A. ANALISIS MASALAH KESEHATAN GIGI KELUARGA BINAAN
Untuk dapat menganalisis kesehatan gigi dan mulut keluarga binaan, perlu
diketahui profil keluarga binaan, masalah kesehatan gigi dan mulut keluarga binaan
beserta diagnosis penyakitnya, rencana perawatan yang dibutuhkan untuk
menghilangkan masalah kesehatan gigi dan mulut keluarga binaan, dan perkiraan
biaya yang dibutuh untuk perawatan. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan
hasil pemeriksaan secara umum tentang kesehatan gigi dan mulut keluarga binaan
beserta perawatannya.
TABEL HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI dan MULUT KELUARGA
BINAAN beserta PERAWATANNYA
No. Nama Keluarga Binaan
Diagnosa Perawatan Biaya
1 Harry Ernalis Kalkulus : pada regio 1,2,3,4, dengan IC RA 1,33 dan IC RB 2,33
Pulpitis reversible, karies kelas 1 pada gigi : 16,45,46,47
Hyperemia pulpa, karies kelas 1 pada gigi : 26
Skeling untuk menghilangkan kalkulus
Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi : 16,26,45,46,47
Kontrol berkala setiap 6 bulan sekali
Skeling : Rp 50.000,00
Penumpatan komposit kelas 1 : Rp 40.000,00/satu gigi
Penumpatan komposit kelas 1 + lining : Rp 45.000,00/satu gigi
2 Shinta Kusumadewi Kalkulus : pada regio 1,2,3,4, dengan IC RA 0.67 dan IC RB 1,33
Pulpitis reversible, karies kelas 1 pada gigi : 37,44
Pulpitis reversible karies kelas 2 pada gigi : 25
Skeling untuk menghilangkan kalkulus
Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi : 37,44
Penumpatan komposit kelas 2 pada gigi : 25
Kontrol berkala setiap 6 bulan sekali
Skeling : Rp 50.000,00
Penumpatan komposit kelas 1 + lining : Rp 45.000,00/satu gigi
3 Elizabeth Lisa Ernalis
Kalkulus : pada regio 1,2,3,4, dengan IC RA 0,33 dan IC RB 0,33
Gigi sensitive pada gigi 14 Iritasi pulpa, karies kelas 1
pada gigi : 17
Skeling untuk menghilangkan kalkulus
Desentisisasi Penumpatan komposit
kelas 1 pada gigi :17 Kontrol berkala setiap 6
bulan sekali
Skeling : Rp 50.000,00
Desentisisasi : Rp 10.000,00/satu gigi
Penumpatan komposit kelas 1 : Rp 40.000,00/ satu gigi
4 Anastasya Tessa Ernalis
Kalkulus : pada regio 1,2,3,4, dengan IC RA 0,67 dan IC RB 1,67
Pulpitis reversible, karies kelas 1 pada gigi : 16,27
Stomatitis aptosa mayor pada daerah bibir bawah
Skeling untuk menghilangkan kalkulus
Pemberian obat kortikosteroid topical pada lesi daerah bibir
Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi : 16,27
Kontrol berkala setiap 6 bulan sekali
Skeling : Rp 50.000,00
Pengamatan lesi bibir : Rp 5.000,00
Penumpatan komposit kelas 1 + lining : Rp 45.000,00/satu gigi
5 Maria Irene Ernalis Kalkulus : pada regio 1,2, dengan IC RA 0,33 dan IC RB 0
Iritasi pulpa, karies kelas 6 pada gigi : 36
Skeling untuk menghilangkan kalkulus
Penumpatan komposit kelas 6 pada gigi : 36
Skeling rahang atas : Rp 40.000,00
Penumpatan komposit kelas 1 : Rp 40.000,00/satu gigi
Tabel 1. Tabel hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut keluarga binaan beserta
perawatannya
B. ANALISIS KESEHATAN GIGI KELUARGA BINAAN
Pada tanggal 5 Juli 2012, mahasiswa telah melakukan pemeriksaan klinis
sekaligus pengisian rekam medis pada keluarga binaan yang telah dipilih mahasiswa.
