ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yuliani Levellin Presisca
NIM: 122114043
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yuliani Levellin Presisca
NIM: 122114043
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“No one can promise tomorrow, just be good all the time”
-SHRFN-
“Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer,
believe that you have received it, and it will be YOURS (mark 11:24)’’
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai hidupku
setiap hari
Keluargaku yang selalu mendukung dalam doa dan
pengorbanan
Yang terkasih Mr. A, dan sahabat-sahabatku semua.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 8 Agustus 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan
Yuliani Levellin Presisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yuliani Levellin Presisca
NIM : 122114043
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari
saya maupun memberi royalti kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Yuliani Levellin Presisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dan memberikan kasih
setianya tiada ukur.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh staff dan pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sleman yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Mbah ku tercinta Mbah Prapto yang selalu menjadi inspirasi terbesar
dalam hidupku.
6. Orang Tuaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
dukungan, dan nasehat.
7. Adik-adikku Daniel Septiadi Levellino dan Agustine Ascendya Gradesy
yang selalu menyemangati penulis untuk cepat lulus.
8. Anak CIMOOL yang selalu mendukung dan memberikan bantuan dalam
bentuk apapun, Mala, Mprit, Lajuk,dan Pam-pam.
9. Mr. A yang selalu memberikan semangat dan dukungan dan bantuan
dalam bentuk apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Keluarga Cemara Hip-hip, Keris, Putra, Dian medan, Dwi, Cikha, kak
Hapni, kak Riris dan Tona yang selama ini telah berjuang bersama dan
memberikan dukungan dan motivasi.
11. Wawan, Oki dan Agnes Lumban Batu yang telah membantu dan mau
menyempatkan dirinya dalam proses pembuatan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan kelas MPT yang selama ini telah berjuang
bersama dan memberikan dukungan
13. Sahabatku Yohanes Delvin (bonbin) ,Frans Mario Rante dan Yohanes Eko
Adventino (bebeb) yang selalu ada setiap aku membutuhkan.
14. Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan Anya, Monika, Anny,
Tuin, Mami, Mbak Dian, Agnes, Rima, mbak Dev, Yosia, Monikaadista,
mas Dini, Terimakasih untuk doa, semangat, dan bantuan selama ini.
15. Semua teman-teman kos perkutut Mbak Ulfa, Uti, Umi, Ipil, Oyik,
Claudia, Linda dkk yang selalu memberi dukungan dan semangat selama
ini.
16. Teman-teman Akuntansi dan Manajemen angkatan 2012, terimakasih
untuk canda tawa ,dukungan dan motivasi dari awal perkuliahan hingga
akhir
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yuliani Levellin Presisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ........................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan .................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8
A. Pengertian Pengukuran Kinerja.................................................... 8
B. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja ............................................. 10
C. Manfaat Pengukuran kinerja ........................................................ 12
D. Value For Money.......................................................................... 12
E. Indikator Value For Money .......................................................... 14
F. Manfaat Implementasi Value For Money .................................... 15
G. Langkah-langkah Pengukuran Value For Money ........................ 16
H. Standar Pelayanan Minimal (SPM) .............................................. 19
I. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ..... 20
J. Penelitian Terdahulu .................................................................... 21
K. Kerangka Kopsetual ..................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 28
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29
E. Populasi dan Sempel .................................................................... 30
F. Variabel Penelitian ....................................................................... 30
1. Ekonomi ................................................................................. 31
2. Efisiensi .................................................................................. 31
3. Efektivitas .............................................................................. 31
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ............................................... 31
1. Uji Validitas .......................................................................... 31
2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 32
H. Teknik Analisis Data .................................................................... 32
1. Pengukuran Ekonomi ............................................................. 33
2. Pengukuran Efisiensi .............................................................. 34
3. Pengukuran Efektivitas .......................................................... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 40
A. Profil Dinas Pertanian,Perikanan dan Kehutanan
Kab.Sleman ................................................................................ 40
B. Visi dan Misi ............................................................................... 40
C. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 41
1. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 41
2. Tugas Tambahan ................................................................... 43
D. Sumber Daya Manusia ................................................................ 43
E. Struktur Organisasi ..................................................................... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 47
A. Deskripsi Data ............................................................................. 47
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 49
C. Analisis Data ............................................................................... 51
D. Pembahasan ................................................................................. 65
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 72
A. Kesimpulan .................................................................................. 72
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 73
C. Saran ............................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76
LAMPIRAN ......................................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi ........................................................... 34
Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi ............................................................ 35
Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektifitas ......................................................... 39
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 47
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia .................................................... 48
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................... 48
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 50
Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 50
Tabel 5.6 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan
Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Periode 2014 ....................................................................................... 52
Tabel 5.7 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan
Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Periode 2014 .................................................. 54
Tabel 5.8 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan
Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Periode 2014 ....................................................................................... 56
Tabel 5.9 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan
Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Periode 2014 .................................................. 58
Tabel 5.10 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani .................................................................................................. 62
Tabel 5.11 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan.......................................................... 64
Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value For Money .................................................. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsep Value For Money ............................................................ 12
Gambar 2. Kerangka Pemikiran .................................................................... 26
Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.............. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN VALUE FOR MONEY
Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014
Yuliani Levellin Presisca
122114043
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money yaitu
dilihat dari segi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan
dokumentasi dan penyebaran kuesioner. Total sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik convenience atau opportunity sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman pada tahun 2014 untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Periode 2014 masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat efisien dan efektif.
Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian masuk dalam
kategori sangat ekonomis, sangat efisien dan cukup efektif. Hasil kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman pada tahun 2014 mampu mencapai hasil yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE USING VALUE FOR
MONEY APPROACH
A Case Study in the Departement of Agriculture Sleman District in 2014
Yuliani Levellin Presisca
122114043
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
The purpose of this research is to determine the Sleman District
Departement of Agriculture`s performance by using Value for Money approach
in respect of economic, efficiency, and effectiveness side.
The type of this research is case study. This research was conducted at
Sleman District Departement of Agriculture. The data was obtained by using
documentation technique and questionnaires analysis. The study used
convenience or opportunity sampling technique and get 100 respondents as
sample.
The result of this study indicated that Sleman District Departement of
Agriculture`s performance at 2014 for farmer`s Prosperity Improvement Program
2014 shows a very economical, very efficient and effective, for Agriculture
Product Results Marketing Improvement shows a very economical, very efficient
and quite effective. Overall, the performance of Sleman District Departement of
Agriculture in 2014 is good.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
You can not manage what you can not measure, demikian guru manajemen Peter
Drucker pernah berujar. Spirit kalimat ini mengindikasikan bahwa pengelolaan
kinerja manajemen atau kinerja bisnis selalu harus dilakoni melalui proses dan
hasil yang terukur. Tanpa manajemen yang berbasis pada indikator yang terukur
dan objektif, sebuah gerak organisasi bisnis bisa terpeleset menjadi sejenis
paguyuban yang tidak produktif (Drucker, 1992:11).
Kinerja instansi pemerintah kini menjadi sorotan dengan semakin tingginya
kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik. Masyarakat
sering menilai organisasi sektor publik sebagai sarang inefisiensi, pemborosan,
sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Masyarakat yang
semakin cerdas dan kritis juga menuntut dilakukannya transparansi dan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. Tuntutan masyarakat
ini sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999 yang
digunakan sebagai dasar bagi serangkaian reformasi kelembagaan dalam
menciptakan good governance, yaitu pemerintahan yang bersih, ekonomis,
efektif, transparan, responsif, dan akuntabel. Akuntabilitas publik sesuai dengan
karakteristik pelaksanaan good governance yang diberikan oleh United Nation
Development Program (UNDP) dalam Mardiasmo (2009:4), meliputi partisipasi
(participation), penegakan hukum (rule of law), transparansi (transparency)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Akuntabilitas publik sesuai dengan karakteristik pelaksanaan good governance
yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) dalam
Mardiasmo (2009), meliputi partisipasi (participation), penegakan hukum (rule of
law), transparansi (transparency), daya tanggap (responsiveness), orientasi
kepentingan umum (consensus orientation), kesetaraan (equity), efisiensi dan
efektivitas (efficiency and effectiviness), akuntabilitas (accountability), dan visi ke
depan (strategic vision). Dalam konteks organisasi pemerintahan, akuntabilitas
publik adalah pemberian informasi kepada publik dan konstituen lainnya yang
menjadi pemangku kepentingan (stakeholder) (Mahmudi, 2007: 9). Akuntabilitas
bukan sekedar kemampuan menunjukkan bagaimana uang publik tersebut telah
dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik
tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efektif, dan efisien.
Akuntabilitas publik juga terkait dengan kewajiban untuk menjelaskan dan
menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang, dan direncanakan akan
dilaksanakan organisasi publik. Pengukuran kinerja adalah faktor penting di
dalam suatu organisasi, termasuk juga untuk organisasi sektor publik. Pengukuran
kinerja sangat diperlukan untuk menilai akuntabilitas organisasi dalam
menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik dan tepat sasaran. Pengukuran
kinerja organisasi sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama,
untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan
untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit
kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik. Kedua, ukuran
kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan
keputusan. Ketiga, untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan
memperbaiki komunikasi kelembagaan (Mardiasmo, 2009:7).
Pengukuran kinerja juga merupakan salah satu faktor penting dalam
pengimplementasian manajemen strategis. Hal ini penting karena pengukuran
kinerja merupakan salah satu tahapan dalam siklus manajemen strategis. Dengan
memahami siklus manajemen strategis tersebut dapat diketahui bahwa
pengukuran kinerja merupakan tahapan yang sangat vital bagi keberhasilan
implementasi manajemen strategis. Rencana strategis yang telah ditetapkan oleh
organisasi membutuhkan wahana untuk mewujudkannya dalam bentuk aktivitas
keseharian organisasi. Implementasi rencana strategis akan dapat mencapai
kualitas yang diinginkan jika ditunjang oleh pola pengukuran kinerja yang berada
dalam koridor manajemen strategis. Hasil pengukuran kinerja sektor publik harus
dilaporkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban kinerja. Pembuatan
laporan tersebut merupakan manifestasi dilakukannya akuntabilitas publik
(Mahmudi, 2007: 7).
