Transcript
Page 1: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA

RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

SYARIAH KANTOR CABANG BSD CITY

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh

Anya Kurniadi Putri

NIM: 1113053000058

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT

(KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR

CABANG BSD CITY

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh

Anya Kurniadi Putri

NIM: 1113053000058

Di Bawah Bimbingan:

Muhamad Zen, MA

NIP. 19780112 201411 1 001

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

LEMBAR PERNYATAAN

Demgan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 12 Juni 2017

Anya Kurniadi Putri

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang BSD City” telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 Juni 2017. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program

Studi Manajemen Dakwah

Ciputat, 21 Juni 2017

Sidang Munaqasyah

Anggota,

Ketua Sidang,

Drs. Cecep Castrawijaya, MA

NIP. 19670818 199803 1 002

Sekretaris Sidang,

Ahmad Fatoni, S.Sos.I

Penguji I,

Drs.H.Hasanudin Ibnu Hibban,MA

NIP. 19660605 199403 1 005

Penguji II,

Drs. Sugiharto, MA

NIP. 1966080 199603 1 001

Pembimbing,

Muhamad Zen, MA

NIP. 19780112 201411 1 001

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

i

ABSTRAK

Anya Kurniadi Putri, NIM: 1113053000058, “Analisis Kelayakan

Pembiayaan Kredir Usaha Rakyat (KUR) Pada PT Bank Rakyat Indonesia

Syariah Kantor Cabang BSD City”. Dibimbing oleh Muhamad Zen, MA.

2017.

PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRISyariah) merupakan salah satu

perbankan syariah milik Negara (BUMN) yang berfokus kepada kegiatan

penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip

syariah. KUR Mikro iB BRISyariah merupakan salah satu produk pembiayaan

mikro PT. Bank BRISyariah yang dikeluarkan pemerintah yang bertujuan untuk

memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pembiayaan merupakan

sebuah kegiatan penyediaan dana yang berlandaskan atas persetujuan dan

kesepakatan antara pihak bank dengan nasabah untuk keperluan usaha,

pembiayaan modal kerja atau konsumtif. Sebagian besar penghasilan bank syariah

didapatkan dari kegiatan usaha berupa pembiayaan. dalam memberikan

pembiayaan bank tidak boleh semena-mena. Bank harus mensortir kembali

pembiayaan yang diajukan oleh nasabah dan menentukan kelayakan pembiayaan

yang diajukan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara PT. Bank

BRISyariah dalam menganalisis kelayakan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Mikro iB BRISyariah Kantor Cabang BSD City yang diajukan oleh

nasabah dan untuk mengetahui alur prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Mikro iB BRISyariah Kantor Cabang BSD City.

Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode analisis deskriptif, menurut Sugiyono metode ini memandu

penulis untuk mengeksplorasi dan memotret situasi yang akan diteliti secara luas

dan mendalam.

Hasil dari penelitian ini adalah prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Mikro iB BRISyariah Kantor Cabang BSD City dilakukan dalam beberapa

tahap pembiayaan yaitu tahap permohonan pembiayaan, tahap analisis

pembiayaan, tahap pemberian putusan pembiayaan, tahap pencairan/akad

pembiayaan dan tahap pemantauan pembiayaan atau monitoring. Sedankan dalam

menganalisis kelayakan pembiayaan PT. Bank BRISyariah melihatnya dari 5

aspek yaitu karakter, modal, kapasitas usaha, kondisi ekonomi dan

jaminan/agunan. Pada implementasinya lebih mengedepankan tiga aspek yaitu

karakter, kapasitas dan jaminan/agunan. Akan tetapi untuk pembiayan KUR

Mikro iB BRISyariah bank lebih terfokus pada aspek karakter dan kapsitas karena

dalam produk ini agunan tidak diwajibkan, boleh saja memberikan agunan tapi

tidak terikat dan diperbolehkan meski tidak mengcover seluruh jumlah

pembiayaan.

Kata Kunci: Pembiayaan, Analisis Kelayakan Pembiayaan, Kredit Usaha

Rakyat (KUR), PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah

Subhanahu wa Ta’ala sang pencipta alam semesta, karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Kelayakan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT. Bank Rakyat

Indonesia Syariah Kantor Cabang BSD City”. Shalawat dan salam tak lupa

penulis sampaikan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Shallalah ‘Alayhi wa

Sallam yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar yang diridhoi-Nya.

Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua penulis yaitu, H.

Nurhalim dan Yulyanah yang telah mengerahkan seluruh waktu, harta dan tenaga

hingga penulis dapat menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi,

memberikan kasih sayang, perhatian, semangat dan do’anya sehingga penulis

dapat terus berusaha dan bersemangat dalam meraih cita-cita. Terkhusus untuk

ayahanda tercinta yang telah berpulang lebih dulu ke khadirat-Nya (Alm) Dedi

Kurniadi, atas cerita-cerita dan pengalaman semasa hidupnya menjadikan penulis

lebih bersemangat dan bertekad dalam belajar. Semoga Allah melapangkan

kuburnya dan menempatkannya di tempat yang layak di sisi-Nya.

Selanjutnya, penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini

banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Maka pada

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

iii

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Ibu Dr. Raudhonah, MA selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum dan Bapak Dr. Suhaimi, MA selaku Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program Studi

Manajemen Dakwah dan Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris

Program Studi Manajemen Dakwah.

4. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi

mahasiswa.

5. Bapak Muhamad Zen, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia membimbing penulis dari awal hingga akhir penelitian skripsi

ini selesai.

6. Tim penguji penulis, Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua

sidang, Bapak Ahmad Fatoni, S.Sos.I selaku sekretaris sidang, Bapak

Drs. H. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku penguji I, Bapak Drs.

Sugiharto, MA selaku penguji II.

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

iv

7. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Dakwah yang telah

memberikan pengajaran dan pembelajaran baik teori maupun

pengalaman hidup yang sangat luar biasa.

8. Seluruh pimpinan dan jajaran PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang

BSD City yang telah membantu dan menyemangati penulis dalam

melakukan penelitian skripsi ini.

9. Ibu Heny Dartianti selaku Unit Head Mikro yang telah bersedia penulis

wawancarai untuk kepentingan penelitian ini.

10. Kedua adik penulis, yang telah menjadi penyemangat dan penghibur

penulis selama penulisan skripsi ini.

11. Sahabat penulis tersayang, Zahrina Ega Syahrani, Sayi FC, Nabila

Salsabila, Suci Rahmawati dan teman-teman lainnya yang telah

memberikan dukungan dan do’a kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan Program Studi Manajemen Dakwah

angkatan 2013, ksususnya MD B dan MD MLKS.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, sangat besar harapan penulis kepada pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan laporan

penelitian ini. Demikian laporan penelitian ini penulis buat, semoga penulisan

laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ciputat, 21 Juni 2017

Anya Kurniadi Putri

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

D. Hasil Penelitian yang Relevan..................................................... 6

E. Metodologi Penelitan .................................................................. 8

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) ........................................................ 12

A. Analisis Kelayakan Pembiayaan ............................................... 12

1. Pengertian Analisis ............................................................... 12

2. Pengertian Kelayakan ........................................................... 13

3. Pengertian Pembiayaan ........................................................ 14

4. Tujuan Pembiayaan .............................................................. 16

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

vi

5. Fungsi Pembiayaan ............................................................... 19

6. Jenis-Jenis Pembiayaan ........................................................ 20

7. Produk-Produk Pembiayaan ................................................. 22

8. Analisis Kelayakan Pembiayaan .......................................... 27

B. Kredit Usaha Rakyat (KUR) ..................................................... 32

1. Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR) .............................. 32

2. Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) ....................................... 35

3. Landasan Hukum Kredit Usaha Rakyat (KUR) ................... 35

BAB III TINJAUAN KHUSUS TENTANG PT. BANK BRISYARIAH

KANTOR CABANG BSD CITY .............................................................. 38

A. Sejarah ....................................................................................... 38

B. Visi dan Misi ............................................................................. 40

1. Visi ....................................................................................... 41

2. Misi ....................................................................................... 41

C. Produk BRISyariah ................................................................... 41

1. Consumer Banking ............................................................... 41

2. Business Banking .................................................................. 46

D. Struktur Organisasi PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang

BSD City ......................................................................................... 55

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA

RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH

(BRIS) KANTOR CABANG BSD CITY ................................................. 58

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

vii

A. Prosedur Pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah Kantor Cabang

BSD City ................................................................................... 58

B. Analisis Kelayakan Pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah pada PT.

Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City............................. 70

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 85

A. Kesimpulan................................................................................ 85

B. Saran .......................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 87

DAFTAR LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Logo PT. Bank BRISyariah .................................................... 38

Gambar 3.2: Struktur Organisasi PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD

City ............................................................................................................... 57

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Rekomendasi Fasilitas Pembiayaan ............................................ 78

Tabel 4.2: Penilaian Tanah dan Bangunan ................................................... 81

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1: Alur Pemberian KUR Mikro iB BRISyariah ............................. 67

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Hasil Penelitian

Lampiran 4 : Aplikasi Permohonan Pembiayaan

Lampiran 5 : Surat Pernyataan Fasilitas KUR Mikro iB BRISyariah

Lampiran 6 : Aplikasi Pembukaan Tabungan Faedah iB/ Mikro

Lampiran 7 : Surat Pernyataan NPWP

Lampiran 8 : Contoh Tabungan Mikro

Lampiran 9 : Hasil Wawancara

Lampiran 10 : Foto-Foto Wawancara

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

1

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

BUS 2 3 3 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12 13

UUS 8 16 19 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22 21

BPRS 84 88 92 105 114 131 138 150 155 158 163 163 163 166

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

BUS

UUS

BPRS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupakan sebuah tempat yang digunakan oleh orang banyak

untuk menyimpan dan menginvestasikan uang mereka. Selain itu, banyak

juga orang yang memanfaatkan bank untuk melakukan pinjaman atau dalam

istilah syariah pembiayaan. Entah itu untuk perluasan usaha dan bisnis,

penyediaan modal kerja maupun untuk keperluan konsumtif.

Bank syariah adalah bank atau lembaga perbankan yang menjalankan

kegiatan usahanya sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits, dan mengacu pada

prinsip-prinsip syariah.1 Setiap tahunnya bank syariah terus mengalami

perkembangan. Berikut adalah perkembangan bank syariah dari tahun 2003

hingga 2016.

Gambar 1.1: Perkembangan Bank Syariah Indonesia Tahun 2003-2016

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2003-2016)

1 Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2001) h.61

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

2

Perkembangan bank syariah dari tahun ke tahun terus meningkat,

meskipun di beberapa tahun mengalami fluktuasi. Dari segi kinerja,

perbankan syariah masih berada dibawah kinerja bank konvensional.2

Selain sektor perbankan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga

memiliki peranan besar dalam perekonomian Indonesia. Karena sektor ini

telah terbukti memberikan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi

UKM untuk berkembang di masyarakat. Keberadaan UMKM tidak dapat

diragukan karena terbukti mampu bertahan dan menjadi penggerak ekonomi,

terutama setelah krisis ekonomi tahun 1997. Di sisi lain, UKM juga

menghadapi banyak masalah, yaitu keterbatasan modal kerja, sumber daya

manusia yang rendah, dan kurang cakapnya penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi,3 dan permasalahan yang paling sering ditemui adalah

keterbatasan modal kerja. Bank, khususnya bank syariah sebagai lembaga

keuangan memiliki peranan besar dalam mengembangkan UMKM yaitu

dengan memberikan pembiayaan. Pembiayaan merupakan produk perbankan

syariah dan salah satu bentuk peran perbankan dalam pembangunan ekonomi.

”Pembangunan ekonomi di suatu Negara sangat bergantung pada

perkembangan dinamis dan konstribusi nyata dari sektor perbankan.

Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia memberikan gambaran

nyata betapa peran sektor perbankan sangat penting. Ketika sektor

perbankan terpuruk, perekonomian nasional juga ikut terpuruk.

Demikian sebaliknya, ketika perekonomian nasional mengalami

stagnasi, sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi

intermediasi tidak berjalan dengan normal.”4

2 Adwiarman A. Karim, Outlook 2017, Karim Consulting, h.6 diakses pada 14 Februari

2017 pukul 12.38 dari: http://karimconsulting.com/publikasi/buku/ 3 Sudaryono dan Anifatul Hanim, Evaluasi Kesiapan UKM Menyongsong Pasar bebas

Asean (AFTA): Analisis Perspektif dan Tinjauan Teoritis. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan

Manajemen, Vol 1 No.2, Desember 2002, h.1 4 Ryan Kiryanto, Langkah Trobosan Ekspansi Kredit, Jurnal Hukum Bisnis, 2007, h. 6

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

3

Pada dasar kata “pembiayaan” yang digunakan oleh bank syariah

memiliki konsep yang sama dengan kredit yang digunakan oleh bank

konvensional. Bank syariah dalam memberikan pembiayaan membutuhkan

tahapan-tahapan dan analisis yang matang terhadap calon nasabah. Bank

harus merasa yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan

kembali.5 Tahapan terpenting dalam memberikan pembiayaan yaitu tahap

analisis kelayakan yang merupakan salah satu alat dalam meminimalisir

pembiayaan bermasalah. Prinsip yang digunakan dalam menganalisis

kelayakan pembiayaan yaitu prinsip 5 C yang terdiri dari character, capacity,

capital, condition dan collateral. Sistem analisis kelayakan pembiayaan

dengan prinsip 5 C sendiri menyulitkan para pelaku UMKM untuk

mendapatkan pembiayaan, salah satu prinsip analisis kelayakan pembiayaan

yang sulit untuk dipenuhi adalah agunan atau collateral. Oleh karena itu

pemerintah mengeluarkan produk pembiayaan dengan pola penjaminan yaitu

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan pada November 2007. Produk

ini dikeluarkan agar para pelaku UMKM yang feasible tapi belum bankable

dapat mengakses pembiayaan di bank syariah.6

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ada di perbankan syariah

menggunakan akad murabahah bil wakalah, yaitu jual beli yang diwakilkan.

Berikut adalah ayat menganai murabahah:

5 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), h.136

6 Buku Kumpulan Peraturan Tahun 2016 Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kementrian

Koordinator Bidang Perekonomian Republik indonesia, h. 1

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

4

Yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.” (QS. An-Nisa: 29)

PT. Bank Rakyat Syariah (BRISyariah) Kantor Cabang BSD City

merupakan cabang PT. Bank BRISyariah yang mengeluarkan produk

pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah. Banyaknya

peminat produk pembiayaan ini mengharuskan PT. Bank BRISyariah lebih

menyaring lagi nasabah yang mengajukan pembiayaan agar meminimalisir

terjadinya resiko pembiayaan bermasalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengkaji

mengenai langkah PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City dalam

menganalisis kelayakan pembiayaan untuk produk KUR Mikro Ib, hal ini

merupakan tahapan untuk mengetahui apakah nasabah yang mengajukan

pembiayaan layak atau tidak dalam mendapatkan pembiayaan. Tahap ini juga

membantu pihak bank dalam mengambil keputusan. Dengan prosedur dan

analisis yang baik maka bank dapat meminimalisir resiko pembiayaan. maka,

penulis membuat skripsi dengan judul: “ANALISIS KELAYAKAN

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

5

PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK

RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG BSD CITY”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas dan mencapaikan fokus yang

diharapkan, penulis membatasi masalah penelitian ini pada analisis

kelayakan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan mengkaji

aspek-aspek penilaian kelayakan pembiayaan oleh pihak PT. Bank

BRISyariah Kantor Cabang BSD City.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana prosedur pembiayaan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR)

pada PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City?

b. Bagaimana analisis kelayakan pembiayaan produk Kredit Usaha

Rakyat (KUR) pada PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan kasus penelitian, maka

penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui prosedur pembiayaan produk Kredit Usaha Rakyat

(KUR) di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City.

b. Untuk mengetahui analisis kelayakan pemberian pembiayaan produk

Kredit Usaha Rakyat (KUR) di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang

BSD City.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

6

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya

khazanah keilmuan dibidang ekonomi dan dapat memberikan

konstribusi pemikiran dan pengembangan ilmu dibidang ekonomi

umumnya, pada perbankan syariah dan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Dengan tersusunnya skripsi ini, diharapkan dapat memberikan

informasi dan manfaat bagi masyarakat, akademisi, Bank Syariah, dan

penulis pada khususnya.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penyusunan skripsi ini, langkah awal yang penulis tempuh

adalah mengkaji pustaka-pustaka yang ada sebelum penulis mengadakan

penelitian lebih lanjut dan menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah. Adapun

kajian pustaka yang digunakan penulis adalah:

1. Nurul Wardani, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta, 2010

“Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank

Rakyat Indonesia Unit Kuwarsan Cabang Jombang.” Skripsi ini

membahas tentang prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat

(KUR) pada Bank Rakyat Indonesia Unit Kuwarsan Cabang Gombong

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

7

dan permasalahan hukum yang timbul dalam pelaksanaan pemberian

Kredit Usaha Rakyat ini serta tindakan dari Bank Rakyat Indonesia Unit

Kuwarsan Cabang Gombong dalam mengatasinya. Adapun persamaanya

penulis juga membahas mengenai prosedur pemberian kredit atau

pembiayaan. Perbedaannya penulis lebih terfokus pada aspek analisis

kelayakan pembiayaan.

