MAKALAH
ANGGARAN PERUSAHAAN
ANGGARAN PRODUKSI
B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu
satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan
anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba,
manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba
rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa
yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya
sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung
tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru
(blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat
anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung
tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue
print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan.
Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan
gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh
tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen
puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam
jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan
teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen,
budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada
untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut,
manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dantaksiran nilai sumber daya
yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang
diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran
tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan
dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan.
Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang
direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk
memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup
pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem
informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan
sebelumnya. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa
perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan
anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah
perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran yang dibuat tidak berdasarkan program jangka
panjang? Mungkin saja manajemen hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun
anggaran jangka panjang.
C. Batasan Masalah
Dalam pembuatan makalah terdapat suatu batasan masalah. Adapun maksud dari
pemberian batasan masalah adalah untuk membatasi pembahasan yang ada didalam makalah
tersebut agar tidak keluar dari konsep judul.
Batasan masalah dalam makalah yang kami buat ini adalah hanya membahas anggaran
produksi dan semua hal yang berkaitan dengan anggaran produksi. Sedangkan anggaran
perusahaan secara umum hanya dijelaskan secara singkat.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini,dijelaskan bahwa anggaran dan
proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga
puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Dalam jangka waktu
tiga tahun itu,diperlukan suatu perencanaan yang matang mengenai anggaran-anggaran yang
akan dipakai,pengeluarannya,dan perencanaanya. Anggaran-anggaran tersebut dapat berupa
anggaran produksi,anggaran tenaga kerja dan sebagainnya. Anggaran dalam sebuah perusahaan
digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah kedepan perusahaan tersebut.
Anggaran itu sangat penting bagi sebuah perusahaan.Tapi apa itu sebenarnya?dan apa
pula anggaran produksi itu?Dalam makalah ini, kami akan mencoba menguraikan mengenai hal
tersebut.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk
memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan atau diramalkan.
Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-
tahapan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
d.Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Anggaran
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and
control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing
the planning, coordinating and control responsibility of management". Dari pengertian di ini,
anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka
anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap
satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. Dari defenisi di atas, dapat
diambil beberapa kesimpulan :
a. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
b. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan
dan berdasarkan logika.
c. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil
keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang
berdasarkan asumsi tertentu.
d. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi
manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget adalah :
a. Luas Pasar d. Posisi perusahaan
b. Jenis produksi e. Tersedianya data dan informasi
c. Keadaan perekonomian
B. Anggaran Produksi
Definisi production budget adalah "The production budget describes how
many units must be produced in order to meet sales needs and satisjy ending
inventory requirements." (Hansen dan Mowen 2000:280). Anggaran Produksi
merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah
unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.
C. Tujuan Anggaran Produksi
adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi
supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan
setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai
market share tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien
tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja
yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
D. Penyusunan Anggaran Produksi
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai
berikut :
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy
Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )
Jumlah……………………………………………………………….yy
Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )
Tingkat produksi……………………………………………………yy
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun Budget produksi,antara
lain :
a. Rencana penjualan yang tertuang dalam Budget Penjualan,khususnya rencana
tentang jenis(kualitas) dan jumlah(kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu-
kewaktu selama periode yang akan datang.
b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia,serta kemungkinan
perluasannya diwaktu yang akan datang.
c. Tenaga kerja yang tersedia.
d. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan,khususnya yang berkaitan
dengan kegiatan produksi,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan
datang.
f. Luas perusahaan yang optimal.
g. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi(inventory policy).
h. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang
akan datang.
F. Menyusun Anggaran Produksi
1. Mengutamakan Stabilitas Produksi
Dalam penyusunan budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi
ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun,kemudian diperkirakan
kebutuhan setiap bulannya.
Rencana penjualan selama 1 tahun (2015) pada PT Nike Indonesia adalah:
Bulan Tingkat Penjualan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
10.000 unit
10.000 unit
10.050 unit
10.050 unit
10.050 unit
10.050 unit
10.000 unit
10.000 unit
10.000 unit
10.100 unit
10.100 unit
10.100 unit
120.700 unit
Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah :
Persediaan awal tahun = 10.000 unit
Persediaan akhir tahun = 10.100 unit
Dari data tersebut,budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat
disusun,dengan urutan sebagai berikut :
- Penjualan 1 tahun = 120.700 unit
- Persedian akhir tahun = 10.100 unit
- Kebutuhan 1 tahun = 120.700 unit
- Persediaan awal tahun = 10.000 unit
- Jumlah yang harus diproduksi = 120.700 unit
Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara :
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12.
Produksi selama 1 tahun = 120.700 unit
Produksi selama 1 bulan = 10.100/12 = 10.141.67 unit
b. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga menghasilkan bilangan bulat.
Produksi rata-rata per bulan = 10.141,67 unit. Bilangan bulat yang paling mudah
untuk digunakan adalah 10.100 unit. Apabila produksi per bulan 10.100 unit, maka
kekurangannya adalah 110.700 – (12 x 10.100) = 120. 000 unit.
