ANALISIS SIKAP CINTA TANAH AIR DALAM PEMBELAJARAN
PPKN SISWA KELAS IV SDN PERUMNAS SURADITA
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Nama : Irma Rahmawati
NIM : 1686206240
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI Nama Mahasiswa : IRMA RAHMAWATI
Nomor Pokok Mahasiswa : 1686206240
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : ANALISIS SIKAP CINTA TANAH AIR DALAM
PEMBELAJARAN PPKN SISWA KELAS IV SDN
PERUMNAS SURADITA
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Seminar Proposal
Skripsi.
Tangerang,
Tim Pembimbing: Tanda Tangan:
Pembimbing I,
Hj. Yoyoh Fathurrohmah, M.Pd ……………………
NBM : -
Pembimbing II,
Titi Rachmi, M.Pd ……………………
NBM. 1094921
Ketua Progeram Studi
PGSD
Dr. Ina Magdalena, M.Pd.
NBM. 1360574
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Irma Rahmawati
Nomor Induk Mahasiswa : 1686206240
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Analisis Sikap Cinta Tanah Air Siswa
dalam Pembelajaran PPKN siswa Kelas IV SDN Perumnas Suradita” beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya
orang lain karena hal tersebut melanggar etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas
peryataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
dikemudian hari ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini,
atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Tangerang, Mei 2020
Irma Rahmawati
NIM. 1686206240
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Analisis Sikap Cinta
Tanah Air Dalam Pembelajaran PPKN Siswa Kelas IV di SD Negeri Perumnas
Suradita “dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad Shallalla ’alaihi wa sallam, keluarga, serta para
sahabatnya, dan semoga kita tetap istiqomah sebagai penerus perjuangannya
hingga akhir zaman, Aamiin.
Adapun tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam proses penelitian maupun
penulisan skripsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
2. Dr. Enawar, S.Pd., MM., MOS., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang.
3. Dr. Ina Magdalena, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Muhammadiyah Tangerang
iv
4. Hj. Yoyoh Fathurrohmah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah memberikan banyak waktu untuk membimbing penulis dengan sabar,
mengarahkan dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam penyususan
skripsi ini.
5. Titi Rachmi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia
membimbing dengan sabar dan memberikan ilmu serta arahan atas kesulitan
selama menyusun skripsi ini.
6. Ucapan terimakasih saya sampaikan untuk kedua orangtuaku tercinta, Alm
Bapak Anwar dan Ibu Suanih yang telah memberikan doa, kasih sayang dan
dukungan serta motivasi yang tiada henti-hentinya kepada penulis untuk tetap
semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita.
7. Kakak-kakaku tersayang terima kasih atas segala perhatian, kasih sayang,
serta doa yang telah diberikan untuk penulis
8. Alm H.Sumardi,S.Pd.M.M selaku Kepala SD Negeri Perumnas Suradita yang
mana telah memberikan ijin sebelum beliau wafat kepada penulis untuk
mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
9. Seluruh teman-teman angkatan, terutama kelas 8 E PGSD Angkatan 2016
yang senantiasa mengisi hari-hari penulis menjadi sanagat menyenangkan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutan satu persatu yang senantiasa
memberikan semangat dan motivasi. Semoga segala bantuan yang tidak
ternilai harganya mendapatkan balasan adari Allah SWT Amin.
v
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna
perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya. Akhir kata, dengan segala kerendahan
hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi pembaca. Aamiin..
Tangerang,
Mei 2020
Penulis
Irma Rahmawati
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI .......................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 9
A. Landasan Teori ...................................................................................................... 9
1. Cinta Tanah Air……………………………………………………………………………………….…..9
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)……………………………………………………….12
3. Faktor yang mempengaruhi Sikap Cinta Tanah Air………………………………..20
4. Dampak Positif Sikap Cinta Tanah Air…………………………………………………..…21
B. Penelitian Yang Relevan .....................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 25
A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian ..........................................................25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................................26
vii
C. Sumber dan Jenis Data penelitian .....................................................................28
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................29
E. Instrumen Penelitian ...........................................................................................31
F. Teknik Analisis Data ...........................................................................................32
G. Keabsahan Data ...................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar …………………….…………..……. 19
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ……………………………………………………………… 27
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ………………………………………………………….. 31
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Wawancara Guru Kelas IV .................................................................... 35
Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru Kelas IV ...................................................................... 36
Lampiran 3 Kisi-Kisi Wawancara Untuk Siswa ....................................................................... 37
Lampiran 4 Lembar Wawancara Siswa Kelas IV ..................................................................... 38
Lampiran 5 Pedoman Observasi Lingkungan Sekolah ............................................................. 39
Lampiran 6 Pedoman Dokumentasi .......................................................................................... 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari
kata dasar “didik” yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan
pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik
(Hidayat,2013:hal 1)
Pendidikan adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap insan
sebagai salah satu modal agar dapat berhasil meraih kesuksesan dalam
kehidupannya karena dengan adanya pendidikan pasti banyak pelajaran-
pelajaran yang kita dapatkan untuk dapat meraih kesuksesan.
Pendidikan juga merupakan suatu amanat dari Pembukaan
Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 alinea keempat
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial. Di tinjau
dari Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional,pendidikan nasional adalah pendidikan yang
2
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa salah satu tujuan
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus dipahami sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pembentukan Negara Indonesia.
