ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn. A DENGAN SALAH SATUANGGOTA KELUARGA MENDERITA KEP
DI DESA DATENGAN KECAMATAN GROGOLKEDIRI
DISUSUN OLEH :
MUSTIKA SRI BINTARINIM. 04.610.029
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANANFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2007
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Asuhan Kebidanan Komunitas pada
keluarga Tn. A dengan salah satu keluarga menderita KEP di Desa Datengan Grogol
- Kediri.
Asuhan Kebidanan Komunitas ini disusun guna memenuhi kurikulum dan
sebagai syarat praktek belajar di lahan praktek khususnya praktek kebidanan komunitas.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Aman Ardjito Endarso, SKM selaku Dekan FIK Universitas Kadiri.
2. Sri Wulaning Tyas R., S.ST selaku Dosen Pembimbing.
3. Aning P. L., Amd. Keb., selaku pembimbing praktek.
4. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan laporan praktek
klinik kebidanan komunitas yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa penyusunan asuhan kebidanan ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
penyusunan asuhan kebidanan komunitas.
Semoga penyusunan asuhan kebidanan ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi mahasiswa PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS
ILMU KEBIDANAN pada khususnya.
Kediri, Januari 2008
Penulis,
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan dicanangkannya keluarga kecil sejahtera (KKS) dalam rangkamenunjang pembangunan nasional dan manusia Indonesia seutuhnya, makadiperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas anak. Anak merupakangenerasi penerus suatu bangsa, dimana anak-anak kalau sehat maka bangsapunakan kuat dan sejahtera. Oleh karena itu maka bangsa Indonesia menaruh harapanagar anak-anak dapat tunbuh kembang sebaik-baiknya, sehingga nantinya menjadiorang dewasa yang sehat fisik, mental dan sosial.
Makanan memegang peranan penting dalam tubuh kembang anak, karena anak
sedang tumbuh, sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa.
kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan
anak. Makan yang lebih juga tidak baik, karena dapat menyebabkan obesiotas.
Kedua keadaan ini dapat meningkatkan mordibitas dan mortalitas anak.
Monitoring pertumbuhan akan dengan menggunakan KMS, merupakan iusaha
untuk mencegah terjadinya malnutrisi (retardasi pertumbuhan maupun obesitas)
pada anak. Sebaiknya setiap anak umur antara 4 bulan 3 tahun ditimbang setiap
bulan, karena pada periode umum tersebut merupakan penyesuaian dengan
makanan orang dewasa, intake makanan sering tidak adekuat, dan asi muloai tidak
mencukupi kebutuhan anak / anak mulai disapih, anak masih rentan terhadap
penyakit, sehingga sering terjadi gangguan pertumbuhan.
Disamping itu dengan KMS bisa mengetahui status kesehatan anak dan faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak tersebut. Dengan KMS bisa
memberikan penyuluhan terhadap ibunya, selain mengenai pertumbuhan anaknya,
juga mengenai cara pemberian makanan yang benar.
(Soetjiningsih, 1995)
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman nyata tentang peran,fungsi, dan tugas bidan di Pukesmas baik didalam maupun diluar gedungwilayah binaan, serta mampu bersika etis, rasional, dan profesional dalammenumbuhkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn. A dengansalah satu anggota keluarga menderita KEP.
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar dari diagnosayang ada.
3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pendataan.
4. Mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah berdasarkan skoring.5. Mahasiswa mampu merencanakan alternatif masalah sesuai prioritas
masalah.6. Mahasiswa mampu melaksanakan intervensi sesuai dengan
permasalahan.7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi hasil kegiatan.
1.3 BATASAN MASALAH
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga binaan Tn. A, penyusunmenemukan beberapa masakah. Namun mengingat kemampuan dan waktu yangterbatas maka penulis membatasi dalam bidang kesehatan yaitu AsuhanKebidanan pada keluarga Tn. A dengan KEP sedang.
