COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat beberapa jenis sambungan yang berbeda antar tulang kita. Jika
beberapa sambungan memungkinkan tulang untuk bergerak ke belakang, dan
sambungan lainnya memungkinkan kita bergerak ke samping.
Gambar 1. Sistem Rangka
Ketika melompat atau berjingkrak dari satu tempat ke tempat lain, tulang
akan berada dalam suatu bobot yang sama dengan 3-4 kali berat badan kalian.
Akan tetapi, tubuh tidak mengalami kerusakan apa pun berkat kekuatan tulang.
Tulang kuat, karena pembentukan tulang yang tak ada hentinya
Gambar 2. Sendi Tulang
Tulang terbuat dari jaringan berlubang / berpori seperti sarang lebah madu.
Berkat bentuk ini, tulang sangat keras dan sekaligus cukup ringan untuk
digunakan dengan mudah.
Jika berbentuk sebaliknya, yakni jika bagian dalam tulang itu kaku dan tidak ada
ruang apa pun seperti bagian luarnya, tulang akan menjadi terlalu berat.
Selanjutnya, karena tulang sama sekali tidak lentur, tulang kalian bisa
patah atau retak hanya karena benturan yang terkecil sekalipun, katakanlah ketika
tangan sedikit terbentur pada ujung lemari.
Gambar 3. Struktur tulang
Bahan pembuat tulang telah membuat para ilmuwan sangat tertarik dan
mereka telah mencoba meniru jaringan tulang selama bertahun-tahun. Jaringan
ini, yang sangat kuat, meskipun juga sangat ringan, dan yang terpenting mampu
memperbaiki dirinya sendiri, bisa tumbuh sendiri.Sebab panjang tubuh saat ini
tidak sama dengan panjang tubuh ketika 4-5 tahun yang lalu dan perbedaan tinggi
kalian dengan sekarang ketika berumur 19-20 tahun adalah pertumbuhan tulang
kalian.Pertumbuhan tulang dalam tubuh kita sangat seimbang. Tangan kalian
tumbuh ketika kaki kalian tumbuh. Jari-jari tangan dan kaki tumbuh secara selaras
dan pertumbuhan setiap tulang berhenti pada saat yang tepat.
Para ilmuwan melakukan penelitian untuk menghasilkan zat yang mirip
dengan zat yang membentuk tulang dalam tubuh manusia. Namun, tak seorang
pun mampu mengembangkan zat dengan sifat yang demikian canggih seperti yang
dimiliki tulang.
Gambar 4. Tulang Paha
Femur (Tulang paha) merupakan tulang terpanjang sekaligus terbesar di
dalam tubuh manusia. Tulang ini, juga bersama dengan tulang temporal,
merupakan tulang terkuat di tubuh.
Panjang femur pada orang dewasa rata-rata adalah 48 cm, dan diameternya 2.34
cm. Femur mampu menahan beban hingga 30 kali berat orang dewasa.
Gambar 5. Tulang Tengkorak
Meskipun relatif kecil dan perawakan gepeng, tulang temporal memiliki
predikat yang bisa dibanggakan dibanding saudara-saudarnya sesama tulang, yaitu
(bersama femur) merupakan tulang terkuat di tubuh kita.Wajar saja tulang ini
harus kuat, karena dia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga isi
kepala kita.
Gambar 6. Tulang Landasan, Martil dan Sanggurdi
Tiga.tulang terkecil dan teringan adalah tulang saggurdi (stapes bone).
Tulang sanggurdi (stapes bone) merupakan salah satu dari tiga tulang
pendengaran. Dua lagi adalah tulang martil (maleus bone) dan tulang landasan
(incus bone). Tulang sanggurdi berfungsi untuk meneruskan getaran suara ke
organ telinga dalam (cochlea).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Efek Olahraga terhadap Tulang
Olahraga dibutuhkan untuk menambah kepadatan atau densitas
tulang. Untuk mencegah tulang keropos, pilih olahraga yang bersifat
pembebanan, terutama yang menghasilkan tekanan kuat pada tulang.
