1Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
DAFTAR ISITable of Content
16
18
20
22
24
86
88
90
92
94
102
106
118
119
124
44
58
348
352
364
368
372
374
375
378
380
390
386
218
223
225
227
230
246
258
278
280
284
287
288
299
304
309
313
324
328
334
6
8
10
Tonggak Sejarah /Our Milestones
Peristiwa Penting /Event Highlights
Penghargaan dan Sertifikasi /Awards and Certifications
Ikhtisar Operasional /Operational Highlights
Ikhtisar Obligasi /Bonds Highlights
Identitas Perusahaan /Company’s Identity
Sekilas Perusahaan /Company in Brief
Bidang Usaha /Line of Business
Struktur Organisasi /Organizational Structure
Visi, Misi dan Nilai /Vision, Mission and Values
Profil Dewan Komisaris /The Board of Commissioners Profile
Profil Direksi /The Board of Directors Profile
Pemegang Saham Utama dan Entitas Asosiasi /Major Shareholders and Associates
Profil Pemegang Saham /Profile of Shareholders
Profil Entitas Anak dan asosiasi /Profile of Subsidiaries and Associates
Laporan Dewan Komisaris /Report from the Board of Commissioners
Laporan Direksi /Report from the Board of Directors
Keterbukaan Informasi dan Pelaporan /Information Disclosure and Reporting
Kode Etik /Code of Conduct
Sistem Pelaporan Pelanggaran /Whistleblowing System
Kebijakan Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi / Composition of the Board of Commissioners and Directors
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility Policy
Aspek Lingkungan Hidup /Environmental Aspects
Aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerjaa / Labour, Health and Work Safety Aspects
Aspek Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan /Corporate Social and Community Development Responsibility
Aspek Tanggung Jawab Produk /Product Liability Aspects
Referensi Otoritas Jasa Keuangan / Cross Reference to Indonesia’s Financial Services Authority
Laporan Keuangan / Financial Statement
Penerapan Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Implementation
Roadmap Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Roadmap
Penilaian Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Assessment
Struktur Tata Kelola Perusahaan /Good Corporate Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham /General Meeting Shareholders
Dewan Komisaris /Board of Commissioners
Direksi /Board of Directors
Pemegang Saham Utama dan Entitas Asosiasi /Major Shareholders and Associates
Asesmen Dewan Komisaris dan Direksi/Assesment of Board of Commissioners and Directors
Kebijakan Remunerasi /Remuneration Policy
Hubungan Afiliasi /Affiliations Relationship
Komite Audit /Audit Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi /Nomination and Remuneration Committee
Komite di Bawah Direksi /Committees under the Board of Directors
Sekretaris Perusahaan /Corporate Secretary
Audit Internal /Internal Audit
Audit Eksternal /External Audit
Sistem Pengendalian Internal /Internal Control System
Litigasi dan Perkara Hukum Penting /Litigation and Lawsuit
Kesinambungan Tema /Continuity of Theme
Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab /Disclaimer
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi / Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors
01
0205
07
08
08
10
06
03
04
Pendahuluan Prologue
Kilas Kinerja Management Reports
Profil Perusahaan Management Reports
Unit Pendukung Bisnis Management Discussion & Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Keuangan Financial Statement
Referensi Otoritas Jasa Keuangan Cross Reference to Indonesia’s Financial Services Authority
Tata Kelola Perusahaan Supporting Operational Review
Laporan ManajemenCompany Profile
Sumber Daya Manusia / Human Resources
Teknologi Informasi dan Bisnis Proses / Information Technology and Business Process
Analisis Makro Eknonomi / Macroeconomic Analysis
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha / Operational Review by Business Segment
Tinjauan Keuangan /Financial Review
Kemampuan Bayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas /Ability to Pay Debt and Receivables Collectibility Level
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal / Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
Transaksi yang Material untuk Investasi Barang Modal / Material Transaction for Capital Investments
Investasi Barang Modal /Capital Goods Investment
Perbandingan Target dan Realisasi 2016 dan Proyeksi 2017 / Comparison of 2016 Targets and Actual Achievements and Financial Projections for 2017
Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi /Information on Extraordinary and Rare Financial Events
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan /Subsequent Events and Information
Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi Utang /Material Information on Investments, Expansion, Divestments, Acquisition and Debt Restructuring
Prospek Usaha /Business Prospects
Aspek Pemasaran /Marketing Aspects
Kebijakan Dividen /Dividend Policy
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan/Employee Share Option Program
Struktur Grup Perusahaan /Corporate Structure
Perkembangan Kepemilikan Saham Perusahaan /History of Company’s Share Ownership
Nama dan Alamat Lembaga Penunjang Perusahaan /Name and Address of Supporting Institution
Nama dan Alamat Jaringan Usahaa /Name and Address of Business Networks
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum /Realization of Fund Utilization from Public Offering
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan / Information on Material Transactions with Conflict Interest
Perubahan Undang-undang yang Berdampak terhadap Kinerja Keuangan / Changes in Regulation with Significant Impact on Financial Performance
Transaksi Lindung Nilai /Hedging Transactions
Perubahan Kebijakan Akuntansi /Changes in Accounting Policy
Liabilitas Kontinjensi dan Komitmen /Liabilities, Contingencies and Commitment
146
158
168
172
180
182
188
191
192
193
194
195
196
197
198
206
207
130
131
134
136
208
210
211
213
214
215
54
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
76
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
2016Komunikasi dan Koordinasi
Dalam menjalankan roda bisnis, BCA Finance senantiasa
mengedepankan pola kerjasama yang baik, terutama
komunikasi dan koordinasi yang terarah di antara
pemangku kepentingan dan manajemen, manajemen
dan karyawan serta perusahaan dan konsumen. Dengan
komunikasi dan koordinasi yang baik, Perusahaan
kembali membuktikan kiprahnya sebagai perusahaan
pembiayaan terkemuka di Indonesia.
Communication and Coordination
In performing business, BCA Finance always
prioritizes a good cooperation, especially in term of
directionalcommunication and coordination among
stakeholders and management, management and
employees as well as companies and consumers.
Througha good communication and coordination,
the Company again proved its progress as a leading
financing company in Indonesia.
Kesinambungan TemaContinuity of the Theme
2015
2014
Satu Tubuh, Satu Jiwa / One Body, One Soul
Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia, PT BCA
Finance menyadari pentingnya terus berupaya memberikan nilai terbaik kepada
seluruh stakeholders. Melalui penerapan nilai-nilai perusahaan yang kuat, PT BCA
Finance mampu mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan bersaing secara
sehat dengan perusahaan pembiayaan lainnya.
Pencapaian dan perjalanan Perusahaan ini tidak terlepas dari konsistensi
Perusahaan yang senantiasa menerapkan nilai-nilai Perusahaan yaitu First Class
Teamwork, Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised Integrity, dan
Striving for Excellence (FOCUS). Dengan adanya pedoman dan panduan tersebut,
terciptalah kesamaan pandangan dan pemahaman sehingga manajemen dan
seluruh karyawan BCA Finance dapat bersama-sama mewujudkan visi Perusahaan,
menjadi perusahaan terkemuka dalam industry pembiayaan di Indonesia yang
memberikan nilai terbaik kepada para stakeholders.
As one of the leading finance company in Indonesia, PT BCA Finance acknowledged
the importance to consistently deliver the best values to our stakeholders. By
implementing the great corporate values, PT BCA Finance is able to achieve
sustainable growth and compete fairly with other finance companies.
The Company’s milestone achievement came along as a result of the Company’s
consistency in implementing the core values; they are First Class Teamwork,
Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised Integrity, and Striving for
Excellence (FOCUS). With the guideline, the Company aims to create an alignment
of perception and comprehension so that both management and employees
can team up to implement one shared Company’s vision, to become the leading
company in financing industry in Indonesia delivering the best values to our
stakeholders.
Selalu Memberikan yang Lebih Baik / Always Deliver Better Version
Sejak mantap menentukan fokus bisnisnya sebagai perusahaan pembiayaan
konsumen, PT BCA Finance terus menerus memperbaiki diri baik secara internal
maupun kepada stakeholders. Keuletan, kreativitas serta ketelitian PT BCA
Finance untuk menjadi perusahaan pembiayaan yang handal dan terpercaya
pada akhirnya mengantarkan Perusahaan mencapai berbagai prestasi dan secara
konsisten menjaga pertumbuhan profitabilitasnya dari tahun ke tahun.
Since determined its business focus as a consumer financing company, PT
BCA Finance continuously improve itself both internal and to stakeholder. The
tenacity, creativity and thoroughness of PT BCA Finance to become reliable and
trustworthy finance company, in the end bring the Company accomplishing various
achievements and consistently maintain profitability growth from year to year.
98
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Sanggahan & Batasan Tanggung JawabDisclaimer
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi
keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi,
kebijakan, serta tujuan BCA Finance yang diambil dari
laporan keuangan Perusahaan, serta data eksternal
seperti Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan, dan
sumber terpercaya lainnya. Pernyataan-pernyataan
tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, dan
dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara
material berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan
tahunan ini dibuat berdasarkan asumsi mengenai
kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan, serta
lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan
kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa
dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya
akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Laporan tahunan ini memuat kata “BCAF”, yang
didefinisikan sebagai PT BCA Finance, yang
menjalankan kegiatan usaha utama dalam industri
pembiayaan. Adakalanya kata “Kami” dan “Perseroan”
juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut
PT BCA Finance secara umum.
This annual report contains financial conditions,
operation results, projections, plans, strategies, policy,
as well as the Company’s purpose, which is classified
as future statements within the meaning of prevailing
regulations, excluding historical matters. The statements
have the prospective risk and uncertainty, which may
lead to actual material developments different from what
has been written.
Prospective statements in this annual report are
composed based on various assumptions regarding
current conditions and forecast of future conditions of
the Company and the business environment in which the
Company conducts business activities. The Company
does not guarantee that all measures have been taken
to ensure the validity of this document will bring specific
results as expected.
This report also contains the terms “BCAF”, which is
defined as PT BCA Finance, which conducts business
mainly in the field of financing. The terms “We” or“
the Company” are also used at times, on the basis of
convenience to refer to PT BCA Finance in general.
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Dewan DireksiThe Annual Report (Period) 2016 Responsibility Statement of Board of Commissioners and Board of Directors
1110
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
BCA Finance tahun 2016 telah dimuat secara lengkap
dan benar, serta bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan 2016.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, April 2017
We the undersigned testify that all information
contained in the 2016 Annual Report of BCA Finance
have been presented truthfully and completely.
We assume full responsibility for the content’s
accuracy of 2016 Company’s Annual Report.
This statement is hereby made in all the truthfulness.
Jakarta, April 2017
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Ricki ImmanuelPresiden Komisaris
President Commissioner
Adhi Gunawan BudiraharjdoKomisaris Independen*
Independent Commissioner*
* Merangkap Ketua Komite Audit* Concurrent Chairman of Audit Committee
SulistiyowatiKomisaris Independen
Independent Commissioner
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Dewan DireksiThe Annual Report (Period) 2016 Responsibility Statement of Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Direksi / Board of Directors
Roni HaslimPresiden DirekturPresident Director
Petrus S. KarimDirekturDirector
Amirdin HalimDirekturDirector
David PangestuDirekturDirector
Lim HandoyoDirektur KepatuhanDirector Compliance
1312
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
1514
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Tonggak SejarahOur Milestones
Didirikan dengan nama PT
Central Sari Metropolitan Leasing
Corporation (CSML) pada 7 Maret.
Established under the name of PT
Central Sari Metropolitan Leasing
Corporation (CSML) on 7th March.
Perubahan fokus usaha menjadi
pembiayaan kendaraan bermotor,
khususnya roda empat atau lebih
dan berganti nama menjadi PT
Central Sari Finance (CSF).
A change of business focus to
vehicles financing, with its name
changed to PT Central Sari Finance
(CSF).
Perubahan nama menjadi PT BCA
Finance di bulan Maret.
Changed its name to PT BCA Finance
in March.
1981 2001 2005
Memperoleh pembaruan izin usaha sebagai lembaga
pembiayaan yang melakukan pembiayaan konsumen,
kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, dan usaha
kartu kredit di bulan Februari.
Obtaining a business license renewal as a financing
institution allowing the Company to tap into consumer
finance, leasing, factoring as well as credit card
businesses in February.
Memiliki 61 jaringan usaha yang tersebar di 54
kota besar di seluruh Indonesia.
Owned 61 business networks spreading in 54
cities across Indonesia.
2006 2016
1716
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Peristiwa PentingEvent Highlights
1. Pada 15 Januari 2016, BCA Finance
menyelenggarakan kick-off meeting di Hotel
Ciputra, Jakarta Barat yang dihadiri oleh seluruh
pejabat setingkat department head. Rapat ini
membahas prospek dan prediksi bisnis pembiayaan
di 2016. Acara ini turut mengundang Presiden
Direktur dan Presiden Komisaris beserta pihak
ketiga pengisi acara.
2. Pada 14 Maret 2016 BCA Finance menggelar RUPS
Tahunan dengan agenda:
a. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan
Perusahaan
b. Penetapan penggunaan laba bersih
Perusahaan
c. Penetapan besaran bonus Dewan Komisaris
dan Direksi
d. Pengangkatan Sulistiyowati sebagai Komisaris
Independen Perusahaan
e. Penetapan besarang ajidan honorarium Dewan
Komisaris dan Direksi
f. Penetapan jumlah maksimum pinjaman
g. Persetujuan budget logistik
h. Penunjukan KAP terdaftar untuk tahun buku
yang berakhir pada 31 Desember 2016
3. BCA Finance mengadakan Meeting Nasional
pada tanggal 18 Juli 2016 untuk seluruh direktorat
bertempat di kantor pusat BCA Finance guna
membahas isu-isu yang sedang terjadi
4. Pada 14 September 2016, BCA Finance
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan
agenda pengangkatan Lim Handoyo sebagai
Direktur Kepatuhan Perusahaan
1. On 15th January 2016, BCA Finance held a kick-off
meeting at Hotel Ciputra, West Jakarta, attended
by all heads of department-level officials. The
meeting discussed the prospects and predictions
financing business in 2016. This event also invited
the President Director and Commissioner along
with third party performers
2. On 14th March 2016, BCA Finance conducted
General Meeting Shareholders with the following
agenda:
a. Approval and ratification of the Company’s
Annual Report
b. Determination of the Company’s net profit
c. Determination of bonus amount for the Board
of Commissioners and Directors
d. Appointment of Sulistiyowati as Independent
Commissioner of the Company
e. Determination of salary and emoluments
amount of the Board of Commissioners and
Directors
f. Determination of loan maximum amount on
behalf of the bank
g. Logistic budget approval
h. Appointment of registered KAP for the fiscal
year ended on December 31, 2016
3. BCA Finance held a National Meeting on 18th
July 2016 for all directorates held at BCA
Finance’sheadquarter to discuss the issues that are
happening
4. On 14th September 2016, BCA Finance organizes
Extraordinary General Meeting Shareholders
with agenda of Lim Handoyo’s appointment as
Company’s Compliance Director
1918
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Prestasi dan kinerja membanggakan BCA Finance dari
tahun ke tahun mendapat berbagai apresiasi dengan
diperolehnya 63 penghargaan.
Selama tahun 2016, BCA Finance telah memperoleh 17
penghargaan, diantaranya :
BCA Finance achievement and boasting peformance
from year to year received a wide range of awards by
gaining 63 awards.
During 2016, BCA Finance has gained 17 awards
including:
A
C
C
E
B
B
D
D
F
GML
APPI Awards-Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Warta Ekonomi
SWA Sembada & Frontier Consulting Group
APPI Awards-Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Warta Ekonomi
Kategori / Category
Bulan / Month
Kategori / Category
Bulan / Month
Kategori / Category
Bulan / Month
Kategori / Category
Bulan / Month
Kategori / Category
Bulan / Month
Kategori / Category
Bulan / Month
Strategy Into Performance Execution Excellence (SPEX2) 2016-The Best in Operational Excellence
5th Dec, 2016
Juara 1 Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2016
24th Jan, 2016
Indonesia Multifinance Customer Choice Award 2016-Asset More than Rp 5 Trillion
1th Dec, 2016
Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2016-The Best in Achieving Total Customer Satisfaction
5th Dec, 2016
TOP 5 Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2015
24th Jan. 2016
Indonesia Multifinance Customer Choice Award 2016-Car Leasing
1th Dec, 2016
Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications
A E F
G
G
H
H
TOP 4 Wheels Automotive Leasing Company
TOP 3 best Customer Choice, TOP best consumer satisfaction :The Best Company Image
TOP 3 best Customer Choice, TOP best consumer satisfaction :Top 3 Indonesian Customer Choice
Indonesia Automotive Finance Company of The Year
TOP 5 Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2015
Juara 1 Perusahaan Pembiayaan Terbaik
Infobank Award-No.2 Digital Brand Award
Automotive Financing
Corporate Image Award-4 Wheels Leasing
Category : Financing Autimotive 4W
Peringkat 1 Multifinance kategori asset Rp 5T-Rp 10T
Indonesia Multifinance Award 2016 (TOP 7 BIG Multifinance,4th Multifinance, 2nd Marketing, 3rd IT)
Kinerja “Sangat Bagus” tahun 2016
Indonesia Customer Satisfaction Award 2016
Financial Performance Perusahaan Pembiayaan Asset > 5T
TOP CEO Multifinance
The Best Operation Excellence
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Mar-16
Apr-16
Mei-16
Jun-16
Jul-16
Agust-16
Sep-16
Okt-16
Nov-16
Nov-16
Nov-16
TOP BRAND majalah marketing
Warta Ekonomi
Warta Ekonomi
Frost & Sullivan Award
APPI Awards-Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
APPI Awards-Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Majalah Infobank
Contact Center Service Excellence Award
Frontier Group
Indonesia Service Quality Award
Majalah Infobank
Economic Review
Majalah Infobank
SWANETWORK
Warta Ekonomi
Majalah Investor
Kompas Group
Institusi / Institution Kategori / Category Bulan / Month
Sejumlah penghargaan lain yang berhasil diraih BCA
Finance sepanjang 2016 :
Following are another achievements that received by
BCA Finance along 2016 :
Auto Bild Indonesia Direktorat Jendral Pajak
Kategori / Category
Bulan / Month
Kategori / Category
Bulan / Month
Customer Satisfaction Survey 2016-The Most Favorite Car Financing
10th Nov, 2016
Pembayar Pajak Terbesar Tahun Pajak 2015 Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan I
9th Nov, 2016
1918
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
2120
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ikhtisar OperasionalOperational Highlights
Total New Financing (RpBillion)
Total Managed Asset (RpBillion)
Net Working Capital
Investment in Shares of Stock
Asset
Liabilities
Equity
Income
Expenses
Income Before Tax Benefit (Expense)
Comprehensive Income
Number of Shares
Earning
Profitability
Return on Average Aset (ROAA)
Return on Average Equity (ROAE)
Operating Expense/ Operating
Income
Solvability
Debt to Asset Ratio
Debt to Equity Ratio
Productive Asset
Non Performing Loan (NPF)
Number of Business Network
Number of Cities
Number of Employees
Number of Contracts
Jumlah pembiayan baru (dalam Rupiah)
Total Aset Kelolaan
Modal Kerja Bersih
Penyertaan Dalam saham
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Pendapatan
Beban
Laba Sebelum Manfaat (beban) Pajak
Laba Komprehensif
Jumlah Saham (lembar)
Laba Per Saham Dasar (RpNilai Penuh)
Profabilitas
Imbal Hasil Atas Aset Rata-Rata (ROAA)
Imbal Hasil Atas Ekuitas Rata2 (ROAE)
Biaya Operasional / Pendapatan
Operasional
Solvabilitas
Hutang Terhadap Aktivita
Hutang Terhadap Ekuitas
Aset Produktif
Rasio Piutang Bermasalah
Jaringan Usaha*
Jumlah Kota
Jumlah Karyawan
Jumlah Kontrak**
Note :
*) Include Head Office & Service Point
**) Consumer Financing Only
Catatan :
*) Termasuk Kantor Pusat & Service Point
**) Hanya Pembiayaan Konsumen
24.590
30.016
1.529
41
4.843
3.613
1.229
1.609
636
973
731
20.000.000
36.475
17.12%
54.06%
23.13%
0.75
2.94
0.60%
50
45
1.168
312.903
26.921
35.617
1.003
66
5.789
4.708
1.090
1.933
690
1.243
935
20.000.000
46.674
17.58%
80.66%
22.66%
0.81
4.32
0.68%
53
48
2.409
384.000
22.612
35.619
975
146
6.128
4.592
1.536
2.178
849
1.329
1.001
20.000.000
50.087
16.78%
76.23%
24.24%
0.75
2.99
0.96%
59
54
2.338
415.940
26.372
38.180
1.449
213
6.824
4.634
2.189
2.379
980
1.398
1.050
20.000.000
52.361
16.17%
56.22%
27.22%
0.68
2.12
0.99%
62
59
2.372
448.884
30.747
43.324
1.678
246
8.151
5.249
2.902
2.639
1.127
1.512
1.132
20.000.000
56.935
15.21%
44.73%
43.68%
0.64
1.81
0.84%
61
59
2,781
481,148
Performance Highlights
Balance Sheet (RpBillion)
Income Statement (RpBillion)
Financial Ratios
Operational Performance
Uraian Explanation2012 2013 2014 2015 2016
2322
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ikhtisar ObligasiBonds Highlights
Berikut adalah informasi obligasi yang diterbitkan oleh
Perusahaan dalam lima tahun terakhir:
Catatan:
Data per Desember 2016
Note:
Data per December 2016
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan
Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012:
BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase with
Fixed Rate Year 2012:
Seri A / Tranche A
Seri B / Tranche B
Seri C / Tranche C
Seri D / Tranche D
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan
Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013:
BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase with
Fixed Rate Year 2013:
Seri A / Tranche A
Seri B / Tranche B
Seri C / Tranche C
Obligsai Berkelanjutan I BCA Finance Dengan
Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014:
BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase with
Fixed Rate Year 2014:
Seri A / Tranche A
Seri B / Tranche B
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Dengan
Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015:
BCA Finance 2nd Continuous Bond 1st Phase with
Fixed Rate Year 2015:
Seri A / Tranche A
Seri B / Tranche B
Seri C / Tranche C
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Dengan
Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2016:
BCA Finance 2nd Continuous Bond 2nd Phase with
Fixed Rate Year 2016:
Seri A / Tranche A
Seri B / Tranche B
No. Nama ObligasiBond Name
TingkatSuku BungaInterest Rate
( % )
NilaiPenerbitanValue
( Rp )
TanggalEfektifEffective Date
1
2
3
4
5
6,35 %
7,35 %
7,60 %
7,70 %
6,50 %
7,50 %
7,60 %
9,00 %
10,00 %
8,25 %
8,50 %
9,00 %
7,45 %
8,15 %
650.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
600.000.000.000
750.000.000.000
350.000.000.000
200.000.000.000
225.000.000.000
275.000.000.000
438.000.000.000
140.000.000.000
422.000.000.000
1.000.000.000.000
250.000.000.000
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
1 Mei 2012 / Mei 1st, 2012
12 Maret 2015 / Mei 12nd, 2015
12 Maret 2015 / Mei 12nd, 2015
12 Maret 2015 / Mei 12nd, 2015
12 Maret 2015 / Mei 12nd, 2015
12 Maret 2015 / Mei 12nd, 2015
Berikut adalah informasi obligasi yang diterbitkan oleh
Perusahaan dalam lima tahun terakhir:
14 Mei 2013 / May 14th, 2013
9 Mei 2014 / May 9th, 2014
9 Mei 2015 / May 9th, 2015
9 Mei 2016 / May 9th, 2016
24 Juni 2014 / June 24th, 2014
14 Juni 2016 / June 14th, 2016
14 Juni 2017 / June 14th, 2017
7 April 2015 / April 7th, 2015
27 Maret 2017 / March 27th, 2017
30 Maret 2016 / March 30th, 2016
20 Maret 2017 / March 20th, 2017
20 Maret 2018 / March 20th, 2018
1 Juli 2017 / July 1st, 2017
21 Juni 2019 / June 21st, 2019
Lunas / Paid
Lunas / Paid
Lunas / Paid
Lunas / Paid
Lunas / Paid
Lunas / Paid
Belum jatuh tempo / Outstanding
Lunas / Paid
Belum jatuh tempo / Outstanding
Lunas / Paid
Belum Jatuh Tempo / Outstanding
Belum Jatuh Tempo / Outstanding
Belum Jatuh Tempo / Outstanding
Belum Jatuh Tempo / Outstanding
Pefindo: idAAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: idAAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo:idAAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo:idAAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: id
AAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: idAAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: id
AAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: idAAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: id
AAA
Fitch: AAA(idn)
Pefindo: idAAA
Fitch: AAA(idn)
TanggalJatuh TempoMarutrity Date
StatusStatus
PeringkatTerakhirRating
2524
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012
Pada tahun 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap I tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap I) dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp.1.700.000.000.000,- (satu triliun tujuh ratus miliar
rupiah) dengan jangka waktu paling lama 48 (empat
puluh delapan) bulan. Penawaran umum Obligasi
tersebut memperoleh pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-
LK) berdasarkan surat No. S-5093/BL/2012 tanggal 1 Mei
2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi
ini terbagi atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap I Seri A, B, C, dan D.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi
Berkelanjutan BCA Finance Tahap I setelah dikurangi
biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk
modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen
Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan
dana No. 290/BCAF/CP/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012
yang telah disampaikan kepada Bapepam-LK.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap I dibantu oleh lembaga dan profesi
penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• AkuntanPublik
Purwantono, Suherman & Surja
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT Bahana Securities
PT HSBC Securities Indonesia
PT OSK Nusadana Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
Chronology of BCA Finance 1st Continuous 1st Phase Year 2012
In 2012, the Company issued BCA Finance 1st Continuous
Bond 1st Phase with Fixed Rate with an aggregate
amount of IDR1.700.000.000.000 (one trillion seven
hundred billion Rupiah) rand maximum maturity of 48
(forty eight) months. The Bond public offering received
an effective statement from the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK),
based on letter No S-5093/BL/2012 dated May 1st, 2012
and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond
was divided into BCA Finance 1st Continuous Bond 1st
Phase Tranche A, B, C and D.
Funds received from the issuance of BCA Finance 1st
Continuous Bond 1st Phase, after deducting for issuance
costs, had been used entirely for working capital of the
Company’s consumer financing activities, in accordance
with use of funds report No. 290/BCAF/CP/VII/2012
dated July 2nd, 2012, which had been submitted to
Bapepam- LK.
Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond
1st Phase was assisted by following capital market
supporting institutions and professions:
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk.
• PublicAccountant
Purwantono, Suherman & Surja
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Rekan
• RatingAgency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT Bahana Securities
PT HSBC Securities Indonesia
PT OSK Nusadana Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap I dilakukan setiap tiga bulan sekali
dengan pembayaran pertama pada tanggal 9 Agustus
2012. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh
pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap I Seri A, B, C dan D yang jatuh tempo pada
tanggal 14 Mei 2013, 9 Mei 2014, 9 Mei 2015 dan 9 Mei
2016. Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I ini
seluruhnya telah dilunasi.
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013
Pada tahun 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap II tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap II) dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp.1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar
rupiah) dengan jangka waktu paling lama 36 (tiga
puluh enam) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut
memperoleh pernyataan telah efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-
LK) berdasarkan surat No. S-5093/BL/2012 tanggal 1 Mei
2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini
terbagi atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
II Seri A, B, dan C.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi
Berkelanjutan BCA Finance Tahap II setelah dikurangi
biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal
kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan
sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No.
644/BCAF/CP/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 yang telah
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap II dibantu oleh lembaga dan profesi
penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :
BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Bond coupon
payments were paid every three months with the first
payment on August 9th, 2012. The Company had made
payment of all principal and interest of BCA Finance 1st
Continuous Bond 1st Phase Tranche A, B, C and D was
due on May 14th, 2013, May 9th, 2015 and May 9th 2016.
BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Bond all has
been paid.
Chronology of BCA Finance 1st Continuous 3rd Phase Year 2014
In 2014, the Company issued BCA Finance 1st Continuous
Bond 3rd Phase with Fixed Rate with an aggregate
amount of IDR 500.000.000.0000 (five hundred billion
Rupiah) and maximum maturity of 36 (thirty six) months.
The bond public offering received an effective statement
from the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK), based on letter No.
S-5093/BL/2012 dated May 1st, 2012 and listed on the
Indonesia Stock Exchange. The bond was divided into
BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Tranche A
and B.
Funds received from the issuance of BCA Finance 1st
Continuous Bond 3rd Phase, after deducting for issuance
costs, had been used entirely for working capital of the
Company’s consumer financing activities, in accordance
with use of funds report No. 239/BCAF/CP/IV/2014 dated
April 15th, 2014, which had been submitted to Financial
Services Authority.
Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond
3rd Phase was assisted by following capital market
supporting institutions and professions:
2726
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT BCA Sekuritas
PT HSBC Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap II dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
pembayaran pertama pada tanggal 14 September 2013.
Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh
pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap II Seri A dan B yang jatuh tempo pada tanggal 24
Juni 2014 dan 14 Juni 2016. Nilai Obligasi Berkelanjutan I
BCA Finance Tahap II (Seri C) yang masih terhutang per 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp.200.000.000.000,-
(dua ratus miliar rupiah).
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III Tahun 2014
Pada tahun 2014, Perusahaan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap III tahun 2014 (Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III) dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dengan
jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan.
Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh
pernyataan telah efektif dari Badan Pengawas Pasar
Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan
surat No. S-5093/BL/2012 tanggal 1 Mei 2012 dan
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi
atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Seri
A dan B.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi
Berkelanjutan BCA Finance Tahap III setelah dikurangi
biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk
modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk.
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Rekan
• RatingAgency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT BCA Sekuritas
PT HSBC Securities Indonesia
PT Standard Chartered Securities Indonesia
BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Bond
coupon payments were paid every three months with the
first payment on September 14th, 2013. The outstanding
amount of BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase
was IDR 1,300,000,000,000,-(one trillion three hundred
billion Rupiah) as of December 31st, 2013.
Chronology of BCA Finance 1st Continuous 3rd Phase
Year 2014
In 2014, the Company issued BCA Finance 1st
Continuous Bond 3rd Phase with Fixed Rate with an
aggregate amount of IDR 500.000.000.0000 (five
hundred billion Rupiah) and maximum maturity of 36
(thirty six) months. The bond public offering received
an effective statement from the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK),
based on letter No. S-5093/BL/2012 dated May 1st, 2012
and listed on the Indonesia Stock Exchange. The bond
was divided into BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd
Phase Tranche A and B.
Funds received from the issuance of BCA Finance 1st
Continuous Bond 3rd Phase, after deducting for issuance
costs, had been used entirely for working capital of the
Company’s consumer financing activities, in accordance
Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan
dana No. 239/BCAF/CP/IV/2014 tanggal 15 April 2014
yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III dibantu oleh lembaga dan profesi
penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT BCA Sekuritas
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III dilakukan setiap tiga bulan sekali
dengan pembayaran pertama pada tanggal 27 Juni
2014. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh
pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance
Tahap III Seri A yang jatuh tempo pada tanggal 7 April
2015. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap
III (Seri B) yang masih terhutang per 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp.275.000.000.000,- (dua ratus tujuh
puluh lima miliar rupiah).
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap I Tahun 2015
Pada tahun 2015, Perseroan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan II BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap I tahun 2015 (Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap I) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp.
1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) dengan jangka
waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan. Penawaran
umum Obligasi tersebut memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan surat No.
S-99/D.04/2015 tanggal 12 Maret 2015 dan dicatatkan
di Bursa Efek Indonesia berdasarkan surat No. S-01465/
BEI.PG2/03/2015 tanggal 19 Maret 2015. Obligasi ini
terbagi atas Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance
Tahap I Seri A, B, dan C.
with use of funds report No. 239/BCAF/CP/IV/2014 dated
April 15th, 2014, which had been submitted to Financial
Services Authority.
Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond
3rd Phase was assisted by following capital market
supporting institutions and professions:
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Associates
• RatingAgency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT BCA Sekuritas
BCA Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Bond
coupon payments were paid every three months with
the first payment on June 27th, 2014. The Company
had made payment of all principal and interest of BCA
Finance 1st Continuous Bond 3rd Phase Tranche A that
was due on April 7th, 2015. The outstanding amount of
BCA Finance 1st Continuous bond 3rd Phase (Tranche B)
was IDR 275.000.000.000,- (two hundresd and seventy
five billions Rupiah) as of December 31st, 2016.
Chronology of BCA Finance 2nd Continuous bond 1st
Phase Year 2015
In 2015, the Company issued BCA Finance 2nd
Continuous Bond 1st Phase with Fixed rate with an
aggregate amount of IDR 1,000,000,000,000 (one
trillion Rupiah) rand maximum maturity of 36 (thirty six)
months. The bond public offering received an effective
statement from Financial Service Authorities (FSA) on
letter No S-99/D.04/2015 dated March 12th, 2015 and
listed on the Indonesian Stock Exchange, based on letter
No. S-01465/BEI.PG2/03/2015 dated March 19th, 2015.
The bond was divided into BCA Finance 2nd Continuous
Bond 1st Phase Tranche A, B and C.
2928
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi
Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I setelah dikurangi
biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal
kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perseroan
sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No.
270/BCAF/CP/VII/2012 tanggal 13 April 2015 yang telah
disampaikan kepada OJK.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap I dibantu oleh lembaga dan profesi
penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• AkuntanPublik
Siddharta Widjaja & Rekan
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT BCA Sekuritas
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT HSBC Securities Indonesia
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap I dilakukan setiap tiga bulan sekali
dengan pembayaran pertama pada tanggal 20 Juni
2015. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh
pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance
Tahap I Seri A yang jatuh tempo pada tanggal 30 Maret
2016. Nilai Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap
I yang masih terhutang per 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp.562.000.000.000,- (lima ratus enam puluh
dua miliar rupiah).
Kronologis Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap II Tahun 2016
Pada tahun 2016, Perseroan menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan II BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap II tahun 2016 (Obligasi Berkelanjutan II
Funds received from the issuance of BCA Finance 2nd
Continuous Bond 1st Phase, after deducting for issuance
costs, had been used entirely for working capital of the
Company’s consumer financing activities, in accordance
with use of funds report No. 270/BCAF/CP/VII/2015
April 3rd, 2015, which had been submitted to FSA.
Public Offering of BCA Finance 2nd Continuous Bond
1st Phase was assisted by following capital market
supporting institutions and professions:
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• PublicAccountants
Siddharta WIdjaja & Associates
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Associates
• RatingAgency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT BCA Sekuritas
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT HSBC Securities Indonesia
BCA Finance 2nd Continuous Bond 1st Phase Bond
coupon payments were paid every three months with
the first payment on June 20th, 2015. The Company
had made payment of all principal and interest BCA
Finance 2nd Continuous Bond 1st Phase Tranche A that
was due on March 30th, 2016. The outstanding amount
of BCA Finance 2nd Continuous Bond 1st Phase was IDR
562.000.000.000,- (five hundreds and sixty two billions
Rupiah) as of December 31st, 2016.
Chronology of BCA Finance 2nd Continuous bond 2nd Phase Year 2016
In 2016, the Company issued BCA Finance 2nd
Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate Year 2016
with an aggregate amount of IDR 1,250,000,000,000
BCA Finance Tahap II) dengan nilai keseluruhan sebesar
Rp. 1.250.000.000.000,- (satu triliun dua ratus lima
puluh miliar rupiah) dengan jangka waktu paling lama
36 (tiga puluh enam) bulan. Penawaran umum Obligasi
tersebut memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas
Jasa Keuangan berdasarkan surat No. S-99/D.04/2015
tanggal 12 Maret 2015 dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia berdasarkan surat No. S-03882/BEI.PP2/06-
2016 tanggal 21 Juni 2016. Obligasi ini terbagi atas
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap II Seri A,
dan B.
Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi
Berkelanjutan II BCA Finance Tahap II setelah dikurangi
biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal
kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perseroan
sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No.
168/BCAF/CP/VII/2016 tanggal 13 Juli 2016 yang telah
disampaikan kepada OJK.
Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap II dibantu oleh lembaga dan profesi
penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :
• WaliAmanat
PT Bank Mega, Tbk.
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• PemeringkatEfek
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• PenjaminPelaksanaEmisiEfek
PT BCA Sekuritas
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT Danareksa Sekuritas
PT BNI Securities
Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap II dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan
pembayaran pertama pada tanggal 21 September 2016.
Nilai Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap II
seluruhnya masih terhutang per 31 Desember 2016,
yang adalah sebesar Rp.1.250.000.000.000,- (satu triliun
dua ratus lima puluh miliar rupiah).
(one trillion and two hundreds fifty billions Rupiah)
rand maximum maturity of 36 (thirty six) months. The
bond public offering received an effective statement
from Financial Service Authorities (FSA) on letter No
S-99/D.04/2015 dated March 12th, 2015 and listed on
the Indonesian Stock Exchange, based on letter No.
S-03882/BEI.PP2/06-2016 dated June 21st, 2016. The
bond was divided into BCA Finance 2nd Continuous
Bond 2nd Phase Tranche A and B.
Funds received from the issuance of BCA Finance 2nd
Continuous Bond 2nd Phase, after deducting for issuance
costs, had been used entirely for working capital of the
Company’s consumer financing activities, in accordance
with use of funds report No. 168/BCAF/CP/VII/2016 July
13th, 2016, which had been submitted to FSA.
Public Offering of BCA Finance 2nd Continuous Bond
2nd Phase was assisted by following capital market
supporting institutions and professions:
• Trustee
PT Bank Mega, Tbk
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Associates
• RatingAgency
PT Pemeringkat Efek Indonesia
PT Fitch Ratings Indonesia
• Underwriter
PT BCA Sekuritas
PT DBS Vickers Securities Indonesia
PT Danareksa Sekuritas
PT BNI Securities
BCA Finance 2nd Continuous Bond 2nd Phase Bond
coupon payments were paid every three months with the
first payment on September 21st, 2016. The outstanding
amount of BCA Finance 2nd Continuous Bond 2nd Phase
was IDR 1.250.000.000.000,- (one trillion and two
hundreds fifty billions Rupiah) as of December 31st, 2016.
3130
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Fund Utilization from Public Offering
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap I Tahun 2012
Public Offering
BCA FInance 1st Continuous
Bond 1st Phase Year 2012
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap II Tahun 2013
Public Offering
BCA FInance 1st Continuous
Bond 2nd Phase Year 2013
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III Tahun 2014
Public Offering
BCA FInance 1st Continuous
Bond 3rd Phase Year 2014
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap I Tahun 2015
Public Offering
BCA FInance 2nd Continuous
Bond 1st Phase Year 2015
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap II Tahun 2016
Public Offering
BCA FInance 2nd Continuous
Bond 2nd Phase Year 2016
01 Mei 2012
Mei 1st, 2012
01 Mei 2012
Mei 1st, 2012
01 Mei 2012
Mei 1st, 2012
12 Maret
2015
March 12nd,
2015
12 Maret
2015
March 12nd,
2015
1.700.000
1.300.000
500.000
1.000.000
1.250.000
7.596
4.872
2.091
6.725
3.600
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
Jenis Penawaran UmumType of Public Offering
TanggalEfektifEffective
Date
Nilai Realisasi Hasil Penawaran UmumRealization Amount from Public Offering
Jumlah Hasil Penawaran UmumTotal from Public Offering
Biaya Penawaran UmumCost of Public Offering
Hasil BersihNet Result
Dalam juta rupiah / In million rupiah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
Rencana Penggunaan DanaFund Utilization Planning Based on Prospectus
EkspansiExpansion
Refinancing DivestasiDivestment
Modal KerjaWorking Capital
TotalTotal
3332
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dalam juta rupiah / In million rupiah
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap I Tahun 2012
Public Offering
BCA Finance 1st Continuous
Bond 1st phase Year 2012
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap II Tahun 2013
Public OfferingBCA Finance 1st Continuous
Bond 2nd phase Year 2013
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III Tahun 2014
Public Offering BCA Finance 1st Continuous
Bond 3rd phase Year 2014
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap I Tahun 2015
Public Offering
BCA Finance 2nd Continuous
Bond 1st phase Year 2015
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II BCA
Finance Tahap II Tahun 2016
Public Offering BCA Finance 2nd Continuous
Bond 2nd phase Year 2016
01 Mei 2012
Mei 1st, 2012
01 Mei 2012
Mei 1st, 2012
01 Mei 2012
Mei 1st, 2012
12 Maret 2015
March 12nd, 2015
12 Maret 2015
March 12nd, 2015
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jenis Penawaran UmumType of Public Offering
TanggalEfektifEffectiveDate
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumRealization Amount from Public Offering
EkspansiExpansion
Refinancing DivestasiDivestment
Modal KerjaWorking Capital
TotalTotal
Sisa DanaHasil PenawaranUmumRemaining Proceed Public Offering
Dalam juta rupiah / In million rupiah
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap I
Public Offering
1st Continuous Bond 1st Phase
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II
Public Offering 1st Continuous Bond 2nd Phase
Penawaran Umum
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III
Public Offering 1st Continuous Bond 3rd Phase
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap I
Public Offering
2nd Continuous Bond 1st Phase
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap II
Public Offering 2nd Continuous Bond 2nd Phase
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
1.692.404
1.295.128
497.909
993.275
1.246.400
0
0
0
0
0
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing
Pembiayaan
Financing
Jenis Penawaran UmumType of Public Offering
Modal KerjaWorking Capital
Rencana PenggunaanUtilization Fund
Planning
Realisasi PenggunaanRealization of Fund
Utilization
Sisa Dana Hasil Penawaran UmumRemaining Proceed from
Public Offering
3534
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Peringkat Obligasi
Sebagai Emiten, BCA Finance berkewajiban
melakukan pemeringkatan tahunan. Sejak tahun 2009,
Perusahaan menunjuk dua lembaga pemeringkat,
yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan
PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). Peringkat Obligasi
BCA Finance terus meningkat, hal ini membuktikan
bahwa Perusahaan berhasil mewujudkan pertumbuhan
berkesinambungan.
Pada tahun 2014, hasil pemeringkatan atas obligasi
Perusahaan, yaitu Obligasi BCA Finance III Tahun
2010, Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011, Obligasi
Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I 2012, Obligasi
Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2013, Obligasi
Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Tahun 2014 dari
Pefindo adalah idAAA (Triple A) dan dari Fitch adalah
AAA(idn) (Triple A). Sedangkan hasil pemeringkatan
terakhir atas Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun
2010 dari Pefindo adalah idAA+ (Double A Plus) dan dari
Fitch adalah AA-(idn) (Double A Minus).
Pemeringkatan tahunan selanjutnya, yaitu pada tahun
2015, hasil pemeringkatan tahunan Perusahaan
tidak mengalami perubahan baik dari Pefindo, yaitu
idAAA (Triple A) dan Fitch, yaitu AAA(idn) (Triple A).
Hasil pemeringkatan ini pun berlaku untuk Obligasi
Berkelanjutan II BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap I Tahun 2015.
Dengan performa bisnis dan keuangan yang baik
dan berkesinambungan, BCA Finance sejak tahun
2014 hingga tahun 2016, tidak mengalami perubahan,
mempertahankan hasil pemeringkatan tahunan pada
peringkat yang tertinggi yaitu AAA (triple A) baik hasil
pemeringkatan dari Pefindo maupun dari Fitch.
Bond Ratings
As a Bond Issuer, BCA Finance is obliged to perform an
annual bond rating. Since 2009, the Company appointed
two rating agencies, PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). BCA
Finance’s bond rating gradually increased every
year, which indicated that the Company succeeded in
achieving a sustainable growth.
In 2014, the bond rating of BCA Finance 3rd Bond Year
2010, BCA Finance 4th Bond Year 2011, BCA Finance 1st
Continuous Bond 1st Phase Year 2012, BCA Finance 1st
Continuous Bond 2nd Phase Year 2013, BCA Finance
1st Continuous Bond 3rd Phase Year 2014 by Pefindo
recorded idAAA (Triple A) while Fitch rated AAA(idn)
(Triple A). In addition, final rating result of BCA Finance 1st
Subordinated Bond, Pefindo rated idAA+ (Double A Plus)
while Fitch rated AA-(idn) (Double A Minus).
Next annual rating in 2015 the Company’s rating has not
changed both from Pefindo with idAAA (Triple A) and
Fitch with AAA(idn) (Triple A). this result also applied for
BCA Finance 2nd Continuous Bond 1st Phase Year 2015
with Fixed Rate.
With sustainable business and financial performance,
since 2014 to 2016 BCA Finance has remained
unchanged, maintaining the highest annual ratings of
AAA (triple A) both from Pefindo and Fitch.
Obligasi BCA Finance III
Tahun 2010
Obligasi Subordinasi BCA
Finance I Tahun 2010
Obligasi BCA Finance IV
Tahun 2011
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap I Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap II Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I BCA
Finance Tahap III Tahun 2014
Obligasi Berkelanjutan II
Tahap I Tahun 2015
Obligasi Berkelanjutan II
Tahap II Tahun 2016
idAAA
idAA+
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
Belum Terbit
Not published yet
Belum Terbit
Not published yet
Lunas/Paid
AA-(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
Belum Terbit
Not published yet
Belum Terbit
Not published yet
Lunas/Paid
Lunas/Paid
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
Belum Terbit
Not published yet
Lunas/Paid
Lunas/Paid
Lunas/Paid
Lunas/Paid
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
Lunas/Paid
Lunas/Paid
Lunas/Paid
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
AAA(idn)
Lunas/Paid
Lunas/Paid
Lunas/Paid
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
Belum Terbit
Not published yet
Nama ObligasiBond Name Pefindo
(7 Feb)
2014 2015 2016
Pefindo(6 Nov)
Pefindo(9 Nov)
Fitch(21 Mei)
Fitch(4 Mei)
Fitch(4 Mei)
Hasil peringkat tersebut mencerminkan sinergi
yang baik antara anak perusahaan dengan induk
perusahaan atau pemegang saham pengendali, yaitu
PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA). BCA Finance sendiri
mampu membuktikan kemampuan Perusahaan dalam
mempertahankan posisi bisnis yang kuat, kinerja
keuangan serta kualitas aset yang sangat baik, serta
memiliki fundamental Perusahaan yang kuat. Hal ini
tercermin dari profitabilitas yang kuat dan konsisten
walaupun dalam kondisi perekonomian yang tidak
menentu, rendahnya aset pembiayaan yang bermasalah,
pencadangan yang memadai dan efisiensi serta
efektivitas yang tinggi oleh Perusahaan. Peringkat yang
dicapai Perusahaan pun terus mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya.
The rating clearly reflected a solid synergy between the
subsidiary and its holding company or the controlling
shareholder, PT Bank central Asia, Tbk. (BCA). Meanwhile,
BCA Finance has also proven its ability to maintain its
strong business positioning along with an outstanding
financial performance, a high quality of assets as well
as strong Company’s fundamental. Such positive
performance was also shown by a strong and consistent
profitability earned despite the unpredictable economic
situation marked by a decreased non-performing
financing coupled with existing fund reserves that were
adequately, efficiently and effectively managed by the
Company. As a result, the Company’s rating remained to
move upward from previous year.
3736
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
BBB BBB+ A A+ AA- AA AA+ AAA
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Peningkatan Pefindo
atas PT BCA Finance
Peningkatan Fitch
atas PT BCA Finance
Pemeringkatan Tahunan Obligasi atas BCA Finance
Bond BCA Finance’s Annual Bond Rating
No Nama MTNMTN Name
TingkatSuku BungaInterest Rate (%)
Nilai PenerbitanValue (Rp)
TanggalPenerbitanIssue Date
TanggalJatuh TempoMaturity Date
Status
1.
2.
MTN III BCA Finance
Tahun 2013
MTN IV BCA Finance
Tahun 2014
8,20%
7,94%
300.000.000.000
120.000.000.000
4 Desember
2013
18 Maret 2014
4 Desember
2016
18 Maret 2017
Lunas/ Paid
Belum Jatuh Tempo/
Outstanding
Ikhtisar Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes Highlights
Kronologis Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance Tahun 2013
Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) III
BCA Finance Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap
dengan nilai keseluruhan sebesar Rp.300.000.000.000,-
(tiga ratus miliar rupiah) dengan jangka waktu 3 (tiga)
tahun. Penerbitan MTN ini berdasarkan peraturan
perundang-undangan atau peraturan berlaku di
Indonesia dan tidak didaftarkan pada bursa. MTN III
terbit dijamin dengan garansi dari Credit Guarantee &
Investment Facility (CGIF).
Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes
(MTN) III BCA Finance ini telah digunakan seluruhnya
untuk kegiatan pembiayaan konsumen Perusahaan.
Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) III BCA
Finance dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang,
antara lain sebagai berikut :
• Konsultan Hukum
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo
• Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Agen
Pembayaran
PT Nikko Securities Indonesia
• Notaris
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH,
Mkn
Chronology of BCA Finance 3rd Medium Term Notes Year 2013
In 2013, the Company issued BCA Finance 3rd Medium
Term Notes (MTN) Year 2013 with Fixed Rate with an
aggregate value of IDR 300.000.000.000,- (three
hundreds billions rupiah) with maximum maturity of 3
(three) years. The issuance of MTN is base on law or
regulation that relevant in Indonesia and not listed in any
capital market or stock exchange. The issuance of BCA
Finance 3rd MTN is guaranteed by guaranty from Credit
Guarantee & Investment Facility (CGIF).
Funds received from the issuance of BCA Finance 3rd
Medium Term Notes (MTN) had been used entirely for
working capital of the Company’s consumer financing
activities.
The issuance of BCA Finance 3rd MTN were assisted
by following capital market supporting institutions and
professions:
• LegalConsultant
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo
• Underwriter and Paying Agent
PT Nikko Securities Indonesia
• Notary
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH,
Mkn
3938
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) III BCA
Finance dilakukan setiap enam bulan sekali dengan
pembayaran pertama pada tanggal 4 Juni 2014.
Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh
pokok dan bunga MTN III yang jatuh tempo pada tanggal
4 Desember 2016.
Kronologis Medium Term Notes (MTN) IV BCA Finance
Tahun 2014
Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) IV
BCA Finance Tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap
dengan nilai keseluruhan sebesar Rp.120.000.000.000,-
(Seratus Dua Puluh Miliar Rupiah) dengan jangka
waktu 3 (tiga) tahun. Penerbitan MTN ini berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau peraturan berlaku
di Indonesia dan tidak didaftarkan pada bursa. MTN IV
terbit dijamin dengan garansi dari Credit Guarantee &
Investment Facility (CGIF).
Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes
(MTN) IV BCA Finance ini telah digunakan seluruhnya
untuk kegiatan pembiayaan konsumen Perusahaan.
Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) IV BCA
Finance dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang,
antara lain sebagai berikut:
• KonsultanHukum
Soemarjono, Herman & Rekan
• Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Agen
Pembayaran
PT Nikko Securities Indonesia
• Notaris
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH,
Mkn
Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) IV BCA
Finance dilakukan setiap enam bulan sekali dengan
pembayaran pertama pada tanggal 18 September 2014.
BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) coupon
payments were paid every six months with the first
payment on June 4th, 2014. The Company had made
payment of all principal and interest of 3rd MTN that was
due on December 4th, 2016.
Chronology of BCA Finance 4th Medium Term Notes
Year 2014
In 2014, the Company issued BCA Finance 4th Medium
Term Notes (MTN) Year 2014 with Fixed Rate with
an aggregate value of IDR 120.000.000.000,- (one
hundreds twenty billions rupiah) with maximum maturity
of 3 (three) years. The issuance of MTN is base on law or
regulation that relevant in Indonesia and not listed in any
capital market or stock exchange. The issuance of BCA
Finance 4th MTN is guaranteed by guaranty from Credit
Guarantee & Investment Facility (CGIF).
Funds received from the issuance of BCA Finance 4th
Medium Term Notes (MTN) had been used entirely for
working capital of the Company’s consumer financing
activities.
The issuance of BCA Finance 4th MTN were assisted
by following capital market supporting institutions and
professions:
• LegalConsultant
Soemarjono, Herman & Partner
• UnderwriterandPayingAgent
PT Nikko Securities Indonesia
• Notary
Satria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH,
Mkn
BCA Finance 4th Medium Term Notes (MTN) coupon
payments were paid every six months with the first
payment on September 18th, 2014.
4140
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
42
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan
laporan terkait dengan kewajiban dan wewenang yang
diberikan kepada Dewan Komisaris sebagai salah satu
Organ PT BCA Finance (Perusahaan), yaitu melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat atas kegiatan
usaha yang dijalankan manajemen Perusahaan.
Dear Stakeholders,
We would like to take this opportunity to provide a report
relating to the obligations and authorities granted to the
Board of Commissioners as one of the organs of PT
BCA Finance (the Company), namely to supervise and
provide advice on business activities that are carried out
by the Company’s management.
Ricki ImmanuelPresiden Komisaris
President Commissioner
Banyak perubahan di tahun 2016 yang dihadapi oleh
Perusahaan, di antaranya penurunan tingkat inflasi
mencapai 3,0% pada tahun 2016. Penurunan suku
bunga bunga BI 7-Day Repo Rate yang mencapai 4,75%
di akhir tahun 2016 mengakibatkan peningkatan daya
beli konsumen, sehingga ikut mempengaruhi portofolio
bisnis Perusahaan. Begitu juga dengan kurs Rupiah
terhadap Dolar AS yang cenderung stabil menjadi
keuntungan tersendiri bagi manajemen Perusahaan,
mengingat hal tersebut berdampak terhadap harga jual
kendaraan bermotor dan turut mempengaruhi daya beli
konsumen.
Pertumbuhan ekonomi (PDB) juga berangsur membaik
di tahun 2016 meskipun laju pertumbuhannya masih
cenderung lamban. BPS mencatat bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2016 mencapai 5,02%,
sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar
4,79%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun
2016 juga mengalami kenaikan menjadi 5,01% dari
4,96% di tahun 2015.
Hal tersebut berakibat pada meningkatnya pertumbuhan
penjualan kendaraan bermotor di Indonesia.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil baru
nasional mengalami peningkatan sebesar 4,8% di tahun
2016 menjadi 1,062 juta unit dibandingkan dengan
penjualan tahun 2015 sebesar 1,013 juta unit.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Terlepas dari berbagai tantangan yang terjadi di
sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris tetap melihat
banyak kemajuan dan pencapaian positif yang berhasil
diraih oleh Perusahaan. Kami telah menganalisa kinerja
Perusahaan dari berbagai aspek, termasuk penerapan
inisiatif dan strategi secara finansial dan operasional
yang mampu diselaraskan dengan visi dan misi
Perusahaan.
The Company experienced various challenges in 2016
among which was the decline of inflation rate reached
3.0% in 2016. The deflation in BI’s policy rates reaching
5% in the final quarter of 2016 makes an increase in
consumer purchasing power, subsequently affecting
Company’s business portfolio. Furthermore, the Rupiah
exchange rate against the US Dollar is likely to be stable,
affected the selling price of vehicles and consumer
purchasing power, presenting a distinct advantage for
the Company’s management.
Gross domestic product (GDP), or the nation’s economic
output, is also gradually getting better in 2016 although
the pace of growth is still likely to slow. According to
the BPS, Indonesia’s economic growth in 2016 was
5.02%, slightly increase from 5.79% in 2015. Household
consumption also rises up to 5.01% from 4.96% in 2015.
As a consequence, vehicle sales growth increased in
Indonesia. According to data released by Gaikindo, the
total national sales of automobiles reached 1.062 million
units, rise by 4.8% compared to automobiles sales in
2015 of 1.013 million units.
Assessment of the Performance of the Board of Directors
Regardless of all challenges occurred along 2016, the
Board of Commissioners recognizes the achievements
that the Company has made during this challenging year.
We have analyzed various aspects of the Company’s
performance below, including the implementation of
financial and operational initiatives, and the alignment
of the Company’s strategies with its vision and mission.
44
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Secara umum, kami memandang Direksi dan tim
manajemen telah menjalankan strategi bisnis yang
tepat di tahun 2016, yaitu memberikan yang terbaik
dengan berkomitmen tinggi terhadap pelayanan
kepada stakeholders serta mengembangkan teknologi.
Diimbangi dengan sejumlah efisiensi yang tidak
mengganggu kegiatan operasional maupun kegiatan
bisnis lainnya, manajemen tidak hanya mampu
bertahan dalam situasi sulit, namun tetap mampu
mempersembahkan kinerja operasional yang positif.
Beberapa pencapaian penting kami uraikan berikut
ini mencakup berbagai aspek, yaitu: keuangan,
operasional, pemasaran & pembiayaan, manajemen
risiko, sumber daya manusia, dan teknologi informasi.
Aspek Keuangan
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan berhasil meraih
pendapatan sebesar Rp2,639 triliun atau lebih tinggi
8,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari pendapatan
tersebut, laba sebelum pajak penghasilan yang
dibukukan Perusahaan sebesar Rp1,512 triliun.
Sedangkan laba bersih yang berhasil dibukukan
sebesar Rp1,139 triliun meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp1,047 triliun. Hal ini disebabkan
karena Perusahaan mampu menjalankan strategi yang
telah ditetapkan salah satunya dengan menaikkan
market share perusahaan.
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan berhasil
meningkatkan total pembiayaan baru sebesar 16,60%
dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total dana
yang disalurkan sebesar Rp30,747 triliun, dibandingkan
tahun 2015 sebesar Rp 26,369 triliun.
Sedangkan untuk pembiayaan bermasalah (NPF),
Perusahaan berhasil mempertahankan posisinya di
bawah 1%. Upaya pengendalian dengan menetapkan
angka psikologis tersebut sangat penting demi
meningkatkan kualitas aktiva pembiayaan.
In general, we have concluded that the Board of Directors
and the management team have taken the appropriate
business strategy in 2016, namely provide the best
through highly committed to service to all stakeholders
as well as developing the technology. Bolstered by a
number of efficiency measures that did not disrupt the
Company’s operations and business, the management
was not only able to sustain but also achieve a positive
performance during a challenging year.
The Company’s key achievements, described below,
include various aspects, such as financial, operational,
marketing and financing, risk management, human
resources and information technology.
Financial Aspect
Along 2016, the Company still managed to generate a
revenue of Rp2.639 trillion, a 8.6% increase from the
previous year. The profit before income tax posted by
the Company amounted to Rp1.512 trillion.
The Company’s net income for the year totaled
Rp1.139 trillion, an increase from the previous year’s
Rp1.047 trillion, as the result of the Company’s strategy
implementation, one of them is by raising the Company’s
market share.
Throughout 2016, the Company managed to increase
its new financing by 16.60% from the previous year, with
total new financing disbursed totaling Rp30.747 trillion
as compared to the previous year of Rp26.369 trillion.
As for Non Performing Financing (NPF), the Company
managed to maintain its position of under 1%. Such
control efforts in determining the psychological number
is crucial in order to improve the quality of assets
financing.
Kami melihat upaya Perusahaan untuk memperoleh
struktur pendanaan yang optimal dan kompetitif dalam
menjaga likuiditas dan mendukung pertumbuhan bisnis.
Selama tahun 2016, Perusahaan menerbitkan obligasi
sebesar Rp1,250 triliun melalui Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Tahap II Tahun
2016 dengan Tingkat Bunga Tetap, di tengah kondisi
likuiditas dalam negeri yang cukup ketat serta biaya
pendanaan yang tinggi.
Dalam kondisi perekonomian yang cenderung stagnan,
Perusahaan tetap mempertahankan peringkat AAA dari
PEFINDO. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan
yang tinggi terhadap Perusahaan di kalangan komunitas
finansial, di mana posisi tersebut merupakan salah satu
peringkat tertinggi di sektor keuangan.
Selain itu, Perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi
kinerja operasional melalui Kaizen dan otomasi pada
sistem dan proses operasi. Dengan adanya Kaizen
dapat membantu menjadikan perusahaan menjadi
lebih efisien karena menghasilkan penghematan biaya,
waktu, dan tenaga kerja.
Di tengah kondisi perekonomian yang cenderung
stagnan di tahun 2016, Perusahaan telah menerapkan
strategi yang tepat dalam menjaga pertumbuhan.
Untuk menjaga kesehatan keuangan, Perusahaan tetap
memfokuskan penyaluran pembiayaan pada mobil baru
dan mobil bekas serta menambahkan Kredit Usaha
Rakyat dan Kredit Multiguna.
Aspek Operasional
Berbagai tantangan di tahun sebelumnya telah menjadi
pijakan bagi Perusahaan untuk mengembangkan
berbagai inisiatif, yang dalam jangka menengah maupun
panjang akan menjadi pendorong keberhasilan kinerja
Perusahaan di masa mendatang.
Pola kerjasama yang baik melalui komunikasi dan
koordinasi adalah refleksi strategi Perusahaan untuk
memperkuat hubungannya dengan para pemangku
kepentingan.
The Company’s made efforts to obtain an optimal and
most competitive funding structure to maintain liquidity
and support the business growth. Throughout 2016, the
Company issued bonds amounting to Rp1.250 trillion
through Public Offering of Continuous Bonds Phase II
Year 2016 with Fixed Interest Rate, in the midst of strict
domestic liquidity conditions, as well as high funding
costs.
In stagnant economic conditions, the Company managed
to retain rating of AAA from PEFINDO. This shows the
financial community’s high level of confidence in the
Company. This positions the Company’s rating as one of
the highest in the financial sector.
In addition, the Company managed to improve its
operational performance efficiency through Kaizen and
automation on system and operational process. Kaizen
helps the Company to become more efficient since it
managed to save cost, time and labour.
In the midst of stagnant conditions of 2016, the Company
has implemented the appropriate strategies to maintain
its growth. In order to maintain its financial health,
the Company remains to focus on new and used car
financing as well as business credit and multipurpose
credit improvement.
Operational Aspect
The challenges on previous year helped the Company
developed initiatives that in the medium and long term
will be the driving force behind the Company’s successful
performance going forward.
Through communication and coordination, the Company
managed to build a good cooperation pattern, this is a
reflection of the Company’s strategy to strengthen its
relationship with stakeholders.
46
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Bagi Dewan Komisaris, inisiatif tersebut merupakan
langkah yang sangat penting, mengingat basis bisnis
Perusahaan adalah hubungan baik di antara para
pemangku kepentingan, utamanya konsumen. Karena
itu, menjadikan komunikasi dan koordinasi sebagai
perilaku yang mendukung dalam proses bisnis
Perusahaan merupakan langkah yang sangat strategis.
Perusahaan berkomitmen dalam memberikan pelayanan
yang maksimal kepada konsumen dengan harapan
konsumen akan menjadi rekan bisnis yang berjalan
beriringan dengan kemajuan Perusahaan. Inisiatif ini
dilakukan guna memperkuat customer engagement.
Pelayanan konsumen Perusahaan didukung oleh 61
jaringan usaha yang tersebar di seluruh Indonesia
(termasuk kantor pusat) dengan lebih dari 2.700
karyawan. Pada saat yang sama, Perusahaan terus
berupaya meningkatkan layanan bagi konsumen
dengan melakukan inovasi produk dan proses melalui
pemanfaatan teknologi informasi.
Dari sisi keuangan, dengan pembiayaan baru yang
terus meningkat, maka potensi risiko bagi Perusahaan
juga mengalami peningkatan. Namun manajemen telah
mengantisipasinya melalui penerapan manajemen risiko
operasional.
Berdasarkan pengawasan Dewan Komisaris, kami
melihat bahwa manajemen juga terus mengembangkan
indikator deteksi risiko operasional. Hal ini sangat
membantu Perusahaan dalam mendeteksi risiko yang
berpotensi timbul, kemudian mengambil tindakan yang
diperlukan guna meminimalisasi dampak dari risiko
tersebut.
Aspek Pemasaran & Pembiayaan
Di tengah kondisi industri pembiayaan yang cenderung
stagnan di tahun 2016, Dewan Komisaris telah
memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk lebih
berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan kepada
konsumen. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga agar
marjin tidak tertekan jauh dan menjaga kualitas aset
Perusahaan.
The Board of Commissioners believes that this initiative
is an important one considering that the Company’s
business is based on a good relation among the
stakeholders, especially consumers. Therefore, treating
communication and coordination as supporting behavior
when it comes to the Company’s business processes is
a very strategic step.
The Company is committed to the provision of superior
customer service with the expectation that our customers
will become business partner that walk side by side with
the progress of the Company. This initiative has been
carried out in order to strengthen customer engagement.
The Company’s customer service is supported by 61
business networks throughout Indonesia (including
the headquarter) with more than 2,700 employees. In
addition, the Company strives to improve its customer
service with innovative products and processes through
the use of information technology.
On the financial side, the Company realizes that the
new high financing has increased potential risks to
the Company. Anticipating any negative outcomes,
the management has implemented an operational risk
management strategy.
In its supervisory role, the Board of Commissioners
has observed that the management has continued to
develop operational risk detection indicators. Those
greatly assist the Company in detecting potential risks,
and taking the necessary measures to minimize the
impact of those risks.
Marketing and Financing Aspect
In the midst of stagnant financial industry conditions of
2016, the Board of Commissioners recommended that
the Board of Directors exercise more prudent channeling
when disbursing financing to consumers. This was an
effort to minimize margin compression and maintain the
assets quality of the Company.
Selama tahun 2016, Perusahaan berhasil menyalurkan
total pembiayaan baru sebesar Rp30,747 triliun, tumbuh
16,60% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pembiayaan mobil baru tumbuh 16,74% dan berkontribusi
57% terhadap total pembiayaan baru di tahun 2016. Hal
ini seiring peningkatan penjualan mobil nasional pada
tahun 2016 yang mengalami peningkatan sebesar 4,6%
secara nasional.
Sedangkan pembiayaan mobil bekas mengalami
peningkatan sebesar 16,46%, hal ini diakibatkan oleh
strategi yang diterapkan oleh perusahaan terkait
dengan bunga yang kompetitif serta inovasi paket yang
ditawarkan.
Melihat pencapaian tersebut, kami menilai bahwa Direksi
telah mengarahkan kebijakan dan melakukan strategi
di bidang pemasaran & pembiayaan secara tepat. Di
samping itu, Perusahaan juga telah melaksanakan
kegiatan promosi produk pembiayaan mobil secara
efektif.
Aspek Manajemen Risiko
Dewan Komisaris terus bekerja sama dengan Direksi
untuk menerapkan praktik manajemen risiko yang
terbaik dan efektif untuk mendorong lingkungan
kultur risiko yang sehat di setiap jajaran manajemen
Perusahaan. Di tengah kondisi ekonomi yang terjadi saat
ini, kami cukup puas dengan hasil tingkat risiko terkait
pembiayaan bermasalah (NPF), yang mana berada pada
tingkat risiko yang baik.
Hingga akhir tahun 2016, pembiayaan bermasalah
overdue >30 hari termasuk untuk pembiayaan bersama
( joint financing) berada pada posisi di angka 0,84%.
Jika dibandingkan tahun 2015, posisinya cenderung
mengalami penurunan dan mencatatkan hasil yang
lebih baik.
Selain itu, manajemen juga telah menjaga dengan baik
beragam potensi risiko terkait fluktuasi suku bunga
maupun nilai tukar mata uang. Rasio utang terhadap
ekuitas tetap terjaga di bawah batas maksimum yang
ditetapkan oleh regulator.
During 2016, the Company managed to distribute
new financing totaling Rp30.747 trillion, an increase of
16.60% from the previous year.
New car financing grew by 16.74% and accounted for
57% of total new financing in 2016. This is in line with the
increase in national automobile sales in 2016 that rise by
4.6% nationally.
Meanwhile, the used car financing increased by 16.46%,
due to the strategy adopted by the Company related to
competitive rates and innovative package.
Recognizing these achievements, we are confident that
the Board of Directors adopted the appropriate policies
and strategies in the fields of marketing and finance. In
addition, the Company has also appropriately promoted
the financing of automobiles.
Risk Management Aspect
The Board of Commissioners continues to work closely
with the Board of Directors to implement the most
effective risk management practices, and encourage a
sound risk management culture at all management levels
of the Company. In the midst of the current economic
conditions, we are satisfied with the risk management
associated with Non Performing Financing (NPF), which
stands at a reasonable level.
Up to the end of 2016, overdue >30 days NPF –
including for joint financing – stood at 0.84%. The
position tends to down slightly from the previous year
and record better result.
In addition, the management has also successfully
contained potential risks to the Company associated
with fluctuations in interest rates or currency exchange
The debt to equity ratio was well maintained below the
maximum limit determined by the regulator.
48
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Aspek Sumber Daya Manusia
Kami mengapresiasi pengelolaan manajemen di bidang
sumber daya manusia (SDM), terutama terkait dengan
konsistensi program pengembangan kompetensi SDM.
Selain itu, peningkatan kapasitas divisi SDM telah
mengembangkan kemampuannya untuk mengantisipasi
berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan
Perusahaan. Saat ini, divisi SDM telah siap untuk
mengatasi dinamika yang terjadi di Perusahaan. Hal ini
menjadi sangat penting mengingat bisnis Perusahaan
sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal, terutama
perilaku konsumen.
Karena itulah, kami menyambut baik program
pengembangan yang konsisten dilakukan oleh
manajemen. Kami yakin dukungan SDM yang berkualitas
dan berdedikasi sangat penting bagi perkembangan
Perusahaan.
Hingga akhir 2016, jumlah karyawan Perusahaan
mencapai 2.781 orang, yang mana memiliki beragam
tingkat pendidikan dengan mayoritas karyawan bergelar
Sarjana dan Diploma.
Aspek Teknologi Informasi
Kami memandang bahwa kinerja di bidang teknologi
informasi terus memberikan hasil yang sangat baik
dalam rangka mendukung kinerja bisnis Perusahaan.
Sepanjang tahun 2016, teknologi informasi terus
mengalami perkembangan dalam memberikan
dukungan bagi Perusahaan, baik di bidang operasional
maupun bisnis.
Sejumlah program yang telah diterapkan di bidang
teknologi informasi, sudah dirasakan manfaatnya,
sehingga membuat kinerja organisasi menjadi lebih
efisien.
Bahkan melalui penerapan teknologi informasi yang
tepat, kemampuan manajemen dalam mendeteksi
potensi terjadinya risiko juga semakin meningkat.
Human Resources Aspect
We are pleased with the management’s administration
of human resources (HR), especially for its consistency
with the competency development program of human
resources.
In addition, the improvement in the capacity of the
HR division has developed their ability to deal with
the ongoing changes within the Company. The HR
department is now more than adequately prepared to
successfully handle the dynamic nature of the Company.
This is important, as the Company’s business is likely to
be greatly influenced by external conditions, particularly
consumer behavior.
For this reason, we welcome the management’s internal
educational institution’s development programs. We
believe that the support of qualified and dedicated HR is
crucial to the development of the Company.
At the end of 2016, the number of the Company’s
employees stood at 2,781, all with various levels of
education but the majority having completed Bachelor’s
or Diploma degrees.
Information Technology Aspect
Considering the importance of information technology
in supporting business performance, we are pleased to
report that the Company has continued to make progress
in this field. Throughout 2016, information technology
advances have continued to support the Company’s
progress in terms of both operations and business.
A number of programs implemented in the field of
information technology have been very beneficial,
leading to a more efficient organizational performance.
Moreover, through the proper application of information
technology, the management’s ability to detect potential
risks to the Company has increased. Therefore, any
Sehingga, kemungkinan terjadinya fraud dalam praktik
bisnis di lingkungan Perusahaan dapat dideteksi
dengan lebih cepat.
Melihat pencapaian yang telah diraih, kami bangga
bahwa Perusahaan juga menerima penghargaan dari
sejumlah lembaga yang kredibel, terkait sejumlah kinerja
pencapaiannya. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
secara umum puas atas kinerja Direksi dan seluruh
manajemen di tahun 2016. Namun, tentunya masih ada
perbaikan yang harus dilakukan dan berbagai peluang
harus segera diraih demi menciptakan petumbuhan
yang berkelanjutan bagi Perusahaan.
Pandangan atas Prospek Usaha Untuk tahun 2017, Pemerintah telah menargetkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%, dengan tingkat
inflasi yang ditargetkan lebih rendah, yaitu di bawah 2%.
Walaupun begitu, imbas kebijakan yang direalisasikan
pada akhir tahun tetap harus diwaspadai, terutama
terkait dampak kenaikan uang muka dan penyesuaian
tarif surat-surat kendaraan bermotor. Selain itu, terkait
dengan tax amnesty yang dilaksanakan pada tahun
2016, membuat tantangan lebih besar di tahun 2017 ini.
Di tengah situasi ini, manajemen telah merencanakan
target pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 8%.
Dalam pandangan Dewan Komisaris, target tersebut
masih realistis, mengingat sejumlah strategi untuk
mencapainya sudah disiapkan dengan baik, bahkan
sebagian di antara program tersebut sudah mulai
berjalan. Pencanangan target pertumbuhan 8% sudah
memperhatikan proyeksi dari Gaikindo, di mana
pertumbuhan industri penjualan mobil diperkirakan
relatif naik di tahun 2017. Belajar dari pengalaman tahun
2016, ketika Perusahaan masih mampu meraih laba
yang cukup baik, kami optimistis kegiatan usaha yang
dijalankan manajemen dapat berjalan dengan baik.
potential fraud related to business practices within the
Company can be detected and addressed faster.
We are proud to announce that the Company has
been awarded numerous accolades for performance
achievements by a number of credible institutions.
However, while the Board of Commissioners is satisfied
with the performance of the Board of Directors and
the entire management team in 2016, we believe that
there are further improvements that can be made,
and opportunities that can be taken, to ensure the
sustainable growth of the Company.
Views on Business Prospects
For 2017, the government has targeted an economic
growth of 5.1%, with an inflation rate lower, at fewer than
2%. Nevertheless, the impact of policies passed at the
end of last year still needs to be taken into account,
particularly the impact of the increase in advances and
tariff adjustment of motor vehicle’s letter. Additionally,
tax amnesty implementation in 2016 will make a greater
challenge in the 2017.
Considering the current economic situation, the
management has determined a new financing growth
of 8%. The Board of Commissioners believes this target
to be realistic, given the Company’s strategies, some of
which are already underway. The 8% growth target takes
into account Gaikindo projections, according to which
the growth of automobile industry sales is expected to
be growing in 2017. Given that in 2016 the Company was
still able to achieve relatively strong earnings, we are
optimistic about the success of the business activities
carried out by the management.
50
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Mengingat tahun 2017 masih akan menjadi tahun
pemulihan bagi perekonomian Indonesia, pertumbuhan
ekonomi diperkirakan masih berada pada level sekitar
5,1% di tahun 2017, di mana PDB tercatat sebesar
Rp2.353,2 di Triwulan II tahun 2016. Nilai tukar Rupiah
diperkirakan akan terus mengalami kenaikan / fluktuasi,
di mana berdasarkan asumsi Bank Indonesia kurs Rupiah
terhadap Dolar AS untuk tahun 2017 ditetapkan sebesar
Rp13.300-Rp13.600. Suku bunga acuan BI diperkirakan
akan stabil, serta perkiraan penurunan tingkat inflasi
hingga di bawah 2%.
Dalam menghadapi tantangan ini, Dewan Komisaris
memberikan masukan agar Perusahaan mengambil
langkah berhati-hati dan fleksibel dalam beradaptasi
dengan beragam perkembangan pasar, serta
melanjutkan strategi komunikasi dan koordinasi yang
terarah yang dipandang efektif di tahun 2016. Selain
itu, Perusahaan harus fokus pada bisnis yang memiliki
marjin tinggi, serta melakukan investasi di bidang IT dan
Operation System untuk mendukung kegiatan bisnis di
masa mendatang.
Perusahaan juga diharapkan melanjutkan fokus dalam
peningkatan efisiensi operasional melalui pengelolaan
biaya operasional yang efektif dan kapasitas karyawan,
serta meningkatkan efisiensi secara menyeluruh di
lingkungan Perusahaan. Perusahaan diharapkan terus
memantau perkembangan bisnis sehingga mampu
menerapkan strategi yang tepat untuk memastikan
keberlangsungan bisnis dan menciptakan nilai lebih
bagi pemangku kepentingan.
Di tengah suku bunga yang memiliki potensi meningkat
dan kompetisi di industri otomotif semakin ketat,
Perusahaan harus terus mengembangkan insiatif dan
strateginya sehingga dapat memberikan pelayanan
yang maksimal kepada konsumen langsung maupun
mitra usahanya.
Di antara inisiatif yang sudah dijalankan pada tahun
2016, dan akan dikembangkan di tahun 2017, yaitu
pemekaran cabang perusahaan yang berada di kota-
Considering that 2017 is predicted to be a recovery year
for the Indonesian economy, the set target of economic
growth is at the level of about 5.1% in 2017 as compared
to Rp2,353.2 GDP growth registered in second quarter
of 2016. The Rupiah exchange rate is expected to rise,
in which based on Bank Indonesia’s assumption the
Rupiah exchange rate against the US Dollar for 2017 is
set at Rp13,300-Rp13,600. The BI Rate is expected to
be stable and the expected declining in inflation rate to
below 2%.
In the light of these challenges, the Board of
Commissioners recommends that the Company take
prudent and flexible steps to adapt to the various
market developments, as well as continue the targeted
communication and coordination strategies deemed
effective in 2016. In addition, the Company will need
to focus on high-margin businesses, and invest in
IT Division and Operation System to support future
business activities.
The Company is also expected to continue to focus
on improving operational efficiency through the
management of operating costs and employee capacity,
as well as improving the overall efficiency of the
Company. The Company is also expected to continue to
monitor the development of the business so as to apply
strategies that ensure business continuity and create
shared value for the stakeholders.
Amidst potentially high interest rates and an increasingly
more competitive automotive industry, the Company
must continue to develop initiatives and strategies to
provide the best possible services to the consumers and
its business partners.
Among the initiatives that have been implemented in
2016, and will be developed in 2017, is the expansion of
Company’s branches located in big cities such as Jakarta,
kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung.
Selain itu juga dijajaki kemungkinan untuk membuka
kantor cabang baru di kota lainnya. Hal ini dilakukan
untuk memperluas jaringan perusahaan.
Dengan berbagai inisiatif yang sudah disiapkan, kami
menilai bahwa target yang ditetapkan manajemen
menjadi sangat realistis, apalagi didukung oleh sinergi
dari sumber daya internal dan induk perusahaan.
Peningkatan Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris bersama Direksi dan manajemen
Perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan
Tata Kelola Perusahaan agar dapat memenuhi seluruh
peraturan yang berlaku, termasuk di antaranya sebagai
berikut:
• Melakukan penyesuaian pedoman GCG sesuai
peraturan OJK dan standar Good Corporate
Governance berdasarkan Roadmap Tata Kelola
Perusahaan Indonesia.
• Meningkatkan pemantauan atas kepatuhan di
seluruh organ Perusahaan.
• Melakukan pemeringkatan GCG secara reguler
untuk menganalisa efektivitas penerapan GCG di
Perusahaan.
• Meningkatkan pengetahuan seluruh anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan anggota komite
Perusahaan.
• Memastikan sistem pengendalian internal yang
menyeluruh dan andal.
• Menyempurnakan berbagai kebijakan terkait anti
fraud.
Rapat Dewan Komisaris
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas pengawasannya,
di antaranya Dewan Komisaris telah mengadakan 12 kali
rapat rutin di tahun 2016, yang juga dihadiri oleh seluruh
anggota Direksi Perusahaan. Melalui rapat gabungan
ini, Dewan Komisaris dapat memonitor perkembangan
pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
Surabaya and Bandung. Additionally, the Company also
reviews possibility to open new branches in other cities.
In order to expand the Company’s network.
Considering the Company’s various initiatives, we have
determined that the management’s target is realistic
supported with the synergies from its internal resources
and its parent Company.
Good Corporate Governance Improvements
The Board of Commissioners, along with the Board of
Directors and the management of the Company, are
committed to continue improving Corporate Governance
in order to comply with all applicable regulations,
including the following:
• Adjust the Company’s GCG guidelines to better
reflect OJK regulations, GCG standards based on
the Indonesia’s Corporate Governance Roadmap.
• ImprovemonitoringofcomplianceatallCompany
units.
• Perform a regular GCG rating to analyze the
effectiveness of its implementation.
• ImprovetheknowledgeofallmembersoftheBoard
of Commissioners, Board of Directors, and the
members of the Company’s committee.
• Ensure that the internal control system is
comprehensive and reliable.
• Enhancevariousanti-fraudpolicies.
Board of Commissioners Meetings
In accordance with its supervisory duties, the Board of
Commissioners, among others, held 12 regular meetings
in 2016, which were attended by all members of the
Board of Directors. Through these joint meetings, the
Board of Commissioners has been able to monitor the
Company’s management by the Board of Directors.
52
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Inisiatif untuk meningkatkan praktik tata kelola
Perusahaan yang baik dilakukan dengan
mengoptimalkan tugas dan fungsi Komite di bawah
Dewan Komisaris yang sudah dibentuk, yaitu: Komite
Audit. Sepanjang 2016, Dewan Komisaris juga telah
melaksanakan rapat khusus Dewan Komisaris sebanyak
12 kali, yang turut dihadiri oleh Komite Audit.
Pengendalian Internal
Dewan Komisaris melihat bahwa sistem pengendalian
internal telah diterapkan dengan baik oleh Perusahaan,
meliputi pengendalian keuangan dan operasional.
Di sisi pengendalian keuangan, Dewan Komisaris
telah melakukan kajian terhadap efektivitas struktur
organisasi, prosedur, dan sistem pencatatan yang
berkaitan dengan pengelolaan dan pengamanan harta
kekayaan Perusahaan, serta tingkat kewajaran catatan
laporan keuangan Perusahaan.
Sedangkan di sisi pengendalian operasional, Dewan
Komisaris juga melakukan kajian terhadap struktur
organisasi, prosedur, dan catatan terkait proses
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
pengesahan (otorisasi) transaksi-transaksi oleh
manajemen. Selain itu, kami juga menilai bahwa kegiatan
usaha Perusahaan senantiasa sejalan dengan hukum
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penilaian atas Kinerja Komite
Dalam struktur organisasi Perusahaan, Dewan Komisaris
membawahi Komite Audit. Komite ini membantu Dewan
Komisaris terkait pelaksanaan tugas dan wewenangnya
serta penerapan penyelenggaraan kegiatan usaha
Perusahaan.
The initiatives to improve the Company’s GCG
practices are conducted by optimizing the duties and
functions of the established Committee under the
Board of Commissioners, namely: the Audit Committee.
Throughout 2016, the Board of Commissioners has
also conducted 12 special meetings of the Board of
Commissioners, attended by the Audit Committee.
Internal Control
The Board of Commissioners has determined that the
Company’s internal control systems – including financial
and operational-have been implemented well.
In terms of financial control, the Board of Commissioners
has conducted a study of the effectiveness of the
organizational structure, the procedures and recording
systems related to the management and security of
assets of the Company, as well as the level of fairness of
the Company’s financial statements.
In terms of operational control, the Board of
Commissioners also reviewed the Company’s
organizational structure, procedures, as well as records
related to the decision-making process regarding the
authorization of transactions by the management. In
addition, we have also assessed that the Company’s
business activities have always been in line with the
applicable laws and regulations.
Assessments of the Performance of the Committees
Under the organizational structure of the Company, the
Board of Commissioners oversees the Audit Committee.
This committee assists the Board of Commissioners
in carrying out its duties and the implementation of
business activities.
Komite Audit
Komite Audit terutama bertugas untuk memantau dan
mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta
tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian internal, termasuk kecukupan proses
pelaporan keuangan. Komite Audit bersifat independen
dalam menyampaikan pendapat profesionalnya kepada
Dewan Komisaris.
Pendapat tersebut terkait dengan laporan atau hal-
hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris, termasuk berkenaan dengan laporan
keuangan Perusahaan. Selain itu, Komite Audit juga
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
dari Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2016, Komite Audit telah menjalankan
fungsinya dengan baik. Sejumlah tugas yang sudah
dijalankan oleh Komite Audit sejak awal tahun 2016
hingga berakhir tahun tersebut, di antaranya:
• Melakukan pembahasan dan pengkajian atas
laporan keuangan perusahaan tahun buku 2015
yang telah diaudit oleh KPMG Siddharta Widjaja &
Rekan.
• Melakukan penelaahan atas temuan dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Audit
Internal selama tahun 2015.
• Rencana penunjukan kantor akuntan publik yang
akan memeriksa pembukuan perusahaan untuk
tahun buku 2016.
• Menyiapkanrencanakegiatantahun2017,yangdi
antara hasilnya adalah jadwal pertemuan sebagai
pelaksanaan tugas Komite Audit.
• Menelaah laporan-laporan keuangan Perusahaan
yang akan disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan, Bursa, instansi lain dan publik, termasuk
di antaranya Laporan Keuangan Tahunan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, Laporan Keuangan Triwulan I
Tahun 2016, Laporan Keuangan Semester I Tahun
2016, Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2016.
The Audit Committee
The Audit Committee is tasked with monitoring and
evaluating the planning and implementation of audits, as
well as the follow-ups of audit results in order to assess
the adequacy of internal control, including the adequacy
of the financial reporting process. The Audit Committee
is independent in delivering its professional opinions to
the Board of Commissioners.
The opinion is associated with the reports or matters
submitted by the Board of Directors to the Board of
Commissioners, including regarding the company’s
financial statements. In addition, the Audit Committee
also identifies issues that require the attention of the
Board of Commissioners.
Throughout 2016, the Audit Committee performed its
function well. Some of the tasks that were performed by
the committee in 2016 include:
• Conductingreviewsoffinancialstatementsforthe
fiscal year 2013, which had been audited by the
Public Accounting Firm of KPMG Siddharta Widjaja
& Partners.
• Conducting a review of the findings of the
examinations conducted by the Internal Audit
Division throughout 2015.
• Appointing of a public accounting firm to inspect
the Company’s financial books from the fiscal year
2016.
• Preparingaplanofactivitiesfor2017,whichamong
the results is the meeting schedule as the task
implementation of the Audit Committee.
• Examining the Company’s financial statements,
which will be submitted to the Financial Services
Authority, the Stock Exchange, as well as other
agencies and the public. These included the
Annual Financial Statements for the year ended
31 December 2015, First Quarter 2016 Financial
Reports, First Half 2016 Financial Report, and Third
Quarter 2016 Financial Report.
54
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Seluruh temuan, catatan, dan rekomendasi dari hasil
pelaksanaan kegiatan, penelaahan dan analisis Komite
Audit selama tahun 2016 telah dikomunikasikan dan
didiskusikan dengan manajemen Perusahaan dan
Auditor Eksternal Independen, serta telah dilaporkan
kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan dan tindak
lanjut dari manajemen Perusahaan.
Komposisi Komisaris
Sepanjang tahun 2016, terjadi perubahan komposisi
pada Dewan Komisaris Perusahaan. Anggota Dewan
Komisaris yang sebelumnya berjumlah 2 (dua) orang,
kini menjadi 3 (tiga) orang. Kami berharap perubahan
komposisi ini mampu meningkatkan kinerja Dewan
Komisaris secara maksimal dalam mengawasi dan
memberikan masukan kepada Direksi dan tim
manajemen Perusahaan.
Berikut susunan Dewan Komisaris BCA Finance per 31
Desember 2016:
Presiden Komisaris
Ricki Immanuel
Komisaris Independen
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
Program Keberlanjutan
Dalam rangka pelaksanaan program keberlanjutan,
Dewan Komisaris mendukung upaya Perusahaan untuk
terus melakukan investasi terhadap program tanggung
jawab sosial perusahaan, khususnya program kemitraan,
sosial dan lingkungan.
All findings, notes and recommendations resulting
from the activities, reviews and analysis of the Audit
Committee in 2016 have been communicated and
discussed with the management of the Company and an
Independent External Auditor, and have been reported
to the Board of Commissioners for improvements and
follow-ups by the management of the Company.
Composition of the Board of Commissioners
Throughout 2016, there were changes in the composition
of the Board of Commissioners. Formerly, the member of
the Board of Commissioners consists of 2 (two) people
and now there are 3 (three) people. We hope that the
Board of Commissioners will continue to work optimally
in overseeing and providing input to the Company’s
Board of Directors and management team.
The composition of the Board of Commissioners of BCA
Finance per December 31, 2016 is as follows:
President Commissioner
Ricki Immanuel
Independent Commissioner
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
Sustainability Programs
In the implementation of sustainability programs, the
Board of Commissioners supports the Company’s
continuing investments in corporate social responsibility
(CSR) programs, and especially in partnership as well as
social and environment programs.
Jakarta, April 2017
PT BCA Finance
Ricki ImmanuelPresiden KomisarisPresident Commissioner
In regards the Company’s sustainability programs, we
continue to encourage community empowerment as the
primary objective of our CSR. We believe that sustainable
economic development will result in improved life
quality for local communities and society as well as the
environment.
Based on that objective, the Board of Commissioners is
cognizant and has continuously support the Company to
implement the Company’s vision and mission to deliver
the best value. The Company realizes the corporate
social responsibility and deliver the best value to the
community by actively contributing to their welfare
that encompass areas in the economy, social activities,
environment, manpower and responsibility to our
customers.
Appreciation for Stakeholders
The Board of Commissioners would like to thank the
Board of Directors and the management for contributing
to the positive business performance of the Company in
the fiscal year 2016. We would also like to convey our
appreciation to all stakeholders who have enabled the
management to successfully perform business activities,
thus ensuring the Company’s strong performance
despite a challenging economic environment.
Terkait program keberlanjutan yang dilakukan
Perusahaan, kami terus mendorong agar upaya
pemberdayaan masyarakat harus menjadi tujuan utama
program CSR Perusahaan. Kami berkeyakinan bahwa
dengan mewujudkan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, kualitas kehidupan dan lingkungan
komunitas setempat dan masyarakat akan terus
membaik.
Berlandaskan tujuan tersebut, Dewan Komisaris
menyadari dan terus mendukung Perusahaan untuk
merealisasikan visi misi Perusahaan untuk memberikan
nilai terbaik. Perusahaan memahami tanggung jawab
sosial korporat dan memberikan NILAI TERBAIK kepada
masyarakat dengan secara aktif berkontribusi terhadap
kesejahteraan mereka, yang mencakup bidang ekonomi,
kegiatan sosial, lingkungan, tenaga kerja, dan tanggung
jawab kepada pelanggan kami.
Apresiasi bagi Pemangku Kepentingan
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada
Direksi serta manajemen Perusahaan yang telah
menghasilkan kinerja bisnis yang positif untuk tahun
buku 2016. Kepada para pemangku kepentingan lainnya,
kami juga menyampaikan penghargaan setinggi-
tingginya, sehingga manajemen dapat menjalankan
kegiatan usaha dengan baik, dalam rangka memastikan
keberhasilan kinerja Perusahaan di tengah situasi yang
penuh tantangan.
56
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Laporan Dewan DireksiReport from the Board of Directors
Para pemegang saham yang terhormat,
Pada kesempatan ini, perkenankan kami atas nama
Direksi menyampaikan laporan atas kinerja usaha PT
BCA Finance untuk tahun buku 2016.
Kami berpandangan, tahun 2016 yang sudah kita lalui
merupakan tahun yang penuh dinamika. Dampak dari
kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan membuat
persaingan di industri pembiayaan semakin ketat.
Dear Shareholders,
On behalf of the Board of Directors we would like to take
this opportunity to provide a report on PT BCA Finance
business performance for the fiscal year of 2016.
We believe, that in 2016 we have been through a full
dynamism year. The impacts of macro-economic
conditions in finance industry makes the competition is
getting tougher and challenging.
Roni HaslimDirektur Utama
President Director
Namun, dengan kerja sama tim yang solid serta
dukungan seluruh pemangku kepentingan, Perusahaan
berhasil melalui tahun 2016 dengan baik, walaupun
harus diakui, beberapa target belum sepenuhnya
tercapai secara optimal. Sebagai entitas bisnis, kinerja
Perusahaan bisa dikatakan positif karena masih mampu
mempertahankan kinerjanya.
Tantangan 2016
Sepanjang tahun 2016 setidaknya ada dua tantangan
utama yang dihadapi oleh Perusahaan. Pertama,
kondisi ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan
dan menyebabkan daya beli masyarakat cenderung
menurun. Hal ini mempengaruhi beban keuangan
Perusahaan. Dan kedua, adalah tingkat persaingan yang
semakin ketat pada industri pembiayaan.
Dalam situasi seperti ini Perusahaan mengambil sejumlah
langkah strategis, terutama untuk mengamankan
pendapatan yang positif dan dalam jangka panjang tetap
menjaga kegiatan usaha yang positif tersebut secara
berkesinambungan. Secara lebih rinci, tantangan-
tantangan tersebut seperti dijelaskan di bawah ini.
Makro Ekonomi
Situasi perekonomian global di sepanjang tahun 2016
cenderung masih mengalami perlambatan. Pertumbuhan
ekonomi Cina pada tahun 2016 hanya sebesar 6.7%
pada kuartal III, menurun dibanding tahun sebelumya
sebesar 6.9%. Sebagai salah satu negara perekonomian
terbesar di dunia, Cina mampu memberikan dampak
yang signifikan terhadap perekonomian global.
Indonesia yang menganut sistem perekonomian
terbuka, tentu tak bisa menghindari dinamika global,
sehingga turut terkena dampak situasi perekonomian
dunia tersebut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun
2016 mencapai 5,05%, lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan di tahun 2015 sebesar 5,02%.
However, with a solid teamwork and support of all
the stakeholders, the Company was successfully
in 2016, although some targets have not been fully
achieved optimally, as a business entity, the Company’s
performance can be clearly positive because of the
ability to maintain its performance.
Challenge in Year 2016
Throughout 2016 there were at least two major
challenges faced by the Company. First, stagnate
economic conditions of Indonesia, this, however can
cause people’s purchasing power decrease and the
Company’s financial burden. Second, the competition in
the finance industry is getting tougher.
In such situation, the Company took a number of
strategies, particularly to secure positive earnings and
maintaining that positive a business activity in long-term
condition is ongoing. In more detail, these challenges
are as described below.
Macro Economy
The global economy situation was tending to decelerate
throughout 2016. As comparison, China’s economic
growth in 2016 amounted only 6.7% in the third quarter,
decreasing compared to the previous year at 6.9%. As
one of the largest economy in the world, China is able
to affect a significant impact on the global economy.
Indonesia, which adheres to an open economy, certainly
could not avoid the global dynamics and affected by the
global economic situation. Badan Pusat Statistik (BPS)
recorded that Indonesia’s economic growth in 2016
reached 5.05%, higher than the growth in 2015 at 5.02%.
58
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Selama tahun 2016, posisi nilai tukar Rupiah terhadap
Dolar AS juga masih mengalami tekanan. Pemerintah
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Perubahan 2016 menetapkan kurs Rupiah
terhadap Dolar AS sebesar Rp13.500 – Rp 14.000.
Namun realisasinya, nilai Rupiah jauh lebih lemah dari
yang ditargetkan, bahkan sempat menyentuh posisi
diatas Rp14.000 per Dolar AS.
Dari sisi kebijakan, Pemerintah juga sudah mengambil
keputusan pengurangan subsidi bahan bakar minyak
(BBM) untuk mengurangi tekanan terhadap Anggaran
Belanja Negara (APBN). Sebagai respon atas kebijakan
yang berpotensi menaikkan inflasi itu, Bank Indonesia
berusaha menurunkan tingkat suku bunga dengan
menurunkan BI Rate dari 7,25% di awal 2016 menjadi
6,5% di pertengahan tahun. Kemudian menggunakan
BI Reverse Repo Rate sebagai pengganti BI Rate yang
angkanya di 5,25% kemudian turun menjadi 4,75%
di akhir tahun 2016. Bagi dunia bisnis, perubahan ini
berarti adanya potensi untuk menurunkan suku bunga
dan berpotensi memberikan bunga pembiayaan yang
lebih murah kepada masyarakat.
Industri Pembiayaan
Kondisi makro yang terjadi secara langsung memberikan
tekanan terhadap industri pembiayaan, apalagi di
tengah terjadinya perlambanan laju kenaikan penjualan
kendaraan bermotor. Daya beli masyarakat yang
menurun akibat peningkatan biaya hidup membuat
persaingan di industri pembiayaan semakin ketat.
Pada tahun 2016, industri pembiayaan mengalami
kenaikan pertumbuhan dibandingkan tahun 2015 yang
merupakah pertumbuhan ekonomi yang paling kecil
selama 6 tahun terakhir.
Selain itu, kondisi makro ekonomi di tahun 2016 secara
langsung memberikan pengaruh terhadap industri
otomotif nasional dan perusahaan pembiayaan yang
fokus pada pembiayaan otomotif seperti halnya BCA
Finance.
During 2016, the position of the rupiah against the US
dollar is still under pressure. The Government through
the State Budget (APBN) Changes in 2016 set the Rupiah
against the US Dollar amounted to Rp13,500-Rp 14,000.
However, Rupiah much weaker than targeted, even
briefly touch at above Rp14,000 per US dollar.
In terms of policy, the Government has taken the
decision subsidy reduction of fuel oil (BBM) to reduce
the pressure on the State Budget (APBN). In response
to the potentially inflationary policy, Bank Indonesia is
trying to lower the interest rate by lowering the BI Rate
from 7.25% at the beginning of 2016 to 6.5% at mid-year.
Then using BI Reverse Repo Rate as a substitute for the
numbers of the BI Rate at 5.25% and then fell to 4.75%
at the end of 2016. For the business world, this change
means that it is potential giving lower interest rates and
provide cheaper financing interest to the public.
Financing industry
Macro conditions that occur directly put pressure on the
finance industry, especially in decelarating rates in motor
vehicle sales. Declining purchasing power due to the
increased cost of living, makes the competition is getting
tougher in the finance industry.
In 2016, the finance industry has increased compared
to 2015 growth which the smallest economic growth in
past 6 years.
In addition, the macroeconomic conditions in 2016
directly impact the national automotive industry and
finance companies that focus on automotive financing
as well as BCA Finance.
Menurut data BPS, tingkat inflasi nasional tercatat
sebesar 3.02% ditahun 2016. Nilai Rupiah terhadap
Dolar AS yang terjadi di tahun 2015 terus membaik
ditahun 2016, sehingga berdampak terhadap harga
jual kendaraan baru, mengingat komponen kendaraan
masih diimpor sehingga terpengaruh kurs Rupiah.
Hal lain yang menyebabkan melambannya pertumbuhan
penjualan kendaraan bermotor adalah kenaikan harga
bahan bakar minyak akibat kebijakan pemerintah
untuk mengurangi subsidi. Selain itu, masyarakat juga
melakukan aksi ‘wait and see’ untuk membeli kendaraan
bermotor akibat tax amnesty yang telah dilakukan pada
tahun 2016 ini.
Pada tahun 2016, harga komoditas masih belum pulih,
sehingga turut menekan penjualan kendaraan roda
empat untuk kategori komersial. Hal ini dikarenakan
daya beli konsumen di daerah-daerah penghasil
komoditas seperti di Sumatera dan Kalimantan juga
mengalami penurunan.
Berbagai tantangan di tahun 2016 juga berdampak
pada penjualan mobil. Pada tahun 2016, data Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat
penjualan mobil baru mengalami peningkatan 4.8%,
menjadi 1,06 juta unit. Perlambatan pertumbuhan
ekonomi, tingginya suku bunga, depresiasi nilai Rupiah
terhadap Dolar AS, dan pelemahan harga komoditas
memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan
mobil.
Melihat berbagai perubahan yang terjadi di sepanjang
2016, manajemen Perusahaan dan seluruh karyawan
telah melakukan berbagai persiapan, perbaikan, dan
pengembangan inisiatif strategis untuk mengantisipasi
kondisi ini dan meletakan landasan yang kuat untuk
perusahaan di masa yang akan datang.
According to BPS data, the national inflation rate was
recorded at 3:02% in the year 2016. The Rupiah against
the US dollar that occurred in 2015 has continued to
improve in the year 2016, so the impact is on the selling
price of a new vehicle, because of the components are
still imported, so it affected by the rupiah exchange rate.
Another thing that led to the slowing of growth in
motor vehicle sales was the increase in fuel prices as
a result of government policy to reduce subsidies. In
addition, people also take action to ‘wait and see’ for the
acquisition of vehicles due to tax amnesty that has been
done in the 2016’s.
In 2016, commodity prices still have not recovered, so
that helped push sales of four-wheel vehicles for the
commercial category. This is because the purchasing
power of consumers in commodity-producing regions
such as Sumatra and Kalimantan also decreased.
Various challenges in 2016 also had an impact on car
sales. In 2016, data from Association of Automotive
Industries (Gaikindo) recorded that new cars sales was
increased amounted 4.8%, to 1.06 million units. Slowing
economic growth, high interest rates, depreciation of the
rupiah against the US dollar, and weakening commodity
prices had a significant impact on car sales.
Consider the various changes that occurred throughout
2016, the Company’s management and employees
have made various preparations, improvement, and
development of a strategic to anticipate these conditions
and laying a solid foundation for the company in the
future.
60
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Kebijakan & Langkah Strategis
Ditengah kondisi perekonomian dan industri yang
penuh tantangan, manajemen mengambil tiga langkah
strategis, yakni: “Efisiensi, Efektivitas, dan Optimalisasi.”
Dari sisi efisiensi, yang dilakukan adalah membuat kinerja
operasional lebih tepat guna untuk mencapai tujuan.
Hal ini dilakukan melalui otomatisasi, sehingga mampu
memangkas proses dalam menjangkau konsumen akhir.
Melalui sistem yang efisien ini, Perusahaan tetap tak
kehilangan daya jangkaunya terhadap konsumen, baik
dari sisi kuantitas maupun kualitas. Bahkan bisa lebih
ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang dalam
rangka menjaga bisnis yang berkesinambungan.
Berikut adalah implementasi strategi yang dilakukan di
tahun 2016 agar Perusahaan tetap dapat bersaing di
industri pembiayaan, antara lain:
• Melakukan pertumbuhan pembiayaan secara
hati-hati, serta fokus pada bisnis portofolio yang
dapat memberikan marjin tinggi. Dengan demikan,
Perusahaan dapat menjaga tingkat profitabilitas
dan meningkatkan pertumbuhan pembiayaan.
• Menjaga kualitas aset melalui penerapan praktik
manajemen risiko, termasuk peningkatan upaya
penagihan dan kebijakan credit underwriting yang
lebih ketat, terutama di daerah-daerah yang terkena
dampak penurunan perekonomian dan daya beli
masyarakat.
• Mempertahankan tingkat likuiditasyangdi tengah
volatilitas pasar keuangan melalui kegiatan
pembiayaan bersama (joint financing) dengan induk
perusahaan, serta melakukan strategi diversifikasi
sumber pendanaan guna mendapatkan pendanaan
yang optimal dari segi tenor, struktur pendanaan,
dan biaya pendanaan yang kompetitif melalui
penerbitan obligasi, pinjaman sindikasi, dan
pinjaman bank.
• Memfokuskan usaha untuk melakukan efisiensi
operasional dengan mengelola biaya operasional
dengan baik melalui berbagai otomatisasi yang
Policy & Strategic Steps
In the middle of the economic conditions and a
challenging industry, strategic management takes three
steps such Efficiency, Effectiveness, and optimization.
In terms of efficiency, which is to make a more efficient
operational performance to achieve the goal. This is
done through automation, so as to cut the process in
reaching the final consumer. Through this efficient
system, the Company still did not lose its range to
consumers, both in terms of quantity and quality. It could
even be further enhanced in the days to come in order
to maintain a sustainable business.
Here is the company’s implementation of the strategy
attempted in 2016 to remain competitive in the financing
industry among others:
• Perform financing growth carefully, and focus on
the business portfolio that can deliver high margins.
Thereby, the Company can maintain profitability
and increase the growth rate of financing.
• Maintaining asset quality through the application
of risk management practices, including improved
collection efforts and policies are more stringent
credit underwriting, particularly in areas affected
by the decline in the economy and consumer
purchasing power.
• Maintaining the level of liquidity in the financial
market volatility through cofinancing ( joint financing)
with the parent company, as well as pursuing a
strategy of diversification of sources of funding in
order to obtain optimal financing terms of tenor, the
funding structure and financing costs competitive
through the issuance of bonds, loans syndication,
and bank loans.
• Focusing efforts to conduct operational efficiency
by managing operating costs through a series of
automation by technology to support operational
didukung dengan teknologi guna mendukung
proses operasional, pengelolaan kapasitas yang
optimal melalui peningkatan produktivitas sumber
daya manusia serta optimalisasi infrastruktur dan
jaringan usaha.
• Melanjutkan penerapan strategi pemasaran yang
fokus pada peningkatan kualitas hubungan dengan
dealer, konsumen, serta mitra kerja melalui program
pemasaran yang komprehensif dan terintegrasi
yang dapat memberikan nilai tambah.
• Melakukan investasidibidang teknologi informasi
dan infrastruktur, guna memastikan pertumbuhan
usaha yang berkelanjutan, sekaligus menciptakan
nilai lebih bagi pemangku kepentingan.
Implementasi strategi yang kami lakukan bertujuan
untuk mempertahankan daya saing Perusahaan sesuai
dengan tema Laporan Tahunan 2016 yaitu “Komunikasi
dan Koordinasi.”
processes, optimal capacity management through
increased productivity of human resources and
infrastructure optimization and business networks.
• Continue implementation of a marketing strategy
focused on increasing the quality of relationships
with dealers, customers, and partners through
comprehensive marketing programs and integrated
to provide added value.
• Investing in information technology and
infrastructure, in order to ensure sustainable
business growth, while creating more value for
stakeholders.
The aim of the strategy implementation that we do is
to maintain the competitiveness of the Company in
accordance to the theme of the Annual Report 2016 is
“Communication and Coordination.”
Kinerja Perusahaan 2016 / Company’s Performance 2016
Keterangan 2015
Pembiayaan Baru
Piutang Pembiayaan Yang Dikelola
Laba Bersih
Rasio Kredit Bermasalah
Pangsa Pasar Mobil
Jumlah Jaringan Usaha
Jumlah Karyawan
Dari Rp 26,371 triliun
Dari Rp 38,180 T
Rp 1.047 miliar
0.99%
13.20%
60 kantor
2.376 orang karyawan tetap
dan tidak tetap
Rp 30.747 triliun, tumbuh 3.7%
Rp 42,234 T
Rp 1.139 miliar
0.84%
15.3%
61 kantor
2.781 orang karyawan tetap dan tidak
tetap
2016
62
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Secara umum di tahun 2016, Perusahaan berhasil
meningkatkan nilai pembiayaan sebesar 16.60%
dibandingkan t.ahun sebelumnya, dengan total dana
disalurkan sebesar Rp 30,747 triliun, meningkat dari
pembiayaan tahun 2015 sebesar Rp 26,371 triliun.
Perusahaan mencatatkan peningkatan yang cukup
tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 dengan
meningkat sebesar Rp 4,376 triliun.
Pada tahun 2016, total piutang pembiayaan yang
dikelola naik menjadi Rp 43,234 triliun dibandingkan
tahun sebelumnya sebesar Rp 38,180 triliun yang
dicatatkan pada tahun buku 2015. Sementara, laba
bersih Perusahaan di tahun 2016 meningkat menjadi
Rp 1,139 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar Rp 1,047 triliun. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh naiknya penjualan Perusahaan.
Pendapatan bunga meningkat sebesar 9,5% dari Rp
2.004 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 2.195 miliar di
tahun 2016. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya
pembiayaan yang disalurkan perusahaan. Di sisi lain,
beban bunga mengalami penurunan sebesar 2,7% dari
Rp 303,94 miliar di tahun 2015 menjadi Rp 295,57 miliar
di tahun 2016 . Hal ini dipicu menurunnya suku bunga
pinjaman yang berhasil didapatkan oleh Perusahaan.
Biaya operasional meningkat sebesar 24,62% menjadi
Rp 795,504 miliar di tahun 2016 dari Rp 638,330 miliar
di tahun 2015. Kenaikan ini didorong oleh naiknya
biaya-biaya untuk operasional dan pihak ketiga serta
disebabkan karena meningkatnya jumlah karyawan di
tahun 2016 secara signifikan.
Di tengah tantangan yang terjadi di tahun 2016,
Perusahaan terus memperkuat upaya pengelolaan
kualitas aktiva produktif (piutang pembiayaan), sehingga
rasio pembiayaan bermasalah (NPF) dapat terjaga
di bawah 1% dengan cara memperkuat filter profil
konsumen yang akan dibiayai.
In year 2016, generally the Company managed to
increase the value of the financing amounting to
16.60% compared to the previous year, with total funds
disbursed Rp 30.747 trillion, an increase compares to
funding in 2015 amounted only Rp 26.371 trillion. The
Company recorded a considerable increase compared
to 2015 with an increase of Rp 4.376 trillion.
In 2016, total managed receivables increased to Rp
43.234 trillion compared to the previous year amounted
Rp 38.180 trillion as recorded in fiscal year 2015.
Meanwhile, the Company’s net profit in 2016 increased
to US $ 1.139 billion compared with the previous year of
Rp 1.047 trillion. The increase was primarily due to higher
sales of the Company.
Interest income increased by 9.5% from Rp 2,004 billion
in 2015 to Rp 2,195 billion in 2016. This increase was
driven by increased funding channeled companies. On
the other hand, interest expense decreased by 2.7%
from Rp 303.94 billion in 2015 to Rp 295.57 billion in
2016. This triggered the decline in interest rates on loans
acquired by the Company.
Operational costs increased by 24.62% amounted to Rp
795.504 billion in 2016 from Rp 638.330 billion in 2015.
The increase was driven by higher costs for operations
and third parties as well as the significant increasing
number of employees in 2016.
In the midst of the challenges that occurred in 2016, the
Company continued to strengthen efforts to manage
the quality of earning assets (finance receivables), so
that the ratio of problematic financing (NPF) can be kept
below 1% by strengthening consumer profile filter to be
financed.
Di sisi permodalan, ekuitas Perusahaan untuk tahun
buku 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya, yaitu sebesar Rp 2,902 triliun dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar Rp 2,190 triliun.
Dengan kondisi ini, kami percaya Perusahaan memiliki
daya tahan yang baik dalam menghadapi tantangan
kinerja usaha di tahun mendatang. Walaupun demikian,
kami mengakui bahwa dalam beberapa hal kinerja tahun
2016 masih bisa ditingkatkan lagi.
Pembiayaan Baru
Selama tahun buku 2016, seperti tahun-tahun
sebelumnya, kinerja operasional Perusahaan sebagian
besar disumbang oleh unit bisnis pembiayaan
konsumen, dengan porsi sekitar 99,96%. Sedangkan
sewa guna usaha berkontribusi sebesar 0,04% dengan
angka Rp 125 miliar.
Pembiayaan mobil baru tumbuh 16.74% sebesar 111.479
unit dan berkontribusi 57% terhadap total pembiayaan
baru di tahun 2016. Hal ini seiring peningkatan penjualan
mobil nasional pada tahun 2016 yang mengalami
peningkatan sebesar 4,6% secara nasional.
Pangsa Pasar
Ditengah tantangan yang terjadi di pasar otomotif dalam
negeri, kami tetap menerapkan strategi yang berfokus
pada pembiayaan yang dapat memberikan tingkat
pengembalian yang baik dan menjaga kualitas aset
yang sehat, serta tetap meraih berbagai peluang pasar
untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan
pangsa pasar Perusahaan.
Pangsa pasar pembiayaan mobil baru yang dicapai
Perusahaan di tahun 2016 relatif naik di tingkat 15,23%
dari penjualan mobil baru nasional dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 13,20%. Sedangkan, pembiayaan
mobil baru Perusahaan tercatat sebesar 111.479 ribu
unit dan berkontribusi sebesar 57% dari segi nilai
pembiayaan mobil yang tercatat sebesar Rp 30,725
triliun, sedangkan mobil bekas telah berkontribusi
sebesar 81.579 unit atau 43%.
On the capital side, the Company’s equity for the
fiscal year 2016 increased compared to the previous
year, amounting to Rp 2.902 trillion compared to 2015
amounting to Rp 2,190 trillion.
With these conditions, we believe the company has
good durability in facing the challenges of business
performance in the upcoming year. Nevertheless, we
recognize that in some cases the performance of 2016
can still be improved.
New financing
During the 2016 financial year, as in previous years, the
Company’s operating performance largely contributed by
the consumer finance business unit with approximately
share of 99.96%. While leasing accounted for 0.04% with
Rp 125 billion.
Financing new cars grew 16.74% amounting to 111 479
units and contribute 57% of total new financing in 2016.
This is synchronized with the increase of the national car
sales in 2016 amounted at 4.6%.
Market share
Amid the challenges that occur in the domestic
automotive market, we continue to implement a strategy
that focuses on financing that can provide good returns
and maintain a healthy asset quality, and still reach
various market opportunities to maintain and even
increase its market share of the Company.
The market share of new car financing company
achieved in 2016 rise amounted to 15.23% of the national
new car sales compared to the previous year at 13.20%.
Meanwhile, new car financing company amounted
to 111 479 thousand units and 57% contributed in auto
financing terms which amounted to Rp 30.725 trillion,
while the used cars have accounted for 81 579 units or
43%.
64
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Aktivitas Pendanaan
Untuk mendukung kegiatan penyaluran kredit,
Perusahaan memiliki beberapa sumber pendanaan. Bagi
Perusahaan, ketersediaan dana sangat penting sebagai
modal penyaluran pembiayaan. Oleh karena itu, kami
terus mencari berbagai alternatif sumber dana di pasar
modal dan pasar keuangan untuk menjaga likuiditas,
serta berupaya memperoleh sumber pendanaan yang
terdiversifikasi dan optimal dengan biaya pendanaan
yang kompetitif.
Selain itu, pendanaan dari Bank BCA melalui pembiayaan
bersama (joint financing) tetap menjadi sumber
pendanaan yang penting untuk mendukung likuiditas
Perusahaan, dimana porsi pembiayaan bersama ini
meningkat menjadi Rp 35,8 triliun di tahun 2016 dari Rp
31,6 triliun di tahun 2015. Hal ini menunjukan dukungan
penuh dari Bank BCA selaku pemegang saham terhadap
bisnis pembiayaan BCA Finance.
Kami bersyukur bahwa dalam kondisi perekonomian
yang masih dalam masa pemulihan ini, peringkat
BCA Finance untuk Perusahaan (corporate) maupun
obligasi (bonds) tetap mendapat peringkat AAA oleh
Pefindo. Peringkat terbaru ini mencerminkan sinergi dan
hubungan mutual yang sangat kuat antara BCA Finance
dan BCA sebagai induk perusahaan, posisi Perusahaan
yang sangat kuat di pasar pembiayaan otomotif dan
portofolio bisnis yang terdiversifikasi. Peringkat ini
menjadikan BCA Finance sebagai salah satu perusahaan
pembiayaan dengan peringkat tertinggi di Indonesia.
Operasional dan Infrastruktur
Sebagai upaya peningkatan kapasitas Perusahaan, kami
melakukan beberapa inisiatif pada tahun 2016, termasuk
peningkatan kompetensi sumber daya manusia untuk
meningkatkan produktivitas, di mana sarana dan
prasarana telah tersedia untuk melakukan proses
otomatisasi dan penyederhanaan proses kerja. Inisiatif
tersebut juga diimbangi dengan program pelatihan
yang memadai untuk meningkatkan pengetahuan dan
wawasan karyawan.
Financing Activities
To support lending activity, the Company has several
sources of funding. For the Company, the availability of
funds is very important as a capital distribution of funding.
Therefore, we continue to explore various alternative
sources of funding in the capital markets and financial
markets to maintain liquidity, as well as the attempt to
acquire diversified funding sources and optimally with
competitive financing costs.
In addition, funding from Bank BCA through joint
financing remains as an important source of funding to
support the liquidity of the Company. This co-financing
portion increase to Rp 35.8 trillion in 2016 from Rp 31.6
trillion in 2015. The numbers shows the full support of
Bank BCA as the shareholder to BCA Finance.
We are grateful that even the economic conditions are
still in recovery, the ratings for the BCA Finance Company
(corporate) and bonds (bonds) continued to receive
AAA ratings by PEFINDO. This latest rank reflects the
synergies and a very strong mutual relationship between
BCA Finance and the Bank as the parent company. The
Company’s position is very strong in the automotive
finance market and as diversified business portfolio. This
rating makes the BCA Finance as a finance company
with the highest rank in Indonesia.
Operations and Infrastructure
As an effort to increase the capacity of the Company,
we undertake several initiatives in 2016, including
an increase in the competence of human resources
to increase productivity, where infrastructure has
been provided to make the process automation and
simplification of work processes. It also matched by
the adequate training programs to improve employee
knowledge and insight.
Hingga akhir 2016, Perusahaan memiliki 61 jaringan
usaha di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 2.700
karyawan yang melayani lebih dari 400 ribu konsumen.
Pengembangan infrastruktur senantiasa kami lakukan
untuk mendukung optimalisasi kantor-kantor cabang
Perusahaan. Secara berkala kami juga melakukan kajian
dan konsolidasi atas kantor-kantor cabang, sehingga
kami dapat mengembangkan potensi yang dimiliki setiap
kantor cabang sekaligus meningkatkan efisiensinya.
Berbagai upaya tersebut dapat mempertahankan
efisiensi operasional Perusahaan, yang tercermin
dari rasio beban operasional terhadap pendapatan
operasional (cost to income ratio) dapat terjaga dengan
baik.
Kami juga terus memperkuat praktik manajemen risiko
dan upaya penagihan guna mempertahankan kualitas
aset produktif yang sehat melalui pengawasan yang
ketat dan penyesuaian underwriting berdasarkan
kondisi di suatu wilayah, terutama wilayah-wilayah yang
dipengaruhi pelemahan harga komoditas.
Investasi di masa depan terus kami lakukan untuk
mengantisipasi perubahan demi perubahan. Kami
juga memahami bahwa kondisi pasar akan terus
berubah. Oleh karenanya, Perusahaan akan terus
mengembangkan model bisnis baru, melakukan
peninjauan ulang, dan meningkatkan operasional dari
model bisnis yang ada, serta memperluas kemampuan
di bidang teknologi informasi. Hal ini tentunya menjadi
bagian dari upaya Perusahaan untuk semakin dekat
dengan konsumen dan mitra bisnisnya.
Manajemen Risiko
BCA Finance menerapkan praktik manajemen risiko
untuk menjaga dan melindungi Perusahaan dari risiko
kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya
serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan
yang sudah ditetapkan.
Until the end of 2016, the Company has 61 business
networks throughout Indonesia and has more than 2,700
employees serving more than 400 thousand consumers.
We continue to develop the infrastructures to support
the optimization of the Company branch offices. We
also periodically conduct a study and consolidation of
branch offices, so that we can develop the potential
of each branch office while improving its efficiency.
Various efforts to sustain the Company’s operational
efficiency, as reflected in the ratio of operating expenses
to operating income ratio (cost to income ratio) can be
properly maintained.
We also continue to strengthen their risk management
practices and debt collections to maintain a healthy
productive asset quality through rigorous monitoring
and underwriting adjustments based on conditions in
the region, especially areas that are influenced by the
weakening of commodity prices.
Investing in the future continue to anticipate any
changes. We also understand that the market conditions
will continue to change. Accordingly, the Company will
continue to develop new business models, conduct
a review and improve operations of existing business
models, as well as expand its capabilities in the field
of information technology. This is certainly a part of
the Company’s efforts to get closer to customers and
business partners.
Risk Management
BCA Finance risk management practice to maintain and
protect the Company from risk of loss that may arise
from a variety of activities as well as to maintain the
level of risk to comply with the directives that have been
defined.
66
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Penerapan praktik manajemen risiko yang dilakukan
Perusahaan merupakan kelanjutan dari tahun-tahun
sebelumnya, meliputi penelahan, pengukuran, dan
pengelolaan risiko yang telah disesuaikan dengan
praktik manajemen risiko Bank BCA sebagai
pemegang saham utama Perusahaan. Praktik tersebut
berlandaskan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan
mengadopsi mekanisme yang bertumpu pada 4 pilar,
yaitu: (1) melakukan pengawasan aktif; (2) menyusun
kebijakan dan penerapan batasan; (3) melakukan
identifikasi, pengukuran, pengawasan dan sistem
informasi manajemen; dan (4) menerapkan pengendalian
internal terkait keuangan dan operasional.