Kinerja organisasi sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada
indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara
komprehensif. Berbeda dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan
organisasi sektor publik lebih banyak bersifat intangible output, maka ukuran
finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja organisasi sektor publik. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
karena itu, perlu dikembangkan ukuran kinerja non finansial. Dalam rangka
memperoleh hasil pengukuran yang objektif dan menyeluruh mencakup aspek
yang bersifat tangible maupun intangible maka metode pengukuran kinerja harus
didesain sedemikian rupa agar bisa representatif selain juga applicable. Ada
beberapa alat dalam pengukuran kinerja, antara lain menggunakan metode
balance score card dan metode value for money. Dalam metode balance score
card terdapat empat perspektif yang dinilai yaitu perspektif keuangan (financial),
perspektif konsumen (customer), perspektif proses bisnis/intern (internal), dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (growth and learn), sedangkan dengan
metode value for money terdapat tiga elemen utama yang dinilai yaitu ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas. value for money merupakan inti pengukuran kinerja
pada organisasi sektor publik karena kinerja pemerintah tidak bisa dinilai dari sisi
output yang dihasilkan saja, tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan
input, output, dan outcome secara bersama-sama. value for money merupakan
konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan pada tiga elemen
utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi berarti pemerolehan
input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Efisien
berarti pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, sedangkan
efektivitas berarti tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mencakup
pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu: ekonomis
(hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna)
dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan
dan sasaran. Dari ketiga elemen pokok value for money tersebut, beberapa pihak
berpendapat bahwa tiga elemen saja belum cukup (Mardiasmo, 2009: 4). Perlu
ditambah dua elemen lain yaitu keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan
(equality). Keadilan berarti bahwa semua masyarakat mempunyai kesempatan
yang sama untuk memperoleh pelayanan, tanpa diskriminasi atau hak istimewa
bagi kelompok tertentu. Pemerataan atau kesetaraan berarti pemerintah harus
menerapkan pemerataan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan
mengutamakan pelayanan bagi masyarakat yang lebih membutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai
berikut:
1. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014
ditinjau dari segi ekonomi?
2. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014
ditinjau dari segi efisiensi?
3. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014
ditinjau dari segi efektivitas?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014
ditinjau dari elemen ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014
ditinjau dari elemen efisiensi.
3. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014
ditinjau dari elemen efektivitas
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Organisasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan bagi
pihak manajemen Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tentang penilaian
kinerja dengan konsep value for money sebagai evaluasi kinerja yang selama
ini dijalankan.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana yang tepat untuk
menerapkan teori dan pengetahuan yang telah didapat di bangku kuliah,dan
juga dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan khususnya dengan masalah
yang berkaitan dengan value for money.
3. Bagi Perpustakaan Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan
dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian topik
serupa di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan
penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian
terdahulu sebagai acuan penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, sampel
dan populasi, teknik pengumpulan data, definisi operasional
variabel dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai objek penelitian
yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
Bab V Analisis Data Dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis data, dan
pembahasannya.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran yang diharapkan bermanfaat bagi pihak berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja
1. Pengertian Pengukuran Kinerja
Secara umum, apabila kinerja perseorangan diberi penghargaan, maka
kemungkinan kinerja akan di beri penghargaan tinggi, sehingga hal ini
menyebabkan tingginya usaha perseorangan untuk menghasilkan kinerja. Jika
kinerja perseorangan tidak diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja diberi
penghargaan akan rendah, sehingga hal ini menyebabkan rendahnya usaha
perseorangan untuk menghasilkan kinerja.
Pengertian kinerja menurut Mulyadi (2007: 337) adalah: Kinerja adalah
keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran
strategic yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.
Keberhasilan pencapaian strategic perlu diukur. Itulah sebabnya sasaran strategic
yang menjadi basis pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan
ditentukan inisiatif strategic untuk mewujudkan sasaran tersebut. Sasaran
strategic beserta ukurannya kemudian digunakan untuk menentukan target yang
akan dijadikan basis penilaian kinerja, untuk menentukan penghargaan yang akan
diberikan kepada personel, tim, atau unit organisasi. Pengertian penilaian kinerja
menurut Mulyadi (2007: 419) adalah : penilaian kinerja sebagai penentu secara
periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan
kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi
Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi
landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan
kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi. Dari
beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, menunjukkan bahwa laporan rugi
laba menggambarkan suatu aktivitas dalam satu tahun sedangkan neraca
menggambarkan keadaan pada saat akhir tahun tersebut atas perubahan kejadian
dari tahun sebelumnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat
bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur, analisis, konsultan
keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan
yang berupa neraca dan laporan laba rugi dari suatu perusahaan, bila disusun
secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata
mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama
kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi
melalui alat ukur finansial dan non finansial (Mardiasmo 2002: 121). Pengukuran
kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud yaitu pengukuran
kinerja sektor public dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja
pemerintah, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
daya dan pembuatan keputusan, dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban
publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.
Menurut BPKP (2000) dalam Mahsun (2006: 33) cakupan pengukuran
kinerja sektor publik harus mencakup item-item sebagai berikut:
a. Kebijakan (policy): untuk membantu pembuatan maupun
pengimplementasian kebijakan.
b. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting): untuk
membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan
untuk memonitor perubahan terhadap rencana.
c. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan
maupun keefektifan organisasi.
d. Kehematan (economy): untuk me-review pendistribusian dan keefektifan
penggunaan sumber daya.
e. Keadilan (equity): untuk menyakini adanya distribusi yang adil dan
dilayani semua masyarakat.
f. Pertanggungjawaban (accountability): untuk meningkatkan pengendalian
dan mempengaruhi pembuatan keputusan.
2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja
Menurut Robert & Anthony (2001: 52), tujuan dari sistem pengukuran kinerja
adalah untuk membantu dalam menetapkan strategi.
Dalam penerapan sistem pengukuran kinerja terdpat empat konsep dasar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Menentukan strategi
Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dan target organisasi dinyatakan
secara eksplisit dan jelas. Strategi harus dibuat pertama kali untuk keseluruhan
organisasi dan kemudian dikembangkan ke level fungsional di bawahnya.
2. Menentukan pengukuran strategi
Pengukuran strategi diperlukan untuk mengartikulasikan strategi ke seluruh
anggota organisasi. Organisasi tersebut harus fokus pada beberapa
pengukuran saja. Sehingga manajemen tidak terlalu banyak melakukan
pengukuran indikator kinerja yang tidak perlu.
3. Mengintegrasikan pengukuran ke dalam sistem manajemen
Pengukuran harus merupakan bagian organisasi baik secara formal maupun
informal, juga merupakan bagian dari budaya perusahaan dan sumber daya
manusia perusahaan.
4. Mengevaluasi pengukuran hasil secara berkesinambungan
Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi apakah
masih valid untuk ditetapkan dari waktu ke waktu. Pengukuran kinerja
membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan
cara membandingkan hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Sistem
pengukuran kinerja biasanya terdiri atas metode sistematis dalam penempatan
sasaran dan tujuan serta pelaporan periodik yang mengidentifikasikan realisasi
atas pencapaian sasaran dan tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Manfaat Pengukuran Kinerja
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya
manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh
proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi
perusahaan di mana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut
berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan,
kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan
tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karier. Bagi organisasi atau perusahaan
sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam
pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan
program pendidikan dan pelatihan, seleksi, program pengenalan, penempatan,
promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen
sumber daya manusia secara efektif.
B. Value for Money
1. Pengertian Value for money
Value for money menurut Mardiasmo (2009: 4) merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen
utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Secara skematis, value for
money dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Konsep Value for Money
ekonomi efisiensi efektivitas
Nilai input (Rp) input output outcome
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pendapat lain dijabarkan oleh Audit Commision dalam Final Report yang
disampaikan oleh ITAD yang mengungkapkan:
VFM is about obtaining the maximum benefit over time with the resources
available. It is about achieving the right local balance between economy,
efficiency and affectiveness, or, spending less, spending well and spending wisely
to achieve local priorities... VFM is high when there ie an optimum balance
between all three elements, when costs are relatively low, productivity is high and
auccessful outcomes have been achieved (Barnett, Chris. et al.: 2010).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa value
for money adalah suatu konsep pengukuran kinerja sektor publik yang memiliki
tiga elemen utama: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dalam memanfaatkan
sumber daya yang tersedia, di mana pengertian dari masing-masing elemen
tersebut adalah:
1) Ekonomi
Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga
yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input
value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait dengan
sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input
resources dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak
produktif (Mardiasmo, 2009:4). Indikator ekonomi merupakan indikator
tentang input. Pertanyaan yang diajukan adalah “apakah organisasi telah
mengeluarkan biaya secara ekonomis?” (Bastian, 2006: 78).
2) Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output di mana barang dan
jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(Indra Bastian, 2006: 280). Efisiensi merupakan perbandingan output atau
input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah
ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 4).
3) Efektivitas
Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, di mana efektivitas
diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur
organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Indra Bastian, 2006:
280). Jika suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi
tersebut dikatakan telah berjalan efektif. Efektivitas hanya melihat apakah
suatu program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
(Mardiasmo, 2009: 134).
Dari uraian ketiga elemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekonomi terkait dengan input,
2. Efisiensi terkait dengan input dan output, dan
3. Efektivitas terkait dengan output dan tujuan.
2. Indikator Value for Money
Tuntutan masyarakat dalam value for money adalah ekonomis (hemat) dalam
pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien dalam arti bahwa
penggunaan/pengorbanannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan, serta
efektif (berhasil guna) dalam arti pencapaian tujuan dan sasaran. Peranan
indikator kinerja pada value for money adalah untuk menyediakan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sebagai pertimbangan untuk pembuatan keputusan (Mardiasmo, 2009: 130).
Mardiasmo (2009) juga membagi
indikator value for money menjadi dua, yaitu:
1. Indikator alokasi biaya (ekonomis dan efisiensi)
Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas tertentu
pada harga terbaik (spending less). Efisiensi artinya output tertentu dapat
dicapai dengan sumber daya yang serendah-rendahnya (spending well).
2. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)
Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
yang ditetapkan (spending wisely).
3. Manfaat Implementasi Value for Money
Penerapan konsep value for money dalam pengukuran kinerja pada organisasi
sektor publik tentunya memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri maupun
masyarakat. Manfaat yang dikehendaki dalam pelaksanaan value for money pada
organisasi sektor publik yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan
alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya, dan
efektif (berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan sasaran (Mardiasmo 2009:
130). Manfaat lain dari implementasi konsep Value for Money antara lain:
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang
diberikan tepat sasaran.
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
3. Menurunkan biaya pelayanan publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai
akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7).
Dari berbagai manfaat yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa penerapan value for money dalam pengukuran kinerja organisasi sektor
publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran sehingga
terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya yang
ekonomis dan efisien.
4. Langkah-langkah Pengukuran Value for Money
1. Pengukuran Ekonomi
Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang digunakan.
Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan yang diajukan berkaitan
dengan pengukuran ekonomi adalah:
a) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh
organisasi
b) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang
sejenis yang dapat diperbandingkan?
c) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara
optimal? (Mardiasmo 2009: 133)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Mardiasmo (2009: 4) menyebutkan bahwa ekonomi merupakan
perbandingan antara input dengan input value. Input dalam hal ini adalah
target anggaran, sedangkan input value adalah realisasi anggaran. Indra
Bastian (2006: 280) mencontohkan biaya pembangunan rumah sakit dapat
dikatakan ekonomis jika biaya yang digunakan dalam pembangunan lebih
rendah dari yang sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kinerja
dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target
anggaran dan dapat mencapai output sesuai dengan yang ditetapkan.
Dari penjelasan tersebut, secara matematis pengukuran ekonomi dapat
dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Ekonomi=
x 100%
2. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin
besar rasio tersebut maka semakin efisien suatu organisasi (Indra Bastian
2006: 280). Mardiasmo (2009: 133) merumuskan efisiensi sebagai berikut:
Keterangan:
Output : keluaran yang dicapai dari suatu kegiatan/program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Input : segala sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan suat
kegiatan atau program
Pengukuran efisiensi tidak bersifat absolut tetapi bersifat relatif. Karena
efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka
perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan:
a) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.
b) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
peningkatan input.
c) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.
d) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
penurunan output (Mardiasmo 2009: 134).
3. Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu organisasi sektor publik
dapat dikatakan efektif apabila organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134). Jadi secara matematis, efektivitas
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Efektivitas
x 100 %
Semakin tinggi nilai rasio efektivitas, maka suatu kegiatan/program dikatakan
lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Pengukuran Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat.
Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur
hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome
mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan (Smith, 1996).
Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran retrospektif dan
prospektif. Peran retrospektif terkait dengan penilaian kinerja masa lalu,
sedangkan peran prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang
akan datang.
C. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Desain sistem manajemen kinerja sektor publik tidak dapat dipisahkan dari
penentuan standar pelayanan publik. Manajemen kinerja sektor publik belum
dikatakan lengkap bila tidak ditetapkan standar pelayanan publik yang menjadi
acuan bagi manajemen dalam bertindak. Standar pelayanan publik merupakan
standar kinerja minimal yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik. Dalam
rangka memenuhi standar pelayanan publik tersebut, setiap unit pelayanan harus
menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Standar Pelayanan Minimal menurut Mahmudi (2010: 233) adalah suatu
standar dengan batas minimal tertentu untuk mengukur kinerja pelaksanaan
kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah,
berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan
bahwa penyelenggaraan pelayanan wajib yang didesentralisasikan perlu diatur
dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Aturan lebih rinci SPM ini telah
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah tersebut, SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
Penerapan SPM dimaksudkan untuk menjamin akses dan mutu bagi
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dari pemerintah kabupaten/kota
sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu,
baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-
prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan
dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas pencapaian yang dapat
diselenggarakan secara bertahap.
D. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
LAKIP merupakan singkatan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. LAKIP adalah sebuah laporan yang berisikan akuntabilitas dan
kinerja dari suatu instansi pemerintah yang merupakan realisasi hasil kegiatan dan
menyajikan laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah. Sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Bupati sebagai
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam rangka
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LAKIP juga
berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong
terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawaban
kepada publik.
E. Penelitian Terdahulu
1. Anisa (2011) melakukan penelitian tentang “Evaluasi Kinerja Keuangan
Dinas Kesehatan Kota Makassar Melalui Pendekatan Value For Money”.
Penelitian Anisa (2011) bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Dinas
Kesehatan Kota Makassar, melalui pengukuran 3E (ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas). Penelitian ini menunjukkan tingkat ekonomi dan efisiensi Dinas
Kesehatan Kota Makassar mampu mencapai hasil yang cukup baik. Tetapi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tingkat efektivitasnya masih kurang karena didasari tingkat kepuasan
masyarakat yang belum maksimal. Penelitian Anisa (2011) menggunakan tiga
metode pengumpulan data yaitu (1) wawancara untuk mengetahui tingkat
kinerja dari aspek ekonomi; (2) dokumentasi untuk mengetahui tingkat kinerja
dari aspek efisiensi; dan (3) kuesioner dengan sampel 100 orang untuk
mengetahui tingkat kinerja dari aspek efektivitas. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian Dian Anisa (2011) yaitu sama-sama meneliti kinerja
organisasi sektor publik menggunakan analisis value for money, sedangkan
perbedaannya yaitu terletak pada objek penelitian dan metode pengumpulan
data. Penelitian terdahulu dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Makassar dan
menggunakan tiga metode pengumpulan data, sedangkan penelitian ini
dilakukan di Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta dan hanya
menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan datanya.
2. Kuswanti (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Kinerja Keuangan
Melalui Pendekatan Value For Money. Penelitian ini dilakukan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul yang diukur
menggunakan pendekatan Value For Money (ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas). Nilai ekonomi membandingkan realisasi dana yang digunakan
dengan dana yang dianggarkan dari data Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), nilai efisiensi menggunakan perbandingan
output dan input dari data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung kidul dan nilai efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dihitung berdasarkan perbandingan nilai outcome dan output, dimana nilai
outcome berisi tingkat kepuasan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil data yang dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara dengan
pihak-pihak terkait dari instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul,
dokumentasi yaitu dengan cara mengutip arsip-arsip dan catatan-catatan yang
ada di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul tahun anggaran 2012, metode
penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengambil data dari buku-buku,
makalah, dan jurnal yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Selain
itu, peneliti juga mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner
sebanyak 100 ekslempar kepada masyarakat pengguna puskemas untuk
memperoleh data outcome atau penilaian dari masyarakat Kabupaten Gunung
Kidul.
3. Nugrahani (2007) melakukan penelitian tentang “Analisis Penerapan Konsep
Value for Money Pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”. Nugrahani
(2007) bermaksud menyederhanakan penilaian kinerja sektor publik dalam hal
ini Pemda DIY dengan menggunakan konsep Value for Money yang
difokuskan pada ekonomis, efisien, dan efektivitas. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kinerja keuangan Pemda DIY cukup ekonomis, dan
efisien, tetapi kurang efektif.
Pengumpulan data penelitian menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Biro Pusat Statistik Pemda DIY berupa data tentang APBD dan
realisasi APBD periode 2002-2004, sedangkan sampel yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
penelitian ini adalah APBD dan realisasi APBD Pemda DIY periode 4
(empat) tahun. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis
kualitatif dan kuantitatif.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nugrahani (2007) yaitu
sama-sama meneliti mengenai kinerja sektor publik menggunakan konsep
value for money. Perbedaan penelitian terletak pada metode analisis data dan
objek penelitian. Penelitian terdahulu dilakukan pada Pemda DIY dengan
metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dan
kuantitatif, sedangkan penelitian ini akan dilakukan pada Dinas Pertanian DIY
dengan metode analisis deskriptif sebagai teknik analisis datanya.
4. Ayuningtyas (2012), melakukan penelitian tentang “Analisis Value For
Money Dalam Pengukuran Kinerja Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota
Yogyakarta Periode Tahun 2009-2011”. Penelitian Ayuningtyas (2012)
bertujuan untuk menilai kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang didapat
dari metode ini adalah data mengenai rencana dan realisasi program pada
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, sedangkan dokumen
sumber yang digunakan adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
periode tahun 2009-2011. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa kinerja Dinas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta periode tahun 2009-2011 telah
berjalan dengan ekonomis, efisien, dan efektif.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama
melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis value for
money. Perbedaannya terletak pada tempat penelitian yang mengambil pada
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, sedangkan untuk
penelitian yang sekarang mengambil tempat pada Dinas Pertanian Daerah
Istimewa Yogyakarta.
F. Kerangka Konseptual
Suatu organisasi sektor publik memerlukan adanya pengukuran kinerja untuk
membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi. Pengukuran kinerja
pada organisasi sektor publik tidak hanya berdasarkan pada ukuran finansial saja
tetapi juga pada ukuran non-finansial karena tujuan utama organisasi ini bukan
memperoleh laba melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor
publik. Value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
berdasarkan tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Penjelasan dari masing-masing elemen sebagai berikut :
1. Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang
terendah. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat
menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu.
Efisien merupakan perbandingan output yang dikaitkan dengan standar
kinerja atau target yang telah ditetapkan.
3. Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu program dengan target yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka kerangka konseptual pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kerangka pemikiran Value For Money
Sumber : Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar Melalui
Pendekatan Value For Money (Dian Annisa, 2011: 21).
Value For Money menjelaskan hubungan yang optimal antara biaya/sumber
daya serta manfaat/hasil yang disampaikan melalui proses yang mengubah input
melalui aktivitas kegiatan menjadi output yang diperlukan untuk memicu atau
menghasilkan hasil (outcome) yang baik (Kuswanti, 2014: 29).
Kerangka pemikiran di atas maka dijabarkan sebagai berikut:
Efektifitas Outcome
Output Efisiensi
Nilai Input Ekonomi
Input
Cost
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Outcome adalah penilaian petani terhadap hasil dari setiap output program
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2014 (data diambil melalui
kuesioner).
2. Output adalah hasil persentase perhitungan realisasi fisik di lapangan dari
setiap kegiatan yang sudah direncanakan dalam Laporan Kinerja mengenai
realisasi kegiatan tahun 2014.
3. Nilai Input adalah anggaran belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian
kabupaten Sleman tahun 2014.
4. Input adalah realisasi belanja untuk kegiatan Kabupaten Sleman tahun 2014.
Penjabaran dari Outcome, Output, Nilai Input dan Input di atas dijadikan
pedoman untuk menghitung dan mengukur kinerja keuangan Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money yaitu menilai kinerja dari
sisi ekonomi, efisiensi dan efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengamati objek tertentu dan dengan waktu yang sudah ditentukan
untuk mengetahui secara mendalam bagaimana kinerja Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman dan oleh sebab itu hasil dan kesimpulan penelitian ini hanya
berlaku untuk Pemerintah Kabupaten Sleman
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sub bagian administrasi data dan
pelaporan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, sedangkan objek penelitian ini
adalah data Pencapaian Realisasi Keuangan Dinas Kabupaten Sleman yang
terdapat pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2014
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dipilih pada dengan pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman dengan pertimbangan bahwa selain sangat relevan dengan permasalahan
yang diteliti, juga mudah mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan.