2. Junish Fadhilah, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

“Prospek Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank Mandiri

Syariah.” skripsi ini membahas tentang mekanisme dan realisasi program

pola pembiayaan KUR di Bank Mandiri Syariah. selain itu membahas

perkembangan realisasi penyaluran KUR dan laba bersih yang diterima

oleh Bank Mandiri Syariah disetiap bulannya. Skripsi ini juga membahas

pengaruh penyaluran KUR terhadap laba bersih dan prospek KUR di

Bank Mandiri Syariah. Sedangkan penulis membahas analisis kelayakan

pembiayaan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

3. Usman Fauzi, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009

“Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah &

Koperasi Melalui Program Kredit Usaha Rakyat Di PT. Bank Bukopin

Cabang Kota Bekasi”. Skripsi ini membahas mengenai mekanisme,

realisasi dan strategi yang digunakan oleh PT. Bank Bukopin Cabang

Kota Bekasi. Selain itu memabahas tetang analisi SWOT terhadap

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

8

strategi pengembangan UMKMK di PT. Bank Bukopin dan aplikasi

KUR yang sesuai dengan pola syari’ah. Adapun perbedaan skripsi ini

adalah penulis meneliti tentang analisis kelayakan pembiayaan produk

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ada di Bank BRISyariah Kantor

Cabang BSD City.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

analisis deskriptif. Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.7 Menurut F.L. Whitney dalam bukunya yang berjudul The

Ellement of Research mengatakan bahwa metode deskriptif adalah

metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau

kejadian.8

2. Subjek dan Objek penelitian

Subjek penelitian ini adalah Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD

City. Sedangkan objek penelitian adalah analisis kelayakan pembiayaan

Kredit Usaha Rakyat (KUR) di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang

BSD.

7 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

2011, cet ke-29, h.4 8 F.L. Whitney, “The Ellement of Research,” dalam Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2013), cet ke-8, h. 55

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

9

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kantor Bank BRISyariah KC BSD City,

Ruko Tol Boulevard Blok B10-12, Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Rawa

Buntu Serpong, Kota Tangerang Selatan. Telp. (021) 53156565. Dengan

waktu penelitian di mulai pada tanggal 13 Maret 2017 sampai dengan

tanggal 26 Mei 2017.

4. Teknik Pengumpulan Data

Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Data primer adalah

data yang diambil dari sumber data primer atau sumber data pertama di

lapangan.9 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.10

a. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.11

Melakukan

tanya-jawab secara langsung Unit Head Micro PT. Bank BRISyariah

Kantor Cabang BSD City yang dilakukan pada Rabu, 17 Mei 2017.

Teknik yang digunakan yaitu tektik wawancara mendalam. Hal ini

bertujuan untuk memberikan kebebasan penulis untuk bertanya,

namun tetap terarah pada masalah penelitian yang diangkat.

b. Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data-data penelitian

tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut

9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Kencana Prenada Media

Grup: Jakarta, 2013), h. 128 10

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial, h. 122 11

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta 2011),

cet. Ke-13, h. 137

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

10

dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggunaan panca

indra.12

Dalam hal ini penulis terjun langsung dan melakukan observasi

ke PT Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City untuk mengetahui

bagaimana analisis kelayakan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) pada PT Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City.

c. Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis, seperti buku-buku, majalah dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya, dapat

dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis

besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan cek list yaitu data

variabel yang akan dikumpulkan datanya.13

5. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, penulis melakukan klarifikasi dari temuan

yang didapat. Kemudian melakukan analisis dari hasil temuan dan teori

sehingga penulis dapat menyimpulkan penelitian ini berdasarkan hasil

analisis temuan yang telah dilakukan kemudian dideskriptifkan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dalam proposal skripsi ini, penulis

menyusun Sistematika penulisan ke dalam Lima Bab. Dimana setiap Bab

terdiri dari sub-sub bab tersendiri. Agar pembaca dapat memahami uraian

12

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 133 13

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka

Cipta), h.130

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

11

selanjutnya, maka penulis mensistematika pembahasan yang akan ditulis ke

dalam bab-bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Bab ini berisi uraian mengenai Latar

Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Hasil Penelitian yang Relevan, Metodologi Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI: Bab ini meliputi Pengertian Analisis,

Pengertian Kelayakan, Pengertian Pembiayaan, Tujuan Pembiayaan, Fungsi

Pembiayaan, Jenis-Jenis Pembiayaan, Produk-Produk Pembiayaan, Analisis

Kelayakan Pembiayaan, Pengertian Kredit Usaha Rakyat Syariah (KUR),

Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Landasan Hukum Kredit Usaha

Rakyat.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. Bank BRISyariah: Bab ini

membahas mengenai gambaran umum PT. Bank BRISyariah, yang

mengemukakan tentang sejarah, visi, misi, tujuan, dan struktur organisasi.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BRISyariah:

Pembahasan tentang hasil penelitian yaitu dari Analisis Kelayakan

Pembiayaan Produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT. Bank BRISyariah

Kantor Cabang BSD City.

BAB V PENUTUP: Kesimpulan dan Saran-Saran.

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Analisis Kelayakan Pembiayaan

1. Pengertian Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan suatu

peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui apa sebab-sebanya,

bagaimana duduk perkaranya.1

Berikut adalah pengertian analisis dari beberapa ahli:

1. Menurut Komaruddin dalam buku “Ensiklopedia Manajemen” mengatakan

bahwa:

“Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan

menjadi komponen-komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda

komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu

keseluruhan yang padu.”2

2. Menurut Harahap, analisis merupakan usaha menjabarkan suatu hal dengan

mendetail sehingga dapat memperoleh suatu hasil. Analisis juga dapat

diartikan memecahkan atau menguraikan sebuah unit menjadi unit-unit yang

lebih kecil lagi.3

3. Menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty analisis diartikan

sebagai:

1 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Balai Pustaka

(Persero), 2014), Cet. 3, h. 37 2 Harahap, “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan,” dalam Komarudin, Ensiklopedia

Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 31 3 Dwi Nur‟aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah ( Jakarta: UIN

JAKARTA PRESS, 2013), h. 55-56

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

13

“Penguraian suatu produk atas berbagai bagiannya dan penelaahan

bagian itu sendiri, serta hubugan antar bagian untuk memperoleh pengertian

yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”4

Dari beberapa definisi analisis di atas penulis menyimpulkan analisis adalah

kegiatan penyelidikan untuk mengurai keseluruhan sesuatu menjadi bagian-bagian

kecil sehingga dapat diketahui kebenarannya.

2. Pengertian Kelayakan

Kata dasar “kelayakan” adalah layak. Dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia layak berarti wajar; pantas; patut. Sedangkan kelayakan berarti perihal

layak, patut, pantas; kepantasan, perihal yang dapat, pantas, patut dikerjakan.5

Adapun pengertian layak dalam penilaian studi kelayakan adalah

kemungkinan gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan apakah memberikan

manfaat/benefit, baik itu financial benefit atau social benefit/economic benefit.6

Berikut adalah beberapa pengertian kelayakan menurut pakar yaitu:

a. Menurut Yacob Ibrahim, studi kelayakan bisnis yaitu suatu kegiatan dalam

menilai sejauh mana manfaat yang akan didapatkan dalam melaksanakan suatu

kegiatan usaha atau proyek.7

b. Menurut Kasmir dan Jakfar, studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang

mempelajari secara mendalam mengenai usaha atau bisnis yang akan

4 Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta:

YKPN, 2002), h. 52 5 Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bandung: Percetakan M2S Bandung, 2000),

h. 308 6 Sri Rahayu, dkk, Studi Kelayakan Bisnis Peternakan (Bandung: Fakultas Peternakan

Universitas Padjajaran, 2010), h. 1 7 Yakob Ibrahim, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 1

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

14

dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidaknya bisnis tersebut

dijalankan.8

c. Menurut Subagyo, studi kelayakan bisnis adalah studi kelayakan yang

dilakukan untuk menilai kelayakan dalam mengembangkan sebuah usaha.9

d. Menurut Umar, studi kelayakan bisnis adalah sebuah penelitian untuk rencana

bisnis yang mana tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis

yang dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan atau dijalankan secara rutin

dalam rangka pencapaian keutungan yang maksimal untuk waktu yang tidak

ditentukan.10

Menurut penulis, kelayakan merupakan sebuah hal-hal yang menyangkut

tentang “pantas, patut” atau “tidak pantas, tidak patut” yang diberikan oleh

seseorang yang mana sebelumnya orang tersebut melakukan analisis dan

pembelajaran secara mendalam terlebih dahulu. Dalam kaitannya dengan

kelayakan pembiayaan, dalam hal ini pihak bank melakukan penilaian terhadap

usaha dan karakteristik nasabah yang mengajukan pembiayaan, apakah usaha

tersebut layak atau patut untuk dibiayai atau tidak.

3. Pengertian Pembiayaan

Pada dasarnya kegiatan usaha bank syariah dapat dikelolakan ke dalam 3

(tiga) jenis produk, yaitu produk simpanan (liability based product), seperti giro,

deposito dan tabungan, produk asset (asset based product), seperti pembiayaan

8 Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2012), h. 7

9 Ahmad Subagyo, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), h. 6

10 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005)h. 8

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

15

dan produk-produk jasa (service bades product), seperti pengiriman uang, save

deposit box, bank garansi, letter of credit, dan sebagainya.11

Dari kegiatan usaha tersebut bank syariah mendapatkan penghasilan

(income) berupa margin keuntungan, bagi hasil, fee (ujrah), dan pungutan lainnya,

seperti biaya administrasi. Namun, pendapatan bank syariah sebagian besar masih

berasal dari imbalan (bagi hasil/margin/fee). Imbalan tersebut diperoleh bank

syariah dari kegiatan usaha berupa pembiayaan. Oleh karenanya, pembiayaan

masih merupakan kegiatan paling dominan pada bank syariah.12

Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.13

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bab I Pasal 1 No. 12

menyatakan bahwa pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyediaan

uang atau tagihan yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

dengan pihak lain (nasabah) yang mewajibkan pihak yang dibiayai

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil.14

11

A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2012), h. 78 12

A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, h.78 13

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 681 14

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Pebankan Pasal 1

Nomor 12 dalam Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 331

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

16

Pembiayaan adalah salah satu jenis kegiatan usaha bank syariah. yang

dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musharakah;

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiya bitttamlik;

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna;

d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qard; dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.15

Dari beberapa pengertian pembiayaan di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pembiayaan merupakan sebuah kegiatan penyediaan dana yang berlandaskan atas

persetujuan dan kesepakatan antara pihak bank dengan nasabah untuk keperluan

usaha, pembiayaan modal kerja atau konsumtif. Nasabah yang melakukan

pembiayaan diharuskan untuk mengembalikan dana yang telah dipinjam dengan

jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak dengan

tambahan imbalan atau bagi hasil.

4. Tujuan pembiayaan

Secara umum, tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok besar,

yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk

tingkat mikro. Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk:16

15

A. Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, h. 78

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

17

a. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat tidak dapat akses secara

ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses

ekonomi.

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini bisa saja

diperoleh dari produk-produk pembiayaan yang disediakan oleh bank

islam.

c. Meningkatkan produktivitas, maksudnya adalah dengan adanya

pembiayaan bank memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin

meningkatkan produksinya.

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sektor-sektor

usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut

akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka

lapangan kerja baru.

e. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif mampu

melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan

dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan

masyarakat. Jika ini terjadi maka akan terdistribusi pendapatan.17

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk:

a. Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki

tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha

16

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 681-682 17

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 681-682

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

18

menginginkan mampu mencapai laba maksimal. Untuk dapat

menghasilkan laba maksimal maka mereka perlu dukungan dana yang

cukup.

b. Upaya meminimalkan risiko, artinya usaha yang dilakukan agar mampu

menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu

meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam

dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya

alam dan sumber daya manusianya ada, dan sumber daya modal tidak

ada, maka dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian,

pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-

sumber daya ekonomi.

d. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ini ada

pihak yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan.

Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan

dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran kelebihan

dana dari pihak yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan

(minus) dana.18

18

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 682

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

19

5. Fungsi Pembiayaan

Menurut Muhammad dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Bank

Syariah” terdapat beberapa fungsi pembiayaan yang diberikan oleh bank untuk

masyarakat, yaitu:

a. Meningkatkan daya guna uang

Orang-orang yang menabung di bank dapat menyimpan uangnya di

bank dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Uang tersebut dalam

presentase tertentu akan ditingkatkan kegiatannya oleh bank untuk suatu

usaha peningkatan produktif.19

Pengusaha-pengusaha menggunakan pembiayaan yang diberikan oleh

bank untuk memperluas usahanya baik itu dengan meningkatkan produksi,

pembelian alat baru atau pun untuk memulai usahanya dari nol. Dengan

demikian, dana yang tersimpan di bank (tabungan, giro dan deposito nasabah)

tidak idle (diam), tapi disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat bagi

bank dan masyarakat.20

Hal tersebut sejalan dengan tujuan bank syariah

sebagai penggerak ekonomi umat dan mengentaskan kemiskinan.

b. Meningkatkan peredaran uang

Dalam hal ini uang yang disalurkan atau diberikan akan beredar dari

wilayah datu ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan

19

Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

(UUP) AMP YKPN, 2005), H. 17 20

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 682

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

20

uang apabila ia memperoleh pembiayaan maka daerah tersebut memperoleh

tambahan uang yang beredar di daerahnya.21

c. Stabilitas ekonomi

Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilisasi pada

dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk antara lain:

1) Pengendalian inflasi

2) Peningkatan ekspor

3) Rehabiltasi prasarana

4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.22

6. Jenis-Jenis Pembiayaan

Sesuai dengan pengembangan produknya, bank islam memiliki banyak

jenis pembiayaan. Jenis-jenis pembiayaan dikelompokan menurut beberapa

aspek, yaitu:

a. Pembiayaan menurut tujuan

Pembiayaan menurut tujuannya dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan jangka pendek yang

diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja

usahanya. Maksimal pembiayaan modal kerja adalah 1 (satu) tahun dan

dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhannya.23

21

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h.118 22

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, H. 17 23

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.86

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

21

2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk

melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif.24

b. Pembiayaan menurut jangka waktu

Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi:

1) Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun. Pembiayaan jangka pendek

biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.25

2) Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang dilakukan

dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun. Pembiayaan jangka

menengah biasanya digunakan untuk investasi.26

3) Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu lebih dari 5 tahun.27

c. Pembiayaan berdasarkan sifat penggunaannya:

1) Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi yang dalam arti luas yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

2) Pembiayan konsumsi adalah pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan. 28

24

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 686 25

Kasmir, Dasar-Dasar Manajemen, h. 121 26

Kasmir, Dasar-Dasar Manajemen, h. 121 27

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h. 686 28

M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.

160

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

22

7. Produk-Produk Pembiayaan

Untuk menyalurkan dana yang telah dihimpun dari nasabah atau

masyarakat, bank menyediakan dan menawarkan beberapa produk perbankan,

yaitu:

a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli (ba’i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.29

Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayaranya dan

waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai berikut:30

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah, yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi

jual-beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak

sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga

beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).31

Pembiayaan

murabahah merupakan salah satu konsep pembiayaan yang berdasarkan jual

beli yang bersifat amanah. Landasan Islam mengenai pembiayaan murabahah

ini terdapat pada surat An-Nisa ayat 29:32

29

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: IIIT Indonesia,

2003), h.86 30

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 86 31

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.86 32

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Teori dan Praktik

(Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2010), h. 41-42

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

23

Yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.” (QS. An-Nisa: 29)

Dalam teknis yang ada pada perbankan islam, murabahah merupakan

akad jual dan beli yang terjadi antara bank islam yang selaku penyedia barang

yang menjual dengan nasabah yang memesan dalam rangka pembelian barang

itu. Keuntungan yang diperoleh bank dalam transaksi ini merupakan

keuntugan jual beli yang telah disepakati bersama.33

Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwasannya

murabahah merupakan akad jual beli (ba’i) antara bank dengan nasabah dan

pihak bank dapat mengambil keuntungan dari jual beli tersebut sesuai dengan

kesepakatan yang telah ditetapkan antara kedua belah pihak (bank dengan

nasabah).

Aplikasi: pembiayaan investasi/barang modal, pembiayaan konsumtif,

pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan ekspor.34

33

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Teori dan Praktik, h. 43 34

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h.687

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

24

2) Pembiayaan salam

Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjual

belikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh,

sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai. Bank bertindak sebagai

pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.35

Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada bank,

maka bank akan menjualnya kepada rekan nasabah atau kepada nasabah itu

sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan oleh bank

adalah harga beli bank dari nasabah ditambah keuntungan. Dalam hal ini

bank menjualnya secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan

(bridging financing). Sedangkan dalam hal bank menjualnya secara cicilan,

kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu

pembayaran.36

Jadi, secara sederhana pembiayaan salam merupakan

pembiayaan dengan metode pesanan yang mana pembayarannya bisa secara

tunai atau cicilan.

