangulasi. Sugiyono (2016: 241),
mendefinisikan bahwa triangulasi
adalah teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik keabsahan sata dengan metode
triangulasi teknik. Triangulasi teknik
yaitu peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda
untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Teknik pengumpulan data
yang dimaksud berupa wawancara,
observasi, dan dokumentasi
(Sugiyono, 2016: 241).
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada
penelitian ini akan dilakukan setelah
semua data diperoleh dan berhasil
dikumpulkan dan diolah dengan baik.
Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu analisis
tematik. Menurut Hayes dalam
(Indrayanti, Yuniarti, dan Kim, 2008)
Teknik analisis tematik merupakan
proses mengkode informasi yang
6
dapat menghasilkan daftar tema,
model tema atau indicator yang
kompleks, kualifikasi yang biasanya
terkait dengan tema itu, atau hal-hal
di antara gabungan dari yang telah
disebutkan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
PT. Rajawali Tanjungsari adalah
anak cabang dari PT. Rajawali
Nusantara Indonesia yang didirikan
pada tanggal 11 April 1988
berdasarkan akta No. 3 dan telah
mendapatkan pengesahan dari
Menteri BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) melalui surat keputusan No.
KEP–27/S.MBU/2004 sebagai
perusahaan yang bergerak dibidang
penyamakan kulit. Perusahaan yang
beralamatkan di Jl. Raya Trosobo
Km 23 desa Tanjungsari kecamatan
Taman Sidoarjo.
Visi dan Misi
Visi:
Menjadi perusahaan terkemuka di
Indonesia dalam bidang industri
penyamakan kulit dan industri
karung plastik.
Misi:
1. Menjadi perusahaan yang
terpercaya, menyediakan
produk bermutu tinggi dan
pelayanan terbaik bagi mitra
kerja untuk menguasai
pangsa pasar.
2. Membangun organisasi yang
solid dengan prosedur yang
jelas tanpa mengurangi
efisiensi.
3. Mengh
asilkan produk berkualitas
tinggi yang didukung oleh
teknologi terdepan.
Penerimaan Karyawan
PT. Rajawali Tanjungsari
membuka lowongan pekerjaan hanya
ketika perusahaan membutuhkan
karyawan baru untuk ditempatkan
dibagian tertentu. Sistem penerimaan
yang dilakukan oleh perusahaan
adalah melalui rekomendasi
perekrutan pegawai baru oleh staf
atau karyawan yang sudah bekerja
atau merupakan pegawai lama, baru
kemudian diangkat menjadi pegawai
di PT. Rajawali Tanjungsari. Di PT.
Rajawali Tanjungsari terdapat 3
macam tenaga kerja, yaitu karyawan
tetap, karyawan PKWT (kontrak)
dan borongan kerja.
Pembinaan Karir
Pembinaan karir pada PT.
Rajawali Tanjungsari dilakukan
sesuai dengan masing-masing
bidang. Pembinaan karyawan
dilakukan agar kualitas kerja
semakin meningkat. Selain itu,
perusahaan juga memberikan
training Sumber Daya Manusia
(SDM) dan memotivasi kepada para
karyawan baru yang belum
memahami pekerjaan yang akan
dikerjakan guna kelancaran
produksi. Pembinaan karyawan ini
biasanya di lakukan setiap 6 bulan
sekali. Terdapat tunjangan dalam
pensiun, PHK, Kompensasi, dan
Promosi.