Keluarga yang dipilih terdiri dari 5 orang yaitu Bapak Harry Ernalis selaku kepala
keluarga, Ibu Kusumadewi selaku ibu rumah tangga dan ketiga anak putri mereka
yaitu, Anastasya Tessa Ernalis, Elizabeth Lisa Ernalis, dan Maria Irene Ernalis.
Rumah keluarga binaan ini terletak di Jl. Kwitang Raya no 27, Jakarta Pusat.
Hasil Pemeriksaan dan Rencana Perawatan Anggota Keluarga Binaan :
1. Harry Ernalis(Kepala Keluarga)
Pasien berumur 55 tahun dengan keluhan warna gigi dan gusi berwarna
cokelat kehitaman, saat menyikat gigi gusi kadang berdarah, dan saat minum dingin
gigi atas kanan dan kiri bagian belakang terasa ngilu dan langsung hilang bila
berhenti minum air dingin. Dari anamnesa, diketahui pasien tergolong ekonomi kelas
menengah ke atas, pasien merupakan perokok berat, tidak mengidap penyakit
sistemik atau menular dan terakhir kali ke dokter gigi adalah pada 1,5 tahun yang lalu
untuk dilakukan penambalan gigi bawah sebelah kanan. Pada pemeriksaan ekstra
oral, wajah pasien tampak simetris, bibir sehat, kelenjar getah bening submandibular
kanan dan kiri tidak teraba dan tidak sakit.
Pada pemeriksaan intra oral, tampak gingiva yang mengalami peradangan
akibat akumulasi plak dan kalkulus, terjadi perdarahan pada daerah interdental gigi
46, mukosa mulut tidak ada kelainan, palatum tidak ada kelainan, lidah tidak ada
kelainan, dasar mulut tidak ada kelainan, hubungan rahang orthognati. Selain itu, gigi
18,28,48, dan 38 sudah missing dan gigi 17,14,13,12,11,
25,26,27,46,45,43,42,41,31,32,33,34,36,37 dan 36 terdapat plak. Pada region 1,2,3,4
tampak tumpukan kalkulus supra gingival dan sub gingival dengan IC rahang atas
1,33 dan IC rahang bawah 2,33. Pada gigi 43 sampai 33 terlihat stain hitam
kecokelatan pada permukaan lingual, gigi 16,26,45,46,47 terdapat karies media,
posisi kelas 1, dan gigi 46,47 miring ke lingual (mesolinguotorsoversion).
Pasien tidak mempunyai riwayat kelainan sistemik , kelainan hati atau kanker
dan terakhir kali dilakukan pemeriksaan fisik adalah setahun yang lalu, namun pasien
sering mengeluh merasa pegal pada daerah leher bagian belakang. Untuk perawatan,
pertama-tama haruslah dimulai dengan Dental Health Education dan kontrol plak.
Setelah itu, dilanjutin dengan prosedur skeling untuk menghilangkan kalkulus supra
gingiva, sub gingiva pada regio 1,2,3,4, dan tobacco stain pada gigi 43 sampai 33 di
daerah lingual. Gigi 16, 45,46,47 dilakukan perawatan terlebih dahulu daripada gigi
26 karena kondisi gigi 16,45,46,47 lebih parah daripada gigi 26. Penumpatan
dilakukan dengan bahan komposit dikarenakan pasien menginginkan hasil tumpatan
yang baik dan estetik. Setelah penumpatan gigi 16,45,46,47 selesai baru dilanjutkan
dengan penumpatan gigi 26.Untuk gigi 46,47, yang miring tidak dianjurkan untuk
melakukan perawatan orthodonti karena tidak menjadi keluhan yang berarti.
Disarankan untuk kontrol berkala setiap 3 bulan sekali.
.