Aplikasi: Pembiayaan sektor pertanian dan manufacturing.37

3) Pembiayaan istishna’

Produk istishna’ menyerupai produk salam, namun dalam istishna’

pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin)

35

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.87 36

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.87 37

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,

h.687

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

25

pembayaran. Skim istishna’ umumnya diaplikasikan pada pembiayaan

manufaktur dan konstruksi.38

b. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

1) Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko

akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.39

Musyarakah dalam konteks perbankan berarti perjanjian kesepakatan

bersama antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modal sahamnya

pada suatu proyek. Mekanisme akad musyarakah di perbankan syariah terjadi

pada tahapan penyaluran dana, yang produknya biasa disebut dengan

pembiayaan musyarakah, yakni penyertaan modal yang diberikan bank

syariah terhadap nasabah yang memiliki sebagian modal.40

Jadi

sederhananya, pembiayaan musyarakah merupakan akad kerja sama yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang mana masing-masing pihak

memberikan kontribusinya. Keuntungan dan resiko yang terjadi ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.

2) Mudharabah

Secara teknis, mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

38

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.88 39

Muhammad Syari‟I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani,

2007), Cet. 11, h. 90 40

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h.

80-81

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

26

modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara

mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu

bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan

karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus

bertanggung jawab atas kerugian tersebut41

Pembiayaan mudharabah adalah bank menyediakan pembiayaan modal

investasi atau modal kerja secara penuh (trusty financing), sedangkan nasabah

menyediakan proyek atau usaha lengkap dengan manajemennya.42

c. Pembiayaan dengan prinsip sewa. Untuk jenis ini diklasifikasikan menjadi

pembiayaan:

1) Pembiayaan ijarah

Ijarah adalah akad penyaluran dana untuk memindahkan hak guna

(manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa

(ujrah), antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (mu’ajjir)

dengan penyewa (musta’jir) tanpa diikuti pengambilan kepemilikan barang

itu sendiri.43

2) Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bitamlik/Wa Iqtina

Ijarah Muntahiya Bitamlik memiliki makna yang sama dengan ijarah

iqtina’, yang berarti sewa-beli, yaitu perjanjian sewa-menyewa yang disertai

41

Muhammad Syari‟I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Cet. 11, h. 95 42

A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Jakarta: Raja

Grafindo persada, 2002), h. 67 43

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah, h. 94

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

27

dengan opsi pemindahan hak milik atas benda yang disewa kepada penyewa

setelah selesai masa sewa.44

d. Pembiayaan dalam bentuk pinjaman

1) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan

imbalan.

Qardh dalam perspektif perbankan syariah diartikan dengan produk

pembiayaan dalam bentuk transaksi pinjam meminjam. Implementasi qardh di

perbankan syariah ini merupakan salah satu bentuk dari fungsi bank syariah

sebagai institusi sosial. Selain sebagai lembaga bisnis di bidang keuangan,

bank syariah juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang mengembangkan

produk perbankan yang bersifat tabarru’. Namun demikian, sekalipun qardh

sebagai produk sosial, bank tidak boleh merugi karena produk ini, sehingga

biaya administrative yang berkaitan dengannya ditanggung sepenuhnya oleh

nasabah.45

8. Analisis Kelayakan Pembiayaan

Salah satu aspek penting dalam perbankan syariah adalah proses

pembiayaan yang sehat. Yang dimaksud dengan proses pembiayaan yang sehat

adalah proses pembiayaan yang berimplikasi kepada investasi halal dan baik serta

menghasilkan return sebagaimana yang diharapkan, atau bahkan lebih. Pada bank

44

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah, h. 90 45

Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah, h. 149-150

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

28

syariah, proses pembiayaan yang sehat tidak hanya berimplikasi kondisi bank

yang sehat tetapi juga berimplikasi pada peningkatan kinerja sektor riil yang

dibiayai.46

Salah satu usaha bank agar kondisi bank tetap sehat dan terus adanya

peningkatan kinerja pada sektor riil yaitu dengan analisis pembiayaan. Adapun

manfaat yang didapatkan dari analisis pembiayaan adalah untuk mengurangi

resiko pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) yang nantinya akan

berpengaruh kepada kesehatan dan kinerja bank.

Analisis pembiayaan adalah kegiatan yang menelaah aspek-aspek penting

dan patut diketahui dari nasabah yang akan dibiayai oleh bank. Tujuan analisis

pembiayaan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sesungguhnya terhadap

kondisi nasabah yang akan dibiayai. Dengan demikian, rekomendasi yang benar

dan objektif dapat diberikan.47

Dari pengertian analisis pembiayaan di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa analisis pembiayaan merupakan kegiatan bank dalam mencari tahu aspek-

asek penting tentang nasabah yang mengajukan pembiayaan. Nasabah yang

mengajukan pembiayaan akan disaring kembali apakah ia layak untuk dibiayai

atau tidak.

Analisis pembiayaan dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan pihak

manajemen apakah nasabah mempunyai kemampuan dan kemauan untuk

46

Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim,

2003), h. 138 47

Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: 2013, Salemba Empat), h.

121

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

29

memenuhi kewajiban pada bank secara baik. Adapun menurut Kasmir penilaian

dilakukan dengan menggunakan pendekatan 5C‟s Analisis meliputi:

a. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari

orang-orang yang akan diberikan pembiayaan harus dapat dipercaya. Kegunaan

dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati.48

Penilaian ini dilakukan untuk

mengetahui kejujuran dan itikad baik calon debitur untuk melunasi atau

mengembalikan pinjaman, sehingga tidak menyulitkan bank dikemudian hari.49

Media untuk mendapatkan kesimpulan calon debitur berkepribadian,

berakhlak baik didapat dengan mengumpulkan data dan informasi dari pihak

ketiga, apakah yang bersangkutan terlilit utang, apakah yang bersangkutan

pemium, penjudi atau penipu. Pihak ketiga yang dapat diminta informasinya

baik langsung atau tidak langsung, adalah mitra bisnis dari calon nasabah.50

b. Capital

Capital digunakan untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau

tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) yang

disajikan dengan melakukan pengukuran seperti segi likuiditas dan

solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dianalisis

48

Kashmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137 49

Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), Cet.1, h.

116 50

Syarif Arbi, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga (Yogyakarta: BPFE, 2013),

Edisi pertama, h. 132

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

30

dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk presentase modal

yang digunakan untuk membiayai modal usaha yang akan dijalankan, berapa

modal sendiri dan berapa modal pinjaman.51

c. Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

membayar pembiayaan.52

Dari penilaian ini dapat terlihat kemampuan nasabah

dalam mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang

pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya, sehingga

akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan pembiayaan yang

disalurkan. Capacity sering disebut juga dengan capability.53

Penghasilan nasabah adalah sumber penghasilan yang akan menjadi

menjadi sumber pelunasan kredit atau pembiayaan. Indikasi yang menunjukan

kemampuan memperoleh laba ini, dapat diamati dari kapasitas terpasang alat

produksi yang bersangkutan, dan juga terlihat dari pembukuan dan catatan-

catatan operasional calon debitur masa lalu dan dibuat proyeksi yang akan

datang. Untuk kredit konsumsi ukuran capacity ini dilihat penghasilan yang

bersangkutan, bila calon debitur pegawai sektor formal dilihat daftar gaji yang

bersangkutan.54

51

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137 52

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank (Jakarta: PT. Bumu Aksara, 1997), h.

243 53

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137 54

Syarif Arbi, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga, Edisi pertama, h. 132

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

31

d. Collateral

Collateral adalah jaminan yang diberikan oleh nasabah kepada pihak bank

baik itu bersifat fisik maupun non fisik.55

Untuk menanggung pembayaran kredit

macet, calon nasabah umumnya menyediakan jaminan berupa agunan yang

berkualitas tinggi dan mudah dicairkan yang nilainya minimal sebesar jumlah

kredit atau pembiayaan yang diberikan kepadanya.56

Bank harus memberikan pengertian kepada debitur bahwa agunan untuk

bank tidak sama dengan agunan di rumah gadai. sebelum kredit diberikan bank

harus yakin tidak adanya itikad nasabah untuk meminjam kredit hanya untuk

memperhitungkan agunannya akhirnya dilelang untuk melunasi kredit.57

e. Condition

Dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial

politik yang ada sekarang dan diprediksi di masa yang akan datang. Penilaian

kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar

memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan pembiayaan tersebut

bermasalah relative kecil.58

Bank juga harus menganalisis keadaan pasar di dalam dan di luar negri

baik masa lalu maupun masa yang akan datang, sehingga masa depan pemasaran

dan hasil proyek atau usaha calon nasabah debitur yang dibiayai dapat

diketahui.59

55

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137 56

Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Cet.1, h. 117 57

Syarif Arbi, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga, Edisi pertama, h. 134 58

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137 59

Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Cet.1, h. 117

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

32

Kondisi ekonomi ini termasuk dampak lingkungan dan sosial masyarakat

setempat. Bila bank membiayai suatu usaha akan bermasalah terhadap

lingkungan dan sosial masyarakat, akan berujung menjadi kredit bermasalah.

Masih dalam pembicaraan analisis kondisi ekonomi, perlu sekali analis bank

mempunyai referensi yang cukup tentang formula dari suatu hasil produk calon

debitur yang memproduksi barang untuk makanan/minuman. Apakah formula

tersebut tidak terdapat unsur-unsur yang membahayakan kesehatan, misalnya zat

pewarna atau sesuatu pengawet yang membahayakan.60

Dalam perbankan islam,

bank dituntut untuk menjauhi usaha yang mengandung unsur maghrib (maisir,

gharar dan riba).

A. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

1. Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan

Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan

kemiskinan, pemerintah menerbitkan Paket Kebijakan yang bertujuan

meningkatkan Sektor Riil dan memberdayakan UMKMK. Kebijakan

pengembangan dan pemberdayaan UMKMK mencangkup:

a) Peningkatan akses pada sumber pembiayaan

b) Pengembangan kewirausahaan

c) Peningkatan pasar produk UMKMK

60

Syarif Arbi, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga, Edisi pertama, h. 133-134

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

33

d) Reformasi regulasi UMKMK.61

Upaya meningkatkan akses pada sumber pembiayaan antara lain

dilakukan dengan memberikan penjaminan kredit bagi UMKM (Usaha Mikro

Kecil Menengah) melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tanggal 5

November 2007, Presiden meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan

fasilitas penjamin kredit dari pemerintah melalui PT Askrindo dan Perum

Jamkrindo.62

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan yang diberikan

oleh perbankan kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang feasible

tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis

yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan.63

KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber

dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan

peminjaman terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30%

ditanggung oleh bank pelaksana penjaminan KUR diberikan dalam rangka

meningkatkan akses UMKMK pada sumber pembiayaan dalam rangka

mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank

pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Mandiri Syariah

(BSM).64

61

www.kur.ekon.go.id/maksud-dan-tujuan, diakses pada 22 Maret 2017 pukul 14.46 62

www.kur.ekon.go.id/maksud-dan-tujuan, diakses pada 22 Maret 2017 pukul 14.46 63

www.kur.ekon.go.id/maksud-dan-tujuan, diakses pada 22 Maret 2017 pukul 14.46 64

Aidil, “Analisis Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank BRI Kanca Tebing

Tinggi Unit Serampah”, Jurnal Ilmiah Accounting Changes, April 20014, Volume 2, No. 1, 26-38,

h. 31

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

34

UMKM dan Koperasi diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang

bergerak di sektor usaha produktif antara lain: pertanian, perikanan dan kelautan,

perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam. Penyaluran KUR

dapat dilakukan langsung, maksudnya UMKM dan Koperasi dapat langsung

mengakses KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank

Pelaksana. Untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro, maka

penyalur KUR dapat juga dilakukan secara tidak langsung, maksudnya usaha

mikro dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP

Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya yang bekerjasama

dengan Bank Pelaksana.65

Meurut penulis, Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu usaha

pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat (dengan cara membuka

peluang lapangan pekerjaan dan perluasan bisnis melalui UMKM) dengan cara

memberikan fasilitas pembiayaan dengan margin rendah dan persyaratan yang

dapat dengan mudah dipenuhi oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) yang memiliki potensi bisnis yang baik tapi belum bankable.

Penggunaan kata „kredit‟ pada produk ini tidak mempengaruhi pada sistem

pembiayaan yang dilaksanakan. Pemggunaan kata „kredit‟ bukan berarti bank

menggunakan sistem bunga dalam pelaksanaan pembiayaan. Pelaksanaan

pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank syariah dirubah dan disesuaikan

dengan prinsip-prinsip syariah yang ditetapkan.

65

Maksud dan Tujuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), diakses pada 22 Maret 2017 pukul

14.46 dari: www.kur.ekon.go.id/maksud-dan-tujuan

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

35

2. Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan dalam 3 skim. Adapun yang

membedakan skim satu dengan yang lainnya adalah jumlah plafond.

a. KUR Ritel: Plafon sampai dengan Rp 500 juta dilayani di Kantor

Cabang dan Kantor Cabang Pembantu.

b. KUR Mikro: Plafond kredit sampai dengan Rp 25 juta per Debitur.

Dapat diberikan tambahan sumplesi, rekstrukturisasi sampai dengan Rp

75 juta per Debitur.

c. KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI): Plafond Kredit

sampai dengan Rp 25 juta per Debitur. Jangka waktu kredit paling lama

sama dengan masa kontrak kerja dan tidak melebihi jangka waktu 3

tahun.66

Saat ini PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City hanya menyalurkan

KUR Mikro saja yang plafond kreditnya hanya sampai Rp 25 juta.

3. Landasan Hukum Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Landasan operasional Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Inpres Nomor 6

tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Rill dan

Pemberdayaan UMKM dan Nota Kesepahaman Bersama antara Departemen

Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan yang ditandatangani pada tanggal

66

Kementrian Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Program Kredit

Usaha Rakyat, diakses pada 22 Maret 2017 dari: www.ekon.go.id

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

36

9 Oktober 2007. Pihak yang terkait terdiri atas: Unsur Pemerintahan (6 Mentri),

Unsur Perbankan (6 Bank) dan Perusahaan Penjamin Kredit.67

Ada beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum

Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu:68

a. Keputusan Presiden No.19 Tahun 2015 (KEPPRES)

Keputusan Presiden No.19 Tahun 2015 sebagai revisi Keputusan

Presiden No.14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan

Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang ditetapkan pada tanggal

15 Juli 2015

b. Peraturan Mentri Koordinator Bidang Perekonomian (PERMENKO)

1) Permenko No. 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR,

diaundangkan 7 Agustus 2015.

2) Permenko No. 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR,

diundangkan 26 Oktober 2015.

3) Permenko No. 13 Tahun 2015 tentang perubahan atas Permenko 8

Tahun 2015.

c. Peraturan Mentri Keuangan (PMK)

1) Peraturan Mentri Keuangan No.146/PMK.05/2015 tentang Tata

Cara Pembayaran Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat,

diundangkan tanggal 30 juli 2015.

67

Indra Idris, “Kajian Dampak Kredit Usaha Rakyat (KUR)”, Jurnal Volume 5, Agustus:

49-73, h. 55 68

Landasan Hukum Kredit Usaha Rakyat (KUR), diakses pada 22 Maret 2017 pukul 3.51

dari: www.kur.ekon.go.id/landasan-hukum

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

37

2) Peraturan Mentri Keuangan No.20/PMK.05/2016 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Subsidi Bungan untuk Kredit Usaha Rakyat,

diaundangkan tanggal 17 Februari 2016.

d. Keputusan Mentri Koordinator Bidang Perekonomian (Kepmenko)

1) Keputusan Menko Perekonomian No. 170 Tahun 2015 tentang

Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin KUR, ditetapkan

tanggal 11 Agustus 2015.

2) Keputusan Menko Perekonomian No. 188 Tahun 2015 tentang

Penetapan Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin KUR,

ditetapkan tanggal 30 Oktober 2015.

e. Keputusan Mentri Keuangan (KMK)

1) Kmk Nomor 844/KMK.02/2015 tentang penunjukan Kuasa

Penggunaan Anggaran Subsidi Bunga KUR, ditetapkan tanggal 7

Agustus 2015.

2) KMK Nomor 1355/KMK.05/2015 tentang Besaran Subsidi Bunga

KUR Tahun 2016.

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

38

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT. BANK BRISYARIAH KANTOR

CABANG BSD CITY

A. Sejarah

Pada awalnya PT. Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) merupakan

Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang didirikan

pada tahun 2001.

Perkembangan dan persaingan bisnis perbankan yang semakin hari semakin

pesat pendorong PT. Bank Rakyat Indonesia untuk melakukan spin off. Spin off

merupakan strategi alternatif yang dipilih oleh berbagai perusahaan untuk

memastikan stabilitas usaha serta memaksimalkan profit. Salah satu keuntungan

dari spin off dalam dunia perbankan syariah diharapkan dapat memaksimalkan

pangsa pasarnya di sektor perbankan nasional.1

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, terhadap

Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank

Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.

10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank

BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah

kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah

menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.2

1 Amzul Rifin, Pemilihan Metode Spin Off Unit Bisnis Syariah Dengan Pendekatan Analisa

Faktor (Studi Kasus PT. BNI Syariah dan PT. Bank Syariah BRI), Jurnal Al-Muzara’ah, 2016, h.

