Transcript
Page 1: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

PENGUKURAN ARAH KIBLAT DAN BAYANGAN KIBLAT SECARA SEDERHANA

Dilampiri data Lintang dan Bujur Masjid Kota Kecamatan, Kabupaten, dan Propinsi DIY

Makalah disampaikan dalam Pelatihan Hisab dan Rukyat

Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama PW NU DIY

di Wisma Puas Kaliurang Yogyakarta

22 s.d. 23 Juli 2007

Oleh

Drs. H. Sofwan Jannah, M Ag.

LAJNAH FALAKIYAH NAHDLATUL ULAMAPW NU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2007

Page 2: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

PENGUKURAN ARAH KIBLAT SECARA SEDERHANA

Dilampiri data Lintang dan Bujur Masjid

Kota Kecamatan, Kabupaten, dan Propinsi DIY *

Drs. H. Sofwan Jannah, M Ag.

Pendahuluan

Perhatian masyarakat terhadap arah kiblat ternyata masih lemah. Hal

ini ditandai dengan banyaknya masjid, musolla, langgar, atau surau yang

mihrabnya tidak searah dengan kiblat. Belum termasuk posisi kuburan

umat Islam yang seyogyanya dapat memberikan akses agar jenazah yang

dikuburkan menghadap ke arah kiblat.

Arah kiblat merupakan salah satu syarat sah salatnya setiap muslim.

Oleh karena itu, seharusnya umat Islam mengetahui pedoman yang

digunakan untuk menentukan arah kiblat, baik untuk pelaksaaan ibadah

salat maupun untuk pembangunan tempat-tempat ibadah. Di samping itu,

pengukuran arah kiblat dapat dimanfaatkan untuk menentukan posisi

makam atau kuburan umat Islam, karena orang-orang Islam yang

meninggal pada saat dikuburkan dalam posisi menghadap ke arah kiblat.

Realitas di lapangan posisi bangunan Masjid dan Musolla kerap kali

tidak searah dengan kiblat, sehingga dalam pelaksanaan ibadah salat

berjamaah, ada yang tidak tepat menghadap ke arah kiblat, terutama

jamaah yang tidak dapat melihat petunjuk saf, bahkan ada jamaah yang

salat di Masjid yang sudah dibangun searah dengan qiblat, ketika ia salat

masih menyerongkan diri ke kanan.

Dapat dibayangkan jika masjid itu sudah serong terlalu ke kanan

sebanyak 10º, kemudian serong lagi ke kanan sebanyak 15º, maka orang

yang salat di masjid tersebut bukan lagi menghadap ke arah kiblat tapi

sudah menyimpang sebanyak 25º. Bahkan di bulan Juli 2007, ada satu

Masjid yang diukur arah kiblatnya ternyata mengarah ke azimuth 262º.

Dengan demikian, arah kiblatnya kurang ke kanan sebanyak 32° 41'

43.54", padahal jaraknya dari masjid itu ke Ka’bah adalah: 8355.06 Km.

maka jama’ah yang salat di masjid itu melenceng ke Selatan Ka’bah

*Makalah disampaikan pada Pelatihan Hisab Rukyat bagi Kalangan Pesantren se-DIY tanggal 15 s.d. 17 Juli 2007

Dosen Ilmu Falak Jurusan Syari’ah FIAI UII Yogyakarta dan Anggota BHR DIY

1

Page 3: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

sebanyak 4.768,3 Km. Dan perlu diketahui, apabila di kota Yogyakarta

salat menghadap ke arah azimuth 303° 51' 57.25", maka berarti solatnya

menghadap ke arah Masjid al Aqso di Yerussalem Israel.

Atas dasar kenyataan tersebut, perlu dicari jalan keluarnya agar

masyarakat Islam mengetahui arah kiblat yang akurat dan benar, tetapi

dilakukan secara sederhana. agar pelaksanaan ibadah umat Islam dapat

dilakukan dengan sesempurna mungkin sesuai perintah Allah SWT. Di

samping itu, arah kiblat dapat dijadikan pedoman untuk pembangunan

Masjid, Musolla, bahkan dapat digunakan untuk pelaksanaan pemakaman

kaum muslimin yang meninggal dunia, sehingga di Pemakaman pun

selayaknya ada pedoman untuk mengetahui ke arah kiblat.

Pengertian Kiblat dan Dasar Hukumnya

Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud kiblat adalah Ka'bah yang

berada di Masjid al-Haram kota Mekah Saudi Arabia, sebagaimana

ditegaskan dalam Firman Allah SWT surat Al-Baqarah (2): 143, 149, dan

150:

ام5 ر8 د5 ال>ح::8 ج5 ط>ر8 ال>م8س::> ك8 ش::8 ه::8 و8لH و8ج> ج>ت8 ف::8 ر8 ي>ثN خ::8 م5ن> ح8 و8Nه ط>ر8 كNم> ش8 وه8 NجNوا وXل و8 ا كNنتNم> ف8 ي>ثN م8 ح8 و8

"...Palingkanlah mukamu ke arah Masjid al-Haram. Dan di mana saja

kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya..."

