Download pptx - Askep Acute Miocard Infark

Transcript

ASKEP PADA PASIEN ACUTE MIOKARD INFARK & TROMBOLITIK

ASKEP PADA PASIEN ACUTE MIOKARD INFARK & TROMBOLITIKDisampaikan pada :Pelatihan Intensive Care Dewasa2013

PENGERTIAN

Miokardium Infark (MCI) adalah proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat, sehingga aliran darah ke koroner berkurang (Brunner&Suddarth, 2001)

Miokardium Infark (MCI) adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (IPD,2006)

Slide 0022ANATOMI JANTUNG

3

4Etiologi

Merokok HIPERTENSI (tekanan darah tinggi): 140/90 atau sedang dalam pengobatan antihipertensiUsia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahunAdanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita penyakit jantung/stroke: Jika Pria: < 55 tahunJika Wanita:< 65 tahunKegemukanDIABETES MELLITUS ( DM )Malas berolah raga CHOLESTROL TINGGI / Kadar triglicerida tinggi5

Patofisiologi6TANDA DAN GEJALAKeluhan utama adalah nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus menerus dan menetap > 30 menit,. Rasa nyeri yang tajam dan berat seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas, seperti rasa ditindih barang berat, nyeri menjalar umumnya ke lengan kiri, bahu, leher, rahang, punggung dan daerah epigastriumMual Muntah

7Lanjutan ..Sesak nafas, Pusing, Keringat dingin, Berdebar-debar, Takikardia, Kulit pucat, Kulit dingin dan Hipotensi.

8Lanjutan.Pada infark yang berat, terdapat dyspneu dan cyanosis akibat payah jantung. Denyut jantung bisanya bertambah tetapi dapat pula berkurang. Sering terjadi arytmia seperti ekstrasistole dan fibrilasi atrium. Pada auskultasi di paru-paru terdengar ronchi basah akibat kongesti paruparu dan edema. Friction rub bising gesekan pericardium ada hari kedua atau ketiga. Kelainan EKG lebih penting dari pada pemeriksaan fisik. Didapatkan gelombang Q abnormal, elevasi segmen ST dan gelombang T terbalik9

10

11Tes Diagnostik

EKG gelombang Q lebar (> 0,04 detik) atau dalam (>25% dari gelombang QRS). Gelombang ST elevasi pada lead sesuai dengan area infark. Gelombang P berubah (dapat terjadi cepat, beberapa jam hingga beberapa minggu setelah infark). Pada awal infark gelombang T dalam beberapa jam sampai dengan beberapa hari gelombang T menjadi inverted.

12EkokardiografiLaboratorium : Creatinin Fosfokinase (CPK) atau CK (Kreatinkinase) menigkat dalam 4-8 jam, kemudian kembali normal setelah 48-72 jam.CKMB mencapai puncak 20 jam setelah infarkSGOT-SGPT meningkat dalam 12 jam pertamaLDH meningkat dalam 24 jam pertamaLeukosit mencapai 12.000-15.000 dalam beberapa jam dan bertahan 3-7 hariPeningkatan LED terjadi lambat, mencapai puncaknya dalam 1 minggu dan dapat bertahan 1 2 mingguPemeriksaan Radiologi : Berguna bila ditemukan adanya bendungan jantung (gagal jantung) atau Cardiomegali MRI (Magnetik Resonance Imaging)

13KomplikasiGagal jantung kongestifSyok kardiogenikInfark miokard yang meluasEmboli pulmonalPerikarditisRuptur ventrikularAneurisma ventrikular.