Pendidikan merupakan elemen dasar dari pembangunan nasional yang
mampu menghantarkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Menurut Ikhsan (2017,hal.13) Cinta tanah air dapat diwujudkan
setidaknya dengan menjaga nama baik bangsa, berjiwa dan berkepribadian
bangga bertanah air dengan beragam suku budayanya, tidak merugikan
bangsa serta setia dan taat pada aturan norma yang berlaku karena rasa
cinta tanah air seharusnya ditanamkan sejak dini. Tetapi rasa cinta tanah
air dari jiwa warga Negara Indonesia sudah mulai surut. Hal itu
ditunjukkan melalui Indonesia yang sejak tahun 1945 merdeka tetapi
belum maju juga. Kebanyakan orang mengaku bahwa mereka mencintai
Indonesia, tetapi tidak sedikit juga dari mereka yang menyukai dan
mengikuti budaya negara lain, dan bahkan mengagumi budaya negara lain
dari pada negara Indonesia sendiri. Seharusnya cinta tanah air tidak hanya
diucapkan lewat mulut saja, tetapi harus direalisasikan dengan perbuatan
yang mencerminkan sikap cinta tanah air.
3
Rasa kebangsaan merupakan perekat paling dasar dari setiap
anggota masyarakat bangsa karena sejarah dan budayanya memiliki
dorongan untuk menjadi satu dan bersatu tanpa pamrih dalam satu bangsa.
Semangat berkebangsaan perlu dihidupkan kembali. Oleh sebab itu
nasionalisme tidak boleh lepas kendali dan dibiarkan begitu saja.
Semangat nasionalisme harus dibina agar tidak hanya mampu
menumbuhkan ketahanan nasional saja melainkan menjadi pendorong
terbentuknya ketahanan regional.
Melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
diharapkan para siswa dapat membentuk karakter cinta tanah air karena
PPKN merupakan pelajaran yang berusaha membina perkembangan moral
anak didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agar dapat mencapai
perkembangan secara optimal dan dapat mewujudkan dalam kehidupannya
sehari-hari (Daryono , dkk 2011 : hal 1)
Dari semua elemen pendidikan dan elemen sikap cinta tanah air
tersebut dalam Al-Quranpun menjelaskan tentang konsep cinta tanah air
dalam prespektif islam dalam surah AL-Hujurat ”Hai manusia.
Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-
Hujurat:3)
4
Oleh sebab itu sikap cinta tanah air merupakan sarana terbentuknya
karakter pada peserta didik di sekolah dasar karena dengan terbentuknya
karakter cinta tanah air menjadikan peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, keatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab. Namun implementasi pendidikan karakter masih
belum optimal. Itu karena pendidikan karakter bukanlah sebuah proses
menghapal materi soal ujian dan teknik-teknik menjawabnya. Melainkan
pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk dapat
disipin waktu, mengikuti aturan- aturan disekolah, berperilaku jujur, malu
bersikap malas, tetapi harus dilatih secara serius dan professional agar
mencapai bentuk yang ideal.
Berdasarkan observasi di SDN Perumnas Suradita pada setiap
harinya sudah mulai terbentuknya karakter sikap cinta tanah air , namun
sikap cinta tanah air tersebut tidak digunakan sebaik mungkin seperti
melakukan upacara bendera dihari senin masih ada beberapa siswa yang
mengikuti upacara bendera dengan rasa tidak khidmat seharusnya hal
tersebut tidak boleh karena upacara bendera merupakan cara untuk
menghargai para pahlawan dan upacara bendera merupakan sebagian
bentuk rasa cinta air kita terhadap negara kita sendiri.
Sibuk sendiri saat menyanyikan lagu nasional sebelum
pembelajaran dimulai hal tersebut pula seharusnya tidak boleh dilakukan
5
karena dengan kita dapat menyanyikan bahkan dapat menghapal lagu
nasional dari negara kita sendiri merupakan bentuk dari cinta tanah air kita
terhadap negara Indonesia
Selain itu kedisiplinan siswa juga masih terlihat kurang seperti ada
beberapa siswa yang datang tidak tepat waktu sesuai yang telah
ditentukan seharusnya dimulai dengan kita disiplin waktu saat hendak
bersekolah pula dapat menjadikan kita sebagai siswa yang telah
mencontoh para pahlawan yang selalu disiplin waktu dan menghargai
waktu .
Penggunaan bahasa Indonesia yang diucapkan pula masih kurang
baik dan benar masih ada beberapa siswa yang menggunakan bahasa yang
seharusnya tidak baik untuk dicapkan. Maka dari hal-hal tersebut perlu
adanya pendidikan karakter untuk dapat membentuk sikap tanah air dalam
setiap lingkungan sekolah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Sikap Cinta Tanah Air Dalam
Pembelajaran PPKN siswa kelas IV SDN Perumnas Suradita Kabupaten
Tangerang”
6
B. Fokus Penelitian
Untuk lebih memfokuskan Penelitian ini Peneliti membatasi fokus
permasalahan yaitu
1. Analisis karakter cinta tanah air pada siswa kelas IV di SDN Perumnas
Suradita
2. Dampak adanya karakter sikap cinta tanah air pada siswa kelas IV di SDN
Perumnas Suradita
3. Faktor adanya karakter sikap cinta tanah air pada siswa kelas IV di SDN
Perumnas Suradita
4. Pembelajaran PPKN yang diteliti adalah materi Indahnya Keberagaman
Negeriku
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan Fokus penelitan diatas selanjutnya rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi cinta tanah air menjadi karakter khas siswa di
SDN Perumnas Suradita?
