ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS RENTABILITAS
PADA PT. BINA TRY JAYA
PERKASA MAKASSAR
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
D. Manfaat Penelitian
.................................................................................
5
B. Pengertian Dan Jenis-Jenis Laporan Keuangan
...................................10
C. Pengertian dan Jenis Modal Kerja
....................................................... 16
D. Pengertian dan Jenis-Jenis Rentabilitas
............................................... 23
E. Kerangka Pikir
.....................................................................................
30
A. Waktu dan tempat Penelitian
..................................................................
32
B. Metode Pengumpulan Data
.....................................................................32
D. Metode
analisis........................................................................................
34
A. Kebijakan
Akuntansi................................................................................37
C. Struktur Organisasi
.................................................................................
41
BAB V. HASIL DAN
PEMBAHASAN.............................................................
44
B. Laporan Keuangan Perusahaan
...............................................................47
C. Analisis Rentabilitas
...............................................................................
49
A. Kesimpulan
.............................................................................................
54
6 6
DAFTAR TABEL
daerah ini, diperlukan suatu strategi atau cara dalam pelaksanaan
pembangunan.
Berhasil tidaknya strategi tersebut banyak tergantung dari
partisipasi seluruh
lapisan masyarakat, dalam arti bahwa dukungan dan bantuan mereka
dalam
pembangunan sangat menentukan laju pertumbuhan ekonomi.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut diperlukan suatu
pengelolaan
manajemen perusahaan yang baik dan kerjasama antar sub sistem
masing-masing
yang terdapat dalam perusahaan. Sub system yang erat hubungan
dengan masalah
yang dibahas adalah aspek keuangan.
Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berarti menjaga
keseimbangan aspek likuiditas dan aktivitas operasional. Sedangkan
untuk
memperoleh keuntungan, berarti harus memperhatikan aspek
profitabilitas.
Namun demikian tak dapat disangkal, bahwa antara pertimbangan
likuiditas di
satu pihak dan profitabilitas di pihak lain sering timbul
pertentangan. Hal ini
terjadi kadang-kadang disebabkan kesibukan perusahaan mengejar
keuntungan
yang tinggi sehingga potensi likuiditasnya dapat terancam.
2
dihitung tingkat rentabilitas, kemudian dilanjutkan dengan
menghitung perputaran
persediaan, modal kerja dan perputaran total aktiva.
Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu
perusahaan,
tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik
dan
manajemen. Pertama, pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang
optimal
atas usaha yang dijalankannya, karena setiap pemilik menginginkan
modal yan
telah ditanamkan dalam usahanya segera cepat kembali. Disamping
itu, pemilik
juga mengharapkan adanya hasil atas modal yang ditanamkannya
sehingga
mampu memberikan tambahan modal dan kemakmuran bagi perusahaan
tersebut.
Pemilik menginginkan bahwa usaha yang dijalankan nantinya tidak
hanya
untuk satu periode kegiatan saja. Artinya pemilik menginginkan
usaha yang
dijalankan memiliki umur yang panjang untuk beberapa periode ke
depan dan
buka seumur jagung. Bahkan bila perlu pemilik menginginkan
perusahaannya
hidup sampai beberapa keturunan.
atau menyediakan berbagai jenis barang dan jasa untuk kepentingan
masyarakat
umum. Tersedianya barang dan jasa juga berarti mampu memberikan
memberikan
kemakmuran bagi masyarakat, tentu saja kemakmuran bagi pemilik
usaha dan
usaha yang diajalankan dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat.
Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga
memerlukan
analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan
3
keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan,
manajemen
dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan
keuangan
(financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi
perusahaan dan
manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh
pihak-pihak yang
berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk
menilai
kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan
tersebut.
Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah
analisis
rasio likuiditas atau rasio modal kerja, analisis rasio
solvabilitas, dan analisis rasio
profitabilitas. Analisis rasio likuiditas merupakan rasio yang
digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek
perusahaan. Analisis rasio solvabilitas merupakan rasio untuk
mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang
perusahaan.
Analisis rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dihasilkan dari
penjualan.
PT. BINA TRY JAYA PERKASA MAKASSAR yang bergerak dalam
bidang produksi pakan ternak memiliki tujuan agar dapat menjadi
sektor usaha
yang dapat menghasilkan produksi pakan ternak yang bermutu tinggi
dan
profesional. Oleh karena itu, PT. TRY BINA JAYA PERKASA
MAKASSAR
dituntut untuk mempu menilai kondisi dan perkembangan perusahaan
melalui
4
perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan
ditengah
pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang
semakin
ketat.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap modal kerja pada PT. Bina Try
Jaya
Perkasa, selama 3 tahun terakhir ini telah mengalami peningkatan
karena adanya
kenaikkan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran
modal saham atau bertambahnya investasi pemilik perusahaa.
Adanya penambahan utang jangka panjang baik dalam bentuk
obligasi,
hipotikatau utang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan
penambahan
aktivalancar. Dengan kata lain bahwa modal kereja akan bertambah
apabila
aktivalancar.
Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul “ Analisis
Efektifitas
Penggunaan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Pada PT. Bina Try Jaya
Perkasa
Makassar “.
5
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang
menjadi
masalah adalah “Apakah efektivitas modal kerja pada PT.Bina Try
Jaya Perkasa
Makassar dapat meningkatkan rentabilitas perusahaan”.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efektivitas modal kerja terhadap rentabilitas
pada PT.
Bina Try Jaya Perkasa Makassar
2. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja terhada
prentabilitas
pada PT. Bina Try Jaya Perkasa Makassar
D. Manfaat Penelitian
kegunaan penilitian adalah :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu
atau
yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan
terhadap
teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi
menjelaskan
kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya
pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara
empiris
serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta
merevisi
teori yang berhubungan dengan penggunaan modal kerja terhadap
rentabilitasnya.
6
praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai di masyarakat,
seperti
lembaga pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan
manfaat
tersebut dengan menempatkan suatu penelitian dan juga
pengembangan sebagai bagian dari integral organisasi merek.
7
A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata manus
yang
berarti tangan dan agree (melakukan). Kata-kata itu digabung
menjadi manager
yang artinya menangani. Manager diterjemahkan ke bahasa inggris to
manage
(kata kerja). Management (kata benda), dan manager untuk orang
yang
melakukannya. Management diterjemahkan ke bahasa Indonesia
menjadi
manajemen (pengelolaan). (husaini usman,2014)
membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana manager
keuangan
dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari
dana,
mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan
profit
atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan keberlanjutan usaha
bagi
perusahaan.(irham fahmy, 2015)
dengan aktifitas adalah merupakan kebijaksanaan manajemen keuangan.
Hal ini
disebabkan aktifitas muncul sebagai akibat dari kebijaksanaan
manajemen dalam
hal memperoleh dana atau modal untuk membiayai kegiatan perusahaan
untuk
mencapai tujuannya.