14

INSIDEN

IM merupakan 15-20 % dari penyebab kematian Pada pria biasanya 2 kali lebih banyak kematian dari pada wanita Sering ditemukan pada pria antara 35-55 tahun, dengan serangan mendadak, tanpa ada gejala pendahuluan

15PROGNOSISPrognosis bergantung pada luasnya infark, umur penderita dan cadangan tenaga myocardium. 15-25% meninggal dalam waktu 6 minggu, tetapi biasanya meninggal dalam waktu 48 jam setelah serangan . kematian biasanya oleh :1. Fibrilasi ventrikel2. Syok akibat kerusakan myokardium yang berat (9%)3. Payah jantung (40%)4. Ruptur jantung (5-10%)5. Embolus trombus, sangat berbahaya bila tersangkut pada alat vital seperti otak dan ginjal

16ASUHAN KEPERAWATANFokus utama adalah :1.Mengurangi / menghilangkan nyeri dada2.Meminimalisasikan perluasan infark dengan menurunkan kerja miokard3.Pencegahan komplikasi

Pengkajian

Air way :Kaji adanya sumbatan jalan nafas oleh lidah karena kesadaran menurun

BreathingPernafasan cepat dan dangkal Sesak nafas (dyspneu), rhonci (akumulasi cairan di paru),

Circulation Kaji ekstremitas/akral dinginKaji adanya sianosisKaji capillary refill > 3 detik

18Kaji nyeri dada : - Persepsi pasien tentang sakit dada - Lokasi nyeri akan menjalar ke dua lengan bagian dalam - Kaji kualitas nyeri dengan skala 0 10 - Kaji serangan dan lamanya sakit, serangan apakah secara tiba-tiba berangsur-angsur setelah beberapa menit atau setelah beberapa jam. - Faktor-faktor pencetus, seperti saat marah, emosi yang hebat, pada saat istirahat - Kaji faktor-faktor yang menghilangkan atau tidak akan hilang dengan istirahat, rebah posisi tidur atau obat Nitrigliserin. - Kaji tanda dan gejala pendukung lainnya seperti pusing, lemah, perasaan akan pingsan/Sincope

19

20

21Kaji peningkatan suhu tubuh dan adanya keringat dingin dan pucatTD turun(hipotensi), HR meningkat (takikardia), nadi cepat dan halus, Aritmia (ekstra sistole), friction rub, palpitasi, penurunan nadi perifer,, distensi vena leherPeningkatan kolesterol, enzym jantung, fungsi lever dan elektrolit

DisabilityKaji tingkat kesadaran

EksposureAdanya edema ekstremitasApakah ada hematom dan tanda perdarahan nyata

22Folley CateterPemasangan cateter urineJumlah urine perjam dan warnanya

Gastric TubeMuntah dan mualNGT dipasang bila pasien mengalami penurunan tingkat kesadaran Kaji faktor-faktor resiko lainnya seperti Perokok berat, hipertensi, diabetesmelitus, stres fisik dan mental, kurang berolah raga, hiper kolesterol dll.Adakah gelisah atau seperti ketakutan,

23Riwayat penyakit sekarang Alasan MRS Menjelaskan riwayat penyakit yang dialami adalah pasien mengeluh sesak dan nyeri dada, sesak bertambah jika aktifitas, keadaan lemah dan nafsu makana menurun

Riwayat kesehatan Dahulu Mempunyai riwayat vaskuler : hipertensi, jantung koroner, miokarditis, jantung kongenital, aritmia Mempunyai riwayat penyakit DM

Riwayat kesehatan keluargaTerdapat riwayat pada keluarga dengan penyakit vaskuler : Hypertensi, penyakit metabolik :DM

24DIAGNOSA KEPERAWATAN1.Gangguan rasa nyaman : nyeri dada2.Gangguan perfusi jaringan3.Intoleran aktifitasGangguan rasa nyaman : nyeri dadaKaji tanda-tanda nyeri baik verbal maupun non verbalBerikan O2 2 liter/ dengan nasal kanulBed restBerikan nitrogliserin sesuai program pengobatan. Observasi TDBerikan MO sesuai program jika dengan pemberian NTG nyeri tidak hilangEvaluasi hilangnya rasa nyeri