1.4 METODE PENULISAN
a. Studi Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan literatur yang berkaitan dengan masalah :
1. Kesehatan Keluarga
2. Kurang Energi Kalori
b. Praktek Langsung
Pengumpulan data ini dilakukan melalui :
1. Wawancara
2. Observasi / pengamatan
3. Pemeriksaan fisik
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Interpretasi Data Dasar
3.3 Susunan Prioritas Masalah / Diagnosa
3.4 Intervensi
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
BAB 4. PEMBAHASAN
BAB 5. PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah unit kecil dari nasyarakat yang terdiri dari keluarga dan
beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan saling
ketergantungan. (Depkes RI, 1995)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau adobsi dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam peranan masing-masing menciptakan/
memperhatikan kebudayaan. (Nasrul Effendi, 1998)
Dari dua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
Unit terkecil masyarakat.
Terdiri dua orang atau lebih.
Adanya ikatan perkawinan / pertalian darah.
Hidup dalam satu rumah tangga.
Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.
Setiap anggota mempunyai peran masing-masing.
Menciptakan / mempertahankan suatu kebudayaan.
2.2 TIPE / BENTUK KELUARGA
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara, sepupu, dsb.
3. Keluarga berantai (Serial Family) keluarga yang teriri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga Duda / janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cahabitation) adalah duia orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
2.3 STRUKTUR KELUARGA
1. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal : adalah hubungan sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
2.4 FUNGSI KELUARGA
Ada beberap fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi kelurga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologi
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikah perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Menberikan identitas keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang
akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dan
sebagainya.
5. Fungsi Pendikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan
2. Fungsi sosialisasi anak
3. Fungsi perlindungan
4. Fungsi perasaan
5. Fungsi religius
6. Fungsi Ekonomis
7. Fungsi rekreatif
8. Fungsi Biologis
2.5 TUGAS-TUGAS KELUARGA
Pada dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggota.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
2.6 CIRI-CIRI KELUARGA
1. Diikat dalam satu perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
5. Ada pengambil keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam suatu rumah
2.7 PERAN BIDANG DALAM PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
Secara rinci peran bidan dalam konteks keluarga adalah sebagai berikut :a. Pengenal / pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.
b. Memberikan asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat
dengan mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi kelurga dan
membantu mencarikan jalan pemecahan.
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk
merubah perilaku kelurga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat.
2.8 KRITERIA KELUARGA BINAAN
Ada beberapa kriteria yang dapat dipergunakan untuk menentukan keluarga
binaan, terutama keluarga-keluarga yang termasuk resiko tinggi dalam bidang
kesehatan :
1. Mudah dijangkau.
2. Komunikasi dengan keluarga baik.
3. Minat dan tanggapan keluarga positif terhadap pelayanan kesehatan dan
keperawatan yang diberikan.
4. Termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah.
5. Ada wadah peran serta masyarakat misalnya posyandu, KPKIA, Dasa Wisma.
6. Daerah tersebut tidak terlalu rawan.
2.9 TUGAS-TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN, yaitu :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap keluarga.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yangs akit, dan yang
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu
muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada.
(Nasrul Effendy, 1998)
2.10 KONSEP DASAR KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
2.10.1 Pengertian Kurang Energi Protein (KEP)
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
2.10.2 Klasifikasi Kurang Energi Protein (KEP)
Untuk tingkat Puskesmas penentuan KEP yang dilakukan untuk
menimbang BB anak dibandingkan dengan umur dan menggunakan KMS
dan tabel BB / U Baku median wHO NChS. Klasifikasi KEP antara lain :
a. KEP Ringanbila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak
pada pita warna kuning.
b. KEP sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak di
Bawah Garis Merah (BMG).
c. KEP Berat / Gizi buruk bila hasil penimbangan BB / U < 60% baku
median WHO NCHS. Pada KMS tidak ada garis pemisah KEP berat /
gizi buruk dan KEP sedang, sehingga untuk menentukan KEP berat /
gizi buruk digunakan tabel BB / U Baku Median WHO NCHS.
2.10.3 Gejala Klinis Balita KEP Berat / Gizi Buruk
Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak
tampak kurus. Gejala Klinis Berat / Gizi bvuruk secara garis besar dapat
dibedakan sebagai gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmus
kwashiorkor. Tanpa menugur / melihat BL bila disertai edema yang bukan
karena penyakit lain adalah KEP berat / gizi buruk tipe kwashiorkor.
a. Kwashiorkor
1. Edema umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki
(dorsumpedis).
2. Wajah membulat dan sembab.
3. Pandangan mata sayu.
4. Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa rasa sakit.