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada
berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva
tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari
dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal
dari pasar
modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Martono dan Agus (2010 : 4) adalah sebagai berikut : “Segala
aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,
mengelola
aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh”
Manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai
bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset
untuk
mencapai tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut menurut Martono
dan
Agus (2010:4) ada 3 (tiga) fungsi utama dalam manajemen keuangan,
yaitu :
1. Keputusan Investasi (Investment Decision)
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa
yang
akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi adalah yang
paling
penting diantara ketiga keputusan lainnya. Hal ini dikarenakan
keputusan
investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya
rentabilitas
investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu yang akan
datang.
2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan ini menyangkut beberapa hal. Pertama,
keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan
untuk
9
hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal
rata-rata
minimal.
Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka
aset-aset
tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Pengalokasian dana
yang
digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi
tanggung
jawab manajer keuangan. Tanggung jawab tersebut menuntut
manajer
keuangan untuk lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar dari
pada
aktiva tetap.
Yulianto tujuan manajemen keuangan yaitu : “Memaksimalkan
kekayaan
pemegang saham dalam jangka panjang, tetapi bukan untuk
memaksimalkan ukuran-ukuran akuntansi seperti laba bersih.
Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan
nilai
kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat
melalui
perkembangan harga saham perusahaan dipasar. Dalam hal ini, nilai
saham dapat
merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan deviden.
(Harmono,
2015).
10
1. Pengertian Laporan Keuangan
keuangan perusahaan. Di samping manajer keuangan, beberapa
pihak
di luar perusahaan juga perlu memahami kondisi keuangan
perusahaan
diantaranya adalah calon investor dan kreditur. Adapun
pengertian
laporan keuangan menurut Martono dan Agus (2010:51) adalah
sebagai
berikut :
keadaan keuangan suatu perusahan pada suatu saat tertentu”.
Kemudian menurut Brigham dan Houston (2010:84) yang
diterjemahakan
oleh Yulianto laporan keuangan yaitu :
“Beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di
atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata
yang
berada di balik angka tersebut.
Selanjutnya menurut Fahmi (2011:2) laporan keuangan yaitu :
“Merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan
suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”.
11
Menurut Munawir (2010), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri
dari
neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas.
Neraca
menunjukkan atau menggambarkan jumlah asset, keajiban dan ekuitas
dari
suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan
(laporan)
laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan
serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan
perubahan
ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan
yang
menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
Kondisi perusahaan terkini maksudnya adalah keadaan keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu atau dalam suatu periode
tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
laporan
keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi
keuangan suatu perusahaan dan informasi tersebut dapat
dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan dari perusahaan tersebut.
Secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada
suatu
saat tertentu kepada para pemangku kepentingan. (samryn,
2014).
12
keuangan terdiri dari :
menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan dan asal
sumber daya tersebut dalam suatu saat tertentu.
Di dalam neraca terdiri dari beberapa pengertian laporan
keuangan
yaitu :
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Aktiva terbagi 2 yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar
(aktiva
tetap).
yang dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam
meliputi : kas dan Bank, infestasi jangka pendek (surat-surat
berharga atau marketablet securities), wesel, tagihan,
piutang dagang, persediaan uang muka pajak piutang
pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima dan
dibayar dimuka.
umur kegunaan relatif permanent atau jangka panjang
13
(umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis
dalam satu kali pendapatan usaha).
2) Investasi jangka panjang yang terdiri dari :
a) Saham dari anggota, obligasi atau pinjaman kepada anggota
perusahaan.
perusahaan.
untuk kegiatan usaha.
untuk kegiatan usaha.
aktiva tetap selain tanah akan susut selama jangka waktu
umur kegunaannya (umur ekonomi)
pendirian (orgabization cost), lisensi, goodwill dan
sebagainya.
5) Beban yang ditanggungkan (deffered charges).
6) Aktiva lain-lain.
perusahaan masakini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari
sumberdaya yang mengandung manfaat ekonomi, hutang perusahaan
dapat dibedakan sebagai berikut :
keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya
akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak rencana)
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh
perusahaan.
Yang termasuk hutang lancar yaitu : dagang, hutang wesel,
hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka
panjang yang segera jatuh tempo, pendapatan yang diterima
dimuka.
waktu pembayarannya masih jangka panjang (lebih dari satu
tahun sejak tanggal neraca) yang meliputi : hutang obligasi,
hutang hipotik dan pinjaman jangka panjang yang lain.
c. Ekuitas/Modal (Equity) adalah hak residual atas aktiva
perusahaan
setelah dikurang semua kewajiban. Komponen-koponen ekuitas
adalah modal saham, laba yang ditahan, penyajian komponen
dalam
ekuitas diklasifikasi berdasarkan atas kekekalannya. Ada
suatu
komponen dalam ekuitas yang disebut dengan cadangan. Cadangan
pada dasarnya merupakan pemisahan dari laba ditahan untuk
tujuan
15
lain-lain.
Menurut Kasmir, (2010) Mengemukakan bahwa : “Laporan laba
rugi
adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
pengeluaran
perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap
satu
kuartal atau satu tahun”.
(laba/rugi) yang dihadapi perusahaan dalam periode tertentu
biasanya
dalam kurun waktu satu tahun.
4. Laporan Perubahan Modal dan Laba Ditahan
Laporan pembukuan modal menggambarkan pembukuan total dari
modal sendiri dalam suatu periode disamping rugi laba. Laporan
ini
merupakan pelengkap laporan rugi laba, yang menyajikan
investasi-
investasi tambahan oleh pemilik, pengurangan modal saham atau
adanya
sumber modal yang lain diluar usaha kegiatan perusahaan.
Laporan laba ditahan merupakan salah satu laporan pembukuan
posisi
keuangan yang berasal kegiatan perusahaan pada periode tertentu.
Laporan
laba ditahan menyajikan laba bersih, deviden dengan koreksi atas
laba
bersih tahun sebelumnya.
Perusahaan yang memiliki tingkat akumulasi laba bersih yang cukup
baik,
dari satu periode ke periode berikutnya, biasanya memiliki potensi
untuk
16
perusahaan (pemegang saham). (Hery, 2014)
C. Pengertian dan Jenis Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
yang sering digunakan untuk analisis yaitu :
a. Konsep Kuantitatif adalah Konsep ini menitikberatkan
kepada
kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan
dalam membiayai operasionalnya yang bersifat rutin, atau
menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan
operasional
jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja
ialah jumlah aktiva lancar (Gross Working Capital), dan tidak
mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja
dibiayai
dari modal pemilik, hutang jangka panjang maupun hutang
jangka
pendek, sehingga dengan modal kerja yang besar juga, bahkan
modal
kerja yang besar menurut konsep ini tidak menjamin
kelangsungan
operasi dan tidak mencerminkan likuiditas perusahaan.
b. Konsep Kualitatif adalah Konsep ini menitikberatkan fungsi dari
dana
yang dimiliki dalam rangka menghasilkan laba dari usaha pokok
perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki perusahaan akan
digunakan untuk menghasilkan laba sesuai usaha pokoknya,
tidak
17
mendatang.