Lingkup penelitian dalam hal ini adalah untuk membahas pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
penilaian kinerja berdasarkan value for money sebagai alat ukur kinerja.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Data yang didapat dari metode ini adalah data mengenai rencana dan realisasi
program pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu metode pengamatan dari yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung pada objek yang diteliti
3. Kuesioner
Data yang diperoleh dari kuesioner yaitu dengan cara menjawab pernyataan-
pernyataan dari peneliti, jawaban respon dapat dilakukan dengan cara
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti secara tertulis
dilembar yang sudah disediakan. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini,
diambil dari kuesioner penelitian sebelumnya namun disesuaikan dengan
tempat penelitian yang menjadi objek penelitian yang sedang diteliti yaitu
pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman .Dari kuesioner ini diharapkan
memperoleh data outcome dari beberapa program yang dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:119).
Populasi dalam penelitian adalah petani yang berada di Kabupaten Sleman.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:120). Penentuan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah convenience atau opportunity sampling. Menurut
Sarwono (2010: 81), convenience atau opportunity sampling merupakan
pemilihan unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh peneliti. Jumlah
kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 eksempar untuk meneliti outcome
atau penilaian dari petani yang berada di Kabupaten Sleman terhadap kinerja
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah value for money. Value for money
merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor publik yang berdasarkan
pada tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Ekonomi
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input. Ekonomi terkait dengan
sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input yang
digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
2. Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output. Efisien (berdaya guna)
dalam penggunaan sumber daya berarti penggunaannya diminimalkan dan
hasilnya dimaksimalkan (maximing benefits and minimizing costs). Proses
kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil
kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang
serendah-rendahnya (spending well). Ada pengertian yang hampir serupa
antara efisien dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki
penghapusan dan penurunan biaya.
3. Efektivitas
Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan operasional dapat dikatakan efektif (berhasil guna) apabila proses
kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Pengujian validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS (Statistical Product and Service Solution).
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Suatu kuesioner yang dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas di lakukan melalui perbandingan antara nilai r hitung terhadap r
tabel. Bila r hitung > r tabel, maka pernyataan dalam kuesioner dinyatakan
valid (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur apakah
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sudah mengukur apa
yang akan penulis ukur.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur semua kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel. Suatu kuesioner di katakam reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Dalam SPSS ada fasilitas yang dapat di gunakan untuk
mengukur reliabilitas yaitu melalui uji statistik cronbach alpha dan variabel di
katakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.60, Nunnally ( Ghozali, 2005 ).
Semakin tinggi nilai Cronbach’s Alpha (mendekati 1) menunjukkan semakin
tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif
(Descriptive Kuantitative Analysis Method). Setelah data terkumpul, selanjutnya
data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau
pengukuran dapat diproses dengan cara diklasifikasi dan dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah kegiatan mengelompokkan, atau
memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data,
kemudian menyimpulkannya sehingga hasilnya dapat ditafsirkan (Mudrajad,
2003: 172). Penelitian ini akan mengukur kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman menggunakan tiga elemen yang diteliti. Pengukurannya sebagai berikut:
1. Pengukuran Ekonomi
Ekonomi memiliki pengertian bahwa dalam memperoleh sumber daya (input)
sebaiknya dengan harga yang lebih rendah (spending less) atau harga yang
mendekati harga pasar. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input
value yang dinyatakan dalam satuan moneter (Annisa,2011:24) Dalam
penelitian ini pengukuran ekonomi dilakukan dengan perhitungan sebagai
berikut:
Ekonomi=
x 100%
Keterangan:
Input : Realisasi belanja untuk Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Input Value : Anggaran Belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman
Suatu kinerja organisasi dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran
lebih kecil daripada target anggaran dan dapat mencapai output (keluaran)
sesuai dengan yang ditetapkan atau 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Perhitungan tersebut digunakan karena sulitnya mengkonversikan SDM
dan sarana dan prasarana yang digunakan ke dalam satuan moneter dan
menentukan berapa harga input yang sesungguhnya diperlukan.
Hasil perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian:
Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi
Persentase Penilaian
90-100 Sangat ekonomis
80-99,9 Ekonomis
70-79,99 Cukup ekonomis
60-69,99 Kurang ekonomis
<59,99 Tidak ekonomis Sumber: Metode Penilaian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)
2. Pengukuran Efisiensi
Efisiensi merupakan hubungan antara barang dan jasa (output) yang
dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan menggunakan sumber daya
(input) yang disediakan. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan
input Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam
bentuk relatif. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat
dibagi menjadi dua yaitu efisiensi alokasi, efisiensi teknis atau manajerial.
Efisiensi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya
input pada tingkat kapasitas optimal. Efisiensi teknis atau manajerial terkait
dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output
tertentu (Mahmudi 2010: 88)
Efisiensi =
x 100%
Keterangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Output : Persentase Realisasi Kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Input : Persentase Nilai Ekonomis kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman
Suatu kinerja organisasi dikatakan efisien apabila keluaran (output) yang
dihasilkan mencapai target yang direncanakan atau lebih besar daripada
sumber daya (input) yang telah digunakan
Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai
persentase penilaian:
Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi
Persentase Penilaian
90-100 Sangat efisien
80-99,9 Efisien
70-79,99 Cukup Efisien
60-69,99 Kurang Efisien
<59,99 Tidak Efisien Sumber: metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)
3. Pengukuran Efektivitas
Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif
organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome (hasil).
Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan (Mahmudi 2010: 86).
Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran/outcome program-
program Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kab. Sleman, peneliti
menyebarkan kuesioner kepada petani di desa Sendang Agung Kab. Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jadi yang menjadi ukuran outcome adalah indeks kepuasan konsumen (IKK)
adalah kepuasan yang didapatkan petani di Kabupaten Sleman.
Kepuasan konsumen mengukur rata-rata kepuasan pelanggan dengan
memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan
yang dirasakan. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari
seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan pelanggan,
seperti yang telah dirumuskan oleh Sugiyono (2002: 79) adalah sebagai
berikut:
IKK = PP
Di mana:
IKK : indeks kepuasan konsumen
PP : perceived performance (kinerja yang dirasakan)
Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100, dengan total
pernyataan dalam kuesioner sebanyak 14 pernyataan, yang dibagi menjadi 6
pernyataan untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014
dan 8 pernyataan untuk Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Periode 2014. Pemberian bobot kuantitatif ini
menggunakan skala Likert. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi
sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-
indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini
dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap
jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang
diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan 2013: 12-13):
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Untuk mengukur nilai efektifitas perlu ditentukan interval kepuasan
yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan para petani dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Interval = (IK maks – IK min) : 5
Ikmaks = PP x R x Exmaks
Ikmin = PP x R x Exmin
Keterangan:
IK maks : nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)
IK min : nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)
PP : jumlah pernyataan/pernyataan pada kuesioner
R : jumlah responden
Exmaks : skor penilaian tertinggi pada kuesioner
Exmin : skor penilaian terendah pada kuesioner
Dari perhitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam
pembuatan tabel interval kepuasan petani di Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Setelah memperoleh data atau indeks kepuasan petani melalui
penyebaran kuesioner maka selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk
mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut :
Nilai Outcome = batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori
2/IK maks x 100%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung
dengan cara:
Efektivitas
x 100 %
Keterangan:
Outcome : Penilaian guru-guru (data diambil dari kuesioner yaitu berupa
angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan)
Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian tahun 2014
Di mana outcomes merupakan penilaian petani kab. Sleman terhadap
hasil dari setiap program pemerintah. Sedangkan output merupakan penilaian
pemerintah terhadap keluaran dari program dan kegiatan yang telah
direalisasikan (Annisa, 2011: 26).
Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai
persentase penilaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektivitas
Persentase Penilaian
90-100 Sangat Efektif
80-99,9 Efektif
70-79,99 Cukup Efektif
60-69,99 Kurang Efektif
<59,99 Tidak Efektif Sumber: metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Profil Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman dibentuk
pertama kalinya pada tahun 1995 berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 1992
tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman. Kemudian disempurnakan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sleman Nomor : 6 Tahun 1995
Tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman, kemudian diperbaharui kembali dengan
Perbup Nomor. 29 tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman.
B. Visi dan Misi
1. Visi
Sebagai penjabaran visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih maka
visi dan misi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten
Sleman Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut:
”Terwujudnya masyarakat pertanian, perikanan, dan kehutanan yang
mandiri, berdaya saing dan sejahtera”.
2. Misi
a. Memberdayakan sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian,
perikanan dan kehutanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Mengembangkan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan
basis agroindustri/aquaindustri untuk memantapkan ketahanan pangan;
c. Meningkatkan daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan,
dan kehutanan;
d. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan lestari.
C. Tugas dan Fungsi
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan berkedudukan sebagai
unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang kepala
dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah, seperti diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Sleman Nomor 9 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Sleman, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 29 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pertanian
tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan
pangan, perikanan dan kehutanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Untuk menyelenggarakan tugas sebelumnya, Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan
kehutanan;
b. Pelaksanaan tugas bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan;
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pertanian tanaman pangan
dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan,
dan kehutanan;
d. Pembinaan dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, perkebunan,peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan
kehutanan;
e. Penyelenggaraan penyuluhan bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan
kehutanan; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Tugas Tambahan
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman mempunyai
tugas tambahan melaksanakan tugas/pengawasan terhadap income daerah
sesuai dengan:
a. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 2 tahun 2012 tanggal 1 Februari
2012 Retribusi Pelayanan Pasar;
b. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 5 tahun 2012 tanggal 1 Februari
2012 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
c. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 7 tahun 2012 tentang Retribusi
Rumah Potong Hewan;
d. Perda Kabupaten Sleman Nomor :10 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012
tentang Retribusi Penjualan Produk Usaha daerah.
D. Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai Negeri Sipil penyelenggara pada Dinas Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan Kabupaten Sleman berdasarkan data tahun 2014 adalah
sebanyak 360 orang meliputi 1 orang kepala dinas (eselon II/b), 1 orang
sekretaris dinas (eselon III/a), 5 orang kepala bidang (eselon III/b), 33 orang
kepala seksi (eselon IV/a), 12 orang kepala UPT (eselon IV/b), 12 orang
kepala TU UPT (eselon IV/a), 21 orang pejabat fungsional penyuluh ahli dan
89 orang pejabat fungsional penyuluh terampil, 16 orang pejabat fungsional
Pengamat Mutu Hasil Pertanian (PMHP), 1 orang pejabat fungsional arsiparis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
13 orang pejabat fungsional paramedis, 17 orang pejabat fungsional medis
veteriner, dan didukung 203 orang pegawai struktural.