5. Perubahan status mental, apatis dan rewel.
6. Pembesaran hati.
7. Otot mengecil ( hipotrofi ). Lebih nyata bila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk.
8. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan
berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (Crazy
Pavement Dermatosis ).
9. Sering disertai :
1. Penyakit infeksi, umumnya akut.
2. Anamia.
3. Diare.
b. Marasmus
1. Tanpak sangat kurus, tinggal tulang berbungkus kulit.
2. Wajah seperti orang tua.
3. Cengeng, rewel.
4. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak
ada.
5. Perut cekung.
6. Iga gambang.
7. Sering disertai :
1. Penyakit infeksi (umumnya kronis berulang).
2. Diare kronik / konstipasi / susah buang air.
c. Marasmus Kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB / U < 60% baku median WHO
NHCS disertai edema yang tidak mencolok.
2.10.4 Penatalaksanaan Kurang Energi Protein.
1. Pemberian makanan tambahan (PMT) atau pemulihan.
2. Pelaksanaan Rujukan Gizi dan perwatan penderita kepada Balita Gizi
Buruk (KEP Berat dan Sedang).
3. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan.
4. Meningkatkan dukungan lintas sektoral.
5. Pelatihan petugas lapangan dalam penanggulangan KEP (Tata Laksana
Gizi Buruk).
6. Bantuan sarana dan Prasarana.
7. Peningkatan KIE (penyuluhan gizi).
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
PADA KELUARGA Tn. A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA
MENDERITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
DI DESA DATENGAN GROGOL - KEDIRI
3.1 PENGKAJIAN
Hari / Tanggal :
I. Data Umum
A. Data Subyektif
Kecamatan : Grogol
Kelurahan : Datengan
RT / RW :
Alamat : Dusun Sumber Sari Kecamatan Grogol
Kediri
Kepala Keluarga : Laki - laki
Nama : Tn. A
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : Rp. 500.000 / bulan
Keadaan Kesehatan : Baik
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMP
Susunan Anggota Keluarga
Nama JenisKelamin UmurHubungan
Dengan KK Pekerjaan
KeadaanKesehatan Pertama/ Imunisasi Yang
Didapat
No. KIA / KB
Tn. G 65 Thn Bapak - SehatTn. A 35 Thn Suami Swasta SehatNy. R 34 Thn Istri Dagang SehatAn. R 11 Thn Anak - SehatAn. A 6 Thn Anak - SehatAb. H 1 Thn Anak - Kurus
GENOGRAM
G 65 Thn 58 Thn 60Thn 55 Thn
30 Thn 37 Thn
Tn A Ny. R
35 Thn 34 Thn
11 Thn 6 Thn 1 Thn
R A H
Keterangan :
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Perempuan
: Pria
: Keluarga Binaan
II. Data Khusus
1. Bila anggota keluarga sakit berobat ke Pustu / BPS Aning
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya sulit makan, sulit minum susu pada pagi hingga
menjelang tidur pada malam hari, tetapi malam hari bila menangis anak
diberi susu selalu habis dan berat badannya sulit naik dibandingkan dengan
anak sesuai usia tumbuh kembangnya.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan anggota keluarga penyakit yang diderita sebelumnya
batuk, pilek dan panas biasa. Tidak mempunyai riwayat penyakit
menular dengan gejala batuk lama,sesak nafas, batuk darah (TBC), nyeri
ulu hati, kuning (hepatitis) dan tidak mempunyai penyakit menurun
seperti sering kencing, banyak makan, banyak minum (DM), hipertensi,
jantung, asma.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anggota keluarga penyakit yang diderita sekarang seperti
tidak mempunyai riwayat penyakit menular dengan gejala batuk lama,
sesak nafas, batuk darah (TBC), nyeri ulu hati, kuning (hepatitis) dan
tidak mempunyai penyakit menurun seperti sering kencing, banyak
makan, banyak minum (DM), hipertensi, jantung, asma.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai penyakit menurun
sering kencing, banyak makan, banyak minum (DM), hipertensi, jantung,
asma.
4. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas.
Ibu mengatakan kehamilan anak :
Pertama
Keluhan : Mual pada TM I
Kontrol : Teratur
Imunisasi : TT 2 kali pada UK 4 bulan dan 6 bulan
Oleh : Bidan
Pada hamil muda ibu mengalami mual dan menghilang UK 4
bulan ibu mendapatkan Fe, Vitamin dan Yodium, ibu
mendapatkan penyuluhan perawatan payudara, pemeriksaan
kehamilan, personal higyene dan semua dilaksanakan sesuai
dengan anjuran.