2. Shinta Kusumadewi
Pasien berumur 52 tahun dengan keluhan giginya yang berlubang dan bila
meminum air dingin gigi atas dan bawah bagian belakang terasa ngilu sesaat. Hal
tersebut sudah berlangsung selama 3 minggu. Pemeriksaan gigi terakhir dilakukan 1,5
tahun yang lalu untuk melakukan penambalan pada gigi. Dari anamnesa diketahui ibu
Shinta juga merupakan seorang wiraswasta, yang bekerja bersama dengan suaminya,
dan tergolong ekonomi menengah ke atas. Pada pemeriksaan ekstra oral, wajah
pasien tampak simetris, bibir sehat, kelenjar getah bening submandibular kanan dan
kiri tidak teraba dan tidak sakit.
Pada pemeriksaan intra oral, mukosa sehat, palatum sehat dan tinggi, dasar
mulut sehat dan hubungan rahang orthognati. Selain itu, pada gigi 46,45,37, dan 16
terdapat plak dan terdapat kalkulus pada regio 1,2,3,4 dengan IC rahang atas 0,67 dan
IC rahang bawah 1,33. Terdapat karies kelas 1 pada gigi 37, 44 dan karies kelas 2
pada gigi 25.
Pasien tidak mempunyai riwayat kelainan sistemik namun pasien sudah
menopause pada umur 47 tahun dan terakhir kali dilakukan pemeriksaan fisik adalah
1 tahun yang lalu. Pasien direncanakan untuk diberikan Dental Health Education dan
seterusnya kontrol plak. Setelah itu, pasien direncanakan melakukan perawatan
skeling pada regio 1,2,3,4 untuk menghilangkan kalkulus yang menempel pada gigi
dan setelahnya direncanakan untuk melakukan perawatan penambalan komposit kelas
1 pada 37, penumpatan komposit kelas 2 pada gigi 25, dilanjutkan dengan
penumpatan komposit kelas 1 gigi 44. Disarankan untuk kontrol berkala setiap 3
bulan sekali.
3. Elizabeth Lisa Ernalis
Pasien berumur 22 tahun tidak ada keluhan yang berarti pada gigi dan
mulutnya. Namun, kadang pada saat minum dingin gigi premolar satu atas kanan
terasa ngilu bila minum dingin tetapi tidak ditemukan karies pada gigi tersebut, hal
ini baru berlangsung selama 1 minggu yang lalu. Dari hasil anamnesis diketahui
pasien adalah seorang mahasiswa kedokteran umum di salah satu universitas swasta
di Jakarta. Pasien mengakui sangat mementingkan kebersihan sejak masuk
universitas karena sudah mendalami dalam bidang medis, tetapi sebelum masuk
universitas pasien tidak terlalu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulutnya.
Pemeriksaan gigi dan mulut terakhir dilakukan 9 bulan yang lalu untuk dilakukan
pencabutan gigi 28 dan 38. Pada pemeriksaan ekstra oral, wajah pasien tampak
simetris, bibir sehat, kelenjar getah bening submandibular kanan dan kiri tidak teraba
dan tidak sakit.
Pada pemeriksaan intra oral, tampak gingiva sehat, mukosa sehat, daerah
palatum normal, dasar mulut sehat dan hubungan rahang orthognati. Terdapat
tambalan komposit kelas 1 pada gigi 36, 16, dan 46. Tampak plak pada gigi 36,
26,dan 17, dan kalkulus pada regio 1,2,3,4 dengan IC rahang atas 0,33 dan IC rahang
bawah 0,33, dan ditemukan gigi sensitif pada gigi 14, karies superficial kelas 1 pada
gigi 17.
Pasien tidak mempunyai riwayat kelainan sistemik dan terakhir kali dilakukan
pemeriksaan fisik adalah pada 1 tahun lalu. Untuk perencanaan perawatan pasien ini,
diusulkan untuk melakukan perawatan skeling untuk menghilangkan kalkulus,
dilanjutkan dengan perawatan desentisisasi pada gigi 14 dan penambalan komposit
kelas 1 pada gigi 17, selebihnya hanya disarankan untuk kontrol berkala setiap 3
bulan sekali.