124 2 http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

39

Kegiatan usaha BRISyariah semakin kokoh setelah ditandatangani Akta

Pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., untuk

melebur ke dalam PT Bank BRISyariah (proses spin off) pada tanggal 19

Desember 2008. Penandatanganan yang bernilai strategis sebagai bentuk

dukungan nyata induk perusahaan kepada kegiatan operasional Bank

BRISyariah.3

Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah

bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah

dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah

dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk

yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.4

Gambar 3.1: Logo PT. Bank BRISyariah

Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan

nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan.

Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah

bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat

dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan

3 Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2015 (Jakarta: PT. Bank BRISyariah, 2015), h. 4

4 http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

40

dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi

dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, sebagai Kantor Layanan

Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan

penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip

Syariah.5

PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City merupakan salah satu

Kantor Layanan Syariah yang berlokasi di BSD City yang didirikan pada

September 2008. PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang (KC) BSD City

membawahi 8 Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang tersebar di wilayah

Tangerang Selatan. Kantor Cabang ini berlokasi di Ruko Tol Boulevard Blok

B10-12, Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Rawa Buntu Serpong, Kota Tangerang

Selatan. Keberadaan PT. BRISyariah Kantor Cabang (KC) BSD City diharapkan

dapat memberikan pelayanan dan menjangkau masyarakat dalam transaksi

perbankan.

B. Visi dan Misi

PT. Bank BRISyariah telah memiliki visi, misi dan nilai-nilai budaya kerja

sebagai landasan terciptanya budaya unggul perusahaan dan menjaganya agar

tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapainya.6

5 http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017

6 Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2015, h. 8

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

41

1. Visi

Visi PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang (KC) BSD City sejalan dengan

Visi PT. BRISyariah Pusat yang tertuang dalam profile company.

“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial

sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna.”7

2. Misi

Begitu pun dengan Misi PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City

sama dengan Misi PT. Bank BRISyariah Pusat, yaitu:

a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan

dimana pun.

d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan

menghadirkan ketentraman pikiran.8

C. Produk BRISyariah

1. Consumer Banking

a. Dana Pihak Ketiga

1) Tabungan Faedah BRISyariah iB

7 Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2015, h.8

8 Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2015, h. 8

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

42

Tabungan Faedah iB merupakan tabungan dari BRISyariah yang

ditujukan untuk nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan

atau wadi’ah yad dhamanah.9 Tabungan atau simpanan ini dapat

diambil setiap saat sesuai dengan kebutuhan nasabah. Tabungan Faedah

merupakan produk andalan PT. Bank BRISyariah.

2) Tabungan Haji BRISyariah iB

Produk simpanan dari BRISyariah bagi calon jemaah Haji

Reguler yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan

Ibadah Haji (BPIH) dengan menggunakan akad mudharabah

mutlaqah.10

3) Tabungan Haji Valas BRIS yariah iB

Produk simpanan dari BRISyariah bagi calon jemaah Haji

Khusus yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan

Ibadah Haji (BPIH). Produk ini menggunakan akad mudharabah

mutlaqah.11

Adapun perbedaan Tabungan Haji BRISyariah iB dengan

Tabungan Haji Valas BRISyariah iB terletak pada mata uang yang

digunakan. Produk Tabungan Haji Valas BRISyariah iB menggunakan

mata uang USD. Selain itu pengguna Tabungan Haji Valas hanya dapat

digunakan untuk Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang

terdaftar telah bekerja sama dengan pihak PT. Bank BRISyariah.

9 Tim BRISyariah, Brosur Tabungan Faedah iB (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017),

h. 2 10

Tim BRISyariah, Brosur Tabungan Haji BRISyariah iB (BSD City: PT. Bank

BRISyariah, 2017), h. 2 11

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tangga; 4 April 2017

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

43

4) Tabungan Impian BRISyariah iB

Tabungan Impian BRISyariah iB adalah tabungan berjangka dari

Bank BRISyariah dengan prinsip bagi hasil.12

Tabungan ini dirancang

untuk nasabah perorangan yang dirancang untuk mewujudkan impian

nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana

memakai mekanisme autodebet setoran rutin bulanan.13

5) TabunganKu

Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan

ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia

guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Tabungan ini menggunakan akad wadi’ah

yad dhamanah.14

6) Simpanan Pelajar (SimPel) BRISyariah iB

SimPel iB kependekan dari Simpanan Pelajar

iB adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh

bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta

fitur yang menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini.

Tabungan ini menggunakan akad wadi’ah.15

7) Giro BRISyariah iB

Produk simpanan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan

maupun perusahaan untuk kemudahan transaksi bisnis sehari-hari

12

Tim BRISyariah, Brosur Tabungan Impian BRISyariah iB (BSD City: PT. Bank

BRISyariah, 2017), h. 2 13

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 14

Tim BRISyariah, Brosur TabunganKU (BSD City: Pt. Bank BRISyariah, 2017) h. 2 15

Tim BRISyariah, Brosur SimPel iB (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017), h. 2

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

44

dimana penarikan dana menggunakan cek & bilyet giro. Produk ini

menggunakan akad wadi’ah yad dhamanah.16

8) Deposito BRISyariah iB

Produk investasi berjangka dari BRISyariah bagi nasabah

perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.

Produk ini menggunakan akad mudharabah mutlaqah.17

Adapun

persyaratan penting sebelum memiliki deposito di PT. Bank

BRISyariah, nasabah sebelumnya diharuskan untuk memiliki Tabungan

Faedah BRISyariah ib.

b. Pembiayaan

1) Qardh Beragun Emas BRISyariah

Gadai BRISyariah iB hadir untuk memberikan solusi memperoleh

dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak ataupun untuk

keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman dan sesuai

syariah.18

2) KKB BRISyariah iB

Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor dengan skim

pembiayaan jual beli (MURABAHAH). Murabahah adalah akad jual

beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh Bank dan Nasabah (fixed margin).19

16

Tim BRISyariah, Brosur Giro iB (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017,h. 1-3 17

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 18

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 19

Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2011 (Jakarta: PT. Bank BRISyariah, 2011), h. 37

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

45

3) KPR BRISyariah iB

Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk

memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan

mengunakan prinsip jual beli (Murabahah) atau prinsip sewa menyewa

(Ijarah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah

angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. KPR

BRISyariah iB bukan hanya untuk pembelian rumah saja tapi bisa juga

apartemen, ruko, rukan, tanah kavling, pembangunan serta renovasi.

Yang dijadikan jaminan pada produk ini adalah objek pembiayan

KPR.20

4) KMG BRISyariah iB

Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan karyawan

khususnya karyawan dari perusahaan yang bekerjasama dengan PT.

Bank BRISyariah dalam Program Kesejahteraan Karyawan (EmBP),

dimana produk ini dipergunakan untuk berbagai keperluan karyawan

dan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas karyawan Program

Kesejahteraan Karyawan (EmBP).21

5) Pembiayaan Umrah BRISyariah

Pembiayaan yang ditujukan untuk nasabah yang ingin beribadah

ke Tanah Suci. Produk Pembiayaan Umrah BRISyariah iB mengunakan

prinsip akad jual beli manfaat/jasa (ijarah Multijasa).22

20

Tim BRISyariah, Brosur KPR BRISyariah iB (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017) 21

Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2011, h. 37 22

Tim BRISyariah, Brosur Pembiayaan Umrah BRISyariah (BSD City: PT. Bank

BRISyariah, 2017)

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

46

2. Business Banking

a. Commercial Product

1) Corporate Funding

a) Deposito

Merupakan pilihan investasi dengan prinsip bagi hasil

(Mudharabah al-Muthlaqah) bagi nasabah perorangan atau perusahaan

yang dananya dapat ditarik pada saat jatuh tempo. Produk ini hanya bisa

digunakan apabila sebelumnya nasabah telah memiliki Tabungan

Faedah BRISyariah iB.

b) Giro

Merupakan produk untuk kemudahan berbisnis dengan

pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadi’ah yad dhamanah)

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan Cek/Bilyet

Giro.23

2) Corporate Financing24

a) Pembiayaan Modal Kerja

Memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan, baik modal kerja

regular maupun musiman. Adapun manfaat pembiayaan ini yaitu:

Struktur pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan jadwal

Pembayaran berdasarkan cashflow yang disepakati bersama

b) Pembiayaan Investasi

23

Tim BRISyariah, Brosur Giro iB (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017), h. 1-3 24

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

47

Manfaat pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan

investasi/capex nasabah. Keuntungan yang didapatkan yaitu membelian

investasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan cashflow

perusahaan.

b. Treasury

SUKUK NEGARA RITEL: “Investasi Rakyat Penuh.”

Bank BRISyariah telah berpartisipasi aktif sebagai Agen Penjual

Sukuk Negara Ritel di Pasar Perdana sejak tahun 2012 hingga sekarang.

Dari tahun ke tahun, penjualan Sukuk Negara Ritel melalui PT. Bank

BRISyariah memenuhi target bahkan pada tahun 2015 penjualan SR007

melampaui target yang ditetapkan sehingga harus mengajukan penambahan

penjualan.

1) Pengertian Sukuk Negara Ritel

Sukuk Negara adalah Surat

Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai

bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang

rupiah maupun valuta asing. Dijual khusus kepada individu atau

perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar

Perdana dalam negeri.25

2) Tujuan Penerbitan Sukuk Negara Ritel

Tujuan penerbitan SBSN adalah untuk membiayai Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk membiayai

25

Kementrian Keuangan, Tanya Jawab Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara):

Instrumen Keuangan Berbasis Syariah (Jakarta: Kementrian Keuangan, 2010), h. 16

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

48

pembangunan proyek (seperti proyek infrastruktur dalam sektor energi,

telekomunikasi, perhubungan, pertanian, industri manufaktur, dan

perumahan rakyat).26

3) Bentuk Sukuk Negara Ritel

Sukuk Negara Ritel diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat (scriptless)

yang dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor nantinya

hanya akan memperoleh Konfirmasi Kepemilikan Surat Utang Negara yang

diterbitkan oleh Sub Registry.

4) Risiko Investasi

a) Risiko Pasar (Market Risk), yaitu potensi kerugian apabila terjadi

penurunan harga SR. Risiko ini dapat dihindari dengan cara

memegang SR sampai jatuh tempo.

b) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) yaitu potensi kerugian jika

investor kesulitan melakukan penjualan di Pasar Sekunder. Risiko ini

dapat dimitigasi karena PT. Bank BRISyariah sekaligus

sebagai standy buyer (pembeli siaga) di Pasar Sekunder.27

c. SME & Linkage

1) Koperasi28

a) Pembiayaan Koperasi

Pembiayaan yang diberikan melalui Koperasi Karyawan atau

Koperasi Pegawai RI dengan mekanisme executing, yang ditujukan

26

Kementrian Keuangan, Tanya Jawab Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara):

Instrumen Keuangan Berbasis Syariah , h. 16 27

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 28

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

49

kepada karyawan suatu perusahaan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS)

suatu instansi yang memiliki pendapatan tetap bulanan berupa gaji dan

menjadi anggota koperasi. Pembiayaan ini menggunakan akad

mudharabah.

b) Pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Pembiayaan yang diberikan kepada BPRS dengan tujuan untuk

disalurkan lebih lanjut kepada para nasabahnya dengan mekanisme

executing. Pembiayaan ini menggunakan akad mudharabah.

2) Auto

Pembiayaan dberikan kepada sektor yang terkait dengan otomotif dalam

2 (dua) pola, yaitu pembiayaan secara kemitraan (linkage) dan pembiayaan

secara langsung (direct).

Pembiayaan secara kemitraan (linkage), pembiayaan diberikan

bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan (multifinance company) untuk

meyalurkan pembiayaan kepemilikan kendaraan dan/atau alat berat kepada

nasabah (end-user). Pembiayaan kemitraan dengan multifinance ini dapat

bersifat Executing maupun Channeling/Joint Financing.

Pembiayaan secara langsung (direct), menyalurkan pembiayaan kepada

pengusaha-pengusaha yang terkait pada dunia otomotif, seperti pembiayaan

kepada pengusaha jual-beli kendaraan (showroom/dealer) dan pembiayaan

kepada pengusaha rental kendaraan. Pembiayaan yang diberikan dapat berupa

pembiayaan modal kerja dan/atau investasi.29

29

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

50

3) Pembiayaan Small Medium Enterprise (SME)

Pembiayaan diberikan kepada sektor riil dengan plafond pembiayaan

diatas Rp 500 juta sampai dengan Rp 5 milyar. Pembiayaan ini menggunakan

akad musyarakah.

d. Pembiayaan Mikro

1) Mikro 25iB → Plafond 5-25, Tenor 6-36

2) Mikro 75iB → Plafond 5-75, Tenor 6-60*

3) Mikro 500iB → Plafond ≥75-500, Tenor 6-60*30

*Tenor dapat hingga 60 bulan dengan ketentuan khusus

4) KUR Mikro iB → Plafond maksimal 25 juta31

KUR Mikro iB BRISyariah yaitu penyaluran KUR Mikro yang

berlandaskan pada prinsip syariah dan penyalurannya dilakukan oleh PT.

Bank BRISyariah.32

Produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikeluarkan

oleh PT. Bank BRISyariah terhitung masih baru. Direktur Bisnis Mikro dan

Pendanaan PT. Bank Rakyat Indonesia Erdianto Sigit menyatakan

penyaluran KUR baru dimulai awal Maret 2017 akan tetapi izin penyaluran

KUR diresmikan di awal Februari. Pada tahun ini PT. Bank BRISyariah

mendapatkan jatah penyaluran KUR oleh pemerintah sebesar Rp 500 miliar.

Tercatat per 21 Maret, PT. Bank BRISyariah telah menyalurkan KUR

30

Tim BRISyariah, Brosur Unit Mikro BRISyariah iB (BSD City: PT. Bank BRISyariah,

2017), h. 1-3 31

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 32

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

51

Syariah sebesar Rp 58,1 miliar dengan jumlah nasabah sebesar 2.578

nasabah.33

PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City sendiri memiliki

target dana KUR sebanyak Rp 3,55 miliar yang saat ini yang telah

disalurkan sebanyak Rp 1,8 miliar.34

PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang

BSD City memerlukan strategi dan kebijakan untuk dapat memenuhi target

tersebut dengan menerapkan kebijakan dalam analisis kelayakan

pembiayaan.

3. E- Banking

a. E-Banking

1) Kartu ATM dan kartu debit BRIS

Kartu ATM dan kartu Debit BRIS adalah kartu khusus yang diberikan

oleh BRIS kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk

bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut. Pada saat kartu

digunakan bertransaksi akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada

rekening.

Apabila digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka disbut

sebagai kartu ATM. Sedangkan apabila digunakan untuk transaksi

pembayaran dan pembelanjaan non tunai dengan menggunakan mesin EDC

(Electronic Data Capture) maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu debit.

2) Kartu Co-Branding BRIS

33

http://keuangan.kontan.co.id/news/bri-syariah-sudah-salurkan-kur-rp-581-miliar diakses

pada tanggal 17 Mei 2017 pukul 21.05 34

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

52

Kartu Co-Branding BRIS dalah kartu ATM yang diterbitkan oleh

BRIS bekerjasama dengan nasabah institusi untuk para anggota atau

konsumennya. Kartu co-branding mempunyai manfaat yang sama dengan

kartu ATM atau kartu Debit BRIS, dengan keunggulannya adalah desain

kartu yang sepenuhnya ditentukan oleh nasabah institusi.

3) Cash Management System

Transaksi perbankan baik financial maupun non financial

melalui komputer Anda yang terhubung dengan jaringan system BRIS.

Jenis Transaksi yang dapat dilakukan :

a) Informasi Saldo Rekening

b) Informasi Mutasi Rekening

c) Transfer dana ke rekening BRIS

d) E-Payroll

e) Pembayaran tagihan, misalnya PLN, Telkom dan lainnya.35

4) University / School Payment system (SPP)

System pembayaran (bill payment) sekolah atau universitas yang

dibuatkan BRIS untuk memudahkan para siswa / mahasiswa untuk

melakukan pembayaran biaya pendidikannya melalui layanan perbankan

secara online.

5) SMS Banking

35

Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2011, h. 47

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

53

Layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung melalui

telepon selular/handphone dengan menggunakan media SMS (short

message services).

6) BRIS Remittance

Layanan pengiriman/penerimaan uang dengan metode notifikasi

melalui telepon seluler/handphone (Short Message Service, SMS) dimana

penerima dapat mencairkan uang tersebut dengan menunjukkan notifikasi

SMS yang diterima di telepon selular yang didaftarkannya.

