III. Analisis Masalah:
1 Seorang anak laki – laki, umur 10 tahun, mengeluh mata kanannya kabur sejak terkena bola
bulu tangkis 2 hari yang lalu.
a. Bagaimana anatomi bola mata? 1
Kasus: focus Anterior bilik mata
b. Bagaimana fisiologi penglihatan? 2
c. Bagaimana etiologi dan mekanisme mata kabur pada kasus? 3
Glaukoma merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan rusaknya saraf optik mata yang berfungsi untuk membawa pesan – pesan cahaya dari mata ke otak. Kerusakan saraf optic mata ini disebabkan oleh kelebihan cairan humor yang mengisi bagian dalam bola mata. Cairan mata yang diproduksi oleh jaringan – jaringan di depan bola mata ini sebenarnya berfungsi untuk membawa makanan untuk kornea dan lensa mata. Cairan mata juga akan mempertahankan tekanan di dalam bola mata agar bentuknya tetap terjaga dengan baik. Tekanan yang dihasilkan oleh cairan mata disebut tekanan intraokuler.
Kelebihan cairan pada bola mata bisa terjadi karena produksinya yang terlalu banyak atau laju pengeluarannya ke dalam aliran darah yang terlalu sedikit. Ketiga mulai terakumulasi dalam jumlah banyak, cairan mata menyebabkan tekanan yang semakin besar pada semua bagian mata termasuk saraf optiknya. Tekanan tersebut akhirnya akan menekan sel – sel dalam retina dan menghancurkan saraf mata. Akibatnya, saraf optik tidak mampu lagi membawa pesan –pesannya ke otak yang berakibat penglihatan seseorang menjadi berkurang
d. Bagaimana hubungan riwayat trauma dengan keluhan utama? 4
2. Mata tampak merah namun tidak keluar darah. Penderita mengeluh mata terasa nyeri dan
mual muntah.
a. Apa makna klinis mata tampak merah namun tidak keluar darah? 5
b. Dimana letak pendarahan pada kasus? 6
c. Bagaimana klasifikasi mata merah? 7
Usually nonurgent
blepharitis[2] - a usually chronic inflammation of the eyelids with scaling, sometimes resolving
spontaneously
subconjunctival hemorrhage[1] - a sometimes dramatic, but usually harmless, bleeding underneath the
conjunctiva most often from spontaneous rupture of the small, fragile blood vessels, commonly from a
cough or sneeze
inflamed pterygium[3] - a benign, triangular, horizontal growth of the conjunctiva, arising from the inner
side, at the level of contact of the upper and lower eyelids, associated with exposure to sunlight, low
humidity and dust. It may be more common in occupations such as farming and welding.
inflamed pinguecula[4] - a yellow-white deposit close to the junction between the cornea and sclera, on
the conjunctiva. It is most prevalent in tropical climates with much UV exposure. Although harmless, it
can occasionally become inflamed.
dry eye syndrome - caused by either decreased tear production or increased tear film evaporation
which may lead to irritation and redness [5]
acute glaucoma, angle closure type
airborne contaminants or irritants
drug use including cannabis[6]
Usually urgent
acute glaucoma[7] - implies injury to the optic nerve with the potential for irreversible vision loss which
may be permanent unless treated quickly, as a result of increased pressure within the eyeball. Not all
forms of glaucoma are acute, and not all are associated with increased 'intra-ocular' pressure.
injury
keratitis[7] - a potentially serious inflammation
eye with iritis showing ciliary flush
or injury to the cornea (window), often associated with significant pain, light intolerance, and
deterioration in vision. Numerous causes include virus infection. Injury from contact lenses can lead to
keratitis.
iritis[1] - together with the ciliary body and choroid, the iris makes up the uvea, part of the middle,
pigmented, structures of the eye. Inflammation of this layer (uveitis) requires urgent control and is
estimated to be responsible for 10% of blindness in the United States.
scleritis[8] - a serious inflammatory condition, often painful, that can result in permanent vision loss, and
without an identifiable cause in half of those presenting with it. About 30-40% have an underlying
systemic autoimmune condition.
episcleritis[9] - most often a mild, inflammatory disorder of the 'white' of the eye unassociated with eye
complications in contrast to scleritis, and responding to topical medications such as anti-inflammatory
drops.
tick borne illnesses like Rocky Mountain spotted fever[10] - the eye is not primarily involved, but the
presence of conjunctivitis, along with fever and rash, may help with the diagnosis in appropriate
circumstances.
Data lain
uveitis
katarak hipermature
hifema
kerusakan akibat iridokorneal akibat trauma tumpul
pemakaian steroid jangka panjang
tumor yang berasal dari uvea/ retina yang mendesak iris ke depan
neovascularisasi,missal pada retinopaty diabeticum
d. Bagaimana mekanisme mata tampak merah dan tidak keluar darah? 8
e. Bagaimana hubungan mata terasa nyeri dengan keluhan utama? 9
f. Bagaimana hubungan mual muntah dengan keluhan utama? 10
3. Penderita dibawa ke mantri dan diberi obat tetes Cendoxytrol® dan obat makan, tetapi
keluhan tidak berkurang.
a. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik Cendoxytrol®? 11
KOMPOSISIKANDUNGAN
Tiap 1 ml Cendo Xitrol Eye Drops mengandung Deksametason 0,1%, Neomisina 3,5 mg, dan Polimiksina
6000 IU.
FARMAKOLOGI(CARAKERJAOBAT)
Cendo Xitrol adalah obat tetes mata yang mengandung kombinasi obat kortikosteroid (deksametason) dan
antibiotik (neomisina dan polimisina). Kortikosteroid mempunyai efek antiinflamasi atau menekan
peradangan. Sedangkan neomisina dan polimisina mempunyai efek antibakterial.