2. Bagaimana dampak karakter cinta tanah air di SDN Perumnas Suradita?
3. Bagaimana faktor karakter cinta tanah air di SDN Perumnas Suradita?
7
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan bagaimana
pembentukan karakter cinta tanah air dalam pembelajaran PPKN di SDN
Perumnas Suradita
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan sikap cinta tanah air menjadi karakter khas
siswa di SDN Perumnas Suradita.
b. Untuk mendeskripsikan bagaimana dampak adanya karakter cinta
tanah air di SDN Perumnas Suradita.
c. Untuk mendeskripsikan bagaimana faktor adanya karakter cinta tanah
air di SDN Perumnas Suradita.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
kontribusi pada bidang ilmu pendidikan guru Sekolah Dasar secara umum
dan secara khusus memberikan inovasi baru pada bidang keilmuan dan
program pendidikan PGSD sendiri.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan berguna
bagi berbagai pihak, diantaranya:
8
a. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini para guru mampu menambah
pengetahuan dan mengawasi siswa dalam membentuk karakter cinta
tanah air siswa.
b. Bagi Siswa
Meningkatkan sikap cinta tanah air di sekolah, di rumah maupun di
lingkungan sekitar siswa.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi
oleh peneliti lain serta dapat menambah pengetahuan dan dapat
mengembangan wawasan dalam dunia pendidikan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI A. Landasan Teori
1. Cinta Tanah Air
a. Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta Tanah Air adalah mencintai bangsa sendiri, yakni
munculnya perasaan mencintai oleh warga negara untuk negaranya
dengan sedia mengabdi, berkorban, memelihara persatuan dan
kesatuan, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan
dan tantangan yang dihadapi oleh negaranya. Cinta Tanah Air pula
sesuatu munculnya rasa kebanggaan, rasa kecintaan, rasa memiliki,
rasa menghargai, rasa menghormati, rasa kesetiaan dan kepatuhan
yang dimiliki oleh setiap warga negaranya atau tanah airnya. Kita
sebagai warga negara Indonesia dan Indonesia sebagai tanah air
kita, maka kita harus memilki perasaan cinta tanah air dan
mewujudkan kecintaan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta tanah air yaitu mencakup sikap dan perilaku yang
mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya,
sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat
merugikan bangsa sendiri (Suyadi 2013, hal. 9). Oleh Karena itu
cinta tanah merupakan sikap yang seharusnya ada pada diri kita
sejak dini karena sikap cinta tanah air merupakan perilaku yang
mencerminkan rasa bangga terhadap negara Indonesia.
10
Menurut Ikhsan (2017, hal. 13) Cinta tanah air dapat
diwujudkan setidaknya dengan menjaga nama baik bangsa, berjiwa
dan berkepribadian bangga bertanah air dengan beragam suku
budayanya, tidak merugikan bangsa serta setia dan taat pada
aturan norma yang berlaku, oleh karena itu rasa cinta tanah air
seharusnya ditanamkan sejak dini. Tetapi rasa cinta tanah air dari
jiwa warga Negara Indonesia sudah mulai surut. Hal itu
ditunjukkan melalui Indonesia yang sejak tahun 1945 merdeka
tetapi belum maju juga. Kebanyakan orang mengaku bahwa
mereka mencintai Indonesia, tetapi tidak sedikit juga dari mereka
yang menyukai dan mengikuti budaya negara lain, dan bahkan
mengagumi budaya negara lain dari pada negara Indonesia sendiri.
Seharusnya cinta tanah air tidak hanya diucapkan lewat mulut saja,
tetapi harus direalisasikan dengan perbuatan yang mencerminkan
sikap cinta tanah air.
Rasa kebangsaan merupakan perekat paling dasar dari
setiap anggota masyarakat bangsa karena sejarah dan budayanya
memiliki dorongan untuk menjadi satu dan bersatu tanpa pamrih
dalam satu bangsa. Semangat berkebangsaan perlu dihidupkan
kembali. Oleh karena itu nasionalisme tidak boleh lepas kendali
dan dibiarkan begitu saja. Semangat nasionalisme harus dibina
agar tidak hanya mampu menumbuhkan ketahanan nasional saja
melainkan menjadi pendorong terbentuknya ketahanan regional.
11
Menurut Yuliatin (2016, hal. 120) Cinta Tanah Air adalah
rasa bangga, rasa menghargai, rasa memiliki, rasa menghormati
dan loyal pada negara tempat ia tinggal, hal ini tergambar dari
perilakunya menjaga dan melindungi negaranya, rela berkorban
demi kepentingan bangsa, serta turut melestarikan budaya-budaya
yang ada di negara tersebut (Miranda 2019, hal. 13). Cinta tanah
air pula merupakan suatu sikap rasa menghormati, rasa kesetian
dan kepatuhan yang dimiliki oleh setiap warga negara terhadap
negaranya atau tanah airnya serta merupakan sikap yang dapat
melestarikan budaya-budaya yang ada pada negara Indonesia.
Persamaan dari para ahli yakni sama – sama
mengungkapkan bahwa Cinta tanah air merupakan sikap yang
seharusnya ada pada setiap orang karena dengan memiliki sikap
cinta tanah air kita dapat turut bangga terhadap negara kita sendiri
sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari serta
akan adanya rasa kebangsaan yang merekat paling dasar dari setiap
anggota masyarakat bangsa karena sejarah dan budayanya
memiliki dorongan untuk menjadi satu dan bersatu tanpa pamrih
dalam satu bangsa.