7) Electronic Data Capture (EDC) mini ATM BRIS

EDC Mini ATM Adalah alat transaksi berbentuk Electronic Data

Capture untuk menerima transaksi baik berbasis tunai maupun berbasis

kartu.36

b. smsBRIS

Transaksi perbankan dapat dilakukan kapan dan dimana saja, tidak

tergantung dengan jam operasional Bank dan dapat diakses 24 jam. Dengan

hanya mengetikkan SMS dan mengirimkan ke 3338, transaksi perbankan

semakin mudah dilakukan kapan dan dimana saja. smsBRIS (SMSBanking

BRIS) adalah fasilitas layanan perbankan bagi Nasabah Tabungan BRIS

yang memudahkan anda untuk melakukan isi ulang pulsa, bayar tagihan,

transfer sampai pembayaran Zakat, Infaq, Shodaqah (ZIS).37

36

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 37

Tim BRISyariah, Brosur smsBRIS (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017), h. 1

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

54

c. CMS BRISyariah iB

Salah satu produk unggulan PT. Bank BRISyariah, dalam rangka

mengusung visinya sebagai bank ritel modern terkemuka, adalah Cash

Management BRISyariah iB (CMS). Produk yang disegmentasikan bagi

nasabah korporat ini memberikan solusi terbaik bagi nasabah korporat

dalam rangka pengelolaan keuangan dan monitoring arus kas. Didukung

dengan teknologi mutakhir, sistem pengamanan yang maksimal, serta

didukung oleh pelayanan yang prima, CMS BRISyariah iB diharapkan

mampu memberikan solusi terbaik bagi nasabah segmen korporat.38

d. mobileBRIS

mobileBRIS adalah aplikasi berbasis SMS untuk mengakses rekening

tabungan BRISyariah iB kapanpun dan dimanapun. Aplikasi mobile ini

memudahkan Anda untuk melakukan transfer dana, pembelian isi ulang

pulsa, pembayaran tagihan dan pembayaran donasi (Zakat, Infaq, Shodaqoh,

Wakaf, Qurban).39

mobileBRIS menggunakan teknologi SMS binary untuk memastikan

keamanan dan kenyamanan pengguna. Walaupun aplikasi ini menggunakan

jalur SMS, namun mobileBRIS dapat membuat pesan dan verifikasi PIN

Anda terenkripsi. Pesan dan verifikasi PIN Anda akan secara aman terkirim

tanpa harus menyimpan di sent items ponsel Anda. Jangan khawatir akan

kehilangan pesan transaksi mobileBRIS, karena seluruh pesan notifikasi

transaksi akan di simpan di inbox mobileBRIS.

38

Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2011, h. 47 39

Tim BRISyariah, Brosur mobileBRIS (BSD City: PT. Bank BRISyariah, 2017), h.1

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

55

Untuk memulai menggunakan aplikasi ini, Anda mendaftarkan diri

menjadi pengguna smsBRIS (SMS Banking BRISyariah) terlebih dahulu

melalui ATM atau Kantor Cabang BRISyariah terdekat.40

e. Internet Banking BRIS

Internet Banking BRIS adalah fasilitas layanan transaksi perbankan

melalui jaringan internet yang dapat diakses selama 24 jam, kapan dan

dimanapun nasabah berada menggunakan Personal Computer, Laptop,

Notebook atau PDA.

Internet Banking BRIS akan memberikan Anda kemudahan,

kepraktisan, keamanan serta kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan

transaksi secara online. Dengan layanan Internet Banking, transaksi dapat

dilakukan dimana saja dan kapan saja, selama terdapat koneksi jaringan

internet.41

D. Struktur Organisasi PT. BRISyariah Kantor Cabang BSD City

Dalam sebuah organisasi, struktur organisasi merupakan bagian yang

sangat penting. Menurut S. Reksohadiprodjo dan T. H. Handoko struktur

organisasi adalah suatu kerangka yang nantinya menunjukan seluruh kegiatan-

kegiatan yang dapat menghantarkan suatu organisasi pada tujuannya, hubungan

antar fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.42

40

http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 4 April 2017 41

Tim BRISyariah, Brosur Internet Banking BRIS (BSD City: PT. Bank BRISyariah,

2017), h. 2 42

T. Hani Handoko dan Sukanto Reksohadiprodo, Organisasi Perusahaan: Teori, Struktur

dan Perilaku (Yogyakarta: BPFE-UGM, 1992), ed. 2, h. 74

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

56

Begitupun dengan PT. BRISyariah Kantor Cabang BSD City memiliki

struktur organisasi yang nantinya akan menggerakan dan memudahkan bank

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Struktur organisasi PT. Bank

BRISyariah Kantor Cabang BSD City adalah sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

57

Gambar 3.2: Struktur Organisasi PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City43

43

Struktur Organisasi Desember 2016, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Excel

yang diberikan oleh Branch Administrator PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City pada

tanggal 11 Januari 2017

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

58

BAB IV

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT

(KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH (BRIS)

KANTOR CABANG BSD CITY

A. Prosedur Pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah Kantor Cabang BSD

City

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Heny selaku Unit Head Mikro, penulis

mengemukakan bahwa prosedur pembiayaan dilakukan secara bertahap.

1. Pengajuan permohonan pembiayaan

Pada tahap ini calon nasabah mengajukan permohonan pembiayan KUR

Mikro iB BRISyariah kepada pihak PT. Bank BRISyariah. Pada tahap ini

diperbolehkan juga bagi nasabah yang ingin mengajukan penambahan fasilitas

pembiayaan. Penambahan fasilitas pembiayaan adalah nasabah yang mengajukan

pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah tambahan. Setiap nasabah hanya dapat

menerima KUR Mikro iB dengan total akumulasi plafond termasuk penambahan

fasilitas hingga Rp. 75 Juta. Akumulasi total plafon bukan hanya dihitung dari

KUR Mikro iB BRISyariah saja, akan tetapi apabila sebelumnya nasabah telah

melakukan pembiayaan KUR Mikro di bank lain maka pembiayaan tersebut juga

diakumulasikan.

Calon nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan datang ke kantor

dan mengisi aplikasi pendaftaran atau aplikasi pengajuan permohonan

pembiayaan yang telah disediakan oleh bank. Selain nasabah yang mengunjungi

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

59

bank, pihak bank juga bisa menghampiri nasabah yang dalam hal ini Account

Officer Micro (AOM) yang mengunjungi nasabah. AOM mengunjungi calon

debitur di tempat usahanya lalu menawarkan produk, apabila calon debitur setuju

maka AOM meminta dokumen persyaratan lalu diproses.

Calon nasabah harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan bank.

persyaratan terdiri dari:1

a. Memiliki Usaha Produktif berupa: Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

b. Usia minimal 21 tahun atau telah menikah untuk usia lebih besar atau

sama dengan 18 tahun. Maksimal usia 65 tahun pada saat akhir jangka

waktu pembiayaan.

c. Lama menjalani usaha sejenis minimal 6 (enam) bulan, dengan

dibuktikan kunjungan on the spot dan dituangkan ke dalam LKN.

d. Untuk pekerja yang terkena PHK telah mengikuti pelatihan

kewirausahaan dan telah memiliki usaha minimal 3 (tiga) bulan.

e. Tidak sedang memiliki pembiayaan produktif (modal kerja atau

investasi) di lembaga keuangan lain atau pembiayaan program dari

pemerintah yang dibuktikan dengan Sistem Informasi Debitur Bank

Indonesia (SID BI) pada saat permohonan pembiayaan diajukan.

f. Dapat sedang menerima pembiayaan konsumtif (KPR, KKB dan kartu

kredit serta sedang menerima KUR Mikro iB di BRISyariah dengan

kolektibilitas 6 bulan terakhir lancar.

1 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

60

g. Dapat sedang menerima KUR Mikro iB di BRISyariah sepanjang total

eksposure pembiayaan KUR Mikro iB maksimal sebesar Rp 25 juta dan

total akumulatif plafon pebiayaan KUR maksimal adalah Rp 75 juta.

h. Untuk nasabah yang pernah memiliki fasilitas KUR dari bank lain akan

diperhitungkan dalam total akumulasi plafond KUR (sesuai hasil SID

BI).

i. Nasabah tidak diperkenankan sedang menikmati fasilitas pembiayaan

KUR di tempat lain.

j. Jika nasabah sudah melunasi pembiayaan produktif atau pembiayaan

KUR di lembaga lain, maka wajib melampirkan cetakan rekening dari

pemberi pembiayaan dan surat keterangan lunas/roya dari bank pemberi

pembiayaan.

k. Dapat diberikan kepada nasabah yang belum memiliki fasilitas

pembiayaan baik di bank atau lembaga keuangan bukan bank.

Persyaratam dokumen yang dibutuhkan yaitu:2

a. Aplikasi permohonan KUR Mikro iB.

b. Lampiran identitas diri (E-KTP) dan pasangan jika telah menikah.

c. Copy Kartu Keluarga (KK)/ Surat Nikah/ Surat Keterangan Belum

Menikah dari kelurahan.

d. Surat ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat ijin Keterangan

Usaha dari pemerintah setempat yaitu kelurahan/kecamatan.

2 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

61

e. Nasabah yang memiliki pembiayaan produktif dan atau pembiayaan

program pemerintah termasuk KUR yang tercatat pada SID IB, tetapi

sudah melunasinya, maka wajib ada Surat Keterangan Lunas/ROYA

dengan lampiran cetakan rekening koran dari bank pemberi pembiayaan

sebelumnya.

f. wajib menyerahkan surat pernyataan tidak sedang menikmati fasilitas

Kredit Usaha Rakyat (KUR) di lembaga keuangan lainnya dan

pembiayaan produktif di lembaga keuangan lainnya.

g. Wajib menyerahkan Daftar Rencana Pembiayaan (DRP) untuk tujuan

pembiayaan modal kerja dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk

tujuan pembiayaan investasi.

Pada pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah nasabah tidak diwajibkan

melampirkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). NPWP merupakan kartu yang

dikeluarkan oleh pemerintah bagi WNI yang telah bekerja dan memiliki

kewajiban untuk membayar pajak. Selain itu, nasabah juga tidak harus

melampirkan aguan. Agunan diperkenankan tetapi tidak wajib dan tanpa ikatan.

Penilaian agunan dihitung sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Bank BRISyariah

dan tidak wajib mengcover seluruh pembiayaan KUR Mikro iB/ tidak

diperhitungkan sebagai collateral coverage. Jadi, misalnya nasabah memberikan

agunan berupa STNK motor Honda Beat tahun 2006. Penilaian bank untuk jumlah

agunan ini hanya pada kisaran Rp5.500.000-Rp6.500.000, maka hal tersebut

diperkenankan meski tidak mengcover seluruh pembiayaan yang berjumlah

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

62

Rp25.000.000. barang yang diagunkan pun tidak terikat, jadi statusnya hanya

titipan saja.

Apabila permohonan nasabah baik secara lisan dan tulisan telah diterima,

pihak bank melakukan investigasi dengan mencari informasi mengenai calon

nasabah ke berbagai sumber. Dalam investigasi calon nasabah pembiayaan KUR

Mikro iB BRISyariah Account Officer Mikro (AOM) menjadi investigator.3

2. Tahap Analisis Pembiayaan

Pada tahap ini setelah seluruh persyaratan telah dilengkapi, pihak bank

dalam hal ini AOM akan melakukan penilaian terhadap calon nasabah/debitur

apakah layak atau tidak nasabah/debitur tersebut diberikan pembiayaan. AOM

langsung melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk menanyakan hal-hal

yang berkaitan dengan nasabah dan usaha yang dimilikinya. Apabila AOM yang

mengunjungi dan menawarkan produk terlebih dahulu kepada calon

nasabah/debitur, penilaian calon nasabah/debitur dilakukan saat pertama kali

AOM dan calon nasabah/debitur bertemu. Penawaran akan dilanjutkan apaila

kriteria calon nasabah/debitur sesuai. Apabila calon nasabah/debitur mengatakan

“ok” menggunakan KUR Mikro iB BRISyariah, maka dokumen akan diproses.4

Hal- hal yang ditanyakan saat tinjauan lapangan seperti tujuan pembiayaan,

hal-hal yang menyangkut dengan jenis dan aktivitas usaha, jumlah pembiayaan,

jumlah pembayaran, keberadaan tempat usaha meliputi siapa pemilik usaha,

tempat usaha milik pribadi atau sewa serta rumah yang ditinggali rumah pribadi

3 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017. 4 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

63

atau sewa, sumber pembayaran kembali, sistem penjualannya apakah dengan cash

(Tunai) atau tempo (Angsuran), rencana pengembalian yang akan datang, lamanya

usaha yang dijalani, aktivitas keuangan seperti informasi bank atau pinjaman ke

pihak ketiga.

Pihak AOM menganalisa permohonan pembiayaan berdasarkkan analisis

kelayakan pembiayaan 5 C yang meliputi character, capacity (capability),

collateral, condition of economic, dan capital. Kelima analisis tersebut dilakukan

agar bank dapat mengetahui sampai mana keinginan dan kemampuan nasabah

dalam memenuhi kewajibannya terhadap bank (willingness to pay). Hal ini juga

berdampak pada menipisnya tingkat pembiayaan bermasalah di masa yang akan

datang.

Selain menganalisis calon nasabah dengan analisis 5C bank juga

sebelumnya melakukan BI Checking.5 BI Checking merupakan laporan riwayat

kredit/pembiayaan nasabah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dengan

melakukan BI Checking bank akan mengetahui informasi pembiayaan yang

pernah dilakukan. Selain itu bank juga dapat mengetahui masalah kelancaran

pembayaran pembiayaan yang telah dilakukan apakah masuk daftar hitam atau

tidak. Baik dan buruknya pembiayaan yang dilakukan oleh calon nasabah/debitur

terdata dalam BI Checking pada Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia.

Dengan melakukan BI Checking juga bank dapat melihat track record nasabah

apakah ia pernah menggunakan pembiayaan KUR sebelumnya atau tidak. BI

5 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

64

Checking sendiri, pada PT. Bank BRISyariah dilakukan oleh bagian Area Support

(AS).

Apabila analisis telah selesai, calon nasabah/debitur sesuai dan dokumen

lengkap maka AOM akan menginput data calon nasabah ke APPEL (Aplikasi

Penunjang Pembiayaan Elektronik) yang nantinya data calon akan diterima oleh

KUR Center. KUR Center merupakan bagian dari Micro Banking Goup yang

bertugas khusus untuk menangani pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah.

Setelah itu, KUR Center akan mengupload data calon nasabah ke SIKP (Sistem

Informasi Kredit Program) yang nantinya data tersebut akan diterima oleh

pemerintah.

3. Tahap Pemberian Putusan Pembiayaan

Setelah analisis dilaksanakan dan kriteria nasabah telah sesuai, AOM akan

mengajukan permohonan pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah kepada

pengutus. Pengutus permohonan pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah adalah

Unit Head (UH). Setelah permohonan pembiayaan disetujui maka langkah

selanjutnya adalah AOM membuat akad dilanjutkan dengan proses akad dan

penandatanganan akad maka pembiayaan bisa langsung dicairkan.6

4. Tahap Pencairan/ Akad Pembiayaan

Setelah putusan diberikan oleh Unit Head (UH) dan nasabah telah

menandatangani akad maka pembiayaan dapat dicairkan. Verifikasi pencairan

dilakukan oleh bagian ADP (Administrasi Pembiayaan). Jangka waktu pencairan

adalah satu hari karena penandatanganan akad dan pencairan harus dilakukan di

6 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

65

hari yang sama. Akan tetapi terdapat peraturan baru yang baru saja diedarkan

yang mengatakan bahwa batas waktu pencairan pembiayaan KUR Mikro iB

BRISyariah maksimal 3 hari, jadi tandatangan akad dan pencairan tidak apa-apa

jika tidak dilakukan di hari yang sama.

Pencairan dana KUR Mikro iB BRISyariah akan dikirimkan ke rekening

tabungan Mikro BRISyariah milik nasabah. Pengambilan dana dari rekening tidak

dapat melalui ATM, melainkan pengambilan secara manual.Tabungan mikro

merupakan Tabungan Faedah yang diberi cap “MIKRO” dan tidak diberi ATM.

Adapun syarat dokumentasi saat pencairan yaitu:

a. Akad Pembiayaan beserta lampiran-lampiran akad.

b. Surat Pengakuan Hutang (SPH) yang ditulis tangan oleh nasabah sendiri

sesuai format PT. Bank BRISyariah.

c. Jadwal angsuran.

Jika dihitung-hitung, proses pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah ini

dapat dikatakan cepat. Proses pembiayaan hanya memerlukan 1-3 hari kerja sejak

dokumen yang disyaratkan telah lengkap dan diterima oleh UMS (Unit Mikro

Syariah, dan jika menggunakan peraturan baru terhitung sekitar 4-5 hari.7

5. Tahap Pemantauan Pembiayaan (Monitoring)

Monitoring sangat perlu dilakukan oleh bank. Monitoring berfungsi untuk

meminimalisisr terjadinya pembiayaan bermasalah, khususnya penyalahgunaan

pembiayaan yang telah dicairkan oleh bank.

7 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

66

Kegiatan monitoring KUR Mikro iB BRISyariah dilakukan setelah 3 hari

pencairan pembiayaan. AOM akan datang ke tempat usaha nasabah pembiayaan

KUR Mikro iB BRISyariah dengan membawa Lembar Kunjungan Nasabah

(LKN). AOM akan melihat dan memastikan apakah nasabah menggunakan

uangnya dengan tujuan yang benar apa tidak. Akan tetapi pada praktiknya rata-

rata AOM tidak melakukan monitoring hari ketiga pasca pencairan, dan akan

datang kembali pada saat jatuh tempo.8

Berikut adalah bagan mengenai prosedur pembiayaan KUR Mikro iB

BRISyariah mulai dari tahap permohonan pembiayaan, analisis kelayakan,

pemberian putusan pembiayaan, tahap pencairan/akad pembiayaan hingga tahap

pemantauan.