INDIKASI/KEGUNAAN
Indikasi Cendo Xitrol adalah :
Infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap neomisina dan polimiksina.
Blefaritis tidak bernanah.
Konjungtivitis tidak bernanah.
Skleritis.
Tukak kornea.
Keratitis.
KONTRAINDIKASI
Cendo Xitrol tidak boleh diberikan kepada :
Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap salah satu komponen obat.
Penderita tuberkulosis mata, infeksi mata yang disebabkan jamur dan virus, cacar air, konjungtivitis akut
yang berananah, atau blefaritis akut yang bernanah.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Tanyakan kepada dokter anda mengenai dosis dan aturan pakai Cendoxitrol tetes mata. Dosis yang lazim
diberikan adalah 4 – 6 kali sehari 1 – 2 tetes.
EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitivitas atau alergi dapat terjadi meskipun jarang.
Iritasi mata, rasa terbakar, tersengat, gatal, penurunan ketajaman mata.
Katarak subkapsular posterior dan glaukoma pada penggunaan jangka panjang dan terus menerus.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan
mikroorganisme yang resisten.
Tidak boleh diberikan untuk iritasi mata yang dicetuskan oleh lensa kontak.
Hati-hati pemberian pada ibu hamil atau ibu menyusui.
Tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka panjang.
KEMASAN
Cendo Xitrol Tetes Mata, botol @ 5 ml dan @ 15 ml.
b. Mengapa keluhan tidak berkurang setelah ditetesi Cendoxytrol® dan diberi obat
makan? 12
5. Penderita lalu dibawa ibunya ke RS karena mata kanan semakin kabur.
a. Mengapa mata kanannya semakin kabur?13
6. Pemeriksaan oftalmologi
a. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan :
- AVOD dan AVOS 14
- TIOD dan TIOS 15
- pemeriksaan segmen anterior mata 16
- pemeriksaan segmen posterior mata 17
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan oftamologi?
18
5. Bagaimana epidemiologi kasus? 19
Di Amerika Serikat, kira-kira 2.2 juta orang pada usia 40 tahun dan yang lebih tua
mengidap glaukoma, sebanyak 120,000 adalah buta disebabkan penyakit ini. Banyaknya
Orang Amerika yang terserang glaucoma diperkirakan akan meningkatkan sekitar 3.3 juta
pada tahun 2020. Tiap tahun, ada lebih dari 300,000 kasus glaukoma yang baru dan kira-
kira 5400 orang menderita kebutaan. Glaukoma akut (sudut tertutup) merupakan 10- 15%
kasus pada orang Kaukasia. Persentase ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada
orang Burma dan Vietnam di Asia Tenggara.. Glaukoma pada orang kulit hitam, lima
belas kali lebih menyebabkan kebutaan dibandingkan orang kulit putih (Miranti, 2002).
6. Bagaimana faktor resiko pada kasus? 20
Faktor risiko:
1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga.
2. Tekanan bola mata tinggi
3. Miopia (rabun jauh)
4. Diabetes (kencing manis)
5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)
7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama
9. Lebih dari 45 tahun
7. Bagaimana diagnosis banding pada kasus? 21
8. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus? 22
9. Bagaimana working diagnosis pada kasus? 23
Hifema traumatic grade 4 et causa trauma tumpul dengan komplikasi glaucoma sekunder
10.Bagaimana patogenesis pada kasus? 24
11.Bagaimana tata laksana pada kasus? 25
12.Bagaimana komplikasi pada kasus? 26
13. Bagaimana prognosis pada kasus? 27
14. SKDI : 28
Randi 1,13 ,25, 9, 21 ,LI 1
Satria 2 ,14 ,26 ,10 ,22 , LI 2
Frandi 3 ,15, 27, 11, 23 , LI 3
Fredi 4 ,16 ,28 ,12 ,24,1 ,2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14 ,15 ,17 ,18 ,19 ,20 ,21 ,22 ,23 ,25 ,26 ,27, LI 4
Indri 5 ,17 ,1 ,13 ,25, LI 1
Yoga 6 ,18 ,2 ,14 ,26, LI 2
Alifia 7 ,19 ,3 ,15 ,27, LI 3
David 8 ,20 ,4 ,16 ,28, LI 4
Deswan 9 ,21 ,5 ,17 ,1, LI 1
Anna 10 ,22 ,6 ,18 ,2, LI 2
Sharanjit 11 ,23 ,7 ,19 ,3 , LI 3
Faris 12 ,24 ,8 ,20 ,4, LI 4
Learning Issue:
1. Anatomi dan fisiologi mata
2. Hifema
3. Glaukoma
4. Pendarahan subkonjungtiva
TOLONG DIKUMPUL SECEPATNYA KARENA KALO LAMA SELESAINA KASIAN PRESENTANNYA DAN YANG BUAT PPT, DAN TOLONG DIKUMPUL DALAM KEADAAN RAPI BERSAMA SUMBERNYA KALO TIDAK HARUS MENTRAKTIR SELURUH ANGGOTA KELOMPOK MAKAN DI MM, SEKIAN DAN TERIMA KASIH