Jika diperhatikan pengertian diatas, maka modal kerja (current
assets)
diartikan sebagai kas dan harta lancar lainnya yang diharapkan akan
diterima
kembali menjadi uang melalui penjualan atau pembelian selama jangka
waktu
satu tahun.
1) Kas/Bank
4) Biaya yang dibayar dimukaf
5) Piutang dagang
2. Jenis Modal Kerja
dua, yaitu :
(Permanent Working Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap
ada
pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau
dengan
kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk
kelancaran usaha. Modal kerja ini dibedakan dalam :
18
modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk
menjamin kontinuitas usahanya.
modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas
produksi yang normal.
berubah-ubah sesuai dengan perbuhan keadaan, dan modal kerja
ini
dibedakan antara lain :
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan
karena fluktuasi musim.
kerja yang jumlah berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi
konjungtur.
modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya,
adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan
ekonomi yang mendadak).
suatu tindakan yang diukur berdasarkan pencapaian tujuan
tindakan
tersebut.
dengan pencapaian tujuan, serta menyediakan jasa-jasa yang
benar
sehingga memungkinkan pihak yangberwenang untuk
mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya.
Efektifitas adalah suatu kegiatan terbaik antara usaha dengan
hasilnya, antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai untuk suatu
tujuan,
yaitu:
1) hasil disini dimaksudkan adalah suatu pekerjaan dapat disebut
efektif
kalau dengan usaha tertentu dapat memberikan hasil yang
maksimal
mengenai mutu atau jumlah satuan hasil itu atau dengan kata
lain
terjaminnya kualitas dan kuantitasnya.
efektif jika suatu hasil tertentu tercapai suatu tujuan yang
diinginkan
sesuai dengan tujuan.
jasa (konsumen). Untuk mengukur efektifitas suatu kegiatan
harus
didasarkan pada criteria yang telah ditetapkan (disetujui)
sebelumnya.
Jika hal ini belum tersedia,auditor bekerja sama dengan top
management dan badan pembuat keputusan untuk menghasilkan
20
secara langsung
karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat
sosial
secara kuantitatif. Analisis cost effectiviness meliputi penilaian
terhadap
biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa
sekarang
maupun di masa yang akan dating atas suatu perusahaan dengan
pengaruh
atau dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun tidak
dinilai.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal
tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan dan tanah.
2) Membuat estimasi biaya yang akan terjadi selama umur yang
diharapkan dari suatu perusahaan.
3) Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan
dari
suatu perusahaan.
yang dilakukan.
biaya dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan
muncul
21
dari perusahaan yang akan dijalankan. (as cited in essay
warni
martina,2014).
Menurut Ravianto dalam Masruri (2014), pengertian efektifitas
adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana
orang
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti
bahwa
apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan,
baik
dalam waktu, biaya mau pun mutunya, maka dapat dikatakan
efektif.
d. Penggunaan Modal Kerja
sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk mengetahui
bagaimana kebutuhan modal kerja dibelanjai (sumber-sumber
modal
kerja). Suatu laporan yang menggambarkan datangnya modal kerja
dan
untuk apa modal kerja itu digunakan disebut laporan sumber
dan
penggunaan modal kerja.
menilai perubahan-perubahan yang mempengaruhi modal kerja
perusahaan.
22
perusahaan untuk :
lainnya.
3) Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.
4) Pembentukan dana
6) Pembayaran utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang
jangka panjang)
8) Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi;
dan
Penggunaan lainnya.
Ada beberapa pengelolaan modal kerja yaitu:
1) orecasting terhadap kebutuhan modal kerja. Perubahan
terhadap aktivitas usaha dari suatu perusahaan akan selalu
mengakibatkan perubahan terhadap kebutuhan modal kerja.
2) mencari sumber dana. Apabila kebutuhan modal kerja telah
dapat diperhitungkan maka manajer harus mencari dana yang
dibutuhkan untuk membelanjai kebutuhan harus dicari dari
23
jangka waktu yang tepat pula.
Dengan mempergunakan sumber dana jangka pendek untuk
membelanjai kebutuhan modal kerja, maka perusahaan memperoleh
kebaikan kenaikan yang berupa yaitu menekan biaya dan memilih
hubungan baik dengan bank. Sedangkan membelanjai sebagai
kebutuhan
modal kerja dengan sumber dana jangka panjang dapat
memperoleh
kebaikan-kebaikan yaitu mengurangi resiko, menciptakan stabilitas
dan
mempertinggi likuiditas.
1. Pengertian Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara
laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Sementara itu Munawir (2010) mengemukakan
bahwa ”Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan
laba
selama periode tertentu.
adalah perbandingan antara laba dengan modal yang menghasilkan
laba
tersebut.
24
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu
periode
dengan jumlah modal perusahaan tersebut.
1. Rentabilitas Ekonomi
terhadap total asset. Jadi rentabilitas ekonomi mengindikasikan
seberapa
besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan
tingkat
pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas
Ekonomi
menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba.
Rentabilitas ekonomi mengukur efektifitas perusahaan dalam
memanfaatkan seluruh sumberdaya yang menunjukkan rentabilita
ekonomi perusahaan (Sawir, 2009:19).
Pada umumnya rentabilitas itu dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
a) Rentabilitas Ekonomis (Earning Power)
Menurut Bambang Riyanto (2011:33) bahwa: Rentabilitas
ekonomis ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri
dan
modal asing yang menggunakan untuk menghasilkan laba tersebut
dan
ternyata dalan persentase. Oleh karena pengertian rentabilitas
sering
menggunakan untuk mengukur efeesiensi menggunakan modal kerja
di
dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering
pula
dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh
modal
yang dikerjakan di dalamnya untuk menghasilkan laba.
25
hanyalah modal yang bekerja didalam perusahaan (Operating
Capital
Assets). Dengan demikian yang ditanamkan dalam perusahaan lain
atau
modal yang ditanamkan dalam efek (kecuali perusahaan efek)
tidak
diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah laba
yang
berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha
(net
operating income).
Rentabilitas ekonomis = Labasebelumpajak Jumlah modal
perusahaan
x 100%
adalah hasil perkalian profit margin dengan operating assets
turnover,
dimana keduanya sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
rentabilitas
ekonomis (return on total assets).
b) Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Net Worth)
Menurut Bambang Riyanto (2011:44) bahwa: Rentabilitas modal
sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri
yang
bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan.
Rentabilitas modal sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rentabilitas modal sendiri = Lababersih Jumlah modal sendiri
x 100%
kemampuan modal sendiri menghasilkan keuntungan, yang
dibandingkan
adalah bukan keseluruhan modal tetapi khususunya modal
sendiri.
Rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri
mempunyai
kaitan yang sangat erat dan saling mempengaruhi dalam setiap
kuputusan
yang diambil. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk
mengambil
keputusan adalah sebagai berikut :
1) Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga
modal
asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab
rentabilitas
modal sendiri akan lebih besar dibandingkan menggunakan modal
asing.
2) Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dari tingkat bunga
modal
asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab
rentabilitas
modal asing akan lebih besar dibandingkan menggunakan modal
sendiri.
besar pula.
Rentabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari tahun ke
tahun
biasanya selalu mengalami perubahan baik itu berupa untuk penurunan
maupun
27
suatu kenaikan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan itu
ada dua
macam yaitu :
suatu kurang waktu tertentu maka digunakan profit margin. Profit
margin
dimaksudkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan
dapatkan
mengelola keuangannya dengan efisiensi.
dengan penjualan bersih dilain pihak. Di mana hasil perbandingan
tersebut
dinyatakan dalam persentase. Laba usaha di sini adalah laba
sebelumnya
dikurangi dengan bunga pinjaman dan pajak perseroan. Dalam hal ini
Bambang
Riyanto (2011) merumuskan sebagai berikut :
Profit Margin = NetOperationincome Net Sales x 100%
Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan
atas
barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan
tunai maupun
kredit. Penjualan dikurangi dengan retur dan penyesuaian harga jual
dan potongan
penjualan akan diperoleh penjualan bersih (net sales). (Hery,
2015)
Dengan kata lain dapat dikatakan profit margin ialah selisih antara
net
sales dengan operation expenses (harga pokok penjualan – biaya
administrasi –
biaya penjualan – biaya umum), selisih mana ditanyakan dalam
persentase dari
net sales. Net sales akan mempengaruhi oleh pasar darioutput yang
akan dapat
dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
28
bersangkutan serta semakin luasnya pasar yang dikuasainya maka akan
semakin
besar pula net sales yang diperolehnya itu. Salah satu jalan untuk
meningkatkan
volume penjualan ialah dengan jalan meningkatkan mutu kualitas dari
pada
barang dan harga barang tersebut. Hal ini maka mempengaruhinya
terhadap
tingkat penjualan dan ini pula akan mempengaruhi juga terhadap
rentabilitasnya,
disamping faktor-faktor lainnya.
Operating Assets Turnover adalah merupakan salah satu faktor yang
ikut
menentukan tinggi rendahnya rentabilitas seluruh modal atau
rentabilitas
ekonomis di mana dalam hal ini sebagai ukuran untuk mengetahui
efisiensi
perusahaan dalam melihat kecepatan peraturan aktiva dalam suatu
priode
tertentu. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa apakah perusahaan
berjalan
lancar ataukah sebaliknya.
Untuk menghitung Operating Assets Turnover maka dapat
dilakukan
dengan membandingkan net sales di satu pihak dengan Operating
Assets di lain
pihak, dimana Bambang Riyanto (2011) secara matematis merumuskan
sebagai
berikut :
Jadi untuk mencapai Operating Assets Turnover yang tinggi berarti
kita
harus memperhatikan ketergantungan terhadap variable yang lain,
dalam hal ini
29
adalah net sales dan Operating Assets atau dengan kata lain bahwa
kedua variable
tersebut merupakan penyebab terhadap keadaan Operating Assets
Turnover.
Total assets turnover disebut juga perputaran total asset. Rasio
ini melihat
sejauh mana keselurahan asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi
perputaran
secara efektif. (Irham fahmy, 2014).
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa profit margin
dimaksudkan
untuk mengetahui efesiensi perusahaan dengan melihat kepada
kecepatan
perputaran Operating Assets dalam suatu periode tertentu.
Hasil akhir dari percampuran kedua efisiensi profit margin
menentukan
tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis. Oleh karena itu maka tinggi
tingkat profit
margin atau Operating Assets Turnover masing-masing atau
kedua-duannya akan
mengakibatkan naiknya rentabilitasnya ekonomis atau earning
power.
Untuk dapat dikatakan bahwa rentabilitas ekonomis earning power
akan
meningkat apabila :
3) Kedua-duanya meningkat.
30
Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan, maka hipotesis
pada
penelitian ini adalah “Diduga bahwa efektivitas modal kerja pada
PT. Bina
Try Jaya Perkasa Makassardapat meningkatkan rentabilitas
perusahaan”.
32
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah PT. Bina Try Jaya
Perkasa
Makassar yang letaknya di Jl. Gunung Bawakaraeng Makassar.
Sedangkan waktu
penelitian diperkirakan selama 2 (dua) bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
setelah menggunakan 2 metode sebagai berikut :
1. Library Research (Penilitian Kepustakaan) Yaitu cara yang
digunakan
untuk mengumpulkan data atau keterangan yang bersifat tertulis
yang
berhubungan dengan materi pembahasan ini. Library research
ini
dilakukan dengan cara membaca literature (buku wajib), bahan
kuliah,
bulletin dan bacaan lainnya sebagai dasar penunjangan
pembahasan
terhadap masalah yang dibahas.
2. Fiel Research (Penilitian Lapang) Yaitu penilitian yang
dilakukan dengan
cara mengunjungi obyek yang akan diteliti guna mengumpulkan
data-data
yang diperlukan.
jenis data yang dipergunakan dalam penulisan ini terdiri dari
:
1. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan
mengenai
metode pendidikan dan penilitian karyawan.
2. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka dan padat
dihitung
misalnya mengenai laporan perkembangan jumlah karyawan, nilai
penjualan jasa layananan serta data lainnya.
Sumber Data yang digunakan adalah :
a) Data primer, adalah yang dikumpulkan dari responden secara
langsung.
Data primer merupakan data yang belum pernah dipublikasikan
dan
mencari data primer digunakan cara dengan mengadakan
pengamatan
langsung di dalam perusahaan untuk mengetahui cara kerja maupun
proses
produksi yang sedang berjalan.
b) Data sekunder, adalah data yang dikumpulkan melalui perusahaan.
Untuk
mendapatkan data sekunder digunakan :
1). literatur, yakni dikta atau buku yang tersedia di perpustakaan
yang
sesuai dengan masalah yang dihadapi. Sedangkan sumber datanya
berasal dari PT. Bima Try Jaya Raksa Makassar.
2). Dokumen-dokumen perusahaan yang ada hubungannya dengan
penyesuaian penulis ini.
analisa sebagai berikut :
terhadap rentabilitas pada perusahaan.
perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang dihasilkan
laba
tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, dan umumnya
dirumuskan sebagai :
M = Modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut
3. Analisis Rentabilitas modal sendiri, atau rentabilitas modal
usaha menurut
Bambang Riyanto (2009) adalah perbandingan antara jumlah laba
yang
tersedia bagi para pemilik modal sendiri di satu pihak dengan
jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba tersebut di pihak lain.
35
x 100%
bahwa rentabilitas ekonomi adalah salah satu bentuk dari
rentabilitas yang
dimaksud untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan
pada
operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Dari batasan tersebut diberikan suatu rumusan sebagai berikut
:
Rentabilitas ekonomi = Labasebelumpajak Jumlah modal
perusahaan
x 100%
keseluhan sumber daya perusahaan yang dibutuhkan dalam penghasilan
barang
atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
1. Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara.
Laba
dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan
kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya,
setelah
dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal
tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara
itu,
laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara
harga
penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan diantara keduanya
adalah
dalam hal pendefinisian biaya.
36
2. aktiva (assets) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam
operasi
perusahaan.
37
tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:
pada setiap akhir bulan disusun neraca saldo
mata uang menggunakan rupiah
pembelian
hitung dan ppn income
dengan faktur pajak standar
income
pengeluaran kas di atas Rp. 1.000.0000 di bayar dengan cek
dan
didukung dengan bukti pengeluaran kas
untuk pengeluaran sebesar Rp. 1.000.000 atau kurang dibayar
dengan
dana kas kecil dan sistem pencatatannya menggunakan sistem dan
tidak
tetap
38
(Average)
B. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejak berdirinya 10 tahun lalu PT. Bina Try Jaya Perkasa
telah
memasarkan produksinya di daerah-daerah, seperti : Maros, Pangkep,
Takalar,
Bulukumba, Pinrang dan Makassar. Didalam produksinya pakan ternak,
sehingga
dalam volume penjualan dalam setiap tahunnya selalu
meningkat.
Tujuan promosi bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran. Tujuan
ini
dijabarkan dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar, yang
direncanakan untuk
produk tertentu.
ragam, tergantung dari jenis target pasar. Bagi konsumen tujuan
tersebut
mencakup usaha mendorong konsumen antara lain untuk lebih
banyak
menggunakan produk, untuk membeli produk dalam unit yang lebih
besar,
mencoba merek yang dipromosikan dan untuk menarik pembeli merek
lain yang
bersaing dengan merek produk yang sedang dipromosikan.bagi pengecer
tujuan
promosi adalah untuk membujuk pengecer untuk menjual barang produk
baru dan
menimbun lebih banyak persediaan barang, menggiatkan pembeli ketika
sedang
tidak musim, membujuk agar barang-barang yang dipromosikan,
mengimbangi
promosi para pesaing, membuat para pengecer agar setia terhadap
merek yang
dipromosikan, dan memperoleh jalur pengecer baru.
39
atas produk atau model baru untuk merangsang mereka mencari
pelanggan-
pelanggan baru.
Rencana pelaksanaan harus pula mempertimbangkan waktu persiapan
(lead time)
dan waktu penjualan (sell of time), waktu persiapan adalah waktu
yang diperlukan
untuk menetapkan program sampai program dilancarkan.
Program tersebut mencakup perencanaan awal, rencana
modifikasi
kemasan, bahan-bahan yang akan diposkan dan dibagi-bagikan ke
rumah,
persiapan iklan, bahan-bahan yang akan dijual, daftar wiraniaga,
rencana alokasi
penyaluran, pembelian atau percetakan premi khusus atau pengemasan
barang
khusus, produksi awal dari persediaan dan penahanan dipusat-pusat
distribusi agar
dapat mengeluarkan produk itu pada suatu waktu tertentu, dan
akhirnya di
distribusi kepada para pengecer.
apabila kurang 95% barang dagangan tersebut sudah ditangan konsumen
yang
mungkin membutuhkan waktu satu sampai beberapa bulan, tergantung
pada
jangka waktu promosi.
Perusahaan industri pakan ternak PT. Bina Try Jaya Perkasa
adalah
merupakan salah satu perusahaan industri yang mengolah pakan ternak
yang
berlokasi dijalan Tarakan Makassar sedangkan pabrikannya dikawasan
Industri
Makassar. Dimana kegiatannya adalah memproduksi berbagai macam
pakan
ternak.
40
Pada mulannya, usaha ini berbentuk perusahaan perseorangan
yang
didirikan pada tahun 1988 di Makassar oleh bapak William sebagai
pemilik dan
bertindak sebagai pemimpin perusahaan tersebut. Berdasarkan surat
permohonan
tanggal 22 Mei 1988, No220.12/713.I/1988 maka oleh departemen
Perindustrian
mengeluarkan surat izin mendirikan perusahaan dalam bentuk
perseroan terbatas,
dengan No.7/IP.27/98 tanggal 20 Desember 1989, sejak itulah
perusahaan ini
berproduksi di Makassar.
Melihat kemajuan ini maka pemilik perusahaan memberi nama PT.
Bina
Try Jaya Perkasa, karena dalam mengembagkan usahanya yang diawali
dengan
perusahaan
Seperti kita ketahui bahwa perusahaan ini memproduksi berbagai
macam
pakan ternak, tetapi yang kami fokuskan pada pembahasan ini hanya
pada pakan
udang, dimana perkembangan produksi setiap tahunnya mengalami
volume
penjualan yang cukup meningkat.
Sesuai akte pendirian perusahaan pada awal beroperasinya perusahaan
ini
mempunyai modal awal sebesar 2.000.000 (dua juta rupiah) dan
seluruh modalnya
dimiliki bapak William.
wilayah Makassar karena banyak permintaan dari daerah maka
perusahaan ini
memperluas wilayah penjualannya kebeberapa daerah seperti :
Takalar, Jeneponto,
Bulukumba, Maros, Pangkep dan Pinrang. Berkat usaha yang gigih dan
ditunjang
41
oleh pengalaman memproduksi pakan udang yang baik, sehingga
produksi tetap
disenangi oleh konsumen, terutama oleh golongan bawah, menengah
sampai atas.
Perluasan ini dimulai sejak tahun 1989 dengan menaikkan
kapasitas
produksinya. Dan saat ini perusahaan tetap berjalan dengan baik dan
sementara
berencana untuk memperluas produksinya dengan menambah daerah
pemasaran
diseluruh wilayah Sulawesi Selatan dengan melemparkan berbagai
macam
promosi terhadap produk yang diproduksi dan juga masyarakat dapat
mengetahui
mengenai produk yang dihasilkan oleh PT. Bina Try Jaya Perkasa ini
adalah :
1. Memberikan bonus pada pembelian dengan jumlah tertentu
2. Mengadakanpromosi face to face
3. Menyebarkan selebaran pada setiap kios dan took-toko
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengambarkan batas-batas tugas dan kewajiban.
Batas
tugas dan kewajiban serta tanggung jawab. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah
terjadinya penyelewengan-penyelewengan pada perusahaan perdangangan
dan
supplier. Direktur merupakan pimpinan perusahaan yang secara
langsung
memimpin kegiatan-kegiatan perusahaan dan menentukan
kebijaksanaan
perusahaan baik yang intern maupun bersifat ekstern.
Dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan organisasi perusahaan
atau
lembaga apapun, struktur organisasi memegang peranan penting dan
tidak boleh
diabaikan. Oleh karena itu setiap perusahaan tidak boleh mempunyai
kesamaan
antara yang satu dibandingkan dengan yang lain baik dalam hal besar
dan luasnya
usaha, jumlah karyawan, kualitas karyawan dan jenis usaha yang
diperlukan oleh
42
sama.
prinsip-prinsip organisasi yang merupakan satu syarat suksesnya
perusahaan
seperti dikemukakan diatas belum diperhatikan secara serius.
Prinsip organisasi yang kurang diperhatikan yang dimaksud
adalah
pembatasan tugas dan tanggung jawab serta kepada siapa bawahan
harus
mendengar perintah.
Tidaklah kelihatan suatu kontrak yang baik, misalnya dalam hal
penugasan
/ pengawasan terhadap penjualan yang dipercayakan kepada bagian
administrasi,
dikatakan demikian sebab bagian administrasi hanya melaporkan hasil
penjualan
satu hari produk terjual. Agar lebih jelas, maka dibawah ini
disajikan struktur
organisasi yang dimiliki PT. Bina Try Jaya Perkasa, sebagai berikut
:
43
Direktur
Sekretaris
SeksiAdm SeksiPembukuan Buruh-Buruh
Selanjutnya, mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab
masing-
masing personil PT. Bina Try Jaya Perkasa Makassar, adalah sebagai
berikut :
1. Direktur mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut
:
a. Memimpin dan mengkoordinir terhadap bagian keuangan dan
bagai
administrasi dan pembukuan.
secara periodic.
yang dipimpin
a. Membantu kegiatan pimpinan.
c. Menerima dan mengirim surat serta mengarsipkannya.
3. Kepala bagian keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai
berikut:
b. Membantu pimpinan dalam penentuan kebijaksanaan yang
berhubungan
dengan keuangan.
d. Melakukan penyetoran saldo kas tiap saat.
4. Kepada bagian administrasi dan pembukuan mempunyai tugas dan
tanggung
jawab sebagai berikut :
administrasi dan pembukuan.
perusahaan.
penerimaan dan pengeluaran kepada pimpinan.
5. Seksi administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Membuat surat-surat untuk ditandatangani pimpinan, baik yang
sifatnya
intern maupun ekstern sebagai perusahaan.
b. Menyiapkan arsip surat-surat masuk dan keluar.
c. Membuat laporan kegiatan personil setiap hari kerja.
45
6. Seksi pembukuan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Membuat rekapitulasi penghasilan penjualan setiap hari.
b. Membuat rekapitulasi penerimaan yang telah habis setiap hari
untuk
mengetahui jumlah rata-rata penerimaan yang harus diproduk
perbulan.
c. Membuat laporan kas harian untuk penerimaan dan pengeluaran
untuk
disahkan kepala bagian pembukuan, yang selanjutnya akan
disampaikan
atau dilaporkan kepada pimpinan
7. Bagian penjualan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab kepada direktur.
b. Menjual barang dagangan.
8. Bagian produksi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Mengadakan perencanaan produksi yang disesuaikan dengan
permintaan.
b. Mencatat semua pemakaian bahan baku/penolong dan mencatat
semua
hasil produksi pabrik yang kemudian diteruskan kepada bagian
administrasi.
44
Untuk menganalisis penggunaan modal kerja, sebaiknya diketahui
laporan
keuangan untuk dua periode, seperti yang akan dikemukakan pada sub
bab
selanjutnya. Penggunaan modal kerja yang ada efisien
penggunaannya.
Untuk menghitung penggunaan modal kerja, maka terlebih dahulu
dikemukakan neraca perusahaan selama tiga tahun terakhir.
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, hitung
dan
modal sendiri dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Biasannya pada saaat
buku tutup, yakni pada akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir
tahun seperti pada
perusahaan ini.
Dengan menghubungkan elemen-elemen dari aktiva satu dengan
lainnya,
atau membandingkan pos-pos dari aktiva dan passive pada suatu saat
tertentu,
dapat diketahui tentang gambaran posisi atau keadaan finansial
suatu perusahaan.
Saat tertentu, dapat diketahui tentang gambaran posisi atau keadaan
finansial
suatu perusahaan.
khususunya posisi tingkat likuiditas dan profitabilitas, perlulah
diadakan
interpretasi terhadap data financial perusahaan yang
bersangkutan.
Maka untuk mengetahui perbandingan rasio keuangan maka
diperlihatkan
neraca pada table 1 hingga 3 yang ada pada lampiran.
45
Dari tabel tersebut, dapat dikemukakan bahwa total assets yang
dimiliki
perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp. 145.005.000,- pada tahun
2014
meningkat menjadi sebesar Rp. 148.534.500,- ini berarti mengalami
kenaikan
sebesarRp. 3.532.500,- dan pada tahun 2015 total sampai dengan 2015
mengalami
kenaikan sebesar Rp. 19.227.825,-.
agar memudahkan untuk menghitung penggunaan modal kerja adapun
perubahan
neraca untuk tahun 2013 – 2015. dapat dilihat pada tabel 4
berikut.
TABEL. 1
PERUBAHAN NERACA
Uraian 31-12-2014
Berdasarkan laporan perubahan neraca, maka dengan mudah dapat
diketahui laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang dapat
dilihat pada
tabel 5, sebagai berikut :
(DALAM RUPIAH)
Berdasarkan tabel 5 tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa modal
kerja
yang dikelola perusahaan bersumber dari keuntungan perusahaan
sebesar Rp.
13.328.000,- tanah dan bangunan sebesar Rp. 487.500,- investasi
sebesar Rp.
172.800,- dan modal usaha sebesar Rp. 6.545.000,- sedangkan modal
kerja
47
1.800.000,- pembelian kendaraan sebesar Rp. 7.878.125,- dan
bertambahnya
modal kerja sebesar Rp. 10.855.175,-.
B. Laporan Keuangan Perusahaan
rugi laba.
Dalam menganalisis tingkat kemampuan PT. Bina Try Jaya Perkasa
di
Makassar, dalam mengelola keuangannya selama tiga tahun terakhir
ini, maka
menulis menganalisis rasio-rasio keuangan perusahaan mulai tahun
2013 sampai
tahun 2015 dalam laporan rugi laba.
Untuk melakukan semua itu maka sebaiknya diperhatikan laporan
laba
rugi perusahaan untuk digunakan dalam menghitung rasio-rasio
keuangan dan
selanjutnya dapat dibandingkan prestasinya dari tahun 2013 hingga
2015. dalam
analisis rasio ini, terdapat beberapa jenis rasio yang digunakan
oleh penulis untuk
menentukan tingkat pengelolaan keuangan perusahaan selama
ini.
Untuk lebih memudahkan penulisan ini, maka diperlihatkan
salinan
laporan perhitungan rugi laba selama tiga tahun terakhir, yang
terlihat pada tabel 4,
5 dan 6 pada lampiran.
48
Dari data tersebut, dapat dijelas bahwa pada tahun 2013
penjualan
perusahaan mencapai sebesar RP.86.000.000,- harga pokok penjualan
sebesar Rp.
46.000.000,- sehingga laba kotor perusahaan Rp. 40.000.000,- dengan
biaya yang
dikeluarkan Rp. 29.500.000,- dan laba usaha sebesar Rp.
10.500.000,- bungan
Bank uang dikeluarkan sebesar Rp. 2.000.000,- laba sebelum pajak
sebesar Rp.
8.500.000,- sedangkan pajak perusahaan sebesar Rp. 1.275.000,-
sehingga laba
bersih setelah pajak sebesar Rp. 7.225.000,-.
Pada tahun 2014 penjualan perusahaan mencapai sebesar Rp.
97.000.000,-
harga pokok penjualan sebesar Rp. 56.000.000,- sehingga laba kotor
perusahaan
Rp. 41.000.000,- dengan biaya yang dikeluarkan Rp. 31.500.000,- dan
usaha
sebesar Rp. 9.500.000,- bungan Bank uang dikeluarkan sebesar Rp.
1.800.000,-
laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.700.000,- sedangkan pajak
perusahaan sebesar
Rp. 1.155.000,- sehingga laba bersih setelah pajak sebesar Rp.
6.545.000,-.
Pada tahun 2015 penjualan perusahaan mencapai sebesar Rp.
117.500.000,- harga pokok penjualan sebesar Rp. 61.000.000,-
sehingga laba
kotor perusahaan Rp. 56.500.000,- dengan biaya yang dikeluarkan
Rp.
31.500.000,- dan laba usaha sebesar Rp. 25.000.000,- bunga Bank
uang
dikeluarkan sebesar Rp. 1.620.000,- laba sebelum pajak sebesar Rp.
23.380.000,-
sedangkan pajak perusahaan sebesar Rp. 3.507.000,- sedangkan
pajak
perusahaan sebesar Rp. 3.507.000,- sehingga laba bersih setelah
pajak sebesar Rp.
19.873.000,-.
49
diantaranya sebagai berikut :
1. Rasio Rentabilitas
Untuk rasio keuntungan ini, penulis hanya menggunakan dua rasio,
sebagai
berikut :
a) Rentabilitas Ekonomi atau Net Earning Powerdengan rumus sebagai
berikut : Net Earning Power Ratio = Net Operating Income
Operating Assets x 100%
x 100% = 5,0%
x 100% = 4,4%
x 100% = 11,8%
Hasil perhitungan dapat diinterpretasikan bahwa pada tahun
2013Net
Earming Power Ratio sebesar 5,0% artinya bahwa setiap Rp. Aktiva
dapat
menghasilkan keuntungan Rp. 0,050,- sedangkan pada tahun 2014Net
Earming
Power Ratio menurun menjadi 4,4% yang berarti bahwa setiap Rp. 1,
aktiva akan
dapat menghasilkan keuntungan Rp. 0,040,-. Dan pada tahun 2015Net
Earming
Power Ratio naik menjadi 11,8% yang artinya bahwa setiap Rp. 1,
aktiva akan
menghasilkan keuntungan Rp. 0,118,-. Dapat dijelaskan pula bahwa
makin besar
50
laba yang diperoleh makin besar pula nilai Net Earming Power Ratio,
dengan
keuntungan kenaikan jumlah aktiva harus ditekan.
b) Rentabilitas Modal Sendiri atau Rate Of Return For The Owners
atau tersebut
juga Rate Of Return On Net Worth, menunjutkan kemampuan dari
modal
sendiri yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba pada
periode
tertentu, rumusnya sebagai berikut : Rate of Return on The Worth=
Laba Bersih
Modal Sendiri x 100%
x 100% = 5,9%
x 100% = 5,1%
x 100% = 13,4%
Berdasarkan perhitungan diatas dapat kita lihat bahwa kemampuan
modal
sendiri dalam menghasilkan laba mengalami penurunan tahun 2014
dibanding
tahun 2013. pada tahun 2013 setiap Rp. 1, modal sendiri dapat
menghasilkan
keuntungan Rp. 0,059% sedangkan tahun 2014 setiap Rp. 1, modal
sendiri dapat
menghasilkan keuntungan Rp. 0,051 pada tahun 2015 setiap Rp. 1,
modal sendiri
dapat menghasilkan keuntungan Rp. 0,134, atau dapat dikatakan
bahwa
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal sendirinya
besar.
51
2. Working capital to total assets ratio, merupakan perbandingan
antara modal
kerja dengan jumlah aktiva, atau secara rumus dapat dilihat sebagai
berikut : Working capital to total assets ratio = Aktiva
lancar-Hutang Lancar
Jumlah Aktiva x100%
x 100% = 2,8%
x 100% = 3,2%
x 100% = 9,3%
Berdasarkan perhitungan itu jelas bahwa PT. Bina Try Jaya
Perkasa
Makassar pada tanggal 2013 meningkatkan perbandingan antara modal
kerja
dengan total aktivanya dan pada tahun 2013 sebesar 2,8 persen,
tahun 2014
meningkat menjadi 3,2 persen dan pada tahun 2015 meningkat menjadi
9,3 persen.
Ini menandakan bahwa total aktiva yang dimiliki terhadap modal
kerjanya setiap
tahunnya bertambah.
Net Earning Rasio 5,0% 4,4% 11,8% 6,8
Rate Of Return On Net Worth 5,9% 5,1% 13,4% 7,5
Working Capital To Total Assets Ratio 2,8% 3,2% 9,3% 6,5
Berdasarkan table tersebut maka dapat diperhatikan bahwa, pada
Net
Earning Rasio. Data tahun 2013 sebesar 5,0% menurun tahun 2014
sebesar 0,6%,
dan kembali mengalami peningkatan ditahun 2015 sebesar 7,4%.
Sehingga
berkembang peningkatan Net Earning Rasio dalam 3 tahun terakhir
terhitung dari
tahun 2013 – 2015, mengalami kenaikan sebesar 6,8%.
Pada Rate Of Return On Net Worth.Data tahun 2013 sebesar 5,9%
menurun ditahun 2014 sebesar 0,8%. Sehingga perkembangan
peningkatan Rate
Of Return On Net Worth dalam 3 tahun terakhir terhitung dari tahun
2013 – 2015,
mengalami kenaikan sebesar 7,5%.
Pada Working Capital To Total Assets Ratio. Data tahun 2013
sebesar
2,8% menurun ditahun 2014 sebesar 0,4% dan kembali mengalami
peningkatan
ditahun 2015 sebesar 6,1%. Sehingga perkembangan peningkatan
Working
Capital To Total Assets Ratio dalam 3 tahun terakhir terhitung dari
tahun 2013 –
2015, mengalami kenaikan sebesar 6,5%.
53
modal kerja sudah efektif dan meningkatkan rentabilitas perusahaan.
Berarti
hipotesis diterima”
54 54
BAB VI
Berkaitan dengan uraian pada hasil penilitian dan pembasan, maka
akan
dikemukakan sebagai berikut:
1. Pada tahun 2013 besarnya kas yaitu Rp. 2.755.000,-, pada tahun
2014
meningkat nilai kas menjadi besar Rp. 2.950.000,- dan pada tahun
2015
mencapai sebesar Rp. 8.900.000,-. Ini menandakan bahwa perusahaan
cukup
likuid di dalam menjalankan kegiatannya.
2. Total assets yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013
sebesar
Rp. 145.005.000, pada tahun 2014 meningkatkan menjadi sebesar
Rp.
148.537.500, dan pada tahun 2015 total assetsnya mencapai sebesar
Rp.
167.765.325.
3. Modal kerja perusahaan tahun 2013 sebesar Rp. 4.000.000,- dengan
laba
bersih sebesar Rp. 7.225.000,- tahun 2014 modal kerja meningkatkan
menjadi
sebesar Rp. 4.757.500,- dengan laba bersih sebesar Rp. 6.545.000,-
dan pada
tahun 2015 modal kerja meningkatkan menjadi sebesar Rp.
15.612.675,- yang
diikuti oleh peningkatan laba bersih sebesar Rp. 19.873.000,-
4. Dengan meningkatkan modal kerja, maka meningkat pula
rentabilitas
perusahaan atau hipotesis yang diajukan diterima.
55 55
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan yang dikemukakan di atas maka diajukan
saran-
saran sebagai berikut :
memperhatikan atau mengurangi hutang dagang dan meningkatkan
penjualan
dengan jalan lebih banyak langganan.
2. Diharapkan kepada pihak pengelola agar memperhatikan aktiva
lancar dan
hutang perusahaan, agar perusahaan tetap likuid.
C. Implikasi
1. Bagi penulis memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
dukungan
manajemen puncak serta pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja
sistem
informasi akuntansi pada PT. Bina Try Jaya Perkasa Makassar. Selain
itu
dapat dijadikan sarana dalam menerapkan dan mempraktekkan
ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama duduk di bangku kuliah dan
membandingkannya dengan keadaan di lapangan.
2. Bagi manajemen PT. Bina Try Jaya Perkasa Makassar, hasil
penelitian
diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam pertimbangan
pengambilan
keputusan tentang faktor-faktor perkembangan dan penilaian
kinerja
khususnya Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
56 56
3. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam
melakukan
penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat
memperluas
wawasan pengetahuan.
D. Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini tidak
terlepas dari
kelemahan dan keterbatasan, yaitu:
perusahaan.
2. Kurangnya laporan keuangan yang diberikan oleh bagian keuangan
dikarena
tidak semua laporan keuangan di publiskan.
3. Berdasarkan pembahasan pengaruh laba akuntansi dan total arus
kas terhadap
return saham dapat disimpulkan saran untuk memprediksi return
saham.
LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2013
Kendaraan.................................... Rp.
15.000.000,-
Hutang lancar lainnya.................. Rp. 450.000,-
Jumlah Hutang Lancar............................................
Rp. 2.505.000,-
II. Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank................................ Rp. 21.000.000,-
TOTAL PASSIVA Rp.145.005.000,-
Sumber Data : PT. Bina Try Jaya Perkasa di Makassar (2016)
LAMPIRAN. 2
PER 31 DESEMBER 2014
Kendaraan.................................... Rp.
14.875.000,-
Hutang lancar lainnya.................. Rp. 690.000,-
Jumlah Hutang Lancar............................................
Rp. 2.492.500,-
II. Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank................................ Rp. 18.000.000,-
TOTAL PASSIVA Rp.148.537.500,-
Sumber Data : PT. Bina Try Jaya Perkasa di Makassar (2016)
LAMPIRAN. 3
PER 31 DESEMBER 2015
Kendaraan.................................... Rp.
22.753.125,-
Hutang lancar lainnya.................. Rp.1.410.400,-
II. Hutang Jangka Panjang
Hutang Bank................................ Rp. 16.200.000,-
TOTAL PASSIVA Rp.167.765.325,-
Sumber Data : PT. Bina Try Jaya Perkasa di Makassar (2016)
LAMPIRAN. 4
PER 31 DESEMBER 2013
Pembelian ......................................Rp.
37.600.000,-
Total Pers. Untuk Dijual
........................................... Rp. 48.500.000,-
Pers barang Dagangan,
31-12-2013...............................................Rp.
2.500.000,-
Laba Kotor
.....................................................................................
Rp. 40.000.000,-
Laba Usaha
.....................................................................................Rp.
10.500.000,-
LAMPIRAN. 5
PER 31 DESEMBER 2014
Pembelian .................................... Rp.
48.500.000,-
Total Pers. Untuk Dijual
........................................... Rp. 47.500.000,-
Pers barang Dagangan, 31-12-2013........................... Rp.
1.500.000,-
Harga Pokok Barang Terjual
.........................................................
Rp.56.000.000,-
Laba Kotor
.....................................................................................
Rp. 41.000.000,-
Laba Usaha
.....................................................................................Rp.
9.500.000,-
LAMPIRAN. 6
PER 31 DESEMBER 2015
Pembelian .................................... Rp.
52.000.000,-
Harga Pokok Barang Terjual
.........................................................
Rp.61.000.000,-
Laba Kotor
.....................................................................................
Rp. 56.500.000,-
Laba Usaha
.....................................................................................Rp.
25.000.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Agnes sawir, 2009. Analisa kinerja keuangan dan perencanaan
keuangan perusahaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Fahmi, Irham, 2015, Pengantar manajemen keuangan Teori dan soal
jawab. Bandung:
Alfabeta, cv.
Fahmi, Irham, 2014, Pengantar manajemen keuangan Teori dan soal
jawab. Bandung:
Alfabeta, cv.
Bumi Aksara.
Husaini usman, 2014, Teori,praktik,dan riset pendidikan edisi 4.
Jakarta: PT Bumi
aksara.
Kasmir, 2013, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit BPFE,
PT.
RajaGrafindo Persada.
Hery, 2014, Akuntansi dasar 1 dan 2. Jakarta: PT Grasindo,anggota
ikapi.
Samryn, 2014, Pengantar akuntansi mudah membuat jurnal dengan
pendekatan siklus
transaksi edisi revisi 3. Jakarta: rajawali pers.
http://thonievarians.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html
http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/perputaran-modal-kerja-menurut-para-
ahli.html
http://www.tipepedia.com/2015/08/teori-efektifitas-menurut-pendapat-para.html
dan pengeluaran kas pada pt.iswanto Makassar. Tidak
diterbitkan.