Perusahaan senantiasa menjaga kemampuan
membayarnya sebagai langkah antisipasi terkait
dampak dana pinjaman. Hingga saat ini, rasio antara
utang Perusahaan dan ekuitas hanya 1,97 kali, yang
mana masih jauh di bawah 10 kali ekuitas sebagai
batasan maksimum dari regulator.
Sedangkan untuk memitigasi risiko tingkat suku bunga
dan risiko kurs mata uang, Perusahaan menerapkan
kebijakan lindung nilai untuk pinjaman yang diterima
dalam mata uang asing, dan hanya menerima pinjaman
dengan suku bunga tetap. Tujuan lindung nilai
tersebut untuk mengatasi risiko fluktuasi arus kas yang
ditimbulkan oleh kurs mata uang asing.
Melihat kondisi perekonomian dan kondisi pasar di
tahun 2016, Perusahaan telah menerapkan manajemen
risiko yang efektif untuk menjaga kesehatan kualitas
aset. Tingkat Non-Performing Finance (NPF) Perusahaan
termasuk pembiayaan bersama dapat dikelola dengan
baik hingga tetap di bawah 1% di tahun 2016.
Kedepan, Perusahaan terus bekerja untuk membentuk
dan mengembangkan budaya risiko yang kuat dan
penerapan nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi,
Application of risk management practices conducted
by the Company is a continuation of previous years,
includes study, measurement and management of risk
adjusted with BCA Bank’s risk management practices
as a major shareholder of the Company. The practice
is based on the Financial Services Authority Regulation
No. 1 / POJK.05 / 2015 concerning Application of Risk
Management for Non-Bank Financial Services Institution
In the application of risk management, the Company
adopted a mechanism that rests on four pillars, such as:
(1) conduct active surveillance; (2) developing policies
and the application of limitation; (3) the identification,
measurement, monitoring and management information
systems; and (4) implementing internal controls related
to financial and operational.
The Company continues to maintain the ability to pay
as a precaution related to the impact of loan funds. Until
now, the ratio between the Company’s debt and equity
is only 1.97 times, which is still far below the 10 times
equity as the maximum limit of the regulator.
Meanwhile, to mitigate the interest rate and currency
exchange rate risks, the Company applies hedge policy
for loans received in foreign currency, and only accept
a loan with a fixed interest rate. Hedging purposes are
to address the risk of cash flow fluctuations caused by
foreign exchange rates.
Seeing the condition of the economy and market
conditions in 2016, the Company has implemented an
effective risk management to maintain healthy asset
quality. The Non-Performing Finance (NPF) of the
Company including joint financing can be well managed
to remain below 1% in 2016.
In the future, the Company continued to work to
establish and develop a robust risk culture and the
application of the values of compliance with regulations,
infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang
terstruktur dan sehat.
Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan
Dalam menjalankan bisnis, kami memandang pentingnya
penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik (GCG), sehingga hal tersebut telah menjadi bagian
integral dalam proses bisnis di lingkup Perusahaan.
Untuk itu, kami mengadopsi standar GCG yang berlaku
secara nasional dan internasional.
Untuk standar nasional, Perusahaan telah sejak lama
menerapkan standar sesuai dengan pedoman GCG
yang diterbitkan Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG) tahun 2006 dan Peraturan Bank Indonesia
No.8/14/PBI/2006 tertanggal 5 Oktober 2006. Dengan
diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 30/ POJK.5/2014 pada tanggal 19 November
2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi
Perusahaan Pembiayaan, maka Perusahaan memiliki
pedoman utama dalam penerapan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik bagi perusaahaan
pembiayaan dan segera melakukan penyesuaian-
penyesuaian agar selaras dengan regulasi tersebut.
Di sepanjang tahun 2016, Perusahaan fokus pada
program peningkatan kualitas GCG, di antaranya
dengan:
• melakukan evaluasi pada berbagai pedoman,
standar dan sistem prosedur operasional;
• meningkatkankualitassistempengendalianinternal
dan pengelolaan risiko secara menyeluruh; dan
• melakukansosialisasikepadakaryawandanmitra
usaha Perusahaan, serta komunikasi yang intensif
di antara pimpinan, karyawan, mitra usaha, dan
pemangku kepentinggan.
Atas segala pencapaian dalam penerapan GCG tersebut,
kami akan terus meningkatkan praktik dan kualitas
penerapan GCG secara transparan dan bertanggung
jawab.
adequate infrastructure, as well as the work processes
are structured and healthy.
Commitment to Corporate Governance
In running a business, we looked at the importance of
applying the principles of good corporate governance
(GCG), so that it has become an integral part of business
processes in the scope of the Company. For that, we
adopt corporate governance standards that apply
nationally and internationally.
On national standards, the Company has been early
applied a standard in accordance with guidelines issued
by the National Committee GCG Governance (NCG) in
2006 and Bank Indonesia Regulation No.8 / 14 / PBI /
2006 dated October 5, 2006. With the publication of
the Financial Services Authority Regulation No. 30 /
POJK.5 / 2014 on 19 November 2014 on good Corporate
governance Share finance companies. Based on the
regulation, the company has the main guidelines in
the application of the principles of good corporate to
financing companies and promptly make adjustments to
keep in pace with the regulation.
Throughout 2016, the Company focused on quality
improvement programs GCG, including by:
• Evaluating the various guidelines, standard
operating procedures and systems;
• Improvethequalityofinternalcontrolsystemsand
risk management as a whole.
• Dissemination to the Company’s employees
and business partners, as well as intensive
communication among management, employees,
business partners, and stakeholders kepentinggan.
For all the achievements in the implementation of GCG,
we will continue to improve practice and the quality of
GCG implementation transparently and accountably.
68
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Terkait tugas dan tanggung jawab Direksi Perusahaan
dalam pelaksanaan kegiatan GCG, kami dibantu oleh
beberapa komite, yaitu Komite Manajemen Risiko dan
Komite ALCO. Berikut adalah pencapaian masing-
masing komite:
• KomiteManajemenRisikoberhasilmenjagarisiko-
risiko usaha Perusahaan, sehingga tingkat risiko
atas piutang bermasalah di Perusahaan dapat
berada pada tingkat yang baik.
• Komite ALCO berhasil mengeluarkan beberapa
keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan
likuiditas dan memberikan masukan mengenai
inisiatif pendanaan dan tingkat suku bunga
pembiayaan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG di
tahun 2017, kami telah menyiapkan berbagai program
untuk meningkakan praktik GCG di Perusahaan, antara
lain dengan melakukan kajian dan revisi atas kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan penerapan GCG,
serta meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi
Perusahaan terkait akses informasi yang lebih lengkap.
Selain itu, kami akan terus melanjutkan kegiatan
Corporate Social Responsibility, salah satunya adalah
beasiswa yang telah berjalan dari tahun 2009 dan
memberikan kontribusi lebih dari 300 mahasiswa.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Perusahaan menempatkan sumber daya manusia (SDM)
sebagai faktor yang sangat penting dalam menunjang
setiap proses bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu,
Perusahaan memberikan perhatian yang besar terhadap
SDM, mulai dari rekrutmen hingga pengembangan
talenta.
Sejalan dengan strategi pengembangan bisnisnya,
selama tahun 2016, Perusahaan memiliki jumlah
karyawan sebanyak 2.781 orang, yang terdiri dari 713
karyawan tetap dan 2.068 karyawan tidak tetap, yang
terdiri dari 77,7% karyawan memiliki pendidikan tingkat
Sarjana dan sisanya tingkat SLTA/ SLTP dan sederajat.
Related duties and responsibilities of Directors of the
Company in the implementation of GCG, we were
assisted by several committees, namely the Risk
Management Committee and ALCO Committee. Here is
the attainment of each committee:
• RiskManagementCommitteemanagedtokeepthe
business risks of the Company, so that the level of
risk on these receivables could be problematic in
the Company at a good rate.
• ALCO Committee successfully issued several
decisions relating to the management of liquidity
and give feedback on the initiative of funding and
interest rate financing.
In order to improve the quality of GCG implementation
in 2017, we have prepared a variety of programs for
improved its corporate governance practices in the
Company, among others, with a review and revision of
policies relating to the implementation of GCG, as well
as improving the quality and quantity of publications
Related companies access to information more complete.
In addition, we will continue with our Corporate Social
Responsibility, one of which is a scholarship that has
been running from 2009 and contributed more than 300
students.
Human Resource Management
The company puts the human resources (HR) as a very
important factor in supporting each business process
being run. Therefore, the Company gives great attention
to human resources, ranging from recruitment to talent
development.
In line with its business development strategy, during
2016, the Company has a number of employees as many
as 2,781 people, consisting of 713 permanent employees
and 2,068 temporary employees, consisting of 77.7%
of employees have a Bachelor level education and the
rest of the senior secondary level / junior and equal,
Selain itu, rata-rata usia karyawan berada di tingkat
produktif sebanyak 41,2% berusia 26-35 tahun dan
50,1% berusia 36-45 tahun serta sisanya berada diatas
45 tahun.
Sistem rekrutmen yang kami lakukan tidak hanya
membuka lowongan secara terbuka, tetapi juga
melakukan road show dan sosialisasi tentang bisnis
Perusahaan dengan mendatangi kampus-kampus.
Dalam hal pengelolaan SDM, Perusahaan menerapkan
pengukuran kinerja SDM menggunakan key
performance indicator (KPI) sebagai indikator utama
pembinaan SDM secara berkelanjutan.
Sejalan dengan perubahan yang tengah dijalankan
Perusahaan, kami memandang perlu untuk menyiapkan
SDM yang berkualitas agar mampu beradaptasi dengan
kebutuhan bisnis Perusahaan yang terus berkembang.
Beberapa program yang sudah dijalankan dan disiapkan
adalah:
• Pelatihan Bersertifikat, yaitu program pelatihan
bersertifikat untuk kompetensi tertentu atau jenjang
karir spesialis.
• Management Trainee, yaitu program penjaringan
calon-calon SDM unggul yang akan dididik untuk
menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas.
Kami berharap, karyawan memiliki wawasan yang luas
dan selalu termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik
bagi pertumbuhan bisnis Perusahaan.
Dukungan Teknologi Informasi
Kami senantiasa berkomitmen terhadap pengembangan
teknologi informasi (TI) terkini untuk mendukung
pertumbuhan bisnis Perusahaan. Di samping itu, kami
juga terus mengembangkan aplikasi untuk mendukung
pelaksanaan bisnis dan penerapan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik.
In addition, the average age of employees is in the
productive level of 41.2% aged 26-35 years and 50.1%
aged 36- 45 years, and the rest are over 45 years old.
Recruitment system that we do not only hiring openly,
but also conduct road shows and outreach regarding
our business by visiting campuses.
In terms of human resource management, the Company
adopted HR performance measurement using key
performance indicators (KPI) as a main indicator of
human resource development in a sustainable manner.
In line with the changes underway Company, we consider
it necessary to prepare qualified human resources to be
able to adapt to the needs of our business continues
to grow. Some programs already implemented and
prepared are:
• CertifiedTraining, the trainingprogram is certified
for specific competencies or career specialists.
• Management Trainee, ie networking program
candidates superior human resources who will be
trained to become future leaders of quality.
We hope that the employees have extensive knowledge
and always motivated to provide the best performance
for the growth of our business.
Information Technology Support
We are always committed to the development of
information technology (IT) is the latest to support
the growth of our business. In addition, we also
continue to develop applications to support business
implementation and application of the principles of good
corporate governance.
70
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Sepanjang 2016, kami melanjutkan modernisasi
teknologi informasi yang telah di mulai sejak tahun
2014, dengan mengembangkan infrastruktur aplikasi
baru, yaitu mobile entry kemudian pada tahun 2015
terciptalah mobile collection dan mobile apps yang
sampai saat ini masih menjadi andalan Perusahaan dan
akan terus dikembangkan.
Di samping TI berfungsi untuk mendukung kegiatan
operasional Perusahaan, penerapan standar yang tinggi
tersebut juga menjadi acuan prosedur operasional
standar untuk menghindari dampak bencana alam,
seperti banjir dan kebakaran, atau kerusakan sistem
terhadap kontinuitas sistem teknologi informasi.
Ke depan, kami akan melanjutkan seluruh rencana
program dan investasi TI yang telah termuat dalam
inisiatif strategis Perusahaan, di mana 80% membutuhkan
dukungan sistem teknologi informasi.
Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perusahaan telah menjalankan program Keberlanjutan
yang merupakan bentuk dari pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) dengan mengacu pada
regulasi yang sudah ada, termasuk di antaranya adalah
Undang- Undang Perusahaan Terbatas Nomor 40 Tahun
2007. Dalam menjalankan program Keberlanjutan,
Perusahaan fokus pada 4 (empat) bidang utama, yaitu
sosial-ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan dan
konsumen.
Bagi Perusahaan, tujuan program CSR adalah
mewujudkan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
Perusahaan itu sendiri, komunitas setempat, dan
masyarakat pada umumnya.
Bidang Lingkungan
Perusahaan memiliki perhatian terhadap masalah
lingkungan, terutama terkait pencemaran lingkungan,
Throughout 2016, we continued modernization of
information technology that has been started since 2014,
to develop a new application infrastructure, including
mobile entry then in 2015 created the mobile collection
and mobile apps is still a mainstay of the Company and
will continue to be developed.
In addition to the IT function to support the Company’s
operations, the implementation of such a high standard
is also a reference standard operating procedures to
avoid the impact of natural disasters, such as floods
and fires, or damage to the system of continuity of
information technology systems.
Going forward, we will continue the whole plan programs
and IT investments has been included in the Company’s
strategic initiatives, in which 80% need the support of
information technology systems.
Program of Corporate Social Responsibility
The company has been running a sustainability program
which is a form of implementation of corporate social
responsibility (CSR) with reference to the existing
regulations, including Limited Company is the Law No.
40 of 2007. In executing the program sustainability, the
company focuses on four (4) main areas, namely socio-
economic, environmental, labor and consumers.
For the Company, the purpose of the CSR program is
to realize sustainable economic development, so as
to improve the quality of life and environment that are
beneficial to the Company itself, the local community
and society in general.
Environmental field
The company’s attention to environmental issues,
especially related to environmental pollution,
pelestarian, dan pemeliharaan lingkungan. Melalui
berbagai kebijakan yang berwawasan lingkungan,
Perusahaan mewajibkan setiap tempat bekerja menjaga
kebersihan ruangan dan lingkungan kerja selalu
dimonitor secara periodik, penggunaan alat-alat dan
sarana kerja yang ramah lingkungan, serta menerapkan
kebijakan penghematan energi.
Kami secara kontinu melakukan penilaian atas kondisi
kebersihan dan ketertiban ruang kerja pada tingkat
divisi. Kami percaya, hal ini mampu memberikan motivasi
bagi karyawan untuk selalu menjaga dan memelihara
lingkungan di sekitarnya dengan lebih baik.
Perusahaan juga melakukan kerja sama dengan
organisasi kemasyarakatan untuk bersama-sama
memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan
pentingnya lingkungan yang tertib dan sehat.
Bersama induk perusahaan, Perusahaan melakukan
kegiatan yang berbasis Go Green atau menciptakan
suasana dan lingkungan kantor yang lebih hijau serta
lebih hemat energi.
Bidang Sosial
Perusahaan aktif memberikan bantuan bagi korban
bencana alam di Indonesia. Kami juga bekerja sama
dengan yayasan sosial Kasih Abadi Untuk Mentawai
untuk menunjang kegiatan dan membantu anak-anak
dari korban tsunami di pulau Mentawai.
Untuk mendukung pendidikan, Perusahaan memberikan
bantuan dana untuk beasiswa dan bantuan alat-alat
penunjang sekolah, terutama bagi siswa berprestasi
yang telah dilakukan sejak tahun 2009.
Bidang Ketenagakerjaan
Perusahaan telah menetapkan kebijakan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja. Kebijakan tersebut
diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari
kegiatan usaha Perusahaan, namun mendorong
terciptanya lingkungan kerja yang sehat, aman, dan
nyaman bagi karyawan.
conservation, and preservation of the environment.
Through a variety of environmentally sound policies, the
Company requires each place of work maintaining the
cleanliness of the room and the working environment is
always monitored periodically, use of tools and working
facilities that are environmentally friendly, as well as
implementing energy saving policies.
We continuously assess the condition of cleanliness and
order office at the division level. We believe, it is able
to provide motivation for employees to maintain and
preserve the environment around it better.
The company is also working with community
organizations to work together to educate the public
about the importance of an orderly and healthy
environment.
Together with its parent company, the Company made
based activities Go Green or create an atmosphere and
greener office environment and more energy-efficient.
Social Affairs
The company is actively providing assistance to victims
of natural disasters in Indonesia. We also cooperate with
the charitable foundation Kasih Abadi For Mentawai to
support the activities and help the children of victims of
the tsunami in the Mentawai islands.
To support education, the Company provides funds for
scholarships and school supporting tools, especially
for high achieving students that have been made since
2009.
Employment field
The Company has established a policy regarding health
and safety. The policy is expected to reduce the negative
impact of the Company’s operations, but it encourages
a healthy work environment, safe, and convenient for
employees.
72
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Untuk itu, Perusahaan melakukan berbagai langkah,
di antaranya memberikan kesempatan yang sama
bagi seluruh karyawan dalam hal pelatihan dan
pengembangan karir, menyediakan tempat, fasilitas, dan
sarana kerja yang baik, serta melakukan pemeriksaan
kebersihan dan kesehatan di lingkungan kerja secara
periodik.
Bidang Tanggung Jawab Konsumen
Terkait tanggung jawab terhadap konsumen,
Perusahaan telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk
memberdayakan konsumen, antara lain dengan
• menyediakan sarana dan prasarana yang
memungkinkan calon konsumen atau konsumen
untuk mengetahui dan memahami produk layanan
Perusahaan;
• menyediakanjaringanusahayangmudahdijangkau
oleh konsumen; dan
• menyediakansistempengaduankonsumen.
Perusahaan juga melengkapi layanan pengaduan
konsumen melalui Customer Service yang ada di setiap
kantor Cabang, layanan ‘Halo BCA’, e-mail customer_
Kami percaya, layanan penunjang ini sangat membantu
BCA Finance untuk melakukan evaluasi atas kinerja
pelayanannya.
Secara ringkas, program ini kami sajikan dalam bagian
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Laporan
Tahunan ini.
Penghargaan
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah memperoleh
penghargaan dari sejumlah lembaga kredibel, terkait
dengan sejumlah pencapaian kinerja. Di antara
penghargaan tersebut adalah:
Therefore, the Company has taken various steps,
including providing equal opportunities for all employees
in terms of training and career development, providing
premises, facilities and working facilities, as well as
hygiene and health inspection in the work environment
periodically.
Field of Consumer Responsibility
Related to the responsibility towards the consumer,
the Company has implemented various initiatives to
empower consumers, among others:
• providetheinfrastructurethatenablesprospective
customers or consumers to know and understand
the Company’s products to services;
• providingbusinessnetworkthatiseasilyaccessible
by the consumer; and
• providingconsumercomplaintsystem.
The Company also completed the service consumer
complaints through Customer Service in each branch
office, the services ‘Halo BCA’, customer_care@
bcafinance.co.id e-mail.
We believe, the service was very helpful support BCA
Finance to conduct an evaluation of the performance of
his ministry.
In summary, we present this program in Corporate Social
Responsibility section in this Annual Report.
Appreciation
Throughout 2016, the Company has received an award
from a number of credible institutions, linked to a number
of target achievement. Among these awards are:
KeteranganNo.
TOP BRAND majalah marketing
Warta Ekonomi
Warta Ekonomi
Frost & Sullivan Award
APPI Awards-Asosiasi Perusahaan
Pembiayaan Indonesia (APPI)
APPI Awards-Asosiasi Perusahaan
Pembiayaan Indonesia (APPI)
Majalah Infobank
Contact Center Service Excellence
Award
Frontier Group
Indonesia Service Quality Award
Majalah Infobank
Economic Review
Majalah Infobank
SWANETWORK
Warta Ekonomi
Majalah Investor
Kompas Group
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
TOP 4 Wheels Automotive Leasing Company
TOP 3 best Customer Choice, TOP best
consumer satisfaction : the best company
image
TOP 3 best Customer Choice, TOP best
consumer satisfaction : top 3 indonesian
customer choice
Indonesia Automotive Finance Company of
The Year
TOP 5 Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2015
Juara 1 Perusahaan Pembiayaan Terbaik
Infobank Award-No.2 Digital Brand Award
Automotive Financing
Corporate Image Award-4 Wheels Leasing
Category : Financing Autimotive 4W
Peringkat 1 Multifinance kategori asset
Rp 5T-Rp 10T
Indonesia Multifinance Award 2016 (TOP 7 BIG
Multifinance, 4th Multifinance, 2nd Marketing,
3rd IT)
Kinerja “Sangat Bagus” tahun 2016
Indonesia Customer Satisfaction Award 2016
Financial Performance Perusahaan
Pembiayaan Asset > 5T
TOP CEO Multifinance
The Best Operation Excellence
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Jan-16
Mar-16
Apr-16
Mei-16
Jun-16
Jul-16
Agust-16
Sep-16
Okt-16
Nov-16
Nov-16
Nov-16
Pencapaian
2016
Tanggal
74
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Prospek Usaha 2017
Peluang Usaha
Sejumlah dinamika yang dihadapi oleh Perusahaan
tahun 2016 lalu diperkirakan akan masih membayangi
di tahun 2017, di antaranya adalah dampak kebijakan
pemerintah atas penyesuaian besaran uang muka
dan tarif surat-surat kendaraan bermotor. Pembatasan
insentif kepada pihak ketiga juga menjadi tantangan
yang bisa merubah peta persaingan pembiayaan di
tahun 2017.
Sementara itu, pemerintah menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2017 dengan
menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%,
dengan asumsi inflasi di bawah 2%.
Perkembangan selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan
ekonomi Indonesia tercatat rata- rata sebesar 5%.
Pendapatan per kapita Indonesia juga terus bertumbuh
dan diharapkan akan mencapai hingga USD 3.500-USD
3.900 di tahun 2017.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dalam APBN 2017
pemerintah ditargetkan sebesar Rp13.700 per Dolar AS,
menguat dari target di tahun 2016 sebesar Rp 14.000
per Dolar AS.Hal ini dapat berpengaruh terhadap harga
jual kendaraan bermotor yang tetap tinggi, mengingat
banyaknya bahan baku kendaraan yang masih impor.
Suku bunga perbankan ditahun 2017 diperkirakan akan
stabil di semester pertama, namun beberapa analisa
memprediksikan suku bunga bisa bergerak naik pada
semester kedua. Kami berharap kondisi ini dapat
diantisipasi dengan tepat sehingga kinerja perusahaan
dapat tetap terjaga dengan baik.
Pemerintahan saat ini berinisiatif untuk mempercepat
pembangunan infrastruktur, untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek,
menengah dan panjang sehingga akan memberikan
dampak signifikan bagi industri pembiayaan.
Prospects in Year 2017
Business opportunities
Some dynamics faced by the Company in 2016 is
predicted will still happening in 2017, such the impact
of government policies on adjusting the amount of
advances and letters of tariff motor vehicle. Restrictions
limitation of incentives to third parties is also become a
challenge that could change the competitive mapping of
financing business in 2017.
Meanwhile, the government established the State
Budget 2017 with an economic growth target at 5.1% with
assuming inflation below 2%.
Over the past 10 years, the developing of economic
growth in Indonesia recorded an average of 5%.
Indonesia’s per capita income is also growing and is
expected to reach up to USD 3,500 to USD 3,900 in
2017.
The rupiah exchange rate against the US dollar on a
State Budget 2017 is targeted at Rp13.700 per US dollar,
strengthen compared to the target in 2016 at Rp 14,000
per dollar. This can affect the selling price of motor
vehicles remained high, considering the number of raw
materials vehicle that is still imported.
Bank interest rates in the year 2017 are predicted to be
stable in the first semester, but some analysis predicts
that interest rates could move up in the second half.
We expect these conditions can be anticipated exactly
so that the company’s performance can be maintained
properly.
The current government is initiative to accelerate the
development of infrastructure to support economic
growth in the short, medium and long term so it will
provide a significant impact on the finance industry.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh
segmen kelas menengah Indonesia yang terus
mengalami pertumbuhan, di mana hampir setengah dari
jumlah populasi Indonesia berada pada usia produktif
dan sekitar 46% telah memiliki pekerjaan.
Mengingat sekitar 65%-70% pembelian kendaraan
bermotor di Indonesia masih dilakukan melalui
pembiayaan kredit, maka pembiayaan otomotif tetap
akan menjadi mesin pendorong penjualan kendaraan
bermotor, yang tentunya didorong oleh kondisi
perekonomian yang kondusif.
Padatahun 2017,pertumbuhan penjualan mobil
diharapkan meningkat di angka 1,2 juta unit. Sedangkan
kontribusi penjualan mobil murah atau Low Cost Green
Car (LCGC) diperkirakan akan memberikan kontribusi
yang semakin signifikan di tahun 2017. Namun, proyeksi
penjualan tersebut tentunya dapat berubah dengan
berjalannya waktu tergantung perkembangan ekonomi
yang terjadi selama tahun ini.
Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian
dan industri otomotif yang terjadi saat ini, Perusahaan
menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sekitar
8% di tahun 2017, termasuk pembiayaan kendaraan
bermotor baru dan bekas. Kami juga akan memantau
perkembangan pasar dan melakukan penyesuaian
target apabila diperlukan seiring perkembangan pasar
otomotif di masa mendatang.
Tantangan
Regulasi pembatasan insentif menjadi tantangan dan
tanda tanya terbesar mengenai peta persaingan antar
perusahaan pembiayaan di samping regulasi-regulasi
lainnya yang masih ditunggu. Di samping itu tantangan
untuk dapat mengelola NPF dengan baik masih menjadi
pekerjaan lanjutan mengingat situasi perekonomian
yang diperkirakan belum beranjak jauh dari situasi
sebelum ini.
Projected economic growth was also driven by the
Indonesian middle class segment that continues to grow,
which half of Indonesia’s population is in the productive
age and about 46% have had a job.
Considering about 65% -70% of motor vehicle purchases
in Indonesia are still done through credit financing, the
auto financing will continue to be the engine driving the
motor vehicle sales, which certainly supported by stable
and good economic conditions.
In 2017, car sales growth is expected to increase at the
rate of 1.2 million units. While the car’s sales contribution
or Low Cost Green Car (LCGC) is expected to contribute
more significantly in 2017. However, the projected
sales can certainly change depending on economic
developments that occurred during the year.
Consider the economic conditions and the automotive
industry in recent time, the Company is targeting growth
about 8% of new financing in 2017, including financing
for new and used motor vehicles. We will also monitoring
the market developments and make a target adjustments
if it is necessary to the automotive market in the future.
Challenge
Regulatory restrictions on the incentive are a challenge
and become the biggest question mark on a map of the
competition between the finance company and another
regulations are still awaited. Beside that, the challenge
to be able to manage the NPF well is still become
the advanced work since the economic situation has
predicted not moved away from this recent situation.
76
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tantangan internal yang dihadapi Perusahaan saat ini
adalah bagaimana mengelola rasio biaya terhadap
pendapatan yang cenderung mengalami peningkatan,
dan atas hal ini Perusahaan sedang menerapkan strategi
untuk memperkuat pendapatan Perusahaan disamping
terus berusaha meningkatkan efisiensi operasional.
Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS
diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2017. Potensi
depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS tentunya dapat
menyebabkan harga jual kendaraan bermotor terus
meningkat, sehingga berdampak terhadap daya beli
masyarakat dan menurunkan permintaan kendaraan.
Risiko
Sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan, secara
umum risiko yang melekat pada Perusahaan adalah
risiko NPF dan likuiditas. Kondisi suku bunga yang
relatif cukup tinggi dan harga komoditas masih lemah
dan fluktuatif, tentunya berdampak terhadap penurunan
daya beli masyarakat dalam jangka pendek sehingga
berpotensi meningkatkan NPF. Dengan pengelolaan
kualitas aset secara baik dan hati- hati, serta proses
underwriting yang lebih ketat, dan didukung sistem
penagihan yang lebih baik, terbukti sukses meredam
peningkatan NPF Perusahaan di tahun 2016.
Tingkat likuiditas merupakan hal yang sangat penting
bagi bisnis Perusahaan. Perusahaan pembiayaan sangat
tergantung pada perbankan dan pasar modal dalam
hal aktivitas pendanaannya. Oleh karena itu, seperti
yang telah kami lakukan di tahun 2016, Perusahaan
akan melanjutkan upaya diversifikasi pendanaan
secara optimal dan kompetitif di tahun 2017. Dengan
tetap menjaga peringkat di AAA, kami berharap untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan
penerbitan obligasi di pasar modal, pinjaman sindikasi
luar negeri, serta pinjaman bank dalam negeri maupun
aktivitas pendanaan lainnya.
Internal challenges faced by the Company today is
how to manage the cost to income ratio, which tends
to increase, and considering on this, the Company is
implementing a strategy to strengthen the Company’s
revenue while continuing to improve operational
efficiency.
Fluctuations in the value of the rupiah against the US
dollar are expected to continue in 2017. The potential
depreciation of the Rupiah against the US dollar of course
can lead to the selling price of motor vehicles continues
to increase, so the impact on people’s purchasing power
and reduce demand for the vehicle.
Risk
As a financial services provider, generally the risks that
inherent in the Company are NPF and liquidity risks.
Interest rates that relatively high and commodity prices
that remain weak and volatile, of course, have an impact
on purchasing power decline in short term, potentially
increasing NPF. With proper asset quality management,
as well as more stringent underwriting process, better
billing system support, the Company managed to
dampen the NPF increase in 2016.
Liquidity level is very important for our business.
Financing company is highly dependent on banking and
capital markets in terms of financing activity. Therefore,
as we have done in 2016, the Company will continue
its efforts to optimally funding diversified and stay
competitive in 2017. In keeping with the AAA ratings,
we hope to obtain maximum results in issuing bonds
in the capital market, abroad syndicated loan, as well as
domestic bank loans and other financing activities.
Rencana Strategi Utama 2017
Dengan mempertimbangkan berbagai peluang,
tantangan dan risiko sebagaimana diuraikan di atas,
maka Perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi
untuk mempertahankan keberadaannya di pasar, serta
agar dapat melayani basis jumlah pelanggan yang
mencapai sekitar 480 ribu pelanggan aktif. Oleh karena
itu, Perusahaan mendefinisikan strategi korporasi
di tahun 2017 melalui 3 value yaitu: “Fighting Spirit,
Teamwork & Creativity”. Melalui ketiga value tersebut,
penerapan strategi yang ditetapkan Perusahaan
disosialisasikan kepada semua lini manajer dan
karyawan.
Strategi utama yang akan dilakukan Perusahaan di
tahun 2017, yaitu:
Peningkatan Pendapatan Perusahaan Melalui
Penguatan SDM di Bidang Pemasaran Pembiayaan
Upaya peningkatan efisiensi operasional perusahaan
dibarengi dengan upaya penguatan tenaga pemasaran
dengan tujuan memperbesar pasar pembiayaan yang
bisa diraih sehingga dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan secara signifikan. Hal ini terutama untuk
menjawab tantangan rasio biaya operasional perusahaan
yang mengalami kecenderungan kenaikan dalam
beberapa tahun terakhir, yang berikutnya dimaksudkan
untuk meningkatkan laba perusahaan. Pada akhirnya
diharapkan manfaat yang cukup berarti dapat dinikmati
oleh stakeholders khususnya pemegang saham dan
karyawan berupa peningkatan kesejahteraan.
Peningkatan Kualitas Hubungan dan Berusaha
Memberikan Nilai Terbaik bagi Para Pemangku
Kepentingan Perusahaan
BCA Finance percaya bahwa hubungan yang erat
dengan para pemangku kepentingan termasuk mitra
usaha, investor, konsumen dan pemangku kepentingan
lainnya merupakan salah satu kunci kesuksesan
Perusahaan.
Key Strategy Plan 2017
Taking into account the wide range of opportunities,
challenges and risks described above, the Company has
prepared a number of strategies to keep its presence
in the market, and in order to serve the base number
of customers reaching about 480 thousand active
customers. Therefore, the Company defines corporate
strategy in 2017 through three values namely: “Fighting
Spirit, Teamwork and Creativity”. Through these three
values, strategy implementation that determined by
the Company disseminated to all line managers and
employees.
The main strategy which will be made by the Company
in 2017, namely:
Increase the Company’s Revenue Through Human
Resources Strengthening in Financing Marketing
Efforts to improve operational efficiencies coupled
with efforts to strengthen the sales force to enlarging
financial markets can be achieved so as to increase its
income significantly. It’s done to meet the challenges of
Company’s operating cost ratio which experiencing a
trend of rising in recent years, the next one is intended
to increase its profit. In the end, the expected benefits
are significant enough to be enjoyed by stakeholders,
particularly shareholders and employees in the form of
increased welfare.
Improving the Quality of Relationships and Putting
Effort to Provide Best Value for the Stakeholders
BCA Finance believes that a close relationship with
stakeholders including business partners, investors,
consumers and other stakeholders is one key to the
success of the Company.
78
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan para
pemangku kepentingan, BCA Finance akan melakukan
berbagai program dan kegiatan yang memungkinkan
terjalinnya komunikasi secara aktif antara para
pemangku kepentingan dengan Perusahaan. Selain
itu, program-program yang disiapkan Perusahaan
diharapkan juga akan memberikan peluang bagi para
pemangku kepentingan untuk meningkatkan kinerja
para pemangku kepentingan Perusahaan sehingga
kesejahteraan para pemangku kepentingan Perusahaan
juga akan semakin meningkat. Program-program yang
akan dilaksanakan antara lain kemitraan dengan para
dealer dan mitra usaha Perusahaan lainnya, mendorong
dan memberikan fasilitas bagi kegiatan masyarakat dan
program lainnya.
Komitmen Pelayanan Optimal Terhadap Konsumen
Perusahaan menyadari bahwa komitmen terhadap
konsumen merupakan suatu bentuk keunggulan yang
dapat diperjuangkan dan dipertahankan. Untuk itu, BCA
Finance akan terus berusaha meningkatkan pelayanan
secara optimal kepada para konsumen, baik dengan
meningkatkan kualitas infrastruktur pelayanan pada
jaringan usaha kami maupun dengan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dengan memberikan
pelayanan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan
dan harapan konsumen, maka diharapkan akan
memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen kami,
sehingga BCA Finance dapat menjadi penyedia layanan
jasa keuangan yang dapat diandalkan dan menjadi mitra
utama dan mitra setia konsumen sepanjang masa.
Penerapan Manajemen Risiko yang Seimbang
Perusahaan terus bergerak melalui berbagai strategi
pengembangan di berbagai bidang, dengan semakin
berkembangnya kegiatan Perusahaan maka manajemen
risiko menjadi hal yang sangat penting apalagi karena
kegiatan usaha Perusahaan adalah pelayanan jasa
keuangan. Agar risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan
tetap terjaga, Perusahaan secara konsisten dan terus
menerus akan meningkatkan kualitas manajemen risiko,
baik dari sisi sistem maupun sumber daya manusia.
Dengan terus ditingkatkannya kualitas manajemen
risiko Perusahaan dan tetap diimbangi dengan
To improve the quality of relationships with stakeholders,
BCA Finance will perform a variety of programs
and activities that allow the establishment of active
communication between stakeholders in the Company.
In addition, the programs prepared by the Company are
also expected to provide an opportunity for stakeholders
to improve the stakeholders’ performance so that the
welfare of stakeholders will also increase. The programs
that will be implemented include partnerships with
dealers and other Company’s business partners,
encourage and provide facilities for community activities
and other programs.
Optimal Care Commitment Toward Consumers
The company realizes that the commitment to
consumers is a form of excellence that can be fought for
and defended. To that end, BCA Finance will continue
to increase optimal service to consumers, either by
improving the quality of service infrastructure in our
business network also by improving the quality of human
resources. By providing maximum service in accordance
with the needs and expectations of consumers, it is
expected that will give satisfaction to all our customers,
so that BCA Finance can be a financial services provider
that is reliable as well as main and loyal partners for
customers of all time.
Balance Risk Management Implementation
The Company continues to move through various
development strategies in numerous fields, broader
business activitities makes risk management becomes
very important especially because the Company is
engaged in financial services. In order to maintain risks
faced by the Company, we consistently and continuously
increase the quality of risk management, both in terms
of systems and human resources. By continuously
upgrading the quality of our risk management and remain
balance through precautionary principle implementation,
it is expected to be able to reduce the risk level faced by
penerapan prinsip kehati-hatian maka diharapkan akan
dapat menekan tingkat risiko yang dihadapi Perusahaan
yang pada akhirnya akan mendukung keberlangsungan
bisnis Perusahaan.
Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Dalam
Kegiatan Operasional Perusahaan
Perusahaan akan terus melakukan peningkatan
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional
sehingga akan dapat meningkatkan pelayanan kepada
konsumen, dealer, dan mitra kerja, serta terjaga pada
tingkat kualitas kredit yang sudah direncanakan.
Peningkatkan ini akan dilakukan di antaranya dengan
melakukan peningkatan sistem informasi teknologi dan
sistem operasional lainnya.
Menjalankan Komunikasi dan Koordinasi yang Terarah
Dalam menyikapi perkembangan bisnis, Perusahaan
senantiasa memantau dan menyesuaikan diri dengan
perkembangan yang ada dengan fleksibel dan tetap
menjaga prinsip kehati-hatian serta melanjutkan strategi
yang dipandang efektif.
Pembinaan komunikasi dan koordinasi yang baik adalah
salah satu konsistensi yang dilakukan Perusahaan
dalam rangka keberlangsungan usaha dan menciptakan
nilai terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.
Perubahan Komposisi Anggota Direksi
Pada tahun 2016, terjadi perubahan pada komposisi
Direksi. Anggota Direksi yang sebelumnya berjumlah 4
(empat) orang, kini berjumlah 5 (lima) orang. Perubahan
komposisi ini diharapkan mampu meningkatkan
kinerja Direksi secara maksimal dalam memimpin dan
mengelola jalannya Perusahaan. Adapun susunan
Direksi sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan
Tahunan ini adalah sebagai berikut:
• RoniHaslim:PresidenDirektur
• PetrusSantosoKarim:Direktur
• AmirdinHalim:Direktur
• DavidPangestu:Direktur
• LimHandoyo:Direktur
the Company, which in turn will support the continuity of
our business.
Improving the Effectiveness and Efficiency in
Operations
The company will continue to increase effectivity and
efficiency in operational activities that will be able to
improve service to consumers, dealers and partners, and
stable at the credit quality level that already planned.
Upgrading information technology systems and other
operating systems will make this improvement.
Running Focused Communication and Coordination
In addressing the business development, the Company
is continuously monitoring and adjusting to any situation
flexibly and maintaining their principles of prudence as
well as continuing the effective strategy.
Fostering communication and coordination is one of
the Company’s consistencies in the context of business
continuity and create the best value for all stakeholders.
Changes in Composition of Board of DirectorsIn 2016, there is a change in the composition of the
Board of Directors. Previously, members of the Board
consist of 4 (four) and now 5 (five) people. This change
in the composition is expected to increase the maximum
performance of the Board of Directors in leading
and managing the operations of the Company. The
composition of the Board of Directors until the date of
publication of this Annual Report are as follows:
• RoniHaslim:PresidentDirector
• PetrusSantosoKarim:Director
• AmirdinHalim:Director
• DavidPangestu:Director
• LimHandoyo:Director
80
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Apresiasi bagi Pemangku Kepentingan
Atas nama segenap jajaran Direksi, kami menyampaikan
terima kasih kepada para pemegang saham yang
telah memberikan kepercayaan atas pengelolaan
Perusahaan. Penghargaan yang setinggi-tingginya juga
kami sampaikan kepada jajaran manajemen dan seluruh
karyawan yang telah bekerja keras, bahu-membahu,
serta berdedikasi dalam mewujudkan visi dan misi
Perusahaan. Kami juga mengucapkan terima kasih
atas arahan dan dukungan dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Indonesia, Bursa Efek Indonesia, serta regulator lainnya,
sehingga seluruh kegiatan operasional Perusahaan
dapat berjalan dengan baik. Akhirnya, kami memberikan
penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh rekanan
dealer dan showroom dan konsumen BCA Finance yang
setia dan menaruh kepercayaan kepada kami. Kepada
mitra usaha dan pemangku kepentingan lainnya, kami
juga menyampaikan terima kasih atas dukungan kepada
Perusahaan selama ini. Semoga semua pencapaian ini
memberikan manfaat bagi semua pihak, serta memberi
motivasi bagi kami untuk terus berkarya dan berinovasi.
Appreciation to Stakeholders
On behalf of the entire Board of Directors, we would like
to thank the shareholders who have given confidence in
the management of the Company. Highest appreciation
also go to the management and all employees who
have worked hard, shoulder to shoulder, as well as
dedicated in realizing the Company’s vision and mission.
We also thank you for the guidance and support of the
Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the
Financial Services Authority, Bank Indonesia, Indonesia
Stock Exchange, and other regulators, so that all of the
Company’s operation can be run well. Finally, we give
the highest appreciation to all dealer and showroom
partners as well as BCA Finance loyal consumers
who put their trust in us. To business partners and
other stakeholders, we also express gratitude for the
support to the Company over the years. Hopefully all
these achievements benefit all parties, as well as give
motivation for us to continue working and innovating.
Jakarta, April 2017
PT BCA Finance
Roni HaslimDirektur UtamaPresident Director
8382
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
8584
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Identitas PerusahaanCompany’s Identity
Nama Perusahaan / Company name :
Bidang usaha / Line of Business :
Kepemilikan / Ownership :
Tanggal Pendirian / Date of Establishment :
Dasar Hukum Pendirian /
Legal Basis of Establishment :
Modal Dasar / Authorized Capital :
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Issued and Paid-Up Capital :
Kantor Pusat / Head Office :
Telepon / Telephone :
Faksimili / Facsimile :
Call Center / Call Center :
Website / Website :
Email / Email :
Jaringan Usaha / Branch :
Jumlah Karyawan / Number of employees :
PT BCA Finance
Pembiayaan
Financing
PT BCA, Tbk.
7 Maret 1981
Akta No. 41 tanggal 7 Maret 1981, dibuat di hadapan
Notaris Winanto Wiryomartani, S.H dan telah
memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. C2-7324.HT.01.01.TH.83 (No Akta 41)
pendiriannya pada tanggal 7 Maret 1981.
March 7th 1981 Legal Basis of Establishment: Deed No. 41
dated March 7th 1981, executed before Notary Winanto
Wiryomartani, S.H and approved by Minister of Justice
by virtue of his Approval No. C2-7324.HT.01.01.TH.83
(Deed No. 41), dated March 7th 1981
Rp500.000.000
Rp200.000.000
Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2
Jl. Metro Pondok Indah No. 10 Jakarta 12310
021-29973100
021-29973200
Halo BCA 15008
www.bcafinance.co.id
61 jaringan usaha di 54 kota besar
61 branches in 54 cities
2.781 orang
2.781 people
8786
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
PT BCA Finance berdiri pada tahun 1981 dengan nama
PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML).
Pada awal berdirinya, pemegang saham Perusahaan
adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing
Corporation. Saat itu, Perusahaan masih memfokuskan
usaha pada pembiayaan komersial, seperti pembiayaan
mesin-mesin produksi, alat berat dan transportasi.
Pada tahun 2001, terdapat perubahan kepemilikan
saham, dimana PT Bank Central Asia, Tbk. menjadi
pemegang saham mayoritas, serta perubahan fokus
usaha menjadi pembiayaan kendaraan bermotor,
khususnya roda empat atau lebih, kemudian diikuti
dengan perubahan nama dari PT Central Sari
Metropolitan Leasing Corporation (CSML) menjadi PT
Central Sari Finance (CSF). Hingga akhirnya, sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No.C-08091 HT.01.04.
TH.2005, maka per tanggal 28 Maret 2005 PT Central
Sari Finance berubah nama menjadi PT BCA Finance.
PT BCA Finance was established in 1981 under the name
of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation
(CSML). Initially, PT Bank Central Asia and Japan Leasing
Corporation were the Company’s shareholders. At
that time, the Company was focusing its business on
commercial finance, such as financing for production
machines, heavy equipments, and transportation.
There were several changes happened in 2001, such
as share ownership change in which PT Bank Central
Asia, Tbk became the major shareholders; a change
of business focus to four or more wheeled vehicles
financing, and followed by name changing from PT
Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML)
to PT Central Sari Finance (CSF) before finally changed
its name to PT BCA Finance on March 28th, 2005 in
accordance with Decision Letter of Minister of Laws and
Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-08091
HT.01.04.TH.2005.
Sekilas PerusahaanCompany In Brief
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 441/KMK.017/1995 tanggal 14
September 1995 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. KEP-034/KM.5/2006 tanggal 20
Februari 2006, Perusahaan memperoleh pembaharuan
terkait izin usaha dalam bidang usaha lembaga
pembiayaan sehingga Perusahaan dapat melakukan
kegiatan usaha sebagai lembaga pembiayaan yang
meliputi pembiayaan konsumen, kegiatan sewa guna
usaha, anjak piutang, dan usaha kartu kredit.
Seiring waktu berjalan, PT BCA Finance pun semakin
tumbuh dan berkembang. Hal ini tercermin dari
meningkatnya jumlah pelepasan pembiayaan baru
dan total aset kelolaan secara signifikan. Puncaknya
adalah pada tahun 2013, dimana Perusahaan mencatat
pertumbuhan hampir 10 kali lipat. Prestasi ini tidak
terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh
Perusahaan induk kami yaitu PT Bank Central Asia, Tbk.
Dalam bidang pembiayaan, sampai dengan saat ini
Perusahaan masih tetap fokus di sektor pembiayaan
mobil. Dari waktu ke waktu Perusahaan berupaya secara
terus menerus untuk meningkatkan pangsa pasarnya,
baik dengan penerapan strategi yang tepat, melakukan
ekspansi pembukaan cabang-cabang baru maupun
dengan memberikan pelayanan terbaik kepada para
pelanggannya. Sampai dengan Desember 2016,
Perusahaan telah memiliki 64 jaringan usaha yang
sudah tersebar di 54 kota besar dan 34 provinsi di
seluruh Indonesia.
According to Decision Letter of Minister of Finance Republic
of Indonesia No. 441/KMK.017/1995 dated September 14th,
1995 and Decision Letter of Minister of Finance Republic
of Indonesia No.KEP-034/KM.5.2006 dated February
20th, 2006, as the Company obtained a business license
renewal as a multi finance allowing the Company to tap
into financing businesses comprising consumer finance,
leasing, factoring as well as credit card businesses.
Along the time, PT BCA Finance has been gradually
developing and growing, as indicated by the number
of new financing distribution and total managed assets
that have increased significantly. One of the best
achievements was in 2013, when the Company recorded
its growth by almost ten times. This achievement is
inseparable from the full support given by our holding
company, PT Bank Central Asia, Tbk.
Now days, the car financing sector remains the
Company’s core business. The Company strives to
continually improve its market share by implementing
an appropriate strategy, expanding new branches, and
providing the best customer services. As of December
2016, 64 business networks were recorded on location
of 54 cities and 34 provinces across Indonesia.
8988
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Seperti tercantum dalam anggaran dasar, maksud dan
tujuan usaha Perusahaan adalah untuk melakukan
usaha dalam bidang lembaga pembiayaan dengan
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
• Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan untuk
barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan
untuk aktivitas usaha/ investasi, rehabilitasi,
modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat usaha/
investasi yang diberikan kepada debitur dalam
jangka waktu lebih dari dua tahun.
• PembiayaanModalKerjaadalahpembiayaanuntuk
memenuhi kebutuhan pengeluaran-pengeluaran
yang habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur
dan merupakan pembiayaan dengan jangka waktu
paling lama dua tahun.
• Pembiayaan Multiguna adalah pembiayaan untuk
pengadaan barang dan/atau jasa yang diperlukan
oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan bukan
untuk keperluan usaha (aktivitas produktif) dalam
jangka waktu yang diperjanjikan.
• UsahalainseijinOJK.
• Operating lease/ fee based.
BCA Finance telah memperoleh ijin lima kegiatan
usaha di atas dari Otoritas Jasa Keuangan sesuai
dengan POJK nomor 29/POJK.05/2014. Dua kategori
produk unggulan BCA Finance berupa pembiayaan
konsumen meliputi CS Mobil Baru dan Bekas; dan Kredit
Kendaraan Bermotor BCA (KKB BCA). CS Mobil Baru dan
Bekas merupakan produk pembiayaan yang hadir untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan channel dari
showroom dan dealer, sedangkan KKB BCA dengan
channel dari nasabah Bank BCA. Kedua produk tersebut
menawarkan tenor pembiayaan hingga enam tahun,
serta keleluasaan dalam mengatur cara bayar maupun
beban angsuran.
As mentioned in the Article of Association, Company’s
purpose and objective, is to do business as the financing
institution through the following activities :
• Investment Financing: for capital goods includes
needed service to do business/investment,
rehabilitation, modernization, expansion as well as
relocation for more than two years period
• Capital Financing: to pay expenses of one cycle
business activity within two years period maximum
• Multi Financing: financing for consumptiongoods/
service procurement that utilizes certain term as
committed.
• OtherbusinessaccordingtoOJK’spermission
• Operatinglease/feebased
BCA Finance has secured financing license of five
business fields above from Financial Services Authority
of Indonesia (OJK), according to POJK Number 29/
POJK.05/2014. Two best products of BCA’s consumer
finance are CS New and Used Cars and BCA Motor
Vehicle Credit (KKB BCA). CS New and Used Cars
are products that offered to fulfill customers’ needs
through showroom and dealer channels, while KKB
BCA is maximizing BCA customers’ channels. Those
two products are offering payment period up to six
years, which also allows customers to manage their own
installment and payment method options accordingly.
Bidang UsahaLine of Business
Dalam kegiatan usaha yang dijalankan, BCA Finance
senantiasa melakukan peningkatan kualitas produk dan
layanan kepada konsumen. Peningkatan ini ditujukan
agar BCA Finance senantiasa memiliki daya saing tinggi
di industri pembiayaan. Untuk itu, selain pembiayan
konsumen, kami juga menawarkan sewa guna usaha
dan anjak piutang. Sewa guna usaha menawarkan
pengadaan kebutuhan produk antara lain berupa
kendaraan bermotor, mesin, peralatan berat, maupun
tanah dan bangunan. Sementara anjak piutang adalah
pembiayaan piutang.
In the lines of business BCA Finance is engaged in,
the Company consistently improves the quality of its
products and services to its customers. This improvement
is intended to render BCA Finance competitive in the
financing industry at all times. Accordingly, in addition to
consumer financing, the Company also provides leasing
and factoring facility. Leasing facility for procurement
needs such as vehicles, machines, heavy equipment, as
well as land and building. Meanwhile factoring facility is
invoice factoring.
9190
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi
beserta Eksekutif Senior BCA Finance per 31 Desember
2016:
Following is the composition of the Board of
Commissioners and Directors as well as Senior
Executive of BCA Finance as of December 31st, 2016:
Dewan Komisaris / Board Of Directors
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commisioner
Dewan Direksi / Board Of Directors
Presiden Direktur / President Director
Direktur KKB & Corp. Marketing Direktur / KKB & Corp Marketing Director
Direktur Corp Planning, Leasing, People & Finance / Corp. Planning, Leasing, People & Finance Director
Direktur IT, Business Process & Operation / IT, Business Process & Operation
Direktur Corp. Risk, Compliance & Service / Corp. Risk, Compliance & Service Director
Ricki Immanuel
Adhi Gunawan Budirahardjo
Roni Haslim
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo
Jabatan / Position Nama / Name
LEVEL
05
04
03
02
01
KKB & Corp.Marketing Director
Petrus S. Karim
KKBDeputy Director
Herry M.SSteven Lo
Corp. MarketingCredit Deputy
Director
Internal AuditDivision Head
Financial Analysis& Planning DePT Head
CreditSettlement
Head
Rahmat Susanto
Michael Dapto
Used CarDeputy Director
New Car Deputy Director
K.A WibowoSuwandi HalimSuiman Agung
Punto NugrohoCarolina Lukito
Tan Surjanto
President DirectorRoni Haslim
Finance & Accounting
Deputy Director
Robert M.Basri
Corp. Planning, Leasing,People & Finance Director
Amirdin Halim
Leasing & SpecialFinancing Div.Head
Corp. Risk Mgmt. DePT
Head
Legal & Compliance DePT Head
GeneralServices
DePT Head
ProcurementDePT Head
Jabatan / Position Nama / Name
Eksekutif Senior / Senior Executive
Deputy Director New Car Regional I
Deputy Director New Car Regional II
Deputy Director New Car Regional III
Deputy Director Used Car Regional I
Deputy Director Used Car Regional II
Deputy Director Used Car Regional III
Deputy Director Corp. Marketing Credit
Deputy Director Corp. Planning, Secretary and Business Development
Deputy Director Human Resource Management
Deputy Director Finance & Accounting
Deputy Director National Collection
Deputy Director IT & Business Process
Deputy Director National Operation
Deputy Director KKB Regional I
Deputy Director KKB Regional II
Punto Nugroho
Carolina Lukito
Tan Surjanto
Kuntho Adji Wibowo
Suwandi Halim
Suiman Agung
Rahmat Susanto
Bambang Prastyanto
Meivita Andriani
Robert M. Basri
Hendro Utomo
Sukiadi Hartono
Fransiskus Widya A.
Herry Soemantri
Steven Lo
Fransiskus Widya A. Hendro Utomo
Human ResourceManagement
Deputy Director
IT & BusinessProcess
Deputy Director
Meivita Andriani Sukiadi Hartono
Corp. Risk, Compliance& Service Director
Lim Handoyo
Corp. Planning,Secretary & Business
DevelopmentDeputy Director
Rahmat Susanto
NationalOperation
Deputy Director
NationalCollection
Deputy Director
IT, Business Process &Operation Director
David Pangestu
9392
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
9594
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
9796
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Bekerja…
Sendiri…
Menjadi tiada arti tanpa kebersamaan
Berpikir…
Menjadi kosong tanpa hasil nyata
Berkarya…
Menjadi sia-sia tanpa keunggulan
Melayani…
Menjadi hampa tanpa ketulusan
Working…
Alone…
Is nothing without togetherness
Thinking…
Is empty without real result
Creating…
Is useless without excellence
Serving…
Is meaningless without sincerity
Nilai-nilai Perusahaan yang diterapkan adalah FOCUS
yang merupakan singkatan dari:
Nilai Perusahaan
The values of BCA Finance are abbreviated as FOCUS
from :
Corporate Values
Corporate values are basic guidelines of behave and
interact among all Company personnel and also moral
guidelines for all Company personnel in achieving
the mission and vision. The Corporate values play an
important role in institution of work ethic and became
source of inspiration Company’s strategic decision-
making. Through professional business practices and by
implementing the Corporate values are expected that
the Company is able to achieve sustainable growth and
compete fairly with other finance companies.
Nilai-nilai Perusahaan merupakan pedoman dasar
berperilaku dan berinteraksi bagi segenap Insan
Perusahaan serta merupakan panduan moral bagi
segenap Insan Perusahaan dalam mengemban misi
dan mencapai visi Perusahaan. Tata nilai Perusahaan
berperan penting dalam pembentukan etos kerja dan
menjadi sumber inspirasi pengambilan keputusan
strategis Perusahaan. Melalui praktik bisnis yang
profesional dan dengan menerapkan nilai-nilai
Perusahaan diharapkan Perusahaan mampu untuk
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu
bersaing secara sehat dengan perusahaan pembiayaan
lainnya.
F
O U
COrientationto Quality
CustomerFocus
UncompromisedPriority
First-ClassTeamwork
SStriving forExcellence
9998
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
F
O
C
First-Class Teamwork
Mengembangkan kerjasama dengan meyakinkan orang
lain dan mampu untuk menyampaikan informasi dengan
jelas serta menyelesaikan perbedaan pendapat dengan
komunikasi yang terbuka dengan kesadaran bahwa
keberhasilan unit atau organisasi tidak bergantung pada
seseorang saja.
Developing teamwork by convincing other people,
being able to convey information clearly and solving
disagreements with open communications while
realizing that the success of the unit or organization does
not depend on one person only.
Orientation to Quality
Mengidentifikasikan berbagai kondisi yang berdampak
pada kualitas pelayanan dengan menetapkan
standar mutu, melaksanakan perkerjaan berdasarkan
standar tersebut dan meningkatkannya secara
berkesinambungan.
Identifying any conditions that affect the service quality,
by setting quality standards,implementing job based on
those standards and improving them continuously.
Customer Focus
Membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan
serta berupaya untuk memahami kebutuhannya, dan
menyediakan solusi yang dapat memenuhi harapan
pelanggan.
Building and maintaining relationships with customers
and striving to understand their needs, and providing
solutions to meet their expectations.
Teamwork
Transparency
Impact and Influence
Clear Communication
Care for Others
Managing Conflict
Continous Quality Improvement
Accuracy
Responsiveness
Readiness to Change
Problem Analysis
Customer Relationship
Listening to Customers
Fulfilling Customers’ Needs
Commitment to Customers
Internal Customer Service
U
S
Uncompromised Integrity
Penerapan nilai-nilai etika, sosial, dan prosedur kerja
yang standar dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-
hari.
Application of ethical values, social values, and
standard operating procedures in completing daily
tasks.
Striving for Excellence
Menetapkan target yang menantang dan berusaha
untuk mencapainya serta mampu untuk memotivasi
orang lain untuk mencapai tujuan yang menantang.
Setting challenging targets, striving to achieve and
being able to motivate others to achieve challenging
goals.
Integrity and Honesty
Ethics
Consistency
Accountability
Concern for the Company
Stretching Goals
Achievement
Self Motivation
Motivating Others
101100
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Profil Dewan KomisarisThe Board of Commissioners Profile
A B CA
B
CRicki Immanuel
Presiden KomisarisPresident Commissioner
Adhi Gunawan BudiraharjoKomisaris Independen*Independent Commissioner*
Sulistiyowati
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
* Merangkap Ketua Komite Audit* Chairman of Audit Committee
Warga Negara Indonesia, umur 60 tahun, lahir di Jakarta
pada tanggal 16 Juni 1956. Menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1986. Efektif menjabat
sebagai Presiden Komisaris Perusahaan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tahun 2011
dan terakhir diangkat kembali berdasarkan RUPST pada tahun
2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPST tahun 2018.
Indonesian citizen, 60 years old, born in Jakarta on June
16th, 1956. Completed his education at the University of
Indonesia, Jakarta in 1986. Appointed effectively as
President Commissioner of the Company according to the
Shareholders’ General Meeting in 2011 and he was re-appointed
by the Annual Shareholders’ General Meeting in 2015 for a
period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
1979-1982
1982-1983
1983-1984
1984-1988
1988-1989
1989-1990
1990-1993
1993-2011
2011 -sekarang
Wakil Manajer Akuntansi PT Tedjo Express
Travel Agency
Wakil Manajer Keuangan PT Kalbe Farma
Manajer Akuntansi dan Keuangan Sumisari MFG.
Finance Manager, PT Enseval
Finance Manager, PT Asiamed Bumi
Corporate Finance Manager Kalbe Group
Finance Manager PT Bank Arta Prima
Berbagai posisi di PT Bank Central Asia, Tbk.
Dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi
Keuangan dan Akuntansi
Presiden Komisaris PT BCA Finance
Work Experience
Deputy Accounting Manager of PT Tedjo Express
Travel Agency Ltd
Deputy Finance Manager of PT Kalbe Farma
Accounting and Finance Manager, PT Sumisari
Mfg, Ltd
Finance Manager, PT Enseval
Finance Manager, PT Asiamed Bumi
Corporate Finance Manager, Kalbe Group
Finance Manager, PT Bank Arta Prima
Various positions at PT Bank Central Asia Tbk
with the last position as Head of Finance and
Accounting Division
President Commissioner of PT BCA Finance
1979-1982
1982-1983
1983-1984
1984-1988
1988-1989
1989-1990
1990-1993
1993-2011
2011 -present
Ricki ImmanuelPresiden KomisarisPresident Commissioner
103102
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Adhi GunawanBudiraharjdoKomisaris Independen*Independent Commissioner*
Warga Negara Indonesia, umur 60 tahun, lahir di Pekalongan
pada tanggal 4 Desember 1956. Menyelesaikan pendidikannya
di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia pada tahun 1989.
Diangkat sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua
Komite Audit Perusahaan berdasarkan RUPST pada tahun
2011 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan RUPST pada
tahun 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPST 2018.
Indonesian citizen, 60 years old, born in Pekalongan on
December 4th, 1956. Completed his education at Sekolah Tinggi
Ekonomi Indonesia in 1989. He was appointed as Independent
Commissioner and Chairman of the Audit Committee in
Shareholders’ General Meeting in 2011 and re-appointed
by the Annual Shareholders’ General Meeting in 2015 for a
period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Staff Unit Kendaraan PT IntiSalim Corp
Workshop Supervisor PT Central Sole Agen
Staff Sales Administration Department
PT Central Sari Medi
Berbagai posisi di PT Bank Central Asia, Tbk.
Dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor
Wilayah IX Jakarta
Komisaris Independen merangkap Komite
Audit PT BCA Finance
1977-1978
1978-1979
1979-1979
1980-2012
2012-sekarang
Work Experience
1977-1978
1978-1979
1979-1979
1980-2012
2012-present
Vehicle Unit Staff, PT IntiSalim CoRp
Workshop Supervisor, PT Central Sole Agen
Sales Administration Department Staff,
PT Central Sari Medi
Various positions at PT Bank CentralAsia Tbk
with the last position as Head of Jakarta Regional
Office IX
Independent Commissioner and Chairman of
Audit Committee
* Merangkap Ketua Komite Audit* Concurrent Chairman of Audit Committee
SulistiyowatiKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Warga Negara Indonesia, umur 57 tahun, lahir di Rembang pada
tanggal 5 Juli 1959. Menyelesaikan pendidikan sarjana muda
Akuntansi di Akademi Akuntansi “YAI” pada tahun 1983 dan magister
manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen PPM pada tahun 1996.
Berdasarkan RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2016 efektif menjabat
sebagai komisaris independen Perseroan dengan masa jabatan
sampai dengan Rapat umum pemegang saham tahunan tahun 2018.
Indonesian citizen, 57 years old, born in Rembang in 5th July 1959.
Completed her education at Yayasan Akuntansi Indonesia in
1983 and at Sekolah Tinggi Manajemen PPM in 1996. Appointed
effectively as Independent Commissioner of the Company by
the Annual Shareholders’ General Meeting on 14th March 2016
for a period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
1978-1979
1979-1981
1981-Juni 2004
Juli 2004-sekarang
2016 -sekarang
Staff Pembukuan PT Sido Muncul
Staff Pembukuan PT Olympic
Berkarir dengan berbagai penugasan di PT
Bank Central Asia, Tbk. dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi
Trainer, Konsultan Akuntansi & Keuangan
serta Partner dari Lenny-Astrid & Associates
Komisaris Independen PT BCA Finance
Work Experience
Bookkeeping Staff, PT Sido Muncul
Bookkeeping Staff, PT Olympic
Various positions at PT Bank Central Asia Tbk
with the last position as Head of Finance and
Accounting Division
Trainer, Finance & Accountancy Consultant
and partner of Lenny-Astrid & Associates
Independent Commissioner of PT BCA Finance
1978-1979
1979-1981
1981-Juni 2004
Juli 2004-now
2016 -now
105104
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Profil Dewan DireksiThe Board of Directors Profile
Roni HaslimPresiden DirekturPresident Director
A
Petrus S. KarimDirekturDirector
B C
D
David Pangestu Amirdin HalimDirekturDirector
DirekturDirector
Lim HandoyoDirekturDirector
E
AB
C DE
1989 -1997
1997 -2000
2000-2004
2004-2008
2008-sekarang
2010 -sekarang
Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama Gajah
Mada PT Bank Central Asia, Tbk.
Branch Manager PT Bank Tiara Asia
General Manager Pemasaran PT BCA Finance
Direktur PT BCA Finance
Presiden Direktur PT BCA Finance
Presiden Komisaris PT Central Santosa Finance
Roni HaslimPresiden DirekturPresident Director
Warga Negara Indonesia, umur 54 tahun, lahir di Medan pada tanggal
24 Januari 1962. Menyelesaikan pendidikannya di RMIT, Melbourne,
Australia pada tahun 1985. Bergabung dengan Perusahaan pada
tahun 2000 sebagai General Manager Pemasaran dan pada tahun
2004 diangkat sebagai Direktur Perusahaan. Kemudian diangkat
sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2008 dan
terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada tahun 2015 dengan masa jabatan sampai
dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018.
Indonesian citizen, 54 years old, born on January 24th, 1962
in Medan. Completed his education at RMIT, Melbourne,
Australia in 1985. Joined the Company in 2000 as Marketing
General Manager and in 2004, he was appointed as Director of
the Company. Subsequently, he was appointed as President
Director of the Company since 2008 and lastly re-appointed
by the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 for a
period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Work Experience
Deputy Branch Manager (KCU), PT Bank Central
Asia, Tbk
Branch Manager, PT Bank Tiara
Marketing General Manager, PT BCA Finance
Director, PT BCA Finance
President Director, PT BCA Finance
President Commissioner, PT Central Santosa
Finance
1989-1997
1997-2000
2000-2004
2004-2008
2008-present
2010 -present
107106
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Petrus Santoso KarimDirekturDirector
Warga Negara Indonesia, umur 52 tahun, lahir di Jakarta
tanggal 27 April 1964. Menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1988 dan di
Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta
pada tahun 2003. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun
2000 sebagai General Manager Operasional dan menjabat
sebagai Direktur (non akta) pada tahun 2004. Kemudian
diangkat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2008 dan
terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada tahun 2015 dengan masa jabatan sampai
dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018.
Indonesian citizen, 52 years old, born on April 27th, 1964 in
Jakarta. Completed his education at Tarumanagara University,
Jakarta in 1988 and at Institut Pengembangan Manajemen
Indonesia (IPMI) , Jakarta in 2003. Joined the Company in 2000
as Operational General Manager and appointed as Director
(non-certificate) in 2004. Subsequently, he was appointed as
Director of the Company since 2008 and lastly re-appointed
by the Annual General Meeting of Shareholders in 2015 for
period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018.
1990 -2000
2000-2004
2004-sekarang
2011 -sekarang
Biro-Senior Manager PT Bank Central Asia, Tbk.
General Manager Operasional PT BCA Finance
Direktur PT BCA Finance
Presiden Komisaris PT Asuransi Umum BCA
(sebelumnya bernama PT Central Sejahtera
Insurance)
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Work Experience
Bureau-Senior Manager, PT Bank Central
Asia,Tbk
Operational General Manager, PT BCA Finance
Director, PT BCA Finance
President Commissioner, BCA Insurance (earlier
named PT Central Sejahtera Insurance)
1990 -2000
2000-2004
2004-present
2011 -present
Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun, lahir di Medan
pada tanggal 4 Oktober 1958. Menyelesaikan pendidikannya
di Universitas Nommensen, Medan pada tahun 1980 dan di
Universitas Darma Agung, Medan pada tahun 1986. Bergabung
dengan Perusahaan sejak tahun 2003 sebagai General Manager
Keuangan dan menjabat sebagai Direktur (non akte) pada tahun
2004. Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan sejak
tahun 2008 dan diangkat kembali pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada tahun 2015 dengan masa jabatan sampai
dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018.
Indonesian citizen, 58 years old, born on October 4th, 1958 in
Medan. Completed his education at Nommensen University,
Medan in 1980 and at Darma Agung University, Medan in 1986.
Joined the Company in 2003 as Finance General Manager and
appointed as a Director (non-certificate) in 2004. Subsequently, he
was appointed as Director of the Company since 2008 and lastly re-
appointed by the Annual General Meeting of Shareholders in 2015
for a period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018.
1982 -1990
1990 -2003
2003-2004
2004-sekarang
Marketing Manager PT Ektudju Group
Senior Loan Review Adviser – Credit Risk
Management Unit PT Bank Central Asia, Tbk.
General Manager Keuangan PT BCA Finance
Direktur PT BCA Finance
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Work Experience
Marketing Manager, PT Ektudju Group
Senior Loan Review Adviser – Credit Risk
Management Unit, PT Bank Central Asia, Tbk
Finance General Manager, PT BCA Finance
Director, PT BCA Finance
1982 -1990
1990 -2003
2003-2004
2004-present
Amirdin HalimDirekturDirector
109108
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Warga Negara Indonesia, umur 59 tahun, lahir di Bogor
pada tanggal 10 Juli 1957. Menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Delaware Technical and Community College,
Amerika Serikat pada tahun 1984. Menjabat sebagai Komisaris
Perusahaan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun
2008 dan diangkat kembali pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada tahun 2015 dengan masa jabatan sampai
dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2018.
Indonesian citizen, 59 years old, born on July 10th, 1957 in Bogor.
Completed his education at University of Delaware Technical and
Community College, USA in 1984. He appointed as Commissioner
of the Company from 2009 to 2011. Subsequently, he was
appointed as Director of the Company since 2008 and lastly re-
appointed by the Annual General Meeting of Shareholders in 2015
for a period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018
1984 -1985
1985 -2011
2009-2011
2011 -sekarang
Programmer First National Bank of
Maryland, USA
Berbagai Posisi di Divisi Operasional dan
Divisi Teknologi Informasi pada PT Bank
Central Asia, Tbk Dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi
Komisaris PT BCA Finance
Direktur PT BCA Finance
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Work Experience
Programmer, First National Bank of
Maryland, USA
Various position in Operation Division and
Information Technology Division at PT Bank
Central Asia, Tbk. with the last position as
Head of Information Technology Division
Commissioner, PT BCA Finance
Director, PT BCA Finance
1984 -1985
1985 -2011
2009-2011
2011 -present
David PangestuDirekturDirector
1993
1993-1997
1997-2000
2000-2003
2003-2004
2004-2010
2010-2016
2016-now
Warga Negara Indonesia, umur 50 tahun, lahir di Cilacap pada
tanggal 26 Maret tahun 1966. Menyelesaikan pendidikannya
di Universitas Kristen Satya Wacana pada tahun 1991 dan studi
spesialis notariat di Universitas Indonesia pada tahun 2001.
Efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan sejak
tahun 2016 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahun 2016 dengan masa jabatan sampai dengan tahun 2018.
Indonesian citizen, 50 years old, born on 26th March 1966 in Cilacap.
Completed his education at Universitas Kristen Satya Wacana in
1991 and professional study as notary at Universitas Indonesia
in 2002. He appointed as Compliance Commissioner of the
Company by the Annual General Meeting of Shareholders in 2016
for a period until Annual Shareholders’ General Meeting in 2018
1993
1993-1997
1997-2000
2000-2003
2003-2004
2004-2010
2010-2016
2016-sekarang
Trainee ODP PT BCA, Tbk
Kepala Bagian Hukum KCU Wahid Hasyim
PT BCA, Tbk
Kepala Bagian Administrasi Kredit KCU Wahid
Hasyim PT BCA, Tbk
Kepala Bidang Kredit KCU Wahid Hasyim
PT BCA, Tbk
Senior Account Officer KCU Wahid Hasyim
PT BCA, Tbk
Kepala Administrasi Kredit Korporasi Kantor
Cabang Korporasi Jakarta PT BCA, Tbk
Kepala Kantor Cabang Korporasi Jakarta
PT BCA, Tbk
Direktur Kepatuhan PT BCA Finance
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Work Experience
Trainee ODP PT BCA, Tbk
Head of Law KCU Wahid Hasyim PT BCA, Tbk
Head of Credit Administration KCU Wahid
Hasyim PT BCA, Tbk
Head of Credit KCU Wahid Hasyim PT BCA, Tbk
Senior Account Officer KCU Wahid Hasyim PT
BCA, Tbk
Head of Corporation Credit Administration
Jakarta Corporation Branch Office PT BCA, Tbk
Head of Jakarta Corporation Branch Office
PT BCA, Tbk
Compliance Director PT BCA Finance
Lim HandoyoDirektur KepatuhanDirector Compliance
111110
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Deputi DirekturDeputy Director
Punto Nugroho
New Car Regional INew Car Regional I
Carolina Lukito
New Car Regional IINew Car Regional II
Tan Surjanto
New Car Regional IIINew Car Regional III
K.A. Wibowo
Used Car Regional IUsed Car Regional I
Suwandi Halim
Used Car Regional IIUsed Car Regional II
Suiman Agung
Used Car Regional IIIUsed Car Regional III
113112
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Rahmat Susanto
Corp. Marketing CreditCorp. Marketing Credit
Bambang Prastyanto
Corp. Planning, Secretary & Business DevelopmentCorp. Planning, Secretary & Business Development
Robert M. Basri
Finance & AccountingFinance & Accounting
Meivita Andriani
Human Resource ManagementHuman Resource Management
115114
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Hendro Utomo
National CollectionNational Collection
Fransiskus Widya A.
National Operation National Operation
Sukiadi Hartono
IT & Business ProcessIT & Business Process
Steven Lo
KKB Regional IIKKB Regional II
Herry Soemantri
KKB Regional IKKB Regional I
117116
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pemegang Saham Utama & Entitas AsosiasiMajor Shareholders & Associates
Anthony Salim
MasyarakatFarindo Investment (Mauritius) Ltd
Qualitate Qua (QQ) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono *
1.76% 51.09%
100%
99.58%
0.42%
0.01% 99.99%
25%
45% 75%
25%
47.15%
PT Bank Central Asia TBK
BCA Finance limited
PT Bank BCA Syariah
PT Sentral Santosa Finance
PT Asuransi Umum BCA
PT BCA Finance
Keterangan :
*Dalam proses pencatatan di Otoritas Jasa Keuangan.
Pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan
adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang
Hartono.
**Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat,
sebesar 3,19% dimiliki oleh pihak terafiliasi dengan
Ultimate Shareholders BCA; sebesar 0,02% dimiliki oleh
Sdr. Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki
oleh Sdr. Bambang Hartono.
Note :
* In the registration process at the Financial Services
Authority. The shareholders of PT Dwimuria Investama
Andalan are Mr. Robert Budi Hartono and Mr. Bambang
Hartono.
** On the composition of the community-owned shares,
amounting to 3.19% are owned by parties affiliated with
the Ultimate Shareholders BCA; 0.02% owned by Mr.
Robert Budi Hartono and 0.02% owned by Mr. Bambang
Hartono.
Profil Pemegang SahamProfile of Shareholders
Komposisi pemegang saham PT BCA Finance per 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Utama Dan Pengendali, Baik
Langsung Maupun Tidak Langsung, Sampai Kepada
Pemilik Individu
Following is the composition of PT BCA Finance’s
shareholders as of December 31st, 2016:
Major And Controling Shareholders, Both Directly And
Indirectly, To The Individuals Owners
199.151.850.000
848.150.000
200.000.000.000
99,58%
0,42%
100,00%
PT Bank Central Asia, Tbk.
BCA Finance Limited
JumlahTotal
Pemegang Saham per 31 Desember 2016 Saham (Rp) PersentaseShareholders as of December 31st, 2016 Shares (IDR) Percentage
Anthony Salim
Masyarakat
Farindo Investment (Mauritius) Ltd Qualitate Qua (QQ) Sdr.Robert Budi Hartono
dan Sdr.Bambang Hartono
1.76% 51.09%47.15%
99.58%
100%
0.42%
PT Bank Central Asia TBK
PT BCA Finance
BCA Finance limited
119118
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) mulai beroperasi
pada tahun 1957 dengan nama Bank Central Asia
NV. Kini BCA merupakan bank swasta terbesar di
Indonesia yang melayani beragam segmen nasabah,
baik nasabah individu maupun nasabah bisnis melalui
jaringan perbankan elektronik dan kantor cabang yang
menjangkau hampir seluruh kota besar di Indonesia.
Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, BCA
diambil-alih oleh Pemerintah dan diikut sertakan
dalam program rekapitulasi dan restrukturisasi yang
dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN). Saat itu, pada tahun 2000
pengawasan terhadap BCA dikembalikan dari BPPN ke
Bank Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui BPPN
menguasai 92,8% dari kepemilikan BCA. Pada tahun
yang sama, BPPN melakukan divestasi 22,5% dari
seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik
Perdana (Initialing Public Offering/IPO) dan pada tahun
2001 melalui Penawaran Publik Kedua (Secondary
Public Offering) 10% dari total saham BCA. Pada tahun
2002, Farindo Investment Investment (Mauritus) Limited
mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses
tender strategic private placement. Selanjutnya, BPPN
melakukan divestasi seluruh sisa saham BCA pada
tahun 2004 dan 2005.
BCA merupakan salah satu bank transaksional terbesar
yang memiliki jaringan elektronik yang tersebar luas
di Indonesia. Melalui 1.204 kantor cabang dan 17.057
ATM BCA yang terhubung secara online di seluruh
Indonesia serta layanan internet dan mobile banking,
BCA memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam
bertransaksi. (per Desember 2016).
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) began its operation
in 1957 with the name Bank Central Asia NV. BCA is
Indonesia’s largest private bank, serving diverse
customer segments, both individual and business
customers, through a network of electronic banking and
branches that reach almost all major cities in Indonesia.
After Indonesia’s economic crisis in 1997-1998, BCA
was taken over by the Government and included in the
recapitulation and restructuring program undertaken by
the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). At that
time, the supervision of BCA was returned from IBRA to
Bank Indonesia in 2000. The Indonesian Government
through IBRA controlled 92,8% of the ownership of
BCA. In the same year, IBRA divested 22,5% of all BCA
shares through Initial Public Offering (IPO), and 10% in
2001 through Secondary Public Offering 10%. In 2002,
Farindo Investment (Mauritius) Limited acquired 51% of
BCA’s total shares through strategic private placement
tendering process. Furthermore, IBRA divested the
remaining shares of BCA in 2004 and 2005.
BCA is one of the biggest transactional banks with
widespread electronic network in Indonesia. With
1.204 branches and 17.057 ATM machines that are
connected online throughout Indonesia, BCA provides
convenience and comfort in transactions. (as per
December 2016)
Saat ini BCA dan entitas anak perusahaan didukung
oleh lebih dari 25.000 karyawan yang andal dan
professional. BCA mengelola lebih dari 15 juta rekening
nasabah, memproses ratusan juta transaksi keuangan
dan memenuhi kebutuhan nasabah perorangan dan
perusahaan melalui beragam produk dan layanan. BCA
merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia.
BCA juga aktif menyediakan fasilitas pinjaman baik
untuk nasabah individu, UKM, komersial, maupun
korporasi.
Visi BCA adalah menjadi bank pilihan utama andalan
masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting
perekonomian Indonesia.
Berikut adalah susunan pemegang saham BCA serta
susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi BCA per
31 Desember 2016:
BCA and its subsidiaries are currently supported more
than by 25,000 reliable and professional employees.
BCA manages approximately 15 million customer
accounts processes hundreds of millions of financial
transactions and meets the needs of individual customers
and companies through a wide range of products and
extensive services. BCA is one of the leading banks
in Indonesia. BCA is also active in providing loans for
individual customers, SME, commercial and corporate.
BCA’s vision is to be the bank of choice and a major pillar
of the Indonesian economy.
Following is the structure of BCA’s shareholders, along
with the Board of Commissioners and the Board of
Directors as of December 31st, 2016:
11.625.990.000
434.079.976
12.594.940.024
24.655.010.000
47,15%
1,76%
51,09%
100,00%
FarIndo Investments (Mauritius) LtdQualitate Qua (QQ) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono *
PT Bank Central Asia, Tbk.
BCA Finance Limited
JumlahTotal
Pemegang Saham BCA Jumlah Saham Persentase KepemilikanBCA Shareholders Shares (IDR) Percentage of Ownership
Keterangan :
*Dalam proses pencatatan di Otoritas Jasa Keuangan.
Pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan
adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang
Hartono.
**Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat,
sebesar 3,19% dimiliki oleh pihak terafiliasi dengan
Ultimate Shareholders BCA; sebesar 0,02% dimiliki oleh
Sdr. Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki
oleh Sdr. Bambang Hartono.
Note :
* In the registration process at the Financial Services
Authority. The shareholders of PT Dwimuria Investama
Andalan is Mr. Robert Budi Hartono and Mr. Bambang
Hartono.
** On the composition of the community-owned shares,
amounting to 3.19% are owned by parties affiliated with
the Ultimate Shareholders BCA; 0.02% owned by Mr.
Robert Budi Hartono and 0.02% owned by Mr. Bambang
Hartono.
121120
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Dewan Direksi / Board of Directors
Nama
Nama
Jabatan
Jabatan
Name
Name
Potition
Potition
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Presiden Direktur / President Director
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Djohan Emir Setijoso
Tonny Kusnadi
Cyrillus Harinowo
Raden Pardede
Sumantri Slamet
Jahja Setiaatmadja
Eugene Keith Galbraith
Armand Wahyudi Hartono
Inawaty Handoyo
Lianawaty Suwono
Suwignyo Budiman
Subur Tan
Henry Koenaifi
Erwan Yuris Ang
Rudy Susanto
Santoso
BCA Finance Limited
BCA Finance Limited (sebelumnya bernama Central Asia
Capital Corporation Limited) didirikan di Hongkong pada
tanggal 27 Mei 1975 yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh Salim Group. Perusahaan ini didaftarkan
sebagai Authorized Institution (deposit taking company)
di bawah supervise Hong Kong Monetary Authority yang
bergerak dalam bidang pembiayaan trade finance dan
penghimpunan deposito masyarakat (deposit taking)
pada bulan April 1976.
Perusahaan ini menjadi anak perusahaan sepenuhnya
dari BCA pada saat BCA membeli seluruh saham
yang dimiliki oleh Salim Group pada tahun 1996.
Setelah pengalihan saham dilaksanakan, maka nama
perusahaan diubah menjadi BCA Finance Limited.
Setelah terjadinya perubahan pengendalian BCA oleh
Farallon Capital Management LLC, Amerika Serikat,
BCA Finance Limited mengubah strategi usahanya
dengan mengembalikan ijin usahanya sebagai
perusahaan deposit taking kepada otoritas Hongkong
Monetary Authority pada bulan Maret 2004. Selanjutnya
BCA Finance Limited mendapatkan ijin usaha sebagai
lembaga pembiayaan (money lenders) dan lembaga
pengiriman uang (money service operator) dengan
fokus bisnisnya dalam jasa pengiriman uang.
Pengurus BCA Finance Limited pada tanggal 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
BCA Finance Limited
BCA Finance Limited (previously named as Central Asia
Capital Corporation Limited) was incorporated in Hong
Kong on May 27th, 1975, of which, Salim Group as the
majority shareholder. The company was registered as
an Authorized Institution (deposit taking company under
the supervision of the Hong Kong Monetary Authority)
engaging in the financing of trade finance and deposit
taking in April 1976.
The company became a wholly owned subsidiary of
BCA when BCA acquired all of the shares owned by the
Salim Group in 1996. After the transfer of the shares, the
company name was changed to BCA Finance Limited.
After a change of control of BCA by Farallon Capital
Management LLC, the United States, BCA Finance
Limited changed its business strategy -by surrendering
its business license as a deposit-taking company to
the Hong Kong Monetary Authority in March 2004.
Furthermore, BCA Finance Limited obtained business
licenses as financing institutions (money lenders) and
money services operator with business focus in money
transfer services.
Following is the structure of BCA Finance Limited’s
Management as of December 31st, 2016:
Dewan Direksi / Board of Directors
Nama JabatanName Position
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Rudy Harjono
Edmund Tondobala
Andy Kwok
123122
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Profil Entitas Anak & Asosiasi
Profil Entitas Anak
BCA Finance
Anak perusahaan Grup BCA yang memfokuskan usaha
pada pembiayaan mobil dan mempunyai visi “Menjadi
perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di
Indonesia yang memberikan NILAI TERBAIK kepada
para stakeholders”.
Informasi lengkap silakan kunjungi
http://www.bcafinance.co.id
BCA Finance Limited, Hong Kong (BCAFL)
BCA Finance Ltd (BCA FL) adalah anak perusahaan yang
didirikan di Hong Kong sejak tahun 1975 dengan bisnis
utama kiriman uang dan pembukaan rekening Tahapan.
BCAFL saat ini memiliki lima cabang di seluruh Hong
Kong.
Telepon Layanan Informasi: (852) 28474388
• Kantor Pusat: Unit 4707, 47 Floor, The Center, 99
Queen’s Road Central, Hong Kong.
• CabangDragonRise:ShopA1,lantai1,DragonRise
Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay.
• Cabang Yuen Long: Shop 27,32, Hop Yick
Commercial Centre, 33 Hop Choi Street, Yuen Long.
• Cabang Tsuen Wan: Shop 136, lantai 1, Lik Sang
Plaza, 269 Castle Peak Road, Tsuen Wan.
• CabangHungHom:Shop50,lantaidasar,Whampoa
108 Shopping Arcade, 19-23 Man Tai Street, Hung
Hom
BCA Syariah
Sejak resmi beroperasi sejak 5 April 2010, PT Bank BCA
Syariah selalu melaksanakan kegiatan usaha dengan
prinsip-prinsip syariah. Berkeinginan untuk menjadi
pelopor dalam industri perbankan syariah Indonesia
yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran,
Profile of Subsidiaries
This is a BCA Group subsidiary focused on car financing
and has a vision of “Becoming the leading company
in the Indonesian financing industry who gives its
stakeholders the BEST VALUE”.
For more information, please visit
http://www.bcafinance.co.id
BCA Finance Ltd (BCA FL) is a subsidiary in Hong Kong
that was developed in 1975 with a core business of money
transfers and opening Tahapan (savings) accounts.
BCAFL currently has five branches throughout Hong
Kong.
Customer Service: (852) 3653-5888
• Central Office: Unit 4707, 47 Floor, The Center, 99
Queen’s Road Central, Hong Kong.
• CabangDragonRise:ShopA1,lantai1,DragonRise
Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay.
• Cabang Yuen Long: Shop 27,32, Hop Yick
Commercial Centre, 33 Hop Choi Street, Yuen Long.
• Cabang Tsuen Wan: Shop 136, lantai 1, Lik Sang
Plaza, 269 Castle Peak Road, Tsuen Wan.
• CabangHungHom:Shop50,lantaidasar,Whampoa
108 Shopping Arcade, 19-23 Man Tai Street, Hung
Hom
Since it has officially been operating on 5th April 2010,
PT Bank BCA Syariah has always run its business based
on syariah principles. It aims at becoming a pioneer in
the Indonesian syariah banking industry that excels in
payment settlements, fund gathering and financing
penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah
perseorangan, mikro, kecil dan menengah.
CS Finance
PT Central Santosa Finance, berdiri sejak 2010 dan
bergerak di bidang industri dan pembiayaan anjak
piutang, pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha.
BCA melalui PT BCA Finance menjadi pemegang saham
sebesar 25% pada tahun 2010 dan meningkatkan
kepemilikan efektif menjadi 70% pada tahun 2014.
menengah.
BCA Sekuritas
PT BCA Sekuritas (sebelumnya bernama PT Dinamika
Usaha Jaya) berdiri sejak tahun 1990 dan bergerak di
bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi
efek.
BCA Insurance
PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama PT
Central Sejahtera Insurance) berdiri sejak 1988 dan
bergerak di bidang industri perasuransian, terutama
dibidang asuransi umum atau asuransi kerugian.
Informasi lengkap silakan kunjungi
http://www.bcainsurance.co.id
BCA Life
PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) adalah anak usaha
PT Bank Central Asia, Tbk. yang memberikan layanan
asuransi jiwa kepada seluruh masyarakat Indonesia.
BCA Life beroperasi di bawah anak usaha BCA, yaitu
BCA Sekuritas yang memiliki mayoritas saham 99
persen dan sisanya dimiliki oleh BCA Insurance. BCA
Life mendapatkan ijin pendirian dan operasional dari
OJK pada 14 Juli 2014 berdasarkan keputusan dewan
komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : Kep-
91/D.05/2014,.BCA Life akan fokus berinovasi pada
3 layanan asuransi jiwa, yaitu asuransi perlindungan
for individual customers, micro, small and medium
enterprises.
PT Central Santosa Finance was established in 2010 and
currently provides consumer financing, factoring and
finance leasing business. BCA trough PT BCA Finance
held a 25% shares ownership in 2010 and increased its
effective ownership to 70% in 2014.
PT BCA Sekuritas (formerly PT Dinamika Usaha Jaya)
was established in 1990 with business lines as securities
brokerage and investment bank.
PT Asuransi Umum BCA (formerly PT Central Sejahtera
Insurance) was established in 1988 as a general
insurance company.
For more information, please visit
http://www.bcainsurance.co.id
PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) is a subsidiary of PT
Bank Central Asia Tbk. which provide life insurance
services to all the people of Indonesia. BCA Life
operates under a subsidiary of BCA, which is BCA
Sekuritas who has a 99 percent majority stake and
the remaining owned by the Bank Insurance. BCA Life
getting permits the establishment and operation from
the FSA on July 14, 2014 based on decision of the board
of commissioners by the Financial Services Authority
Number: Kep-91/D.05/2014.BCA Life will focus on
innovating 3 life insurance services, namely insurance
125124
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
(protection), asuransi plus tabungan (saving) dan
asuransi plus investasi (investment). Dalam memberikan
perlindungan kepada masyarakat, BCA Life akan
senantiasa berusaha untuk memberikan layanan prima
kepada para nasabah selama 24 jam 7 hari dalam
seminggu melalui layanan Halo BCA 1500888.
BCA Life yakin bahwa dengan kualitas dan inovasi
produk asuransi yang akan dikembangkan dan dengan
dukungan dan sinergi dari anak usaha BCA dan juga
Bank BCA, BCA Life siap untuk memasuki pasar asuransi
jiwa di Indonesia dan menjadi salah satu perusahaan
asuransi jiwa nasional terkemuka di Indonesia.
Untuk informasi lebih lengkap, silahkan kunjungi
http://www.bcalife.co.id
protection (protection), insurance plus savings (savings)
and insurance plus investment (investment). In providing
protection to the community, BCA Life will always strive
to provide excellent service to customers 24 hours 7
days a week via the Halo BCA 1500888.
BCA Life believes that the quality and innovation of
insurance products that will be developed and with the
support and synergy of subsidiary BCA and Bank BCA,
BCA Life is ready to enter the life insurance market in
Indonesia and become one of the leading national life
insurance company in Indonesia.
For more information, please visit
http://www.bcalife.co.id
Profil Entitas Asosiasi
Perusahaan melakukan penyertaan pada perusahaan
lain yang tercatat pada Desember 2015 antara lain
sebagai berikut :
Catatan:
*) Sejak 23 Desember 2013, nama PT Central Sejahtera
Insurance berubah menjadi PT Asuransi Umum BCA.
BCA Syariah
PT Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan
kegiatan usaha dengan prinsip-prinsip syariah setelah
memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia
berdasarkan Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP/GBI/
DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010 dan kemudian resmi
beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 5 April
2010.
Kepemilikan saham PT Bank BCA Syariah adalah
sebagai berikut:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. :
596.299 lembar saham (99,9998%)
2. PT BCA Finance :
1 lembar saham (0.0002%)
BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor
dalam industri perbankan syariah Indonesia sebagai
bank yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran,
penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah
perseorangan, mikro, kecil dan menengah. Masyarakat
yang menginginkan produk dan jasa perbankan yang
berkualitas serta ditunjang oleh kemudahan akses
dan kecepatan transaksi merupakan target dari Bank
Syariah.
Profile of Company’s Associates
The Company’s share ownership that were recorded in
other companies as of December 2015 were as follow :
Note:
*) Since December 23rd, 2013, PT Central Sejahtera Insurance
changed its name to PT Asuransi Umum BCA.
BCA Syariah
PT Bank BCA Syariah was established and started its
business activity by initiating implementation of sharia
principals after obtaining a sharia operational permit
from Bank Indonesia in accordance with the BI Governor
Decree No.12/13/KEP/GBI/DpG/2010 dated March 2nd,
2010, then it was officially operating as Syari’ah bank on
April 5th, 2010.
Following is the share ownership of PT Bank BCA
Syariah:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. :
596.299 share units (99.9998%)
2. PT BCA Finance :
1 share unit (0.0002%)
BCA Syariah is announce to be the pioneer of Indonesia’s
Syari’ah banking industry as bank who superior in finance
settlement, funding and financing for individual, micro,
small and middle segment customers. Syari’ah Bank has
been targeting customers who have keen interest in
quality banking services and products that are easy to
access and offering speed in transaction.
Bank
Lembaga Pembiayaan
Asuransi
2009
2010
1988
2009
2010
2010
0,0002%
25,00%
25,00%
PT Bank BCA Syariah
PT Central Santosa Finance (CSF)
PT Asuransi Umum BCA*
Nama PerusahaanCompany Name
Kegiatan UsahaBusiness Activity
Berdiri SejakYear of Establishment
Kepemilikan SahamShare Ownership
Tahun PenyertaanYear of Participation
127126
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
BCA Syariah hingga saat ini memiliki 45 jaringan cabang
yang terdiri dari 8 Kantor Cabang Utama (KCU), 2 Kantor
Cabang Pembantu (KCP), 4 Kantor Cabang Pembantu
Mikro Bina Usaha Rakyat (KCP BUR), 23 Unit Layanan
Syariah (ULS) dan 8 Kantor Fungsional Mikro Bina Usaha
Rakyat (KFO BUR) yang tersebar di wilayah DKI Jakarta,
Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang,
Bandung dan Solo.
Central Santosa Finance (CSF)
Pada tahun 2010, PT Central Santosa Finance didirikan
dengan keyakinan untuk menjadi lembaga pembiayaan
pilihan utama dalam industri otomotif Indonesia,
khususnya dalam industri kendaraan roda dua. Melalui
ijin Kementrian Keuangan No. KEP-523/KM.10/2010 yang
terbit pada tanggal 3 September 2010, maka sebagai
bagian dari grup bank swasta terbesar di Indonesia
yaitu PT BCA, Tbk., perusahaan terus melebarkan
bisnis unitnya dengan terus menciptakan keunggulan
kompetitif sehingga dapat memberikan solusi dan
manfaat terbaik bagi konsumen, ATPM, Jaringan
Dealer, para Pemegang Saham, dan segenap Karyawan
Perusahaan.
Kepemilikan saham PT Central Santosa Finance (CSF)
adalah sebagai berikut:
1. PT BCA, Tbk. sebesar 45%
2. PT BCA Finance sebesar 25%
3. PT Multikem Suplindo sebesar 30%
PT Central Santosa Finance hingga saat ini memiliki tujuh
puluh enam cabang yang tersebar di pulau Sumatera,
Jawa, dan Kalimantan.
Now days, BCA Syariah owns 45 networks consisting of
8 Branch Offices, 2 Sub Branch Offices, 4 Sub Branch
Offices of Micro Bina Usaha Rakyat (BUR), 23 Syariah
Service Units (ULS) and 8 Functional Branch offices of
Micro Bina Usaha Rakyat (BUR), located in DKI Jakarta,
Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang,
Bandung and Solo.
Central Santosa Finance (CSF)
PT Central Santosa was established in 2010 and was
committed to be the leading- financial institution in
Indonesia’s automotive industry, especially motorcycle.
Through the Ministry of Finance letter No.KEP-523/
KM.10/2010 published on September 3rd, 2010, PT Central
Santosa Finance, as part of PT BCA, Tbk., expanded
its business unit by creating competitive excellence
in order to provide the best solution dan benefit for
consumers, ATPM, Dealer Network, Shareholders, and
all employees
The share ownership of PT Central Santosa Finance is
as follows:
1. PT BCA, Tbk 45%
2. PT BCA Finance 25%
3. PT Multikem Suplindo 30%
Currently, PT Central Finance has seventy-six branches
in over Sumatra, Java, and Borneo.
PT Asuransi Umum BCA / BCAinsurance
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1988, dengan nama
Asuransi Ganesha Ciptadanamas. Pada tahun 2006,
perusahaan ini berubah nama menjadi Transpacific
General Insurance. Setelah diakuisisi oleh Dana Pensiun
Bank Central Asia dan BCA Finance, perusahaan
berubah nama menjadi Central Sejahtera Insurance
pada 2011.
Sejak 23 Desember 2013, nama PT Central Sejahtera
Insurance resmi merubah namanya menjadi PT Asuransi
Umum BCA.
Kepemilikan saham PT Asuransi Umum BCA adalah
sebagai berikut:
1. PT Bank Central Asia, Tbk. sebesar 75%
2. PT BCA Finance sebesar 25%
BCAinsurance berkantor pusat di Gedung WTC Mangga
Dua dan melayani berbagai jasa asuransi umum
kerugian, seperti: property, kendaraan bermotor, dan
asuransi harta benda lainnya.
PT Asuransi Umum BCA / BCAinsurance
The company was established in 1988 and was initially
named Asuransi Ganesha Ciptadanamas. In 2006, the
company changed its name into Transpacific General
Insurance. After being acquired by Bank Central Asia
Pension Fund and BCA Finance, the company’s name
changed into Central Sejahtera Insurance in 2011.
Finally, on December 23rd, 2013, PT Central Sejahtera
Insurance officially changed its name into PT Asuransi
Umum BCA.
Following is the share ownership of PT Asuransi Umum
BCA:
1. PT Bank Central Asia, Tbk 75%
2. BCA Finance 25%
BCAinsurance is headquartered at WTC Mangga Dua
Building and serves various general insurance services,
such as: property, motor vehicles, and other insurances.
129128
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Struktur Grup PerusahaanCorporate Structure
100%
100%
100% 70% 75%
100% 100%
100%
99,9999%
99,9996%
0,0004%
0,0001% 25%
99,576% 75%
75%45%
25%0,424%
Komposisi permodalan dan kepemilikan saham
Perusahaan telah mengalami perubahan sejak tahun
berdirinya. Adapun riwayat perkembangan kepemilikan
saham Perusahaan sejak tahun 1983 sampai 2006 dapat
dilihat pada Laporan Tahunan 2013 dan selanjutnya
pada keterangan di bawah ini.
2006
Berdasarkan Pernyataan Direksi Perusahaan yang
dituangkan dalam Akta No. 78 tanggal 31 Mei 2006, yang
dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso
Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, Direksi Perusahaan
menyatakan telah menerima pemberitahuan pengalihan
seluruh saham atau sebanyak 25.000 saham dengan
nilai nominal sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima
puluh juta rupiah) dari Tuan Wella Jaya Saputra kepada
BCA Finance Limited; pengalihan saham mana telah
dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2006 sebagaimana
ternyata dari Sale of Shares tanggal 6 Januari 2006
yang telah dibukukan dan didaftarkan dalam buku
Notaris Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi,
SH. tersebut di bawah No. 28/W/V/2006 tanggal 31
Mei 2006, yang telah ditandatangani oleh Tuan Wella
Jaya Saputra, selaku Penjual dan BCA Finance Limited,
selaku Pembeli. Nilai transaksi saham yang diperjual
belikan tersebut seluruhnya sebesar Rp 1,5 (satu koma
lima rupiah).
Pengalihan saham dalam Perusahaan tersebut
selanjutnya telah diberitahukan kepada instansi yang
berwenang dan pemberitahuan perubahan pemegang
saham Perusahaan tersebut telah diterima dan dicatat
oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas
nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia di bawah Nomor C-UM.02.01.10353 tanggal 21
Juni 2006.
Setelah terjadinya jual beli saham Perusahaan, maka
struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The capital and share ownership composition has
changed since its early establishment. The chronology
of the company’s share ownership development since
1983 to 2006 is described in BCA Finance Annual Report
Year 2013 and the following changes is described below.
2006
Based on the Board of Directors Statement written in
the Deed No.78 dated May 31st, 2006 that was made
and witnessed by the Notary, Fransiscus Xaverius Budi
Santoso Isband, SH., in Jakarta, the Company’s Board
of Directors have received the announcement of shares
transfer totaling 25.000 shares and was valued at IDR
250.000.000 (two hundred and fifty million rupiah) from
Mr.Wella Jaya Saputra to BCA Finance Limited. The stock
transfer has been completed on January 6th, 2006 as
mentioned in the Sale of Shares on January 6th, 2006
and was registered in the Notary book of Fransiscus
Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH. No.28/W/V/2006
dated May 31st, 2006, and it was signed by Mr.Wella
Jaya Saputra as the Seller, and BCA Finance Limited as
the Buyer. The total stock selling transaction value was
valued at IDR 1,5 (one point five rupiah).
The Company’s shares transfer has been announced to
the authorized institution, while the notification of the
change in the Company’s shareholders’ composition
has been accepted and noted by the General Director
of Laws Administration Department on behalf of the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No.C-UM.02.01.10353 dated June 21st, 2006.
After the Company’s shares trading, the Company’s
capital structure and composition of shareholders were
as follows:
Perkembangan Kepemilikan Saham Perusahaan History of Company’s Share Ownership
131130
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Nilai Nominal Rp 10.000,- per saham / Valued at IDR10,000 per Share
Uraian Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) PersentaseExplanation Number of Shares Total Value (IDR) Percentage (%)
Modal DasarInitial Working Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital
Pemegang SahamShareholders1. PT Bank Central Asia, Tbk.2. BCA Finance Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital
Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio
20.000.000
5.870.200
25.000
5.895.200
14.104.800
200.000.000.000
58.702.000.000250.000.000
58.952.000.000
141.048.000.000
99.58 0,42
100,00
2010
Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang
diambil tanpa mengadakan rapat umum pemegang
saham tanggal 4 Agustus 2010 yang kemudian
dinyatakan dalam Akta No. 87 tanggal 24 Agustus 2010
dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso
Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui meningkatkan modal dasar
Perusahaan dari semula sebesar Rp 200.000.000.000,-
(dua ratus miliar rupiah) yang terbagi atas 20.000.000
(dua puluh juta) saham, menjadi sebesar Rp
500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) terbagi atas
50.000.000 (lima puluh juta) saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
Perusahaan dari semula sebesar Rp 58.952.000.000,-
(lima puluh delapan miliar sembilan ratus lima puluh dua
juta Rupiah) terbagi atas 5.895.200 (lima juta delapan
ratus sembilan puluh lima ribu dua ratus) saham, menjadi
Rp 200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) terbagi
atas 20.000.000 (dua puluh juta) saham; dengan cara
menerbitkan saham baru sebanyak 14.104.800 (empat
belas juta seratus empat ribu delapan ratus) saham.
2010
In accordance with the shareholders’ decision obtained
without the general meeting of shareholders on August
4th, 2010 declared in Deed No.87 dated August 24th, 2010
with the presence of Fransiscus Xaverius Budi Santoso
Isbandi, SH., the Notary in Jakarta, the Company’s
shareholders agreed to increase the initial working
capital from IDR 200.000.000.000 (two hundred billion
rupiah) for 20.000.000 (twenty million) shares, to IDR
500.000.000.000 (five hundred billion rupiah) for
50.000.000 (fifty million) shares, each was valued at IDR
10.000 (ten thousand rupiah). Besides, the shareholders
also approved to rise the Company’s issued and paid-up
capital from IDR 58.952.000.000 (fifty eight billion and
nine hundred Fifty Two Million Rupiah) for 5.895.200 (five
million, eight hundred and ninety five thousand, and two
hundred) shares, to IDR 200.000.000.000 (two hundred
billion rupiah) for 20.000.000 (twenty million) shares by
issuing 14.104.800 (fourteen million, one hundred and
four thousand, and eight hundred) new shares.
Penyetoran atas pengambil-bagianan saham baru
tersebut berasal dari kapitalisasi sebagian laba ditahan
sampai dengan tahun buku 2009, dengan jumlah Rp
141.048.000.000,- (seratus empat puluh satu miliar
empat puluh delapan juta rupiah), yang dialokasikan
kepada para pemegang saham secara proporsional
yaitu kepada (i) PT Bank Central Asia, Tbk. sebanyak
14.044.985 (empat belas juta empat puluh empat ribu
sembilan ratus delapan puluh lima) saham, dengan nilai
nominal Rp 140.449.850.000,- (seratus empat puluh
miliar empat ratus empat puluh sembilan juta delapan
ratus lima puluh ribu rupiah) dan (ii) BCA Finance
Limited, sebanyak 59.815 (lima puluh sembilan ribu
delapan ratus lima belas) saham, dengan nilai nominal
Rp 598.150.000,- (lima ratus sembilan puluh delapan
juta seratus lima puluh ribu rupiah).
Dengan terjadinya peningkatan modal Perusahaan
tersebut, maka struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut :
Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perusahan
tidak mengalami perubahan.
The payment of the new shares’ taking over was
funded from capitalization of half detained profit as of
the financial book of year 2009, which amounted to
IDR 141.048.000.000 (one hundred forty one billion,
and forty eight million rupiah) which was allocated
proportionally to the following shareholders: (i) PT Bank
Central Asia, Tbk. for 14.044.985 (fourteen million, forty
four thousand, nine hundred and eighty five) shares that
amounted to IDR 140.448.850.000 (one hundred forty
billion, four hundred forty eight million, eight hundred
and fifty housand rupiah) and (ii) BCA Finance Limited for
59.815 (fifty nine thousand eight hundred fifteen) shares
that was valued at IDR 598.150.000 (five hundred ninety
eight million, and one hundred fifty thousand rupiah).
After the injection of the Company’s working capital, the
new capital structure and composition of shareholders
were as follow :
As of the date of this Annual Report has been officially
published, the Company’s capital structure and
composition of shareholders remained the same.
Nilai Nominal Rp 10.000,- per saham / Valued at IDR10,000 per Share
Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) PersentaseExplanation Number of Shares Total Value (IDR) Percentage (%)
Modal DasarBasic Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital
Pemegang SahamShareholders1. PT Bank Central Asia, Tbk.2. BCA Finance Limited
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital
Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio
50.000.000
19.915.185
84.815
20.000.000
30.000.000
500.000.000.000
199.151.850.000848.150.000
200.000.000.000
300.000.000.000
99.58 0,42
100,00
133132
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Nama dan Alamat Lembaga Penunjang Perusahaan Name and Address of Supporting Institution
1. Wali Amanat / Trustee
Bank Mega
Menara Bank Mega 16th Floor
Jl Kapten Tendean Kav. 12-14 A, Jakarta 12790
021-79175000
2. Pemeringkat / Rating Agency
PEFINDO
Panin Tower Senayan City 17th Floor
Jl Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270
021-72782380
3. Pemeringkat / Rating Agency
Fitch Ratings
DBS Bank Tower 24th Floor, Suite 2403
Jl Prof. Dr. Satrio Kav 3-5, Jakarta 12940
021-29886800
4. Sekuritas / Security
Nikko Sekuritas
Wisma Indocement 3rd Floor
Jl Jendral Sudirman Kav 70-71, Jakarta 12910
021-2510125
5. Underwritter / Underwritter
HSBC Sekuritas
World Trade Center 4th Floor
Jl Jendral Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920
021-5246494
6. Underwritter / Underwritter
BCA Sekuritas
Menara BCA Grand Indonesia 41st Floor
Jl MH. Thamrin No.1, Jakarta 10310
021-23587222
7. Underwritter / Underwritter
DBS Sekuritas
Plaza Permata TF Floor
Jl MH. Thamrin No.57, Jakarta 1030
021-39835438
8. Auditor Eksternal / External Auditor
KPMG
Wisma GKBI 33rd Floor
Jl Jend. Sudirman 28, Jakarta 10210
021-5742333
9. Bursa Efek / Capital Market
IDX
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1
6th Floor
Jl Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190
021-5150515
10. Kustodian / Custodian
KSEI
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1
5th Floor
Jl Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190
021-52991099
11. Corporate Guarantee / Corporate Guarantee
CGIF (Credit Guarantee & Investment Facility)
37/F Joy-Nostalg Center 17 ADB Avenue, Pasig City,
1600 Metro Manila, Philippines
+6329883918
No NamaName
Bidang JasaPosition
AlamatAddress
Lingkup kerjasama dengan BCAFServices for BCAF
NotarisNotary
NotarisNotary
NotarisNotary
Konsultan HukumLaw Consultant
Akta-Akta Perusahaan dan BankCompany and Bank’s deed
Akta-Akta Perusahaan, Bank dan Obligasi/MTNCompany’s Deed and Bond Certificate/MTN
Akta-Akta Obligasi/MTNBond certificates/MTN
Penerbitan Obligasi/MTNBond issuance/MTN
Jl. Tanah Abang II No. 5Jakarta Pusat 10160
Menara Kuningan Building, 2nd floor, Suite CI-C2, Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav 5, Kuningan
Gedung Graha Irama, Lt. 6 Ruang 6CJl. HR Rasuna Said Kav 1-2Jakarta 12950
Jl. Sultan Agung No. 62Jakarta 12970
FX Budi Santoso Isbandi, SH
Satria Amiputra, SH, MKn
Fathiah Helmi, SH
Soemarjono, Herman & Rekan
1
2
3
4
135134
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
DI. Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
PangkalPinang
TanjungPinang
BandarLampung
DKI Jakarta
Pontianak
Banjarmasin
Semarang Denpasar
Nama & Alamat Jaringan Usaha Name & Address of Business Networks
BCA Finance kini telah memiliki 61 jaringan usaha
(termasuk kantor pusat) di 54 kota di seluruh Indonesia.
BCA Finance has extended its networks by having
61 branches (include head office) located in 54 cities
throughout Indonesia.
Samarinda
Gorontalo
Kendari
Makassar
jaringanusaha / branches
kota /cities64 54
137136
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Berikut merupakan daftar jaringan usaha BCA Finance
Bali & Nusa Tenggara
Tangerang
Jakarta
These are list of BCA Finance’s business networks.
CakranegaraRuko BCA Finance
Jl. Raya Sandubaya Bertais-Sweta Cakranegara
Telp : 0370 - 6175571 (hunting)
Fax : 0370 - 6175578
DenpasarBCA KCU Kuta Lt. 1
Jl. Sunset Road No 88B Kuta-Bali
Telp : 0361 - 4727410 (hunting)
Fax : 0361 - 4727420
Daan MogotBCA Cabang Daan Mogot Lt.2, Lt.3
Jl. Daan Mogot Raya No.48 A-B, Jakarta 11460
Telp : 021 - 5605040 (hunting)
Fax : 021 - 5604554, 5604997, 5605221
Kantor Pusat (WPI)Wisma BCA Pondok Indah 2nd floor,
Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310
Lt.B1, Lt.2, Lt.6, Lt.7 & Lt.8
Telp : 021 - 2997 3100 (hunting)
Fax ; 021 - 2997 3200
Kelapa GadingLantai 3 BCA KCP Kirana Boutique
Komp. Kirana Boutique Office Blok E.2 No. 8 & 9
Telp : 021 - 2928 9944 (hunting)
Fax : 021 - 2928 9945
Pondok IndahBCA Cabang Iskandar Muda Lt. 3
Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. 80 No. 1-2
Arteri Pondok Indah , Jakarta 12240
Telp : 021 - 7269948 (hunting)
Fax : 021 - 7269906
CilegonBCA Cabang Cilegon II Lt. 3,
Komplek Pertokoan Cilegon City Square
Blok A No. 1-3 & Blok C no.1, Cilegon 42411
Telp : 0254 - 378783 (hunting)
Fax : 0254 - 378781
KupangJl. Frans Seda No 88 B Kupang-Nusa Tenggara Timur
Telp : Flexindo
Fax : 0380 - 8430592
Serpong (Summarecon)Jl. Boulevard Gading Serpong Scientia Sarden
Blok S/1 RT 003 RW 005, Desa Curug Sagereng,
Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang.
Telp : 021 - 2222 6111 (hunting)
Fax : 021 - 2222 6211
Jawa Barat
WTC Mangga DuaGedung WTC Mangga Dua Lt.3
Blok CL, Jl. Mangga Dua Raya No.8,
Jakarta 14430
Gedung WTC Mangga Dua Lt.6
Blok CL No 002, Jl. Mangga Dua Raya No.8,
Jakarta 14430
Telp : 021 - 3001 3999 (hunting)
Fax : 021 - 3001 3993
Bandung (Dago)Lantai 1 dan 2 eks. KCU BCA Dago
Jln. Ir. H. Juanda no 66, Bandung, Jawa Barat
Telp : 022 - 2045 5880 (hunting)
Fax : 022- 2045 5509, 022 - 2045 5308
BekasiBCA Cabang Bulevar Hijau, Lantai 3&4,
Komplek Sentra Niaga Bulevard Hijau Kav. 33-35,
Medan Satria, Bekasi-17131
Telp : 021 - 8887 6200 (hunting)
Fax : 021 - 8887 8450/7872
Bogor
BCA cabang Bogor Lt.4,
Jl.Ir. Juanda No. 28, Bogor 16122
Telp : 0251 - 8333024 (hunting)
Fax : 0251 - 8333462
CirebonBCA Cabang Cirebon Lt. 4,
Jl. Yos Sudarso No. 27, Cirebon 45111
Telp : 0231 - 246624 (hunting)
Fax : 0231 - 246911
Mall Artha Gading (Service Point)Lantai 3 Blok B2 No 007 Mall Artha Gading
Jl. Artha Gading Selatan no. 1,
Jakarta Utara 14240
Telp : 021 - 4586 3802/03
Fax : 021 - 4586 3811
Pondok Pinang (Coll Point)Jl. Ciputat Raya RT 004/06,
Pondok Pinang (Samping Pool)
Telp : 08119635130, 08119635131, 08119635132,
08119635133, 08119635134, 08119635135,
Fax : tidak ada
DepokRuko Pesona View
Blok D No. 2 & 3 & 4, Komplek Perkantoran Pesona
Khayangan, Jl. Ir. H. Juanda, Depok-16411
Telp : 021 - 7784 0971 (hunting)
Fax : 021 - 7784 0972
KarawangBCA Cabang Karawang Lt. 4,
Jl. Panatayuda 1 No. 37, Karawang 41312
Telp : 0267 - 8454018 (hunting)
Fax : 0267 - 8454017
Cikarang (Sales Point)KCP BCA Jababeka Lt. 4,
Ruko Permata Junction Blok A2- A3
Jababeka-Cikarang
Telp : 021 - 8983 5382 (hunting)
Fax : 021 - 8983 5385
SukabumiRuko Brawijaya
Jl. Brawijaya No.3 RT.02 Rw.12,
Kel. Gunung Parang, Kec. Cikole, Sukabumi-43111
Telp : 0266 - 231112 (hunting)
Fax : 0266 - 231116
139138
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
TasikmalayaJl. HZ Mustofa no 300 Tasikmalaya 46124
Telp : 0265 - 7520960 (hunting)
Fax : 0265 - 7520961
Jawa Timur
Kalimantan
GresikJl. Wahidin Sudirohusodo No. 788,
Komp. Ruko Green Garden Blok A-2 no.6,
Kel.Dahanrejo, Kec.Kebomas, Gresik 61161
Telp : 031 - 51163927 (hunting)
Fax : 031 - 51163928
JemberBCA Cabang Jember Lt. 3,
Jl. Gajah Mada No.14-18, Jember 68131
Telp : 0331 - 485150 (hunting)
Fax : 0331 - 484601
KediriKomplek Ruko Hayam Wuruk Trade Center Blok G-7,
Jl Hayam Wuruk Kel. Balowertoi Kec. Kota Kediri 64123
Telp : 0354 - 698855 (hunting)
Fax : 0354 - 698829
MadiunKCU BCA Madiun Lantai 3
Jln. Jend. Sudirman 79-81, Madiun 63132
Telp : 0351 - 454760 (hunting)
Fax : 0351 - 454761
Balikpapan (Ruko Baru)Jln. MT Haryono No 60 RT 27
Kel. Damai, Balikpapan
Telp : 0542 - 8705265 (hunting)
Fax : 0542 - 8705266
MalangRuko Kawi
Jl.Kawi Atas 36D, RT 01/04 Kel. Gadingkasri Kec. Klojen,
Malang 65116-Jawa Timur
Telp : 0341 - 554433 (hunting)
Fax : 0341 - 554455/66
Surabaya GalaxyBCA Cabang Galaxy Lt. 3
Jl. Kertajaya Indah Timur No. 37-39, Surabaya 60117
Telp : 031 - 5966884 (hunting)
Fax : 031 - 5966885
Surabaya VeteranBCA KCU Veteran Lantai 6
Jln. Veteran 18-24 , Surabaya 60175
Telp : 031 - 3528711 (hunting)
Fax : 031 - 3528712
BanjarmasinJl. Ahmad Yani KM 4 RT 04 Banjarmasin
Kel. Pemurus Baru, Kec. Banjarmasin Selatan
Telp : 0511 - 3276343 (hunting)
Fax : 0511 - 3276344
PalangkarayaJl. Raden Tumenggung Milono
Kel.langkai Kec.Pahandut Km 1 No.2, Palangkaraya
Telp : 0536 - 3222339 (hunting)
Fax : 0536 - 3222385
PontianakJalan Perdana No.8 Komp Rukan Perdana Square Blok
B/15, Pontianak.
Telp : 0561 - 746330 (hunting)
Fax : 0561 - 746331/32
SamarindaBCA Cabang Samarinda Lt. 4,
Jl. Jend. Sudirman 30, Samarinda 75111
Telp : 0541 - 732792 (hunting)
Fax : 0541 - 732783
SampitJl. HM.Arsyad RT 46, RW IX,
Kelurahan MB.Hilir, Kecamatan Mentawa Baru
Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur
Telp : 0531 - 2065012 (hunting)
Fax : 0531 - 2065013
Sulawesi
GorontaloJln. Pangeran Hidayat No. 158 Kel. Liluwo
Kec. Kota Tengah, Gorontalo 96159
Telp : 0435 - 828810 (hunting)
Fax : 0435 - 828809
KendariKompleks Ruko Senapati land, blok A no 37,
Jl. Raya By pass Kendari Kel.Bande,
Kec.Kadia- Kendari, Sulawesi Tenggara
Telp : 0401 - 3135111 (hunting)
Fax : 0401 - 3135112
Makassar
Kompleks Ratulangi Office Park Blok A5,
Jl.Dr.Sam Ratulangi No.7 Makassar 90113,
Sulawesi Selatan
Telp : 0411 - 8111224 (hunting)
Fax : 0411 - 8111225
ManadoBCA Cabang Manado Lt.4, Jl. Sam Ratulangi
No.17-19, Manado, Sulawesi Utara-95111
Telp : 0431 - 843579 (hunting)
Fax : 0431 - 862048
PaluJl. Ir Juanda-(Perempatan Jl Sisingamangaraja) No.91,
Kelurahan Besusu Timur, Kecamatan Palu Timur,
Palu-Sulawesi Tengah
Telp : 0451 - 458508 (hunting)
Fax : 0451 - 458506
Pare-PareJln. Bau Massepe No. 241, Kelurahan Cappagalung,
Pare-pare-Sulawesi Selatan 91122
Telp : 0421-28285 (hunting)
Fax : 0421 - 23626
141140
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Sumatera
Banda AcehJl. Dr Mohammad Hasan No. 53-54-Desa Batoh
Kec. Lueng Bata Kota Banda Aceh 23245
Telp : 0651 - 28896 (hunting)
Fax : 0651 - 28897
Batam
BCA Cabang Batam Lt.3,
Jl. Raja Ali Haji No.18, Sei Jodoh, Batam-Riau 29432
Telp : 0778 - 421095 (hunting)
Fax : 0778 - 421037
BengkuluJl. Timur Indah Raya no 14 E&F,
Kel. Sidomulyo, Kec. Gading Cempaka,
Bengkulu 38229
Telp : 0736 - 5612067 (hunting)
Fax : -
Bukit TinggiJl. Ahmad Yani No.99
Kel. Benteng Pasar Atas Kec. Guguk Panjang,
Bukit Tinggi
Telp : 0752 - 8016098 (hunting)
Fax : 0752 - 627398
DuriJln. Lintas Duri-Dumai No.13
Kec. Mandau-Riau 28884
Telp : 0765 - 7084917
Fax : -
JambiJln. Pattimura-Ruko Sipin Nusa Indah no.2,
Jambi 36125
Telp : 0741 - 670060 (hunting)
Fax : 0741 - 670053
MedanKompleks Centrium No 10 dan 11,
Jl. Bridgen Katamso
Kecamatan Medan Maimun Kota Medan
Telp : 061 - 8051 3203
Fax : 061 - 8051 3206, 061-8051 3207
Muara BungoJln. Sudirman KM 3 arah Bangko
Kel. Sungai Kerjan Kec. Bungo Dani-Muara Bungo.
