7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori – Teori Umum
2.1.1 Sistem Informasi
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Menurut (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005), dalam mendefinisikan sistem
terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada
prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya Gerald. J., (1991).
Penganut pendekatan elemen adalah Davis (1985) yang mendefinisikan sistem sebagai
‘bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran atau maksud. Sedangkan Lucas (1989) mendefinisikan sistem sebagai ‘suatu
komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu
sama lain dan terpadu’. Sebuah sistem mempunyai tujuan atau sasaran. McLeod
berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan. Begitu pula Robert G. Murdick (1993),
mendefinisikan sistem sebagai ‘seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama’. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu ‘suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu’ Gerald. J. (1991).
8
Lebih lanjut pemahaman tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari pengertian dan
definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam melakukan pendekatan terhadap sistem yang akan dianalisis. Pendekatan sistem
yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem
merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedurnya.
2.1.1.2 Pengertian Informasi
Gordon. B. Davis (1985) mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah
diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk
mengambil keputusan masa kini maupun yang akan dating. Informasi mempunyai cirri
benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif.
Raymond McLeod (1995) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah
diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi
dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005, p13) Sistem Informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
9
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
2.1.2 Sistem Informasi Geografi
2.1.2.1 Pengertian Geografi
Kata ‘Geografi’ berasal dari bahasa Yunani, geos yang berarti bumi atau
permukaan bumi dan graphein yang berarti mencitrakan atau melukiskan. Sehingga
Geografi mengandung pengertian suatu pencitraan bumi atau pelukisan bumi. (Eddy
Prahasta, 2002)
2.1.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografi
Definisi SIG (Sistem Informasi Geografi) selalu berkembang, bertambah, dan
bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu, SIG
juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh
berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Berikut ini merupakan
sebagian kecil dari definisi-definisi SIG yang telah beredar di berbagai pustaka menurut
Eddy Prahasta (2001,p54).
a. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing),
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan
menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan
bumi
b. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data,
manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk
10
mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi-
informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi
c. SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien
untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis
dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi
2.1.2.3 Subsistem SIG
Jika definisi-definisi tersebut diperhatikan maka SIG dapat diuraikan menjadi
beberapa subsistem berikut (Eddy Prahasta, 2002)
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab
dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data
aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel,
grafik, peta, dan lain lain.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam
sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan
di-edit.
11
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.1: Subsistem-subsistem SIG
2.1.2.4 Komponen SIG
SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan
lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem
SIG terdiri dari beberapa komponen berikut berdasarkan Eddy Prahasta (2001,p58)
12
1. Perangkat keras
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari
PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh
banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas,
berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar,
dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian,
fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik-
karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC-
pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG
adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
2. Perangkat lunak
Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak
yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci.
Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak
yang terdiri dari beberapa modul, sehingga tidak mengherankan jika ada
perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-
masing dapat dieksekusi sendiri.
3. Data & informasi Geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang
diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari
perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan
mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari
table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
13
4. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan
oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
2.1.2.5 Cara Kerja SIG
SIG dapat merepresentasikan real world (dunia nyata) di atas monitor
komputer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas.
Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran peta kertas.
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-
atribut didalam basisdata. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya dalam tabel-
tabel (relasional). Setelah itu, SIG menghubungkan unsur-unsur diatas dengan table-tabel
yang bersangkutan. Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-
lokasi unsur-unsur peta, dan sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui
atribut-atributnya. Karena itu, unsur-unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan
berdasarkan atribut-atributnya.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-
atributnya didalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-
batas administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan
dari layer-layer ini akan membentuk basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan
basisdata merupakan hal yang esensial didalam SIG. Rancangan basisdata akan
menemukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran
SIG.
