Askep pasien
dengan pneumonia
by Ns. Apriyani Puji H, M.Kep
PNEUMONIA
Pnemonia adalah infeksi akut pada paru-paru,
ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi
gangguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru
menyerap oksigen berkurang.
Pneumonia → proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru atau alveoli.
Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak,
seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut
pada bronkus (bronchopneumonia).
Penyebab Pneumonia
Bakteri merupakan penyebab
umum, diantaranya:
Streptococcus pneumoniae :
Pneumonia Pneumokokus
Streptococcus pyogenes
Legionella pneumophila :
Pneumonia Legionela
Penyebab Pneumonia…
Haemophilus influenza : Pneumonia
Haemophilus influenzae
Penyebab Pneumonia…
Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus
Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) :
Pneumonia Streptokokus grup A
Streptococcus pyogenes
•Jamur : Candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coccidioido mycosis, cryptococosis, pneumocytis carini
Aspirasi : Makanan, cairan, lambungInhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gas
Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah,seperti penderita HIV/AIDS dan para penderitapenyakit kronik seperti sakit jantung, diabetesmellitus.
Perokok dan peminum alkohol.
Pasien yang berada di ruang perawatanintensive (ICU/ICCU).
Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal.
Pasien yang lama berbaring setelah pascaoperasi.
yang beresiko tinggi terkena pneumonia bakterial
Klasifikasi Pneumonia
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan
sejumlah sistem yang berlainan.
Salah satu diantaranya adalah berdasarkan
cara diperolehnya, dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu diperoleh diluar institusi
kesehatan dan diperoleh di rumah sakit atau
sarana kesehatan lainnya.
CON’DPneumonia yang didapat diluar institusikesehatan paling sering disebabkan olehStreptococcus pneumoniae.
Pneumonia yang didapat di rumah sakitcenderung bersifat lebih serius karena saatpenderita menjalani perawatan di rumah sakit,sistem pertahanan tubuh penderita untukmelawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu,kemungkinan terjadinya infeksi oleh bakteri yangresisten terhadap antibiotik lebih besar.
Klasifikasi Lain
Berdasarkan klinis dan epidemiologis:
1. Pneumonia komuniti (community-acquired
pneumonia).
2. Pneumonia nosokomial, (hospital-acquired
pneumonia/nosocomial pneumonia).
3. Pneumonia aspirasi.
4. Pneumonia pada penderita immunocompromised.
Berdasarkan penyebab → virus, bakteri dan
jamur
Faktor Resiko
Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA)
Usia lanjut
Alkoholisme, rokok
Kekurangan nutrisi
Umur dibawah 2 bulan, berat badan lahir rendah, tidak mendapat ASI memadai, Imunisasi yang tidak memadai, dan membedong
Polusi udara, Kepadatan tempat tinggal, dan penyakit kronik menahun.
12
PATOFISIOLOGI
Port de Entry → udara, luka
13
Penularan
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari
udara yang tercemar seperti kontak langsung
dengan penderita melalui percikan ludah
sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat
memindahkan bakteri ke orang lain
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang
lain
- Migrasi (perpindahan) organisme langsung
dari infeksi di dekat paru-paru
MANIFESTASI KLINIS
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari.
Batuk nonproduktif dan produktif
Sesak nafas
Retraksi intercosta
Demam
Cyanosis
Nyeri sendi, lelah
Mual, muntah, nafsu makan turun
Ronchii
Leukositosis
• Pada neonatus: takipneu(napas cepat), retraksidinding dada, grunting, dan sianosis.
• Pada bayi yang lebih tua jarang ditemukangrunting, tetapi takipneu, retraksi, sianosis, batuk, panas dan iritasi.
• Pada anak pra sekolah: demam, batuk (non produktif/produktif), takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada.
• Pada kelompok anak sekolah dan remaja: panas, batuk (non produktif/produkti), nyeri dada akibatiritasi pleura, nyeri kepala, dehidrasi, suara nafasmenurun dan letargi.
KOMPLIKASI
Abses paru
Efusi pleural
Empisema
Gagal nafas
Perikarditis
Meningitis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Chest X ray → Mengidentifikasikan distribusi strukstural
(mis. Lobar, bronchial); abses luas/infiltrate, empiema
(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi
(bacterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul
(lebih sering virus).
AGD → pO2, pCO2
Blood test →
Elektrolit → Na dan Cl mungkin rendah
Aspirasi / biopsi jaringan paru - bronchoscopy
Pemeriksaan Penunjang
✓ Gambaran radiologis: foto toraks lateral, gambaran infiltrat sampai
gambaran konsolidasi (berawan), dapat disertai air bronchogram.