Gangguan perfusi jaringanKaji dan catat vital sign, laporkan jika terjadi peningkatan HR, TD, RR dan perubahan irama jantungKaji perubahan tingkat kesadaran, penurunan pengeluaran urin, kelembaban kulit, dingin, pucat atau sianosis pada kulit, membran mukosa, sianosis pada kuku, hilangnya pulse pada perifer serta pengisian kapiler yang lambat

ContAuskultasi bunyi jantung dan nafas. Catat adanya bunyi jantung yang abnormal, begitu pula kelainan bunyi paruMonitor gambaran jantung. Buat EKG 12 lead (atau tambahan lead lain jika perlu) pada saat nyeri dada timbul. Laporkan jika terjadi perubahanMonitor saturasi O2 dengan oksimetriBeri obat antiaritmia sesuai program jika perluContCek serial CK-CKMB, Trop T, lipid profile dan lab rutin.Berikan obat-obat yang dapat menaikkan CO dan perfusi jaringan sesuai program.Obat-obatan ini bertujuan untuk menguatkan kontraksi miokard dan mengurangi kerja miokard. Evaluasi respon klien terhadap pemberian obat.

Intoleran aktifitasCatat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD sebelum, selama dan sesudah aktifitas sesuai indikasiTingkatkan istirahat di TT/kursi. Batasi aktifitas dan jika sudah memungkinkan berikan aktifitas senggang yang tidak beratBatasi pengunjung

Cont.Anjurkan klien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh mengejan saat defekasi reflek vagalJelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas, misalnya turun dari TT bila tidak ada nyeriKaji ulang tanda dan gejala yang menunjukkan tidak toleran thd aktifitasRujuk ke program rehabilitasi jantungDIAGNOSA LAIN YANG DAPAT TIMBUL1.Cemas2.Resiko penurunan cardiac output3.Resiko terjadinya injuri4.Gangguan pola hubungan seksual5.Gangguan perubahan peranTERAPITROMBOLITIKDEFINISI

Terapi trombolitik adalah terapi klinis yang ditujukan untuk reperfusi jaringan miokardium dengan memperbaiki aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat. Bekuan darah yang terdapat dalam pembuluh darah akan mengganggu aliran darah ke bagian tubuh yang dialiri oleh pembuluh darah. Hal ini dapat menssyebabkan suatu kerusakan serius pada bagian-bagian tubuh. Terapi trombolitik digunakan untuk melarutkan bekuan darah yang akan mengancam kehidupan jika tidak segera diatasi.

AGENT TROMBOLITIK

Terapi trombolisis menggunakan obat yang disebut agen trombolitik seperti : alteplase ( Activase )anistreplase (Eminase)streptokinase (Streptase, Kabikinase),urokinase ( Abbokinase )aktivator plasminogen jaringan (TPA) untuk membubarkan gumpalan.Obat ini diberikan sebagai suntikan, hanya dibawah pengawasan seorang dokter.

Agent trombolitik dibagi 2 kategori :1. Fibrin selektif a. Karakteristik :Aktivasi plasminogen yang terikat pada fibrinPenghancuran bekuan sangat cepatb. Jenis : 1) Tissue Type Plasminogen Activator (t PA )Serine protease yang diproduksi oleh sel endothelial pembuluh darahMengkonversi plasminogen menjadi plasmin setelah terikat pada bekuan mengandung fibrinDosis : 15 mg bolus dilanjutkan 50 mg atau 0,75 mg/kgBB selama 30 menit atau 35 mg atau 0,5 mg/kgBB selama 60 menit dengan total maximum dosis 100 mgWaktu paruh : t PA = 3 5 menitEfek samping : dapat terjadi reoklusi. Diperlukan infus antikoagulasi sistemik/heparinReaksi alergi dan hipotensi ditemukan

2) Recombinant Tissue Plasminogen Activator ( rt PA )Dosis standar dipercepat dengan cara melalui bolus 15 mg, 50 mg atau 0,75 mg / kgBB lebih dari 30 menit, dan 35 mg atau 0,50 mg / kgBB lebih dari 60 menit untuk dosis total maksimum 100 mg.Direkomendasikan untuk pasien yang berat badannya kurang dari 65 kg.Waktu paruhnya adalah 5 menit.