Biasanya, tulang akan bereaksi terhadap beban yang diterima, sehingga akan
terjadi penambahan kepadatan atau densitas tulang. Olahraga pembebanan
juga tidak butuh banyak biaya, karena bisa kita lakukan di mana saja,
misalnya joging, bersepeda, dan naik turun tangga.
Dalam sebuah studi yang melibatkan 42 pria atlet berusia 19 hingga
45 tahun, para periset menemukan berlari memiliki keuntungan lebih besar
terhadap masa tulang ketimbang latihan otot atau kekuatan lainnya. Baik
pelari maupun mereka yang berlatih angkat berat memperoleh kepadatan
tulang lebih besar dibandingkan balap sepeda, Namun keuntungan yang
didapat, pelaku angkat berat lebih terlihat pada penambahan massa otot
daripada tulang.
Peneliti senior Pamela S. Hinton, asisten profesor di Universitas
Missouri, Kolumbia, menyampaikan bahwa hasil dalam riset
mengonfirmasikan bahwa berolahraga dan melakukan aktivitas benturan
tinggi terus-menerus meningkatkan kepadatan mineral tulang, terutama
berlari memberikan keuntungan lebih besar.
Tulang adalah jaringan hidup yang bereaksi terhadap gerak tubuh
dengan bertambah kuat. Olah badan yang memaksa tubuh melawan
gravitasi--seperti berlari, melompat, dan angkat berat--ialah yang paling
efektif. Sebaliknya,. aktivitas benturan ringan, seperti bersepeda atau
berenang menghasilkan tekanan terhadap tulang relatif sedikit. Program
olahraga yang bertujuan meningkatkan kekuatan tulang harus dirancang
dengan memperhatikan bagaimana tulang merespon aktivitas tersebut.
Hanya posisi tulang yang mengalami tambahan tekanan dari olahrga yang
bakal menjadi kuat.
Olahraga merupakan komponen penting untuk meningkatkan
kesehatan dan kekuatan tulang. Olahraga teratur adalah kunci penting untuk
mencegah osteoporosis. Banyak orang mengira tulang adalah suatu struktur
padat seperti bebatuan, tetapi itu tidak benar. Tulang adalah jaringan hidup
yang terus berubah. Kepadatan tulang yang paling optimal biasanya terjadi
antara usia 20 hingga 30 tahun, dan kemudian perlahan-lahan menurun.
Pada wanita, beberapa tahun pertama setelah menopause adalah saat di mana
terjadi percepatan terjadinya osteoporosis. Sehingga olahraga sangat penting
untuk kepadatan tulang.
Selain dapat meningkatkan kepadatan tulang, olahraga pun banyak
diprogramkan untuk memperpanjang tulang. Beberapa aktifitas yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan tinggi badan, yaitu :
1. Stretching : gerakan meregangkan badan.
Sehingga tulang-tulang punggung tertarik memanjang. Jika gerakan ini
dilakukan secara rutin dan intensif maka dapat membantu merangsang
penambahan panjang tulang-tulang punggung.
2. Hanging : bergantung dengan kedua tangan.
Gerakan ini sangat merangsang pemanjangan tulang-tulang punggung.
3. Kicking : menendang-nendangkan kan kaki.
Gerakan ini merangsang pertumbuhan tulang kaki sehingga memanjang
secara optimal.
4. Biking : bersepeda dapat merangsang pertambahan panjang kaki.
Menapak pedal secara rata, tidak jinjit. Punggung tegap, tidak
membungkuk. Jika setiap hari bersepeda dalam jarak yang cukup jauh,
dapat membantu merangsang pertambahan panjang kaki.
5. Swimming
Pada waktu berenang, seluruh badan mengalami peregangan dari badan
sampai ujung kaki. Disamping itu, gerakan renang hampir melibatkan
semua otot-otot tubuh.
6. Olahraga basket atau voli sangat baik merangsang pertumbuhan badan.
karena tubuh sering melakukan loncatan-loncatan keatas. Loncatan
melawan gravitasi, menimbulkan peregangan pada seluruh tubuh.
