Transcript
Page 1: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1

ARTIKEL ILMIAH

IDENTIFIKASI TUMBUHAN PERDU DI KEBUN BOTANI BIOLOGI FKIP

UNIVERSITAS JAMBI SEBAGAI PENGAYAAN MATA KULIAH

TAKSONOMI TUMBUHAN

OLEH

DITA OKTOFISI

RSA1C413020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

JANUARI 2018

Page 2: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2

Page 3: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3

IDENTIFICATION OF SHRUBS IN BOTANIC GARDEN OF BIOLOGY FKIP

UNIVERSITY OF JAMBI AS ENRICHMENT OF PLANT TAXONOMY

COURSE

Dita Oktofisi1)

, Muswita2)

, Upik Yelianti3)

1)(Student Of Biology Education Jambi University), e-mail : [email protected]

2)3)Lecturer Of Biology Education Jambi University

By:

Dita Oktofisi

Abstract. Botanical Gardens of Biology FKIP University of Jambi is an educational garden for

biology students, where students can recognize and observe various types of plants that exist

around the garden to be used as a subject material or practicum materials courses of plants. The

plants contaned in the garden is various, one of them is a shrubs plant. This plant is a woody

plant that has many branched stems. This research aims to determine the type of shrubs in the

Botanic Garden of Biology FKIP University of Jambi. This research was conducted from May

to July 2017. Sampling is done by using descriptive explorative method with sampling

technique and documentation by exploring. The results of this research found 30 species of

shrubs are Crossandra infundibuliformis, Graptophylum pictum, Allamanda cathartica,

Tabernaemontana divaricata, Polyscias filicifolia, Schefflera arboricola, Tithonia diversifolia,

Vernonia amygdalina, Acalypha hispida, Breynia fruticosa, Codiaeum variegatum, Excoecaria

cochinchinensis, Jatropha integerrima, Sauropus androgynus, Kopsia flavida, Cordyline

fruticosa, Dracaena reflexa, Lawsonia inermis, Hibiscus archeri, Hibiscus rosa-sinensis,

Clidemia hirta, Medinilla astronioides, Melastoma malabathricum, Punica granatum, Ixora

coccinea, Morinda citrifolia, Citrus sp, Evodia ridleyi, Solanum torvum and Eurya acuminata.

Based on the results of this study it can be concluded from all species of shrubs plants found 30

species of 15 families. The most commonly found family is Euphorbiaceae as many as 5

species, then from Apocynaceae and Melastomaceae family found 3 species, 2 species in family

of Acanthaceae, Araliaceae, Asteraceae, Lythraceae, Malvaceae, Rubiaceae, and Rutaceae and

found 1 type of each family Gentinaceae, Liliaceae, Phyllanthaceae, Solanaceae, and Theaceae.

Further research is suggested to complete the data of plant in the Botanic Garden of Biology

FKIP University of Jambi and preservation the types of plants that exist in the environment of

Botanic Garden.

Key Word: identification, shrubs, biological garden of biology.

Page 4: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4

I PENDAHULUAN

Kebun botani biologi FKIP

Universitas Jambi merupakan salah satu

wadah pelestarian tumbuh-tumbuhan yang

ada di lingkungan kampus, baik tumbuhan

yang susah ditemukan seperti Anggrek,

maupun tumbuhan familiar. Selain sebagai

wadah pelestarian tumbuh-tumbuhan,

kebun botani juga merupakan kebun

pendidikan bagi mahasiswa biologi dimana

mahasiswa dapat mengenali dan mengamati

berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitar

kebun tersebut untuk dijadikan sebagai

bahan mata kuliah ataupun bahan

praktikum mata kuliah tumbuhan seperti

mata kuliah morfologi tumbuhan, fisiologi

tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan.

Dalam mata kuliah taksonomi

tumbuhan, identifikasi merupakan salah

satu topik utama yang menjadi pokok

bahasan sistem klasifikasi. Taksonomi

tumbuhan tidak lepas dari bahasan sistem

pengklasifikasian, sehingga bagi mahasiswa

pendidikan biologi yang sedang

mempelajari tentang klasifikasi tumbuhan,

berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun

botani biologi FKIP Universitas Jambi akan

memudahkan mahasiswa dalam

mempelajari materi tentang identifikasi

tumbuhan serta menambah pengetahuan

mahasiswa tentang jenis-jenis suatu

tumbuhan secara ilmiah.

Tumbuh-tumbuhan yang ada di

kebun botani biologi FKIP Universitas

Jambi umumnya merupakan tumbuh-

tumbuhan yang dibawa oleh mahasiswa

pendidikan biologi Universitas Jambi.

Sebelum lahan untuk pembuatan kebun

botani tersebut dibuka, tumbuh-tumbuhan

yang ditemukan disekitarnya adalah pohon

akasia (Acacia mangium Willd.), pulai

(Alstonia scholaris L.), dan beberapa jenis

rumput-rumputan (Graminea). Kemudian

lahan kebun botani yang telah dibuka saat

ini masih ditumbuhi oleh pohon akasia

(Acacia mangium Willd.), pulai (Alstonia

scholaris L.), semak, rumput-rumputan

(Graminea), herba, liana, dan perdu.