Kedua
Keluhan : -
Kontrol : Teratur
Imunisasi : TT 2 kali pada UK 4 bulan dan 6 bulan
Oleh : Bidan
Pada hamil muda ibu mengalami mual dan menghilang UK 4
bulan ibu mendapatkan Fe, Vitamin dan Yodium, ibu
mendapatkan penyuluhan perawatan payudara, pemeriksaan
kehamilan, personal higyene dan semua dilaksanakan sesuai
dengan anjuran.
Ketiga
Keluhan : -
Kontrol : Teratur
Imunisasi : TT 2 kali pada UK 4 bulan dan 6 bulan
Oleh : Bidan Endang
Pada hamil muda ibu mengalami mual dan menghilang UK 4
bulan ibu mendapatkan Fe, Vitamin dan Yodium, ibu
mendapatkan penyuluhan perawatan payudara, pemeriksaan
kehamilan, personal higyene dan semua dilaksanakan sesuai
dengan anjuran.
Persalinan
Ibu mengatakan anak terkecil 1 tahun, persalinan di BPS Endang,
bayi lahir spontan langsung nangis, BB 2000 gram jenis kelamin
laki-laki, plasenta keluar spontan, perdarahan tidak ada.
Nifas
Ibu mengatakan selama nifas tidak ada kelainan seperti demam
meninggi, perdarahan, bayi lahir langsung diteteki dan mendapatkan
ASI + PASI sampai 5 bulan, setelah itu mendapat PASI dan makanan
tambahan. Bayi mendapat imunisasi lengkap dari Bidan.
5. Pertolongan persalinan dilakukan oleh Bidan Endang di BPS Gambyok
Grogol pada Tgl. 3 Desember 2006.
6. Pemberian PASI sejak usia 1 bulan dan makanan tambahan sejak 3 bulan
yaitu bubur tim, dan kadang-kadang anak sulit untuk makan.
7. Riwayat KB
Setelah melahirkan ibgu menggunakan KB suntik 3 bulanan sampai anak ke-
3 dan sekarang tidak menggunakan KB.
8. Pola kebiasaan keluarga.
a. Nutrisi
Kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari rutinitas
Semua anggota keluarga makan 3 x / hr (nasi, sayur, lauk dan kadang
buah).
Kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari kualitas.
- Bahan makanan pokok : Nasi
- Jenis lauk-pauk : Tahu, tempe
- Jenis sayuran : daun singkong, pepaya, bayam,
Kangkung, wortel, kacang.
- Jenis buah-buahan : pisang
- Jenis minuman : air putih, kadang kadang
teh/kopi
Untuk bayinya diberikan susu SGM 6 8 x / hari.
b. Eliminasi
- Setiap hari BAK dan mandi di kamar mandi 4 6 x/hari teratur, tidak
ada gangguan.
- Setiap hari BAB di latrin (leher angsa) 1 x/hari, teratur, tidak ada
gangguan.
c. Aktivitas
Sehari-hari ayah bekerja sebagai sopir, sedangkan ibu mengerjakan
pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah dan
merawat anaknya.
d. Istirahat / tidur
- Ayah biasa tidur malam jm 22.00 WIB sampai dengan jam 05.00
WIB (+ 8 jam), tidur siang tidak pernah.
- Ibu biasa tidur malam jam 22.00 WIB 05.00 WIB, tetapi jika anak
terkecil sudah tertidur, ibu tidak pernah tidur siang.
- Anak-anaknya tidur malam jam 20.00 WIB 05.00 WIB, tidur siang
jam 13.00 14.00 WIB.
e. Personal Hygiene
Seluruh anggota keluarga mandi 2x sehari, pakai sabun, gosok gigi 3x /
hari, ganti baju 2x / hari, cuci rambut 3x / seminggu.
f. Keadaan Sexual
Melakukan hubungan sexual frekuensi 2x seminggu, tidak ada keluhan.
g. Ketergantungan
Dalam keluarga tidak pernah merokok (ayah), tidak pernah minum kopi
9. Adat Kebiasaan
Setelah bayi lahir ada selamatan sebagai ucapan syukur
Umur 5 hari ada selamatan lagi sepasaran
Umur 40 hari ada selamatan selapanan
10. Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi
Hubungan keluarga A dengan tetangga baik, terbukti dengan mengikuti acara
pengajian, arisan dan acara lainnya.