Berdasarkan tingkat pendidikan diperinci sebagai berikut:
S2 : 26
S1 : 159
DIII : 62
SLTA : 103
SLTP : 6
SD : 4
Berdasarkan pangkat/golongan sebagai berikut:
Golongan IV : 37
Golongan III : 277
Golongan II : 37
Golongan I : 9
Tenaga honorer sebagai berikut:
Tenaga Honorer Daerah/PTT : 7 orang
Tenaga Honorer Harian Lepas APBD : 31 orang
Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (Kementan): 54
orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
E. Struktur Organisasi
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan terdiri dari lima bidang teknis
yakni:
1. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Bidang Peternakan
3. Bidang Perikanan
4. Bidang Kehutanan dan Perkebunan, dan
5. Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Dua belas Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari :
1. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah I (Kec. Moyudan dan Minggir)
2. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah II (Kec. Godean dan Gamping)
3. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah III (Kec. Seyegan, Mlati dan Tempel)
4. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah IV (Kec. Sleman dan Ngaglik)
5. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah V (Kec. Pakem dan Turi)
6. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah VI (Kec. Ngemplak dan Cangkringan)
7. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah VII (Kec. Berbah dan Depok)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
8. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K
wilayah VIII (Kec. Kalasan dan Prambanan)
9. UPT Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan
10. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan
11. UPT Sub Terminal Agribisnis
12. UPT Balai Benih Ikan
Berikut ini merupakan bangan struktur organisasi Dinas Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan Kabupaten Sleman:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Kuesioner yang disebarkan kepada petani di Kabupaten Sleman berjumlah 100
kuesioner. Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari
jenis kelamin, usia, dan jenjang pendidikan terakhir. Ringkasan hasil analisis
karakteristik responden sebagai berikut:
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan
perempuan.
Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Responden
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki 73 orang 73 %
Perempuan 27 orang 27%
Total 100 orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yakni petani di Kabupaten Sleman berjenis kelamin laki-laki. Tabel di atas
menunjukkan petani laki−laki sebesar 73 orang dengan persentase sebesar
73%. Sedangan jumlah petani perempuan sebanyak 27 orang dengan
persentase sebesar 27%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Responden Berdasarkan Usia
Adapun data usia dari responden dapat dijelaskan oleh tabel berikut:
Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden
(Tahun)
Jumlah Responden
(Orang)
Persentase
(%)
20-29 19 orang 19%
30-39 17 orang 17%
40-49 29 orang 29%
50-59 22 orang 22%
>60 13 orang 13%
Total 100orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.2, menunjukkan bahwa usia petani yang paling banyak
yakni berusia 40 sampai 49 tahun dengan persentase sebesar 29%.
3. Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
Jenjang Pendidikan Terakhir responden dikelompokkan menjadi empat
yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas SMA/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Diploma
(D-2). Tabel di bawah ini merupakan data responden berdasarkan
pendidikan terakhir:
Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Jumlah
Responden
Persentase
(%)
SD 31 orang 31%
SMP 28 orang 28%
SMA/SMK 38 orang 38%
D-2 3 orang 3%
Total 100 orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.3, dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan terakhir
responden yakni petani di Kabupaten Sleman yang paling banyak adalah
SMA/SMK yang berjumlah 38 orang dengan persentase sebesar 38%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen
atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau
atribut yang diteliti.
1. Uji Validitas Data
Data yang diperoleh dari kuesioner harus diuji validitasnya, hal ini
dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya data tersebut. Uji validitas
penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai korelasi Product Moment
(Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf
signifikansi (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk = n-2), yaitu dk= 100-2.
Butir pernyataan dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel. Butir
pernyataan dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel. Rumus
untuk menghitung rhitung yaitu rtabel (α,n-2) dari tabel product moment.
Berdasarkan hal tersebut, rhitung adalah rtabel (5%,100-2) = 0,1966. Berikut ini
adalah uji validitas terhadap program peningkatan kesejahteraan petani
dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.
Tabel di bawah ini merupakan hasil uji validitas:
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas
Program
dan Kegiatan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
1 0,429 0,1966 Valid
2 0,458 0,1966 Valid
3 0,375 0,1966 Valid
4 0,303 0,1966 Valid
5 0, 552 0,1966 Valid
6 0,490 0,1966 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas (Lanjutan)
Program
dan Kegiatan
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil Produksi
Pertanian/
Perkebunan
1 0,590 0,1966 Valid
2 0, 653 0,1966 Valid
3 0,541 0,1966 Valid
4 0,775 0,1966 Valid
5 0,441 0,1966 Valid
6 0,656 0,1966 Valid
7 0,662 0,1966 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan
tentang program peningkatan kesejahteraan petani dan program
peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan. Semua butir
pernyataan mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel 0.1966 sehingga seluruh butir
pernyataan dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Cronbach's
Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas
Program dan Kegiatan Cronbach's
Alpha
Keterangan
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani 0,607 Reliabel
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/
Perkebunan
0,739 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan tabel 5.5, dapat dilihat nilai hasil uji reliabilitas program
peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran
hasil produksi pertanian/perkebunan sebesar 0,607 dan program
peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan sebesar
0,739. Berdasarkan nilai Cronbach's Alpha berada di atas 0,60, maka
dapat disimpulkan butir-butir instrumen penelitian adalah reliabel.
C. Analisis Data
Analisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for money yaitu menilai
kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014. Langkah-langkah
pengukuran value for money sebagai berikut:
1. Nilai Ekonomi
Nilai Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat
meminimalkan input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Ukuran ekonomi dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang, antara lain dengan cara membandingkan
harga yang digunakan organisasi sektor publik dengan organisasi sejenis,
membandingkan dengan harga pasar, atau membandingkan dengan
anggaran yang telah disetujui. Nilai ekonomi dari program-program yang
dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, dapat diukur dengan
membandingkan realisasi dana yang digunakan dengan dana yang telah
dianggarkan oleh pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Rumus yang digunakan untuk pengukuran Nilai Ekonomi sebagai berikut:
Nilai Ekonomi =
x 100%
Keterangan:
Input : Realisasi Belanja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Periode 2014
Input Value : Anggaran Belanja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Periode 2014
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai ekonomi
berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan
kesejahteraan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.
Tabel 5.6 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran
dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Periode 2014
Uraian
Belanja Nilai
Ekonomi
(%) Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Pelatihan petani
dan pelaku
agribisnis
476.742.250
476.004.750 99,01%
Peningkatan
kemampuan
lembaga petani
244.623.500 218.686.000 89,40%
Penyuluhan dan
pendampingan
petani dan pelaku
agrobisnis
138.775.750 138.745.750 99,98%
Sekolah lapang
pertanian 54.594.800 51.913.750 95,09%
TOTAL 914.736.300 885.350.250 96,35%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sumber : Diolah dari LAKIP tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.6, dapat digunakan untuk menghitung nilai
ekonomi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada
kegiatan tersebut. Penghitungan nilai ekonomi sebagai berikut :
Nilai Ekonomi =
100%
= 96,35%
Hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program
peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar
96,35%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam
kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan
dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan
kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan
kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan
pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian.
b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Berikut ini akan disajikan tabel untuk data anggaran dan realisasi
program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 5.7 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran
dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Periode 2014
Uraian
Belanja Nilai
Ekonomi
(%) Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Penelitian dan
pengembangan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkebunan
73.739.750
70.283.750 95,31%
Fasilitas kerja sama
regional/nasional/
internasional
penyediaan hasil
produksi pertanian
perkebunan
komplementer
183.085.000 182.205.000 99,52%
Promosi atas hasil
produksi pertanian
perkebunan unggul
daerah
294.137.100 291.356.100 99,05%
Diversifikasi
pengelolaan hasil
pertanian
33.561.000 32.961.000 98,21%
Pembinaan panen
dan pasca panen 262.652.500 254.027.500 96,72%
TOTAL 847.175.350 830.833.350 98,07%
Sumber : Diolah dari LAKIP tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.7, dapat digunakan untuk menghitung nilai
ekonomi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada
kegiatan tersebut. Penghitungan nilai ekonomi sebagai berikut :
Nilai Ekonomi =
100%
= 98,07%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program
peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar
98,07%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam
kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan
dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama
regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian
perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian
perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian
dan pembinaan panen dan pasca panen.
2. Nilai Efisiensi
Efisiensi diukur dengan membandingkan rasio antara output dan input.
Persentase nilai input yang digunakan adalah dari perbandingan nilai input
real dengan nilai input dalam anggaran, dalam hal ini telah diukur pada
nilai ekonomi di atas. Secara sistematis, efisiensi merupakan perbandingan
antara output dengan input, atau dengan istilah lain output per unit input.
Nilai output yang digunakan dalam pengukuran ini adalah persentase
perbandingan jumlah realisasi fisik yang dianggarkan. Sedangkan nilai
inputnya merupakan persentase dari perbandingan input yang terealisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan input yang dianggarkan. Rumus untuk mengukur Nilai Efisiensi,
sebagai berikut:
Nilai Efisiensi =
x 100%
Keterangan:
Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman Periode 2014
Intput : Persentase Nilai Ekonomi Kegiatan Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode 2014
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai efisiensi
berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan
kesejahteraan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.
Tabel 5.8 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran
dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014
Program
Indikator
Kinerja
Rencana
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Nilai
Ekonomi
(%)
Nilai
Efisiensi
(%)
Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
Input 914.736.300 883.350.250 96,57%
103,55%
Output
100% 100% 100%
Sumber: Data primer diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan tabel 5.8, dapat digunakan untuk menghitung nilai
efisiensi pada program tersebut. Penghitungan nilai efisiensi adalah
sebagai berikut:
Nilai Efisiensi =
100 %
= 103,55%
Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada program peningkatan
kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan
pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,
penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan
sekolah lapang pertanian menghasilkan tingkat efisiensi sebesar
103,55%. Berdasarkan hal tersebut, hasil nilai efisiensi lebih dari
100% yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode
2014 dapat menghemat anggaran belanjanya dengan sangat baik dan
dengan dana yang kurang dari anggaran belanja tersebut dapat
digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan yang telah
direncanakan. Berdasarkan persentase nilai efisiensi, kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori
“Sangat Efisien” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman Periode 2014 sangat efisien dalam mencapai tujuannya yaitu
dengan terselenggaranya kegiatan program peningkatan kesejahteraan
petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan
pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang.
b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai efisiensi
berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan
pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman periode 2014.