8 Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

67

Bagan 4.1: Alur Pemberian KUR Mikro iB BRISyariah

MULAI

(1) AOM

Melakukan prospek terhadap calon

nasabah baru KUR Mikro iB

BRISyariah

(1b) AOM

Menerima calon nasabah baru yang

mengajukan KUR Mikro iB

BRISyariah

(2) AOM

Melakukan analisa karakter calon

nasabah

(3) AOM

Apabila calon nasabah setuju, AOM

meminta data-data yang diperlukan

untuk mengajukan permohonan

pembiayaan. Aplikasi permohonan

pembiayaa diberikan kepada calon

nasabah untuk diisi dan

ditandatangani

(4) AOM

Analisis kelayakan nasabah

(Karakter, Kapasitas, Modal, Kondisi

Ekonomi dan Jaminan) dan

mengadakan survei ke lokasi usaha

nasabah. Untuk memastikan

kebenaran informasi yang diberikan.

Selain itu dilakukan juga BI

Checking—dalam hal ini AS (Area

Support) yang melakukannya—

untuk melihat track record calon

nasabah KUR Mikro iB BRISyariah.

(5) AOM

Apabila data-data calon nasabah

telah terpenuhi, data tersebut akan

diinput AOM ke APPEL yang

nantinya data tersebut akan diterima

oleh KUR Center dan SIKP

(Pemerintah)

Patikan bahwa lokasi usaha calon

nasabah masuk dalam radius 10 KM

dari UMS

Ke proses 2

Tolak/Selesai

Ya

Tidak

(1c) AOM

Menerima form aplikasi penambahan

fasilitas yang telah diisi lengkap oleh

nasabah

Penambahan Fasilitas

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

68

(6) AOM

AOM mengajukan permohonan

pembiayaan ke pengutus. Pengutus

KUR Mikro iB BRISyariah adalah

Unit Head (UH)

(7) UH

Memutuskan apakah nasabah

tersebut berhak mendapatkan KUR

atau tidak

(8) AOM

Setelah putusan diterima, AOM

menginput data akan ke APPEL dan

KUR Center akan menerima akad

tersebut lalu mengupload ke SIKP

(Pemerintah). Lalu KUR Center

mendownload data dari SIKP dan

menyampaikannya ke Kantor

Cabang

(9) AOM

Melakukan penandatanganan akad

dan pembuatan rekening Mikro

untuk pencairan dana.

(10)ADP

Verifikasi pencairan KUR Mikro iB

BRISyariah

(11) AOM

KUR Mikro iB BRISyariah dicairkan

melalui rekening

(12)AOM

Monitoring 3 hari pasca pencairan

dengan membawa LKN.

Perbulannya akan melakukan

monitoring untuk pembayaran

angsuran

Selesai

(Sumber: Data diolah dari berbagai sumber)

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

69

Jadi kesimpulannya terdapat lima tahap prosedur pembiayaan. Pertama,

pengajuan permohonan pembiayaan. Pada tahap ini AOM memprospek calon

nasabah KUR Mikro iB atau bisa saja nasabah yang datang sendiri ke bank. pada

tahap ini dokumen-dokumen pengajuan KUR Mikro iB BRISyariah harus

dilengkapi agar dapat menlanjutkan tahap berikutnya. Kedua, analisis

pembiayaan. Pada tahap ini pihak bank mulai melakukan penilian terhadap calon

nasabah, mulai dari karakter, modal, kapasitas usaha, kondisi ekonomi dan

jaminan. Apabila hasilnya positif maka dilanjutkan. Ketiga, tahap pemberian

putusan pembiayaan yang dalam putusan pembiayaan KUR Mikro iB adalah UH

dan pada tahap ini juga dilakukan penandatanganan akad. Keempat, tahap

pencairan/akad pembiayaan. Pada tahap ini dana sudah bisa dicairkan oleh bank

yang dikirim ke rekening mikro nasabah. Terakhir, tahap monitoring. Pada tahap

ini AOM melakukan monitoring tiga hari pasca pencairan dengan membawa

lembar kunjungan nasabah (LKN). Akan tetapi sayangnya jarang sekali AOM

yang melakukan monitoring pasca pencairan, padahal tujuan adanya monitoring

adalah untuk memeriksa kembali apakah uang yang telah dicairkan digunakan

dengan benar atau tidak.

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

70

B. Analisis Kelayakan Pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah pada PT.

Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City

Analisis kelayakan pembiayaan merupakan faktor penting yang harus dilalui

dalam proses pemberian pembiayaan kepada calon nasabah. Analisis kelayakan

pembiayaan berfungsi untuk mengetahui sampai mana keinginan dan kemauan

nasabah untuk membayar kewajibannya kepada bank (willingness to pay). Menilai

keinginan dan kemauan nasabah akan berdampak pada sedikitnya jumlah

pembiayaan bermasalah atau resiko pembiayaan.

PT. Bank BRISyariah dalam menganalisis kelayakan pembiayaan Kredit

Usaha Rakyat (KUR) Mikro iB BRISyariah menggunakan prinsip 5C yang terdiri

dari aspek character (karakter), capacity (kemampuan membayar), capital

(modal), condition of economic (kondisi perekonomian) dan collateral (agunan).

1. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari

orang-orang yang akan diberikan pembiayaan harus dapat dipercaya.9 Bagi PT.

Bank BRISyariah karakter merupakan assessment terpenting karena karekter yang

baik dapat diasumsikan bahwa nasabah akan membayar kewajibannya kepada

bank dengan tepat waktu, eksekusi jaminan atau penjualan jaminan karena disita

dapat diminimalkan, meminimalkan kerugian pada pembiayaan, hubungan yang

harmonis terhadap nasabah akan meningkatkan portfolio pembiayaan. Maksudnya

9 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, h. 137

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

71

adalah semakin baik hubungan bank dengan nasabah maka pembiayaan yang cair

akan semakin banyak.10

Pada setiap analisia karakter yang dilakukan oleh AOM, ia harus

memastikan bahwa calon nasabah tidak boleh berpredikat pemabuk, penjudi,

pencuri atau penipu. Pendek katanya calon nasabah pembiayaan wajib memiliki

reputasi yang baik.

Cara PT. Bank BRISyariah dalam menganalisa karakter nasabah yang

pertama adalah dengan melakukan interview atau wawancara dengan cara tanya

jawab. Interview atau wawancara dilakukan saat pertama kali AOM dan nasabah

bertemu dan pada saat itu juga AOM akan langsung menganalisis karakter

nasabah yang mengajukan pembiayaan dan yang menjadi target pembiayaan

(apabila AOM yang mendatangi nasabah). Pada saat wawancara AOM akan

menilai dari kejujuran nasabah dalam menjawab pertanyaan, konsistensi nasabah

dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh AOM dengan formulir aplikasi

yang telah diisi, penguasaan usaha yang dijalaninya, sikap nasabah saat

wawancara, disiplin terhadap pembayaran kewajiban rekening listrik, telepon, air

dan tidak terlibat aktifitas melanggar hukum. Selain itu AOM juga harus

menanyakan riwayat kredit nasabah di bank/lembaga lainnya, riwayat usaha yang

akan dibiayai baik itu lamanya usaha atau pengalaman usaha, tempat usaha

apakah nasabah menyewa apa milik pribadi, tempat tinggal nasabah apakah

mengontrak atau milik pribadi dan yang terakhir adalah kondisi keluarga nasabah

apakah sedang proses cerai atau tidak. Untuk tempat usaha dan tempat tinggal,

10

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

72

bank akan mengutamakan nasabah yang memiliki tempat usaha dan tempat tingal

pribadi.

Setelah itu bank akan melakukan BI Checking. Dengan melihat track record

BI Checking, bank akan mengetahui riwayat pembayaran nasabah di bank lain,

apakah ia termasuk nasabah dengan pembayaran yang lancar atau tidak. Hal

selanjutnya yang dilakukan adalah cek lingkungan. Bank juga tidak hanya

mewawancarai nasabah, agar info lebih valid bank juga menanyakan kepribadian

dan keabsahan informasi nasabah kepada pihak ketiga yang ada di lingkungan

seperti tetangga dan RT/RW. Selain itu untuk kepastian usaha yang dimiliki

nasabah, bank—yang dalam hal ini AOM yang melaksanakan—meminta

informasi usaha nasabah dari supplier jika ada.

Contoh Kasus:

Kasus ini terjadi pada Ibu Lia seorang calon nasabah KUR Mikro iB

BRISyariah. Dari semua persyaratan dan analisis kelayakan pembiayaan seperti

kapasitas, modal dan kondisi ekonomi dinyatakan sangat baik. Akan tetapi, ketika

AOM mengecek BI Checking Ibu Lia—yang dalam hal ini dapat menjadi patokan

karakter seseorang—pada pembiayaan sebelumnya beliau mendapatkan call 5

atau dalam hal ini masuk kriteria kredit macet. Hal tersebut menjadi salah satu

alasan bahwa Ibu Lia tidak diperkenankan untuk mendapatkan pembiayaan KUR

Mikro iB BRISyariah karena dikhawatirkan telatnya pembayaran angsuran hingga

kredit macet akan terulang kembali. Meskipun pembiayaan tersebut telah lunas

bank tetap tidak diperkenankan untuk memberilan pembiayaan kecuali

pembiayaan macet tersebut telah lewat dari 1 tahun.

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

73

2. Capital

Capital adalah modal atau kekayaan yang dimiliki oleh nasabah yang dalam

hal ini lebih terfokus pada stok barang atau inventory yang dimiliki oleh nasabah,

dapat juga dilihat dari barang produksi yang dimiliki oleh nasabah. penilaian

terhadap capital yaitu untuk mengetahui keadaan permodalan sumber-sumber

dana dan bagaimana penggunaannya, apakah modal cukup untuk menggerakan

sumber daya secara efektif dan baik tidaknya pengaturan modal kerja. Untuk

analisis kelayakan pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah, bank tidak terlalu

terfokus pada masalah permodalan akan tetapi penting juga untuk dianalisis.11

Contoh kasus:

Salah seorang nasabah yang mengajukan pembiayaan sudah menjalankan

usahanya sebagai pemilik toko potokopi selama 3 tahun. Selama 3 tahun, aset

yang dimiliki nasabah bertambah, seperti bertambahnya mesin potokopi yang

tadinya hanya memiliki 1 menjadi 2, memiliki kendaraan bermotor dan perluasan

tempat usaha.

3. Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

membayar pembiayaan.12

Dalam hal ini bank melihat kemampuan penjual untuk

mengelola usahanya. Seberapa mampu nasabah menjual capital/stok barang yang

ia miliki.

Untuk mengukur kemampuan nasabah dalam membayar pembiayaan bank

mengumpulkan data-data yang menyangkut usaha nasabah seperti data penjualan

11

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017. 12

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, h. 243

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

74

yang bisa dilihat dari bon-bon yang dimiliki oleh nasabah. Lalu, bagaimana sistem

penjualannya apakah tunai atau tempo (kredit). Apabila kredit harus ditanyakan

berapa lama. Selain data penjualan bank, yang dalam hal ini AOM diminta juga

untuk mengumpulkan data piutang nasabah (bagi nasabah yang menggunakan

sistem kredit pada penjualannya).13

Setelah itu, AOM juga harus menanyakan data pembelian nasabah.

Misalnya total pembelian perbulan. Semakin sering nasabah membeli barang ke

supplier semakin tinggi kapasitas nasabah untuk membayar pembiayaan. Karena

semakin sering nasabah membeli semakin banyak barang yang dijual. Data

pembelian nasabah tidak hanya didapatkan dari nasabah saja, akan tetapi pihak

AOM juga dapat mendapatkan data pembelian dari supplier. AOM dapat

membandingkan beberapa harga barang yang dijual dan dibandingkan dengan

harga jual nasabah, dan nantinya akan ketemu margin/rata-rata yang diperoleh.

AOM juga dapat meminta data hutang nasabah. Sistem pembelian nasabah

dengan tunai dan kredit dapat diketahui dari rekap bon merah yang ada di nasabah

(karena biasanya jika sudah lunas bon merah akan ditukar dengan bon putih/asli).

AOM juga harus menanyakan kepada nasabah supplier mana yang biasa

memberikan kredit. AOM dapat melakukan pengecekan untuk melihat

kedisiplinan nasabah dalam membayar hutang. Ini juga dapat menjadi acuan bank

untuk memprediksi nasabah apakah nantinya nasabah tersebut akan menyebabkan

resiko pembiayaan atau tidak.

13

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

75

Ketika data penjualan, pembelian dan hutang piutang didapatkan dan

dianalisis, AOM juga harus menanyakan pengeluaran bulanan dan usaha. Jika

nasabah memiliki karyawan, maka harus ditanyakan berapa gajinya. Sama juga

halnya untuk seluruh kegiatan rumah tangga usaha, seperti pengeluaran untuk

sewa tempat usaha (bila sewa) dan pengeluaran untuk listrik dan air. Lalu AOM

juga harus menanyakan pengeluaran bulanan pribadi nasabah, gaya hidup, jumlah

anak, biaya sekolah anak, biaya jajan anak dan lain-lain. Hal tersebut agar bank

dapat menggambarkan mengenai kemampuan membayar nasabah dengan melihat

laba bersih perbulannya.14

Setelah Menurut Ibu Heny, capacity menjadi faktor yang sangat penting

untuk dianalisa, karena capacity menentukan kemampuan nasabah untuk

membayar dan meminimalkan resiko pembiayaan.

Contoh kasus:

Seorang nasabah pemilik warung mie ayam mengajukan pembiayaan KUR

Mikro dengan plafond sebesar Rp15.000.000,- untuk keperluan investasi. Setelah

dilakukan BI Checking nasabah tersebut tidak bermasalah. Di lingkungannya,

nasabah tersebut tidak pernah terjerat hukum dan mempunyai karakter dan

reputasi yang baik. Nasabah tinggal bertiga dan dengan anak mereka yang masih

sekolah. Rumah yang dimilikinya adalah rumah pribadi, akan tetapi tempat usaha

nasabah masing menyewa. Berikut adalah perhitungannya:

14

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

76

1. ANALISA KEUANGAN (Per Bulan)

Merupakan penjumlahan dari semua usaha calon nasabah

Pendapatan Usaha : Rp37,500,000,-

Harga Pokok Penjualan : Rp20,140,000,-

Sewa/Kontrak : Rp 1,000,000,-

Gaji Pegawai : Rp 1,000,000,-

Telepon, Listrik & Air : Rp 250,000,-

Transportasi : Rp 100,000,-

Pengeluaran Lainnya : Rp 0

Pengeluaran Usaha : Rp22,490,000,-

Keuntungan Usaha : Rp15,010,000,-

Penghasilan lainnya : Rp 0

Total Penghasilan : Rp15,010,000,-

Pajak dan Retribusi : Rp 0,-

Belanja Rumah Tangga : Rp 4,500,000,-

Sewa/Kontrakan Rumah : Rp 0,-

Pendidikan : Rp 1,800,000,-

Telepon, Listrik & Air : Rp 300,000,-

Transportasi : Rp 500,000,-

Pengeluaran Lainnya : Rp 2,900,000,-

Total Pengeluaran RT : Rp 8,500,000,-

Sisa Penghasilan : Rp 5,010,000,-

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

77

Angsuran Pinjaman Saat Ini : Rp 0,-

Rekomendasi Angsuran : Rp 685,000,-

Pembiayaan

Disposable Income : Rp 4,325,000,-

IDIR : 15 %

2. ANALISA KEBUTUHAN MODAL KERJA

Cara 1:

Persediaan/Inventory : Rp 700,000,- DOH (hari) 1

Piutang Dagang : Rp 0,- DOH (hari) 0

Utang Dagang : Rp 0,- DOH (hari) 0

WI Neraca : Rp 700,000,- Gross Profit 46.2933349609375%

Margin

Cara 2:

Diisi sesuai usaha yang akan dibiayai

Perputaran Persediaan Barang : 1 hari

Perputaran Piutang Dagang : 0 hari

Perputaran Utang Dagang : 0 hari

Kebutuhan Modal Kerja DOH : 1 hari

WI Normal : Rp 671,333

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

78

3. Rekomendasi Fasilitas Pembiayaan

Tabel 4.1: Rekomendasi Fasilitas Pembiayaan

Rekomendasi Fasilitas Pembiayaan Jangka Waktu Pembiayaan

Modal Kerja Rp 0,- Modal Kerja 0 Bulan

Investasi Rp15,000,000,- Investasi 24 Bulan

Konsumtif Rp 0,- Konsumtif 0 Bulan

Take Over Rp 0,- Take Over 0 Bulan

Total

Rekomendasi

Komite

Rp15,000,000,- Margin Flat Per

Bulan

0.4%

Diterimanya permohonan nasabah tersebut karena laba bersih yang terpakai

hanya 15%. Batas pemakaian laba bersih hingga 75% dan paling maksimal

sampai 80%.

d. Condition of Economy

Kondisi ekonomi merupakan sebuah keadaan sosial ekonomi yang nanti

akan mempengaruhi usaha nasabah. Penilaian ini dilakukan untuk memprediksi

kondisi usaha nasabah di masa yang akan datang apakah akan bertahan atau tidak.

hal yang dianalisis diantaranya adalah persaingan yang terjadi antar sesama

pengusaha apakah masih dalam batas wajar atau tidak, prospek usaha dan jumlah

pesaing yang ada, semakin banyak pesaing maka akan mempengaruhi penjualan

nasabah.15

15

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

79

Contoh kasus seorang nasabah KUR Mikro iB BRISyariah mengajukan

pembiayaan untuk usaha baju muslim. Dalam kasus ini, ibu tersebut merupakan

penjual musiman. Pihak PT. Bank BRISyariah tidak dapat menerima permohonan

nasabah tersebut, karena dikhawatirkan akan beresiko pembiayaan macet. Jika

dilihat dari keadaan saat ini mungkin tidak terjadi, mengingat peminat baju

muslim membludak dan calon nasabah diperkirakan mendapatkan keuntungan

besar. Akan tetapi penilaian untuk kondisi usaha calon nasabah dimasa yang akan

datang agak meragukan. Untuk menghindari risiko pembiayaan, maka pihak bank

memutuskan untuk menolak permohonan pembiayaan tersebut.

e. Collateral

Collateral merupakan barang yang dijadikan jaminan atau agunan oleh

nasabah pembiayaan. Nilai barang yang dijaminkan oleh nasabah haruslah

melebihi jumlah pembiayaan yang dicairkan oleh bank. Jaminan atau agunan

berfungsi sebagai pelindung bank dari resiko kerugian yang disebabkan oleh

nasabah yang wanprestasi. Agunan atau jaminan merupakan aspek yang

diperhitungkan oleh PT. Bank BRISyariah dalam analisis pembiayaan.16

Agunan atau jaminan yang biasa digunakan adalah barang bergerak seperti

kendaraan bermotor dan barang tak bergerak seperti tanah, rumah dan lain

sebagainya. Yang digunakan bukanlah barangnya, akan tetapi surat

kepemilikannya. Misalnya untuk kendaraan bermotor berupa BPKB/STNK/Faktur

dan untuk tanah dan bangunan berupa SHM/SHGB/IMB/PBB.