Telp : 0853 - 6886 9671/72/73
PadangJl. Sawahan No.55A -55B, Padang 25121
Telp ; 0751 - 894040 (hunting)
Fax : 0751 - 894030
Pangkal PinangJl Raya Koba no.80 (Jl. Mayor Sjafri Rachman)
Kel. Bukit Besar, Kec. Intan Pangkal Pinang
Telp : 0717 - 4255031 (hunting)
Fax : 0717 - 4255053
PekanbaruJl Arifin Ahmad no 100 & 100A (No 15 & 16 )
Pekanbaru
Telp : 0761 - 8418311 (hunting)
Fax : 0761 - 8418312
Pematang SiantarKomplek Ruko Megaland
Blok C No. 6, Jln. Sangnawaluh
Pematang Siantar 21151
Telp : 0622 - 433940 (hunting)
Fax : 0622 - 433941
LampungJl. Pattimura No.33
Teluk Betung Bandar Lampung
Telp : 0721 - 481949 (hunting)
Fax : 0721 - 489298
Lubuk linggauJl. Yos Sudarso RT. 1 no.33
Kel. Majapahit Kec. Lubuk Linggau Timur 31611
Telp : 0733 - 7329866 (hunting)
Fax : 0733 - 7329867
Tanjung PinangKomplek Ruko Plaza Bintan Center
Blok Down No. 8, Jln. DI Panjaitan Batu 9
Bintan Tanjung Pinang
Telp : 0771 - 7335480 (hunting)
Fax : 0771-7335484
PalembangJl. Letkol Iskandar No. 280 (Samping KCP BCA)
Palembang 30134
Telp : 0711 - 360733 (hunting)
Fax : 0711 - 360754/755
Jawa Tengah & DIY
KudusKomplek Ruko Sudirman Square
Jl. Jend. Sudirman No. 101 Kav. A9 Kudus, 59311
Telp : 0291 - 4257030 (hunting)
Fax : 0291 - 4257031
MagelangJln. Sarwoedi Wibowo, Komplek ruko Maris Square
Blok A-6 & A-7, Magelang 56172
Telp : 0293 - 3276711 (hunting)
Fax : 0293 - 3276740
Semarang
BCA Cabang MT. Haryono Lt.2,
Jl. MT. Haryono No. 657, Semarang 50242
Telp : 024 - 8414840 (hunting)
Fax : 024 - 8410128
SoloRuko Office Park Blok B2 & B3 Jl. Ir. Soekarno,
Solo Baru, Madegondo, Grogol
Kec. Sukoharjo Jawa Tengah 57552
Telp : 0271 - 6726411
Fax : 0271 - 6726412
YogyakartaJln. Bridgen Katamso 141
Yogyakarta,55121
Telp : 0274 - 411772 (hunting)
Fax : 0274-411707
TegalJalan Sultan Agung No. 29 Kejambon –
Tegal 52124 (Eks. Dealer Vespa Piaggio)
Telp : 0283 - 325034 (hunting)
Fax : 0283 - 325035
PurwokertoJln. Dr. Soeharso Ruko Kalibiru No. 2,
komplek GOR Satria Purwokerto 53114
Telp : 0281 - 630080 (hunting)
Fax : 0281 - 635252
143142
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
145144
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
• Mempertimbangkansisirisikodanproseskontrol
• Hirarkiyanglineardanpraktisdimanatidakterdapat
redundancy fungsi kerja
Apabila meninjau perkembangan Perusahaan pada 5
(lima) tahun terakhir, struktur organisasi telah mengalami
perubahan yang cukup signifikan. Sejak tahun 2010
hingga 2016, Perusahaan telah tumbuh dengan pesat
baik dari segi target keuangan, sumber daya manusia,
dan jumlah fungsi kerja dalam struktur organisasi.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, disusunlah
fungsi-fungsi baru yang bertujuan memaksimalkan
potensi perusahaan untuk mencapai target yang telah
ditentukan. Fungsi-fungsi tersebut memiliki tujuan dan
karakteristik spesifik dalam menjalankan pekerjaannya
sehingga Perusahaan semakin terfokus dan fungsi
kontrol dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Komposisi sumber daya manusia (termasuk Dewan
Direksi) BCA Finance telah diuraikan dalam Struktur
Organisasi BCA Finance.
Rekrutmen dan Kualitas Sumber Daya
Keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan karyawan
diukur dari kuantitas dan kualitas karyawan. Kuantitas
karyawan dirumuskan dalam bentuk Man Power
Planning (MPP) yang menjadi tolak ukur Perusahaan
untuk melakukan perekrutan karyawan yang juga sejalan
dengan target Perusahaan setiap tahunnya. Dari segi
kualitas, kompetensi setiap karyawan secara organisasi
dan secara fungsi perlu dikembangkan secara konsisten.
Setiap karyawan diharapkan memiliki kompetensi
yang memadai sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
Kompetensi secara organisasi diturunkan dari nilai
FOCUS, sebagaimana nilai Perusahaan serta arahan
manajemen dalam pengembangan usaha, menjadi
salah satu bagian dari kualifikasi yang dibutuhkan.
Secara fungsi, potensi setiap karyawan yang berbeda-
beda dapat dikembangkan menjadi nilai tambah bagi
Perusahaan dan juga menjadi bahan pertimbangan
dalam melakukan seleksi karyawan untuk penempatan
dalam setiap fungsi yang ada di Perusahaan.
Sumber Daya Manusia Human Resources
BCA Finance continues to transform itself in the area
of human resources through development of strategies
and policies that support BCA Finance’s progression. In
2016, human resources management at BCA Finance
focused on improving the quality of human resources so
as to encourage continuous improvement in Company’s
performance from time to time.
The management policies of human resources at
BCA Finance based on competency standard from
corporate values, which is FOCUS that established since
2006. Along with the corporate values, the company
is committed developing the competency, expertise
and personality of each Person of the Company as a
very valuable Company asset. This is to support the
achievement of the vision and targets of significantly
Company’s performance.
Organizational Development
In line with the growth of the Company, an organization
must be able to move flexibly without diminishing
control in each existing work unit, so as not leading to
a risk which can damage the Company. The company’s
organizational structure has generally been in line with
the direction, purpose and focus of the organization.
During 2016, the organizational structure only changed
at micro level of operation. This change is made to align
the Company’s growth so that the existing job functions
can run at maximum level.
In preparing an effective organizational structure, the
Company believes that the organizational structure
should include:
• In line with direction, purpose and focus of the
organization
• Hasdivisionofresponsibleauthorityclearly
• Considerspanofcontrolofeachposition
BCA Finance terus melakukan transformasi di bidang
sumber daya manusia melalui pengembangan strategi
dan kebijakan yang mendukung kemajuan Perusahaan.
Di tahun 2016, pengelolaan sumber daya manusia di
BCA Finance difokuskan pada peningkatan kualitas
insan BCA Finance untuk mendorong peningkatan
Perusahaan dari waktu ke waktu.
Kebijakan pengelolaan sumber daya manusia di BCA
Finance mengacu pada standar kompetensi yang
diturunkan dari Tata Nilai BCA Finance yakni FOCUS
yang ditetapkan sejak tahun 2006. Sejalan dengan
tata nilai tersebut, Perusahaan berkomitmen dalam
mengembangkan kompetensi, keahlian dan kepribadian
setiap Insan Perusahaan sebagai aset Perusahaan yang
sangat bernilai. Hal ini guna mendukung pencapaian visi
dan target kinerja Perusahaan secara nyata.
Perkembangan Organisasi
Seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, organisasi
harus dapat bergerak secara fleksibel tanpa mengurangi
control di setiap unit kerja yang ada, agar tidak
menimbulkan risiko yang dapat merugikan Perusahaan.
Struktur organisasi Perusahaan secara umum telah
sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari organisasi.
Selama tahun 2016, struktur organisasi mengalami
perubahan secara makro dan mikro yaitu dengan
adanya penambahan Direksi yang khusus menangani
kepatuhan perusahaan. Perubahan ini dilakukan untuk
menyelaraskan pertumbuhan Perusahaan sehingga
fungsi-fungsi kerja yang ada dapat berjalan dengan
maksimal.
Dalam menyusun struktur organisasi yang efektif,
Perusahaan meyakini bahwa struktur organisasi tersebut
harus mencakup:
• Sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari
organisasi
• Memilikipembagianwewenangyangbertanggung
jawab secara jelas
• Mempertimbangkan span of control dari masing-
masing jabatan
• Considerasideofriskandcontrolprocess.
• Linearandpracticablehierarchywhereredundancy
of job function is not found.
When reviewing the progress of the Company in recent
5 (five) years, an organizational structure has undergone
significant change. Since 2009 to 2016, the Company
has grown rapidly both in aspect of financial target,
human resources, and the amount of job functions within
the organizational structure. In line with the growth,
new functions are drafted with aim at maximizing the
potential of the Company to achieve the predetermined
targets. Those functions have the specific goal and
characteristic in implementing the work so as the
Company is more focused and control function can run
effectively and efficiently. The composition of human
resources (including
Board of Directors) of BCA Finance has been described
in Organizational Structure of BCA Finance.
Recruitment and Resources Quality
Success in meeting the needs of employees is measured
from the quantity and quality of employees. Quantity
of employees is formulated in the form of Man Power
Planning (MPP) which is a barometer of the Company
to recruit employees that are also in line with Company
targets annually. From quality facet, competency of
every employee on the organization and function basis
needs to be developed consistently. Each employee is
expected to have sufficient competency in accordance
with the needs of the Company. Competency on
the organizational basis is derived from the value of
FOCUS, as the value of the Company and the direction
of management in business development, being one
part of the required qualifications. Functionally, the
different potential of every employee can be developed
to add value for the Company and also being used
as consideration in the selection of employees for
placement in each present function in the Company.
147146
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja Perusahaan
dilakukan melalui internal sourcing dan eksternal
sourcing. Pada posisi-posisi strategis, sumber tenaga
kerja diprioritaskan berasal dari internal perusahaan.
Manajemen percaya bahwa jenjang karir adalah
salah satu motivator untuk meningkatkan komitmen
karyawan. Sedangkan pemenuhan kebutuhan melalui
eksternal sourcing, dalam proses pencairan pelamar
Perusahaan bekerja sama dengan beberapa institusi
Perguruan Tinggi di Indonesia di samping pemasangan
iklan lowongan pekerjaan secara elektronik maupun di
media massa.
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah merekrut
lebih dari 900 karyawan baru sebagai upaya dari
regenerasi dan pengembangan organisasi sesuai
dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan melalui even
jobfair, campus hiring dan sebagainya di beberapa kota
besar. Perusahaan pun memanfaatkan teknologi untuk
mempercepat proses rekrutmen di mana sejak tahun
2013 Perusahaan menggunakan e-recruitment yang
efektif dan efisien digunakan dalam proses pemenuhan
karyawan.
Pelatihan dan Pengembangan Potensi Karyawan
Pengembangan kompetensi, keahlian maupun
kepribadian karyawan menjadi bagian dari kunci
keberhasilan Perusahaan. Dalam mengembangkan
kompetensi karyawan, Perusahaan menyelenggarakan
pelatihan, mentoring, maupun OJT (On the Job
Training). Sedangkan untuk mengembangkan
kompetensi teknis, Perusahaan mempercayakan
pelatihan dan pengembangan pengetahuan oleh
sumber daya internalnya, yaitu masing-masing unit
bisnis. Pengembangan karyawan di BCA Finance itu
sendiri didasarkan atas persyaratan dan kebutuhan
dari masing-masing unit kerja yang diterjemahkan
dalam bentuk Competency Dictionary. Perusahaan juga
memiliki Road Map yang diperuntukkan khusus bagi
marketing, mencakup hal-hal yang diperlukan dalam
membangun karirnya sebagai seorang marketing.
Compliance of workforce needs in the Company is done
through internal and external sourcing. On strategic
positions, the workforce resources derived from internal
priority. Management believes that the career is one
of the motivators to increase employee commitment.
While the need fulfillment through external sourcing,
in the process of seeking the applicant the Company
works together with several Universities in Indonesia
in addition to job vacancy advertising electronically in
mass media.
Throughout 2016, the Company recruited more than
900 new employees in effort of regeneration and
development of the organization in accordance with
the business growth in the Company through jobfair,
campus hiring event, etc. in a few major cities. The
Company also utilizes technology to accelerate the
recruitment process where since 2013 the Company
adopted effective and efficient e-recruitment used in
the process of the
company fulfillment.
Training and Development of Potential Employee
Development of competency, expertise and personality
of employees to be part of the key to the success of the
Company. In developing the employees’ competency,
the Company organizes the mentoring training, or OJT
(On the Job Training). Meanwhile, to develop technical
competencies, the Company entrusts the training and
development of knowledge by its internal resources,
i.e. each business units. Development of employees
in the BCA Finance itself is based on the requirements
and needs of each work units that are translated in the
form Competency Dictionary. The Company also holds
the Road Map designated special for marketing, covers
things required in developing their career as marketing
staffs.
Perusahaan memiliki kebijakan pelatihan yang telah
disusun guna mengatur pelaksanaan serta evaluasi
pelaksanaan kegiatan pelatihan. Pelatihan yang
dilaksanakan sepanjang tahun 2016 mengacu pada
program pengembangan karyawan mulai dari level
staf hingga manajer. Pembekalan yang diberikan pun
bersifat teknis dan teoritis.
Dengan kebijakan, sistem dan program kerja tersebut,
Perusahaan berupaya menciptakan kesempatan yang
merata bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan
diri dan mengikuti pelatihan sesuai perananannya dalam
Perusahaan. Secara umum jenis pelatihan pada masing-
masih level adalah:
1. Staff Development Course; diberikan kepada
staff dengan tujuan mengembangkan sisi soft skill
dari setiap peserta. Topik dalam materi ini adalah
Becoming a Successful Professional.
2. Basic Management Course; diberikan kepada
middle up management, meliputi Branch Manager,
Branch Operation Head, Branch Collection Head,
Unit Head, dan Specialist. Materi yang terangkum
dalam pelatihan tersebut antara lain Understanding
Strategy, Business Process, Operational Excellence,
Risk Management, Legal, HR for Non HR, Emotional
Quality Management, Leadership, Coaching dan
Interviewing Skills. Basic Management Course ini
dibagi kedalam tiga tahap.
3. Coaching course, diberikan kepada ketua tim.
Subjek didalam pelatihan ini ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan kepemimpinan agar
dapat mengoptimalkan kompetensi bawahannya
melalui pelatihan ini.
4. Strategic Management Course; diberikan kepada
Regional Manager dan Deputy Director CS New,
CS Used, dan KKB. Topik dalam program ini adalah
Effective Personal Productivity.
5. Program Pembekalan Kompetensi Karyawan (P2K2),
diberikan kepada staf marketing. Materi yang
diberikan bertujuan untuk membekali kemampuan
teknis karyawan dalam bidang pemasaran.
The company has a policy of the specified training to
arrange the implementation and evaluation of the
training activities. The training conducted during 2016
referred to employee development program from staff
to management level. Those programs arranged both
technically and theoretically.
With the policy, system and work program, the Company
strives to create equal opportunity for all employees
to develop themselves and participate in the training
pursuant to their role in the Company. In general, type of
training in each level includes:
1. Staff Development Course; assigned to staffs with
certain service period. The subject in this training
covers soft skill with topic Becoming a Successful
Professional.
2. Basic Management Course; assigned to middle up
management, includes Branch Manager, Branch
Operation Head, Branch Collection Head, Unit Head,
and Specialist. The subjects covered in the training
include Understanding Strategy, Business Process,
Operational Excellence, Risk Management, Legal,
HR for Non HR, Emotional Quality Management, and
Leadership. Basic Management Course are divided
into three phases:
3. Coaching Course, assigned to team leader. The
subjects in this training aimed to improve the
leaaders skill to optimize their subordinates’
competency through coaching process.
4. Strategic Management Course, given to Regional
Manager and CS New, CS Used and KKB Deputy
Directors. The topic in this program is Effective
Personal Productivity.
5. Employee’s Competency Training Program,
assigned to marketing staff. The subject is aimed to
deliver employee’s technical skill in marketing.
149148
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Per bulan 1x (KP & Cabang Jabodetabek)
Per bulan 2x (Seluruh cabang)
Setahun 2x (Kantor Pusat)
Setahun 1x (Kantor Pusat)
Setahun 1x (Kantor Pusat)
Setahun 2x (Kantor Pusat)
Setahun 2x (Kantor Pusat)
Setahun 3x (Kantor Pusat)
Setahun 17x (Kantor Pusat & Surabaya)
Setahun 3x (Kantor Pusat)
KYC (Pengenalan Prinsip Pengguna Jasa & Anti Money Laundering
Corporate Culture Internalization
Staff Development Course
Basic Management Course 1
Basic Management Course 2
Basic Management Course 3
Strategic Management Course
Train The Trainer
Program Pembekalan Kompetensi Karyawan (P2K2)
Branch Manager Development Program (BMDP)
Training Reguler
Training Program
Project Training
6. Train The Trainer, bertujuan untuk mendukung
pelaksanaan program internal. Setelah sebelumnya
dijalankan sebagai upaya pengembangan trainer
internal untuk materi P2K2 dan Program Corporate
Culture Internalization, tahun 2016 ini dilakukan
program Train The Trainer untuk program KYC
(Know Your Customer).
7. Branch Manager Development Program,
merupakan program pembekalan calon Branch
Manager. Program ini meliputi in class training, OJT
unit kerja, dan OJT mirroring Branch Manager di
cabang.
8. Sales Communication Course, diperuntukkan bagi
marketing staf. Ditujukan agar staf mengetahui
konsep marketing produk untuk mengembangkan
kualitas komunikasi dengan partner dan konsumen.
Program kerja yang telah dilaksanakan sepanjang tahun
2016 dalam rangka meningkatkan kompetensi, keahlian
dan kualitas kepribadian karyawan BCA Finance antara
lain:
Peningkatan Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan menjadi salah satu hal yang
paling penting dalam menjaga stabilitas organisasi.
Ketika sebuah perusahaan memiliki karyawan yang
produktif maka perusahaan tersebut telah memiliki aset
6. Train the Trainer, aims to support the implementation
of internal program. This program has been
applied as effort of developing internal trainer for
Employee’s Competency Training Program and
Corporate Culture Internalization program, in 2016
Train the Trainer program has been done for KYC
Program (Know Your Customer).
7. Branch Manager Development Program is a brief
program for next Branch Manager. This program
includes In class training, OJT work unit and OJT
Branch Manager monitoring in branches.
8. Sales Communication Course, assigned to marketing
staff. The subject is aimed to deliver communication
concept in marketing each product to improve
communication quality with the distribution partner
and customer.
The work program implemented throughout 2015 in
the framework to increase th competency, skills and
personal quality of BCA Finance employees, among
others:
Employee Productivity Enhancement
Productivity of employees to be one of the most
important issues in maintaining the stability of the
organization. When a Company has employees who
are productive, the Company already has a valuable
Jenis Training Program Waktu Pelaksanaan
berharga guna menjalankan kelangsungan perusahaan
dalam mencapai targetnya. Perusahaan melaksanakan
pemantauan secara berkala setiap tahunnya, begitu
juga di tahun 2016. Monitoring produktivitas dilakukan
dengan melihat perkembangan kontribusi karyawan
khususnya di Divisi Marketing dan Collection untuk
mencapai target perusahaan. Dengan melakukan
monitoring produktivitas, diharapkan para karyawan
dapat memberikan performa yang jauh lebih baik serta
menimbulkan persaingan yang sehat demi mencapai
target individu maupun perusahaan.
Penilaian Kinerja Karyawan dan Jenjang Karir
Penilaian terhadap kinerja dan jenjang karir karyawan
merupakan bentuk tanggung jawab sekaligus apresiasi
(baik dalam bentuk financial maupun non-financial) yang
diberikan secara fair dan objektif Perusahaan kepada
setiap Insan Perusahaan atas sumbangsihnya terhadap
pertumbuhan bisnis Perusahaan. Penilaian Kinerja
Karyawan dilakukan setiap semester (6 bulan). Penilaian
Kinerja adalah salah satu bagian dari Performance
Management System, yang terdiri dari: Performance
Planning, yaitu perencanaan target dan kompetensi
yang dibutuhkan; Performance Monitoring (coaching &
counseling) yaitu pemantauan pencapaian target dan
kompetensi; dan Performance Appraisal (penilaian
kinerja) yang merupakan evaluasi terhadap hasil kerja
karyawan.
Dalam Performance Appraisal terdapat 3 aspek penilaian
yaitu penilaian terhadap pencapaian Key Performance
Indicator (KPI), penilaian terhadap kompetensi dan
penilaian terhadap kedisiplinan. KPI mulai disusun pada
akhir tahun yang dijadikan dasar pengukuran kinerja
di akhir tahun dan merupakan ukuran keberhasilan
perusahaan, unit kerja, sampai dengan individu yang
telah disepakati oleh Manajemen. Untuk meningkatkan
koordinasi serta kerjasama antar unti kerja, maka
pencapaian dari KPI Perusahaan didistribusikan menjadi
tanggung jawab seluruh direktorat, divisi, departemen,
unit kerja, hingga ke seluruh individu yang ada di BCA
Finance.
asset to run the continuity of the Company in achieving
its target. The Company conducts regular monitoring
every year, as well as in 2016. Monitoring on productivity
is undertaken by looking at the development of the
employee’s contribution, especially in Marketing and
Collection Divisions to achieve the Company’s target.
By conducting monitoring on productivity, employees
are expected to provide a much better performance
as well as causing healthy competition to achieve the
individual and the Company’s target.
Employee Performance Appraisal and Career Path
Employee performance appraisal and career path
is a form of responsibility and appreciation (both in
financial and non-financial) form provided in a fair
and objective manner by the Company to each of the
Company Personnel for their contribution to the growth
of business in the Company Employee Appraisal is
conducted every semester (6 months). Performance
appraisal is one part of the Performance Management
System, consisting of: Performance Planning is a target
planning and competency required; Performance
Monitoring (coaching & counseling) is a monitoring on
target achievement and competency; and Performance
Appraisal is an evaluation of th employee output.
There are 3 aspects in Performance Appraisal include
appraisal of Key Performance Indicator (KPI) achievement,
appraisal of the competency, and appraisal of the
discipline. KPI begins to compile at the end of the year
which forms the basis of performance measurement at
the end of the year and is a measure of the Company
success, work unit, up to the individual agreed upon
by the Management. To promote coordination and
cooperation among the work unit, the achievement of
Company’s KPI is distributed into the responsibility of all
directorates, divisions, departments, work units, up to all
existing individuals in BCA Finance.
151150
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Jenjang karir di BCA Finance dibagi menjadi 2,
yaitu struktural dan fungsional, dan keduanya tidak
menutup kemungkinan karyawan untuk mencapai
level yang tinggi baik di bagian core function maupun
support function. Sejak tahun 2008, Perusahaan
mengembangkan proses assessment untuk mengetahui
potensi dan menjadi bagian dari pengembangan
carrer path setiap karyawannya. Hal ini bertujuan
mengoptimalkan potensi dalam waktu singkat dan
meminimalkan gap atau kelemahan karyawan. Hasil dari
assessment ini diterjemahkan dalam bentuk Individual
Development Plan yang dipantau oleh atasan karyawan
yang bersangkutan bersama dengan tim HR. Selain itu,
pada tahun 2016 diadakan pelatihan Coaching untuk
level Branch Manager, Branch Operation Head, Branch
Collection Head dan Unit Head ke atas sehingga
mereka dapat membantu karyawan yang ada dalam
supervisinya untuk mengembangkan diri secara optimal
Penghargaan dan Sanksi bagi Insan Perusahaan
Pada dasarnya penghargaan ataupun sanksi adalah
sesuatu yang umum digunakan dalam dunia kerja untuk
memotivasi dan menyeragamkan kinerja dalam sebuah
perusahaan. BCA Finance pun menerapkan hal serupa,
yaitu:
• Memberikanpenghargaankepadakaryawanyang
berprestasi di bidangnya dengan bentuk kegiatan
yang dikenal dengan Reward Tour dan High
Achiever
• Memberikan sanksi sesuai dengan tingkatan-
tingkatan kesalahan, mulai dari kesalahan tingkat
yang paling kecil dengan diberikannya Surat
Teguran, sampai dengan tingkat kesalahan yang
paling besar yaitu PHK.
BCA Finance telah mengatur kedua hal tersebut secara
jelas baik melalui kebijakan atau keputusan internal dan
Peraturan Perusahaan.
Career path in BCA Finance is divided into two, i.e.
structural and functional career, and not closing a
chance of employee to achieve a high level both in core
function and support function division. Since 2008, the
Company developed the process of assessment to
know the potential and being part of the career path
development of each employee. It aims to optimize the
potential in a short time and minimize gap or employee
weakness. These results of assessment are translated
in Individual Development Plan form which being
monitored by the employee supervisor together with HR
team. In addition, in 2016 it was held a Coaching training
for the level of Branch Manager, Branch Operation
Head, Branch Collection Head and Unit Head up so that
they can help employees under his/her supervision to
develop themselves optimally
Rewards and Punishment for the Company Persons
In essence, rewards or punishment is a common issue
used in the world of employment to motivate and
uniform the performance in a Company. BCA Finance
also applies the same, includes:
• Grantingawards toemployeeswhoexcel in their
field in the form of activities known as Reward Tour
and High Achiever
• Providingsanctions inaccordancewith the levels
of fault, ranging from the smallest fault level by
granting Warning Letter, to the biggest level of fault
is dismissed.
BCA Finance has set up those two issues clearly either
through policy or internal decision and Regulation of the
Company.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Kecepatan dan kemudahan akses terhadap informasi
menjadi hal yang sangat penting di era teknologi ini.
Hingga tahun 2016 BCA Finance mengembangkan
sistem dan infrastruktur guna memfasilitasi kebutuhan
komunikasi, informasi dan pengembangan diri karyawan.
Perusahaan memiliki Human Resources Integrated
System (HRIS) yang merupakan sistem terintegrasi yang
berfungsi untuk menelaah, memantau dan mengolah
data ketenagakerjaan. HRIS ini dapat memudahkan
dan memberdayakan setiap karyawan BCA Finance
dalam pengelolaan data pribadinya, seperti: kegiatan
administrasi karyawan terkait pengajuan cuti, absensi
karyawan, claim medical dan lainnya. Sejak Mei 2013,
Perusahaan mengimplementasikan e-recruitment dalam
HRIS. Aplikasi baru ini dapat memudahkan pemangku
jabatan dalam mengajukan permohonan penambahan
atau penggantian karyawan secara online.
Iklim Kerja Perusahaan
BCA Finance berupaya menciptakan iklim kerja yang
kondusif guna meningkatkan produktivitas kinerja
karyawan. Oleh karena itu, BCA Finance senantiasa
menjalin komunikasi dua arah dengan karyawan.
Perusahaan juga memiliki Unit Kerja Employee Relation
yang berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara
karyawan dengan pimpinan Perusahaan. Unit kerja
Employee Relation bertugas menyampaikan program
kerja dan pesan dari pimpinan kepada karyawan
baik melalui pertemuan langsung, pesan elektronik
maupun kampanye-kampanye dalam media komunikasi
karyawan.
Selama tahun 2016, iklim kerja Perusahaan relatiF
berjalan kondusif. Hal ini tercermin dari perkembangan
produktivitas, dimana setiap karyawan dapat merasakan
rasa aman, nyaman dan kekeluargaan di setiap level
organisasi di BCA Finance. Program Perusahaan di
tahun 2016 dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif,
antara lain:
Human Resources Information System
Speed and ease of access to information becomes very
important issue in this technological era. Until 2016 BCA
Finance developed the systems and infrastructures to
facilitate the need of communication, information and
self-development of employees.
The Company holds a Human Resources Integrated
System (HRIS) which is an integrated system that serves
to review, monitor and process the manpower data.
HRIS can facilitate and empower every employee of BCA
Finance in the management of their personal data, such
as: administrative activities related to employee leave
application, absenteeism, and other medical claim. Since
May 2013, the Company implemented e-recruitment in
HRIS. This new application can facilitate job holders
in applying for online, the addition or replacement of
employees.
Work Climate of the Company
BCA Finance strived to create a condusive work climate
to increase performance productivity. Accordingly, BCA
Finance always builds interactive communication with
the employee. One of them is through delivering the
meaning of Code of Conduct in inclass training and
sosialization in e learning to every new employee.
Moreover, the Company also has employee relation
division to bridge the communication between employee
and Company’s leader. Employee Relation unit assigned
to deliver work program and message from the
management through meeting, e-mail and campaign in
communication media of the employee as well.
During 2016, the work climate of the Company runs
relatively conducive. This is reflected in the development
of productivity, where every employee can feel a sense
of security, comfortable and kinship at every level of the
organization in BCA Finance The Company program
in 2015 in creating a conducive working environment,
among others:
153152
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
1. Info BCA Finance
Info BCA Finance memberikan pengetahuan terkait
pertumbuhan bisnis dan aktivitas perusahaan
setiap bulannya terhadap karyawan di setiap
cabang BCA Finance. Melalui Info BCA Finance
tersebut, Perusahaan berharap dapat menyalurkan
informasi terbaru tentang Perusahaan kepada
seluruh karyawan secara merata. Info BCA Finance
ini disajikan dalam bentuk Buletin BCA Finance.
Sejalan dengan perkembangan teknologi maka di
tahun 2016 Buletin BCA Finance telah mengalami
perkembangan yang sebelumnya menggunakan
konsep cetakan menjadi konsep digital sehingga
proses penyebaran informasi menjadi lebih cepat,
tepat dan aktual.
2. Survey
Perusahaan menyadari pentingnya untuk
mengetahui harapan, kendala yang dihadapi
dan proses kerja karyawan. Guna menjembatani
komunikasi antar fungsi maupun antara manajemen
dengan seluruh Insan Perusahaan, sejak 2013
Perusahaan menyelenggarakan survey secara
berkala setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survey
tersebut, Perusahaan dapat mengetahui masukan-
masukan yang sangat penting sebagai umpan
balik yang berharga dan memberikan informasi
bagi perusahaan mengenai hal-hal apa saja yang
telah terlaksana dengan baik dan yang perlu
ditingkatkan. Survey tersebut juga merupakan
jembatan penghubung antara permasalahan,
harapan dan kejadian yang terjadi di lingkungan
kerja karyawan dan pihak management BCA
Finance untuk kemudian ditindaklanjuti bersama.
3. Kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
Perusahaan senantiasa bergerak selaras sesuai
dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku
di Indonesia dalam mengelola sumber daya
manusianya sehingga turut menjaga kepentingan
1. Bulletin
Using internal mass media such as BCA Finance
Info bulletin as a tool of disseminating information
to employees. This bulletin provides indirectly
knowledge relating ti business growth and
operations of the Company every month to
employees in every branch of BCA Finance. In line
with the development of technology era at this
time, BCA Finance Bulletin is made in two editions
i.e. printed edition and digital edition. Through
BCA Finance info Bulletin, the Company expects to
distribute the latest information about the Company
to all employees evenly.
2. Survey
The Company realizes the importance of knowing
the expectation, constraints faced, and the
employee work process. To facilitate communication
among function or between management with
the entire personnel of the Company, since 2013
the Company organized regular surveys annually.
Based on the survey results, the Company may
learn very important inputs as valuable feedback
and provides information to the Company on which
matters have been well done and what needs to
be improved. The survey is also a bridge between
the problems, expectations and events that occur
in the working environment of employee and the
management of BCA Finance for being followed up
together later.
3. Compliance with manpower regulation
The Company continues to move in harmony
according to manpower regulation that applies in
Indonesia in managing the human resources so as
following to safeguard the interests of any Company
setiap Insan Perusahaan. Dengan demikian,
Perusahaan secara jangka panjang bersama
dengan karyawannya mampu berkembang bersama
dengan hubungan kerja saling menguntungkan.
4. Kegiatan Informal
BCA Finance juga menyelenggarakan kegiatan
informal setiap tahunnya guna menghilangkan
rasa jenuh dan meningkatkan keakraban antar
jejang dalam Perusahaan. Kegiatan informal yang
dilaksanakan di tahun 2016 diantaranya: Bazaar,
Kegiatan olahraga karyawan, Employee Gathering
dan kegiatan-kegiatan unit lainnya. Karyawan dapat
menyalurkan bakat dan hobinya, serta berbaur
bersama dengan sesama karyawan, atasan dan
bawahan.
Di bulan Februari 2016 BCA Finance telah ikut serta
dalam kegiatan POR BCA yang diselenggarakan
oleh Bank BCA dalam memperingati HUT BCA yang
ke 59.
Budaya Perusahaan
Suatu organisasi yang besar dan hebat pastinya didukung
oleh Budaya Perusahaan yang baik. BCA Finance telah
mencanangkan FOCUS sebagai budayanya sejak tahun
2005. Pemahaman setiap Insan Perusahaan terhadap
Budaya Perusahaan disampaikan kepada karyawan
pada kegiatan “Corporate Culture Internalization” .
Internalisasi budaya perusahaan ini dilakukan dengan
menyelenggarakan kegiatan Team Building dengan
tema “One Spirit One Goal”, untuk seluruh karyawan
BCA Finance di seluruh kantor cabang yang mulai
diselenggarakan sejak tanggal 6 November 2015 dan
akan berakhir 14 Juli 2017 (36 batch).
Sejak tahun 2013 hingga saat ini, Perusahaan
mengadopsi dan membangun budaya 4 Disciplines of
Execution (4DX) guna meningkatkan kerja sama tim,
kedisiplinan, konsistensi dan fokus dalam melakukan
eksekusi strategi guna mencapai tujuan Perusahaan.
personnel. Thus, the Company in a long-term along
with employees is able to evolve together with
mutually beneficial working relationship.
4. Informal Events
BCA Finance also organizes informal events each
year to relieve boredom and increase intimacy
between the levels in the Company. Informal events
that are carried out in 2015 include Bazaar, sport
event for employee, Employee Gathering and
other unit activities. Employees can channelize
their talents and hobbies, join and chat with fellow
employees, supervisors and subordinates.
Corporate Culture
A large and prominent organization is certainly supported
by good Corporate Culture. BCA Finance has launched
FOCUS as its culture since 2005. Understanding of each
Company Personnel on the Corporate Culture submitted
at the time the employees join through VIMIVA training,
i.e. the training on the Vision, Mission, Values and
Code of BCA Finance Ethics; and become part of the
curriculum for employee knowledge socialized through
e-learning.
Since 2013 to date, the Company adopts and builds a
culture of 4 Disciplines of Execution (4DX) to increase
teamwork, discipline, consistency and focus on
strategies execution to achieve the Company objectives.
155154
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Berikut merupakan komposisi sumber daya manusia
(termasuk Dewan Direksi) PT BCA Finance, berdasarkan:
a. Menurut Jenjang Pendidikan:
b. Menurut Jenjang Manajemen:
Below are the composition of PT BCA Finance human
resources (including the Board of Directors), based on:
a. Level of Education:
b. Managerial Position:
Pasca Sarjana / Sarjana
Postgraduate
Sarjana Muda dan setingkat
Bachelor
SLTA dan sederajat
Senior High School
SLTP dan sederajat
Junior High School
JumlahTotal
Direksi
Director
Eksekutif Senior
Senior Eksekutif
Manajer
Manager
Pelaksana
Executor
JumlahTotal
2011
2011
2012
2012
2013
2013
2014
2014
2015
2015
2016
2016
Jenjang PendidikanLevel of Education
Jenjang ManajemenManagerial Position
586
80
27
1
694
4
25
196
469
694
1.811
447
154
1
2.413
4
34
333
2.042
2.413
1.785
393
163
1
2.342
4
33
350
1.955
2.342
1.845
384
164
1
2.394
4
33
355
2.002
2.394
2.161
457
162
1
2.781
5
41
373
2.362
2.781
943
172
56
1
1.172
4
26
304
838
1.172
31 Desember / December 31st
31 Desember / December 31st
c. Menurut Jenjang Usia:
d. Menurut Status:
c. Age Qualification:
d. Status of Employment:
18 – 25 Tahun
18 – 25 year
26 – 35 Tahun
26 – 35 year
36 – 45 Tahun
36 – 45 year
45 tahun ke atas
more than 45 years
JumlahTotal
Karyawan Tetap
Permanent employee
Karyawan Kontrak
Contract employee
JumlahTotal
2011
2011
2012
2012
2013
2013
2014
2014
2015
2015
2016
2016
Jenjang UsiaAge Qualification
Status Pegawai
161
384
125
24
694
464
230
694
1.086
1.128
157
42
2.413
595
1.818
2.413
905
1.216
173
48
2.342
670
1.672
2.342
504
1.661
182
47
2.394
685
1.709
2.394
1.165
1.391
173
52
2.781
713
2.068
2.781
546
461
137
28
1.172
525
647
1.172
31 Desember / December 31st
31 Desember / December 31st
Rencana Program Kerja SDM 2017
Ke depan, dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja
karyawan, BCA Finance berencana menguatkan
kembali pemahaman setiap karyawan terhadap Budaya
Perusahaan. Kualitas kerja yang dimaksud tentunya
berkaitan dengan memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen dengan tetap menegakkan integritas
untuk mencapai hasil di atas target perusahaan.
Selanjutnya, BCA Finance juga akan menyelenggarakan
Program Pengembangan Kompetensi Karyawan secara
terstruktur. Seluruh karyawan baru front liners di tim inti
akan dibekali kemampuan teknis untuk memberikan
keseragaman pelayanan terhadap konsumen.
Sementara para manager diberikan pembekalan untuk
menjadi pemimpin yang berkualitas dari sisi bisnis
maupun pengembangan subordinat.
Human Resources Work Plan in 2017
Onward, in order to improve the quality of employee
performance, BCA Finance is planning to strengthen
every employee’s understanding of corporate culture.
This quality related to deliver the best service to customer
with high integrity to achieve beyond Company’s target.
Furthermore, BCA Finance will also conduct Employee’s
Competency Training Program structurally. All new
employees in core unit will be completed with technical
skill to synchronize service to the customer. Meanwhile,
all managers will be prepared to be qualified leaders from
business aspect as well as subordinate’s development.
157156
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Teknologi Informasi & Bisnis Proses Information Technology & Business Process
Infrastruktur teknologi informasi yang andal, memadai,
dan sesuai dengan kebutuhan dan ukuran bisnis
Perusahaan merupakan salah satu aset pendukung bagi
BCA Finance dalam menjalankan operasi sehari-hari.
Sebagai salah satu kunci sukses yang mengiringi
pesatnya pertumbuhan bisnis Perusahaan,
pengembangan teknologi informasi yang inovatif
diperlukan dalam mendukung pelayanan dan kinerja
Perusahaan secara menyeluruh. PT BCA Finance
mendedikasikan satu divisi yang berfokus untuk
menangani teknologi informasi dan bisnis proses,
yaitu Divisi IT & Bisnis Proses. Divisi ini bertugas untuk
memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung
kegiatan operasional Perusahaan dan memenuhi
kebutuhan konsumen melalui penerapan teknologi
informasi yang tepat guna, sehingga konsumen dapat
mengakses informasi produk dan layanan BCA Finance
setiap saat.
Peranan teknologi dan proses kerja disadari penting dan
sangat berkaitan erat dengan keandalan dan kecepatan
dalam hal memberikan pelayanan kepada pelanggan.
IT berperan dalam meningkatkan kualitas produk dan
layanan BCA Finance dengan cara-cara berikut:
• Mendukung akselerasi bisnis dengan melakukan
pengkajian yang efektif dan efisien dalam
mendukung kegiatan dan/atau pengembangan
bisnis yang terkait IT.
• Memperluas akses kontrol terhadap setiap lini
kerja.
• Mendukung dan menjembatani setiap upaya
pengembangan IT sesuai kebutuhan unit kerja
yang memerlukan.
• Mengupayakan efektivitas dan efisiensi seluruh
aktivitas terkait IT.
Sebagai salah satu penggerak bisnis, Teknologi Informasi
dan Bisnis Proses (TI & BisPro) Perusahaan bersandar
pada visinya yaitu “menjadi salah satu pilar perusahaan
untuk maju ke depan melalui perannya sebagai enabler
dan differensiator” dengan misi “ menyediakan layanan
yang terpercaya, komprehensif dan inovatif dalam
An information technology infrastructure that is reliable,
adequate, and suitable for the company’s business size
and needs is one of the supporting keys to run daily
operational activities.
As one of the success keys accompanying the rapid
growth of the Company business, the development
of information technology that innovative required in
supporting service and overall Company performance.
PT BCA Finance dedicated a division focused on
handling information technology and business process,
it is IT & Business Process Division. The Division is tasked
to provide the best service in supporting the company’s
operational activities and to fulfill the customer’s needs
through the effective implementation of information
technology, so that all customers may access product
and service information of BCA Finance any time.
The role of technology and work process is aware of
important and closely related to the reliability and speed
in providing services to customers. IT plays a role in
improving the quality of BCA Finance’s products and
services through:
• Supporting business acceleration through an
effective and efficient review for supporting
business activities and/or developments related to
IT.
• Expandingcontrolaccesstoalllinesofwork.
• Supportingandbridgingefforts in ITdevelopment
to be aligned with the needs of specific units.
• Increasing effectiveness and efficiency of all IT-
related activities.
As one of the business driver, Information Technology
and Business Process (TI & BisPro) in the Company relies
on its vision, “to be one of the Company’s pillars to move
forward through its role as enabler and differentiator”
with the mission “to provide reliable, comprehensive
and innovative services in IT to all work units to support
bidang TI kepada semua unit kerja guna mendukung
pencapaian target Perusahaan”. Perusahaan terus
mengoptimalkan proses kerja yang tentu mencakup
tidak hanya sekedar masalah kecepatan tetapi juga
keamanan, keakuratan, dan kontrol yang terukur.
Bisnis Proses
Dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari,
Perusahaan menetapkan berbagai prosedur dan langkah
kerja. Semua itu bertujuan untuk menciptakan standar
kerja dengan hasil optimal. Secara umum, standar
prosedur dan instruksi kerja sudah mengakomodir
dan mencakup proses utama Perusahaan dengan
baik. Perusahaan pun secara periodik memantau dan
menyelidiki efektifitas proses yang berlangsung di
lapangan. Tujuannya agar Perusahaan dapat meninjau
kembali prosedur dan kebijakan yang perlu diubah
sesuai kondisi dan situasi yang berlaku. Pembaharuan
ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik
dari sisi waktu, sumber daya, maupun biaya.
Bisnis proses tentulah diselaraskan dan bertujuan
mendukung bisnis dan strategi yang telah ditetapkan
Perusahaan. Proses penyelarasan dilaksanakan dengan
berkoordinasi bersama seluruh unit terkait melalui rapat
dan diskusi. Berdasarkan rancangan utama bisnis proses
Perusahaan, langkah penerapan dilakukan sesuai
dengan prioritas penerapan yang harus dilakukan.
Perbaikan secara berkelanjutan dan peninjauan
kembali secara berkala semata-mata bertujuan untuk
mengakomodir regulasi dan kebutuhan bisnis yang
menjadi tujuan jangka panjang Perusahaan.
Menerapkan perubahan bukanlah suatu hal yang
mudah, tentu perlu kerja sama tim yang baik di
dalamnya. Setiap pembaharuan prosedur dan kebijakan
tersebut disosialisasikan dan dikomunikasikan dengan
harapan kesalahan dalam penerapan dan pemahaman/
interpretasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Sosialisasi setiap kebijakan disampaikan baik memalui
jalur komunikasi secara formal maupun non-formal.
Secara formal informasi tersebut disampaikan melalui:
the achievement of the Company target”. The Company
continues to optimize work process that would include
speed issue, security, accuracy, and measurable control
issues.
Business Process
In conducting its daily business operations, the Company
establishes various procedures and work step. All of
these aim to create a standard job with optimal outcome.
In general, standard procedures and job instructions
have accommodated and included effective core
process in the Company. The Company also periodically
monitors and inspects the effectiveness of the process
runs on site, in order to review procedures and policies,
to meet the term and condition that applied. This update
aims at improving the efficiency and effectiveness both
in terms of time, resources, and cost.
Business process should be aligned and aims to support
the business and the strategy the Company has defined.
Alignment process is made in coordination together with
entire related units through meeting and discussion.
Based on core design of the Company’s business
process, the measure of implementation is done in
accordance with the priority application that must be
undertaken. Continuous improvement and a periodic
review are solely intended to accommodate regulation
and business needs being the Company’s long-term
objectives.
Implement a change is not an easy thing; it of
course needs good teamwork therein. Each renewal
of the procedures and policies is disseminated
and communicated in anticipation that errors in
implementation and understanding/interpretation can
be minimized. Socialization of each policy is undertaken
both through formal and non-formal communication
channel. Such formal information is communicated
through:
159158
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
penggunaan video tutorial, chat room, e-mail, corporate
portal, broadcast message, serta forum-forum
pertemanan dan pelatihan. Sosialisasi melalui jalur non-
formal, dilakukan dengan pendekatan kepada bagian
terkait.
Tekonologi Informasi
Kepercayaan masyarakat mendorong pesatnya
pertumbuhan bisnis Perusahaan. Informasi teknologi
memegang peranan penting dalam mendukung
pertumbuhan bisnis Perusahaan, di mana tidak hanya
menangani pengelolaan data pelanggan tetapi juga
mampu menangkap peluang bisnis. Proses dan informasi
teknologi yang digunakan saat ini dikembangkan secara
berkelanjutan sehingga mampu menjadi pengungkit
pertumbuhan bisnis Perusahaan ke tingkat yang lebih
tinggi.
Sebagai perusahaan pembiayaan, salah satu sistem
penting yang menunjang kegiatan usahanya adalah
loan system. Loan system ini mencakup penangan
kredit pelanggan dari awal hingga akhir yaitu sejak
mengenal pelanggan, kontrak aplikasi, pembayaran
angsuran, hingga maintain dan layanan pelanggan.
Selain Loan System, Perusahaan juga mengadopsi
berbagai teknologi hingga teknologi terkini, yaitu:
Aplikasi Pendukung
APROVA-FINANCORE adalah aplikasi inti yang
merupakan modul aplikasi mulai dari pra-realisasi
yang berbentuk workflow dan terdiri dari modul-
modul seperti data entry, data matching, survey,
scoring, credit committee, purchase order,
disbursement, sampai dengan pengelolaan kredit
konsumen.
CORPORATE PORTAL adalah aplikasi yang berbasis
web dan berfungsi sebagai pusat informasi di BCA
Finance. Portal memiliki modul-modul seperti News
sebagai media komunikasi ke karyawan, Forum
sebagai tempat bertukar informasi, meeting room
The use of tutorial video, chat room, e-mail, corporate
portal, broadcast message, and meeting forums as
well as training course. While, non-formal socialization
conducted by personal approach with related
departments.
Information Technology
Public trust encourages the rapid growth of the
Company business. Information technology plays an
important role in supporting the growth of the Company
business, in which not only handling the management of
customer data, but also capable of capturing business
opportunities. Process and information technology in
use today developed in a sustainable manner so as
capable of being the growth leverage of business in the
Company to a higher level.
As a finance company, one of the important systems
that support business operation is loan system. This
Loan system includes customer credit handling from
beginning to end -- since knowing the customer,
application contract, installment payments, up to maintain
and customer service. In addition to Loan System, the
Company also adopts a wide range of technology to the
latest one, namely:
Supporting Application
APROVA-FINANCORE is the core application
which consists of application modules ranging from
pre-realization in the form of workflows comprising
of modules such as data entry, data matching,
survey, scoring, credit committee, purchase order,
disbursement, to customer credit management.
CORPORATE PORTAL is a web-based application,
which serves as the information center in BCA
Finance. The portal has modules such as News as a
medium of communication to employees; Forum, as
a platform to exchange information, meeting room
booking, transport booking, memo kebijakan &
edaran Direksi, Forms karyawan, Email, Chatting,
dan modul-modul pendukung lainnya.
MICROSOFT DYNAMIC adalah salah satu aplikasi
ERP (Enterprise Resource Planning) dari Microsoft,
dimana saat ini BCA Finance menggunakan modul
General Ledger untuk pencatatan akuntansi, modul
Fixed Asset untuk pencatatan asset Perusahaan
dan modul Expenses untuk mencatat pengeluaran
operasional Perusahaan. Aplikasi ini terintegrasi
dengan e-GER berbasis web yang mana berguna
dalam pengelolaan biaya dan juga permintaan
barang / aset secara online.
DOCUMENT WORK BENCH adalah aplikasi
yang menyimpan data dokumen hardcopy dalam
bentuk digital, sehingga dapat mempermudah
proses pencarian dan pengambilan copy dokumen
tersebut. Dokumen-dokumen yang disimpan dalam
bentuk digital antara lain BPKB dan dokumen data
diri konsumen.
WEBSITE BCA FINANCE adalah pintu gerbang
BCA Finance di dunia maya. Website ini telah
dikembangkan dengan beberapa fitur yang lebih
baik dari versi sebelumnya, diantaranya konsumen
dapat melihat outstanding / saldo pinjaman,
reservasi online pengambilan BPKB, simulasi
pengambilan kredit maupun simulasi pelunasan
kredit, showroom untuk mobil baru maupun mobil
bekas, dan masih banyak fitur lain yang akan
terus ditambahkan untuk kenyamanan konsumen.
Website BCA Finance dapat diakses melalui www.
bcafinance.co.id
booking, transport booking, policy and Directors’
circular memos, employee forms, Email, Chatting,
and other supporting modules.
MICROSOFT DYNAMIC is one of the ERP (Enterprise
Resource Planning) applications from Microsoft. BCA
Finance currently uses the General Ledger module
for accounting transaction, Fixed Asset module to
record the Company’s assets and Expenses module
to record the Company’s operating expenses. This
application is integrated with e-GER web base which
has cost management function and also needs/
asset demand management with online base.
DOCUMENT WORK BENCH is the application,
which stores hardcopy data in digital format, to ease
the search and retrieval of copies of the document.
Documents stored in digital format are BPKB and
customers’ personal data.
WEBSITE BCA FINANCE is BCA Finance gateway
in cyberspace. This website has been developed
with some better features than the previous
version, for instance, customers are able to check
their loan outstanding, make online reservation for
taking BPKB, have simulation of credit and have
simulation of credit repayment, showroom for new
and used cars, and many other features which
are continuously added for the convenience of
customers. The website can be accessed at www.
bcafinance.co.id.
161160
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
RFID-RADIO FREQUENSI IDENTIFICATION adalah
suatu sistem yang dapat menyimpan informasi
dan digunakan sebagai identifikasi suatu barang
dimana proses identifikasinya dapat dilakukan
dalam jarak tertentu dalam jumlah banyak. RFID
digunakan untuk identifikasi BPKB yang ada di
bagian Document Custodian, dengan demikian
proses penyimpanan BPKB lebih teratur dan
mempersingkat proses pencariannya, sehingga
proses yang berlangsung di Document Custodian
semakin baik.
MOBILE APPROVAL adalah suatu aplikasi yang
mengakomodasi persetujuan kredit secara
cepat dan akurat melalui teknologi. Dengan
meningkatnya angka pembiayaan, maka dalam
rangka meningkatkan kecepatan proses realisasi
kredit, pada bulan Juni 2012 Perusahaan telah
mengimplementasikan suatu aplikasi Mobile
Approval. Aplikasi ini memungkinkan pejabat
berwenang pemutus kredit untuk mendapatkan
informasi mengenai calon konsumen dan
memberikan persetujuan kredit atas calon
konsumen tersebut secara online via smartphone
untuk proses realisasi selanjutnya. Melalui aplikasi
ini, proses persetujuan kredit dapat dilakukan
dengan cepat dan aman.
MOBILE ENTRY. Dalam rangka meningkatkan
kecepatan proses realisasi kredit, Perusahaan
memiliki sistem Mobile Entry yangakan digunakan
langsung oleh Credit Marketing Officer dalam
melakukan input aplikasi, akan diinput sendiri oleh
marketing melalui tablet.
MOBILE COLLECTION adalah suatu aplikasi yang
mengakomodasi kegiatan sehari – hari Team
Collection, dengan adanya aplikasi ini mampu
meningkatkan efisiensi Perusahaan.
SELF SERVICE KIOSK merupakan suatu sistem
untuk mendukung layanan nasabah. Fitur yang
diberikan oleh Self Service Kiosk antara lain dapat
RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION is a
system, which stores information and is used as
goods identification in which the identification
process can be done in large quantities and within
a certain distance. This technology is utilized for
BPKB identification in Document Custodian unit.
Using the RFID, BPKB storage process are better
organized, and the retrieval processes are faster,
stock checking process duration are cut to hours
from days. This RFID improves the work processes
in the Document Custodian unit.
MOBILE APPROVAL is an application, which
accommodates quick and accurate credit approval
through technology. With increasing number of
financing and objective to improve the speed of
loan realization process, the Company in June
2012 implemented a Mobile Approval application.
This application allows credit committees to obtain
necessary information about potential customer
and provide them credit approval online via smart-
phone for further process. Through this application,
the loan approval process becomes quicker and
safer.
MOBILE ENTRY. In order to increase the speed of
credit realization, the Company has a commitment
to provide Mobile Entry system. Mobile Entry will
be run directly by Credit Marketing Officers. In
processing application input, the officer will carry
out the input process via tablet.
MOBILE COLLECTION is an application to
accommodate daily operations of the Collection
Team, with this application it is able to improve the
efficiency of the Company.
SELF SERVICE KIOSK is a system to support
customer service. Some features provided by the
Self Service Kiosk are information display about
menampilkan informasi-informasi mengenai rate,
produk dan promo yang dimiliki BCA Finance,
simulasi kredit (normal atau fix & cap), cetak
Surat Keterangan Leasing (SKL) guna pengurusan
perpanjangan STNK, cetak jadwal angsuran dan
dapat membantu dalam pendaftaran autodebet.
JOGET WORKFLOW merupakan suatu aplikasi yang
berfungsi sebagai pengganti form manual sehingga
berbagai permintaan dapat diproses secara digital.
BCA FINANCE APPS hadir untuk mempermudah
dan mempercepat akses informasi masyarakat akan
produk dan layanan BCA Finance berupa aplikasi
smartphone.
Selain sistem, Perusahaan juga memastikan
ketersediaan kapasitas jaringan informasi pada setiap
cabang Perusahaan di seluruh Indonesia. Seluruh
cabang Perusahaan telah memilki standar kecepatan
jaringan informasi yang memadai dengan turut
menyesuaikan kebutuhan masing-masing cabang.
Selain itu, Perusahaan juga telah menerapkan sistem
Redudant Link pada cabang-cabang besar sehingga
tercipta jaminan kapasitas dan ketersediaan jaringan
informasi pada cabang-cabang tersebut.
Tidak hanya ketersediaan jaringan, keamanan sistem
dan data base Perusahaan menjadi salah satu hal
yang penting untuk diperhatikan. Berdasarkan sisi
sistem, Perusahaan menerapkan aplikasi Antivirus
untuk menjaga keamanan data dari gangguan aplikasi
perusak / virus dan menerapkan policy Hardening untuk
setiap PC dan Server. Berdasarkan sisi user, Perusahaan
menetapkan dan mensosialisasikan penggunaan
UserID yang aman dan pengoperasian dokumen
yang aman. Berdasarkan sisi admisitrasi, Perusahaan
melakukan pemisahan System Administrator (SA) secara
independen sehingga terjaga objektivitasnya.
rate, product and promo of BCA Finance, credit
simulation (normal or fix & cap), printing of Leasing
Certificate (SKL) for vehicle registration (STNK)
renewal, printing of installment schedule and
assistance of auto-debit registration.
JOGET WORKFLOW is an application that has same
function as manual form, so that can process many
kind of demand/ request digitally.
BCA FINANCE APPS are present to make easy
and speed up access of information to public
on products and services of BCA Finance as
smartphone application.
In addition to the system, the Company also ensures
the availability of information network capacity in each
branch of the Company in Indonesia. All branches
of the Company have a standard speed of adequate
information network by participating to match the needs
of each branch. In addition, the Company also applied
the Redundant Link system on large branches so as
the capacity guarantee and availability of information
network in those branches is generated.
Not only network availability, security system and
database of the Company are one of the important
things to consider. Under the system side, the Company
adopted Antivirus application to keep data security
from malicious application/virus attack and implement
Hardening policy for each PC and Server. Based on the
user side, the Company established and disseminated
using safe User ID and operation of a secure document.
Based on administration side, the Company made the
separation of independently system administrator (SA)
so as the objectiveness is maintained.
163162
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
(B2B). in nature. This aims to reduce paper use and
reduce interaction with human to minimize the risk of
human-error; includes B2B with the Bank and Insurance
party.
Database management continues to be regularly
maintained, including by continuing to perform tuning
database, housekeeping data, increase the capacity of
the server in accordance with the latest technology, and
also update the database to the latest version. Likewise,
with the warehouse data that are constantly developed
to be more complete and relevant to the needs of
business in the Company.
Improvement of service quality to consumers is a focus
base of technology information and business process
development in of the Company in the future. The
company will develop and increase the features on
BCAF Apps so as able to increase the convenience
for consumers in getting our services without having
to come to the office, make installment payments up
to monitor the remaining credit. The Company also
continues application of technology towards mobile
appliance in the next year (2015), such as: to continue
development of mobile survey and mobile sales. It is
expected that as a whole, customers will get the service
more comfortable, safe and fast.
Training & Development
BCA Finance on a regular basis develops the professional
competence of its employees in the IT & Business
Process Division and those in other relevant divisions, by
enrolling them in various IT-related professional training
programs.
Planning in 2017
The IT & Business Process Division has formulated plans
for 2017 is developing system and infrastructure which
start with system automation, increasing infrastructure
and developing apps.
Perusahaan juga telah menerapkan Backup System
secara berkala untuk menjaga kelangsungan usaha
operasional dari bencana yang mungkin terjadi baik
disebabkan bencana alam maupun karena gangguan
kerusakan yang terjadi pada sistem. Kegiatan ini
dilakukan baik harian, mingguan, dan bulanan untuk
mengamakan data histori yang ada pada Loan System.
Sejak tahun 2010, Perusahaan telah memiliki Disaster
Recovery System (DRC) yang merupakan mirror site
dari Loan System Perusahaan. Bila terjadi bencana
yang mengakibatkan Loan System utama tidak lagi
dapat berfungsi (crash), maka kegiatan operasional
Perusahaan akan dialihkan ke Core System cadangan
yang ada pada DRC sehingga kegiatan operasional
dapat berjalan normal. Selain itu Perusahaan juga sudah
memiliki pedoman BCP (Business Continuity Plan) guna
memastikan proses bisnis dapat terus berlangsung
walaupun dalam kondisi terjadi bencana. Perusahaan
juga melakukan simulasi dan pelatihan BCP secara
berkala untuk memastikan tercapainya pemahaman
pedoman tersebut.
Komitmen IT terhadap Perkembangan Bisnis Perusahaan
Perusahaan mengembangkan baik proses bisnis serta
informasi teknologi guna meningkatkan efektivitas
proses, efisiensi biaya, dan produktivitas sumber daya
manusia. Melanjutkan pengembangan pada tahun-
tahun sebelumnya, sepanjang tahun 2015 Perusahaan
kembali mengoptimalisasi proses akuisisi, penggunaan
aplikasi mobile serta BCA Finance apps melalui
pembaruan sistem mobile secara berkelanjutan. Salah
satu pengembangan yang dilakukan yaitu penerapan
aplikasi Pemrosesan Dokumen Pembiayaan (PDP) yang
berjalan sejak 7 September 2015. Aplikasi ini berfungsi
untuk memudahkan proses pengiriman data. Upaya-
upaya tersebut di atas bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan dan
business partner dalam berinteraksi dan memperoleh
informasi tentang produk-produk BCA Finance.
Perusahaan juga terus meningkatkan akurasi dan
percepatan proses yang berhubungan dengan pihak
ketiga dengan mengembangkan aplikasi yang bersifat
The Company also applied Backup System on a regular
basis to keep an operational business survival of the
disaster that may occur either from natural disaster or
from damage disorder that occurs in the system. These
operations are performed daily, weekly, and monthly to
secure the existing historical data on Loan System.
Since 2010, the Company has owned Disaster Recovery
System (DRC), which is a mirror site of Loan System in
the Company. In case of a disaster resulting in main Loan
System can no longer function (crash), the Company
operations will be switched to back up Core System
that exists on DRC so that the operational function
can run normally. In addition, the Company has held a
BCP (Business Continuity Plan) guideline to ensure the
business process can continue to run even in disaster
condition occurs. The Company also conducts BCP
simulation and training on a periodical basis to ensure
the achievement of understanding the guideline.
IT Commitment to Business Development of the Company
The Company develops both business process
and information technology to improve process
effectiveness, cost efficiency, and productivity of human
resources. Continuing development in the preceding
year, during the year 2015 the Company re-optimize
the acquisition process, the use of mobile applications
and BCA Finance Apps. One of the developments was
Financing Document Processing (PDP) application that
implemented since September 7th, 2015. This application
to simplify document-sending process. The above efforts
to improve the quality of service to all customers and
business partner in interacting and gaining information
on BCA Finance products.
The company also continues to improve accuracy and
acceleration of the process relating to third parties by
developing applications that are Business-to-business
Business-to-business (B2B). Hal ini bertujuan untuk
mengurangi penggunaan kertas dan mengurangi
interaksi dengan manusia guna memperkecil resiko
human-error; diantaranya adalah B2B dengan pihak
Bank dan Asuransi.
Pengelolaan database pun terus dipelihara dengan
teratur, diantaranya dengan terus melakukan tuning
database, house keeping data, meningkatkan kapasitas
server sesuai dengan teknologi terkini, dan juga
memperbaharui database ke versi yang terkini. Demikian
juga dengan data warehouse yang terus dikembangkan
agar semakin lengkap dan relevan dengan kebutuhan
bisnis Perusahaan.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen
menjadi dasar fokus pengembangan informasi
teknologi dan bisnis proses Perusahaan di masa
mendatang. Perusahaan akan mengembangkan dan
meningkatkan fitur-fitur pada BCAF Apps sehingga
mampu meningkatkan kemudahan bagi konsumen
dalam mendapatkan pelayanan kami tanpa harus datang
ke kantor, melakukan pembayaran angsuran hingga
memantau sisa kredit. Perusahaan juga melanjutkan
penerapan teknologi ke arah mobile appliance di
tahun mendatang, seperti: melanjutkan pengembangan
mobile survey dan mobile sales. Diharapkan secara
keseluruhan, pelanggan mendapatkan pelayanan yang
lebih nyaman, aman dan cepat.
Pelatihan & Pengembangan
BCA Finance secara rutin mengembangkan kompetensi
profesional para karyawan di Divisi IT & Bisnis Proses
dan juga divisi terkait lainnya melalui berbagai pelatihan
dan pengembangan profesionalisme di bidang IT.
Rencana di tahun 2017
Rencana Divisi IT & Bisnis Proses untuk tahun 2017
yaitu mengembangkan sistem dan infrastruktur dengan
cara otomasi sistem, penambahan infrastruktur dan
pengembangan apps.
165164
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
167166
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Analisis Makro EkonomiMacroeconomic Analysis
Tinjauan Bisnis
Pasar otomotif sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan
ekonomi. Faktor-faktor seperti inflasi, suku bunga, nilai
tukar dan eksport-import bahan baku mempengaruhi
harga penjualan mobil. Hampir 95% dari bahan baku
mobil yang ada di Indonesia merupakan hasil import
dari luar negeri.
Market Share 2015 vs 2016
Business Review
The automotive market is very influenced by economic
growth. Various factors such as inflation, interest rate,
currency rate and export – import of raw material
influence car sales. Since almost 95% of automotive
component’s raw material in Indonesia still imported.
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
11,94%
9,83%
11,43%
14,76%
13,70%
15,63%
21,77%
10,10%
12,31%
12,30%
12,37%
17,29%
14,65%
14,22%
5,00%
2016
Market Share 2016
Market Share 2015
2015
10,00% 15,00% 20,00% 25,00%
14,08%
15,76%
15,30%
19,53%
14,76%
17,85%
13,80%
15,26%
15,08%
13,39%
Pada tahun 2015, penjualan mobil tercatat 1,013 juta dan
naik tipis di tahun 2016 menjadi 1,062 juta. Penjualan
mobil di Indonesia mulai naik seiring dengan naiknya
pertumbuhan ekonomi, yaitu naik 5,05% dibandingkan
tahun 2015 sebesar 5,02%. Begitu juga menurunnya
inflasi yang tercatat 3,02% di tahun 2016.
Penjualan mobil BCA Finance turut dipengaruhi dengan
tumbuhnya ekonomi Indonesia. Perusahaan mencatat
pendapatan sebesar Rp 2,639 T naik 11% dibandingkan
tahun 2015. Apabila dilihat dari segi kredit macet atau
NPF (non-performing finance), perusahaan mencatatkan
angka 0,84% dan tetap stabil di bawah 1%.
Pada tahun 2016 ini, Perusahaan berhasil menaikkan
market share ke angka 17,85%. Angka ini naik
dibandingkan tahun 2015 yang tercatat hanya 17,29%.
Semua tidak lepas dari kondisi ekonomi yang mulai
membaik dan kinerja Perusahaan yang terus membaik
dari tahun sebelumnya.
Dilihat dari nama-nama besar pemain otomotif, Toyota,
Daihatsu, Suzuki dan Honda masih menjadi merek
otomotif yang mendominasi beberapa tahun belakangan
ini. Berbagai ATPM ternama berlomba meluncurkan dan
melanjutkan program mobil murah ramah lingkungan
yang disambut baik oleh masyarakat, serta menawarkan
berbagai variasi model mobil baru di tahun 2016.
Semuanya ini menopang bertahannya penjualan mobil
baru nasional di tahun 2016. Sebagai perusahaan
pembiayaan, pertumbuhan bisnisnya saling melengkapi
dengan pertumbuhan industri otomotif. Selama lima
tahun terakhir, penyaluran pembiayaan BCA Finance
tersebar pada berbagai merek.
Menutup tahun 2016, Toyota menguasai pasar dimana
peringkat 1 sampai dengan 4 penjualan terbanyak
dipegang oleh Toyota. Toyota Avanza, Kijang Innova,
Calya dan Agya merajai pasar penjualan mobil di
Indonesia. Disusul oleh Daihatsu Xenia dan Honda HR-V
diperingkat 5 dan 6.
During 2015, the national car sales volume recorded of
1.013 million units slightly rise in 2016 to 1.602 million
units. Car sales in Indonesia began to raise along with
rising economic growth, which up to 5.05% compared
to 2015 that amounted to 5.02% as well as reduced
inflation recorded at 3.02% in 2016.
The auto sales of BCA Finance influenced by the
growth of Indonesia economic condition. The Company
recorded income amounted to IDR 2.639 T increase by
11% compared to 2015. In terms of bad loans or NPF (non-
performing finance), the Company recorded a figure of
0.84%, remained stable below 1%.
In 2016, the Company managed to increase market
share to 15.2% figure. This figure is up compared to
2015, which only achieved at 13.9%. Unavoidably from
economic conditions that began to improve and the
Company’s performance that continued to improve from
the previous year.
Viewing from the leading automotive brand, Toyota,
Daihatsu, Suzuki and Honda still dominate the
automotive brand in recent years. Various well-known
ATPM compete to launch and continue the eco-friendly
car programs that are well received by the community,
as well as offer a wide range of new car models in 2016.
All of this sustains the survival of national new car sales
in 2016. As a finance company, the growth of business is
complementary each other with the automotive industry.
Growth over the past five years, the distribution of BCA
Finance financing was scattering in various brands.
Closing 2016, Toyota dominated the market in which
rank 1 through 4 of most sales held by Toyota. Toyota
Avanza, Kijang Innova, Calya and Agya dominate car
sales market in Indonesia. Followed by Daihatsu Xenia
and Honda HR-V ranked 5 and 6.
169168
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Selain perkembangan industri otomotif, perkembangan
ekonomi Indonesia serta berbagai kebijakan Pemerintah
berdampak signifikan bagi industri pembiayaan. Pada
tahun 2016, kebijakan Pemerintah memberikan stimulus
yang positif bagi perekonomian nasional. Di samping
itu, berjalannya sejumlah proyek infrastruktur nasional
mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada semester II.
Dengan berbagai upaya dan kebijakan dari Pemerintah,
Perusahaan yakin tahun yang mendatang akan dapat
dilalui dengan baik.
Industri Pembiayaan dan Prospek Usaha 2017
Perusahaan memandang tahun 2017 penuh optimisme.
Hal ini dikarenakan, Perusahaan berhasil melalui 2016
dengan rapor yang cukup bagus walaupun diwarnai
dengan berbagai kendala. Fondasi ini menjadi bekal
Perusahaan dalam menghadapi tantangan-tantangan
baru di tahun 2017.
Menurut Gaikindo, prediksi pasar otomotif domestik naik
sekitar 4,5% pada 2017 dengan penjualan mencapai
1.100.000 unit. Optimisme tersebut berdasarkan pada
indikasi makro ekonomi Indonesia dalam Anggaran
Penerimaan dan Belanja Nasional 2017, termasuk target
Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di
atas 5% sepanjang 2017.
Faktor pendukung lainnnya adalah penguatan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, inflasi,
pembiayaan otomotif, perkembangan ekonomi global,
pembangunan infrastruktur, dan BI Repo Reverse Rate.
Hal ini juga ditopang dengan rencana Pemerintah
membangun jalan tol di luar Pulau Jawa.
Dengan berbagai tantangan tersebut, kesempatan
perkembangan industri pembiayaan untuk mendongkrak
penjualan mobil nasional di tahun 2017 terbuka lebar
dengan upaya pemerintah menurunkan tingkat suku
bunga pinjaman hingga mencapai single digit di
akhir tahun 2017 dan hasil dari program tax amnesty
Pemerintah yang telah dilakukan pada tahun 2016.
In addition to the automotive industry development,
Indonesia economic growth as well as the government
policies, which significantly affected the financing
industry. In 2016, the Government policy positively
stimulated national economic growth. On the other hand,
a number of national infrastructure projects boosting the
economic growth in the second-half.
Throughout such efforts and policies from the
Government, the Company believes will managed to get
through the coming year.
Finance Industry and Business Prospect 2017
The Company welcomes 2017 with optimism. As the
Company succeeded going through 2016 with good
report card though followed by various challenges. This
foundation will become the Company’s provision to face
new challenges in 2017.
According to Gaikindo, domestic automotive market
predicted to rise about 4,5% in 2016 with sales reached
1,100,000 units. Such optimism based on Indonesia
macro economic indication on 2017 National Revenue
Budget and Expenditure, including the Government
target to achieve economic growth above 5% along
2017.
Other supporting factors were Rupiah exchange rate
against dollar; inflation, automotive financing, global
economic development, infrastructure development and
BI Repo Reverse Rate as well as the Government plan
regarding freeway outside the Java Island.
With these challenges, opportunities of finance industrial
development to escalate national car sales in 2017 are
wide open, supported by the Government effort to
decline loan interest rate level up to single digit at the
end of 2017 and the good results of the Government’s
tax amnesty program that has been carried out in 2016.
171170
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Tinjauan Operasi Per Segmen UsahaOperational Review by Business Segment
Tinjauan Per Segmen Usaha
Kondisi Ekonomi Global dan Nasional
Kondisi ekonomi secara global mengalami perlambatan
yang disebabkan rendahnya perdagangan secara
global, arus modal yang kurang dan melambatnya
pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju.
Namun semua itu tidak serta merta menurunkan
semangat Pemerintah untuk memperbaiki kondisi
perekonomian Indonesia. Untuk itu Bank Indonesia
berusaha menurunkan tingkat suku bunga dengan
menurunkan BI Rate dari 7,25% di awal 2016 menjadi
6,5% di pertengahan tahun. Kemudian menggunakan
BI Reverse Repo Rate sebagai pengganti BI Rate yang
angkanya di 5,25% kemudian turun menjadi 4,75%
di akhir tahun 2016. Hal ini dilakukan guna memacu
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli
masyarakat.
Industry otomotif
Industry otomotif di Indonesia sempat mengalami
penurunan tepatnya di tahun 2014 ke 2015 dimana
penjualan mobil sempat menurun sekitar 16%. Namun
seiring dengan kebijakan dan regulasi baru yang
ditetapkan oleh pemerintah, penjualan mobil mulai
mengalami pertumbuhan. Tercatat di tahun 2016
penjualan mobil naik 4,9% dibandingkan tahun 2015.
Dengan potensi yang masih sangat luas, industri
otomotif nasional berhasil mengangkat kembali
penjualan. Harapannya, peningkatan penjualan mobil
ditahun 2016 ini bisa terus berkelanjutan sampai tahun
berikutnya. Proyeksi Gaikindo, ditahun 2017 penjualan
mobil akan mencapai angka 1,2 juta unit.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada 2012 untuk pertama
kalinya pasar otomotif nasional berhasil menembus
angka 1 juta yaitu mencapai 1,116 juta unit kemudian naik
menjadi 1,229 juta unit pada 2013 dan 1,208 juta unit
pada 2014. Walaupun mengalami penurunan di tahun
Business Segments Overview
Global and National Economic Condition
Global economic conditions experienced a slowdown
due to lower global trade, less capital flows less and
slow economic growth in developed countries.
However, it does not necessarily reduce the
Government’s spirit to improve the economic condition
of Indonesia. Therefore, Bank Indonesia tried to decline
the interest rate by lowering the BI Rate from 7.25% at
the beginning of 2016 to 6.5% at mid-year. Instead of BI
Rate, they prefer BI Reverse Repo Rate as substitution
that decline from 5.25% to 4.75% at the end of 2016. In
order to spur economic growth and improve people’s
purchasing power.
Automotive industry
Automotive industry in Indonesia experienced decline
precisely in 2014 to 2015 in which car sales decreased by
about 16%. But along with new policies and regulations
set by the Government, car sales begin to grow.
Recorded in 2016, car sales rise 4.9% compared to 2015.
With such broadened potential yet, national automotive
industry managed to revive sales. Hopefully, this car sales
increase in 2016 will sustain until next year. Gaikindo’s
projection, car sales in 2017 will reach 1.2 million units.
Based on data from Association of Indonesian
Automotive Industries (Gaikindo), in 2012 for the first
time the national automotive market successfully
reached one million sales amounted to 1,116 million units
then increased to 1,229 units in 2013 and 1,208 units in
2014. Then decreased in 2015 to 1,013,291 units. Despite
2015 menjadi 1.013.291 unit, di tahun 2016 ini angka
penjualan mobil naik menjadi 1.062.729.
Kehadiran produk mobil murah keluarga ternyata mampu
menopang penjualan mobil nasional. Melihat potensi
tersebut, maka para produsen gencar meluncurkan
produk baru untuk menarik masyarakat. Merek otomotif
kenamaan seperti Honda meluncurkan Brio. Sementara
Daihatsu dan Toyota bersaing lewat model terbaru Agya
dan Ayla. Sedangkan Nissan dan Datsun meluncurkan
Nissan-Datsun Go+.
Peran mobil murah atau lebih dikenal sebagai Low
Cost Green Car sangat mempengaruhi penjualan
mobil baru di Indonesia. Pada tahun 2016 tercatat 2
diantara 5 mobil terlaris berasal dari kelas LCGC, yaitu
Toyota Calya sebanyak 47.287 unit dan Toyota Agya
sebanyak 45.009 unit. Tentunya, penjualan mobil LCGC
diharapkan mampu membantu penjualan mobil nasional
kedepannya.
Industri Pembiayaan
Kondisi ekonomi yang belum stabil dan terus mengalami
penurunan turut mempengaruhi semua sektor usaha,
termasuk perusahaan pembiayaan. Selain itu, suku
bunga BI yang masih tinggi dan daya beli masyarakat
yang kian menurun mengakibatkan lesunya kinerja
sebagian besar sektor usaha pada tahun 2016. Namun
demikian, langkah Pemerintah untuk menurunkan suku
bunga BI menjadi 6,5% membuka setitik harapan bagi
para pelaku industri.
Di samping itu, industri pembiayaan mempunyai peluang
melebarkan sayap bisnisnya dengan diterbitkannya
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Perluasan usaha
tambahan yang bisa mulai digarap multifinance
yang meliputi pembiayaan modal kerja, pembiayaan
investasi, pembiayaan multiguna serta kegiatan fee
base, membuka potensi bagi industri multifinance untuk
meningkatkan volume bisnisnya. Dengan dukungan
Pemerintah dan berbagai tantangan ekonomi dan
politik, semoga industri multifinance bisa meningkatkan
kinerjanya.
the decline in 2015 to 1,013,291 units, in 2016 this figure
rises to 1,062,729 car sales.
The presence of affordable family car product was able
to sustain the national car sales. Seeing this potential,
then the producers aggressively launched more new
products to attract the public. Renowned automotive
brands such as Honda launched Brio. Meanwhile
Daihatsu and Toyota competed through the latest model
of Ayla and Agya. Followed by Nissan and Datsun that
launched Nissa-Datsun Go+.
The role of affordable car, or better known as Low Cost
Green Car greatly affected new cars sales in Indonesia.
In 2016 recorded 2 out of 5 best-selling cars coming
from LCGC class, namely Toyota Calya as many as
47.287 units and Toyota Agya of 45.009 units. LCGC car
sales absolutely are expected to urge national car sales
in the future.
Financing Industry
The economic conditions are not stable and continued
to decline which bring impacts on all business sectors,
including financing companies. In addition, the BI rate
is still high and the public purchasing power more and
more decreased affecting sluggish performance of
the business sectors in majority in 2016. However, the
Government steps to lower the BI rate to 6.5% give a
speck of hope for the industry.
Financing industry has an opportunity to widen its
business wing by issuing the Regulation of Financial
Service Authority. The expansion of additional business
which can be started by multi finance, including work
capital financing, investment financing, multipurpose
financing and fee base activity, may open the potentials
for multi finance industry to boost its business volume.
With the Government’s support and various economic
and political challenges, hopefully, multi finance industry
can improve its performance.
173172
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kegiatan Usaha BCA Finance
Sejak 2001, Perusahaan berfokus pada pembiayaan
konsumen khususnya kendaraan roda empat. Hingga
saat ini, BCA Finance menjalankan tiga jenis usaha,
yaitu: pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan
anjak piutang.
Pembiayaan Konsumen-Mobil
BCA Finance yang memfokuskan dirinya pada
pembiayaan kendaraan bermotor yang berbentuk
pemberian kredit untuk kepemilikan kendaraan roda
empat atau lebih. Kendaraan yang dibiayai seperti
MPV/ Minibus, sedan, SUV dan pick-up, baik kendaraan
baru maupun kendaraan bekas pakai. Jangka waktu
pembiayaan sebagian besar antara satu tahun sampai
dengan enam tahun. Dalam penyaluran pembiayaan
konsumen tersebut, Perusahaan tidak mengkhususkan
diri pada merek atau produk tertentu, melainkan hampir
semua produk kendaraan roda empat atau lebih dari
berbagai merek yang diperdagangkan di Indonesia.
Dari tahun ke tahun angka pelepasan pembiayaan
konsumen baru pun mengalami peningkatan. Dengan
berbagai tantangan dalam persaingan industri
pembiayaan, gejolak ekonomi dan politik di sepanjang
BCA Finance Business Activity
Since 2001, the Company has been focusing on
consumer finance particularly the four-wheeled vehicles.
Until now, PT BCA Finance runs three types of business,
namely: consumer financing, leasing, and factoring.
Consumer Financing-Car
BCA Finance is focusing itself on motor vehicle financing
in the form of credit grant for the ownership of four-
wheel vehicles or more. The vehicles financed are MPV/
Minibus, sedan, SUV and pick-up, either new vehicle or
used vehicle. The financing period is mostly from one
year until six years. In the distribution of such consumer
financing, the Company does not specialize in particular
brand or product, but almost in all products of four-wheel
vehicle or more from various brands traded in Indonesia.
From year to year, the number of new consumer
financing release shows many improvements. With
various challenges in the competition of financing
industry, as well as economic and political fluctuation
PT BCA Finance
PembiayaanKonsumen
Consumer Financing
MobilBaru
New Car
MobilBekas
Used Car
Sewa GunaUsahaLeasing
AnjakPiutangFactoring
tahun 2016, penyaluran pembiayaan baru Perusahaan
tetap bertumbuh. Di tahun 2016, pembiayaan baru
mencapai Rp30,6 triliun. Sementara pembiayaan baru
tahun 2015 mencapai Rp26,372 triliun atau meningkat
16,03% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini
disebabkan konsistensi Perusahaan dalam menjaga
kinerja pelayanan dan kualitas produknya.
Sementara, dari sisi pelayanan, Perusahaan menambah
jaringan kantor cabang di Kupang pada tahun 2016,
setelah sebelumnya pada tahun 2015 membuka kantor
layanan di Artha Gading Mall dan menambah jam kerja
layanan di hari Sabtu (khusus kantor pusat) untuk
menjangkau dan mendekatkan diri pada pelanggan
maupun mitra bisnis. Pertumbuhan pendapatan dan
laba bersih pun berhasil terjaga dari tahun ke tahun.
Perusahaan menyalurkan pembiayaan kendaraan,
baik mobil baru maupun bekas. Perlakuan penyaluran
pembiayaan mobil baru tentu berbeda dengan mobil
bekas, menyesuaikan karakternya masing-masing.
Selama tahun 2016 proporsi pembiayaan mobil baru dan
bekas berada di kisaran 64% dan 36%.
throughout 2016, the distribution of Company’s new
financing kept growing. In 2016, the new financing
reached IDR 30.6 trillion. Meanwhile, the new financing
in 2015 reached IDR 26.372 trillion increasing as much
as 16.03% compared to the previous year. This increase
is caused by the Company’s consistency in maintaining
its service performance and product quality.
In addition, from the services side, the Company has
added branch office in Kupang in 2016 after launched
services office at Artha Gading Mall in 2015 and added
more service hours on Saturday (particularly at the
head office) in order to reach and get closer with the
consumers and business partners. The growth of income
and net profit is preserved from time to time.
The company distributes the financing of vehicle, either
new or used car. The treatment in distribution of new
car financing is definitely different with the financing
distribution for used car, which is according to its own
characters. Along 2016, the proportion of new and used
car financing is around 64% and 36%.
UraianDescription
201420132012 2015 2016
Jumlah Kontrak
(Khusus pembiayaan konsumen)
Number of Contracts
(Particularly Consumer Financing)
Jumlah Cabang
Number of Business Network
Pendapatan (Rp miliar)
Revenue (IDR Billion)
Laba Bersih Setelah Pajak (Rp miliar)
Net Profit After Tax (IDR Billion)
312.903
50
1.609
731
384.000
53
1.933
935
415.940
59
2.177
1.001
448.884
62
2.379
1.050
481.148
61
2.639
1.132
175174
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Proporsi Kondisi Mobil Berdasarkan Unit Total Aset Kelolaan
Proportion of Total Managed Asset in Unit Base on Car Condition
Total
Rp30,600 T
Total
481.148
64%
63%
Porsi mobil bekas / used car
Porsi mobil baru / new car
36%
37%
Proporsi Nilai Pembiayaan Baru Berdasarkan Kondisi Mobil
Proportion of New Car Financing Amount Based on Car Condition
Porsi mobil bekas / used car
Porsi mobil baru / new car
Proporsi Nilai Total Aset Kelolaan Berdasarkan Kondisi Mobil
Proportion of Total Managed Asset Amount Based On Car Condition
Porsi mobil bekas / used car
Porsi mobil baru / new car
67%
33%
Total
Rp43,157 T
Sewa Guna Usaha
Sejak tahun 2012, Perusahaan berusaha
mengembangkan bidang sewa guna usaha/ sewa
pembiayaan. Hal ini ditunjukan dengan dibentuknya
divisi yang khusus menangani dan memproses sewa
guna usaha. Perusahaan mengkategorikan empat
tipe dalam pembiayaan sewa guna usaha, mencakup:
pembiayaan mesin, kendaraan, alat berat dan gedung.
Tiga di antara empat tipe tersebut (mesin, kendaraan
dan alat berat) aktif dan proporsinya didominasi tipe
pembiayaan alat berat khususnya forklift. Selama
tiga tahun terakhir, sewa pembiayaan meningkat,
menunjukan hasil atas upaya Perusahaan.
Leasing
Since year 2012, the Company has been seeking to
develop leasing business. The establishment of a
specific division that handles and processes leasing
business evidences this. The Company categorizes it
into four types, which are: leasing of machinery, vehicle,
heavy equipment and building. Three out of the four
lease types: machinery, vehicle and heavy equipment
are considered active, in which heavy equipment takes
dominant proportion especially forklift. Over the past
three years, leasing has increased, which has reflected
the result of the Company’s best efforts.
Pembiayaan Baru / New Financing
Sewa Pembiayaan dalam Miliar RupiahLeasing in Billion IDR
1252016
177176
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Anjak Piutang
Selain pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan,
Perusahaan memiliki bidang anjak piutang. Proporsi
anjak piutang ini tergolong kecil. Hal ini sejalan dengan
fokus bisnis Perusahaan.
Kepercayaan Masyarakat
Pertumbuhan BCA Finance tidak terlepas dari dukungan
masyarakat terhadap kinerja Perusahaan. Besarnya
kepercayaan masyarakat mendorong Perusahaan untuk
tetap mempertahankan produktivitasnya. Pertumbuhan
Perusahaan sepanjang tahun 2016 dan tahun-tahun
sebelumnya dapat juga dipandang dari banyaknya
unit yang telah dikelola BCA Finance. Pada akhir tahun
2016, jumlah unit yang dikelola Perusahaan mencapai
481.148 unit, jumlah ini meningkat sebesar 7,3% dari
tahun sebelumnya. Prestasi ini menunjukan bahwa
Perusahaan mampu mempertahankan kepercayaan
masyarakat atas keandalan pelayanan dan produk BCA
Finance.
Ekstensifikasi dan Intensifikasi pasar
Meluasnya pangsa pasar menunjukkan bagaimana
eksistensi Perusahaan di industri pembiayaan ini.
Perusahaan mengembangkan bisnisnya dengan
memperluas jaringan usaha berupa pembukaan dan
pemekaran cabang baru serta peluncuran produk-
produk inovatif. Perusahaan memiliki divisi yang
khusus menangani: pengembangan produk, yaitu
Corporate Marketing and Credit (CMC) dan membidik
potensial cabang strategis, yaitu Business Development
Assurance (BDA). Selain itu, untuk mendukung
penerapan berbagai strategi, Perusahaan perlu didukung
sumber informasi yang komprehensif dan aktual. Oleh
karena itu, Perusahaan mendedikasikan satu unit
yang memfokuskan fungsinya pada pengelolaan data
Factoring
In addition to consumer financing and leasing, the
Company also engages factoring business. The
proportion of factoring is relatively small. This is in line
with the Company’s business focus.
Public Trust
The growth of BCA Finance is inseparable from the
public support of the Company’s performance. The
amount of public trust encouraged the Company to
keep maintained its productivity. The Company’s growth
throughout 2016 and the previous years can also be
viewed from the amount of units managed by BCA
Finance. In the end of 2016, the amount of units managed
had reached 481.148 units; this number has increased by
7.3% from the previous year. This achievement shows
that the Company is able to maintain public trust upon
the reliability of services and products of BCA Finance.
Market Extension and Intensification
A widening market segment shows how the Company’s
existence is measured in this financing industry. The
Company develops its business by expanding its
business network in the form of new branch opening
and expansion, as well as the launching of innovative
products. The Company has a special division in order
to handle the product development, namely Corporate
Marketing and Credit (CMC), and for targeting the
potential of strategic branch, which is Business
Development Assurance (BDA). In addition, in order to
support the implementation of various strategies, the
Company needs to be supported by a comprehensive
and actual source of information. For that reason,
the Company dedicates one unit to focus only on the
Pembiayaan Baru / New Financing
Anjak PiutangFactoring
6.9152016
piutang, yaitu Account Receivable Management (ARM).
Pembukaan cabang dan peluncuran produk baru tentu
telah memperhatikan potensi pasar dan tingkat risiko
bisnisnya.
Dampak Kebijakan Baru Terhadap Perusahaan dan Laba Perusahaan
Salah satu komponen yang penting untuk perusahaan
pembiayaan adalah suku bunga Bank Indonesia.
Bank Indonesia berusaha menurunkan tingkat suku
bunga dengan menurunkan BI Rate dari 7,25% di awal
2016 menjadi 6,5% di pertengahan tahun. Kemudian
menggunakan BI Reverse Repo Rate sebagai pengganti
BI Rate yang angkanya di 5,25% kemudian turun menjadi
4,75% di akhir tahun 2016. Dengan adanya kebijakan
baru dari Bank Indonesia, perusahaan pembiayaan
mampu mencatatkan bunga yang lebih murah di tahun
2016.
Dengan berubahnya suku acuan Bank Indonesia
menjadi BI Reverse Repo Rate berdampak pada Cost
of Fund Perusahaan. Hal ini menyebabkan Perusahaan
dapat memberikan bunga yang kompetitif.
Pencapaian dan Target BCA Finance
Pada awal tahun 2016, kondisi ekonomi di Indonesia
mulai membaik. Perlahan-lahan pertumbuhan mulai
terasa, terutama pada semester kedua. Hal ini
dikarenakan perbaikan ekonomi melalui regulasi dan
kebijakan oleh Pemerintah. Alhasil, penjualan mobil bisa
naik tipis sebesar 4,9% dibandingkan tahun 2015.
Di tengah keadaan ekonomi yang mulai membaik,
Perusahaan juga mencatatkan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan tahun 2015 dimana Perusahaan
mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,369 T,
naik sebesar Rp 260 M atau 11% dibandingkan tahun
2015. Sedangkan untuk laba komperehensif naik dari Rp
1,050 T di tahun 2015 menjadi Rp 1,132 T di tahun 2016.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional,
perusahaan menargetkan pertumbuhan pembiayaan
baru sebesar Rp 32 T naik 8% dan target NPF (non-
performing finance) sebesar 0,8% di tahun 2017.
receivable data management, named as Account
Receivable Management (ARM). The branch opening
and new product launching have definitely taken into
account the market potential and its business risk.
Impact of New Policy Against Company and Company Profits
One of the components that are essential to the financing
company is the interest rate of Bank Indonesia. Bank
Indonesia tried to decline the interest rate by lowering
the BI Rate from 7.25% at the beginning of 2016 to 6.5%
at mid-year. Instead of BI Rate, they prefer BI Reverse
Repo Rate as substitution that decline from 5.25% to
4.75% at the end of 2016. With the new policy of Bank
Indonesia, financing company was able to record a
lower rate in 2016.
By changing the reference rate of Bank Indonesia to
BI Reverse Repo Rate affected the Company’s Cost of
Fund. This led to open opportunity to the Company to
provide competitive interest rate.
Achievement and Target BCA Finance
At the beginning of 2016, economic conditions in
Indonesia began to improve. Growth slowly arises,
especially in the second half. Due to economic
improvement through regulation and policy by the
Government. Accordingly, car sales could rise slightly by
4.9% compared to 2015.
In the midst of economic situation that began to improve,
the Company achieved better result compared to 2015
where the Company was able to record revenue of Rp
2,369 T, increased by IDR 260 M, up 11% compared
to 2015. For comprehensive profit increased from IDR
1.050 T in 2015 to IDR 1.132 T in 2016.
Along with the growth of national economy, company
targeting the new booking in the amount of 32 Trillion
rupiah raise 8% and Non-performing finance target is
0,8% in the 2017.
179178
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Analisa Laporan Keuangan
Penyajian Secara Umum
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 disusun serta
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).
Analisis laporan keuangan di bawah ini dijabarkan
berdasarkan laporan keuangan Perusahaan pada
tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016, 2015 dan 2014.
Laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016,
2015, 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
KPMG Siddharta Widjaja & Rekan, auditor independen,
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia dengan opini audit wajar
tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal 9
Februari 2017, 15 Februari 2016 dan 11 Februari 2015.
Beberapa akun dalam laporan keuangan pada
tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada
tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Kami turut menginformasikan bahwa tidak terdapat
perubahan kebijakan akuntansi pada Laporan Keuangan
PT BCA Finance tahun 2016.
Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Pada awal tahun 2017, tidak terdapat fakta material
setelah tanggal laporan akuntan.
Financial Statements Analysis
General Presentation
The financial statements for the years ended 31st
December 2016 and 2015 were prepared and presented
in accordance with the Indonesian Financial Accounting
Standards as issued by the Indonesian Institute of
Accountants (IAI), and the Regulation of Financial Service
Authority (“OJK”).
The following analysis is based on the Company’s
financial statements for the years ended 31st December
2016, 2015 and 2014.
The financial statements of the Company for the years
ended 31st December 2016, 2015 and 2014 were audited
by the Public Accounting Firm Siddharta, Widjaja &
Partner, an independent auditor, in accordance with the
Auditing Standard issued by the Indonesian Institute of
Certified Public Accountants (IAPI), with an unqualified
opinion in its reports dated February 9 February 2017, 15,
2016 and February 11, 2015.
Certain accounts in the financial statements for the
years ended 31st December 2015 and 2014 have been
reclassified to conform to the presentation of the
financial statements for the year ended 31st December
2016.
Changes in Accounting Policies
We were also informed that there are no changes in
accounting policies in year 2016 financial statements of
PT BCA Finance.
The Material Facts After the Accountant’s Report Date
In early 2016, there are no materials facts after the
accountant’s report date.
181180
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kemampuan Bayar Utang & Tingkat KolektibilitasAbility to Pay Debt & Receivables Collectibility Level
Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan
Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, terutama pinjaman yang diterima
Perusahaan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan
dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen.
Likuiditas Perusahaan diukur berdasarkan perbandingan
antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Yang
dimaksud aset lancar dalam perhitungan ini adalah aset
yang akan diperoleh dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun, mencakup: jumlah kas, setara kas, piutang
pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.
Liabilitas jangka pendek merupakan jumlah kewajiban
yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
The level of liquidity reflects the company’s ability to meet
its short-term liabilities, primarily loans of the company
to improve the Company’s performance in provision of
consumer financing facilities. The Company’s liquidity
is measured by the ratio between current assets to
current liabilities. The definition of current assets in this
calculation is an asset to be acquired within a less than
one year period, including: the amount of cash, cash
equivalents, accounts receivable from financing that will
mature within one year. Short-term liabilities are the total
liabilities with a due date of less than one year.
Uraian 2014 2015 2016 Explanation
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang pembiayaan konsumen
Investasi sewa pembiayaan neto
Tagihan anjak piutang
Piutang pihak berelasi
Piutang lain-lain
Piutang derivatif
Penyertaan lainnya
Jumlah Aset Lancar
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek dan cerukan
Beban yang masih harus dibayar
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan
Utang sewa pembiayaan
Wesel bayar jangka menengah
Utang obligasi
Utang lain-lain
Jumlah liabilitas jangka pendek
Rasio likuiditas
ASSETS
Cash on hand and in banks
Consumer financing receivables
Net investment in finance leases
Factoring receivables
Due from a related party
Other receivables
Derivative receivable
Other investment
Total Assets
LIABILITIES
Short-term loans and overdraft
Accrued expense
Salary, allowance and benefit
Obligations under finance lease
Medium-term notes payable
Bonds payables
Other payables
Total liabilities
Liquidity Ratio
4.602
3.409.331
133.949
14.300
85.431
14.978
.
.
3.662.591
1.292.170
22.873
52.076
517
-
675.000
631.406
2.674.042
1,37x
3.205
3.786.471
122.854
10.829
522.766
25.814
.
.
4.471.939
794.440
37.672
69.168
1.226
297.734
1.386.882
704.784
3.291.906
1,36x
4.593
4.503.450
111.431
431
721.986
9.543
.
.
5.351.434
1.551.398
50.822
84.333
1.363
119.791
1.612.990
944.294
4.364.991
1,23x
Likuiditas Liquidity Likuiditas Perusahaan terkait sumber pendanaan
berkaitan langsung dengan pendanaan dari bank
atau pasar modal, sedangkan dari sisi penggunaan
dana disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan
konsumen. Berdasarkan karakter kegiatan usaha,
Perusahaan selalu berusaha untuk menyesuaikan
profil jangka waktu pinjaman /sumber pendanaan yang
diterima dengan jangka waktu pembiayaan kepada para
konsumen. Upaya ini salah satunya dilakukan melalui
diversifikasi sumber dana.
Likuiditas Perusahaan untuk tahun 2016 adalah sebesar
1,23 kali, lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun
2015. Hal ini menunjukkan likuiditas Perusahaan sedikit
menurun namun masih dalam batas aman.
The Company’s liquidity related to the sources of funding
is directly correlated with funding from banks or capital
markets, while the funding usage channeled back in
the form of consumer financing. Based on the character
of business activities, the Company has always tried
to adjust the tenor of loan profile by the tenor of the
consumer financing. One of the efforts is done through
diversification of funding sources.
The Company’s liquidity year 2016 recorded 1,23 times;
it was smaller compared to year 2015. It shows the
Company’s liquidity decreased, but still in safety limit.
183182
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Uraian Explanation
Jumlah liabilitas
Jumlah aset
Solvabilitas aktiva
Total liabilities
Total Equity
Equity solvability
4.592.402
6.128.419
0,75
4.634.342
6.824.017
0,68
5.249.823
8.151.864
0,64
2014
12 Bulan / 12 Months
12 Bulan / 12 Months
12 Bulan / 12 Months
2015 2016
Solvabilitas Aktiva / Asset Solvability
Solvabilitas merupakan kemampuan Perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya yang diukur dengan
perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas
(solvabilitas ekuitas) maupun jumlah liabilitas dengan
aset (solvabilitas aset).
Solvabilitas ekuitas Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2016, 2015, dan 2014 masing-masing adalah
sebesar 1,18 kali, 2,12 kali, dan 2,99 kali.
Solvency is the ability of the Company to meet its
liabilities as measured by the ratio between total
liabilities to equity (equity solvency) and total liabilities to
assets (assets solvency).
The company’s equity solvency as on December 31st,
2016, 2015, and 2014 respectively were 1.18 times, 2.12
times and 2.99 times.
Solvabilitas aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2016, 2015, dan 2014 masing-masing adalah sebesar
0,64 kali, 0,68 kali, dan 0,75 kali.
The company’s assets solvency as on December 31st,
2016, 2015, and 2014 are respectively amounted to 0.64
times, 0.68 times and 0.75 times.
Uraian Explanation
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas
Solvabilitas ekuitas
Total liabilities
Total Equity
Equity solvability
4.592.402
1.536.017
2,99
4.634.342
2.189.675
2,12
5.249.823
2.902.041
1,81
2014
12 Bulan / 12 Months
12 Bulan / 12 Months
12 Bulan / 12 Months
2015 2016
Solvabilitas Ekuitas / Equity Solvability
Solvabilitas Solvency Imbal Hasil Ekuitas Rata-Rata dan Imbal Hasil Aset Rata-Rata
• ImbalHasilEkuitasRata-Rata
Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan
Perusahaan untuk menghasilkan laba bersih tahun
berjalan yang diukur dengan membandingkan
antara laba bersih tahun berjalan dengan rata-
rata ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perusahaan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016, 2015, dan 2014 masing-masing
adalah sebesar 44,73%, 56,22%, dan 76,23%.
Penurunan rasio secara signifikan dari tahun 2016
dibandingkan tahun 2015 disebabkan peningkatan
nilai ekuitas Perusahaan yang cukup signifikan.
• ImbalHasilAsetRata-Rata
Imbal Hasil Aset menunjukkan kemampuan
Perusahaan untuk menghasilkan laba bersih tahun
berjalan yang diukur dengan membandingkan
antara laba bersih tahun berjalan dengan rata-rata
aset. Imbal Hasil Aset Perseroan untuk tahun-tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan
2014 adalah sebesar 15,21%, 16,17%, dan 16,78%.
Tahun 2014 sampai dengan tahun 2015, rasio rata-
rata imbal hasil aset relatif stabil, sekitar 17%, rasio
ini mengalami penurunan di tahun 2016 menjadi
sekitar 15%. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
aset yang cukup signifikan di tahun 2016, yaitu
sebesar Rp.1.327.847 juta atau 19,5% dari tahun
2015.
Return on Average Equity and Return on Average Assets
• ReturnonAverageEquity
Return on average equity shows the Company’s
ability to generate net income for the current year, as
measured by comparing the total net income for the
year with an average equity. The Company’s return
on average equity for the years ended December
31st, 2016, 2015, and 2014 are respectively 44.73%,
56.22%, and 76.23%. A significant decreasing of
the ratio from year 2016 compare to 2015 due to
an increase in total equity was considered quite
significant.
• ReturnonAverageAssets
Return on average assets demonstrate the
Company’s ability to generate a net income for the
current year, as measured by comparing the total
net income for the year with an average assets. The
company’s Return on average assets for the years
ended December 31st, 2016, 2015, and 2014 was
15.21%, 16.17% and 16.78%. From 2014 to 2015, return
on average assets ratio relatively stable, around
17%, this ratio declined in 2016 to 15% due to quite
significant asset growth amounted to IDR 1.327.847
million or 19.5% compared to 2015.
Uraian Explanation
Total Laba Bersih Tahun Berjalan
Ekuitas
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Ekuitas (%)
Net income
Equity
Return On Average Equity
1.000.742
1.536.017
76,23%
1.047.225
2.189.675
56,22%
1.138.699
2.902.041
44,73%
2014
31-Des
2015 2016
Rata-Rata Imbal Hasil Ekuitas / Return on Average Equity
185184
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Uraian Explanation
Total Laba Bersih Tahun Berjalan
Aset
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Aset (%)
Net income
Assets
Return On Average Assets
1.000.742
6.128.419
16,78%
1.047.225
6.824.017
16,17%
1.138.699
8.151.864
15,21%
2014
31-Des
2015 2016
Rata-Rata Imbal Hasil Aset / Return on Average Asset
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
Sebagai perusahaan pembiayaan, tingkat kolektibilitas
piutang merupakan salah satu indikator kinerja
perusahaan pembiayaan yang sehat. Perseroan
menyalurkan pembiayaan baik dengan dibiayai sendiri
(self financing) maupun dibiayai bersama (joint financing)
dalam hal ini adalah PT Bank Central Asia Tbk.
Perusahaan melakukan penanganan piutang
bermasalah sejak dini, yaitu hari pertama menunggak,
dan dibagi dalam empat tahap. (Tahap penanganan
piutang bermasalah dijelaskan pada Bab Pemasaran
dan Pengelolaan Piutang)
Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan diukur melalui
jumlah piutang bermasalah yang menunggak lebih
dari 90 hari dengan metode balance overdue, yaitu
perbandingan antara sisa pokok piutang bermasalah
lebih dari 90 hari dengan total seluruh aset kelolaan
(sisa pokok hutang). Selama lima tahun berturut-turut,
Perseroan menunjukan kinerja tingkat kolektibilitas
yang sangat baik, yaitu mampu menjaga di bawah 1%.
Level of Company’s Receivables Collectability
As a multifinance company, the collectability of receivable
is one of the healthy financial performance indicators of
a company. The Company distributes financing both with
self-financing and joint financing, in this case is PT Bank
Central Asia Tbk.
The company handle non performing loan (NPL) since
the earlier stage, start form the first day default, and is
divided into four stages. (The stages of handling the NPL
issue are described in Chapter-Marketing and Account
Receivable Management)
The collectability of receivables is measured through
the number of receivables overdue for more than 90
days using overdue balance method, which is the ratio
between the outstanding principal of NPL with overdue
more than 90 days and total assets manage asset
(outstanding principal). For five successive years, the
Company’s performance showed a very good level of
collectability, as keep the NPL ratio under 1%.
Non Performing Finance
2016
2015
2014
2013
2012
2011
0.38%
0.84%
0.39%
0.99%
0.33%
0.96%
0.24%
0.68%
0.17%
0.60%
0.11%
0.43%
NPF > 90 days
NPF > 30 days
187186
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Struktur Permodalan & Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalCapital Structure & Management Policy on Capital Structure
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-70136.
AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 26 September 2008,
terjadi beberapa perubahan sebagai wujud penyesuaian
Perusahaan terhadap peraturan Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Terkait
kebijakan modal dasar Perusahaan, dinyatakan bahwa
modal dasar Perusahan sebesar Rp200.000.000.000,-
(dua ratus miliar rupiah) yang terbagi atas 20.000.000
(dua puluh juta) lembar saham, masing-masing saham
bernilai nominal Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Modal
dasar yang telah ditempatkan dan disetor bernilai
Rp58.592.000.000,- (lima puluh delapan miliar lima
ratus Sembilan puluh dua juta rupiah) atau 5.895.200
(lima juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu dua
ratus) lembar saham. Saham-saham yang masih dalam
simpanan dapat diterbitkan Perusahaan sesuai dengan
keperluan modal Perusahaan, dengan persetujuan
RUPS.
Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-44490.
AH.01.02 pada tanggal 24 Agustus 2010, terjadi
perubahan struktur modal Perseroan dimana jumlah
modal dasar Perseroan mengalami peningkatan.
Peningkatan ini dilakukan dengan menerbitkan saham
baru sebanyak 14.104.800 (empat belas juta seratus
empat ribu delapan ratus) lembar saham, masing-
masing bernilai Rp 10.000,- sehingga seluruhnya bernilai
Rp141.048.000.000,- (seratus empat puluh satu miliar
empat puluh delapan juta rupiah).
Berdasarkan perubahan tersebut nilai modal dasar
Perusahaan menjadi Rp500.000.000.000,- (lima ratus
miliar rupiah) yang terbagi atas 50.000.000 (lima puluh
juta) lembar saham dengan masing-masing lembar
saham bernilai nominal Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor
The Capital Structure Management Policies
Based on the Decree of Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-70136.
AH.01.02 of 2008 dated 26th September, 2008, there
are some amendments as the realization of Company’s
adjustment upon the regulation of Law No. 40 0f 2007
concerning Limited Liability Company. Relating to the
Company’s authorized capital policy, it is stated that
the Company’s authorized capital policy is amounting
to IDR 200,000,000,000,- (two hundred billion rupiah)
which is divided into 20,000,000 (twenty million) shares,
in which each share’s nominal value is IDR 10,000.- (ten
thousand rupiah). The authorized capital which has been
subscribed and paid is IDR 58,592,000,000,- (fifty eight
billion five hundred and ninety two million rupiah) or
5,895,200 (five million eight hundred ninety five thousand
and two hundred) shares. The shares, which are still in
deposit, can be issued by the Company according to the
Company’s capital need, by the approval of GMS.
Based on the Decree of Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia NumberAHU-44490.
AH.01.02 dated 24th August, 2010, the Company’s capital
structure is changed, in which the amount of Company’s
authorized capital has increased. This increase is
conducted by issuing new shares in the amount of
14,104,800 (fourteen million one hundred four thousand
and eight hundred) shares, in which each share’s
nominal value is IDR 10,000,-. Thus, all shares’ value is
IDR 141,048,000,000,- (one hundred forty one billion and
forty eight million rupiah).
Based on such changes, the value of Company’s
authorized capital becomes IDR 500,000,000,000.- (five
hundred billion rupiah) which is divided into 50,000,000
(fifty million) shares whose nominal value is IDR 10,000.-
(ten thousand rupiah). From such authorized capital,
40% (forty percent) has been subscribed and paid or
40% (empat puluh persen) atau sejumlah 20.000.000
(dua puluh juta) lembar saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus
miliar rupiah) oleh para pemegang saham yang telah
mengambil bagian saham.
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:
amounting to 20,000,000 (twenty million) shares whose
entirely nominal value is IDR 200,000,000,000.- (two
hundred billion rupiah) by the shareholders who have
taken their part of shares.
The Company’s capital structure and shareholder
composition is as follow:
Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
tidak mengalami perubahan.
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan turut
tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha
Perusahaan Pembiayaan yang menjelaskan bahwa
perusahaan yang berbentuk badan hukum :
• Perseroan terbatas wajib memiliki Ekuitas paling
sedikit Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah);
• Koperasi wajib memiliki Ekuitas palin sedikit Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).
Until this Annual Report is issued, the Company’s capital
structure and shareholder composition does not make
any changes.
As the financing company, the Company must also be
subject to the Regulation Financial Service Authority
number 29/POJK.05/2014 about Financial Industry
Business Operation which explain incorporated
company :
• Limited company must have Equity minimum Rp
100.000.000.000,00 (one hundred billion rupiah); or
• Cooperative must have Equity minimum Rp
50.000.000,00 (fifty billion rupiah).
UraianExplanation
Jumlah Lembar Saham Number of Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp)Total Nominal Value (IDR)
Nilai Nominal: Rp 10.000,- per sahamNominal Value: IDR 10,000,- per share Persentase
Percentage(%)
Modal Dasar / Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Issued and Fully Paid Capital :
1. PT Bank Central Asia Tbk
2. BCA Finance Limited, Hong Kong
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/
Total Issued and Fully Paid Capital
Jumlah Saham dalam Portepel /
Total Shares in Portepel
99,58
0,42
100,0
50.000.000
19.915.185
84.815
20.000.000
30.000.000
500.000.000.000
199.151.850.000
848.150.000
200.000.000.000
300.000.000.000
Struktur Modal / Capital Structure
189188
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan juga
turut tunduk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 29/POJK.05/2014 tentang penyelenggaraan usaha
perusahaan pembiayaan yang diantaranya mengatur
tingkat kesehatan keuangan, yang mencakup:
• Rasiopermodalan
• Kualitaspiutangpembiayaan
• Rentabilitas
• Likuiditas
Maka, Nilai Tingkat Kesehatan Keuangan BCA Finance
di akhir tahun 2016 adalah 1,15. Nilai tingkat kesehatan
keuangan BCA Finance tersebut menunjukkan tingkat
kesehatan keuangan yang sangat sehat.Sesuai dengan
kewenangannya, melalui RUPS Tahunan, Perusahaan
menentukan Penggunaan laba bersih tahun berjalan
termasuk untuk penentuan penyisihan untuk cadangan
wajib, pembagian dividen dan penggunaan lain bilamana
Perusahaan memiliki saldo laba yang positif. Rincian
jumlah modal Perusahaan untuk tahun 2014, 2015 dan
2016 telah dijabarkan pada bab tentang Ekuitas pada
Laporan Tahunan ini.
As financing company, the Company also comply with
the regulations of Financial Services Authority No.
29/POJK.05/2014 concerning the implementation of
financing company that regulated finance soundness
consist of:
• Capitalratio
• Qualityoffinancingreceivables
• Profitability
• Liquidity
Then the finance soundness value of BCA Finance at
the end of 2016 was 1.15. This figure described the most
soundness finance level.According to its authority, via
Annual GMS, the Company determines the use of current
annual net profit, including determining the elimination
for reserve requirement, dividend division and other
uses when the Company has positive profit balance.
Details of the Company’s capital amount for 2014, 2015,
and 2016 have been described in Equity chapter in this
Annual Report.
Tingkat Kesehatan Berdasarkan POJK No. 29, diperjelas SE No.5 Tahun 2015
Soundness based on POJK No.29, explained SE No.5 Year 2015
Keterangan ExplanationHasilResult
NilaiPoint
Rasio Permodalan
Rasio Kualitas Aktiva
Produktif
Rasio Rentabilitas
Return on Asset
Return on Equity
Beban operasional
terhadap pendapatan
operasional
Net interest margin
Rasio likuiditas
Current ratio
Cash ratio
Capital ratio
Asset quality ratio
Profitability ratio
Return on Asset
Return on Equity
Operational expense to
operational income
Net interest margin
Liquidity ratio
Current ratio
Cash ratio
>=10%
>=2%
>=0%
>=0%
<=90%
>=2%
>=100%
>=1%
36,26%
0,61%
21,08%
45,21%
43,68%
19,89%
168,22%
0,19%
1
1
1
1
1
1
1
2,50
1
4
Pada tahun 2014 hingga 2016, Perusahaan tidak memiliki
ikatan yang material atas investasi barang modal yang
perlu diungkapkan Perusahaan.
From 2014 until 2016, the Company has no material
bonding upon investment of capital goods, which is
necessarily disclosed by the Company.
Transaksi yang Material untuk Investasi Barang ModalMaterial Transaction for Capital Investments
191190
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Perusahaan melakukan investasi barang modal berupa
pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor, serta
tanah dalam upaya pengembangan usaha. Pengeluaran
atas barang modal pada tahun 2016, 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp. 235.021 juta,
Rp.70.255 juta dan Rp.90.492 juta. Pengeluaran barang
modal tersebut sebagian besar digunakan untuk
pengembangan pada layanan dan jaringan usaha guna
menunjang pertumbuhan bisnis Perusahaan. Berikut
rincian pengeluaran barang modal:
The company conducts an investment of capital goods
in furniture, fixtures and office equipment, as well as
land for the business development. The expense upon
capital goods in 2016, 2015, and 2014 is respectively
amounting to IDR 235.021 million, IDR 70.255 million
and IDR 90.492 million. The expense of such capital
goods is mostly used for the development on services
and business network in order to support the Company’s
business growth. The following is the expense of capital
goods in detailed:
Investasi Barang ModalCapital Goods Investment
Aktiva Tetap / Fixed Assets
Tanah/ Land
Perlengkapan dan Peralatan Kantor / Furnitures, fixtures
and office equipment
Jumlah / Total
KeteranganDescription
Biaya Barang Modal Perusahaan
2014 2015 2016
82.735
7.757
90.492
63.863
6.392
70.255
147.097
87.942
235.021
Perbandingan Target dan Realisasi 2016 dan Proyeksi 2017Comparison of 2016 Targets and Actual Achievements and Financial Projections for 2017
Target dan realisasi kinerja keuangan BCA Finance di
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Pendapatan Perusahaan pada tahun 2016 sedikit
lebih rendah dari target yang ditetapkan, dikarenakan
terjadi penurunan suku bunga pasar yang mendorong
penurunan suku bunga pembiayaan sehingga
pendapatan Perusahaan ikut terpengaruh. Namun
demikian beban Perusahaan juga berhasil dikelola
dengan baik sebagai hasil dari efisiensi yang dilakukan.
Hal ini sejalan dengan volume bisnis yang diproyeksikan
akan meningkat di tahun 2017.
Menghadapi tahun 2017 Perusahaan memandang
akan terjadi kenaikan di setiap komponen keuangan
Perusahaan baik pendapatan, beban dan laba yang
akan dicapai Perusahaan.
The targets and actual achievements of the BCA
Finance’s financial performance in 2016 are as follows:
In 2016, the Company’s income was slightly lower than
the target, due to decrease in market interest rates
that also affecting the decline of financing interest
rate. However, the Company succeed to manage their
expenses as part of the efficiency effort. In line with their
business volume that predicted to increase in 2017.
Facing 2017, the Company believes that their financial
component will rise, including income, expense and
achieved profits.
Target 20162016 Target
Uraian ExplanationRealisasi 20162016 Realization
PencapaianAchievement(%)
Proyeksi 20172017 Projections
Pendapatan
Beban
Laba sebelum
manfaat (beban) pajak
Manfaat (beban) pajak
Laba Bersih
2.703.646
1.221.790
1.481.856
(370.464)
1.111.392
2.639.418
1.127.131
1.512.287
(373.588)
1.138.699
2.877.554
1.353.995
1.523.559
(380.890)
1.142.669
97,62%
92,25%
102%
100,84%
102,45%
Income
Expenses
Income before tax
benefit (expense)
Tax benefits (expense)
Net income
193192
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa Atau Jarang Terjadi
Tidak terdapat informasi keuangan yang jarang terjadi
di tahun 2016, semua transaksi keuangan yang terjadi
merupakan transaksi yang wajar dalam kegiatan
operasional, investasi maupun pendanaan.
Reported Financial Information Containing Extraordinary Event or Rarely Happen
There are no financial information containing
extraordinary Event or rarely happen in 2016, all
transactions that happen are common in operational
activity, investation or funding.
Informasi Keuangan Luar Biasa & Jarang TerjadiInformation on Extraordinary & Rare Financial Events
Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Di tahun 2016, BCA Finance tidak mengalami kejadian
penting yang berpengaruh cukup material terhadap
keadaan keuangan dan hasil usaha Perusahaan, yang
terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen
No. L.16-6379-17-II.09.001 tanggal 9 Februari 2017 atas
laporan keuangan untuk periode 1 (satu) tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2016 dan telah diaudit oleh
KAP KPMG dengan pendapat “disajikan secara wajar”.
Material Fact Happens After the Date of Accountant’s Report
In 2016, BCA Finance did not experience that is
materially influential towards the financial condition and
Company’s business results, of which the occurrence
happened after the date of Independent Auditor Report
No. L.16-6379-17-II.09.001 dated February 9th on the
financial statements for 1 (one) year period ended on 31st
December 2016 and has been audited by KAP KPMG
with the “presented fairly” opinion.
Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanSubsequent Events & Information
195194
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Selama tahun 2016, Perusahaan tidak melakukan
tambahan kegiatan investasi, divestasi, akuisisi atau
restrukturisasi utang yang material.
During 2016, the Company did not undertake any
additional investment, divestment, acquisition or debt
restructuring that is material.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi UtangMaterial Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition and Debt Restructuring
Perusahaan masih meyakini dapat mengatasi tantangan
tahun 2017, walaupun sejumlah tantangan tahun 2016
akan masih membayangi. Beberapa di antaranya
adalah pelambatan lebih lanjut pada negara-negara
berkembang, stagnasi pada negara-negara maju,
periode rendahnya harga komoditas yang lebih lama
dari perkiraan, risiko geopolitics berbagai negara, dan
kekhawatiran terhadap efektivitas kebijakan moneter
dalam mendorong pertumbuhan.
Walaupun tahun ini laju inflasi terkendali dalam rentang
target 3,02% year-on-year dan nilai tukar rupiah
menguat, namun Perusahaan perlu mewaspadai
tantangan inflasi di tahun 2017, mengingat kebijakan
moneter Amerika Serikat berpotensi menaikkan tingkat
suku bunga. Konsekuensinya, tingkat bunga akan
mengalami tekanan dan inflasi bisa di atas 4%. Kenaikan
bunga otomatis akan memicu kenaikan suku bunga
kredit perbankan. Kondisi ini juga akan menekan daya
beli masyarakat.
Dengan tantangan tersebut, Gaikindo memperkirakan
penjualan mobil pada tahun 2017 tetap akan bertumbuh.
Gaikindo optimistis penjualan otomotif di tahun
mendatang lebih baik dari pada tahun 2016 dengan
perkiraan penjualan mencapai 1,1 juta unit.
Dengan berbagai inisiatif yang sudah dimulai sejak tahun
2016, tantangan tahun 2017 akan lebih memungkinkan
dilalui oleh Perusahaan. Sehingga, target yang
ditetapkan bisa tercapai. Salah satunya adalah target
pembiayaan baru (new financing) yang diharapkan
tumbuh sekitar kurang lebih 10%.
The Company is still confident that it will be able
to overcome the challenges in 2017, despite being
shadowed by a number of challenges from 2016. Some
of these include the impact of the further slowdown in
emerging countries, stagnation in developing countries,
a period of lower commodity prices longer than
expected, the risk of geopolitical different countries, and
concerns about the effectiveness of monetary policy in
stimulating growth.
Although this year’s inflation rate under control within
a target range of 3.02% year-on year and the Rupiah
exchange rate strengthened, the Company still needs to
be aware of the inflation in 2017, given the US monetary
policy potentially arise interest rate.. Consequently, the
interest rate will be under pressure and inflation is above
4%. The increase in interest will automatically trigger an
increase in bank credit interest rates. This condition will
also suppress the people’s purchasing power.