Hasil Produk
Produk yang dihasilkan PT. Rajawali
Tanjungsari berupa karung plastik
7
dengan berbagai ukuran yaitu
sebagai berikut:
a. Karung polos :
1) Karung polos ukuran 60 x 96 cm
2) Karung polos ukuran 65 x 100
cm
3) Karung polos ukuran 65 x 115
cm
4) Karung polos ukuran 56 x 90 cm
b. Karung printing :
1) Karung printing ukuran 58 x 92
cm
2) Karung printing ukuran 58 x 94
cm
3) Karung printing ukuran 59 x 99
cm
c. Inner plastik
1) Inner plastik ukuran 62 x 112 cm
2) Inner plastik ukuran 62 x 115 cm
3) Inner plastik ukuran 62 x 118 cm
Bahan Baku
Bahan–bahan yang digunakan untuk
proses produksi adalah:
a. Biji plastik poly propyline
b. Biji plastik poly ethyline
c. Kapur (kalsium)
d. Tinta sm solvent
Mesin Produksi
Mesin–mesin yang digunakan untuk
menunjang kelancaran proses
produksi yaitu:
a. Mesin extruder/flat yarn
b. Mesin extruder film
c. Mesin circulair loom
d. Mesin cutting sewing
e. Mesin cutting sealing
f. Mesin printing
g. Mesin bale press
Peralatan produksi yang digunakan
untuk menunjang kelancaran
produksi adalah:
a. Handpallet
b. Timbangan digital
c. Timbangan neraca
d. Gerobak atau kereta
e. Bobin atau closs
f. Pipa besi
g. Meteran
h. Skala up
Proses Produksi
Proses produksi pembuatan
karung plastik PT. Rajawali
Tanjungsari melalui beberapa
tahap. Berikut ini adalah
tahap–tahap proses produksi
karung plastik:
a. Bagian extruder
Pada bagian extruder ada 2 proses
produksi, antara lain:
I. P
roses pembuatan benang plastik
Untuk proses pembuatan
benang plastik diproses dengan
menggunakan mesin extruder/flat
yarn yaitu bahan baku yang berupa
biji plastik secara otomatis
dipanaskan hingga lebur kemudian
keluar menjadi lembaran plastik lalu
dipotong menjadi pita yang
digulung menggunakan bobin
sehingga menjadi gulungan benang.
II. P
roses pembuatan inner
Untuk proses pembuatan
benang plastik diproses dengan
menggunakan mesin extruder film.
Pada proses ini hal yang ditentukan
adalah baha baku, lebar inner, dan
ketebalan inner.
b. Bagian circulair loom
Yaitu gulungan benang
plastik dalam jumlah tertentu
dibawa ke bagian circulair loom
untuk dirajut atau dianyam pada
mesin circulair loom sesuai dengan
ukuran karung yang digunakan,
8
sehingga menjadi karung plastik
yang masih dalam bentuk gulungan.
Bagian finishing
Pada proses ini terdapat 5 tahap,
antara lain:
a). Proses cutting
Proses cutting karung plastik
karung plastik yang masih dalam
bentuk gulungan dibawa ke bagian
cutting untuk dipotong sesuai
ukuran dengan menggunakan mesin
cutting sewing yaitu mesin yang
dapat memotong gulungan karung
plastik sekaligus menjahit bagian
pangkal karung plastik.
Proses cutting inner
Proses pemotongan inner bersamaan
dengan proses sealing. Pada proses
ini hal yang ditentukan adalah
panjang potong dan jarak sealing
dengan tepi inner yang diinginkan.
b). Proses Inserting
Ini adalah proses pemasukan
inner kedalam karung plastik.
Pemasukan inner pada dasarnya
tergantung pesanan dari pelanggan
bila pemesan ingin karung plastik
dibagian dalamnya ada inner bisa
dilakukan inserting begitupun
sebaliknya.
c). Proses penjahitan
Karung plastik yang sudah
dipotong tersebut kemudian dijahit
secara manual pada bagian mulut
karung sesuai ukuran dengan
menggunakan mesin jahit panas atau
biasa.
d). Proses printing
Karung plastik sudah dijahit
sesuai permintaan dari pelanggan
karung bisa dicetak.
e). Proses Pengepakan
Setelah menjadi karung plastik
maka karung–karung tersebut
dibawa ke bagian pengepakan yang
kemudian akan di press dan dikemas
menggunakan mesin bale press.
Proses pengepakan merupakan
proses terakhir, dan kemudian
karung yang sudah dikemas tersebut
diserahkan ke bagian gudang dan
siap untuk dikirim.
Pembahasan
Implementasi Quality Control
Untuk Meminimalisir Defect
Quality Control merupakan
pengendalian kualitas suatu produk
yang bertugas menguji dan menjaga
kualitas dari produk. Adanya Quality
Control di dalam perusahaan
merupakan salah satu hal yang cukup
penting dalam menjaga kualitas
produk. PT. Rajawali Tanjungsari
memiliki divisi Quality Control
sendiri untuk menjaga kualitas dari
produk karung plastik yang
dihasilkan.