16

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

80

Penilaian agunan dilihat dari nilai barang yang diagunkan. Nilai barang

yang diagunkan apakah lebih dari pembiayaan yang dicairkan atau tidak, legalitas

dokumen yang diagunkan dan kepemilikan dokumen yang diagunkan apakah

nama yang tertera milik nasabah atau bukan. Penilaian tanah dan bangunan dilihat

dari letak agunan. Apakah bangunan atau tanah mempunyai akses jalan yang

mudah dijangkau atau tidak (rumah atau tanah yang berada dipinggir jalan lebih

bernilai tinggi dibandingkan yang berada di dalam gang dan jalannya sempit) ,

letak bangunan tidak berada di sekitar sutet, kuburan dan tempat yang tidak

memiliki nilai jual, dan tanah dan bangunan harus memiliki nilai jual dan

produktif (khusus untuk tanah kosong).

Setelah penilaian lokasi, kondisi agunan pun perlu diperhatikan. Kondisi

tanah dan bangunan tidak dalam sengketa dan tidak terkena proyek

pemerintah/swasta, tidak digunakan untuk fasilitas sosial, keagamaan dan yang

melanggar hukum, ukuran phikis tanah dengan yang tercantum pada sertifikat

harus sama dan ukuran fisik bangunan dengan yang tercantum di IMB sama.

Untuk menaksir nilai jaminan PT. Bank BRISyariah biasanya menaksirnya

secara internal terlebih dahulu lalu melihat harga pasar dan NJOP, setalah itu

seluruh harga dibandingkan dan akan menemukan harga tengahnya. Hal

terpenting yang harus dimiliki oleh semua jaminan adalah memiliki nilai

“marketable”. Maksud dari marketable adalah barang yang diagunkan gampang

untuk dijual.17

17

Wawancara Pribadi dengan Unit Head Micro, Ibu Heny Dartiyanti, BSD City, 17 Mei

2017.

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

81

Untuk pembiayaan Mikro lainnya, apabila nilai agunan tidak mengcover

seluruh pembiayaan yang dilakukan, maka pihak bank akan menyarankan nasabah

untuk mengurangi jumlah plafond. Misalnya nasabah mengajukan pembiayaan

sebesar Rp200 juta sedangkan agunan yang diberikan adalah BPKB mobil Avanza

tahun 2008. Setelah ditaksir, nilai mobil tersebut hanya Rp113 juta. Maka pihak

bank akan mengurangi plafond yang diajukan oleh nasabah.

Untuk penilaian jaminan yang menggunakan sertifikat tanah dan AJB bank

akan menilainya hingga 80%. Untuk menaksir harga bangunan bank akan melihat

apakah nasabah memiliki sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau tidak.

apabila memiliki maka penilaian 100% namun jika tidak hanya 50%.

Contoh kasus jaminan dengan sertifikat tanah, seperti Pak Walno, nasabah

Mikro iB 75. Setelah melakukan perbandingan antara harga pasar dan NJOP, bank

menilai bahwa:

Tabel 4.2: Penilaian Tanah dan Bangunan

Obyek Luas (m²) Nilai/m² Nilai pasar wajar Nilai Likuidasi

Tanah 67 Rp1,100,000 Rp73,000.,000 Rp.-

Bangunan 0 Rp0 Rp0 Rp.-

Total Nilai Obyek Rp73.000.000

Obyek Luas (m²) Nilai/m² Nilai pasar wajar Nilai Likuidasi

Tanah 67 Rp1,100,000 Rp73,000,000 Rp.-

Bangunan 62 Rp750,000 Rp46,500,000 Rp.-

Total Nilai Obyek Rp120,200,000

Luas Total Bangunan : 62 Meter²

NPW Tanah : Rp 73,700,000,-

NPW Bangunan : Rp 46,500,000,-

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

82

Total Tanah dan Bangunan : Rp120,200,000,-

Nilai Likuidasi Rp 84,000.,000,-

Nilai Pengikatan : Rp16,500,000,-

Jenis Pengikatan : SKMHT Setara APHT

No. Bukti Pengikatan : -

Pendapatan Tentang Harga: Penilai merekomendasikan harga tanah untuk

jaminan yang dimaksud sebesar Rp1,100,000,-/m². Sedangkan untuk harga

bangunan penilai merekomendasikan harga sebesar Rp1,500,000,-/m², namun

karena tidak ada IMB menjadi Rp750,000,-/m².

Kondisi Lingkungan Sekitar: Kondisi lingkungan sekitar jaminan

merupakan pemukiman padat penduduk, dimana di daerah sekitar banyak berdiri

rumah kontrakan. Akses menuju jaminan tidak jauh dari jalan raya utama.

Pendapatan mengenai kondisi jaminan: kondisi jaminan sangat terawat.

Bangunan telah direnovasi ulang oleh yang bersangkutan. Struktur bangunan

terlihat kokoh, tembok telah diplester dengan rapi dan telah di cat, jaminan masih

layak dijaminkan dan marketable. Terdapat ruang keluarga, 2 kamar tidur dan

dapur.

Contoh kasus untuk nasabah KUR Mikro iB BRISyariah:

Seorang nasabah KUR Mikro ingin menggunakan BPKB Motor Beat tahun

2007 sebagai agunan. Jika dihitung-hitung harga pasar motor Beat tahun 2007

berada di sekitaran harga Rp6,000,000,- sampai Rp6.500.000,-. Untuk kendaraan

bermotor PT. Bank BRISyariah mematok harga dibawah harga pasar, jadi untuk

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

83

motor Beat ini PT. Bank BRIsyariah hanya mematok Rp4.000.000,- sampai

Rp.5.000.000,-. Total agunan tersebut sebenarnya tidak mengcover seluruh

pembiayaan yang sebesar Rp25.000.000,-. Akan tetapi hal tersebut diperbolehkan,

karena dalam persyaratan KUR Mikro iB BRISyariah tidak diperkenankan adanya

agunan, meskipun calon nasabah ingin menggunakan agunan, barang tersebut

hanya bersifat titipan saja dan tidak terikat.

Jadi kesimpulannya, PT. Bank BRISyariah dalam menganalisis kelayakan

pembiayaan nasabah mengacu pada 5C yaitu character, capital, capacity,

condition of economy dan collateral. Akan tetapi, dalam prakteknya PT. Bank

BRISyariah Kantor Cabang BSD City lebih mengutamakan 3 aspek, yaitu

character, capacity dan collateral, yang lainnya seperti condition of economy dan

capital merupakan aspek pendukung. Untuk KUR Mikro iB BRISyariah karena

tidak menggunakan jaminan maka lebih menekankan pada 2 aspek yaitu

character dan capacity.

Pembiayaan yang diajukan dianggap layak apabila nasabah dan usahanya

memenuhi kriteria 5C yaitu character, capital, capacity, condition of economy

dan collateral. Pertama, dari segi karakter, nasabah yang mengajukan bebas dari

daftar hitam Bank Indonesia yang artinya selama dia mengajukan pembiayaan

lainnya dia tidak pernah mengalami pembiayaan macet. Selain itu calon nasabah

memiliki reputasi yang baik dan bukan pembohong, hal tersebut dibuktikan

dengan cek lingkungan—menyanyakan perihal calon nasabah ke tetangga terdekat

atau RT/RW—yang dilakukan pada saat survei. Kedua, dilihat dari kapsitas

usahanya, bank dapat melihatnya dari analisa keuangan nasabah. Analisa

Page 99: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

84

keuangan dengan melihat IDIR, apabila pemakaian laba bersih setelah dikurangi

angsuran tidak melebihi 75-80% maka ia layak mendapatkan pembiayaan. Ketiga

modal/capital, PT. Bank BRISyariah melihat permodalan dari inventory/aset yang

dimiliki. Apabila selama berjalannya usaha calon nasabah dapat menambah

asetnya—misalnya perluasan tempat usaha, pembelian peralatan baru—maka

nasabah layak dibiayai. Keempat kondisi ekonomi, ukuran kelayakannya dapat

dilihat dari jenis usaha calon nasabah dan bank menghindari memberikan

pembiayaan untuk usaha musiman. Kelima agunan/jaminan, ukuran kelayakan

agunan/jaminan yaitu nilai jaminan harus lebih tinggi dari pembiayaan yang akan

dicairkan, bangunan/tanah/barang yang akan diagunkan harus marketable atau

mudah untuk dijual dan legalitas dokumen.

Page 100: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat lima tahapan prosedur pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah.

Pertama, tahap permohonan pembiayaan yaitu tahap pengajuan permohonan

pembiayaan KUR Mikro iB. Kedua, analisis pembiayaan. Pada tahap ini pihak

AOM melakukan pengecekan nasabah yang mengacu pada 5C (character,

capital, capacity, condition of economy dan collateral). Ketiga, tahap

pemberian putusan pembiayaan yaitu pemberian putusan mengenai persetujuan

pencairan pembiayaan oleh Unit Head (UH), setelah disetujui dilanjutkan

dengan akad dan penandatanganannya. Keempat, tahap pencairan/akad

pembiayaan. Pada tahap ini dana telah dicairkan dan dikirimkan ke rekening

mikro nasabah. Kelima, tahap monitoring. AOM melakukan monitoring 3 hari

pasca pencairan dengan membawa LKN (Lembar Kunjungan Nasabah).

2. Dalam menganalisa kelayakan pembiayaan KUR Mikro iB BRISyariah,

BRISyariah mengacu pada 5c (character, capital, capacity, condition dan

collateral). Pertama character, yaitu penilaian dari segi watak dan

kepribadian calon nasabah. Salah satu caranya dengan melakukan BI Checking.

Kedua capacity, yaitu penilaian kemampuan nasabah dalam membayar

kewajibannya, dilihat dari seberapa mampu nasabah menjual stok barang yang

dimilikinya. Ketiga collateral merupakan barang yang dijaminkan oleh

nasabah. Penaksiran harga agunan dilihat dari nilai tengah antara harga pasar

dan NJOP. Keempat capital yaitu inventory nasabah, yang dapat dilihat dari

Page 101: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

86

stok barang dan alat-alat produksi yang dimiliki. Kelima condition yaitu

kondisi sosial ekonomi yang akan mempengaruhi usaha nasabah, yang dapat

dilihat dari jenis usaha, prospek usaha dan jumlah pesaing usaha. Dalam

praktinya PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang BSD City lebih

mengedepankan 3 aspek yaitu character, capacity dan collateral. Kedua aspek

lainnya (capital dan condition) adalah aspek pendukung. Untuk KUR sendiri,

karena jaminan tidak dianjurkan, maka lebih terfokus pada aspek character dan

capacity.

B. Saran

1. Alangkah lebih baiknya apabila semua kelima aspek analisis diutamakan,

bukan hanya aspek karakter, kapasitas usaha dan agunan saja—yang mana

untuk KUR sendiri hanya karakter dan kapasitas usaha saja—karena agar lebih

meminimalisir dan menghindari risiko pembiayaan bermasalah.

2. Monitoring 3 hari pasca pencairan harus benar-benar diterapkan. Karena jika

benar-benar diterapkan kegiatan ini akan meminimalisir risiko penyalahgunaan

dana yang bisa saja dilakukan oleh nasabah.

Page 102: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

87

DAFTAR PUSTAKA

Aidil, Analisis Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank BRI Kanca

Tebing Tinggi Unit Serampah, Jurnal Ilmiah Accounting Changes, April

20014, Volume 2, No. 1, 26-38

Antonio, Muhammad Syari’I, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema

Insani, 2007)

Arbi, Syarif, Perbankan Keuangan Pembiayaan Lembaga (Yogyakarta: BPFE,

2013), Edisi pertama

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT

Rineka Cipta)

Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Azkia Publisher,

2009)

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup, 2013)

Danupranata, Gita, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat,

2013)

Darminto, Dwi Prastowo dan Julianty, Rifka, Analisis Laporan Keuangan

(Yogyakarta: YKPN, 2002)

Dewi, Gemala, Aspek-Aspek Hukum dalam perbankan dan Perasuransian Syariah

di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2007), Edisi Revisi,

Cetakan Ke-4

Djamil, Faturrahman, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2012)

Djazuli, A. dan Janwari, Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Jakarta:

Raja Grafindo persada, 2002)

Handoko, T. Hani dan Reksohadiprodo, Sukanto, Organisasi Perusahaan: Teori,

Struktur dan Perilaku (Yogyakarta: BPFE-UGM, 1992), ed. 2

http://karimconsulting.com, 14 Februari 2017

Husen, Syarifuddin, Pengaruh pengeluaran Agregat Dalam Mendorong

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto dan Implikasinya Pada

Page 103: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

88

Kesejahteraan Sosial. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah

Ekonomi dan Pembangunan, Volume 12, Nomor 1, Juni 2011

Huda, Nurul dan Heykal, Mohamad, Lembaga Keuangan Islam: Teori dan

Praktik (Jakarta: Kencana Prenada Grup, 2010)

Ibrahim, Yakob, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

Idris, Indra, Kajian Dampak Kredit Usaha Rakyat (KUR), Jurnal Volume 5,

Agustus: 49-73

Ihsan, Dwi Nur’aini, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah ( Jakarta:

UIN JAKARTA PRESS, 2013

Janwari, Yadi, Lembaga Keuangan Syariah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2015)

Karim, Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: IIIT

Indonesia, 2003)

Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: Kencana Prenada Grup,

2012)

______, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003)

Kementrian Keuangan, Tanya Jawab Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk

Negara): Instrumen Keuangan Berbasis Syariah (Jakarta: Kementrian

Keuangan, 2010)

Kiryanto, Ryan, Langkah Trobosan Ekspansi Kredit, Jurnal Hukum Bisnis, 2007

Komarudin, Ensiklopedia Manajemen (Jakarta: Bumu Aksara, 1994)

kur.ekon.go.id, diakses pada 22 Maret 2017

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2011, cet ke-29

Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia

(Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2005)

__________, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan (UUP) AMP YKPN, 2005)

Nazir, Moh., Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), cet ke-8

Page 104: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

89

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Balai

Pustaka (Persero), 2014), Cet. 3

Rifin, Amzul, Pemilihan Metode Spin Off Unit Bisnis Syariah Dengan

Pendekatan Analisa Faktor (Studi Kasus PT. BNI Syariah dan PT. Bank

Syariah BRI), Jurnal Al-Muzara’ah, 2016

Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep dan

Aplikasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2010)

______________________________, Islamic Risk Management For Islamic

Banking (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013)

Sinungan, Muchdarsyah, Manajemen Dana Bank (Jakarta: PT. Bumu Aksara,

1997)

Soemitra, Andi, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2001)

Subagyo, Ahmad, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Gramedia,

2008)

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi”

(Yogyakarta: Penerbit Ekonisa, 2008), edisi ke-3

Sudaryono dan Hanim, Anifatul, , Evaluasi Kesiapan UKM Menyongsong Pasar

bebas Asean (AFTA): Analisis Perspektif dan Tinjauan Teoritis. Jurnal

Ekonomi Akuntansi dan Manajemen, Vol 1 No.2, Desember 2002

Sudaryanto, dkk, Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas

ASEAN. Artikel diakses pada 22 Februari 2017 dari

http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Strategi%20Pemberdayaan%

20UMKM.pdf

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta

2011), cet. Ke-13

Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012),

Cet.1

Tim Penyusun. Buku Kumpulan Peraturan Tahun 2016 Kredit Usaha Rakyat

(KUR), Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Tim BRISyariah, Laporan Tahunan 2011 (Jakarta: PT. Bank BRISyariah, 2011)

______________, Laporan Tahunan 2015 (Jakarta: PT. Bank BRISyariah, 2015)

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

90

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Pebankan

Pasal 1 Nomor 12

Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bandung: Percetakan M2S

Bandung, 2000)

www.bi.go.id, diakses pada 14 Maret 2017

www.brisyariah.co.id, diakses pada 4 April 2017

www.jdih.kemenkeu.go.id, diakses 14 Februari 2017

www.ojk.go.id, diakses pada 14 Maret 2017

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikru;

Hakim, 2003)

Z, A. Wangsawidjaja , Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012)

Page 106: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 1: Surat Bimbingan Skripsi

Page 107: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 2: Surat Izin Penelitian

Page 108: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 3: Surat Keterangan Hasil Penelitian

Page 109: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 4: Aplikasi Permohonan Pembiayaan

Page 110: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 5: Surat Pernyataan Fasilitas KUR Mikro iB BRISyariah

Page 111: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 6: Aplikasi Pembukaan Tabungan Faedah iB/ Mikro

Page 112: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 7: Surat Pernyataan NPWP

Page 113: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 8: Contoh Tabungan Mikro

Page 114: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 9: Hasil Wawancara

TRANSKIP WAWANCARA UNIT HEAD MICRO

Pewawancara : Anya Kurnadi Putri

Narasumber : Heny Dartiyanti

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2017

Waktu : 09.30-10.30 WIB

Tempat Wawancara : Kantor PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor

Cabang BSD City, BSD-Tangerang Selatan

Pekerjaan : Unit Head Micro

P : Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

N : Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

P : Mba Heny, Saya Anya Kurniadi Putri mahasiswa dari Manajemen

Lembaga Keuangan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ingin

mewawancarai Mba terkait dengan analisis kelayakan pembiayaan KUR yang ada

di BRISyariah ini. Oia Mba, pada saat wawancara saya akan merekam seluruh

jawaban untuk kepentingan dokumentasi penelitian ini.