4. Anastasya Tessa Ernalis
Pasien berumur 28 tahun dengan keluhan sariawan soliter dengan diameter 1
cm dan terasa sakit lesi muncul semenjak seminggu lalu, pada saat minum dingin gigi
atas bagian belakang bagian kanan dan kiri terasa ngilu sesaat. Pasien juga
mengeluhkan adanya penumpukan karang gigi pada daerah lingual gigi anterior
rahang bawah, dan pada saat sikat gigi kadang berdarah. Dari anamnesa, diketahui
pasien sudah bekerja sebagai make up artist, tergolong ekonomi menengah ke atas
dan terakhir kali ke dokter gigi adalah pada 1 tahun yang lalu untuk perawatan
skeling. Pada pemeriksaan ekstra oral, wajah pasien tampak simetris, bibir sehat,
kelenjar getah bening submandibular kanan dan kiri tidak teraba dan tidak sakit.
Pada pemeriksaan intra oral, tampak gingiva yang mengalami peradangan
pada daerah anterior rahang bawah dan terdapat perdarahan papil pada daerah
anterior akibat penumpukan kalkulus, mukosa sehat, dasar mulut sehat, palatum
normal, dan hubungan rahang orthognati. Ditemukan plak pada gigi
17,16,15,24,26,27,47,46,43,42,41,31,32,33,34,36. Ditemukan kalkulus supra gingiva
pada regio 1,2,3,4 dengan IC rahang atas 0,67 dan IC rahang bawah 1,67. Ditemukan
karies kelas 1 pada gigi 16, 27, dan adanya tambalan komposit pada gigi 36, dan 47.
Pasien tidak mempunyai riwayat kelainan sistemik, pemeriksaan fisik adalah
pada 2 tahun yang lalu. Pertama pasien direncanakan untuk mengikuti Dental Health
Education dan kontrol plak dan sesudah itu pasien dilakukan perawatan skeling untuk
menghilangkan kalkulusnya. Setelah selesai skeling diberikan obat kortikosteroid
topical untuk lesi stomatitis aptosa mayornya. Dilanjutkan dengan penambalan
komposit pada gigi 16, 27. Yang terakhir disarankan kontrol berkala setiap 3 bulan
sekali.
5. Maria Irene Ernalis
Pasien berumur 18 tahun, tidak ada keluhan yang berarti dalam mulut pasien.
dari hasil anamnesis diketahui pasien merupakan mahasiswa manajemen di salah satu
universitas swasta Jakarta. Pasien tergolong tingkat ekonomi menengah ke atas,
pasien mengakui pernah dirawat penambalan pada gigi bawah kanan 2 tahun yang
lalu. Pasien melakukan perawatan gigi terakhir pada 4 bulan yang lalu untuk
penambalan pada gigi 36. Pada pemeriksaan ekstra oral tidak ada kelainan, wajah
pasien tampak simetris, bibir sehat, kelenjar getah bening submandibular kanan dan
kiri tidak teraba dan tidak sakit.
Pada pemeriksaan intra oral terdapat kalkulus pada redio 1,2 dengan IC
rahang atas 0,33 dan di rahang bawah tidak terdapat kalkulusnya. Terdapat tambalan
komposit pada gigi 46. Pasien direncanakan untuk dilakukan perawatan skeling pada
regio1,2 untuk menghilangkan kalkulus, selebihnya hanya disarankan untuk kontrol
berkala setiap 3 bulan sekali.
C. FAKTOR RESIKO
Penting untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang terdapat pada keluarga
binaan ini agar analisis resiko dapat berjalan dengan lancar. Tujuan analisis resiko
adalah untuk memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik, mempermudah
penentuan prioritas dan mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah. H.L
Blum (1986) telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar
faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan atau status kesehatan. Analisa ini
seterusnya akan menjelaskan masalah kesehatan yang dihadapi dan menghasilkan
ukuran-ukuran derajat kesehatan secara kuantitatif, penyebaran masalah menurut
kelompok umur keluarga, tempat dan waktu. Menurut Blum, derajat kesehatan atau
status kesehatan dapat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: genetika, lingkungan,
pelayanan kesehatan, perilaku.