Perbedaan sikap cinta tanah air menurut para ahli melalui
tindakan atau sikap yang diungkapkan para ahli pun berbeda. Maka
seharusnya sikap cinta tanah air lebih baik sudah melekat pada diri
kita agar kita pun terbiasa melakukan tugasnya.
12
Berdasarkan uraian dari beberapa para ahli dapat
disimpulkan bahwa Cinta Tanah Air adalah merupakan wujud
kecintaan warga negara kepada tanah airnya yakni dengan ikut
serta melestarikan budaya- budaya yang ada pada Indonesia dan
menerapkan atau embiasakan sikap yang mencerminkan cinta
tanah air agar kita sebagai warga negara Indonesia bangga menjadi
warga negara sendiri.
2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
a. Pengertian Pendidik Kewarganegaraan (PKN)
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah mata pelajaran
yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Disamping itu, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan juga dimaksudkan membekali siswa dengan
budi pekerti, pengetahuan, dan kemampuan dasar berkenaan
dengan hubungan antar warga negara dengan negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara. Kemudian secara tegas
disebutkan bahwa tujuan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
13
mengembangkan kemampuan memahami, menghayati, dan
meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman berprilaku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sehingga
menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat
diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih
lanjut (Zubaedi, 2011, hal. 280-281). Oleh karena itu PKN
merupakan pembelajaran yang dapat membekali siswa mengenai
rasa kecintaan, kebangsaan serta dapat mengembangkan nilai-nilai
luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) pula
diharapkan para siswa dapat membentuk karakter cinta tanah air
karena PKN merupakan pelajaran yang berusaha membina
perkembangan moral anak didik sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, agar dapat mencapai perkembangan secara optimal dan
dapat mewujudkan dalam kehidupannya sehari-hari (Daryono , dkk
2011, hal. 1). Oleh karena itu PKN merupakan sarana penting bagi
siswa untuk dapat membentuk karakter cina tanah air pada
lingkungan sekolah maupun dilingkungan sekitar.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga negara dengan
14
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Penjelasan
Pasal 39 Undang- Undang No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Melalui Pendidikan Kewarganegaraan
(PKN) pula kita sebagai warga negara Indonesia dapat
mengembangkan banyak pengetahuan yang ada pada daerah, suku,
bahasa dan lain sebgainya yang ada pada negara Indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (2013, hal
.22) adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis bertindak
demokratis. Melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan yang
paling menjamin hak- hak warga masyarakat. Dengan bertindak
demokrasi pula kita dapat menjalankan suatu proses yang tidak
begitu saja meniru dan menstranformasikan nilai-nilai demokrasi.
Menurut Sugara (2018, hal. 155) Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) dapat menguatkan karakter melalui
pembelajaran dikelas yang telah menjadi salah satu opsi strategi
dalam penguatan pendidikan karakter dalam kebangsaan. Oleh
karena itu Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) berperan penting
untuk dapat menumbuhkan kesadaran bela negara dan
meningkatkan rasa cinta tanah air bagi generasi penerus bangsa.
Zubaedi (2012, hal. 25) juga menyatakan bahwa PKN
adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan
15
kemampuan memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai
Pancasila sebagai pedoman berprilaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sehingga menjadi warga
negara yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan serta
memberi bekal kemampuan untuk lebih lanjut. Oleh karena itu
dengan kita mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan kita dapat
mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara yang
lebih betanggung jawab dan tentunya dapat mengetahui berbagai
landasan dan hukum-hukum yang benar secara hak asasi manusia
(HAM).
Persamaan Pendidikan Kewarganegaraan menurut para ahli
diatas ialah sama sama mengungkapkan hubungan sikap cinta
tanah air dalam pembelajaran PKN dalam pembiasaan atau tidakan
– tindakan yang yang dilakukan untuk dapat membentuk sikap
cinta tanah air.
Perbedaan Pendidikan Kewarganegaraan menurut para ahli
diatas ialah cara atau tidakan yang diungkapkan oleh para ahli
berbeda-beda akan tetapi tetap bertujuan untuk dapat membiasakan
atau menguatkan untuk dapat bersikap cinta tanah air.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan merupakan sebuah pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi Warga
16
Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 yang mencakup proses
penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung
jawab sebagai warga negara yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat yang berpikir kritis dan bertindak demokratis
serta merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan
hubungan antar warga negara dan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.
b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(dalam Permendiknas, 2010) bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1), Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menghadapi isu kewarganegaraan 2), Berpartisipasi secara
aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta anti korupsi 3), Berkembang secara positif dan
demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa- bangsa lainnya 4), Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
17
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. Oleh karena itu tujuan mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sangatlah
membantu untuk dapat membiasakan kita sebagai warga
negara bahwasanya harus mencintai negara kita sendiri.
Melalui tujuan pendidikan kewarganegaraan diatas dapat
membiasakan kita sebagai warga negara Inodensia untuk dapat
berpikir kritis , berpartisifasi secara aktif, berkembang secara
positif, serta berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain sehingga
membantu kita untuk lebih bersikap cinta tanah air dan mencintai
negara kita sendiri..
c. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Dalam kurikulum 1994 disebutkan bahwa fungsi
Pendidikan Kewarganegaraan adalah:
1), Yang Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai dan
moral Pancasila secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan
terbuka dalam arti bahwa nilai dan moral yang
dikembangkan mampu menjawab tantangan perkembangan
yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jati diri
sebagai bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu dan
berdaulat 2). Mengembangkan dan membina manusia
Indonesia seutuhnya yang sadar politik dan konstitusi NKRI
berlanaskan Pancasila dan UUD 1945 3). Membina
18
pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar warga
negara dan negara, antar warga negara dengan sesama
warga negara, pendidikan pendahuluan bela negara agar
mengetahui dan mampu melaksanakan dengan baik hak dan
kewajiban sebagai warga negara (Zubaedi,2011 hal 281).