Hadis Rosulullah saw riwayat Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah r.a.:

ب>ل8ة8 ب5ل5 ال>ق5 ت8ق> وء8 ثNمc اس> NضNب5غ5 ال>و أ8س> ال8ة5 ف8 c5ل8ى الص م>ت8 إ N5ذ8ا ق ... إ

ك8بHر> ف8"Apabila kamu hendak salat, maka sempurnakanlah berwudu, lalu

menghadap kiblat, kemudian takbir (salat)".

Hadis riwayat Bukhari-Muslim dari Ibnu Abbas r.a.:

ا ف5ي لcم8 ال>ب8ي>ت8 د8ع::8 ه5 و8س::8 لcى الل::ه ع8ل8ي::> ل8 النcب5يX ص::8 ا د8خ::8 c::ل8م ع8 ك::8 ج8 ر8 ر8 ا خ::8 c::ل8م هN ف8 ن::> ج8 م5 ر8 تcى خ::8 لH ح8 ل8م> يNص::8 ا و8 ي::ه5 كNلHه::8 اح5 ن8و8

* Nب>ل8ة ذ5ه5 ال>ق5 ال8 ه8 ق8 ب8ل5 ال>ك8ع>ب8ة5 و8 ك>ع8ت8ي>ن5 ف5ي ق5 ر8"Ketika Nabi saw masuk ke dalam Baitullah, beliau berdo’a di setiap sudut-sudutnya dan tidak salat sehingga beliau keluar dari Baitullah, setelah keluar beliau salat dua raka'at dengan mengadap (di hadapan) Ka'bah, dan (Nabi saw) bersabda: ini adalah kiblat".

Atas dasar ayat Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw tersebut ulama

Syafi'iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa kiblat adalah Ain al-Ka'bah

2

Page 4: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

(Ka’bah-nya sendiri). Oleh karena itu, orang yang akan melakukan salat

harus berusaha dengan maksimal untuk mengetahui arah ain al-Ka'bah,

baik berada di daerah yang dekat dengan Ka'bah maupun yang jauh dari

Ka'bah.

Ulama Hanafiah dan Malikiah berpendapat hanya bagi yang salat di

Masjid al-Haram harus langsung menghadap ke arah ain al-Ka'bah,

sedangkan bagi yang jauh cukup menhadap ke arah Jihat al-Ka'bah, hal

ini karena menentukan arah ke ain al-Ka'bah bagi yang jauh dari Ka'bah

merupakan kesulitan (masaqqah).

Dengan mengesampingkan perbedaan pendapat menghadap ke ain

al-Ka'bah atau ke jihat al-Ka'bah, perlu diperhatikan hadis dari Usamah r.a.

yang menunjukkan betapa pentingnya usaha untuk mengetahui arah

kiblat yang sesungguhnya (ain al-Ka'bah) agar dalam melaksanakan salat

dapat dilakukan dengan sempurna. Apalagi keadaan sekarang, berkat

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi penentuan arah kiblat tidak lagi

menjadi masaqqah, tetapi dapat dilakukan hampir oleh setiap orang, asal

ada kemauan untuk berupaya mengetahui posisi kiblat tersebut.

Tata Cara Menentukan Arah Kiblat

Menentukan arah kiblat hanya masalah arah yaitu ke arah Ka’bah

(Baitullah) di kota Mekah yang dapat diketahui dari setiap titik di

permukaan bumi ini, dengan berbagai cara yang nyaris dapat dilakukan

oleh setiap orang. Adapun untuk mengetahui arah kiblat dapat dilakukan

dengan 3 macam cara, yaitu:

1. Mengamati ketika matahari tepat berada di atas Ka'bah.

2. Melakukan suatu perhitungan arah kiblat dengan ilmu ukur segi tiga

bola (Spherical trigonometri).

3. Mengamati atau memperhatikan pada saat bayangan matahari

(terhadap suatu benda tegak) se arah dengan arah kiblat.

Cara yang pertama dapat dilakukan oleh setiap orang, tanpa harus

mengetahui koordinat (lintang dan bujur) tempat yang akan dicari arah

kiblatnya, tetapi cukup menunggu kapan saatnya posisi matahari tepat

berada di atas Ka’bah.

Posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah akan terjadi jika lintang

Ka’bah sama dengan deklinasi matahari, maka pada saat itu matahari

3

Page 5: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

berkulminasi tepat di atas Ka’bah. Adapun posisi tersebut akan terjadi

dalam satu tahun sebanyak dua kali, yaitu pada setiap tanggal 27 Mei

(tahun Kabisat) atau 28 Mei (tahun pendek/basitah) jam 11 57 LMT dan

pada tanggal 15 Juli (tahun Kabisat) atau 16 Juli (tahun pendek/basitah)

jam 12 06 LMT. karena pada kedua tanggal dan jam tersebut besaran

deklinasi matahari hampir sama dengan lintang Ka'bah tersebut. Dengan

demikian apabila waktu Mekah (LMT) tersebut dikonversi menjadi waktu

Indonesia bagian Barat (WIB), maka harus ditambah dengan 4 jam 21

menit sama dengan jam 16 18 WIB dan 16 27 WIB. Oleh karena itu,

masyarakat Islam dapat mengecek arah Kiblat setiap tanggal 27 atau 28

Mei jam 16 18 WIB, karena semua bayangan matahari akan searah

dengan arah kiblat, demikian pula pada setiap tanggal 15 atau 16 Juli

jam 16 27 WIB. Insya Allah dengan pedoman bayangan matahari pada

kedua tanggal tersebut merupakan cara yang praktis dan dapat dilakukan

oleh setiap orang.

Berdasarkan pengukuran terakhir dengan alat GPS (Gelobal

Positioning Satelit), yaitu suatu alat ukur koordinat dengan bantuan satelit

untuk mengetahui lintang, bujur ketinggian tempat, jarak dan sebagainya.

Data posisi Ka'bah pernah dilakukan pengukuran pada saat towaf pada

tahun 2004 dengan GPS, ternyata jika diambil tengah (center) Ka’bah

berada pada lintang: 21° 25' 20.94", dan pada bujur: 39° 49' 34.26",

sedangkan menurut pelacakan dengan menggunakan software “Google

earth” dapat diketahui center Ka’bah pada lintang: 21° 25' 21.04", dan

pada bujur: 39° 49' 34.04".

Ternyata pengukuran dengan GPS dan pelacakan dengan bantuan

software “Google earth” memperoleh hasil yang sangat mirip, yang dapat

dikatakan sama. Oleh karena itu, untuk pengukuran arah kiblat dalam

makalah ini akan mengguanakan data Ka’bah yang diperoleh dari

pelacakan “Google earth”, yaitu: lintang: 21° 25' 21.04", dan pada bujur:

39° 49' 34.04".

Menurut teori yang sudah dibuktikan berulang-ulang; posisi matahari

akan berada di atas Ka'bah pada saat deklinasi matahari sama dengan

lintang Ka'bah 21° 25' 21.04", dan itu akan terjadi dua kali dalam setahun,

yaitu pada setiap tanggal 27 atau 28 Mei dan tanggal 15 atau 16 Juli.

Hanya saja ketika mau menggunakan pengukuran dengan posisi matahari

4

Page 6: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

di atas Ka’bah, harus menggunakan waktu yang tepat sesuai waktu

standar WIB, karenanya jam yang akan digunakan harus disesuaikan dulu

dengan waktu yang disiarkan oleh RRI pada pk. 07.00 WIB pada hari saat

matahari akan melewati center Ka’bah.

Cara yang lain untuk menentukan arah kiblat yaitu dengan ilmu ukur

segi tiga bola. Rumus yang digunakan antara lain:

cot b . sin a Cot K = ----------------- - cos a cot C sin C

K = Arah Kiblat (sudut antara arah ke Ka'bah dan arah ke Kutub

Utara, hasilnya dari utara ke arah barat)

a =90° - Lintang tempat

(Busur antara titik Kutub Utara dengan tempat yang akan dicari

arah kiblatnya).

b =90° - Lintang Ka'bah

(Busur antara titik Kutub Utara dengan Ka'bah).

C =Selisih antara bujur Ka'bah dengan Bujur tempat yang akan

dicari arah kiblatnya)

Atau menggunakan rumus:

sin CTan K = -----------------------------------------

cos tp . tan Kb - sin tp . cos C

Dari hasil perhitungan dengan rumus tersebut di atas, kota-kota

yang sudah diketahui lintang dan bujurnya akan dapat diketahui pula arah

kiblatnya secara tepat. Adapun praktek pengukurannya di lapangan dapat

dilakukan dengan bantuan alat Magnetik Kompas tentu saja harus

dikoreksi sesuai daftar penyimpangannya (untuk pulau Jawa harus

dikoreksi -1°), untuk mengetahui titik utara sejati, kemudian untuk

menentukan arah kiblat di lapangan setelah diketahui titik Utara sejati dan

diketahui titik Timur, selatan, dan baratnya. Misalnya kiblat Masjid

Syuhada Yogyakarta berada pada Azimuth: 294° 42' 32.66". selanjutnya

untuk pengukurannya dapat dilakukan dengan bantuan rumus Tangen,

langkah-langkahnya dilakukan sebagai berikut:

a. Tentukan garis Barat dan Timur

5

Page 7: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

b. Tentukan jarak A dan B dengan jarak 500 Cm

c. Buat garis tegak lurus pada titik B

d. Dengan perhitungan AB x Tan 24° 42' 31.91" =

500 x 0.460136079 = 230.07m (230 Cm)

e. AC = Garis arah kiblat yang dicari

Visualisasi dari garis tersebut sebagai berikut:

AB = 500 Cm

CB = 230 Cm

AC = Arah Kiblat

Koreksi terhadap Koordinat lintang dan Bujur kota Mekah perlu

dilakukan misalnya dalam Buku Daftar Lintang dan Bujur Kota-Kota

Penting di Dunia, Sumbangsih Offset Yogyakarta memuat data kota

Mekah sbb:

Mekah = 21° 30'

l Mekah = 39° 58'

sedangkan dalam buku Hisab Awal Bulan oleh Saaduddin Djambek

Mekah = 21° 25'

l Mekah = 39° 50'

Data yang diperoleh dengan alat GPS (Global Positioning System)

dilakukan oleh Drs. H. Nabhan Saputra pada tahun 1994 sbb:

Mekah = 21° 25' 14.7”

l Mekah = 39° 49' 40.0”

Sedangkan hasil pelacakan dengan GPS V pada tahun 2004, adalah:

Mekah = 21° 25' 20.94",

l Mekah = 39° 49' 34.26"

dan hasil pelacakan dengan menggunakan software “Google earth”:

6

Page 8: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

Mekah = 21° 25' 21.04",

l Mekah = 39° 49' 34.04"

Ternyata pengukuran yang dilakukan Sa'aduddin Djambek sama dengan

menggunakan alat GPS jika dilakukan pembulatan.

Untuk kota-kota di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang termuat

dalam buku Daftar Lintang dan Bujur Kota-Kota Penting di Dunia

khususnya untuk kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Wonosari, Wates,

Kalasan, Prambanan, dan Kota Gede. Data tersebut tidak mustahil ada

koreksi seperti yang terjadi pada lintang dan bujur kota Mekah. Adapun

data geografis untuk Masjid Syuhada dan Mekah (Ka’bah) adalah sebagai

berikut:

Masjid Syuhada = -7° 47' 10.6” Mekah = 21° 25' 21.04”

l Masjid Syuhada = 110° 22' 09.5” l Mekah = 39° 49' 34.04”

Untuk akurasi pengukuran arah kiblat sangat perlu adanya alat GPS

atau secara sederhana dapat menggunakan bantuan website: www

heavens-above.com, software “Encarta”, atau “Google earth”.

Hasil pengukuran arah kiblat dapat ditindaklanjuti sampai mengetahui

jarak dari suatu Masjid sampai ke Ka’bah, sebagai contoh jarak dari Masjid

Syuhada ke Baitullah adalah: 8.345,41 Km. Jika terjadi suatu

penyimpangan terhadap arah kiblat misalnya melenceng 1° (satu derajat)

ke kiri atau ke kanan, maka akan berakibat melenceng menjauhi Ka’bah

sebanyak 145,67 Km. Dapat dibayangkan jika melencengnya 9° maka

penyimpangannya menjadi 1.311,03 Km.

Mengukur Arah Kiblat Masjid yang sudah jadi

Arah Kiblat suatu tempat ibadah, baik berupa masjid, musolla,

atau surau dengan magnetik kompas harus diperhatikan berbagai

kemungkinan adanya medan magnit. Hal ini karena bangunan masjid

pada umumnya menggunakan besi beton. Oleh karena itu, tahapan

yang perlu dilakukan adalah mengukur posisi bangunan tempat

ibadah itu dari luar yang diperkirakan tidak ada logam yang

mempengaruhi magnetik kompas, selanjutnya bandingkan dengan

arah kiblat yang seharusnya, misalnya posisi bangunan kiblat memiliki

azimuth 288º 30’ padahal arah kiblat yang seharusnya adalah 294º

7

Page 9: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

30’. Dari data tersebut masih ada kekurangan sebanyak 6º. Kemudian

cari harga cotangennya, yaitu: 6º = 9,514.

Selanjutnya untuk mengetahui kemiringan arah kiblatnya, hitung

tegel kramik di masjid itu dengan perbandingan 1 : 9,514. Perhatikan

ilustrasi berikut:

Utara

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Selatan

tabel Cotangen

1º 57,29 10º 5,671 19º 2,904 28º 1,881 37º 1,327

1,5 39,19 10,5 5,396 19,5 2,824 28,5 1,842 37,5 1,303

2º 28,64 11º 5,145 20º 2,747 29º 1,804 38º 1,280

2,5 22,90 11,5 4,915 20,5 2,675 29,5 1,767 38,5 1,257

3º 19,08 12º 4,705 21º 2,605 30º 1,732 39º 1,235

3,5 16,35 12,5 4,511 21,5 2,539 30,5 1,698 39,5 1,213

4º 14,30 13º 4,332 22º 2,475 31º 1,664 40º 1,192

4,5 12,71 13,5 4,165 22,5 2,414 31,5 1,632 40,5 1,171

5º 11,43 14º 4,011 23º 2,356 32º 1,600 41º 1,150

5,5 10,39 14,5 3,867 23,5 2,300 32,5 1,570 41,5 1,130

6º 9,514 15º 3,732 24º 2,246 33º 1,540 42º 1,111

6,5 8,777 15,5 3,606 24,5 2,194 33,5 1,511 42,5 1,091

7º 8,144 16º 3,487 25º 2,145 34º 1,483 43º 1,072

7,5 7,596 16,5 3,376 25,5 2,095 34,5 1,455 43,5 1,054

8º 7,115 17º 3,271 26º 2,050 35º 1,428 44º 1,036

8,5 6,691 17,5 3,172 26,5 2,006 35,5 1,402 44,5 1,018

9º 6,314 18º 3,078 27º 1,963 36º 1,376 45º 1,000

9,5 5,976 18,5 2,989 27,5 1,921 36,5 1,351

8

Page 10: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

Memanfaatkan Bayangan Matahari sebagai Alat Ukur kiblat

Posisi matahari dapat dimanfaatkan untuk mengatahui arah

kiblat, baik pada saat matahari berada di atas Ka’bah, atau pada saat

matahari akan membentuk bayangan yang searah dengan arah

Kiblat. Posisi matahari pada saat tertentu akan membentuk bayangan

yang searah dengan kiblat jika deklinasi matahari tepat memotong

garis arah kiblat. Oleh karena itu, sebenarnya hampir setiap hari ada

bayangan matahari yang mengarah kearah kiblat. Hisab untuk

mengetahui Bayangan kiblat itu menggunakan rumus berikut:

Cot P = cos a . tan K

Cos (S – P) = cot d . tan a . cos P

(12 - e) + S : 15 + (l dh - l tp) : 15

S = sudut yang membentuk bayangan searah dengan kiblatP = sudut pembntua = 90 – φ tpd = 90 – δ mthK = arah kiblat

Contoh Hisab: BAYANGAN KIBLAT MASJID BESAR KAUMAN

φ Masjid Besar Kauman = - 7°48'14.50" φ Mekah = 21°25'21.04"l Masjid Besar Kauman = 110°21'45.30" l Mekah = 39°49'34.04"l WIB = 105

a = 90 - φ Masjid Besar Kauman = 90 - - 7°48'14.50" = 97°48'14.50"b = 90 - φ Mekah = 90 - 21°25'21.04" = 68°34'38.96"C = Selisih l = 105 - 110°21'45.30" = 70°32'11.26"

Cot b . sin a Cot K = ──────── - cos a . cot C sin C

Cot 68°34'38.96" x sin 97°48'14.50" Cot K = ────────────────────── - cos 97°48'14.50" x cot 70°32'11.26" sin 70°32'11.26"

0.39234902 x 0.99073830 Cot K = ───────────────── - -0.13578522 x 0.35340257 0.94285372

Cot K = 0.41227519 - -0.047986845

Cot K = 0.46026204

9

Page 11: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

K = 65°17' 6.65" dari Utara ke arah Barat K = 24°42'53.35" dari Barat ke arah Utara = 294°42'53.35" (Azimuth Kiblat)

MENENTUKAN BAYANGAN KIBLATδ Matahari = 20°19' 0.93" d = 90 - δ = 90 - 20°19' 0.93" = 69°40'59.07" equation of time = - 0j 6m26.00d

Cot P = cos a . tan K

Cot P = cos 97°48'14.50" x tan 65°17' 6.65" Cot P = -0.13578522 x 2.17267539 Cot P = -0.29501721 P = - 73°33'46.92"

Cos (S – P) = cot d . tan a . cos P

Cos S-P = cot 69°40'59.07" x tan 97°48'14.50" x cos -73°33'46.92" = 0.37024709 x -7.29636333 x 0.28296033 = -0.76440523 S-P = 139° 51' 14.79" S-P = -139° 51' 14.79"

P = - 73° 33' 46.92" + P = - 73° 33' 46.92" +S = 66° 17' 27.87" S = -213° 25' 01.71"

(12 - e) + S : 15 + (l dh - l tp) : 15

12 - e = 12j 06m 26.00d = 12j 06m 26.00d 66°17'27.87" : 15 = 4j 25m 09.86d + -213°25' 1.71" : 15 = -14j 13m 40.11d + 12 - e + S : 15 = 16j 31m 35.86d LMT = - 2j 07m 14.11d LMT 105- 110°21'45.30" : 15 = - 0j 21m 27.02d + = - 0j 21m 27.02d +Bayangan searah Kiblat = 16j 10m 08.84d WIB = - 2j 28m 41.13d WIB

10

Page 12: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

Hisab Arah Kiblat Masjid Syuhada Yogyakarta

Cot 6834'38.96" x sin 9747'10.6" Cot K = --------------------------------------------- - cos 9747'35.46" x cot 7032'35.46"

sin 7032'35.46"

0.392349018 x 0.990780315 Cot K = ---------------------------------------- - -0.13547828 x 0.353270594