Given these challenges, Gaikindoprojects that car sales
in 2017 will still grow. Gaikindo optimistic that automotive
sales in the coming year better than 2016 with sales
forecast to reach 1.1 million units.
With various initiatives that have been initiated since
2016, the Company will be better placed to overcome
the challenges in 2017 and achieve its targets. Among
them is the target for new financing, which is expected
to increase by around 10% from last year.
Prospek UsahaBusiness Prospect
197196
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Aspek PemasaranMarketing Aspects
Pemasaran dan Pengelolaan Piutang
Aspek Pemasaran
Awal tahun 2016 dimulai dengan harapan akan
perbaikan ekonomi di Indonesia. Mengingat pada tahun
2014 sampai dengan 2015 Indonesia mengalami gejolak
yang menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
serta melemahnya perekonomian Indonesia.
Situasi tersebut membuat persaingan pada industri
pembiayaan kendaraan bermotor menjadi sangat ketat.
Namun dari situasi seperti inilah, Perusahaan terus
mendorong inovasi strategi baru yang dalam jangka
pendek dan panjang mampu meningkatkan kinerja
usaha Perusahaan secara berkesinambungan.
Namun, seiring dengan adanya kebijakan dan regulasi
baru menyebabkan ekonomi di Indonesia mulai
membaik. Pada kuartal ke dua tahun 2016 kondisi
ekonomi Indonesia mulai mengalami peningkatan.
Dalam proses bisnis pada industri pembiayaan
kendaraan bermotor, posisi dealer sebagai mitra usaha
Perusahaan adalah sangat penting. Selama ini, dealer
menjadi mediator antara calon konsumen dengan
perusahaan pembiayaan, termasuk Perusahaan.
Walaupun demikian, posisi konsumen juga sangat
penting bagi Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan
selalu berupaya memenuhi harapan konsumen dengan
cara memberikan layanan terbaik, termasuk saling
memberdayakan dalam konteks pemasaran.
Dengan pertimbangan inilah, sejumlah strategi yang
dijalankan Perusahaan sepanjang tahun 2016 adalah:
Marketing and Receivable Management
Marketing Aspect
Early 2016 started with hope that there will be economic
improvement in Indonesia. Remembering in 2014
until 2015 Indonesia experienced fluctuation which
decreased people purchasing power and also economic
weakening.
This situation has greatly intensified the competition
within the automotive financing industry. Making the
most of a negative situation, the Company continued to
pursue strategic innovations that are able to continuously
improve its operating performance in the short as well as
long-term.
However, along with new policies and regulations
caused Indonesia economic better. In second quarter of
2016 the condition of Indonesia’s economic start to rise.
The Company realizes the significance of dealers
as the Company’s partners within the automotive
financing industry business processes. The dealers
act as mediators between prospective customers and
financing companies, including the Company.
At the same time, the position of end consumers are
also crucial to the Company. Therefore, the Company
continually strives to meet customer expectations by
providing the best possible services, including through
mutual empowerment in a marketing context.
With this consideration, the Company executed a
number of strategies in 2014, namely:
Aspek Pemasaran
Untuk menyiasati persaingan di pasar industri perbankan,
strategi bisnis dan pemasaran yang diterapkan menjadi
sangat penting, selain memberikan fokus target market
yang akan disasar, pengkajian secara komprehensif
juga dapat mendukung pencapaian strategi pemasaran
yang terintegrasi, yang pada akhirnya dapat mendukung
pencapaian target yang telah ditetapkan. Dalam
menerapkan strategi pemasaran, BCA Finance telah
banyak melakukan hal-hal yang didorong untuk
mencapai target yang ditetapkan dengan efektif dan
efisien, beberapa upaya yang dilakukan diantaranya:
1. Penerapan model bisnis yang mengutamakan
pertumbuhan bisnis yang sehat dan
berkesinambungan melalui pertumbuhan
penyaluran dana yang memiliki kualitas pembiayaan
yang sehat.
2. Kebijakan suku bunga disesuaikan dengan
memperhitungkan kondisi internal Perusahaan
dan eksternal diantaranya COF serta tingkat suku
bunga pasar (pesaing).
3. Melakukan optimalisasi jaringan kantor melalui
pembukaan dan pemekaran kantor cabang, dan
tetap melakukan penetrasi pasar bagi penyaluran
pembiayaan termasuk Pembiayaan Multiguna dan
tetap meningkatkan kerjasama strategis dengan
mitra-mitra kerja yang produktif yang dapat
meningkatkan perolehan fee based income juga
brand awareness BCA Finance.
4. Memantau dan memonitor customer needs juga
menganalisis pergerakan bisnis dari kompetitor
lainnya, agar BCA Finance dapat terus berkembang
sesuai dengan persaingan industrinya.
5. Bekerja sama dengan rekanan melalui beberapa
rangkaian pameran (exhibition), atau mensupport
aktivitas yang dilakukan rekanan.
Marketing Aspect
To address increasing competition in the banking
industry, every business and marketing strategy that is
implemented must carefully consider the focus on the
target market and be comprehensively able to achieve
an integrated marketing strategy, which in turn will help
towards the achievement of the predetermined targets.
In implementing its marketing strategies, BCA Finance
has conducted numerous measures that are driven
towards achieving the predetermined targets effectively
and efficiently, among others:
1. The application of a business model that promotes
healthy and sustainable growth through increased
funding from conventional products, consisting of
demand deposits, savings, and time deposits, as
well as growth in lending with sound credit quality.
2. The policy to adjust interest rates to the applicable
provisions, such as the prime lending rate and BI
Rate, by taking into account internal and external
conditions such the Bank’s COF and COM as
well as the interest rates offered in the market by
competitors.
3. Optimization of branch office network by closing
certain branch offices, changing functions and
continuing to penetrate the lending market,
including unsecured loans and maintain strategic
partnerships with productive business partners,
to increase fee-based income and also the brand
awareness of BCA Finance.
4. Monitor customer needs and analyze the business
of competitors, so that BCA Finance can continue to
grow in keeping with the competition in the industry.
5. Collaborate with partners with some of exhibition or
support their events.
199198
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pemasaran
Di tahun 2016, angka penjualan mobil baru nasional
mengalami peningkatan menjadi 1.062.729 unit. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar
1.013.291 unit, penjualan mobil nasional mengalami
kenaikan sekitar 4.9%. Tidak dapat dipungkiri bahwa
industri otomotif telah memberikan kontribusi signifikan
dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi
pasar yang terus berkembang menuntut Perusahaan
untuk tetap konsisten dalam mengembangkan dan
mendorong pertumbuhan bisnis dalam aspek product,
pricing, program, promotion & partnership sehingga
menjadi Perusahaan Pembiayaan pilihan konsumen
dan showroom/dealer, yang juga menghasilkan kualitas
kredit yang baik.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang tetap fokus
dalam pembiayaan mobil, BCA Finance senantiasa
mengembangkan dua pasar utama yang terdapat
pada industri pembiayaan otomotif yaitu Dealer Driven
Market (pendekatan ke dealer atau showroom mobil
melalui produk CS Mobil) dan Customer Driven Market
(pendekatan langsung ke nasabah Bank melalui produk
KKB BCA). Dengan dukungan penuh Joint Financing
Scheme dari BCA dan penerapan strategi Operational
Excellence yang berimbas pada efisiensi biaya di bidang
operasional, BCA Finance berhasil dalam menerapkan
strategi Most Competitive Price secara konsisten.
Perusahaan mempertahankan keunggulannya yaitu
tetap menawarkan bunga kompetitif kepada konsumen
sehingga BCA Finance memiliki nilai lebih dalam
industri pembiayaan di Indonesia. Sepanjang tahun
2016 Perusahaan berhasil mencapai angka pelepasan
pembiayaan baru sebesar Rp.30,747 triliun atau
sekitar 181 ribu unit kendaraan. Jumlah ini mengalami
peningkatan sebesar 16,6% dibandingkan dengan
total pembiayaan baru di tahun 2015 yang mencapai
Rp.26,37 triliun atau sekitar 178 ribu unit kendaraan.
Di tengah perekonomian Indonesia yang mengalami
perlambatan dan mempengaruhi penurunan daya beli
masyarakat, volume penjualan BCA Finance justru
mengalami peningkatan. Perusahaan memiliki Divisi
Marketing
In 2016, the number of national new car sales increased
to 1.062.729 units. When compared with prior year, at
1.013.291 units, national car sales have increased by
about 4.9%. It is inevitable that the automotive industry
has contributed significantly to economic growth in
Indonesia. Market condition that continues growing
require the Company to keep consistent in developing
and driving business growth in product, pricing, program,
promotion & partnership aspects so as to be a consumer
preferred Finance Company and showroom / dealer,
which also generate good credit quality.
As a finance company that keeps focusing on car
financing, BCA Finance continues to develop two
principal market found in automotive financing industry,
namely Dealer Driven Market (approach to dealer or
showroom cars through CS Car products) and Customer
Driven Market (direct approach to customers of the
Bank via KKB BCA products). With full support in Joint
Financing Scheme of BCA strategic implementation to
Operational Excellence which affects on cost efficiency
in operations, BCA Finance was successful to implement
the strategy of consistently Most Competitive Price
The Company maintains its superiority by still offering
competitive interest to consumers so that BCA Finance
holds more value in the finance industry in Indonesia.
Throughout 2016, the Company successfully reached
the value of new financing release of IDR 30,747 trillion,
or about 181 thousand vehicle units. This number
decreases by 16.6% compared to the total new financing
in 2014 which reached IDR 26,37 trillion, or about 178
thousand vehicle units.
Amidst of Indonesian economy that experienced a
slowdown and influenced decrease on consumer
spending, the sales volume of BCA Finance precisely has
increased. The company holds a Corporate Marketing
Corporate Marketing & Credit (CMC) yang berfungsi
menggali potensi dan berupaya dalam meningkatkan
pangsa pasar serta meluncurkan produk-produk baru
yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan
tetap mempertimbangkan berbagai risiko. Perusahaan
telah melakukan beberapa strategi pemasaran,
diantaranya melalui: meluncurkan paket mini for
max, mengembangkan produk ”fix & cap” dengan
tenor hingga 6 tahun, mengembangkan kerjasama
dengan kendaraan merk tertentu, melakukan cross
selling dengan produk – produk Perusahaan Induk,
pemberian point reward, gathering serta penempatan
media promosi. Dengan menerapkan prinsip kehati-
hatian dalam proses akuisisi disertai manajemen risiko
yang efektif, Perusahaan optimis mampu mengelola
pengembangan bisnis di masa yang akan datang
dengan baik.
Perusahaan sebagai kunci sukses keberhasilannya,
memperkuat keunggulannya dalam bidang pemasaran
mencakup:
• Hubungan yang telah terjalin dengan baik antara
Perusahaan dengan Dealer, Showroom dan BCA.
• Perusahaan mampu menawarkan benefit yang
menarik berupa reward dan insentif kepada Dealer
dan Showroom.
• Perusahaan membangun hubungan baik dengan
beberapa ATPM sehingga realisasi penyaluran
pembiayaan cukup konsisten.
• Perusahaan bersinergi dengan BCA sehingga
dapat menggali potensi pasar yang ada.
Perusahaan pun berusaha meningkatkan brand
awareness sehingga mampu menjadi Perusahaan
pilihan konsumen. Hal ini diwujudkan dengan
meningkatkan kualitas komunikasi dengan masyarakat
dan keunggulan produk. Dalam meningkatkan kualitas
komunikasi dengan masyarakat, Perusahaan berusaha
mendekatkan dirinya melalui iklan rutin di media massa
dan media luar ruang dan pengembangan media
informasi digital guna menyampaikan informasi produk
dan seputar kredit. Produk yang ditawarkan Perusahaan
semakin bervariasi dan menyediakan kebutuhan
masyarakat.
& Credit (CMC) Division, which serves to explore the
potential and strives to increase market share and
launches new products that suit the needs of consumers
while considering various risks. The Company performed
some marketing strategies, including through: the
launching of mini for max package, developed ”fix &
cap” products with a tenor up to 6 years, developed
cooperation with certain brands of vehicles, performed
cross selling with Parent Company’s products, provision
of point reward, gathering and placement of promotion
media. By applying the precautionary principle in
the acquisition process followed by effective risk
management, the Company is optimistic capable of
managing effective business development in the future.
The Company as the key to success, strengthens its
superiority in marketing includes:
• A good longstanding relationship between the
Company and the Dealer, Showroom and BCA.
• TheCompanyisabletoofferattractivebenefitsin
the form of rewards and incentives to dealers and
Showroom.
• Thecompanybuildsagoodrelationshipwithsome
ATPM so as the realized financing distributions are
quite consistent.
• The Company works synergy with the Bank to
explore the potential of existing markets.
The Company attempts to increase brand awareness
so as to be the consumers preferred Company. This is
realized by improving the quality of communication with
the public and product excellence. In improving the
quality of communication with the public, the Company
seeks closer itself through regular advertisements in the
mass media and outdoor media and the development
of digital information media to convey information about
products and credit. Products the Company offers are
increasingly varied and provide the community needs.
201200
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pengelolaan Piutang
Optimisme Perusahaan dalam menjaga kualitas asetnya
tidak terlepas dari kinerja tim Collection yang senantiasa
berupaya secara terus menerus melakukan peningkatan
dalam pengelolaan piutang bermasalah. Hal ini terlihat
dari angka non performing Finance (NPF) yang tetap
terjaga dibawah 1%. Pada akhir tahun 2016 tingkat NPF
Overdue >30 hari Perusahaan berada di angka 0,84%
dan 0.38% untuk Overdue >90 hari. Pencapaian yang
baik ini tidak lepas dari adanya strategi dan perbaikan
terus menerus yang dilakukan oleh Divisi Collection
sesuai misi yang diterapkan untuk menjadi yang terbaik
di industri multifinance yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan sehingga turut berkontribusi maksimal pada
pencapaian profitabilitas dengan tetap menjaga image
positif Perusahaan.
Dalam melakukan pengelolaan kredit bermasalah, tim
Collection menerapkan strategi monitoring berlapis baik
secara vertikal maupun horisontal. Monitoring secara
horisontal dilakukan dengan membagi layer penanganan
kredit bermasalah menjadi empat tahapan, yaitu pada
Overdue 1-7 hari penanganan dilakukan oleh Unit Desk
Collection dengan mengingatkan konsumen melalui
telepon mengenai kewajiban yang telah jatuh tempo
untuk segera dilakukan pembayaran. Apabila konsumen
masih belum memenuhi kewajibannya pada Overdue
8-30 hari, maka penanganan konsumen dilanjutkan oleh
Unit Field Collection dengan cara melakukan kunjungan
untuk penagihan ke tempat tinggal dan atau lokasi
kerja/usaha konsumen. Selanjutnya untuk konsumen
yang menunggak pada Overdue lebih dari 30 hari
penanganan dilakukan oleh Unit Problem Account
Officer (PAO). Sedangkan Department Remedial
melakukan penanganan bagi konsumen Write Off.
Monitoring secara horisontal ini dibuat agar terdapat
fungsi saling kontrol dalam penanganan satu konsumen
yang sama untuk usia tunggakan tertentu. Selain itu,
monitoring juga dilakukan secara vertikal yaitu dengan
adanya kontrol yang berlapis dari Division Head sampai
dengan level Collection Head. Dalam hal ini, Collection
Head disupervisi secara langsung oleh Area Collection
Account Receivable Management
The Company’s optimism of its asset quality is
inseparable from the performance of Collection team
that constantly makes improvements in managing non-
performing loan. This is evidenced by consistent Non
Performing Finance (NPF) figure less than 1%. In the end
of 2015, the Company’s NPF Overdue > 90 was 0,39%
and 0,99% for overdue 90 days. This solid achievement
is inseparable from Collection Division’s strategy
and continuous improvement, in accordance with its
mission to be the best in multi-finance industry and to
focus on customer satisfaction, thus giving maximum
contribution to profitability by keeping positive image of
The Company.
In managing non-performing loan, Collection team
conducts horizontal and vertical multilayered monitoring
strategy. Horizontal monitoring is applied by dividing
layers of non-performing credit management to four (4)
stages. In 1-7 days overdue, Desk Collection Unit reminds
customers by phone regarding their due liabilities. If the
customers have not paid in 8-30 days overdue, customer
handling is transferred to Field Collection Unit, who will
visit customers’ residences or offices to collect their
liabilities. Subsequently, for customers with over 30 days
overdue, Problem Account Officer (PAO) Unit will be in
charge. Meanwhile, Remedial Department is responsible
for customers who have been written-off. The objective
of the horizontal monitoring is to ensure mutual control
function in handling of one identical customer for certain
overdue. In addition, monitoring is also conducted
vertically, via multilayered control by Division Head
until Collection Head. In this regard, Collection Head
is supervised directly by Area Collection Head that is
supervised by Department Head, and lastly Department
Head is supervised by Division Head.
Head dan Area Collection Head disupervisi oleh
Department Head serta Department Head disupervisi
oleh Division Head.
Divisi Collection senantiasa berupaya meningkatkan
kualitas kinerjanya. Sejak Januari 2015, mulai berlaku
penagihan melalui aplikasi mobile collection. Aplikasi
ini membantu Branch Collection Head untuk memonitor
para Field Collection dalam hal penagihan dan
pembayaran angsuran. Keunggulan lain dari mobile
collection adalah paperless sehingga para Field
Collection tidak perlu membawa kertas karena semua
keperluan telah terpenuhi dalam aplikasi tersebut.
Tantangan Indonesia di Tahun 2017
Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2017
mendatang masih akan menghadapi beberapa
tantangan yang tidak ringan, baik yang datang dari
eksternal atau global maupun domestik, diantaranya:
a. Pertumbuhan ekonomi global masih berpotensi
melambat, terutama didorong perlambatan
ekonomi Tiongkok.
b. Menurunnya pertumbuhan ekonomi Amerika
Serikat diperkirakan tidak sekuat perkiraan
sebelumnya, seiring dengan kenaikan suku bunga
Fed Fund Rate (FFR).
c. Pertumbuhan ekonomi Eropa mengalami
perlambatan dan masih berkutat dengan krisis utang
yang menjerat Yunani akan tetapi diperkirakan akan
terus membaik ditopang oleh kuatnya permintaan
domestik dan sektor infrastruktur yang ekspansif.
d. Serangkaian paket kebijakan pemerintah termasuk
regulasi perbankan diperkirakan akan mendorong
perekonomian domestik.
e. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar belum stabil,
meski terjadi penguatan pada akhir Semester
kedua 2016.
f. Kondisi Pasar Modal yang fluktuatif.
Collection Division continuously strives to improve the
quality of its performance. Since January 2015, force
billing through mobile collection application started. This
application helps Branch Collection Head to monitor
the Field Collection in terms of billing and installment
payment. Another advantage of mobile collection is
paperless so that the Field Collection does not need to
carry paper for all purposes have been fulfilled in such
applications.
Challenges for Indonesia in 2017
The Indonesian economy in 2016 will continue to face
some heavy challenges, both coming from external or
global and domestic environments, including:
a. Global economic growth that has the potential to
slow down further, mainly driven by the slowdown
in China’s economy.
b. Decreasing of US economic growth is expected to
be not as strong as previously expected, due to the
Fed Fund Rate (FFR) hike.
c. Europe’s economic growth is slowing, as it is
still struggling with the Greek debt crisis, but it is
expected to continue to improve, supported by
strong domestic demand and an expansionary
infrastructuring sector.
d. A series of government policy packages including
banking regulations will boost the domestic
economy.
e. The rupiah exchange rate against the US dollar
has not yet reached stability, despite the Rupiah’s
strengthening in 2nd semester 2016.
f. Capital market conditions remain fluctuating.
203202
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Langkah Strategis
Sebagai upaya untuk mendukung dan mencapai
komitmen atas tujuan dan sasarannya pada tahun
mendatang, BCA Finance melakukan beberapa upaya/
langkah strategis diantaranya:
1. Penerapan tata kelola perbankan yang sehat
(Good Corporate Governance), perbaikan Risk
Compliance Governance, peningkatan peran dan
fungsi Manajemen Risiko;
2. Mengupayakan permodalan dan aktiva yang sehat;
3. Penerapan model bisnis yang sesuai dengan
kekuatan BNP;
4. Peningkatan internal kontrol: dual control, waskat,
dan three lines of defense;
5. Perbaikan proses bisnis dan operasional: sarana,
implementasi, dan review;
6. Peningkatan kompetensi SDM dan mewujudkan
organisasi yang sehat;
7. Pengembangan Teknologi Informasi;
8. Optimalisasi jaringan kantor yang ada;
9. Produk dan Aktivitas Baru dan pengembangan
produk dan aktivitas yang ada.
Dengan kondisi dan perspektif sebagaimana diuraikan
di atas, pada tahun 2017 mendatang BCA Finance
memproyeksikan pertumbuhan bisnisnya sebesar 10%
dengan tetap menerapkan prinsip Prudential Banking,
peningkatan internal control dan proses bisnis yang
baik.
Strategic Measures
As an effort to support the commitment to achieving the
goals and objectives of the Bank in the coming year, the
Bank has made several strategic measures, include:
1. Implement good corporate governance (GCG) in
banking, improve Risk Compliance Governance,
increase the roles and functions of Risk
Management;
2. Promote healthy capital structure and assets;
3. Apply a business model in accordance with the
strengths of BNP;
4. Improve internal control: dual control, waskat, and
the three lines of defense;
5. Improve business processes and operations:
facilities, implementation, and review;
6. Improve HR competencies and foster a healthy
organization;
7. Develop Information Technology;
8. Optimize the existing office network;
9. Develop new products and activities and maintaining
the existing products and activities.
With the conditions and perspectives as described
above, in 2016 BCA Finance projects its business to
grow by 10% while applying the principle of Prudential
Banking, improving internal control, and better business
processes.
205204
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kebijakan Pembagian Dividen
Sebagai institusi perbankan, BCA selaku Induk
Perusahaan wajib mematuhi peraturan Bank Indonesia,
termasuk Peraturan Bank Indonesia No: 7/3/PBI/2005
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Dalam peraturan tersebut menyatakan pula bahwa
penyertaan modal tercakup dalam perhitungan BMPK.
Pertumbuhan bisnis non-organik BCA dan pertumbuhan
agresif Perusahaan mengurangi ruang gerak dalam
perhitungan BMPK. Hal inilah yang kemudian melatar
belakangi peningkatan pembagian dividen Perusahaan
dalam jumlah signifikan di tahun 2013 dan 2014, namun
seiring BMPK BCA yang masih cukup longga rmaka
pembagian dividen di tahun 2015 dan berikutnya tidak
sebesar tahun-tahun sebelumnya.
Pada dasarnya, kebijakan pembagian dividen, baik
waktu dan jumlah dividen yang dibagikan, ditentukan
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
yang secara berkala diselenggarakan setiap tahunnya.
Kewenangan RUPS telah dijelaskan pada Rapat Umum
Pemegang Saham. Selama tahun 2016, Perusahaan
membagikan dividen, seperti tabel dibawah ini.
The Dividen Policy
As a banking institution, BCA as parent company is
required to comply with Bank Indonesia, including Bank
Indonesia Regulation No: 7/3/PBI/ 2005 regarding Legal
Lending Limit. The regulation also states that the equity
is included in the calculation of Legal Lending Limit. Non-
organic business growth of BCA and aggressive growth
of the Company reduced the space in theLegal Lending
Limit calculation. This is what lies behind the significant
increase of dividend distribution amount in 2013 and
2014, however in line with BCA Legal Lending Limit that
still quite loosesthereforethe dividend distribution in
2015 and the following year was not as big as in previous
years.
Basically, the dividend distribution policy both the timing
and the amount of dividend paid is determined by the
General Meeting of Shareholders (AGMS), which is held
every year on a regular basis. The AGMS authority is
described in General Meeting of Shareholders chapter.
During 2016, the Company distributed dividends in
significant amounts, as illustrated in the table below.
Kebijakan DividenDividend Policy
Uraian 2014 2015 2016 Explanation
Laba Komprehensif
Rasio Pembagian Dividen
Dividen Tunai
Dividen Interim
Total
Jumlah Lembar Saham
Dividen Per Saham
Comprehensive Income
Dividen Payout Ratio
Cash Dividens
Interim Dividens
Total
Number of Shares
Dividen per shares
1.000.253
80%
5.281
548.567
553.848
20.000.000
27.692
1.050.658
54%
252.000
145.000
397.000
20.000.000
19.850
1.132.366
.
420.000
.
420.000
20.000.000
21.000
Pembagian Dividen / Dividend Payment
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen
Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham
oleh karyawan dan/atau manajemen.
Share Ownership Program by Employee and/ or Management
The company does not have share ownership program
by employee and/ or management.
Program Kepemilikan Saham oleh KaryawanEmployee Share Option Program
207206
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Jenis Penawaran UmumType of Public Offering
Jumlah/Total
Jumlah/Total
Tanggal EfektifEffective Date
No.
No.
Nilai Relasi Hasil Penawaran UmumRealization Amount from Public Offering
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumRealization of Fund Utilization from Public Offering
Jumlah Hasil Penawaran UmumTotal From Public Offering
Biaya Penawaran UmumCost of Public Offering
Hasil Bersih/Net
EkspansiExpansion
EkspansiExpansion
RefinancingRefinancing
RefinancingRefinancing
DivestasiDivestment
DivestasiDivestment
TotalTotal
TotalTotal
Modal KerjaWorking Capital
Modal KerjaWorking Capital
Rencana Penggunaan Dana Menurut ProspektusFund Utilization Planning Based on Prospectus
Sisa Dana Hasil Penawaran UmumRemaining Proceed from Public Offering
Penawaran Umum/Public OfferingObligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I Tahun 2015/BCA Finance 2nd
Continuous Bond 1st Phase Bond Year 2015
Penawaran Umum/Public OfferingObligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I Tahun 2015/BCA Finance 2nd
Continuous Bond 1st Phase Bond Year 2015
12 Maret/March 2015
12 Maret/March 2015
5
5
1.000.000 6.725 993.275 993.275
993.275 993.275
993.275
0
.
.
.
.
.
.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah melakukan
penawaran umum atas penerbitan Obligasi
Berkelanjutan II BCA Finance Dengan Tingkat Bunga
TetapTahap II Tahun 2016.
Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(dahulu Bapepam dan LK) No. X.K.4 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum, Perusahaan telah menyampaikan
realisasi penggunaan dana atas penawaran umum di
atas sebagai berikut:
Realization of Fund Utilization from Public Offering
In 2016, the Company conducted public offerings of the
BCA Finance 2nd Continuous Listing Bond 2nd Phase in
2016 with fixed interest.
To comply with the Regulation of the Financial Services
Authority (formerly Bapepam-LK) No. X.K.4 on the
Obligation to Submit Report on the Use of Proceeds
from Public Offerings, the Company has submitted
information on the use of its public offering funds as
follows:
Jenis Penawaran UmumType of Public Offering
Tanggal EfektifEffective Date
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumRealization of Fund Utilization from Public Offering
Sebagaimana diungkapkan dalam prospektus yang
telah diterbitkan bahwa dalam rangka penawaran umum
di atas, seluruh dana hasil penawaran umum digunakan
untuk kegiatan pembiayaan kendaraan bermotor yang
merupakan kegiatan usaha utama Perusahaan. Dengan
demikian hingga pada akhir tahun 2016, sisa dana
yang belum digunakan adalah nihil. Lebih lanjut, tidak
terdapat perubahan penggunaan dana hasil penawaran
umum.
As disclosed in the prospectuses, which have been
published with regard to the above-mentioned public
offerings, all proceeds were used for vehicle financing
activities, which are the main business activity of the
Company. As such, as of the end of 2016, the amount
of unused funds was nil. Furthermore, there were no
changes to the usage of the public issuance proceeds.
Jenis Penawaran Umum-Type of Public Offering
Rencana PenggunaanUtilization Fund Planning
Modal KerjaWorking Capital
Realisasi PenggunaanRealization of Fund Utilization
Sisa Dana Hasil Penawaran UmumRealization of Fund Utilization
No.
Penawaran Umum
(Obligasi Berkelanjutan II Tahap I)/2ndContinuous Bond 1st
Phase Bond
Pembiayaan Konsumen/Consumer Financing
5 993.275 993.275 0
209208
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Selama tahun 2016, BCA Finance tidak terdapat
transaksi yang bersifat materiil dan mengandung
benturan kepentingan.
Throughout 2016 BCA Finance did not involve in any
material transactions with conflict of interest.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan KepentinganInformation on Material Transactions with Conflict Interest
Perubahan Undang-Undang yang Berdampak terhadap Kinerja Keuangan
Selama tahun 2016, terdapat kebijakan yang dikeluarkan
oleh regulator, yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi bisnis industri pembiayaan.
Terdapat sejumlah kebijakan yang berpengaruh
terhadap pencapaian kinerja keuangan BCA Finance,
yaitu:
1. SEOJK No.1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat
Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan
2. SEOJK No.10/SEOJK.05/2016 tentang Pedoman
Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan Hasil
Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
3. SEOJK No.15/SEOJK.15/2016 tentang Laporan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi
Perusahaan Pembiayaan
4. SEOJK No.3/SEOJK.06/2016 tentang Laporan
Bulanan Perusahaan Pembiayaan
5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan
6. Surat Edaran OJK No.31/SEOJK.05/2016 tentang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak
Utama Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
7. Surat Edaran OJK No.47/SEOJK.05/2016 tentang
Besaran Uang Muka (Down Payment) Pembiayaan
Kendaraan Bermotor bagi Perusahaan Pembiayaan
Changes in Regulation with Significant Impact on Financial Performance
Throughout 2016 there were policies issued by the
regulator that both directly and indirectly affected the
financing industry business.
There are numerous policies that caused effect on BCA
Finance’s financial performance, namely:
1. Financial Services Authority Circular No. 1/
SEOJK.05/2016 concerning the Soundness of
Financing Company.
2. Financial Services Authority Circular No. 10/
SEOJK.05/2016 concerning Guidelines for
Risk Management Implementation and its Self-
Assessment Report for Non-bank Financial Industry
Sector.
3. Financial Services Authority Circular No. 15/
SEOJK.15/2016 concerning the Good Governance
Implementation Report for Financing Company.
4. Financial Services Authority Circular No. 3/
SEOJK.06/2016 concerning Monthly Report of
Financing Company.
5. Financial Services Authority Regulation No. 27/
POJK.03/2016 concerning Fit and Proper Test for
Main Parties of Financial Services Institutions
6. Financial Services Authority Circular No. 31/
SEOJK.05/2016 concerning Fit and Proper Test
for Main Parties of Non-Bank Financial Services
Institutions
7. Financial Services Authority Circular No. 47/
SEOJK.05/2016 concerning Down Payment of
Motor Vehicle Financing for Financing Company
Perubahan Undang-undang yang Berdampak terhadap Kinerja KeuanganChanges in Regulation with Significant Impact on Financial
211210
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
8. POJK No.76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan
Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa
Keuangan Bagi Konsumen dan/atau Masyarakat
Perusahaan senantiasa meningkatkan pelayanan
kepada stakeholders, khususnya pelanggan. Oleh
karena itu, BCA Finance menyesuaikan sistem dan
prosedur baik yang secara internal maupun yang
berkaitan dengan eksternal Perusahaan sebagai bentuk
peningkatan pelayanan kepada masyarakat secara
umum dan penyesuaian terhadap berbagai peraturan
tersebut.
8. Financial Services Authority Regulation No. 76/
POJK.07/2016 concerning Improved Financial
Literacy and Inclusion Improvement in Financial
Services Sector for Consumers and/or Community
The Company continues to enhance services to
stakeholders, especially the customers. Therefore,
BCA Finance adjusts the systems and procedures both
internally and externally related to the Company as an
improvement of service to the community in general and
the adjustments to the various regulations.
Dalam mengelola risiko, derivatif digunakan sebagai
instrumen lindung nilai atas arus kas karena instrumen
tersebut melindungi nilai variabilitas arus kas yang dapat
diatribusikan pada risiko tertentu, terutamanya fluktuasi
suku bunga dan mata uang atas pinjaman yang diterima
dalam mata uang asing. Instrumen derivatif tersebut
diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan.
Berikut merupakan rincian aset/liabilitas derivatif
Perusahaan:
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai atas arus kas
dalam hubungan lindung nilai yang memenuhi kualifikasi
ditangguhkan pada keuntungan/ (kerugian) kumulatif
atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas,
yang merupakan bagian dari ekuitas. Bagian yang tidak
efektif diakui secara langsung pada laporan laba rugi
komprehensif. Jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas
direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi komprehensif
dalam tahun yang sama, di mana arus kas yang dilindung
nilai mempengaruhi laba atau rugi, dan pada item yang
sama dalam laporan laba rugi komprehensif.
Derivatif dan Fasilitas Lindung Nilai
Transaksi derivatif yang dilakukan BCA Finance pada
tahun 2016 sejumlah 1.063 juta merupakan transaksi
lindung nilai atas fasilitas pinjaman jangka pendek dalam
mata uang asing (USD) ke dalam mata uang rupiah.
In managing risk, derivatives are used as hedging
instrument in cash flows as these instruments protect
against the variability of cash flows attributable to
particular risks, foremost fluctuations in interest rates and
currency value related to foreign currency borrowings.
The derivative instruments are measured at fair value in
the statements of financial position.
The followings are details of the Company’s derivative
assets and liabilities:
The effective portion of changes in the fair value of
derivatives designated as a hedging instrument for
a cash flows qualify as cumulative deferred gains /
(losses) on cash flow hedging deriviatives, which are
part of equity. The ineffective portion is recognized in
the statements of comprehensive income. Amounts
deferred in equity are reclassified to the statements of
comprehensive income in the same year in which the
hedged cash flows affected profit or loss, and on the
same item in the statements of comprehensive income.
Details of agreements relating to hedging transactions
can be found in Note 9 of the Audited Financial
Statements of the Company in this Annual Report.
Derivatives and Hedging Facility
Derivative transaction that has been done by BCA
Finance in 2016 as much as 1.063 million is a hedging
transaction for short term loan facility in foreign currency
(US $) to Rupiah.
Transaksi Lindung NilaiHedging Transactions
Keterangan / Description 2015 2016
Jumlah Liabilitas Derivatif/
Iotal Derivative Liabilities
. 1.063
(dalam jutaan Rupiah) / in million Rupiah
213212
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Di tahun 2016 tidak terdapat perubahan kebijakan
akuntansi yang berlaku yang berdampak signifikan
terhadap kinerja keuangan Perusahaan.
In 2016 there were no changes in accounting policy
with significant impact on the Company’s financial
performance.
Perubahan Kebijakan AkuntasiChanges in Accounting Policy
Perusahaan tidak memiliki kewajiban kontinjensi dan
komitmen yang signifikan pada tanggal 31 Desember
2016.
The Company had no significant contingency liabilities
and commitments as of 31th December 2016.
Liabilitas, Kontinjensi & KomitmenContingent Liabilites & Komitmen
215214
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Laporan Manajemen / Management’s Report
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
217216
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Implementation
Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Penerapan GCG menjadi dasar bagi BCA Finance
dalam melaksanakan kepatuhan terhadap segala
bentuk peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku di industri pembiayaan di Indonesia. Komitmen
BCA Finance dalam menerapkan Good Corporate
Governance (GCG) turut mendukung terciptanya
kinerja perusahaan yang optimal sekaligus menuai
kepercayaan masyarakat, konsumen dan seluruh
pemangku kepentingan terkait. Karena itu, pemahaman
tentang Tata Kelola Perusahaan memiliki peran penting
untuk memastikan serta menjamin pelaksanaan
manajemen yang dijalankan dengan baik sehingga
dapat mengembangkan BCA Finance untuk meraih
kesuksesan. Implementasi GCG merupakan upaya
optimalisasi BCA Finance untuk menunjang kekuatan
dan sustainability Perusahaan yang juga berimplikasi
pada sistem strukturisasi yang kokoh.
Kebijakan GCG
BCA Finance berkomitmen untuk memberikan nilai
tambah bagi para pemangku kepentingan. Salah satu
kunci utama untuk merealisasikan komitmen tersebut
adalah penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance) secara konsisten
serta menjadikannya sebagai budaya kerja yang berlaku
di dalam BCA Finance. Pemahaman ini mendasari BCA
Finance untuk melaksanakan tata kelola yang baik
dalam setiap kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan
bisnis jangka panjang yang berkesinambungan.
Melalui peran aktif dan dukungan penuh Dewan
Komisaris dan Direksi, BCA Finance memastikan
penerapan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek
bisnis dan pada semua jajaran organisasi, hal tersebut
diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai berikut:
Basis for Application of Good Corporate Governance
GCG implementation serves as a foundation for BCA
Finance to remain compliant with all the regulations
and laws in the financing industry prevailing within the
jurisdictions of the Republic of Indonesia. BCA Finance’s
commitment in applying Good Corporate Governance
(GCG) also supports the optimum performance of
the Company as well as obtains trust from the public,
customers, and all related stakeholders. Hence, the
comprehension of Good Corporate Governance
(GCG) has an important role to play in ensuring good
management that can guarantee the success of BCA
Finance. The application of GCG is part of the effort by
BCA Finance to support the strength and sustainability of
BCA Finance, and to ensure a robust structural system.
GCG Policies
BCA Finance is committed to providing added value
to stakeholders. One of the keys to realizing this
commitment is to consistently apply the principles of
Good Corporate Governance and make it part of the
corporate culture. It is this realization that underscores
everything that BCA Finance does as part of the
application of good corporate governance to all of its
operations so as to ensure the long-term sustainability
of its business.
Through the active participation and full support of the
members of the Board of Commissioners and Board of
Directors, BCA Finance ensures the application of good
corporate governance to every aspect of its business
and at all levels of the organization. This is manifested in
the following aspects:
1. The performance of the duties and responsibilities
of the Board of Commissioners;
2. The performance of the duties and responsibilities
of the Board of Directors;
3. The establishment of committees and the
performance of their functions;
4. The handling of conflicts of interest;
5. Compliance;
6. The Internal Audit function;
7. The External Audit function;
8. The Application of risk management, including the
internal control system;
9. Transparency in financial and other conditions,
reports on the application of Good Corporate
Governance and internal reporting; and
10. The Company’s strategic planning, due to POJK 30
article 2 verse 4 and SK No.90/DIR/2016.
The implementation of GCG principles, Company
recognizes the importance of corporate governance
guidelines, which is ratified in 2016. The Good
Governance Guidelines, accordance with Decree No.
90/SK/DIR/2016, were established by considering the
corporate governance guidelines issued by the National
Governance Policy Committee in 2006, legislation on
limited companies, legislation in the finance company
sector and other laws and regulations relevant to
the Company’s business of the Company as well as
by adopting the Company’s values. Then, a series of
those regulations being retested according to Financial
Services Authorities Regulation No.30/POJK.05/2014.
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite;
4. Penanganan benturan kepentingan;
5. Penerapan fungsi kepatuhan;
6. Penerapan fungsi Audit Internal;
7. Penerapan fungsi Audit Eksternal;
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian internal;
9. Transparansi kondisi keuangan, laporan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan
pelaporan internal; dan
10. Rencana strategis Perusahaan, sesuai POJK 30
pasal 2 ayat 4 dan SK No.90/DIR/2016.
Dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, Perusahaan memandang
pentingnya suatu pedoman tata kelola perusahaan
yang mana telah disahkan pada tahun 2016. Pedoman
Penerapan Good Corporate Governance, sesuai Surat
Keputusan No. 90/SK/DIR/2016, disusun dengan
memperhatikan pedoman tata kelola perusahaan
yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) revisi tahun 2006, peraturan
perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas,
peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan
pembiayaan dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha Perusahaan
serta menselaraskannya dengan nilai-nilai Perusahaan.
Serangkaian peraturan tersebut kemudian diuji kembali
agar sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No.30/POJK.05/2014.
219218
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
BCA Finance telah melaksanakan langkah GCG guna
mengakomodasi seluruh ketentuan yang berlaku. Selain
itu, BCA Finance telah menyusun landasan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, mencakup:
1. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Dalam rangka pencapaian kesinambungan usaha
perusahaan, Perusahaan menerapkan prinsip-
prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan berlaku
bagi seluruh Insan Perusahaan. Prinsip-prinsip
GCG tersebut adalah transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, serta kewajaran.
Dalam rangka menerapkan kelima prinsip tersebut,
Perusahaan berpedoman pada berbagai ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
baik terkait secara langsung dan tidak langsung
dengan pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
TRANSPARANSI, adalah keterbukaan dalam
mengemukakan informasi yang material dan
relevan dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh pemangku kepentingan sesuai
dengan haknya guna menjaga objektivitas dalam
menjalankan bisnis. Perusahaan juga mengambil
insentif untuk mengungkapkan (disclose) tidak
hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undnagan semata, tetapi juga hal
penting yang dapat mempengarui kondisi
Perusahaan serta hal penting untuk mengambil
keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan
pemangku kepentingan lainnya.
AKUNTABILITAS, adalah kejelasan fungsi
dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ
Perusahaan sehingga pengelolaannya berjalan
secara benar, terukur dan efektif sesuai
dengan kepentingan Perusahaan dengan tetap
memperhatikan kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan
pun harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja
secara transparan dan wajar.
BCA Finance has instituted good corporate governance
measures in order to accommodate all of the applicable
regulations. Furthermore, BCA Finance has arranged the
Good Corporate Governance foundation include:
1. The principal of Good Corporate Governance
In achieving business sustainability, the Company
implements the principles of GCG in all business
aspects and applied to all its people. The
principles implemented comprising transparency,
accountability, responsibility, independence, and
fairness. The implementation of those five principles
is guided by the existing laws and regulations
that related both direct and indirect with GCG
implementation throughout all business activites in
all organizational levels.
TRANSPARENCY, is the principle of exposure of
material and relevant information with accessible
and undestandable information according to the
stakeholders right to sustain the objectivity in
running the businees. The Company also takes the
initiative to expose not only issues that are required
by the regulations, but other material issues that
public and other shareholders need to know.
ACCOUNTABILITY, is the principle that
specifies each function and calls for execution of
responsibilities of Company’s Organs therefore,
the Company is managed effectively, properly
and measurable according to the Company’s
best interests, by also paying attention of the
shareholders and stakeholders interests. The
Company also responsible of its performance by fair
and transparent manner.
RESPONSIBILITAS, adalah kesesuaian
pengelolaan Perusahaan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip pengelolaan perusahaan pembiayaan dan/
atau Perusahaan yang sehat.
INDEPENDENSI, artinya pengelolaan Perusahaan
secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan
dari pihak manapun. Dalam mengelola Perusahaan,
masing-masing organ Perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh
pihak lain, bebas dari benturan kepentingan,
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara objektif dan profesional.
KEWAJARAN DAN KESETARAAN, artinya
keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders. Dalam melaksanakan kegiatannya,
Perusahaan senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas keadilan
dan kesetaraan.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan ditetapkan untuk
memberikan landasan, arah dan panduan bagi
segenap Insan Perusahaan dalam menjalankan
kegiatan Perusahaan.
3. Tata Nilai Perusahaan
Tata Nilai Perusahaan adalah pedoman bagi
manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance
yang perlu diwujudkan dalam bentuk tindakan
dan perilaku yang sesuai secara konsisten setiap
harinya.
4. Kode Etik Perusahaan
Kode Etik Perusahaan adalah hal-hal yang harus
dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam
berinteraksi dengan pihak-pihak lain, baik
internal maupun eksternal, yang perlu ditaati oleh
manajemen dan karyawan BCA Finance.
RESPONSIBILITY is the principle that requires
consistency between Company’s management
with the existing regulations, multifinance company
management principles and/or standards of strong
company.
INDEPENDENCE is the principle that guides the
Company’s management that is free from influence
or pressure from any parties. In managing the
company, each Corporate Organ is not dominated
each other and got intervention from other parties
to avoid conflict of interest. This way, decision-
making can be done objectively and professionally.
FAIRNESS AND EQUALITY is the principle that
calls for fair and equal treatment by the Company
in meeting stakeholders’ rights according to the
agreement and applicable laws and regulations.
In performing its business activities, the Company
always pays attention to the shareholders’ and
stakeholders’ interests according to the principles
of fairness and equality.
2. Company’s Vision and Mission
Vision and Mission were decided to give foundation,
direction and guidance for whole employees in
running the Company’s activity.
3. Company’s Value
Company’s value is guidance for the management
and the whole BCA Finance’s employee that need
to be implemented consistently in daily appropriate
act and behavior.
4. Code Of Conduct
Company’s Code Of Conduct is a thing, which must
be done and may not be done in interacting with
other party, either internal and also external, that
need to be adhered by a management and BCA
Finance’s employees.
221220
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
5. Pedoman Perilaku Perusahaan
Untuk terus dapat menciptakan iklim kerja yang
kondusif, Perusahaan menyadari pentingnya
untuk menyusun pedoman perilaku perusahaan
secara tegas dan jelas, baik yang menjadi hak dan
kewajiban Perusahaan maupun hak dan kewajiban
Insan Perusahaan, peraturan kerja, sistem
penggajian, cuti dan ijin serta jaminan sosial bagi
Insan Perusahaan.
5. The Company’s Behavior Guidance
To create continue conducive working environment,
Company realize the importance to established the
company’s behavior guidance expressly and clear,
either that becoming the rights and obligations of
Company and also the rights and obligations of
employees, the job regulation, system of pay, leave
and permission and social security for employees.
BCA Finance realizes that sustainable GCG
implementation is key to facing competition in the field.
BCA Finance compiled GCG implementation into a map
direction of corporate governance in accordance with
the reference of the Financial Services Authority (OJK)
in order to be a good corporate citizen.
A number of steps toward good corporate citizen
applied by BCA Finance as follows:
1. GCG Perception
The first step in BCA Finance’s GCG roadmap
is to find out the extent to which all levels of the
organization in BCA Finance understand GCG
implementation.
2. GCG Pre-Assessment
Pre-assessment is conducted to measure or
map GCG implementation in BCA Finance, as
well as ensure the starting point to understand
the levelof GCG implementation and identify
appropriate steps to prepare a structure conducive
to the implementation of an effective GCG in the
Company.
BCA Finance menyadari implementasi GCG yang
berkelanjutan sangat penting dalam menghadapi daya
saing yang semakin kompetitif. Untuk itu, BCA Finance
telah menyusun pelaksanaan GCG ke dalam suatu peta
arah tata kelola perusahaan sesuai dengan acuan dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna menjadi warga
negara korporat yang baik.
Sederet langkah menuju warga negara korporat yang
baik diterapkan oleh BCA Finance sebagai berikut:
1. Persepsi GCG
Upaya awal dilakukan BCA Finance untuk mencari
tahu sejauh mana GCG dipahami oleh seluruh
jenjang/level/tingkatan organisasi di BCA Finance.
2. Pra Penilaian GCG
Pra penilaian dilakukan untuk mengukur atau
memetakan penerapan GCG di BCA Finance,
serta memastikan titik awal untuk memahami
levelpenerapan GCG dan mengidentifikasi langkah-
langkah yang tepat untuk mempersiapkan struktur
perusahaan yang kondusif bagi penerapan GCG
yang efektif. efektifitas improvement yang dilakukan
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Road Map Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Roadmap
Road to Comply & Confirmity
Good Corporate Governance
GCG
Perusahaan dapat
melaksanakan ketentuan dan
peraturan dalam tata kelola
perusahaan
Perusahaan dapat
mengendalikan operasi
bisnis berbasis risiko
secara efektif
Perusahaan dapat
bertanggung jawab dan
memberikan manfaat kepada
masyarakat dan Negara
The Company complied the
conditions and rules in good
corporate governance
The Company managed to
control risk-based business
operation effectively
The Company managed to be
responsible and delivers best
results to the community and
nation
Good Governed Company
GGCGood Corporate Citizens
GCC
223222
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
3. GCG Implementation Strategy Planning
To build a commitment, systems, and culture,
preparation of strategic planning of GCG
implementation is required, involving all of the
Company’s top management.
4. Preparation of Principles/Infrastructure of GCG
The preparation of principles, which will be a
document of GCG principles of BCA Finance, will
be an important reference for all elements of the
Company in implementing GCG in every activity.
5. GCG Internalization & Dissemination
The entire GCG infrastructure is currently being
continuously disseminated to all levels.
6. Monitoring & Evaluation
Monitoring and evaluation is conducted to ensure
the effectiveness of improvement conducted
in accordance with the prevailing laws and
regulations.
3. Penyusunan Rencana Strategis Implementasi
GCG
Untuk membangun komitmen, sistem, serta
kultur atau budaya perusahaan diperlukan
penyusunan rencana strategis implementasi GCG
dengan melibatkan segenap manajemen puncak
Perusahaan.
4. Penyusunan Pedoman/Infrastruktur GCG
Penyusunan pedoman yang akan dijadikan sebagai
dokumen panduan GCG bagi BCA Finance ini akan
menjadi rujukan penting bagi seluruh elemen
perusahaan dalam menerapkan GCG di setiap
aktivitas Perusahaan.
5. Pelaksanaan Sosialisasi & Internalisasi GCG
Saat ini BCA Finance terus-menerus melakukan
sosialisasi atas seluruh infrastruktur GCG kepada
seluruh jenjang.
6. Monitoring & Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk
memastikan efektifitas improvement yang dilakukan
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penilaian Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Assessment
BCA Finance conducts GCG assessment aiming to
monitor and evaluate GCG implementation as well as
to develop GCG sustainability. Practically, the Company
periodically conducts an assessment (self-assessment).
Self Assessment of GCG conducted by BCA Finance is
as follows:
1. The duties and responsibilities of the Board of
Commissioners, by ensuring GCG implementation
through an active and effective supervision, as
well as providing advice or recommendation to the
Directors with respect to the Company’s interest in
accordance with the complexity of BCA Finance’s
business.
2. Implementation of the duties and responsibilities
of the Board of Directors, by ensuring that BCA
Finance’s operations and business have been
implemented in accordance with an effective
execution of duties and responsibilities.
3. The completion and implementation of the
Committees’ duties, by ensuring that BCA Finance
has all the Committees required in accordance with
the regulations, and has conducted its functions
and duties optimally and effectively by providing
recommendations for reference to the Board of
Commissioners.
4. Handling of conflicts of interest, by ensuring that BCA
Finance has established policies and procedures
for handling conflicts of interest in order not to harm
and reduce the profit of BCA Finance, and in a way
that is well- documented regarding each decision,
complete with the minutes of meetings.
5. Implementation of compliance function, by
ensuring that BCA Finance continuously applies the
compliance function on its operational activities and
to its business, in order to be in accordance with the
applicable regulations and minimize the occurrence
of violations.
6. Implementation of internal audit function, by ensuring
BCA Finance melakukan penilaian GCG dengan tujuan
untuk mengawasi dan mengevaluasi implementasi
GCG serta mengembangkan GCG yang berkelanjutan.
Pada pelaksanaannya, Perusahaan secara bertahap
melakukan penilaian sendiri (self-assessment). Berikut
ini merupakan rincian penilaian GCG yang dilaksanakan
BCA Finance:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris, dengan memastikan terselenggaranya
pelaksanaan GCG melalui peran pengawasan
yang aktif dan efektif, serta member masukan/
rekomendasi kepada Direksi untuk kepentingan
Perseroan sesuai dengan ukuran dan kompleksitas
usaha BCA Finance.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi,
dengan memastikan bahwa operasional dan usaha
BCA Finance telah diwujudkan dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab yang berjalan sangat
efektif.
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite,
dengan memastikan BCA Finance telah memiliki
semua Komite yang dipersyaratkan sesuai
ketentuan regulator, dan telah melaksanakan fungsi
serta tugasnya secara optimal dan efektif dalam
memberikan rekomendasi yang digunakan sebagai
acuan Dewan Komisaris.
4. Penanganan benturan kepentingan, dengan
memastikan BCA Finance telah memiliki kebijakan
dan prosedur penanganan benturan kepentingan,
yang dilakukan agar tidak merugikan dan
mengurangi keuntungan BCA Finance serta
terdokumentasikan dengan baik untuk setiap
keputusan, yang dilengkapi dengan risalah rapat.
5. Penerapan fungsi kepatuhan, dengan memastikan
BCA Finance terus menerus melakukan penerapan
fungsi kepatuhan terhadap aktivitas operasional
maupun terhadap usaha Perusahaan, agar
senantiasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
serta meminimalisasi pelanggaran.
225224
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
that the Internal Audit function in BCA Finance
has been executed effectively, independently and
objectively.
7. Implementation of external audit function, by
ensuring that the External Audit function is
conducted independently and effectively in
accordance with the regulations, producing
excellent quality of results within the scope given in
relation to the audit.
8. Implementation of risk management including
internal control system, by ensuring that the risk
management function is conducted as per its role and
function effectively within a more comprehensive
internal control system, such as updating policies,
procedures and limit determination, in accordance
with the regulations, purpose, and complexity of the
Company’s business.
9. Transparency of financial and non-financial
conditions of the Perusahaan, GCG implementation
report, and internal report, by ensuring that
BCA Finance has been transparent in providing
information regarding its financial and non-financial
conditions to the public in a timely, complete,
accurate, current, and holistic manner, including
the submission of GCG reports to the shareholders
and other stakeholders, with the support of the
Information System of the Company that is able to
provide data and information for the management’s
decision- making.
10. The Company’s strategic plan, by ensuring that
the preparation of business plan is conducted
realistically and with due consideration to external
and internal factors, in accordance with the vision
and mission of the company as well as the corporate
plan.
Overall, the Company has conducted the self-
assessment comprehensively and structurally.
6. Penerapan fungsi audit internal, dengan memastikan
pelaksanaan fungsi Audit Intern BCA Finance telah
berjalan lebih efektif, independen dan objektif.
7. Penerapan fungsi audit eksternal, dengan
memastikan pelaksanaan fungsi Audit Eksternal
berjalan dengan independen serta telah sangat
efektif sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam ketentuan, dengan menghasilkan kualitas
dan cakupan hasil audit yang sangat baik.
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern, dengan memastikan
pelaksanaan fungsi manajemen risiko telah lebih
efektif melakukan peran dan fungsinya dalam sistem
pengendalian intern yang lebih komprehensif
seperti melakukan pembaruan kebijakan, prosedur
dan penetapan limit, sesuai dengan regulasi, tujuan,
ukuran dan kompleksitas usaha Perusahaan.
9. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan
Perusahaan, laporan pelaksanaan GCG dan
pelaporan internal, dengan memastikan BCA
Finance telah transparan dalam menyampaikan
informasi keuangan maupun non-keuangan kepada
public secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan
utuh, termasuk penyampaian laporan pelaksanaan
GCG kepada pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya didukung dengan Sistem
Informasi Perusahaan yang mampu menyediakan
data dan informasi untuk pengambilan keputusan
manajemen.
10. Rencana strategis Perusahaan, dengan memastikan
penyusunan rencana bisnis dilakukan dengan
realistis dan telah memperhatikan faktor eksternal
dan internal, sesuai dengan visi dan misi Perusahaan
serta rencana korporasi Perusahaan.
Secara keseluruhan, self-assessment tersebut dilakukan
Perusahaan secara komprehensif dan terstruktur.
Perusahaan menyadari bahwa pelaksanaan GCG yang
efektif harus didukung oleh struktur dan sistem yang
akuntabel sehingga dapat menciptakan institusi yang
unggul dan dapat melindungi kepentingan seluruh
pemegang saham maupun pemangku kepentingan
lainnya.
BCA Finance menyusun struktur GCG berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Peraturan OJK,
Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan terkait
lainnya yang sejalan dengan praktik- praktik terbaik.
Struktur GCG Perusahaan memastikan pelaksanaan
GCG berjalan dengan sistematis melalui pembagian
peran dan tanggung jawab yang jelas.
Struktur GCG BCA Finance terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
In order to establish an excellent institution and to
protect the interests of shareholders and stakeholders,
the Company realizes that an effective GCG
implementation needs to be supported by accountable
structure and system.
BCA Finance prepares its GCG structure based on
the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007
concerning Limited Liability Company (“UUPT”), the
regulations of Financial Service Authority (OJK), Articles
of Association of the Company, and other relevant
regulations that are in line with the best practices
in the field. The GCG structure ensures that GCG
implementation is systematic, through the clear division
of roles and responsibilities.
BCA Finance’s GCG structure consists of the General
Meeting of Shareholders (GMS), the Board of
Commissioners and the Board of Directors.
Struktur Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Structure
227226
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Setiap bagian dari struktur tersebut memiliki wewenang
dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-
masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran
Dasar Perusahaan maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
Each part of the structure has its own authorities
and responsibilities that are assigned according to
each function specified in the Company’s Articles of
Association or the applicable laws and regulations in
Indonesia.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Dewan DireksiThe Board of Directors
Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Anggaran
Dasar Perusahaan
Company organ with the authorities which are not given to the Board of
Directors or the Board of Commissioners, with limitations specified on
the Laws No. 40 year 2007 on Limited Liability Company and Company’s
Articles of Association
Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta
memberi nasehat kepada Direksi
Company organ that functions to perform general and/or specific oversight
according to the Company’s Articles of Association and to give counsel to
the Board of Directors
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas
pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Company organ that has the authority to and full responsibility for the
Company’s management for the Company’s interests, according to the
purposes and objectives of the Company, and to represent the Company
in and outside of the court, according to the provision in the Articles of
Association
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS),
merupakan forum yang diselenggarakan oleh
Perusahaan sehingga pemegang saham memiliki
kesempatan untuk mengetahui dan mengevaluasi
kegiatan dan pengelolaan Perusahaan.
DEWAN KOMISARIS, bertugas melakukan pengawasan
atas kebijaksanan Direksi dalam menjalankan
Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Dewan Komisaris juga melaksanakan tugas-tugas lain
sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil
dalam RUPS maupun tugas-tugas yang ditentukan di
dalam Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan-
peraturan terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya,
Dewan Komisaris Perusahaan dibantu oleh Komite
Audit.
DIREKSI, bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan.
Tugas pokok Direksi adalah memimpin dan mengurus
Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan; menguasai, memelihara, dan mengurus
kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan;
menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin
terselenggaranya Fungsi Audit Internal Perusahaan
dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti
temuan audit baik dari auditor internal, auditor eksternal,
Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas terkait
lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu
oleh Komite-Komite Eksekutif dan Jajaran Manajemen
yang memimpin Unit-unit Kerja Bisnis, Unit-unit Kerja
Pendukung maupun Unit-unit Kerja yang menjalankan
Fungsi Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS), is a
forum held by the Company to allow the shareholders
have the chance to understand and evaluate the
Company’s business activities and management.
THE BOARD OF COMMISSIONERS, function to
supervise the Board of Directors’ policies related to the
Company’s management as well as to provide advise
to the Board of Directors. The Board of Commissioners
also performs other duties based on the results of GMS
or other duties specified in the Company’s Articles of
Association as well as related regulations. In performing
their duties, the Board of Commissioners is assisted by
the Audit Committee.
THE BOARD OF DIRECTORS, is fully responsible for
the Company’s management for interests and goals of
the Company. Main duties of the Board of Directors are
including to lead and manage the Company according
to the purposes and objectives of the Company; to
control, maintain and manage the Company’s assets for
the Company’s interests; as well as to create a structure
for internal control and ensure the implementation of
Internal Audit within all management level and follow up
on the audit findings, whether it is from internal auditor,
external auditor, Financial Services Authority or other
related authorities. In performing their duties, the Board
of Directors is assisted by the Executive Committees
and the Management Team, that leads various Business
Units, Supporting Units or other Units that perform
Internal Control and Risk Management functions.
229228
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ
Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang
Perusahaan Terbatas (UUPT) dan/atau Anggaran Dasar
Perusahaan.
Melalui RUPS Tahunan (RUPST), Direksi dan Dewan
Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan
kinerja BCA Finance kepada para pemegang saham
dengan pembahasan mengenai strategi, kebijakan,
hasil-hasil usaha dan hal-hal penting lainnya, termasuk
pemilihan dan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. BCA Finance juga dapat
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) sewaktu-
waktu jika diperlukan.
Kewenangan RUPS
RUPS sebagai organ Perusahaan, memiliki wewenang
antara lain:
1. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk
mengesahkan Laporan Keuangan dan Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan
dan memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab kepada anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang telah dilakukannya;
2. Menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan;
3. Mengambil keputusan-keputusan menyangkut
organisasi Perusahaan, misalnya perubahan
anggaran dasar, penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pemisahan, pembubaran dan
likuidasi Perusahaan;
4. Melakukan pengangkatan dan/atau perubahan
susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
5. Memutuskan penetapan gaji, tunjangan serta
honorarium Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan;
6. Memberi persetujuan terhadap transaksi yang
mengandung benturan kepentingan;
7. Melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik
(KAP) dan Akuntan Publik terdaftar; dan
General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company
organ that has the authorities that are not given to the
Board of Directors or the Board of Commissioners,
according to the limitations set in the Laws concerning
Limited Liability Company (“UUPT”) and/or the
Company’s Articles of Association.
Through the Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS), the Board of Directors and the Board of
Commissioners report and are held accountable for
the performance of BCA Finance to the shareholders,
through the discussion on strategies, policies, business
results and other important matters, including the
appointment and dismissal of members of the Board of
Commissioners and the Directors. BCA Finance can also
conduct Extraordinary General Meetings of Shareholders
(EGMS) at any time when deemed necessary.
Authority of GMS
As one of the Company organs, authorities of GMS are
including:
1. To approve the Annual Report, including the
Financial Report and Supervisory Report from the
Company’s Board of Commissioners, and to provide
full release and discharge to all members of the
Board of Directors and the Board of Commissioners
of the Company after finished their management
and supervisory duties;
2. To confirm on the use of the Company’s net profit;
3. To make decisions related to the Company’s
organizational activities, for example on
amendments to the Articles of Association as well as
any merger, consolidation, acquisition, separation,
dissolution and liquidation of the Company;
4. To appoint and/or change the structure of the Board
of Directors and the Board of Commissioners;
5. To decide on the remuneration, allowances and
honorarium of the Company’s Board of Directors
and Board of Commisioners;
6. To give approval on any transactions with potential
conflict of interests;
7. To appoint Registered Public Accounting Firm and
Public Accountant; and
8. Memutuskan tindakan-tindakan yang berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan
perundangan yang berlaku harus diputuskan oleh
RUPS.
Penyelenggaraan RUPS
Dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi
wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan
berwenang menyelenggarakan RUPS Lainnya/Luar
Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan secara rutin
setiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku Perusahaan berakhir. Sedangkan RUPS Lainnya/
Luar Biasa dapat diadakan setiap waktu berdasarkan
kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.
Pelaksanaan Hasil RUPS
Sebagaimana telah kami laporkan dalam Laporan
Tahunan 2015, bahwa BCA Finance telah melaksanakan
2 (dua) kali RUPS di tahun 2015, yaitu RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa. Proses pelaksanaan RUPS
Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2015
dan RUPS Luar Biasa pada tanggal 10 April 2015 telah
kami sampaikan secara rinci dalam Laporan Tahunan
2015. Berikut kami menyampaikan pelaksanaan atas
hasil RUPS Tahunan tersebut:
8. To make decisions based on the Company’s Articles
of Association as well as applicable laws and
regulations, per GMS approval.
Convening of GMS
By considering the laws and regulations as well as
the Company’s Articles of Association, the Board of
Directors must convene an Annual General Meeting of
Shareholders (AGMS) and is allowed to convene other
GMS or Extraordinary GMS. AGMS is convened regularly
every year, at maximum 6 (six) months after the Company
year end. Other GMS or Extraordinary GMS are held
anytime according to the Company’s needs.
Implementation of GMS’ Result
As we have reported in 2015 Annual Report, that in 2015
BCA Finance has held 2 (two) GMS, they were Annual
GMS and Extraordinary GMS. The implementation
process of Annual GMS was held on March 14th, 2015
and Extraordinary GMS was held on April 10th, 2015 has
been reported specifically in 2015 Annual Report. These
are the following implementation base on the Annual
GMS:
Keputusan RUPSGMS Decision
PelaksanaanRealization
KeteranganDescription
RUPS Tahunan pada 14 Maret 2015
Annual General Meeting of Shareholder on March 14th, 2015
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh
Dewan Komisaris termasuk Laporan Keuangan Perseroan,
Laporan Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang
telah dilakukan oleh Direksi Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
(acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan
pengurusannya dan kepada anggota Dewan Komisaris
Perseroan atas pengawasannya yang telah dijalankan selama
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014,
sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan
dan Laporang Keuangan Perseroan.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan
yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris termasuk
Laporan Keuangan perseroan yang terdiri dari
neraca dan perhitungan laba rugi Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Siddharta Widjaja & Rekan dengan laporannya
Nomor L.14-6379-15/II.11.007 tertanggal 11 Februari
2015 dan Laporan Direksi Perseroan atas tindakan
pengurusan yang dilakukan oleh Direksi Perseroan
dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 serta memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge)
Terealisasi /
Realized
231230
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, sepanjang tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Tahunan dan Laporang Keuangan Perseroan.
To approve the Annual Report previously reviewed by the
Board of Commissioners, including the Company’s Financial
Statements, and report of the Board of Directors related to
management action for the year ended December 31st, 2014
and report of the Board of Commissioners for the year ended
December 31st, 2014 as well as responsibilities release and
discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors for
the management actions and the Board of Commissioners
for their supervisions for the year ended December 31st, 2014,
during those management actions and supervisions recorded
on Annual Report and Financial Report for the year ended
December 31st.
2. Penetapan penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Determination the use of the Company’s net profit for the year
ended December 31st, 2014.
kepada anggota Direksi atas tindakan
pengurusannya dan kepada anggota Dewan
Komisaris Perseroan atas pengawasannya
yang telah dilakukannya selama tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014, sepanjang tindakan pengurusan dan
pengawasan tersebut tercatat dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014.
To approve and ratify the Annual Report
previously reviewed by the Board of
Commissioners, including the Company’s
Financial Statements, i.e. balance sheet and
income statement for the year ended December
31st, 2014, audited by the Public Accounting Firm
of Siddharta & Widjaja with report No. L.14-6379-
15/II.11.007 dated February 11th 2015 and report
of the Board of Directors related to management
action and report of the Board of Commissioners
for the year ended December 31st, 2014 as
well as responsibilities release and discharge
(acquit et de charge) to the Board of Directors
for the management actions and the Board of
Commissioners for their supervisions for the
year ended December 31st, 2014, during those
management actions and supervisions recorded
on Annual Report and Financial Report for the
year ended December 31st 2014.
Menetapkan bahwa laba bersih yang diperoleh
Perseroan dalam tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp1.000.742.482.132,- (“Laba Bersih 2014”).
Selanjutnya para Pemegang Saham Perseroan
menetapkan penggunaan Laba Bersih 2014
sebagai berikut:
a. Sebesar Rp1.000.000.000 disisihkan
sebagai dana cadangan;
b. Sebesar Rp800.567.077.151,- , dibagikan
sebagai dividen tunai kepada Pemegang
Saham, dimana jumlah dividen tunai
tersebut sudah termasuk dividen interim
yang telah dibagikan dengan detail
sebagai berikut:
i. Sebesar Rp186.967.077.151,- telah
dibagikan pada tanggal 7 April 2014;
ii. Sebesar Rp171.600.000.000,- telah
dibagikan pada tanggal 11 Juli 2014;
Terealisasi /
Realized
iii. Sebesar Rp190.000.000,- telah
dibagikan pada tanggal 10 Oktober
2014;
Sehingga total dividen interim yang
telah dibagikan adalah sejumlah
Rp548.567.077.151,-, dan sisa dividen tunai
yang akan dibayarkan setelah Rapat ini
adalah sebesar Rp235.000.000.000,-.
Sisa dari Laba Bersih 2014 yang tidak
ditentukan penggunaannya ditetapkan
sebagai laba ditahan.
To determine the use of the Company’s net
profit for the year ended December 31st,
2014 Rp1.000.742.482.132,- Furthermore,
the Shareholders determined the use of the
Company’s net profit in 2014 as folows:
a. Amounted to Rp1.000.000.000 set aside as
a reserve fund;
b. Amounted to Rp800.567.077.151,-, distributed
as dividens (cash) to the Shareholders, in
which such dividens has included interim,
distributed as in following details:
I. Amounted to Rp186.967.077.151,-
distributed on April 7th 2014;
II. Amounted to Rp171.600.000.000,-
distributed on July 11th 2014;
III. Amounted to Rp190.000.000,-
distributed on October 10th 2014;
Therefore the total of distributed interim
dividend is amounted to Rp548.567.077.151,-
, and the remaining dividend (cash) that will
be paid after this meeting is amounted to
Rp235.000.000.000,-.
The remaining net profit in 2014 that have
not determined defined as retained earning.
233232
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada
PT Bank Central Asia Tbk selaku Pemegang Saham
mayoritas Perseoran pada saat ini untuk membagikan
tantiem sebesar maksimal yang telah dianggarkan
kepada masing-masing anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan yang menjabat dalam dan
selama tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, dan oleh karenanya PT Bank
Central Asia Tbk selaku Pemegang Saham mayoritas
Perseroan berwenang untuk menetapkan besarnya
tantiem untuk masing-masing anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat dalam
dan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014.
To give power and authority to PT Bank Central
Asia, Tbk as the majority shareholder to distribute
royalty amounted to maximum budget to each
member of the Company’s Board of Directors and
Board of Commssioners who served during the
fiscal year that ended on December 31st 2014,
therefore PT Bank Central Asia, Tbk as the majority
shareholder authorized to decide the royalty amount
for each member of Board of Directors and Board of
Commissioners of the Company who served during
the fiscal year ended on December 31st 2014.
A. Menegaskan Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang saat ini menjabat, yaitu:
Direksi
Presiden Direktur
Roni haslim
Direktur
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Ricki Immanuel
Komisaris Independen
Sim Idrus Munandar
Adhi Gunawan Budirahardjo
Masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang saat ini menjabat akan
berakhir pada saat ditutupnya Rapat ini.
3. Pembagian tantiem kepada anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Distribution of royalty to the Board of Directors and the Board
of Commissioners that served in and for the year ended
December 31st, 2014
4. Penegasan berakhirnya masa jabatan, serta pengangkatan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Affirmation of the tenure expiration and the appointment of the
Company’s Board of Directors and the Board of Commissioners
Terealisasi /
Realized
Terealisasi /
Realized
Current member of the Board of Commissioners
and Board of Directors, namely:
Board of Directors
President Director
Roni haslim
Director
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Board of Commissioners
President Commissioner
Ricki Immanuel
Independent Commissioner
Sim Idrus Munandar
Adhi Gunawan Budirahardjo
Tenure of the current Board of Directors
and Board of Commissioners ended upon
adjournment of the meeting.
B. Rapat sekarang ini menyetujui mengangkat
kembali anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan dengan susunan sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Roni haslim
Direktur
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Ricki Immanuel
Komisaris Independen
Adhi Gunawan Budirahardjo
Dengan masa jabatan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris tersebut diatas mulai berlaku
efektif sejak ditutupnya Rapat ini sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan perseroan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018.
235234
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Today’s meeting approved to reappoint the
Company’s member of Board of Directors
and Commissioners, with the following
compositions:
Board of Directors
President Director
Roni haslim
Director
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Board of Commissioners
President Commissioner
Ricki Immanuel
Independent Commissioner
Adhi Gunawan Budirahardjo
Tenure of the above member of Board of
Directors and Board of Commissioners will be
effective as of the closing of this meeting until
the Company’s General Meeting Shareholders
closing that will be conducted in 2018.
C. Perseroan menyatakan penghargaan setinggi-
tingginya serta mengucapkan terima kasih
kepada tuan Sim Idrus Munandar atas jasa-
jasa yang telah diberikan kepada Perseroan
selama menjabat sebagai Komisaris
Independen Perseroan.
The Company gave its highest appreciation
and thanked Sim Idrus Munandar for his
duly services in serving as the Company’s
Independent Commissioner.
D. Menyatakan bahwa dengan demikian sejak
ditutupnya Rapat ini maka susunan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Roni haslim
Direktur
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Ricki Immanuel
Komisaris Independen
Adhi Gunawan Budirahardjo
Dengan masa jabatan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris tersebut diatas mulai berlaku
efektif terhitung sejak ditutupnya rapat ini
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang
akan diselenggarakan pada tahun 2018.
As the closing of this meeting, the composition
of the Company’s Board of Directors and
Board of Commissioner as follows:
Board of Directors
President Director
Roni haslim
Director
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Board of Commissioners
President Commissioner
Ricki Immanuel
Independent Commissioner
Adhi Gunawan Budirahardjo
Tenure of the above member of Board of
Directors and Board of Commissioners will be
effective as of the closing of this meeting until
the Company’s General Meeting Shareholders
closing that will be conducted in 2018.
5. Penetapan gaji atau honorarium serta tunjangan lain kepada
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Determination of remuneration and honorarium as well as
other allowances to the Board of Directors and the Board of
Commissioners.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada PT
Bank Central Asia, Tbk selaku pemegang saham
mayoritas Perseroan pada saat ini untuk menetapkan
besarnya gaji dan tunjangan lainnya yang akan
dibayar oleh Perseroan kepada anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
To give power and authority to PT Bank Central
Asia, Tbk as the majority shareholder to decide
on remuneration and allowances amount that will
be paid by the Company to the member of Board
of Directors and Board of Commissioners of the
Company who served during the fiscal year ended
on December 31st 2015.
Terealisasi /
Realized
237236
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Memberikan kuasa dan wewenang penuh
kepada Direksi Perseroan untuk mengajukan
permohonan kredit/meminjam uang atas nama
Perseroan dari pihak lain (antara lain kepada Bank,
penerbitan Obligasi maupun Medium Term Notes)
maksimum sejumlah Rp10.000.000.000.000 dan/
atau meminjamkan tagihan-tagihan atau piutang
milik Perseroan yang telah dan/atau akan ada di
kemudian hari sehubungan dengan permohonan
kredit tersebut, baik dalam satu transaksi atau
beberapa transaksi yang berdiri sendiri maupun
yang berkaitan satu sama lain untuk periode sejak
ditetapkan dalam Rapat ini sampai dengan RUPS
Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2016
dengan ketentuan untuk setiap permohonan kredit/
meminjam uang tersebut Direksi Perseroan harus
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari
Dewan Komisaris Perseroan.
Granting full power and authority to the Company’s
Board of Directors to apply for a loan/borrowed
money on the Company behalf to others (among
other to the Bank, Bonds Issuance and Medium
Term Notes) at a maximum amount to IDR
10.000.000.000.000 and/or pledged billings/
account receivables of the Company that and/or will
be exist in the future related to loan application, both
in single or several transactions that either stand
alone or related one another for the period since the
RUPS was stipulated until an Annual RUPS 2016 was
convened provided that for each loan application/
borrowed the monies by the Company’s Board of
Directors might be prior approved by the Company’s
Board of Commissioners.
Persetujuan atas budget logistik tahunan perseroan
sampai dengan nilai Rp1.200.000.000.000, baik
dalam satu transaksi atau beberapa transaksi
yang berdiri sendiri maupun yang berkaitan satu
sama lain untuk periode sejak ditetapkan dalam
Rapat ini sampai dengan RUPS Tahunan yang
diselenggarakan pada tahun 2016.
Approval of the Company’s annual logistic budget
up to a value of IDR 1.200.000.000.000, both in
single or several transactions that either stand alone
or related one another for the period since the RUPS
was stipulated until an Annual RUPS was convened
in 2016.
6. Persetujuan atas pengajuan permohonan kredit/meminjam
uang dan/atau menjaminkan tagihan-tagihan atau piutang
milik Perseroan yang telah dan/atau akan ada dikemudian hari
sehubungan dengan permohonan kredit tersebut.
To give power and authority to the Company’s Board of
Directors to apply for a loan/borrowed money and/or pledged
billings/account receivables of the Company that will be exist
in the future related to the loan application.
7. Persetujuan atas logistik tahunan Perseroan sampai dengan
nilai Rp. 1.200.000.000.000, untuk periode sejak ditetapkan
dalam RUPS tahunan ini sampai dengan RUPS Tahunan yang
diselenggarakan pada tahun 2016.
Approval of the Company’s annual logistic budget up to a value
of IDR 1.200.000.000.000 for the period since this Annual RUPS
stipulated until the Annual RUPS convened in 2016.
Terealisasi /
Realized
Terealisasi /
Realized
8. Persetujuan atas pembagian dividen interim untuk tahun buku
2015.
Approval of interim dividend distribution for the year 2015.
9. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Terdaftar untuk memeriksa
buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berkahir pada
tanggal 31 Desember 2015.
Appointment of Registered Public Accounting Firm to audit the
Company’s reports and records for the year ended December
31st, 2015.
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan
dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan
jika kondisi keuangan Perseroan memungkinan
untuk membagikan dividen interim untuk tahun
buku 2015, dengan ketentuan setiap dividen interim
tersebut dibagikan, ekuitas (equity) Perseroan tidak
boleh kurang dari Rp1.300.000.000.000.
To give power to the Company’s Board of Directors
per approval of the Board of Commissioners,
according to the Company’s financial condition,
to distribute 2015 interim dividend, with condition
that each time the interim dividend distributed,
the Company’s equity may not less than IDR
1.300.000.000.000.
Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik
Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan
Publik Terdaftar tersebut) yang akan memeriksa/
mengaudit buku dan catatan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 serta menetapkan besarnya honorarium dan
syarat lainnya tentang penunjukkan Kantor Akuntan
Publik Terdaftar tersebut (termasuk Akuntan Publik
Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan
Publik Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To give full power and authority to the Company’s
Board of Commissioners to appoint a Registered
Public Accounting Firm (including Registered Public
Accountant from that Registered Public Accounting
Firm) which will audit the Company’s reports and
records for the year ended December 31st, 2015
as well as to decide on the amount of honorarium
and other requirements related to the appointment
of the Registered Public Accounting Firm (including
the Registered Public Accountant from that Public
Accounting Firm) in compliance with the applicable
laws and regulations.
Terealisasi /
Realized
Terealisasi /
Realized
239238
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
RUPS Luar Biasa 10 April 2015
Extraordinary General Meeting of Shareholders, 10th April 2015
1. Menyetujui pengubahan ketentuan Pasal
3 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan
dalam rangka menyesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 029/
POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan, sehingga
Pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan
menjadi berbunyi sebagai berikut:
To approve the conversion of Article 3,
paragraph 2 of the Articles of Association in
order to adapt to Financial Services Authority
regulations No. 029/POJK.05/2014 concerning
the Implementation of Financing Company so
the Article 3 paragraph 2 read as follows:
Pasal 3
Article 3
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
Business Objectives and Activities
1. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut diatas Perseroan dapat
melaksanakan usaha sebagai berikut:
a. Pembiayaan Investasi;
b. Pembiayaan Modal Kerja;
c. Pembiayaan Multiguna; dan/atau
d. Kegiatan usaha pembiayaan lain
yang berdasarkan persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan atau
instansi berwenang yang terkait
dan/atau yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku bagi sektor jasa
keuangan.
e. Sewa Operasi (Operating Lease)
dan/atau kegiatan yang berbasis
fee, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi
sektor jasa keuangan.
1. To achieve above objectives, the
Company may run the following
business:
a. Investment financing
b. Working capital financing
c. Multipurpose financing and/or
1. Menyetujui pengubahan ketentuan Pasal 3 ayat 2 Anggaran
Dasar Perseroan dalam rangka menyesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 029/POJK.05/2014
tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan,
sehingga Pasal 3 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan menjadi
berbunyi sebagai berikut:
To approve the conversion of Article 3, paragraph 2 of the
Articles of Association in order to adapt to Financial Services
Authority regulations No. 029/POJK.05/2014 concerning
the Implementation of Financing Company so the Article 3
paragraph 2 read as follows:
Pasal 3
Article 3
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
Business Objectives and Activities
1. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas
Perseroan dapat melaksanakan usaha sebagai berikut:
a. Pembiayaan Investasi;
b. Pembiayaan Modal Kerja;
c. Pembiayaan Multiguna; dan/atau
d. Kegiatan usaha pembiayaan lain yang berdasarkan
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atau instansi
berwenang yang terkait dan/atau yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku bagi sektor jasa keuangan.
e. Sewa Operasi (Operating Lease) dan/atau kegiatan
yang berbasis fee, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku bagi sektor jasa keuangan.
1. To achieve above objectives, the Company may run the
following business:
a. Investment financing
b. Working capital financing
c. Multipurpose financing and/or
d. Other financing by the approval of Financial Service
Authorities or authorized related institution and/orin
line with applicable law and regulations of financial
services.
e. Operating lease and/or fee-based activities as long
as in line with applicable law and regulations of
financial services.
Terealisasi /
Realized
d. Other financing by the approval
of Financial Service Authorities or
authorized related institution and/
orin line with applicable law and
regulations of financial services.
e. Operating lease and/or fee-based
activities as long as in line with
applicable law and regulations of
financial services.
2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan
dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang
lain yang dikuasakan untuk menuangkan seluruh isi keputusan
ini kedalam suatu akta Notaris ( jika diperlukan), serta memohon
persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas
keputusan ini dan/atau perubahan Anggaran Dasar Perseroan,
pada instansi yang berwenang dan untuk membuat perubahaan
dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga
yang diperlukan, untuk diperolehnya persetujuan dan/atau
diterimanya pemberitahuan tersebut, dan untuk itu berhak
mengajukan dan menandatangani semua akta dan dokumen
lainnya, serta melaksanakan tindakan lain yang diperlukan
sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To give authority to the Board of Directors with the right
to transfer authorization to others who are authorized to
implement the entire contents of this decision into a notarial
deed (if necessary), and pledged approval and/or give
notification of this decision and/or Articles changes, to the
related authorities and to make changes and / or additions in
the form required however, to the approval and / or receipt of
such notice, and for the right to submit and sign all certificates
and other documents, and perform actions Another required in
connection with the decision in accordance with the legislation
in force.
3. Menyatakan pemberian kuasa dalam keputusan ini berlakusejak
usul yang diajukan dalam agenda ini disetujui oleh Rapat ini.
Declare the allocation of authorization in this decision that
applied since input proposed in this agenda approved by this
meeting.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada DIreksi
Perseroan dengan hak untuk memindahkan
kekuasaan ini kepada orang lain yang dikuasakan
untuk menuangkan seluruh isi keputusan ini
kedalam suatu akta Notari ( jika diperlukan), serta
memohon persetujuan dan/atau menyampaikan
pemberitahuan atas keputusan ini dan/atau
perubahan Anggaran Dasar Perseroan, pada
instansi yang berwenang dan untuk membuat
perubahan dan/atau tambahan dalam bentuk
yang bagaimanapun juga yang diperlukan, untuk
diperolehnya persetujuan dan/atau diterimanya
pemberitahuan tersebut, dan untuk itu berhak
mengajukan dan mendatangani semua akta dan
dokumen lainnya, serta melaksanakan tindakan lain
yang diperlukan sehubungan dengan keputusan
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
To give authority to the Board of Directors with the
right to transfer authorization to others who are
authorized to implement the entire contents of this
decision into a notarial deed (if necessary), and
pledged approval and/or give notification of this
decision and/or Articles changes, to the related
authorities and to make changes and / or additions
in the form required however, to the approval and /
or receipt of such notice, and for the right to submit
and sign all certificates and other documents, and
perform actions Another required in connection with
the decision in accordance with the legislation in
force.
Menyatakan pemberian kuasa dalam keputusan ini
berlaku sejak usul yang diajukan dalam agenda ini
disetujui oleh Rapat ini.
Declare the allocation of authorization in this
decision that applied since input proposed in this
agenda approved by this meeting.
Terealisasi /
Realized
Terealisasi /
Realized
241240
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Sepanjang tahun 2016, BCA Finance telah melaksanakan
RUPS sebagai berikut:
Throughout 2016, BCA Finance convened General
Meeting of Shareholders with details as follows:
RUPSGMS
TanggalDate
Agenda PembahasanAgenda
RUPS Tahunan
Annual General Meeting
of Shareholder
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris
termasuk Laporan Keuangan Perseroan, Laporan Direksi perserian atas
tindakan pengurusan yang dilakukan oleh Direksi Perseroan atas tindakan
pengurusan yang dilakukan oleh Direksi perseroan untuk thaun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 serta pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
(acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusannya
dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas pengawasannya
yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
Tahunan dan laporan keuangan Perseroan;
To approve the Annual Report previously reviewed by the Board of
Commissioners, including the Company’s Financial Statements, and report
of the Board of Directors related to management action for the year ended
December 31st, 2015 and report of the Board of Commissioners for the year
ended December 31st, 2015 as well as responsibilities release and discharge
(acquit et de charge) to the Board of Directors for the management actions
and the Board of Commissioners for their supervisions for the year ended
December 31st, 2015, during those management actions and supervisions
recorded on the Company’s Annual Report and Financial Statements.
2. Penetapan penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Neraca dan perhitungan Laba
Rugi Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik SIDDHARTA
WIDJAJA & Rekan di Jakarta;
Determination the use of the Company’s net profit for the year ended
December 31st, 2015; based on Balance Sheet and calculation Profit and Loss
Statement which audited by Public Accounting Firm SIDDHARTA WIDJAJA
& Partners in Jakarta;
3. Persetujuan pemberian bonus kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016;
To approve bonuses to the Company’s Board of Directors and Board of
Commissioners members who served during the fiscal year ended on
December 31st, 2016;
4. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan / Appointment of the
Company’s Board of Commissioners member;
A. Mengangkat Nyonya Sulistoyowati, selaku Komisaris Independen
Perseroan, efektif sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan ditutupnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018;
14 Maret 2016
March 14th, 2016
B. Menyatakan bahwa dengan demikian terhitung sejak ditutupnya rapat,
susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Ricki immanuel
Komisaris Independen
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
Dengan ketentuan bahwa masa jabatan anggota Dewan Komisaris
Perseroan tersebut di atas berlaku sampai dengan ditutupnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018.
A. To appoint Sulistiyowati, as Independent Commissioner of the
Company, which will be effective since the closing of this meeting until
the close of the General Meeting Shareholders of the Company in
2018.
B. To state that starting from the closing of this meeting, the composition
of the Board of Commissioners are as follows:
Board of Commissioners
President Commissioner
Ricki Immanuel
Independent Commissioner
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
With condition that the tenure of the above member of Board of
Directors and Board of Commissioners will be effective as of the closing
of this meeting until the Company’s General Meeting Shareholders
closing that will be conducted in 2018.
5. Penetapan gaji atau honorarium, bonus serta tunjangan lain kepada anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016;
Determination of remuneration and honorarium as well as other allowances
to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the fiscal year
ended on December 31st, 2016;
6. Persetujuan atas pengajuan permohonan kredit/meminjam uang dan/atau
menjaminkan tagihan-tagihan atau piutang milik Perseroan yang telah dan/
atau akan ada di kemudian hari sehubungan dengan permohonan kredit
tersebut;
To give power and authority to the Company’s Board of Directors to apply
for a loan/borrowed money and/or pledged billings/account receivables of
the Company that will be exist in the future related to the loan application.
243242
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
7. Persetujuan atas budget logistik dengan nilai Rp1.500.000.000.000, untuk
periode sejak ditetapkan dalam Rapat ini sampai dengan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2017;
Approval of the Company’s annual logistic budget up to a value of IDR
1.500.000.000.000 for the period since this Annual RUPS stipulated until the
Annual RUPS convened in 2017;
8. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Terdaftar untuk memeriksa buku-buku
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Appointment of Registered Public Accounting Firm to audit the Company’s
reports and records for the year ended December 31st, 2016.
RUPS Luar Biasa
Extraordinary General
Meeting of Shareholders
1. Mengangkat tuan Lim Handoyo, yang telah lulus Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan, tanggal 10 Agustus 2016 Nomor KEP-65/D.05/2016
tentang Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Direktur
PT BCA Finance atas nama Lim Handoyo, sebagai Direktur Kepatuhan
Perseroan, yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Oktober 2016 sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan
yang diselenggarakan pada tahun 2018.
2. Menyatakan sehubungan dengan pengangkatan tuan Lim Handoyo, sebagai
Direktur Kepatuhan Perseroan yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1
Oktober 2016 dan mengingat susunan anggota Dewan Komisaris tidak
berubah maka dengan demikian terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2016,
susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Direksi Presiden Direktur
Roni Haslim
Direktur
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo
Dewan Komisaris Presiden Komisaris
Ricki Immanuel
Komisaris Independen
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
Dengan ketentuan bahwa masa jabatan seluruh anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan tersebut di atas berlaku sampai dengan
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2018.
1. To appoint Lim Handoyo, which has passed the Fit and Proper Test as stated
in the Decree of the Financial Services Authority Board of Commissioners,
dated August 10th 2016 No. KEP-65 /D.05/ 2016 on Appointment of Fit and
Proper Test Result of PT BCA Finance’ Director on behalf of Lim Handoyo, as
Compliance Director of the Company, which will be effective on October 1st
2016 until the close of the General Meeting Shareholders of the Company in
2018.
14 September 2016
September 14th, 2016
2. Related to the appointment of Lim Handoyo, as Compliance Director of
the Company which will be effective on October 1st 2016 and given the
composition of the Board of Commissioners does not change, accordingly
the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners are
as follows:
Board of Directors President Director
Roni Haslim
Director
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo
Board of Commissioners President Commissioner
Ricki Immanuel
Independent Commissioner
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
With condition that the tenure of the above member of Board of Directors
and Board of Commissioners will be effective as of the closing of this
meeting until the Company’s General Meeting Shareholders closing that will
be conducted in 2018.
3. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan
kuasa ini kepada orang lain, untuk mengajukan persetujuan dan
memberitahukan kepada pihak yang berwenang atas perubahan susunan
Direksi perseroan serta membuat segala perubahan yang mungkin diubah
atau diminta/dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang untuk mendapat
persetujuan itu, dan berhubung dengan itu wakil-wakil atau salah seorangnya
dikuasakan untuk menyatakan segala perubahan dan tambahan yang perlu
didalam akta Notaris, membuat, minta dibuatkan dan menandatangani
segala surat dan akta, umumnya menjalankan segala tindakan yang perlu
dan berguan untuk mencapai maksud tersebut, tidak ada tindakan hukum
yang dikecualikan.
To give authority to the Board of Directors with the right to transfer
authorization to others who are authorized to implement the entire contents
of this decision into a notarial deed (if necessary), and pledged approval and/
or give notification of this decision and/or Articles changes, to the related
authorities and to make changes and / or additions in the form required
however, to the approval and / or receipt of such notice, and for the right to
submit and sign all certificates and other documents, and perform actions
Another required in connection with the decision in accordance with the
legislation in force.
4. Menyatakan pemberian kuasa dalam Rapat ini berlaku sejak usul yang
diajukan disetujui oleh Rapat ini.
Declare the allocation of authorization in this decision that applied since
input proposed in this agenda approved by this meeting.
245244
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Sesuai Surat Keputusan No: 090/SK/DIR/2016,
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran
Dasar Perusahaan atas kebijaksanaan Direksi dalam
menjalankan Perusahaan serta memberikan nasihat
kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Dewan
Komisaris juga melaksanakan tugas-tugas lain sesuai
dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam
RUPS maupun tugas-tugas yang ditentukan di dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan serta peraturan-peraturan terkait
lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite Audit.
Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan Komisaris
Berikut adalah kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang Dewan Komisaris:
1. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas,
tanggung jawab, dan wewenangnya secara
independen sehingga keputusan yang diambil
obyektif dan bebas dari tekanan maupun
kepentingan pihak manapun;
2. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau,
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
strategis Perusahaan serta melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi;
3. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan
dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
4. Dewan Komisaris wajib memastikan
terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha
Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi;
According to Decree Letter No. 090/SK/DIR/2016, the
Board of Commissioners has the duty to perform general
and/or specific oversight, according to the Company’s
Articles of Association, on the Board of Directors’ policies
in managing the Company, as well as to provide counsel
to the Board of Directors for the Company’s interests,
according to the purposes and objectives of the
Company. The Board of Commissioners also performs
other duties according to the results of GMS or specified
in the Articles of Association, the Regulations of the
Financial Services Authority and related regulations. In
performing its duties, the Board of Commissioners is
assisted by the Audit Committee.
Liabilities, Duties, Responsibilities, and Authorities of the Board of Commissioners
Below are the liabilities, duties, responsibilities, and
authorities of the Board of Commissioners:
1. The Board of Commissioners shall carry out
the duties, responsibilities, and authorities
independently in order that decisions are made
objectively and free from pressure or the interests
of any party;
2. The Board of Commissioners shall direct, monitor,
and evaluate the implementation of the Company’s
strategic policies, supervise the execution of the
duties and responsibilities of the Board of Directors
as well as provide advice to the Board of Directors;
3. Each member of the Board of Commissioners shall
carry out their duties responsibly and in good faith
for the interests and business of the Company in
compliance with the applicable laws and regulations;
4. The Board of Commissioners must ensure the
implementation of Good Corporate Governance in
all Company’s business activities at all organization
levels;
5. Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang 1
(satu) komite yaitu Komite Audit;
6. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite-
komite yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris
menjalankan tugasnya secara efektif;
7. Anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama
maupun sendiri-sendiri, setiap waktu pada jam
kerja Perusahaan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang digunakan atau
dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa
semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,
memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas
dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;
8. Dewan Komisaris dapat meminta Direksi, setiap
anggota Direksi, dan atau Jajaran Manajemen
untuk memberikan penjelasan tentang segala hal
mengenai Perusahaan sebagaimana diperlukan
oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas
mereka;
9. Dewan Komisaris berhak mengusulkan penggantian
dan/atau pengangkatan anggota Direksi kepada
RUPS;
10. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memutuskan
untuk memberhentikan untuk sementara waktu
seorang atau lebih anggota Direksi jika anggota
Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan
Anggaran Dasar Perusahaan, merugikan
Perusahaan, melalaikan kewajiban dan/atau
melanggar peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun tata cara pemberhentian
sementara tersebut mengacu pada Anggaran
Dasar Perusahaan;
11. Dewan Komisaris wajib:
a. membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinannya;
b. memberikan laporan tentang tugas
pengawasan yang telah dilakukan selama
tahun buku yang baru lampau kepada RUPS;
12. Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman dan
Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap
anggota Dewan Komisaris.
5. The Board of Commissioners shall establish at least
1 (one) committee, namely Audit Committee;
6. The Board of Commissioners must ensure that
the committees established by the Board of
Commissioners carry out their duties effectively;
7. Members of the Board of Commissioners, either
jointly or individually, during each office hours are
allowed to enter the building and yard or other
locations used or owned by the Company; entitled
to examine all books, letters and other evidences;
have the right to check and balance the cash
condition etc; as well as have the right to know all
the actions that have been implemented by the
Board of Directors;
8. The Board of Commissioners may request the Board
of Directors, each member of the Board of Directors,
and/or Management Team to provide explanations
on all things concerning the Company as needed
by the Board of Commissioners in carrying out their
duties;
9. The Board of Commissioners reserves the right to
propose for replacement and/or appointment of
members of the Board of Directors to GMS;
10. The Board of Commissioners at anytime has the
right to temporarily lay off one or more members of
the Board of Directors if the members act contrary
to the Company’s Articles of Association, cause
loss to the Company, neglect their liabilities and/
or violate the applicable laws and regulations. The
procedure for temporary layoff will refer to the
Company’s Articles of Association;
11. The Board of Commissioners shall:
a. Make minutes of the Board of Commissioners’
meetings and keep the copies;
b. Provide a report on supervisory duties
performed during the last year end to the GMS;
12. The Board of Commissioners must possess a
Charter binding each member of the Board of
Commissioners.
247246
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
13. Dewan Komisaris dalam melaksanakan kewajiban,
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, wajib
memperhatikan Anggaran Dasar Perusahaan,
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris
Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Persetujuan Dewan Komisaris yang diberikan kepada
Direksi untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu
juga dapat ditetapkan melalui Surat Persetujuan Dewan
Komisaris.
Susunan dan Komposisi Dewan Komisaris
1. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 2
(dua) orang.
2. Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris.
3. Minimal 1 (satu) anggota Dewan Komisaris wajib
berdomisili di Indonesia.
4. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan
Komisaris Independen dengan jumlah anggota
Komisaris Independen paling kurang 1 (satu) orang
dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
5. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap
anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.
6. Setiap usulan pengangkatan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris diputuskan dalam RUPS.
7. Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi
persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test) tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Berdasarkan RUPST pada tanggal 14 Maret 2016, jumlah
anggota Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) orang. Susunan
Dewan Komisaris BCA Finance per 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
13. In its performance, the Board of Commissioners
shall fulfill its liabilities, duties, responsibilities and
authorities; must take comply with the Company’s
Articles of Association, the Company’s Board of
Commissioners Charter as well as the applicable
laws and regulations.
The approval granted by the Board of Commissioners
to the Board of Directors to perform certain actions can
also be made in the form of the Board of Commissioners’
Letter of Approval.
Structure and Composition of the Board of Commissioners 1. The Board of Commissioners must consist minimum
2 (two) members.
2. The Board of Commissioners is led by a President
Commissioner.
3. At least 1 (one) member of the Board of
Commissioners must reside in Indonesia.
4. The Board of Commissioners consists of
Commissioner and Independent Commissioner,
with minimum one Independent Commissioner out
of all members of the Board of Commissioners.
5. The Board of Commissioners is a council, therefore
each member of the Board of Commissioners is not
to act on his/her own, but according to the Board’s
decisions.
6. Any proposed appointment and/or replacement
of the members of the Board of Commissioners is
decided at GMS.
7. The members of the Board of Commissioners must
pass the Fit and Proper Test.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders
on march 14th 2016, the Composition of the Board of
Commissioners of BCA Finance as of 31st December
2016 is as follows:
Rapat Dewan Komisaris
Dalam penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris,
sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• Wajib diselenggarakan secara berkala paling
kurang setahun 4 (empat) kali.
• Wajib dihadiri seluruh anggota Dewan Komisaris
secara fisik paling kurang 2 (dua) kali setahun.
Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak
dapat menghadiri rapat secara fisik, maka dapat
menghadiri rapat melalui teknologi telekonferensi.
• DewanKomisarisdapatjugamengambilkeputusan
yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan
Komisaris, asal saja semua anggota Dewan
Komisaris telah diberitahukan secara tertulis, dan
memberikan persetujuan, mengenai usul yang
diajukan serta menandatangani persetujuan
tersebut. Persetujuan yang demikian itu dapat
pula dibuat dalam bentuk counterpart. Keputusan
yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
• Pengambilankeputusanberdasarkanmusyawarah
mufakat.
• Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat,
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
suara terbanyak.
• Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat
mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris.
• Prosedur lebih lanjut mengenai mekanisme rapat
Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran Dasar
PT BCA Finance.
The Board of Commissioners’ Meetings
In convening the Board of Commissioners’ meeting,
according to the Board of Commissioners Charter, it has
to meet the following requirements:
• Must be held regularly minimum 4 (four) times a
year.
• Musthavephysicalattendancefromallmembersof
the Board of Commissioners at least twice a year. If
any member cannot physically attend the meeting,
he/she can attend via teleconference.
• The Board of Commissioners could also make
official decisions without convening the Board of
Commissioners’ meeting provided that all members
of the Board of Commissioners have been notified
in written letter, and have given approvals on the
proposed suggestions as well as will sign on the
approval. The approval can also be made in a form
of counterpart, in which it has the same authority
with any decisions made officially during the Board
of Commissioners’ meeting.
• Decisionmakingismadethroughconsensus.
• If there isnoconsensus,decisionmaking ismade
through voting.
• AlldecisionsmadebytheBoardofCommissioners
bind all its members.
• FurtherproceduresontheBoardofCommissioners’
meeting mechanism will refer to the Articles of
Association of PT BCA Finance.
Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris BCA Finance Per 31 Desember 2016The Composition of the Board of Commissioners of BCA Finance as of December 31st, 2016
NamaName
JabatanPosition
Ricki Immanuel
Adhi Gunawan Budirahardjo*
Sulistiyowati
Catatan:*) Merangkap Ketua Komite Audit
Note:*) Also the Chairman of Audit Committee
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
249248
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan
12 (dua belas) kali pertemuan bersama-sama dengan
Dewan Direksi dengan tingkat kehadiran mencapai
97%. Tingkat kehadiran yang tinggi ini menunjukkan
komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Dewan
Komisaris Perusahaan. Daftar kehadiran dalam Rapat
Gabungan Dewan Komisaris Direksi selama tahun 2016
sebagai berikut:
Throughout 2016, the Board of Commissioners held
twelve meetings with the Board of Directors with
attendance rate of 97%. The maximum attendance rate
reflects the high commitment shown by all members of
the Company’s Board of Commissioners. The attendance
list of the Joint Meeting of Board of Commissioners and
Directors throughout 2016 are as follows:
31
Ags
21
Sep
25
Okt
29
Nov
22
Des
Presiden Komisaris
President Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Presiden Direktur
President Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
25
Jul
29
Jun
24
Feb
29
Mar
27
Apr
27
Jan
30
MeiJabatanPosition
NamaName
v
v
n/a
v
v
v
v
n/a
v
v
.
v
v
v
v
n/a
v
v
v
v
.
v
v
n/a
v
v
v
v
v
.
v
n/a
v
v
v
v
v
v
.
v
v
v
n/a
v
v
v
v
n/a
v
v
v
v
v
v
v
n/a
v
v
v
v
.
.
v
n/a
v
v
v
v
v
v
v
n/a
v
v
v
v
v
v
v
n/a
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
.
Ricki Immanuel
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
Roni Haslim
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo*
Keterangan / Description:
v : hadir / present
. : tidak hadir / absen
Catatan / Note:
*) Baru diangkat pada tanggal 14 September 2016, efektif
menjabat per 1 Oktober 2016 / Appointed on September 14th,
2016, effective per October 1st.
Jumlah kehadiran para anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan selama tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
Sementara rapat Dewan Komisaris dilakukan sebanyak
9 (sembilan) kali, dengan rincian sebagai berikut:
The attendance list of the Board of Commissioners’
meetings throughout 2016 are as follows:
At the same time, Board of Commissioner’s Meeting
held for nine times, details are as follows:
NamaName
JabatanPosition
Jumlah RapatNumber of
Meetings
Jumlah KehadiranNumber of
Parcipation
KehadiranAttendance
( % )
Alasan KetidakhadiranReasons of
Absence
12
12
10
12
12
12
12
3
100%
100%
90%
100%
83, 3%
91, 6%
91, 6%
66, 7%
12
12
9
12
10
11
11
2
.
.
Cuti
.
Seminar
Seminar
Sakit
Cuti
Presiden Komisaris
President Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Presiden Direktur
President Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Ricki Immanuel
Adhi Gunawan Budirahardjo
Sulistiyowati
Roni Haslim
Petrus Santoso Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo*
Keterangan / Description:
v : hadir / present
. : tidak hadir / absen
26
Jan
24
Feb
29
Mar
27
Apr
30
Mei
29
JunJul Ags Sep
26
Okt
29
Nov
22
Des
v
v
n/a
v
v
n/a
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
.
.
.
.
.
.
.
.
.
v
v
.
Ricki Immanuel
Adhi Gunawan
Sulistiyowati
NamaName
251250
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
The attendance list of the Board of Commissioners’
meetings throughout 2016 are as follows:
Competency Development Program of Board of Commissioners
To meet the Sustainable Terms, members of the Board of
Commissioners have conducted the following activities:
Jumlah kehadiran para anggota Dewan Komisaris
Perusahaan dalam Rapat Dewan Komsiaris selama
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Guna memenuhi Syarat Berkelanjutan, anggota Dewan
Komisaris telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
Jumlah RapatNumber of
Meetings
Jumlah KehadiranNumber of
Parcipation
KehadiranAttendance
( % )
Alasan KetidakhadiranReasons of
Absence
9
9
7
100%
100%
85, 7%
9
9
6
.
.
Cuti
NamaName
JabatanPosition
Presiden Komisaris
President Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Ricki Immanuel
Adhi Gunawan
Sulistiyowati
NamaName
JabatanPosition
Ricki Immanuel Presiden Komisaris
President Commissioner
KegiatanActivities
Sebagai Peserta dalam Seminar Internasional ”Conducive
Government Policies Supporting Promising Economic
Development” (A Seminar For Director, Commissioner,
Controlling Share Holder, Sharia Supervisory Board (DPS) &
Foreign Employee) yang diadakan oleh APPI pada tanggal 30
Agustus 2016.
As participant of International Seminar “Conducive Government
Policies Supporting Promising Economic Development’ (A
Seminar For Director, Commissioner, Controlling Share Holder,
Sharia Supervisory Board (DPS) & Foreign Employee) committed
by APPI on August 30th 2016.
Adhi Gunawan
Budirahardjo
Sulistiyowati
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
Sebagai Peserta dalam Seminar Internasional ”Conducive
Government Policies Supporting Promising Economic
Development” (A Seminar For Director, Commissioner,
Controlling Share Holder, Sharia Supervisory Board (DPS) &
Foreign Employee) yang diadakan oleh APPI pada tanggal 30
Agustus 2016.
As participant of International Seminar “Conducive Government
Policies Supporting Promising Economic Development’ (A
Seminar For Director, Commissioner, Controlling Share Holder,
Sharia Supervisory Board (DPS) & Foreign Employee) committed
by APPI on August 30th 2016.
Sebagai Peserta dalam Seminar Nasional “Welcoming The
New Era of Multifinance Industry” (A Seminar For Director,
Commissionaire, Controlling Shareholder, Sharia Supervisory
Board (DPS) & Foreign Employee) yang diselenggarakan oleh
APPI pada tanggal 18 Maret 2016.
As participant of National Seminar “Welcoming The New Era
of Mutifinance Industry” (Seminar for Directors, Commissioner,
Controlling Shareholder, Shari Commissioner and Foreign
Employee) committed by APPI on March 18th 2016.
Sebagai Peserta dalam Seminar Internasional ”Conducive
Government Policies Supporting Promising Economic
Development” (A Seminar For Director, Commissioner,
Controlling Share Holder, Sharia Supervisory Board (DPS) &
Foreign Employee) yang diadakan oleh APPI pada tanggal 30
Agustus 2016.
As participant of International Seminar “Conducive Government
Policies Supporting Promising Economic Development’
(A Seminar For Director, Commissioner, Controlling Share
Holder, Sharia Supervisory Board (DPS) & Foreign Employee)
committed by APPI on August 30th 2016.
253252
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris (Board Manual)
Dalam rangka menjalani tugas pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris
mengacu kepada Pedoman Kerja Dewan Komisaris
dan Direksi (Board Manual). Board Manual bagi
Dewan Komisaris merupakan uraian tentang tugas dan
kewajiban, hak dan wewenang, fungsi, persyaratan,
keanggotaan, masa jabatan, etika jabatan, serta rapat
Dewan Komisaris yang disusun berdasarkan prinsip-
prinsip hukum korporasi, ketentuan sesuai Anggaran
Dasar BCA Finance maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi
yang sehat dengan memperhatikan arahan dari
Pemegang Saham maupun praktik-praktik terbaik (best
practices) dalam penerapan GCG.
Penyusunan Board Manual ini ditujukan untuk memberi
batasan/arahan serta untuk menjelaskan hubungan
kerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya
agar tercipta pengelolaan perusahaan yang secara
profesional, transparan dan efisien. Board Manual ini
telah disahkan di dalam Surat Keputusan Direksi No.
050/SK/DIR/2012.
Pedoman ini diterbitkan sejak bulan Mei tahun 2012,
yang memuat tentang komposisi anggota; rangkap
jabatan; tugas, tanggung jawab dan wewenang; hal-
hal yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan Rapat
Dewan Komisaris.
Masa Jabatan Dewan Komisaris
Masa jabatan keanggotaan Dewan Komisaris diatur
sebagai berikut:
• ParaanggotaDewanKomisarisdiangkatolehRUPS
untuk jangka waktu yang dimulai sejak tanggal
yang ditetapkan dalam RUPS yang mengangkat
anggota Dewan Komisaris tersebut (dengan
ketentuan apabila pada saat diangkat oleh RUPS,
Board Charter
In performing its supervisory and advisory functions vis-
à-vis the Board of Directors, the Board of Commissioners
acts based on the Board Manual. The Board Manual
for the Board of Commissioners details the duties and
obligations, rights and authority, functions, requirements,
membership, term of office, work ethics, and the
meetings of the Board of Commissioners, all of which
are prepared based on the principles of corporate laws,
in line with BCA Finance’s Articles of Association as
well as the prevailing regulations and the principles of a
sound corporation, by taking into account the directive
from the Shareholders and the best practices in GCG
implementation.
The preparation of the Board Manual is intended to
provide boundaries/directives as well as to explain the
working relationship of the Board of Commissioners
in carrying out its duties so as to foster a professional,
transparent, and efficient management of the Company.
The Board Manual has been ratified by the Directors’
Decree No. 050/SK/DIR/2012.
The guideline has been published since May 2012 and
provides directions on the composition of members;
multiple roles; duties, responsibilities and authorities;
prohibitions; work ethics; work schedule; and meetings
of the Board of Commissioners.
Term of Office of the Board of Commissioners
The description of the Board of Commissioners’ term of
office is as follows:
• Any member of the Board of Commissioners is
appointed by the GMS and work for a specified
period starting from the stated date of GMS that
appoints that member of the Board of Commissioners
(provided that if at the time of appointment during
anggota Dewan Komisaris tersebut belum lulus
Fit and Proper Test, maka masa jabatan anggota
Dewan Komisaris tersebut efektif sejak anggota
Dewan Komisaris tersebut lulus Fit and Proper Test)
sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang
ke-3 (ketiga) yang diselenggarakan setelah RUPS
yang mengangkat anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan.
• RUPS berhak memberhentikan anggota Dewan
Komisaris pada setiap waktu sebelum masa
jabatannya berakhir.
• Seorang anggota Dewan Komisaris berhak
mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan.
• Jabatan anggota Dewan Komisaris dengan
sendirinya berakhir, jika yang bersangkutan:
a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan;
b. Meninggal dunia;
c. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;
d. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah
pengampuan berdasarkan suatu keputusan
Pengadilan;
e. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang berlaku.
Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian,
pengubahan atau pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris Perusahaan mengacu pada Anggaran Dasar
Perusahaan.
Rangkap Jabatan
1. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap
jabatan paling banyak di 3 (tiga) perusahaan.
2. Perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan
yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab sebagai Dewan
Komisaris.
3. Tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana
dimaksud pada paragraf di atas apabila menjabat
pada perusahaan yang terafiliasi dengan BCA dan
BCA Finance.
GMS, the member of the Board of Commissioners
has not yet passed the fit and proper test, then the
term of office of that member will be effective as of
the time he/she passes the fit and proper test) until
the closing of the 3rd AGM held after the first GMS
that appointed the member.
• GMShastheauthoritytoterminateanymemberof
the Board of Directors at any time before the end of
his/her term of office.
• AnyMember of the Board of Commissioners has
the right to resign from his/her position according to
the regulation specified in the Company’s Articles of
Association.
• The term of office of a member of the Board of
Commissioners will end because of:
a. Personal resignation according to the
regulations in the Company’s Articles of
Association;
b. Death;
c. Terminated per GMS decision;
d. Declared bankrupt or put under guardianship
according to court order;
e. No longer meets the requirements of the
applicable regulations.
Procedures for appointment, replacement, termination,
change or resignation of the members of the Company’s
Board of Commissioners is refer to the Company’s
Articles of Association.
Multiple Roles
1. The members of the Board of Commissioners
can only have multiple roles in maximum 3 (three)
companies.
2. Multiple roles assignments must not cause the
member ignoring his/her duties and responsibilities
as a member of the Board of Commissioners.
3. The above-mentioned multiple roles requirement
is not applicable if the person assumes roles in the
companies affiliated with BCA and BCA Finance.
255254
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Transparansi Dewan Komisaris
Untuk memenuhi aspek transparansi, anggota Dewan
Komisaris wajib:
1. Mengungkapkan adanya hubungan keuangan
dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali Perusahaan dalam laporan
pelaksanaan GCG.
2. Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya
yang diterima anggota Dewan Komisaris.
Larangan bagi Dewan Komisaris
Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh anggota Dewan
Komisaris adalah:
1. Terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Perusahaan, kecuali penyediaan dana
kepada pihak terkait sebagaimana hal-hal yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau
peraturan perundangan yang berlaku;
2. Memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang
dapat merugikan atau mengurangi keuntungan
Perusahaan.
3. Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi
dari Perusahaan selain remunerasi dan fasilitas
lainnya yang ditetapkan RUPS.
4. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling
memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris
lainnya dan/atau anggota Direksi.
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Pengawasan dan rekomendasi atas kebijakan
kepengurusan yang telah dilakukan oleh Dewan
Komisaris meliputi:
Transparency of the Board of Commissioners
To meet the principle of transparency, the members of
the Board of Commissioners must:
1. Reveal the financial relationship as well as family
relationship with other members of the Board of
Commissioners, members of the Board of Directors
and/or the Company’s controlling shareholder in its
GCG implementation report.
2. Reveal the remuneration package and other
facilities received by the members of the Board of
Commissioners.
Prohibitions for the Board of Commissioners
Things that are prohibited to the Board of Commissioners
are including:
1. To be involved in the decision making of the
Company’s operational activities, except for the
provision of funds to related parties as specified in
the Company’s Articles of Association or applicable
laws and regulations;
2. To exploit the Company for personal, family and/or
other parties’ interests which cause loss or reduce
the profits of the Company.
3. To take and/or receive personal gains from the
Company aside the remuneration package and
other facilities specified in the GMS.
4. The majority members of the Board of
Commissioners must not have family ties, up to
their second generation, with the fellow members
of the Board of Commissioners and/or the Board of
Commissioners.
Board of Commissioners’ Supervision and Recommendations
The supervisory function on management policies that
has been performed by the Board of Directors, among
others, covers:
1. Mengawasi Direksi dalam melaksanakan jalannya
operasional Perusahaan dalam mencapai target atau
sasaran sesuai dengan rencana bisnis Perusahaan;
2. Mengawasi pelaksanaan GCG dan Manajemen
Risiko pada seluruh level atau tingkatan organisasi
unit kerja;
3. Merekomendasikan usulan kenaikan gaji karyawan
tahun 2016;
4. Merekomendasikan usulan perubahan remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris serta pemberian
bonus atas Laba Perseroan Tahun Buku 2015;
5. Merekomendasikan usulan remunerasi Direktur
Kepatuhan yang baru;
6. Merekomendasikan usulan remunerasi Komisaris
yang baru;
Uji Kemampuan & Kepatutan
Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas,
kompetensi, dan reputasi keuangan yang baik, dan tidak
berasal dari mantan anggota Direksi dan/atau Pejabat
Eksekutif Perusahaan atau pihak-pihak yang memiliki
hubungan dengan Perusahaan.
Program Orientasi bagi Komisaris Baru
Program orientasi bagi Komisaris yang baru diangkat,
diatur di dalam Board Manual Dewan Komisaris dan
Direksi. Program Orientasi yang diberikan dapat berupa
sebuah sesi pertemuan yang disertai dengan presentasi
baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi, kunjungan
ke kantor-kantor Perseroan, perkenalan dengan para
pejabat eksekutif serta pengenalan program-program
SDM lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun
2016 terdapat Komisaris Independen baru yaitu Sdr.
Sulistiyowati yang diangkat berdasarkan RUPSLB
tanggal 14 Maret 2016.
1. Supervision of the Board of Directors in carrying out the
Company’s operations to achieve target or goals that
are in accordance with the Company’s business plan;
2. Supervision of the implementation of GCG and Risk
Management at all levels or degrees of the work
units;
3. Recommendation of the proposed employee salary
increase in 2016;
4. Recommendation of the proposed changes to the
remuneration of the Board of Directors and the
Board of Commissioners as well as the awarding of
bonus based on the Company’s Pro t for the Fiscal
Year 2015;
5. Recommendation of the proposed remuneration of
the new Compliance Director;
6. Recommendation of the proposed remuneration of
the new Commissioner;
Fit & Proper Test
Each of the members of the Board of Commissioners of
BCA Finance possesses a strong integrity, competence,
and adequate financial reputation, and does not come
from the previous members of the Board of Directors
and/or Corporate Executive Officers or other parties
related to the Company.
Orientation Program for New Commissioners
The orientation program for newly appointed
commissioners is regulated in the Board Manual for
both the Board of Commissioners and the Board of
Directors. The orientation program provided can take
the form of a meeting featuring a presentation from
the Board of Commissioners or the Directors, visitation
to the Company’s offices, introduction to the executive
officers, and introduction to other HR programs in line
with the perceived needs. In 2016 a new Independent
Commissioner, Sulistiyowati, was appointed by resolution
of the EGMS on March 14th 2016.
257256
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Direksi Board of Directors
Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan
untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan, baik di dalam maupun di luar
Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perusahaan.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Direksi
diungkapkan dalam Surat Keputusan No. 050 / SK/ DIR/
2012. Pedoman ini diterbitkan sejak bulan Mei tahun
2012, yang memuat tentang komposisi anggota; rangkap
jabatan; tugas, tanggung jawab, dan wewenang; hal-hal
yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan rapat Dewan
Direksi.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh
Komite-komite Eksekutif, Unit-unit Kerja Bisnis, Unit-
unit Kerja Pendukung maupun Unit-unit Kerja yang
menjalankan fungsi Pengendalian Internal dan
Manajemen Risiko.
Kewajiban, Tugas dan Tanggung Jawab dan Wewenang Direksi
Berikut adalah kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan
wewenang Direksi:
1. Direksi bertanggung jawab penuh atas
kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan
tujuan Perusahaan.
Tugas pokok Direksi adalah:
a. memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan;
b. menguasai, memelihara, dan mengurus
kekayaan Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan;
c. menciptakan struktur pengendalian internal,
menjamin terselenggaranya fungsi Audit
The Board of Directors is a Company organ with
authorities and responsibilities to best manage the
Company for the Company’s best interests according to
the purpose and objective by the Company. The Board
of Directors is also to represent the Company both in
and outside the Court, according to the Company’s
Articles of Association.
The Board of Directors Charter is specified in the
Decree No. 050 / SK/ DIR/ 2012. The guidelinehas been
published since May 2012 and specifies the composition
of members; multiple roles; duties, responsibilities and
authorities; prohibitions; work ethics; work schedule; and
the meeting of the Board of Directors.
In performing its duties, the Board of Directors is
assisted by the Executive Committees, Business Work
Units, Suppporting Work Units, or other Work Units
that perform the Internal Control and Risk Management
functions.
Liabilities, Duties and Responsibilities as well as Authorities of the Board of Directors
Below are the liabilities, duties, responsibilities, and
authorities of the Board of Directors:
1. The Board of Directors is fully responsible for the
Company’s management to pursue the Company’s
interests and objectives.
Main duties of the Board of Directors are:
a. To lead and manage the Company according
to the Company’s purposes and objectives;
b. To control, retain and manage the Company’s
assets for the Company’s best interests;
c. To create an internal control structure, to
guarantee the establishment of the Company’s
Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan
manajemen dan menindaklanjuti temuan Divisi
Audit Internal Perusahaan sesuai dengan
kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan
Komisaris;
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Direksi mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
kejadian, mengikat Perusahaan dengan pihak
lain dan pihak lain dengan Perusahaan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai
kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-
tindakan berikut di bawah ini, Direksi wajib
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Dewan Komisaris:
a. meminjamkan uang yang menyerupai atau
mengakibatkan timbulnya pinjaman uang
atas nama Perusahaan sampai jumlah yang
ditentukan RUPS (namun tidak termasuk
pengambilan uang dari kredit yang telah
dibuka) yang melebihi jumlah tertentu yang
dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh
Dewan Komisaris;
b. Mengikat Perusahaan sebagai penanggung /
penjamin;
c. membeli, atau dengan cara lain memperoleh
barang tidak bergerak, kecuali dalam
rangka melakukan kegiatan lain yang lazim
dilakukan oleh Perusahaan sepanjang tidak
bertentangan dengan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku, termasuk antara
lain tindakan dalam rangka restrukturisasi
atau penyelamatan kredit antara lain membeli
agunan, baik semua maupun sebagian,
melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal
debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada
Perusahaan, dengan ketentuan agunan yang
dibeli wajib dicairkan secepatnya;
Internal Audit at all management level and
to follow up on the Company’s Internal
Audit Division findings according to the
policies and directions given by the Board of
Commissioners.