Gerak badan manakah yang terbaik?
Banyak orang memilih jalan kaki daripada lari santai. 48% dari
mereka yang lari santai atau lari biasa sampai 30 km per minggu merasakan
kesakitan pada sendi-sendi dan/atau otot mereka. jalan cepatlah yang rasa
nyerinya paling sedikit. Itu membuat semua otot dan sistim tubuh
bekerja. Sangat melegakan, dan penelitian menunjukkan bahwa manusia
dirancang untuk berjalan. Karena itu jalan cepat adalah gerak badan yang
paling aman dan terbaik yang bisa anda lakukan. Itu bisa dilakukan setiap
saat dan dimanapun. Itu tidak mahal, clan tidak membutuhkan peralatan.
Dr.Kenneth Cooper, sesepuh dari gerakan kebugaran, didukung oleh
para peneliti lain-nya, sependapat bahwa tubuh ini tampaknya memberikan
tanggapan yang baik atas gerak badan aerobik empat atau lima hari per
minggu dengan lama waktu gerak badan 20-30 menit. Kebanyakan dari
manfaat psikologis, pemafasan-jantung dan manfaat penyakit jantung dari
kegiatan fisik ini tampak terpengaruh oleh gerak badan seperti ini.
Dr. Lynn Fitzgerald, seorang ahli kekebalan tubuh pada Rumah Sakit
George di London dan juga juara dunia 200 km wanita, menguji darah para
pelari setelah pertandingan 100 km dan menemukan tingkat antibody
mereka rendah. Bahkan sangat rendah dibandingkan sebelum pertandingan.
Tampaknya bahwa T-sel (antibody) tertekan oleh tingginya kadar adrenalin
dan kortikosteroid (hormon stress) yang dihasilkan oleh latihan gerak badan
itu. Sementara gerak badan yang secukupnya (sedang) meningkatkan sistim
kekebalan, terlalu banyak gerak badan melemahkan tubuh.
Suatu penelitian diadakan di Sekolah Kedokteran Universitas Loma
Linda menemukan bahwa gerak badan membantu mengurangi serum
kolesterol pada sekelompok mahasiswa, tetapi jika mereka tidak menyukai
gerak badan, pengaruh merendahkan kolesterol oleh gerak badan itu tidak
terjadi.
II.2. Gerak Badan terhadap Postur Tubuh
Bagaimana kita berdiri, duduk, dan bergerak dapat menentukan
tekanan yang diberikan pada tulang punggung kita. Dilihat dari samping,
tulang belakang berbentuk seperti kurva S. Jika kita bisa mempertahankan
bentuk kurva alami ini, maka tulang kita akan sepuluh kali lebih kuat. Postur
dan gerak tubuh yang baik dapat mengurangi maupun mencegah nyeri
punggung dan melindungi tulang belakang kita terhadap fraktur atau patah.
Postur-postur tubuh yang baik adalah sebagai berikut :
Ketika berdiri, sebuah garis imajiner harus menghubungkan
telinga, bahu, dan pinggul secara vertikal. Jangan mengunci
lutut, tetapi berdirilah dengan kaki lurus. Jaga agar kurva
punggung dalam bentuk yang baik dan normal.
Kemudian ketika duduk, sebaiknya hindari duduk dalam posisi
yang sama dalam jangka waktu yang lama. Duduklah di kursi
yang akan membuat punggung lurus. Tarik dagu dan kepala
ke depan sehingga posisi kepala tegak. Ketika bangkit dari
kursi, geser tubuh ke depan tanpa membungkuk lalu
kemudian berdiri.
Untuk bergerak dan mengangkat sesuatu, jaga agar posisi
punggung tetap tegak. Gunakan kaki, bukan punggung, saat
mengangkat bahkan benda yang ringan, kemudian jongkok
dan jaga dada tetap tegak. Hindari membungkuk ke depan.
Ketika mengangkat, pegang benda yang angkat dekat dengan
tubuh. Hindari pula gerakan memutar. Jaga agar jari kaki
menunjuk ke arah kita bergerak.
