Download doc - arsitektur dunia fix.doc

Transcript

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mesir adalah salah satu negara yang memiliki perabadan yang terkenal di dunia.Mesir Purba

adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat di

sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dari Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM,

dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir

melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode

ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Purba mencapai puncak

kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami

kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan

firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi

menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi

Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode

kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di

lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban

merdeka Mesir.

Peradaban Mesir ini tentunya memiliki kekhasan dan hal-hal unik untuk dibahas, agar tidak

menjadi cerita lalu dan hanya menjadi sekedar sejarah saja. Masing-masing bangsa pun

tentunya ingin menjaga peradaban mereka dengan peninggalan-peninggalan arsitekturalnya

yang memiliki nilai-nilai tersendiri. Dengan mempelajari dan memahami peradaban di

berbagai belahan dunia tentunya sedikit tidaknya kita bisa memahami kekayaan yang ada di

dunia dari segi peninggalan arsitekturalnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah peradaban Mesir Purba ?

2. Dimana saja pusat-pusat peradaban Mesir Purba ?

3. Apa saja peninggalan-peninggalan arsitektural yang ada pada masa peradaban Mesir

Purba ?

4. Siapa saja yang berpengaruh dalam peradaban Mesir Purba ?

5. Apa perbedaan peradaban Mesir Purba dengan peradaban bangsa-bangsa di dunia

lainnya ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui sejarah peradaban mesir purba.

2. Untuk mengetahui dimana pusat-pusat peradaban mesir purba.

3. Untuk mengetahui peninggalan-peninggalan arsitektural yang ada pada masa

peradaban mesir purba.

4. Untuk mengetahui siapa saja yang berpengaruh dalam peradaban mesir purba

5. Untuk mengetahui perbedaan peradaban mesir purba dengan peradaban bangsa-

bangsa dunia lainnya.

BAB 2

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 LETAK GEOGRAFIS MESIR

Mesir adalah salah satu negara berkembang yang terletak di kawasan Afrika Utara yang

secara astronomis terletak di antara 22oLU – 31,5o LS dan 25oBT – 36oBT. Luas wilayah

Negara ini sekitar 997.739 km². Mesir mencakup Semenanjung Sinai (Asia Barat Daya) dan

sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Pada bagian barat Mesir berbatasan

dengan Libya, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan

perairan adalah Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Keadaan alam Mesir terbagi

menjadi empat daerah utama yaitu:

1. Semenanjung Sinai. Daerah ini terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan dengan puncak

tertinggi terletak di Gunung Jabel Katherina (1.602 m). Semenanjung Sinnai terletak di

sebelah timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai dan

daratan Mesir dipisahkan oleh Terusan Suez. Terusan ini menghubungkan Laut Merah

dengan Laut Tengah dan menjadi pintu gerbang Asia ke Eropa, sehingga Mesir memiliki

posisi yang sangat strategis dalam jalur pelayaran dunia.

2. Gurun Arabia. Daerah ini diapit oleh pegunungan di tepi Laut Merah dan Lembah Sungai

Nil di bagian barat. Topografi wilayah ini berupa pegunungan sangat kasar,

bergelombang dan sangat tandus. Puncak tertinggi terdapat di Gunung Jabel Hemada

(1977 m).

3. Gurun Libya. Gurun Libya terletak di sebelah barat lembah Sungai Nil. Daerah ini

iklimnya sangat kering dan topografinya berupa daerah depresi kontinental (permukaan

daratan yang lebih rendah dari permukaan laut). Salah satu daerah depresi yang cukup

luas di daerah ini adalah Depresi Qatara yang terletak di sebelah selatan Kota El Alamein

Gambar 2.1.1 Peta Mesir

4. Lembah Sungai Nil. Daerah ini berupa dataran rendah yang sangat subur dengan aliran

Sungai Nil yang menjadi sungai terpanjang di dunia (5.600 km). Lembah Sungai Nil

menjadi pusat pertanian, pemusatan penduduk, sumber air bersih dan irigasi di Mesir.