2. Each member of the Board of Directors in good
faith and full responsibility must perform his/her
duties in compliance with the applicable laws and
regulations.
3. The Board of Directors is to represent the Company
in and outside the Court on all matters and in every
situation, to bind the Company with other party or
vice versa, and to execute every action, whether
related to the management or ownership, with
limitations on several actions below that require
written approval from the Board of Commissioners:
a. Lending money that give the impression or might
cause the Company to have the loans within the
maximum amount determined by the GMS (excluding
the withdrawal of funds from an open credit) but
exceeding the maximum amount determined by the
Board of Commissioners;
b. Binding the Company as the guarantor;
c. Purchasing, or otherwise acquiring, immovable
properties, except in order to implement what is
established in performing other activities commonly
conducted by the Company as long as not contrary
to the applicable laws and regulations, including
measures for restructuring and rescuing loans, such
as collateral purchase, either all or in part, through
auction or otherwise, in the event the debtor does
not fulfill its obligations to the Company, provided
that the collateral purchased must be disbursed as
soon as possible;
259258
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
d. mendirikan perusahaan baru, melakukan atau
melepaskan atau mengurangi penyertaan
modal atau menambah penyertaan modal,
kecuali:
I. penambahan penyertaan modal yang
berasal dari dividen saham perusahaan,
atau
II. penyertaan modal dalam rangka
penyelamatan kredit;
dengan tetap memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e. mengalihkan atau melepaskan hak tagih
Perusahaan yang telah dihapusbukukan, baik
untuk sebagian ataupun seluruhnya, yang
jumlahnya akan ditetapkan dari waktu ke
waktu oleh Dewan Komisaris;
f. menjual atau mengalihkan atau melepaskan
hak atau mengagunkan/menjaminkan,
kekayaan Perusahaan yang bernilai kurang
dari atau sama dengan 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah kekayaan bersih Perusahaan
yang tercantum dalam neraca Perusahaan,
baik dalam 1 (satu) transaksi maupun dalam
beberapa transaksi yang berdiri sendiri
ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1
(satu) tahun buku, dan
g. melakukan tindakan hukum atau transaksi
yang bersifat strategis dan dapat berdampak
signifikan terhadap kelangsungan usaha
Perusahaan, yang jenis tindakan hukum atau
transaksi tersebut dari waktu ke waktu akan
ditetapkan oleh Dewan Komisaris
Persetujuan Dewan Komisaris untuk tindakan-
tindakan Direksi tersebut dapat diberikan untuk
melakukan 1 (satu) tindakan atau lebih dari 1 (satu)
tindakan dan dari waktu ke waktu dapat ditinjau
kembali, segala sesuatu dengan tidak mengurangi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Untuk melakukan salah satu tindakan sebagai
berikut :
a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
d. Establish a new company and conducting or
releasing or reducing or increasing equity capital,
except:
I. increasing capital from the Company’s stock
dividends, or
II. equity participation in order to rescue the
credit;
by remaining compliant with the applicable laws
and regulations;
e. transferring or releasing the Company’s right
to collect amounts written off, either in part
or as a whole, in which the amount is to be
determined from time to time by the Board of
Commissioners;
f. selling or otherwise transferring or disposing of
any rights, mortgages, properly which is worth
less than or equal to 1/2 (one half) of the total
net assets of the Company, as listed on the
balance sheet of the Company, both in 1 (one)
transaction or in multiple transactions which
stand alone or are related to each other in 1
(one) year; and
g. taking legal action or transactions that are
strategic and may have a significant impact on
the Company’s business continuity, in which
the type of legal action or transaction is to be
determined from time to time by the Board of
Commissioners
The Board of Commissioners’ approval for the
actions performed by the Board of Directors can
be given for1(one) action or more and is subject
for review from time to time, by considering and in
compliance with the applicable laws and regulations.
4. To perform one of the following actions:
a. transferring or disposing of the rights of more
than 1/2 (half) of the total net assets of the
kekayaan bersih Perusahaan atau merupakan
seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik
dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang
berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun
buku; atau
b. menjadikan jaminan utang yang jumlahnya
lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
kekayaan bersih Perusahaan atau merupakan
seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik
dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa
transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang
berkaitan satu sama lain; atau
c. mengajukan permohonan kepada instansi yang
berwenang tentang kepailitan Perusahaan
atau permohonan agar Perusahaan diberikan
penundaan kewajiban pembayaran hutang;
Direksi wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu
Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh
(para) pemegang saham Perusahaan dan/atau kuasa
mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham
Perusahaan dengan hak suara yang sah yang telah
dikeluarkan Perusahaan dan usul yang diajukan
disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara
sah dalam rapat yang bersangkutan.
a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang
mewakili Perusahaan dalam hal atau transaksi
dimana anggota Direksi yang bersangkutan
mempunyai kepentingan yang bertentangan
dengan kepentingan Perusahaan;
b. Dalam hal tersebut dalam point 5.a diatas ini,
Perusahaan harus diwakili oleh anggota Direksi
lain (dengan tidak mengurangi ketentuan
dalam Anggaran Dasar Perusahaan).
c. Jika semua anggota Direksi mempunyai
kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan Perusahaan, maka dalam hal
atau transaksi tersebut Dewan Komisaris
Perusahaan berhak bertindak untuk dan atas
nama serta mewakili Perusahaan.
Company or the entire assets of the Company,
either in 1 (one) transaction or in multiple
transactions that stand alone or are related to
each other in 1 (one) financial year; or
b. providing collateral totaling more than 1/2 (half)
of the total net assets of the Company or the
entire assets of the Company, either in 1 (one)
transaction or in multiple transactions that
stand alone or are related to one another; or
c. applying for bankruptcy of the Company or
petition for suspension of debt payments;
The Board of Directors must obtain prior approval
from the General Meeting of Shareholders attended
by the shareholders of the Company and/or their
authorized persons with valid voting rights who
represent at least 3/4 (three quarters) of the total
shares of the Company. The approval must be given
with more than 3/4 (three quarters) of the total valid
votes cast in that meeting.
a. Any member of the Board of Directors is not
authorized to represent the Company in any
subject or transaction in which the certain
members of the Board of Directors have a
conflict of interests.
b. In the case of point 5.a, the Company shall be
represented by other member of the Board
of Directors (without violating the provisions
specified in the Articles of Association).
c. If all members of the Board of Directors have
conflicts of interests, then such subject or
transaction will be represented by the Board of
Commissioners to act for and on behalf of the
Company.
5. 5.
261260
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
a. Dengan tidak mengurangi ketentuan lain
dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Presiden
Direktur dan seorang anggota Direksi lain
berhak dan berwenang bertindak untuk dan
atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.
b. Jika Presiden Direktur karena sebab apapun
tidak atau belum diangkat atau berhalangan
atau tidak ada di tempat (mengenai hal tersebut
tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain),
maka seorang Direktur bersama-sama dengan
seorang anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang untuk bertindak untuk dan atas
nama Direksi serta mewakili Perusahaan.
c. Jika Presiden Direktur dan Direktur karena
sebab apapun tidak atau belum diangkat
atau berhalangan atau tidak ada di tempat
(mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan
kepada pihak lain), maka 2 (dua) orang Direktur
berhak dan berwenang untuk bertindak
untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perusahaan.
7. Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, untuk
perbuatan tertentu Direksi berhak mengangkat
seorang atau lebih sebagai kuasa dengan
wewenang dan syarat-syarat yang ditentukan oleh
Direksi dalam suatu surat kuasa khusus.
8. Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi
sebagaimana diuraikan dalam butir 1 diatas:
a. Direksi wajib, antara lain:
i. mengusahakan dan menjamin
terlaksananya usaha dan kegiatan
Perusahaan sesuai dengan tujuan
Perusahaan dan lapangan usahanya;
ii. menyiapkan rencana pengembangan
Perusahaan, rencana kerja dan anggaran
tahunan Perusahaan, termasuk rencana
lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan usaha dari Perusahaan
dan menyampaikannya kepada Dewan
Komisaris;
a. Without violating other provisions specified
in the Articles of Association, the President
Director and one other member of the Board of
Directors are entitled and authorized to act for
and on behalf of the Board of Directors and to
represent the Company.
b. If for any reason the President Director is not
appointed or has not been appointed yet or is
absent or not in the office (without the need to
explain to the other party), then one member
of the Board of Directors along with the other
members are entitled and authorized to act for
and on behalf of the Board of Directors and to
represent the Company.
c. If for any reason the President Director and
that one member of the Board of Directors are
not appointed or have not been appointed yet
or is absent or not in the office (without the
need to explain to the other party), then 2 (two)
members of the Board of Directors are entitled
and authorized to act for and on behalf of the
Board of Directors and to represent company.
7. Without reducing their responsibilities, for certain
cases the Board of Directors have a right to appoint
one or more people as the as the authorized
persons with authority and requirements specified
by the Board of Directors in a power of attorney.
8. In relation to the duties of the Board of Directors as
described in point 1:
a. The Board of Directors shall:
i. aim and ensure the running of the business
and activities of the Company according to
the Company’s objectives and industry;
ii. prepare the Company’s development plan,
work plan and annual budget, as well as
other plans related to the implementation
of the Company’s business and present
the plans to the Board of Commissioners;
6. 6. iii. mengadakan dan memelihara tata buku
dan administrasi Perusahaan sesuai
dengan kelaziman yang berlaku bagi
suatu perusahaan;
iv. menyusun sistem akuntansi berdasarkan
prinsip pengendalian internal, terutama
pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan,
penyimpanan dan pengawasan;
v. memberikan pertanggungjawaban dan
segala keterangan tentang keadaan dan
jalannya Perusahaan, berupa laporan
kegiatan Perusahaan, termasuk laporan
keuangan, baik dalam bentuk laporan
tahunan maupun dalam bentuk laporan
berkala lainnya, menurut cara dan waktu
yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan setiap kali diminta oleh
Dewan Komisaris ;
vi. menyiapkan susunan organisasi
Perusahaan lengkap dengan perincian
tugasnya;
vii. menjalankan kewajiban lainnya sesuai
dengan Anggaran Dasar Perusahaan
atau berdasarkan petunjuk Rapat Dewan
Komisaris atau RUPS;
b. Direksi berhak dan berwenang, antara lain,
sebagai berikut:
i. menetapkan kebijakan dalam memimpin
dan mengurus Perusahaan;
ii. mengatur ketentuan tentang
kepegawaian Perusahaan, termasuk
penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari
tua dan penghasilan lain bagi pegawai
Perusahaan, berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan/
atau keputusan RUPS ( jika ada);
iii. mengangkat dan memberhentikan
pegawai Perusahaan berdasarkan
peraturan kepegawaian Perusahaan;
iv. mengatur penyerahan kekuasaan Direksi
untuk mewakili Perusahaan di dalam dan
di luar Pengadilan kepada seorang atau
iii. organize and maintain the Company’s
bookkeeping and administration
according to the applicable standards for
a company;
iv. establish an accounting system that is
supported by the principle of internal
control, particularly the separation of
supervision, record, retention and control
functions;
v. provide accountability and all the
information about the condition and the
running of the Company in the form of
the Company activity reports, including
financial statements, either as annual
report and other periodic reports, in
the manner and time specified in the
Company’s Articles of Association, at
any time requested by the Board of
Commissioners;
vi. prepare the Company’s organizational
structure with details of the duties;
vii. perform other obligations according to
the Company’s Articles of Association or
guideline of the Board of Commissioners
or GMS;
b. The Board of Directors has the rights and
authorities, including to:
i. establish policies in directing and
managing the Company;
ii. set regulations for Company’s
employment, including remuneration,
pension or retirement benefits as well
as other income for the Company’s
employees, according to the applicable
laws and regulation and/or the result of
GMS (if any);
iii. appoint and terminate the Company’s
employees according to the Company’s
employment regulations;
iv. arrange the transfer of the Board of
Director’s power in representing the
Company’s in and outside the Court to
263262
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
beberapa orang pegawai Perusahaan,
baik sendiri maupun bersama-sama orang
atau badan lain;
v. menjalankan tindakan lainnya, baik
mengenai pengurusan maupun mengenai
pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang
diatur lebih lanjut oleh Dewan Komisaris
dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
9. Kewajiban-kewajiban Direksi lainnya adalah
sebagai berikut:
a. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam
setiap kegiatan usaha Perusahaan pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
Perusahaan.
b. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari Divisi Audit Internal Perusahaan, Auditor
Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
c. Membentuk Divisi Audit Internal, Satuan Kerja
Manajemen Risiko dan serta Satuan Kerja
Kepatuhan.
d. Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan yang
memuat juga Anggaran Tahunan Perusahaan
kepada Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum
dimulainya tahun buku yang akan datang,
dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku di
bidang Pasar Modal.
e. Menyerahkan Laporan Keuangan Perusahaan
kepada Akuntan Publik untuk diperiksa.
f. Mengungkapkan kepada pegawai Kebijakan
Perusahaan yang bersifat strategis di bidang
kepegawaian, antara lain berbagai kebijakan
kepegawaian dalam berbagai Surat Keputusan
dan Edaran yang dapat diakses seluruh
karyawan serta melalui buku Peraturan
one or several members of the Board of
Directors or to one or several Company’s
employees, either alone or together with
other person or entity;
v. execute other decisions, either related
to management or ownership of the
Company, according to the provisions
stipulated further by the Board of
Commissioners in compliance with the
applicable laws and regulations.
9. Other liabilities of the Board of Directors are as
follows:
a. Implementing the principles of GCG in all
the Company’s business activities at all
organizational levels.
b. Following up on audit findings and
recommendations from the Company’s Internal
Audit Division, the External Auditor, as well as
results from the oversight of Bank Indonesia
and/or from other authorities.
c. Establishing Internal Audit Division, Risk
Management Unit and Compliance Unit.
d. Presenting the Annual Work Plan which also
includes the Company’s Annual Budget to the
Board of Commissioners for their approval,
prior to the starting of the year, in compliance
with the applicable laws and regulations in the
capital market.
e. Submitting the Company’s financial statements
to the Public Accountant for audit.
f. Disclosing the Company’s strategic
employment policies, including through various
Decrees and Notices which are accessible by
all employees, Company Regulations Book,
and Company website, as well as disclosing
various policies on Recruitment System,
Perusahaan website Perusahaan, kebijakan
mengenai Sistem Recruitment, Sistem Promosi,
Sistem Remunerasi. Pengungkapan tersebut
harus dilakukan melalui sarana yang diketahui
atau diakses dengan mudah oleh Karyawan.
g. Menyediakan data dan informasi yang akurat,
relevan dan tepat waktu kepada Dewan
Komisaris.
h. Mengangkat anggota Komite-Komite
Penunjang Dewan Komisaris berdasarkan
keputusan rapat Dewan Komisaris
i. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau
RUPS Lainnya/Luar Biasa sesuai kebutuhan
Perusahaan dan sesuai ketentuan yang
berlaku.
j. Menyampaikan pertanggungjawaban atas
pengurusan Perusahaan selama 1 (satu) tahun
kepada RUPS selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup.
k. Menyampaikan laporan dan keterbukaan
informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan,
Bursa Efek Indonesia, dan instansi berwenang
lainnya sesuai peraturan perundang-
undangan.
l. Mengadakan dan menyimpan Daftar
Pemegang Saham, Risalah RUPS, Risalah
Rapat Direksi, Laporan Tahunan, dokumen
keuangan Perusahaan, dokumen Perusahaan
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku dan
disimpan ditempat kedudukan Perusahaan
serta menjalankan kewajiban-kewajiban
lainnya sesuai petunjuk Rapat Dewan
Komisaris atau RUPS.
10. Apabila dipandang perlu, Direksi dapat membentuk
Komite Penunjang Direksi/Eksekutif untuk
membantu Direksi dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya.
11. Direksi wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib
Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota
Direksi.
Promotion System and Remuneration System.
Such disclosure must be made by means
or medias known or easily accessible by all
employees.
g. Providing data and information that are
accurate, relevant and timely to the Board of
Commissioners.
h. Appointing members of Supporting Committees
of the Board of Commissioners based on the
Board of Commissioners meeting.
i. Organizing the Annual General Meeting
of Shareholders and/or Other General/
Extraordinary Meeting according to the needs
of the Company and according to applicable
regulations.
j. Providing accountability report for the
management of the Company after1 (one) year
to the AGM not later than 6 (six) months after
the Company’s financial year ended.
k. Submitting reports and making public
disclosure to the Financial Services Authority,
the Indonesia Stock Exchange and other
regulatory agencies in compliance with laws
and regulations.
l. Creating and keeping the Shareholder
Register, Minutes of GMS, Minutes of the
Board of Directors Meeting, the Annual Report,
the Company’s financial documents and other
Company documents according to applicable
regulations and keep them in the Company’s
head office and executing other liabilities
according to the Board of Commissioners
meeting or the GMS.
10. If deemed necessary, the Board of Directors may
establish Supporting Committee(s) to the Board of
Directors/Executive Directors to assist in carrying
out their duties and liabilities.
11. The Board of Directors shall have a Charter binding
every member of the Board of Directors.
265264
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
12. Dalam melaksanakan kewajiban, tugas,
tanggung jawab danwewenangnya, Direksi wajib
memperhatikan Anggaran Dasar Perusahaan serta
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komposisi Direksi
Komposisi dan kriteria Direksi adalah sebagai berikut:
1. Jumlah anggota Direksi paling kurang 2 (dua)
orang.
2. Seluruh anggota Direksi wajib berdomilisi di
Indonesia.
3. Direksi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur.
4. Presiden Direktur wajib berasal dari pihak
yang independen terhadap pemegang saham
pengendali.
5. Setiap anggota Direksi harus memenuhi persyaratan
telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
(Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test).
Masa Jabatan Direksi
Masa jabatan keanggotaan pada Direksi diatur sebagai
berikut:
1. Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk
jangka waktu yang dimulai sejak tanggal yang
ditetapkan dalam RUPS yang mengangkat anggota
Direksi tersebut (dengan ketentuan apabila pada
saat diangkat oleh RUPS, anggota Direksi tersebut
belum lulus Fit and Proper Test, maka masa jabatan
anggota Direksi tersebut efektif sejak anggota
Direksi tersebut lulus Fit and Proper Test) sampai
dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-3
(ketiga) yang diselenggarakan setelah RUPS yang
mengangkat anggota Direksi yang bersangkutan.
2. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah
berakhir dapat diangkat kembali.
3. RUPS dapat memberhentikan seorang anggota
Direksi pada setiap waktu sebelum masa jabatannya
berakhir.
12. In carrying out its liabilities, duties, responsibilities
and exercising its authorities, the Board of Directors
shall observe the Company’s Articles of Association
and the Company’s Board of Directors Charter as
well as the applicable laws and regulations.
Composition of the Board of Directors
Composition and criteria of establishment of the Board
of Directors:
1. The Board of Directors must have minimum 2 (two)
members.
2. All members of the Board of Directors must reside
in Indonesia.
3. The Board is led by a President Director.
4. The President Director must be independent
and has no relationship with the controlling
shareholders.
5. Each member of the Board of Directors has to pass
the Fit and Proper Testaccording to the Financial
Service Authority regulation onFit and Proper Test.
Term of Office of the Board of Directors
The Term of Office of the Board of Directors is as follows:
1. Any member of the Board of Directors is appointed
by GMS for a specified period starting from the
stated date of GMS that appointed the member
(provided that if at the time of appointment during
GMS, the member of the Board of Directors has not
yet passed the Fit and Proper Test, then the term of
office of that member will be effective once he/she
passes the Fit and Proper Test) until the closing of
the 3rd AGMS held after the first GMS that appointed
the specified member of the Board of Directors.
2. The member of the Board of Directors with expiring
term of office can be re-elected.
3. GMS has the authority to terminate any member of
the Board of Directors at any time before the end of
his/her term of office.
4. The term of office of a member of the Board of
4. Jabatan anggota Direksi dengan sendirinya
berakhir, jika yang bersangkutan:
a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan;
b. Meninggal dunia;
c. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;
d. Dinyatakan pailit atau dinyatakan berada di
bawah pengampuan berdasarkan keputusan
Pengadilan;
e. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang berlaku.
Tata cara pengangkatan, penggantian,
pemberhentian, pengubahan atau pengunduran
diri anggota Direksi Perusahaan sebagaimana
diungkapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Rangkap Jabatan
1. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau
Pejabat Eksekutif pada Perusahaan, perusahaan
dan/atau lembaga lain.
2. Yang tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana
dimaksud pada paragraf di atas apabila Direksi
yang bertanggung jawab terhadap pengawasan
atas penyertaan pada perusahaan yang terafiliasi
dengan BCA dan BCA Finance.
Pembagian Bidang Tugas
Pembagian tugas dan wewenang di antara anggota
Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut
oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris,
dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan
wewenang anggota Direksi dan/atau tidak melimpahkan
wewenang tersebut kepada Dewan Komisaris, maka
pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi
tersebut akan ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Directors will end because of:
a. Personal resignation according to the
regulations in the Company’s Articles of
Association;
b. Death;
c. Terminated according to GMS decision;
d. Declared bankrupt or put under guardianship
according to court order;
e. No longer meets the requirements of the
applicable regulations
Procedures for appointment, replacement,
termination, change or resignation of the members
of the Company’s Board of Directors as stated in the
Company’s Articles of Association.
Multiple Roles
1. The members of the Board of Directors cannot
have multiple roles as members of the Board of
Commissioners, the Board of Directors or Executive
Members of the Company as well as in other
companies and institutions.
2. The above-mentioned multiple roles requirement
is not applicable if the member is responsible of
oversight of participation in the companies affiliated
with BCA and BCA Finance.
Distribution of Duties
Distribution of duties and responsibilities among the
members of the Board of Directors is determined by the
GMS and the authorities to determine may be transferred
by the GMS to the Board of Commissioners. If GMS does
not determine the distribution of duties and authorities
of the Board of Directors and/or does not transfer the
authority to the Board of Commissioners, the distribution
of duties and authorities of members the Board of
Directors will be determined according to the Board
of Directors Decree per the Board of Commissioners’
approval.
267266
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Presiden Direktur
Presiden Direktur bertanggung jawab memimpin
(mengoordinasi anggota) Direksi dalam menjalankan
kepengurusan BCA Finance sesuai aspirasi pemegang
saham dan berpegang teguh pada prinsip prudent dan
pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang sehat.
KKB & Corporate Marketing Director
Direktur ini bertanggung jawab membawahi KKB,
Corporate Marketing & Kredit dan Kredit Settlement.
Corporate Planning, Leasing, People & Finance Director
Direktur ini membawahi bidang Finance & Accounting,
HR & Service serta Corporate Risk Planning & Secretary
dan Leasing & Special Financing.
IT, Business Process & Operation Director
Direktur ini membawahi bidang IT, business process dan
operasional di tingkat nasional.
Compliance Director
Direktur ini membawahi bidang Departemen legal dan
kepatuhan, Manajemen Risiko dan Departemen General
Service di tingkat nasional.
Dalam hal seorang anggota Direksi atau lebih
berhalangan sementara waktu untuk melaksanakan
tugas kewajiban sesuai bidangnya, maka akan
dilaksanakan oleh anggota Direksi lainnya (Direktur
Pengganti). Susunan dan formasi Direktur Pengganti
ditetapkan dengan keputusan Direksi.
Direktur Pengganti di samping menjalankan tugas dan
kewajiban anggota Direksi yang berhalangan juga tetap
menjalankan tugas dan kewajiban dari bidang tugasnya
(merangkap tugas pekerjaan).
Presiden Director
Presiden Director is responsible for leading (coordinating)
the members of the Board of Directors in carrying out
the management of BCA Finance in accordance with
the aspirations of the shareholders and in upholding the
principle of prudence and sound management of the
Company.
KKB & Corporate Marketing Director
The Director is responsible for overseeing KKB,
Corporate Marketing & Kredit dan Kredit Settlement.
Corporate Planning, Leasing, People & Finance Director
The Director is responsible for overseeing Finance &
Accounting, HR & Service serta Corporate Risk Planning
& Secretary dan Leasing & Special Financing.
IT, Business Process & Operation Director
The Director is responsible for overseeing IT, business
process and operational in national level.
Compliance Director
The Director is responsible for overseeing Legal and
Compliance Department, Risk Management and General
Service Department in national level.
In the event that one or more member(s) of the Board
of Directors are temporarily unable to carry out duties
according to his/her expertise, the duties will be
carried out by other members of the Board of Directors
(Substitute Director). The Organizational Structure
change caused by the Substitute Director will be subject
of the Board of Directors’ decision.
In addition to performing the duties and liabilities of
the unavailable member of the Board of Directors, the
Substitute Director also continues performing his/her
own duties and liabilities (multiple roles).
Keputusan Direksi
Direksi dapat mengambil keputusan sesuai dengan
Anggaran Dasar Perusahaan dan/atau Pedoman
dan Tata Tertib Kerja Direksi. Direksi dapat mengatur
mengenai kewenangan memutus sesuai dengan bidang
tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi dalam suatu Keputusan Direksi.
Aspek Transparansi Direksi
Untuk memenuhi aspek transparansi, anggota Direksi
wajib:
1. Mengungkapkan adanya hubungan keuangan
dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau
Pemegang Saham Pengendali Perusahaan.
2. Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya
yang diterima anggota Direksi.
Larangan Bagi Direksi
Hal-hal yang dilarang dilakukan anggota Direksi adalah:
1. Memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang
dapat merugikan atau mengurangi keuntungan
Perusahaan.
2. Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi
dari Perusahaan, selain remunerasi dan fasilitas
lainnya yang ditetapkan berdasarkan keputusan
RUPS.
3. Menjadi anggota Komite Audit dan/atau Komite
Pemantau Risiko.
4. Menggunakan penasihat perorangan dan/atau
jasa profesional sebagai konsultan kecuali apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. proyek bersifat khusus;
b. didasari oleh kontrak yang jelas, yang
sekurang-kurangnya mencakup lingkup kerja,
tanggung jawab dan jangka waktu pekerjaan
serta biaya;
c. konsultan adalah pihak independen dan
memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek
yang bersifat khusus, sebagaimana dimaksud
pada huruf a diatas.
Decree of the Board of Directors
The Board of Directors may make decisions that are in line
withthe provision specified in the Articles of Association
and/or the Board of Directors Charter. The Board of
Directors may also regulate the authority to make
decisionsaccording to the duties and responsibilities of
each member of the Board of Directors in a Decree of
the Board of Directors.
Transparency of the Board of Directors
To meet the transparency aspect, the Board of Directors
shall:
1. Reveal the existence of financial and family
relationships with members of the Board of
Commissioners, other members of the Board of
Directors and/or Controlling Shareholders of the
Company.
2. Reveal the remuneration package and other
facilities that are received by the Board of Directors.
Prohibitions for the Board of Directors
Prohibitions for members of the Board of Directors are:
1. Utilizing the Company for personal, family, and/ or
other parties benefits that may harm or reduce the
profits of the Company.
2. Taking and/or receiving personal benefits from the
Company, in addition to the remuneration package
and other facilities determined by GMS.
3. Becoming a member of the Audit Committee and/or
the Risk Oversight Committee.
4. Using personal advisor and/or professional service
as a consultant unless meeting the following
requirements:
a. a special project;
b. the contract clearly states, including at least the
scope of work, responsibilities, work durations
and costs;
c. the consultant is independent and qualified
to work on specific projects as mentioned in
point;
269268
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
5. Mewakili Perusahaan apabila:
a. terjadi perkara di pengadilan antara
Perusahaan dengan anggota Direksi yang
bersangkutan; atau
b. anggota Direksi yang bersangkutan
mempunyai benturan kepentingan dengan
Perusahaan.
6. Memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang
mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi
Direksi. Yang dimaksud dengan pemberian kuasa
umum adalah pemberian kuasa kepada satu
orang karyawan atau lebih atau orang lain yang
mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan
tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa
batasan ruang lingkup dan waktu.
7. Mayoritas anggota Direksi dilarang saling memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan
anggota Dewan Komisaris.
Pelaporan Internal
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses
pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas
proses pengawasan oleh Dewan Komisaris, Perusahaan
wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan
Pelaporan Internal yang didukung oleh Sistem Informasi
Manajemen yang memadai. Pelaporan internal ini juga
merupakan indikator kinerja dalam mengukur kinerja
Dewan Direksi.
Laporan ditujukan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu:
1. Laporan Direksi kepada Dewan Komisaris
2. Laporan Manajemen kepada Direksi
Laporan tersebut ada yang bersifat rutin dan insidentil
secara tepat waktu.
Laporan-laporan yang diberikan Direksi kepada Dewan
Komisaris antara lain:
5. Representing the Company if:
a. there is court case between the Company and
a certain member of the Board of Directors; or
b. that certain member of the Board of Directors
has a conflict of interest.
6. Transferring certain common authorities to other
party resulting in transfer of duties and functions
of the Board of Directors. Transferring common
authorities means that the Board of Directors
transfers the authorities to one or more employees
or other persons resulting in the transfer of its whole
duties, authorities and responsibilities without
limitation on the scope of work and time.
7. Majority members of the Board of Directors are
prohibited from having family ties up to the second
degree with fellow member of the Board of Directors
and/or the member of the Board of Commissioners.
Internal Reporting
In order to improve the quality of decision making by
the Board of Directors and the quality of supervision
process by the Board of Commissioners, the Company
shall ensure the availability and adequacy of Internal
Reporting supported by adequate Information
Management system. Internal reporting is also an
indicator of performance in assessing the performance
of the Board of Directors.
The reports submitted to the concerned parties, namely:
1. The Board of Directors’ Reports to the Board of
Commissioners
2. The Management Report to the Board of Directors
Reports are submitted regularly or irregularly in a timely
manner.
The reports submitted by the Board of Directors to the
Board of Commissioners include:
1. Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(RKAT)
a. Pelaksanaan RKAT dilaporkan secara berkala
oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dalam
bentuk berupa laporan keuangan setiap bulan
dan laporan pelaksanaan RKAT triwulanan.
b. Laporan tahunan dan pelaksanaan RKAT
dilaporkan bersama-sama dengan laporan
pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan
pengurusan Perusahaan untuk jangka waktu 1
(satu) tahun pada RUPS.
c. Pertanggungjawaban tersebut akan
merupakan pertanggungjawaban bersama
dari pengurus Perusahaan (Direksi dan Dewan
Komisaris) sehingga sebelum disampaikan
kepada RUPS, harus dimusyawarahkan
terlebih dahulu dengan Dewan Komisaris untuk
mendapatkan suatu pertanggungjawaban
yang bulat.
d. Laporan keuangan yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris setiap bulan,
terdiri dari laporan neraca dan laba rugi yang
disertai penjelasan-penjelasan seperlunya
untuk tiap pos anggaran.
e. Laporan pelaksanaan RKAT triwulanan yang
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris terdiri dari:
• LaporanKeuangan
• LaporanRealisasiAnggaranTahunan
f. Laporan keuangan yang akan disampaikan
oleh Direksi kepada RUPS harus sudah
mendapat penilaian dari akuntan publik
terdaftar.
2. Laporan Pemantauan Kepatuhan (LPK)
LPK harus selalu dilaporkan secara berkala kepada
Direksi dalam bentuk laporan hasil pelaksanaan
kepatuhan setiap bulan. Bila terdapat pelanggaran
pada Kepatuhan tersebut, pelanggaran tersebut
segera dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Hal
tersebut dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan
tugas pengawasan Dewan Komisaris terhadap
pelaksanaan kepatuhan Perusahaan.
1. Annual Work Budget and Plan (AWBP)
a. AWBP execution is always reported periodically
by the Board of Directors to the Board of
Commissioners in the form of a monthly
financial statement and quarterly WBP report.
b. Annual report and AWBP implementation
report are submitted together with the Board
of Directors’ accountability report for the
management of the Company during a period
of 1 (one) year at the AGM.
c. The accountability report reflects a joint
accountability of the Company’s management
boards (Board of Directors and Board of
Commissioners), therefore to be discussed
with the Board of Commissioners to get a full
accountability before submitted to the AGM.
d. The financial statements presented each
month by the Board of Directors to the Board
of Commissioners are including balance
sheets and income statements accompanied
by necessary details on each budget item.
e. Quarterly RKAT implementation reports
submitted by the Board of Directors to the
Board of Commissioners consist of:
• FinancialStatements
• AnnualBudgetRealizationReports
f. The financial statements to be submitted by
the Board of Directors to the GMS must already
receive assessment from the Registered Public
Accountant.
2. Compliance Monitoring Reports (“LPK”)
LPK must be reported periodically to the Board
of Directors in the form of monthly compliance
performance reports. If there is a violation of
compliance, the violation is reported to the Board
of Commissioners immediately. This is done as of
a part of the implementation of the oversight duty
of the Board of Commissioners on the Company’s
compliance.
271270
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Laporan Manajemen kepada Direksi, yaitu:
1. Laporan yang dilaporkan secara rutin oleh masing-
masing Unit Kerja kepada anggota Direksi terkait.
2. Laporan yang disampaikan tersebut meliputi
laporan rencana, pelaksanaan, dan hasil evaluasi
kegiatan Perusahaan dan unit kerja.
3. Laporan lainnya yang berkaitan dengan proses
persetujuan Direksi.
4. Laporan-laporan yang secara khusus disusun atas
permintaan Direksi.
Program Pengembangan Kompetensi Direksi
Guna memenuhi Syarat Berkelanjutan, pada tahun 2016
anggota Direksi telah melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
Management reports to the Board, namely:
1. Regular reports by each Work Unit to the related
members of the Board of Directors.
2. Those reports include Plan, Implementation, and
Evaluation Results of the Company’s and work units’
activities.
3. Other reports related to the approval process by the
Board of Directors.
4. Reports specifically prepared at the request of the
Board of Directors.
Competency Development Program of Board of Directors
To meet the Sustainable Terms, in 2016 members of
the Board of Directors have conducted the following
activities:
NamaName
JabatanTitle
Nama KegiatanName of Activities
Roni Haslim
Petrus S. Karim
Presiden Direktur
President Director
Direktur
Director
Sebagai Peserta dalam Seminar Nasional “Welcoming The New Era of
Multifinance Industry”. Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang
Saham Pengendali, Dewan Pengawas Syariah (DPS) & Tenaga Kerja
Asing yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 18 Maret 2016.
As participant of National Seminar “Welcoming The New Era of
Mutifinance Industry”. Seminar for Directors, Commissioner, Controlling
Shareholder, Shari Commissioner and Foreign Employee committed by
APPI on March 18th 2016.
Sebagai Peserta dalam Seminar Internasional “Indonesia Multifinance
Review”. Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang Saham
Pengendali, yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 28 Oktober
2016.
As participant of International Seminar “Indonesia Multifinance Review”.
Seminar for Directors, Commissioner & Controlling Shareholder
committed by APPI on October 28th 2016
Sebagai Peserta dalam Seminar Nasional “Welcoming The New Era of
Multifinance Industry”. Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang
Saham Pengendali, Dewan Pengawas Syariah (DPS) & Tenaga Kerja
Asing yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 18 Maret 2016.
As participant of National Seminar “Welcoming The New Era of
Mutifinance Industry”. Seminar for Directors, Commissioner, Controlling
Shareholder, Shari Commissioner and Foreign Employee committed by
APPI on March 18th 2016.
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Sebagai Peserta dalam Seminar Nasional “Welcoming The New Era of
Multifinance Industry”. Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang
Saham Pengendali, Dewan Pengawas Syariah (DPS) & Tenaga Kerja
Asing yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 18 Maret 2016.
As participant of National Seminar “Welcoming The New Era of
Mutifinance Industry”. Seminar for Directors, Commissioner, Controlling
Shareholder, Shari Commissioner and Foreign Employee committed by
APPI on March 18th 2016.
Sebagai Peserta dalam Pelatihan Perpajakan “Tax Amnesty” yang
diadakan oleh Lembaga Manajemen FORMASI pada tanggal 25 & 26
Juli 2016.
As participant of “Tax Amnesty” training committed by Management
Institution FORMASI on July 25th & 26th 2016.
Sebagai Peserta dalam Seminar Nasional “Welcoming The New Era of
Multifinance Industry”. Seminar untuk Direktur, Komisaris, Pemegang
Saham Pengendali, Dewan Pengawas Syariah (DPS) & Tenaga Kerja
Asing yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal 18 Maret 2016.
As participant of National Seminar “Welcoming The New Era of
Mutifinance Industry”. Seminar for Directors, Commissioner, Controlling
Shareholder, Shari Commissioner and Foreign Employee committed by
APPI on March 18th 2016.
Baru diangkat menjadi Direksi sesuai dengan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa pada tanggal 14 September 2016.
Recently appointed as Director based on Extraordinary General Meeting
Shareholders on September 14th 2016.
Rapat Direksi
Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu atau
apabila dipandang perlu oleh seorang Direksi atau
atas permintaan tertulis dari seorang anggota Dewan
Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau
lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili
1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara.
Keputusan Rapat Dewan Direksi diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil dengan pemungutan suara
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.
Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang,
Meetings of the Board of Directors
Board of Directors’ meeting can be convened at any time
or when deemed necessary by the Board of Directors
or upon a written request from a member of the Board
of Commissioners or upon written request from one or
more shareholders who together represent 1/10 (one
tenth) or more of the total shares with voting rights.
Decisions taken during Meeting of the Board of
Directors are based on consensus. If there is no
consensus, decision making is made through voting with
approvals from more than ½ (half) of the total members
of the Board of Directors present or represented at the
meeting. When there is an even number of approvals
and disapprovals,
273272
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketua Rapat yang akan menentukan. Sejalan dengan
ketentuan yang mengatur Rapat Direksi juga berlaku
bagi Rapat Dewan Komisaris. Di samping Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Direksi juga dilakukan Rapat
Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi secara
periodik.
Sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan Rapat Direksi
sebanyak 13 (tiga belas) kali dengan tingkat kehadiran
88%. Tingginya tingkat kehadiran menunjukkan
komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Direksi
dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
Jumlah kehadiran para Direksi Perusahaan selama
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Pedoman dan Tata Tertib Direksi
Sama halnya dengan Dewan Komisaris, Pedoman Kerja
Direksi diatur pula di dalam kebijakan dan Tata Tertib
Direksi (Board Manual). Board Manual merupakan
suatu petunjuk penatalaksanaan pekerjaan Direksi
yang menjelaskan tahapan aktivitas secara sistematis,
terstruktur dan mudah dipahami serta dapat dilakukan
dengan konsisten, sehingga dengan sendirinya Board
Manual ini dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam
melaksanakan tugasnya masing-masing untuk mencapai
General Meetings will make a decision. Provisions
governing the Board of Directors Meetings also govern
for the Board of Commissioners Meetings. In addition to
the Board of Commissioners Meetings and the Board of
Directors Meetings, there is also regular meeting involve
both Board of Commissioners and Board of Directors.
Throughout 2016 have were 13 (thirteen) Board of
Directors Meetings with 88% attendance rate. This high
rate indicates the high level of commitment from all
members of the Board of Directors in carrying out their
own work functions.
The attendance list of the Director’s meetings
throughout 2016 are as follows:
Guidelines and Procedures for Board of Directors
As is for the Board of Commissioners, the work guidelines
for the Board of Directors are regulated in the Board
Manual. The Board Manual provides a guideline for the
work procedures of the Board of Directors, detailing the
stages of activities in a systematic, structured and easily
understandable manner so as to be able to be executed
with consistency, and automatically the Board Manual
will be used as the reference for the Board of Directors
in carrying out their duties in order to achieve the Vision
NamaName
JabatanPosition
Jumlah RapatNumber of
Meetings
Jumlah KehadiranNumber of
Parcipation
KehadiranAttendance
Alasan KetidakhadiranReasons of
Absence
13
13
13
13
5
100%
69%
100%
92%
80%
13
9
13
12
4
.
Cuti / On Leave
.
Cuti / On Leave
Cuti / On Leave
Roni Haslim
Petrus Santoso
Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo
Presiden Direktur
President Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Direktur
Director
Visi dan Misi Perusahaan sebagaimana tertuang dalam
kebijakan strategis Perusahaan.
Board Manual bagi Direksi merupakan uraian tentang
tugas dan kewajiban, hak dan wewenang, fungsi,
persyaratan, keanggotaan, masa jabatan, etika jabatan,
serta rapat Direksi yang disusun berdasarkan prinsip-
prinsip hukum korporasi, ketentuan sesuai Anggaran
Dasar BCA Finance maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi
yang sehat dengan memperhatikan arahan dari
Pemegang Saham maupun praktik-praktik terbaik (best
practices) dalam penerapan GCG.
Penyusunan Board Manual ini ditujukan untuk memberi
batasan/arahan serta untuk menjelaskan hubungan
Direksi dalam melaksanakan tugasnya agar tercipta
pengelolaan perusahaan yang secara profesional,
transparan dan efisien. Board Manual ini telah disahkan
di dalam Surat Keputusan Direksi No. 050 / SK/ DIR/
2012.
Pedoman ini diterbitkan sejak bulan Mei tahun 2012,
yang memuat tentang: Komposisi anggota;
• Rangkapjabatan;
• Tugas,tanggungjawab,danwewenang;
• Hal-halyangdilarang;
• Etikakerja;
• Waktukerja;dan
• RapatDewanDireksi.
Kebijakan Sukses Direksi
Prosedur Pengangkatan
Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), yang pengangkatannya dilakukan untuk
periode tertentu dan dapat diangkat kembali, dimana
dalam keputusan dimaksud RUPS juga menetapkan
saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian, dan
pemberhentian tersebut. Jika RUPS tidak menetapkan
saat mulai berlakunya pengangkatan, penggantian, dan
pemberhentian anggota Direksi, maka pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi
tersebut mulai berlaku sejak ditutupnya RUPS.
and Mission of the Company as stipulated in the Bank’s
strategic policy.
The Board Manual for the Board of Directors details the
duties and obligations, rights and authority, functions,
requirements, membership, term of office, work ethics,
and the meetings of the Board of Directors, all of which
are prepared based on the principles of corporate laws,
in line with Bank BNP’s Articles of Association as well
as the prevailing regulations and the principles of a
sound corporation, by taking into account the directive
from the Shareholders and the best practices in GCG
implementation.
The preparation of the Board Manual is intended to
provide boundaries/directives as well as to explain the
working relationship of the Board of Directors in carrying
out its duties so as to foster a professional, transparent,
and efficient management of the Company. The Board
Manual has been ratified by the Directors’ Decree No.
050 / SK/ DIR/ 2012.
The guidelinehas been published since May 2012 and
specifies:
• Compositionofmembers;
• Multiple roles; duties, responsibilities and
authorities;
• Prohibitions;
• Workethics;
• Workschedule;and
• ThemeetingoftheBoardofDirectors.
Succession Policy of Directors
Appointment Procedure
Members of the Board of Directors shall be appointed by
a General Meeting of Shareholders (GMS), for a certain
term of office and may be reappointed, which in such
resolution the GMS will also determine the effective
date of appointment, replacement, and dismissal. If a
GMS does not specify the effective date of appointment,
replacement, and dismissal of a member of the Board of
Directors, then the effective date of such appointment,
replacement, and dismissal of such member of the
Board of Directors shall commence on the closing of the
GMS appointing him/her.
275274
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik pasal 21
Guna memenuhi persyaratan integritas, calon anggota
Direksi harus memiliki:
• Akhlak,moraldanintegritasyangbaik;
• Cakapmelakukanperbuatanhukum;
• Komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
• Pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik.
Untuk pemenuhan reputasi keuangan dan tata kelola
perusahaan, calon anggota Direksi harus memenuhi
persyaratan berikut ini:
• tidakpernahdinyatakanpailit;
• tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
• tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau
yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
• tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
a. pernah tidak menyelenggarakan RUPS
tahunan;
b. pertanggungjawabannya sebagai anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah
tidak memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
c. pernah menyebabkan perusahaan yang
memperoleh izin, persetujuan, atau
pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak
memenuhi kewajiban menyampaikan laporan
tahunan dan/atau laporan keuangan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
Regulation of the Financial Services Authority No. 33/
POJK.04/ 2014 of the Board of Directors and Board of
Commissioners of Public Company Article 21
In order to meet the requirements of integrity, a candidate
member of the Board of Directors should:
• Beofsoundmoralcharacterandintegrity;
• Legallycompetent;
• Becommittedtocomplyingwiththeapplicablelaws
and regulations;
• Be knowledgeable and/or expert in the required
field of Public Company.
In order to fulfill the financial and good governance
reputation requirement, candidate members of the
Board of Directors must fulfill the following conditions:
• Notbeonthelistofrecalcitrantdebtors;
• Never have been declared bankrupt nor served
as member of a board of directors or board of
commissioners that was found guilty of causing the
bankruptcy;
• Never been sentenced for a criminal offense that
is detrimental to the country’s financial and / or
related to the financial sector; and
• NeverbecomeamemberoftheBoardofDirectors
and / or members of the Board of Commissioners
that during his tenure:
a. had not held the Annual Meeting;
b. his responsibility as members of the Board
of Directors and/or members of the Board of
Commissioners was once have not accepted
by the GMS or ever not giving his responsibility
as members of the Board of Directors and/or
members of the Board of Commissioners to
the GMS; and
c. has caused the company which obtaining
permits, approval, or registration from the
Financial Services Authority does not fulfill
the obligation to submit annual reports and/
or financial reports to the Financial Services
Authority.
Independensi Direksi
Independensi Direksi BCA Finance dapat dilihat dari
tidak terdapat perangkapan jabatan dan kepemilikan
saham yang tidak sesuai peraturan, tidak terdapat
hubungan keluarga, baik antara anggota Direksi maupun
antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris
dan pemegang saham pengendali. Seluruh anggota
Direksi BCA Finance tidak memiliki rangkap jabatan
sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada
perusahaan dan atau lembaga lain.
Board of Directors’ Independence
The independence of the Board of Directors of BCA
Finance is rejected by the fact that its members have
no concurrent position and share ownership that is not
in accordance with the regulations, no family relations
either with other members of the Board of Directors
or with the members of the Board of Commissioners
and with the controlling shareholders. All members
of the Board of Directors of BCA Finance do not have
concurrent position as a Commissioner, Director or
Executive Officer in other company or institution.
277276
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pemegang Saham Utama & Entitas AsosiasiMajor Shareholders & Associates
Anthony Salim
MasyarakatFarindo Investment (Mauritius) Ltd
Qualitate Qua (QQ) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono *
1.76% 51.09%
100%
99.58%
0.42%
0.01% 99.99%
25%
45% 75%
25%
47.15%
PT Bank Central Asia TBK
BCA Finance limited
PT Bank BCA Syariah
PT Sentral Santosa Finance
PT Asuransi Umum BCA
PT BCA Finance
Keterangan :
*Dalam proses pencatatan di Otoritas Jasa Keuangan.
Pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan
adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang
Hartono.
**Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat,
sebesar 3,19% dimiliki oleh pihak terafiliasi dengan
Ultimate Shareholders BCA; sebesar 0,02% dimiliki oleh
Sdr. Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki
oleh Sdr. Bambang Hartono.
Note :
* In the registration process at the Financial Services
Authority. The shareholders of PT Dwimuria Investama
Andalan are Mr. Robert Budi Hartono and Mr. Bambang
Hartono.
** On the composition of the community-owned shares,
amounting to 3.19% are owned by parties affiliated with
the Ultimate Shareholders BCA; 0.02% owned by Mr.
Robert Budi Hartono and 0.02% owned by Mr. Bambang
Hartono.
Pemegang saham utama adalah pihak yang baik se-
cara langsung maupun tidak langsung, memiliki seku-
rang-kurangnya 20% hak suara dari seluruh saham yang
mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perusa-
haan, atau jumlah yang lebih kecil dari itu sebagaimana
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Pemegang saham pengendali merupakan badan hu-
kum, orang perseorangan dan/atau kelompok usaha
yang memiliki saham perusahaan sebesar 25% atau leb-
ih dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai
hak suara atau memiliki saham perusahaan kurang dari
25% dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempu-
nyai hak suara namun yang bersangkutan dapat dibuk-
tikan telah melakukan pengendalian perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Pemegang saham pengendali di BCA Finance dimiliki
oleh 2 (dua) institusi keuangan yaitu PT Bank Central
Asia, Tbk. sebesar 99,58% dan BCA Finance Limited
sebesar 0,42%, sehingga menjadikan dua perusahaan
tersebut sebagai Pemegang Saham Pengendali BCA Fi-
nance (profil pemegang saham pengendali ditulis di bab
profil perusahaan).
Principal shareholder is any party that either directly or
indirectly own at least 20% of the total voting rights from
all the shares with voting rights issued by the Company,
or any smaller amount as regulated by the Financial Ser-
vices Authority.
Controlling shareholder is a legal entity, individual, and/
or group of entities that own the Company’s shares
amounting to 25% or more of the total shares issued
with voting rights or own the Company’s shares amount-
ing to less than 25% of the total shares issued with vot-
ing rights as long as the party can be proven to have
controlled the Company either directly or indirectly.
The controlling shareholders of BCA Finance are 2 (two)
financial institutions, namely PT Bank Central Asia, Tbk.
of 99.58% and BCA Finance Limited of 0.42%, which ren-
dered both companies as the Controlling Shareholders
of BCA Finance. (the profile of controlling shareholders
has been written in Company’s profile chapter).
279278
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Asesmen Dewan Komisaris & Direksi Assesment of Board of Commissioners & Directors
Asesmen Dewan Komisaris dan Direksi
Pelaksanaan Assessment Atas Kinerja Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
Sesuai pula dengan wewenang RUPS, seperti dijelaskan
sebelumnya, bahwa penyelenggaraan asesmen atas
kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi melekat/
dilakukan melalui RUPS. Penilaian dilakukan dengan
penyerahan laporan kinerja dan pertanggungjawaban
dari Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS
Tahunan. Hal yang tercakup dalam asesmen meliputi:
pelaksanaan kewajiban, tugas, tanggung jawab, serta
wewenang; kinerja keuangan Perusahaan; pencapaian
target kinerja Perusahaan; dan pelaksanaan tata kelola
Perusahaan.
Peninjauan dan asesmen atas kinerja Direksi
dilaksanakan pula secara berkala sepanjang tahun
berjalan pada Rapat Dewan Komisaris. Penilaian
dilakukan dengan penyampaian kinerja Perusahaan
dalam Rapat Dewan Komisaris. Penyampaian kinerja
Perusahaan mencakup: kinerja keuangan; pengelolaan
risiko bisnis; perkembangan bisnis; pengelolaan SDM;
dan kepatuhan terhadap peraturan.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
Penilaian kinerja Dewan dilakukan oleh Pemegang
Saham, khususnya Pemegang Saham Mayoritas/
Pengendali. Penilaian kinerja Dewan Komisaris mengacu
pada target-target yang tertuang dalam Rencana Bisnis
Perusahaan yang telah ditetapkan di awal periode
dan dituangkan sebagai Indikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicator—KPI) Dewan Komisaris.
KPI Dewan Komisaris, pada dasarnya adalah KPI
Korporat dan sama dengan KPI untuk Direksi, hanya
saja penekanan pertanggungjawabannya adalah pada
aspek fungsi pengawasan, mitigasi risiko dan kepatuhan
pada seluruh peraturan perundangan yang berlaku.
Assesment of Board of Commissioners and Director
Implementation of Assessment on Member of Board
of Commissioners and Board of Directors Performance
According to RUPS (GMS) authority as well, as
described earlier, that the assessment on performance
of the Board of Commissioners and Board of Directors
attached/conducted through GMS. Assessment is done
by submission of performance and accountability report
of Board of Commissioners and Board of Directors to the
Annual RUPS. Matters covered in assessment include:
implementation of obligation, duties, responsibility,
and authority; the Company’s financial performance;
Company achievement of performance target; and the
implementation of corporate governance.
A review and assessment of Board of Directors
performance is also conducted on a periodical basis
throughout the year on Board of Commissioners
Assessment is done by presentation of the Company’s
performance in the Board of Commissioners Meeting.
Presentation of the Company’s performance includes:
financial performance; business risk management;
business development; human resource management;
and compliance to regulation.
Board of Commissioners Performance Assessment
Board of Commissioners performance assessment is
conducted by the Shareholders, in particular the Primary/
Controlling Shareholders. Board of Commissioners
performance assessment takes into consideration
the targets stated in the Company’s Business Plan
determined in the beginning of the period, and are
manifested as Key Performance Indicators (KPI) for the
Board of Commissioners.
The KPI for the Board of Commissioners are essentially
the same for the Company and the Board of Directors,
with a difference in focus, i.e. on the functions of
supervision, risk mitigation, and compliance to the
prevailing regulations.
Selain penilaian KPI yang dilaksanakan berdasarkan
pencapaian kinerja korporat, BCA Finance juga
melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dalam
rangka pelaksanaan penilaian kualitas penerapan praktik
GCG sesuai kriteria indikator penilaian penerapan best
practices GCG di BCA Finance.
Penilaian Kinerja Direksi
Salah satu aspek penting dalam implementasi GCG
adalah adanya peran dari organ perusahaan dalam
pelaksanaan GCG. Sebagaimana diketahui RUPS,
Dewan Komisaris dan Direksi ketiganya merupakan segi
tiga organ yang harus bersinergi dalam pelaksanaan
pengurusan Perusahaan maupun pelaksanaan GCG.
Kedua organ lainnya yaitu Dewan Komisaris dan Direksi
memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Penilaian
kinerja masing-masing anggota Direksi dilaksanakan
sekali setiap tahun.
Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan dengan cara
melaksanakan self-assessment dan performance review
oleh Direktur Utama untuk kemudian mendapatkan
persetujuan oleh Dewan Komisaris.
Secara garis besar hal-hal yang menjadi dasar penilaian
terhadap anggota Direksi yang tercermin dalam Key
Performance Indicators (KPI) memuat antara lain sebagai
berikut:
1. Kinerja Perencanaan
Keberhasilan Direksi dalam merencanakan/
menyusun strategi yang sejalan dengan visi dan
misi Perseroan dalam program kerja di tahun
berjalan, jangka pendek dan jangka panjangnya
dengan tetap berpegang kepada nilai-nilai
Perseroan dan prinsip-prinsip dalam GCG.
2. Kinerja Pelaksanaan
Kinerja Direksi dalam mengeksekusi stratejik dalam
perencanaan Perusahaan untuk tahun berjalan.
In addition to the KPI assessment that refers to the
achievement of corporate targets, BCA Finance also
assesses the Board of Commissioners performance in
terms of the implementation of GCG practices quality in
line with the criteria for the implementation of GCG best
practices in BCA Finance.
Board of Directors Performance Assessment
One of the key aspects in GCG implementation is
the presence of roles of corporate organs in such
implementation. As is known, the GMS, Board of
Commissioners, and Board of Directors are a triad of
organs that must maintain synergy in the management
of the Company as well as in the implementation of GCG.
The two organs, i.e. the Board of Commissioners and the
Board of Directors, have their respective functions and
roles. Performance assessment of each member of the
Board of Directors is conducted once a year.
Performance assessment of each member of the Board
of Directors takes place in the form of a self-assessment,
subsequently reviewed by the President Director
and obtain subsequent approval from the Board of
Commissioners.
The main aspects that serve as the basis for the
performance assessment of the members of the Board
of Directors reflected in the Key Performance Indicators
(KPI) contain the following:
1. Performance Planning
The succeed of the Board of Directors implements
planning and formulation of strategies that are
aligned with the Company’s vision and mission
within the work programs for the current year, the
short term, and the long term, while upholding the
corporate values and the GCG principles.
2 Performance Review
The Board of Directors performance in executing
strategies that the Company’s plans for the current
year.
281280
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
3. Kinerja Monitoring
Tahapan dimana Direksi melakukan monitoring,
evaluasi dan melakukan improvement atas
kinerja yang telah dilakukan sehingga dapat
memastikan kinerjanya sesuai dengan target
stratejik, prinsip GCG dan Manajemen Risiko yang
dapat memberikan nilai tambah di kemudian hari.
Uji Kepatutan
Dewan Komisaris Telah Lulus Uji Kepatutan
Berdasarkan pada Salinan Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan:
KEP-379/BL/2011 tentang penilaian Kemampuan
dan Kepatutan atas nama Ricki Immanuel, tanggal
20 Juli 2011.
KEP-399/BL/2012 tentang Penetapan Hasil
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan atas nama
Adhi Gunawan Budiraharjo tanggal 18 Juli 2012.
KEP-138/D.05/2015 tentang Penetapan Hasil
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan atas nama
Sulistiyowati tanggal 23 Desember 2015.
Direksi Telah Lulus Uji Kepatutan
Berdasarkan pada Salinan Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan:
KEP-45/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama Roni Haslim
tanggal 2 Maret 2010.
KEP-132/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama Amirdin
Halim, tanggal 28 April 2010.
KEP-581/BL/2011 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama David
Pangestu tanggal 2 November 2011.
3. Evaluation and Improvement Performance
The level where the Board of Directors has
monitored, evaluated and made improvements to
its performance to ensure that it is aligned with the
Company’s strategic targets, GCG principles and
Risk Management that can provide added value in
the future.
Fit and Proper Test
Board of Commissioners Has Passed Fit and Proper
Test
Based on a copy of the Chief Capital Market Supervisory
Agency and Financial Institution Decree:
KEP-379/BL/2011 on the assessment of Fit and
Proper Test for Ricki Immanuel, on July 20th, 2011.
KEP-399/BL/2012 on the Stipulation of Fit and
Proper Test Results for Adhi Gunawan Budiraharjo
on July 18th, 2012.
KEP-168/D.05/2015 on the Stipulation of Fit and
Proper Test Results for Sulistiyowati on December
23rd 2015.
Board of Directors Has Passed Fit and Proper Test
Based on a copy of the Chief Capital Market Supervisory
Agency and Financial Institution Decree:
KEP-45/BL/2010 on the Stipulation of Fit and Proper
Test Results for Roni Haslim on March 2nd, 2010.
KEP-132/BL/2010 on the Stipulation of Fit and Proper
Test Results for Amirdin Halim on April 28th, 2010.
KEP-581/BL/2011 on the Stipulation of Fit and Proper
Test Results for David Pangestu on November 2nd,
2011.
KEP-46/BL/2010 tentang Penetapan Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan atas nama Petrus
Santoso Karim, tanggal 2 Maret 2010.
KEP-65/D.05/2016 tentang Penetapan Hasil
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan atas nama
Lim Handoyo, tanggal 10 Agustus 2016.
Catatan:
* hanya memperhitungkan pembiayaan mobil baru
Note:
* only count for New Car booking
KEP-46/BL/2010 on the Stipulation of Fit and Proper
Test Results for Petrus Santoso Karim, on March 2nd,
2010.
KEP-65/D.05/2016 on the Stipulation of Fit and
Proper Test Results for Lim Handoyo, on August 10th
2016.
No. Sasaran StrategisStrategic Target
UkuranIndicator
Realisasi Des 2016Realization per Dec 2016
Meningkatkan Company Value
Improve the company’s value
Meningkatkan profitabilitas perusahaan
Intensify the Company’s profitability
Meningkatkan market share revenue
Raise market share’s revenue
Meningkatkan kualitas aktiva produktif
Upgrade the quality of productive activa
Meningkatkan ekspansi kredit & komposisi
high yield
Increase credit expansion and high yield
composition
Meningkatkan kepuasan nasabah
Escalate customer’s satisfaction
Pertumbuhan nilai market
Market growth
- Earning after tax
- ROE
Marketshare kredit
Credit marketshare
-NPL Gross
Pertumbuhan kredit
Credit Growth
Kualitas layanan cabang
The quality of branch services
15,27%
1.132 M
39.24%
15,27%*
0.67%
16,00%
85%
1
2
3
4
5
6
Indikator Kinerja Utama Direksi / Key Performance Indicators of Board of Directors
283282
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy
Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
BCA Finance direkomendasikan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham berdasarkan perumusan remunerasi
yang berpedoman kepada kebijakan internal BCA
Finance, peraturan eksternal yang berlaku, serta
pertimbangan atas kinerja BCA Finance. Rekomendasi
tersebut kemudian diserahkan kepada Dewan Komisaris
dan disampaikan pada RUPS untuk mendapatkan
persetujuan, sebagaimana telah diatur dalam Anggaran
Dasar Perusahaan.
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang
diperoleh Dewan Komisaris dan Direksi meliputi:
• Remunerasidalambentuknon-natura,termasukgaji
dan penghasilan tetap lainnya antara lain
tunjangan dan bentuk remunerasi lainnya; dan
• Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura
yaitu penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk
tunjangan untuk perumahan, transportasi,
asuransi kesehatan, dan fasilitas lainnya yang
dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
didasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang
Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi
anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
merupakan kompensasi yang diberikan Perusahaan
atas pelaksanaan kewajiban, tugas, dan tanggung
jawab yang telah dilakukan selama periode
tertentu.
2. Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam
RUPS.
The remuneration of the Board of Commissioners and
the Board of Directors of BCA Finance is recommended
by the General Meeting Shareholders and calculated
based on the remuneration formula that refers to the
Company’s internal policy, the prevailing external
regulations, as well as taking into account the Company’s
performance. The recommendation is submitted to the
Board of Commissioners and then submitted to the GMS
for approval, as stipulated in the Company’s Articles of
Association.
The remuneration package/policy and other facilities for
the Board of Commissioners and the Board of Directors
are:
• Remunerationintheformofnon-natura, including
salary and other fixed income among other benefits
and other forms of remuneration; and
• Other facilities in the form of natura/non-natura,
which is not other fixed income, including
allowances for housing, transportation, health
insurance, and other facilities that can as well as
cannot be possessed.
The remuneration of the Board of Commissioners and
the Board of Directors determined by the Financial
Services Authority Regulation No. 30/ POJK.05/2014
about Good Corporate Governance for Financial
Services.
Main policies on remuneration distribution to the
members of the Board of Commissioners specify that:
1. Remuneration package to the members of the
Board of Commissioners is a compensation given
by the Company for the performance of liabilities,
duties and responsibilities during a certain period.
2. Remuneration distribution is determined during
GMS.
3. Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa
sehingga menarik bagi profesional karena cukup
kompetitif dan dapat mengakomodasi kondisi pasar
tenaga kerja serta mencerminkan kemampuan dan
kinerja Perusahaan.
Sementara, kebijakan pokok dalam pemberian
remunerasi bagi anggota Direksi adalah sebagai berikut:
1. Remunerasi bagi anggota Direksi merupakan
kompensasi yang diberikan Perusahaan bagi
anggota Direksi atas pelaksanaan tugas, tanggung
jawab dan kewajiban yang telah dilakukan selama
periode tertentu.
2. Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam
sistem kompensasi yang akan diusulkan kepada
Dewan Komisaris dan selanjutnya oleh Dewan
Komisaris diajukan kepada RUPS.
3. Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa
sehingga menarik bagi profesional karena cukup
kompetitif dan dapat mengakomodasi kondisi pasar
tenaga kerja serta mencerminkan kemampuan dan
kinerja Perusahaan.
Prosedur Penetapan dan Besarnya Remunerasi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Pemberian remunerasi untuk anggota Komisaris dan
Direksi ditetapkan oleh RUPS dan komite remunerasi
mencakup besarnya gaji dan/atau tunjangan yang akan
dibayarkan kepada anggota Komisaris dan Direksi.
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
3. The remuneration package is calculated by
considering competitive aspect in order that it is
attractive to the professionals and can accommodate
the condition of the labor force as well as reflects
the Company’s capability and performance.
Meanwhile, main policies in the remuneration distribution
for the members of the Board of Directors are as follows:
1. Remuneration for members of the Company‘s
Board of Directors is given as a compensation
for the members on the performance of duties,
responsibilities and liabilities during a certain
period.
2. Provision for remuneration packages will be
formulated in a compensation system that will be
proposed to the Board of Commissioners and later
to the GMS by the Board of Commissioners.
3. Remuneration system is structured in a way that
can become attractive to professionals because
it is quite competitive and can accommodate the
condition of the labor force as well as reflects the
Company’s capability and performance.
Decision Procedure and Amount of Remuneration
Package Members of the Board of Commissioners and
Directors
Remuneration distribution to the members of Board of
Commissioners and Directors is determined by the GMS
and remuneration committee, including the salaries and/
or allowances to be paid to the members. The amount
of compensation received by the Company’s Board of
Directors for the year ended December 31, 2014, 2015
and 2016 are as follows:
285284
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Remunerasi Direksi / Board of Director’s Remuneration
JabatanPosition
2014 2015 2016
Direksi
Board Of Directors
Rp.37.006.465.834,- Rp.37.627.000.000,- Rp.39.311.714.282,-
Renumerasi Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Renumeration
JabatanPosition
2014 2015 2016
Komisaris
Commissioner
Rp.3.820.000.000,- Rp.3.590.000.000,-* Rp.3.910.598.174,-
Catatan
*Penurunan jumlah remunerasi terjadi karena
berkurangnya jumlah Dewan Komisaris dari sebelumnya
tiga menjadi dua.
Notes:
*Decrease on the amount of remuneration occurs
because the number of the Board of Commissioners
reduced from three to two.
Hubungan Afliasi Affiliations Relationship
Hubungan Afliasi
Hubungan keluarga dari anggota Dewan Komisaris
Perusahaan dengan sesama anggota Dewan Komisaris
dan/atau anggota Direksi serta pemegang saham
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak
memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan
Perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi juga tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari
Perusahaan selain dari yang telah ditetapkan RUPS.
Affiliations Relationship
The family relationships of Commissioners with fellow
Commissioners, Directors and/or controlling shareholder
are as follows:
Members of the Board of Commissioners and the Board
of Directors do not exploit the Company for personal,
family, and/or other parties interests, which may cause
losses to the Company. The Board of Commissioners
and the Board of Directors do not take and/or receive
personal gain from the Company other than those set
forth in GMS.
Pemegang Saham Pengendali
Controlling Shareholder
Hubungan Keuangan DenganFinancial relationship with
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
DireksiBoard of Directors
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya TidakYa Tidak Ya Tidak
Komisaris / Commissioner
Adhi Gunawan
Ricky Imanuel
Sulistiyowati
Direksi / Director
Roni Haslim
Amirdin Halim
David Pangestu
Petrus S. Karim
Lim Handoyo
NamaName
Pemegang Saham Pengendali
Controlling Shareholder
Hubungan Keluarga DenganFamily relationship with
DireksiBoard of Directors
Dewan KomisarisBoard of Commissioner
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
287286
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris adalah
Komite Audit.
Komite Audit
Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka
menilai kecukupan pengendalian internal termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan.
Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi
pengawasannya, khususnya atas hal-hal yang terkait
dengan proses pelaporan keuangan, pengendalian
internal, efektivitas audit internal dan eksternal serta
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Struktur dan Keanggotaan
1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris.
2. Keanggotaan Komite Audit paling kurang terdiri
dari:
a. Seorang Komisaris Independen yang
merangkap Ketua Komite Audit.
b. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang hukum atau perbankan dan
memiliki pengalaman kerja di bidang hukum,
dan/atau perbankan paling kurang 5 (lima)
tahun.
3. Pengangkatan Anggota Komite Audit dilakukan
oleh Direksi berdasarkan Keputusan Rapat Dewan
Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS.
The Committee that is under the Board of Commissioners
is the Audit Committee.
Audit Committee
The Audit Committee performs monitoring and evaluation
functions on the planning and execution of audit and also
oversight on the follow up of the audit findings in order
to assess the adequacy of internal control, including
adequacy of financial reporting process.
The Audit Committee is established in order to assisst
the Board of Commissioners in performing their duties
and functions, especially on things that are related
to the financial reporting process, internal control,
effectiveness of internal and external audits as well as
the compliance with the applicable laws and regulations.
Structure and Membership
1. Audit Committee is responsible to the Board of
Commissioners.
2. The membership of Audit Committee at least
consists of:
a. An Independent Commissioner which also
assumes the role of the Chairman of Audit
Committee.
b. One member comes from Independent Party
with expertise in law or banking and possesses
work experience in law and/or banking industry
for at least 5 (five) years.
3. Appointment of Audit Committee Member is made
by the Board of Directors according to the results
of the Board of Commissioners’ meeting. The
appointment is reported to the GMS.
Komite Audit Audit Committee
The Board of
Commissioners
Audit
Committee
Adhi Gunawan BudirahardjoKomisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada
tanggal 4 Desember 1956. Menyelesaikan pendidikannya
di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia pada tahun 1991.
Diangkat sebagai Komisaris Independen merangkap
Ketua Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012
dengan masa jabatan sampai dengan RUPS tahun 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee
Indonesian citizen, born in Pekalongan on December
4th, 1956. Completed his education at Sekolah Tinggi
Ekonomi Indonesia in 1991. He was appointed as
Independent Commissioner and Chairman of the Audit
Committee in Shareholders’ General Meeting in 2012,
for a period until GMS of the year 2018.
Work Experience
1977-1978
1978-1979
1979-1979
1980-2012
2012-sekarang
1977-1978
1978-1979
1979-1979
1980-2012
2012-now
Staff Unit Kendaraan PT Inti Salim
Corp
Workshop Supervisor PT Central Sole
Agen
Staf Sales Administration Department
PT Central Sari Medi
Berbagai posisi di PT Bank Central
Asia Tbk dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Kantor Wilayah IX
Jakarta
Komisaris Independen merangkat
Ketua Komite Audit PT BCA Finance
Vehicle Unit Staff, PT Inti Salim Corp.
Workshop Supervisor, PT Central Sole
Agency
Sales Administration Department
Staff, PT Central Sari Medi
Various positions at PT Bank Central
Asia Tbk with the last position as
Head of Jakata Regional Office IX
Independent Commissioner and
Chairman of Audit Committee
Susunan Komite Audit BCA Finance per 31 Desember
2016 adalah sebagai berikut:
Catatan
*) Merangkap Komisaris Independen
The structure of Audit Committee of BCA Finance per
December 31st, 2016 is as follows:
Note
*) Also assumes the role as Independent Commissioner
Susunan Komite Audit BCA Finance Per 31 Desember 2016The Audit Committee Structure of BCA Finance Per December 31st, 2016
NamaName
JabatanPosition
Adhi Gunawan Budirahardjo*
Daan Rahardja
Mendari Handaya
Ketua Komite Audit / Chairman of the Audit Committee
Anggota / Member
Anggota / Member
289288
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Mendari HandayaKomite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 13 Februari
1957. Menyelesaikan pendidikannya sebagai Magister
Ekonomi di University of Mannheim, Jerman. Diangkat
sebagai Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2015
dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Daan RahardjaKomite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 1 Maret 1957.
Menyelesaikan pendidikannya sebagai Sarjana Ekonomi
di Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung. Diangkat
sebagai Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2015
dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2018.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Audit Committee
Indonesian citizen, born in Jakarta February 13th 1957.
Completed his education as Master of Economic at The
University of Mannheim, Germany. He was appointed as
Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in
2015, for a period until June 30th, 2018.
Work Experience
Audit Committee
Indonesian citizen, born Jakarta 1st March 1957.
Completed his education as Bachelor of Economic at
Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung. He was
appointed as Audit Committee in Shareholders’ General
Meeting in 2015, for a period until June 30th, 2018.
Work Experience
1992-2012
(pensiun)
2014-sekarang
2015-sekarang
1992-2012
(pension)
2014-now
2015-now
1980-1981
1984-2012
(pensiun)
2014-sekarang
2015-sekarang
1980-1981
1984-2012
(pension)
2014-now
2015-now
Mengemban berbagai posisi di PT
BCA, Tbk., terakhir menjabat sebagai
Kepala Grup Analisa Risiko Kredit
(GARK)
Komite Audit PT BCA Life
Komite Audit PT BCA Finance
Various positions at PT BCA, Tbk.,
lastly appointed as Group Head Risk
Credit Analysis (GARK)
Audit Committee PT BCA Life
Audit Committee PT BCA Finance
Kepala Pembukuan Chitose Ind
Mengisi beberapa posisi terakhir
sebagai Kabiro Layanan ATM PT BCA,
Tbk.
Komite Audit PT BCA Life
Komite Audit PT BCA FInance
Chief Accounting Chitose Ind
Various positions lastly as Head
Bureau of ATM Service PT BCA, Tbk.
Audit Committee PT BCA Life
Audit Committee PT BCA FInance
Syarat Keanggotaan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Anggota Komite
Audit antara lain adalah sebagai berikut:
1. Anggota Komite Audit dari pihak independen harus
berasal dari pihak di luar Perusahaan yang tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau hubungan
dengan Perusahaan, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
2. Memiliki integritas yang tinggi, akhlak, dan moral
yang baik.
3. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca
dan memahami laporan keuangan.
4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang
peraturan perundangan perusahaan pembiayaan
dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
5. Bukan merupakan orang yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, atau mengendalikan
kegiatan usaha Perusahaan, kecuali Komisaris
Independen.
6. Tidak mempunyai:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan
keturunan sampai derajat kedua, baik secara
horizontal maupun vertikal dengan Komisaris,
Direksi, atau Pemegang Saham Utama
Perusahaan; dan/atau
b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Perusahaan.
7. Anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite
Audit.
Rangkap Jabatan
1. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan
sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1 (satu)
Komite lainnya pada Perusahaan.
2. Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak
Independen dapat merangkap jabatan sebagai
Requirements for Membership
Requirements that need to be fulfilled as an Audit
Committee Member are as follows:
1. Members of Audit Committee from Independent
Party has to be from outside the Company with
no financial, management, shareholding and/or
family relations with other members of the Board
of Commissioners and/or the Board of Directors, as
well as with the controling shareholders, which can
influence his/her capability to act independently.
2. To possess high integrity, good character and good
moral.
3. To possess sufficient knowledge to read and
understand the financial statements.
4. To possess adequate knowledge regarding the
laws and regulations of financing companies as well
as other related laws and regulations.
5. Is not someone who hasauthorities and
responsibilities to plan, lead or control the
Company’s business, unless that person is an
Independent Commissioner.
6. Be required to not have:
a. Family relationship due to marriage or
parentage up to second generation, whether
it is horizontally or vertically, with the members
of the Board of Commissioners, the Board
of Directors or the Company’s Majority
Shareholders; and/or
b. Business relations both directly or indirectly
related to the Company’s business activities.
7. Members of the Board of Directors are prohibited to
serve as members of Audit Committee.
Multiple Roles
1. The Chairman of the Audit Committee can only
serve as a Committee Chairman in 1 (one) other
committee.
2. The members of Audit Committee which come
from Independent Party can have additional roles
291290
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pihak Independen anggota Komite lainnya pada
Perusahaan, dan/atau perusahaan lain, sepanjang
yang bersangkutan:
a. memenuhi seluruh kompetensi yang
disyaratkan
b. memenuhi kriteria independensi
c. mampu menjaga rahasia Perusahaan
d. memperhatikan kode etik yang berlaku, dan
e. tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai anggota Komite
Audit Perusahaan.
Piagam Komite Audit
Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite Audit
dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Dalam
rangka meningkatkan efektivitas tugas dan tanggung
jawab Komite Audit, maka dilengkapi dengan Piagam
Komite Audit yang merupakan “Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Komite Audit”, Piagam Komite Audit ini
diperlukan sebagai landasan kerja dari Komite Audit
dan untuk kejelasan bagi semua pihak yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit, yaitu
Dewan Komisaris, Manajemen, Divisi Audit Internal
(DAI), serta unit-unit kerja dan komite-komite lain
yang berkaitan dengan penerapan Good Corporate
Governance (GCG). Sehubungan dengan hal tersebut
maka disusunlah Piagam Komite Audit berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
dan senantiasa ditinjau ulang secara berkala dan telah
disahkan berdasarkan POJK No.55/POJK.04/2015
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit. Piagam Komite Audit berisi beberapa hal
sebagai berikut:
1. Latar Belakang
2. Referensi
3. Definisi
4. Visi dan Misi Komite Audit
5. Kode Etik
6. Pedoman Komite
7. Komposisi Keanggotaan
8. Persyaratan Anggota Komite Audit
asmembers from Independent Party in other
Company’s Committees, and/or other companies,
as long as they:
a. Fulfill the required competencies
b. Fulfill the independence criteria
c. Able to keep the Company’s confidential
information
d. Comply with the applicable code of conduct,
and
f. Do not ignore their duties and responsibilities
as the Company’s Audit Committee.
Audit Committee Charter
The Board of Commissioners ensures that the Audit
Committee is able to carry out its duties effectively. In
order to improve the effectiveness of the duties and
responsibilities of the Audit Committee, the committee is
equipped with the Audit Committee Charter which is the
“Guidelines and Procedures of the Audit Committee”,
a necessary tool that provides a basis the work of the
Audit Committee and to provide clarity to all parties
associated with the tasks and responsibilities of the
Audit Committee, i.e. the Board of Commissioners,
the Management, Internal Audit Unit (IAU), as well
as other units and other committees related to the
implementation of Good Corporate Governance (GCG).
Consequently, the Audit Committee Charter was drafted
pursuant to the prevailing regulations and continues to
be periodically reviewed. It was approved through POJK
No. 55/POJK.04/2015 regarding the Establishment and
Audit Committee Charter. The Charter contains among
others the following aspects:
1. Background
2. References
3. Definitions
4. Audit Committee Vision and Mission
5. Code of Conduct
6. Guidelines
7. Composition of Membership
8. Terms of Membership
9. Pengangkatan Keanggotaan
10. Masa Tugas Anggota
11. Tata Cara dan Prosedur Kerja
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab pokok Komite Audit adalah
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-
hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan
tugas Dewan Komisaris, yang meliputi:
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam
rangka menilai kecukupan pengendalian internal
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
2. Dalam rangka melaksanakan tugas pada butir
tersebut diatas dan guna memberi rekomendasi
kepada Dewan Komisaris, Komite Audit paling
kurang melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap:
a. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal (DAI),
turut mencakup:
• Menyetujui Internal Audit Charter,
menanggapi rencana internal audit
dan masalah-masalah yang ditemukan
oleh audit internal serta menentukan
pemeriksaan khusus oleh Departemen
Internal Audit apabila terdapat dugaan
terjadinya kecurangan, penyimpangan
terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
• Mengambil langkah-langkah yang
diperlukan dalam hal auditee tidak
menindaklanjuti laporan Head Internal
Audit.
• Menilai efektivitas pelaksanaan fungsi
Divisi Internal Audit.
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor
Akuntan Publik dengan Standar Audit yang
berlaku.
c. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
hasil temuan DAI, Akuntan Publik dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
9. Appointment of Members
10. Term of Office
11. Rules and Procedures
Duties and Responsibilities
The main duties and responsibilities of Audit Committee
are to provide advice to the Board of Commissioners on
the report or other information provided bt the Board of
Directors to the Board of Commissioners, identify things
that require attention from the Board of Commissioners,
and perform other duties related to the Board of
Commissioners, which are including:
1. Performingoversight and evaluation on the planning
and implementation of audit as well as monitoring
of the follow ups of audit results in order to assess
the adequacy of internal control, including the
adequacy of financial statements.
2. In order to perform the duty above, as well as
to provide recommendations to the Board of
Commissioners, Audit Committee at least performs
monitoring and evaluation on:
a. Performance of Internal Audit Division (DAI), which
includes:
• Approving Internal Audit Charter, responding
to the internal audit plan andissues found by
the audit internal as well as deciding on the
special inspection performed by the Internal
Audit Departemen for any allegation of fraud
and violations on the applicable laws and
regulations.
• Takingnecessaryactionsincaseauditeedoes
not perform follow ups based on Internal Audit
Head report.
• Evaluating the effectiveness of Internal Audit
Division performance.
b. Compliance of audit performance by the Public
Accounting Firm with the applicable Audit
Standards.
c. Follow ups by the Board of Directos on DAI, Public
Accounting Firm and Financial Service Authority
(OJK) findings.
293292
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
terdaftar kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS, yang mana RUPS dapat
mendelegasikan Penunjukan Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik terdaftar tersebut kepada
Dewan Komisaris.
4. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan serta
ketentuan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan usaha Perusahaan.
5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perusahaan.
Wewenang Komite Audit
Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib
bekerja sama dengan Divisi Audit Internal. Wewenang
Komite Audit ini mencakup:
• mengakses serta memiliki jalur informasi yang
informasi tentang karyawan, dana, aset serta
sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya, termasuk dengan
auditor internal maupun eksternal.
• Memperoleh Laporan Hasil Audit serta laporan
lainnya yang diperlukan.
• Mengadakan diskusi yang transparan dengan
Direksi atau pejabat lain dengan sepengetahuan
Direksi mengenai pertimbangan – pertimbangan
dalam pengambilan keputusan.
• Mengundang nara sumber dari pihak internal
maupun eksternal.
Rapat Komite Audit
Selama tahun 2016, Komite Audit telah melakukan
melakukan 12 (dua belas) kali pertemuan dengan
tingkat kehadiran mencapai 83%. Tingkat kehadiran
yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi
dari seluruh Komite Audit Perusahaan. Daftar kehadiran
dalam rapat Komite Audit selama tahun 2016 sebagai
berikut:
3. Providing recommendations on the appointment of
Registered Public Accountant and Registered Public
Accounting Firm to the Board of Commissioners
to later be informed to GMS. The authority for
appointments of the Registered Public Accountant
and Registered Public Accounting Firm is then
transferred by GMS to the Board of Commissioners.
4. Making a review on the Company’s compliance
with the laws and regulations that are related to the
Company’s business activities.
5. Making a review and reporting to the Board of
Commissioners regarding complaints that are
related to the Company.
Authorities of Audit Committee
In exercising their authorities, the Audit Committee
must cooperate with the Internal Audit Division. The
authorities of the Audit Committee are including:
• Accessing and possessing information channel
related to the employees, fund, assets and other
resources of the Company which are required by
the Committee in performing their duties, including
in cooperation with the internal and external audits.
• Receiving Audit Findings Report as well as other
reports that are needed.
• Holding transparentdiscussionswith theBoardof
Directors or other authorities, per approval from all
Board of Directors, on considerations in making any
decisions.
• Invitinginternalandexternalguestspeakers.
Audit Committee’s Meeting
Throughout 2016, Audit Committee held 12 (twelve)
meetings with attendance rate of 83%. This maximum
attendance shows a high commitment from all members
of Company’s Audit Committee. The attendance list
of Audit Committee’s meetings throughout 2016 is as
follows:
Jumlah kehadiran Komite Audit dalam Rapat Komite
Audit selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Keterangan:
*) 18 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan
Budirahardjo sebagai Komisaris Independen
30 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan
Budirahardjo sebagai Ketua Komite Audit
The attendance list of Audit Committee’s meetings
throughout 2016 is as follows:
Description:
*) July 18th, 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan
Budirahardjo as Independent Commissioner
July 30th, 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan
Budirahardjo as the Chairman of Audit Committee
Adhi Gunawan
Budirahardjo*
Daan Rahardja
Mendari Handaya
NamaName
27Jan
2016
3Feb
2016
24Feb
2016
29Mar2016
30Mei
2016
29Jun
2016
31Ags2016
27Sep2016
25Okt
2016
29Nov2016
22Des2016
JabatanPosition
Komisaris Independen
Merangkap Ketua Komite Audit
Independent Commissioner as
well as the Chairman of Audit
Committee
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee
v
v
v
.
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
.
v
.
v
v
v
v
v
v
v
v
v
.
v
v
v
27Apr
2016
Keterangan / Description:
v : hadir / present
. : tidak hadir / absent
Komisaris Independen
Merangkap Ketua Komite Audit
Independent Commissioner as
well as the Chairman of Audit
Committee
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee
Anggota Komite Audit
Member of Audit Committee
Jumlah RapatNumber of
Meetings
Jumlah KehadiranNumber of
Parcipation
KehadiranAttendance
( % )
12
12
12
92%
83%
92%
11
10
11
NamaName
JabatanPosition
Adhi Gunawan
Budirahardjo*
Daan Rahardja
Mendari Handaya
295294
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Grafik Tingkat Kehadiran Pada Rapat Komite Audit
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Laporan singkat pelaksanaan aktivitas Komite Audit
selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Chart of Attendance Rate in the Audit Committee’s Meetings
Brief Report On Audit Committeee’s Duties
Brief report on Audit Committee activity throughout 2016
is as follows:
TanggalDate
Agenda PembahasanAgenda
27 Januari 2016 /
January 27th, 2016
3 Februari 2016 /
February 3rd, 2016
24 Februari 2016 /
February 24th, 2016
1. Melakukan review kinerja bulan Desember 2015 dimana menunjukkan adanya
kenaikan kinerja keuangan sebesar 8% apabila dibandingkan dengan bulan
Desember 2014.
The Company’s performance review for December 2015, which showed raise of
financial performance by 8% compared to December 2014.
2. Membahas adanya kenaikan pada market share bulan Desember 2015 dan review
Net Profit After Tax bulan Desember 2015.
Discussing increase on market shares in December 2015 and review Net Profit After
Tax in December 2015.
3. Informasi mengenai anggota Dewan Komisaris baru.
Information about the new member of Board of Commissioners.
Membahas pembuatan Laporan Tahunan Komite Audit 2015.
Discussion on Audit Committee’s Annual Report for 2015.
1. Membahas performa keuangan Perusahaan bulan Januari 2016.
Discuss the Company’s financial performance in January 2016.
2. Review terhadap market share dan Net Profit After Tax bulan Januari 2016.
Review on market share and Net Profit After Tax in January 2016.
3. Membahas laporan tahunan Komite Audit.
Discussing the Audit Committee’s annual report.
Mendari Handaya
Daan Rahardja
Adhi Gunawan Budirahardjo
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
92%
83%
92%
29 Maret 2016 /
March 29th, 2016
27 April 2016 /
April 27th, 2016
30 Mei 2016 /
May 30th, 2016
29 Juni 2016 /
June 29th, 2016
31 Agustus 2016 /
August 31st, 2016
1. Melakukan pembahasan lanjutan mengenai laporan tahunan komite audit.
Further discussion on Audit Committee’s annual report.
2. Membahas performa keuangan Perusahaan bulan Februari 2016 (booking dan
market share).
Discussing the Company’s financial performance in February 2016 (booking and
market share).
1. Pembahasan mengenai performa keuangan bulan Maret 2016 serta market share, net
profit after tax dan non performing loan.
Discussion on the Company’s financial performance in March 2016 as well as market
share, net profit after tax and non-performing loan.
2. Penelaahan hasil pemeriksaan Laporan Hasil Audit Internal dan penelaahan Good
Corporate Governance.
Review the result of Internal Audit and Good Corporate Governance report.
3. Pembahasan laporan tahunan Komite Audit.
Discussion on Audit Committee’s annual report.
1. Menandatangani Piagam Komite Audit dalam rangka pemenuhan POJK No.55
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Signing the Audit Committee Charter in order to fulfill POJK No.55 regarding the
Establishment and Board Manual of Audit Committee.
2. Penelaahan Laporan Hasil Audit dan Keuangan.
Review on audit and financial report.
3. Membahas performa keuangan bulan April 2016 dari segi Non Performing Loan,
Market Share dan Net Profit After Tax.
Discussing April 2016 financial performance focusing on Non Performing Loan,
Market Share and Net Profit After Tax.
4. Mempelajari Surat Keputusan Kebijakan Perusahaan untuk pemenuhan POJK No.10/
POJK.05/2014 tentang Penilian Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.
Studying the Decree of the Company’s Policy to fulfill POJK No. 10/POJK.05/2014
regarding Risk Level Assessment on Non-Bank Financial Services Institution.
1. Membahas Penelaahan Laporan Hasil Audit.
Discussing the review on audit report.
2. Review performa keuangan Perusahaan bulan Mei 2016.
The Company ‘s financial performance review in May 2016.
1. Membahas Penelaahan Laporan Hasil Audit.
Discussing the review on audit report.
2. Review performa keuangan Perusahaan bulan Juni 2016 dengan membahas
mengenai pencapaian per Semester pertama tahun 2016.
The Company ‘s financial performance review in June 2016 focusing on achievement
per first semester in 2016
297296
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
27 September 2016 /
September 27th, 2016
25 Oktober 2016 /
Oktober 25th, 2016
25 Oktober 2016 /
Oktober 25th, 2016
22 Desember2016 /
December 22nd, 2016
1. Membahas Penelaahan Laporan Hasil Audit.
Discussing the review on audit report.
2. Menelaah kembali Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan No.
55/POJK.04.
Reviewing the copy of POJK No. 56/POJK.04/2015 on the Establishment and Drafting
Internal Audit Board Manual and No. 55/POJK.04.
1. Membahas penelaahan Laporan Hasil Audit.
Discussing the review on audit report.
2. Review performa keuangan Perusahaan bulan September 2016.
Reviewing the Company’s financial performance in September 2016.
1. Membahas penelaahan Laporan Hasil Audit.
Discussing the review on audit report.
2. Membahas penilaian hasil audit dan memberi catatan pada sub/unit kerja terkait.
Discussing audit report assessment and notes for related sub/unit.
3. Review performa keuangan Perusahaan dan kinerja Perusahaan sampai dengan
bulan September 2016.
Reviewing the Company’s financial performance up to September 2016.
1. Mempersiapkan pembuatan laporan tahunan komite untuk Otoritas Jasa Keuangan,
Perusahaan dan Komite Audit.
Preparing the Committee’s annual report execution for Financial Services Authorities,
the Company as well as the Audit Committee.
2. Meminta laporan rekapitulasi audit yang lengkap tahun 2016 dari Divisi Audit Internal.
Request a complete recapitulation audit report in 2016 from Audit Internal Division.
3. Review Laporan Hasil Audit.
Reviewing audit report.
4. Membahas performa keuangan dan kinerja keuangan Perusahaan sampai dengan
bulan November 2016.
Discussing the Company’s financial performance up to November 2016.
Hasil evaluasi Komite Audit menunjukkan bahwa seluruh
proses kegiatan BCA Finance telah mampu mendukung
pelaksanaan manajemen risiko dan penerapan GCG. Hal
senada terdapat dalam Laporan Keuangan Tahun Buku
2016 yang disajikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Independensi dan objektivitas KAP dalam mengaudit
Laporan Keuangan BCA Finance berpedoman pada
standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
The result of Audit Committee’s evaluation indicated that
the whole BCA Finance activity process has been able to
support the risk management and GCG implementation.
The similar thing can be found in Financial Statements
2016 Fiscal Year presented by the Public Accounting
Firm (KAP). The independence and objectivity of KAP in
auditing the BCA Finance Financial Statements is guided
by auditing standard stipulated by Indonesia Accountant
Association (IAI).
Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan salah
satu Komite penunjang Dewan Komisaris yang dibentuk
untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
fungsi pengawasan dan pemberian nasihat mengenai
penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk guna
membantu Dewan Komisaris membuat kajian dan
rekomendasi terkait:
• KebijakanremunerasidaninsentifanggotaDireksi
dan Dewan Komisaris
• Kebijakan terkait rekrutmen dan pengangkatan,
retensi, penilaian kinerja, dan pemberhentian untuk
anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Profil Ketua & Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari:
Sulitiyowati sebagai Ketua
Rita Tjahjadi sebagai anggota
Russiliana Kornelius sebagai anggota
Profil Ketua dan Anggota:
SulistiyowatiPengalaman kerja:
Nomination and Remuneration Committee
Nomination and Remuneration Committee is one of
Board of Commissioners’ supporting Committees that
established to help the Board in carrying out supervisory
and advisory functions in terms of nomination and
remuneration qualification and process for the Board of
Commissioners and Board of Directors.
Duty and Responsibility
Nomination and Remuneration Committee is established
to assist the Board of Commissioners in preparing
review and recommendation related with:
• Remuneration and incentive policy for Board of
Directors and Board of Commissioners members.
• Policy related with recruitment and appointment,
retention, performance assessment, and dismissal
for Board of Commissioners and Board of Directors.
Chairman & Members’ Profile of Nomination & Remuneration Committee Nomination & Remuneration Committee consists of:
Sulistiyowati as Chairman
Rita Tjahjadi as Member
Russiliana Kornerlius as Member
Profile of Chairman & Members:
Work Experience:
1978-1979
1979-1981
1981-Juni 2004
Juli 2004 -sekarang
April 2016-sekarang
1978-1979
1979-1981
1981-June 2004
July 2004 -present
April 2016-present
Staff Pembukuan PT Sido
Muncul
Staff Pembukuan PT Olympic
Berkarir dengan berbagai
penugasan di PT Bank Central
Asia, Tbk. Dengan jabatan
terakhir sebagai Kepala Divisi
Keuangan dan Akuntansi
Trainer dan Konsultan Akuntansi
& Keuangan serta Partner dari
Lenny-Astrid & Associates
Komisaris Independen PT BCA
Finance
Accounting Staff PT Sido Muncul
Accounting Staff PT Olympic
Various positions at PT Bank
Central Asia, Tbk. Her last title
was Head Division of Finance
and Accounting
Accounting & Finance Trainer
and Consultant also partner of
Lenny-Astrid & Associates
Independent Commissioners PT
BCA Finance
299298
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Independensi Komite Nominasi & Remunerasi
Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
merupakan pribadi yang profesional dan tidak
memiliki hubungan dengan Perusahaan guna menjaga
independensi dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung
jawab Komite. Komite Nominasi & Remunerasi yang
dibentuk telah memenuhi kriteria sebagai anggota,
keahlian, pengalaman, dan integritas.
Independency of Nomination & Remuneration Committee
Every Remuneration and Nomination Committee consists
of individual with professionalism and without any
affiliation with the Company to preserve independency
in his/her duty and responsibility implementation. The
remuneration and nomination Committee established
by the Company has complied with independency,
expertise, experience and integrity criteria
Rita TjahjadiPengalaman kerja:
Russiliana KorneliusPengalaman kerja:
Work Experience:
Work Experience:
1982-1983
1983-1990
1991-2000
2005-2015
2016-sekarang
1992-1995
1995-1997
1997-1999
2000-sekarang
1982-1983
1983-1990
1991-2000
2005-2015
2016-present
1992-1995
1995-1997
1997-1999
2000-present
Staff Audit KAP Drs. Hanadi
Rahardja
Wakil Kepala Urusan Divisi
Internal Audit Bank BCA
Wakil Kepala Divisi Perencanaan
Perusahaan
Deputy Director Operation PT
BCA Finance
Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi PT BCA Finance
Kepala Administrasi CV. Jakarta
Agency House
Staff Payroll Bank ASPAC
Senior Officer HR Employee
Relation Bank BCA
Department Head HR Services
PT BCA Finance
Audit Staff KAP Drs. Hanadi
Rahardja
Deputy of Internal Audit Division
Bank BCA
Deputy of Planning Division Bank
BCA
Deputy Director Operation PT
BCA Finance
Member of Nomination &
Remuneration Committee PT
BCA Finance
Head of Administration CV.
Jakarta Agency House
Payroll Staff Bank ASPAC
Senior Officer HR Employee
Relation Bank BCA
Department Head HR Services
PT BCA Finance
Tabel Independensi Komite Nominasi & Remunerasi
Nomination & Remuneration Committee Independency Table
Aspek Independensi
NamaName
Jumlah RapatTotal Meeting
KehadiranAttendance
KetidakhadiranAbsence
% Hadir% Attendance
KeteranganDescription
Sulistiyowati RitaTjahyadi
RussilianaKornelius
Independency Aspects
Tidak memiliki hubungan
keuangan dengan Dewan
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan
kepengurusan di Perseroan, Anak
Perusahaan maupun Perusahaan
Afiliasi
Tidak memiliki hubungan
kepemilikan saham perusahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau sesame anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi
Tidak menjabat sebagai pengurus
partai politik, pejabat Pemerintah
Daerah
Sulistiyowati
Rita Tjahyadi
Russiana Kornelius
5
5
5
5
5
5
100%
100%
100%
.
.
.
.
.
.
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Not having any financial affiliation
with Board of Directors and Board of
Commissioners
Not having managerial relationship in
the Company, subsidiary and affiliated
company
Not having shares ownership affiliation
with the Company
Not having family affiliation with
Board of Commissioners, Board of
Directors and/or other Nomination and
Remuneration Committee Members
Not serving as political party
committee, regional government official
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat
Selama tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi
telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali.
Meeting Frequency and Attendance Level
Throughout 2016, Nomination and Remuneration
Committee held 5 (five) meetings.
301300
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pelaksanaan Tugas
Pelaksanaan kerja Komite dilakukan berdasarkan
Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Nominasi &
Remunerasi. Pada tahun 2016, Komite telah mengusulkan
kepada Dewan Komisaris mengenai usulan tantiem,
gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris, serta
penyesuaian fasilitas dan tunjangan Pengurus
Perusahaan. Komite juga telah merekomendasikan
Pengurus Perusahaan sehubungan dengan pergantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Pedoman dan Tata Tertib (Board Manual)
Dalam rangka menjalani tugas, Komite Nominasi
dan Remunerasi mengacu kepada Pedoman Kerja
Komite Nominasi dan Remunerasi (Board Manual).
Board Manual bagi Komite Nominasi dan Remunerasi
merupakan uraian tentang tugas dan kewajiban, hak
dan wewenang, fungsi, persyaratan, keanggotaan, masa
jabatan, etika jabatan, serta rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi yang disusun berdasarkan prinsip- prinsip
hukum korporasi, ketentuan sesuai Anggaran Dasar
BCA Finance maupun peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat
dengan memperhatikan arahan dari Pemegang Saham
maupun praktik-praktik terbaik (best practices) dalam
penerapan GCG.
Penyusunan Board Manual ini ditujukan untuk memberi
batasan/arahan serta untuk menjelaskan hubungan kerja
Komite Nominasi dan Remunerasi dalam melaksanakan
tugasnya agar tercipta pengelolaan perusahaan yang
secara profesional, transparan dan efisien. Board Manual
ini telah disahkan di dalam Piagam Komite Remunerasi
Tanggal 22 Desember 2016
Pedoman ini diterbitkan sejak bulan Juni tahun 2016,
yang memuat tentang komposisi anggota; rangkap
jabatan; tugas, tanggung jawab dan wewenang; hal-hal
yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan Rapat Komite
Nominasi dan Remunerasi.
Duty Implementation
Implementation of Committee’s duty was carried out
based on Nomination & Remuneration Committee
Working Manual and Procedure. In 2016, the Committee
had proposed to the Board of Commissioners regarding
bonus, Board of Directors salary appraisal and Board
of Commissioners salary as well as appraisal for
Management facility and allowance. The Committee
also recommended the Management in relation with
the change on Board of Commissioners and Board of
Directors members.
Board Manual
In performing its functions, Nomination & Remuneration
Committee acts based on the Board Manual. The Board
Manual for the Nomination & Remuneration Committee
details the duties and obligations, rights and authority,
functions, requirements, membership, term of office,
work ethics, and the meetings of the Nomination &
Remuneration Committee, all of which are prepared
based on the principles of corporate laws, in line with
BCA Finance’s Articles of Association as well as the
prevailing regulations and the principles of a sound
corporation, by taking into account the directive
from the Shareholders and the best practices in GCG
implementation.
The preparation of the Board Manual is intended to
provide boundaries/directives as well as to explain the
working relationship of the Nomination & Remuneration
Committee in carrying out their duties so as to foster
a professional, transparent, and efficient management
of the Company. The Board Manual has been ratified
in Charter of Remuneration, dated on 22nd December
2016.
The guideline has been published since June 2016 and
provides directions on the composition of members;
multiple roles; duties, responsibilities and authorities;
prohibitions; work ethics; work schedule; and meetings
of the Nomination & Remuneration Committee.
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi
dilaksanakan berdasarkan sistem self-assesment dalam
jangka waktu sekali dalam setahun.
Komponen Remunerasi Dewan Komisaris Dan Anggota Direksi
Kebijakan remunerasi menurut kajian dan rekomendasi
Komite Nominasi dan Remunerasi pada tahun 2016
secara internal telah menetapkan komponen remunerasi
bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Kebijakan Suksesi Anggota Direksi
Guna mempersiapkan dan melanjutkan regenerasi
kepemimpinan di masa mendatang, BCA Finance
secara internal telah memiliki panduan suksesi Direksi
yang mengacu pada Anggaran Dasar dan Board Manual
BCA Finance.
Kebijakan suksesi Direksi dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemegang Saham,
dalam RUPS. Pemilihan Direksi dilakukan melalui proses
yang berlaku di Pemegang Saham.
Pemegang Saham memastikan adanya rencana suksesi
yang jelas dan memadai, yang disertai dengan proses
penunjukan, pelatihan, dan pemberian motivasi bagi
anggota Direksi Perusahaan berikut para eksekutifnya,
dan mengevaluasi kinerjanya secara formal dan berkala.
Kandidat anggota Direksi dapat diperoleh baik dari
internal Grup BCA maupun dari eksternal. Dari internal
Grup BCA, kandidat dapat dipilih melalui proses
pengembangan atau melalui penunjukan.
Untuk kebijakan suksesi Dewan Komisaris akan
dilakukan pada tahun 2017.
Performance Evaluation
Nomination & Remuneration Committee performance
evaluation is carried out based on self-assessment
system carried out once in a year.
Remuneration Component of Board of Commissioners and Board of Directors
According to Nomination & Remuneration Committee
recommendation, remuneration policy for Board of
Commissioners 2016 had been determined internally.
Board of Directors Succession Policy
To prepare and continue leadership regeneration in
the future, BCA Finance has Board of Directors internal
succession procedure that refers to Article of Association
and BCA Finance Board Manual.
Board of Directors succession policy has complied with
provisions set forth by the shareholders in the GMS.
Board of Directors appointment is done in a process
prevails in the shareholders.
The Shareholders ensures transparent and sufficient
succession plan, followed with formulation of training,
and motivation program for Board of Directors and
Executives of the Company and had their performance
evaluated formally and periodically.
Board of Directors members candidates are appointed
from internal BCA Group and external parties. Candidate
from BCA Group internal party is appointed through
development process or formal appointment.
For the policy of succession of Board of Commissioners
will be held in 2017.
303302
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Komite di Bawah Dewan Direksi
Direksi dapat membentuk komite-komite dengan
mempertimbangkan kebutuhannya. Komite-komite ini
dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Direksi
dengan wewenang untuk:
1. Mengkaji;
2. Memberikan usulan/rekomendasi; atau
3. Memberikan persetujuan/keputusan.
Fungsi Komite secara umum adalah:
1. Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan
dan strategi sesuai dengan bidangnya
2. Membantu Direksi dalam merumuskan pemecahan
masalah
3. Memberikan pertimbangan/masukan mengenai
suatu masalah sesuai bidangnya
4. Memantau dan mengevaluasi masalah sesuai
bidangnya
Jenis Komite yang telah terbentuk adalah :
1. Asset Liability Committee(ALCO)
2. Komite Manajemen Risiko
Asset Liability Committee (ALCO)
Asset Liability Committee (ALCO) dibentuk untuk
mendukung efektivitas pelaksanaan Asset Liability
Management (ALMA), terutama dalam melaksanakan
fungsi pengendalian risiko suku bunga, risiko nilai
tukar dan risiko likuiditas. Keanggotaan ALCO terdiri
dari mayoritas seluruh Direksi dan Kepala Divisi atau
Departemen yang bidang kerjanya terkait dengan aspek
manajemen aktiva dan pasiva.
Seluruh laporan yang disampaikan kepada Direksi harus
fokus dan didokumentasikan secara memadai guna
memudahkan Direksi untuk menilai kepatuhan terhadap
limit yang telah ditetapkan.
Laporan ALCO antara lain meliputi :
a. ALCO minutes, termasuk minutes periode
sebelumnya
Committees Under the Board of Directors
The Board of Directors may establish committees
according to its needs. Committees are established
by and responsible to the Board of Directors with the
authority to:
1. Assessing;
2. Providing proposals/recommendations; or
3. Providing approval/decision.
Functions of the Committees in general are:
1. Assisting the Board of Directors in formulating
policies and strategies according to each expertise
2. Assisting the Board of Directors in problem solving
3. Giving consideration/input on a problem according
to each expertise
4. Monitoring and evaluating problems according to
each expertise
Committees established are:
1. Asset Liability Committee(ALCO)
2. Risk Management Committee
Asset Liability Committee (ALCO)
Asset Liability Committee (ALCO) was established to
support effective implementation of Asset Liability
Management (ALMA), especially in carrying out the
functions of controlling interest rate, exchange rate
risk and liquidity risks. ALCO membership consists of
the majority of members of the Board of Directors and
Heads of Divisions or Departments whose fields of work
related to of asset and liability management.
All reports submitted to the Board of Directors must be
focused and adequately documented to allow the Board
of Directors to assess compliance with established limits.
ALCO reports include the following:
a. ALCO minutes, including minutes from the previous
period meetings
Komite di Bawah Direksi Committees under the Board of Directors
b. Laporan analisis likuiditas, terutama analisis sumber
dan penggunaan dana
c. Laporan data penetapan harga yang merefleksikan
harga atau biaya dari suatu produk
Komite Manajemen Risiko
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Manajemen Risiko
dibantu oleh Corporate Risk Management Department,
dengan rincian tugas sebagai berikut:
1. Memastikan terlaksananya rapat Komite Manajemen
Risiko sehubungan dengan pelaksanaan fungsi
Komite Manajemen Risiko
2. Memberikan masukan berupa informasi dan analisis
pada rapat tersebut mengenai:
a. Arahan dan sasaran Perusahaan dalam
penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman
penerapan manajemen risiko, serta perubahan
apabila diperlukan
b. Penilaian terhadap efektivitas implementasi
kerangka manajemen risiko
c. Perkembangan dan kecenderungan eksposur
risiko total dari Perusahaan dan mengusulkan
tingkat toleransi risiko keseluruhan yang dapat
diterima (risk appetite)
d. Hasil kajian mengenai total eksposur risiko
yang dihadapi perusahaan beserta dampaknya
e. Penilaian potensi kerugian yang timbul dengan
menggunakan berbagai skenario stress testing
f. Usulan pengembangan metoda pengukuran
risiko, contingency plan dalam kondisi tidak
normal, serta metoda lainnya yang berkaitan
dengan manajemen risiko Perusahaan
g. Batas wewenang, eksposur, dan konsentrasi
portfolio kredit maupun parameter lainnya
yang bertujuan untuk membatasi risiko.
3. Menyusun dan mendistribusikan risalah rapat
Komite Manajemen Risiko ke seluruh peserta rapat
dan pihak lain yang berkepentingan
4. Memantau tindak lanjut hasil risalah
5. Membuat laporan khusus atau laporan kegiatan
pelaksanaan fungsi komite manajemen risiko ( jika
diperlukan)
b. Liquidity analysis reports, especially the analysis of
sources and usage of funds
c. Reports on data pricing which reflects the price or
the cost of a product
Risk Management Committee
In running its function, Risk Management Committee
assisted by Corporate Risk Management Department, to
carry out the functions as follows:
1. Convening Risk Management Committee meetings
in connection with the Risk Management Committee
performance
2. Providing input through information and analysis
during the meeting on:
a. The Company’s directives and targets in
the development of policies, strategies
and guidelines for risk management
implementation, as well as necessary changes,
if any
b. Assessment of effectiveness on the risk
management implementation framework
c. Developments and trends of the Company’s
total risk exposure of risk tolerance level and
proposing an overall risk appetite
d. The results of a study on the total risk exposure
faced by companies and their impacts
e. Assessment of potential losses incurred by the
using the stress testing scenarios
f. Propose risk assessment method development,
contingency plan in abnormal conditions, as
well as other methods related to enterprise risk
management
g. Limit authority, exposure, and concentration of
loan portfolio as well as other parameters that
aim to limit the risk.
3. Prepare and distributing minutes of Risk
Management Committee meetings to all meeting
participants and other related parties
4. Monitoring follow ups of the minutes
5. Creating special reports or risk management
committee functions performance reports (if
required)
305304
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Corporate Risk Management Department dibentuk untuk
meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi Perusahaan
dapat dikenali, diukur, dipantau, dikendalikan dan
dilaporkan dengan benar melalui penerapan kerangka
manajemen risiko yang sesuai. Tanggung jawab utama
untuk mengelola risiko yang timbul dari suatu kegiatan
bisnis dalam perusahaan terletak pada unit kerja yang
melaksanakan kegiatan bisnis tersebut. Peran unit kerja
dalam kegiatan manajemen risiko perusahaan dapat
dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) fungsi, sebagai berikut:
1. Pelaksana / Risk Taking Unit
2. Pengendali
3. Pemantau Secara Keseluruhan
Fungsi Pelaksana / Risk Taking Unit
a. Core Risk Taking Unit
Unit kerja operasional yang bertanggung jawab
mencapai sasaran bisnis BCA Finance dalam
bidang pembiayaan, yang dalam pelaksanaan
tugasnya memiliki risiko inheren
b. Supporting Risk Taking Unit
Unit kerja operasional yang bertanggung jawab
mendukung kelancaran tugas Core Risk Taking Unit,
melalui penyediaan sumber daya yang diperlukan,
yang dalam pelaksanaan tugasnya memiliki risiko
inheren
Fungsi Pengendali
Unit kerja yang bertanggung jawab mendukung
Pelaksana / Risk Taking Unit dalam memitigasi risiko
melalui assesment/analisa risiko, penetapan target
bisnis, alokasi modal, penetapan limit, penyusunan
kebijakan, sistem dan prosedur, alat-alat dan metodologi,
serta penyusunan contingency plan.
Fungsi Pemantauan Secara Keseluruhan / Oversight
Unit kerja yang bertanggung jawab meyakinkan
efektivitas penerapan manajemen risiko perusahaan
secara keseluruhan, melakukan pengkajian risiko
atas pengembangan aktivitas dan produk baru,
serta melaporkan profil risiko BCA Finance secara
Corporate Risk Management Department was established
to ensure that the risks faced by the Company could be
identified, measured, monitored, controlled and reported
correctly through the implementation of a proper risk
management framework. Primary responsibility for
managing risks arising from the Company’s business
activities within the work unit. The work unit role in
conducting the Company’s risk management activities
can be divided into 3 (three) functions, as follows:
1. Implementer/Risk Taking Unit
2. Controller
3. General Oversight
Implementer/Risk Taking Unit
a. Core Risk Taking Unit
Operational units responsible for achieving
business objectives of BCA Finance in financing,
having inherent risk in the performance of its duties
b. Supporting Risk Taking Unit
Operational units that support the duty of Core Risk
Taking Unit through providing necessary resources,
having inherent risk in the performance of its duties
Controller
The unit responsible for supporting the duties of
Implementer / Risk Taking Units in mitigating risks
through the risk assessment/analysis, business goals
setting, allocation of capital, limit setting, development
of policies, systems and procedures, tools and
methodologies, as well as preparing a contingency plan.
General Oversight
The work unit responsible to ensure the effectiveness
of overall enterprise risk management implementation
assesses the risks of new product development and
activity, as well as report the overall risk profile of BCA
Finance and the results of risk assessment on new
keseluruhan dan hasil kajian risiko atas pengembangan
aktivitas dan produk baru kepada manajemen BCA
Finance dan pemegang saham.
Unit ini melakukan tugasnya melalui :
a. Kaji ulang (review)
b. Pemantauan dan Pelaporan (monitoring & reporting)
Rapat Pelaksanaan Fungsi Komite Manajemen Risiko
Beberapa ketentuan mengenai rapat pelaksanaan
fungsi Komite Manajemen Risiko, yaitu :
1. Rapat dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal
sekali dalam 3 (tiga) bulan
2. Rapat dilakukan apabila dihadiri minimal setengah
dari seluruh jumlah Direksi
Pengambilan keputusan terkait dengan pelaksanaan
fungsi Komite Manajemen Risiko berdasarkan hasil rapat
yang telah disepakati.
Selama tahun 2016, Komite Manajemen Risiko telah
melakukan 4 (empat) kali pertemuan, dengan ringkasan
agenda sebagai berikut:
product development and activity to the management of
BCA Finance and shareholders.
This unit does its job by:
a. Making a review
b. Monitoring & reporting
Meetings on Risk Management Committee Performance
Several provisions related to convening the meetings on
Risk Management Committee Performance are:
1. Meetings held as needed and at least once in 3
(three) months
2. Meetings convened if attended by at least half of
the total number of the Board of Directors
Decision-makings related to the the Risk Management
Committee performance are based on the agreed
results of the meeting.
Throughout 2016, the Risk Management Committee
held 4 (four) meetings, with these following topics:
TanggalDate
30 April 2016/
April 30th 2016
10 Agustus 2016/
August 10th 2016
Agenda PembahasanAgenda
• Pelaporan7(tujuh)risikokepadaDireksi/
Report 7 (seven) risks to the Board of Directors
• Analisismaskapaiasuransi/
Analysis of the insurance company
• SEOJKNomor1/SE.OJKNo.05/2016
• Pelaporan7(tujuh)risikokepadaDireksi/
Report 7 (seven) risks to the Board of Directors
• Adanya POJK yang mensyaratkan Batas Maksimum
Pemberian Pembiayaan (BMPP) bagi Debitur yang masih
memiliki hubungan dengan Manajemen PT BCA Finance /
POJK requires Financing Provision Maximum Limit for
Debtor who has relationship with the Management of PT
BCA Finance
• Terdapatbeberapaperusahaandenganmodelbisnisyang
berpotensi menimbulkan risiko bagi PT BCA Finance/
Few companies with business model that potentially affect
risks for PT BCA Finance
307306
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
31 Oktober 2016 /
October 31st 2016
31 January 2017 /
January 31st 2017
• Risikohukum/legal risk
• Risikokredit/credit risk
• Penambahanparameterfraud/
Additional for fraud parameter
• ProfilRisikoDealer Importir Umum /
Risk Profile of Getneral Importer Dealer
• Analisisprodukmultiguna/
Analysis of multipurpose product
• Pelaporan7(tujuh)risikokepadaDireksi/
Report 7 (seven) risks to the Board of Directors
• RisikoLikuiditas/Liquidity Risk
• RisikoKredit:WriteOffPerusahaan/
Credit Risk: the Company Write Off
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Sekretaris Perusahaan dan Investor Relations merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam penerapan GCG
Perusahaan, terutama yang menyangkut pelaksanaan
keterbukaan dan pengungkapan (transparency and
disclosure), selain memastikan agar Perusahaan
mematuhi ketentuan dan peraturan pasar modal yang
berlaku. Sekretaris Perusahaan dan unit kerja Investor
Relations dibentuk untuk memelihara citra Perusahaan
dan melindungi kepentingan Perusahaan melalui
terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik
dengan segenap pemangku kepentingan / stakeholders
melalui berbagai aktivitas hubungan masyarakat dan
mewakili Direksi dalam setiap hal yang berhubungan
dengan komunikasi eksternal, khususnya kepada
investor, masyarakat pasar modal dan pemegang
saham.
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh
Direksi, yang dibantu oleh pejabat manajemen setingkat
Kepala Divisi dan bertanggung jawab kepada Direktur
yang membidangi Sekretariat Perusahaan. Dalam
menjalankan tugasnya Sekretaris Perusahaan harus
dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota
Direksi. Sejak tanggal 2 Februari 2004, Perusahaan
telah menunjuk salah satu anggota Direksi yaitu
Bapak Amirdin Halim sebagai Sekretaris Perusahaan.
Di awal tahun 2015 telah terjadi perubahan Sekretaris
Perusahaan, tepatnya sejak tanggal 8 Januari 2015,
Perusahaan telah menunjuk Bapak Rahmat Susanto
sebagai Sekretaris Perusahaan.
Profil Sekretaris Perusahaan
Rahmat Susanto
( sampai dengan 31 Oktober 2016 )
Sekretaris Perusahaan
Warga Negara Indonesia, lahir di Kuningan pada tanggal
26 Februari 1976. Menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Indonesia, Depok, jurusan Ilmu Administrasi
Niaga pada tahun 1999. Sejak tahun 2006 bergabung
di BCA Finance dengan berbagai jabatan di antaranya:
Deputy Director (Jan 2015 – Okt 2016), Division Head
Corporate Secretary and Investor Relations are
integral parts in the implementation of the Company’s
GCG, particularly related to the implementation of
transparency and disclosure principles, aside in
ensuring that the Company complies with the applicable
rules and regulations in the capital market. Corporate
Secretary and Investor Relations unitswereestablished
to maintain the Company’s image and protectthe
Company’s interests byestablishing communication and
buildinggood relationship with all stakeholders through
various public relation activities as well as to represent
the Board of Directors on any matters related to external
communications, particularly to the investors, capital
market participants and the shareholders.
Corporate Secretary is appointed by the Board of
Directors, and is assisted by the Divisional Headat the
managerial level. He/she isresponsible to the Board
of Directors in charge of Corporate Secretariat. In
performing his/hers duties, the Corporate Secretary
must be able to build communication with all members
of the Board of Directors. Since February 2nd, 2004, the
Company appointed a new member of the Board of
Directors, Mr. Halim Amirdin, as the Corporate Secretary.
In the beginning of 2015, at January 8th, 2015, the
Company has appointed Mr. Rahmat Susanto as new
Corporate Secretary.
Profile of Corporate Secretary
( ended on October 31st 2016 )
Corporate Secretary
Indonesian citizen, born in Kuningan on February
26th, 1976. Finished bachelor degree in University
of Indonesia, Depok, in 1999. Joined the Company
in 2006 with various positions: Deputy Director (Jan
2015 – Oct 2016), Division Head of Corporate Risk,
Planning & Secretary (2010-2014), Deputy Division Head
309308
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
of Corporate Risk, Planning & Secretary (2010-2014),
Deputy Division Head of Corporate Risk Planning &
Secretary (2008-2010), Department Head of Corporate
Risk Management (Juni-September 2008), Deputy
Department Head of Corporate Risk Management
(2006-2008). Sebelumnya pernah menjabat berbagai
posisi di PT BCA, Tbk. (2000-2006), Tbk. terakhir
menjabat sebagai Audit Officer.
Bambang PrastyantoSekretaris Perusahaan
Warga Negara Indonesia, lahir di Kuningan pada
tanggal 7 Juli 1962. Menyelesaikan pendidikan S2 di
Institut Teknologi Bandung, Bandung, jurusan Teknik
Informatika pada tahun 2003. Sejak tahun 2005
bergabung di BCA Finance dengan berbagai jabatan di
antaranya: New Car Area I Deputy Director dan New Car
Area Regional Manajer. Sebelumnya pernah bekerja di
PT Bank Permata, Tbk (2004-2005) terakhir menjabat
sebagai Sales Manajer.
Tugas dan Tanggung jawab
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden Direktur. Berdasarkan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 35/ POJK.04/2014
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan
Publik, fungsi, tugas, dan tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan sebagai berikut:
Tugas:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang pasar modal;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi :
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat,
termasuk ketersediaan informasi pada Situs
Web Perusahaan;
of Corporate Risk Planning & Secretary (2008-2010),
Department Head of Corporate Risk Management
(June-September 2008), Deputy Department Head of
Corporate Risk Management (2006-2008). Previously
had various positions at PT BCA, Tbk. (2000-2006),
lastly as Audit Officer.
Corporate Secretary
Indonesian citizen, born in Kuningan on July 7th, 1962.
Achieved master degree from Institut Teknologi
Bandung, Bandung, majoring Technical Information
in 2003. Joined the Company in 2005 with various
positions namely: New Car Area I Deputy Director and
New Car Area Regional Manager. Previously worked
at PT Bank Permata, Tbk (2004-2005), lastly as Sales
Manager.
Duties and Responsibilities
Corporate Secretary is responsible to the Board of
Directors. Based on the Regulation of the Financial
Services Authority (OJK) No. 35/POJK.04/2014 on the
Corporate Secretary of Issuers or Public Companies,
functions, duties and responsibilities of Corporate
Secretary as follows:
Duties:
1. Keep updated on the development of capital
markets, particularly applied regulation in capital
markets.
2. Provide suggestions to the Board of Commissioners
and Directors to comply to the capital market’s
regulation.