Kesalahan sikap (misal sikap duduk) dapat mengakibatkan beberapa
kelainan berikut:
1) Lordosis yaitu jika bagian leher dan panggul terlalu membengkok ke
depan.
2) Kifosis yaitu jika bagian punggung terlalu membengkok ke belakang.
3) Skoliosis yaitu jika bagian punggung membengkok ke kanan atau ke
kiri.
Gambar 7. Kelainan pada tulang punggung
II.3. Efek Ketuaan dan Disuse pada Sistem Tulang
Penurunan massa tulang lebih dipercepat pada wanita pasca
menopause. Sama halnya dengan sistem otot, proses penurunan massa
tulang ini sebagian disebabkan oleh usia dan disuse. Dengan menambah
aktivitas tubuh, dapat memperlambat proses kehilangan massa tulang,
bahkan mengembalikannya secara temporer. Tetapi, tidak terdapat bukti
nyata bahwa aktivitas yang intensif dapat mencegah secara sempurna
kehilangan massa tulang tersebut. Latihan yang teratur hanya dapat
memperlambat laju kehilangan massa tulang. Dengan demikian, hanya
mereka yang mampu hidup pada usia yang sangat lanjut yang mungkin akan
menderita berbagai komplikasi dari hilangnya massa tulang seperti
osteoporosis dan fraktur.
Pada orang yang lanjut usia harus terlalu banyak istirahat buruk bagi
tulang. Terlalu banyak istirahat membuat manusia berkarat. Terlalu banyak
tidur pada lanjut usia dari segi sistem muskuloskeletal akan menambah
terjadi atrofi otot, osteoporosis, serta timbulnya kekakuan pada sendi yang
peka (terutama kaki). Berjalan kaki, renang, serta olah raga permainan
lainnya dapat dilakukan dengan syarat tidak merupakan beban berlebihan
bagi persendian. Pada orang lanjut usia harus dicegah berat badan yamg
berlebihan. Berat badan berlebihan akan sangat mempengaruhi gangguan
fungsi pada sendi.
Kelenturan merupakan salah satu komponen dari
kebugaran. Jaringan ikat yang tidak fleksibel lebih mudah timbul trauma.
Pada manusia usia lanjut, dijumpai kehilangan sifat elastisitas dari jaringan
ikat.Proses disuse dapat menyebabkan pengerutan dari jaringan ikat
sehingga kurang mampu mengakomodasikan berbagai pergerakan. Karena
menjadi tidak fleksibel maka kelompok usia lanjut ini kurang dapat
mentoleransi berbagai pergerakan yang berpotensi membawa kecelakaan
dan lebih mudah terjatuh. Pada manusia berusia muda, diperkirakan
kelenturan, kekuatan otot, dan koordinasi merupakan bufer dari
kemungkinan trauma, tetapi bufer ini jelas berkurang, bahkan hilang pada
kaum usia lanjut.
OSTEOPOROSIS selama ini diidentikkan dengan penyakit orangtua,
padahal tanpa olahraga teratur, osteoporosis juga bisa menyerang usia muda.
Kesibukan dari rutinitas sehari-hari terkadang membuat banyak orang
berpikir dua kali untuk berolahraga. Selain waktu yang semakin
sempit,berolahraga dianggap sebagai kegiatan yang melelahkan. Padahal,
dengan olahraga teratur, banyak penyakit bisa dicegah.
Osteoporosis merupakan suatu penyakit saat tulang-tulang menjadi
rapuh dan mudah patah akibat hilangnya sebagian kalsium dalam tulang.
Osteoporosis sering juga disebut silent disease karena proses hilangnya
kalsium dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Biasanya, penderita
menyadari terserang osteoporosis setelah mengalami patah tulang. Biasanya,
terjadi di paha, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Sebetulnya, bagian
tulang mana pun bisa terpengaruh, tapi yang paling membutuhkan perhatian
jika kerapuhan terjadi pada tulang paha dan belakang.