Keempat faktor saling berinteraksi satu sama lainnya dalam menghasilkan
kesinambungan derajat kesehatan, maka untuk memperoleh kualitas kesehatan yang
optimal, keluarga atau masyarakat haruslah memperhatikan 4 faktor tersebut.Berdasar
teori Blum (1986): faktor perilaku di sini mencakup perilaku kesehatan dan perilaku
kesehatan itu dapat dibagi menjadi tiga yakni a) Perilaku pemeliharaan kesehatan, b)
Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan dan c)
Perilaku kesehatan lingkungan.
Menggunakan Teori Blum sebagai acuan, menurut mahasiswa mengenai
faktor resiko pada keluarga binaan ini adalah sebagai berikut:
Perilaku
Sebagian besar anggota keluarga binaan kurang memperhatikan kesehatan
gigi dan mulut , dikarenakan pekerjaan mereka yang terlalu padat.
Sebagian besar anggota keluarga binaan menganggap kesehatan gigi dan
mulut tidak terlalu penting
Keluarga binaan tidak teratur kontrol berkala setiap 6 bulan sekali untuk
perawatan gigi dan mulut.
Sebagian besar anggota keluarga binaan sering melupakan menyikat gigi
sebelum tidur
Jam makan keluarga binaan tidak teratur, sering kali makan dekat dengan jam
tidur
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan gigi terletak jauh dari rumah keluarga binaan
Lingkungan
Keluarga binaan sangat sibuk dengan urusan kerja
Lingkungan tempat keluarga binaan tinggal kurang mengenal pengetahuan
akan kesehatan gigi dan mulut
Genetik
Tidak ditemukan faktor genetik yang mempengaruhi kesehatan keluarga
binaan ini.
D. ANALISIS RESIKO
Setelah mahasiswa melakukan pemeriksaan dan pengamatan pada keluarga
binaan, mahasiswa mendapatkan hasil bahwa masalah gigi yang paling banyak terjadi
pada keluarga binaan adalah penumpukan kalkulus dan karies, terutama pada gigi
molar kanan maupun kiri. Apabila dilihat dari faktor lingkungan keluarga binaan
yang kurang mengenal pengetahuan kesehatan gigi dan mulut karena sebagian besar
penduduk di sekitar tempat tinggal keluarga binaan memiliki pekerjaan wiraswasta
dan tidak ada puskesmas di dekat tempat tinggal keluarga binaan tinggal sehingga
tidak pernah ada penyuluhan untuk kesehatan gigi dan mulut yang membuat warga
tidak peka terhadap kesehatan gigi dan mulut. Ditambah lagi keadaan yang selalu
sibuk akan urusan kerja hal ini menyebabkan lebih terbengkelainya kesehatan gigi
dan mulut.
Dari faktor perilaku keluarga binaan memiliki kebiasaan buruk lupa untuk
menyikat gigi sebelum tidur karena pada saat pulang dari tempat kerja keadaan tubuh
sudah terlalu lelah, dan hal tersebut membuat mereka ingin langsung istirahat. Hal
tersebut terjadi terutama pada anggota keluarga binaan yang sudah memilki
pekerjaan. Apabila dibandingkan dari hasil pemeriksaan intra oral pada anggota
keluarga binaan yang belum memiliki pekerjaan dengan yang sudah memiliki
pekerjaan sudah terlihat perbedaannya, anggota yang belum memiliki pekerjaan jauh
lebih baik dan lebih bersih sedangkan yang sudah memiliki pekerjaan lebih jelek. Hal
itu membuktikan faktor kesibukan juga mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut.