3. Assist the Board of Commissioners and Directors in
applying the good corporate governance, includes:
a. Information disclosure to public, including
the availability of relevant information on the
Company’s website;
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan tepat waktu;c. Penyelenggaraan
dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang
Saham
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat
Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
e. Pelaksanaan program orientasi terhadap
perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.
4. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan
pemegang saham Perusahaan, Otoritas Jasa
Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tanggung Jawab:
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari bertanggung
jawab penuh dan langsung kepada Direksi.
Investor Relation
Fungsi, tugas, dan tanggung jawab Investor Relations
adalah:
1. Mewakili Direksi dalam mengomunikasikan kondisi
usaha dan kinerja Perusahaan termasuk kondisi
pembiayaan nasional dan ekonomi makro kepada
komunitas investor, analis, maupun masyarakat
pasar modal.
b. Deliver the report submission to the Financial
Services Authority on time;
c. Organize and arrange documentation of
General Meeting of Shareholders
d. Organize and arrange documentation of Board
of Directors and/or Board of Commissioner’s
meeting
e. Organize the Company’s orientation program
for new Director or Commissioner.
4. As a liaison among the Company and shareholders,
Financial Services Authority and other stakeholders.
Responsibilities:
Report daily to the Board of Directors.
Investor Relation
Functions, duties and responsibilities of Investor
Relations are:
1. To represent the Board of Directors in
communicating the Company’s business conditions
and performance, including the national financing
industry and macroeconomic conditions to the
investment community, analysts and capital market
participants.
KKB & Corp.Marketing Director
KKBDeputy Director
Corp. Marketing
Credit DeputyDirector
Internal AuditDivision Head
Financial Analysis
& Planning DePT Head
CreditSettlement
Head
Used Car
Deputy Director
New Car Deputy Director
President Director
Finance & Accounting
Deputy Director
Corp. Planning, Leasing,People & Finance Director
Leasing & SpecialFinancing Div.Head
Corp. Risk Mgmt. DePT
Head
Legal & Compliance DePT Head
GeneralServices
DePT Head
ProcurementDePT Head
Human Resource
ManagementDeputy Director
IT & BusinessProcess Deputy Director
Corp. Risk, Compliance& Service Director
Corp. Planning,Secretary
& Business Development
Deputy Director
NationalOperation
Deputy Director
NationalCollection
Deputy Director
IT, Business Process &Operation Director
311310
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
2. Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada
komunitas investor, analis, dan masyarakat pada
umumnya.
3. Mengomunikasikan kinerja dan strategi Perusahaan
melalui investor relation’s tools (annual report,
presentasi, investor update, dan lain lain).
4. Mengikuti dan / atau menyelenggarakan pertemuan
dengan komunitas investor, analis, maupun
masyarakat pasar modal, untuk mendukung proses
komunikasi investor relations.
5. Menyediakan informasi perusahaan yang terkait
dengan investor, analis dan masyarakat pasar
modal, antara lain melalui e-mail dan website
Perusahaan.
Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan selama 2016
Seluruh tugas dan tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan di atas telah dilaksanakan pada 2016.
Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Sepanjang 2016, Sekretaris Perusahaan berpartisipasi
dan mengikuti sejumlah pelatihan dan seminar yang
diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Asosiasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia serta pihak
eksternal lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
2. Todevelop communication strategies, particularly to
the investment community, analysts and the public.
3. To communicate the Company’s performance and
strategy through various investor relations’ tools
(annual reports, presentations, investor updates,
etc.)
4. To join and/or organize community meetings with
the investment community, analysts and capital
market participants in order to smooth out investor
relations’ communications.
5. To provide corporate information related to the
Company’s investors, analysts and capital market
participants, such as through e-mail and corporate
website.
Realization of Corporate Secretary in 2016
All duties and responsibilities above have been
implemented in 2016.
Competency Development of Corporate Secretary
Throughout 2016, Corporate Secretary participated
and followed a number of trainings and seminars held
by Financial Services Authority and Association of
Financing as well as external parties, as follows:
WaktuTime
LocationTempat
JudulTitle
Maret 2016 / March, 2016
Oktober 2016 /October, 2016
Oktober 2016 /October, 2016
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan IndonesiaIndonesia Financial Services Association
Universitas IndonesiaUniversitas Indonesia
Badan Sertifikasi Manajemen RisikoRisk Management Certification Agency
Seminar Pembiayaan Produk Kerajinan IndonesiaSeminar on Indonesia Handicraft Product Financing
Sertifikasi Direksi-Risk ManagementRisk Management-Director Certification
Sertifikasi Direksi-Risk ManagementRisk Management-Director Certification
Fungsi Audit Internal dilaksanakan oleh Division Audit
Internal yang dibentuk untuk meningkatkan efektivitas
dan memberikan nilai tambah terhadap proses
manajemen risiko, pengendalian internal, dan tata
kelola melalui penilaian independen dan obyektif serta
pemberian konsultasi atas seluruh kegiatan Perusahaan.
Divisi Audit Internal membantu Presiden Direktur,
Dewan Komisaris, dan Komite Audit dalam melakukan
pengawasan melalui perencanaan, pelaksanaan
maupun pemantauan atas hasil audit.
Dalam menjalankan fungsinya, Divisi Audit Internal
berperan dalam:
• Membantu semua tingkatan manajemen dalam
mengamankan kegiatan operasional Perusahaan
yang melibatkan dana dari pemegang saham.
• Membantumanajemendalammenjalankan fungsi
pengawasan atas transaksi keuangan, pelaksanaan
peraturan, prosedur dan sistem.
• Membantu manajemen dengan menjalankan
fungsi konsultasi dalam meningkatkan kecukupan
dan efektivitas struktur pengendalian internal dan
kualitas pelaksanaannya.
Internal Audit Function is performed by the Internal Audit
Division, which is initially formed to improve effectiveness
and to give added value to the entire process of risk
management, internal control, and corporate governance
through an independent and objective assessment,and
by providing advices regarding all Company’s activities.
The Internal Audit Division assists President Director,
Board of Commissioners and Audit Committee in giving
supervision through planning, execution or monitoring of
audit results.
In carrying out its function, the Internal Audit Division
plays a role in:
• Assisting all levels of management in securing the
operational activities of the Company that involves
stakeholder’s funds.
•Assistingthemanagementincarryingoutsupervision
on financial transactions, implementation of regulations,
procedures, and systems.
• Assisting the management in carrying out the
consultative function in improving the adequacy and
effectiveness of the internal control structure and the
quality of execution thereof.
Audit InternalInternal Audit
313312
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Profil Kepala Divisi Audit Internal
Michael DaptoKepala Divisi Audit Internal
Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada
tanggal 23 Oktober 1971. Menyelesaikan pendidikannya
di Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1994.
Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2008
sebagai Deputy Department Head Internal Audit dan
pada tahun 2009 menjadi Departement Head Internal
Audit. Kemudian pada tahun 2012 diangkat sebagai
Deputy Division Head Internal Audit dan pada tahun
2015 menjadi Division Head Internal Audit.
Pengalaman Kerja Sebelumnya
Jumlah Pegawai dan Sertifikasi
Guna meningkatkan kompetensi, seluruh pegawai
dipersyaratkan untuk memperoleh sertifikasi profesi
audit intern.
Piagam Audit Intern
Pedoman atau tata kerja Divisi Audit Internal diungkapkan
dalam Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter).
Pedoman ini diterbitkan sejak tahun 2016, dengan telah
diseuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 056/POJK.04/2015 tentang “Pembentukan Dan
Profile of Internal Audit Division Head
Internal Audit Division Head
An Indonesian citizen, born in Palembang on October
23rd, 1971. Finished bachelor degree in University of
Sriwijaya, Palembang in 1994. Joined the Company in
2008 as Internal Audit Deputy Department Head and
in 2009 became the Internal Audit Department Head.
Later in 2012, he was appointed as Internal Audit Deputy
Division Head and in 2015 became the Internal Audit
Division Head.
Previous Work Experiences
Number of Staff & Certifications
In order to enhance their competence, all staffs
are required to obtain internal audit professional
certifications.
Internal Audit Charter
The guideline or frame work of Internal Audit Division
is stated in Internal Audit Charter. The guidance issued
since year 2016, and been adjusted with Financial
Services Authorities Regulation No. 056/POJK.04/2015
about “Pembentukan dan Pedoman Penyusunan
1994-1996
1996-1997
1997-2008
2008-2009
2009-2012
2012-2015
2015-sekarang
1994-1996
1996-1997
1997-2008
2008-2009
2009-2012
2012-2015
2015-now
Coord. Accounting PT Astra
Internasional Tbk,
Toyota Sales Operation
(Auto2000)
Trainee Internal Audit BCA
Berbagai Posisi di Divisi Internal Audit
PT Bank Central Asia, Tbk
Deputy Department Head Internal
Audit
Department Head Internal Audit
Deputy Division Head Internal Audit
Division Head Internal Audit
Accounting Coordinator of PT Astra
Internasional Tbk,
Toyota Sales Operation
(Auto2000)
Trainee of BCA Internal Audit
Various positions in Internal Audit
Division of PT Bank Cental Asia, Tbk.
Internal Audit Deputy Department
Head
Internal Audit Department Head
Internal Audit Deputy Division Head
Internal Audit Division Head
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal”
yang memuat: Kedudukan, Visi, Misi, Peran, Ruang
Lingkup, Wewenang, Tanggung Jawab, Akuntabilitas,
Independensi, Tidak Memihak, Kode Etik, Standar
Pelaksanaan Audit Intern, Pengawasan Manajemen, dan
Hubungan dengan Auditor Ekstern.
Piagam Audit Intern dikaji ulang secara berkala setiap
3 tahun sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan,
yang mana telah dikaji ulang dan dilakukan pembaharuan
terakhir pada tanggal 26 Mei 2016 dengan persetujuan
Direksi dan Dewan Komisaris.
Kualifikasi / Sertifikasi Sebagai Profesi Audit Internal
Kualifikasi / Sertifikasi yang dimiliki oleh Audit Internal
adalah sebagai berikut :
a. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional,
independen, jujur, dan objektif dalam pelaksanaan
tugasnya.
b. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan
dengan bidang tugasnya.
c. Memiliki pengetahuan tentang peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
d. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara
efektif.
e. Mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh
asosiasi Audit Internal.
f. Mematuhi kode etik Audit Internal.
g. Menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data
perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau
penetapan atau putusan pengadilan.
h. Memahami prinsip tata kelola perusahaan yang
baik dan manajemen risiko.
i. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian,
dan kemampuan profesionalismenya secara terus-
menerus.
Piagam Unit Audit Internal”. The Internal Audit Charter
defines: the Position, Vision, Mission, Roles, Scope
of Work,Authority, Responsibilities, Accountability,
Independence, Impartiality, Code of Conduct, Internal
Audit Execution Standards, Management Supervision,
and Relationship with External Auditors.
The Internal Audit Charter is reviewed regularly, every
three years or as deemed necessary. It was reviewed
and updated most recently on 26th May 2016 upon the
approval of the Board of Directors and the Board of
Commissioners.
Qualifications / Certifications as Internal Audit
Qualifications/Certifications possessed by Internal Audit
are as follows:
a. Possessing integrity and act professionally,
independently, honestly and showing objective
attitudes in performing all duties.
b. Possesing knowledge and experiences on audit
technically and any other disciplinary relevant to the
job description.
c. Knowledgeable on the laws and regulations of the
capital market as well as other related laws and
regulations.
d. Ability to interact and communicate both verbally
and written effectively.
e. Compliant to the professional standards of Internal
Audit association
f. Compliant to the Code of Conducts of Internal Audit.
g. Obligate to keep the confidentiality of the
information and/or the Company’s data related to
the duties and responsibilities performed by the
Internal Auditor unless required by legislation or
court decision.
h. Understanding the principles of good corporate
governance and risk management.
i. Willing to increase and improve his/her knowledge,
expertise as well as professionalism continuously.
315314
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Tugas dan tanggung jawab Divisi Audit Internal adalah
sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit
Internal tahunan.
2. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal
dan sistem manajemen resiko sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
3. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas efisiensi
dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi,
operasional, SDM, pemasaran, teknologi informasi,
dan kegiatan lainnya.
4. Melakukan analisa terhadap kebijakan, prosedur,
maupun sistem informasi berkaitan dengan temuan
audit sehingga dapat memberikan saran perbaikan
dan informasi yang objektif untuk mengurangi
terjadinya pengulangan kesalahan pada semua
tingkat manajemen.
5. Memantau, menganalisis dan melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut hasil audit ke Direksi.
6. Menyusun dan menyampaikan laporan hasil audit
ke Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, auditee,
dan Departemen atau Unit Kerja terkait.
7. Bekerja sama dengan Komite Audit.
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit internal yang dilakukannya.
9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Wewenang Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut:
1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang
perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan
Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit
serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/
atau Komite Audit.
3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil
dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite
Audit.
4. Melakukan koordinasi kegiatan auditor internal
dengan kegiatan auditor eksternal.
Duties, Responsibilities and Authorities
Duties and responsibilities of the Internal Auditor are as
follows:
1. Preparing and executing Internal Auditor annual
work plan.
2. Evaluating the implementation of internal control
and risk management system according to the
Company’s policies.
3. Performing inspections and evaluation on the
efficiency and effectiveness of process in finance,
accounting, operations, HR, marketing, information
system, and others.
4. Making analysis on policies, procedures or
information system that are related to the audit
findings in order to provide alternative solutions
and recommendations for improvements to reduce
repeat of errors at all management levels.
5. Monitoring, analyzing and reporting the follow-ups
of audit findings to the Board of Directors.
6. Preparing and presenting the audit results report to
the Board of Directors and Board of Commissioners,
Audit Committee, auditee and related department
or work unit.
7. Cooperating with Audit Committee.
8. Providing program to evaluate the quality of internal
audit implementatin.
9. Performing special audits, if needed.
Authorities of Internal Auditor are as follows:
1. Freedom to access all the Company’s information
that relevant with its duties and functions.
2. Establishing direct communication with the Board
of Directors, Board of Commissioners and/or Audit
Committee as well as the members of the Board
of Directors, Board of Commissioners and/or Audit
Committee.
3. Convening a meeting periodically and incidentally
with the Board of Directors, Board of Commissioners
and/or Audit Committee.
4. Coordinating internal auditor activities with those
of external auditor.
Independensi
Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab
kepada Presiden Direktur. Dalam rangka mendukung
independensi dan menjamin kelancaran audit serta
wewenang dalam memantau tindak lanjut, maka Kepala
Divisi Audit Internal dapat berkomunikasi langsung
dengan Komite Audit untuk menginformasikan berbagai
hal yang berhubungan dengan audit. Pemberian
informasi tersebut harus dilaporkan kepada Presiden
Direktur.
Selain itu, dalam rangka menjaga independensi, Internal
Auditor tidak diperkenankan memiliki jabatan rangkap
pada kegiatan operasional di perusahaan maupun anak
perusahaan.
Pelaporan
Kegiatan Divisi Audit Internal dilaporkan kepada Presiden
Direktur dan Komite Audit yang meliputi realisasi audit
dibandingkan dengan rencana, penyebab terjadi
penyimpangan serta tindakan yang telah dan perlu
diambil untuk melakukan penyempurnaan. Pelaporan
oleh Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut :
• LaporanHasilAudit(LHA).
Kepala Divisi Audit Internal menyampaikan Laporan
Hasil Audit kepada Dewan Direksi, Dewan Komisaris,
Komite Audit, auditee, dan Departemen atau unit
kerja terkait untuk diketahui dan ditindaklanjuti.
Jika terdapat informasi hasil audit yang bersifat
sangat terbatas dan tidak dapat dicantumkan
dalam Laporan Hasil Audit, maka informasi tersebut
dilaporkan secara khusus kepada Dewan Direksi
sesuai dengan tingkat informasi khusus tersebut.
• LaporanTindakLanjutHasilAudit(LTHA).
Divisi Audit Internal memantau dan menganalisis
perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan
yang telah dilakukan auditee, serta memberikan
laporan tertulis kepada Dewan Direksi.
Independence
Head of Internal Audit Division is responsible to the
President Director. In order to support the independence
and in ensuring the continuity of audit, as well as ensuring
authority to monitor the follow up actions, the Head of
Internal Audit Division may communicate directly with
the Audit Committee to inform various issues related
to the audit implementation. That information must be
shared and reported to President Director.
In addition, to maintain its independence, an Internal
Auditor is not allowed to have multiple roles in the
operational activities of the Company as well as the
subsidiaries.
Reporting
All activities of Internal Audit Division are reported to
the President Director and Audit Committee, which
covers audit realization in comparison to the planning,
the causes of violation and other actions that have
been done and need to be taken in order to achieve
improvement. The reporting is done through:
• AuditFindingReport(“LHA”).
Head of Internal Audit Division presents the Audit
Finding Results to the Board of Directors, Board
of Commissioners, Audit Committee, auditee as
well as related Departments and work units to be
acknowledged and followed up.
For any information of audit results that is very
restricted and cannot be included in the Audit
Report, that information will be exclusively reported
to the Board of Director according to restricted
information level.
• AuditFindingsFollowUpReport(“LTHA”).
Internal Audit Division monitors and analyzes the
ongoing progress of improvement initiatives taken
by the auditee. Internal Audit also provides a written
report to the Board of Directors.
317316
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilakukan
oleh auditee, maka Divisi Audit Internal dapat
menerbitkan Surat Teguran dan mewajibkan
auditee menyampaikan rencana tindak lanjut yang
mengikat secara tertulis kepada Divisi Audit Internal
dan atasan auditee.
Dalam rangka pemantauan tersebut, laporan tindak
lanjut harus disampaikan auditee kepada Divisi
Audit Internal setiap bulan setelah Laporan Hasil
Audit sampai semua masalah diselesaikan.
• LaporanKegiatanAudit.
Kepala Divisi Audit Internal menyampaikan kegiatan
audit kepada Dewan Direksi secara periodik.
Laporan tersebut antara lain harus menggambarkan
perbandingan antara realisasi kegiatan dengan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil Kegiatan Divisi Audit Internal
Sejak tahun 2013, Divisi Audit Internal mengembangkan
teknik pemeriksaan yang relatif efisien dan efektif,
yaitu Risk Matrix. Risk Matrix berfungsi menentukan
prioritas pemeriksaan audit dengan indikator-indikator
berdasarkan tingkat risiko dari setiap transaksi bisnis
yang dilakukan. Dengan adanya Risk Matrix, diharapkan
juga dapat menjadi bagian dari penerapan sistem
pencegahan dini terhadap potensi kecurangan yang
berdampak negatif bagi Perusahaan.
Selain pemeriksaan aktif, Divisi Internal Audit juga
melakukan pemeriksaan secara pasif. Pemeriksaan
tersebut ditujukan kepada hal – hal yang berisiko
(terutama finansial) yang pelaksanaan pemeriksaannya
dapat dilakukan secara offsite. Jika terdapat hasil
temuan audit yang memerlukan support dari unit kerja
terkait lainnya seperti Divisi Informasi & Teknologi dan
Proses Bisnis & Analisa maka dilakukan koordinasi
untuk meninjau proses, prosedur dan teknologi yang
masih memerlukan perbaikan.
If follow-ups are not done by the auditee, the Internal
Audit Division may issue a Letter of Reprimand and
requires auditee to submit a binding written action
plan to the Internal Audit Division as well as the
auditee’s superior.
In order to monitor the implementation, the auditee
must submit a follow-up report every month after the
Audit Findings Report is done and until all findings
are resolved.
• AuditActivityReport.
Head of Internal Audit Division reports the audit
activities to the Board of Directors periodically.
The report should describe a comparison between
actual activities with predetermined targets.
Results of Internal Audit Activity
Since 2013, Internal Audit Division develops a relatively
efficient and effective technique of inspection, namely
Risk Matrix. Risk Matrix functions to determine the priority
of audit inspection with all indicators based on the risk
level from each business transaction conducted. With
Risk Matrix, it is also expected that it can be part of the
implementation of early prevention system toward the
potential fraud giving negative impact to the Company.
In addition to the regular examination, the Internal Audit
Division also performed passive inspection. The audit
was initiated to inspect risks (especially financial risk) that
can be conducted from offsite. In the case where there
are no audit findings that requires the support from other
related work units such as Information & Technology and
Business Process & Analysts Division, a coordination
plan is carried out to review the processes, procedures
and technologies that still require improvements.
Kasus Fraud
Fraud adalah tindakan atau perbuatan yang
menyimpang atau tidak benar yang dilakukan oleh
pengurus, karyawan tetap dan tidak tetap (kontrak dan
outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan
operasional Perusahaan yang mengakibatkan kerugian
atau risiko kerugian bagi pihak lain baik langsung
maupun tidak langsung. Beberapa kasus fraud yang
terjadi selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
• Dokumenpersyaratankreditfiktif.
• Pemalsuankronologispenarikankendaraan.
• Pemalsuan saldo akhir rekening dan klasterisasi
calon konsumen.
• Manipulasiabsensi.
• Penyalahgunaan kendaraan credit settlement
process.
• Kelemahan dalam pengelolaan pool cabang
dan hilangnya kelengkapan kendaraan credit
settlement process.
Kode Etik
Kode etik auditor Perusahaan mengacu pada kode etik
yang ditetapkan oleh asosiasi Audit Internal yang ada
di Indonesia dan berlaku secara internasional. Kode
etik auditor BCA Finance disusun dengan maksud agar
digunakan sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan
pola pikir auditor selama bekerja.
Apabila dalam praktik dijumpai hal – hal yang belum
diatur secara tertulis, maka diharapkan auditor mampu
menjaga sikap profesionalisme. Berikut standar kode
etik auditor BCA Finance:
a. Integritas (Integrity)
Menempatkan kepentingan Perusahaan di atas
kepentingan pribadi dan membangun rasa
percaya. Dengan demikian melengkapi dasar untuk
kepercayaan atas penilaian profesionalitas Auditor
Internal.
• Auditor dapat melaksanakan pekerjaan
dengan jujur, rajin, objektif, bertanggung
jawab, profesional dan independen.
Fraud Cases
Fraud is an act or deed that departs from or is not
proper according to a standard/rule conducted by the
Board, permanent and non permanent (contract and
outsourced) employees in relation to the Company’s
business and operations that results in a loss or risk
of loss for the other party either directly or indirectly.
Several cases of fraud that occurred during 2016 were
as follows:
• Falsificationofcreditrequirementdocuments.
• Forgeryofthevehiclewithdrawal’schronological.
• Falsification of the account’s final balance and
clustering of consumer candidate
• Attendancemanipulation.
• Manipulationofcreditsettlementprocessvehicle
• Weakness in managing branch pool and loss of
important documents of credit settlement process
vehicle.
Code of Conducts
The auditor’s code of ethic will refer to the Code of
Conduct established by Internal Audit association in
Indonesia, which is also applicable globally. The Code
of Conduct of BCA Finance’s auditor is composed as a
guideline for the attitude, behavior and mindset during
work.
If there are any practices not being covered in the written
Code of Conduct, the auditors are expected to remain
professional. Below are the standard Code of Conduct
of BCA Finance auditors:
a. Integrity
Prioritizing the Company’s interests above personal
interest and building trust. In order to complete the
foundation of trust on professionalism assesment of
the Internal Auditor.
• Auditorhasabilitytoperformhis/herdutieswith
honesty, diligence, objectively, responsibility,
professionalism and independency.
319318
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
• Auditor dapat memahami peraturan
perusahaan dan mengungkapkan masalah
sesuai dengan ketentuan dan tuntutan profesi.
• Auditor dapat menghargai dan memberikan
kontribusi positif terhadap maksud dan tujuan
yang etis dan sah dari perusahaan.
b. Objektivitas (Objectivity )
Membuat penilaian yang seimbang atas semua
keadaan yang relevan dan tidak terpengaruh oleh
kepentingan pribadi atau pihak lainnya dalam
mengambil mengumpulkan, mengevaluasi dan
menyampaikan informasi mengenai aktivitas atau
proses yang diuji.
• Auditor Internal hendaknya tidak menjadi
anggota dari kelompok yang melakukan
kegiatan melawan hukum atau terlibat dalam
kegiatan yang mencemarkan profesi audit
internal atau organisasinya. Auditor Internal
dilarang menjalankan usaha atau pekerjaan
yang dapat mencermarkan martabat
profesinya atau nama baik BCA Finance.
• Auditor Internal hendaknya tidak menerima
segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
penilaian profesionalisme. Auditor Internal
dilarang menerima uang, barang, jasa atau
hadiah apapun dari perusahaan/pejabat yang
diperiksa, pihak ketiga, konsumen atau relasi
BCA Finance yang dapat mempengaruhi
pendapat profesionalnya.
• Auditor Internalhendaknya tidak terlibatatau
melibatkan dalam kegiatan atau hubungan
yang dapat mempengaruhi penilaian yang
independen. Dalam mengatur penugasan,
Divisi Audit Internal mempertimbangkan
independensi individu auditor internal
terhadap pihak yang akan diperiksa (auditee).
Auditor internal wajib memberikan informasi
kepada DAI jika auditor internal mempunyai
hubungan keluarga, hubungan finansial seperti
pihak ketiga, konsumen, sesama rekan kerja
dan lainnya yang membuat auditor kesulitan
bersikap independen terhadap auditee.
• Auditor has ability to understand the
Company’s regulations and reveals issues
according to the set provisions and
professional requirements.
• Auditor has ability to appreciate and give
positive contribution to the ethical and legal
purposes and objectives of the Company.
b. Objectivity
Providing a fair judgement of any relevant
conditions and do not putting personal or other
parties interest in taking, collecting, evaluating and
delivering informations on audit activities or audit
finding testing process.
• InternalAuditorshallnotbecomeamemberof
a group that violates the laws or be involved
in any activity that dishonors the internal
audit profession or its organization. Internal
Auditor is prohibited from running a business
or working which can dishonor his/her internal
audit profession or BCA Finance reputation.
• InternalAuditorshallnotacceptanythingthat
can influence his/her judgment professionally.
Internal Auditor is prohibited to accept
any money, goods, services or gifts from
companies/authorities under scrutiny, third
party, consumer or relations of BCA Finance
that can influence his/her professional
opinions.
• Internal Auditor shall not be involved or
involve him/herself in any activity or relation
that can influence his/her independent
judgement. In arranging work assignments,
Internal Audit Division considers the
independent relationship between the auditor
and the auditee. The auditor must provide
information to Internal Audit if he/she has
family relationship or even financial relation
to the third party, consumer, fellow co-worker
and others that can cause difficulty in being
independent to the auditee.
c. Kerahasiaan (Confidentiality )
Mampu menjaga kerahasian perusahaan dan tidak
mengungkapkan informasi tanpa wewenang yang
tepat kecuali diharuskan oleh undang-undang yang
berlaku/ kewajiban hukum atau profesional yang
mengharuskan.
• Auditor dapat menjaga prinsip kerahasiaan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Auditor dapat berhati – hati dalam
menggunakan dan melindungi informasi yang
diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.
• Auditor tidak memanfaatkan informasi yang
diperolehnya untuk kepentingan pribadi atau
dalam bentuk apapun yang bertentangan
dengan hukum atau yang merusak legitimasi
dan tujuan atau maksud etika dari perusahaan.
d. Kecakapan (Competency )
Menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan
pengalaman yang dibutuhkan dalam menjalankan
pekerjaan Audit Internal.
• Auditor akan melaksanakan tugas audit
internal apabila mempunyai pengetahuan,
keahlian dan pengalaman yang memadai.
• Auditor akan melaksanakan tugas audit
internal sesuai dengan standar praktek profesi
audit internal.
• Auditorakanterusmeningkatkankeahliandan
efektivitas serta kualitas dalam pelaksanaan
tugas mereka.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan Divisi Audit Internal mencakup
pemeriksaan dan penilaian atas:
• Kecukupan proses pengendalian internal,
pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan
yaitu untuk menentukan tingkat kemampuan
proses yang telah ditetapkan dapat diandalkan
dan memberikan keyakinan yang memadai bahwa
tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai
secara efisien dan ekonomis.
c. Confidentiality
Ability to protect the Company’s confidentiality and
do not disclose information without appropriate
authorities unless required by applicable law or
professional.
• Auditor can maintain confidentiality principle
according to the applicable regulations.
• Auditor being prudent in utilizing and protecting
the information received while performing his/her
duties.
• Auditor will not utilize the information that he/
she receives for personal gains or anything that
are against the law or damage the legitimacy and
objectives or ethical purposes of the Company.
d. Competency
Applying required knowledge, skills and experience
in implementing Internal Audit duties.
• Auditorwillperforminternalauditdutiesifhe/
she has adequate knowledge, expertise and
experience.
• Auditor will perform internal audit duties
according to the internal audit standards.
• Auditorwillcontinuetoimprovetheexpertise,
effectiveness as well as quality of his/her
performance.
Scope of Work
Scope of work of Internal Audit Division covers the
inspection and assessment of:
• Adequacyofthewholeprocessofinternalcontrol,
risk management and implementation of good
corporate governance, with a purpose to decide the
capability and reliability of the established process
and to give adequate assurance that the Company’s
objectives and targets are attainable efficiently and
economically.
321320
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
• Efektivitas proses pengendalian internal,
pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan yaitu
untuk menentukan sejauh mana pengendalian/
proses tersebut sudah berfungsi seperti yang
diharapkan.
• Kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung
jawab yang telah digariskan yaitu untuk menentukan
sejauh mana tujuan dan sasaran organisasi telah
tercapai.
Kedudukan dan Hubungan Divisi Audit Internal dengan Manajemen dan Komite Audit
Fungsi audit internal dilaksanakan oleh Divisi Audit
Internal yang berkedudukan di Kantor Pusat. Posisi
Divisi Audit Internal menjamin perolehan dukungan dari
Manajemen Puncak, Komite Audit dan Dewan Komisaris
agar para auditor dapat memperoleh kerja sama dari
auditee dan melakukan pekerjaan tanpa hambatan.
Kedudukan Divisi Audit Internal dalam struktur
organisasi, yaitu :
• Effectiveness of the entire process of internal
control, risk management, with a purpose to decide
on the progress of implementation of the control/
process according to what is expected.
• Qualityinperformingassignedresponsibility,which
is to determine the progress of the achievement of
organizational objectives and targets.
Position and Relationship of Internal Audit Division with the Management and Audit Committee
The Internal Audit function is a responsibility of the
Internal Audit Division at the Head Office. Internal
Audit Division guarantees that are fully support by the
Management and Audit Committee, so that the auditor
can cooperate with the auditee while performing his/her
duties smoothly.
Position of Internal Audit Division in the organizational
structure is illustrated below:
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Divisi Audit Internal
Direktur Direktur Direktur Direktur
KomiteAudit
Pengangkatan dan Pemberhentian
Pengangkatan dan pemberhentian pejabat – pejabat di
Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut:
• Kepala Divisi Audit Internal diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden Direktur atas
persetujuan Dewan Komisaris.
• Kepala Departemen, Kepala Unit, Spesialis dan
Staf diangkat dan diberhentikan sesuai dengan
ketentuan Divisi Human Resources.
Struktur Organisasi Divisi Audit Internal
Divisi Audit Internal memiliki jumlah karyawan sebanyak
32 orang dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Appointment and Termination
Appointment and termination of Internal Audit members
is performed through these approaches:
• HeadofInternalAuditisappointedandterminated
by President Director after gaining approval from
the Board of Commissioners.
• DepartmentHead,UnitHead, Specialist and Staff
are appointed and terminated according to the
conditions applied by Human Resources Division.
Organizational Structure of Internal Audit Division
Internal Audit Division has 32 members with the following
organizational structure:
Internal Audit Division Head
Head Office & Branch Audit Dept
Head
Passive Audit
Audit Development
Head Office Audit
Quality Assurance
Internal Audit
Admin
Audit IT& Data
Support
Branch Audit Area I
Branch Audit
Area II
Passive, IT & Development
Audit Dept Head
Head Office Audit Head
Audit IT& Data
Support Head
Branch Audit
Area I Head
Passive Audit Head
Branch Audit
Area II Head
323322
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Fungsi Audit Eksternal diterapkan dalam upaya
untuk meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi
penyajian kondisi keuangan Perusahaan. Untuk itu,
Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan wajib diperiksa
(diaudit) oleh Akuntan Publik. Selain itu dalam hal
apabila Perusahaan akan melakukan Aksi Korporasi
tertentu, Laporan Keuangan Perusahaan juga wajib
diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Publik mengacu kepada
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Penunjukan Akuntan Publik
Dalam rangka memenuhi fungsi Audit Eksternal, maka:
1. Perusahaan wajib menunjuk Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia serta
Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia
dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai Auditor
Eksternal yang independen dalam pelaksanaan
audit Laporan Keuangan Perusahaan yang
dilakukan minimal setiap tahun.
2. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik tersebut di atas wajib terlebih dahulu
memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan
calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris sesuai
rekomendasi Komite Audit dan persetujuan RUPS
tersebut dapat didelegasikan kepada Dewan
Komisaris.
3. Didelegasikan kepada Dewan Komisaris.
4. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku,
antara lain bahwa KAP tersebut merupakan entitas
yang terdaftar di Bank Indonesia, tidak memberikan
jasa lain kepada Perusahaan pada tahun tersebut
sehingga terhindar dari kemungkinan benturan
kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan
audit atas Laporan Keuangan Perusahaan lebih
dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan bagi
seorang Akuntan Publik berlaku paling lama untuk
3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Selain itu, KAP
yang ditunjuk juga harus memenuhi persyaratan
Perusahaan terkait dengan kompetensi
profesionalnya.
External Audit Function is implemented to improve the
quality of reporting and accuracy on the presentation of
the Company’s financial condition. For that reason, the
Company’s Financial Statements must be audited by a
Public Accountant Firm. In cases where the Company
will perform certain Corporate Actions, the Company’s
Financial Statements must also be audited by the Public
Accountants with reference to the applicable regulations.
Appointment of Public Accountant
In order to perform External Audit function, the Company
shall:
1. Appoint a Public Accounting Firm (”KAP”) that
is registered in Bank Indonesia as well as a
Public Accountant that is also registered in Bank
Indonesia and Financial Services Authority as the
independent External Auditor that performs audit
on the Company’s Financial Statements, conducted
at least every year.
2. Appointa Public Accountant and Public Accounting
as the firm must receive prior approval from GMS
and must be from the candidates proposed by the
Board of Commissioners according to the Audit
Committee’s recommendation. The GMS approval
can be delegated to the Board of Commissioners.
3. Delegate it to the Board of Commissioners.
4. Appoint Public Accountant and Public Accounting
Firmthat is done according to the applicable
regulations, including the requirement that KAP
must be a registered entity in Bank Indonesia, who
does not provide other services to the Company
during that year to avoid the possibility of conflict
of interests, and it should not perform audits of the
Company’s Financial Statements for more than 5
(five) consecutive fiscal years, with a maximum of
3 (three) of consecutive fiscal years. In addition,
the appointed KAP also has to fulfill the Company’s
requirements on professional competencies.
Audit EksternalExternal Audit
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Tahun 2016
tertanggal 14 Maret 2016, diberikan kuasa dan wewenang
penuh kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk
menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar. Pada tahun
2016, Kantor Akuntan Publik Sidharta & Widjaja yang
sekarang bernama KPMG Siddharta Widjaja & Rekan
telah ditunjuk sebagai Auditor Independen Eksternal.
Tugas Auditor Independen Eksternal adalah melakukan
pemeriksaan dan memberikan opininya atas laporan
keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik
Pada tahun 2016, Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan
Publik Sidharta & Widjaja yang sekarang bernama
KPMG Siddharta Widjaja & Rekan sebagai Auditor
Independen Eksternal untuk melakukan pemeriksaan
dan memberikan opininya atas laporan keuangan
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016. Berikut Audit Eksternal yang telah
ditunjuk oleh BCA Finance :
Kantor Akuntan Publik KPMG Siddharta Widjaja & Rekan
tidak memberikan jasa lain selain pemeriksaan Laporan
Keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016.
According to the decision of 2016 Annual GMS dated
March 14th, 2016, the Annual GMS transfers full power
and authority to the Company’s Board of Commissioners
to appoint a Registered Public Accounting Firm. In 2016,
Public Accounting Firm of Sidharta & Widjaja, currently
named as KPMG Siddharta Widjaja & Partner, was
appointed as the Independent External Auditor. Duties
of the Independent External Auditor were to perform
audits and give opinions on the Company’s Financial
Statements for year ended December 31st, 2016.
Appointment of Public Accounting Firm
In 2016, the Company appointed Public Accounting Firm
Sidharta & Widjaja, currently named as KPMG Siddharta
Widjaja & Partner, as Independent External Auditor
to perform audit and give opinions on the Company’s
financial statements for year ended December 31st, 2016.
Below are the list of External Audits appointed by BCA
Finance :
The Public Accounting Firm KPMG Siddharta Widjaja
&Partner is not committing any other services except the
audit of the Company’s Financial Statements for the year
ended December 31st, 2016.
Tahun Kantor Akuntan Publik Akuntan Publik Besaran Fee
2013
2014
2015
2016
Sidharta & Widjaja (KPMG)
Sidharta & Widjaja (KPMG
yang sekarang bernama KPMG
Siddharta Widjaja & Rekan
KPMG Siddharta Widjaja &Rekan
KPMG Siddharta Widjaja & Rekan
$52.250
USD 25.850
(termasuk PPN 10%)
Rp. 700.000.000,-
Rp. 728.000.000,-
325324
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Scope of Audit
The scope of work and responsibility of the KAP
appointed by the Company is to strictly provide audit
services of the financial statements for the year ended
31 December 2016, including the following:
1. Statements of Financial Positions;
2. Statements of Comprehensive Income;
3. Statement of Changes in Equity;
4. Statements of Cash Flows;
5. Notes to the Financial Statements;
6. Other matters set forth in the applicable Financial
Accounting Standards including the notes to the
Financial Statements;
7. Opinion on the fairness of transactions with
related parties as well as unrelated parties that
have been carried out with special treatment;
8. Amount and quality of the provision of funds to
Related Parties;
9. Other matters as determined by the results of the
communication between OJK and the KAP;
10. Reliability of reporting systems of the Company to
the OJK and testing of the reliability of the financial
statements submitted by the Company to the OJK;
Independence & Professionalism of Certified Public Accountants and Public Accounting Firm
KAP KPMG Siddharta Widjaja & Rekan has submitted
the results of the audit and management letter to
BCA Finance timely, and management assess Public
Accounting Firm is able to work independently,
meet professional standards and agreements public
accountant and audit scope defined.
Ruang Lingkup Pemeriksaan KAP
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab KAP yang
ditunjuk untuk hanya memberikan jasa audit yang melak
ukan pemeriksaan atas laporan keuangan yang berakhir
31 Desember 2016 meliputi sebagai berikut:
1. Laporan Posisi Keuangan;
2. Laporan Laba Rugi Komperhensif;
3. Laporan Perubahan Ekuitas;
4. Laporan Arus Kas;
5. Catatan atas Laporan Keuangan;
6. Hal-hal lain yang diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan termasuk catatan atas Laporan
Keuangan;
7. Pendapat terhadap kewajaran atas transaksi
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
berelasi maupun transaksi yang dilakukan dengan
perlakuan khusus;
8. Jumlah dan kualitas penyediaan dana kepada
Pihak Terkait;
9. Hal-hal lain yang ditentukan berdasarkan hasil
komunikasi OJK dengan KAP;
10. Keandalan sistem pelaporan Perusahaan kepada
OJK dan pengujian terhadap keandalan laporan
keuangan yang disampaikan oleh Perusahaan
kepada OJK;
Independensi & Profesionalitas Akuntan Publik dan KAP
KAP KPMG Siddharta Widjaja & Rekan telah
menyampaikan hasil audit dan management letter
kepada BCA Finance tepat waktu, dan manajemen
menilai KAP tersebut mampu bekerja secara
independen, memenuhi standar profesional akuntan
publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit
yang ditetapkan.
Number of Audit Periods of the Public Accounting Firm and Certified Public Accountant with the Bank
Public Accounting Firm KPMG Siddharta Widjaja & Rekan
has been appointed five times to audit the financial
statements of BCA Finance respectively for 2012 and
2016. The appointment of the KAP is still in accordance
with Regulation of OJK on Transparency of Financial
Conditions of Companies, which stipulates that the KAP
is allowed to audit the financial statements of the same
company for a total of 5 (five) consecutive years.
Opinion of Public Accounting Firm
The enclosed Financial Statements have presented
fairly, in all material aspects, the financial position of BCA
Finance on 31 December 2016, as well as the financial
performance and cash flows for the year ended on
said date, in accordance with the prevailing Financial
Accounting Standards in Indonesia.
Periode KAP dan Akuntan dalam Pemeriksaan Keuangan Bank
KAP KPMG Siddharta Widjaja & Rekan telah lima kali
ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan BCA Finance masing-masing yang berakhir
tahun 2012 sampai dengan 2016. Penunjukan KAP
ini masih sejalan dengan peraturan OJK tentang
Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan, di mana
penunjukan KAP yang sama diperkenankan untuk 5
(lima) tahun berturut-turut.
Opini Kantor Akuntan Publik
Laporan Keuangan terlampir telah menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
BCA Finance tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja
keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
327326
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Sistem Pengendalian InternalInternal Control System
Pengendalian internal adalah suatu proses yang
dilakukan Direksi, manajemen dan karyawan yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai
mengenai pencapaian tujuan dengan penggolongan
seperti di bawah ini:
• Efektivitasdanefisiensioperasi
• Keandalanlaporankeuangan
• Kepatuhanterhadapperaturanyangberlaku
Tujuan Pengendalian Internal
Tujuan utama dari pengendalian internal secara lebih
rinci adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan
operasional yang telah ditetapkan.
2. Pemanfaatan sumber daya secara ekonomis, efektif
dan efisien.
3. Kebenaran dan keutuhan informasi.
4. Kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur,
hukum, dan peraturan.
5. Pengamanan harta kekayaan perusahaan.
Sistem Pengendalian Internal (SPI) BCA Finance
merupakan proses penggabungan seluruh aktivitas
SDM secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan
Perusahaan melalui kerjasama yang baik. SPI dilakukan
sebagai wujud Perusahaan dalam mencapai kesuksesan
hasil melalui pertumbuhan yang signifikan dalam
laporan keuangan dan kepatuhan Perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku. SPI juga
memiliki peranan untuk mencegah dan mendeteksi
kecurangan (fraud) yang terjadi di dalam Perusahaan
dengan meningkatkan dan menguatkan lingkup
pengendalian internal melalui efektivitas Perusahaan.
Model Sistem Pengendalian Internal BCA Finance yang
telah menyesuaikan dengan Internal Control Integrated
Framework yang dikembangkan oleh The Committee of
Sponsoring Organization of the Treadway Commission
(COSO) mengacu pada model pertahanan 3 (tiga) lapis
(Three Lines of Defense). Model ini berupa rangkaian
aktivitas pengendalian dengan melibatkan seluruh unit
kerja yang terdiri dari First Line, Second Line, dan Third
Internal control means a process conducted by Board
of Directors, management, and employees which is
designed to give an adequate belief concerning the
goal achievement with the classification as follow:
• Effectivityandefficiencyofoperation
• Reliabilityoffinancialstatement
• Compliancewiththeapplicableregulation
Objectives of Internal Control
The main purpose of the internal control are described
as follows:
1. Achievement of objectives and targets of the
operational activities.
2. Utilization of resources economically, effectively
and efficiently.
3. Truthfulness and completeness of information.
4. Compliance to policies, plans, procedures, laws
and regulations.
5. Safeguarding the Company’s assets.
The Internal Control System (SPI) of the Company is a
continuous overarching process of all Human Resources
activities to achieve the target of the Company through
mutual cooperation. The SPI was established as a
form of the Company’s commitment to achieving
sustainable success through a significant growth in
financial reporting and compliance with the prevailing
regulations. SPI also plays a role in preventing and
detecting fraud occurrences in the Company. Improving
and strengthening the scope of internal control through
the Company’s effectiveness conduct this function.
The Internal Control System of BCA Finance, which
has been adjusted to the Internal Control Integrated
Framework developed by the Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO),
employs the Three Lines of Defense model. This model
is a series of control activities that involves all work
units classified into the First Line, Second Line and Third
Line. Each line and its work units have their respective
Line yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung
jawab terkait pengendalian intern yang dilaksanakan
secara komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai
tujuan pengendalian intern.
Fungsi pengendalian internal 3 (tiga) lapis, yaitu:
1. Fungsi pelaksanaan/pemilik risiko sebagai First
Line of Defense: First Line of Defense dalam
pelaksanaan pengendalian intern dilakukan oleh
unit kerja yang melakukan aktivitas yang langsung
mengandung risiko. Unit kerja yang masuk dalam
kategori First Line of Defense ini terdiri dari unit
kerja yang melakukan aktivitas operasional sehari-
hari seperti aktivitas bisnis, transaksi operasional
harian dan aktivitas pendukung atau penunjang
lainnya;
2. Fungsi yang mengelola dan memantau risiko
sebagai Second Line of Defense: Second Line of
Defense dalam pelaksanaan pengendalian intern
ini dilakukan oleh unit kerja yang melakukan
fungsi manajemen risiko dan fungsi kepatuhan;
3. Fungsi yang melakukan penilaian terhadap
pelaksanaan dan pengelolaan risiko secara
independen sebagai Third Line of Defense: Third
Line of Defense dalam pelaksanaan pengendalian
intern ini dilakukan oleh unit kerja yang
melakukan fungsi penilaian secara independen
yaitu auditor internal dan auditor eksternal.
Meskipun model Three Lines of Defense lebih
menitikberatkan hubungan dan tanggung jawab dari
masing-masing unit kerja namun pertanggungjawaban
pelaksanaannya menjadi tanggung jawab akhir dari
Direksi dengan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris.
duties and responsibilities related to internal control.
The duties shall be carried out comprehensively and in
an integrated manner to achieve the target of internal
control.
The three lines of internal function comprise:
1. Function of risk implementer/owner as the First
Line of Defense: In the implementation of internal
control, the work units that conduct activities with
potential risks serve as the First Line of Defense.
Work units that are classified in this category are the
units that perform regular operations such as daily
business activities, operational transactions, and
other supporting activities;
2. Functions that manage and monitor risk as the
Second Line of Defense: The Second Line of
Defense in this implementation of internal control
is manned by the work units that carried out the
functions of risk management and compliance;
3. Functions that assess the implementation of risk
management independently as the Third Line of
Defense: The Third Line of Defense in this internal
control implementation is manned by work units
that conduct independent assessments, namely the
internal auditors and external auditors.
Although the Three Lines of Defense Model emphasizes
more on the relationships and responsibilities of each
work unit, the responsibility of its implementation
ultimately becomes the duty of the Board of
Directors under active supervision from the Board of
Commissioners.
329328
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kegiatan Pengendalian & Pemisahan Fungsi
Kegiatan pengendalian bertujuan untuk memastikan
mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan
berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak.
Semua pihak yang terlibat dalam struktur organisasi
Perusahaan harus mencerminkan adanya pemisahan
fungsi yang jelas sehingga dapat meminimalkan
tingkat risiko penyimpangan. Kegiatan Pengendalian
dan Pemisahan Fungsi pada BCA Finance, antara lain
sebagai berikut:
1. Pengendalian Kebijakan dan Prosedur
Kegiatan pengendalian kebijakan dan prosedur
dilaksanakan melalui:
• ArahandariDewanKomisarisdanDireksiatas
pelaksanaan penerapan kebijakan dan
prosedur pengelolaan dan pengendalian risiko
yang dilakukan oleh Three Lines of Defense;
• Pengkinian kebijakan dan prosedur secara
periodik berdasarkan hasil review dari divisi
terkait ataupun membuat kebijakan dan
prosedur baru sesuai dengan pengembangan
produk baru dan organisasi;
• Kewajiban untukmengetahui, membaca, dan
melaksanakan setiap kebijakan dan prosedur
yang berlaku, minimal yang terkait dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing
karyawan;
• Pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan
prosedur kepada karyawan;
• Serangkaian kecukupan kebijakan dan
prosedur tersedia sebagai bentuk mitigasi
risiko terhadap kegiatan operasional dan
bisnis, yang melibatkan unit kerja dan/atau
karyawan serta pejabat.
2. Pengendalian Aset Fisik
Pengendalian aset fisik mencakup pengamanan
aset, catatan, program komputer dan file data.
Control & Segregation of Functions
Controlling activities are aimed at ensuring that the
supervision mechanism is implemented effectively
and continuously, with the participation of all parties.
All related parties that are involved in the Bank’s
organization must reflect a clear separation of functions
so as to minimize the risk of fraud. The activities of
Control and Segregation of Functions in the Bank are
as follows:
1. Control of Policies and Procedures
The activities to control policies and procedures
are implemented through:
• Directions from the Board of Commissioners
and the Board of Directors on the
implementation of policies and procedures of
risk management and control carried out by
the Three Lines of Defense;
• Updating of policies and procedures
periodically based on the results of reviews
from related divisions, or drafting of new
policies and procedures according to the
development of new products and the
organization;
• Obligation to know, read and implement
each policy and procedure, at least those
that are related to their respective duties and
responsibilities as employees;
• Disseminationofpoliciesandprocedurestoall
employees;
• An adequate set of policies and procedures
made available as a form of risk mitigation
for the operational and business activities
involving the work units and/or employees and
officers.
2. Physical Assets Control
Physical assets control includes asset security,
records, computer programs, and data les.
3. Pengendalian Transaksi
Pengendalian transaksi mencakup sumber data,
infrastruktur dan proses pengolahan data transaksi,
untuk menghasilkan informasi yang akurat, tepat
waktu dan aman. Aktivitas pengendalian transaksi
meliputi Dual Control, Verifikasi, dan Otorisasi.
4. Pengendalian Sumber Daya Manusia
Pengendalian SDM meliputi Cuti dan Rotasi
karyawan, Penerimaan Karyawan Baru, Penempatan
Karyawan.
5. Pemisahan Tugas dan Pendelegasian Wewenang
Pernyataan Pengendalian Internal
Dalam rangka memastikan sistem pengendalian
internal perusahaan telah dilaksanakan dengan baik,
Perusahaan senantiasa melakukan pengawasan
dan pemantauan dengan ketat baik dalam setiap
kegiatan yang dilakukan maupun kinerja Perusahaan.
Pengawasan dan pemantauan ini secara konsisten
dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal
Perusahaan. Secara rutin dan berkala dilakukan
pemeriksaan audit oleh Divisi Internal Audit BCA
Finance yang mencakup pemeriksaan proses kerja
yang dilakukan oleh seluruh Unit Kerja baik di Kantor
Pusat maupun Kantor Cabang; pemeriksaan audit oleh
Audit BCA yang mencakup pemeriksaan Operasional,
Teknologi Informasi dan proses kerja di BCA Finance;
dan pemeriksaan audit oleh Audit Eksternal Independen
yang mencakup pemeriksaan Laporan Keuangan. Di
samping itu, pada waktu yang tidak ditentukan juga
dilaksanakan pemeriksaan audit oleh Audit Bank
Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan.
Adanya pengawasan yang ketat dari audit internal
maupun eksternal mencerminkan penerapan sistem
pengendalian internal perusahaan yang sudah
terlaksana dengan baik dan sebagai salah satu bukti
bahwa BCA Finance menaruh perhatian yang sangat
besar dalam mengantisipasi segala kemungkinan risiko
dalam rangka menjaga kualitas kinerja Perusahaan di
masa kini dan masa yang akan datang.
3. Transactions Control
Transactions control includes the controlling of data
source, infrastructure and processing of transaction
data to produce accurate and secure information
in timely manner. The activity of transaction control
covers Dual Control, Verification, and Authorization.
4. Human Resources Control
HR Control covers Leaves and Job Rotations,
Acceptance of New Employees, and Employee
Placements.
5. Segregation of Duties and Delegation of Authority
Statement of Internal Control
In ensuring a proper implementation of internal control,
the Company always performs tight oversight and
monitoring either in each activity and performance of the
Company. The oversight and monitoring is consistently
performed both by internal Company’s functions or
external parties. Internal Audit Division of BCA Finance
performed audit inspections regularly and periodically,
which include work process inspection of all Work Units
at the Head Office or Branch Offices; audit inspection by
BCA Group Audit which covers Operational, Information
Technology and work process aspects of BCA Finance;
as well as audit inspection by an Independent External
Audit which covers the Financial Statements. In addition,
at a time not specified, the Company will also conduct an
audit inspection by Bank Indonesia or Financial Services
Authority Audit team.
With a tight supervision from the internal as well as
external audits, it reflects that the Company’s internal
control system has been well implemented, and it is one
of evidence that BCA Finance puts great attention on
anticipating any possible risks in order to maintain the
quality of the Company’s performance at present time as
well as in the future.
331330
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Pernyataan Pengendalian Internal
Dalam rangka memastikan sistem pengendalian
internal perusahaan telah dilaksanakan dengan baik,
Perusahaan senantiasa melakukan pengawasan
dan pemantauan dengan ketat baik dalam setiap
kegiatan yang dilakukan maupun kinerja Perusahaan.
Pengawasan dan pemantauan ini secara konsisten
dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal
Perusahaan. Secara rutin dan berkala dilakukan
pemeriksaan audit oleh Divisi Internal Audit BCA
Finance yang mencakup pemeriksaan proses kerja
yang dilakukan oleh seluruh Unit Kerja baik di Kantor
Pusat maupun Kantor Cabang; pemeriksaan audit oleh
Audit BCA yang mencakup pemeriksaan Operasional,
Teknologi Informasi dan proses kerja di BCA Finance;
dan pemeriksaan audit oleh Audit Eksternal Independen
yang mencakup pemeriksaan Laporan Keuangan. Di
samping itu, pada waktu yang tidak ditentukan juga
dilaksanakan pemeriksaan audit oleh Audit Bank
Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan.
Adanya pengawasan yang ketat dari audit internal
maupun eksternal mencerminkan penerapan sistem
pengendalian internal perusahaan yang sudah
terlaksana dengan baik dan sebagai salah satu bukti
bahwa BCA Finance menaruh perhatian yang sangat
besar dalam mengantisipasi segala kemungkinan risiko
dalam rangka menjaga kualitas kinerja Perusahaan di
masa kini dan masa yang akan datang.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Pengendalian Internal
Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk
memastikan bahwa praktik-praktik Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dijalankan dengan baik
sebagai dasar pencapaian tujuan untuk menjaga dan
meningkatkan nilai Perusahaan. Salah satu penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah memastikan
bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan
dengan memadai.
Statement of Internal Control
In ensuring a proper implementation of internal control,
the Company always performs tight oversight and
monitoring either in each activity and performance of the
Company. The oversight and monitoring is consistently
performed both by internal Company’s functions or
external parties. Internal Audit Division of BCA Finance
performed audit inspections regularly and periodically,
which include work process inspection of all Work Units
at the Head Office or Branch Offices; audit inspection by
BCA Group Audit which covers Operational, Information
Technology and work process aspects of BCA Finance;
as well as audit inspection by an Independent External
Audit which covers the Financial Statements. In addition,
at a time not specified, the Company will also conduct
an audit inspection by Bank Indonesia or Financial
Services Authority Audit team.
With a tight supervision from the internal as well as
external audits, it reflects that the Company’s internal
control system has been well implemented, and it is one
of evidence that BCA Finance puts great attention on
anticipating any possible risks in order to maintain the
quality of the Company’s performance at present time
as well as in the future.
Responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors Related to Internal Control.
The Board of Commissioners and the Board of
Directors are committed to ensure that Good Corporate
Governance practices are properly implemented as
foundation of achieving the objective to maintain
and increase the Company’s value. One of the
implementation of Good Corporate Governance is to
ensure that internal control system has been adequately
implemented.
Direksi memiliki tanggung jawab untuk menerapkan
sistem pengendalian internal yang baik untuk mencapai
tujuan Perusahaan. Sedangkan Dewan Komisaris
memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan
dalam rangka memastikan terselenggaranya
pengendalian internal dalam setiap usaha Perusahaan
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Perusahaan menyadari bahwa tidak ada sistem
pengendalian internal yang dapat menghilangkan
seluruh risiko usaha yang ada, akan tetapi Perusahaan
berusaha untuk dapat mengelola dan mengendalikan
risiko tersebut seminimal mungkin. Selama tahun 2016,
Perusahaan menganggap bahwa sistem pengendalian
internal yang diterapkan Perusahaan sudah sesuai
dengan kebutuhan. Hal ini dapat terlihat dari adanya
rekomendasi yang berkelanjutan dari Divisi Audit
Internal dan adanya tindak lanjut dari hasil rekomendasi
tersebut sehingga dapat mendukung Perusahaan dalam
melakukan perbaikan secara terus menerus.
Penilaian atas Pengendalian Sistem Internal
Dalam rangka melakukan pengendalian internal
dan mengurangi risiko kerugian akibat dari adanya
fraud, Perusahaan telah melakukan berbagai
tindakan pencegahan, antara lain dengan senantiasa
mensosialisasikan dan memperkuat Budaya Perusahaan
di kalangan Manajemen dan seluruh karyawan BCA
Finance serta mengintegrasikan internal kontrol
dalam setiap prosedur operasional. Selain tindakan
pencegahan, Perusahaan juga senantiasa mengambil
tindakan tegas kepada para pelaku fraud dengan tidak
segan-segan untuk melakukan pemberhentian secara
tidak hormat bahkan memprosesnya melalui prosedur
hukum bila diperlukan.
The Board of Directors is responsible to implement a
good internal control system to achieve the Company’s
objectives, while the Board of Commissioners is
responsible to perform supervision duties in ensuring the
implementation of internal control in every Company’s
business endeavor at all organizational levels.
The Company realizes that there is no internal control
system that can fully eliminate all possible existing
business risks; however, the Company strives to
manage and control a minimum exposure of such risks.
During year 2016, the Company considered that the
internal control system being implemented is already
meeting the Company’s needs. This is reflected in the
ongoing recommendations provided by the Internal
Audit Division as well as the follow up actions of those
recommendations so that can support the Company in
performing continuous improvements.
Assessment of Controlling Intern System
In order to perform internal control and reduce the risk
of loss resulting from any fraud, the Company has taken
various preventive measures, including by continuing
to socialize and strengthen corporate culture among
Top Management and employees of BCA Finance as
well as integrating internal controls in each operational
procedure. In addition to preventive measures, the
Company also continues to take strict actions to the
person who conducted fraud by performing dishonorable
termination or even making a legal report, if necessary.
333332
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kasus Hukum
Sampai dengan akhir tahun 2016, Perusahaan
menghadapi 28 (dua puluh delapan) kasus hukum
perdata yang masih berjalan. Sepanjang pengetahuan
Perseroan, sampai dengan diterbitkannya laporan
Tahunan ini anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota
Direksi Perseroan tidak menghadapi tuntutan dari pihak
ketiga atau terlibat sebagai pihak dalam kasus hukum.
Kasus hukum baik perdata yang melibatkan Perusahaan
sebagai pihak adalah sebagai berikut:
Legal Cases
Until the end of 2016, the Company was confronted
with 28 (twenty eight) civil cases. In the knowledge
of the Company, until the publication of this Annual
Report, members of the Board of Commissioners and/
or members of the Board of Directors do not have any
lawsuits from third parties or are not involved in legal
cases. Following are civil cases which involve the
Company in court:
Litigasi & Perkara Hukum PentingLitigation & Lawsuit
No. No. Perkara &Tanggal PendaftaranCase Number &Registration Date
PosisiPosition
Pokok PerkaraCase
Status PerkaraStatus
TuntutanCharge
Pengaruh Terhadap Kondisi KeuanganImpact to Financial Condition
Sanksi Administrasi & Lembaga Pasar ModalAdministrative Sanction From Capital Market Institution
1. Pengadilan Negeri : 89/Pdt.G/2011/PN.Mdn Tanggal 28 Maret 2011;
2. Peninjauan Kembali :Diterima di kepaniteraan Pengadilan Negeri Kls I-A Medan tanggal 11 Mei
1 TergugatRespondent
Dasar Gugatan adalah Penggugat tidak terima Kendaraannya ditarik oleh Pihak Tergugat, dan niat Penggugat untuk melancarkan kembali Pembayaran Angsurannya ditolak oleh Tergugat dengan alasan Penggugat harus melunasi keseluruhan utangnya. Sehingga menurut Penggugat, Tergugat sudah wanprestasi karena melanggar Perjanjian Kredit antara Penggugat dengan Tergugat dimana Penggugat berhak untuk mengangsur Pembayaran Kendaraannya sampai jangka waktunya selesai./Plaintiff did not accept that the Respondent withdraw his vehicle, the Plaintiff intended to pay the installment but the Respondent rejected and ask the Plaintiff to pay all the debt. According to the Plaintiff, the Respondent violated the Credit Agreement between Plaintiff and Respondent in which the Plaintiff entitled to pay in installment until it’s settled.
Perkara tersebut telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap di tingkat Pengadilan Negeri Medan, namun Konsumen melalui Kuasa Hukumnya mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia/The case has gained remain legal force at Medan District Court, but the consumer through their legal councel filed for reconsideration to the Supreme Court
Materiil :1. Mobil Toyota, Type Kijang Innova 2.0 V, Tahun 2010;2. Kerugian Penggugat setiap bulannya dari September 2010/The Plaintiff Loss every month since September 2010@Rp. 6.000.000,-;
Tidak adaNone
Tidak adaNone
- 159/PDT.G/2012/2012/PN.PDG Tanggal 11 Desember 2012
- 185/PDT/2013/PT.PDG
- 2028 K/PDT/2014 tanggal 12-08-2014
129/PDT/G/2013/PN.BDGTanggal 21 Maret 2013
134/Pdt.B/2013/PN.Bdg Tanggal 23 Oktober 2013
280 K/PDT/2015 Tanggal 20 Januari 2015
206/Pdt.G/2013/PN. JKT. SelTanggal 2 April 2013
2
3
4
Tergugat IRespondent I
Tergugat IRespondent I
Tergugat IRespondent I
Dasar gugatan adalah Penggugat sebagai Pemilik Kendaraan dengan Merk Suzuki Aerio dengan No. Polisi BA 2091 TI menjual kendaraan tersebut kepada Tergugat II yang dibiayai oleh Tergugat I. Namun pengajuan pembiayaan pada Tergugat I adalah Refinancing maka Tergugat I melakukan pelunasan atas kendaraan tersebut kepada Tergugat II sebagai konsumen Tergugat I. Hingga saat ini Penggugat belum menerima pembayaran penjualan Kendaraan tersebut dari Tergugat II yang mengakibatkan Penggugat mengalami kerugian. /The Plaintiff as vehicle owner sold the vehicle to Respondent II financed by Respondent I. However, the proposal is to refinancing therefore Respondent I fully paid the vehicle to Respondent II as consumer of the Plaintiff. But until today the Plaintiff has not received the payment from Respondent II which caused loss for the Plaintiff
- Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II karena telah melakukan Penarikan terhadap/Lawsuit committed by Respondent I and Respondent II for withdrawal against 1 (satu) unit kendaraan Grand Livina 1.5 XV M/T milik Penggugat;‘- Adapun dasar dilakukannya penarikan atas kendaraan tersebut yaitu Penggugat telah lalai dalam melaksanakan kewajibannya dalam membayar angsuran kepada Tergugat. / The reason of vehicle withdrawal namely that the Plaintiff failed to pay the installment to the Respondent
- Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/Lawsuit;Penggugat merupakan pemilik dari/The plaintiff is the owner of Kendaraan Honda Jazz dengan Nomor Polisi B 8384 XV Tahun 2007. Penggugat sekitar bulan Februari 2011 menitipkan BPKB atas Kendaraan tersebut kepada Tergugat II. Namun tanpa sepengetahuan dari Penggugat, Tergugat II menjaminkan Kendaraan tersebut kepada Tergugat I. Dikarenakan Tergugat II tidak membayar angsuran kepadaTergugat I, maka Tergugat I mengamankan Kendaraan tersebut yang pada saat itu dikuasai
In progress (Kasasi)
In progress (Kasasi)
In progress (Kasasi)
Materiil : Rp 83.000.000, Imateriil : Rp 500.000.000
Materiil:- Pengembalian Kendaraan/Vehicle return 1 (satu) unit kendaraan Grand Livina 1.5 XV M/T atau pengembalian sejumlah uang kepada Penggugat sebesar/Returning money to the plaintiff amounted to Rp. 124.119.000,-
Immateriil : - Rp. 274.119.000,-
Materiil :- Pengembalian/Unit return1 (satu) unit Kendaraan merk Honda Jazz No. polisi B 8384 XV tahun 2007 beserta BPKBnya;- Rp. 100.000.000,-
Immateriil :Rp. 1.000.000.000,-
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
335334
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
oleh Penggugat. / Around February 2011 the Plaintiff entrusted his vehicle’s BPKB to Respondent II, without acknowledgement of the Plaintiff, Respondent II mortgaged the vehicle to Respondent I. Since Respondent II did not pay the installment to Respondent I, so Respondent I secured the vehicle that controlled by the Plaintiff at that moment.
07/PDT/G/2014/PN.BDG Tanggal 08-01-2014
165/Pdt.G/2014/PN.MLG tanggal 25 Juli 2014
5
6
TergugatRespondent
Tergugat IRespondent I
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum. Menurut Penggugat Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena telah menguasai, mempertahankan, dan menyimpan objek jaminan fidusia berupa 1 (satu) unit BPKB dengan nomor K 02528559 dan Faktur dengan spesifikasi sebagai berikut : Honda Jazz-Sedan, Warna Putih Orchid Mutiara, Tahun Pembuatan 2013 Nomor Polisi T-14-YH karena menurut Penggugat seharusnya penguasaan atas BPKB tersebut seharusnya tetap pada Penggugat walaupun angsuran Penggugat belum lunas.Lawsuit of Act Against Law.According to the Plaintiff, the Respondent acted against the law for controlling, maintaining and storing objects collateral in the form of 1 unit BPKB No. K 02528559 and invoice of the following specifications: Honda Jazz-Sedan, White, Orchid Mutiara, Tahun Pembuatan 2013 Nomor Polisi T-14-YH, according to the Plantiff, BPKB should be in the Plaintiff possession eventhough the Plaintiff has not paid off the settlement.
Dalam gugatannya penggugat merupakan pemilik Kendaraan Mobil Toyota Kijang Innova dengan Nomor Polisi N 560 AF. Penggugat tidak pernah merasa memindahtangankan, menggadaikan maupun menyewakan Mobil tersebut kepada pihak manapun juga. Tiba-tiba dari Pihak PT BCA Finance datang ke tempat kediaman Penggugat dan menerangkan bahwa BPKB mobil tersebut dijadikan jaminan di PT BCA Finance dan statusnya saat ini adalah menunggak. Penggugat merasa kaget dengan penjelasan tersebut dan Penggugat langsung mencari keberadaan BPKB mobil tersebut dan ternyata
In Progress (Banding)
In progress (Kasasi)
Materiil :- Menyerahkan/Handing over BPKB kendaraan dengan Nomor Polisi T-14-YH;- Membayar ganti rugi/Paying compensation Rp. 100.000.000,-;- Membayar uang paksa/Paying (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- per hari setiap Tergugat lalai memenuhi putusan pengadilan/every day anytime the Respondent failed to meet the court decision
Materiil :- menyerahkan/handing over BPKB Kendaraan no.pol N 560 AF- membayar kerugian materil sebesar/paying material loss amounted to Rp. 25.000.000 dan denda keterlambatan sebesar/fine for being late amounted to Rp. 250.000
Immateriil :Rp. 2.000.000.000 dengan denda keterlambatan/ fine for being late amounted to Rp. 2.000.000 per hari
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
benar BPKB mobil tersebut tidak ada.In the lawsuit the Plaintiff is the owner of Kendaraan Mobil Toyota Kijang Innova dengan Nomor Polisi N 560 AF. The Plaintiff stated he never handed over, mortgaged or rented the vehicle to the other party. Then suddenly BCA Finance came to the Plaintiff’s residence and testified that his BPKB is being mortgaged and in arrears. The Plaintiff shocked and tried to find the whereabout of the BPKB and cannot find them anywhere.
165/Pdt.G/2014/PN.MLG tanggal 25 Juli 2014
165/Pdt.G/2014/PN.MLG tanggal 25 Juli 2014
7
8
Turut Tergugat IIRespondent II
TergugatRespondent
Dalam gugatannya penggugat merupakan pemilik Kendaraan Mobil Toyota Kijang Innova dengan Nomor Polisi N 560 AF. Penggugat tidak pernah merasa memindahtangankan, menggadaikan maupun menyewakan Mobil tersebut kepada pihak manapun juga. Tiba-tiba dari Pihak PT BCA Finance datang ke tempat kediaman Penggugat dan menerangkan bahwa BPKB mobil tersebut dijadikan jaminan di PT BCA Finance dan statusnya saat ini adalah menunggak. Penggugat merasa kaget dengan penjelasan tersebut dan Penggugat langsung mencari keberadaan BPKB mobil tersebut dan ternyata benar BPKB mobil tersebut tidak ada.In the lawsuit the Plaintiff is the owner of Kendaraan Mobil Toyota Kijang Innova dengan Nomor Polisi N 560 AF. The Plaintiff stated he never handed over, mortgaged or rented the vehicle to the other party. Then suddenly BCA Finance came to the Plaintiff’s residence and testified that his BPKB is being mortgaged and in arrears. The Plaintiff shocked and tried to find the whereabout of the BPKB and cannot find them anywhere.
Dalam gugatannya penggugat menyatakan bahwa atas dasar perjanjian dengan budi Hartono, penggugat bertanggung jawab atas pembayaran uang muka,angsuran per bulan, denda keterlambatan, yang timbul karena pemberian fasilitas pembiayaan atas 1 (satu) unit kendaraan merk Toyota Type Vios G 1.5 M/T, Tahun 2012 dari PT BCA Finance.Bahwa penggugat menyatakan bahwa perjanjian yang ditandatangani antara
In Progress
Terhadap perkara ini Pengadilan Negeri Bandung telah mengeluarkan putusan, namun sampai saat ini Perseroan belum mendapatkan salinan putusan tersebut./Against this case, Bandung District Court already issued a decision, but until today the Company has not received any copy of such decision.
In progress
Terhadap perkara ini Pengadilan Negeri Bandung telah mengeluarkan putusan, namun sampai saat ini Perseroan belum mendapatkan salinan putusan tersebut./ Against this case, Bandung District Court already issued a decision, but until today the Company has not received any copy of such decision.
Materiil :- 1 (satu) unit kendaraan bermotor merk Harley Davidson FLHX Street Glide;- 1 (satu) unit kendaraanmerk Nissan Elgrand 2.5 2WD A/T tahun 2009 warna hitam No polisi D 3, No. Rangka ME51165517, No. Mesin VQ25358859A
Immateriil :‘Rp. 2.000.000.000
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Materiil :Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya/ Fully granted the plaintiff’s claim
Kendaraan Merk Toyota Type Vios G 1,5 M/T, Tahun 2012, Warna Silver Metalik, Nomor Rangka MR053HY93C9058999, Nomor Mesin 1NZY676244, Nomor Polisi D 1717 AAR
337336
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Budi Hartono dengan PT BCA Finance mengandung klausula baku.Bahwa penggugat merasa keberatan dengan pembebanan biaya pinalty serta tindakan yang hendak dilakukan oleh PT BCA Finance dengan mengamankan kendaraan dari tangan Penggugat.In the lawsuit, the Plaintiff stated that based on agreement with Budi Hartono, the Plaintiff is responsible for the down payment, montly installment, late charges, that arising from financing facility over 1 unit kendaraan merk Toyota Type Vios G 1.5 M/T, Tahun 2012 of PT BCA Finance.The Plaintiff stated that the agreement signed between Budi Hartono and BCA Finance comtdained a standard clause. The Plaintiff objected to with the imposition of penalty fee as well as BCA Finance plan to secure the vehicle from the Plaintiff.
40/Pdt.Sus-BPSK/2015/PN.Kis
No. 63/Pdt.G/2015/PN.Sbr
9
10
Pemohon KeberatanObjection Petitioner
Tergugat IIRespondent II
Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara No. 240/ARBITRASE/BPSK-BB/VII/2015 tanggal 2 September 2015
In progress (Kasasi)
Sudah ditandatangani akta perdamaian antara Konsumen dengan Pihak Maskapai dan PT BCA Finance, namun fisik akta perdamaian tersebut belum diterima oleh PT BCA Finance./The deed of peace signed among consumer, associates and PT BCA Finance, but the copy of such deed has not been received by PT BCA Finance
Materiil :1 (satu) kendaraan Merk Daihatsu, Type Xenia F 600 RV-GMRFJJ, Tahun 2009, Warna Hitam, Nomor Polisi BK 1528 VJ, Nomor Rangka MHRRM3850CJ303416, Nomor Mesin K24Z99403999
Pencoveran asuransi jiwa untuk konsumen atas nama Saftiah yang adalah konsumen baru (setelah dilakukan overkredit yang disetujui oleh PT BCA Finance)/Covering life insurance for new consumer on behalf Saftiah (after overcredit process approved by PT BCA Finance)
Materiil :1 (satu) unit kendaraan Merk Hino, Type FG 235 JL PLUS Bak Besi, Tahun 2011, Nomor Rangka MJEFG8JLKBJG19624, Nomor Mesin J08EUGJ24967
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Penggugat merupakan Konsumen pada PT BCA Finance. Kendaraan Konsumen diduga digelapkan oleh Supir Konsumen (hilang), sehingga Konsumen mengajukan klaim kendaraan TLO kepada pihak maskapai asuransi Jaya Proteksi. Akan tetapi, klaim asuransi tersebut ditolak oleh pihak maskapai.The Plaintiff is a consumer of BCA Finance. Consumer’s vehicle assumed being embezzled by his driver (loss vehicle), so that the Consumer filed a TLO vehicle claim to the insurance company Jaya Proteksi. Nonetheless, the insurance company rejected the claim.
19/Pdt.G/2016/PN.Mnd
12 TergugatRespondent
In progress (banding)
Terhadap perkara ini Pengadilan Negeri Manado telah mengeluarkan putusan, namun sampai saat ini Perseroan belum mendapatkan salinan putusan tersebut./ Against this case, Manado District Court already issued a decision, but until today the Company has not received any copy of such decision.
Materiil :1 unit kendaraan merk Daihatsu All New Xenia 1.3 R Sporty, No.rangka MHKV1BA2, Nomor Mesin MA69469, WARNA Putih, Tahun 2013, Nopol DB 1894 AF.
Rp. 95.335.150,-
Immateriil :Rp 5.000.000.000,-
Tidak adaNone
Tidak adaNone
08/Pdt.G/2016/2016/PN.Tjk tanggal 7 Januari 2016
11 TergugatRespondent
Penggugat adalah Konsumen PT BCA Finance berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor Kontrak 9970012831-PK-001. Bahwa dalam gugatan Penggugat, Penggugat mengakui bahwa benar sejak tangal 29-0802015 s/d 29-10-2015 (3x angsuran) Penggugat tidak melaksanakan kewajiban pembayarannya, sehingga pada tanggal 11 November 2015 kendaraan yang menjadi objek jaminan pembiayaan diamankan oleh Kuasa PT BCA Finance dari pihak ketiga. Bahwa Penggugat merasa keberatan dengan kebijakan pelunasan dalam hal kendaraan tersebut hendak diambil kembali dan hanya mau membayar tunggakan pembayarannya saja.The Plaintiff is BCA Finance’s consumer. Based on Consumer Financing Agreement, Nomor Kontrak 9970012831-PK-001. In the Plaintiff’s lawsuit, the Plaintiff admitted that since 29-0802015 to 29-10-2015 (3x installments) the Plaintiff did not pay the installment so on November 11, 2015, the vehicle secured by BCA Finance as a financing guarantee object from the third party. The Plaintiff objected the settlement policy in the case of the vehicle will be taken back and only want to pay the arrears.
Penggugat adalah Konsumen PT BCA Finance berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor Kontrak 1120000027-PK-001. Bahwa dalam gugatan Penggugat, Penggugat merasa keberatan untuk melakukan pembayaran secara manual dan bersikukuh untuk pembayaran dilakukan sesuai dengan yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kontrak. Bahwa Penggugat menyatakan autodebet baru dilakukan pada tanggal 30 Desember 2013 padahal Penggugat telah melakukan penyetoran sejak tanggal 19 Desember 2013 agar bisa dilakukan autodebet. Bahwa Penggugat menyatakan, kejadian tersebut juga terjadi pada tahun 2014, dimana Penggugat telah melakukan penyetoran sejak tanggal 12 Februari 2014 namun baru didebet pada tanggal 28 Februari 2014, dan membebankan denda yang timbul selama selisih kedua waktu tersebut kepada Penggugat.The Plaintiff is BCA
In progress
Terhadap perkara ini Pengadilan Negeri Lampung telah mengeluarkan putusan, namun sampai saat ini Perseroan belum mendapatkan salinan putusan tersebut./Against this case, Lampung District Court already issued a decision, but until today the Company has not received any copy of such decision.
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Materiil :1 (satu) unit kendaraan merk Daihatsu, Type Luxio 1.5 X M/T, Nomor Rangka MHKW3CA3JDK009455, Nomor Mesin DDY9905, Warna Putih, Nomor Polisi BE 2253 YRImmateriil :Rp 96.000.000
339338
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Finance consumer. Based on Consumer Financing Agreement Nomor Kontrak 1120000027-PK-001. In the lawsuit the Plaintiff objected to pay manually and insisted to pay as in agreement. The Plaintiff stated that the recent autodebet occurred on December 30, 2013, instead of December 19, 2013 when he deposits the money to be autodebet. The Plaintiff stated the same problem occurred in 2014 where the Plaintiff already deposit since February 12, 2014 but withdrew on February 28 2014, causing fine charges during the time difference to the Plaintiff.
No.1/Pdt.Sus.BPSK/2015/PN.Bwi
165/Pdt.Sus.BPSK/2016/Pn.Mdn tertanggal 5 April 2016
Nomor 42/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Tim
13
14
15
Tergugat/Termohon KeberatanRespondent/
Pemohon KeberatanObjection Petitioner
Tergugat IIRespondent II
In progress (Kasasi)
In progress (Banding)
In progress (akan dilakukan Banding)
Terhadap perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah mengeluarkan putusan, namun sampai saat ini Perseroan belum mendapatkan salinan putusan tersebut./ Against this case, East Jakarta District Court already issued a decision, but until today the Company has not received any copy of such decision.
Materiil :1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat Nopol DK 1128 A), Merek Daihatsu, Type Luxio X, Jenis Mobil Penumpang, Tahun Pembuatan 2009, Nomor Rangka MHKW3CA3J9K000154, Nomor Mesin DBD63S2, Warna Hijau Metalik
Rp. 31.800.000,-Immateriil :Rp. 500.000.000,-
Materiil :1 Unit Kendaraan Merek Daihatsu, Type Xenia F 600 RV-GMRFJJ, Tahun 2009, warna hitam, nomor polisi BK 1528 VJ, Nomor Rangka MHRRM3850CJ303416 dan Nomor Mesin K24Z99403999
Materiil :1 (satu) unit Kendaraan Merk Honda Type Civic FD1 1.8 A/T, warna abu-abu metalik, tahun 2007, nomor bpkb L 04660928, Nomor Polisi B 8877 TP, Nomor Rangka MRHFD16407P711041, Tahun 2007
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Putusan BPSK Probolinggo No. 031.AK/BPSK/426.111/2015 tanggal 9 November 2015
Putusan BPSK Kabupaten Batubara Nomor 494/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/XI/2015 tanggal 15 Maret 2016
- Gugatan Perbuatan Melawan Hukum;Penggugat merupakan pemilik dari Kendaraan Merk Honda Type Civic FD1 1.8 A/T, warna abu-abu metalik, tahun 2007, nomor bpkb L 04660928, Nomor Polisi B 8877 TP, Nomor Rangka MRHFD16407P711041, tAHUN 2007. Bahwa Penggugat meminjamkan BPKB atas nama Penggugat kepada Tergugat I. Namun tanpa sepengetahuan dari Penggugat, Tergugat I menjaminkan Kendaraan tersebut kepada Tergugat II. Dikarenakan Tergugat I tidak membayar angsuran kepadaTergugat II, maka Tergugat II mengamankan Kendaraan./Kendaraan Merk Honda Type Civic FD1 1.8 A/T, warna abu-abu metalik, tahun 2007, nomor bpkb L 04660928, Nomor Polisi B 8877 TP, Nomor Rangka MRHFD16407P711041, tAHUN 2007. Lawsuit of Act Against Law; the Plaintiff is the owner of
No. 8/Pdt.G/2016/PN.Yyk
26 Januari 2016
No. 641/Pdt.G/2015/PN.JKT.BAR
20 Oktober 2015
16
17
TergugatRespondent
Turut TergugatRespondent
In progress (Banding)
Terhadap perkara ini Pengadilan Negeri Yogyakarta telah mengeluarkan putusan, namun sampai saat ini Perseroan belum mendapatkan salinan putusan tersebut./ Against this case, Yogyakarta District Court already issued a decision, but until today the Company has not received any copy of such decision
In Progress
Materiil :1 (satu) unit kendaraan Merk Suzuki, Type APV GX, Tahun 2012
Rp. 49.690.389,- Immateriil :Rp 1.000.000.000,-
Materiil :Rp 381.000.000,-Immateriil :Rp 754.000.000,-
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Gugatan melawan hukum. Penggugat dalam gugatannya menyatakan bahwa BCAF telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan menggunakan jasa Debt Collector untuk mengambil barang atau objek jaminan pembiayaan, serta merasa keberatan dengan pembebanan biaya yang harus dikeluarkan untuk Debt Collector tsb. Bahwa dikarenakan kendaraan tersebut telah diamankan oleh BCAF, menyebabkan Penggugat tidak dapat membayar angsuran sehingga menimbulkan denda keterlambatan.Lawsuit of Act Against Law. The Plaintiff in his lawsuit claimed that Respondent has committed acts against the law by using debt collector services to take the financing object guarantee. The Plaintiff also objected the imposition of costs to pay the debt collector services. Since the Respondent has secured the vehicle, accordingly the Plaintiff cannot pay the installment and causing late charges.
Dasar gugatan adalah : Gugatan perbuatan melawan hukum.- Penggugat menganggap PT BCA Finance tidak memenuhi standar operasional prosedur sesuai dengan PMK No. 30/PMK.010/2010 tentang penerapan prinsip mengenal nasabah bagi lembaga keuangan non bank didalam melakukan pembiayaan terhadap James Winata, sehingga menimbulkan kerugian bagi Penggugat.
Kendaraan Merk Honda Type Civic FD1 1.8 A/T, warna abu-abu metalik, tahun 2007, nomor bpkb L 04660928, Nomor Polisi B 8877 TP, Nomor Rangka MRHFD16407P711041, tAHUN 2007.The Plaintiff lended BPKB on behalf the Plaintiff’s name to Respondent I. Without the Plaintiff’s acknowledgement, Respondent I mortgaged such vehicle to Respondent II. Since Respondent I did not pay the installment to Respondent II, accordingly Respondent II secured Kendaraan./Kendaraan Merk Honda Type Civic FD1 1.8 A/T, warna abu-abu metalik, tahun 2007, nomor bpkb L 04660928, Nomor Polisi B 8877 TP, Nomor Rangka MRHFD16407P711041, tAHUN 2007.
341340
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Lawsuit of Act Against Law. The Plaintiff considered BCA Finance did not meet the standard operating procedures as written in PMK No. 30/PMK.010/2010 on the implementation of Knowing Your Customer principles for non-bank financial institution in committing financing to James Winata, so that arising loss for the Plaintiff.
19/Pdt.G/2016/PN.Gsk
Perkara No. 41/Pdt.Sus.BPSK/2016/PN.BKN
Perkara No. 69/Pdt.G/2016/Pn.Plk
18
19
20
Turut TergugatRespondent
Pemohon KeberatanObjection Petitioner
TergugatRespondent
In Progress
In progress (Kasasi)
In Progress (banding oleh Penggugat tanpa adanya Memori Banding) / (appeal by the plaintiff without memory)
Materiil :Rp 381.000.000,-Immateriil :Rp 754.000.000,-
Tidak adaNone
Materiil :1 Unit Kendaraan Merk Toyota/New Avanza Veloz, 1.5 M/T, Warna Putih dengan Nopol KH 1471 AT.
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Dalam gugatannya, Tergugat menjual kendaraan jaminan kepada Tergugat I, dan kendaraan tersebut kemudian dijual kembali kepada Penggugat oleh Turut Tergugat I. Bahwa sebelumnya Tergugat berjanji untuk membantu melakukan pengambilan surat-surat kendaraan BPKB kepada Turut Tergugat II. Bahwa setelah semua kewajiban pada Turut Tergugat II diselesaikan, Penggugat meminta bantuan Tergugat melalui Turut Tergugat I untuk mengambil BPKB, namun Tergugat menolak untuk mengambil dokumen dimaksud.In the lawsuit, the Respondent sold the vehicle warranty to Respondent I and that vehicle being sold again to the Plaintiff by Respondent I. Formerly, the Respondent agreed to assist BPKB arrangement but the Respondent rejected to take those document.
Putusan Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara No. 494/Pts/Arbitrase/BPSK-BB/XI/2015 tanggal 15 Maret 2016.The verdict of the Consumer Dispute Settlement Board (BPSK) Batu Bara Regency No. 49
Bahwa Penggugat telah membuat Perjanjian Kredit dengan Tergugat sehubungan dengan pembelian kendaraan kendaraan jenis Toyota Avanza. Bahwa kemudian Penggugat terlambat melakukan pembayaran angsuran dari kendaraan tersebut sehingga Tergugat menarik kendaraan tersebut. Setelah itu Penggugat mendapat kabar bahwa kendaraan tersebut dilelang oleh Tergugat, atas dasar tersebut Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Tergugat pada Pengadilan Negeri Palangka Raya pada tanggal 9 Mei 2016.
The Plaintiff made a credit agreement with the Respondent related to purchasing of a vehicle Toyota Avanza type. Then the Plaintiff failed to settle the installment so that the Respondent taking back the vehicle. After that, the Plaintiff learned that the vehicle is auctioned by the Respondent, based on that the Plaintiff filed a lawsuit of act against the law to the Respondent in Palangkaraya District Court on May 9, 2016.
Bahwa sebelumnya Penggugat merasa Tergugat I telah melakukan wanprestasi/ cidera janji atas Perjanjian Pembiayaan Konsumen yang telah ditandatangani karena Tergugat telah secara sepihak mengambil mobil milik Penggugat dengan alasan Penggugat tidak membayar angsuran pembelian kendaraannya. Berkenaan dengan hal tersebut Penggugat juga melakukan gugatan terhadap OJK yang dianggap telah melakukan pembiaran atas pelanggaran Tergugat I atas pembuatan perjanjian baku yang melanggar Peraturan OJK.Priorly the Plaintiff felt that Respondent I has default the contract as in the signed Consumer Financing Agreement since the Respondent unilaterally taking the Plaintiff’s vehicle claiming that the Plaintiff did not settle the vehicle’s installment. In this regard, the Plaintiff also claimed FSA that assumed has done omission of Respondent I violation related to the raw deal that violates FSA regulation.
Perkara No, 53/Pdt.G/2016/PN.Bpp
21 Tergugat IRespondent I
In Progress Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Perkara No, 53/Pdt.G/2016/PN.Bpp
22 TergugatRespondent
In Progress Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Bahwa sebelumnya Penggugat merasa Tergugat I telah melakukan wanprestasi/ cidera janji atas Perjanjian Pembiayaan Konsumen yang telah ditandatangani karena Tergugat telah secara sepihak mengambil mobil milik Penggugat dengan alasan Penggugat tidak membayar angsuran pembelian kendaraannya. Berkenaan dengan hal tersebut Penggugat juga melakukan gugatan terhadap OJK yang dianggap telah melakukan pembiaran atas pelanggaran Tergugat I atas pembuatan perjanjian baku yang melanggar Peraturan OJK. Priorly the Plaintiff felt that Respondent I has
343342
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
default the contract as in the signed Consumer Financing Agreement since the Respondent unilaterally taking the Plaintiff’s vehicle claiming that the Plaintiff did not settle the vehicle’s installment. In this regard, the Plaintiff also claimed FSA that assumed has done omission of Respondent I violation related to the raw deal that violates FSA regulation.
Bahwa Penggugat telah membeli kendaraan Daihatsu Terios F 700 RG-TX M/T dengan menggunakan fasilitas pembiayaan dari Tergugat. Bahwa kemudian Penggugat terlambat melakukan pembayaran angsuran dari kendaraan tersebut sehingga Tergugat melakukan upaya penagihan yang salah satunya adalah untuk melakukan pengamanan kendaraan. Atas upaya Tergugat untuk melakukan pengamanan kendaraan Penggugat telah mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Pengadilan Negeri Jambi.The Plaintiff bought Daihatsu Terios F 700 RG-TX M/T financed by Respondent. Then the Plaintiff failed to pay the installment so that the Respondent committed billing, one of them by securing the vehicle. As for the vehicle securing, the Plaintiff claimed lawsuit of act against law to Jambi District Court.
Perkara No, 53/Pdt.G/2016/PN.Bpp
23 TergugatRespondent
In Progress Materiil :1 (SATU) Kendaraan merk Daihatsu, Type Terios, No. Rangka MHKG2CJ2JAK031536, No.Mesin DBP9992, WARNA HITAM METALIK, NOPOL BH 1152 MC
Tidak adaNone
Tidak adaNone
104/Pdt.G/2016/PN.Smr
24 Tergugat IRespondent I
In Progress Materiil :Perjanjian Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing Agreement Nomor Kontrak 9632002017-PK-001 tanggal 5 Juni 2014;
1 Unit Kendaraan Merk Toyota, Type Fortuner 2.5 G A/T, Tahun 2010, Warna Putih, No. BPKB H05367188N, Nomor Rangka/Mesin : MHFZR69G0A3015487 / 2KD6632085
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Konsumen sebelumnya telah mengalami keterlambatan pembayaran angsuran pada PT BCA Finance, kemudian meminta bantuan dari Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan (YLPKK) untuk menguggat PT BCAF terkait dengan kewenangan Pejabat yang mendandatangani Perjanjian Pembiayaan Konsumen (PPK) serta Pasal-pasal yang terkandung di dalamnya (Klausul Baku)The prior consumer failed to pay the installment to BCA Finance, then asking Kalimantan Consumer Protection Foundation (YLPKK) to claim BCAF related the Official authorities that signed Consumer Financing Agreement as well as the clauses that written in it.
39/Pdt.G/2016/PN.Spt
25 Pemohon KeberatanObjection Petitioner
In Progress MA Tidak adaNone
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Putusan BPSK Kota Palangka Raya Nomor 36/Pdt.G/BPSK-PKY-PTS/VIII/2016 tanggal 30 Agustus 2016
Konsumen (Isteri) dan Penggugat adalah pasangan suami isteri. Selama ini yang melakukan pembayaran adalah Pasangan Konsumen (Suami), namun dalam berjalannya waktu terdapat konflik antara Konsumen dan Pasangannya. Pasangan Konsumen (Deddi Sitepu) kemudian hendak mengambil BPKB Kendaraan karena merasa berhak atas jaminan kendaraan tersebut, meskipun berdasarkan PPK yang menjadi Konsumen adalah isterinya.Consumer (wife) and the Plaintiff is spouse. During the contract the husband pay the settlement since a few conflicts occurred between them, the husband (Deddi Sitepu) then intended to take the BPKB of the vehicle as he felt entitled to the vehicle despite on PPK his wife is the real consumer.
637/Pdt.G/2016/PN.Jkt Sel tanggal 16 Sept 2016
26 Tergugat Respondent
In Progress Materiil :1 (satu) Unit Kendaraan Merk Suzuki, Type APV Arena GL, Tahun 2011, Warna Silky Silver Met
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Perkara No: 2353/Pdt.G/2016/PA.Krw tanggal 14 November 2016
27 Turut Tergugat VIIRespondent VII
In Progress -Pengadilan Agama
Materiil :BPKB
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Gugatan Kewarisan.
Konsumen telah meninggal dunia , PT BCA Finance hanya sebagai turut tergugat terkait sengketa waris. BPKB masih di PT BCA Finance namun dalam proses pengambilan BPKB diperlukan putusan pengadilan.Inheritance lawsuit.Since the consumer passed away, BCA Finance as co-defendant simply disputes related to inheritance. BCA Finance still secures the BPKB until the court decision released.
27/Pdt.G/2016/Pn/Lbo tanggal 22-09-2016
28 TergugatRespondent
In Progress Materiil :1 Kendaraan Bermotor Merk Toyota Rush DM 1957 AA
Tidak adaNone
Tidak adaNone
Konsumen adalah Turut Tergugat yang adalah Keponakan dari Penggugat. Konsumen sudah menunggak, sehingga BCAF melakukan pengamanan kendaraan. Kendaraan diamankan dari Penggugat. Penggugat merasa keberatan, karena merasa tidak pernah memberikan Surat Kuasa untuk Turut Tergugat (pengalihan kendaraan). Pengamanan kendaraan yang dilakukan oleh BCAF menggunakan Pihak Kepolisian.Consumer, the Respondent, is the Plaintiff’s nephew. The Consumer was in arrears so that BCA Finance secured the vehicle. The vehicle secured from the Plaintiff. The Plaintiff objected since he never gives the Power of Attorney letter to the Respondent (vehicle diversion). BCAF secured the vehicle assisted by the Police.
345344
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dampak terhadap Perusahaan
Permasalahan hukum perdata selama tahun laporan
sedang diproses dan telah diajukan melalui proses
hukum, pengaruhnya terhadap perusahaan tidak
signifikan karena telah dilakukan mitigasi. Dampak
finansial terhadap permasalahan hukum yang dihadapi
oleh BCA Finance pasti ada, namun bila melihat pada
status perkara dan proses litigasi yang masih sebagian
berjalan secara material tidak signifikan dan tidak
berpengaruh banyak terhadap finansial BCA Finance.
Impacts on the Company All civil litigations being processed during the reporting
year and led through due legal process have no
significant impact on the Company, as the Company has
taken all necessary measures to mitigate them. There
are certain financial impacts arising from the litigations
faced by BCA Finance, however due to the nature of the
litigations and their status, and the legal proceedings
that are still underway, there are no material or
significant impact of these litigations on BCA Finance’s
financial condition.
347346
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Keterbukaan (transparency) merupakan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi yang material dan
relevan termasuk proses pengambilan keputusan.
Keterbukaan pada hakikatnya adalah prinsip, pedoman,
atau kewajiban yang melekat pada Perusahaan serta
pihak lain yang terkait dengan Perusahaan tersebut,
untuk mengungkapkan informasi material mengenai
usahanya. Informasi yang disampaikan tersebut harus
memenuhi syarat kewajaran, kecukupan, kelengkapan,
kebenaran, dan ketepatan waktu penyampaian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Prinsip keterbukaan
ini diterapkan melalui pengungkapan informasi
kepada pihak yang berkepentingan dengan tetap
memperhatikan “kerahasiaan” sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Perusahaan wajib menyampaikan informasi penting
kepada Otoritas Jasa Keuangan serta pemegang
saham dan instansi pemerintah terkait sebagaimana
disyaratkan dalam perundang-undangan yang berlaku
secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif.
Informasi Yang Disampaikan Kepada Masyarakat
Beberapa informasi yang perlu disampaikan kepada
masyarakat luas adalah sebagai berikut:
1. Informasi Korporasi
a. Kinerja Perusahaan
Menyangkut penyampaian/pelaporan perihal
kinerja keuangan Perusahaan.
b. Tindak Korporasi (Corporate Actions )
Menyangkut tindakanKorporasi seperti
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang
Saham Lainnya /Luar Biasa serta tindakan
korporasi (corporate action) lainnya.
c. Corporate Governance
Menyangkut upaya kepatuhan pengelolaan
Transparency is openness to inform material and
relevant information includes decision-making process.
Transparency is essentially a principle, guideline or
liability attached to the Company and other parties that
are related to the Company for disclosure of material
information related to ongoing business conducts.
Theinformation presented must meet the principles
of fairness, adequacy, completeness and timely
submission according to the applicable regulations.
The principle of transparency is implemented through
information disclosure to the stakeholders by highly
regarding “confidentiality”aspect according to the
applicable regulations.
The Company must disclose material information to
the Financial Services Authority, the shareholders, and
government agencies as required by the prevailing laws
in timely, accurate, clear and objective manners.
Information Disclosed to the Public
Some information that need to be conveyed to the
public are as follows:
1. Corporate Information
a. Company’s Performance
Regarding submission/reporting of the
Company’s financial performance.
b. Corporate Actions
Regarding corporate actions, including the
Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS), OtherGMS/Extraordinary Meeting
of Shareholders, as well as other Corporate
Actions.
c. Corporate Governance
Regarding the effort of the Company’s
Keterbukaan Informasi & PelaporanInformation Disclosure & Reporting
Perusahaan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta
kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial
perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan
(stakeholders ).
2. Informasi Bisnis
a. Produk dan Jasa
Informasi yang berkaitan dengan Produk dan
Jasa, misalnya peluncuran produk/jasa baru,
program campaign, iklan,dan lain-lain.
b. Distribusi
Informasi yang berkaitan dengan jaringan
cabang Perusahaan, misalnya peresmian
cabang baru dan kegiatan cabang.
c. Customer Relationship
Informasi yang berkaitan dengan upaya untuk
memelihara relasi dengan nasabah, misalnya
tanggapan atas keluhan nasabah yang dimuat
dimedia massa.
d. Teknologi
Terkait dengan perkembangan teknologi
Perusahaan melalui kegiatan yang dapat
menunjang kinerja Perusahaan secara
menyeluruh.
e. Image
Upaya untuk meningkatkan citra Perusahaan
melalui kegiatan yang mencakup aspek
komunikasi yang luas.
3. Informasi Kepegawaian
Terkait dengan informasi/berita kepegawaian
Perusahaan yang dapat diketahui oleh publik.
Diharapkan dengan adanya keterbukaan perseoran
dimaksud, Pemangku Kepentingan (stakeholders)
mengetahui perkembangan terakhir Perusahaan
sehingga dapat membuat keputusan yang efisien dan
efektif sesuai dengan informasi yang diberikan dan
kepentingan / harapan masing-masing Pemangku
Kepentingan (stakeholders).
management to comply with the applicable
laws and regulations as well as to raise
awareness on corporate social responsibilities
to the Stakeholders.
2. Business Information
a. Product and Service
Information on Product and Service, for
example the launching of new product/service,
campaign program, advertisement, etc.
b. Distribution
Information on the Company’s branch network,
for example the launching of a new branch and
the activities of the branch offices.
c. Customer Relationship
Information on the efforts to maintain customer
relationship, for example company’s response
to the customer’s complaints published on the
mass media.
d. Technology
Regarding the Company’s technology
improvement through activities that can
support the Company’s entire performance.
e. Image
Improving the Company’s image through
various activities to establish impactful
communication aspects.
3. Information on Employment
Information/news related to the Company’s
employment that public needs to know.
With such transparency from the Company, it is expected
that the Stakeholders are well informed about the
Company’s latest updates so that can enable efficient
and effective decision making process based on the
provided information and the interest/hope of individual
Stakeholders.
349348
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Mekanisme dan Sarana Penyampaian Informasi
Agar informasi dapat diterima oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam waktu yang singkat, maka dapat
dipergunakan perangkat informasi sebagai berikut:
1. Surat
2. Telepon
3. E-mail
4. Homepage / Website (bcafinance.co.id)
5. Press Release
6. Public Expose
7. Wawancara langsung
8. Pengumuman di Bursa Efek Indonesia
Penyerahan Laporan
BCA Finance senantiasa menjaga akurasi, kelengkapan
dan ketetapan waktu dalam melakukan pelaporan
berkala maupun pelaporan tahunan Perusahaan.
Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah menyampaikan
Laporan berikut :
Mechanism and Facilities in Providing Information
In the attempt to make the intended information is
readily available for the related stakeholders and
is easily accessible in a short time period, then the
following tools are utilized:
1. Letter
2. Telephone
3. E-mail
4. Homepage/Website (bcafinance.co.id)
5. Press Release
6. Public Expose
7. Direct interview
8. Announcement on Indonesia Stock Exchange
Report Submission
BCA Finance continues to maintain the accuracy,
completeness and timeliness of the Company’s
periodical and annual report submissions. In 2016, the
Company has submitted the following reports:
Laporan Keuangan Tahunan
Annual Financial Statements
Laporan Perubahan Pengurus
Board Changes Statement
Laporan Tahunan 2015
Annual Report 2015
Laporan Perubahan Pengurus
Board Changes Statement
Laporan Perubahan Corporate Secretary
Report of Corporate Secretary Changes
Nama LaporanReport Type
Tanggal PenyerahanSubmission Date
KepadaTo
25 Maret 2016
March 25th, 2016
14 April 2016
April 14th, 2016
27 April 2016
April 27th, 2016
3 Oktober 2016
October 3rd, 2016
2 November 2016
November 2nd, 2016
OJK dan BEI
FSA and IDX
OJK dan BEI
FSA and IDX
OJK, Bank Indonesia, BEI dan KSEI
FSA, Bank Indonesia, IDX and ICSD
OJK dan BEI
FSA and IDX
OJK dan BEI
FSA and IDX
Semua laporan tersebut telah disampaikan sebelum
batas waktu yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
BCA Finance sebagai Perusahaan Pembiayaan juga
senantiasa menyampaikan laporan-laporan yang
diwajibkan dalam Peraturan Otoritas Jasa keuangan
Nomor 28/POJK.05/2014 Tentang Perizinan Perusahaan
Pembiayaan ntara lain Laporan Keuangan Bulanan,
Laporan Kegiatan Usaha Semesteran dan Laporan
Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan dan Bank
Indonesia. Perusahaan juga menyampaikan laporan
terkait penerbitan obligasi dan pembukaan kantor
cabang baru.
Transaksi dengan Pihak Terafiliasi
BCA Finance melakukan transaksi dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.7 dan
Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 mengenai Transaksi
Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi
yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan
dalam Catatan 27 di Laporan Keuangan yang telah
diaudit. Jenis transaksi dengan pihak terafiliasi meliputi
penempatan dana pada giro, investasi sewa neto, joint
finance-pembiayaan konsumen, penyertaan saham,
pinjaman jangka pendek dan cerukan. Sampai dengan
akhir tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang memiliki
benturan kepentingan.
All reports have been submitted before the deadline
set by the Financial Services Authority (OJK) and the
Indonesia Stock Exchange (IDX).
As a multifinance company, BCA Finance also constantly
submitsthe required reports specified in the Decree of
the Minister of Finance No.84/PMK.012/2006, which
includes Monthly Financial Statements, Semester
Business Activity Reports and Annual Financial
Statements audited by a Public Accounting Firm, to the
Minister Finance and Bank Indonesia. The Company
also submitsother reports related to bond issuance and
the opening of new branches.
Transactions with Affiliated Parties
BCA Finance performs transactions with related parties in
accordance with the Statement of Financial Accounting
Standard No.7 and Capital Market and Finance Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulation No.IX.E.1
regarding Affiliated Transaction and Conflict of Interest
in Certain Transaction. All significant transactions with
related parties, whether or not conducted with the same
terms and conditions to third parties, are disclosed in
Note 27 in the audited Financial Statements. The types of
transactions with affiliated parties include the placement
of fund in demand deposit, net lease investment, joint
finance-financial loans, investment in share of stock,
short-term loans and overdraft. By the end of 2016, the
Company did not record any transactions associated
with conflict of interest.
351350
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kepercayaan para pemangku kepentingan
(stakeholders) seperti karyawan, pelanggan, pemasok,
dan pemangku kepentingan lainnya merupakan faktor
yang sangat menentukan bagi peningkatan nilai dan
kelangsungan kegiatan usaha Perusahaan. Citra
dan reputasi Perusahaan dengan kepercayaan para
pemangku kepentingan sangat erat kaitannya dengan
perilaku setiap insan Perusahaan dalam berinteraksi
dengan para pemangku kepentingan.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka Perusahaan
menyusun Kode Etik (Code of Conduct—COC) untuk
diterapkan sebagai suatu standar perilaku yang harus
dipatuhi oleh seluruh insan Perusahaan. Kode Etik
(COC) ini merupakan serangkaian komitmen yang terdiri
dari etika bisnis dan etika kerja.
Setiap karyawan BCA Finance wajib untuk menerima
dan menerapkan Budaya Perusahaan dan Kode
Etik Perusahaan sebagai panduan bertindak dalam
menetapkan hubungan kerja, pola pikir, sikap dan
perilaku sehari-hari dengan sesama karyawan dan/
atau pihak-pihak lainnya yang meliputi namun tidak
terbatas pada mitra kerja, masyarakat atau pemangku
kepentingan lainnya.
BCA Finance membangun lingkungan kerja berbudaya
sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan.
Budaya ini dilestarikan dengan menyosialisasikan dan
mengomunikasikan arti dan makna dari visi, misi, dan
nilai-nilai Perusahaan secara mendalam pada setiap
insan Perusahaan. Budaya ini disampaikan tidak hanya
pada kesempatan perkenalan karyawan baru, tetapi
juga pada program-program pelatihan.
Kode Etik Perusahaan juga merupakan penjabaran dari
Budaya Perusahaan yang telah dirumuskan berdasarkan
nilai-nilai positif yang tumbuh dan berkembang di dalam
diri segenap insan Perusahaan, untuk mencapai tujuan
bersama dan juga sebagai acuan bagi pemangku
kepentingan dalam mengambil keputusan dan
bertindak.
The confidence of stakeholders, such as employees,
customers, suppliers, and other parties, is a key factor
in increasing the value and ensuring the business
continuity of the Company. The Company’s image and
reputation, bolstered by the stakeholders’ confidence, is
closely linked to the behaviors of every individual within
the Company and is manifested in their interaction with
the stakeholders of the Company.
In light of this, the Company has established the Code
of Conduct (COC) to be implemented as a behavioral
standard that must be adhered to by all individuals within
the Company. The COC contains a list of commitments
comprising business ethics and work ethics for every
individual of the Company.
All employees of BCA Finance is obliged to accept and
apply the Corporate Culture and the Code of Conduct
of the Company as a guideline in their action, shaping
the ways they relate to each other at work, how they
think, how they behave, and how they interact daily with
fellow employees and/or other parties, which include but
not limited to the suppliers, the general public, and other
stakeholders.
BCA Finance creates a work environment cultured that
reflects the Company’s vision, missions and values.
Such culture is maintained through continuous in-
depth socialization and communication regarding the
definition and meaning of Company’s vision, missions
and values to its people. It is not only socialized and
communicated during employee induction program but
also in employee training programs.
The Company’s Code of Conduct is also a detailed
implementation of Corporate Culture that is established
on positive values that develop and grow in individual
employees, in order to reach common goals as well as to
become a reference for all stakeholders in making and
executing decisions.
Kode EtikCode of Conduct
Kerangka Nilai dan Standard Etika
Kode Etik Perusahaan memberikan kerangka nilai-nilai
dan standar etika. Kepatuhan terhadap nilai dan standar
etika tersebut merupakan tanggungjawab pribadi Insan
Perusahaan. Prinsip-prinsip berikut harus diterapkan
oleh Insan Perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan
sehari-hari:
1. Semua keputusan dan tindakan harus mematuhi
hukum, peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta kebijakan Perusahaan.
2. Setiap Insan Perusahaan adalah manusia yang jujur,
terpercaya, di dalam segala tindakan dan hubungan
untuk dan atas nama Perusahaan.
3. Martabat manusia senantiasa dihargai dalam
berbagai hubungan antara Insan Perusahaan
dengan pihak lain.
4. Komunikasi yang jujur dan akurat merupakan ciri
Insan Perusahaan. Kerahasiaan diterapkan pada
hal dan proporsi yang sepatutnya.
5. Kode Etik diakui, dihargai, dan diterapkan oleh
segenap Insan Perusahaan.
6. Penyimpangan terhadap Kode Etik Perusahaan
dapat dikenakan tindakan indisipliner, Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK), serta tindakan hukum
sesuai ketentuan yang berlaku.
Kode Etik Terhadap Komunitas
Nama dan reputasi Perusahaan adalah aset
Perusahaan, dan hanya dapat digunakan dalam
mengembangkan bisnis Perusahaan. Nama
Perusahaan harus dijaga dan dilindungi oleh
setiap Insan Perusahaan dari penggunaan untuk
kepentingan pihak lain, atau dihubungkan dengan
tindakan ilegal.
Etika Perusahaan terhadap Komunitas mencakup:
1. Secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan
sosial di dalam memelihara lingkungan yang
bersih dan sehat di sekitar Perusahaan
Values Framework and Ethical Standards
The Company’s Code of Conduct provides framework
of values and standards for ethical implementation.
Compliance to the values and ethical standards becomes
a personal responsibility to all employees. Below are the
principles that guide all employees while performing
daily tasks:
1. All decisions and actions must comply with the
applicable laws and regulations, as well as the
Company’s policies.
2. All employees are honest and trustworthy in every
action and relationship for, and on behalf of, the
Company.
3. Human’s dignity needs to be preserved in various
relationships between employees and other parties.
4. Performing honest and accurate communication
is one established character of employees.
Confidentiality is duly applied.
5. Code of Conduct is recognized, appreciated, and
implemented by all employees.
6. Violations of the Company’s Code of Conduct
may be subject to disciplinary action, Termination
of Employment and legal actions according to
applicable regulations.
Code of Conduct on Community
The Company’s name and reputation are its assets,
and can only be used for developments of the
Company’s business. The Company’s name must
be protected and kept by every employee from any
use by other parties, or for any connection to any
illegal actions.
The Company’s Code of Conduct on interaction
with the Community covers the following aspects:
1. Active participation in any social activities that
aim to keep clean and healthy environment
around the Company’s operations.
353352
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
2. Membangun dan membina hubungan yang
harmonis serta berupaya memberikan manfaat
melalui program pemberdayaan masyarakat
di sekitar Perusahaan dengan tetap
memperhatikan kemampuan Perusahaan.
3. Tidak diperkenankan untuk membicarakan
permasalah internal Perusahaan kepada
masyarakat luas.
4. Ikut serta dalam upaya-upaya untuk
mendukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia pada umumnya.
Kode Etik terhadap Rekan Kerja
Perusahaan senantiasa mengusahakan tindakan
positif untuk memastikan kesempatan yang sama
bagi Insan Perusahaan dan lingkungan kerja yang
bebas dari segala bentuk diskriminasi. Perusahaan
memiliki komitmen terhadap integritas pribadi dan
penghargaan atas setiap pribadi. Yang dimaksud
dengan Insan Perusahaan disini adalah anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi, Jajaran
Manajemen dan seluruh karyawan Perusahaan
yang meliputi status karyawan tetap, percobaan
maupun kontrak. Dalam kode etik terhadap Insan
Perusahaan sesuai dengan NILAI FOCUS, yaitu:
1. First- Class Teamwork
2. Orientation to Quality
3. Customer Focus
4. Uncompromised Integrity
5. Striving for Excellence
Kesempatan Yang Sama
Perusahaan merekrut, mengembangkan, dan
mempertahankan Insan Perusahaan yang terbaik.
Perusahaan meyakini pentingnya keragaman
di antara Insan Perusahaan dalam mencapai
keberhasilan organisasi yang besar. Perusahaan
menghargai keanekaragaman wacana, latar
belakang, dan pengalaman yang dibutuhkan
Perusahaan di era globalisasi. Perusahaan
2. Establishing and maintaining harmonious
relationship as well as trying to provide benefits for
surrounding communities through empowerment
programs, by also considering the Company’s
financial condition.
3. Not allowing stakeholders to discuss the Company’s
internal issues to public.
4. Participating in efforts to support the improvement
of public welfare of Indonesia.
Code of Conduct on People
The Company always strives to bring positive
actions by providing opportunities for all employees
as well as creating work environment that is free
from discrimination. The Company has made a
commitment to uphold personal integrity and
appreciate every individual. The Company’s
employees include the Board of Commissioners,
the Board of Directors, Management Team and all
Company’s employees with permanent, probation
or on contract status of employment. Code of
conduct on employees is aligned with the FOCUS
VALUE, which covers:
1. First-Class Teamwork
2. Orientation to Quality
3. Customer Focus
4. Uncompromised Integrity
5. Striving for Excellence
Equal Opportunities
The Company recruits, develops and retains its
best employees. The Company believes in the
diversity of employees in order to achieve greater
organizational success. The Company appreciates
diversity of discourse, background and experiences
of each Stakeholders that are needed to navigate
the Company in the globalization era. The Company
provides equal opportunity to the employees
memberikan kesempatan yang sama kepada para
Insan Perusahaan dalam kegiatan rekrutmen,
pelatihan dan pengembangan, tanpa memandang
suku, agama, aliran, jenis kelamin, ras atau negara
asal.
Tanggung Jawab Perusahaan mengharapkan seluruh Insan
Perusahaan bertindak sesuai dengan standar
perilaku, integritas dan profesionalisme tinggi
dalam segala aspek pekerjaannya dan menjaga
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, ketentuan internal dan kebijakan
Perusahaan, termasuk Kode Etik Perusahaan.
Perusahaan juga menginginkan setiap Insan
Perusahaan menjunjung tinggi etika dalam bekerja
dan bertindak. Kode Etik Perusahaan bukanlah
suatu bentuk kontrak kerja dan bukan pula jaminan
untuk kelangsungan kerja.
Etika kepada rekan kerja turut mencakup:
1. Mampu menghargai dan mendukung rekan
kerja yang lain tanpa membedakan usia, suku,
agama dan jenis kelamin.
2. Tidak saling menjatuhkan, iri, egois, serta
tidak mendukung perbuatan rekan yang dapat
merugikan Perusahaan.
3. Mampu untuk menghindari perselisihan
kepentingan antara urusan pribadi dan
pekerjaan.
4. Mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri
sebelum menyalahkan rekan / bagian lain.
5. Mampu menjaga segala informasi yang
berkenaan dengan rahasia Perusahaan.
6. Mampu untuk menjaga kesopanan dengan
berpakaian yang pantas dan wajar di tempat
kerja.
related to recruitment, training and development of
its employees, regardless of race, religion, belief,
gender, or country.
Responsibility
The Company expects all employees to act
according to the standards of conduct with integrity
and high professionalism in all work aspects, as well
as to maintain compliance with the applicable laws
and regulation, internal regulation and Company’s
policy, including the Code of Conduct. The Company
would also like every employee to uphold high
ethical standards in working and taking action. The
Company’s Code of Conduct does not serve as a
work contract or a guarantee for continuity of work.
Ethic on co-workers include:
1. Being able to appreciate and support other co-
workers regardless of age, race, religion and
gender.
2. Avoiding fighting, feeling of jealousy, and
actions that potentially cause losses to the
Company.
3. Being able to avoid conflicts of interest
between personal and professional affairs.
4. Being able to introspect before blaming
colleagues or other counter parties
5. Being able to keep all confidential information
6. Being able to maintain modesty by dressing
properly in the workplace
355354
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kompensasi dan Karir
Perusahaan menghargai setiap individu
berdasarkan integritas, kualitas kinerja, pencapaian
sasaran bisnis, dan kerja sama. Perusahaan
mendorong para Insan Perusahaan mengejar
prestasi dengan motivasi tinggi. Perusahaan
menyediakan sarana pelatihan dan pengembangan
yang berkesinambungan, sehingga setiap
Insan Perusahaan memiliki kesempatan penuh
guna mencapai efektivitas dalam tugas dan
karirnya. Perusahaan juga menyediakan sistem
pengembangan karir yang adil, melalui proses
evaluasi yang obyektif atas kompetensi dan
kepribadian setiap Insan Perusahaan yang
berpotensi untuk mengemban tugas dan tanggung
jawab yang lebih besar.
Kesejahteraan
Untuk meningkatkan motivasi dan rasa aman dalam
bekerja, Perusahaan memberikan:
1. Fasilitas kesehatan, pinjaman, dan jaminan
keselamatan kerja bagi Insan Perusahaan.
2. Tempat kerja yang sehat, nyaman, dan aman.
3. Berbagai tunjangan, sesuai dengan ketentuan
Pemerintah dan kebijakan Perusahaan.
4. Program Dana Pensiun.
Komunikasi
Setiap Insan Perusahaan berhubungan satu sama
lain secara terbuka, tulus dan jujur. Perusahaan
mengutamakan suasana kebersamaan dan
kekeluargaan dalam bekerja.
Tugas dan Wewenang
Setiap Insan Perusahaan membuat keputusan dan
menjalankan tugasnya sesuai dengan wewenang
jabatan yang telah ditetapkan. Wewenang tersebut
dibuat secara jelas oleh Perusahaan.
Compensation and Career
The Company appreciates each individual
according to their integrity, performance quality,
business target achievement and cooperation.
The Company encourages the employees to
pursue high achievements with high motivation.
The Company provides training infrastructure
and continuous development programs, in order
that all employees are given full opportunities in
achieving effectiveness in duties and career. The
Company also creates a fair career development
system, based on objective evaluation on
competencies and personalities of each employee
who has the potential to assume bigger duties and
responsibilities.
Welfare
In order to increase motivation and improve safety
during work, the Company provides:
1. Health care, loan and occupational safety
guarantee for the employees.
2. Healthy, comfortable and safe working
environment.
3. Various allowances according to the
Government regulation and the Company’s
policy.
4. Pension Fund Program.
Communication
Each employee builds mutual relationships that are
open, sincere and honest with one another. The
Company puts priorities on togetherness and a
sense of family in the work environment.
Duties and Authorities
Each employee makes decisions and performs
their duties according to the established positional
authority. The authorities are defined clearly by the
Company.
Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan
Lingkungan Kerja
Perusahaan mengutamakan keamanan,
keselamatan, dan kesehatan lingkungan kerja.
Dengan lingkungan kantor yang aman dan sehat,
setiap karyawan dapat berkarya dengan optimal
serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada
setiap pelanggan.
Penyalahgunaan Jabatan
Insan Perusahaan tidak boleh menggunakan
informasi dan wewenang yang dimiliki untuk
mendapatkan keuntungan pribadi atau keluarga
atau orang lain.
Hubungan Antar Insan Perusahaan
Perusahaan melarang pelecehan dan intimidasi
di lingkungan kerja. Perusahaan dan setiap Insan
Perusahaan senantiasa melakukan tindakan
positif untuk memastikan lingkungan kerja yang
bebas pelecehan dan intimidasi serta pelanggaran
norma-norma kesusilaan. Jika Insan Perusahaan
merasa mendapatkan perlakuan yang melecehkan,
dan/atau intimidasi atau melihat perilaku yang
melanggar norma kesusilaan dapat melaporkan
ke atasan langsung atau unit kerja Sumber Daya
Manusia di Kantor Pusat.
Pengamanan Aset dan Manajemen Risiko
Perusahaan senantiasa mengelola risiko dengan
baik dan melakukan pengendalian internal yang
andal di setiap proses bisnis dan harus didukung
oleh setiap Insan Perusahaan.
Perusahaan mengambil dan melaksanakan
keputusan bisnis secara jelas dan berhati-hati
dengan birokrasi seminimal mungkin dan dapat
dilaksanakan dengan baik dan relatif mudah oleh
setiap Insan Perusahaan.
Security, Safety and Health at Work
The Company puts priority over security, safety
and health at work. With safe and healthy office
environment, every employee can give their
optimum performance as well as provide the best
service to the customers.
Abuse of Power
Employees cannot use the existing information and
authority for the interests of personal or family or a
group of people.
Relationships Between Employees
The Company prohibits any harassment and
intimidation at the work place. The Company and
each employee strive to constantly initiate positive
actions to ensure a work environment that is free
from harassment and intimidation as well as violation
of obscenity laws. If any employee experiences any
kind of harassment and/or intimidation or witness
any behavior that violates the obscenity laws, they
are encouraged to file a report to the immediate
superior or to Human Resources Department at the
Head Office.
Asset Security and Risk Management
The Company continuously tries to manage its risks
well and performs reliable internal control in every
business process, which therefore needs a full
support from all respecting employees.