0.94289281

Cot K = 0.412275584 - -0.04786049

Cot K = 0.460136079

K = 65 17' 28.09" dari Utara ke arah Barat K = 24 42' 31.91" dari Barat ke arah Utara

= 294 42' 31.91" Azimuth Kiblat

atau menggunakan Rumus:

sin CTan K = --------------------------------------------------

cos tp . tan Kb - sin tp . cos C

0.94289281 Tan K = ------------------------------------------------------------------------------

0.990780315 x 0.392349018 - -0.13547828 x 0.333096304

0.943147269 Tan K = -------------------------------------

0.388731684 - -0.04512731

Tan K = 2.173270136

K = 65 17' 28.09" dari Utara ke arah Barat K = 24 42' 31.91" dari Barat ke arah Utara

= 294 42' 31.91" Azimuth Kiblat

Adapun hasil perhitungan arah kiblat Kota Kecamatan, Kabupaten, Propinsi se-DIY yang memiliki data lintang dan bujur yang diperoleh dengan bantuan GPS, dan realitas Bangunan dan arah Kiblat Masjidnya berdasarkan hasil

cot b . sin a Cot K = ----------------- - cos a cot C sin C

8

Page 13: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

survey tim Hisab Rukyat Kanwil De[pag DIY pada bulan Mei s.d. Juni 2007 sebagai berikut:

9

Page 14: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

DATA GEOGRAFI (LINTANG & BUJUR) KECAMATAN SE-DIY

φ Ka’bah = 21 25 21.04 l Ka’bah = 39 49 34.04

NO. KECAMATAN LINTANG BUJUR A. KIBLAT AZIMUT KIBLAT KET

141 Gn. KIDUL (Al Ikhlas) -07 57 54.3 110 35 57.7 65 18 16.90 (5) 294 41 43.10 294

1 Wonosari (Safinatunnajah) -07 58 10.1 110 35 43.7 65 18 09.69 (5) 294 41 50.31

2 Playen (Al Huda) -07 56 33.6 110 32 54.1 65 17 50.80 (5) 294 42 09.20

3 Paliyan (El Sitarda) -08 00 04.8 110 30 45.8 65 16 28.67 (5) 294 43 31.33 294

4 Panggang (Jend. Sudirman) -08 00 55.7 110 25 05.5 65 14 51.93 (6) 294 45 08.07 298

5 Semanu (Al Muttaqin) -07 59 55.2 110 39 13.6 65 18 36.58 (5) 294 41 23.42

6 Tepus (Al Azhar) -08 05 22.9 110 37 41.4 65 16 56.5 (8) 294 43 03.50 290

7 Rongkop (Jami’) -08 04 58.2 110 45 50.1 65 19 03.17 (8) 294 40 56.83 292

8 Karangmojo (Al Falah) -07 57 08.7 110 40 33.7 65 20 34.68 (5) 294 39 25.32

9 Ponjong (Al Mustofa) -07 58 16.1 110 42 50.9 65 19 53.53 (5) 294 40 06.47

10 Ngawen (Al Ikhlas) 17 15 -07 50 14.7 110 42 03.0 65 21 35.63 (8) 294 38 24.37 294

11 Semin (Al Muttaqien) 17 05 -07 51 21.4 110 43 15.2 65 21 37.46 (7) 294 38 22.54 295

12 Ngelipar (Nurul Huda) 18 25 -07 53 04.9 110 37 13.2 65 19 44.28 (4) 294 40 15.72 294

13 Patuk (Al Muhajirin) -07 50 58.2 110 29 03.4 65 18 14.23 (5) 294 41 45.77

14 Saptosari(Al Ikhlas) -08 02 50.2 110 30 34.7 65 15 46.40 (9) 294 44 13.60 285

15 Gedangsari (AtTaqwa)17 56 -07 53 08.9 110 34 26.9 65 19 02.49 (7) 294 40 57.51 301

16 Girisubo (Muhajirin) -08 10 02.6 110 46 12.6 65 17 57.59 (7) 294 42 02.41 278

17 Tanjungsari (Al Hikmah) -08 04 19.1 110 36 05.9 65 16 47.66 (7) 294 43 12.34 285

18 Purwosari (Asy Syukur) -07 59 41.4 110 21 55.0 65 14 22.36 (5) 294 45 37.64 288

10

Page 15: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

DATA GEOGRAFI (LINTANG & BUJUR) KECAMATAN SE-DIY

φ Ka’bah = 21 25 21.04 l Ka’bah = 39 49 34.04

NO. KECAMATAN LINTANG BUJUR A. KIBLAT AZ KIBLAT KET

142 SLEMAN (Dr Wahidin SH -07 42 52.3 110 21 20.5 65 18 18.01 (7) 294 41 41.99 292

0 Asrama Haji -07 45 08.8 110 22 26.6 65 18 01.07 (6) 294 41 58.93 275.5

1 Sleman (Msj Besar Sleman) -07 42 05.0 110 20 47.4 65 18 21.40 (8) 294 41 38.60 280

2 Tempel (Al Barokah) -07 38 54.0 110 19 29.9 65 18 48.99 (5) 294 41 11.01

3 Turi (Baitur Rahim) -07 38 40.2 110 21 27.0 65 19 20.94 (5) 294 40 39.06 300

4 Ngaglik (At Taqwa) Minoma -07 44 38.5 110 24 24.0 65 18 37.2 (5) 294 41 22.8 291

5 Mlati (Jami’ Mlati) -07 43 51.2 110 19 48.0 65 17 41.00 (8) 294 42 19.00 290

6 Pakem(At Taqwa)8/5/07;11 -07 39 53.8 110 25 03.3 65 19 55.80 (6) 294 40 04.20 282

7 Cangkringan (Nur Mutaqin) -07 40 01.2 110 27 44.8 65 20 33.35 (5) 294 39 26.65

8 Ngemplak (Al Muawwanah) -07 42 05.0 110 26 50.1 65 19 50.07 (7) 294 40 09.93 289.5

9 Depok (Sultan Agung)13:10 -07 44 50.2 110 23 19.7 65 18 18.60 10) 294 41 41.40 287.5

10 Kalasan (Baitul Makmur) -07 46 22.7 110 27 47.1 65 19 01.81 (6) 294 40 58.19 295

11 Prambanan (Al Muttaqien) -07 45 51.3 110 29 19.5 65 19 31.98 (6) 294 40 28.02 288

12 Berbah (Hasan Maulani) -07 47 30.5 110 18 31.2 65 16 28.75 (5) 294 43 31.25 285

13 Sayegan As Sakinah) -07 43 11.4 110 17 26.0 65 17 21.39 (5) 294 42 38.61 290

14 Godean (Al Huda) -07 45 50.9 110 19 33.4 65 17 08.29 (8) 294 42 51.71 287

15 Gamping (Asy Syakur) -07 47 57.4 110 15 01.4 65 16 37.69 (5) 294 43 22.31 287

16 Minggir (Jami’ Ngijon) -07 46 46.1 110 15 27.2 65 16 07.24 (5) 294 43 52.76 294/6

17 Moyudan Jami’ Kd Banteng -07 51 01.7 110 23 54.3 65 15 54.19 (6) 294 44 05.81 285

11

Page 16: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

DATA GEOGRAFI (LINTANG & BUJUR) KECAMATAN SE-DIY

NO. KECAMATAN LINTANG BUJUR A. KIBLAT AZ KIBLAT KET140 BANTUL (Agung Manunggal -07 52 46.2 110 19 56.2 65 15 33.13 (9) 294 44 26.87 285

1 Bantul -07 53 15.4 110 19 35.6 65 15 20.95 (9) 294 44 39.05 2942 Kretek (Al Irfan) -07 58 44.3 110 18 57.0 65 13 51.78 (5) 294 46 08.22 2703 Sanden (Darus Salam) -07 58 07.0 110 15 40.3 65 13 11.76 (7) 294 46 48.24 288/2694 Srandakan (Al Mujahidin) -07 56 18.2 110 15 20.8 65 13 33.31 (6) 294 46 26.69 2695 Bambanglipuro (Al Amna) -07 55 38.3 110 19 19.0 65 05 40.79 (9) 294 54 19.21 280.56 Pandak (Mursyidullah) -07 54 41.6 110 17 33.0 65 14 29.64 (9) 294 45 30.36 2937 Pundong (Al Barokah) -07 57 22.0 110 20 37.9 65 14 36.73 (10)294 45 23.27 2808 Imogiri (Al Hikmah) -07 55 23.5 110 23 13.4 65 15 43.98 (7) 294 44 16.02 2729 Banguntapan (Al Mataab) -07 49 43.2 110 24 36.2 65 17 26.53 (6) 294 42 33.74 287/279

10 Jetis (An Nur) -07 53 50.2 110 22 25.7 65 15 54.65 (9) 294 44 05.35 28611 Dlingo (Al Aman) Koripan -07 56 11.0 110 28 05.2 65 16 44.81 (9) 294 43 15.19 30412 Pajangan (Al Munir) -07 52 47.7 110 18 44.9 65 15 15.08 (8) 294 44 44.92 29813 Sedayu (Fadlul Karim) -07 48 49.8 110 15 29.0 65 15 24.46 (5) 294 44 35.54 28914 Kasihan (Ad Da’wah) 272 -07 49 45.2 110 20 33.5 65 16 26.21 (8) 294 43 33.79 294.515 Sewon (Al Aman) 16 55 3/5 -07 56 11.0 110 28 05.2 65 16 44.81 (9) 294 43 15.19 30416 Pleret (Sultan Agung) -07 52 47.7 110 18 44.9 65 15 15.08 (8) 294 44 44.92 29817 Piyungan (At Taqwa) -07 49 57.0 110 27 42.3 65 18 09.0 (5) 294 41 51.0 286