Menurut Yudhoyono (2013:466)

terdapat sekitar 30.000 species tumbuhan

perdu yang ada di dunia, sebagian besar

merupakan tumbuhan berbunga, perdu

menyebar di seluruh penjuru dunia dengan

keanekaragaman tertinggi di kawasan hutan

hujan tropis. Tumbuhan perdu merupakan

tumbuhan berkayu yang memiliki beberapa

batang yang bercabang dari dekat akarnya

dan tingginya dapat mencapai 6 m. salah

satu contoh dari tumbuhan perdu adalah

kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis

L.). Tumbuhan dimasukkan kedalam

kelompok perdu merupakan sistem

pengelompokan tumbuhan berdasarkan

habitus. Menurut Daniel (2015:23) habitus

merupakan perawakan tumbuhan yang

berdasarkan bentuk dan tekstur seperti

herba memiliki perbedaan yang sangat jauh

dengan perdu. Batang tumbuhan dengan

perawakan herba lebih lemah dibandingkan

dengan batang tumbuhan perdu karena

banyak mengandung air sedangkan batang

tumbuhan perdu memiliki bentuk yang

tegap dan berkayu.

Tumbuhan perdu di kebun botani

FKIP terlihat cukup banyak, namun belum

ada penelitian yang berkaitan dengan

identifikasi tumbuhan perdu yang ada di

kebun botani biologi FKIP Universitas

Jambi. Dalam hal ini, identifikasi sangat

diperlukan untuk menentukan jenis-jenis

tumbuhan perdu yang ada di kebun botani

biologi sebagai kebun pendidikan yang

menambah pengetahuan mahasiswa

terhadap tumbuhan yang ada di kebun

botani.

Jenis-jenis dari tumbuhan perdu

memiliki banyak kegunaan di lingkungan

sekitar. Salah satunya sebagai tanaman

pembatas atau tanaman pagar seperti

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis

L.), sebagai tanaman sayur-sayuran seperti

Rimbang (Solanum torvum), sebagai hiasan

taman seperti bunga Terompet bidadari atau

Kecubung (Brugmansia versicolor),

sebagai tanaman obat seperti menurut

Agung dan Tinton (2008:116) Katu

(Sauropus androgynus) merupakan

tumbuhan dengan perawakan perdu yang

dapat digunakan sebagai tanaman obat

untuk mengatasi demam, sebagai antiseptik,

dan pelancar ASI. Namun jenis-jenis dari

tanaman perdu yang ada di kebun botani

biologi FKIP Universitas Jambi belum

sepenuhnya diketahui. Oleh sebab itu

perlunya dilakukan pendataan dan

identifikasi lanjut.

Beberapa hasil penelitian

sebelumnya yang berkaitan dengan

tumbuhan perdu diantaranya penelitian

Karmilasanti (2011) Menemukan 5 jenis

tanaman perdu yang digunakan sebagai

Page 5: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5

tumbuhan obat di kawasan Tane’ Olen Desa

Setulang Malinau, Kalimantan Timur yang

diantaranya Akha kerek (Leea indica), Beke

(Senna alata), Boo (Blumea balsamifera),

Daeng pung (Callicarpa longifolia), Ucung

ace (Solanum torvum). Kemudian penelitian

Syamsiah (2014) Menemukan 2 jenis

tumbuhan obat dengan habitus perdu, yakni

Delima (Punica garanatum) dan Jarak

pagar (Jatropha curcas). Selanjutnya

penelitian Narendreswari (2014)

Menemukan 3 jenis tumbuhan perdu di

jalur hijau jalan Laksada Adisucipto, Urip

Sumoharjo, dan Jendral Sudirman

Yogyakarta yakni Puring (Codiaeum

variegatum), Hanjuang Merah (Cordyline

terminalis), dan Drasena (Dracaena

sanderiana), penelitian Oktaviani, dkk

(2015) juga menemukan 3 jenis tumbuhan

perdu di Kecamatan Tanjung Lago,

Sumatera Selatan yakni Karamunting

(Melastoma malabathricum), Eupatorium

inulifolium, dan Mussaenda sp.

Penelitian lainnya yang juga terkait

dengan tumbuhan perdu yaitu penelitian

Irawati, dkk (2015) Menemukan 10 jenis

tumbuhan obat yang berhabitus perdu,

yakni Patuku (Cycas revoluta), Daun patah

tulang (Euphorbia tirucalli),

Taharuminsiang (Gompandra sp.),

Tumpepa (Desmodium ormocarpoides),

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis),

Limbaua (Mussaenda frondosa), Mengkudu

utan (Morinda bracteata), Kupare laut

(Microcos tomentosa), Sese Wanua

(Clerodendron sp.), dan Leilem

(Clerodendrum minahassae). Serta

penelitian Wibisono dan Azham (2017)

Menemukan 8 jenis tumbuhan yang

berkhasiat obat dengan habitus perdu, yakni

Kayu kayan (Fordia splendidissima), Kayu

kupu (Lepisanthes amoena), Girang atau

Mali-mali hantu (Leea indica), Pasak bumi

(Eurycoma longifolia), Harendong bulu

(Clidemia hirta), Karamunting atau

Senggani (Melastoma malabathricum),

Empalis (Goniothalamus macrophyllus),

Mengkudu hutan (Fagraea racemosa).

Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka dirasa perlu melakukan

penelitian mengenai “Identifikasi

Tumbuhan Perdu di Kebun Botani

Biologi FKIP Universitas Jambi sebagai

Pengayaan Mata Kuliah Taksonomi

Tumbuhan”.

Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan

perdu yang terdapat di kebun botani biologi

FKIP Universitas Jambi.

II METODE PENELITIAN

2.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif eksploratif yaitu pendataan

sampel dan dokumentasi dengan cara

menjelajahi area kebun botani biologi FKIP

Universitas Jambi, kemudian dilakukan

pendataan serta pendeskripsian mengenai

ciri-ciri morfologis tumbuhan perdu yang

ditemukan.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah alat tulis, kamera HP,

gunting tanaman, sprayer, jarum jahit, sasak

dan oven. Sedangkan bahan yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

alkohol 70%, koran bekas, kertas manila

ukuran 30 x 40 cm, benang jahit, dan kertas

label.

2.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini meliputi

beberapa tahap, yaitu pembuatan

herbarium, identifikasi tumbuhan dan

analisis data hasil identifikasi.

2.4 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan

dengan mencocokkan spesimen yang telah

teridentifikasi seperti gambar atau foto yang

terdapat dalam literatur taksonomi

tumbuhan dan buku acuan. Spesimen

tumbuhan juga diidentifikasi langsung ke

Herbarium Universitas Andalas (ANDA),

Padang

2.5 Analisis Data

Hasil identifikasi jenis tumbuhan

disusun berdasarkan famili untuk dianalisis

sesuai dengan ciri-ciri morfologisnya.

Selanjutnya hasil identifikasi digabung

dengan studi pustaka yang mendukung

untuk ditabulasikan secara sistematis dan

dianalisis secara deskriptif.

2.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari

bulan Mei sampai dengan Juli 2017.

Tempat pengambilan sampel dilakukan di

Page 6: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6

Kebun Botani Biologi FKIP UNJA, dan

identifikasi sampel dilakukan di

Laboratorium Herba Universitas Andalas

(ANDA) Padang

III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan di Kebun Botani Biologi FKIP

Universitas Jambi ditemukan sebanyak 30

jenis tumbuhan perdu dari 15 famili. Data

jenis tumbuhan perdu disajikan dalam

Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Famili, Species dan Nama Lokal

Tumbuhan Perdu di Kebun Botani

Biologi FKIP Universitas Jambi

No. Famili Spesies Nama

Lokal

1. Acanthaceae

Crossandra

infundibulif

ormis (L.)

Nees

Bunga

petasan

Graptophyl

um pictum

(L) Griff.

Daun

ungu

2. Apocynacea

e

Allamanda

cathartica

L.

Alaman

da

Kopsia

flavida

Blume

Bunga

menteg

a

Tabernaem

ontana

divaricata

(L.) R.Br.

ex Roem.

& Schult.

Mondo

kaki

3. Araliaceae

Polyscias

filicifolia

(C.Moore

ex

E.Fourn.)

L.H.Bailey

Mangk

ukan

Schefflera

arboricola

(Hayata)

Merr.

Wali

songo

4. Asparagacea

e

Dracaena

reflexa

Lam.

Drakae

na

5. Asteraceae

Tithonia

diversifolia

(Hemsl.)

A.Gray

Kemba

ng

bulan

Vernonia Akar

amygdalina

Delile

ular

putih

6. Euphorbiace

ae

Acalypha

hispida

Burm.f.

Ekor

kucing

Codiaeum

variegatum

(L.)

Rumph. Ex

A.Juss

Puring

Excoecaria

cochinchin

ensis Lour.

Samban

g darah

Jatropha

integerrima

Jacq.

Bunga

batavia

Sauropus

androgynus

(L.) Merr.

Katu

7. Liliaceae Cordyline

fruticosa

(L.)

A.Chev

Hanjua

ng

8. Lythraceae

Lawsonia

inermis L.

Pacar

cina

Punica

granatum

L.

Delima

9. Malvaceae

Hibiscus

archeri W.

Watson

Kemba

ng

sepatu

Hibiscus

rosa-

sinensis L.

Kemba

ng

sepatu

10. Melastomat

aceae

Clidemia

hirta (L.)

D. Don

Harend

ong

bulu

Medinilla

astronioide

s Triana

Parijoto

Melastoma

malabathri

cum L.

Karamu

nting

11. Phyllanthac

eae

Breynia

fruticosa

(L.)

Mull.Arg.

Hujan

panas

12. Rubiaceae

Ixora

coccinea L.

Kemba

ng soka

Morinda

citrifolia L.

Mengk

udu

13. Rutaceae Citrus sp. Jeruk

Evodia

ridleyi

Hochr.

Tengge

k

burung

Page 7: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7

14. Solanaceae Solanum

torvum Sw.

Rimban

g

15. Theaceae Eurya

acuminata

DC.

Bonsai

3.2 Pembahasan

Berdasarkan Tabel 4.1 spesies

tumbuhan perdu yang banyak ditemukan

yaitu dari famili Euphorbiaceae sebanyak 5

spesies. Spesies-spesies tersebut antara lain:

Acalypha hispida, Codiaeum variegatum,

Excoecaria cochinchinensis, Jatropha

integerrima dan Sauropus androgynus.