Apalagi diketahui jam makan malam pada keluarga binaan tidak teratur dan biasanya
dekat dengan waktu mereka tidur. Dilihat dari pola kehidupan keluarga binaan yang
seperti itu menggambarkan sebagian besar anggota keluarga binaan tidak
menganggap penting kesehatan gigi dan mulutnya hal-hal perilaku seperti ini sangat
mendukung untuk pembentukan kalkulus dan karies yang biasanya disebabkan karena
kurangnya menjaga kebersihan mulut.
Apabila dilihat dari faktor pelayanan kesehatan, tidak ada pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di sekitar tempat tinggal keluarga binaan dan terletak jauh
dari tempat tinggal keluarga binaan tinggal. Hal ini membuat keluarga binaan enggan
untuk melakukan pemeriksaan gigi dan mulutnya, apalagi ditambah dengan lalu lintas
Jakarta yang selalu macet membuat keluarga binaan jarang melakukan pemeriksaan.
Dilihat dari faktor genetik, mahasiswa tidak menemukan penyebab
terbentuknya karies dan kalkulus yang terjadi pada keluarga binaan berasal dari faktor
genetic keluarga tersebut. Hal ini diketahui dari riwayat penyakit dari keluarga binaan
yang tidak memiliki penyakit keturunan yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi
dan mulut, seperti penyakit diabetes, sifilis, atau alergi.
E. PERENCANAAN POLA BINAAN
Dari hasil analisis resiko, keluarga binaan tidak mempunyai masalah biaya,
akan tetapi letak permasalahannya terdapat pada pengetahuan kesehatan gigi yang
minim, kesibukan kerja sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan kesehatan gigi
da mulut, dan kurang kepedulian akan kesehatan gigi dan mulut. Hal yang
diubutuhkan untuk mengatasi hal tersebut adalah pembinaan perawatan kesehatan
gigi dan mulut yang rutin dari pihak pelayanan kesehatan kepada keluarga binaan.
Dimaksudkan agar keluarga binaan menjadi tahu tentang pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut, dengan itu diharapkan keluarga binaan menjadi lebih peduli terhadap
kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat mengatur waktu agar dapat melakukan
pemeriksaan gigi dan mulut.
Apabila hal tersebut tercapai, maka masalah gigi dan mulut yang menjadi
masalah pada keluarga binaan dapat terminimalsasi dengan sendirinya. Oleh karena
itu mahasiswa membuat perencanaan perawatan kesehatan gigi dan mulut keluarga
binaan untuk jangka waktu 1 tahun, seperti berikut :
TABEL PERENCANAAN PERAWATAN dan BIAYA KESEHATAN GIGI
DAN MULUT KELUARGA BINAAN SELAMA 1 TAHUN
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 1
MINGGU 1 HARRY ERNALIS
DHE dan SKELING RA dan RB Rp 50.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
DHE dan SKELING RA dan RB Rp 50.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS
DHE dan SKELING RA dan RBPengamatan lesi oral dan pemberian obat kortikosteroid topikal
Rp 50.000,00
Rp 5.000,00 + Rp 62.500,00 = Rp 67.500,00
ELIZABETH LISA ERNALIS
DHE dan SKELING RA dan RB
Rp 50.000,00
Desentisisasi gigi 14 Rp 10.000,00
MARIA IRENE ERNALIS DHE dan SKELING RA Rp 40.000,00
MINGGU 2 HARRY ERNALIS
Penumpatan komposit kelas 1 gigi 16 dan 46 + lining gigi 16 dan 46 Rp 90.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
Penumpatan komposit kelas 1 gigi 37 + lining penumpatan komposit kelas 2 gigi 25 + lining Rp 90.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS
Kontrol lesi oral Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi 16,27 + lining gigi 16 dan 27
Rp 5.000,00
Rp 90.000,00
ELIZABETH LISA ERNALIS
Kontrol desentisisasi Penamabalan komposit kelas 1 pada gigi 17
RP 5.000,00
Rp 40.000,00
MARIA IRENE ERNALIS
Penambalan komposit kelas 6 gigi 36 Rp 40.000,00
MINGGU 3 HARRY ERNALIS
Kontrol tumpatan komposit gigi 16,46Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi 45, 47 + lining gigi 45,47
Rp 3.000,00
Rp 90.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
Kontrol tumpatan komposit gigi 25,37Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi 44 + lining gigi 44
Rp 3.000,00
Rp 45.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS
Kontrol tumpatan komposit gigi 16,27Intruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 3.000,00
ELIZABETH LISA ERNALIS