Kekurangan 100 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya
tertinggi,yakni :
- Januari dengan tingkat penjualan 10.000 unit
- Februari dengan tingkat penjualan 10.000unit
- Maret dengan tingkat penjualan 10.050 unit
- April dengan tingkat penjualan 10.050 unit
- Desember dengan tingkat penjualan 10.100 unit
Sehingga kelima bulan tersebut masing-masing akan mendapatkan tambahan sebanyak
10.000/5 x 1 unit = 10.000 unit.
Bulan Tingkat
Produksi
Persediaan
Awal
Tingkat
Kebutuhan
Persediaan
Akhir Rencana
Januari 1.200 2.000 3.200 1.700 1.500
Februari 1.200 1.700 2.900 1.300 1.600
Maret 1.200 1.300 2.500 900 1.600
April 1.200 900 2.100 700 1.400
Mei 1.100 700 1.800 600 1.200
Juni 1.100 600 1.700 700 1.000
Juli 1.100 700 1.800 1.100 700
Agustus 1.100 1.100 2.200 1.600 600
September 1.100 1.600 2.700 1.800 900
OKtober 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100
November 1.100 1.800 2.900 1.700 1.200
Desember 1.200 1.700 2.900 1.500 1.400
JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500 14.200
2. Mengutamakan Pengendalian Tingkat Persediaan
Sebelumnya telah diuraikan bahwa penyusunan budget produksi yang mengutamakan
pengendalian dengan persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan besarnya
persediaan awal dan akhir tahun untuk mendapatkan tigkat persediaan yang perlu dari
bulan ke bulan dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12. Kelemahan cara
ini juga berupa sering ditemukannya bilangan-bilangan yang tidak bulat sehingga
sukar untuk dilaksanakan dengan tepat.
Contoh:
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Selisih = 500 unit
Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi per bulannya =
500
12
2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan
tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah dihasilkan dengan
cepat.
Contoh :
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun =1.500 unit
Selisih = 500 unit
Agar didapatkan hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan,maka 500 unit
dibagi dengan 5.
Yang kemudian dialokasikan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Pengalokasian
ini pada dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan
anggaran.
Bulan Tingkat
Produksi
Persediaan
Awal
Tingkat
Kebutuhan
Persediaan
Akhir
Rencana
Penjualan
Januari 1.400 2.000 3.400 1.900 1.500
Februari 1.500 1.900 3.400 1.800 1.600
Maret 1.500 1.800 3.300 1.700 1.600
April 1.300 1.700 3.000 1.600 1.400
Mei 1.100 1.600 2.700 1.500 1.200
Juni 1.000 1.500 2.500 1.500 1.000
Juli 700 1.500 2.200 1.500 700
Agustus 900 1.500 2.400 1.500 600
September 900 1.500 2.400 1.500 900
OKtober 1.100 1.500 2.600 1.500 1.100
November 1.200 1.500 2.700 1.500 1.200
Desember 1.400 1.500 2.900 1.500 1.400
JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500 14.200
3.Cara Kombinasi Dimana Baik Tingkat Persediaan Maupun Tingkat Produksi Sama-Sama
Berfluktuasi Pada Batas-Batas Tertentu.
Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan “ dibiarkan “ berubah-ubah. Meskipun
tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan,
persediaan, dan produksi.
Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :
- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% di atas atau di bawah rata-rata
bulanan ( seperduabelas dari tingkat produksi per tahun).
- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari dari
separonya persediaan maksimal.
- Produksi bulan juli-agustus-september boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi
normal.
Akan lebih jelas bila diikuti dengan contoh berikut ini :
Bulan Tingkat
Produksi
Persediaan
Awal
Tingkat
Kebutuhan
Persediaan
Akhir
Rencana
Penjualan
Januari 1.100 2.000 3.100 1.600 1.500
Februari 1.300 1.600 2.900 1.300 1.600
Maret 1.300 1.300 2.600 1.000 1.600
April 1.300 1.000 2.300 900 1.400
Mei 1.250 900 2.150 950 1.200
Juni 1.250 950 2.200 1.200 1.000
Juli 805 1.200 2.005 1.305 700
Agustus 805 1.305 2.110 1.510 600
September 805 1.510 2.315 1.415 900
OKtober 1.250 1.415 2.665 1.565 1.100
November 1.235 1.565 2.800 1.600 1.200
Desember 1.300 1.600 2.900 1.500 1.400
JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500 14.200
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai
berikut :
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy
Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )
Jumlah……………………………………………………………….yy
Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )
Tingkat produksi……………………………………………………yy
DAFTAR PUSTAKA
1. www.google.com;AnggaranProduksi
2. Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A dan Drs. Marwan Asri, M.B.A ;Anggaran Perusahaan ;
BPFE ; Yogyakarta
3. Drs. M. Munandar ; Budgeting ; BPFE ; Yogyakarta