Lembah Sungai Nil juga menjadi pusat peradaban Mesir Kuno

Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian

besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni. Mesir terkenal

dengan peradaban kuno dan beberapa peninggalan kuno termegah di dunia, misalnya

Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di

wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di

seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di

wilayah Arab dan Timur Tengah.

Sebagian besar penduduk bermukim di sepanjang lembah Sungai Nil, dan sekitar 40%

tinggal di daerah perkotaan. Perekonomian Mesir bertumpu pada sektor pertanian dan

pertambangan. Bendungan Aswan di Sungai Nil berperan penting pada peningkatan

pertanian dan industri. Turbin. Bendungan Aswan menghasilkan hidroelektrik (listrik

dengan sumber tenaga air) dalam jumlah besar untuk keperluan industri. Air ditampung

untuk mengubah daerah gurun yang kering menjadi ribuan hektar tanah pertanian yang

subur. Mayoritas penduduk Mesir mencari nafkah dengan cara bertani dengan hasil utama

kapas (60% dari seluruh ekspor Mesir), jagung, gandum, tebu, sayuran, kurma dan buah-

buahan. Selain sektor pertanian Mesir juga memiliki kekayaan barang tambang yang berupa

minyak bumi (terdapat di Semenanjung Sinai, El-Alamein, dan Gurun Arabia), besi, timbal,

emas, asbes, krom, dan belerang.

2.2 SEJARAH PERADABAN MESIR PURBA

Di wilayah Mesir terutama di sepanjang hilir sungai Nil sejak zaman prasejarah telah

berkembang suatu peradaban yang tinggi di dunia. Peradaban ini lahir di sekitar lembah

Sungai Nil. Lahirnya peradaban lembah sungai Nil di Mesir disebabkan karena kesuburan

tanah disekitar lembah sungai. Hal inilah yang menarik perhatian manusia untuk mulai

hidup dan membangun peradaban ditempat tersebut.

Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil

bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur. Sungai

Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang

dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.

Setiap tahun sungai Nil selalu

banjir. Luapan banjir itu

menggenangi daerah di kiri

kanan sungai, sehingga menjadi

lembah yang subur selebar antara

15 sampai 50 kilometer. Di

sekeliling lembah sungai adalah

gurun. Batas timur adalah gurun

Arabia di tepi Laut Merah. Batas

selatan terdapat gurun Nubia di

Sudan, batas barat adalah gurun

Libya. Kemudian batas utara

Mesir adalah Laut Tengah.

Menurut mitos, air sungai yang

mengalir terus tersebut adalah air

mata Dewi Isis yang selalu sibuk

menangis dan menyusuri sungai

Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran.

Gambar 2.2.1 Peta Sungai Nil

Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan

Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil. Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya

kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus

menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil” (Egypt is the gift of the Nile)

Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil

dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air

sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Hasil

pertanian Masyarakat peradaban Mesir adalah gandum, padi-padian yang biji atau buahnya

keras seperti jagung.

Masyarakat peradaban Mesir kuno pada umumnya hidup sebagai petani gandum, beras, dan

jagung serta sebagian pedagang. Mereka sudah dapat mengembangkan ilmu alam (astronomi

dan astrologi). Selain pengembangan dalam ilmu pengetahuan, mereka juga memiliki

pencapaian yang luar biasa. Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain:

Teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk

Pengetahuan matematika

Teknik pengobatan

Sistem irigasi dan agrikultur

Teknologi tembikar glasir bening dan kaca

Seni dan arsitektur yang baru

Sastra Mesir Kuno

Traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui

Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa

hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi

pengelana dan penulis selama berabad-abad.

2.3 SISTEM KEKUASAAN RAJA-RAJA MESIR KUNO

Sejarah politik di Mesir awal mulanyal terbentuk dari komunitas-komunitas atau kelompok-

kelompok di desa-desa, dimana komunitas-komunitas yang ada membentuk kerajaan-

kerajaan kecil atau pemerintahan desa. Maka dari itu desa disebut dengan Nomen. Dari

desa-desa kecil inilah berkembang menjadi kota yang kemudian pada saat itu disatukan

menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses perkembangannya berawal dari tahun

4000 SM tetapi pada tahun 3400 SM seorang penguasa yang bernama Menes

mempersatukan kedua kerajaan itu menjadi satu kerjaan Mesir yang sangat besar.