Kontrol tumpatan komposit gigi 17Intruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 3.000,00
MARIA IRENE Kontrol tumpatan Rp 3.000,00
ERNALIS
komposit gigi 36 Intruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian
MINGGU 4 HARRY ERNALIS
Kontrol tumpatan komposit gigi 45,47Penumpatan komposit kelas 1 pada gigi 26 Intruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian
Rp 3000,00
Rp 40.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
Kontrol tumpatan komposit gigi 44 Intruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 3.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS -
ELIZABETH LISA ERNALIS -
MARIA IRENE ERNALIS -
TOTAL BIAYA BULAN 1 Rp 873.500,00
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 2 MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 2 - -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 3
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA - -
ERNALIS
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 3 - -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYA
BULAN 4
MINGGU 1 HARRY ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
ELIZABETH LISA ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
MARIA IRENE ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3
Rp 5.000,00
bulan kemudian
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 4 Rp 25.000,00
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 5
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA - -
ERNALIS
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 5 -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 6
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA - -
ERNALIS
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 6 -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYA
BULAN 7
MINGGU 1 HARRY ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS
Kontrol berkala Intruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
ELIZABETH LISA ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
MARIA IRENE ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 7 Rp 25.000,00
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 8
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 8 -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 9
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 9 -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYA
BULAN 10
MINGGU 1 HARRY ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
SHINTA KUSUMADEWI
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
ANASTASYA TESSA ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
ELIZABETH LISA ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
MARIA IRENE ERNALIS
Kontrol berkalaIntruksi kontrol berkala 3 bulan kemudian Rp 5.000,00
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 10 Rp 25.000,00
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 11
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 11 -
BULAN MINGGU NAMA PERAWATAN BIAYABULAN 12
MINGGU 1 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 2 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 3 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
MINGGU 4 HARRY ERNALIS - -
SHINTA KUSUMADEWI - -
ANASTASYA TESSA ERNALIS - -
ELIZABETH LISA ERNALIS - -
MARIA IRENE ERNALIS - -
TOTAL BIAYA BULAN 12 -
Tabel 2. Tabel perencanaan perawatan dan biaya kesehatan gigi dan mulut keluarga
binaan dalam 1 tahun
Rincian biaya dalam 1 tahun :
• Bulan 1: Rp 873.500,00
• Bulan 2: -
• Bulan 3: -
• Bulan 4: Rp 25.000,00
• Bulan 5: -
• Bulan 6: -
• Bulan 7: Rp 25.000,00
• Bulan 8: -
• Bulan 9: -
• Bulan 10: Rp 25.000,00
• Bulan 11:-
• Bulan 12: -
_______________+
Rp 948.500,00
Jadi perkiraan biaya total perawatan gigi dan mulut keluarga binaan dalam 1
tahun sebesar Rp 948.500,00
F. DOKUMENTASI
Gambaran rumah keluarga binaan :
Bagian garasi :
Bagian rumah tampak depan :
Bagian teras rumah :
Foto anggota keluarga binaan
Foto pemeriksaan gigi dan mulut Harry Ernalis
Foto pemeriksaan gigi dan mulut Shinta Kusumadewi
Foto pemeriksaan gigi dan mulut Anastasya Tessa Ernalis
Foto pemeriksaan gigi dan mulut Elizabeth Lisa Ernalis
Foto pemeriksaan Maria Irene Ernalis
Recommended