Berdasarkan hasil tersebut dikarenakan

tumbuhan dari famili Euphorbiaceae sangat

mudah ditemukan di lingkungan beriklim

tropis. Suhono (2010:45) menjelaskan

bahwa spesies dari suku Euphorbiaceae

hidup kosmopolit di seluruh dunia dengan

keanekaragaman tertinggi terdapat di

daerah tropis. Famili Euphorbiaceae

merupakan famili dengan keanekaragaman

spesies terbanyak pada beberapa lokasi

penelitian, seperti di Taman Nasional Bukit

Barisan Selatan Provinsi Lampung (Arifiani

dan Ridha, 2012:152), di Hutan Pantai

Cagar Alam Tangkoko (Irawati, dkk,

2015:3), dan di Cagar Alam Tangkoko

Bitung Sulawesi Utara (Suryawan, dkk,

2013:102).

Famili Apocynaceae dan

Melastomaceae masing-masing ditemukan

3 jenis tumbuhan berhabitus perdu,

seterusnya famili Acanthaceae, Araliaceae,

Asteraceae, Lythraceae, Rubiaceae, dan

Rutaceae ditemukan masing-masing 2 jenis

tumbuhan yang berhabitus perdu dan

tumbuhan perdu yang paling sedikit

ditemukan jenisnya adalah dari famili

Asparagaceae, Liliaceae, Rutaceae,

Solanaceae dan Theaceae yang ditemukan 1

jenis tumbuhan berhabitus perdu.

Berikut dijelaskan mengenai ciri

morfologis spesies-spesies tumbuhan

berhabitus perdu yang ditemukan di kebun

botani biologi FKIP Universitas jambi:

1. Family Acanthaceae

a. C. infundibuliformis dengan nama lokal

bunga petasan merupakan tumbuhan

hias di kebun botani. Tumbuhan ini

memiliki ciri-ciri sistem perakaran

tunggang, batangnya berkayu dan

bercabang banyak dekat tanah, daunnya

berwarna hijau tua mengkilap dan

memiliki bunga yang berwarna oranye.

b. G. pictum dengan nama lokal daun

ungu ini memiliki sistem perakaran

tunggang, batangnya berkayu dan

bercabang banyak, daunnya berwarna

ungu kehitaman. G. pictum merupakan

tumbuhan perdu yang tingginya

mencapai 3 m dan memiliki bunga

berwarna merah tua yang tersusun

dalam satu rangkaian tandan.

2. Family Apocynaceae

a. A. cathartica dengan nama lokal

alamanda. Merupakan tumbuhan perdu

yang memiliki ciri-ciri sistem perakaran

tunggang, batang berkayu berwarna

cokelat. Tumbuhan perdu ini tumbuh

lurus dengan cabang yang lurus dan

tinggi batang mencapai 6 m. Daun yang

teramati memiliki warna hijau tua

mengilap. Daun alamanda merupakan

daun tunggal yang letaknya berhadapan

atau berkarang dengan 3-4 daun

berbentuk lonjong. Memiliki daun

mahkota berwarna kuning cerah.

b. K. flavida dengan nama lokal bunga

mentega merupakan tumbuhan perdu

yang memiliki sistem perakaran

tunggang, batang berkayu berwarna

cokelat muda, daun berwarna hijau

muda dengan panjang 5-6 cm, memiliki

mahkota berwarna putih dan beraroma

harum dengan daun mahkota berbagi

menjadi 5 bagian.

c. T. divaricata dengan nama lokal

mondokaki merupakan tanaman hias

dengan perawakan perdu. Ciri-cirinya

memiliki sistem perakaran tunggang,

batang berkayu berwarna putih

kecoklatan, memiliki banyak cabang

yang rapat, daun kecil dan lonjong

berwarna hijau tua mengilap, mahkota

berwarna putih berbentuk bintang, tiap-

tiap mahkota memiliki 5 daun mahkota.

3. Family Araliaceae

a. P. filicifolia dengan nama lokal

mangkukan merupakan tumbuhan

perdu yang ditanam sebagai tanaman

hias. Memiliki ciri-ciri sistem perakaran

tunggang, batang berkayu berwarna

cokelat muda dan bercabang, Daun

berwarna hijau muda dengan tepi daun

bergerigi. Dari ciri-ciri yang diamati

tumbuhan perdu ini juga memiliki

Page 8: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8

tulang daun yang berwarna cokelat

kemerahan.

b. S. arboricol dikenal juga dengan nama

lokal wali Songo. Terdapat dua ragam

yang berbeda dari tumbuhan ini yakni

yang memiliki daun berwarna hijau

polos dan yang berwarna hijau berpadu

dengan warna kuning. Tumbuhan ini

merupakan tanaman hias yang banyak

ditanam sebagai tanaman pagar. Dilihat

dari ciri-cirinya, akarnya berupa

tunggang, batangnya berkayu dan

bercabang banyak. Daunnya lonjong

dan tebal yang dilapisi dengan lapisan

kayu yang mengkilap. Setiap daun

memiliki 7-9 helaian anak daun

sepanjang 4-6 cm yang disusun dalam

lingkaran tangkai daun dan memiliki

mahkota berwarna kuning kehijauan.

Tumbuhan perdu ini tumbuh di wilayah

yang beriklim tropis, tumbuhan ini

berasal dari Taiwan, tingginya

mencapai 2.5-4 m (Anonim, 2017).

4. Family Asparagaceae

D. reflexa dengan nama lokal

drakaena merupakan tumbuhan perdu yang

ditanam sebagai tanaman hias. Memiliki

ciri-ciri batang berkayu berwarna cokelat

muda dan bercabang, daunnya tersusun

spiral dan memanjang 4-6 cm, berwarna

hijau yang bergaris putih kekuningan.