Dari beberapa fungsi Pendidikan Kewarganegaraan diatas
dapat memperkuat adanya karakter cinta tanah air yang akan
dijadikan pembiasaan setiap warga negara Indonesia.
Berdasarkan pernyataan diatas fungsi PKN sangatlah
meyakinkan agar kita dapat lebih mengembangkan nilai-nilai dan
moral pancasila secara dinamis dan terbuka agar mampu
menerapkan pada perembangan yang akan terjadi di masa yang
akan datang dan memperkuat adanya sikap cinta tanah air yang kita
miliki sehingga kita mampu melaksanakan dengan baik hak dan
kewajiban sebagai warga negara.
19
Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti pembelajaran di kelas
IV dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dibawah Ini :
Tabel 2. 1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
▪ Memiliki perilaku jujur, disiplin,
bertanggung jawab, santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman guru dan tetangganya.
▪ Memahami pengetahuan factual
dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainnya dirumah, sekolah, dan
tempat bermain.
▪ Menyajikan pengetahuan factual
dalam bahasa yang jelas, sistem dalam
karya estesis, dalam gerakan yang
mencerminkan sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
PKN
1.4 Menerima berbagai bentuk persatuan dan
kesatuan suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa
2.4 Bekerjasama dalam berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial dan budaya di
Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan
3.4 Mendeskripsikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di
Indonesia yang terkait persatuan dan kesatuan
4.4 Bekerjasama dalam keberagaman suku bangsa,
sosial, dan budaya dalam masyarakat
(Sumber Buku Guru Kelas 4 K13)
20
Berdasakan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar diatas maka
dapat diketahui materi yang akan dijadikan bahan dalam penelitian
yaitu Indahnya Keberagaman Negeriku
3. Faktor yang mempengaruhi Sikap Cinta Tanah Air
Menurut Mursidin (2011) mengungkapkan faktor yang
mempengaruhi adanya karakter sikap cinta tanah air yaitu guru, orang
tua, teman sejawat,tokoh masyarakat, selebriti, pejabat birokrasi,
media cetak dan elektronik.
Guru sebagai sosok panutan bagi murid, menjadi seorang guru
haruslah dapat memberikan contoh dalam bertindak, bersikap, bernalar
dan berucap dengan baik. Bahkan ia harus mampu menunjukkan
bahwa ia sebagai guru yang berkarakter. Begitu pula dengan orang tua
harus memberikan contoh yang baik, karena sebagian banyak waktu
anak dihabiskan di rumah bersama keluarga. teman juga berpengaruh
terhadap karakter diri anak, teman haruslah memiliki karakter yang
baik. Demikian pula selebritis khususnya artis yang menjadi idola
anak-anak harus dapat memberikan contoh yang baik. Karena apa yang
mereka lakukan dan mereka tampilkan di layar televisi akan menjadi
perhatian anak dan cenderung akan mereka tiru. Pejabat dan tokoh
masyarakat juga harus memberikan contoh teladan yang baik bagi
masyarakat. Media elektronik dan media cetak jga harus sadar bahwa
tampilan yang akan ditampilkan akan menjadi perhatian public dan
akan ditiru. Oleh karena itu hal-hal tersebut berpengaruh terhadap
21
sikap cinta tanah air karena apa yang anak-anak liat berkemungkinan
pula akan ditiru maka berikanlah contoh yang baik agar kita sebagai
warga negara Indonesia dapat membiasakan dan menanamkan sikap
cinta tanah air di negara kita sendiri.
4. Dampak Positif Sikap Cinta Tanah Air
Menurut Ismayani (2016) Dampak buruk adanya globalisasi salah
satunya menyebabkan masyarakat bersikap konsumtif dan cenderung
mengikuti budaya barat. Oleh karena itu di era globalisasi seperti
sekarang ini arus informasi dari luar dapat menimbulkan dampak
negatif, rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin tidak sekuat
dulu. Dengan semakin majunya teknologi seharusnyq pandai
menyaring budaya yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa namun
yang terjadi budaya-budaya yang negative semakin berkembang.
Dampak positif adanya karakter cinta tanah air bagi siswa mampu
mengetahui dan mengenal sejarah para pahlawan dan nilai-nilai butir
pancasila dan membiasakan diri mencontoh perilaku baik sesuai
dengan yang dilakukan dengan para pahlawan dan menerapkan nilai-
nilai pancasila beradab dan berakhlak di dalam sekolah atau di
lingkungan masyarakat, sehingga terbawa sampai dewasa kelak.