2. Non SelektifKarakteristikPlasminogenolosis dan fibrinogenolisis sistemikPenghancuran bekuan lebih lambatStatus penghancuran sistemik lebih panjangb. Jenis 1) Streptokinase ( SK )Agen trombolitik yang dihasilkan dari hemolitik streptokokus, yang bila dikombinasikan dengan plasminogen akan berfungsi sebagai katalis dalam konversi plasminogen menjadi plasmin. Dapat diberikan IV atau IC Dosis : 1,5 juta U dalam 30 60 menit Dapat menyebabkan respon alergi, pruritus, demam, mual, urtikaria, sakit kepala dan malaiseEfek samping : hipotensi Observasi : 12 jam

2) Anisolated Plasminogen Streptokinase Activator ( APSAC )Bentuk kimiawi dari SKAPSAC memiliki waktu paruh relatif lama dan hasil yang dinyatakan dalam fibrinogenolysis.APSAC diberikan lewat bolus 30 U selama 2-5 menitKarena APSAC adalah bentuk SK, ia memiliki sifat antigenik yang sama SK. Gejala alergi terjadi pada pasien yang menerima APSAC.Hipotensi dapat terjadi pada pasien dan akan lebih parah jika obat diberikanINDIKASI Kriteria seleksi yang digunakan untuk terapi trombolitikTidak lebih dari 12 jam setelah nyeri dada, semakin cepat semakin baikElevasi segmen ST Nyeri dada istemik dengan durasi 30 menitNyeri dada tidak respon terhadap nitrogliserin sub lingual atau nifedipinTidak mengalami kondisi yang dapat menjadi predisposisi pendarahan

1. Kelas I Usia pasien < 75 tahun dengan ST elevasi lebih dari 0,1 mV, waktu untuk terapi < 12 jamPasien dengan blok cabang-ikat dan adanya riwayat AMI

2. Kelas IIaUsia pasien > 75 tahun dengan ST elevasi lebih dari 0,1 mV, waktu untuk terapi < 12 jam3. Kelas IIbPasien dengan ST elevasi lebih dari 0,1 mV, waktu untuk terapi lebih dari 12 24 jamPasien dengan tekanan darah sistolik > 180 mmHg atau diastolic > 110 mmHg berhubungan dengan MI

4. Kelas III Pasien dengan ST elevasi, waktu untuk terapi > 24 jam dan nyeri istemik tertangani Pasien dengan ST depresi

KONTRAINDIKASI

a. Kontra indikasi absolutSebelumnya mengalami stroke hemoragik; stroke lain atau serebrovaskular yang terjadi dalam 1tahun terakhir Neoplasma intrakranialPerdarahan internal aktif (tidak termasuk menstruasi)Suspek diseksi aorta

b. Kontraindikasi relatifHipertensi berat (tekanan darah >180/110) Riwayat CVA / kelainan intraserebral Trauma yang baru terjadi (dalam 2-4 minggu), termasuk cedera kepala atau resusitasi jantung > 10 menit atau operasi besar < 3mingguPerdarahan internal dalam 2-4 minggu terakhir

Penggunaan streptokinase sebelumnya (5 hari sampai 2 tahun) atau riwayat alergi terhadap streptokinase Pengunaan antikoagulanKehamilan. Tukak lambung Riwayat hipertensi kronik yang beratb. Post prosedurKomplikasi umum dari trombolisis adalah pendarahan, Tidak hanya sebagai hasil terapi trombolitik itu sendiri, tetapi juga karena pasien secara rutin mendapat terapi antikoagulan selama beberapa hari untuk meminimalisir kemungkinan retrombosis. Perawat juga harus secara berkala memanatau manifestasi klinis dari pendarahan. Pendarahan gusi dan kebocoran vena biasa terjadi. Pendarahan serius dapat terjadi seperti pendarahan intrakranial dan pendarahan internal.