The Company strives to make decision and executes
the business decision clearly and prudently by
minimizing bureaucracy, which can be properly and
easily implemented by all employees.
357356
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kode Etik terhadap Pelanggan / Dealer dan Showroom
Eksistensi Perusahaan tidak lepas dari adanya
kepercayaan masyarakat yang menjadi pelanggan
/ dealer / showroom yang merupakan salah satu
faktor terpenting dalam bisnis pembiayaan.
Mengenali Pelanggan / Dealer dan Showroom
Insan Perusahaan memberikan perhatian khusus
dalam memilih pihak-pihak dalam hubungan
bisnis, baik itu pelanggan, dealer dan showroom,
pemasok, maupun rekanan. Pengenalan dan
pemantauan dilakukan secara berkesinambungan
terhadap pelanggan untuk mendeteksi transaksi
yang tidak wajar selama periode hubungan bisnis.
Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan / Dealer
dan Showroom
Insan Perusahaan membangun hubungan yang
berkelanjutan dan kualitas produk serta layanan
terbaik kepada setiap pelanggan / dealer
dan showroom. Dalam hubungan tersebut,
Perusahaan mengakui dan menghargai pelanggan
/ dealer dan showroom sebagai mitra usaha. Insan
Perusahaan memiliki komitmen terhadap kualitas,
dan senantiasa berjuang untuk mencapai dan
melampaui harapan dari para pelanggan / dealer
dan showroom, dengan cara:
1. Menciptakan dan mempertahankan hubungan
yang erat dan positif dengan pelanggan
2. Mendengarkan dan menghargai masukan,
saran dan umpan balik dari pelanggan
3. Mengambil semua tindakan yang diperlukan
untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan
4. Memegang sikap bahwa customer adalah
”aliran darah” dalam tubuh perusahaan
yang akan menentukan hidup atau matinya
perusahaan
5. Melihat anggota tim atau departemen lain
sebagai internal customer yang perlu dilayani
Code of Conduct on Customer / dealer and Showroom
The Company’s existence is tied to the trust of
the people who become customers / dealers /
showrooms as one of the most essential factors in
the financing business.
Identifying Customer/Dealer and Showroom
Employees pay special attention in selecting
various parties to build business relationship with,
including the customer, dealer and showroom,
supplier or business partner. Knowing the customer
is followed
up through a continuous monitoring of the
customer to detect unusual transactions during
business dealings.
Responsibility to Customer/Dealer and Showroom
Employees build a continuous relationship and
provide quality products and best services to all
customer/dealer and showroom. The relationship
will reflect the Company’s confirmation and
appreciation to the customer/dealer and showroom
as business partners. Therefore, employees have
the commitment toward product and service quality
and always strive to achieve or even go beyond the
performance expectations of customer/dealer and
showroom through:
1. Creating and maintaining close and positive
relationship with customers
2. Listening and respecting inputs, suggestions
and feedbacks from customers
3. Taking all necessary actions to meet or exceed
customer expectations;
4. Maintaining attitudes that the customer is the
“blood flow” within the company body who
determine company’s existence or extinction;
5. Viewing team members or the other
departments as internal customers who need
to be served;
6. Mampu menjaga kerahasiaan data-data yang
berhubungan dengan pelanggan/ dealer,
dan dipergunakan hanya untuk kepentingan
perusahaan
7. Tidak menerima, menawarkan atau
memberi hadiah yang berlebihan (excessive
entertainment), yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan secara objektif atau
hal sejenisnya yang dianggap tidak layak
8. Melaporkan kepada atasan bila mendapatkan
hadiah dari pelanggan/ dealer dan mau untuk
berbagi dengan rekan kerja yang lain
9. Tidak menggunakan jaringan dealer/
pelanggan BCA Finance untuk kegiatan bisnis
yang berkompetisi langsung/tidak langsung
dengan usaha BCA Finance, atau dapat
menganggu konsentrasi / kinerja karyawan
yang bersangkutan
Kode Etik terhadap Pemegang Saham
Interaksi dengan pemegang saham dilakukan
dengan memberikan informasi yang baik dan akurat
serta menerapkan perlakuan yang setara dalam
penyediaan informasi. Etika BCA Finance terhadap
Pemegang Saham menyatakan bahwa manajemen
dan karyawan BCA Finance akan:
• Melaksanakanprinsip-prinsipgood corporate
governance, yaitu: adil, Independensi,
transparan, akuntabilitas dan tanggung jawab
untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta
nilai di mata stakeholders
• Pengelolaaninvestasidenganmemperhatikan
risiko dalam batas yang wajar, dan bila di atas
batas kewenangan akan memberitahukan
terlebih dahulu kepada pemegang saham.
• Menghindari benturan kepentingan baik
secara langsung maupun tidak langsung
dengan usaha BCA Finance
• Menjaga aset Perusahaan dan
menggunakannya hanya untuk kepentingan
perusahaan
6. Being able to maintain confidentiality of data
related to customers/ dealer, and using them
solely for the Company interests;
7. Not accepting, offering or giving excessive
entertainment/gifts, which potentially affect
objective decision making or similar matters
considered inappropriate;
8. Making reports to relating super ordinates
when obtaining a gift from customer/ dealer
and willing to share with colleagues;
9. Not using BCA Finance dealer/customer
network for business activities directly/
indirectly in competition with BCA Finance
business, or activities that potentially disrupt
the concentration / performance of related
employee.
Code of Conduct on Shareholders
Interactions with the shareholders are performed by
providing good and accurate information as well as
by implementing equal treatment regarding supply
of the information. BCA Finance code of conduct
that applies to its Shareholders states that the
management team and employees of BCA Finance
will:
• Implement the principles of good corporate
governance, including fairness, transparency,
independency, accountability and
responsibility, to improve the Company’s
performance and increase the stakeholder’s
value.
• Perform investment management that
considers risks within tolerable limit. For risks
that are beyond such limit will be informed to
the shareholders.
• Avoidanydirectorindirectconflictofinterests
that might affect the business of BCA Finance.
• MaintaintheCompany’sassetsandusethem
only for the Company’s interests.
359358
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
• Menjalankan seluruh aktifitas dan kegiatan
Perusahaan berdasarkan aturan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku.
Kode Etik terhadap Pemasok dan Rekananperusahaan melakukan pembelian perlengkapan,
material, produk dan jasa berdasarkan evaluasi
atas kualitas, manfaat, dan harga yang ditawarkan
pemasok/rekanan.
Evaluasi Yang Obyektif
Keputusan pembelian harus didasari oleh penilaian
obyektif terhadap kualitas, keandalan, dan integritas
pemasok / rekanan, dan nilai dari penawaran secara
jangka pendek dan jangka panjang sesuai sasaran
bisnis Perusahaan.
Penerapan Kode Etik Perusahaan terhadap
Pemasok
Pemasok dan rekanan harus menaati Kode
Etik Perusahaan yang relevan dalam hubungan
bisnisnya dengan Perusahaan, misalnya: dokumen
dan data yang diberikan Perusahaan sebagai bagian
dari kerja sama harus dijaga kerahasiaannya.
1. Tidak meminta atau menerima uang jada atau
hadiah apapun dari supplier
2. Mampu untuk menjalin hubungan yang
komunikatif dengan supplier
3. Mampu untuk memberikan perlakukan yang
adil kepada seluruh supplier
4. Mampu untuk dapat memberikan informasi
secara cepat, tepat dan akurat kepada supplier
5. Melakukan tender secara terbuka, transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan
melibatkan calon supplier yang mempunyai
reputasi yang baik
6. Memandang supplier sebagai partner dan
memenuhi komitmen sesuai kesepakatan
kepada supplier
7. Tidak terlibat dalam proses pengambilan
keputusan ketika berhubungan bisnis dengan
supplier yang merupakan anggota keluarga
inti dari karyawan yang bersangkutan
• Performall Company’s activities according to
the applicable laws and regulations.
Code of Conduct on Supplier and PartnerThe Company purchases equipment, material,
product and service based on the evaluation results
on the quality, benefit and price offered by the
supplier/partner.
Objective Evaluation
Purchasing decisions must be based on objective
evaluation on the quality of products, reliability and
integrity of the supplier/partner, as well as from the
value of those offers on the short-term and long-
term business targets of the Company.
Implementation of Company’s Code of Conduct
on Supplier
Suppliers and partners need to comply with the
Company’s Code of Conduct relevant to their
business relationship with the Company. For
instance: documents and data provided by the
Company as part of cooperation agreement should
be kept confidential.
1. No soliciting or accepting illicit funds or any gift
whatsoever from suppliers
2. Being able to develop communicative
relationships with suppliers
3. Being able to give fair treatments to all suppliers
4. Being able to provide quick, correct and
accurate information to suppliers
5. Conducting transparent tender in accountable
manner by involving prospective suppliers with
good reputations
6. Treating suppliers as partners and fulfilling
commitments as agreed with suppliers
7. Not involved in the decision making process
when dealing with suppliers who are core
family members of the related employee
Sosialisasi Kode Etik
Penyebarluasan kode etik dilakukan setiap penerimaan
karyawan tetap baru melalui pembagian buku pedoman
karyawan.
Kewajiban Melapor Atas Penyimpangan Kode Etik Perusahaan
Setiap penyimpangan terhadap kode etik Perusahaan
akan dikenakan sanksi secara bertahap sesuai bobot
pelanggarannya. Tahapan sanksi tersebut secara
berurutan adalah sebagai berikut: surat teguran, surat
peringatan, surat peringatan kedua, surat peringatan
ketiga (PHK).
Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan
Insan Perusahaan menaati hukum dan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku.
Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan dapat dikenakan tindakan indisipliner, PHK,
serta tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Pelaporan Penyimpangan Kode Etik
Insan Perusahaan yang memiliki informasi mengenai
penyimpangan terhadap Kode Etik Perusahaan,
dihimbau untuk segera melaporkannya kepada Divisi
Audit Internal untuk ditindaklanjuti. Laporan yang dapat
ditindaklanjuti adalah laporan yang memiliki bukti awal
yang meyakinkan dan disertai dengan identitas pihak
yang melaporkan.
Perlindungan Terhadap PelaporInsan Perusahaan yang melaporkan penyimpangan
tersebut akan dijaga kerahasiaannya, sehingga
tidak mengalami kerugian moral dan material akibat
laporannya tersebut.
Socialization of Ethic Code
The dissemination of ethic codes arranged every time
the Company recruit new permanent employee through
handing over the employee handbook.
Obligations to Report for Any Violations of the Company’s Code of Conduct
Any deviation from the Company’s code of conduct will
be sanctioned in stages according to the weight of the
offense . The sanctions stages in order are as follow:
a letter of reprimand, warning letter , second warning
letter, third warning letter (work termination).
Compliance to the Laws and Regulations
Employees obey the applicable laws and regulations
of the Republic of Indonesia. Violations of the laws
and regulations may be subject to disciplinary actions,
termination, as well as actions based on applicable laws.
Reports on Violation of Code of Conduct Each employee with information on the violations of
the Company’s Code of Conduct appeal to be reported
to the Internal Audit Division for actionable. Reports to
be followed up are the ones that have convincing early
evidences and clear identity of the whistleblower.
Protection for the WhistleblowerThe identity of employee who reports on the violations
will be kept confidential, therefore not receiving moral
and material losses as a result.
361360
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
F
O U
COrientationto Quality
CustomerFocus
UncompromisedPriority
First-ClassTeamwork
SStriving forExcellence
Budaya Perusahaan
Nilai-nilai Perusahaan merupakan pedoman dasar
berperilaku dan berinteraksi bagi segenap Insan
Perusahaan serta merupakan panduan moral bagi
segenap Insan Perusahaan dalam mengemban misi
dan mencapai visi Perusahaan. Tata nilai Perusahaan
berperan penting dalam pembentukan etos kerja dan
menjadi sumber inspirasi pengambilan keputusan
strategis Perusahaan. Melalui praktik bisnis yang
professional dan dengan menerapkan nilai-nilai
Perusahaan diharapkan Perusahaan mampu untuk
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu
bersaing secara sehat dengan perusahaan pembiayaan
lainnya.
Nilai-nilai Perusahaan yang diterapkan adalah FOCUS
yang merupakan singkatan dari:
First-Class Teamwork
Orientation to Quality
Customer Focus
Uncompromised Integrity
Striving for Excellence
Corporate Values
Corporate values are basic guidelines of behave and
interact among all Company personnel and also moral
guidelines for all Company personnel in achieving
the mission and vision. The Corporate values play an
important role in institution of work ethic and became
source of inspiration Company’s strategic decision-
making. Through professional business practices and by
implementing the Corporate values are expected that
the Company is able to achieve sustainable growth and
compete fairly with other finance companies.
The values of BCA Finance are abbreviated as FOCUS
from:
First-class teamwork
Orientation to quality
Customer focus
Uncompromised integrity
Striving for excellence
FIRST CLASS TEAMWORK, memiliki arti:
Mengembangkan kerjasama dengan meyakinkan orang
lain dan mampu untuk menyampaikan informasi dengan
jelas serta menyelesaikan perbedaan pendapat dengan
komunikasi yang terbuka dengan kesadaran bahwa
keberhasilan unit atau organisasi tidak bergantung pada
seseorang saja.
ORIENTATION TO QUALITY, memiliki arti:
Mengidentifikasikan berbagai kondisi yang berdampak
pada kualitas pelayanan dengan menetapkan
standar mutu, melaksanakan perkerjaan berdasarkan
standar tersebut dan meningkatkannya secara
berkesinambungan.
CUSTOMER FOCUS, memiliki arti :
Membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan
serta berupaya untuk memahami kebutuhannya, dan
menyediakan solusi yang dapat memenuhi harapan
pelanggan.
UNCOMPROMISED INTEGRITY, memiliki arti :
Penerapan nilai-nilai etika, sosial, dan prosedur kerja
yang standar dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-
hari.
STRIVING FOR EXCELLENCE, memiliki arti :
Menetapkan target yang menantang dan berusaha
untuk mencapainya serta mampu untuk memotivasi
orang lain untuk mencapai tujuan yang menantang.
FIRST-CLASS TEAMWORK has meaning:
Developing teamwork by convincing other people,
being able to convey information clearly and solving
disagreements with open communications while
realizing that the success of the unit or organization
does not depend on one person only.
ORIENTATION TO QUALITY has meaning:
Identifying any conditions that affect the service quality,
by setting quality standards, implementing job based on
those standards and improving them continuously.
CUSTOMER FOCUS has meaning:
Building and maintaining relationships with customers
and striving to understand their needs, and providing
solutions to meet their expectations.
UNCOMPROMISED INTEGRITY has meaning:
Application of ethical values, social values, and standard
operating procedures in completing daily tasks.
STRIVING FOR EXCELLENCE has meaning:
Setting challenging targets, striving to achieve and being
able to motivate others to achieve challenging goals.
U SF O C
First Class Teamwork
Teamwork
Transparency
Impact and Influence
Clear Communication
Care for Others
Managing Conflict
Orientation to Quality
Continous Quality
Improvement
Accurracy
Responsiveness
Readiness to Change
Problem Analysis
Uncompromised Integrity
Integrity and Honesty
Ethics
Consistency
Accountability
Concern for the Company
Striving for Excellence
Stretching Goals
Achievement
Self Motivation
Motivating Others
Customer Focus
Customer Relationship
Listening to Customers
Fulfilling Customers’ Needs
Commitment to Customers
Internal Customer Service
363362
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
Whistleblowing System adalah mekanisme yang
digunakan untuk mencegah kecurangan atau
pelanggaran dengan menampung segala jenis laporan
internal Perusahaan yang disertai dengan bukti atau
fakta akurat yang melibatkan partisipasi aktif dari
karyawan BCA Finance.
Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. KEP 431/ BL/2012, 1
Agustus 2012 mengenai penyampaian Laporan Tahunan
Emiten Atau Perusahaan Publik poin G.13 perihal
uraian sistem pelaporan pelanggaran, Perusahaan
telah menerapkan Whistleblowing System sejak tahun
2012 untuk mencegah terjadinya kecurangan atau
pelanggaran. Penerapan Whistleblowing System berada
di bawah koordinasi Divisi Audit Internal.
Penerapan sistem pelaporan pelanggaran
(whistleblowing system) merupakan wujud Perusahaan
dalam mengimplementasikan GCG agar kinerja
Perusahaan optimal. Sistem pelaporan pelanggaran
Perusahaan juga merupakan sarana bagi pihak internal
Perusahaan untuk melaporkan perbuatan atau perilaku
atau peristiwa penipuan, pelanggaran terhadap
hukum, peraturan perusahaan, kode etik, dan benturan
kepentingan yang dilakukan pihak internal Perusahaan.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penerapan Whistleblowing System,
adalah:
1. Menjadi media pelaporan atas segala tindakan
kecurangan atau pelanggaran yang terjadi dalam
Perusahaan;
2. Menerapkan sistem pencegahan diri terhadap
potensi kecurangan yang berdampak negatif bagi
Perusahaan;
3. Meningkatkan standar pelayanan dan etika bisnis
yang benar;
4. Menciptakan rasa memiliki atau loyalitas yang tinggi
bagi para karyawan terhadap Perusahaan;
5. Mendidik segenap karyawan agar menjalankan
bisnis Perusahaan secara benar dan bersih;
Whistleblowing System is a mechanism used to prevent
fraud or violations by accommodating any kind of internal
company reports that are accompanied by evidences or
accurate facts, which require active participation from
all employees of BCA Finance.
As per Bapepam-LK Regulation No. KEP-431/BL/2012,
August 1st, 2012 concerning the submission of Issuer’s
Annual Report of Public Company point G.13 concerning
the description of whistleblowing system, the Company
has been implementing a Whistleblowing System since
2012 to prevent fraud or breach. Implementation of the
Whistleblowing System is under the coordination of the
Internal Audit Division.
BCA Finance implements whistleblowing system as a
form of the Company’s GCG implementation to ensure
that the Company’s business can run optimally. The
Company’s whistleblowing also a means for parties
within the Company to report actions/behaviors/events
of fraud, violation of the laws, company regulations,
code of conduct, and conflict of interest involving the
Company’s internal party.
Purpose and Benefit
The purpose and benefit of the Whistle Blowing System
implementation, are as follows:
1. As a reporting media for any act of fraud or
violations that occur within the Company;
2. Implementing self prevention system against
potential fraud which can negatively affect the
Company;
3. Improving service standards and proper business
ethics;
4. Creating a sense of belonging or high loyalty for
the employees of the company;
5. Educating all employees to run the business
enterprise properly and clean;
6. Menjadi media bagi internal auditor untuk
mendeteksi adanya kecurangan atau pelanggaran
yang terjadi.
Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan Whistleblowing System adalah
sebagai berikut:
1. Pelapor menyampaikan laporan atas dugaan
pelanggaran berserta bukti atau fakta yang akurat
melalui media pelaporan yang telah ditentukan oleh
Divisi Internal Audit;
2. Divisi Internal Audit akan menerima dan melakukan
verifikasi terhadap laporan berdasarkan kriteria
pelaporan;
3. Divisi Internal Audit akan mengirimkan rekap
pelaporan internal yang akan ditindaklanjuti ke
Direksi setiap tanggal 10;
4. Hasil tindak lanjut akan dilaporkan ke Direksi dalam
bentuk memo internal;
5. Untuk pelapotan yang ditindaklanjuti akan direkap
setiap bulan dan disimpan oleh Divisi Internal Audit.
Hasil dari penanganan pengaduan yang telah
ditangani akan disampaikan kepada manajemen untuk
disimpulkan dan diberikan evaluasi mengenai sistem
pengendalian internal jika terdapat kelemahan dan
diberikan rekomendasi mengenai sanksi yang diberikan.
Penanganan pengaduan tersebut dilakukan agar sistem
pengendalian internal Perusahaan semakin kuat dan
dapat memotivasi seluruh pihak dalam menghindari
kegiatan yang berpotensi merugikan dan menghambat
operasional Perusahaan.
Kriteria Pelaporan
Kriteria pelaporan adalah sebagai berikut:
1. Pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur
yang berlaku;
2. Perbuatan yang melanggar etika bisnis;
3. Tindakan kriminalitas atau pelanggaran hukum.
6. As the media or tool for internal auditors to detect
fraud or violations.
Implementation Phases
Phases in Whistleblowing System are as follows:
1. Whistleblower submits a report of the alleged
violations along with evidences of or accurate facts
through a reporting media that has been determined
by the Internal Audit Division;
2. Internal Audit Division will accept and verify the
report based on the reporting criteria;
3. Internal Audit Division will send a recap of internal
reporting to be followed up to the Board of Directors
on day 10 each month;
4. Follow-up results will be reported to the Board of
Directors in the form of an internal memo;
5. Followed-up reports will be recapitulated every
month and archived by the Internal Audit Division.
Results of the Complaint Handling will be submitted to
the management to be concluded, and evaluation on the
internal control system will be provided, if there is any
weakness, along with recommendation on the sanction
to be given. The complaint handling is conducted so that
the Company’s internal control system is strengthened
and can motivate all parties to avoid all activities that
can potentially cause loss and hamper the Company’s
operations.
Reporting Criteria
Reporting criteria are as follows:
1. Violation of the applicable policies and procedures;
2. Violations of business ethics;
3. Crimes or violations of law.
365364
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Perlindungan terhadap Pelapor
Perlindungan terhadap Pelapor adalah sebagai berikut:
1. Identitas pelapor akan dirahasiakan;
2. Pelapor akan memberikan keterangan mengenai
laporan tanpa intimidasi.
Perlindungan tersebut diberikan agar setiap pelapor
tidak memiliki rasa takut atau kekhawatiran untuk
melaporkan tindakan atau peristiwa yang menyimpang
dalam Perusahaan. Karyawan yang melaporkan akan
diberikan apresiasi jika terbukti pengaduan yang
dilaporkan adalah benar.
Pelapor yang terbukti terlibat dalam tindakan
pelanggaran atau kecurangan akan diberikan sanksi
khusus sesuai kebijaksanaan dari Direksi, sedangkan
tersangka dan semua pihak yang terlibat dalam tindakan
pelanggaran atau kecurangan akan diberikan sanksi
berdasarkan ketentuan Perusahaan.
Laporan Pelanggaran
Di tahun 2016, tidak ada laporan berkaitan dengan
Whistleblowing System.
Operational Risk Event Management (OREM)
Operational Risk Event Management (OREM)
merupakan serangkaian proses yang mengelola
seluruh kejadian operasional yang terjadi dengan
tujuan untuk mengurangi risiko perusahaan. OREM
fokus pada pengelolaan risk event, yaitu peristiwa yang
dapat menimbulkan dampak negatif atau kerugian bagi
Perusahaan. Risk event yang dapat terjadi berupa
kecurangan, eksesusi proses, kegagalan sistem,
kerusakan aset, hal-hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan dan klien bisnis.
Protection for the Whistleblower
Protection for the Whistleblower is regulated through
the followings:
1. Identity of the Whistleblower will be kept in a strictly
confidential note.
2. Whistleblower will provide a description of the
report without receiving intimidation.
Protection is given so that each violator does not have
a sense of fear or concern to report actions or events
that deviates in the Company. Employees who report
any violation would be appreciated if the report were
proven true.
If the whistleblower is proven to be involved in the
violations or fraud, then he/she will be given special
sanction according to the direction given by the Board
of Directors, while the Suspects and all parties involved
in the act of violation or fraud will be given sanctions
under the provisions of the Company.
Report of Violation
In 2016, there was no report related to Whistleblowing
System.
Operational Risk Event Management (OREM)
Operational Risk Event Management (OREM) is a series
of processes that manage all operational events that
occur in order to reduce the Company’s risks. OREM
focus on risk event management, in example events
with a negative impact or loss for the Company. Risk
events that may occur can be cheating, execussion
process, system failures, asset damage and other
matters related with employment and business clients.
Penerapan OREM di BCA Finance dilaksanakan
oleh Departemen Corporate Risk Management
menggunakan Aplikasi OREM dan dipantau secara rutin.
Dengan adanya aplikasi ini, pemimpin di unit-unit kerja
dapat melaporkan adanya risk event yang terjadi dalam
aktivitas operasional sehari-hari. Departemen Corporate
Risk Management akan melakukan analisa setiap kasus
yang dilaporkan serta memberikan feedback. Apabila
terdapat kasus tertentu yang perlu penanganan khusus,
maka Divisi Internal Audit akan melakukan investigasi
lebih lanjut.
BCA Finance telah memiliki kebijakan, prosedur, hingga
manual kerja untuk menerapkan OREM. BCA Finance
juga melaporkan risiko operasional secara rutin kepada
induk perusahaan dalam rangka penerapan manajemen
risiko terintegrasi.
OREM implementation in BCA Finance conducted by
Corporate Risk Management Department using OREM
application and monitored regularly. With this application,
work unit leaders will be able to report their occuring
risk event in daily operational activities. Corporate Risk
Management Department, will analyze each reported
cases and provide feedback. If there are certain cases
that need special handling, the Internal Audit Division
will conduct further investigations.
BCA Finance has established OREM policies, procedures,
to work manual. BCA Finance also reports operational
risk on a regular basis to the parent company in order to
implement integrated risk management.
367366
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Dengan mempertimbangkan kompleksitas bisnis,
pemegang saham mempertimbangkan keberagaman
dalam menentukan komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi.
Taking into account the complexity of the business,
shareholders consider diversity in determining the
composition of the Board of Commissioners and Board
of Directors.
Kebijakan Keberagaman Dewan Komisaris & DireksiComposition of the Board of Commissioners & Directors
Komisaris / Commissioner
Ricky Imanuel
Adhi Gunawan
Sulistiyowati
Direksi / Director
Roni Haslim
Petrus S. Karim
Amirdin Halim
David Pangestu
Lim Handoyo
NamaName
No. UsiaAge
KeahlianExpertise
60
60
57
54
52
58
59
50
1
2
3
1
2
3
4
5
Finance & Accounting
Finance & Audit
Finance & Accounting
Marketing
Marketing
Finance & Accounting
IT & Operation
Legal & Administration
369368
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
371370
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Peraturan Pemerintah yang tertera pada Undang-
Undang Pasal 1 Butir 3 No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas menyatakan bahwa tanggung jawab
sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan
sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada
umumnya. Memenuhi peraturan tersebut, BCA Finance
melakukan berbagai aktivitas yang meliputi aspek-aspek
lingkungan hidup, ketenagakerjaan, kemasyarakatan
dan pelanggan.
Di samping itu, sejalan dengan misi Perusahaan dalam
hal memberikan nilai terbaik kepada masyarakat,
Perusahaan senantiasa berusaha untuk tetap peduli
pada masyarakat dan lingkungan dengan aktif
melakukan berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility). Tanggung jawab sosial Perusahaan yang
dilaksanakan Perusahaan bertujuan untuk menciptakan
hubungan Perusahaan yang serasi, seimbang dan sesuai
dengan lingkungan, norma, dan budaya masyarakat
setempat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan
kewajiban Perusahaan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perusahaan. Dalam
rangka pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan,
Perusahaan memiliki komitmen untuk turut berperan
serta terhadap pengembangan kesejahteraan
masyarakat maupun lingkungan.
Mengikuti rujukan Global Reporting Initiative (GRI),
laporan Tanggung Jawab Sosial ini terdiri dari:
Corporate Social Responsibility Policy
The government regulation Law Article 1 Paragraph 3
No. 40 in 2007 concerning Limited Liability Companies,
states that social and environmental responsibility is
the commitment of such Companies to participate in
sustainable economic development towards improving
the quality of life and creating a beneficial environment,
both for the Company itself as well as the local
community, and society in general. Complying with
these regulations, BCA Finance carries out a variety of
activities that cover economic, environmental, labor and
customer aspects.
In addition, in line with the Company’s mission in
providing the best value to the community, the Company
continuously strives to express care to the community
and the environment by actively running various social
activities as a form of Corporate Social Responsibility.
The corporate social responsibility (CSR) activities held
by the Company aim to create harmonious, balance
and proper Corporate relationships with the local
environment, norms, and culture.
The CSR initiatives are the Company’s responsibility
which specifically allocated in the Company’s budget
and calculated as a cost element. In order to fulfill
its corporate social responsibility, the Company has
committed to contribute to the development and
welfare of the community and the environment.
With reference to the Global Reporting Initiative (GRI),
this Social Responsibility report consists of:
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Policy
Aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang terdiri
dari:
• LingkunganHidup
• Ketenagakerjaan,Kesehatandan
Keselamatan Kerja
• PengembanganSosialdanKemasyarakatan
• TanggungJawabProduk
Bagian-bagian berikut menyoroti kegiatan-kegiatan
tanggung jawab sosial perusahaan yang telah dilakukan
di tahun 2016.
Corporate Social Responsibility aspects comprising:
• Environment
• Employment,HealthandSafety
• SocialandCommunityDevelopment
• ProductLiability
The following sections highlight the Company’s
corporate social responsibility activities conducted
throughout 2016.
373372
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Aspek Lingkungan HidupEnvironment Aspects
Aspek Lingkungan Hidup
Mengingat operasi BCA Finance bergantung pada
ketersediaan sumber-sumber daya alam, antara lain
kertas, air, dan energi, BCA Finance juga peduli terhadap
kelestarian sumber-sumber daya alam ini dan terus
mengupayakan cara-cara untuk menjalankan operasi
yang lebih efisien dalam penggunaan sumber dayanya.
Sesuai Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, BCA
Finance peduli untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan dan penegakan hukum. BCA Finance
menerapkan kebijakan lingkungan dengan melakukan
tindakan dari berbagai sisi, yaitu:
• Lingkungan kerja, BCA Finance menjalankan
program kampanye penghematan energi dalam
aktivitas bekerja.
• Aktivitas eksternal yang terkait dengan tanggung
jawab terhadap lingkungan.
Dalam hal lingkungan kerja, BCA Finance mengutamakan
barang-barang stationary seperti kertas, whiteboard
marker yang dinyatakan oleh produsennya sebagai
ramah lingkungan, dan penggunaan kertas daur ulang
untuk beberapa dokumennya.
Selain itu, BCA Finance menerapkan program-program
inisiatif penghematan energi (listrik, air, dan bahan bakar)
seperti pengurangan penggunaan lampu, pengurangan
aktivitas lift di luar jam kerja, penghematan penggunaan
air, dan optimalisasi konsumsi bahan bakar minyak
dalam menjalankan aktivitas operasional bisnis.
Environment Aspects
Given that BCA Finance’s operations are dependent
on the availability of certain natural resources, among
others paper, water, and energy, BCA Finance has
a concern to preserve these natural resources, and
is striving to nd means to conduct a more efficient
operation in terms of the use of these natural resources.
In accordance with the government regulation Law No.
32 of 2009 regarding Protection and Management of the
Environment, BCA Finance is concerned with preserving
the environment and preventing pollution and/or
damage to the environment through planning, usage,
control, maintenance, supervision and enforcement.
BCA Finance implements its environmental policy
through multi-faceted action, namely:
• Work environment, BCA Finance carries energy
saving campaign programs and work activities.
• External activities regarding to environmental
responsibility.
For the work environmental, BCA Finance prioritizes
stationery items such as certain types of paper
and white board markers that have been declared
environmentally friendly by the manufacturers, also
uses recycled paper for documents.
In addition, BCA Finance also implements energy
savings initiatives (electricity, water and fuel) for example
by reducing the use of lights, reducing elevator activity
outside of working hours, water saving campaigns,
and optimization of fuel consumption in all operational
business activities.
Keberhasilan usaha BCA Finance juga sangat
bergantung pada profesionalisme dan hasil kerja dari
para karyawannya. Sebagai aset terpenting, karyawan
BCA Finance perlu mendapatkan perhatian yang
memadai terkait pemenuhan hak-haknya termasuk untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, kesempatan
untuk berkembang, dan tentunya untuk bekerja dengan
perasaan aman dan sehat. BCA Finance memastikan
setiap karyawannya bekerja di lingkungan kerja
yang aman bagi lingkup pekerjaan mereka sekaligus
mendorong karyawan untuk senantiasa menerapkan
pola hidup sehat.
BCA Finance melakukan praktik ketenagakerjaan
dengan kesetaraan perlakuan terhadap karyawan
dimulai dari proses rekrutmen karyawan. Proses ini
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan
melalui publikasi luas, proses seleksi dan pengujian
akhir hingga tahap karyawan diterima. Keputusan atas
pemilihan karyawan tidak didasarkan atas gender, ras,
maupun agama. BCA Finance tidak memperkerjakan
karyawan di bawah umur sesuai dengan ketentuan
undang-undang yang berlaku di Indonesia. Karyawan
terpilih melalui seleksi akan melalui masa pelatihan
dan percobaan yang disesuaikan dengan penunjukan
(assignment).
BCA Finance memberikan upah di atas standar minimum
yang telah ditentukan pemerintah kepada setiap
karyawan dan memberikan kenaikan upah pada setiap
periode dengan besar yang imbang sesuai dengan hasil
evaluasi kinerja karyawan tersebut.
Dalam rangka membangun solidaritas, membangun
kebugaran jasmani dan mengembangkan kreativitas
karyawan, BCA Finance memiliki menyelenggarakan
aktivitas olahraga.
The success of BCA Finance is closely linked to the
professionalism and performance of its employees.
As the Company’s most important asset, employees of
BCA Finance must be properly managed and have their
basic rights ful lled, including their rights to decent life,
opportunity for development, and health and safety at
the workplace. To this end, BCA Finance ensures that
all of its employees work in locations that are safe for
their respective scope of work, as well as encourage the
employees to practice a healthy lifestyle.
BCA Finance implements equal opportunity for
employees in its labor practices, starting from the
recruitment process of employees. This process is
executed based on the principles of openness through
widespread publication, in the selection process and
in the final evaluation until the candidate is hired.
Employees are not selected based on gender, race,
or religion. BCA Finance does not employ underage
employees in accordance with the prevailing regulations
in Indonesia. Employees who are chosen through the
selection process will undergo a training and probation
period in accordance with their assignment.
BCA Finance provides remuneration above the
minimum standard established by the government for
every employee and gives raises in every period, the
amount to be determined in line with the evaluation of
the employee’s performance.
In order to build solidarity, improve physical fitness and
develop employee creativity, BCA Finance holds sport
and art activities.
Aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja Labour, Health & Work Safety Aspects
375374
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
BCA Finance recognizes employees with outstanding
achievements with awards in line with established
criteria. Every year, BCA Finance routinely recognizes
high achieving employees with Reward Tour.
BCA Finance also enrolls employees in pension program
as participants in the Pension Fund and Manpower
Social Guarantee (Jamsostek). Participants who retire
normally or early will receive these pension benefits.
Performance management is applied in order to ensure
that employees perform their duties according to set
performance targets. The performance management
process includes the drawing up performance
plans, monitoring the implementation, coaching and
counseling by superiors, performance evaluation and
the establishment of reward and punishment as a
consequence of the performance achieved. All of these
activities refer to the following basic policies:
Individual Performance Planning
At the beginning of the year, every employee is required
to draw up an Individual Performance Plan (IPP) based
on the Key Performance Indicator (KPI) for the relevant
work unit. At the end of the year, this IPP will be used as
the basis for the performance evaluation.
Performance Evaluation
Performance Evaluations are conducted by assessing
aspects of the work process and work output. As for
employees who have subordinates, their evaluation
will include the aspects of people management, which
evaluates the ability of employees to develop their
subordinates.
Bagi karyawan yang mempunyai prestasi, BCA Finance
memberikan kesetaraan penghargaan sesuai dengan
kriteria yang ditentukan. Setiap tahun, BCA Finance rutin
memberikan apresiasi kepada karyawan berprestasi
dalam bentuk Reward Tour yang diadakan setahun
sekali.
BCA Finance juga menerapkan keikutsertaan karyawan
dalam program pensiun dan menjadi peserta Dana
Pensiun dan Jamsostek. Peserta yang pensiun normal
atau mengundurkan diri sebelum usia pensiun normal
akan menerima manfaat pensiun tersebut.
Manajemen kinerja diterapkan dengan tujuan
untuk memastikan bahwa karyawan melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan target kinerja yang
telah ditetapkan. Proses manajemen kinerja
meliputi penyusunan rencana kinerja; memonitor
pelaksanaannya, coaching and counseling oleh atasan,
evaluasi kinerja dan penetapan imbalan dan hukuman
(reward and punishment) sebagai konsekuensi atas
kinerja yang dihasilkan. Semua kegiatan ini mengacu
pada kebijakan dasar sebagai berikut:
Perencanaan Kinerja Individual
Pada awal tahun, setiap karyawan diwajibkan menyusun
Rencana Kinerja Individual (RKK) berdasarkan Key
Performance Indicator (KPI) bagi unit kerja yang
bersangkutan. Pada akhir tahun, RKK ini digunakan
sebagai dasar bagi evaluasi kinerja.
Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja dilaksanakan dengan menilai aspek
proses kerja dan hasil kerja. Sedangkan bagi karyawan
yang memiliki bawahan, ditambah dengan aspek
people management, yang mengevaluasi kemampuan
karyawan dalam membina bawahannya.
Coaching and Counselling
Atasan memiliki kewajiban untuk melakukan proses
coaching and counselling bagi bawahannya, sehingga
selain dapat mendeteksi secara dini potensi masalah
yang mungkin timbul, juga dapat membina hubungan
dan kerja sama yang erat antara atasan dan bawahan.
Guna menciptakan iklim kerja yang kondusif, transparan
dan bertanggung jawab, BCA Finance terus memperbaiki
kualitas komunikasi internal yang terjadi. Melalui
berbagai forum yang diadakan, dibangun komunikasi
dua arah yang sehat dan konstruktif dengan melibatkan
seluruh karyawan baik non-staf, staf, manajerial hingga
kedudukan Direksi.
Dalam hal kesehatan dan kesejahteraan umum,
semua karyawan BCA Finance mendapatkan hak atas
tunjangan- tunjangan yang terkait dengan jabatan,
indeks penempatan, hari raya keagamaan, makan,
transportasi, pemeliharaan kesehatan, biaya rumah
sakit, kaca mata, bersalin, kedukaan, dan pernikahan.
Mengenai keselamatan kerja, BCA Finance mematuhi
Undang-Undang No.I Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja yang menimbang bahwa setiap tenaga kerja
berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional. Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
tersebut selalu diterapkan BCA Finance dalam segala
aspek kegiatannya. Di tahun 2015, tidak ada kecelakaan
kerja yang signifikan hingga mengakibatkan hilangnya
hari kerja. Untuk mencegah dan menanggulangi
terjadinya kecelakaan di area kerja, BCA Finance rutin
melakukan kegiatan pelatihan tanggap darurat kepada
setiap personil keamanan.
Coaching and Counseling
Managers are obliged to implement coaching and
counseling for their subordinates, so they can early
detect the potential problems that may arise, also
develop close relationships and cooperation between
managers and subordinates.
In order to create a conducive, transparent and
accountable work environment, BCA Finance continues
to improve the quality of internal communication.
Through various forums, healthy and constructive two-
way communication takes place involving all employees
including non-staff, staff, and managers up to the Board
of Directors.
In terms of health and general welfare, all BCA Finance
employees are entitled to facilities related to their
position, placement index, religious holidays, meals,
transportation, health care, hospital costs, glasses, birth,
mourning and marriage.
With regard to work safety, BCA Finance complies with
Regulation No. 1 Year 1970 on Work Safety which notes
that every worker has the right to safety protection in
carrying out tasks for his/her welfare and improvement
of production and national productivity. The principles
of Health and Work Safety are implemented by BCA
Finance in all aspects of its activities. In 2015, no
significant work accidents took place that resulted
in loss of man days. To prevent and handle accidents
in the workplace, BCA Finance routinely carries out
emergency response training for all security personnel.
377376
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Aspek Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan Social & Community Development Aspects
Sebagai institusi keuangan yang berkepentingan
untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan,
BCA Finance mengemban tanggung jawab untuk
turut memajukan kesejahteraan masyarakat dimana
BCA Finance berada. Meningkatnya kualitas hidup
masyarakat sekitar akan membawa dampak positif
secara langsung bagi pertumbuhan Perusahaan,
karena semakin maju suatu masyarakat, semakin tinggi
kebutuhan mereka akan solusi pembiayaan. BCA
Finance merumuskan berbagai program pemberdayaan
masyarakat yang dirancang untuk mengangkat taraf
hidup masyarakat secara berkelanjutan.
BCA Finance aktif melakukan berbagai aktivitas sosial
dan kemasyarakatan terutama yang terdekat dengan
lingkungan kantor / cabang, baik untuk peningkatan
kemampuan ekonomi masyarakat maupun pembinaan
di bidang-bidang lainnya. Aktivitas-aktivitas yang
dilakukan sepanjang tahun 2016 adalah:
Donasi bagi masyarakat di sekitar perusahaan, berupa
kegiatan rutin pemberian donasi bagi masyarakat
sekitar perusahaan dalam bentuk uang dan barang
sesuai keperluan. Kegiatan tersebut antara lain: pada
perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul
Adha dan Hari Natal, karyawan BCA Finance secara
sukarela mengumpulkan uang dan barang untuk
diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,
terutama kepada tempat ibadah di sekitar perusahaan.
Aksi Donor Darah, yang dilakukan karyawan Bank BCA
dan BCA Finance bekerja sama dengan PMI DKI Jakarta
setiap tiga bulan, diikuti oleh rata-rata 50 orang per
periode. Acara Aksi Donor Darah ini dilakukan di kantor
pusat BCA Finance.
Beasiswa BCA Finance, telah dilaksanakan sejak
tahun 2009 hingga kini. Program ini merupakan
bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan kepada
masyarakat khususnya dunia pendidikan. Bentuk
dari program ini adalah pemberian biaya kuliah dan
uang saku setiap semesternya kepada mahasiswa/i
yang berprestasi namun memiliki keterbatasan secara
As a financial instution intent on continuing its business
in the long run, BCA Finance shoulders the responsibility
to participate in the betterment of the society to which
BCA Finance belongs. Upgrading the quality of life of
the surrounding community will bring direct bene t to the
growth potential of the Company, as the more developed
a society, the greater their needs for financing solutions.
BCA Finance thus has formulated various community
empowerment programs, designed to improve the
quality of life of the society in a sustainable manner.
BCA Finance actively conducts various social and
community activities, particularly in areas close to
its offices / branches, both to improve the economic
capabilities of the community as well as to develop
other areas. The activities carried out during 2016 were:
Donations for the communities around the company’s
offices in the form of routine donations to the community
located around the company in the form of cash and
necessary goods. These activities are among others
during the celebration of religious holidays such as Eid
al-Fitr, Eid al-Adha and Christmas, when BCA Finance
employees voluntarily collected money and goods to
donate to the needy, especially to places of worship
around the company.
Blood Donations donated by BCA Finance employees
in collaboration with the DKI Jakarta Red Cross
every three months, with average participation of
100 individuals per batch.
BCA Finance Scholarship has started since 2009. This
program is a form of corporate social responsibility
to the community, especially to the education world.
Through this program, the Company provides tuition
and pocket money each semester to high-achievers
students who have financial limitations. The criteria set
for the BCA Finance Scholarship recipients are high
keuangan. Kriteria penerima program Beasiswa BCA
Finance adalah mahasiswa/i berprestasi yang sedang
menempuh pendidikan S1 dengan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) >3 untuk PTN dan >3,4 untuk PTS. Dalam
tujuh tahun pelaksanaan program ini, PT BCA Finance
telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 400
mahasiswa/i dari berbagai universitas yang tersebar di
seluruh Indonesia. Hal ini merupakan tanggung jawab
BCA Finance terhadap bidang pendidikan serta ikut serta
membantu mewujudkan generasi yang berprestasi.
Dana yang terkait dengan aktivitas sosial dan
kemasyarakatan, dapat dilihat pada Tabel Kegiatan
Sosial dan Kemasyarakatan.
achieving Undergraduate students with Grade Point
Average (GPA)>3 for Public Universities and >3.4 for
Private Universities with financial limitations. Within six
years of the implementation of this program, PT BCA
Finance has provided scholarships to more than 300
students from various universities throughout Indonesia.
The funds related to social and community activities can
be seen in the Table of Social and Community Activities.
Aktivitas donor darah
setiap 3 bulan dengan
peserta sekitar 100 orang
Blood donations every 3
months with about 100
participants
Pelaksanaan Beasiswa
BCA Finance
BCA Finance Scholarship
Donasi/Sumbangan
(hari besar keagamaan,
pemerintah,
lingkungan,dll)
Donations (religious
holidays, government,
environment, etc.)
Total
Penanggung jawab terkait
Related PIC
Penanggung jawab terkait
Related PIC
Penanggung jawab terkait
Related PIC
Januari-Desember
January-December
Januari-Desember
January-December
Januari-Desember
January-December
Tidak ada Nominal
None
Rp1.620.000.000,-
Rp105.000.000,-
Rp1.725.000.000,-
Tabel Kegiatan Sosial dan Kemasyarakatan / Table of Social and Community Activities
KegiatanActivites
PelaksanaPerson In Charge
Waktu PelaksanaanTime Period
Biaya (Rupiah)Cost (Rupiah)
379378
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Di penghujung mata rantai bisnis BCA Finance adalah
para konsumen yang menggunakan jasa Perusahaan
untuk berbagai kebutuhan pembiayaan. Peran konsumen
terhadap kemajuan bisnis Perusahaan sangat besar, dan
oleh karena itu BCA Finance selalu menjunjung tinggi
kepercayaan yang telah diberikan oleh para konsumen,
dan terus berupaya untuk melindungi tak hanya hak-hak
konsumen, tetapi juga kerahasiaan data pribadi mereka.
BCA Finance bertanggung jawab atas produk atau
solusi yang diberikan ke konsumen. Hal ini dalam
rangka menjalankan peraturan Undang-Undang No.8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Tanggung
jawab produk dan solusi yang diberikan terurai dalam
unsur keamanan konsumen, informasi produk, sarana
dan cara penanggulangan atas pengaduan konsumen.
BCA Finance memprioritaskan kepentingan para
konsumennya dalam memberikan pelayanan. BCA
Finance telah menerapkan sejumlah langkah strategis
yang bertujuan membina hubungan baik dan komunikasi
dua arah yang produktif dengan konsumennya.
BCA Finance memberikan wadah pengaduan konsumen
untuk pelanggan sehingga pelanggan dapat dengan
mudah mengadukan masalah produk atau solusi yang
diberikan BCA Finance dengan menghubungi Halo BCA
1500888, website, dan e-mail sebagai penghubung
antara pelanggan dengan BCA Finance.
Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan bagi para
konsumen, BCA Finance telah menyediakan situs
web untuk berinteraksi dengan konsumen, sekaligus
memberikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan
kritik dan saran selain menerima informasi mengenai
produk dan jasa solusi pembiayaan Perusahaan. Situs
web ini senantiasa diperbarui dan dapat ditemukan di
www.bcafinance.co.id
At the end of BCA Finance’s business chain are the
customers that benefit from the services offered by the
Company to fulfill their various financing needs. The role
played by the Company’s customers for the business
progress of the Company cannot be understated, and
therefore BCA Finance always upholds the trust given
by the customers, and strives to protect not only their
rights but also the confidentiality of their personal data.
BCA Finance bears product liability or the solutions
provided to consumers. This is in line with execution of
Law No. 8 Year 1999 regarding Consumer Protection.
The product liability and solutions provided consist of
consumer safety aspects, product information, facilities
and consumer complaint handling.
BCA Finance prioritizes the interest of its customers in
the provision of its services. BCA Finance therefore has
implemented a number of strategic measures aimed
at fostering sound rapport and meaningful two-way
communications with customers.
BCA Finance provides a channel for consumer
complaints so that the customer can easily complain
about the problem or solution given by BCA Finance
by contacting Halo BCA 1500888, website, e-mail,
which acts as a liaison between the customer and BCA
Finance.
In addition, to improve service to all customers, BCA
Finance runs a website to interact with its customers,
providing them with a way to submit their critique
and advice to the Company, aside from obtaining
information regarding the Company’s financial products
and services. This website is regularly updated and can
be found at www.bcafinance.co.id
Aspek Tanggung Jawab Produk Product Liability Aspects
Di situs web tersebut BCA Finance menyampaikan
informasi terkait kegiatan, produk dan layanan, info
kredit sekaligus menerima kritik dan saran terkait
layanan Perusahaan.
Bagi konsumen yang ingin melakukan pengaduan
melalui jalur formal, BCA Finance menyediakan form
pengaduan di dalam website.
In this website, BCA Finance discloses information
regarding its events, products and services, credit info
as well as receives critique and advice regarding its
service quality.
Customers wishing to leave formal complaint directly to
the Company may submit the form that available in the
Company’s website.
381380
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Testimoni /Testimony
383382
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Antonius Widodo MulyonoDirektur Bisnis Bank DKI-Jakarta
BCA Finance adalah perusahaan
multifinance yang memiliki reputasi di
Indonesia. Terlebih lagi, BCA Finance
konsisten dalam mempertahankan Non-
Performing Finance (NPF) yang rendah.
Atas dasar itu, Bank DKI yakin kerja sama
dengan BCA Finance akan menuai hasil
yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak. Harapannya ke depan BCA Finance
dapat menjadi perusahaan multifinance
Nomor 1 di Indonesia.
Ade Octa FadilaKaryawan Swasta – Jakarta Timur
Saya baru pertama kali menggunakan
jasa BCA Finance, pilihan saya jatuh pada
BCA Finance karena bunganya rendah,
proses realisasi cepat dan tenaga sales
juga sangat membantu dalam proses
realisasi. Dibandingkan dengan perusahaa
sejenis, BCA Finance melayani lebih cepat,
customer service juga berpengalaman,
sehinggga dapat menjelaskan secara rinci
sesuai kebutuhan konsumen. Saya harap
ke depan pelayanan BCA Finance akan
semakin baik dan cabangnya -semakin
banyak sehingga memudahkan proses
pelayanan.
Business Director of Bank DKI-Jakarta
BCA Finance is a reputable financing
company in Indonesia. Moreover, BCA
Finance consistently maintains its low Non-
Performing Finance (NPF). On that basis,
Bank DKI assured that by cooperating
with BCA Finance will benefit both parties.
We hope BCA Finance will be a leading
multifinance company in Indonesia.
Private Employee-East Jakarta
It’s my first experience with BCA Finance
services, my choice fell on BCA Finance
because of its low interest rates, quick
process as well as its sales support that
very helpful in the process of realization.
Compared with similar companies, BCA
Finance serves faster and the customer
service is also experienced, that they be
able to explain in detail as customer needs.
I hope BCA Finance will better its service
and expand more branches to facilitate the
service process.
TestimoniTestimony
Tio Wahyu NurfalahWiraswasta-Cianjur
Pertimbangan saya dalam memilih
perusahaan multifinance adalah proses
yang cepat dan mudah. Saya lihat BCA
Finance dapat memenuhi kriteria itu, selain
itu cabangnya juga banyak sehingga
memudahkan konsumen dalam menggapai
gerai-gerai terdekat. Semoga BCA Finance
selalu menjadi yang terdepan di industri
pembiayaan.
Pancaran AffendiDeputy General Manager & Executive
Vice President, Head of Global Corporate
Banking & Financial Institution of Bank of
Tokyo Mitsubishi (BTMU) – Jakarta Utara
Sejak tahun 2012, Bank of Tokyo Mitsubishi
(BTMU) dan BCA Finance telah menjalin
kerjasama yang sangat baik, hal ini terbukti
dengan meningkatnya kerja sama yang
telah dilakukan. Selama beberapa tahun
terakhir, kami juga melihat pertumbuhan
pesat dari BCA Finance sebagai
perusahaan multifinance. Hal ini didukung
oleh pelayanan yang cepat dan prima
diiringi dengan suku bunga kompetitif yang
ditawarkan BCA Finance. Keunggulan lain
yang dimiliki BCA Finance adalah NPL
yang rendah, yang menunjukkan tingkat
kesehatan perusahaan. Kami berharap BCA
Finance terus maju menjadi perusahaan
multifinance terkemuka di Indonesia
dan BTMU menjadi counterpart dalam
pencapaian tujuan tersebut. Semoga kerja
sama yang telah terjalin selama ini dapat
terus ditingkatkan dan menguntungkan
kedua belah pihak.
Entrepreneur-Cianjur
My consideration in choosing a finance
company is its fast and easy process. I
find BCA Finance can meet both criteria,
furthermore BCA Finance has more
branches to enable consumers to reach
nearby outlets. Hopefully BCA Finance will
always be a leader in the financing industry.
Deputy General Manager & Executive
Vice President, Head of Global Corporate
Banking & Financial Institution of
Employee of Bank of Tokyo Mitsubishi
(BTMU) – North Jakarta
Since 2012, Bank of Tokyo Mitsubishi
(BTMU) and BCA Finance has cooperated
very well, it is shown by the growing level of
our cooperation. Over the past few years,
we also saw rapid growth of BCA Finance
as a financing company, particluarly
supported by its fast and excellent service
coupled with competitive interest rates.
Another privilege is a low NPL that BCA
Finance consistently maintain, which shows
the Company’s soundness level. We hope
BCA Finance continuously step forward as
a leading financing company in Indonesia
and BTMU became the chosen counterpart
in achieving that goal. We expect may our
existed cooperation will be enhanced and
beneficial for both parties.
385384
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
PT BCA FINANCE
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015/ YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015
PT BCA FINANCE
ISI
HAL/ PAGE
CONTENTS
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS‘ STATEMENT
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 --------------------- 1 - 2
---------------- STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
------------------------ 31 DECEMBER 2016 AND 2015
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 --------------------- 3
------- STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
YEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 --------------------- 4
------- STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
YEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 --------------------- 5
------- STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 --------------------- 6 - 84
------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED
------------------------- 31 DECEMBER 2016 AND 2015
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT
1
PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/December Notes 2016 2015 ASET ASSETS
Kas dan bank Cash on hand and in banks
Kas 3a,3b 4.196 3.003) Cash on hand
Bank 3a,3b,3r, 6,27,29
Cash in banks
- Pihak berelasi 199 65) Related party - - Pihak ketiga 198 137) Third parties -
Piutang pembiayaan konsumen -
setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 80.482 dan Rp 81.836 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
3a,3c,3d, 3i,7,27,29
Consumer financing receivables - net of allowance for impairment losses of
Rp 80,482 and Rp 81,836 as of 31 December 2016 and 2015
- Pihak ketiga 6.622.692 5.523.512) Third parties - Investasi sewa pembiayaan -
setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.866 dan Rp 5.046 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
3a,3c,3r, 8,27,29
Investment in finance leases - net of allowance for impairment
losses of Rp 1,866 and Rp 5,046 as of 31 December 2016 and 2015
- Pihak berelasi 5.585 19.359) Related parties - - Pihak ketiga 156.393 154.479) Third parties -
Tagihan anjak piutang -
setelah dikurangi kerugian penurunan nilai sebesar Rp 417 dan Rp 671 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 3a,3e,9,29
Factoring receivables - net of allowance for impairment losses of
Rp 417 and Rp 671 as of 31 December 2016 and 2015
- Pihak ketiga - 10.019) Third parties - Piutang pihak berelasi 3a,3r,27,29 721.986 572.766) Due from related parties Piutang lain-lain dan aset lain-lain 3a,29 Other receivables and other assets
- Pihak ketiga 127.288 83.824) Third parties - Beban dibayar dimuka 42.324 43.691) Prepaid expenses Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 69.029 dan Rp 58.578 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 3h,10 197.813 179.696)
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 69,029 and
Rp 58,578 as of 31 December 2016 and 2015
Penyertaan dalam saham 3a,3f,3r,
11,27 246.252 213.223) Investment in shares Aset pajak tangguhan - bersih 3g,15 26.938 20.243) Deferred tax assets - net
JUMLAH ASET 8.151.864 6.824.017) TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
2
PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ 31 Desember/December Notes 2016 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES
Pinjaman yang diterima dan cerukan 3a,3r,12,27,29 Borrowings and overdraft
- Pihak berelasi 290.601 298.193) Related party - - Pihak ketiga 1.385.796 596.247) Third parties -
Beban yang masih harus dibayar 3a,3k,29 138.064 108.646) Accrued expenses Utang pajak 3g,15 35.530 48.876) Taxes payable Utang pajak lain-lain 15 23.876 23.902 Other taxes payable Utang lain-lain 3a,3r,16,27,29 Other payables
- Pihak berelasi 449.184 317.580) Related parties - - Pihak ketiga 495.111 387.204) Third parties -
Utang sewa pembiayaan 3a,29 1.729 2.955) Obligations under finance lease Liabilitas derivatif 3a 1.063 -) Derivative liabilities Liabilitas imbalan pasca-kerja 3k,28 26.698 14.774) Post-employment benefits obligations Utang obligasi - setelah dikurangi beban
emisi obligasi ditangguhkan sebesar Rp 4.620 dan Rp 5.606 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 3a,3j,13,29 2.282.380 2.419.394)
Bonds payable - net of deferred bonds issuance costs of
Rp 4,620 and Rp 5,606 as of 31 December 2016 and 2015
Wesel bayar jangka menengah - setelah
dikurangi biaya penerbitan wesel yang belum diamortisasi sebesar Rp 209 dan Rp 3.429 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 3a,14,29 119.791 416.571)
Medium-term notes - net of unamortized notes issuance costs
of Rp 209 and Rp 3,429 as of 31 December 2016 and 2015
JUMLAH LIABILITAS 5.249.823 4.634.342) TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 10.000
(dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 50.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.000.000 saham 3l,17 200.000 200.000)
Share capital - a value at Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share
Authorized capital - 50,000,000 shares Fully issued and paid-up capital -
20,000,000 shares Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya 17 41.000 41.000) Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 2.661.041 1.948.675) Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 2.902.041 2.189.675) TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8.151.864 6.824.017) TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
3
PT BCA FINANCE LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015
(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Untuk tahun yang berakhir/ for the years ended
31 Desember/December
Notes 2016 2015
PENDAPATAN INCOME Pendapatan pembiayaan konsumen 3n,19,27 2.169.549) 1.977.192) Consumer financing income
Pendapatan sewa pembiayaan 3c,3r,20,27 24.835) 24.188) Financing lease income
Pendapatan anjak piutang 9 765) 2.348) Factoring income
Denda dan pendapatan lain-lain 3o,3r,21,26,27 393.512) 332.079) Penalty and other income
Penerimaan atas piutang yang dihapusbukukan 7 10.881) 5.681)
Recovery of receivables previously written-off
Laba penjualan aset tetap 3h,10 1.595) 1.700) Gain on sale of fixed assets Pendapatan bunga 3n,3r,22,27 5.252) 5.804) Interest income
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi 3f,3r,11,27 33.029) 30.084) Equity in net income of associated entities
JUMLAH PENDAPATAN 2.639.418) 2.379.076)
TOTAL INCOME
BEBAN EXPENSES
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan 3k,3r,24,
27,28 (361.302) (315.007) Salaries, allowances and employee benefits
Umum dan administrasi 3r,25,27 (395.933) (291.460) General and administrative
Beban bunga 3n,3r,23,27 (295.568) (303.937) Interest expense
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang 3a,7,8,9 (36.059) (37.960)
Provision for impairment losses on receivables
Penyusutan aset tetap 3h,10 (14.042) (10.903) Depreciation of fixed assets
Jasa professional (24.227) (20.960) Professional fee
JUMLAH BEBAN (1.127.131) (980.227) TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.512.287) 1.398.849)
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3g,15 INCOME TAX EXPENSE Kini (378.172) (356.570) Current Tangguhan 4.584) 4.946) Deferred
(373.588) (351.624)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.138.699) 1.047.225) NET INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi Items that would never be reclassified to
profit or loss Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 3k,28 (8.444) 3.925) Remeasurements of defined benefit obligation Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi 3g,15 2.111) (981) Income tax related to items that would
never be reclassified to profit or loss (6.333) 2.944)
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba rugi Items that would be reclassified to
profit or loss Cadangan lindung nilai arus kas yang
ditransfer ke laba rugi -) 652) Cash flow hedging reserve transferred to
profit or loss Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi 3g,15 -) (163) Income tax related to items that would
be reclassified to profit or loss -) 489)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN (6.333) 3.433)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1.132.366) 1.050.658)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM - DASAR (dalam Rupiah penuh) 3m,18 56.935) 52.361)
EARNINGS PER SHARE - BASIC (in whole of Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
4
PT BCA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Saldo laba/Retained earnings
Cadangan
lindung nilai
Catatan/
Notes
Modal saham/ Share capital
arus kas - bersih/
Cash flow hedge reserve - net
Telah ditentukan
penggunaannya/ Appropriated
Belum ditentukan
penggunaannya/ Unappropriated
Jumlah ekuitas/
Total equity
Saldo pada tanggal
1 Januari 2015 200.000) (489) 40.000) 1.296.506) 1.536.017) Balance as of
1 January 2015
Perubahan ekuitas selama tahun 2015
Changes in equity in 2015
Laba bersih -) -) -) 1.047.225) 1.047.225) Net income
Cadangan lindung nilai arus kas yang ditransfer ke laba rugi -) 489) -) ) -) 489)
Cash flow hedging reserve transferred to
profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti -) -)-) -) ) 2.944) 2.944)
Remeasurements of defined benefit
obligation
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 17 -) -) 1.000) (1.000) -)
Appropriated
retained earnings
Pembagian dividen tunai 17 -) -) -) (252.000) (252.000) Distribution of cash
dividends
Pembagian dividen interim 17 -) -) -) (145.000) (145.000)
Distribution of interim dividends
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
200.000) -) 41.000) 1.948.675) 2.189.675)
Balance as of 31 December 2015
Perubahan ekuitas
selama tahun 2016 ) Changes in equity in
2016
Laba bersih - - - 1.138.699 1.138.699) Net income
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - - - (6.333) (6.333)
Remeasurements of defined benefit
obligation
Pembagian dividen tunai 17 - - - (420.000) (420.000) Distribution of cash
dividends
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016
200.000 - 41.000 2.661.041) 2.902.041)
Balance as of 31 December 2016
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5
PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/
Untuk tahun yang berakhir/
for the years ended 31 Desember/December
Notes 2016 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash received from: Konsumen Customers
Pembiayaan konsumen 30.334.447) 28.518.627) Consumer financing Sewa pembiayaan 158.363) 179.688) Financing leases Anjak piutang 36.457) 105.788) Factoring
Bank, sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama
without recourse 26.010.518) 22.954.972)
Bank, in connection with the transactions of joint financing cooperation without recourse
Denda, administrasi dan lain-lain 392.017) 329.206) Penalty, administration and others Bunga 5.252) 6.235) Interest
Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Pembiayaan konsumen (30.592.085) (26.120.854) Consumer financing Sewa pembiayaan (118.848) (132.438) Financing leases Anjak piutang (28.920) (110.353) Factoring Transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse dengan bank (24.582.244) (23.823.931)
The transactions of joint financing cooperation without recourse with bank
Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya (743.563) (540.677)
Payments for general and administrative expenses, salaries and employee benefits and other expenses
Pembayaran pajak penghasilan (566.744) (501.097) Payments for income taxes Pembayaran beban bunga (292.486) (295.820) Payments for interest expenses
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 12.164) 569.346)
Net cash provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 10 2.979) 3.990) Proceeds from sale of fixed assets Perolehan investasi pada entitas asosiasi 11 -) (37.500)
Acquisition of investment in associated entities
Perolehan aset tetap 10 (26.728) (74.130) Acquisition of fixed assets Pelunasan pinjaman dari entitas asosiasi 27 -) 35.000) Payments of loan from associated entities
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (23.749) (72.640)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penambahan utang bank 44.659.865) 84.765.000) Proceeds from additional bank loans Penerimaan dari penerbitan utang obligasi 1b 1.250.000) 1.000.000) Proceeds from issuance of bonds payable Pembayaran utang bank (43.792.096) (85.183.050) Payment of bank loans Pembayaran utang obligasi (1.388.000) (675.000) Payments of bonds payable Pembayaran utang wesel bayar jangka
menengah (300.000) -) Payments of medium-term notes Pembayaran dividen tunai 17 (420.000) (397.000) Payments of cash dividends Beban penerbitan obligasi dan wesel bayar
jangka menengah 4.686) (6.657) Bonds and medium-term notes
issuance costs Pembayaran utang sewa pembiayaan (1.482) (1.396) Payment of obligations under finance lease
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 12.973) (498.103)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.388) (1.397)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 3.205) 4.602)
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 4.593) 3.205) CASH ON HAND AND IN BANKS
AT THE END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
6
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum Perseroan a. Establishment and general information of the Company
PT BCA Finance (“Perseroan”) awalnya didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981.
PT BCA Finance (the “Company”) was originally established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970 and based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 7 March 1981.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 Nopember 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Pebruari 1984. Nama Perseroan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47 Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005.
The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated 11 November 1983 and was published in Supplement No. 187 to the State Gazette No. 15 dated 21 February 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated 7 March 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated 28 March 2005 and was published in Supplement No. 6142 to the State Gazette No. 47 dated 14 June 2005.
Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 38 tanggal 10 April 2015 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai perubahan pasal 3 Anggaran Dasar mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.0933932.AH.01.02.TH.2015 tanggal 23 April 2015.
The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 38 dated 10 April 2015 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the change in the article 3 of the Company’s article of association, about the meaning and the purpose business activities. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.0933932.AH.01.02.TH.2015 dated 23 April 2015.
Entitas induk yang juga merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan adalah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).
The parent entity which also the majority shareholder of the Company within the group is PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).
Pada tanggal 14 September 1995, Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut dan sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan maka Perseroan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Izin usaha tersebut diperbaharui dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-034/KM.5/2006/ tanggal 20 Pebruari 2006.
On 14 September 1995, the Company obtained its license to become a financing institution based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license and based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company, as a financing institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.The license is amended by the Minister of Finance’s Decision No. KEP-034/KM.5/2006 dated 20 February 2006.
Aktivitas yang sedang dijalankan Perseroan selama periode pelaporan meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perseroan memulai operasi komersialnya sejak tanggal 7 Maret 1981.
The Company’s activities during the reporting period include consumer financing, leasing and factoring. The Company started its commercial operations on 7 March 1981.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum Perseroan (lanjutan)
a. Establishment and general information of the Company (continued)
Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai 61 kantor cabang, 2 kantor perwakilan pemasaran dan 1 kantor titik pelayanan, yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo, Pematangsiantar, Bandung Peta, Tangerang, Kupang, Gresik, Sampit, Pare-Pare, Duri, Muarabungo dan Magelang.
The Company is domiciled in South Jakarta.The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. As of 31 December 2016, The Company has 61 branch offices, 2 marketing representative offices and 1 service point office, which are located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo, Pematangsiantar, Bandung Peta, Tangerang, Kupang, Gresik, Sampit, Pare-Pare, Duri, Muarabungo and Magelang.
b. Penawaran umum obligasi Perseroan b. Public offering of the Company’s bonds
Sejak tahun 2003, Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi yang ditawarkan kepada publik dan obligasi tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Since 2003, the Company has issued several bonds to the public and those bonds were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Sampai dengan 31 Desember 2016, obligasi-obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Up to 31 December 2016, the bonds issued by the Company were as follows:
Tahun
penerbitan/ Nilai
nominal/
Tingkat suku bunga tetap per
tahun/ Nama obligasi/ Year of
issuance Nominal amount
Fixed interest rate per annum
Tanggal jatuh tempo/ Bond’s name Maturity date
Central Sari Finance I 2003 200.000) 13,75% 2 Oktober/October 2006
BCA Finance II: - Seri/Series A 2007 100.000) 10,25% 27 Pebruari/February 2009
- Seri/Series B 2007 150.000) 10,75% 27 Pebruari/February 2010
- Seri/Series C 2007 125.000) 11,00% 27 Agustus/August 2010
- Seri/Series D 2007 125.000) 11,375% 27 Pebruari/February 2011
BCA Finance III: - Seri/Series A 2010 211.500) 8,65% 23 Juni/June 2011
- Seri/Series B 2010 88.500) 9,05% 23 Maret/March 2012
- Seri/Series C 2010 100.000) 10,45% 23 Maret/March 2013
- Seri/Series D 2010 100.000) 10,95% 23 Maret/March 2014
Obligasi Subordinasi BCA Finance I/ BCA Finance Subordinated Bonds I
2010 100.000)
11,20%
23 Maret/March 2015
BCA Finance IV: - Seri/Series A 2011 392.000) 7,90% 26 Juni/June 2012 - Seri/Series B 2011 178.000) 8,10% 22 September 2012 - Seri/Series C 2011 230.000) 8,70% 22 Juni/June 2013 - Seri/Series D 2011 200.000) 8,90% 22 Juni/June 2014 - Seri/Series E 2011 100.000) 9,00% 22 Juni/June 2015
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
8
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
b. Public offering of the Company’s bonds (continued)
Tahun
penerbitan/ Nilai
nominal/
Tingkat suku bunga tetap per
tahun/ Nama obligasi/ Year of
issuance Nominal amount
Fixed interest rate per annum
Tanggal jatuh tempo/ Bond’s name Maturity date
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I:
- Seri/Series A 2012 650.000) 6,35% 14 Mei/May 2013
- Seri/Series B 2012 200.000) 7,35% 9 Mei/May 2014
- Seri/Series C 2012 250.000) 7,60% 9 Mei/May 2015
- Seri/Series D 2012 600.000) 7,70% 9 Mei/May 2016
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II:
- Seri/Series A 2013 750.000) 6,50% 24 Juni/June 2014
- Seri/Series B 2013 350.000) 7,50% 14 Juni/June 2016
- Seri/Series C 2013 200.000) 7,60% 14 Juni/June 2017
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III:
- Seri/Series A 2014 225.000) 9,00% 7 April 2015
- Seri/Series B 2014 275.000) 10,00% 27 Maret/March 2017
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I:
- Seri/Series A 2015 438.000) 8,25% 30 Maret/March 2016
- Seri/Series B 2015 140.000) 8,50% 20 Maret/March 2017
- Seri/Series C 2015 422.000) 9,00% 20 Maret/March 2018
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II/BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II:
- Seri/Series A 2016 1.000.000) 7,45% 1 Juli/July 2017
- Seri/Series B 2016 250.000) 8,15% 21 Juni/June 2019
Pada bulan September 2003, Perseroan (PT Central Sari Finance) menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003” dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 18)September 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2290/PM/2003.
In September 2003, the Company (PT Central Sari Finance) offered to the public “Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003” with a nominal value of Rp 200,000 which became effective on 18 September 2003 based on the Decision Letter No. S-2290/PM/2003 of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”).
Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2007” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam pada tanggal 16 Pebruari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.
In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bond II with Fixed Interest Rates Year 2007” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 16 February 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of Bapepam.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
b. Public offering of the Company’s bonds (continued)
Pada bulan Maret 2010, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.
In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III with Fixed Interest Rates Year 2010” with a nominal value of Rp 500,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp 100,000 which became effective on 11 March 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/2010 of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”).
Pada bulan Juni 2011, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2011” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 14 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-3668/BL/2011.
In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV with Fixed Interest Rates Year 2011” with a nominal value of Rp 1,100,000 which became effective on 14 June 2011 based on the Decision Letter No. S-3668/BL/2011 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Mei 2012, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.700.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In May 2012, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch I Year 2012” with a nominal value of Rp 1,700,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Juni 2013, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.300.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In June 2013, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch II Year 2013” with a nominal value of Rp 1,300,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Maret 2014, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.
In March 2014, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch III Year 2014” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No.S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.
Pada bulan Maret 2015, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.000.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 12 Maret 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-99/D.04/2015.
In March 2015, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds II with Fixed Interest Rates Batch I Year 2015” with a nominal value of Rp 1,000,000 which became effective on 12 March 2015 based on the Decision Letter No. S-99/D.04/2015 of the Chairman of Financial Services Authority (“OJK”).
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)
b. Public offering of the Company’s bonds (continued)
Pada bulan Juni 2016, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2016” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.250.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 12 Maret 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-99/D.04/2015.
In June 2016, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds II with Fixed Interest Rates Batch II Year 2016” with a nominal value of Rp 1,250,000 which became effective on 12 March 2015 based on the Decision Letter No. S-99/D.04/2015 of the Chairman of Financial Services Authority (“OJK”).
Selain Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003 yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya, semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Except for Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003 which was listed in Surabaya Stock Exchange, all of the Bonds issued were listed in the Indonesia Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite
Audit c. Boards of Commissioners and Directors,
and Audit Committee
Pada tanggal 31 Desember 2016, susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee was as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Ricki Immanuel : President Commissioner Komisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo : Independent Commissioner Komisaris Independen : Sulistiyowati : Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Roni Haslim : President Director Direktur : Petrus Santoso Karim : Director Direktur : Amirdin Halim : Director Direktur : David Pangestu : Director Direktur : Lim Handoyo : Director Komite Audit Audit Committee Ketua : Adhi Gunawan Budirahardjo : Chairman Anggota : Mendari Handaya : Member Anggota : Daan Rahardja : Member
Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan
Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee was as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Ricki Immanuel : President Commissioner Komisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo : Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Roni Haslim : President Director Direktur : Petrus Santoso Karim : Director Direktur : Amirdin Halim : Director Direktur : David Pangestu : Director Komite Audit Audit Committee Ketua : Adhi Gunawan Budirahardjo : Chairman Anggota : Mendari Handaya : Member Anggota : Daan Rahardja : Member
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
d. Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Bambang Prastyanto dan Rahmat Susanto.
d. The Corporate Secretary as of 31 December 2016 and 2015 was Bambang Prastyanto and Rahmat Susanto.
e. Kepala Divisi Audit Internal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Michael Dapto.
e. The Head of Internal Audit Division as of 31 December 2016 and 2015 was Michael Dapto.
f. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Perseroan mempunyai masing-masing 2.781 dan 2.376 orang karyawan tetap.
f. As of 31 December 2016 and 2015, the Company had 2,781 and 2,376 permanent employees, respectively.
g. Personil manajemen kunci Perseroan mencakup
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. g. Key management personnel of the Company
consists of members of Boards of Commissioners and Directors.
h. Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.
h. The financial statements are presented in Indonesian and English languages. Should there be any difference in interpretation due to translation, the financial statements in Indonesian language shall prevail.
2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan Perseroan telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia.
The Company's financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
b. Direksi Perseroan menyetujui laporan keuangan
untuk diterbitkan pada tanggal 9 Pebruari 2017. b. The Company’s Board of Directors approved the
financial statements for issuance on 9 February 2017.
c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual (kecuali laporan arus kas) dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual basis (except for the statement of cash flow) using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
d. Laporan arus kas d. The statement of cash flows
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank yang jatuh tempo segera dan merupakan bagian tak terpisah dari manajemen kas Perseroan dilaporkan sebagai komponen setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas.
The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. Bank overdraft that are repayable on demand and form an integral part of the Company’s cash management is included as a component of cash equivalents for the purpose of the statement of cash flows.
e. Mata uang fungsional dan penyajian e. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan. Kecuali dinyatakan khusus, informasi keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency. Except otherwise specified, financial information has been presented in millions of Rupiah.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
12
2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)
f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
f. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
The preparation of financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan5.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 5.
g. Perubahan kebijakan akuntansi g. Changes in accounting policies
Berikut ini adalah standar dan penyesuaian yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2016 dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan Perseroan:
The following standards and annual improvement became effective on 1 January 2016 and are relevant to the Company’s financial statements:
a. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No.5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”
a. Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No.5 (Improvement 2015), “Operating Segment”
b. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
b. PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party Disclosure”
c. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
c. PSAK No. 25 (Improvement 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
d. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 30, “Pungutan”
d. Interpretation of Financial Accounting Standard (“ISAK”) No. 30, “Levies”
Perseroan telah menganalisis penerapan standar akuntansi yang disebutkan di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards do not have any significant impact to the financial statements.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi di bawah ini telah diterapkan secara konsisten pada seluruh periode yang disajikan dalam laporan keuangan ini.
The significant accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these financial statements.
a. Aset dan liabilitas keuangan a. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, piutang lain-lain dan aset lain-lain, dan penyertaan dalam saham.
The Company’s financial assets consist of cash on hand and cash in banks, consumer financing receivables, investment in finance leases, factoring receivables, due from a related parties, other receivables and other assets, and investment in shares.
Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima dan cerukan, beban yang masih harus dibayar, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, liabilitas derivatif, utang obligasi, dan wesel bayar jangka menengah.
The Company’s financial liabilities consist of borrowings and overdraft, accrued expenses, other payables, obligations under finance lease, derivative liabilities, bonds payable, and medium-term notes payable.
a.1 Klasifikasi a.1 Classification
Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2014), Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen) yang tidak tersedia nilai wajarnya, diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya.
Based on PSAK No. 55 (2014 Revision), the Company classifies all of its financial assets as loans and receivables, except for investment in shares with the equity interest of less than 20% (twenty percent) that do not have readily determinable fair value, classified as available-for-sale financial assets and carried at cost.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perseroan tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Company does not intend to sell immediately or in the near terms. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired.
Perseroan mengelompokkan seluruh liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kecuali untuk liabilitas derivatif yang diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company classifies all of its financial liabilities as other financial liabilities measured at amortized cost, except for derivative liabilities which are classified as financial instruments measured at fair value through profit or loss (“FVTPL”).
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.2 Pengakuan a.2 Recognition
Perseroan pada awalnya mengakui aset dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset dan liabilitas keuangan tersebut.
The Company initially recognizes financial assets and liabilities on the date of their origination.
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
At initial recognition, the Company’s financial assets or liabilities are measured at fair value plus (for financial instruments not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classifications.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, loans and receivables are measured at amortized cost (see Note 3a.5) using the effective interest method.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost (see Note 3a.5) using the effective interest method.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.3 Penghentian pengakuan a.3 Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.
Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over that asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Perseroan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dilakukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.
The Company also derecognizes certain financial assets when it writes off balances of the financial assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written off in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Collection or recovery of financial assets written off in the previous period are recorded as other income.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.4 Saling hapus a.4 Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has legally enforceable rights to offset the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
a.5 Pengukuran biaya perolehan diamortisasi a.5 Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
a.6 Identifikasi dan pengukuran penurunan
nilai aset keuangan a.6 Identification and measurement of
impairment for financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.
Bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that the financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.6 Identifikasi dan pengukuran penurunan
nilai aset keuangan (lanjutan) a.6 Identification and measurement of
impairment for financial assets (continued)
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether there is objective evidence of impairment for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dan memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dinilai secara kolektif. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that have objective evidence of impairment. The financial assets that are not individually significant and have similar credit characteristic are assessed collectively. In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed and recognized in the current year profit or loss.
a.7 Pengukuran nilai wajar a.7 Fair value measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.7 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.7 Fair value measurement (continued)
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perseroan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.
If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. The chosen valuation techniques incorporate all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Perseroan menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received. If the Company determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognized in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but not later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Perseroan mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.
If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Company measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
a.7 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.7 Fair value measurement (continued)
Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Perseroan berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio.
Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Company on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.
b. Kas dan bank b. Cash on hand and cash in banks
Kas dan Bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima, serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash on hand and cash in banks consist of cash on hand and cash in banks not pledged as collaterals for bank loans nor restricted.
c. Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan c. Consumer financing and finance leases
c.1 Pembiayaan konsumen c.1 Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum di amortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen.
Consumer financing receivables are receivables plus (minus) unamortized transaction cost (fee) and minus unearned consumer financing income and allowance for impairment losses of consumer financing receivables.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned consumer financing income which represents the difference between total installments to be received from the consumer and the principal amount financed, plus or deducted with the unamortized transaction cost (income), will be recognized as income over the term of the contract using effective interest method of the related consumer financing receivable.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan
(lanjutan) c. Consumer financing and finance leases
(continued)
c.1 Pembiayaan konsumen (lanjutan) c.1 Consumer financing (continued)
Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut.
Unamortized transaction cost (income) are financing administration income and transaction costs which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan pendapatan yang timbul terkait penyelesaian kontrak ini diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting income related to this early termination of a contract is recognized in the current year profit or loss.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on management review of individual case. Recoveries from receivables previously written-off are recognized as other income upon receipt.
c.2 Sewa pembiayaan c.2 Finance leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (2011 Revision), leases are classified as finance leases if such leases transfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the lease assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the leased assets.
Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa pembiayaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perseroan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are recognized in the statement of financial position at an amount equal to the net investment in the leases. Receipts from lease receivables are treated as repayments of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting constant periodic rate of return on the Company’s net investment as lessor in the finance leases.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Pembiayaan bersama d. Joint financing
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Perseroan merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perseroan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.
All joint financing agreements entered by the Company are joint financing without recourse in which only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income after deducting the portions belong to other parties participated to these joint financing transactions.
e. Tagihan anjak piutang e. Factoring receivables
Tagihan anjak piutang with recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan pembiayaan anjak piutang yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Factoring receivables with recourse are stated at the outstanding balance less the unearned factoring income and the allowance for impairment losses.
Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (lihat Catatan 3a).
The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest method (see Note 3a).
f. Penyertaan dalam saham f. Investment in shares
Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.
Investment in shares consists of investment in associated entities and other investments.
Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham Perseroan dengan kepemilikan 20% (dua puluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen), baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, dan mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Nilai tercatat investasi diturunkan nilainya untuk mengakui penurunan nilai permanen dari masing-masing investasi. Kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Investments in associated entity represent investment in shares where the Company has direct or indirect ownership interest of 20% (twenty percent) to 50% (fifty percent), and has the ability to exercise significant influence, unless it can be clearly demonstrated that this is not the case, and is accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any write-down is recognized in current year profit or loss.
Pengaruh signifikan Perseroan terhadap suatu entitas asosiasi dibuktikan dengan keikutsertaan Perseroan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan-kebijakan tersebut.
The significant influence of the Company to an associated entity is evidenced by the participation of the Company to participate in the financial and operating policy decisions of a associated entity’s economic activity, but does not control or joint control over those policies.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Penyertaan dalam saham (lanjutan) f. Investment in shares (continued)
Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen), nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 3a.
Other investments represent investment in shares where the Company has ownership interest of less than 20% (twenty percent), do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 3a.
g. Pajak penghasilan g. Income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi, kecuali jika terkait dengan item yang diakui langsung dalam ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred corporate income tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss, except to the extent that they relate to items recognized directly in equity, or in other comprehensive income.
Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income or loss for the year, using the tax rates substantively enacted as of the reporting date.
Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset pajak tangguhan dikaji ulang setiap tanggal pelaporan dan dikurangi apabila besar kemungkinan manfaat pajak terkait tidak lagi mungkin direalisasi. Pengurangan tersebut akan berlaku terbalik saat kemungkinan laba fiskal di masa depan membaik.
Deferred tax assets are reviewed at each reporting date and are reduced to the extent that it is no longer probable that the related tax benefit will be realized; such reductions are reversed when the probability of future taxable profits improves.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan dan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan tersedia untuk merealisasikan manfaat pajak tersebut.
Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will be available against which they can be used.
Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti serta tambahan pajak dan penalti yang mungkin terutang.
In determining the amount of current and deferred tax, the Company takes into account the impact of uncertain tax positions and any additional taxes and penalties.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding diterima.
Amendments to taxation obligation are recorded when an assessment is received, or if objection and/or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset tetap h. Fixed assets
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan prasarananya, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut, sebagai berikut:
All fixed assets, except for building and its improvements, are depreciated using the double declining balance method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana : 20 : Building and improvements Kendaraan bermotor : 4 : Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan kantor : 4 & 8 : Furnitures, fixtures and office equipments
Bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus.
Building and improvements are depreciated using the straight line method.
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Untuk semua aset tetap, Perseroan menetapkan nilai residu nihil untuk perhitungan penyusutan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi selama tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan.
For all fixed assets, the Company has determined residual values to be “nil” for the calculation of depreciation.
Normal repair and maintenance costs are charged to profit or loss during the year in which they are incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalized to the respective fixed assets and depreciated.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.
When assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss is recognized in profit or loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan SAK yang berlaku.
At each reporting date, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, if required, will be adjusted and applied in accordance with the requirement of prevailing SAK.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)
Aset tetap juga termasuk aset dimana Perseroan telah memperoleh manfaat kepemilikan melalui perjanjian sewa pembiayaan. Sewa dimana Perseroan mengasumsikan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset diperoleh secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada saat pengakuan awal, aset sewa pembiayaan diukur sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, mana yang lebih kecil, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Setelah pengakuan awal, aset sewa pembiayaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku untuk aset sewa pembiayaan tersebut. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan tersebut disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.
Fixed assets also include assets of which the Company has acquired beneficial ownership under finance lease agreements. Leases which the Company assumes substantially all the risks and rewards of ownership of the assets acquired are classified as finance leases. Upon initial recognition, the leased asset is measured at an amount equal to the lower of its fair value on the present value of the minimum lease payments. Subsequent to initial recognition, the leased asset is accounted for in accordance with the accounting policy applicable to that asset. If there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the asset is fully depreciated over the shorter of the lease term or its useful life.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai estimasi yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dan rugi penurunan nilai aset diakui pada laba rugi.
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount and the impairment loss is recognized in profit or loss.
i. Piutang dari jaminan kendaraan yang
dikuasakan kembali i. Receivables from collateral vehicles
reinforced
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.
Receivables from collateral vehicles reinforced represent receivables derived from motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, which is presented as part of consumer financing receivables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan yang dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the motor vehicle collaterals or take any other actions to settle the outstanding receivables.
Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of collaterals reinforced and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year profit or loss.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dibebankan ke dalam laba rugi pada saat terjadi.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of receivables from collateral vehicles reinforced are charged as part of profit or loss when incurred.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Utang obligasi j. Bonds payable
Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga yang masih harus dibayar dan dikurangi beban emisi yang belum diamortisasi. Beban emisi obligasi yang diterbitkan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi bersih obligasi yang diterbitkan tersebut.
Bonds issued are presented at nominal value plus accrued interest payables and net of unamortized bonds issuance costs. Bonds issuance cost is directly deducted from the proceeds of the bonds issued.
Beban emisi diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Issuance costs are amortized over the period of the bonds using the effective interest method.
k. Imbalan kerja k. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employees’ benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employees’ benefits are recognized when they are owed to the employees based on an accrual method.
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Laba atau rugi yang timbul dari pengukuran kembali aktuaria atas liabilitas bersih manfaat pasti diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika manfaat dari program berubah atau ketika terjadi kurtailmen, perubahan yang dihasilkan dalam manfaat yang berhubungan dengan jasa lalu atau keuntungan atau kerugian atas kurtailmen diakui dalam laporan laba rugi.
Gains or losses arising from actuarial remeasurements of the net defined benefit liability are recognized immediately in other comprehensive income. When the benefits of a plan are changed or when a plan is curtailed, the resulting change in benefit that relates to past service or the gain or loss on curtailment is recognized immediately in profit or loss
l. Modal saham l. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas karena tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
Shares are classified as equity as there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
m. Laba bersih per saham m. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu tahun.
Earnings per share are computed by dividing net income or loss attributed to the shareholders of parent entity (numerator) with the weighted average number of outstanding shares (denominator) during the year.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Pengakuan pendapatan pembiayaan
konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga
n. Consumer financing income, interest income and interest expenses
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.
Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Upfront fees related to the short-term loans are recognized as transaction costs directly attributable to the origination of the loans and amortized over the terms of the related loans using the effective interest method.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Beban yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga.
Cost incurred in connection with the issuance of bonds and medium-term notes (“MTN”) are deferred and amortized using the effective interest method over the term of the bonds and MTN and recorded as part of interest expenses.
o. Pendapatan denda o. Penalty income
Pendapatan denda keterlambatan dikenakan jika konsumen terlambat membayar angsuran yang telah jatuh tempo, sedangkan penalti dikenakan jika konsumen melakukan pelunasan kontrak pembiayaan dipercepat.
Late charges are charged if the consumers are late in making the installment payments that are due, while penalties are charged if the consumers early settle the financing contracts.
Pendapatan denda keterlambatan dan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan penalti diterima.
Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty income are received.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 DAN 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing
p. Translation of transactions in foreign currencies
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional Perseroan (Rupiah) dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan.
Transactions in foreign currencies are translated to the Company’s functional currency (Rupiah) at the rates of exchange prevailing at the transaction date. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are retranslated to Rupiah at the exchange rates at the reporting date.
Laba atau rugi selisih kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost at Rupiah at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at reporting date.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Reuters, mengikuti kurs tengah yang digunakan oleh entitas induk, BCA, masing-masing sebesar Rp 13.472 (dalam Rupiah penuh) dan Rp 13.785 (dalam Rupiah penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat.
As of 31 December 2016 and 2015, the exchange rates used are Reuters’ middle rates, following the middle rates used by the parent entity, BCA, of Rp 13,472 (in whole Rupiah) and Rp 13,785 (in whole Rupiah), respectively for 1 United States Dollar.
q. Segmen operasi q. Operating segment Segmen operasi adalah komponen dari Perseroan yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Perseroan, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh Direksi Perseroan untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada Direksi Perseroan meliputi komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari aset dan liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan, serta aset tetap.
An operating segment is a component of the Company that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Company’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the Company’s Board of Directors to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the Company’s Board of Directors include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Unallocated items comprise of mainly income tax assets and liabilities, including current and deferred taxes, and fixed assets.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Segmen operasi (lanjutan) q. Operating segment (continued)
Perseroan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan jenis produk dan wilayah geografis.
The Company manages its business activities and identiffed its reporting segments based on product categories and geographic area.
r. Transaksi dengan pihak berelasi r. Transactions with related parties
lstilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No.7, “Pengungkapan Pihak Berelasi”.
Related party term are used in accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosure”.
Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview
Risiko utama dari instrumen keuangan yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut:
The main risks arising from the Company’s financial instruments are:
Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional
Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.
This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.
Kerangka manajemen risiko Risk management framework
Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan telah berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.
Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company's performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi telah membentuk Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Risk Management Department, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas.
Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, untuk menetapkan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur yang telah ditetapkan, mempunyai tujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami peran dan tanggung jawabnya.
The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to established limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
29
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Pendahuluan dan gambaran umum (lanjutan) a. Introduction and overview (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued) Komite Audit Perseroan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.
The Company’s Audit Committee which reports to the Board of Commissioners is responsible for monitoring compliance with the risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit Department. Internal Audit Department undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Committee.
b. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk memastikan bahwa penurunan kualitas kredit terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dimitigasi melalui pelaksanaan strategi remediasi.
Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is immediately detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.
Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain melakukan penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian internal yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.
The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, good collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.
Manajemen risiko kredit yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
The credit risk management applied by the Compariy is as follows:
i. Prinsip kehati-hatian i. Prudence principal
Dalam memberikan pembiayaan kredit, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit.
In extending credit financing, the Company applies several credit assessment processes.
ii. Manajemen penagihan ii. Collection management
Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah menyediakan call center dan payment points untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggannya. Semua usaha tersebut ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah di tingkat yang dapat diterima.
To strengthen the collection management, the Company has provided a call center and payment points to enhance their services and provide easier access of those services to its customers. All these efforts are aimed to maintain non-performing loans ratio at an acceptable level.
iii. Pengawasan internal yang kuat iii. Strong internal supervision
Perseroan memiliki Departemen Pengawasan lndependen yang anggotanya ditempatkan di kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional, baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, telah sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedures).
The Company has Operating Quality Assurance Department whose members are placed in head office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
30
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)
iv. Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat
iv. Tight monitoring and analysis of assets quality
Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini dilaksanakan agar Perseroan memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.
The Company continuously performs strong monitoring in granting consumer financing. This is aimed to obtain good quality receivables; hence, reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers meet their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors financing credits that have been granted to its customers in order to prevent deterioration in the quality of credits.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan telah mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company has disclosed maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada nasabah individu tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which its customers are mainly individuals and not concentrated in any specific individual customer.
iii. Pembagian aset keuangan berdasarkan
kualitas kredit iii. Distribution of financial assets by credit
quality
Dalam proses penentuan kualitas kredit, Perseroan membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Kualitas kredit setiap aset keuangan ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secara tepat waktu.
The Company’s credit quality determination processes differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit quality for each financial asset is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)
Aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di tabel di bawah ini:
Financial assets based on their credit quality are summarized in the following table:
31 Desember/December 2016
Bank/ Cash in banks
Piutang
pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Investasi sewa pembiayaan
bersih/ Net
investment on finance leases
Tagihan anjak piutang/
Factoring receivables
Tagihan pihak
berelasi/ Due from
related parties
Piutang lain-lain dan aset
lain-lain/ Other
receivables and other
assets
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
Impaired financial
assets
Penurunan nilai kolektif: Collectively
impaired:
Lewat jatuh tempo: Past due: 31 - 60 hari -) 27.405) -) -) -) -) 31 - 60 days 61 - 90 hari -) 12.726) -) -) -) -) 61 - 90 days > 90 hari -) 40.372) -) 417) -) -) > 90 days
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai -) (23.382) -) (417) -) -)
Less: allowance for impairment losses
-) 57.121) -) -) -) -) Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired financial assets
Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:
Based on days past due:
1 - 30 hari -) 435.039) 7.380) -) -) -) 1 - 30 days
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 397) 6.187.632) 156.464) -) 721.986) 127.288)
Neither past due nor impaired financial
assets
Penyisihan penurunan nilai kolektif -) (57.100) (1.866) -) -) -)
Collective allowance for impairment
losses
Jumlah 397) 6.622.692) 161.978) -) 721.986) 127.288) Total
31 Desember/December 2015
Bank/ Cash in banks
Piutang
pembiayaan konsumen/ Consumer financing
receivables
Investasi sewa pembiayaan
bersih/ Net
investment on finance leases
Tagihan anjak piutang/
Factoring receivables
Tagihan pihak
berelasi/ Due from
related parties
Piutang lain-lain dan aset
lain-lain/ Other
receivables and other
assets
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
Impaired financial
assets
Penurunan nilai kolektif: Collectively
impaired:
Lewat jatuh tempo: Past due: 31 - 60 hari -) 30.999) -) -) -) -) 31 - 60 days 61 - 90 hari -) 11.995) -) -) -) -) 61 - 90 days > 90 hari -) 40.987) -) 417) -) -) > 90 days
Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai -) (29.234) -) (417) -) -)
Less: allowance for impairment losses
-) 54.747) -) -) -) -) Aset keuangan yang telah
jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired financial assets
Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:
Based on days past due:
1 - 30 hari -) 415.504) 11.975) -) -) -) 1 - 30 days
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 202) 5.105.864) 166.909) 10.273) 572.766) 83.824)
Neither past due nor impaired financial
assets
Penyisihan penurunan nilai kolektif -) (52.603) (5.046) (254) -) -)
Collective allowance for impairment
losses
Jumlah 202) 5.523.512) 173.838) 10.019) 572.766) 83.824) Total
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
32
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)
i. Mengalami penurunan nilai i. Impaired
Eksposur dimana Perseroan telah menentukan bahwa terdapat bukti objektif penurunan nilai dan Perseroan tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian.
Exposures in which the Company determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreement.
ii. Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai ii. Past due but not impaired
Eksposur dimana pembayaran bunga atau pokok berdasarkan kontrak telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai berdasarkan tahap penagihan atas jumlah piutang yang terutang.
Exposures in which contractual interest or principal payments are past due, but the Company believes that there was no impairment yet on the basis of the stage collection on outstanding receivables.
iii. Belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai iii. Neither past due nor impaired
Eksposur menunjukkan likuiditas kapasitas pembayaran yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Perseroan secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Exposures exhibit adequate liquidity of repayment capacity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Company. Source of payment can be clearly identifiable.
iv. Kebijakan penghapusan aset keuangan iv. Write-off policy
Perseroan menghapusbukukan aset keuangan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.
The Company write-offs financial assets and its respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut sudah jatuh tempo lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan atas kasus per kasus.
Receivables are written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on review of case by case basis.
c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management
Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku atau ketidakstabilan tingkat harga yang mengakibatkan penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan nilai wajar liabilitas
Market risk is the risk to the Company’s profit or loss arising from changes in interest rates, currency exchange rates or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, currency exchange rates or price volatility lead to a decline in the fair value of financial assets and an increase in the fair value of financial liabilities.
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas di bank (lihat Catatan 6) dan pinjaman yang diterima (lihat Catatan 12) dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s cash in banks (see Note 6) and borrowings (see Note 12) in US Dollar.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
33
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) dari piutang sewa pembiayaan. Perseroan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the floating interest rate exposure from financing lease receivables. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.
Untuk mengantisipasi risiko nilai tukar mata uang asing, Perseroan mengelola risiko pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan melakukan kontrak cross currency swap.
To anticipate foreign currency risk, the Company manages the risks on borrowings in US Dollar by entering into a cross currency swap contract.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memiliki aset dan liabilltas keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the Company had non-derivative financial assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2016 2015
Dalam Dolar Amerika Serikat
penuh/ln full USD amount
Rupiah ekuivalen/
Rupiah equivalent
Dalam Dolar Amerika Serikat
penuh/ln full USD amount
Rupiah ekuivalen/
Rupiah equivalent
Aset keuangan Financial asset Bank 2.828) 38) 2.827) 39) Cash in banks
Llabllltas keuangan Financial liability Pinjaman yang diterima 16.704.536) 225.052) -) -) Borrowings
Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman yang diterima dalam mata uang asing Perseroan telah dilindungi nilainya melalui kontrak cross currency swap dengan jumlah nosional USD 16.700.000
As of 31 December 2016, the Company’s borrowings in foreign currencies had been hedged by cross currency swap contracts with notional amount of USD 16.700.000
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
34
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)
Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
31 Desember/December 2016
Bunga tetap/Fixed rate
Bunga
mengambang/ Floating rate
Kurang dari 1 tahun/
Less than 1 year
1 - 3 tahun/ 1 - 3 years
Lebih dari 3 tahun/
More than 3 years
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Bank 397) -) -) -) 397) Cash in banks Piutang pembiayaan
konsumen1) -) 681.150) 3.506.516) 2.515.508) 6.703.174) Consumer financing
receivables1) lnvestasi sewa
pembiayaan1) -) 18.370) 142.570) 2.904) 163.844) Investment in finance
leases1) Tagihan anjak piutang1) -) 417) -) -) 417) Factoring receivables1) Piutang pihak berelasi 50.418) -) -) -) 50.418) Due from related parties Piutang lain-lain dan
aset lain-lain -) 4.202) 12.074) 4.828) 21.104) Other receivables and
other assets Jumlah 50.815) 704.139) 3.661.160) 2.523.240) 6.939.354) Total Llabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima dan
cerukan (190.276) (1.361.121) (125.000) -) (1.676.397) Borrowings and
overdraft Utang sewa pembiayaan -) (1.363) (366) -) (1.729)
Obligations under finance Lease
Utang obligasi - bersih -) (1.612.990) (669.390) -) (2.282.380) Bonds payable - net Wesel bayar jangka
menengah -) (119.791) -) -) (119.791) Medium-term notes Jumlah (190.276) (3.095.265) (794.756) -) (4.080.297) Total Gap re-pricing suku bunga (139.461) (2.391.126) 2.866.404) 2.523.240) 2.859.057) Interest rate re-pricing gap
1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
35
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)
31 Desember/December 2015
Bunga tetap/Fixed rate
Bunga
mengambang/ Floating rate
Kurang dari 1 tahun/
Less than 1 year
1 - 3 tahun/ 1 - 3 years
Lebih dari 3 tahun/
More than 3 years
Jumlah/ Total
Aset keuangan Financial assets Bank 202) -) -) -) 202) Cash in banks Piutang pembiayaan
konsumen1) -) 696.093) 2.995.380) 1.913.875) 5.605.348) Consumer financing
receivables1) lnvestasi sewa
pembiayaan1) 718) 31.738) 144.544) 1.884) 178.884) Investment in finance
leases1) Tagihan anjak piutang1) -) 10.690) -) -) 10.690) Factoring receivables1) Piutang pihak berelasi 50.000) -) -) -) 50.000) Due from related parties Piutang lain-lain dan
aset lain-lain -) 2.504) 10.769) 5.361) 18.634) Other receivables and
other assets Jumlah 50.920) 741.025) 3.150.693) 1.921.120) 5.863.758) Total Llabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima dan
cerukan (197.971) (596.469) (100.000) -) (894.440) Borrowings and
overdraft Utang sewa pembiayaan -) (1.226) (1.729) -) (2.955)
Obligations under finance Lease
Utang obligasi - bersih -) (1.386.881) (1.032.513) -) (2.419.394) Bonds payable - net Wesel bayar jangka
menengah -) (297.734) (118.837) -) (416.571) Medium-term notes Jumlah (197.971) (2.282.310) (1.253.079) -) (3.733.360) Total Gap re-pricing suku bunga (147.051) (1.541.285) 1.897.614) 1.921.120) 2.130.398) Interest rate re-pricing gap
1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang):
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate):
31 Desember/December
2016 2015
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin (1.433) (848) Increase in interest rate in 100 basis points Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin 1.433) 848) Decrease in interest rate in 100 basis points
d. Manajemen risiko likuiditas d. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman yang diterima, wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi yang jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund the increase in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including to repay its borrowings, medium-term notes and bonds payable which mature.
Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal melalui penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka pendek, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaannya.
In order to reduce the risk of dependency on one funding source, the Company has diversified its funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans and capital market through issuing bonds and medium-term notes. The Company has engaged with a number of local and foreign banks in providing short-term funding, both in Rupiah and foreign currencies, in order to strengthen the funding structures.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
36
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued)
Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Company’s financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2016 and 2015:
31 Desember/December 2016
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas
keluar/ Gross nominal cash outflow
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
> 1- 3 tahun/ years
Pinjaman yang
diterima dan cerukan (1.676.397) (1.702.430) (1.553.716) (1.987) (8.943) (137.784)
Borrowings and overdraft
Beban yang masih harus dibayar (46.146) (46.146) (2.918) (17.541) (23.001) (2.686) Accrued expenses
Utang sewa pembiayaan (1.729) (1.855) (124) (247) (1.112) (372)
Obligations under finance lease
Wesel bayar jangka menengah (119.791) (124.764) -) (124.764) -) -) Medium-term notes
Utang obligasi (2.282.380) (2.442.182) -) (461.864) (1.268.261) (712.057) Bonds payable
Utang lain-lain (944.295) (944.295) (944.295) -) -) -) Other payables
(5.070.738) (5.261.672) (2.501.053) (606.403) (1.301.317) (852.899)
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas
keluar/ Gross nominal cash outflow
< 1 bulan/ month
1 - 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
> 1- 3 tahun/ years
Pinjaman yang
diterima dan cerukan (894.440) (922.968) (795.432) (1.597) (7.185) (118.754)
Borrowings and overdraft
Beban yang masih harus dibayar (38.151) (38.151) (34.415) (116) (3.141) (479) Accrued expenses
Utang sewa pembiayaan (2.955) (3.337) (123) (247) (1.112) (1.855)
Obligations under finance lease
Wesel bayar jangka menengah (416.571) (458.892) -) (4.764) (329.364) (124.764) Medium-term notes
Utang obligasi (2.419.394) (2.628.768) -) (489.295) (1.037.548) (1.101.925) Bonds payable
Utang lain-lain (704.784) (704.784) (704.784) -) -) -) Other payables
(4.476.295) (4.756.900) (1.534.754) (496.019) (1.378.350) (1.347.777)
Nilai nominal arus kas keluar yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan.
The nominal cash outflow disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liability.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
37
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko operasional e. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari hukum dan peraturan perundang-undangan dan tata laku Perseroan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.
Operational risk is the risk of direct or indirect losses arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar dan prosedur operasional maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.
In performing its operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company's growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer, which affect the Company’s performance and competitiveness.
Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroan melakukan pengendalian yang inheren dan terintegrasi dalam setiap proses atau prosedur operasional untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan standar operasional dan prosedur. Perseroan juga meninjau standar operasional dan prosedur secara berkala.
To mitigate the operational risk, the Company places inherent and integrated control in each operational process or procedure to ascertain that all operational processes have complied with operational standards and procedures. The Company also reviews the operational standards and procedures periodically.
f. Manajemen modal f. Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.
Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014. Kebijakan Perseroan adalah menjaga agar gearing ratio Perseroan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 (sepuluh) kali.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to be in line with changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratio by dividing total debt to total capital (net worth), based on the Regulation of the Financial Services Authority No. 29/POJK.05/2014. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio below the maximum requirements, i.e. 10 (ten) times.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
38
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
f. Manajemen modal (lanjutan) f. Capital management (continued) Rasio utang terhadap modal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar 1,54 kali dan 1,89 kali. Perseroan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun.
The Company’s gearing ratio as of 31 December 2016 and 2015 was 1.54 times and 1.89 times, respectively. The Company has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
31 Desember/December
2016 2015
Pinjaman Debt Pinjaman yang diterima dan cerukan 1.676.397) 894.440) Borrowings and overdrafts Wesel bayar jangka menengah 120.000) 420.000) Medium-terms notes Utang obligasi 2.287.000) 2.425.000) Bonds payable
Jumlah pinjaman 4.083.397) 3.739.440) Total debt Modal Equity Modal 2.902.041) 2.189.675) Equity Penyertaan dalam saham (246.252) (213.223) Investment in shares
Jumlah modal 2.655.789) 1.976.452) Total equity
Rasio utang terhadap modal (kali) 1,54) 1,89) Gearing ratio (times)
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 4).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai asset keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3a.5.
Evaluation for impairment on financial assets accounted for at amortized cost is described in Note 3a.5.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
39
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
(lanjutan) a. Key sources of estimation uncertainty
(continued) a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan) a.1. Allowances for impairment losses of
financial assets (continued) Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.
Evaluation on collective impairment allowance covers credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan b. Critical accounting judgments in applying
the Company’s accounting policies
b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.1. Financial asset and liability classification Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan berdasarkan kondisi tertentu.
The Company’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated at the inception into different accounting categories in accordance with the prevailing accounting standards and based on certain circumstances.
b.2. Penilaian instrumen keuangan b.2. Valuation of financial instrument
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi penilaian instrumen keuangan.
Critical accounting judgments made in applying the Company’s accounting policies include valuation of financial instruments.
Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 3a.7. Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada catatan 29.
The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 3a.7. Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 29.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
40
6. KAS DI BANK 6. CASH IN BANKS Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember/December 2016 2015
Kas di bank Cash in banks Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties PT Bank Negara Indonesia 128 62) PT Bank Negara Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia 11 10) Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank DBS Indonesia 11 10) PT Bank DBS Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., - cabang Indonesia 5 6) The Hong Kong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., - Indonesia branch Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5) 12 17) Others (each below Rp 5)
Dolar Amerika Serikat US Dollar Pihak ketiga Third party
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - cabang Indonesia (USD 2.320 dan USD 2.323 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015) 31 32)
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - Indonesia
branch (USD 2,320 and USD 2,323 as of 31 December 2016 and 2015,
respectively)
Jumlah kas di bank dengan pihak ketiga 198 137) Total cash in banks with third parties
Rupiah Rupiah
Pihak berelasi Related party PT Bank Central Asia Tbk 192 58)) PT Bank Central Asia Tbk
Dolar Amerika Serikat US Dollar Pihak berelasi Related party
PT Bank Central Asia Tbk (USD 508 dan USD 504 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015) 7 7))
PT Bank Central Asia Tbk (USD 508 and USD 504 as of 31 December 2016 and 2015,
respectively)
Jumlah kas di bank dengan pihak berelasi 199 65)) Total cash in banks with related party
Jumlah kas di bank 397 202)) Total cash in banks
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the contractual interest rates per annum on current accounts were as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah 0% - 2% (0% - 2,50% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0% (0% US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat kas di bank yang dibatasi penggunaannya.
As of 31 December 2016 and 2015, there was no cash in bank being pledged as collateral.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas di bank diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of cash in banks was disclosed in Note 29.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
41
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
Consumer financing receivables at amortized cost were as follows:
31 Desember/December
2016 2015 Pihak ketiga Third parties
Pembiayaan yang dibiayai sendiri 5.684.150) ) 4.424.713) Self-financing Bagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak
berelasi without recourse (lihat Catatan 26) 4.792.349) 4.169.349) Share in joint financing with related
party without recourse (see Note 26)
Piutang pembiayaan konsumen 10.476.499) 8.594.062) Consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum
diakui (3.111.101) (2.407.768) Unearned consumer financing
income Pendapatan administrasi yang belum di amortisasi -
bersih (662.224) (580.946) Unamortized administration income - net Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan
kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 6.703.174) 5.605.348) Consumer financing receivables, before
allowance for impairment losses - third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (80.482) (81.836) Allowance for impairment losses
Jumlah piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 6.622.692) 5.523.512)
Total consumer financing receivables, after allowance for impairment losses
Tingkat suku bunga kontraktual setahun 6,68% - 27% 6,89% - 27% Contractual interest rate per annum
Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
The Company extends consumer financing contracts for motor vehicles with terms ranging 1 (one) year to 6 (six) years.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang
pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: The movement in the allowance for impairment losses
on consumer financing receivables was as follows:
31 Desember/December
2016 2015 Saldo awal 81.836) 81.419) Beginning balance Penambahan selama tahun berjalan 39.493) 36.455) Addition during the year Penghapusan selama tahun berjalan (40.847) (36.038) Written-off during the year
Saldo akhir 80.482) 81.836) Ending balance
Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp 10.881 dan Rp 5.681 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp 10,881 and Rp 5,681 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang pembiayaan konsumen (sebelum dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) masing-masing sebesar Rp 2.974.054 dan Rp 2.685.664 dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima dan cerukan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 12, 13 dan 14).
As of 31 December 2016 and 2015, consumer financing receivables (before deduction of unearned consumer financing income) amounted to Rp 2,974,054 and Rp 2,685,664, are pledged as collateral to borrowings and overdraft, bonds payable and medium-term notes (see Notes 12, 13 and 14).
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
42
7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for impairment losses was adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA atas pembiayaan bersama tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) jumlah keseluruhan pembiayaan konsumen (lihat Catatan 26 dan 27). Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, informasi tentang porsi pembiayaan bersama antara Perseroan dan BCA adalah sebagai berikut:
The Company entered into joint consumer financing agreement with BCA, the parent entity, where the BCA’s portion on joint financing shall not be more than 95% (ninety five percent) of total financing amount (see Notes 26 and 27). As of 31 December 2016 and 2015, the information about joint financing portion between the Company and BCA was as follows:
31 Desember/December
2016 % 2015 % Jumlah piutang pembiayaan bersama sebelum
dikurangi pendapatan pembiayaan bersama yang belum diakui 45.012.639) 100%) 39.997.697) 100%)
Consumer financing receivables before deducting unearned joint financing income
Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai BCA (40.220.290) (89,35%) (35.828.348) (89,58%)
Portion consumer financing receivables financed by BCA
Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai oleh Perseroan 4.792.349) 10,65%) 4.169.349) 10,42%)
Portion of consumer financing receivables financed by the Company
Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.
The risk of uncollectible receivable is assumed by the respective parties proportionally based on their respective finance portion.
Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan konsumen diungkapkan di Catatan 4c.
Information on maturities of consumer financing receivables was disclosed in Note 4c.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of consumer financing receivables was disclosed in Note 29.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
43
8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES
31 Desember/December 2016 2015 Pihak ketiga Third parties
Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode:
) Gross finance lease receivables, due in periods:
Sampai dengan 1 tahun 107.959) 108.538) Up to 1 year > 1 tahun sampai dengan 3 tahun 68.976) 70.711) > 1 year up to 3 years > 3 tahun 973) 275) > 3 years
177.908) 179.524) Nilai sisa yang terjamin 149.778) 143.456) Guarantee residual value Investasi sewa pembiayaan bruto 327.686) 322.980) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less:
Pendapatan pembiayaan tangguhan (19.688) (20.194) Unearned lease income Simpanan pinjaman (149.778) (143.456) Security deposits
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak ketiga 158.220) 159.330)
Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -
third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (1.827) (4.851) Allowance for impairment losses
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak ketiga 156.393) 154.479)
Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses -
third parties Pihak berelasi Related parties
Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode:
Gross finance lease receivables due in periods:
Sampai dengan 1 tahun 3.473) 14.315) Up to 1 year > 1 tahun sampai dengan 3 tahun 2.726) 7.097) > 1 year up to 3 years
6.199) 21.412) Nilai sisa yang terjamin 1.666) 3.549) Guarantee residual value Investasi sewa pembiayaan bruto 7.865) 24.961) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less:
Pendapatan pembiayaan tangguhan (575) (1.858) Unearned lease income Simpanan pinjaman (1.666) (3.549) Security deposits
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak berelasi 5.624) 19.554)
Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -
related parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (39) (195) Allowance for impairment losses
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak berelasi 5.585) 19.359)
Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses -
related parties Jumlah investasi bersih dalam sewa pembiayaan,
setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 161.978) 173.838) Total net investment in finance leases,
after allowance for impairment losses Tingkat suku bunga kontraktual setahun 10,75% - 17% 11% - 17% Contractual interest rate per annum
Simpanan jaminan yang merupakan kewajiban Perseroan kepada penyewa akan dikembalikan kepada penyewa pada akhir periode sewa jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya untuk membeli aset yang disewakan.
Security deposits which represent liabilities of the entity to the lessees should be returned to the lessees at the end of the lease period if the lessees do not exercise their bargain purchase options.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan kendaraan dijamin dengan aset sewa yang dibiayai Perseroan.
The finance lease receivables are secured by the leased assets financed by the Company.
Perseroan memberikan kontrak investasi sewa pembiayaan untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun.
The Company extends finance lease contracts for motor vehicles with terms of 3 (three) years and 4 (four) years.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
44
8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES (Continued)
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.
Financing lease receivables as of 31 December 2016 and 2015 were collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The movement in the allowance for impairment losses on financing lease receivables was as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Saldo awal 5.046) (3.203) Beginning balance (Pemulihan) penambahan selama tahun berjalan (3.180) (1.843) (Reversal) addition during the year
Saldo akhir 1.866) (5.046) Ending balance Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan
kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables was adequate to cover possible losses on uncollectible financing lease receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada tagihan sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan.
As of 31 December 2016 and 2015, there were no finance lease receivables pledged as collateral.
Informasi mengenai jatuh tempo investasi sewa pembiayaan diungkapkan di Catatan 4c.
Information on maturities of investment in finance leases was disclosed in Note 4c.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang investasi sewa pembiayaan diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of investment in finance leases was disclosed in Note 29.
9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 9. FACTORING RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember/December 2016 2015
Tagihan anjak piutang 432) 10.828) Factoring receivables Pendapatan anjak piutang yang belum diakui (15) (138) Unearned factoring income Tagihan anjak piutang, sebelum penyisihan
kerugian penurunan nilai 417) 10.690) Factoring receivables, before
allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak
piutang (417) (671) Allowance for impairment losses on
factoring receivables Tagihan anjak piutang, setelah penyisihan
kerugian penurunan nilai -) 10.019) Factoring receivables, after
allowance for impairment losses Tingkat suku bunga kontraktual setahun 18% 18% Contractual interest rate per annum
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
45
9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG (Lanjutan) 9. FACTORING RECEIVABLES (Continued) Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan basis kolektif adalah sebagai berikut:
The movement in the allowance for impairment losses on factoring receivables calculated on collective basis was as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Saldo awal 671) 1.009) Beginning balance Pemulihan selama tahun berjalan (254) (338) Reversal during the year Saldo akhir 417) 671) Ending balance
Seluruh tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 merupakan piutang dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan.
All factoring receivables as of 31 December 2016 and 2015 were receivables with maturity period of less than 3 months.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables was adequate to cover possible losses on uncollectible factoring receivables.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan anjak piutang diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of factoring receivables was disclosed in Note 29.
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:
2016
Saldo awal/
Beginning balance Penambahan/
Additions Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Acquisition cost
Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 147.097) -) -) 147.097) Land Bangunan dan prasarana 7.087) -) -) 7.087) Building and improvements Kendaraan bermotor 18.152) 6.815) (4.283) 20.684) Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan
kantor 61.888) 26.728) (692) 87.924) Furnitures, fixtures and
office equipments 234.224) 33.543) (4.975) 262.792)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor 4.050) -) -) 4.050) Motor vehicles
Jumlah biaya perolehan 238.274) 33.543) (4.975) 266.842) Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan prasarana (533) (355) -) (888) Building and improvements Kendaraan bermotor (8.421) (3.411) 2.950) (8.882) Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan
kantor (49.198) (9.550) 641) (58.107) Furnitures, fixtures and
office equipments (58.152) (13.316) 3.591) (67.877)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor (426) (726) -) (1.152) Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan (58.578) (14.042) 3.591) (69.029) Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih 179.696) 197.813) Net book value
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
46
2015
Saldo awal/
Beginning balance Penambahan/
Additions Pelepasan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Acquisition cost
Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 83.234) 63.863) -) 147.097) Land Bangunan dan prasarana 3.212) 3.875) -) 7.087) Building and improvements Kendaraan bermotor 18.058) 5.800) (5.706) 18.152) Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan
kantor 56.268) 6.392) (772) 61.888) Furnitures, fixtures and
office equipments 160.772) 79.930) (6.478) 234.224)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor 3.400) 4.050) (3.400) 4.050) Motor vehicles
Jumlah biaya perolehan 164.172) 83.980) (9.878) 238.274) Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan prasarana (356) (177) -) (533) Building and improvements Kendaraan bermotor (9.761) (2.636) 3.976) (8.421) Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan
kantor (42.778) (7.067) 647) (49.198) Furnitures, fixtures and
office equipments (52.895) (9.880) 4.623) (58.152)
Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor (2.463) (1.023) 3.060) (426) Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan (55.358) (10.903) 7.683) (58.578) Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih 108.814) 179.696) Net book value
Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The detail of gain on sale of fixed assets for the years ended 31 December 2016 and 2015 was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December 2016 2015
Hasil penjualan aset tetap 2.979) 3.990) Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku bersih aset tetap (1.384) (2.290) Net book value of fixed assets Laba penjualan aset tetap 1.595) 1.700) Gain on sale of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 36.457 dan Rp 30.204.
As of 31 December 2016 and 2015, the cost of fully depreciated fixed assets that were still in use amounted to Rp 36,457 and Rp 30,204.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company did not have any fixed assets pledged as collateral.
Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah aset tetap yang berasal dari jaminan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 6.815 dan Rp 5.800 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Included in the addition of fixed assets is fixed assets came from collaterals amounted to Rp 6,815 and Rp 5,800 as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
47
Hak atas tanah berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan jangka waktu masa penggunaan akan berakhir pada tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa hak kepemilikan atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The land rights are in the form of certificate of Hak Guna Bangunan (“HGB”), which will be due in 2041. Management believes that the land rights can be renewed or extended upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset tetap (kecuali tanah) Perseroan diasuransikan melalui pihak berelasi (PT Asuransi Umum BCA) dan pihak ketiga (PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (dahulu PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, PT Pan Pacific Insurance dan PT Asuransi Sinar Mas) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 79.633 dan Rp 64.684. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company’s fixed assets (except for land) were insured with a related party (PT)Asuransi Umum BCA) and third parties (PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (formerly PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, PT Pan Pacific Insurance and PT Asuransi Sinar Mas) against losses arising from fire and all possible risks with total insurance coverage amounted to Rp 79,633 and Rp)64,684, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perseroan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of fixed assets as of 31 December 2016 and 2015.