Patah tulang paha hampir selalu membutuhkan tindakan operasi, dan
dapat mengganggu kemampuan berjalan dan bahkan bisa menyebabkan
cacat permanen sampai kematian. Sementara patah tulang belakang juga
memiliki konsekuensi serius, seperti tubuh memendek, nyeri punggung, dan
perubahan bentuk punggung.
Cegah Osteoporosis dengan Olahraga
Olahraga memberikan keuntungan dalam meningkatkan kebugaran
tubuh dan tulang. Gerak tubuh pada penderita osteoporosis atau keropos
tulang sangat berbeda karena pengidap osteoporosis rawan sekali terhadap
patah tulang. Dengan mengetahui bagian dan tingkat keparahan
osteoporosis, tahapan dalam olahraga setiap pasien baru bisa ditentukan.
Olahraga untuk penderita osteoporosis harus dimulai dari gerakan paling
ringan, lalu secara bertahap ditingkatkan untuk menghindari terjadinya
cedera dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Peningkatan olahraga bagi penderita osteoporosis juga dilakukan
lebih perlahan dibandingkan dengan orang yang memiliki tulang sehat. Hal
yang tidak boleh dilupakan adalah gerakan pemanasan dan pendinginan
dengan gerakan peregangan lebih lama dibandingkan mereka yang memiliki
tulang sehat. Selisih waktu itu bisa mencapai 10 menit.
Selama ini para dokter mengira bahwa untuk mencapai puncak
massa tulang hanya tergantung pada diet, termasuk kalsium dan paparan
sinar matahari. Namun, untuk mendapatkan tulang yang kuat seumur hidup,
ternyata sangat ditunjang oleh olahraga teratur yang sama pentingnya seperti
diet.
Olahraga dan latihan secara teratur mempunyai efek positif terhadap
kepadatan massa tulang dan kekuatan tulang. Olahraga teratur sejak dini
sangat dianjurkan. Karena itu bisa menjaga kekuatan tulang hingga usia
lanjut. Olahraga yang tepat untuk mendapatkan kepadatan massa tulang,
misalnya mengayuh sepeda statis, dengan beban yang disesuaikan dengan
kondisi tulang. Olahraga lainnya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
kepadatan massa tulang adalah berjalan kaki.
BAB III
PEMBAHASAN
Gerak tubuh terutama olahraga dapat berefek pada tulang. Gerak tubuh
dapat member kepadatan pada tulang ataupun densitas tulang. Olahraga
pembebanan deperti lari dapat memberikan tekanan pada tulang, sehingga
menambah kepadatan mineral-mineral pada tulang. Tulang bukan terdiri dari
struktur yang padat seperti batu, tetapi merupakan jaringan hidup yang terus
berubah. Oleh karena itu gerak tubuh seperti olahraga dapat meningkatkan
kepadatan tulang. Terutama olahraga benturan keras yang memberi tekanan pada
tulang.
Selain dapat menambah kepadatan tulang, gerak tubuh pun dapat
menampbah panjang tulang. Dengan berolahraga pemanjangan tulang akan lebih
cepat dibandingkan dengan tanpa berolahraga. Gerak tubuh seperti meregangkan
badan, bergantung dengan kedua tangan, menendangkan kaki, bersepeda dan
berenang dan olahraga lainnya dapat menambah panjang tulang.
Namun, gerakan tubuh yang terbaik dan aman untuk tulang adalah dengan
berjalan cepat, dengan cara ini tidak akan terjadi nyeri otot. Walaupun untuk
menambah kepadatan tulang kurang efektif dengan cara ini.
Tulang belakang kita berbentuk kurva S. Apabila kita dapat
mempertahankan bentuk kurva tersebut, kita dapat memiliki tulang yang lebih
kuat sepuluh kali lipat. Semua itu dapat dilakukan dengan menjaga posisi
punggung tetap tegak pada saat berdiri, duduk maupun saat mengangkat sesuatu.
Kesalahn sikap saat duduk maupun berdiri dapat menyebabkan tulang belakang
membenkok ke depan (Lordosis), ke belakang (Kifosis) ataupun ke kanan dan ke
kiri (Skoliosis).