Tabel 5.9 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran
dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Periode 2014
Program
Indikator
Kinerja
Rencana
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Nilai
Ekonomi
(%)
Nilai
Efisiensi
(%)
Program
Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
Input 847.175.350 830.833.350 98,07%
101,97%
Output
100% 100% 100%
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.9, dapat digunakan untuk menghitung nilai
efisiensi pada program tersebut. Penghitungan nilai efisiensi adalah
sebagai berikut:
Nilai Efisiensi =
100 %
= 101,97%
Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada program peningkatan
kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan
pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan
sekolah lapang pertanian menghasilkan tingkat efisiensi sebesar
101,97%. Berdasarkan hal tersebut, hasil nilai efisiensi lebih dari
100% yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode
2014 dapat menghemat anggaran belanjanya dengan sangat baik dan
dengan dana yang kurang dari anggaran belanja tersebut dapat
digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan yang telah
direncanakan. Berdasarkan persentase nilai efisiensi, kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori
“Sangat Efisien” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman Periode 2014 sangat efisien dalam mencapai tujuannya yaitu
dengan terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan
pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama
regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian
perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian
perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian
dan pembinaan panen dan pasca panen.
3. Nilai Efektivitas
Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin
besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif
organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome atau
hasil (Mahmudi 2010: 86). Untuk mengukur nilai efektivitas maka perlu
ditentukan interval kepuasan yang akan digunakan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
tingkat kepuasan petani yang diambil dari kuesioner yang telah disebarkan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Interval = (IK maks – IK min) : 5
Ikmaks = PP x R x Exmaks
Ikmin = PP x R x Exmin
Keterangan:
IK maks : nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)
IK min : nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)
PP : jumlah pernyataan/pernyataan pada kuesioner
R : jumlah responden
Exmaks : skor penilaian tertinggi pada kuesioner
Exmin : skor penilaian terendah pada kuesioner
Dari penghitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam
pembuatan tabel interval kepuasan petani. Setelah memperoleh data atau
indeks kepuasan petani, selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk
mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut:
Nilai Outcome = batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori
2/IK maks x 100%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung
dengan cara:
Efektivitas
x 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Keterangan:
Outcome : Penilaian petani (data diambil dari kuesioner yaitu berupa
angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan dan
kemudian diolah untuk menentukan interval kepuasan)
Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman periode 2014
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Menentukan interval kepuasan yang kemudian digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan petani.
Interval = (IK maks – IK min) : 5
IK maks = PP x R x Exmaks
= 6 x 100 x 5
= 3000
IK min = PP x R x Exmin
= 6 x 100 x 2
= 1200
Interval = (3000 - 1200) : 5
= 360
Setelah mengetahui hasil intervalnya, kemudian hasil interval tersebut
dibandingkan dengan tabel 5.10 yaitu interval kepuasan program
peningkatan kesejahteraan petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.10 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Interval Kategori
1200 – 1559 Sangat Tidak Setuju
1560 – 1919 Tidak Setuju
1920 – 2279 Netral
2280 – 2639 Setuju
2640 – 3000 Sangat Setuju Sumber: Data primer diolah, 2016
Adapun indeks kepuasan petani yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor dari total
pernyataan adalah 2461, yang berarti berada pada kategori setuju. Langkah
selanjutnya adalah menentukan persentase outcome yang dapat diketahui
dengan rumus:
Nilai Outcome = (
IKmaks) x 100%
= (
/ 3000) x 100%
= 82%
Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat
diperoleh dengan penghitungan:
Nilai Efektivitas =
x 100%
=
x 100%
= 82%
Hasil penghitungan di atas menunjukkan bahwa nilai efektivitas
program peningkatan kesejahteraan petani dengan terselenggaranya
kegiatan program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan
lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku
agrobisnis, dan sekolah lapang adalah 82%. Berdasarkan nilai efektivitas,
kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat
dimasukkan dalam kategori “Efektif”, yang berarti bahwa program
tersebut sudah memuaskan dan efektif untuk para petani.
b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Menentukan interval kepuasan yang kemudian digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan petani.
Interval = (IK maks – IK min) : 5
IK maks = PP x R x Exmaks
= 8 x 100 x 5
= 4000
IK min = PP x R x Exmin
= 8 x 100 x 1
= 800
Interval = (4000 - 800) : 5
= 640
Setelah mengetahui hasil intervalnya, maka berikut ini adalah interval
kepuasan program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.11 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
Interval Kategori
800 – 1439 Sangat Tidak Setuju
1440 – 2079 Tidak Setuju
2080 – 2719 Netral
2720 – 3359 Setuju
3360 – 4000 Sangat Setuju Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Adapun indeks kepuasan petani yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor dari total
pernyataan adalah 3244, yang berarti berada pada kategori setuju. Langkah
selanjutnya adalah menentukan persentase outcome yang dapat diketahui
dengan rumus:
Nilai Outcome = (
IKmaks) x 100%
= (
/ 4000) x 100%
= 76%
Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat
diperoleh dengan penghitungan:
Nilai Efektivitas =
x 100%
=
x 100%
= 76%
Hasil penghitungan sebelumnya, menunjukkan bahwa nilai efektivitas
program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
dengan terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama regional/nasional
/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan
komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul
daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan
pasca panen adalah 76%. Berdasarkan nilai efektivitas, kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat dimasukkan dalam
kategori “Cukup Efektif”, yang berarti bahwa program tersebut belum
memuaskan petani secara maksimal.
D. Pembahasan
Penelitian ini menganalisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for
money. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor
publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : 1) ekonomi, terkait
dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input
resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros
dan tidak produktif. 2) efisiensi, merupakan pencapaian output yang
maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk
mencapai output tertentu. 3) efektivitas, tingkat pencapaian hasil program
dengan target yang ditetapkan, atau secara sederhana merupakan perbandingan
outcome dengan output (Mardiasmo, 2002:4).
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program
peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar 96,35%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis”
yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat
ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran belanja yang telah
ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan petani dan pelaku
agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan
pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian.
Program peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi
sebesar 98,07%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja
Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori
“Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran
belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja
sama regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian
perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan
unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen
dan pasca panen.
Program-program yang telah dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman periode 2014 sudah efisien. Program peningkatan kesejahteraan
petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis,
peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan
petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang dana yang dianggarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sebesar Rp 914.737.300,00 di mana dalam pelaksanaannya, output kegiatan
tersebut tercapai secara maksimal yaitu sebesar 100%. Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman menggunakan dananya sebesar Rp 885.350.250,00 dan
menghemat dana sebesar Rp 31.387.050,00 Berdasarkan hal tersebut, Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman dapat mengefisiensikan anggarannya dengan
sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai efisiensinya yaitu sebesar 103,55%.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,
dengan uraian kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil
produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama
regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian
perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan
unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen
dan pasca panen, dana yang dianggarkan sebesar Rp 847.175.350,00 di mana
dalam pelaksanaannya, output kegiatan tersebut tercapai secara maksimal yaitu
sebesar 100%. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman menggunakan dana sebesar
Rp 830.833.350,00 dan menghemat dana sebesar Rp 16.342.000,00.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman dapat mengefisiensikan anggarannya dengan sangat baik, hal ini dapat
dilihat dari nilai efisiensinya yaitu sebesar 101,97%. Hal ini berarti program
yang dijalankan oleh Dinas Pertanian sudah efisien dengan menghemat dana
dan menjalankan program sesuai rencana. Namun tingkat kesuksesan program
dinilai bukan hanya dengan menghemat dana dan menjalankan program sesuai
rencana saja melainkan apakah program tersebut dapat tepat sasaran atau tidak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil ringkasan pengukuran nilai efektivitas, yang memperlihatkan bahwa
program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan
petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,
penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah
lapang dana menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 82%. Hal ini dapat
diartikan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014
dapat dimasukkan dalam kategori “Efektif”, yang berarti bahwa program
tersebut sudah memuaskan dan efektif para petani.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan,
dengan uraian kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil
produksi pertanian, perkebunan, fasilitas kerja sama regional / nasional /
internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan komplementer,
promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi
pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen
menunjukkan hasil nilai efektivitas sebesar 76% dan menunjuk hasil yaitu
cukup efektif. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa program
tersebut belum memuaskan petani secara maksimal. Program yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman sudah ekonomis dan
efisien, yaitu sudah menghemat dana dan menjalankan program sesuai yang
direncanakan,namun program tersebut belum sepenuhnya tepat sasaran. Hal
ini terbukti dengan tingkat keefektifan program yang kurang memuaskan para
petani. Adapun solusi yang harus diterapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman adalah program kerja yang telah ditetapkan harus lebih tepat sasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kepada para petani. Program untuk meningkatkan pemasaran dari hasil
pertanian/perkebunan nilai outcame harus lebih ditingkatkan. Misalnya aksi
dengan aksi nyata berupa penyuluhan/sosialisasi dan membantu secara
langsung proses pemasaran hasil produksi pertanian unggul daerah ke luar
daerah Sleman, sehingga pemasaran akan merata dan meningkatkan taraf
hidup petani. Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus untuk Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman agar program yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman dapat dirasakan dampak positifnya bagi para
petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Hasil pengukuran value for money yang telah diuraikan dalam pembahasan
disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value for Money
NILAI EKONOMI
No. Kegiatan Capaian Keterangan
1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku
Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga
Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang
96,35 % Sangat
Ekonomis
2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,
Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional,
Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan
Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian
Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan
Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca
Panen
98,07% Sangat
Ekonomis
NILAI EFISIENSI
1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku
Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga
Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang
103,55% Sangat
Efisien
2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,
Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional,
Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan
Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian
Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan
Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca
Panen
101,97%
Sangat
Efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value for Money (Lanjutan)
NILAI EFEKTIVITAS
1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku
Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga
Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang
82% Efektif
2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,
Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional,
Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan
Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian
Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan
Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca
Panen
76% Cukup
Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan value for money dapat diketahui bahwa:
1. Nilai Ekonomi
a. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani
adalah sangat ekonomis. Yang berarti pemerintah Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman dapat menghemat dana untuk menjalankan
programnya.
b. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
dengan program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan adalah sangat ekonomis. Yang berarti
pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat menghemat dana
untuk menjalankan programnya.
2. Nilai Efisiensi
a. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani
adalah sangat efisien. Yang berarti program dapat berjalan dengan baik
dan berhasil dilaksanakan dengan maksimal menggunakan dana yang
minimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
b. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan program
peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan adalah
sangat efisien. Yang berarti program dapat berjalan dengan baik dan
berhasil dilaksanakan dengan maksimal menggunakan dana yang
minimal.