Tumbuhan ini juga memiliki mahkota yang

berwarna putih, mahkotanya kadang diikuti

oleh buah yang berbentuk bulat kecil

berwarna merah. Tumbuhan ini berasal dari

Madagaskar dan tumbuh baik di daerah

beriklim tropis. Selain itu tumbuhan ini

juga hidup liar di alam bebas dan bisa

tumbuh setinggi 6-15 m atau lebih

(Anonim, 2017).

5. Family Asteraceae

a. T. diversifolia atau dikenal dengan

nama lokal kembang bulan memiliki

akar berupa tunggang, batangnya bulat

berwarna hijau tua, memiliki empulur

berwarna putih, dan memiliki 2 daun

penumpu pada setiap pangkal daun.

Daun yang teramati berwarna hijau,

bertangkai dengan bangun daun bulat

telur dan berangsur runcing hingga

pangkal, daun berlekuk dangkal 3

sampai 5, bercangap 3 sampai 5 dan

bergerigi. Daun mahkota berwarna

kuning keemasan yang berbentuk

lanset. Memiliki bongkol yang terletak

terminal dan bertangkai panjang.

Buahnya keras dan kosong, bijinya

sempit dan dimahkotai oleh cawan kecil

yang bergigi tak teratur dengan 2 taju

berbentuk jarum (Steenis, 1997:416).

b. V. amygdalina dengan nama lokal akar

ular putih memiliki sistem perakaran

tunggang, batangnya bulat berwarna

hijau tua, daunnya bulat panjang

berwarna hijau. Memiliki bunga

berwarna putih kecil-kecil.

6. Family Euphorbiaceae

a. A. hispida dengan nama lokal ekor

kucing merupakan tumbuhan yang

berhabitus perdu menurut Sugiarto dan

Putra (2008:69-70) tinggi tumbuhan

berhabitus perdu ini dapat mencapai 3

m. Tumbuahn ini ditanam sebagai

tanaman hias karena memiliki bunga

yang cantik berwarna merah terang dan

panjang seperti ekor kucing.

b. C. variegatum dengan nama lokal

puring ini merupakan tumbuhan

berhabitus perdu yang ditanam sebagai

tanaman hias. Menurut Sugiarto dan

Putera (2008:207) C. variegatum

merupakan tanaman perdu dengan

tinggi mencapai 3 m. Akar berupa

tunggang dan berwarna kuning, batang

berkayu keras berbentuk bulat,

bercabang, dan berwarna cokelat

kehitaman. Daun berbentuk tunggal

dengan tepi rata, pangkal runcing,

pertulangan menyirip, dan berwarna

hijau berbintik. Bunganya majemuk

berbentuk tandan, dengan warna putik

kuning muda atau kuning. Bijinya kecil

seperti pasir dan berwarna cokelat.

c. E. cochinchinensis dengan nama lokal

Sambang darah memiliki sistem

perakaran tunggang, batangnya berkayu

berwarna cokelat muda dan memiliki

cabang yang banyak, percabangannya

memiliki getah berwarna putih dan

beracun. Daun berupa daun tunggal

berbentuk lanset memanjang dengan

ujung dan pangkal daunnya runcing,

berwarna hijau belang putih

kekuningan dan pada bagian bawah

daun berwarna merah hati. Bunganya

kecil keluar dari ujung percabangan

berwarna kuning, tersusun dalam

rangkaian berupa tandan, dan bunga

jantan lebih banyak dari pada bunga

Page 9: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9

betina. Buah berkeping tiga dan

berbentuk bundar dengan diameter 1

cm (Sugiarto dan Putra, 2008:214).

d. J. integerrima dengan nama lokal

bunga batavia memiliki sistem

perakaran tunggang, batang berkayu

dan memiliki cabang yang banyak.

Daun berwarna hijau mengilap

bentuknya memanjang dengan ujung

meruncing, mahkota bunga berwarna

merah muda.

e. S. androgynus dengan nama lokal katu

memiliki sistem perakaran tunggang,

batangnya berkayu berbentuk teres,

pada bagian batang tua berwarna

keabu-abuan dan berwarna hijau tua

pada bagian batang muda. Pada bagian

batang yang dekat pucuknya berwarna

hijau muda lembut dan mudah patah.

Daun berwarna hijau tua, berbentuk

bulat lonjong kecil, dan memiliki bunga

berwarna merah. Menurut Sugiarto dan

Putera (2008:116) bunganya berupa

bunga majemuk berbentuk payung yang

terletak di ketiak daun. Buahnya

merupakan buah buni berbentuk bulat

yang beruang tiga dengan diameter

lebih kurang 1,5 mm dan berwarna

hijau keputih-putihan.

7. Family Liliaceae

C. fruticosa atau hanjuang

merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi

2-4 m. Berdasarkan ciri-ciri yang diamati

tumbuhan ini memiliki batang berkayu dan

bercabang. Rantingnya memiliki berkas

daun rontok yang berbentuk cincin.

Daunnya berwarna merah muda terang

bergaris merah hati. Helaian daun bentuk

garis atau lanset dengan panjang 5-13 cm.

Pangkal daun berbentuk baji dengan ujung

yang runcing dan tangkai daun berbentuk

talang. Malai bunga di ketiak daun

bertangkai panjang dan bercabang melebar

serta memiliki daun pelindung yang besar

pada pangkal cabang. Buahnya berupa buah

buni berbentuk bola berwarna merah

mengkilat dan bijinya hitam mengkilat

(Steenis, 1997:143).