22
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian relevan yang akan dijadikan bahan persamaan dan
perbedaan dengan peneliti antara lain :
1) Penelitian yang dilakukan oleh Fauzah Lutfania Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang. Dengan judul “ Pembentukan Karakter Cinta
Tanah Air di Sekolah Dasar Argosari 01 Jabung-Malang ”
Hasil Penelitiannya adalah pembentukan karakter di Sekolah
Dasar Argosari yang dibiasakan untuk para siswa agar tidak
mengurangnya sikap cinta tanah air dengan mengadakan
berbagai program- program yang di terapkan di Sekolah Dasar
tersebut sehingga dapat berdampak baik untuk semua siswa dan
bisa terbiasa untuk menanamkan sikap cinta tanah air. Maka
penelitian yang dilakukan Fauzan mempunyai persamaan
dengan penelitan yang akan dilakukan adalah sama-sama
meneliti sikap Cinta Tanah Air. Perbedaannya adalah Fauzah
meneliti cara pembentukan karakter Cinta Tanah Air yang ada
pada siswa SD Argosari 01 Jabung Malang sedangkan Peneliti
akan melakukan penelitian yang lebih memfokuskan untuk
menganalisis sikap Cinta Tanah Air yang ada pada siswa di
SDN Perumnas Suradita.
23
2) Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Savira rogram Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo. Dengan
judul “ Pembentukan Karakter Cinta Tanah Air Melalui
Upacara Bendera Pada Kelas Tinggi di MI Walisongo
Jerakah Kecamatan Tugu Kota Semarang. Hasil Penelitiannya
mengungkapkan pembentukan karakter melalui upacara
bendera sehingga mengharapkan siswa untuk dapat terbentuk
sikap cinta tanah air dan menjadikan bangsa yang berakhlak
mulia, bermoral, berbudaya, beradab berdasarkan pancasila
sehingga menjadikan bangsa yang berkarakter. Maka penelitian
yang dilakukan Rizky mempunyai persamaan dengan penelitan
yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti sikap Cinta
Tanah Air. Perbedaanya adalah Rizky meneliti cara
pembentukan karakter Cinta Tanah Air melalui Upacara
Bendera di MI Walisongo Jerakah Kecamatan Tugu Kota
Semarang sedangkan peneliti akan melakukan penelitian
menganalisis sikap Cinta Tanah Air yang telah diterapkan oleh
siswa di SDN Perumnas Suradita.
3) Irzal Anderson (2018) Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Jambi yang berjudul "Penerapan Cinta Tanah Air
Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas IB
SD Negeri Muara Bulian". Hasil penelitiannya menyimpulkan
24
penerapan cinta tanah air pada pembelajaran PKN yang
dilakukan guru pada proses pembelajaran baik sesuai dengan
proses pembelajaran. Maka penelitian yang dilakukan oleh Irzal
mempunyai persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan
sama sama menggunakan pendekatan kualitatif dan sikap cinta
tanah air serta subjek yang sama yaitu kelas IV sedangkan
perbedaannya adalah siswi menerapkan cara sikap tanah air
sedangkan Peneliti akan melakukan penelitian menganalisis
sikap cinta tanah air yang ada pada SDN Perumnas Suradita.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu
mengungkapkan kajian “Analisis Sikap Cinta Tanah Air Dalam
Pembelajaran PKN siswa kelas 1V SDN Perumnas Suradita Kabupaten
Tangerang”. Hal yang sangat diutamakan dalam penelitian kualitatif
adalah mengungkapkan suatu makna atau realitas.
Sejalan dengan pendapat (Sugiyono, 2016, h. 9) yang
mengungkapkan bahwa metode penelitian kualitaitif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
tringulasi ( gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Filsafat postpositivisme memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
holistic atau utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala
bersifat interaktif.
Penelitian dilakukan pada objek alamiah, objek yang berkembang
apaadanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti atau kehadiran peneliti tidak
mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Untuk dapat menjadi
instrument, maka peneliti harus memilki bekal teori dan wawasan yang
luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan
26
mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan
bermakna.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap cinta tanah air
yang berhubungan dengan mata pelajaran Pendidikan dan
Kewarganegaraan (PKN) yang diterapkan pada siswa SDN Perumnas
Suradita Kabupaten Tangerang. Data dalam penelitian berupa wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Perumnas Suradita Kabupaten
Tangerang. Alasan memilih sekolah tersebut karena peneliti pernah
melakukan observasi di sekolah tersebut dan menemukan berbagai
masalah salah satunya yaitu masih kurangnya penerapan sikap cinta
tanah air di sekolah tersebut.
27
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari mulai bulan Desember 2019 sampai bulan
September 2020 dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian
No KEGIATAN WAKTU
1. Pengajuan Judul Desember 2019
2. Bimbingan Proposal Januari – Maret 2020
3. Seminar Proposal Maret – April 2020
4. Revisi Hasil Seminar April 2020
5. Pembuatan Instrmen Penelitian April 2020
6. Pengumpulan Data Mei – Juni 2020
7. Pengelolaan dan analisis data Juli – Agustus 2020
8. Ujian Skripsi Sepetember 2020
28
C. Sumber dan Jenis Data penelitian
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan subjek dari mana data
diperoleh. Sumber data dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan penelitian berupa wawancara kepada responden,
dalam hal ini pihak terkait yaitu para siswa yang terlibat. Data
primer yang digunakan adalah :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
b. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang sebelumnya telah ada atau
diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti berupa buku-
buku, dokumen, serta peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan penelitian ini.
2. Jenis Data Penelitian
Jenis penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistic karena penelitian yang dilakukan bersifat alamiah,
berkembang apa adanya. Instrumen penelitian kualitatif peneliti itu
sendiri dengan bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu
bertanya, menganalisa, memotret dan mengkontruksi situasi sosial
yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Metode penelitian
29
deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan
mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu
keadaan menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan sedangkan
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka.