✓ Pemeriksaan laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit
lebih dari 10.000/ul kadang dapat mencapai 30.000/ul.
✓ Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan
biakan dahak, biakan darah, dan serologi.
✓ Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut
asidosis respiratorik.
PNEUMONIA…
PENATALAKSANAAN MEDIS
Ringan → antibiotik per-oral dan rawat jalan
Berat →
– Rawat inap
– Anti Biotik
– O2 th/
– Nebulizer
– Postural Drainage
– Cairan dan elektrolit
– Hydration/Fever Control/Nutritional Support
Pengobatan
Tergantung tingkat keparahan gejala dan jenisorganisme yang menyebabkan infeksi
Streptococcus pneumonia : penicillin, ampicillin-clavulanate (Augmentin) dan erythromycin
Hemophilus influenza : antibiotik, seperti cefuroxime(Ceftin), ampicillin-clavulanate (Augmentin), ofloxacin(Floxin), dan trimethoprim-sulfanethoxazole (Bactrimand Septra)
Legionella pneumophilia dan Staphylococcus aureus: antibiotik, seperti erythromycin
Lanjutan..
Sebagai tambahan, dokter juga akan menyarankanistirahat, banyak minum, latihan bernapas, diet yangbenar, penekan batuk, penghilang sakit, dan penurundemam, seperti aspirin (untuk dewasa) atauasetaminofen. Pada kasus yang parah, dibutuhkanterapi oksigen dan ventilasi buatan
Bagian dari pneumonia bervariasi. Masa pemulihanbergantung pada organisme yang terlibat, kesehatanumum orang tersebut dan seberapa cepat dan tepatperhatian medis diperoleh. Mayoritas penderitasembuh secara lengkap selama beberapa minggu,dengan batuk yang bertahan antara enam sampaidelapan minggu setelah infeksi hilang
ASUHAN KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN
Data dasar
Riwayat penyakit → dahulu dan
sekarang
Sistem tubuh
PENGKAJIAN
Sistem Integumen →
– Subyektif : -
– Obyektif : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan
Sistem Pulmonal →
– Subyektif : sesak nafas, dada tertekan
– Obyektif : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk (produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,
Sistem Cardiovaskuler →
– Subyektif : sakit kepala
– Obyektif : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokontriksi
Sistem Neurosensori →
– Subyektif : gelisah, penurunan kesadaran
– Obyektif : GCS menurun, refleks menurun/normal,
letargi
Sistem Musculoskeletal →
– Subyektif : lemah, cepat lelah
– Obyektif : tonus otot menurun, nyeri otot/normal,
retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris
pernafasan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan Pertukaran Gas b.d kerusakan membran alveolar
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi mukus yang kental
Hipertermi b.d reaksi bakterimia
Resiko kekurangan cairan b.d demam, diaforesis
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d keletihan,
anoreksia, hipermetabolisme, dispnea
Ketidakmampuan melakukan ADL b.d keletihan
Cemas b.d ancaman kondisi sakit dan ancaman kematian
Kurang pengetahuan b.d kurang pengetahuan
INTERVENSI
Kaji frekuensi, kedalaman, dan irama napas.R : Manifestasi distres pernapasan tergantung pada/indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum.
Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, napas dalam, dan batuk efektif.R : Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperbaiki ventilasi.
Pertahankan istirahat tidur. Dorong menggunakan teknik relaksasi dan aktivitas senggang.R : Mencegah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan/konsumsi oksigen untuk memudahkan perbaikan infeksi.
Intervensi
Observasi penyimpangan kondisi, catat hipotensi banyaknya jumlah sputum merah muda/berdarah, pucat, sianosis, perubahan tingkat kesadaran, dispnea berat, gelisah.R : Syok dan edema paru adalah penyebab umum kematian pada pneumonia dan membutuhkan intervensi medik segera.
Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi napas
R : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi napas bronkial (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada area konsolidasi. Krekels, ronki, dan mengi terdengar pada inspirasi dan/atau ekspirasi pada respons terhadap pengumpulan cairan, sekret kental, dan spasme jalan napas/obstruksi.
Cont’d
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
– Medicine
– Diet
Pencegahan
Mempratekkan hidup sehat
Mendapatkan vaksin pneumonokokus.Vaksin ini 90% melawan bakteri danmelindungi dari infeksi selama lima sampaisepuluh tahun
Makan dengan asupan yang tepat
Olahraga secara teratur
Cukup tidur
Tidak merokok