P : Untuk pertanyaan pertama. KUR itu apa sih Mba?

Page 115: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

N : Nah, KUR Mikro iB BRISyariah adalah penyaluran KUR Mikro yang

didasarkan pada prinsip syariah dan penyalurnya dilakukan oleh PT.Bank

BRISyariah.

P : Kalau prosedur pembiayaan KUR ini seperti apa, Mba?

N : Untuk prosedur awal sih biasanya AOM mendatangi si nasabah ke

tempat usaha beliau. Nah, setelah si nasabah, eh.. AOM menawarkan produk kita,

tentang KUR, tujuannya dan lainnya, nanti apabila nasabah udah oke langsung

kita maintenance dokumennya seperti KTP, terus KK, surat nikah dan NPWP

apabila memiliki. Kalaupun tidak memiliki tidak apa-apa. Karena kan memang itu

tidak wajib. Setelah persyaratan lengkap semua, persyaratan itu langsung kita BI

Checking nih.. BI Checking ke bagian.. a… Kalo yang ngejalanin di BRISyariah

sih AS (Area Support), dengan Mas Dion kan.. Itu nanti di BI Checking. setelah

BI Checking selesai langsung kita input di APPEL, masukan data nasabah kita

cek apakan nasabah itu sudah memiliki KUR atau belum nanti kan ke record di

situ. Untuk nasabah yang menanyakan sendiri analisisnya dilakukan ketika

wawancara awal pengajuan KUR. Setelah semuanya ke input langsung kita proses

lagi. Setelah APPEL selesai, kita komite kan.. Si AOM mengajukan permohonan

ke pengutus. Pengutusnya kan UH (Unit Head) nih. Setelah putusan selesai, AOM

langsung membuat akadnya dilanjutkan dengan proses akad, tandatangan akad.

kalau untuk ketentuan yang kemarin, itu kan antara akad dengan pencairan harus

di hari yang sama tapi dengan adanya SE yang terbaru itu boleh.. misalnya tanda

tangan akad hari ini, pencairannya besok boleh. Maksimalnya itu 3 hari batas

waktunya. Nah seperti itu, setelah proses akad langsung ke ADP (Administrasi

Page 116: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Pembiayaan) untuk proses pencairan. Jadi gak lama sebenarnya./Terus kalo

pencairannya langsung masuk ke rekening?/ Iya, pencairannya langsung masuk ke

rekening mikro si nasabah. Karena kan sebelum pencairan ini nanti nasabah kita

bukain rekening dulu. Karena kan untuk proses pencairan itu wajib di

rekening./Terus untuk tugas yang menganalisa pembiayaan itu siapa, mba?/ Untuk

yang bertugas menganalisa tetap AOM. Jadi AOM di awal tadi, yang kunjungan

ke nasabah kan sekalian konfirmasi. Pertama itu usaha, usahanya itu sudah berapa

lama, usahanya itu milik siapa, tempat usahanya itu milik sendiri apa kontrak, itu

kan dianalisa di awal oleh AOM. Setelah itu ditanya juga usaha ini omsetnya

sehari berapa, bu pak? Nah, ngambilnya jangan terlalu yang tinggi, yang rata-rata

aja. Apakah bapak itu punya karyawan atau enggak, karyawan digajinya berapa.

Pokoknya semua udah di awal itu. Setelah ditanya-tanya, kalau oke maka input

data ke APPEL seperti yang di awal tadi. Nanti AOM tinggal maintenance untuk

masalah angsurannya dan tidak boleh sampai telat sehari, dua hari soalnya ini kan

uang pemerintah, beda dengan produk mikro yang biasa./untuk masalah

monitoring itu perbulan?/ sebenarnya sih dari pencairan itu tiga hari, AOM harus

sudah mengunjungi nasabah lagi dengan membawa Lembar Kunjungan Nasabah

(LKN) untuk memverifikasi apakah benar tujuan dari pembiayaan tadi. Misalnya

tujuan awal modal kerja, pengajuannya 10 juta. Dari hasil pencairannya itu kan

kita hanya pake akad murabahah yang diwakilkan dengan wakalah. Harusnya

kan, misal sebako sebenarnya bank yang harusnya menyediakan kalau syariah,

akan tetapi di Indonesia belum ada maka ada akad wakalah itu diwakilkan ke

nasabah dan setelah pencairan tiga hari AOM mengunjungi nasabah dan harus

Page 117: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

memastikan apakah uang tersebut digunakan untuk itu atau tidak. Jadi monitoring

itu harus tiga hari setelah pencairan dan selanjutnya bulanan untuk angsuran.

Yang benar seperti itu, tapi terkadang AOM kalau udah cair yaudah, diingatkan

lagi pas jatuh tempo ketika nama nasabah sudah muncul di sistem. Sering kali

AOM seperti itu.

P : Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi nasabah untuk mengajukan

pembiayaan KUR ini?

N : Untuk persyaratan KUR sih, kalo untuk dokumen itu KTP, KK, Surat

Nikah dan NPWP kalau si nasabah memiliki, tapi kalau gak punya juga gak apa-

apa. NPWP tidak diwajibkan. Bagi yang sudah pernah menikmati fasilitas KUR di

tempat lain harus ada surat pernyataan bahwa nasabah sudah atau belum

mendapatkan fasilitas KUR dan nanti dikasih materai 6000. Kalau persyaratan

pribadi nasabah, pertama si nasabah harus punya usaha, minimal sudah dikelola

selama 6 bulan. Usia si nasabah yang mengajukan KUR Mikro minimal 21 tahun

atau sudah menikah atau berusia 18 tahun, maksimal 65 tahun di akhir jangka

waktu pembiayaannya

P : Akad apa yang digunakan oleh produk KUR?

N : Akad yang digunakan itu akad murabahah bil wakalah.

P : Kira-kira berapa target dana Bank BRISyariah dalam menyalurkan KUR?

Lalu hingga saat ini berapa dana yang telah tersalurkan?

Page 118: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

N : Untuk Kantor Cabang BSD City target pertahunnya itu 3,55 Miliar, dan

dan yang sudah tersalurkan 1,8 Miliar./Wah, cepet juga ya, mbak./ Iya, dibagi 8

unit kan? Kan area BSD ini sendiri dibagi ke dalam 8 unit, BSD, Bintaro, Ciputat,

Pamulang, Meruya, Cileduk./ Oh, jadi dibagi ke dalam 8 KCP?/ Iya, 8 ini unit

yang KC BSD Miliki.

P : Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi acuan untuk menganalisis

kredit/pembiayaan. Faktor pertama adalah karakter. Bagaimana cara menganalisis

karakter nasabah?

N : Karakter nasabah itu bisa kita lihat dengan… track record BI Checking.

jadi dengan BI Checking itu kita bisa melihat pembayaran dia di bank lain. Oia

pembayarannya gimana seperti itu <<suara tidak jelas>>. Abis itu kalau analisis

karakter selain track record BI Checking apa, mas?/ Ke… Checking lingkungan/

Kanan, kiri tadi ya?/ Tanya sama tetangganya, kalau misalkan dia usaha

berartikan berarti <<suara tidak jelas>> harusnya nanya sama yang deket

usahanya <<suara tidak jela>>, apa dia doang yang dagang di situ kan, tanyain di

depannya, di sampingnya, bisa juga tanya ke pak RT dan supplier barang. Jadi

bukan hanya dari BI Checking. Jadi harus tanya juga tetangganya, rekan usaha,

lingkungan sekitar yang ada/ Karena intinya karakter yang baik itu dapat

diasumsikan nasabah akan membayar angsuran yang baik juga.. makannya itu

faktor pentingkan.. Setelah itu harus dipastikan kalau si nasabah tidak boleh

berpredikat pemabuk, penjudi, pencuri atau penipu, intinya calon nasabah

pembiayaan wajib memiliki reputasi yang baik.

Page 119: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

P : Bagaimana cara menganalisa capital/ modal?

N : Kalau untuk menganalisa modal lebih ke stok barang atau inventory yang

dimiliki nasabah. Ia dapat menjual modal itu menjadi berapa yang nantinya

capital atau modal ini berkaitan dengan kapasitas. Kita lihat stock barangnya dulu

yang dijual itu kan <<suara tidak jelas>> harus mengalami, yang kita liat

permodalan dia adalah barang. Barang itu bisa kita si nasabah jual itu nanti masuk

ke kapasitas.

P : Bagaimana cara menganalisis faktor capacity/ kapasitas nasabah?

N : Kalau analisa kapasitas usaha berkaitan dengan nasabah itu mampu

menjual barang itu dalam kondisi barang berapa. Jadi nasabah dapat menjual

berapa sih dengan modal yang sekian. Berbicara kapasitas juga bagaimana cara

kita mengumpulkan data dan verifikasi data salesnya dia. Sales dari hasil

penjualan tadi kan. Kalau bicara dengan KUR ini berbicara dengan nasabah kecil

kan otomatis itu diperoleh dari rekap penjualannya tersebut, catatan harian sama

rekening tabungan, tapi jarang rekening tabungan begitu. Lebih dominan ke bon-

bon. Ya… itu kalau penjualannya ya/ huum/ itu masih berkaitan dengan inventory.

Untuk sistem penjualannya sendiri itu dilihat tunai atau tempo. Tunai berarti kan

cash, kalau tempo kan biasanya menimbulkan yang piutang karena dari situ bisa

di <<suara tidak jelas>> kebutuhan modalnya berapa, seperti itu. Jadi lebih ke

penjualannya ya sama dari data pembeliannya dia. Maksudnya pembelian itu

nasabah dalam satu bulan itu bisa belanja berapa kali. Nah, dengan begitu kan

ketauan kapasitasnya berapa kali./ Berarti makin dia sering belanja makin bagus

Page 120: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

ya?/ iya, betul seperti itu. Dari situ kan ketauan dari persediannya juga, dari

penjualan, pembelian.. otomatis kan menyangkut dengan yang inventory tadi dan

inventory itu menyangkut yang modal tadi. Jadi masih berkaitan antara modal dan

kapasitas usaha ini.

P : Bagaimana cara menganalisa faktor jaminan?

N : Jaminan adalah collateral. Biasanya sih kita kalo meriksa faktor jaminan

itu lebih ke lokasinya itu dimana. Terus kalo jaminannya rumah itu di gang apa

ada jalannya. Kalau di gang itu biasanya agak rendah, kalau di jalan tinggi. Selain

itu bisa kita liat juga dari PBBnya. PBB itu Pajak Bumi dan Bangunan jadi NJOP

(Nilai Jual Objek Pajak) nya dia berapa. Biasanya sih paling rendah dari NJOP

dan paling tinggi dua kali lipat NJOP. Tapi paling penting harus melihat ke harga

pasar karena kalau perkiraan NJOP lebih rendah dari harga pasar. Jadi selain liat

dari NJOP kita juga lihat dari harga pasaran sekitar berapa. Kalau ada rumah, ada

tanah dan ada kendaraan, kalau bicara jual cepet lakunya di harga berapa sih. Oh..

harganya sekian… Ya pasti harganya murah, dan siapa sih yang gak mau beli

dengan harga yang murah. Jadi analisa dari NJOP, harga pasar dan harga cepet

lakunya berapa.. Nah.. nanti kombinasi tuh. Jadi kita dapat tahu harga berapa yang

cocoknya. Paling penting itu jaminan itu marketable. Marketable itu yang paling

laku dan paling cepet dijual. Tapi untuk KUR itu sendiri tidak diperkenankan

mengguakan jaminan. Tapi kalo penilaian agunan tersebut dihitung sesuai yang

berlaku di BRISyariah dan tidak wajib mengcover seluruh pembiayaan KUR

Mikro tidak diperhitungkan sebagaimana collateral coverage. Jadi intinya

memang KUR ini tanpa jaminan, kalau pun ada jaminan boleh perhitungannya

Page 121: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

mengikuti dengan yang aturan mikro tadi. Kalau pun jaminan itu tidak masuk

dengan yang di KUR, misalnya jaminannya hanya BPKB motor tahun 2006, kan

BPKB motor Beat hanya berapa gitu kan.. sebenarnya gak masuk dong, tapi gak

apa-apa. Tapi tetap dinilai seperti itu. Itu hanya sebagai sebagai titipan aja dan

tanpa perikatan.

P : Bagaimana cara menganalisa faktor condition/kondisi nasabah?

N : Kondisi nasabah ya, sebenarnya itu kondisi ekonomi sih. Sebenernya

usaha itu terpengaruh dengan kondisi yang sekarang apa enggak. Mislanya usaha

baju-baju muslim itu bisanya menjelang lebaran kan.

P : Apa faktor utama yang menjadi tolak ukur kelayakan pembiayaan?

N : Untuk tolak ukur dilihat dari karakter, kapasitas usahanya bagus apa

engga, setelah itu kalau parametering melihat fasilitas dia di bank lain. Itu

menjadi tolak ukur ini nasabah layaknya di plafond berapa juta. A… fasilitas

nasabah di bank lain sebenarnya pembayarannya sepertia apa sih begitu kan..

lancar apa enggak, jadi kapasitas dulu dilihat. Selain kapasitas ada tempat tinggal.

Jangan tempat usaha ngontrak terus rumahnya juga ngontrak terus kita kasih.

Karena resiko pembiayaan KUR besar karena gak pake jaminan. Kalo tempat

usaha ngontrak, rumah juga ngontrak terus kita kasih, emang kita sedekah? Kalau

dia kabur, nanti gimana? Walaupun dia tidak menjaminkan tapi kalau rumahnya

milik sendiri masih ada sisi risiko yang dapat menjadi pegangan. Jadi pertama

karakter, kapasitas terus jaminan.

P : Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberian KUR?

Page 122: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

N : Pertama, kita gak bisa ngasih pembiayaan ini ke sembarang usaha. Harus

bebas dari praktek gharar dan riba. Kedua, orang yang mengajukan KUR harus

memiliki usaha.

P : Berapa lama waktu pencairan KUR?

N : Kalau dari proses droping itu pencairan hanya satu hari, karena akad dan

pencairan harus dihari yang sama. Tapi kalo mau dari proses awal sampai akhir,

dari pengumpulan data, survei dan segala macem ya itu 3 hari. Jadi, kalo mau

digabung semua kira-kira 3-4 hari. Tapi ada SE terbaru untuk akad jadi gak apa-

apa kalau akad hari ini tapi dicairkan besok, boleh. Maksimalnya itu 3 hari, batas

waktunya. Itu ketentuan yang baru ya.

P : Apa kelebihan dan kekurangan produk KUR ini?

N : Kelebihannya sih karena emang produk pemerintah marginnya rendah

dan prosesnya cepat. Untuk kelemahan-kelemahannya sih, karena lebih selektif

dan lebih diawasi sama OJK. Makanya harus benar-benar serius dan gak boleh

sembarangan.

P : Bagaimana respon masyarakat terhadap produk KUR?

N : Responnya sih oke banget, nasabah dan masyarakat pada tertarik. Cuman

emang karena ada kriteria-kriteria yang kita berikan jadi gak semua bisa kita

kasih. Karena yang selektif tadi kan?/ Iya, mba/

Page 123: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

BSD City, 17 Mei 2017

Unit Head Micro PT. Bank BRISyariah KC BSD City

(Heny Dartiyanti)

Page 124: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN KREDIT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37668/1/ANYA... · analisis kelayakan pembiayaan kredit usaha rakyat (kur) pada pt. bank

Lampiran 10: Foto-Foto Wawancara


Recommended