Mesir adalah sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Raja yang

bergelar Firaun ini berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap sebagai dewa dan dipercaya

sebagai putera dari Dewa Osiris. Semua kekuasaan berada ditangannya baik itu sipil, militer

maupun agama. Sebagai penguasa dalam militer Firaun berperan sebagai seorang panglima

perang, sedangkan pada saat damai Firaun memerintahkan tentara-tentaranya untuk

membangun kanal-kanal dan jalan raya. Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh

30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga zaman. Secara garis besar keadaan

pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut:

Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)

Kerajaan Mesir Tua ini lahir yaitu setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan

Mesir Hilir. Sebagai pemersatu inilah Menes diberi gelar Nesutbiti dan digambarkan

memakai mahkota kembar. Kerajaan Mesir Tua disebut dengan zaman piramida dikarenakan

pada masa itu dibangun piramida-piramida yang terkenal misalnya saja piramida Sakarah

dari Firaun Joser. dan Piramida di Gizeh adalah makam dari Firaun Cheops, Chifren dan

Menkawa.

Runtuhnya Kerajaan Mesir Tua ini dikarenakan

sejak tahun 2500 SM, dimana pada saat itu

pemerintahannya mengalami kekacauan.

Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia

Kecil melancarkan serangan ke Mesir sehingga

pada saat itu para bangsawan banyak yang

melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-

sendiri. Akhirnya saat itulah terjadi perpecahan

di antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Gambar 2.3.1 Piramida Sakarah.

Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)

Lahirnya Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya

Sesotris III. Sesotris III berhasil memulihkan persatuan dan

mulai membangun kembali Mesir. Tindakannya itu diantaranya

kembali membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi,

pembuatan waduk dan lain-lain. Beliau mulai meningkatkan

perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan

Palestina, Syria dan pulau Kreta. Selain itu Sesotris III juga

berhasil memperluas wilayahnya ke selatan sampai Nubia (kini

Ethiopia).

Gambar 2.3.2 Patung Sesotris III

Kerajaan Baru (1570 - 1075 SM)

Firaun-firaun Kerajaan Baru berhasil membawa kesejahteraan yang tidak bisa ditandingi

sebelumnya. Perbatasan mulai diamankan dan hubungan diplomatik dengan negara tetangga

diperkuat. Pada saat itu Raja yang terkenal adalah Thutmosis III. Beliau berhasil

memperluas dan memindahkan pusat pemerintahan yang awalnya di Memphis ke Thebe.

Para firaun juga membangun monumen untuk memuliakan

pencapaian yang mereka capai sendiri. Firaun perempuan yaitu

Hatshepsut  mulai mengesahkan kekuasaannya. Masa

kekuasaannya yang berhasil dibuktikan oleh ekspedisi

perdagangan ke Punt, kuil kamar mayat elegan, pasangan obelisk

kolosal, dan kapel di Karnak.

Gambar 2.3.3 Patung Ramses II

Sekitar tahun 1350 SM, kestabilan Kerajaan Baru terancam dimana pada saat itu Amenhotep

IV naik tahta dan melakukan reformasi yang radikal dan kacau. Ia mengubah namanya

menjadi Akhenaten. Akhenaten memuja dewa matahari Aten sebagai dewa

tertinggi. Akhenaten juga memindahkan ibukota ke kota baru yang bernama Akhetaten

(kini Amarna). Ia tidak peduli masalah luar negeri dan terlalu asyik dengan gaya religius dan

artistiknya. Setelah kematiannya, kultus Aten segera ditinggalkan.

Setelah itu Ramses II naik tahta pada tahun 1279 SM. Masa raja Ramses II, wilayahnya

sampai ke Palestina, Sisilia dan Sardinia. Pada masa Raja Ramses II, Mesir menjadi lumpuh.