11. Pemeriksaan Kesehatan Keluarga
a. Pemeriksaan Umum Tn. G
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 120 / 90 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- RR : 24 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak
berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, penglihatan baik, tidak
konjungtivitis, kornea dan pupil baik.Hidung : Simetris , polip tidak adaMulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
yang karises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
bersih, kering.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
b. Pemeriksaan Umum Tn. A
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- RR : 20 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak
berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, tidak konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak
mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
c. Pemerikasaan NY. R
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- RR : 20 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak
berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, tidak konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak
mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
d. Pemeriksaan Umum An. R
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- RR : 26 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak
berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, penglihatan baik, tidak
konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak
mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
yang carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
e. Pemeriksaan Umum An. A
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
- Nadi : 88 x / menit
- RR : 20 x / menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak
berketombe, tidak ada benjolan.Wajah : Tidak pucat, tidak oedemaMata Simetris, tidak konjungtivitisHidung : Simetris , polip tidak ada, tidak
mimisan.Mulut : Stomatitis tidak ada, gigi tidak ada
carises.Telinga : Bersih, pengeluaran serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada,
pembesaran kelenjar thyroid tidak ada,
pembesaran vena jugularis tidak ada.Dada : Pernafasan normalKetiak : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada.Perut : Tanda hernia umbilikalis tidak ada.Pelipatan paha : Tanda hernia inguinalis tidak ada.Ekstremitas atas dan bawah : Normal, bersih, syndactily tidak ada,
polidactily tidak ada.
f. Pemeriksaan Umum An. H
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital :
- Nadi : 120 x / menit
- RR : 26 x / menit
Pemeriksaan Antropometri
BB : 6,6 Kg TB : 67 cm
BB ideal : 29)9( bulanUmur
: 2913
= 222
= 11 Kg
Lingkar lengan : 11 cm
Lingkar dada : 42 cm
Lingkar kepala : 43 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Warna hitam, perabaan halus, pertumbuhan
jarang, kebersihan cukup, fontanel mayor dan
fontanel minor sudah menutup, tidak ada
benjolan.Wajah : Tidak pucat.Mata Sklera mata tidak kuning, selaput lendir mata
tidak pucat, konjungtivis tidak ada.Hidung : Simetris, kebersihan cukup, tidak ada kelainan.Mulut : Bibir tidak pucat, stomatitis tidak ada, lidah tidak
kotor, gigi belum semuanya tumbuh.Telinga : Kebersihan cukup, simetris, penumpukan
serumen tidak ada.Leher : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada, pembesaran
kelenjar thyroid tidak ada, pembesaran vena
jugularis tidak ada.Tangan : Simetris, polidaktili tidak ada, sindaktili tidak
ada, bekas imunisasi BCG ada.Dada : Simetris, wheezing tidak ada, ronchi tidak ada.Perut : Tidak membuncit hernia umbilikalis tidak ada,
pembesaran hepar tidak ada, tidak kembung.Punggung : Simetris, spina bifida tidak ada.Pelipatan paha : Pembesaran kelenjar limfe tidak ada, hernia
inguinalis tidak ada.Kaki : Simetris, tulang tibia baik, polodactili tidak ada,
sindaktili tidak ada, oedema tidak ada.Genetalia : Kebersihan cukup.Anus : Kebersihan cukup, atresia ani tidak ada.
Kepandaian / Ketrampilan
- Bertepuk tangan.
- Memukul-mukulkan mainan.
- Selalu tersenyum bila diajak bercanda.
- Berjalan.
B. Data Obyektif
1. Rumah :
Jenis rumah : Tersendiri
Letak : Dekat sawah
Dinding : Tembok
Atap : Genting
Lantai : Tanah
Cahaya : Terang
Jalan Anginan : Cukup
Jendela : Ada, belum memenuhi syarat kesehatan.
Jumlah ruangan : 2 kamar, 1 kamar sholat.
2. Air minum
Asal : Sumur (sanyo)
Nilai Air : Bersih, tidak berbau.