NO. KECAMATAN LINTANG BUJUR A. KIBLAT AZ KIBLAT KET139 KULONPROGO (M Agung) -07 52 02.4 110 08 54.9 65 12 59.61 (7) 294 47 00.39 294.5

1 Temon (Nurul Huda) 26 04 -07 53 11.5 110 04 35.3 65 11 37.92 (8) 294 48 22.08 2902 Wates (At Taqwa) bendung -07 53 34.3 110 08 33.7 65 12 31.84 (7) 294 47 28.16 278/2753 Panjatan (Al Ikhlas) 11 55 -07 56 04.3 110 08 47.5 65 11 58.56 (8) 294 48 01.44 2944 Galur (AlMuqorrobin) 12 15 -07 56 27.4 110 14 04.8 65 13 12.13 (6) 294 46 47.87 293/2705 Lendah (Al Furqon) -07 56 14.7 110 13 49.7 65 13 11.46 (6) 294 46 48.54 273 266 Sentolo (At Taqwa) 10.00 -07 49 59.8 110 13 06.1 65 14 32.0 (7) 294 45 28.0 2907 Pengasih (Masjid Agung) 26 -07 50 33.0 110 10 04.9 65 13 39.92 (8) 294 46 21.08 2998 Kokap (Ar Rohmah) 26 -07 50 31.0 110 06 03.7 65 12 39.40 (8) 294 47 20.60 2739 Girimulyo (Nurul Aqso) 26 -07 46 17.7 110 10 54.8 65 14 53.85 (8) 294 45 06.15 274

10 Nanggulan (Jami’ Kauma)26 -07 46 00.5 110 12 31.2 65 15 21.89 (6) 294 44 38.11 278.511 Samigaluh (Jami’) 26 -07 40 07.2 110 09 56.4 65 16 14.05 (5) 294 43 45.95 27312 Kalibawang (Sultan Agung) -07 40 32.0 110 15 43.2 65 17 29.56 (7) 294 42 30.44 300

11

Page 17: Artikel Arah Kiblat Pelatihan Hisab Rukyat PWNU 2007

DATA GEOGRAFI (LINTANG & BUJUR) KECAMATAN SE-DIY

φ Ka’bah = 21 25 21.04 Ka’bah = 39 49 34.04

NO. KECAMATAN LINTANG BUJUR A. KIBLAT AZ KIBLAT KET

143 YOGYAKARTA (Kauman) -07 48 14.5 110 21 45.3 65 17 05.89 (9) 294 42 54.11 294/276

0 Yogyakarta (Agung Syuhada) -07 47 10.6 110 22 09.5 65 17 27.34 (6) 294 42 32.66 294

1 Tegalrejo (P. Diponegoro) -07 47 14.5 110 21 04.1 65 17 10.30 10)294 42 49.7 294/279

2 Jetis (Noor) -07 46 51.7 110 21 42.1 65 17 25.18 (9) 294 42 34.82 294/271

3 Gondokusman(Baitul Hikmah) -07 47 01.9 110 22 57.1 65 17 41.15 (5) 294 42 18.85 303

4 Danurejan (Al Mubarak) -07 47 36.2 110 22 17.8 65 17 23.18 (8) 294 42 36.82 292.5

5 Gedongtengen (Al Hasanah) -07 47 27.4 110 21 27.9 65 17 13.03 (8) 294 42 46.97 294/274

6 Ngampilan (At Taqwa) -07 48 09.8 110 21 34.3 65 17 04.32 (3) 294 42 55.68 294/261

7 Wirobrajan Ikhwatun Hsnah -07 47 35.9 110 21 08.2 65 17 06.12 10)294 42 53.88 292/283

8 Mantrijeron (Baitul Mal) -07 49 27.5 110 21 52.3 65 16 49.94 (6) 294 43 10.06 285/274

9 Kraton (Margoyuwono) -07 48 41.4 110 21 53.5 65 17 01.40 (7) 294 42 58.60 291/4 275

10 Gondomanan (M Bsr Kauman) -07 48 14.5 110 21 45.3 65 17 05.89 (9) 294 42 54.11 294/276

11 Pakualaman (MB Paku Alaman -07 48 04.0 110 22 32.0 65 17 19.94 (8) 294 42 40.06 294/272

12 Mergangsan (Jami Krg kajen) -07 49 20.0 110 22 18.7 65 16 58.26 10) 294 43 01.74 294/286

13 Umbulharjo (Muthahirin) -07 49 30.8 110 23 02.6 65 17 06.47 (6) 294 42 53.53 294/266

14 Kotagede (M Bsr Mataram) -07 49 45.9 110 23 53.7 65 17 15.41 (4) 294 42 44.59 296/287Catatan: Pengukuran lokasi dilakukan oleh tim dari BHR DIYSejak 3 April s.d. 6 Mei 2007 Yogyakarta, 21 Juli 2007Ket: posisi sof dalam masjid/Bangunan Masjid

Drs. Sofwan Jannah, M Ag.

12