“Menurut bapak sendiri,
dengan adanya Quality Control
di perusahaan ini itu dapat
mengurangi produk yang
defect dan rework gak”?
(N1.37)
“Menurut saya ya, kalau kita
tanpa Quality Control tidak ada
yang untuk mengontrol
semuanya tidak ada yang
mengontrol kualitas. Tanpa
Quality Control kita tidak bisa
jalan juga gitu kita tanpa
produksi juga tidak jalan
mangkanya antara produksi
dan Quality Control saling
membutuhkan seperti itu”.
(N1.38)
9
Hasil wawancara peneliti
dengan narasumber di PT. Rajawali
Tanjungsari mengenai pertanyaan
tentang Quality Control untuk
meminimalisir defect menunjukkan
bahwa dengan adanya Quality
Control dapat meminimalisir
terjadinya defect pada produk di PT.
Rajawali Tanjungsari. Divisi Quality
Control sangat berperan penting
dalam menjaga kualitas produk,
dengan adanya Quality Control
produk yang defect akan berkurang.
Produk yang mengalami defect dapat
berkurang karena setiap proses
produksi dilakukan pengecekan dan
pengujian oleh QC, yaitu dari mulai
awal bahan mentah sampai produk
jadi. Quality Control merupakan
proses yang sangat penting dilakukan
dalam suatu produksi, dikarenakan
dengan adanya proses Quality
Control dapat mengetahui kualitas
dari produk sudah baik atau belum
sekaligus mengurangi produk yang
defect.
Implementasi Quality Control
Untuk Meminimalisir Rework
Quality Control merupakan hal
yang sangat penting untuk mengatur
kualitas produk di perusahaan. PT.
Rajawali Tanjungsari yang memiliki
divisi QC sendiri menginginkan agar
kualitas dari produk yang mereka
produksi tidak ada yang tidak sesuai
dengan standar kualitas konsumen
dan bisa meminimalisir rework yang
terjadi.
“Apakah dengan adanya QC
dapat membantu pengendalian
kualitas produk karung plastik
sehingga dapat mengurangi
defect dan rework di PT.
Rajawali Tanjungsari ini”?
(N3.29)
“Ya tentu dengan adanya QC
sangat membantu dan sangat
berpengaruh pada kualitas
produk”. (N3.30)
Hasil dari wawancara peneliti
dengan narasumber di PT. Rajawali
Tanjungsari mengenai Quality
Control untuk meminimalisir rework
menunujukkan bahwa menurut
narasumber dengan adanya Quality
Control di PT. Rajawali Tanjungsari
dapat membantu untuk
meminimalisir terjadinya rework dan
juga sangat berpengaruh terhadap
kualitasproduk.
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
Januari Februari Maret April Mei Juni
Rata-Rata
Rework
Gambar 2
114
Diagram Rework Januari-Juni
Kesimpulan data rework dari bulan
Januari-Juni dapat dilihat dari
(gambar 4.2) bahwa pada bulan
Januari ke Februari mengalami
penurunan yaitu dari 1.78% menjadi
1.60% berarti ada penurunan sebesar
0.18%. Pada bulan Maret total
rework 1.91% artinya mengalami
kenaikan yaitu sebesar 0.31%. Pada
bulan April total rework masih sama
seperti bulan Maret yaitu sebesar
1.91%. Pada bulan Mei total rework
sebesar 1.49% berarti mengalami
penurunan sebesar 0.42%. Pada
bulan Juni total rework sebesar
1.43% berarti mengalami penurunan
0.06%. total rework masih sama
seperti bulan Maret yaitu sebesar
1.91%. Pada bulan Mei total rework
sebesar 1.49% berarti mengalami
penurunan sebesar 0.42%. Pada
bulan Juni total rework sebesar
1.43% berarti mengalami penurunan
0.06%. Hasil data rework PT.
Rajawali Tanjungsari pada bulan
Januari-Juni membuktikan bahwa
terjadi penurunan total rework.
Penurunan total rework dapat
membuktikan bahwa dengan adanya
proses Quality Control di PT.
Rajawali Tanjungsari dapat
meminimalisir terjadinya rework
pada produk dan juga dapat
membuktikan bahwa kinerja divisi
QC di PT. Rajawali Tanjungsari
sudah cukup baik.
KESIMPULAN ,
KETERBATASAN, DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari penjelasan
pada bab-bab sebelumnya dan
setelah dilakukan penelitian pada PT.