8. Family Lythraceae

a. L. inermis dengan nama lokal pacar

cina merupakan tumbuhan perdu

dengan tinggi 1.5-4 m. Berdasarkan

ciri-ciri yang diamati, akar berupa

tunggang, batang berkayu berwarna

putih kecoklatan dan bercabang banyak,

memiliki duri, ranting muda bersegi

empat tajam. Daunnya bulat elips kecil

berwarna kuning, daunnya berhadapan

dengan ujung dan pangkal yang lancip

sepanjang 1-3 cm. Bunga berwarna

kuning muda dan kerap kali kemerahan.

Bakal buah beruang 2-4. Buahnya

duduk di atas tabung kelopak yang

datar dan bijinya berbentuk pyramid

terbalik (Steenis, 1997:305-306).

b. P. granatum atau delima memiliki

sistem perakaran tunggang, batang

berkayu keras dan bercabang banyak

yang berwarna putih kecoklatan.

Rantingnya berduri yang duduk di

ketiak. Daun bertangkai berbentuk

lanset. Daun mahkota membulat dengan

panjang 1,5-3 cm berwarna merah atau

putih. Tangkai sarinya melengkung saat

menjadi kuncup. Buahnya merupakan

buah buni dengan diameter 5-12 cm

berwarna putih hijau kekuningan

hingga cokelat merah atau ungu hitam

dan bila matang akan sobek terbuka dan

terdapat biji yang berwarna merah

(Steenis, 1997:308).

9. Family Malvaceae

a. H. archeri atau kembang sepatu

memiliki ciri-ciri yang sama dengan H.

rosa-sinensis namun yang

membedakannya adalah pada H.

archeri memiliki bunga yang berlapis-

lapis seperti mawar. Bunganya yang

mekar berwarna merah terang dan

berlapis-lapis seperti mawar, sedangkan

bunganya yang belum mekar sempurna

berwarna merah kehitaman. Batang

muda berwarna hijau sedangkan batang

tuanya berkayu keras dan berwarna

keabu-abuan.

b. H. rosa-sinensis atau kembang sepatu

merupakan tumbuhan perdu tegak

dengan tinggi 1-4 m. Sistem perakaran

tunggang, batang memiliki tekstur

berkayu yang keras dan memiliki

percabangan yang banyak, daunnya

berbentuk bulat telur dengan ujung

yang runcing. Tepi daun bergerigi kasar

dan memiliki tangkai daun yang

panjang. Kepala sarinya berwarna

kuning tumbuh mengelilingi putik.

Letak kepala putik lebih tinggi dari

kepala sari. Bakal buah beruang 5 dan

Page 10: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10

bijinya kecil berwarna hitam (Suhono,

2010:128-129).

10. Family Melastomataceae

a. C. hirta dengan nama lokal harendong

bulu memiliki daun berwarna hijau

berbulu dan bunganya berwarna putih

di ketiak daun. C. hirta merupakan

tumbuhan perdu dengan tinggi 1-2 m

dan tubuhnya ditutupi bulu yang jarang.

Daun bertangkai berhadapan, bangun

daunnya bulat telur memanjang dengan

pangkal yang berbentuk jantung dan

ujung yang meruncing. Daun

mahkotanya jorong atau bulat telur

terbalik dengan panjang 6-7 mm dan

berwarna putih. Buahnya merupakan

buah buni berbentuk telur berwarna

hitam kebiruan dan dimahkotai oleh

taju kelopak (Steenis, 1997:319).

b. M. astronioides atau parijoto tingginya

mencapai 2 m. Daunnya besar, kasar

agak mengkilap dengan 7 garis tulang

daun. Bunganya kecil dengan 4 kelopak

berwarna merah muda. Benang sari

berwarna keunguan. Buahnya bulat

berdaging berwarna merah muda dan

bila matang berwarna magenta hingga

merah selama beberapa minggu

(Anonim, 2013).

c. M. malabathricum atau dengan nama

lokal karamunting tingginya mencapai

4 m, sistem perakaran berupa tunggang,

batangnya berkayu berwarna cokelat

tua. Bangun daun bulat telur

memanjang dengan ujung runcing

dengan kedua sisi yang berbulu.

Bunganya terletak pada ujung dan di

ketiak daun yang tertinggi. Tabung

kelopak berbentuk lonceng dan

bersisik, taju kebanyakan lebih pendek

dari pada tabung. Daun mahkota bulat

telur terbalik, dengan panjang 2-3 cm

dan berwarna ungu merah. Benang

sarinya berjumlah 10, bakal buah

beruang 5 dan buahnya merupakan

buah buni berbentuk periuk yang bila

membuka berwarna merah tua (Steenis,

1997:319).

11. Family Phyllanthaceae

B. fruticosa dengan nama lokal

hujan panas memiliki sistem perakaran

tunggang, pada bagian batang yang tua

berwarna cokelat dan berkayu keras

sedangkan batang yang muda berwarna

hijau tua. Daunnya berbentuk bulat elips

kecil berwarna hijau tua dan ketika terpisah

dari tubuhnya dan mengering akan

berwarna hitam. Bunganya tidak terlihat

ketika diamati namun penulis menemukan

buahnya yang berwarna merah berbentuk

bulat kecil yang terletak di ketiak tangkai

daun. Menurut Fern, dkk (2014) B. fruticosa

adalah tumbuhan perdu yang tingginya

mencapai 5 m. Habitat tumbuhan ini di

lahan dasar hutan cemara atau gugur, hutan

dipterocarp kering, vegetasi semak belukar,

pinggir hutan, pinggir jalan, tempat berbatu

terbuka dan sepanjang sungai di berbagai

tanah dengan ketinggian 300-1.300 meter

dpl.