Akibatnya kerajaan ini tidak mampu menghadapi serangan-serangan dari luar.

Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru antara lain:

1) Ahmosis I

2) Thutmosis I

3) Thutmosis III

4) Thutmosis III

5) Imhotep IV

6) Ramses II. Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan

Kuil serta makamnya di Abusimbel.

2.4 KEPERCAYAAN PADA MASA MESIR PURBA

Kaum Mesir Purba percaya akan kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian.

Kehidupan mereka juga tergantung pada kekuasaan Firaun yang tidak bisa dipisahkan

sebagai manusia, pendeta dan wakil tertinggi. Masyarakat mesir percaya bahwa manusia

terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Jadi setelah kematian aspek spiritual mereka akan lepas

dari tubuh dan mencari tubuh fisik mereka dalam bentuk lain seperti patung sebagai tempat

terakhir untuk pulang. Oleh karena itu masyarakat Mesir Purba menyembah patung- patung

yang di letakan di ruang di tengah sebuah kuil atau menyembah patung dirumah mereka. 

Gambar 2.4.1 Patung Firaun

Adat pemakaman Mesir purba cukup unik. Karena percaya dengan adanya kehidupan

setelah kematian, mereka mengawetkan tubuh mayat. Dan mayat yang sudah dimumi

diletakkan kedalam sebuah peti berbentuk perahu yang melambangkan eratnya sungai

dengan kehiduoan manusia. Usaha pertama mereka menciptakan sebuah kuburan yaitu

berupa Mastaba. 

Bentuk mastaba sederhana. Yaitu terbuat dari

tumpukan batu – batu kali atau batu – batu

gunung. Mastaba memiliki struktur persegi

panjang dengan atap datar yang dibangun

untuk menutupi ruang bawah tanah untuk

menyimpan mayat.

Gambar 2.4.2 Mastaba

Dari bentuk mastaba yang sederhana ini seiring dengan berjalannya dinasti berkembang

menjadi piramida tangga yang tidak lain adalah tumpukan – tumpukan mastaba. Contoh

mastaba yang tertua dan terkenal adalah Mastaba Firaun Aha dari dinasti ke II yang terletak

di Sakhara.n Bentuk mastaba ini semakin lama semakin berkembang dan menjadi bentuk

pyramid – pyramid raksasa yang lebih layak untuk tempat persemayaman seorang Firaun.

Dan proses berkembangnya bentuk mastaba menjadi bentuk pyramid ini memakan waktu

yang tidak singkat, yaitu sampai beratus – ratus tahun.

Terdapat perbedaan pula antara penguburan orang Mesir biasa dan orang Mesir kaya. Orang

mesir kaya biasanya dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi

penguburan barang mewah dan barang – barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada

semua tanpa memandang status sosial. Pada permulaan kerajaan baru, Buku kematian

disertakan dalam kuburan mereka bersama dengan patung Shabti, patung yang dipercaya

akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Dan setelah pemakaman, kerabat yang masih

hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke dalam makam dan membacakan doa

atas nama almarhum.

Bangunan Kuil terbagi dalam 2 type. Yaitu tipe Cult- Temple yang fungsinya sebagai

tempat peribadatan dan pemujaan langsung ke dewa.

Gambar 2.4.3. Cult-Temple Gambar 2.4.4. Mortuary – temples

Bangunan kuil terdiri dari entrance hall yang terdiri dari tiang – tiang, Court atau halaman

dalam, lalu berikutnya alas hypostyle hall baru setelah itu ada ruang suci dan beberapa kapel

yang semuanya dikelilingi oleh dinding tinggi dengan lubang – lubang cahaya dari atas.