Rajawali Tanjungsari yaitu
memperoleh hasil bahwa Quality
Control yang merupakan proses
untuk menguji dan menjaga kualitas
dari produk merupakan hal penting
yang harus ada di perusahaan yang
memproduksi suatu produk sendiri.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa PT. Rajawali Tanjungsari
yang memiliki divisi Quality Control
sendiri sangat peduli dengan kualitas
dari produk karung plastik yang
dihasilkan. Penelitian ini
membuktikan bahwa implementasi
Quality Control memberikan
pengaruh yang cukup besar untuk
meminimalisir produk yang defect
dan rework.
Keterbatasan
Penelitian yang telah
dilakukan tidak lepas dari beberapa
kendala yang dihadapi peneliti
selama mengumpulkan data yang
diperlukan. Kendala-kendala yang
dihadapi peneliti antara lain sebagai
berikut:
1. Izin dari perusahaan untuk
meneliti khusunya bagian Quality
Control, karena informasi divisi
Quality Control berhubungan dengan
kualitas produk.
2. Keterbatasan waktu dalam
penelitian karena penelitian
dilakukan pada saat proses
perkuliahan masih berlangsung.
3. Menjadwalkan waktu
wawancara dengan narasumber yang
cukup sibuk dengan pekerjaannya.
11
4. Kurangnya ketersedian waktu
narasumber yang cukup untuk
melakukan proses wawancara.
5. Narasumber yang masih malu
untuk melakukan proses wawancara
dikarenakan jarang yang meminta
untuk wawancara pada narasumber
yang bersangkutan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
telah dijelaskan diatas, maka saran
yang dapat penulis berikan yang
mungkin dapat memberikan manfaat
bagi PT. Rajawali Tanjungsari dan
bagi peneliti selanjutnya.
1. Saran bagi PT. Rajawali
Tanjungsari yaitu staf QC yang
berpengaruh sangat besar bagi
kualitas produk pada
perusahaan sebaiknya
diberikan mesin untuk menguji
kualitas dengan baik.
Pemberian mesin untuk
menguji kualitas produk akan
semakin memperbaiki kinerja
dari staf QC dan bisa
mengurangi kerugian yang
cukup besar. Produk yang
mengalami defect seharusnya
juga dilakukan pencatatan agar
bisa teridentifikasi.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya
yaitu sebaiknya peneliti
selanjutnya meneliti
perusahaan yang memiliki
produk tidak hanya satu,
supaya penelitian tidak hanya
dilakukan pada satu produk
saja. Penelitian selanjutnya
sebaiknya dilakukan dengan
waktu yang cukup lama,
sehingga bisa mendapatkan
informasi secara lebih detail
dan lebih mendalam lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Blocher, E. J., Stout, & Garry, C.
(2012). Cost Management: A
Strategic Emphasis. (M.
Hamdan, & M. R. Adhi,
Trans.) Jakarta: Salemba
Empta.
Burati, J., & Ledbetter, W. (1992).
Causes of Quality Deviations
Design and Construction,
Glasglow. journal of
Construction Engineering
and Management.
Bustamin, B., & Nurlela. (2006).
Akuntansi Biaya dan Teori
Aplikasi. Yogyakarta.
Caturini, R. (2016, oktober 6).
Retrieved September 20,
2018, from kontan:
https://industri.kontan.co.id/n
ews/barry-callebout-pasok-
bahan-baku-ke-garuda-food
Caturini, R. (2017, oktober 8).
Retrieved September 20,
2018, from kontan:
https://industri.kontan.co.id/n
ews/garuda-food-genjor-
volume-penjualan-di-2018
Chen, C., Zhang, J., & Delaurentis,
T. (2014). Quality Control in
Food Supply Chain
Mnagement: An Analytical
Model and Case Study of
Adulterated Milk Incident in
China . Int. J. Production
Economics, 188-199.
12
Endah, & S. (2001). Akuntansi
Biaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Fayek, & dkk. (2003). Measuring
and Classifying Construction
Field Rework: A pilot Study. .
Canada: Department of Civil
and Environment
Engineering, University of
Alberta.
Garrison, R. H., Noreen, E. W., &
Brewer, P. C. (2006).
Managerial Accounting (11
ed.). (N. Hinduan, Ed.)