IMPLIKASI KEPERAWATAN PADA KLIEN AMI YANG MENDAPAT TERAPI ANTIKOAGULANHEPARIN SODIUMPenyebab utama dari IMA adalah trombosis koroner. Antikoagulan, trombolitik dan obat-obatan anti platelet digunakan untuk menghentikan, menghambat, dan mencegah trombolisis dan terbentuknya sumbatanHeparin dapat diberikan melalui infus atau suntikan sub kutan

Tanggung jawab perawatJelaskan pada klien tujuan pemberian terapiPantau hasil pemeriksaan DPL & koagulasi harus dalam batas normalMonitor hasil PTT, usahakan nilai antara 1,5 2x kontrolLakukan cek ulang terhadap konsentrasi dan dosis heparin. Gunakan syringe pump.ContLow Molecular Weight HeparinRotasi tempat penyuntikan, gunakan perut bagian bawah. Tekan daerah penusukan selama 1 setelah menyuntik SCMonitor klien akan terjadinya perdarahan dan memar. Kaji tanda-tanda vital.Evaluasi penusukan vena dan arteri, apakah terjadi perdarahanPendidikan kesehatan klien dan keluargaAnjurkan klien untuk melaporkan pada staf perawat jika terdapat perdarahan pada luka penusukan, perdarahan hidung, urin, gusi dan sputumGunakan sikat gigi yang lembut untuk menghindari luka pada gusi. Hati-hati menggunakan alat cukurTrombolitikMerupakan pengobatan standar pada klien MIBaik digunakan jika onset < 6 jamResiko tinggi terjadi perdarahanMonitoring ketat dan penatalaksanaan kemungkinan perdarahan secara tepatPENATALAKSANAAN PRE DAN POST TROMBOLISIS

a. PraprosedurKaji tingkat pengertian dan tingkat ansietas Libatkan keluarga atau orang terdekat dalam perawatan dan instruksiBeri penguatan penjelasan dokter tentang tujuan prosedur, hasil yang diinginkan, dan risiko yang berhubungan Gambarkan prosedur yang akan dilakukan

Jelaskan dan tinjau kembali tindakan intraprosedur dan pascaprosedurPemantauan Hak-hak berkunjungPeralatan yang digunakan (alat pemantauan jantung, pemberian oksigen, terapi IV) Jelaskan perlunya tirah baring selama dan setelah pemberian dan perlunya sering mengambil contoh darah untuk memantau masa pembekuan Instruksikan pada pasien untuk segera memberi informasi pada perawat bila terasa nyeri dada.

Perawatan sebelum pemberianEvaluasi kontra indikasi dari trombolitik; Kontraindikasi absolut:Stroke hemorrhagic Stroke iskemik Kerusakan sistem saraf pusat atau neoplasmaTrauma/operasi mayor/injuri kepalaPerdarahan gastro intestinal dalam bulan-bulan terakhirDisseksi aortaBeri informasi hasil yang dicapai dari pemberian trombolitik

Perawatan selama pemberianKaji vital sign dan tempat penusukan infusLakukan monitoring ketat. Beri terapi antidisritmia sesuai instruksi jika terdapat aritmia reperfusi

Perawatan setelah pemberianKaji vital sign dan tempat penusukan infusEvaluasi respon klien terhadap pemberian trombolitikBed rest Beri penekanan selama 30 jika infus dicabutContObservasi tanda-tanda perdarahan, kaji cairan tubuh ( termasuk jumlah urin, adakah nausea, vomit )

Monitor dan laporkan jika terjadi tanda-tanda reoklusi, termasuk perubahan segmen ST, nyeri dada atau disritmiaTERIMA KASIH