Data tersebut bisa berasal dari hasil wawancara, hasil rekaman, foto,
catatan lapangan, dan sebagainya. Metode deskriptif sangat tepat
digunakan dalam penelitian ini, sebab metode tersebut dirancang untuk
mengumpulkan informasi yang sebenarnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian. Data merupakan sumber untuk pemecahan masalah
penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Menurut Moleong,2011 h.186) wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maka wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam. Pihak yang menjadi target wawancara yaitu wali kelas dari
kelas IV.
30
2. Observasi
Menurut Sugiyono (2016 h.203) Observasi sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan
teknik lain. Perlu ditekankan bahwa mencatat data observasi tidak sekedar
mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan, kemudian mengadakan
penilaian pada skala bertingkat. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pengumpulan data observasi partisipasi pasif. Dalam hal ini
peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini yang akan
diobservasi adalah bagaimana penerapan sikap cinta tanah air pada sekolah
tersebut.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan
tersaji dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen membuat hasil dari wawancara atau observasi akan
lebih dipercaya atau kredibel (Sugiyono,2016 h.240). Maka dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data dari sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi dalam bentuk
laporan dapat berupa dokumen yang mencakup data-data, foto-foto,
rekaman, dan sebagainya mengenai penerapan sikap cinta tanah air
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada
sekolah tersebut.
31
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri yang berfungsi menetapkan focus
penelitian, memilih informasi sebagai seumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data
serta membuat kesimpulan atas temuannya tersebut. Cara ini dilakukan
untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk menghasilkan
kesimpulan penelitian yang objektif pula. Instrumen penelitian ini disusun
berdasarkan pada tujuan penelitian. Instrumen penelitian ini adalah:
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian
No Kegiatan Focus
1. Observasi Pokok – pokok Observasi:
1. Sekolah (Sarana dan Prasarana)
2. Aktivitas Guru
3. Aktivitas Siswa
2. Wawancara Pokok –pokok Wawancara Guru dan Siswa:
1. Pembiasaan sikap cinta tanah air di sekolah
2. Sikap cinta tanah air siswa di sekolah
3. Faktor yang mempengaruhi sikap cinta tanah air
siswa
3. Studi
Dokumentasi
Dokumen berupa foto contoh sikap cinta tanah air yang
dilakukan guru dan siswa dikelas maupun di luar kelas dan
penilaian sikap cinta tanah air siswa
32
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses struktur pengorganisasian dan dalam
rangka mendapatkan pola-pola atau benuk bentuk keteraturan. Proses
analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, setelah selesai di lapangan. Analisis data bertujuan untuk
memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan, atau
perubahan yang diharapkan. Model analisis kualitatif yang digunakan
adalah model Miles & Huberman yang meliputi : reduksi data (memilah
data yang penting, relevan, dan bermakna dari data yang tidak berguna),
sajian deskriptif, (narasi, visual, gambar, table) yang sistematis dan logis,
penarikan kesimpulan ( Sugiyono 2016 h.402)
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan perlu dicatat secara teliti dan
rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi
data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakuakn pengumpulan data
selanjutnya, dan mencrinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah menyajikan
data. Penyajian data dalam penelitian kualiatatif, bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya. Semua informasi
33
digabungkan dan disusun dalam bentuk yang padu dengan demikian
penganalisis dapat melihat dan memahami apa yang terjadi serta
merencanakan kerja selajutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut.
3. Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan
konfigurasi yang utuh. Sehingga kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, saat peneliti
kembali kelapangan mengumpuulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. ( Sugiyono,2016
h.225)
G. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, uji keabsahan data dilakukan dengan trigulasi
sumber, teknik dan waktu. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan detai berbagai cara, dan berbagai waktu.
Trigulansinsumber dengan membandingkan data hasil obsevasi dengan
data hasil wawancara, sedangkan triangulasi teknik dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda
seperti wawancara, angket, dan studi dokumentasi (Sugiyono,2016.hal
274).
34
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk kredibilitas data dlakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
selanjutnya.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda. Maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data yang dianggap
benar.
3. Triangulasi Waktu
Dalam penelitian waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas
data. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan teknik
wawancara dipagi hari, saat narasumber masih segar dan belum
banyak masalah. Sehingga data yang di dapat lebih valid dan lebih
kredibel.
35
Lampiran 1 Kisi-Kisi Wawancara Guru Kelas IV
KISI-KISI WAWANCARA UNTUK GURU KELAS IV
NO
Aspek yang di
Wawancara
Indikator
Nomor
Soal
1.
Pembiasaan
sikap cinta
tanah air di
sekolah
1. Sikap cinta tanah air yang
diajarkan guru kepada siswa
1,2,3,5,6
2.
Sikap cinta tanah
air siswa
1. Mengenal sikap cinta tanah
air siswa di sekolah
2. Faktor yang mempengaruhi
sikap cinta tanah air siswa
4,7,8,9,10
11
Total 11
36
Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru Kelas IV
LEMBAR WAWANCARA GURU KELAS IV
Hari/Tanggal :
Waktu :
Nama Guru :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa perencanaan yang Ibu lakukan untuk
mengimplementasikan sikap cinta tanah air melalui
pembelajaran pancasila dan kewarganegaraan?
2. Menurut pendapat Ibu apa hubungan sikap cinta tanah air
melalui pembelajaran pancasila dan kewarganegaraan?