3. Nilai Efektivitas
a. Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dengan
program kerja program peningkatan kesejahteraan petani adalah
efektif. Hal ini berarti program yang dilaksanakan sudah berhasil
dengan maksimal menggunakan dana yang minimal serta sasaran dari
program tersebut sudah tepat.
b. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
dengan program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan adalah cukup efektif. Hal ini berarti program
yang dilaksanakan belum mencapai sasaran. Meski sudah berjalan
dengan lancer dan menghemat dana, dampak positifnya belum
dirasakan secara langsung oleh petani.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengandung keterbatasan, adapun keterbatasan
tersebut yaitu program kerja peningkatan kesejahteraan petani dan program
peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan belum dijelaskan
secara detail di dalam LAKIP tahun 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan hal tersebut, peneliti harus mencari informasi yang mendalam
kepada petani di Kabupaten Sleman untuk mengetahui kinerja keuangan Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money. Selain itu
tidak semua kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
dilaporkan secara terperinci di dalam LAKIP Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman, sehingga penulis hanya mengambil dua kegiatan yang dilaporkan
secara terperinci dalam LAKIP yang dapat dirasakan oleh masyarakat
sehingga dapat mengetahui outcome dari masyarakat.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dinilai dari segi ekonomi, sudah sangat
ekonomis. Diharapkan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat
mempertahankan kinerja keuangannya karena sudah sangat ekonomis .
2. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman diharapkan mampu mempertahankan
kinerjanya dari segi efisiensi karena dari pembahasan yang telah diuraikan
,kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman sudah sangat efisien
3. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman diharapkan mampu meningkatkan
pelayanan agar lebih efektif supaya para petani dapat lebih merasakan
dampak positif dari program yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman dan mudah mendapat informasi yang mereka butuhkan
tentang pertanian agribisnis dan holtikultura. Dinas Pertanian Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sleman juga diharapkan lebih meningkatkan pelayanan untuk membantu
para petani memasarkan produk tani terutama produk pertanian unggul
daerah. Hal ini wajib menjadi perhatian khusus untuk Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman agar hasil tani dapat dipasarkan dengan merata kepada
konsumen d Kabupateni Sleman maupun diluar kabuapaten Sleman.
4. Berusaha untuk terus memenuhi target penyelesaian kinerja dengan
menerapkan Standar Pelayanan Minimal agar selain tingkat ekonomi dan
efisiensi, efektivitas pun dapat ditingkatkan dengan adanya kepuasan dari
masyarakat.
5. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil perhitungan lebih dari
dua program . Agar hasil yang didapatkan lebih mewakili kinerja Dinas
Pertanian secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Dian. 2011. Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar
Melalui Pendekatan Value For Money. Skripsi. Universitas Hasanuddin,
Makasar
Barnett, Chris; Julian Bar; Angela Christie; Belinda Duff; Shaun Hext. 2010.
Barnett T, Li Yoong T., Pinikahana J. 2010. Fluid Compliance among patient
having hemodialysis : can educational program make a diference? J.Adv
Nurse.
Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan
Daerah di Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Drucker P.E. 1992. Innovation and Enterpreneurship. McGraw Hill Book. New
York
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. “Balanced Scorecard: Menerapkan
strategi menjadi aksi”. Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama.
BPFE: Yogyakarta
Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati dan Heribertus Andre Purwanugraha.
2006. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi: Yogyakarta
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi IV. Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi dan J. Setyawan. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen, Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta.
Pertanian, Dinas Kabupaten Sleman. Profil Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
http://pertanian.slemankab.go.id. Diakses tanggal 14 Juli 2014
Putri Ardi Ayuningtyas. 2012. “Analisis Value for Money Dalam Pengukuran
Kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Periode
tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Prasetyo, Bambang dan Lina M.J. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Republik Indonesia, Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah.
Republik Indonesia, Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta:
Bandung
Robert A. N. dan Vijay Govindrajan. 2001. Management Control System. Tenth
Edition. New York: Mc.Graw-Hill Irwin.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta:
Bandung
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung
Tri Siwi Nugrahani. 2007. “Analisis Penerapan Konsep Value for Money Pada
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal. Akmenika. Volume 1,
2007. Hlm. 1-17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran I
Kuesioner Penelitian
KUESIONER
A. Pengantar
Dengan hormat,
Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi responden
dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam
rangkamenyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisiskinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan Value For Money. Judul
penelitian ini adalah “Analisis Value For Money Sebagai Alat Pengukuran
Kinerja pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode Tahun 2014”.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama tentang identitas
responden dan bagian kedua tentang pernyataan berkaitan dengan pendapat
para petani kabupaten Sleman terhadap Program Pelayanan yang diberikan
oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. Saya mengharapkan
Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan
dipergunakan dalam penelitian sesuai pendapat pribadi terhadap kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman . Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Yuliani Levellin Presisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
A. BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik-titik dibawah ini atau lingkari jawaban yang telah disediakan
Nama : ......................................................... (boleh tidak diisi)
Alamat : .......................................................
Usia saat ini : ............... Tahun
Jenis kelamin : P/L
Status tingkat pendidikan : .........................
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (X), pada kotak SS, jika jawaban anda “Sangat Setuju”.
Berilah tanda (X), pada kotak S, jika jawaban anda “Setuju”.
Berilah tanda (X), pada kotak N, jika jawaban anda “Netral/tidak tahu”.
Berilah tanda (X), pada kotak TS, jika jawaban anda “Tidak Setuju”.
Berilah tanda (X), pada kotak STS, jika jawaban anda “Sangat tidak setuju”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
B. BAGIAN II
Butir Pernyataan
a. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat
petani kab. Sleman terhadap Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
No Pernyataan Pendapat
SS S N TS STS
1 Saya dengan mudah memperoleh informasi
yang saya butuhkan tentang agribisnis
2 Saya menegrti dengan semua informasi yang
diberikan oleh pekerja Dinas Pertanian
3 Dinas Pertanian rutin memberikan
penyuluhan terhadap cara pemberantasan
hama
4 Bantuan yang diberikan oleh Dinas
pertanian dirasa cukup.
5 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam
menangani masalah pertanian yang muncul
6 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan
mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat
petani kab. Sleman terhadap Program Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
No Pernyataan Pendapat
SS S N TS STS
1 Saya dengan mudah memasarkan hasil
pertanian saya
2 Saya dengan mudah mengikuti proses
pemasaran yang diberikan oleh dinas
pertanian
3 Saya mudah untuk meminta bantuan kepada
pekerja Dinas Pertanian .
4 Dinas Pertanian rutin memberikan
penyuluhan terhadap cara memasarkan hasil
tani dan perkebunan
5 Bantuan yang diberikan oleh Dinas
pertanian dirasa cukup.
6 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam
menangani masalah yang muncul
7 Pekerja Dinas Pertanian selalu siaga
membantu proses pemasaran
8 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan
mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN II
Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Responden Pernyataan Total
P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 4 5 4 4 5 4 26
2 4 4 3 4 4 4 23
3 4 3 4 5 4 4 24
4 5 4 4 5 4 4 26
5 4 4 3 4 4 4 23
6 5 4 4 4 4 5 26
7 4 4 4 5 4 5 26
8 4 4 4 4 5 4 25
9 4 5 4 4 5 4 26
10 4 4 4 4 5 4 25
11 4 4 4 4 5 4 25
12 5 4 4 4 5 4 26
13 4 3 4 3 4 3 21
14 4 5 4 4 4 4 25
15 4 4 3 4 2 2 19
16 4 5 4 4 4 4 25
17 4 4 4 5 4 4 25
18 4 4 4 5 4 4 25
19 4 4 5 4 4 4 25
20 4 4 4 5 4 4 25
21 4 4 3 5 4 4 24
22 4 4 3 5 4 4 24
23 4 4 4 3 4 5 24
24 4 5 4 5 4 4 26
25 4 4 4 5 4 4 25
26 4 4 4 4 5 4 25
27 4 5 4 4 5 4 26
28 4 5 4 4 5 4 26
29 4 5 4 4 4 5 26
30 4 5 4 5 4 4 26
31 3 4 4 4 4 4 23
32 4 4 4 5 4 4 25
33 4 4 3 4 4 4 23
34 4 5 4 4 4 4 25
35 4 4 3 5 4 4 24
36 4 4 4 3 4 4 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis (Lanjutan)
Responden Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6
37 5 4 4 4 4 4 25
38 4 3 5 4 4 4 24
39 4 4 4 5 4 4 25
40 4 4 5 4 4 4 25
41 4 4 4 5 4 4 25
42 4 5 4 5 4 4 26
43 4 4 4 4 4 4 24
44 4 4 4 4 4 4 24
45 5 4 4 4 5 4 26
46 4 4 3 4 4 3 22
47 4 4 4 5 4 4 25
48 4 4 4 4 4 3 23
49 4 4 4 3 5 4 24
50 5 4 4 4 5 4 26
51 4 4 4 3 4 5 24
52 4 4 4 4 4 4 24
53 4 3 5 5 4 4 25
54 4 4 4 5 4 4 25
55 5 5 4 4 5 4 27
56 5 4 4 4 5 4 26
57 4 4 4 3 4 4 23
58 4 4 4 4 4 4 24
59 4 3 5 5 4 4 25
60 4 4 4 5 4 4 25