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM 11. INVESTMENT IN SHARES
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:
31 Desember/December 2016
Nilai perolehan/
Cost
Akumulasi bagian atas laba bersih/
Accumulated share in net
income Nilai tercatat/
Carrying value
Investasi pada entitas asosiasi Investments in associated entities PT Central Santosa Finance 75.000 75.718 150.718 PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 51.000 44.533 95.533 PT Asuransi Umum BCA
126.000 120.251 246.251
Penyertaan lainnya Other investment PT Bank BCA Syariah 1 - 1 PT Bank BCA Syariah
Jumlah 126.001 120.251 246.252 Total
31 Desember/December 2015
Nilai perolehan/
Cost
Akumulasi bagian atas laba bersih/
Accumulated share in net
income Nilai tercatat/
Carrying value
Investasi pada entitas asosiasi Investments in associated entities PT Central Santosa Finance 75.000) 56.827) 131.827) PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 51.000) 30.395) 81.395) PT Asuransi Umum BCA
126.000) 87.222) 213.222)
Penyertaan lainnya Other investment PT Bank BCA Syariah 1) -) 1) PT Bank BCA Syariah
Jumlah 126.001) 87.222) 213.223) Total
10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
48
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES (Continued)
Jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan laba bersih untuk masing-masing entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Total assets, liabilities, income and net income of each associated entity were as follows:
31 Desember/December 2016
Jumlah aset/ Total assets
Jumlah liabilitas/ Total liabilities
Jumlah pendapatan/ Total income
Laba bersih/ Net income
PT Central Santosa Finance 1.871.191 1.267.388 1.049.964 75.563 PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 1.133.794 760.443 511.489 56.550 PT Asuransi Umum BCA
31 Desember/December 2015
Jumlah aset/ Total assets
Jumlah liabilitas/ Total liabilities
Jumlah pendapatan/ Total income
Laba bersih/ Net income
PT Central Santosa Finance 2.106.872) 1.577.509) 1.098.389) 76.179) PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 898.627) 577.397) 371.363) 44.159) PT Asuransi Umum BCA
a. PT Central Santosa Finance a. PT Central Santosa Finance
Pada tanggal 29 April 2010, Perseroan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (“CSF”) sebesar 25.000 (dua puluh lima ribu) saham atau Rp 25.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen). Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September 2010.
On 29 April 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (“CSF”) by acquiring 25,000 (twenty five thousand) shares at Rp 25,000 for a 25% (twenty five percent) share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 tanggal 31 Oktober 2014, CSF melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 200.000 dengan mengeluarkan 200.000 (dua ratus ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 50.000. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSF tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Based on the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was effected by Notarial Deed of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 dated 31 October 2014, CSF increased its authorized share capital by Rp 200,000, through issuance of 200,000 (two hundred thousand) shares of which the Company took 50,000 (fifty thousand) shares. The addition of these shares worth Rp 50,000. With these additional shares, the Company’s share of ownership in CSF remains at 25% (twenty five percent).
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 18.891 dan Rp 19.045 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Share of net income of associated entity amounted to Rp 18,891 and Rp 19,045 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
49
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance)
b. PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance)
Perseroan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perseroan membeli 40 (empat puluh) lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 (seribu sembilan ratus enam puluh) lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perseroan pada CSI adalah sebesar 2.000 (dua ribu) lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan nilai perolehan saham sebesar Rp 12.250. Pada awal berdirinya, CSI berdiri dengan nama PT Asuransi Ganesha Danamas. Pada tahun 2006, PT)Asuransi Ganesha Danamas berubah nama menjadi PT Transpacific General Insurance dan kemudian berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 diubah menjadi PT Central Sejahtera Insurance. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 tanggal 18 Juli 2011. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 08 tanggal 10 September 2012, CSI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 5.000 dengan mengeluarkan 1.000 (seribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 1.250. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSI tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen). Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 7 tanggal 5 Desember 2013, mengenai perubahan nama CSI menjadi PT Asuransi Umum BCA.
The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were effected by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated 23 December 2010. The Company purchased 40 (forty) shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 (one thousand nine hundred sixty) shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 (two thousand) shares and percentage of ownership at 25% (twenty five percent) with acquisition cost amounted to Rp 12,250. At its inception, CSI was established under the name of PT Asuransi Ganesha Danamas. In 2006, PT Asuransi Ganesha Danamas changed its name to PT Transpacific General Insurance and was further changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 31 dated 29 April 2011. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 dated 18 July 2011. Based on the General Meeting of Stockholders (“GMS”) which was effected by Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 08 dated 10 September 2012, CSI increased its authorized share capital by Rp 5,000, through issuance of 1,000 (one thousand) shares of which the Company took 250 (two hundred fifty) shares. The addition of these shares worth Rp 1,250. With these additional shares, the Company’s share of ownership in CSI remains at 25% (twenty five percent). The latest amendment was made through Notarial Deed No. 7 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., dated 5 December 2013 concerning the changes of CSI name to become PT Asuransi Umum BCA.
Berdasarkan Keputusan Rapat PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 03 tanggal 23 Juli 2015, BCAI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 590.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebanyak Rp 150.000 dengan mengeluarkan 30.000 (tiga puluh ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 7.500 (tujuh ribu lima ratus) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 37.500. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap BCAI tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Based on the meeting’s resolution of PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) which was effected by Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 03 dated 23 July 2015, BCAI increased its authorized share capital by Rp 590.000 and increased fully issued and paid-up capital by Rp 150,000 through issuance of 30,000 (thirty thousand) shares of which the Company took 7,500 (seven thousand five hundred) shares. The addition of these shares worth Rp 37,500. With these additional shares, the Company’s share of ownership in BCAI remains at 25% (twenty five percent).
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
50
11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)
b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance) (lanjutan)
b. PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance) (continued)
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 14.138 dan Rp 11.039 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Shares of net income of associated entities amounted to Rp 14,138 and Rp 11,039 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
c. PT Bank BCA Syariah c. PT Bank BCA Syariah
Pada bulan Desember 2009, Perseroan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham sebesar 1 (satu) lembar saham PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp 1. Persentase kepemilikan Perseroan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.
In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement of 1 (one) share of PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated 16 December 2009. The investment of Rp 1 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. No. 49 dated 16 December 2009. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated 14 January 2010.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penyertaan dalam saham diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of investment in shares of stock was disclosed in Note 29.
12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN 12. BORROWINGS AND OVERDRAFT
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo pinjaman bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding bank loans were as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Pihak ketiga Third parties Pinjaman yang diterima Borrowings
Rupiah Rupiah PT Bank Victoria International Tbk 301.309 195.379 PT Bank Victoria International Tbk PT Bank UOB Indonesia 225.052 - PT Bank UOB Indonesia PT Bank DKI 500.962 150.063 PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &
Banten Tbk 125.307 100.418 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &
Banten Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk 100.320 100.374 PT Bank Nationalnobu Tbk The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd - Cabang
Indonesia - 50.013 The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd - Indonesia
Branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 60.011 - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Dinar Indonesia Tbk 72.835 - PT Bank Dinar Indonesia Tbk
1.385.796 596.247 Pihak berelasi Related party
Pinjaman yang diterima Borrowings Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 100.325 100.222 PT Bank Central Asia Tbk Cerukan Overdraft
Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 190.276 197.971 PT Bank Central Asia Tbk
290.601 298.193
Jumlah 1.676.397 894.440 Total
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
51
12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN (Lanjutan)
12. BORROWINGS AND OVERDRAFT (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, fasilitas pinjaman dari bank yang tersedia adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding bank loan facilities were as follows:
1) Dalam ribuan Dolar Amerika Serikat 1) In thousand of US Dollar*) Masih dalam proses perpanjangan *) In extention process
Kisaran suku bunga kontraktual setahun untuk pinjaman dari bank di atas adalah sebagai berikut:
The range of contractual interest rates per annum on the above bank loans are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pinjaman-pinjaman bank ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.767.248 dan Rp1.262.958.
As of 31 December 2016 and 2015, these bank loans were secured by consumer financing receivables amounted to Rp 1,767,248 and Rp 1,262,958, respectively.
Jumlah fasilitas/Facility amount Tanggal jatuh tempo/Maturity date
31 Desember/December 31 Desember/December
2016 2015 2016 2015 Pihak ketiga Third parties
Pinjaman yang diterima Borrowings Rupiah Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk 300.000 225.000 9 Juni/
/June 2017 17 Desember/
December 2016 PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 800.000 800.000 31 Mei/
May 2017 30 Desember/
December 2016 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank UOB Indonesia 250.000 250.000 8 September 2017 8 September 2016 PT Bank UOB Indonesia
PT Bank DBS Indonesia 100.000 100.000 10 Maret/
March 2017 10 Maret/
March 2016 PT Bank DBS Indonesia PT Bank KEB Hana
(dahulu PT Bank Hana) - 180.000 - 21 Maret/
March 2016 PT Bank KEB Hana (previously PT Bank Hana)
PT Bank DKI 500.000 150.000 28 September 2017 28 Desember/
December 2016 PT Bank DKI
PT Bank Pan Indonesia Tbk - 200.000 - 21 Pebruari/
February 2016 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat & Banten Tbk 200.000 200.000 11 Desember/
December 2018 11 Desember/
December 2018 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &
Banten Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk 100.000 100.000 24 Pebruari/
February 2017 24 Pebruari/
February 2016 PT Bank Nationalnobu Tbk The Hong Kong and
Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang Indonesia 400.000 400.000
31 Juli/ July 2016*)
31 Juli/ July 2016
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., -
Indonesia branch PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk 300.000 300.000 15 Juni/
June 2017 16 Juni/
June 2016 PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank Dinar Indonesia Tbk 72.500 - 30 Maret/
March 2017 - PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat1) US Dollar1) Standard Chartered Bank Indonesia 20.000 20.000 30 September 2017 30 September 2016 Standard Chartered Bank Indonesia The Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ, Ltd. - cabang Indonesia 50.000 12.000 14 September 2017 14 September 2016
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. -
Indonesia branch
Pihak berelasi Related party Pinjaman yang diterima Borrowings
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 100.000 100.000
15 Nopember/ November
2017 15 Pebruari/
February 2016 PT Bank Central Asia Tbk
Cerukan Overdraft Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 50.000 200.000
15 Nopember/ November
2017 15 Pebruari/
February 2016 PT Bank Central Asia Tbk
Multifasilitas Multifacility Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 150.000 -
15 Nopember/ November
2017 - PT Bank Central Asia Tbk
31 Desember/December 2016 2015 Rupiah 5,50% - 9,50% 7,19% - 9,50% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,80% - 1,78% - US Dollar
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
52
12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN (Lanjutan)
12. BORROWINGS AND OVERDRAFT (Continued)
Seluruh perjanjian di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau anggaran dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.
All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as limitations to initiate merger or consolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or changes in its capital structure and/or articles of association without notification to/prior written approval from the creditors and maintenance of certain agreed financial ratios.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company was in compliance with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima dan cerukan diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of borrowings and overdraft was disclosed in Note 29.
13. UTANG OBLIGASI 13. BONDS PAYABLE
Pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015, saldo utang obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding balance of bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:
31 Desember/December
2016 2015 Nilai nominal: Nominal value:
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I -) 600.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II 200.000) 550.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III 275.000) 275.000)
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I 562.000) 1.000.000)
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II 1.250.000) -)
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II
2.287.000) 2.425.000) Dikurangi: Less:
Beban emisi obligasi ditangguhkan - bersih (4.620) (5.606) Deferred bonds issuance costs - net Jumlah - bersih 2.282.380) 2.419.394)
Total - net
Amortisasi beban emisi yang dibebankan ke
laba rugi (Catatan 23) 5.672) 5.153) Amortization of bonds issuance costs charged to
profit or loss (Note 23) Tingkat suku bunga kontraktual setahun 7,45% - 10% 7,50% - 10% Contractual interest rate per annum
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
53
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2012 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 9 August 2012 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 14 tanggal 5 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 71 tanggal 28 Maret 2012 dan Perubahan II No. 66 tanggal 25 April 2012.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012 based on the Trusteeship Agreement No. 14 dated 5 March 2012 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 71 dated 28 March 2012 and Amendment II No. 66 dated 25 April 2012.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Seri A, Seri B, Seri C dan Seri D telah dilunasi masing-masing pada tanggal 14 Mei 2013, 9 Mei 2014, 9 Mei 2015 dan 9 Mei 2016.
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Series A, Series B, Series C and Series D were fully repaid on 14 May 2013, 9 May 2014, 9 May 2015 and 9 May 2016, respectively.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 14 September 2013 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 14 September 2013 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 128 tanggal 23 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 40 tanggal 7 Juni 2013.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013 based on the Trusteeship Agreement No. 128 dated 23 May 2013 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 40 dated 7 June 2013.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Seri A dan Seri B telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2014 dan 14 Juni 2016.
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Series A and Series B was fully repaid on 24 June 2014 and 14 June 2016, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were rated at idAAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
54
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Tahun 2014
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 27 June 2014 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Tahun 2014 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 9 tanggal 10 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014 based on the Trusteeship Agreement No. 9 dated 10 March 2014 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Seri A telah dilunasi pada tanggal 7 April 2015.
BCA Finance Continous Bonds I - Batch III Series A was fully repaid on 7 April 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were rated at idAAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Tahun 2015
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I Year 2015
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 20 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 20 June 2015 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Tahun 2015 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 12 tanggal 8 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I Year 2015 based on the Trusteeship Agreement No. 12 dated 8 December 2014 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Seri A telah dilunasi pada tanggal 30 Maret 2016.
BCA Finance Continous Bonds II - Batch I Series A was fully repaid on 30 March 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I were rated at idAAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II Tahun 2016
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II Year 2016
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 21 September 2016 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).
BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 21 September 2016 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).
Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II Tahun 2016 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 41 tanggal 6 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.M., M.Ak., MecDev, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta.
The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II Year 2016 based on the Trusteeship Agreement No. 41 dated 6 June 2016 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.M., M.Ak., MecDev, M.H., M.Kn., notary in Jakarta.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
55
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap II mendapat peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA (idn) dari Fitch.
As of 31 December 2016, BCA Finance Continuous Bonds II - Batch II were rated at idAAA by Pefindo and AAA (idn) by Fitch.
Perjanjian Perwaliamanatan mengatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain, sebelum dilunasinya semua obligasi, Perseroan tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:
The Trusteeship Agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company that, among others, prior to the repayment of the bonds payable, the Company, without the written consent from the Trustee, is not allowed to:
a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1. jaminan untuk pemegang obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;
1. the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;
2. jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
2. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
3. pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
3. transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including finance lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and receivables administration agreement;
4. sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.
4. asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.
b. melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c. melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;
c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;
d. mengadakan perubahan anggaran dasar mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;
d. make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
56
13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)
e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1. pinjaman atau investasi tersebut tidak
melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;
1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2. pinjaman kepada karyawan (termasuk
Direksi dan Komisaris) atau; 2. credit to employees (including Directors and
Commissioners) or; 3. investasi atau penyertaan modal Perseroan
pada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3. investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.
Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayar sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.
Total principal and interest of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian utang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2016, the Company was in compliance with covenants in relation to the Bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.
Seluruh utang obligasi Perseroan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.146.672 dan Rp 1.212.645 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (lihat Catatan 7).
All of Company’s bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 1.146.672 and Rp 1,212,645 as of 31 December 2016 and 2015, respectively (see Note 7).
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang obligasi diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of bonds payable was disclosed in Note 29.
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) 14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo wesel bayar jangka menengah yang diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the outstanding balance of MTN issued by the Company was as follows:
31 Desember/December
2016 2015
Nilai nominal Nominal value
MTN III BCA Finance -) 300.000) MTN III BCA Finance MTN IV BCA Finance 120.000) 120.000) MTN IV BCA Finance
120.000) 420.000)
Dikurangi: Less:
Beban emisi wesel bayar jangka menengah yang ditangguhkan - bersih (209) (3.429)
Deferred medium-term notes issuance costs - net
Jumlah - bersih 119.791) 416.571) Total - net
Amortisasi beban emisi yang dibebankan ke laba rugi (Catatan 23) 3.220) 3.569)
Amortization of medium-term notes issuance costs charged to profit or loss (Note 23)
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
57
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)
Medium-Term Notes III BCA Finance (“MTN III”) Medium-Term Notes BCA Finance III (“MTN III”)
Pada bulan Desember 2013, Perseroan menerbitkan “MTN III Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000, suku bunga setahun sebesar 8,20% dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Desember 2016. Bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga dilakukan pada tanggal 4 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN III tersebut.
In December 2013, the Company issued “MTN III Year 2013 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 300,000, interest rate per annum at 8.20% and the maturity date on 4 December 2016. Interest will be paid on a semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 4 June 2014 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of MTN III.
Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran untuk MTN III sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 2 dan 3, tanggal 2 Desember 2013.
The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN III, as stated in the Notarial Deeds No. 2 and 3, dated 2 December 2013 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn.
MTN III Tahun 2013 telah dilunasi pada tanggal 4 Desember 2016.
MTN III Year 2013 was fully repaid on 4 December 2016.
Medium-Term Notes IV BCA Finance (“MTN IV”) Medium-Term Notes BCA Finance IV (“MTN IV”) Pada bulan Maret 2014, Perseroan menerbitkan “MTN IV Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 120.000, suku bunga setahun sebesar 7,94% dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2017. Bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga dilakukan pada tanggal 18 September 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN IV tersebut.
In March 2014, the Company issued “MTN IV Year 2014 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 120,000, interest rate per annum at 7.94% and the maturity date at 18 March 2017. Interest will be paid on a semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 18 September 2014 and the final payment will be with the repayment of the principal of MTN IV.
Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai agen pemantauan, penyimpanan dan pembayaran untuk MTN IV sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 51, 52, 53 dan 63, tanggal 14 Maret 2014. Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 60.134 dan Rp 60.032 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (lihat Catatan 7).
The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN IV, as stated in the Notarial Deeds No. 51, 52, 53 and 63, dated 14 March 2014 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. The notarial deeds provide several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 60,134 and Rp 60,032 as of 31 December 2016 and 2015, respectively (see Note 7).
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan MTN IV dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2016, the Company was in compliance with covenants in relation to the MTN IV and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
58
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)
Selama pokok dan bunga MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenakan melakukan hal-hal sebagai berikut:
During the principal and interest of MTN is still outstanding, the Company is not allowed to:
a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau
menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:
a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:
1. jaminan harta kekayaan Perseroan yang
telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum tanggal emisi, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;
1. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before issuance date, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;
2. pengalihan/penjaminan harta kekayaan
karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, termasuk pembiayaan sewa guna usaha dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan bersama maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;
2. assignment/pledge of assets in relation to borrowing or issue of stock market instruments to be used for funding Company’s day-to-day business transactions, covering leasing and factoring or joint financing as well as agreement on joint marketing of motor vehicle credit facility and receivables management;
3. sekurit isasi aset yang dananya
dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa sekuritisasi aset tersebut tidak menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok MTN;
3. securitization of assets for funding Company’s business operation on condition that such securitization does not cause Company’s unencumbered assets to be less than 10% (ten percent) of MTN principal;
b. melakukan penggabungan atau peleburan
kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran bunga MTN dan/atau pelunasan pokok MTN;
b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;
c. melakukan pengambilalihan, kecuali
pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok MTN dan/atau bunga MTN;
c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the MTN principal and/or MTN interest;
d. mengadakan perubahan anggaran dasar
mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;
d. make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
59
14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)
14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)
e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi
pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:
e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:
1. pinjaman atau investasi tersebut tidak
melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;
1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;
2. pinjaman kepada karyawan (termasuk
Direksi dan Komisaris) atau; 2. credit to employees (including Directors and
Commissioners) or; 3. investasi atau penyertaan modal Perseroan
pada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.
3. investments or investments in shares of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for financing companies.
15. PERPAJAKAN 15. TAXATION
a. Utang pajak terdiri dari: a. Tax payables consist of:
31 Desember/December 2016 2015
Pajak penghasilan badan Corporate income tax Pasal 25 16.450 17.549) Article 25 Pasal 29 19.080 31.327) Article 29
Jumlah 35.530 48.876) Total
Pajak lain-lain Other tax Pasal 21 11.882 10.375) Article 21 Pasal 4(2) 3.338 4.622) Article 4(2) Pasal 26 1.230 1.230) Article 26 Pasal 23 737 523) Article 23
Pajak pertambahan nilai 6.689 7.152) Value added tax Jumlah 23.876 23.902) Total
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut: b. The component of income tax expense was as
follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Pajak penghasilan kini 378.172)) 356.570)) Current income tax Pajak tangguhan (4.584) (4.946) Deferred tax
Jumlah 373.588) 351.624) Total
c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
c. Reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and tax expense was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/
for the year ended 31 Desember/December
2016 2015
Laba sebelum pajak penghasilan 1.512.287) 1.398.849) Income before income tax Tarif pajak yang berlaku 25%) 25%) Enacted tax rate
378.072) 349.712) Perbedaan permanen dengan tarif pajak
25% (4.484) 1.912) Permanent differences
at 25% Beban pajak penghasilan 373.588) 351.624) Income tax expense
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
60
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak
ke laba kena pajak adalah sebagai berikut: d. Reconciliation of accounting income before tax to
taxable income was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Laba akuntansi sebelum pajak
penghasilan 1.512.287) 1.398.849) Accounting income before
income tax Beda temporer: Temporary differences:
Kewajiban imbalan pasca-kerja 3.480) 1.736) Obligation for post-employment benefits Penyusutan aset tetap (535) (535) Depreciation of fixed assets Beban yang masih harus dibayar 15.800) 19.145) Accrued expenses Penyisihan kerugian penurunan nilai
piutang 93) (378) Allowance for impairment losses on
receivables Aset sewa pembiayaan (500) (184) Assets under capital lease
18.338) 19.784) Beda permanen: Permanent differences:
Pendapatan jasa giro (13) (3) Interest income Laba bersih entitas asosiasi (33.029) (30.084) Net income of associated entities Beban yang tidak dapat dikurangkan 15.106) 37.734) Non-deductible expenses
(17.936) 7.647) Laba kena pajak 1.512.689) 1.426.280) Taxable income Tarif pajak 25%) 25%) Tax rate Beban pajak penghasilan 378.172) 356.570) Income tax expense Dikurangi: pajak dibayar dimuka (359.092) (325.243) Less: prepaid taxes
19.080) 31.327)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun berakhir 31 Desember 2016 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan PPh Badan.
The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2016 was a preliminary estimate made for accounting purposes and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2016 akan menjadi dasar dalam pengisian SPT PPh Badan.
The reconciled taxable income for the year 2016 will become the basis in filing the Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2016 telah sesuai dengan SPT Perseroan.
The calculation of corporate income tax for 2016 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) 15. TAXATION (Continued)
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
61
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) 15. TAXATION (Continued)
e. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan perubahan selama tahun berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:
e. Recognized deferred tax balances, and the movement thereof during the years ended 31 December 2016 and 2015 were comprised of the following:
31 Desember/ December 2015
Diakui pada laba rugi tahun berjalan/
Recognized in current year profit
or loss
Diakui pada penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in
current year other comprehensive
income 31 Desember/
December 2016
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Kewajiban imbalan pasca-kerja 3.693) 870) 2.111 6.674)
Obligation for post- employment benefits
Aset tetap 554) (134) - 420) Fixed assets Beban yang masih harus
dibayar 16.050) 3.950) - 20.000)
Accrued expenses Penyisihan kerugian
penurunan nilai piutang 11) 23) - 34) Allowance for impairment
losses on receivables 20.308) 4.709) 2.111 27.128)
Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability: Aset sewa pembiayaan (65) (125) - (190) Assets under capital lease
(65) (125) - (190)
Aset pajak tangguhan - bersih 20.243) 4.584) 2.111 26.938) Deferred tax assets - net
31 Desember/ December 2014
Diakui pada laba rugi tahun berjalan/
Recognized in current year profit
or loss
Diakui pada penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in
current year other comprehensive
income 31 Desember/
December 2015
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Kewajiban imbalan pasca-kerja 4.240) 434) (981) 3.693)
Obligation for post- employment benefits
Aset tetap 688) (134) -) 554) Fixed assets Beban yang masih harus
dibayar 11.264) 4.786) -) 16.050)
Accrued expenses Penyisihan kerugian
penurunan nilai piutang 105) (94) -) 11) Allowance for impairment
losses on receivables Cadangan lindung nilai arus
kas 163) -) (163) -)
Cash flow hedging reserve 16.460) 4.992) (1.144) 20.308)
Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability: Aset sewa pembiayaan (19) (46) -) (65) Assets under capital lease
(19) (46) -) (65)
Aset pajak tangguhan - bersih 16.441) 4.946) (1.144) 20.243) Deferred tax assets - net
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
62
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) 15. TAXATION (Continued)
f. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
f. Management believes that the total deferred tax assets arising from temporary difference are probable to be realised in the future years.
g. Sesuai dengan peraturan perpajakan di
Indonesia, Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
g. Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
Posisi pajak Perseroan mungkin dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen mempertahankan posisi perpajakan Perseroan yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat, sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak adalah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan kajian berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman masa lalu. Kajian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi serta pertimbangan mengenai kejadian masa depan. Informasi baru mungkin saja tersedia dan dapat menyebabkan manajemen untuk mengubah pertimbangannya mengenai kecukupan liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut akan berdampak pada beban pajak pada periode dimana keputusan itu dibuat.
The Company’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may inolve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made.
16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember/December 2016 2015
Pihak ketiga Third parties Utang ke perusahaan asuransi 128.647) 118.752) Payables to insurance companies Titipan konsumen 128.915) 149.597) Advances from customer Utang ke dealer 198.621) 117.561) Payables to dealer Lain-lain 38.928) 1.294) Others
495.111) 387.204)
Pihak berelasi Related parties Utang ke perusahaan asuransi 78.966) 61.596) Payables to insurance company Liabilitas atas transaksi pembiayaan
bersama 369.522) 255.560) Liability on joint financing transactions
Lain-lain 696) 424) Others
449.184) 317.580) Jumlah 944.295) 704.784) Total
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang lain-lain diungkapkan pada Catatan 29.
Information on the classification and fair value of other payables is disclosed in Note 29.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
63
17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, modal dasar Perseroan sebesar Rp 500.000 (50.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham, dimana sebesar Rp 200.000 (20.000.000 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 500,000 (50,000,000 shares) at par value of Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share, in which Rp 200,000 (20,000,000 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
PT Bank Central Asia Tbk 19.915.185) 99,58% 199.152 BCA Finance Limited, Hong Kong 84.815) 0,42% 848
20.000.000) 100,00% 200.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Perseroan pada tanggal 14 Maret 2016 dan 25 Maret 2015, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen tunai masing-masing sebesar Rp 420.000 dan Rp 252.000 pada tahun 2016 dan 2015, serta dividen interim masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 145.000 pada tahun 2016 dan 2015. RUPS ini juga menyetujui tambahan cadangan laba bersih sebesar masing-masing Rp nihil dan Rp 1.000 pada tahun 2016 dan 2015.
Based on the Company’s General Meeting of Shareholders (“GMS”) dated 14 March 2016 and 25 March 2015, the shareholders approved to distribute cash dividends of Rp 420,000 and Rp 252,000 in 2016 and 2015, respectively, and interim dividends of Rp nil and Rp 145,000 in 2016 and 2015, respectively. This GMS also approved additional appropriation of the Company’s net income amounted to Rp nil and Rp 1,000 in 2016 and 2015, respectively.
18. LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR 18. EARNINGS PER SHARE - BASIC
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of outstanding shares during the period.
Untuk tahun yang berakhir/
for the year ended 31 Desember/December
2016 2015
Laba bersih tahun berjalan 1.138.699) 1.047.225) Net income for the year
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 20.000.000) 20.000.000) Weighted average number of shares outstanding Laba bersih per saham - dasar (dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh) 56.935) 52.361)
Earnings per share - basic (expressed in full amount of Rupiah)
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING INCOME Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang
berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.
This account represents income from car financing transactions to third parties and related parties.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan pemrosesan pembiayaan bersih masing-masing sebesar Rp 592.198 dan Rp 634.508.
For the years ended 31 December 2016 and 2015, consumer financing income included net financing processing fee amounted to Rp 592,198 and Rp 634,508, respectively.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
64
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
(Lanjutan) 19. CONSUMER FINANCING INCOME (Continued)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari pendapatan pembiayaan konsumen.
For the years ended 31 December 2016 and 2015, there was no consumer financing transaction to any single party that exceeds 10% (ten percent) of consumer financing income.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCING LEASE INCOME
Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut:
This account represents income from financing lease transactions as follows:
Untuk tahun yang berakhir/
for the year ended 31 Desember/December
2016 2015 Jumlah/Total % Jumlah/Total %
Pihak ketiga 23.613) 95,08) 21.273) 87,95) Third parties Pihak berelasi (lihat Catatan 27) 1.222) 4,92) 2.915) 12,05) Related parties (see Note 27)
Jumlah 24.835) 100,00) 24.188) 100,00) Total
21. DENDA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN 21. PENALTY AND OTHER INCOME
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Pihak ketiga Third parties
Denda 239.238 185.563) Penalty Jasa manajemen (lihat Catatan 26) 84.392 105.924) Management fee (see Note 26) Lain-lain 24.816 19.077) Others
348.446 310.564)
Pihak berelasi Related parties Jasa manajemen (lihat Catatan 26 dan 27) 45.066 21.515) Management fee (see Note 26 and 27)
Jumlah 393.512 332.079) Total
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
65
22. PENDAPATAN BUNGA 22. INTEREST INCOME Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/
for the year ended 31 Desember/December
2016 2015
Pihak ketiga Related parties
Rekening giro - Rupiah 10) -) Current accounts - Rupiah Pihak berelasi Related parties
Rekening giro - Rupiah 3) 3) Current accounts - Rupiah Pinjaman subordinasi 5.239) 5.801) Subordinated loan
Jumlah 5.252) 5.804) Total
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
23. BEBAN BUNGA 23. INTEREST EXPENSE Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Pihak ketiga Third parties Bunga atas efek utang yang diterbitkan: Interest on debt securities issued:
Utang obligasi 179.936 201.197) Bonds payable Wesel bayar jangka menengah 32.351 34.264) Medium-term notes
Bunga atas pinjaman bank 65.640 53.640) Interest on bank loans Utang sewa pembiayaan 256 189) Obligations under finance lease Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 13) 5.672 5.153)
Amortization of deferred bonds issuance costs (see Note 13)
Amortisasi biaya emisi wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 14) 3.220 3.569)
Amortization of medium-term notes issuance costs (see Note 14)
287.075 298.012) Pihak berelasi Related party
Bunga atas pinjaman bank 8.493 5.925) Interest on bank loans
Jumlah 295.568 303.937) Total
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
66
24. GAJI, TUNJANGAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
24. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES BENEFITS
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/
For the year ended 31 Desember/December
2016 2015 Gaji dan tunjangan 345.148 301.299 Salaries and benefits Imbalan pasca-kerja (lihat Catatan 28) 5.880 2.936 Post-employment benefits (see Note 28) Tunjangan lainnya 10.274 10.772 Other allowances
Jumlah 361.302 315.007 Total
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Penjualan 85.982) 29.855) Selling Pendukung operasional 56.790) 49.547) Outsourcing Sewa 55.965) 52.742) Rent Fidusia 45.762) 34.796) Fiducia Pemasaran 23.814) 17.450) Marketing Perlengkapan kantor 20.833) 16.090) Office supplies Transportasi dan perjalanan 16.910) 15.376) Transportation and traveling Perbaikan dan pemeliharaan 16.613) 12.640) Repair and maintenance Asuransi 11.538) 9.450) Insurance Komunikasi 10.375) 5.862) Communication Pelatihan 10.291) 6.508) Training Jamuan 7.096) 6.477) Entertainment Pajak 907) 10.378) Taxes Lain-lain 33.057) 24.289) Others
Jumlah 395.933) 291.460) Total
Lain-lain merupakan beban terkait materai, listrik dan
beban lainnya. Others represent stamp duty, electricity and other
expenses.
Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
67
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen a. Joint consumer financing agreement
Pada tanggal 24 Januari 2006, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, BCA dan Perseroan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah BCA. Porsi BCA tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh melebihi dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perseroan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perseroan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen seperti yang tercantum dalam perjanjian ini diubah. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 5.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen.
On 24 January 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent entity. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to BCA’s customers. BCA’s portion shall not be more than 95% (ninety five percent) of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not exceed Rp 1,000 for each KKB facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on 5 April 2006, regarding the terms and conditions in credits granted to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and the risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On 21 August 2008, the terms and conditions in granting credits to customers as stated in the agrrement was amended. The maximum facility limit given to customers shall not exceed Rp 5,000 for each KKB facility.
Pada tanggal 1 Nopember 2011, perjanjian di atas diubah dan perubahan mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masing-masing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perseroan.
On 1 November 2011, the above agreement was amended and the amendment related to the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refer to the credit limit and authorization of the Company’s Directors and Commissioners.
Pada tanggal 31 Agustus 2012, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai definisi penjual, upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah, ketentuan uang muka, porsi pembiayaan BCA setinggi-tingginya sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari setiap fasilitas pembiayaan bersama yang diberikan kepada konsumen dan menambah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan usia minimum dan plafon minimum bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.
On 31 August 2012, the above agreement was amended and the amendment related to several changes on the definition of the seller, marketing efforts to customers, the terms of down payment, BCA financing portion at maximum of 95% (ninety five percent) of any joint financing facility provided to consumers, and added the terms and conditions of minimum age and minimum financing facility in granting credits to customers.
Pada tanggal 21 Oktober 2013, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai penambahan ketentuan pengambilan dokumen agunan.
On 21 October 2013, the above agreement was amended and the amendment related to a change on the additional provision of collateral document retrieval.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
68
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
a. Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen
(lanjutan) a. Joint consumer financing agreement
(continued)
Pada tanggal 8 September 2014, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai jangka waktu maksimal kontrak pembiayaan sebesar 6 (enam) tahun dan batas umur kendaraan maksimal 14 (empat belas) tahun pada saat berakhirnya kontrak pembiayaan.
On 8 September 2014, the above agreement was amended and the amendment related to the maximum period of financing contract of 6 (six) years and the maximum age of vehicle of 14 (fourteen) years at the end of financing contract.
Pada tanggal 28 Oktober 2015, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai batas minimum uang muka berdasarkan rasio Non-Performing Loan (“NPL”) dan tujuan penggunaan aset pembiayaan untuk produktif atau non-produktif.
On 28 October 2015, the above agreement was amended and the amendment related to the minimum downpayment based the the Company’s non-performing loan (“NPL”) ratio and the purpose of financed assets is for productive or non-productive utilizations.
b. Perjanjian kerjasama terkait fasilitas
perlindungan asuransi jiwa b. Life insurance coverage facility agreement
Berdasarkan perjanjian No.418/CIGNA-BCAF/II/12 tertanggal 20 Pebruari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Cigna untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 62.241 dan Rp 105.924.
Based on the agreement No.418/CIGNA-BCAF/II/12 dated 20 February 2012, the Company entered into agreement with PT Asuransi Cigna for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company earned income from management fee amounted to Rp 62,241 and Rp 105,924, respectively.
Berdasarkan perjanjian No.001/PKS/BCAL-BCAF/2014 tertanggal 22 September 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa BCA untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 45.066 dan Rp 21.515.
Based on the agreement No.001/PKS/BCAL-BCAF/2014 dated 22 September 2014, the Company entered into agreement with PT Asuransi Jiwa BCA for providing life insurance coverage facility for the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company earned income from management fee amounted to Rp 45,066 and Rp 21,515.
Berdasarkan perjanjian No.044-10/PB-CONT/2015 tertanggal 06 Oktober 2015, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Manulife untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan memperoleh pendapatan management fee sebesar Rp 22.151 dan Rp nihil.
Based on agreement No.044-10/PB-CONT/2015 dated 06 October 2015, the Company entered into agreement with PT Manulife for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based of the agreement, for the year ended 31 December 2016, the Company earned income from management fee amounted to Rp 22,151 and Rp nil.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
69
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
(Lanjutan) 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
c. Perjanjian Kerjasama terkait Kredit Usaha
Rakyat c. “Kredit Usaha Rakyat” facility agreement
Pada tanggal 20 Oktober 2016, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama penerusan pinjaman untuk fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, BCA bertindak sebagai pemberi pinjaman dan Perseroan bertindak sebagai penyalur atas pembiayaan debitur dengan ketentuan Perseroan tetap berkewajiban untuk mengadministrasikan kewajiban pembayaran debitur, melakukan penagihan dan memenuhi syarat dan ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh BCA. Fasilitas kredit usaha rakyat diberikan dengan plafon antara Rp 25 sampai dengan Rp)500 sesuai dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan debitur dengan tujuan untuk membiayai pembelian kendaraan.
On 20 October 2016, the Company entered into an agreement for channeling loan facility for ”Kredit Usaha Rakyat (KUR)” with BCA, parent entity. In this agreement, BCA acts as the lender and the Company acts as the forwarder to finance the debtor with obligation to administer the debtor’s payment obligation, conduct collection and fulfill other terms and condition specified by BCA. The KUR is provided with plafond between IDR 25 up to IDR 500 in accordance with the financing needs and the ability of the debtors for the purpose of financing the purchase of vehicle.
d. Perjanjian lain-lain d. Other agreements
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (dahulu PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Sinar Mas, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia dan PT Bess Central Insurance yang semuanya merupakan entitas asuransi pihak ketiga dan PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.
The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Chubb General Insurance Indonesia (formerly PT Asuransi ACE Jaya Proteksi), PT Asuransi Sinar Mas, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia and PT Bess Central Insurance which are all third party insurance entities and PT Asuransi Umum BCA (formerly PT Central Sejahtera Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
70
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Berikut adalah rincian sifat hubungan istimewa: The nature of related parties is summarized as
follows:
Pihak berelasi/ Related party
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Bank Central Asia Tbk Pemegang saham Perseroan/ The Company’s shareholder
Pembiayaan bersama, penempatan dana giro, sewa pembiayaan dan pinjaman yang diterima
dan cerukan/ Joint-financing, placement in current account, finance leases and Borrowings and overdraft
PT Central Santosa Finance Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/
Owned by the same ultimate shareholder
Investasi dalam saham dan pinjaman subordinasi (dicatat sebagai bagian dari
piutang pihak berelasi)/ Investment in shares and
subordinated loan (recorded as part of due from related parties)
PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) (sebelumnya bernama/formerly PT Central Sejahtera Insurance)
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/
Owned by the same ultimate shareholder
Investasi dalam saham dan kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan konsumen/
Investment in shares and insurance cooperation in respect of motor vehicles under
consumer financing
PT BCA Sekuritas Entitas sepengendali/ Entity under common control
sewa pembiayaan/finance leases
PT Bank BCA Syariah Entitas sepengendali/ Entity under common control
Investasi dalam saham/Investment in shares
PT Asuransi Jiwa BCA (“BCA Life”) Entitas sepengendali/ Entity under common control
Kerjasama asuransi jiwa pembiayaan konsumen/ Life insurance cooperation for the Company’s debtor who received auto loan credit facility
Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors
Personil manajemen kunci/ Key management personnel
Imbalan kerja/ Employee benefits
Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Saldo/balance
%2) Saldo/balance
%2)
ASET ASSETS Bank Cash in banks Entitas induk - BCA 199) 0,01) 65) 0,01) Parent entity - BCA
Investasi sewa pembiayaan1)
Investment in finance leases1)
Entitas induk - BCA 4.527) 0,06) 18.836) 0,28) Parent entity - BCA Entitas sepengendali: Entities under common control:
BCA Syariah -) -) 148) 0,01) BCA Syariah BCA Sekuritas 1.097) 0,01) 170) 0,01) BCA Sekuritas
Entitas asosiasi - CSF -) -) 400) 0,01) Associated entity - CSF Piutang pihak berelasi Due from a related parties Entitas induk - BCA 668.761) 8,20) 519.811) 7,62) Parent entity - BCA
Entitas asosiasi: CSF 50.418) 0,62) 50.000) 0,73)
Associated entities:
CSF BCAI -) -) 177) 0,01) BCAI
Entitas sepengendali - BCA Life 2.807) 0,03) 2.778) 0,04)
Entity under common control - BCA Life
Penyertaan saham Investment in shares Entitas asosiasi: Associated entities:
CSF 150.718) 1,85) 131.827) 1,93) CSF BCAI 95.533) 1,17) 81.395) 1,19) BCAI
Entitas sepengendali - BCA Syariah 1) 0,01) 1) 0,01)
Entity under common control - BCA Syariah
1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses2) Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas 2) Percentage to total assets and liabilities
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
71
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
31 Desember/December 2016 2015
Saldo/balance
%2) Saldo/balance
%2)
LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima dan cerukan Borrowings and overdraft Entitas induk - BCA 290.601) 5,54) 298.193) 6,43) Parent entity - BCA
Utang lain-lain Other payables Entitas induk - BCA 370.219) 7,05) 255.984) 5,52) Parent entity - BCA Entitas asosiasi - BCAI 76.431) 1,46) 60.721) 1,31) Associated entity - BCAI
Entitas sepengendali - BCA Life 2.534) 0,05) 875) 0,02) Entity under common control - BCA Life
2) Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas 2) Percentage to total assets and liabilities
Untuk tahun yang berakhir/
For the year ended 31 Desember/December
2016 2015
Jumlah/amount %3) Jumlah/amount
%3)
PENDAPATAN INCOME Pendapatan sewa pembiayaan Financing lease income
Entitas induk - BCA 1.157) 0,04) 2.775) 0,12) Parent entity - BCA Entitas sepengendali: BCA Syariah 4) 0,01) 47) 0,01)
Entities under common control: BCA Syariah
BCA Sekuritas 47) 0,01) 28) 0,01) BCA Sekuritas Entitas asosiasi - CSF 14) 0,01) 65) 0,01) Associated entity - CSF
Denda dan pendapatan lain-lain Penalty and other income Entitas sepengendali - BCA Life 45.066) 1,71) 21.515) 0,90)
Entity under common control BCA Life
Pendapatan bunga Interest Income
Entitas induk - BCA 3) 0,01) 3) 0,01) Parent entity -
BCA Entitas asosiasi: CSF 5.239) 0,20) 5.495) 0,23)
Associated entities: CSF
BCAI -) -) 306) 0,01) BCAI Bagian atas laba bersih entitas
asosiasi Equity in net gain of associated entities Entitas asosiasi: Associated entities:
CSF 18.891) 0,72) 19.045) 0,80) CSF BCAI 14.138) 0,54) 11.039) 0,46) BCAI
BEBAN EXPENSE Beban bunga Interest expense
Entitas induk - BCA 8.493) 0,75) 5.925) 0,60) Parent entity - BCA Umum dan administrasi General and administrative
Entitas induk - BCA 29.522) 2,62) 27.457) 2,80) Parent entity - BCA Entitas sepengendali - BCAI 377) 0,03) 293) 0,01)
Entity under common control BCAI
BCA Life 2) 00,01) 208) 0,01) BCA Life
3) Persentase terhadap jumlah pendapatan dan beban 3) Percentage to total income and expenses
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perseroan mempunyai saldo piutang pihak berelasi dari BCA masing-masing sebesar Rp 668.761 dan Rp 519.811, dan saldo utang lain-lain kepada BCA masing-masing sebesar Rp 370.219 dan Rp 255.984. Saldo piutang pihak berelasi tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan. Saldo utang lain-lain merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA serta beban yang masih harus dibayar terkait transaksi kartu kredit.
As of 31 December 2016 and 2015, the Company had outstanding balance of due from a related party, BCA, amounted to Rp 668,761 and Rp 519,811, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp 370,218 and Rp 255,984, respectively. The outstanding balance of due from related party represented payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding balance of other payables represented customers’ installments which were not yet paid to BCA and accrued expenses related to credit card transactions.
s p
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
72
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada CSF sebesar Rp 100.000 yang diberikan dalam 2 (dua) tahap penarikan yaitu pada tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Pada tanggal 3 Nopember 2014, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari CSF sebesar Rp 50.000. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 50.000 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 418 dan Rp nihil pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga masing-masing sebesar Rp 5.239 dan Rp 5.495 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Pinjaman subordinasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Agustus 2017.
The Company granted subordinated loan facility to CSF amounted to Rp 100,000 which was divided into 2 (two) phases of drawdown on 3 August 2012 and 3 October 2012. On 3 November 2014, the Company obtained repayment of subordinated loan from CSF amounted to Rp 50,000. The loan balance as of 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 50,000, was presented as part of “Due from related parties”. The Company recorded interest receivables amounted to Rp 418 and Rp nil as of 31 December 2016 and 2015, respectively. The Company also recorded interest income amounted to Rp 5,240 and Rp 5,495 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively. This subordinated loan will be due on 3 August 2017.
Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000 pada tanggal 22 September 2014. Pada tanggal 27 Juli 2015, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000. Perseroan mencatat pendapatan bunga sebesar Rp 306 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.
The Company granted subordinated loan facility to PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000 on 22 September 2014. On 27 July 2015, the Company obtained repayment of subordinated loan from PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000. The Company recorded interest income amounted to Rp 306 for the years ended 31 December 2015.
Perseroan menunjuk dan menetapkan PT Asuransi Umum BCA sebagai perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah masing-masing sebesar Rp 76.431 dan Rp 60.721 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with PT Asuransi Umum BCA wherein the Company assigns PT Asuransi Umum BCA as the insurance company to insure the vehicles financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp 76,431 and Rp 60,721 as of 31 December 2016 and 2015, respectively, which is presented as part of “Other payables” in the statement of financial position.
Perseroan memiliki tagihan lainnya kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 177 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan PT Asuransi Jiwa BCA masing-masing sebesar Rp 2.807 dan Rp 2.778 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang berasal dari jasa manajemen yang masih harus diterima dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”.
The Company had other receivables from PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp nil and Rp 177 as of 31 December 2016 and 2015, respectively, and PT Asuransi Jiwa BCA amounted to Rp 2,807 and Rp 2,778 as of 31 December 2016 and 2015, respectively, which represented unearned management fee and was presented as part of “Due from related parties”.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Total remuneration of the Company’s Board of Commissioners and Directors recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income was as follows:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Komisaris 3.910) 3.590) CommissionersDireksi 39.312) 37.627) Directors
Total 43.222) 41.217) Total
Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon kontrak kerja dan pembiayaran berbasis saham.
There was no compensation in form of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits and share-based payment.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
73
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT
BENEFITS
Perseroan mempunyai program pensiun iuran pasti dan manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia. Iuran pensiun untuk program pensiun iuran pasti ditanggung oleh Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 5% (lima persen) dan 3% (tiga persen) dari gaji pokok karyawan.
The Company has a defined contribution and defined benefit pension plan covering all of its qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death. Pension contributions for defined contribution pension plan of the Company and the employees are equivalent to 5% (five percent) and 3% (three percent), respectively, of the employees’ basic salaries.
Iuran yang dibuat untuk program pensiun iuran pasti dapat dijadikan sebagai pendanaan kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.
The contributions made to the defined contribution plan are acceptable for funding the post-employment benefits obligation under the labor regulations.
Iuran pensiun yang dibayarkan oleh Perseroan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) masing-masing sebesar Rp 2.400 dan Rp 1.200 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
The contribution paid by the Company to Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp 2,400 and Rp 1,200, respectively.
Perseroan mencatat cadangan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) berdasarkan laporannya yang bertanggal 10 Januari 2017 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2 Pebruari 2016 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) whose report dated 10 January 2017 for the year ended 31 December 2016 and 2 February 2016 for the year ended 31 December 2015, using the projected-unit-credit-method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for post-employment benefits as of 31 December 2016 and 2015 were as follows:
31 Desember/December 2016 2015
Tingkat diskonto per tahun 8,24% 8,9% Annual discount rate Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10% 10% Annual basic salary growth rate Tingkat ekspektasian aset program 8,24% 8,9% Expected rates of return on plan assets
Tingkat diskonto digunakan dalam penentuan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi negara berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are traded in active capital markets at the reporting date.
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
74
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Asumsi kenaikan penghasilan di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dimulai dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan secara umum ditentukan dengan menggunakan penyesuaian inflasi pada skala gaji, dan dengan mempertimbangkan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date to the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales, and by taking into account the length of services.
Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan yang tercatat di laporan posisi keuangan, perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
The following table summarizes the Company’s obligation for post-employment benefits as recorded in the statement of financial position, movement in the obligation, and expenses recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income:
a. Beban imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits
Untuk tahun yang berakhir/
For the year ended 31 Desember/December
2016 2015
Beban jasa kini 4.558) 3.518) Current service cost Beban bunga 2.640) 2.158) Interest cost Hasil ekspektasi aset program (1.326) (782) Expected return on plan asset Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti 8) (1.958) Remeasurement of defined
benefits obligation Beban yang diakui pada tahun berjalan 5.880) 2.936) Expenses recognized in the current year
b. Liabilitas imbalan kerja karyawan b. Employee benefits liability
31 Desember/December 2016 2015
Nilai kini liabilitas imbalan kerja 41.062) 29.668)
Present value of defined benefits obligation
Nilai wajar aset program (14.364) (14.894) Fair value of plan assets Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam
laporan posisi keuangan 26.698) 14.774) Net liability recognized in the
statement of financial position
c. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja: c. Movements of obligation for post-employment
benefits:
Untuk tahun yang berakhir/ For the year ended
31 Desember/December
2016 2015
Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja Movement in the obligation for
post-employment benefit Liabilitas imbalan pasca-kerja,
awal tahun 14.774) 16.963) Post-employment benefit,
beginning of year Termasuk dalam laba rugi Included in profit or loss
Beban jasa kini 4.558) 3.518) Current service cost Beban bunga 2.640) 2.158) Interest cost Hasil ekspektasi aset program (1.326) (782) Expected return on plan asset Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti 8) (1.958) Remeasurement of defined
benefits obligation Dipindahkan 20.654) 19.899) Carry forward
PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
75
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
2016 2015 Pindahan 20.654) 19.899) Carried forward Termasuk dalam laba komprehensif
lain-lain Included in other comprehensive
income Rekonsiliasi laba komprehensif lain-lain -) 2.168) Reconciliation of other comprehensive income (Keuntungan) kerugian aktuarial yang
timbul dari: Actuarial (gains) losses arising from: Asumsi keuangan 3.160) (3.617) Financial assumptions Penyesuaian pengalaman 1.028) 662) Experience adjustment
(Keuntungan) kerugian aktuarial yang timbul dari aset program 4.256) (3.138)
Actuarial (gains) losses on plan assets
8.444) (3.925) Lain-lain Others
Pembayaran imbalan pasca-kerja tahun berjalan (2.400) (1.200) Benefit paid
Liabilitas imbalan pasca - kerja, akhir tahun 26.698) 14.774) Obligation for post-employment benefit,
end of year
Liabilitas imbalan pasti memberikan Perseroan eksposur terhadap risiko pasar (investasi).
The defined benefit plans expose the Company to market (investment) risk.
d. Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah
sebagai berikut: d. Changes in the fair value of plan assets are as
follows:
31 Desember/December
2016 2015
Nilai wajar aset program pada awal tahun 14.894) 9.774)
Fair value of plan assets at beginning of year
Imbal hasil ekspektasian aset program 1.326) 782) Expected return of plan asset Iuran oleh pemberi kerja 2.400) 1.200) Contributions by employer
Keuntungan (kerugian) aktuarial pada aset program (4.256) 3.138) Actuarial gains (loss) on plan assets
Nilai wajar aset program pada akhir tahun 14.364) 14.894)
Fair value of plan assets at end of year
Kategori utama aset program dalam persentase terhadap total aset program adalah 100% (seratus persen) merupakan investasi di pasar uang (deposito berjangka).
The main categories of plan assets as a percentage of total plan assets are 100% (one hundred percent) in form of investment in money market (time deposit).
Estimasi Perseroan atas iuran yang harus dibayarkan untuk program pensiun di 2017 adalah sebesar Rp 2.400.
The Company expects to contribute Rp 2,400, to its pension benefit pension plans in 2017.
Tabel di bawah ini merupakan komparasi nilai kini liabilitas imbalan, nilai kini asset program, penyesuaian liabilitas program dan penyesuaian asset program Perseroan:
The following table represents the historical comparison of the Company’s present value of defined benefits obligation, fair value of plan assets, experience adjustments on plan liabilities and experience adjustment on plan assets:
31 Desember/December 2016 2015 2014 2013 2012
Nilai kini liabilitas imbalan (41.062) (29.668) (27.768) (27.711) (32.950) Present value of defined
benefits obligation Nilai kini aset program 14.364) 14.894) 9.774) 9.126) 8.267) Fair value of plan assets Penyesuaian liabilitas
program (1.022) (657) 7.301) 1.680) (906) Experience adjustments on
plan liabilities Penyesuaian aset
program (4.256) 3.138) 1.191) 837) 263) Experience adjustments on
plan asset
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
76
28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
e. Analisis sensitivitas: e. Sensitivity analysis:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan kenaikan penghasilan, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini liabilitas imbalan pasti:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rate and increase of future salary, with all other variables held constant, to the Company’s present value of defined benefit obligation:
31 Desember/December 2016
Kenaikan/Increase Penurunan/Decrease
Tingkat diskonto (perubahan 1%) (35.671) 47.456) Discount rate (1% movement) Kenaikan gaji di masa depan
(perubahan 1%) 47.227) (35.753) Future salary increase (1% movement)
Rata-rata tertimbang durasi dari kewajiban imbalan pasti Perseroan masing-masing 15,44 tahun dan 16,02 tahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The weighted-average duration of the defined benefits obligation was 15.44 years and 16.02 years as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
29. INSTRUMEN KEUANGAN 29. FINANCIAL INSTRUMENTS
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities Seluruh aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk penyertaan saham yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya. Seluruh liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi lainnya, kecuali untuk liabilitas derivatif yang diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
All financial assets are classified as loans and receivables, except for investment in shares which is classified as available-for-sale and carried at cost. All financial liabilities are classified as other amortized cost, except for derivative liabilities which are classified as financial instruments measured at fair value through profit or loss.
Penilaian instrumen keuangan Valuation of financial instruments Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
Tingkat 1: input yang berasal dari harga
kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Perseroan pada tanggal pengukuran.
Level 1: inputs that are quoted market prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date.
Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
Level 2: inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quotes prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
77
29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued)
Tingkat 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.
Level 3: inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan diskonto arus kas, perbandingan dengan instrumen sejenis yang harga pasarnya tersedia serta dapat diobservasi dan model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi risk-free dan patokan (benchmark) suku bunga serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi dan nilai tukar mata uang asing.
Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, bond prices and foreign currency exchange rates.
Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.
The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Perseroan menggunakan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan tidak kompleks, seperti kontrak currency swaps dan kontrak berjangka mata uang asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi dan input model biasanya tersedia di pasar untuk efek-efek utang yang tercatat di bursa. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input model mengurangi kebutuhan pertimbangan dan estimasi manajemen, dan juga mengurangi ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan cenderung berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.
The Company uses widely recognized valuation models for determining the fair values of common and more simple financial instruments, such as currency swaps and foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices and model inputs are usually available in the market for listed debt securities. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with the determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Pertimbangan dari estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.
Management judgement and estimation are usually required for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates.
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
78
29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Financial instruments not measured at fair values
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level dalam hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair values and their analysis by the level in the fair value hierarchy. It does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair values if the carrying amount is a reasonable approximation of fair values.
31 Desember/December 2016
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai wajar/Fair value
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 6.622.692)
-)
6.376.187) 6.376.187) Consumer financing receivables - net
Investasi sewa pembiayaan - bersih 161.978)
-)
168.311) 168.311)
Investment in finance leases - net
Piutang lain-lain dan aset lain-lain 127.288) - ‘ 120.787) 120.787)
Other receivables and other assets
6.911.958) -) 6.665.285) 6.665.285) Liabilitias keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima
dan cerukan (1.676.397)
-)
(1.709.867) (1.709.867) Borrowings and
overdraft
Utang sewa pembiayaan (1.729)
-) (1.684) (1.684) Obligations under
finance lease Utang obligasi (2.282.380) (2.281.948) -) (2.281.948) Bonds payable Wesel bayar jangka
menengah (119.791) (120.616) -) (120.616) Medium-term notes
(4.080.297) (2.402.564) (1.711.551) (4.114.115)
31 Desember/December 2015
Nilai tercatat/
Carrying amount
Nilai wajar/Fair value
Level 2/ Level 2
Level 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 5.523.512)
-)
5.208.281) 5.208.281) Consumer financing receivables - net
Investasi sewa pembiayaan - bersih 173.838)
-)
174.600) 174.600)
Investment in finance leases - net
Piutang lain-lain dan aset lain-lain 83.824) - ‘ 79.626) 79.626)
Other receivables and other assets
5.781.174) -) 5.462.507) 5.462.507) Liabilitias keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima
dan cerukan (894.440)
-)
(889.551) (889.551) Borrowings and
overdraft
Utang sewa pembiayaan (2.955)
-) (2.861) (2.861) Obligations under
finance lease Utang obligasi (2.419.394) (2.403.850) -) (2.403.850) Bonds payable Wesel bayar jangka
menengah (416.571) (414.911) -) (414.911) Medium-term notes
(3.733.360) (2.818.761) (892.412) (3.711.173)
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
79
29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued)
Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments not measured at fair values (continued)
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Tabel dibawah ini menyajikan daftar instrumen keuangan yang nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya, contohnya, instrumen keuangan jangka pendek atau yang ditinjau ulang dengan menggunakan harga pasar secara berkala.
Majority of the financial instruments not measured at fair value are measured at amortized cost. The following table lists those financial instruments for which their carrying amount are reasonable approximation of fair value because, for example, they are short term in nature or re-price to current market rates frequently.
Aset keuangan: - Bank - Tagihan anjak piutang - Piutang pihak berelasi
Financial assets: - Cash in banks - Factoring receivables - Due from related parties
Liabilitas keuangan: - Beban yang masih harus dibayar - Utang lain-lain
Financial liabilities: - Accrued expenses - Other payables
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain, pinjaman yang diterima dan cerukan dan utang sewa pembiayaan diestimasi dengan menggunakan teknik diskonto arus kas. Input yang digunakan dalam teknik penilaian adalah rata-rata tertimbang tingkat suku bunga internal Perseroan.
The fair values of consumer financing receivables, investment in finance leases, other receivables and other assets, borrowings and overdraft and obligations under finance lease were determined by using discounted cash flows. Input used in the valuation technique was the weighted average of Company’s internal interest rates.
Nilai wajar dari utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah diestimasi dengan menggunakan teknik diskonto arus kas. Input yang digunakan dalam penilaian adalah berdasarkan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa yang dikeluarkan oleh Indonesia Bond Pricing Agency (“IBPA”).
The fair values of bonds payable and medium-term notes were determined by using discounted cash flows. Input used in the valuation technique was based on quoted market price for securities which have similar characteristics, maturity date and yield, provided by Indonesia Bond Pricing Agency (“IBPA”).
Tidak ada pengungkapan nilai wajar penyertaan saham yang diukur pada biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
No fair value disclosure is provided for investment in shares that are measured at cost because their fair value cannot be reliably measured.
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Perseroan. Nilai wajar yang dihitung oleh Perseroan mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Karena terdapat instrumen keuangan tertentu yang tidak diperdagangkan, maka perhitungan nilai wajar melibatkan pertimbangan dan estimasi manajemen.
The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact to the Company’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Company may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instruments. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment and estimation involved in calculating the fair values.
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Pada tanggal 31 Desember 2016, instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan berdasarkan hirarki nilai wajar adalah liabilitas derivatif (level 2).
As of 31 December 2016, the financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period based on fair value hierarchy were derivative liabilities (level 2).
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
80
30. INFORMASI SEGMEN USAHA 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya
dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan dan anjak piutang. Segmen geografis sebagai segmen sekunder terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang dan lain-lain.
The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segments consisting of consumer financing, financing leases and factoring. The geographical segments, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang and others.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa
segmen usaha Perseroan adalah sebagai berikut: The Company’s primary business segment
information are as follows:
31 Desember/December 2016
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Investasi sewa pembiayaan
bersih/ Net investment in
finance leases Anjak piutang/
Factoring Jumlah/
Total Pendapatan segmen Segment income
Pendapatan 24.835) 2.169.549) 765) 2.195.149) Income Denda dan lain-lain 2) 393.510) -) 393.512) Penalty and others Penerimaan atas piutang yang telah
dihapusbukukan -) 10.881) -) 10.881) Recovery of receivables previously written-off
Jumlah pendapatan segmen 2.599.542) Total segment income
Beban segmen Segment expenses Beban bunga -) (295.568) -) (295.568) Interest expense
Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai piutang 3.180) (39.493) 254) (36.059)
Reversal (addition) of impairment losses on
receivables
Jumlah beban segmen (331.627) Total segment expenses Hasil segmen 2.267.915) Segment results Pendapatan tidak dapat dialokasi 39.876) Unallocated income Beban tidak dapat dialokasi (795.504) Unallocated expenses Laba sebelum pajak penghasilan 1.512.287) Income before income tax
Beban pajak (373.588) Income tax expenses Laba bersih 1.138.699) Net income
Aset segmen 6.622.692)) 161.978)) -)) 6.784.670) Segment assets
Aset tidak dapat dialokasi ) 1.367.194) Unallocated assets
Jumlah aset 8.151.864)
Total assets Liabilitas segmen (5.021.234)) (350) (11) (5.021.595) Segment liabilities
Liabilitas tidak dapat dialokasi ) (228.228) Unallocated liabilities Jumlah liabilitas (5.249.823) Total liabilities Jumlah piutang pembiayaan
konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang yang berasal dari kontrak yang direalisasi di tahun 2016 30.592.085 118.848) 28.920) 30.739.853)
Outstanding principal of consumer financing,
finance leases and factoring from contracts
originated in 2016 Penyusutan 12.156) Depreciation
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
81
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)
31 Desember/December 2015
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Investasi sewa pembiayaan
bersih/ Net investment in
finance leases Anjak piutang/
Factoring Jumlah/
Total Pendapatan segmen Segment income
Pendapatan 1.977.192) 24.188) 2.348) 2.003.728) Income Denda dan lain-lain 332.076) 3) -) 332.079) Penalty and others Penerimaan atas piutang yang telah
dihapusbukukan 5.681) -) -) 5.681) Recovery of receivables previously written-off
Jumlah pendapatan segmen 2.341.488) Total segment income
Beban segmen Segment expenses Beban bunga (303.937) -) -) (303.937) Interest expense
Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai piutang (36.455) (1.843) 338) (37.960)
Reversal (addition) of impairment losses on
receivables
Jumlah beban segmen (341.897) Total segment expenses Hasil segmen 1.999.591) Segment results Pendapatan tidak dapat dialokasi 37.588) Unallocated income
Beban tidak dapat dialokasi (638.330) Unallocated expenses Laba sebelum pajak penghasilan 1.398.849) Income before income tax
Beban pajak (351.624) Income tax expenses Laba bersih 1.047.225) Net income
Aset segmen 5.523.512) 173.838) 10.019) 5.707.369) Segment assets
Aset tidak dapat dialokasi 1.116.648) Unallocated assets
Jumlah aset 6.824.017)
Total assets Liabilitas segmen (4.063.302) (384) -) (4.063.686) Segment liabilities
Liabilitas tidak dapat dialokasi (570.656) Unallocated liabilities Jumlah liabilitas (4.634.342) Total liabilities Jumlah piutang pembiayaan
konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang yang berasal dari kontrak yang direalisasi di tahun 2016 26.120.855) 132.438) 110.353) 26.363.646)
Outstanding principal of consumer financing,
finance leases and factoring from contracts
originated in 2016 Penyusutan 10.903) Depreciation
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
82
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)
Informasi distribusi aset dan pendapatan dalam
bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
The allocation of assets and income on secondary segment information based on geographical area are as follows:
31 Desember/December 2016 2015 Aset Assets Jabodetabek 4.439.409) 3.154.132) Jabodetabek Surabaya 570.088) 474.109) Surabaya Bandung 358.811) 401.417) Bandung Semarang 192.274) 152.486) Semarang Pekanbaru 157.512) 171.447) Pekanbaru Makassar 153.963) 149.626) Makassar Karawang 138.891) 142.551) Karawang Medan 127.432) 97.746) Medan Solo 124.589) 105.538) Solo Denpasar 116.035) 101.038) Denpasar Malang 109.509) 107.465) Malang Palembang 99.403) 112.803) Palembang Yogyakarta 94.910) 93.630) Yogyakarta Cilegon 91.303) 103.215) Cilegon Cirebon 84.398) 86.004) Cirebon Padang 73.294) 92.862) Padang Lampung 65.395) 73.342) Lampung Manado 61.242) 76.084) Manado Kediri 58.791) 62.560) Kediri Tegal 57.903) 59.822) Tegal Pontianak 55.639) 59.817) Pontianak Banjarmasin 52.575) 54.461) Banjarmasin Sukabumi 51.537) 55.282) Sukabumi Jambi 50.865) 66.913) Jambi Tasikmalaya 48.993) 63.883) Tasikmalaya Samarinda 42.311) 51.288) Samarinda Lain-lain (masing-masing di bawah 1%) 674.792) 654.496) Others (each below 1%)
Jumlah aset 8.151.864) 6.824.017) Total assets
Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended
31 Desember/December 2016 2015 Pendapatan Income Jabodetabek 1.192.983) 1.083.495) Jabodetabek Surabaya 203.185) 172.042) Surabaya Bandung 146.728) 132.382) Bandung Pekanbaru 66.917) 58.240) Pekanbaru Semarang 59.200) 50.200) Semarang Makassar 59.125) 54.681) Makassar Medan 54.194) 47.938) Medan Palembang 45.971) 45.326) Palembang Malang 45.926) 40.134) Malang Karawang 42.024) 35.149) Karawang Denpasar 40.787) 36.934) Denpasar Solo 39.145) 35.211) Solo Cilegon 36.639) 31.471) Cilegon Cirebon 35.145) 30.787) Cirebon Yogyakarta 34.622) 32.452) Yogyakarta Lampung 32.455) 35.582) Lampung Padang 31.236) 29.383) Padang Jambi 30.567) 29.010) Jambi Manado 26.909) 25.688) Manado Tasikmalaya 25.493) 23.854) Tasikmalaya Kediri 25.251) 24.603) Kediri Tegal 24.809) 22.888) Tegal Sukabumi 22.254) 24.978) Sukabumi Pontianak 22.177) 22.902) Pontianak Banjarmasin 21.170) 21.558) Banjarmasin Samarinda 21.316) 21.529) Samarinda Lain-lain (masing-masing di bawah 1%) 253.190) 210.659) Others (each below 1%)
Jumlah pendapatan 2.639.418) 2.379.076) Total income
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
83
31. MASALAH HUKUM 31. LEGAL MATTERS
Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim dalam proses penyelesaian yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak negatif yang material terhadap hasil usaha, posisi keuangan dan likuiditas Perseroan.
The Company faces several lawsuits, administrative proceedings and claims relating to the ordinary course of its business. The Company’s management believes that the results of these proceedings will not have a material adverse effect to the Company’s results of operations, financial position or liquidity.
32. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
32. ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
Beberapa perubahan dan penyesuaian terhadap beberapa standar telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2016, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. PSAK berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 dan 1 Januari 2018, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Perseroan di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara prospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”:
Certain amendments and annual improvement on certain standards have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2016, and have not been applied in preparing these financial statements. Among them, the following PSAK which will become effective starting 1 January 2017 and 1 January 2018, may have a significant effect on the Company’s future financial statements, and may require prospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”:
a) Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”
a) Amendment of Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1, “Presentation of Financial Statements regarding Disclosure Initiatives”
b) Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”
b) Amendment of PSAK No. 2, “Statement of Cash Flow regarding Disclosure Initiative”
c) Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan Untuk Rugi yang Belum direalisasi”
c) Amendment of PSAK No. 46, “Income Tax regarding Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”
d) PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”
d) PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee Benefits”
e) PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
e) PSAK No. 60 (Improvement 2016), “Financial Instruments: Disclosures”
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perseroan belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.
As of the issuance of these consolidated financial statements, the Company has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Company’s financial position and operating results.
PT BCA FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
84
33. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN
33. NEW REGULATIONS ISSUED
Peraturan-peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
New regulations which have been issued and will have significant impact to the Company’s business activities are as follows:
a) SEOJK No. 1/SEOJK.05/2016 tanggal
23 Pebruari 2016 tentang tingkat kesehatan keuangan perusahaan pembiayaan
a) SEOJK No. 1/SEOJK.05/2016 dated 23 February 2016 regarding financial soundness levels for financing company
b) SEOJK No. 3/SEOJK.05/2016 tanggal 3 Maret 2016 tentang laporan bulanan perusahaan pembiayaan
b) SEOJK No. 3/SEOJK.05/2016 dated 3 March 2016 regarding monthly financial reporting for financing company
c) SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 tanggal 14 April 2016 tentang pedoman penerapan manajemen risiko dan laporan hasil penilaian sendiri penerapan manajemen risiko bagi lembaga jasa keuangan non-bank
c) SEOJK No. 10/SEOJK.05/2016 dated 14 April 2016 regarding guidelines for risk management implementation and report of self assessment on risk management implementation for non-bank financial institution
d) SEOJK No. 15/SEOJK.05/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang laporan penerapan tata kelola perusahaan yang baik bagi perusahaan pembiayaan
d) SEOJK No. 15/SEOJK.05/2016 dated 9 May 2016 regarding good corporate governance implementation report for financing company
e) SEOJK No. 31/SEOJK.05/2016 tanggal 30 Agustus 2016 tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan non-bank
e) SEOJK No. 31/SEOJK.05/2016 dated 30 August 2016 regarding fit and proper test for main entity of non-bank financial institution
f) SEOJK No. 47/SEOJK.05/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang besaran uang muka pembiayaan kendaraan bermotor bagi perusahaan pembiayaan
f) SEOJK No. 47/SEOJK.05/2016 dated 13 December 2016 regarding down payment required for the financing motor vehicles by financing company
g) POJK No. 27/POJK.03/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang penilaian kemampuan dan kepatutuan bagi pihak utama lembaga jasa keuangan
g) POJK No. 27/POJK.03/2016 dated 22 July 2016 regarding fit and proper test for main parties of financial Institution
387386
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
389388
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Referensi Otoritas Jasa Keuangan BCA FinanceCross Refrence to Indonesia’s Financial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
a. Laporan Tahunan paling sedikit
memuat informasi mengenai:
1. Ikhtisar data keuangan
penting;
2. Informasi saham ( jika ada);
3. Laporan Direksi;
4. Laporan Dewan Komisaris;
5. Profil emiten atau
perusahaan publik;
6. Analisis dan pembahasan
manajemen;
7. Tata kelola emiten atau
perusahaan publik;
8. Tanggung jawab sosial dan
lingkungan emiten atau
perusahaan publik;
9. Laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit; dan
10. Surat pernyataan anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris tentang tanggung
jawab atas Laporan
Tahunan;
b. Laporan Tahunan dapat menyajikan
informasi berupa gambar, grafik,
tabel, dan/atau diagram dengan
mencantumkan judul dan/atau
keterangan yang jelas, sehingga
mudah dibaca dan dipahami;
Ikhtisar data keuangan penting memuat
informasi keuangan yang disajikan dalam
bentuk perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai usahanya
jika emiten atau perusahaan publik
tersebut menjalankan kegiatan usahanya
kurang dari 3 (tiga) tahun, paling sedikit
memuat:
1. Pendapatan/penjualan;
2. Laba bruto;
3. Laba (rugi);
4. Jumlah laba (rugi) yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non
pengendali;
5. Total laba (rugi) komprehensif;
6. Jumlah laba (rugi) komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali;
7. Laba (rugi) per saham;
8. Jumlah aset;
9. Jumlah liabilitas;
10. Jumlah ekuitas;
a. The Annual Report shall at least
includes the following information:
1. Highlights of key financial
data;
2. Shares information (if any);
3. Board of Directors’ report;
4. Board of Commissioners’
report;
5. Profile of issuers or public
companies;
6. Management discussion and
analysis;
7. Corporate governance of
issuers or public companies;
8. Environmental and social
responsibility of issuers or
public companies;
9. Audited annual financial
statements; and
10. Letter of statements of
members of the Board of
Directors and members of
the Board of Commissioners
regarding the responsibility on
the Annual Report;
b. The Annual Report shall present
information such as pictures, graphs,
tables and/or diagrams completed
with titles and/or clear description,
for easy reading and understanding;
Key Financial Data Highlights containing
the financial information in comparison
for 3 (three) financial years or since the
commencement of business if the Issuers
or public companies has been running its
business activities for less than 3 (three)
years, at least shall includes:
1. Revenue/sales;
2. Gross profit;
3. Profit (loss);
4. Total profit (loss) attributable to
equity holders of the parent entity
and attributable to non controlling
interest;
5. Total comprehensive profit (loss);
6. Total comprehensive profit (loss)
attributable to equity holders of the
parent entity and attributable to non
controlling interest;
7. profit (loss) per share;
8. total assets;
9. Total liabilities;
10. Total equity;
Poin 1a & 1b SEOJK 30/2016
Poin 2a SEOJK 30/2016
Ketentuan Umum / General Stipulation
Ikhtisar Data Keuangan Penting / Key Financial Data Highlights
Patuh /Comply
Patuh /Comply
Patuh /Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah
aset;
12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
13. Rasio laba (rugi) terhadap
pendapatan/penjualan;
14. Rasio lancar;
15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas;
16. Rasio liabilitas terhadap jumlah
aset; dan
17. Informasi dan rasio keuangan
Informasi saham ( jika ada) paling sedikit
memuat:
1. Saham yang telah diterbitkan
untuk setiap masa triwulan ( jika
ada) yang disajikan dalam bentuk
perbandingan selama 2 (dua)
tahun buku terakhir, paling sedikit
meliputi:
a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar
berdasarkan harga pada
Bursa Efek tempat saham
dicatatkan;
c. Harga saham tertinggi,
terendah, dan penutupan
berdasarkan harga pada
Bursa Efek tempat saham
dicatatkan; dan
d. Volume perdagangan pada
Bursa Efek tempat saham
dicatatkan;
Jumlah saham beredar
diungkapkan Perusahaan
Terbuka yang sahamnya tercatat
maupun tidak tercatat di Bursa
Efek; sementara kapitalisasi
pasar dan harga saham tertinggi
hanya diungkapkan jika Emiten
merupakan perusahaan terbuka
dan sahamnya tercatat di Bursa
Efek;
2. Dalam hal terjadi aksi korporasi,
seperti pemecahan saham (stock
split), penggabungan saham
(reverse stock), dividen saham,
saham bonus, dan perubahan nilai
nominal saham, informasi saham
ditambahkan penjelasan paling
sedikit mengenai:
a. Tanggal pelaksanaan aksi
korporasi;
b. Rasio pemecahan saham
(stock split), penggabungan
saham (reverse stock),
dividen saham, saham
bonus, dan perubahan nilai
nominal saham;
11. Return on assets (roa);
12. Return on equity (roe);
13. Return on revenue/sales ratio;
14. Current ratio;
15. Debt to equity;
16. Debt to total assets; and
17. Financial information and ratio
Shares information (if any) at least
includes:
1. Outstanding shared for every
quarter (if any) in comparison for
2 (two) financial years, at least
covering:
a. Total outstanding shares;
b. Market capitalization based
on the prices where the
shares are listed at the stock
exchange;
c. The highest, lowest, and
closing share prices based
on the prices where the
shares are listed at the stock
exchange; and
d. Trading volume where the
shares are listed at the stock
exchange;
The Public Companies shall
disclose the total outstanding
shares that are listed or not listed at
the Stock Exchange; while market
capitalization and highest share
prices are only disclosed if the
Issuers are public companies and
its shares are listed at the Stock
Exchange;
2. In the event of corporate actions,
such as stock split, reverse stock,
share dividend, share bonus, and
changes of share nominal value, the
share information shall add at least
on:
a. Date of corporate actions;
b. Ratio of stock split, reverse
stock, share dividend, share
bonus, and changes of share
nominal value;
Poin 2b SEOJK 30/2016
Informasi Saham / Shares Information
Perusahaan tidak memiliki informasi saham /The Company had no shares information
391390
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
c. Jumlah saham beredar
sebelum dan sesudah aksi
korporasi; dan
d. Harga saham sebelum dan
sesudah aksi korporasi;
3. Jika terjadi suspension dan/
atau (delisting) dalam tahun buku,
perusahaan publik menjelaskan
alasannya; dan
4. Dalam hal suspension dan/atau
delisting masih berlangsung hingga
akhir periode Laporan Tahunan,
Perusahaan Publik menjelaskan
tindakan yang dilakukan untuk
menyelesaikan suspension atau
delisting tersebut;
Laporan Direksi paling sedikit memuat:
1. Uraian singkat mengenai kinerja
emiten atau perusahaan publik,
paling sedikit meliputi:
a. strategi dan kebijakan
strategis emiten atau
perusahaan publik;
b. perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan yang
ditargetkan; dan
c. kendala yang dihadapi
emiten atau perusahaan
publik;
2. Gambaran tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola emiten atau
perusahaan publik; dan
4. Perubahan komposisi anggota
Direksi dan alasan perubahannya
( jika ada);
Laporan Dewan Komisaris paling sedikit
memuat:
1. Penilaian terhadap kinerja Direksi
mengenai pengelolaan emiten
atau perusahaan publik;
2. Pengawasan terhadap
implementasi strategi emiten atau
perusahaan publik;
3. Pandangan atas prospek usaha
emiten atau perusahaan publik
yang disusun oleh Direksi;
4. Pandangan atas penerapan tata
kelola emiten atau perusahaan
publik;
c. Total outstanding shares
before and after the
corporate actions; and
d. Share prices before and and
after the corporate actions;
3. In the event of suspension and/or
(delisting) within the financial year,
the public companies shall disclose
the background; and
4. In the event of continued
suspension and/or delisting up to
the end of Annual Report period,
the public companies shall explain
the follow up actions in settling the
said suspension or delisting;
The Board of Directors’ Report at least
includes:
1. Brief analysis on the issuers or
public companies performance, at
least including:
a. Strategy and strategic
policy of issuers or public
companies;
b. Comparison on results
achievement and targets;
c. Challenges faced by the
issuers or public companies;
2. Business prospects;
3. Corporate governance of issuers or
public companies;
4. Changes of the composition of
members of the Board of Directors
and the reasons of the changes (if
any);
The Board of Commissioners’ Report at
least includes:
1. Performance assessment of
the Board of Directors on the
management of issuers or public
companies;
2. Supervisory on the strategy
implementation of issuers or public
companies;
3. View on business prospects
of issuers or public companies
developed by the Board of
Directors;
4. View on the corporate governance
implementation of issuers or public
companies;
Poin 2c SEOJK 30/2016
Poin 2d SEOJK 30/2016
Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report
Patuh /Comply
Patuh /Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
Profil Emiten atau Perusahaan Publik / Profile of Issuers or Public Companies
Profil emiten atau perusahaan publik
paling sedikit memuat:
1. Nama emiten atau perusahaan
publik termasuk apabila terdapat
perubahan nama, alasan
perubahan, dan tanggal efektif
perubahan nama pada tahun buku;
2. Akses terhadap perusahaan
publik termasuk kantor cabang
atau kantor perwakilan yang
memungkinkan masyarakat
memperoleh informasi mengenai
emiten atau perusahaan publik,
meliputi:
a. Alamat;
b. Nomor telepon;
c. Nomor faksimil;
d. Alamat surat elektronik; dan
e. Alamat Situs Web;
3. Riwayat singkat emiten atau
perusahaan publik;
4. Visi dan misi emiten atau
perusahaan publik;
5. Kegiatan usaha menurut anggaran
dasar terakhir, kegiatan usaha yang
dijalankan pada tahun buku, serta
jenis barang dan/atau jasa yang
dihasilkan;
6. Struktur organisasi emiten atau
perusahaan publik dalam bentuk
bagan, paling sedikit sampai
dengan struktur 1 (satu) tingkat di
bawah Direksi, disertai dengan
nama dan jabatan;
7. Profil Direksi, paling sedikit
memuat:
a. Nama dan jabatan yang
sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab;
b. Foto terbaru;
c. Usia;
d. Kewarganegaraan;
e. Riwayat pendidikan;
f. Riwayat jabatan, meliputi
informasi:
1. Dasar hukum
penunjukan sebagai
anggota Direksi
pada emiten atau
perusahaan publik
yang bersangkutan;
5. Perubahan komposisi anggota
Dewan Komisaris dan alasan
perubahannya ( jika ada);
6. Frekuensi dan cara pemberian
nasihat kepada anggota Direksi;
Profil
Umum /
General
Profile
Profil
Direksi /
Board of
Directors’
Profile
The profile of issuers or public companies
at least covering:
1. Name of issuers or public
companies including if there
are changes of name, reason of
changes, and effective date of the
changes on financial year;
2. Access to public companies
including branch offices or
representative offices that allows
public to obtain information on
issuers or public companies,
includes:
a. Address;
b. Telephone number;
c. Facsimile number;
d. Email address; and
e. Website address
3. Brief history of issuers or public
companies;
4. Vision and mission of issuers or
public companies;
5. Business activity based on the
latest articles of association,
business activity carried out during
financial year, as well as type of
products and/or services;
6. Organization structure of issuers
or public companies in diagram,
at least up to the structure of 1
(one) under the Board of Directors,
including names and positions;
7. Board of Directors’ Profile, at least
includes:
a. Name and position
according to duties and
responsibilities;
b. Latest photography;
c. Age;
d. Citizenship;
e. Educational background;
f. Professional background,
including information on:
1. Legal appointment
basis as member of
the Board of Directors
in the said issuers or
public companies;
5. Changes of the composition
of members of the Board of
Commissioners and the reasons of
the changes (if any);
6. Frequency and advisory to
members of the Board of Directors;
Poin 2e
SEOJK
30/2016
Poin 2.e.7
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
393392
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
2. Rangkap jabatan,
baik sebagai anggota
Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/
atau anggota komite
serta jabatan lainnya
( jika ada); dan
3. Pengalaman kerja
beserta periode
waktunya baik di dalam
maupun di luar emiten
atau perusahaan
publik;
g. Pendidikan dan/atau
pelatihan yang telah diikuti
anggota Direksi dalam
meningkatkan kompetensi
dalam tahun buku ( jika ada);
dan
h. Hubungan Afiliasi dengan
anggota Direksi lainnya,
anggota Dewan Komisaris,
dan pemegang saham
utama ( jika ada) meliputi
nama pihak yang terafiliasi;
2. Concurrent post, both
as member of the
Board of Directors,
member of the Board
of Commissioners,
and/or member of
committee as well as
other positions (if any);
and
3. Work experience
with the terms inside
or outside issuers or
public companies;
g. Education and/or trainings
participated by members of
the Board of Directors for
competency improvement
during financial year (if any);
and
h. Affiliates with other
members of the Board of
Directors; members of the
Board of Commissioners,
and ultimate shareholders (if
any), including the names of
affiliates;
8. Profil Dewan Komisaris, paling sedikit memuat: a. Nama;b. Foto terbaru;c. Usia;d. Kewarganegaraan;e. Riwayat pendidikan;f. Riwayat jabatan, meliputi
informasi:1. Dasar hukum
penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan;
2. Dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen pada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan;
3. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
8. Board of Directors’ Profile, at least includes:a. Name; b. Latest photography;c. Age;d. Citizenship;e. Educational background;f. Professional background,
including information on:1. Legal appointment
basis as member of the Board of Commissioners that are not Independent Commissioner in the said issuers or public companies;
2. Legal reference of the first appointment as member of the Board of Commissioners that are as Independent Commissioner in the said issuers or public companies;
3. Concurrent post, both as member of the Board of C o m m i s s i o n e r s , member of the Board of Directors, and/or member of committee
Profil Dewan
Komisaris /
Board of
Commissioners’
Profile
Poin 2.e.8
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
4. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar emiten atau perusahaan publik;
g. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada);
h. Hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi; dan
i. Pernyataan independensi Komisaris Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode (jika ada);
9. Dalam hal terdapat perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan, susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terakhir dan sebelumnya;
10. Jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku;
11. Nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku, yang terdiri dari:a. Pemegang saham yang
memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham emiten atau perusahaan publik;
b. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham emiten atau perusahaan publik;
c. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing;
as well as other positions (if any); and
4. Work experience with the terms inside or outside issuers or public companies;
g. Education and/or trainings participated by members of the Board of Commissioners for competency improvement during financial year (if any); and
h. Affiliates with other members of the Board of Commissioners, and ultimate shareholders (if any), including the names of affiliates;
i. Independence statement of the Independent Commissioner in the event that the Independent Commissioner has already been serving for more than 2 (two) periods (if any);
9. in the event of changes of the composition of members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners that took place after the ending of financial year until the end of submission period of the Annual Report, the composition that has to be stated in the Annual Report are the latest and previous composition of members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;
10. Total employees and description on education and age levels in the financial year;
11. Name of shareholders and percentage of ownership at the end of financial year, which consists of:a. Shareholders with 5% (five
percent) or more shares of the issuers or public companies;
b. Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners that have ownership in the issuers or public companies;
c. Group of public shareholders, namely each shareholders group;
Perubahan
susunan
BOD dan
BOC /
Changes
of the
composition
of BOD and
BOC
Karyawan /
Employees
Kepemilikan
Saham
& Anak
Perusahaan /
Company
Share
Ownership &
Subsidiaries
Poin 2.e.9
SEOJK
30/2016
Poin 2.e.10
SEOJK
30/2016
Poin 2.e.11
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
395394
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
12. Jumlah pemegang saham dan
persentase kepemilikan per akhir
tahun buku berdasarkan klasifikasi:
a. Kepemilikan institusi lokal;
b. Kepemilikan institusi asing;
c. Kepemilikan individu lokal;
dan
d. Kepemilikan individu asing;
13. Informasi mengenai pemegang
saham utama dan pengendali
emiten atau perusahaan publik, baik
langsung maupun tidak langsung,
sampai kepada pemilik individu,
yang disajikan dalam bentuk skema
atau bagan;
14. Nama entitas anak, perusahaan
asosiasi, perusahaan ventura
bersama dimana emiten atau
perusahaan publik memiliki
pengendalian bersama entitas,
beserta persentase kepemilikan
saham, bidang usaha, total aset,
dan status operasi emiten atau
perusahaan publik tersebut
( jika ada); Untuk entitas anak,
ditambahkan informasi mengenai
alamat entitas anak tersebut;
15. Kronologi pencatatan saham,
jumlah saham, nilai nominal,
dan harga penawaran dari awal
pencatatan hingga akhir tahun
buku serta nama Bursa Efek dimana
saham emiten atau perusahaan
publik dicatatkan ( jika ada);
16. Kronologi pencatatan Efek lainnya
selain Efek sebagaimana dimaksud
pada poin 15, yang paling sedikit
memuat nama Efek, tahun
penerbitan, tanggal jatuh tempo,
nilai penawaran, dan peringkat
Efek ( jika ada);
17. Nama dan alamat lembaga dan/
atau profesi penunjang pasar
modal;
18. Dalam hal terdapat profesi
penunjang pasar modal yang
memberikan jasa secara berkala
kepada emiten atau perusahaan
publik, diungkapkan informasi
mengenai jasa yang diberikan,
komisi (fee), dan periode
penugasan; dan
12. Total shareholders and ownership
percentage as of the ending
of financial year based on
classification:
a. Local institutional ownership;
b. Foreign institutional
ownership;
c. Local individual ownership;
and
d. Foreign individual ownership;
13. Information on ultimate and
controlling shareholders of the
issuers or public companies, both
directly or indirectly, up to the
individual ownerships, presented in
diagram or chart;
14. Name of subsidiaries, associates,
joint ventures where the issuers
or public companies has joint
control entity, including ownership
percentage, business line, total
assets, and operating status of the
issuers or public companies (if any);
For Subsidiaries, to add the address
information;
15. Share listing chronology, total
shares, nominal value, and
offering price from the beginning
of listing to the ending of financial
year including the name of stock
exchange where the shares of the
issuers or public companies are
listed (if any);
16. Other Securities listing chronology
other than Securities stated on
point 15, which at least includes the
Securities name, year of issuance,
maturity date, offering values, and
Securities rating (if any);
17. Name and address of capital
market institution and/or
supporting professions;
18. If the capital market supporting
professions are available with
periodical fees to the issuers or
public companies, please state the
information on services, fees, and
assignment period; and
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
19. Penghargaan dan/atau sertifikasi
yang diterima emiten atau
perusahaan publik baik yang
berskala nasional maupun
internasional dalam tahun buku
terakhir ( jika ada), yang memuat:
a. Nama penghargaan dan/
atau sertifikasi;
b. Badan atau lembaga yang
memberikan; dan
c. Masa berlaku penghargaan
dan/atau sertifikasi ( jika ada);
Analisis dan pembahasan manajemen
memuat analisis dan pembahasan
mengenai laporan keuangan dan
informasi penting lainnya dengan
penekanan pada perubahan material
yang terjadi dalam tahun buku, yaitu
paling sedikit memuat:
1. Tinjauan operasi per segmen
operasi sesuai dengan jenis
industri emiten atau perusahaan
publik, paling sedikit mengenai:
a. Produksi, yang meliputi
proses, kapasitas, dan
perkembangannya;
b. Pendapatan/penjualan; dan
c. Profitabilitas;
2. Kinerja keuangan komprehensif
yang mencakup perbandingan
kinerja keuangan dalam 2 (dua)
tahun buku terakhir, penjelasan
tentang penyebab adanya
perubahan dan dampak perubahan
tersebut, paling sedikit mengenai:
a. Aset lancar, aset tidak lancar,
dan total aset;
b. Liabilitas jangka pendek,
liabilitas jangka panjang, dan
total liabilitas;
c. Ekuitas;
d. Pendapa tan /pen jua lan ,
beban, laba (rugi),
penghasilan komprehensif
lain, dan total laba (rugi)
komprehensif; dan
e. Arus kas;
3. Kemampuan membayar utang
dengan menyajikan perhitungan
rasio yang relevan;
4. Tingkat kolektabilitas piutang
emiten atau perusahaan publik
dengan menyajikan perhitungan
rasio yang relevan;
19. Awards and/or certifications
received by the issuers or public
companies of national and
international scales in the ending
of fiscal year (if any), which covers:
a. Name of awards and/or
certifications;
b. Agency or institution that
grants the awards; and
c. Validity for the awards and/or
certificates (if any);
Management discussion and analysis
covers the analysis and discussion
on financial statements and other key
information with emphasize on material
changes in fiscal year, which covers at
least:
1. Operational review per business
segment according to the industrial
types of the issuers or public
companies, at least regarding:
a. Production, which covers
the process, capacity, and
development;
b. Revenues/sales; and
c. Profitability;
2. Comprehensive financial
performance that covers financial
performance in comparison
of 2 (two) ended fiscal years,
explanation on the changes and its
impact, at least regarding:
a. Current assets, non current
assets, and total assets;
b. Current liabilities, non
current liabilities, and total
liabilities;
c. Equity;
d. Revenues/sales, expenses,
profit (loss), other
comprehensive income, and
total comprehensive profit
(loss); and
e. Cash flows;
3. Solvency by presenting the
relevant ratio calculation;
4. Collectability receivables level of
the issuers or public companies
by presenting the relevant ratio
calculation;
Poin 2.e.19
SEOJK
30/2016
Poin 2.f
SEOJK
30/2016
Poin 2.f.1
SEOJK
30/2016
Poin 2.f.2SEOJK 30/2016
Poin 2.f.3-4 SEOJK 30/2016
Penghargaan /
Awards
Tinjauan
Operasi
per Segmen
Bisnis /
Business
Segment
Operational
Review
Kinerja
Keuangan
Komprehensif /
Comprehensive
financial
performance
Kemampuan
Membayar
Hutang &
Kolektabilitas /
Solvency and
Collectabilit
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Analisis dan Pembahasan Manajemen / General Stipulation
397396
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
5. Struktur modal (capital structure)
dan kebijakan manajemen atas
struktur modal (capital structure)
tersebut disertai dasar penentuan
kebijakan dimaksud;
6. Bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang
modal dengan penjelasan paling
sedikit meliputi:
a. Tujuan dari ikatan tersebut;
b. Sumber dana yang
diharapkan untuk memenuhi
ikatan tersebut;
c. Mata uang yang menjadi
denominasi; dan
d. Langkah yang direncanakan
emiten atau perusahaan
publik untuk melindungi
risiko dari posisi mata uang
asing yang terkait;
7. Bahasan mengenai investasi
barang modal yang direalisasikan
dalam tahun buku terakhir, paling
sedikit meliputi:
a. Jenis investasi barang
modal;
b. Tujuan investasi barang
modal; dan
c. Nilai investasi barang modal
yang dikeluarkan;
8. Informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan
akuntan ( jika ada);
9. Prospek usaha dari emiten atau
perusahaan publik dikaitkan
dengan kondisi industri,
ekonomi secara umum dan
pasar internasional disertai data
pendukung kuantitatif dari sumber
data yang layak dipercaya;
10. Perbandingan antara target/
proyeksi pada awal tahun
buku dengan hasil yang
dicapai (realisasi), mengenai: a)
pendapatan/penjualan; b) laba
(rugi); c) struktur modal (capital
structure); atau d) hal lainnya yang
dianggap penting bagi emiten atau
perusahaan publik;
11. Target/proyeksi yang ingin dicapai
emiten atau perusahaan publik
untuk 1 (satu) tahun mendatang,
mengenai:
5. Capital structure and management
policy on capital structure
including determination of policy;
6. Discussion on material
commitments for capital
investment with at least the
following explanation:
a. objectives of the
commitments;
b. Sources of fund expected to
meet the commitment;
c. Currencies of denomination;
and
d. Steps planned by the issuers
or public companies to
protect foreign currency risk;
7. discussion on capital investment
realized at the end of fiscal year, at
least covering:
a. Capital investment types;
b. Capital investment
objectives; and
c. Capital investment value
spent;
8. Material information and
subsequent events (if any);
9. Business prospects of the issuers
or public companies related with
the industry condition, general
economy and international market
including quantitative supporting
data from the trusted resources;
10 Comparison between target/
projection of beginning of fiscal
year with realization, regarding:
a) revenue/sales; b) profit (loss);
c) capital structure; or d) other
issues considered important by the
issuers or public companies;
11. Target/projection to be achieved
by the issuers or public companies
for the next 1 (one) year, regarding:
Poin 2.f.5
SEOJK
30/2016
Poin 2.f.6-8
SEOJK
30/2016
Poin 2.f.9-17
SEOJK
30/2016
Struktur
Modal /
Capital
structure
Barang
Modal /
Capital
goods
Lain-lain /
Others
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
a. Pendapatan/penjualan;
b. Laba (rugi);
c. struktur modal (capital structure);
d. Kebijakan dividen; atau
e. Hal lainnya yang dianggap
penting bagi emiten atau
perusahaan publik;
12. Aspek pemasaran atas barang dan/
atau jasa emiten atau perusahaan
publik, paling sedikit mengenai
strategi pemasaran dan pangsa
pasar;
13. Uraian mengenai dividen selama 2
(dua) tahun buku terakhir ( jika ada),
paling sedikit:
a. Kebijakan dividen;
b. Tanggal pembayaran
dividen kas dan/atau tanggal
distribusi dividen non kas;
c. Jumlah dividen per saham
(kas dan/atau non kas); dan
d. Jumlah dividen per tahun
yang dibayar;
14. Realisasi penggunaan dana
hasil penawaran umum, dengan
ketentuan:
a. Dalam hal selama tahun buku,
emiten memiliki kewajiban
menyampaikan laporan
realisasi penggunaan dana,
maka diungkapkan realisasi
penggunaan dana hasil
penawaran umum secara
kumulatif sampai dengan
akhir tahun buku; dan
b. Dalam hal terdapat
perubahan penggunaan
dana sebagaimana
diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan
tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil
penawaran umum, maka
emiten menjelaskan
perubahan tersebut;
15. Informasi material ( jika ada), antara
lain mengenai investasi, ekspansi,
divestasi, penggabungan/
peleburan usaha, akuisisi,
restrukturisasi utang/modal,
transaksi afiliasi, dan transaksi
yang mengandung benturan
kepentingan, yang terjadi pada
tahun buku, antara lain memuat: a)
tanggal, nilai, dan objek transaksi;
b) nama pihak yang melakukan
transaksi; c) sifat hubungan Afiliasi
( jika ada); d) penjelasan mengenai
kewajaran transaksi; dan e)
pemenuhan ketentuan terkait;
b. Profit/loss;
c. Capital structure;
d. Dividend policy; or
e. Other issues considered
important by the issuers of
public companies;
12. Marketing aspects on goods and/
or services of the issuers or public
companies, at least on marketing
strategy and market share;
13. Dividend information for 2 (two)
ended fiscal years, at least on:
a. Dividend policy;
b. Date of cash dividend payout
and/or date of non cash
dividend payout;
c. Total dividend per share
(cash and/or non cash); and
d. Total dividend payout per
year;
14. Realization of the use of Public
Offering proceeds, with the
stipulation:
a. If during fiscal year, the
issuers has the obligation
to submit the realization
of proceeds, then the
realization in cumulative
shall be disclosed up to the
end of fiscal year; and
b. If there are changes in the
use of the proceeds as
regulated in the Financial
Services Authority on the
Realization of Public Offering
Proceeds Usage Report,
the issuers are required to
explain the changes;
15. Material information (if any), among
others on investment, expansion,
divestment, merger, acquisition,
debt/capital restructuring, affiliates
transaction, and transaction with
conflict of interest, implemented
during fiscal year, among others
covering: a) transaction date,
value, and object; b) name of the
party conducted the transaction;
c) affiliates nature (if any); d)
explanation on transaction fairness;
and e) fulfillment of related rules;
399398
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
16. Perubahan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan terhadap
emiten atau perusahaan publik
dan dampaknya terhadap laporan
keuangan ( jika ada); dan
17. Perubahan kebijakan akuntansi,
alasan dan dampaknya terhadap
laporan keuangan ( jika ada);
1. Direksi, mencakup antara lain:
a. Tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota
Direksi;
b. Pernyataan bahwa Direksi
memiliki pedoman atau
piagam (charter) Direksi;
c. Prosedur, dasar penetapan,
struktur, dan besarnya
remunerasi masing-masing
anggota Direksi, serta
hubungan antara remunerasi
dengan kinerja emiten atau
perusahaan publik;
d. Kebijakan dan pelaksanaan
tentang frekuensi rapat
Direksi, termasuk rapat
bersama Dewan Komisaris,
dan tingkat kehadiran
anggota Direksi dalam rapat
tersebut;
e. Informasi mengenai
keputusan RUPS 1 (satu)
tahun sebelumnya, meliputi:
(1) keputusan RUPS yang
direalisasikan pada tahun
buku; dan (2) alasan dalam
hal terdapat keputusan yang
belum direalisasikan;
f. Informasi mengenai
keputusan RUPS pada tahun
buku, meliputi: (1) keputusan
RUPS yang direalisasikan
pada tahun buku; dan (2)
alasan dalam hal terdapat
keputusan yang belum
direalisasikan; dan
g. Penilaian terhadap kinerja
komite yang mendukung
pelaksanaan tugas Direksi;
2. Dewan Komisaris, mencakup
antara lain:
a. Tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris;
16. Changes on the laws and
regulations that significantly
impacted the issuers or public
companies and its impact to the
financial statements (if any); and
17. Changes of accounting policy,
background and its impact to the
financial statements (if any);
1. Board of Directors, covering among
others:
a. Duties and responsibilities of
each member of the Board of
Directors;
b. Statement of the
establishment of Board of
Directors Charter;
c. Procedures, stipulation
basis, structure, and amount
of remuneration of each
member of the Board of
Directors, as well as relations
between remuneration and
the performance of issuers
or public companies;
d. Policy and implementation
of the Board of Directors’
meeting frequency, including
joint meetings with the Board
of Commissioners, and
attendance level of members
of the Board of Directors;
e. Information on the GMS
resolutions of the previous 1
(one) year, covering: (1) GMS
resolutions that has been
realized during fiscal year;
and (2) background reasons
of the unrealized resolutions;
f. Information on the GMS
resolutions of the fiscal year,
covering: (1) GMS resolutions
that has been realized
during fiscal year; and (2)
background reasons of the
unrealized resolutions;
g. Performance assessment
of the committee that
supporting the Board of
Directors’ duties;
2. Board of Commissioners, covering
among others:
a. Duties and responsibilities of
the Board of Commissioners;
Tata Kelola Emiten atau Perusahaan Publik / General Stipulation
Direksi /
Board of
Directors
Dewan
Komisaris /
Board of
Commissioners
Poin 2.9.1SEOJK 30/2016
Poin 2.9.2SEOJK 30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
b. Pernyataan bahwa Dewan
Komisaris memiliki pedoman
atau piagam (charter) Dewan
Komisaris;
c. Prosedur, dasar penetapan,
struktur, dan besarnya
remunerasi masing-masing
anggota Dewan Komisaris;
d. Kebijakan dan pelaksanaan
tentang frekuensi rapat
Dewan Komisaris, termasuk
rapat bersama Direksi, dan
tingkat kehadiran anggota
Dewan Komisaris dalam
rapat tersebut;
e. Kebijakan emiten atau
perusahaan publik tentang
penilaian terhadap kinerja
anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris
dan pelaksanaannya, paling
sedikit meliputi: (1) prosedur
pelaksanaan penilaian
kinerja; (2) kriteria yang
digunakan; dan (3) pihak
yang melakukan penilaian;
f. Penilaian terhadap kinerja
komite yang mendukung
pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris (notes : masuk
dalam laporan Dewan
Komisaris);
g. Dalam hal Dewan Komisaris
tidak membentuk Komite
Nominasi dan Remunerasi,
dimuat informasi paling
sedikit mengenai: (1) alasan
tidak dibentuknya komite;
dan (2) prosedur nominasi
dan remunerasi yang
dilakukan dalam tahun buku;
3. Komite Audit, mencakup antara
lain:
a. Nama dan jabatannya dalam
keanggotaan komite;
b. Usia;
c. Kewarganegaraan;
d. Riwayat pendidikan;
e. Riwayat jabatan, meliputi
informasi:
1. Dasar hukum
penunjukan sebagai
anggota komite;
b. Statement of the
establishment of Board of
Commissioners Charter;
c. Procedures, stipulation
basis, structure, and amount
of remuneration of each
member of the Board of
Commissioners;
d. Policy and implementation of
the Board of Commissioners
‘meeting frequency,
including joint meetings with
the Board of Directors, and
attendance level of members
of the Board of Directors;
e. The issuers or public
companies policy on
performance assessment
of members of the Board of
Directors and members of
the Board of Commissioners
and its implementation,
at least covering: (1)
performance assessment
procedures; (2) criteria; and
(3) the assessors;
f. Performance assessment of
committee that supporting
the Board of Commissioners’
duties (notes: included in the
Board of Commissioners’
report);
g. If the Board of
Commissioners does not
established the Nomination
and Remuneration
Committee, the following
at least to be informed: (1)
background reason to not
establish the committee;
and (2) nomination and
remuneration procedures
carried out during fiscal year;
3. Audit Committee, covering at least:
a. Name and position in the
committee membership;
b. Age;
c. Citizenship;
d. Educational background;
e. Professional background,
covering information:
1. Legal reference of
the appointment as
committee’s member;
Patuh /
Comply
Poin 2.9.4
SEOJK
30/2016
Komite
Audit /
Audit
Committee
401400
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
2. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
3. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar emiten atau perusahaan publik;
f. Periode dan masa jabatan anggota Komite Audit;
g. Pernyataan independensi Komite Audit;
h. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
i. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
j. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam (charter) Komite Audit;
4. Komite lain yang dimiliki emiten atau perusahaan publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup antara lain:a. Nama dan jabatannya dalam
keanggotaan komite; b. Usia; c. Kewarganegaraan; d. Riwayat pendidikan;e. Riwayat jabatan, meliputi
informasi: 1. Dasar hukum
penunjukan sebagai anggota komite;
2. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan
2. Concurrent post, as
members of the Board
of Commissioners,
members of the Board
of Directors, and/
or members of the
committee as well as
other position (if any);
and
3. work experience
and period inside or
outside the issuers or
public companies;
f. Period and term of office of
member of Audit Committee;
g. Independence statement of
Audit Committee;
h. Policy and implementation of
Audit Committee’s meeting
frequency and level of
attendance of member of
Audit Committee;
i. Education and/or training
participated in fiscal year (if
any); and
j. Implementation of Audit
Committee’s activity during
fiscal year in accordance
with the Audit Committee
charter;
4. Other committees established by
the issuers or public companies in
order to support the function and
duties of the Board of Directors and/
or Board of Commissioners, such
as Nomination and Remuneration
Committee:
a. Name and its position in the
committee membership;
b. Age;
c. Citizenship;
d. Educational background;
e. Professional background,
including information on:
1. Legal reference
of appointment as
committee’s member;
2. Concurrent post,
both as members
of the Board of
C o m m i s s i o n e r s ,
members of the Board
of Directors, and/
or members of the
committee as well as
other position (if any);
and
Komite
lain yang
dimiliki
Emiten/
Other
Committees
Poin 2.9.5
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
3. Pengalaman kerja
beserta periode
waktunya baik di
dalam maupun di
luar emiten atau
perusahaan publik;
f. Periode dan masa jabatan
anggota komite;
g. Uraian tugas dan tanggung
jawab;
h. Pernyataan bahwa telah
memiliki pedoman atau
piagam (charter) komite;
i. Pernyataan independensi
komite;
j. Kebijakan dan pelaksanaan
tentang frekuensi rapat
komite dan tingkat
kehadiran anggota komite
dalam rapat tersebut;
k. Pendidikan dan/atau
pelatihan yang telah diikuti
dalam tahun buku ( jika ada);
dan
l. Uraian singkat pelaksanaan
kegiatan komite pada tahun
buku;
6. Sekretaris Perusahaan, mencakup
antara lain:
a. Nama;
b. Domisili;
c. Riwayat jabatan, meliputi
informasi:
1. Dasar hukum
penunjukan sebagai
Sekretaris Perusahaan;
dan
2. Pengalaman kerja
beserta periode
waktunya baik di
dalam maupun di
luar emiten atau
perusahaan publik;
d. Riwayat pendidikan;
e. Pendidikan dan/atau
pelatihan yang diikuti dalam
tahun buku; dan
f. Uraian singkat pelaksanaan
tugas Sekretaris Perusahaan
pada tahun buku;
7. Unit Audit Internal, mencakup
antara lain:
a. Nama kepala Unit Audit
Internal;
b. Riwayat jabatan, meliputi
informasi:
3. Work experience and
its period both inside
and outside of issuers
or public companies;
f. Period and terms of office of
committee’s members;
g. Duties and responsibilities;
h. Statement of the
establishment of committee
charter;
i. Committee independence
statements;
j. Policy and implementation
of committee’s meeting
frequency and level of
attendance of committee’s
members;
k. Education and/or trainings
participated in the fiscal year
(if any); and
l. Brief implementation of
committee’s activities during
fiscal year;
6. Corporate Secretary, covering
among others:
a. Name;
b. Domicile;
c. Professional background,
covering information on:
1. Legal reference
of appointment as
corporate secretary;
and
2. Work experience and
its period both inside
and outside of issuers
or public companies;
d. Educational background;
e. Education and/or trainings
participated in the fiscal
year; and
f. Brief implementation of
Corporate Secretary duties
during fiscal year;
7. Internal Audit Unit, covering
among others:
a. Name of Head of Internal
Audit Unit;
b. Professional background,
covering information on:
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Sekretaris
Perusahaan /
Corporate
Secretary
Unit Audit
Internal /
Internal Audit
Unit
Poin 2.9.6
SEOJK
30/2016
Poin 2.9.7
SEOJK
30/2016
403402
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
1. Pengalaman kerja
beserta periode
waktunya baik di
dalam maupun di
luar emiten atau
perusahaan publik;
2. Kualifikasi atau
sertifikasi sebagai
profesi audit internal
( jika ada);
c. Dasar hukum penunjukan
sebagai kepala Unit Audit
Internal; dan
d. Pendidikan dan/atau
pelatihan yang diikuti dalam
tahun buku;
e. Struktur dan kedudukan Unit
Audit Internal;
f. Uraian tugas dan tanggung
jawab;
g. Pernyataan bahwa telah
memiliki pedoman atau
piagam (charter) Unit Audit
Internal; dan
h. Uraian singkat pelaksanaan
tugas Unit Audit Internal
pada tahun buku;
8. Uraian mengenai sistem
pengendalian internal (internal
control) yang diterapkan oleh
emiten atau perusahaan publik,
paling sedikit mengenai:
a. Pengendalian keuangan
dan operasional, serta
kepatuhan terhadap
peraturan perundang-
undangan lainnya; dan
b. Tinjauan atas efektivitas
sistem pengendalian
internal;
9. Sistem manajemen risiko yang
diterapkan oleh emiten atau
perusahaan publik, paling sedikit
mengenai:
a. Gambaran umum mengenai
sistem manajemen risiko
emiten atau perusahaan
publik;
b. Jenis risiko dan cara
pengelolaannya; dan
c. Tinjauan atas efektivitas
sistem manajemen risiko
emiten atau perusahaan
publik;
1. Legal reference of
appointment as head
of Internal Audit Unit;
and
2. Work experience and
its period both inside
and outside of issuers
or public companies;
c. Qualifications or
certifications as internal
audit profession (if any);
d. Education and/or trainings
participated in the fiscal
year; and
e. Structure and composition of
Internal Audit Unit;
f. Duties and responsibilities;
g. Statement of the
establishment of Internal
Audit charter;
h. Brief implementation of
Internal Audit Unit duties
during fiscal year;
8. Internal control system
implemented by issuers of public
companies, at least covering:
a. Financial and operations
control, as well as
compliance with other laws
and regulations; and
b. effectiveness of internal
control system;
9. Risk management system
implemented by the issuers or
public companies, at least on:
a. General view on risk
management system of
issuers or public companies;
b. Type of risks and its
mitigation; and
c. Effectiveness of risk
management system of the
issuers or public companies;
Sistem
Pengendalian
Internal /
Internal
Control
System
Sistem
Manajemen
Risiko /
Risk
Management
System
Poin 2.9.8
SEOJK
30/2016
Poin 2.9.9
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
Perkara
penting
yang tengah
dihadapi /
Significant
Litigation
Kode Etik /
Code of
Conduct
Budaya
Perusahaan /
Corporate
Culture
Program
ESOP /
ESOP
Program
Sistem
Pelaporan
Pelanggaran /
Whistle
Blowing
System
10. Perkara penting yang dihadapi
oleh emiten atau perusahaan
publik, entitas anak, anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris ( jika ada), antara lain
meliputi:
a. Pokok perkara/gugatan;
b. Status penyelesaian
perkara/gugatan; dan
c. Pengaruhnya terhadap
kondisi emiten atau
perusahaan publik;
11. Informasi mengenai kode etik
emiten atau perusahaan publik
meliputi:
a. pokok-pokok kode etik;
b. bentuk sosialisasi kode etik
dan upaya penegakannya;
dan
c. pernyataan bahwa kode
etik berlaku bagi anggota
Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan karyawan
emiten atau perusahaan
publik;
13. Informasi mengenai budaya
perusahaan (corporate culture)
atau nilai-nilai perusahaan ( jika
ada);
14. Uraian mengenai program
kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen
yang dilaksanakan emiten atau
perusahaan publik ( jika ada),
antara lain mengenai:
a. Jumlah saham dan/atau
opsi;
b. Jangka waktu pelaksanaan;
c. Persyaratan karyawan dan/
atau manajemen yang
berhak; dan
d. Harga pelaksanaan;
15. Uraian mengenai sistem pelaporan
pelanggaran di emiten atau
perusahaan publik ( jika ada),
antara lain meliputi:
a. Cara penyampaian laporan
pelanggaran;
b. Perlindungan bagi pelapor;
c. Penanganan pengaduan;
d. Pihak yang mengelola
pengaduan; dan
e. Hasil dari penanganan
pengaduan, paling sedikit
10. Significant litigation faced by the
the issuers or public companies,
subsidiaries, members of the
Board of Directors and members
of the Board of Commissioners (if
any), among others covering:
a. Principal case/lawsuits;
b. Settlement status of cases/
lawsuits; and
c. Impact on the condition
of the issuers or public
companies;
11. Information on code of conduct of
the issuers or public companies
covering:
a. Principals of code of
conduct;
b. Dissemination of code of
conduct and enforcement
measures; and
c. Statement of the application
of code of conduct for
members of the Board of
Directors, members of the
Board of Commissioners,
and employees of the
issuers or public companies;
13. Information on corporate culture or
corporate values (if any);
14. Shares ownership program for
employees and/or management
implemented by the issuers or
public companies (if any), among
others on:
a. Total shares and/or option;
b. Implementation period;
c. Requirements for the
employees and/or
management that have the
rights; and
d. Execution price;
15. Whistleblowing system at the
issuers or public companies (if
any), among other covering:
a. Whistleblowing submission
mechanisms;
b. Whistleblower protection;
c. Whistleblowing handling;
d. Whistleblowing
management;
e. Result of whistleblowing
handling, at least covering:
Poin 2.9.10
SEOJK
30/2016
Poin 2.9.12
SEOJK
30/2016
Poin 2.9.13
SEOJK
30/2016
Poin 2.9.14
SEOJK
30/2016
Poin 2.9.15
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Tidak Patuh /
Not Comply
Patuh /
Comply
405404
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Analisis & Pembahasan Manajemen / Management’s Discussion and Analysis
Tata KelolaPerusahaan / Good Corporte Governance
Unit PendukungBisnis / Supporting Business Unit
Tanggung JawabSosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
Referensi Otoritas Jasa Keuangan /Cross Refrence to Indonesia’s Fincancial Service Authority
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
Penerapan
GCG /
GCG
Implementation
meliputi:
1. Jumlah pengaduan
yang masuk dan
diproses dalam tahun
buku; dan
2. Tindak lanjut
pengaduan;
16. Penerapan atas Pedoman Tata
Kelola Perusahaan Terbuka bagi
emiten yang menerbitkan efek
bersifat ekuitas atau perusahaan
publik, meliputi:
a. Pernyataan mengenai
rekomendasi yang telah
dilaksanakan; dan/atau
b. Penjelasan atas rekomendasi
yang belum dilaksanakan,
disertai alasan dan alternatif
pelaksanaannya ( jika ada);
1. Informasi mengenai tanggung
jawab sosial dan lingkungan
emiten atau perusahaan publik
meliputi kebijakan, jenis program,
dan biaya yang dikeluarkan, antara
lain terkait aspek:
a. Lingkungan hidup, antara
lain:
1. Sistem pengolahan
limbah emiten atau
perusahaan publik;
2. Mekanisme
pengaduan masalah
lingkungan; dan
3. Sertifikasi di bidang
lingkungan yang
dimiliki;
b. Praktik ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan
kerja, antara lain:
1. Kesetaraan gender dan
kesempatan kerja;
2. Sarana dan
keselamatan kerja;
3. Tingkat perpindahan
(turnover) karyawan;
4. Tingkat kecelakaan
kerja;
5. Pendidikan dan/atau
pelatihan;
6. Remunerasi; dan
7. Mekanisme
pengaduan masalah
ketenagakerjaan;
1. Total whistleblowing
received and
processed during fiscal
year; and
2. Whistleblowing follow
up ;
16. Implementation on Corporate
Governance Guidelines of the
issuers or public companies that
issued securities Equity, covering:
a. Statement on implemented
recommendation; and/or
b. Explanation on
recommendation that has
not been implemented,
with the reasons and
implementation alternatives
(if any);
1. Information on social and
environmental responsibility of
the issuers or public companies
covering the policy, programs,
and allocated costs, among others
related to the following aspects:
a. Environmental, among
others are:
1. Waste management
system of the issuers
or public companies;
2. Complaint mechanism
on environment; and
3. Environmental
certifications;
b. Employment, occupational
health & safety, among
others:
1. Gender equality and
work opportunitites;
2. Work facility and
safety;
3. Employees turnover;
4. Work accident level;
5. Education and/or
trainings;
6. Remuneration; and
7. Complaint mechanism
on employment;
Poin 2.9.16
SEOJK
30/2016
Poin 2.h
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
CSR (Tanggung Jawab Sosial) / Corporate Social Responsibility
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
c. Pengembangan sosial dan
kemasyarakatan, antara lain:
1. Penggunaan tenaga
kerja lokal;
2. Pemberdayaan
masyarakat sekitar
emiten atau
perusahaan publik
antara lain melalui
penggunaan bahan
baku yang dihasilkan
oleh masyarakat atau
pemberian edukasi;
3. Perbaikan sarana dan
prasarana sosial;
4. Bentuk donasi lainnya;
dan
5. Komunikasi
mengenai kebijakan
dan prosedur anti
korupsi di emiten
atau perusahaan
publik, serta pelatihan
mengenai anti korupsi
( jika ada);
d. Tanggung jawab barang dan/atau
jasa, antara lain:
1. Kesehatan dan keselamatan
konsumen;
2. Informasi barang dan/atau
jasa; dan
3. Sarana, jumlah dan
penanggulangan atas
pengaduan konsumen.
Dalam hal emiten atau perusahaan
publik menyajikan informasi mengenai
tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud pada angka
1) pada laporan tersendiri seperti
laporan tanggung jawab sosial dan
lingkungan atau laporan keberlanjutan
(Sustainability Report), emiten atau
perusahaan publik dikecualikan untuk
mengungkapkan informasi mengenai
tanggung jawab sosial dan lingkungan
dalam Laporan Tahunan; dan
Laporan disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan bersamaan dengan
penyampaian Laporan Tahunan;
c. Social and community
development, among others:
1. Local manpower
usage;
2. Community
empowerment around
the issuers or public
companies among
others through the
utilization of raw
material produced by
the communities or
education provision;
3. Improvement of
social facility and
infrastructure;
4. Other forms of
donation; and
5. Communication on
policy and procedures
of anti corruption at
the issuers or public
companies, as well
as training on anti
corruption (if any);
d. Responsibility on goods and/or
services, among others:
1. Health and safety of
consumers;
2. Information on goods and/or
services; and
3. Facility, total and resolving of
consumers complaint.
In the event of the issuers or public
companies presented the above point 1
in a separate report such as social and
environmental report of Sustainability
Report, the issuers or public companies
are exempted to disclose the social and
environmental information in the Annual
Report; and
The report is submitted to the Financial
Services Aurhotrity along with the
submission of the Annual Report;
406
Laporan TahunanAnnual Report
2016
Pendahuluan / Introduction
Profil Perusahaan / Corporate Profile
Kilas Kinerja / Preview of Performance
Laporan Manajemen / Management’s Report
Ketentuan Stipulations
Muatan Laporan /Report
Contents
Sub Muatan /Sub
Contents
DasarHukum /Legal
References
Patuh/Tidak Patuh /Comply/
Not Comply
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit / Audited Financial Statements
1. Laporan keuangan tahunan yang
dimuat dalam Laporan Tahunan
disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia
dan telah diaudit oleh Akuntan.
Laporan keuangan dimaksud
memuat pernyataan mengenai
pertanggungjawaban atas
laporan keuangan sebagaimana
diatur dalam peraturan
perundang¬undangan di sektor
pasar modal yang mengatur
mengenai tanggung jawab Direksi
atas laporan keuangan atau
peraturan perundang-undangan di
sektor pasar modal yang mengatur
mengenai laporan berkala
perusahaan efek dalam hal emiten
merupakan perusahaan efek;
1. Surat pernyataan anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris
tentang tanggungjawab atas
Laporan Tahunan disusun sesuai
dengan format Surat Pernyataan
Anggota Direksi dan Anggota
Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas Laporan
Tahunan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.
1. The Annual financial statements
stated in the Annual Report is
developed with due observance
to the Fnancial Accounting
Standard in Indonesia and has
been audited by the Accountant.
The financial statements cover
the accountability of financial
statements as regulated in
the capital market laws and
regulations that regulated the
responsibilities of the Board
of Directors on the financial
statements or capital market laws
and regulations that regulates
the periodical report of Securities
Companies in the event of Issuers
as the Securities Companies;
1. Statement letter of members of the
Board of Directors and members
of the Board of Commissioners on
the responsibility of the Annual
Report developed in accordance
with the format of Statement
Letter of Members of the Board
of Directors and Members of the
Board of Commissioners on the
Responsibility on the annual report
as stated in the enclosure that
serves as one part of the circular
letter of the financial services
authority.
Poin 2.i
SEOJK
30/2016
Poin 2.j
SEOJK
30/2016
Patuh /
Comply
Patuh /
Comply
Surat Pernyataan BoD dan BoC / BoD and BoC Statement Letter