12. Family Rubiaceae

a. I. coccinea atau asoka merupakan

memiliki sistem perakaran tunggang,

batang berkayu keras dan memiliki

cabang yang banyak. Daunnya kecil

memanjang berwarna hijau mengilap.

Bunganya bergerombol berwarna

merah seperti jarum.

b. M. citrifolia (mengkudu) merupakan

tumbuhan perdu dengan tinggi 3-8 m.

Sistem perakaran tunggang, batang

berkayu keras dan bercabang banyak.

Daunnya bulat telur memanjang dengan

ujung runcing, bersilang berhadapan

dan bertangkai pendek. Sisi atas

daunnya hijau tua mengkilat. Buahnya

merupakan buah bongkol berbenjol-

benjol tidak teratur, jika masak

berdaging dan berair berwarna kuning

kotor dan pada bagian tengah buahnya

keras seperti tulang (Steenis, 1997:388-

389).

13. Family Rutaceae

a. Citrus sp. merupakan tumbuhan perdu

yang memiliki ciri-ciri sistem perakaran

tunggang, daunnya hijau tua mengkilap

dan memiliki aroma jeruk yang khas.

Batang berwarna keruh, dan berkayu

keras. Tingginya 2,5 m. menurut

Sugiarto dan Putera (2008:101) jeruk

merupakan tanaman perdu yang

memiliki banyak dahan dan ranting.

Batang berkayu, keras, dan permukaan

kulit luarnya berwarna tua atau kusam.

b. E. ridleyi dengan nama lokal tenggek

burung merupakan tumbuhan hias

dengan perawakan perdu. Berdasarkan

ciri-ciri yang diamati tumbuhan ini

Page 11: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11

memiliki sistem perakaran tunggang.

Batangnya berkayu keras berwarna

cokelat keruh dan bercabang banyak.

Daun berbentuk elips memanjang

berwarna kuning dan bergelombang.

14. Family Solanaceae

S. torvum atau rimbang merupakan

tumbuhan berhabitus perdu. Tingginya

mencapai 5 m. Berdasarkan ciri-ciri yang

diamati tumbuhan ini memiliki sistem

perakaran tunggang, batang berbentuk teres

berkayu dan memiliki banyak cabang serta

dilengkapi dengan duri tempel yang besar.

Tangkai daun berambut rapat. Daunnya

bulat telur memanjang, berlekuk menyirip

dengan taju yang tumpul, pada sisi bawah

tulang daun yang besar memiliki duri

tempel. Mahkota berbentuk bintang

berwarna putih. Buahnya merupakan buah

buni berbentuk bola, pada waktu masak

buahnya akan berwarna kuning oranye

(Steenis, 1997: 367-368).

15. Family Theaceae

E. acuminata atau bonsai memiliki

sistem perakaran tunggang dengan batang

yang berkayu keras berwarna putih

kecokelatan keruh. Batang memiliki cabang

yang banyak dan dikelilingi oleh daun yang

bulat memanjang kecil-kecil. Daunnya

berwarna hijau mengilap dan di ketiak

tangkai daun terdapat buah berbentuk bulat

kecil berwarna hijau. Menurut Fern, dkk

(2014) E. acuminata merupakan tumbuhan

perdu yang dapat tumbuh setinggi 15 m dan

habitat aslinya di hutan berbukit pada

ketinggian 1.000-2.800 m dpl

IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian

ditemukan sebanyak 30 jenis tumbuhan

perdu yakni: Crossandra infundibuliformis

(L.) Nees., Graptophylum pictum (L) Griff.,

Allamanda cathartica L., Kopsia flavida

Blume., Tabernaemontana divaricata (L.)

R.Br. ex Roem. & Schult., Polyscias

filicifolia (C.Moore ex E.Fourn.)

L.H.Bailey., Schefflera arboricola (Hayata)

Merr., Dracaena reflexa Lam., Tithonia

diversifolia (Hemsl.) A.Gray., Vernonia

amygdalina Delile., Acalypha hispida

Burm.f., Codiaeum variegatum (L.)

Rumph. Ex A.Juss., Excoecaria

cochinchinensis Lour., Jatropha

integerrima Jacq., Sauropus androgynus

(L.) Merr., Cordyline fruticosa (L.)

A.Chev., Lawsonia inermis L., Punica

granatum L., Hibiscus archeri W. Watson.,

Hibiscus rosa-sinensis L., Clidemia hirta

(L.) D. Don., Medinilla astronioides

Triana., Melastoma malabathricum L.,

Breynia fruticosa (L.) Mull.Arg., Ixora

coccinea L., Morinda citrifolia L., Citrus

sp., Evodia ridleyi Hochr., Solanum torvum

Sw., dan Eurya acuminata DC

4.2 Saran

Setelah dilaksanakan penelitian di

Kebun Botani Biologi FKIP Universitas

Jambi disarankan untuk peneliti selanjutnya

melengkapi jenis data tumbuhan yang ada

di kebun tersebut serta pengembangan

lainnya seperti berbentuk web Kebun

Botani Pendidikan Biologi UNJA dan

perlestarian jenis tumbuh-tumbuhan yang

ada di lingkungan kebun tersebut yang

kiranya dapat bermanfaat sebagai wadah

ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2013. Medinilla astronioides,

National Parks Board, Singapore.

https://florafaunaweb.nparks.gov.

sg/Special-Pages/plant-

detail.aspx?id=33-26. Diakses 5

Agustus 2017.