61 5 5 4 4 5 4 27
62 4 5 4 5 4 3 25
63 3 4 4 4 4 4 23
64 4 4 4 5 4 3 24
65 4 4 3 4 4 4 23
66 4 5 4 4 4 4 25
67 4 4 3 5 4 5 25
68 4 4 4 3 4 4 23
69 5 4 4 4 4 4 25
70 4 3 5 4 4 4 24
71 4 4 4 5 4 4 25
72 4 4 4 4 4 4 24
73 4 4 4 5 4 4 25
74 4 5 4 5 4 4 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis (Lanjutan)
Responden Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6
75 4 4 4 4 4 4 24
76 4 4 4 4 4 4 24
77 5 4 4 4 5 5 27
78 4 4 3 4 4 5 24
79 4 4 4 5 4 4 25
80 4 4 4 4 4 4 24
81 4 4 4 3 5 4 24
82 5 4 4 4 5 4 26
83 4 5 4 4 5 4 26
84 4 4 3 4 4 3 22
85 4 3 4 5 4 4 24
86 5 4 4 5 4 2 24
87 4 4 3 5 4 4 24
88 5 4 4 4 4 4 25
89 4 4 4 5 4 4 25
90 4 4 4 4 5 4 25
91 4 5 4 4 5 4 26
92 4 4 4 4 5 4 25
93 4 4 3 5 4 4 24
94 4 4 4 5 4 4 25
95 4 4 4 3 4 4 23
96 4 5 4 5 4 4 26
97 4 4 4 5 4 3 24
98 4 4 4 4 5 4 25
99 4 4 4 4 5 2 23
100 4 4 4 4 5 4 25
Total 412 412 392 427 423 395 2461
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN III
Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Responden Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 4 3 4 2 3 1 2 4 23
2 4 4 4 4 4 3 2 4 29
3 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 5 4 5 5 4 5 4 36
5 4 4 4 4 5 5 5 5 36
6 5 4 4 5 4 4 5 4 35
7 5 4 5 4 4 4 5 4 35
8 4 4 4 4 4 5 4 4 33
9 4 5 4 5 4 4 5 4 35
10 4 4 4 4 4 4 3 5 32
11 4 4 4 4 4 4 5 4 33
12 4 4 4 4 4 5 4 5 34
13 3 4 3 2 4 4 4 4 28
14 4 5 4 4 4 4 4 5 34
15 2 2 2 2 4 3 2 4 21
16 4 5 4 4 4 5 4 4 34
17 4 4 3 5 4 4 4 5 33
18 4 4 5 4 4 4 4 5 34
19 4 4 5 4 4 4 5 4 34
20 4 5 4 4 4 4 4 4 33
21 4 4 4 4 4 4 5 4 33
22 4 4 3 5 5 4 5 4 34
23 5 4 4 4 5 4 5 4 35
24 4 4 3 5 5 4 4 4 33
25 4 4 4 4 4 4 4 5 33
26 4 5 4 4 4 4 5 4 34
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 5 4 4 4 4 4 33
29 5 4 5 4 4 4 4 4 34
30 4 4 5 4 4 3 2 4 30
31 4 4 4 4 4 4 5 4 33
32 4 4 5 4 4 4 4 5 34
33 4 3 4 3 4 3 4 5 30
34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
35 4 3 4 5 4 4 5 4 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan (Lanjutan)
Responden Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
36 4 4 3 4 4 4 5 4 32
37 4 4 4 4 4 5 4 4 33
38 4 3 4 5 4 4 3 4 31
39 4 4 5 4 5 4 5 4 35
40 4 5 4 4 5 4 4 3 33
41 4 4 4 5 5 4 4 4 34
42 4 5 4 4 4 4 4 4 33
43 4 5 4 5 4 4 4 4 34
44 4 3 5 4 3 4 5 4 32
45 4 4 4 5 4 4 4 4 33
46 3 4 5 5 5 4 5 4 35
47 4 4 4 4 4 4 4 4 32
48 3 4 4 4 4 4 4 3 30
49 4 4 4 4 4 4 4 4 32
50 4 4 3 4 4 4 3 4 30
51 5 4 3 4 4 4 4 4 32
52 4 4 4 4 4 4 5 4 33
53 4 5 4 5 4 4 4 5 35
54 4 4 4 4 4 4 4 5 33
55 4 4 4 4 5 4 4 5 34
56 4 5 4 4 5 4 4 3 33
57 4 4 4 5 5 4 4 4 34
58 4 5 4 4 4 4 4 4 33
59 4 5 4 5 4 4 4 4 34
60 4 3 5 4 3 4 5 4 32
61 4 4 4 5 4 4 4 4 33
62 3 4 5 5 5 4 5 4 35
63 4 4 4 4 4 4 4 4 32
64 3 4 4 4 4 4 4 3 30
65 4 4 4 4 4 4 4 4 32
66 4 4 3 4 4 4 3 4 30
67 5 4 3 4 4 4 4 4 32
68 4 4 4 4 4 4 5 4 33
69 4 5 4 5 4 4 4 5 35
70 4 4 4 4 4 4 4 5 33
71 4 4 4 4 5 4 4 5 34
72 4 3 4 2 3 1 2 4 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan (Lanjutan)
Responden Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
73 4 4 4 4 4 3 2 4 29
74 4 4 4 4 4 4 4 4 32
75 4 5 4 5 5 4 5 4 36
76 4 4 4 4 5 5 5 5 36
77 5 4 4 5 4 4 5 4 35
78 5 4 5 4 4 4 5 4 35
79 4 4 4 4 4 5 4 4 33
80 4 5 4 5 4 4 5 4 35
81 4 4 4 4 4 4 3 5 32
82 4 4 4 4 4 4 5 4 33
83 4 4 4 4 4 5 4 5 34
84 3 4 3 2 4 4 4 4 28
85 4 5 4 4 4 4 4 5 34
86 2 2 2 2 4 3 2 4 21
87 4 5 4 4 4 5 4 4 34
88 4 4 3 5 4 4 4 5 33
89 4 4 5 4 4 4 4 5 34
90 4 4 5 4 4 4 5 4 34
91 4 5 4 4 4 4 4 4 33
92 4 4 4 4 4 4 4 5 33
93 4 5 4 5 4 4 4 3 33
94 4 4 4 4 4 4 4 4 32
95 4 4 4 4 4 4 4 4 32
96 4 4 4 4 4 4 4 4 32
97 3 4 3 2 4 4 5 4 29
98 4 5 4 4 4 4 4 4 33
99 2 2 2 2 4 4 5 4 25
100 4 5 4 4 4 4 4 4 33
Total 395 409 397 406 412 397 411 417 3244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN IV
Hasil Uji Validitas Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
P1
Pearson Correlation 1 ,030 ,057 -,053 ,282** ,030 ,429
**
Sig. (2-tailed) ,770 ,572 ,601 ,004 ,764 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
P2
Pearson Correlation ,030 1 -,139 -,008 ,217* ,062 ,458
**
Sig. (2-tailed) ,770 ,167 ,938 ,030 ,537 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
P3
Pearson Correlation ,057 -,139 1 -,068 ,179 ,070 ,375**
Sig. (2-tailed) ,572 ,167 ,501 ,074 ,487 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
P4
Pearson Correlation -,053 -,008 -,068 1 -,275** -,083 ,303
**
Sig. (2-tailed) ,601 ,938 ,501 ,006 ,409 ,002
N 100 100 100 100 100 100 100
P5
Pearson Correlation ,282** ,217
* ,179 -,275
** 1 ,165 ,552
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,030 ,074 ,006 ,101 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
P6
Pearson Correlation ,030 ,062 ,070 -,083 ,165 1 ,490**
Sig. (2-tailed) ,764 ,537 ,487 ,409 ,101 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100
Total
Pearson Correlation ,429** ,458
** ,375
** ,303
** ,552
** ,490
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,607 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Hasil Uji Validitas Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total
P1
Pearson Correlation 1 ,380** ,429
** ,474
** -,018 ,130 ,210
* ,112 ,590
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,859 ,198 ,036 ,266 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P2
Pearson Correlation ,380** 1 ,260
** ,496
** ,253
* ,365
** ,241
* -,049 ,653
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000 ,011 ,000 ,016 ,627 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P3
Pearson Correlation ,429** ,260
** 1 ,348
** -,024 ,081 ,251
* ,049 ,541
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000 ,814 ,421 ,012 ,626 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P4
Pearson Correlation ,474** ,496
** ,348
** 1 ,351
** ,401
** ,347
** ,027 ,775
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,792 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P5
Pearson Correlation -,018 ,253* -,024 ,351
** 1 ,338
** ,286
** -,002 ,441
**
Sig. (2-tailed) ,859 ,011 ,814 ,000 ,001 ,004 ,985 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P6
Pearson Correlation ,130 ,365** ,081 ,401
** ,338
** 1 ,540
** ,125 ,656
**
Sig. (2-tailed) ,198 ,000 ,421 ,000 ,001 ,000 ,217 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P7
Pearson Correlation ,210* ,241
* ,251
* ,347
** ,286
** ,540
** 1 -,048 ,662
**
Sig. (2-tailed) ,036 ,016 ,012 ,000 ,004 ,000 ,632 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P8
Pearson Correlation ,112 -,049 ,049 ,027 -,002 ,125 -,048 1 ,213*
Sig. (2-tailed) ,266 ,627 ,626 ,792 ,985 ,217 ,632 ,034
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Total
Pearson Correlation ,590** ,653
** ,541
** ,775
** ,441
** ,656
** ,662
** ,213
* 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,034 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,739 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
Kuesioner Penelitian
KUESIONER
A. Pengantar
Dengan hormat,
Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi responden dalam
penelitian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam rangkamenyelesaikan tugas akhir
atau skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisiskinerja Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman melalui pendekatan Value For Money. Judul penelitian ini adalah
“Analisis Value For Money Sebagai Alat Pengukuran Kinerja pada Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode Tahun 2014”. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu
bagian pertama tentang identitas responden dan bagian kedua tentang pernyataan
berkaitan dengan pendapat para petani kabupaten Sleman terhadap Program Pelayanan
yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman .Saya mengharapkan
Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan
dalam penelitian sesuai pendapat pribadi terhadap kinerja Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman . Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Yuliani Levellin Presisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik-titik dibawah ini atau lingkari jawaban yang telah disediakan
Nama : ......................................................... (boleh tidak diisi)
Alamat : .......................................................
Usia saat ini : ............... Tahun
Jenis kelamin : P/L
Status tingkat pendidikan : .........................
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (X), pada kotak SS, jika jawaban anda “Sangat Setuju”.
Berilah tanda (X), pada kotak S, jika jawaban anda “Setuju”.
Berilah tanda (X), pada kotak N, jika jawaban anda “Netral/tidak tahu”.
Berilah tanda (X), pada kotak TS, jika jawaban anda “Tidak Setuju”.
Berilah tanda (X), pada kotak STS, jika jawaban anda “Sangat tidak setuju”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. BAGIAN II
Butir Pernyataan
a. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab.
Sleman terhadap Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
1.
No Pernyataan Pendapat
SS S N TS STS
1 Saya dengan mudah memperoleh inforai
yang saya butuhkan tentang agribisnis
2 Proses menegrti dengan semua informasi
yang diberikan oleh pekerja Dinas Pertanian
3 Dinas Pertanian rutin memberikan
penyuluhan terhadap cara pemberantasan
hama
4 Bantuan yang diberikan oleh Dinas
pertanian dirasa cukup.
5 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam
menangani masalah pertanian yang muncul
6 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan
mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab.
Sleman terhadap Program Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
2.
No Pernyataan Pendapat
SS S N TS STS
1 Saya dengan mudah memasarkan hasil
pertanian saya
2 Saya dengan mudah mengikuti proses
pemasaran yang diberikan oleh dinas
pertanian
3 Saya mudah untuk meminta bantuan kepada
pekerja Dinas Pertanian .
4 Dinas Pertanian rutin memberikan
penyuluhan terhadap cara memasarkan hasil
tani dan perkebunan
5 Bantuan yang diberikan oleh Dinas
pertanian dirasa cukup.
6 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam
menangani masalah yang muncul
7 Pekerja Dinas Pertanian selalu siaga
membantu proses pemasaran
8 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan
mudah dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI