1
Analisis Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap
Kinerja Keuangan PT. Ace Hardware Tbk
Tahun 2015-2019
Rizky Aprillia Damayanti
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Heru Purnomo, SE., MM.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
ABSTRAKSI
Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Ace Hardware Tbk
dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Data yang digunakan ialah
berupa data sekunder berdasarkan laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk tahun 2015
sampai dengan tahun 2019.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah metode analisis rasio profitabilitas
menggunakan return on asset dan net profit margin serta analisis rasio solvabilitas dengan
menggunakan debt to asset ratio dan debt to equity ratio.
Hasil analisis rasio profitabilitas didapati bahwa perusahaan dalam kondisi kurang
baik dalam menghasilkan laba. Sementara hasil analisis rasio solvabilitas didapati bahwa
perusahaan dalam kondisi baik sehingga secara keseluruhan perusahaan dapat terhindar dari
resiko utang.
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas
( 17 hal + 3 lampiran )
2
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi jika dibandingkan dengan beberapa tahun
sebelumnya tentu meningkat pesat. Salah satunya adalah peralatan rumah tangga.
Peralatan rumah tangga saat ini dinilai sangat canggih sehingga dapat mempermudah
pekerjaan sehari-hari. Banyaknya kemudahan yang diberikan dalam suatu produk
tersebut sangat menarik minat konsumen untuk membeli produknya. Salah satu tempat
yang seringkali dikunjungi konsumen untuk mencari peralatan ruman tangga ialah Ace
Hardware. Tempat ini seringkali dikunjungi oleh konsumen karena produk yang
tersedia cukup lengkap dengan beragam merk dan harga, mulai dari yang termurah
hingga termahal. Selain peralatan rumah tangga, Ace Hardware juga menyediakan
beragam kebutuhan lifestyle seperti automotive, furniture, houseware and gift,
sporting goods and pet supplies, serta home appliances. Perusahaan ini seringkali
memberikan diskon harga yang menguntungkan sehingga semakin menarik minat
konsumen.
Seperti pada tahun 2016, Ace Hardware menghadirkan program Ace Rewards
yang merupakan program keanggotaan Ace sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan
setia Ace. Ace Rewards itu sendiri menghadirkan program “Member Dapat Lebih”
yang berlangsung hingga 23 Agustus 2016 di seluruh gerai Ace Hardware di
Indonesia. Program ini memberikan penawaran khusus untuk anggota pemilik kartu
Ace Rewards, seperti harga spesial untuk berbagai produk pilihan. Selain itu, pemilik
kartu tersebut dapat mengumpulkan poin yang lebih banyak dari biasanya yang dapat
digunakan untuk membayar belanjaan (Pay With Point). Dalam periode program
tersebut, poin yang digunakan untuk membayar dapat mencapai 50% dari total
belanja. Tentunya hal ini sangat menarik minat konsumen apalagi produk yang
ditawarkan dinilai berkualitas.
Sampai dengan Juli 2020, Ace Hardware tercatat telah membuka gerai
sebanyak 205 gerai di seluruh Indonesia. Bahkan ditengah pandemi COVID 19 yang
membuat beberapa brand ternama gulung tikar, Ace Hardware tetap membuka gerai
baru sebanyak 10 gerai yang terletak di Depok, Bogor, Gorontalo, Makasar,
Mojokerto, Yogyakarta, Pamulang, Riau, Medan dan Semarang.
VP Investor Relations and Corporate Secretary PT Ace Hardware Indonesia
Tbk Helen Tanzil mengonfirmasi bahwa di masa pandemi ini, Ace Hardware hanya
membuka toko yang benar-benar sudah siap untuk dibuka, sementara toko yang masih
dalam perencanaan atau belum disiapkan akan ditunda pembukaannya. Pada awal
tahun 2020, Ace Hardware menargetkan dapat membuka 10-15 gerai baru, namun
yang terealisasikan hanya mencapai sepuluh buah. Jumlah tersebut juga masih
dibawah realisasi pembukaan gerai di tahun 2019, yang mana pada tahun tersebut Ace
Hardware berhasil membuka 23 gerai baru di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2007,
salah satu strategi perseroan Ace Hardware dalam menjaga pertumbuhan penjualan
sekitar 15% ialah pembukaan gerai baru sehingga perusahaan ini terus meningkatkan
jumlah gerainya.
Untuk membuka gerai baru tentu diperlukan dana yang tidak sedikit. Per
kuartal I/2020, Ace Hardware sudah menyerap belanja modal Rp. 65 miliar dari
alokasi sepanjang tahun 2020. Dari 205 gerai yang telah dibuka oleh Ace Hardware,
tentu biaya yang telah dikeluarkan bernilai fantastis. Namun walaupun biaya yang
dikeluarkan fantastis, perusahaan ini tidak mengalami kebangkrutan bahkan ditengah
pandemi COVID 19 ini.
Walaupun demikian, sepanjang berdirinya PT Ace Hardware ini, tidak dapat
dipungkiri bahwa perusahaan ini mengalami naik turun. Dalam kurun waktu lima
3
tahun terakhir, beberapa gerai terpaksa harus ditutup untuk menanggulangi kerugian
yang dialaminya. Selain gerai offline, perusahaan ini juga mluncurkan layanan dalam
bentuk online berupa situs belanja online bernama “Ruparupa” (www.ruparupa.com).
Dengan hadirnya situs ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pelanggan yang ingin
berbelanja produk Ace Hardware dari manapun dan kapanpun. Selain itu, dengan
adanya situs ini, diharapkan akan menambah keuntungan bagi perusahaan, karena
kemudahan yang diberikan. Mungkin banyak daerah-daerah yang belum tersentuh
oleh perusahaan ini, sehingga pelanggan yang ingin membeli produk Hardware harus
menempuh perjalanan yang cukup jauh. Namun dengan adanya situs ini, tentu
pelanggan akan lebih mudah untuk mengakses dan berbelanja.
Dengan 205 gerai offline di seluruh Indonesia, ditambah dengan situs belanja
online, Ace hardware telah berupaya keras untuk meningkatkan kinerja keuangannya.
Namun dari seluruh jumlah gerai offline dan online yang tersedia, belum dapat
dipastikan bahwa keuangan PT Ace Hardware dinilai sehat. Untuk itu, perusahaan
harus melihat apakah kondisi keuangan perusahaannya dapat dinilai sehat atau tidak.
Dengan demikian maka penulis mencari data keuangan perusahaan tersebut di mulai
pada bulan Oktober 2020 untuk melakukan analisis terhadap kinerja keuangannya.
Salah satu alat yang digunakan untuk melihat tingkat kesehatan suatu
perusahaan adalah dalam wujud laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir
periode. Laporan keuangan ini berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas
berjalannya suatu usaha. Menurut Kasmir (2008:7) laporan keuangan ialah laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu. Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan sedang baik atau buruk adalah dengan cara analisis laporan keuangan.
Salah satu analisis yang banyak digunakan adalah analisis rasio keuangan karena
merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan.
Dalam melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio
keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Analisis laporan keuangan akan
memberikan hasil terbaik jika digunakan dalam suatu kombinasi untuk menunjukkan
suatu perubahan kondisi keuangan atau kinerja operasional selama periode tertentu.
Sofyan Safri Harahap (2001:301) mengelompokkan beberapa jenis rasio untuk
mengukur kinerja keuangan, salah satunya ialah rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas.
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti
aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya yaitu debt asset ratio, debt to equity ratio, dan long term debt to
equity ratio.
Sedangkan rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain-lain. Rasio
profitabilitas dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu gross profit margin, net
profit margin, dan return on equity.
KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
Berikut ini kajian penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh penulis
lainnya :
4
Tabel Penelitian Terdahulu
No Penulis,
Tahun, Jurnal
Variabel Metode
Analisis
Hasil Penelitian
1. Suhendro,
Dedi. 2018.
“Analisis
Penilaian
Kinerja
Keuangan
Perusahaan
Menggunaka
n Rasio
Keuangan
pada PT
Unilever
Indonesia
Tbk yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
(BEI)” At-
Tawassuth,
Vol. III, No.
1, Hal. 482-
506
Variabel
independen
(Exogeneus
variabel) :
Rasio
Keuangan
Variabel
dependen
(Endogeneus
variabel) :
Kinerja
Keuangan
Analisis rasio
likuiditas,
analisis rasio
manajemen
aset, analisis
rasio
manajemen
utang, analisis
rasio
profitabilitas
1. Tingkat likuiditas PT
Unilever Tbk mengalami
penurunan secara keseluruhan
2. Current ratio PT Unilever
Tbk cenderung mengalami
penurunan yang meandakan
keadaan likuiditas perusahaan
kurang baik
3. Quick ratio PT Unilever
Tbk juga menurun sehingga
dalam memenuhi kewajiban
lancarnya belum dapat
dikatakan baik.
4. Rasio manajemen aset PT
Unilever Tbk mengalami
peningktan secara keseluruhan.
5. Rasio manajemen utang PT
Unilever Tbk total hutang
terhadap total aktiva sudah
cukup baik.
6. Rasio profitabilitas PT
Unilever Tbk menunjukkan
kinerja perusahaan yang
kurang baik
2. Efriyanti,
Farida dkk.
2012.
“Analisis
Kinerja
Keuangan
sebagai
Dasar
Investor
dalam
Menanamkan
Modal pada
PT Bukit
Asam Tbk”
Jurnal
Akuntansi &
Keuangan,
Vol. 3, No. 2,
Variabel
independen
(Exogeneusv
ariabel) :
Rasio
likuiditas,
rasio
solvabilitas,
rasio
profitabilitas
dan stabilitas
usaha
Variabel
dependen
(endogeneus
variabel) :
Analisis
kuantitatif
menggunakan
rasio
likuiditas
(current ratio
dan cash
ratio), rasio
solvabilitas
(total debt to
equity ratio
dan total debt
to asset ratio),
rasio aktivitas
(total asset
turn over dan
perputaran
persediaan),
1. Current ratio dan cash ratio
cenderung meningkat selama
tiga tahun (2009-2011),
menunjukkan bahwa kinerja
keuanga PT Bukit Asam Tbk
baik.
2. Dilihat dari sudut
solvabilitas, PT Bukit Asam
Tbk selama tiga tahun (2009-
2011) menunjukkan tingkat
kinerja keuangan yang baik.
3. Ditinjau dari sudut aktivitas,
PT Bukit Asam Tbk selama
tiga tahun (2009-2011)
menunjukkan tingkat kinerja
keuangan yang cukup baik.
4. Ditinjau dari sudut
profitabilitas PT Bukit Asam
5
No Penulis,
Tahun, Jurnal
Variabel Metode
Analisis
Hasil Penelitian
Hal. 299-316
Kinerja
keuangan
Rasio
profitabilitas
(return on
investment)
Tbk selama tiga tahun (2009-
2011) menunjukkan kinerja
keuangan yang cukup baik.
3. Kaunang,
Swita
Angelina.
2013.
“Analisis
Kinerja
Keuangan
Perusahaan
pada PT.
Cipta Daya
Nusantara
Manado”
Jurnal
EMBA, Vol.
1, No. 4, Hal.
1993-2003
Variabel
independen
(exogeneus
variabel) :
Rasio
rentabilitas,
rasio
likuiditas,
dan rasio
solvabilitas
Variabel
dependen
(endogeneus
variabel) :
Kinerja
Keuangan
Metode
analisis
deskriptif
menggunakan
analisis rasio
likuiditas
(current ratio,
quick ratio
dan cash
ratio), rasio
solvabilitas
(debt to asset
ratio, debt to
equity ratio,
dan long term
debt to equity
ratio), dan
rasio
profitabilitas
(profit margin
on sales, net
profit margin,
dan return on
equity)
1. Ditinjau dari sudut
likuiditas, kinerja keuangan
PT. Cipta Daya Nusantara
Manado sudah dalam kondisi
baik dalam hal perhitungan
current ratio dan quick ratio,
akan tetapi pada cash ratio
perusahaan masih kurang.
2. Untuk rasio solvabilitas,
hanya debt to asset ratio yang
cukup meningkat, sedangkan
perhitungan debts to equity
ratio mengalami penurunan.
3. Untuk rasio rentabilitas,
perusahaan mengalami
penurunan, dimana
keuntungan yang dimiliki oleh
perusahaan sangat rendah.
4. Kinerja keuangan dari PT.
Cipta Daya Nusantara Manado
belum berjalan dengan baik.
4. Sipahelut,
Riana Christy
dkk. 2017.
“Analisis
Kinerja
Keuangan
Perusahaan”
ISSN 2303-
2274, Jurnal
EMBA Vol.
5, No. 3, Hal.
4425-4434
Variabel
independen
(eksogeneus
variabel) :
Rasio
likuiditas,
rasio
solvabilitas,
rasio
aktivitas, dan
rasio
profitabilitas
Variabel
dependen
(endogeneus
variabel) :
Kinerja
Analisis rasio
keuangan
yaitu dengan
rasio
likuiditas
(current ratio,
quick ratio,
dan cash
ratio), rasio
solvabilitas
(debt to assets
ratio, debt to
equity ratio,
dan long term
debt to equity
ratio), rasio
aktivitas
(inventory
turnover,
receibale
1. Kinerja keuangan PT. Astra
Internasional berdasarkan rasio
likuiditas dan rasio aktivitas
cukup baik, berdasarkan rasio
solvabilitas dan rasio
profitabilitas baik.
2. Kinerja keuangan PT. Astra
Otoparts berdasarkan rasio
likuiditas kurang baik.
Berdasarkan rasio solvabilitas,
rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas baik.
3. Kinerja keuangan PT. Gajah
Tunggal berdasarkan rasio
likuiditas cukup baik.
Berdasarkan rasio solvabilitas
dan rasio profitabilitas kurang
baik. Berdasarkan rasio
aktivitas baik.
6
No Penulis,
Tahun, Jurnal
Variabel Metode
Analisis
Hasil Penelitian
keuangan turnover, dan
working
capital
turnover),
rasio
profitabilitas
(net profit
margin,
return on
assets, dan
return on
equity)
5. Penulisan
ilmiah oleh
Putri Eriska
Indriani,
2020.
“Analisis
Rasio
Likuiditas,
Solvabilitas,
dan
Profitabilitas
terhadap
Kinerja
Keuangan
PT. Semen
Indonesia
Tbk Periode
2014-2018”
Variabel
independen
(eksogeneus
variabel) :
Rasio
likuiditas,
rasio
solvabilitas,
dan rasio
profitabilitas
Variabel
dependen
(endogeneus
variabel) :
Kinerja
keuangan
Metode
analisis
kuantitatif
menggunakan
analisis rasio
likuiditas
(current ratio
dan quick
ratio), rasio
solvabilitas
(debt to asset
ratio dan debt
to equity
ratio) dan
rasio
profitabilitas
(return on
assets dan
return on
equity)
1. Berdasarkan rasio likuiditas,
PT. Semen Indonesia Tbk
dalam keadaan kurang baik,
tetapi dapat menjamin utang
lancar menggunakan aktiva
lancar non persediaan.
2. Berdasarkan perhitungan
rasio solvabilitas dapat
dikatakan PT. Semen
Indonesia Tbk dalam keadaan
baik.
3. Berdasarkan perhitungan
rasio profitabilitas dapat
dikatakan PT. Semen
Indonesia Tbk dalam keadaan
kurang baik.
4. Berdasarkan perhitungan
dari keseluruhan rasio
keuangan dapat disimpulkan
bahwa PT. Semen Indonesia
Tbk memiliki kinerja
keuangan yang cukup baik.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini ialah kinerja keuangan pada PT. Ace Hardware Tbk
yang beralamat di Gedung Kawan Lama Lantai 5 Jl. Putri Kencana No. 1 Meruya
Kembangan Jakarta 11610. Unit analisis yang digunakan adalah laporan keuangan
yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan
data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
7
dan dicatat oleh pihak lain) yaitu melalui media cetak dan internet yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan yang telah tersusun dalam arsip (data dokumen) yang dipublikasikan.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini ialah berupa laporan
keuangan PT. Ace Hardware Tbk pada tahun 2015 sampai tahun 2019. Data tersebut
diperoleh dari www.idx.co.id yang merupakan situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia).
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penulisan ini dengan cara
mengumpulkan dokumen atau sering disebut metode dokumentasi yang merupakan
sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai
dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumen ini dapat berupa
dokumen pemerintah, hasil penelitian, foto-foto atau gambar, buku harian, laporan
keuangan, undang-undang, hasil karya seseorang dan sebagainya. Dokumen tersebut
dapat menjadi data penunjang dalam mengeksplorasi masalah penelitian. Dalam
penelitian ini, data yang dikumpulkan ialah data sekunder yang diperoleh dari situs
www.idx.co.id berupa laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk tahun 2015-2019.
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penulisan ini ialah analisis deskriptif kuantitatif
yang merupakan metode analisis data dengan menjelaskan suatu penelitian dengan
menggunakan angka-angka berupa tabel, grafik, varians, data keuangan dan lain-lain.
Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini ialah :
1. Rasio Profitabilitas
a. Return on Asset (ROA)
Menurut Kasmir (2011:210), standar rata-rata industri untuk return on asset
adalah 30%, semakin besar return on asset maka semakin baik keadaan operasi
perusahaan.
b. Net Profit Margin
Menurut Kasmir (2008:201) standar umum rata-rata industri untuk net profit
margin adalah 20%, jika berada di atas rata-rata industri maka margin laba suatu
perusahaan baik, begitupun sebaliknya.
2. Rasio Solvabilitas
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝒐𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕 × 100%
𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 ×100%
8
a. Debt to Asset Ratio
Menurut Kasmir (2008:156), standar pengukuran rata-rata industri adalah 35%.
Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko keuangannya. Sebaliknya,
semakin rendah rasio ini maka akan semakin rendah resiko keuangannya
b. Debt to Equity Ratio
Menurut Kasmir (2008:159), standar umum rata-rata industri sebesar 90%, bila
di atas rata-rata maka perusahaan dianggap kurang baik. Semakin kecil rasio ini
maka akan semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor jika terjadi
penyusutan nilai aktiva atau kerugian besar.
PEMBAHASAN
Sampel Penelitian
Gambaran Umum Sampel Penelitian
PT. Ace Hardware Tbk berdiri pada tahun 1995. Gerai pertama dibuka pada
tahun 1996 di Karawaci, Tangerang, Jawa Barat. Perusahaan ini terus berkembang
sebagai perusahaan ritel dan kini telah menjadi perusahaan terkemuka di sektor ritel
perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup di Indonesia.
Untuk menawarkan produk terbaik dan berkualitas kepada konsumen di
seluruh Indonesia, PT. Ace Hardware terus menambah jumlah gerai baru. Sampai
dengan tahun 2019, perusahaan ini telah memiliki 197 gerai dengan luas total
mencapai 474.380 m2
dan tersebar di 45 kota dan 26 provinsi di Indonesia, termasuk
pembukaan Ace Xpress di tahun 2018 yang berupa gerai dengan luas kurang dari 1000
m2. Tak berhenti sampai disitu, perusahaan ini terus menambah gerai hingga sampai
dengan Juli 2020, tercatat bahwa sebanyak 205 gerai telah dibuka di seluruh
Indonesia.
Bersama dengan Group, PT. Ace Hardware meluncurkan sebuah situs belanja
online dengan nama “Ruparupa” (www.ruparupa.com) pada 25 April 2016. Hal ini
didasari oleh perkembangan teknologi yang pesat dan akses informasi yang semakin
mudah, perusahaan ini ingin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi
konsumennya yaitu berupa situs web online shopping. Sampai dengan 2019, lebih dari
60.000 produk tersedia dalam 10 kategori, seperti rumah tangga, dapur minimalis, bed
and bath, mebel, otomotif, hobi dan gaya hidup, kesehatan dan olahraga, elektronik
dan gadget, mainan dan bayi, serta kategori best deals.
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 × 100%
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 × 100%
9
Pelanggan dapat membuat kartu anggota yang dapat digunakan untuk
mendapatkan keuntungan lebih saat berbelanja di Ruparupa.com, yaitu berupa point
redemption. Point redemption ini yaitu dengan menukarkan poin yang dimiliki dengan
voucher belanja di Ruparupa.com.
Kemudahan lainnya dalam Ruparupa.com ialah tersedianya fitur express
delivery yang merupakan kerja sama dengan Gojek (GoSend). Fitur ini memudahkan
konsumen dalam mendapatkan produk dengan lebih cepat (Instant Delivery atau
Same-day Service). Sedangkan dalam proses pembayaran, konsumen dapat membayar
secara online melalui Gopay dan OVO.
Analisis Data
Berikut adalah laporan keuangan PT. Ace Hardware Tbk yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2019 yang merupakan data yang akan
dianalisis dalam penulisan ilmiah ini.
Laporan Keuangan
PT. Ace Hardware Tbk Tahun 2015-2019
Keterangan Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Penjualan
Bersih
4.742.500.00
0.000
4.935.900.
000.000
5.938.600.
000.000
7.239.800.
000.000
8.142.700.
000.000
Total
Aktiva
3.267.500.00
0.000
3.731.100.
000.000
4.428.800.
000.000
5.321.200.
000.000
5.920.200.
000.000
Total Utang 638.700.000.
000
682.400.00
0.000
918.400.00
0.000
1.085.700.
000.000
1.177.700.
000.000
Modal
Kerja
Bersih
1.411.100.00
0.000
1.510.700.
000.000
1.770.300.
000.000
2.358.600.
000.000
2.564.300.
000.000
Laba Bersih
Setelah
Pajak
588.300.000.
000
710.600.00
0.000
777.700.00
0.000
964.500.00
0.000
1.030.100.
000.000
Sumber: Laporan Keuangan PT. Ace Hardware Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Rasio Profitabilitas
1. Return on Asset
10
Tabel Hasil Perhitungan Return on Asset PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %)
Tahun
Rasio Profitabilitas
Return on Asset
Laba Bersih Total Aktiva Hasil (%)
2015 588.300.000.000 3.267.500.000.000 18 %
2016 710.600.000.000 3.731.100.000.000 19,04 %
2017 777.700.000.000 4.428.800.000.000 17,56 %
2018 964.500.000.000 5.321.200.000.000 18,12 %
2019 1.030.100.000.000 5.920.200.000.000 17,39 %
Rata-rata 18,02 % Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan return on asset :
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 return on
asset PT. Ace Hardware Tbk mengalami peningkatan sebesar 1,04% yaitu dari 18%
menjadi 19,04%. Laba bersih juga naik sebesar Rp. 122.300.000.000,- yaitu dari Rp.
588.300.000.000,- menjadi Rp. 710.600.000.000,-. Selain itu total aset juga bertambah
Rp. 463.600.000.000,- yaitu dari Rp. 3.267.500.000.000,- menjadi Rp.
3.731.100.000.000,-.
Pada tahun 2017, return on asset PT. Ace Hardware Tbk mengalami
penurunan sebesar 1,48% yaitu dari 19,04% menjadi 17,56%. Pada tahun ini laba
bersih meningkat sebesar Rp. 67.100.000.000,-. Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas
bahwa pada tahun 2016, PT. Ace Hardware Tbk memperoleh laba sebesar Rp.
710.600.000.000,- lalu bertambah menjadi Rp. 777.700.000.000,-. Lalu kenaikan juga
terjadi pada total aset yang semula berkisar Rp. 3.731.100.000.000,- menjadi Rp.
4.428.800.000.000,- yang berarti kenaikan ini mencapai Rp. 697.700.000.000,-.
Ditahun 2018, return on asset PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami
kenaikan sebesar 0,56% yang semula sebesar 17,56% kemudian naik menjadi 18,12%.
Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan laba bersih sebesar Rp. 186.800.000.000,-
dari Rp. 777.700.000.000,- menjadi Rp. 964.500.000.000,-. Lalu hal yang sama
dialami oleh total aset yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 892.400.000.000,-
dari Rp. 4.428.800.000.000,- menjadi Rp. 5.321.200.000.000,-.
18%
19,04%
17,56% 18,12%
17,39%
16%
17%
18%
19%
20%
2015 2016 2017 2018 2019
Return on Asset
Return on Asset
11
Ditahun 2019, PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami penurunan pada
return on asset sebesar 0,73%, yang semula berkisar di angka 18,12% lalu menjadi
17,39%. Laba bersih meningkat sebesar Rp. 65.600.000.000,-. Dapat dilihat pada tabel
di atas bahwa pada tahun sebelumnya, laba bersih yang didapat ialah sebesar Rp.
964.500.000.000,- kemudian naik menjadi Rp. 1.030.100.000.000,-. Lalu total aset
ditahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 599.000.000.000,- yang semula
berada di angka Rp. 5.321.200.000.000,- menjadi Rp. 5.920.200.000.000,-
b. Net Profit Margin
Tabel Hasil Perhitungan Net Profit Margin PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %)
Tahun
Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin
Laba Bersih Penjualan Hasil (%)
2015 588.300.000.000 4.742.500.000.000 12,4 %
2016 710.600.000.000 4.935.900.000.000 14,39 %
2017 777.700.000.000 5.938.600.000.000 13,09 %
2018 964.500.000.000 7.239.800.000.000 13,32 %
2019 1.030.100.000.000 8.142.700.000.000 12,65 %
Rata-rata 13,17% Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan net profit margin :
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan grafik di atas, net profit margin PT. Ace Hardware Tbk
mengalami naik turun. Ditahun 2016, PT. Ace Hardware Tbk mengalami kenaikan net
profit margin sebesar 1.99% yang mana pada tahun 2015 mendapat 12,40% lalu
mengalami kenaikan menjadi 14,39%. Laba bersih mengalami peningkatan sebesar
Rp. 122.300.000.000,- yang pada awalnya berjumlah Rp. 588.300.000.000,- menjadi
Rp. 710.600.000.000,-. Penjualan ditahun 2016 juga mengalami kenaikan sebesar Rp.
193.400.000.000,- yang mana di tahun 2015 berjumlah Rp. 4.742.500.000.000,- lalu
naik menjadi Rp. 4.935.900.000.000,-.
Pada tahun 2017, net profit margin PT. Ace Hardware Tbk mengalami
penurunan yakni sebesar 1,3%, yang bermula diangka 14,39% lalu turun menjadi
13,09%. Laba bersih naik sebesar Rp. 67.100.000.000,- yang ditahun sebelumnya
ialah sebesar Rp. 710.600.000.000,- kemudian naik menjadi Rp. 777.700.000.000,-.
12,40%
14,39% 13,09% 13,32%
12,65%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Net Profit Margin
Net Profit Margin
12
Penjualan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.002.700.000.000,- yaitu ditahun
sebelumnya berjumlah Rp. 4.935.900.000.000,- lalu ditahun 2017 meningkat menjadi
Rp. 5.938.600.000.000,-.
Berikutnya ditahun 2018, net profit margin PT. Ace Hardware Tbk kembali
mengalami kenaikan sebesar 0,23% yang mana pada tahun 2017 menghasilkan net
profit margin sebesar 13,09% lalu ditahun 2018 naik menjadi 13,32%. Laba bersih
meningkat sebesar Rp. 186.800.000.000,- yang mana pada tahun 2017 berjumlah Rp.
777.700.000.000,- lalu naik menjadi Rp. 964.500.000.000,-. Penjualan juga
mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.301.200.000.000,-. Ditahun sebelumnya, penjualan
mencapai angka Rp. 5.938.600.000.000,- kemudian ditahun 2018 naik menjadi Rp.
7.239.800.000.000,-.
Penurunan net profit margin kembali dialami ditahun 2019 oleh PT. Ace
Hardware Tbk yaitu sebesar 0,67% yang pada awalnya berkisar 13,32% lalu ditahun
2019 mengalami penurunan menjadi 12,65%. Laba bersih meningkat sejumlah Rp.
65.600.000.000,- yang mana pada tahun 2018, laba bersih mencapai Rp.
964.500.000.000,- lalu setahun kemudian naik menjadi Rp. 1.030.100.000.000,-.
Penjualan juga mengalami kenaikan sebesar Rp. 902.900.000.000,- yang mana pada
tahun 2018 berjumlah Rp. 7.239.800.000.000,- kemudian ditahun berikutnya naik
menjadi Rp. 8.142.700.000.000,-.
Rasio Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio
Tabel Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %)
Tahun
Rasio Solvabilitas
Debt to Asset Ratio
Total Utang Total Aktiva Hasil (%)
2015 638.700.000.000 3.267.500.000.000 19,54 %
2016 682.400.000.000 3.731.100.000.000 18,28 %
2017 918.400.000.000 4.428.800.000.000 20,73 %
2018 1.085.700.000.000 5.321.200.000.000 20,40 %
2019 1.177.700.000.000 5.920.200.000.000 19,89 %
Rata-rata 19,76 % Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan debt to asset ratio yang
ditunjukkan pada tabel di atas:
Sumber: data diolah 2020
19,54% 18,28% 20,73% 20,40% 19,89%
15,00%
20,00%
25,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Debt to Asset Ratio
Debt to Asset Ratio
13
Pada tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa debt to asset ratio PT.
Ace Hardware Tbk mengalami naik turun. Ditahun 2016, PT. Ace Hardware Tbk
mengalami penurunan debt to asset ratio sebesar 1,26% yaitu dari 19,54% menjadi
18,28%. Total utang naik sebesar Rp. 43.700.000.000,- dari Rp. 638.700.000.000,-
menjadi Rp. 682.400.000.000,-. Pada tahun ini, total aktiva juga meningkat Rp.
463.600.000.000,- yang mana sebelumnya berjumlah Rp. 3.267.500.000.000,-
menjadi Rp. 3.731.100.000.000,-.
Pada tahun 2017, PT. Ace Hardware Tbk mengalami kenaikan debt to
asset ratio sebesar 2,45% yang mana pada tahun sebelumnya sebesar 18,28% lalu
naik menjadi 20,73%. Total utang bertambah sebesar Rp. 236.000.000.000,- yang
semula berjumlah Rp. 682.400.000.000,- menjadi Rp. 918.400.000.000,-. Total
aktiva juga bertambah Rp. 697.700.000.000,- yaitu dari Rp. 3.731.100.000.000
menjadi Rp. 4.428.800.000.000,-.
Tahun 2018 PT. Ace Hardware Tbk kembali mengalami penurunan
walaupun tidak signifikan yaitu sebesar 0,33% yang mana pada tahun sebelumnya
yaitu 20,73% lalu turun menjadi 20,40%. Total utang bertambah sebesar Rp.
167.300.000.000,- yaitu dari Rp. 918.400.000.000,- menjadi Rp.
1.085.700.000.000,-. Pada tahun ini total aktiva juga bertambah sebanyak Rp.
892.400.000.000,- yang mana ditahun sebelumnya sejumlah Rp.
4.428.800.000.000,- menjadi sejumlah Rp. 5.321.200.000.000,-.
Penurunan debt to asset ratio PT. Ace Hardware Tbk kembali terjadi
ditahun 2019 yaitu sebesar 0,51% yang mana ditahun sebelumnya sebesar 20,40%
lalu turun menjadi 19,89%. Ditahun ini total utang bertambah sebanyak Rp.
92.000.000.000,- yang mana pada tahun sebelumnya total utang sebesar Rp.
1.085.700.000.000,- menjadi Rp. 1.177.700.000.000,-. Total aktiva juga ikut
bertambah yaitu sebesar Rp. 599.000.000.000 yang sebelumnya berjumlah Rp.
5.321.200.000.000,- menjadi Rp. 5.920.200.000.000,-.
b. Debt to Equity Ratio
Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %)
Tahun
Rasio Profitabilitas
Debt to Equity Ratio
Total Utang Total Modal Hasil (%)
2015 638.700.000.000 1.411.100.000.000 45,26 %
2016 682.400.000.000 1.510.700.000.000 45,17 %
2017 918.400.000.000 1.770.300.000.000 51,87 %
2018 1.085.700.000.000 2.358.600.000.000 46,03 %
2019 1.177.700.000.000 2.564.300.000.000 45,92 %
Rata-rata 46,85 % Sumber: Data diolah 2020
Berikut ini adalah grafik berdasarkan perhitungan debt to equity ratio yang
ditunjukkan pada tabel di atas:
14
Sumber: data diolah 2020
Gambar Grafik Perhitungan Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk mengalami naik turun selama
tahun 2015 sampai tahun 2019. Ditahun 2016, debt to equity ratio menurun sebesar
0,09% yang mana pada tahun sebelumnya sebesar 45,26% lalu turun menjadi 45,17%.
Ditahun ini total utang bertambah sebesar Rp. 43.700.000.000 dari Rp.
638.700.000.000,- menjadi Rp. 682.400.000.000,-. Pada tahun ini total modal juga
bertambah Rp. 99.600.000.000,- dari Rp. 1.411.100.000.000,- menjadi Rp.
1.510.700.000.000,-.
Ditahun 2017, hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk mengalami
kenaikan sebesar 6,7%. Pada tahun sebelumnya, hasil yang didapatkan adalah sebesar
45,17% lalu ditahun berikutnya naik menjadi 51,87%. Total utang juga bertambah Rp.
236.000.000.000,- yang mana pada tahun sebelumnya adalah sejumlah Rp.
682.400.000.000,- kemudian setahun berikutnya bertambah menjadi Rp.
918.400.000.000,-. Selain itu, ditahun 2017 total modal juga bertambah sebanyak Rp.
259.600.000.000,- yang mana ditahun sebelumnya berjumlah Rp. 1.510.700.000.000,-
menjadi Rp. 1.770.300.000.000,-.
Sebelumnya, ditahun 2017 hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk
ialah sebesar 51,87%. Lalu ditahun 2018 kembali menurun menjadi 46,03% yang
artinya ditahun ini terjadi penurunan debt to asset ratio sebesar 5,84%. Total utang
pada tahun ini bertambah dari Rp. 918.400.000.000,- menjadi Rp. 1.085.700.000.000,-
yaitu sebesar Rp. 167.300.000.000,-. Total modal ditahun ini bertambah Rp.
588.300.000.000,- yaitu dari Rp. 1.770.300.000.000,- menjadi Rp.
2.358.600.000.000,-.
Penurunan hasil debt to equity ratio kembali dialami oleh PT. Ace Hardware
Tbk yaitu sebesar 0,11% dimana pada tahun sebelumnya ialah sebesar 46,03%
menjadi 45,92%. Sementara total utang dan total modal ditahun ini mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya. Total utang tahun sebelumnya sejumlah Rp.
1.085.700.000.000,- lalu setahun kemudian bertambah sebesar Rp. 92.000.000.000,-
menjadi sebesar Rp.1.177.700.000.000,-. Total modal tahun sebelumnya ialah sebesar
Rp. 2.358.600.000.000,- lalu naik sebesar Rp. 205.700.000.000,- menjadi Rp.
2.564.300.000.000,-.
45,26% 45,17%
51,87%
46,03% 45,92%
40,00%
45,00%
50,00%
55,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio
15
Pembahasan
Hasil Perhitungan Rasio Keuangan PT Ace Hardware Tbk
(Hasil disajikan dalam %)
Keterangan Tahun Rata-
rata Standar Kondisi
2015 2016 2017 2018 2019
Profitabilitas
Return on
Asset 18% 19,04% 17,56% 18,12% 17,39% 18,02% > 30%
Kurang
baik
Net Profit
Margin 12,4% 14,39% 13,09% 13,32% 12,65% 13,17% > 20%
Kurang
baik
Solvabilitas
Debt to Asset
Ratio 19,54% 18,28% 20,73% 20,40% 19,89% 19,76% < 35% Baik
Debt to
Equity Ratio 45,26% 45,17% 51,87% 46,03% 45,92% 46,85% < 90% Baik
Sumber: data diolah 2020
Jika dilihat dari tabel di atas, maka analisis kinerja keuangan PT. Ace
Hardware Tbk pada tahun 2015-2019 ialah sebagai berikut :
1. Rasio Profitabilitas
a. Return on Asset (ROA)
Jika dilihat dari rasio profitabilitas, PT. Ace Hardware Tbk mengalami naik
turun selama jangka waktu 2015 sampai 2019. Jika dirata-rata maka selama
tahun tersebut, dilihat dari return on asset mendapatkan rata-rata yaitu sebesar
18,02%. Dengan standarisasi sebesar 30% maka dari sudut pandang ini dapat
dinilai bahwa PT. Ace Hardware Tbk masih kurang baik selama periode tahun
tersebut karena masih dibawah standarisasi. Semakin besar ROA (return on
asset) maka semakin baik keadaan operasi perusahaan. Karena hasil yang
didapat masih di bawah standarisasi maka dapat disimpulkan bahwa keadaan
operasi PT. Ace Hardware Tbk masih kurang baik.
b. Net Profit Margin (NPM)
Jika dilihat dari sudut pandang net profit margin, PT. Ace Hardware Tbk juga
mengalami fluktuasi. Rata-rata yang didapat selama tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019 ialah sebesar 13,17%. Standarisasi net profit margin ialah sebesar 20%,
jika hasil yang didapat lebih besar dari standar maka margin laba perusahaan
tersebut dalam kondisi baik. Namun apabila jika hasil yang didapat lebih kecil dari
standar, maka margin laba perusahaan tersebut dalam kondisi kurang baik. Dari
tabel di atas, hasil rata-rata yang didapat ialah kurang dari 20% maka dapat
disimpulkan bahwa margin laba PT. Ace Hardware Tbk ialah dalam kondisi kurang
baik.
2. Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio (DAR)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil debt to asset ratio selama
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 mengalami naik turun walaupun tidak
terlalu signfikan. Rata-rata yang didapat ialah sebesar 19,76%. Standarisasi debt
to asset ratio ialah sebesar 35%, apabila hasil yang didapat semakin tinggi, maka
semakin besar resiko keuangannya. Namun apabila hasil yang didapat semakin
rendah, maka akan semakin rendah resiko keuangannya. Hasil yang didapat PT.
16
Ace Hardware Tbk ialah kurang dari 35%, maka dapat disimpulkan bahwa
resiko keuangan perusahaan tersebut baik atau tidak terlalu beresiko.
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Hasil debt to equity ratio PT. Ace Hardware Tbk selama tahun 2015-2019
mengalami naik turun. Rata-rata yang didapat selama periode tahun tersebut
ialah sebesar 46,85%. Dengan standarisasi sebesar 90%, maka hasil debt to
equity ratio PT. Ace Hardware Tbk yang didapat ialah kurang dari standar.
Artinya perusahaan dianggap dalam kondisi baik. Sebab semakin kecil rasio ini
maka akan semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham dan semakin besar perlindungan bagi kreditor jika terjadi
kerugian besar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan paparan di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Dilihat dari rasio profitabilitas, PT. Ace Hardware Tbk dalam kondisi kurang baik.
Artinya, kemampuan perusahaan ini kurang baik dalam menghasilkan laba.
2. Dilihat dari rasio solvabilitas, PT. Ace Hardware Tbk dalam kondisi baik. Dengan
kata lain, secara keseluruhan perusahaan ini masih dapat terhindar dari resiko
utang.
3. Secara keseluruhan, kemampuan PT. Ace Hardware Tbk masih kurang baik dalam
menghasilkan laba. Namun, perusahaan ini masih dapat terhindar dari resiko utang.
Sehingga perusahaan ini dapat dikatakan masih memiliki kinerja keuangan yang
cukup baik.
Saran
Berdasarkan penelitian dan simpulan di atas, adapun saran yang dapat diberikan ialah:
1. Bagi Perusahaan
Disarankan untuk mempertahankan kondisi dan kinerja keuangan secara
solvabilitas seperti saat ini. Namun juga disarankan untuk meningkatkan
profitabilitas dengan cara meningkatkan laba setelah pajak. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan misalnya meminimalisir
pengeluaran dan mengurangi utang-utang.
2. Bagi investor
Bagi investor disarankan untuk mengetahui dengan teliti kinerja keuangan
perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi agar tidak salah langkah.
Sebaiknya lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini adalah
hanya memfokuskan pada rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Disarankan
untuk peneliti selanjutnya untuk memperluas variabel agar hasil penelitian bisa
lebih lengkap
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi M., Mamduh dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
17
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo
Indriani, Putri Eriska. 2020. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas
terhadap Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia Tbk Periode 2014-2018
Kariyoto, 2017. Analisa Laporan Keuangan. Malang: UBMedia
Kasmir, 2011. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kaunang, Swita Angelina. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT.
Cipta Daya Nusantara Manado
Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali
Prihadi, Toto. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK. Jakarta:
PPM
Sipahelut, Riana Christy dkk. 2017. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Suhendro, Dedi. 2018. Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan
Menggunakan Rasio Keuangan pada PT. Unilever Indonesia Tbk yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
18
LAMPIRAN
19
20
Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIANPERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGANNomor: 477/PERPUS/UG/2021
Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : RIZKY APRILLIA DAMAYANTINomor Penulis : 16218310Email Penulis : [email protected] Penulis : jl. satya raya no. 18
dengan penulis lainnya sebagai berikut:Penulis ke-2/Nomor/Email : HERU PURNOMO / 950606 / [email protected]
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/477/2021Judul Penelitian : Analisis Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Kinerja Keuangan PT. Ace
Hardware Tbk Tahun 2015-2019Tanggal Penyerahan : 25 / 01 / 2021
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.
Dicetak pada: 25/02/2021 21:15:14 PM, IP:158.140.191.16 Halaman 1/1