Jakarta: Salemba Empat.
Haming, M., & Nunajamuddin, M.
(2007). Manajemen Produksi
Modern: Operasi Manufaktur
dan jasa. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Hansen, & Mowen. (2005).
Management Accounting (2
ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, D. R., & Mowen, M. M.
(2006). Cost Management:
Accounting and Control (5th
ed.). Australia: South
Western College Publishing.
Hansen, D. R., & Mowen, M. M.
(2009). Akuntansi Manajerial
buku 1 (8th ed., Vol. 2). (D.
A. Kwary, Trans.) Jakarta:
Salemba Empat.
Heizer, & Render. (2014).
Manajemen Operasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Indrayanti, Yuniarti, K., & Kim, U.
(2008). bagaimana laki-laki
dan perempuan percaya
(trust) pada orang asing?
Center For Indigenous and
Cultural Psychology.
Kholmi, M., & Yuningsih. (2009).
Akuntansi Biaya. Malang:
UMM.
Machpherson, H. (2015). Building
resilence through group
visual arts activities: Findings
from a scoping study with
young people visual arts
activites mental health
complexities and/or learning
difficulties. Journal of Social
Work, 1-20.
doi:10.1177/1468017315581
772
Magar, V. M., & Shinde, D. V.
(2014, june-july). Application
of & Quality Cintril (7 QC)
Tools for Continuous
Improvement of
Manufacturing Procesess.
International Journal Of
Enginering Research and
General Science, 2(4).
Montgomery, D. C. (2001).
Introduction to Statistical
Quality Control (4th ed.). (J.
Wiley, & Sons, Eds.) New
york: Inc.
Mrugalaska, B., & Edwin, T. (2015).
Quality control methods for
product reliability and safety.
Procedia Manufacturing, 3,
2730-2737.
Mulyadi. (2003). Sistem Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2014). Akuntansi Biaya,
Edisi kelima,. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
13
Muna, A. J., & Saftiana, Y. (2007,
Juli). Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi
Penawaran Umum Perdana
(IPO) di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Akuntansi,
1(2).
Munawaroh, M. (2015). Manajemen
Operasi. Yogyakarta: LP3M.
Mursyidi. (2008). Akuntansi Biaya.
Bandung: PT. Refika
Aditama.
Riani, L. P. (2016, Februari).
Analisis Pengendalian
Kualitas Produk Tahu Putih.
Akademika, 14(1), 58-63.
Rosyidi, M. R. (2017, Desember).
Analisa Pengendalian Mutu
Pada Penjualan Ikan
Bader/Tawes Metode SQC Di
TPI UD. Jazuli IB Gresik.
Jurnal IPTEk, 21(2), 19-26.
Russel, R., & Taylor, B. W. (2011).
Operation Management:
Along the Supply Chain (7th
ed.). NJ: Wiley.
Sari, N. K., & Purnawati, N. k.
(2018). Analisis
Pengendalian Kualitas Proses
Produksi Pie Susu Pada
Perusahaan Pie Susu Barong
Di Kota Denpasar. E-journal
Manajemen Unud, 7(3).
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Sulaeman. (2014). Analisa
Pengendalian Kualitas Untuk
Mengurangi Produk Cacat
Spedometer Mobil Dengan
Menggunakan Metode QCC
Di PT. INS. jurnal Pasti,
VIII(1), 71-95.
Tampai, Y. S., Sumarauw, J. S., &
Pondaag, J. J. (2017).
PELAKSANAAN
QUALITY CONTROL
PADA PRODUKSI AIR
BERSIH DI PT. AIR
MANADO. Jurnal EMBA,
Vol 5, 1644–1652.
Vincent, G. (2006). Sistem
Manajemen kinerja
Terintegrasi Balanced
Scorecard dengan Six Sigma
untuk Organisasi Bisnis dan
Pemerintah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Wardani, A. K. (2015). Efektivitas
Pelaksanaan Quality Control
Pada Bagian Produksi PT.
Indohamafish Di
Pengambengan. Universitas
Pendidikan Ganesha, 5.
Yuliyarto, Y. S. (2014, Desember).
Analisis Quality Control Pada
Produksi Susu Sapi di
CV.Cita Nasional Getasan
Tahun 2014. Among Makarti,
7, 79-91.