Konsumsi Air : Untuk kelangsungan hidup sehari-hari, keluarga
menggunakan air sumur yang ada.
3. Pembuangan sampah
Keluarga mempunyai lubangan di tanah untuk sampah dan setiap + 2
3 hari sekali, sampah dibakar di belakang rumah.
4. Jamban dan kamar mandi
- Buang air besar (BAB) dilakukan di WC latrin (leher angsa), jarak
dengan sumur + 10 m.
- Kebersihan cukup.
- Kamar mandi ada, cukup bersih.
5. Pekarangan dan selokan
- Pengaturan : Cukup teratur
- Kebersihan : Cukup bersih
- Air limbah : Dialirkan ke belakang rumah.
3.2 INTEPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Anak umur 13 bulan dengan KEP
DS : - Ibu mengatakan anaknya kadang sulit makan
- Ibu mengatakan berat badan anaknya kurang dibandingkan
dengan usia pertumbuhannya.
- Ibu mengatakan anaknya berumur 13 bulan.
DO : - Postur tubuh anak kurus
- Berat badan anaknya ( Desember 2007 ) 6,2 Kg.
- Pemeriksaan Antopometri
LILA : 11 cm
LIDA : 42 cm
LIKA : 41 cm
3.3 SUSUNAN PRIORITAS MASALAH / DIAGNOSA
Dx : Anak umur 13 bulan dengan KEP sedang
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan bagi tumbuh
kembang balita2 Kemungkinan masalah
dapat diubah1/2 x 2 1 Perlu adanya kesadaran dari keluarga
tentang pentingnya tumbuh kembangbagi balita dan perlu adanya danauntuk memenuhi kebutuhan nutrisibayinya.
3 Potensi masalah untukdicegah
2/3 x 1 2/3 KEP pada balita dapat dicegah melaluipemberian nutrisi yang seimbang danpemberian makanan tambahan.
4 Penonjolan masalah 2/2 x 1 2/2 Penanganan harus cepat dan tepatkarena berpengaruh luas terhadapkesehatan balita.
Total Skor 4
Tanggal DiagnosaKebidanan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
10 01 08 Keluarga binaan danAn. H denganKEP
Jangka pendek :Setelah dilakukan AsuhanKebidanan + 1 x 24 jamkeluarga dapat menerimapenjelasan tentang kuranggizi dari petugas kesehatandengan kriteria: - Ibu lebih telaten dan
lebih bervariasi dalammemberikan makananpada anaknya.
- Ibu menyadari bahwanutrisi bagi balita itupenting
- Ibu memberikan PMTsesuai selera anak danharus mencukupi gizisesuai usia tumbuhkembang anak
1. Lakukan Pendekatansecara terapeutik padaibu dan kelurga
1. Pendekatan secaraterapeutik dapatmenaikkan rasapercaya keluargakepada petugaskesehatan
2. Jelaskan pada keluarga/ ibunya tentangkondisi kesehatananaknya dan penyebabkurang gizi
2. Ibu memahamitentang kondisikesehatan anaknyadan mau kooperatifdengan tindakanyang dilakukan
3. Jelaskan pada ibutentang pentingnnyanutrisi bagi tumbuhkembang anaknya
3. Ibu mengerti bahwanutrisi sangatpenting bagipertumbuhan badandan perkembangankecerdasan anak.
Tanggal DiagnosaKebidanan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Jangka panjang :Setelah dilakukanAsuhan Kebidanan +1 minggu anakmengalami kemajuandalam tumbuhkembangnya, dengankrtiteria :- Berat badan naik
(menjadi minimal6,6 Kg)
4. Berikan penjelasanpada ibu tentangmakanan bergizidengan menuseimbang
4. Dengan penjelasndiharapkan akanmenambahpengetahuan ibudan ibu diharapkanmengerti
5. Anjurkan pada ibuuntuk telatenmemberikan makananpada anaknya
5. Dengan anjuranyang diberikandiharapkan ibulebih telatenmemberikanmakanan padaanaknya (minimal 3x sehari) supayaberat badananaknya naik ataudengan porsi keciltapi sering