Penurunan massa tulang dapat terjadi. Hal tersebut dikarenakan disuse dan
ketuaan. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis dan fraktur. Hal
tersebut dapat dikurangi dengan melakukan olahraga sehingga dapat mengurangi
penurunan massa tulang dan dapat memulihkan kembali masa tulang secara
temporer. Bobot tubuh pada lanjut usia pun harus dijaga dan tidak boleh
berlebihan karena dapat memberikan tekanan yang dapat membuat terjadinya
nyeri sendi maupun penyakit tulang lainnya.
Pada manusia lanjut usia, dijumpai kehilangan sifat elastisitas dari jaringan
ikat. Proses disuse dapat menyebabkan pengerutan dari jaringan ikat sehingga
kurang mampu mengakomodasikan berbagai pergerakan. Karena menjadi tidak
fleksibel maka kelompok usia lanjut ini kurang dapat mentoleransi berbagai
pergerakan yang berpotensi membawa kecelakaan dan lebih mudah terjatuh. Pada
manusia berusia muda, diperkirakan kelenturan, kekuatan otot, dan koordinasi
masih berjalan dengan baik. Oleh karena itu gerak tubuh penting untuk kekuatan
otot, koordinasi dan terutama dapat memberikan kelenturan sendi-sendi tulang.
Osteoporosis merupakan suatu penyakit saat tulang-tulang menjadi rapuh
dan mudah patah akibat hilangnya sebagian kalsium dalam tulang.
Osteoporosis sering juga disebut silent disease karena proses hilangnya kalsium
dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Osteoporosis dapat dicegah
dengan melakukan olahraga ringan, seperti berjalan. Dengan berolahraga massa
tulang akan lebih padat sehingga resiko patah tulang akan berkurang. Dan saat ini
tidak hanya orang tua saja yang beresiko mempunyai penyakit osteoporosis, tetapi
anak muda pun dapat terkena osteoporosis karena kurangnya gerak badan yang
dilakukan.
Oleh karaena itu penting bagi kita untuk melakukan gerakan tubuh.
Dengan menggerakan tubuh kita, kita dapat terhindar dari penyakit-penyakit
tulang dan penyakit lainnya. Selain itu dapat meningkatkan massa tulang dan
memanjangkan tulang.
BAB IV
KESIMPULAN
Gerak tubuh manusia memberikan efek kepada tulang manusia. Gerak
tubuh manusia dapat memberikan meningkatkan massa tulang dan densitas tulang.
Selain itu gerak tubuh manusia dapat memanjangkan tulang. Kebiasaan dalam
membentuk postur tubuh pun mempengaruhi bentuk tulang manusia, seperti pada
bentuk tulang belakang. Gerak tubuh manusia pun dapat meningkatkan kelenturan
sendi-sendi tulang.
Gerak tubuh yang kurang dapat menurunkan massa tulang, dan dapat
menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Kerapuhan tulang dapat menyebabkan
terjadinya patah tulang. Penyakit tersebut disebut osteoporosis
DAFTAR PUSTAKA
www.republika.co.id’
Pengaruh Tulang Terhadap Gerak Tubuh | Ebook Kedokteranwww.ebookkedokteran.com/
www.medicalera.com/i
Efek dari Ketuaan dan Disuse Terhadap Tubuh Pada Sistem Tulang www.infofisioterapi.com/efek-dari-ketuaan-dan-disuse-terhadap-tubu...
http://obat-tradisional-mu.blogspot.com/2012/01/rajin-berolahraga-cegah-osteoporosis.html
http://www.rsunurhidayah.com/berita-143-mukjizat-gerakan-sholat.html
www.dianweb.org/Sehat/ADI3.HTM
www.crayonpedia.org/.../SISTEM_GERAK_PADA_MANUSIA_8.1...
http://rrisamarinda.net/kesehatan/406-cegah-osteoporosis-dengan-berolahraga.html
http://www.indoposting.com/index.php/health/418-procedure-and-therapy/1554-latihan-gerak-badan-untuk-memperbaiki-meluruskan-tulang-belakang
http://studymedical.wordpress.com/