3. Bagaimana pendapat Ibu tentang karakter sikap cinta
tanah air?
4. Apa saja sikap cinta tanah air yang dilakukan siswa di
sekolah?
5. Sejak kapan adanya pembiasaan sikap cinta tanah air di
sekolah?
6. Apa saja langkah-langkah yang Ibu lakukan untuk
membentuk sikap cinta tanah air di sekolah?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi adanya sikap cinta
tanah air di sekolah?
8. Apa saja dampak adanya sikap cinta tanah air di sekolah?
9. Apa saja upaya yang dilakukan dalam pembiasaan sikap
cinta tanah air di sekolah ini?
10. Kegiatan apa saja yang mendukung adanya pembiasaan
sikap cinta tanah air?
11. Apakah Ibu mengalami hambatan Dalam pelaksanaan
pembiasaan sikap cinta tanah air ? bagaimana cara
mengatasinya?
37
Lampiran 3 Kisi-Kisi Wawancara Untuk Siswa
KISI-KISI WAWANCARA UNTUK SISWA
No Aspek yang di
wawancara
Indikator Nomor soal
1.
Sikap Cinta Tanah Air
1. Kemauan siswa
untuk
membiasakan sikap
cinta tanah air
2. Bersikap toleransi
atas berbagai
bentuk
keberagaman suku
bangsa,sosial dan
budaya yang ada di
sekolah
3. Menggunakan
bahasa dengan baik
dan benar
4. Mengikuti upacara
bendera dengan
khidmat
5. Bersikap disiplin
1,2,4,7,8,9,10
3
5
6
Total
10
38
Lampiran 4 Lembar Wawancara Siswa Kelas IV
LEMBAR WAWANCARA SISWA KELAS IV
No PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa kamu mengetahui makna sikap cinta
tanah air?
2. Apakah kamu sudah membiasakan bersikap
cinta tanah air?
3. Apa contoh Sikap toleransi yang kamu
lakukan terhadap temanmu yang berbeda suku
bangsa sebagai bentuk pembiasaan sikap cinta
tanah air?
4. Apa contoh yang menunjukkan bahwa kamu
sudah mencintai produk dalam negeri sebagai
bentuk pembiasaan sikap cinta tanah air?
5. Apakah kamu sudah menggunakan bahasa
yang baik dan benar sebagai bentuk
pembiasaan sikap cinta tanah air?
6. Apa contoh sikap disiplin yang kamu lakukan
sebagai bentuk pembiasaan sikap cinta tanah
air?
7. Apakah sikap cinta tanah air itu penting?
8. Apakah guru memberikan contoh dalam
pembiasaan sikap cinta tanah air?
9. Apa tindakan guru jika kamu tidak bersikap
cinta tanah air?
10. Apakah kamu senang/bangga dapat
membiasakan bersikap cinta tanah air?
39
Lampiran 5 Pedoman Observasi Lingkungan Sekolah
PEDOMAN OBSERVASI
LINGKUNGAN SEKOLAH
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
No Objek Sub aspek Hasil Observasi
1.
Keadaan lingkungan
sekolah
➢ Keadaan Bangunan Sekolah
SD Negeri Perumnas Suradita
➢ Letak Geografis SD Negeri
Perumnas Suradita
➢ Kondisi Lingkungan SD
Negeri Perumnas Suradita
➢ Sarana dan Prasarana di SD
Negeri Perumnas Suradita
2. Aktivitas Guru ➢ Kegiatan belajar mengajar
➢ Pembiasaan sikap cinta tanah
air yang diajarkan kepada
siswa
3. Aktivitas Siswa ➢ Sikap cinta tanah air yang
dilakukan siswa di sekolah
maupun di kelas
40
Lampiran 6 Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI
NO INDIKATOR DOKUMENTASI
1.
Pelaksanaan pembiasaan sikap cinta
tanah air guru yang diajarkan kepada
siswa
Foto Guru saat pelaksanaan
pembiasaan sikap cinta tanah air
di dalam kelas maupun di luar
kelas,
2. Pemahaman Sikap Cinta Tanah Air
Foto siswa pada saat melakukan
aktifitas belajar mengenai
pemahaman sikap cinta tanah
3. Pelaksanaan Sikap Cinta Tanah Air
Foto kegiatan siswa di kelas dan
di lingkungan sekolah saat
melaksanakan contoh sikap cinta
tanah air
41
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahannya. 2014. Jakarta: Departemen Agama RI
Daryono dkk (2011). Buku Pengantar Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta :
PT. Rineka Cipta
Hidayat (2013). Teori Dan Prinsip Pendidikan. Tangerang: PT Pustaka Mandiri.
Ikhsan (2007). Nilai-nilai Cinta Tanah Air Dalam Perspektif Al-Quran.Jurnal
Pendidikan 108-114
Ismayani (2016). Hubungan Pemahaman Nilai-nilai Nasionalisme dengan Sikap
Cinta Tanah Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar.Jurnal Pendidikan
Miranda (2019). Penembangan Video Animasi Berbasis Karakter Cinta Tanah Air
Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan
Mursidin (2011). Sebuah Formula Pendidikan Budi Pekerti di sekolah. Bogor
:Ghalia Indo
Sugara (2018). Strategi Penguatan Karakter Bangsa Melalui PembelajaranPPKn
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.Jurnal Pendidikan IPS 158-164
Sugiyono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta cv
Suyadi (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Zubaedi (2012). Desain Pendidikan Karakter
42
43
44
45