2.5 PENINGGALAN ARSITEKTUR PERADABAN MESIR

2.5.1 Bangunan Untuk Dewa-Kuil

Kuil dirancang terutama untuk dinikmati dari dalam, dan bukan dari luar sebagai

penghias alam. Bagian utamanya adalah sebuah pilon (2 piramid yang dipotong

puncaknya dan membentuk gerbang besar); sebuah halaman dengan tiang-tiang tanpa

atap, sebuah ruangan beratap tinggi dengan langit-langit yang disangga oleh tiang-tiang

kokoh dari batu pasir; sebuah tempat suci sebagai kamar pribadi Dewa yang

tersembunyi dibelakang dinding dan dikelilingi kamar-kamar upacara yang berukuran

kecil. Kuil tersebut makin kebelakang makin meninggi mengikuti teras-teras lantainya,

sedangkan langit-langitnya makin kebelakang makin menurun, sehingga secara

keseluruhan makin kedalam makin mengecil dan gelap yang mencerminkan

kemisteriusan. Dewa yang paling dipuja di seluruh Mesir adalah Dewa Matahari Amon

Re dan kuil yang paling besar di Karnak da Luxor.

Gambar 2.5.1 Kuil Karnak da Luxor Gambar 2.5.2.Komplek Kuil Karnak

Kuil Abu Simbel

Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir

Kuno di masa pemerintahan Firaun Ramses II pada

masa jaman kerajaan baru dan jaman kerajaan

Ptolemeus. Dibangun dengan desain dan konstruksi

yang istimewa. Membentang menembus perut bukit,

di Sungai Nil. Kuil ini dibangun tahun 1301 SM.

Gambar 2.5.3 Kuil Abu Simbel

Obelisk

Obelisk adalah monumen tinggi, ramping bersisi empat yang

dimahkotai kemuncak berbentuk piramida. Obelisk pada masa

Mesir purba biasanya terbuat dari monolit atau batu tunggal.

Tang tingginya sekitar 9 sampai 10 kali ukuran bidang dasar dan

di keempat sisinya ditulisi dengan huruf hieroglyph.Pada

dasarnya pembuatan obelisk adalah untuk pemujaan dewa

matahari.

Gambar 2.5.4 Obelisk

2.5.2 Bangunan makam (rumah abadi / Piramid)

Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat

kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman

Firaun. Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep.

Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di

bagian luarnya.Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian

dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida

terdapat spinx yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga

piramida. Bangunan makam merupakan bangunan yang dibuat secara bertahap mulai

dari bentuk yang sederhana sampai mencapai bentuk yang sempurna. Bentuk makam

tersebut adalah : Mastaba, Piramid, Tangga, Piramid bengkok dan akhirnya Piramid

sempurna.

Sphinx

Sphinx patung singa berkepala manusia diyakini

merupakan kepala Khufu. Memiliki panjang 3

meter dan tinggi 20 meter. Melambangkan watak

gagah laksana singa dan kepribadian lembut

laksana manusia.

Gambar 2.5.5 Sphinx

Piramid Zoser

Ini adalah pyramid besar pertama. Pyramid ini dibangun selama dinasti ke-

3, pada periode dinasti pertama. Arsiteknya yang bernama Imphotep merancang

bangunan ini untuk menjadi makam  firaun Zoser (2649-2575 SM). Tinggi bangunan ini

mencapai 62 meter. 

Gambar 2.5.6 Piramida Zoser

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1) Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika dan terpusat di

sungai Nil

2) Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun.

3) Kerajaan yang pernaha ada di Mesir Kuno antara lain : Kerajaan Mesir Tua (2660 –

2180 SM) , Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM) ,KerajaanBaru(1570 - 1075

SM)

4) Salah satu contoh karya arsitektur di masa Mesir Kuno yaitu Cult- Temple dan

Mortuary – temples

PENINGGALAN ARSITEKTUR PADA ZAMAN MESIR PURBA

DOSEN PENGASUH :

Ir. IDA BAGUS SARJANA

Dr.Eng. I WAYAN KASTAWAN, ST., MA.

MAHASISWA :

KELOMPOK 1

MADE LUSI KAROLINA (1204205029)

I PUTU DEDY SUMANTRA (1204205032)

GEDE WISWA KARMA YOGA (1204205039)

PUTU ARI MARTINA DEWI (1204205052)

A.A DIAH PERMATA SARI (1204205063)

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2013-2014