_______. 2017. Dracaena reflexa.

https://wildlifeofhawaii.com/flowe

rs/1373/-dracaena-reflexa-song-

of-india/. Diakses 5 Agustus

2017.

_______. 2017. Schefflera arboricola 'Gold

Capella', The Royal Horticultural

Society.

https://www.rhs.org.uk/Plants/589

35/Schefflera-arboricola-Gold-

Capella/-Details. Diakses 5

Agustus 2017.

Arifiani, Deby., Mahyuni, Ridha. 2012.

Keanekaragaman Flora di Taman

Nasional Bukit Barisan Selatan

Provinsi Lampung. Berita

Biologi. Vol 11(2):149-160.

Chairani, Okti., 2016. Identifikasi Bakteri

Tanah di Kebun Botani Biologi

Page 12: ARTIKEL ILMIAH - repository.unja.ac.id DITA OKTOFISI (RSA1C413020).pdf · tumbuhan, dan taksonomi tumbuhan. Dalam mata kuliah taksonomi tumbuhan, identifikasi merupakan salah satu

Dita Oktofisi (RSA1C413020) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 12

FKIP Universitas Jambi. Skripsi,

Universitas Jambi.

Daniel, M. 2015. Taksonomi Perjalanan

Evolusi. Jakarta: ECG.

Irawati, Diah., Arini, Dwi., Kinho, Julianus.

2015. Keragaman Tumbuhan

Berkhasiat Obat di Hutan Pantai

Cagar Alam Tangkoko Diversity

Of Medicinal Plants On Coastal

Forest In Tangkoko Natural

Reserve. Jurnal WASIAN. Vol

2(1):1-8.

Fern, Ken., Fern, Ajna., Morris, Richard.

2014. Breynia fruticosa.

http://tropical-

.theferns.info/viewtropical.php?id

=Breynia+fruticosa. Diakses 5

Agustus 2017.

_______. 2014. Eurya acuminata.

http://tropical.theferns.info/view-

tropical.php-

?id=Eurya+acuminata. Diakses 5

Agustus 2017.

Karmilasanti dan Supartini., 2011.

Keanekaragaman Jenis Tumbuhan

Obat dan Pemanfaatannya di

Kawasan Tane’ Olen Desa

Setulang Malinau, Kalimantan

Timur, Jurnal Penelitian

Dipterokarpa. Vol 5(1):30-34.

Narendreswari, R.A., Trisnowati, Sri.,

Irwan, R.N.S. 2014. Kajia Fungsi

Tanaman Lansekap di Jalur Hijau

Jalan Laksada Adisucipto, Urip

Sumoharjo, dan Jendral Sudirman

Yogyakarta. Jurnal Vegetalika.

Vol 3(1):1-11.

Oktaviani, I.S., Santri, J.D., Dayat, Endang.

2015. Keanekaragaman Vegetasi

Rawa di Kecamatan Tanjung

Lago. Jurnal Lahan Suboptimal.

Vol 4(2):133-148.

Sugiarto, Agung dan Putera, D. Tinton.

2008. Buku Pintar Tanaman

Obat. Jakarta: Agromedia

Pustaka.

Steenis, van C.G.G.J. 1997. FLORA (Untuk

sekolah di Indonesia). Jakarta: PT

Pradnya Paramita.

Suhono, Budi. 2010. Ensiklopedia Flora 1.

Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

_______. 2010. Ensiklopedia Flora 2.

Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

_______. 2010. Ensiklopedia Flora 3.

Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

_______. 2010. Ensiklopedia Flora 4.

Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

_______. 2010. Ensiklopedia Flora 5.

Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

_______. 2010. Ensiklopedia Flora 6.

Jakarta: PT Kharisma Ilmu.

Suhono, Budi. 2012. Kamus Botani.

Jakarta: PT Ensiklopedia Nasional

Indonesia.

Suryawan, Ady., Kinho, Julianus., dan

Mayasari, Anita. 2013. Struktur

dan Sebaran Jenis-Jenis Suku

Euphorbiaceae di Cagar Alam

Tangkoko, Bitung, Sulawesi

Utara. INFO BPK Manado. Vol

3(2):89-102.

Syamsiah. 2015. Eksplorasi Tumbuhan

Obat Tradisional di Kecamatan

Pamboang Kabupaten Majene

Sulawesi Barat. Jurnal Bionature.

Vol 15(2):127-136.

Wibisono, Yusub dan Azham, Zikri. 2017.

Inventarisasi Jenis Tumbuhan

yang Berkhasiat sebagai Obat

pada Plot Konservasi Tumbuhan

Obat di KHDTK Samboja

Kecamatan Samboja Kabupaten

Kutai Kartanegara. Jurnal

AGRIFOR. Vol 16(1):133-139.

Yudhoyono, Ani., Sukarya, G. Daniek.

2013. 3500 Plant Species of the

Botanic Gardens of Indonesia.

Jakarta: PT Sukarya dan Sukarya

Pandetama.


Recommended