Transcript
  • 7/24/2019 Analisis Infark Miokard Akut Penugasan

    1/2

    Analisis Infark Miokard Akut

    Diagnosis Infark Miokard Akut ditegakkan berdasarkan gejala dari anamnesis, pemeriksaan

    fisik, dan pemeriksaan penunjang.

    Tanda dan Gejala

    Diagnosis Infark Miokard Akut dengan elevasi ST ditegakkan berdasarkan anamnesis nyeri

    dada yang khas dan gambaran E! adanya elevasi ST lebih dari atau sama dengan " mm,

    minimal pada " sandapan prekordial yang berdampingan atau lebih dari sama dengan # mm

    pada " sandapan ekstremitas. $emeriksaan en%im jantung, terutama troponin T yang

    meningkat, memperkuat diagnosis, namun keputusan memberikan terapi revaskularisasi tidak

    perlu menunggu hasil pemeriksaan en%im, karena dalam penatalaksanaan IMA harus

    mengutamakan prinsip utamanya yaitu time is muscle.

    $asien datang dengan keluhan nyeri dada yang berasal dari jantung, harus ditanyakan lebih

    jelas tentang ri&ayat nyeri dada sebelumnya, dan faktor'faktor resiko yang terdapat pada

    pasien sebagai faktor pen(etus sebelum terjadinya STEMI, seperti aktivitas fisik yang berat,

    stress emosi atau penyakit medis atau bedah. )alaupun STEMI bisa terjadi sepanjang hari

    atau malam, variasi sirkardian dilaporkan pada pagi hari dalam beberapa jam setelah bangun

    tidur. *yeri dada pada infark miokard akut harus bisa dibedakan dengan gejala nyeri dada

    yang lainnya, karena hal ini menentukan penatalaksanaan a&al pada infark miokard akut.*yeri dada tipikal +angina merupakan gejala (ardinal pasien IMA. Sifat nyeri dada angina

    adalah sebagai berikut -

    ' okasi - substernal, retrosternal, dan prekordial

    ' Sifat nyeri - rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti

    ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir.

    ' $enjalaran - biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang ba&ah, gigi,

    punggung/ inerskapula, perut, dan dapat juga ke lengan kanan.

    ' *yeri membaik atau hilang dengan beristirahat, atau obat nitrat.

    ' 0a(tor pen(etus - latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan.

    ' !ejala yang menyertai - mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, (emas, dan

    lemas.

    *yeri dada tidak selalu ditemukan pada STEMI. Infark Miokard Akut dengan elevasi ST

    tanpa nyeri lebih sering dijumpai pada diabetes mellitus dan usia lanjut.

    Pemeriksaan Fisik

    a $asien tampak (emas dan tidak bisa istirahat +gelisah

    b Ekstremitas pu(at disertai keringat dingin

    ( ombinasi nyeri dada substernal 123 menit dan banyak keringat

  • 7/24/2019 Analisis Infark Miokard Akut Penugasan

    2/2

    d 4iperaktif saraf simpatis +takikardia dan/ atau hipotensi

    e 4iperaktif saraf parasimpatis +bradikardia dan/atau hipotensi

    f S5 dan S2 gallop

    g $enurunan intensitas bunyi jantung pertama dan split paradoksial bunyi jantung

    kedua.

    h Murmur midsistolik atau late sistolik api(al bersifat sementara karena disfungsiapparatus katup mitral

    i $eri(ardial fri(tion (rab

    j $eningkatan suhu sampai 26 derajat 7elsius dapat dijumpai dalam minggu pertama

    pas(a STEMI.

    Pemeriksaan Elektrokardiogram

    $emeriksaan ini bersifat &ajib pada pasien dengan keluhan nyeri dada. $emeriksaan E! #"

    sadapan harus dilakukan segera #o menit sejak kedatangan di I!D. E! setrial dengan

    interval 8 sampai #3 menit atau pemantauan E! #" sadapan se(ara kontinyu harus

    dilakukan untuk mendeteksi potensi perkembangan elevasi segmen ST pada pasien yang

    pemeriksaan a&al E! menunjukkan tidak diagnosti( STEMI tetapi masih mengalami

    keluhan simptomatik yang di(urigai kuat megalami STEMI.

    $ada pasien dengan STEMI inferior, E! sisi kanan harus diambil untuk mendeteksi

    kemungkinan infark pada ventrikel kanan. Sebagian besar pasien dengan presentasi a&al

    elevasi segmen ST mengalami evolusi menjadi gelombang 9 pada E! yang akhirnya

    didiagnosis infark miokard gelombang 9. sebagian ke(il menetap menjadi infark miokardgelombang non 9.