6. Berikan PMT 6. Di dalamterkandungvitamin-vitaminyang lengkap dansesuai dengankebutuhan bayi.
Tanggal DiagnosaKebidanan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
7. Berikan penjelasanpada ibu, akibatnyabila BB anak tidaknaik dan bila ibukurang telaten.
7. Dengan penjelasandiharapkan ibu akanmengerti dan lebihwaspada dalammemberikanperhatian padaanaknya.
8. Anjurkan pada ibuuntuk selalu ikutdalam penimbangan diposyandu tiap bulan
8. Memantau tumbuhkembang anaknyasetiap bulan
BAB 4
PEMBAHASAN
Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG),orang yang menganggap gejala klinis KEP
sedang pada pemeriksaan hanya tampak kurus. Pada asuhan kebidanan pada anak
dengan kurang energi protein sebagai Bidan harus lebih tanggap dan waspada bila ada
tanda-tanda KEP pada kasus ini, karena anak masih dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan maka diperlukan perhatian yang khusus agar pertumbuhan dan
perkembangan dapat berjalan baik.
Dalam kasus pada asuhan kebidanan pada An H dengan kurang energi protein
dengan pemantauan dan pengawasan dalam pemberian nutrisi dan perawatan anak
sehinga tumbuh kembang anak dapt berjalan baik tanpa ada kesulitan.
Dalam kasus ini tidak ditemukan masalah hanya ditetapkan diagnosa yaitu :
- Anak umur 1 tahun dengan KEP sedang
Dalam penanganan atau penatalaksanaan, penyusun berpegang teguh pada teori
yang ada sehingga pengawsan pada kasus yang kami ambil tidak sampai timbul
kesulitan yang menghambat proses asuhan kebidanan. Dengan disusun prioritas
masalah maka masalah dapat diatasi dengan di dukung pula kerjasama yang baik antara
keluarga dan petugas kesehatan maka kasus KEP pada An H dapat diatasi dengan
baik.
BAB 5
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada An. H dengan Kurang Energi Protein
(KEP) tidak mengalami kesulitan yang berarti karena klien kooperatif dalam
tindakan dan penyusun bisa mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing
pendidikan dan pembimbing praktek, selain itu dapat terjalin kerjasama yang baik
antara klien, keluarga dan petugas kesehatan sehingga dapat membantu
terselenggaranya proses Asuhan Kebidanan yang dilakukan petugas kesehatan.
Simpulan dari asuhan yang diberikan :
5.1.1 Pengkajian terhadap klien dengan Kurang Energi Protein dapat dikaji dengan
baik berkat adanya kepercayaan klien dan keluarga kepada petugas
kesehatan.
5.1.2 Identifikasi dan penentuan diagnosa / masalah dapat dilakukan karena
datanya obyektif.
5.1.3 Dari data-data yang ada dapat dilakukan analisa data tersebut.
5.1.4 Dari analisa data dapat disusun prioritas masalah sehingga masalah dapat
ditangani.
5.1.5 Dari prioritas masalah yang ada maka rencana asuhan dapat disusun.
5.1.6 Implementasi dapat dilakukan sesuai dengan rencana berdasarkan diagnosa
dan masalah yang ditemui pada An. M dengan Kurang Energi Protein.
5.1.7 Evaluasi dapat dilakukan secara efektif karena klien sangat kooperatif dan
mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai Bidan hendaknya dalam melakukan Asuhan Kebidanan jangan lupa
memberikan KIE pada ibu tentang : perawatan bayi / anak, tumbuh
kembang anak sesuai usianya, pemenuhan nutrisi yang adekuat dan bergizi
perlu juga dijelaskan tentang masalah yang timbul / yang dihadapi sehingga
diperoleh pengertian dan pengetahuan ibu serta keluarga untuk peningkatan
kesehatan serta tumbuh kembang anak berjalan baik, tanpa ada komplikasi.
5.2.2 Bagi Keluarga Klien
5.2.2.1 Menganjurkan pada ibu untuk selalu menjaga kebersihan
anaknya.
5.2.2.2 Menyarankan pada ibu untuk memberikan makan makanan yang
bergizi.
5.2.2.3 Memotivasi ibu untuk lebih telaten dalam memberikan makanan
pada anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002. Pedoman Tata Laksana Kurang Energi Protein Pada Anak di Puskesmas
dan Rumah Tangga. Jawa Timur : Depkes RI.
Nasrul Effendy. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Nasrul Effendy. 1995. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Recommended