14
2.1.2.6 Kemampuan SIG
Pada dasarnya, dengan memperhatikan pengertian, definisi-definisi, berikut
cara kerjanya, kemampuan-kemampuan SIG sudah dapat dikenali. Kemampuan-
kemampuan ini dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis spasial dan atribut yang
dilakukan, jawaban-jawaban, atau solusi yang dapat diberikan terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
1. Pertanyaan Konseptual
Kemampuan SIG dapat dilihat dari kemampuannya dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan (yang bersifat) konseptual sebagai berikut
1.1 What is at……………………… ?
2.2 Where is it …………………….. ?
3.3 What has changed since……….. ?
4.4 What spatial patterns exist…….. ?
5.5 What if………………………… ?
2. Pertanyaan Tambahan
Selain memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
konseptual diatas, kemampuan SIG dapat dilihat juga dalam menjawab
beberapa pertanyaan tambahan berikut
2.1 Pertanyaan mengenai representasi
2.2 Pertanyaan mengenai relasi antara representasi dengan penggunanya
3.3 Pertanyaan mengenai model dan struktur data
4.4 Pertanyaan mengenai tampilan data geografis
5.5 Pertanyaan mengenai analytical tools
15
3. Dari Definisi
Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian
definisinya. Berikut adalah kemampuan-kemampuan SIG yang diambil
dari beberapa definisi SIG yang telah dituliskan diatas
3.1 Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut)
3.2 Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut)
3.3 Memeriksa, meng-update data geografi (spasial dan atribut)
3.4 Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (spasial dan atribut)
3.5 Merepresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial dan
atribut)
3.6 Mengelola dan memanipulasi data geografi (spasial dan atribut)
3.7 Menganalisa data geografi (spasial dan atribut)
3.8 Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk-bentuk
peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart) laporan (report), dan
lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
4. Fungsi Analisis
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang
dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis;
fungsi analisis spasial dam fungsi analisis atribut (basisdata atribut).
Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan
basisdata (DBMS) dan perluasannya.
1. Operasi dasar basisdata mencakup
16
- Membuat basisdata baru
- Menghapus basisdata
- Membuat tabel basisdata
- Mengisi dan menyisipkan data kedalam tabel
- Membaca dan mencari data dari tabel basisdata
- Mengubah dan meng-edit data yang terdapat didalam tabel
basisdata
- Menghapus data dari tabel basisdata
- Membuat indeks untuk setiap basisdata
2. Perluasan operasi basisdata
- Membaca dan menulis basisdata dalam sistem basisdata yang
lain
- Dapat berkomunikasi dengan sistem basisdata yang lain
- Dapat menggunakan bahasa basisdata standard SQL
- Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin
digunakan didalam sistem basisdata
Fungsi analisis spasial terdiri dari
1. Klasifikasi
Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial (atau atribut)
menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
2. NetWork (jaringan)
Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis-garis (lines)
sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan.
17
3. Overlay
Fungsi ini ,emghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial
yang menjadi masukannya.
4. Buffering
Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk
polygon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi
masukannya.
5. 3D analysis
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan
presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.
6. Digital image processing
Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.
Dan masih banyak fungsi-fungsi analisis spasial lainnya yang umum dan
secara rutin digunakan dalam SIG.
Dari uraian diatas diketahui bahwa SIG bukan sekedar (meskipun sering
disebut demikian) sebagai tools pembuat peta. Dan, walaupun produk SIG paling sering
disajikan dalam bentuk peta, kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada
kemampuannya dalam melakukan analisis. SIG dapat mengolah dan mengelola data
dengan volume yang besar. Dengan demikian pengetahuan mengenai bagaimana cara
meng-ekstrak data tersebut dan bagaimana menggunakannya merupakan kunci analisis
didalam SIG berdasarkan Eddy Prahasta (2002).
18
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 Sistem Basis Data
2.2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data
Basis data adalah sekumpulan koleksi data yang dapat digunakan secara
bersamaan atau simultan oleh lebih dari satu user atau department. Data-data yang
terdapat di dalam database saling terkait secara logikal, artinya objek-objek terpisah
(person, place, thing, concept, event) di dalam suatu organisasi yang disebut sebagai
entity dan memiliki attribute yang menggambarkan aspek-aspek tertentu dari objek,
dihubungkan satu sama lain melalui suatu asosiasi yang disebut sebagai relationship.
Database tidak hanya menyimpan data operasional, tetapi juga menyimpan data yang
menggambarkan data di dalamnya atau yang disebut sebagai data dictionary (data about
data). Connolly&Begg (2002,p14)
Sistem basis data sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan record
secara komputer (elektronis). Basis data sendiri dapat digambarkan sebagai suatu lemari
file yang berisi berbagai kumpulan file-file data yang terkomputerisasi.
Primary Key dan Foreign Key
Primary Key adalah suatu atribut atau seperangkat atribut yang secara unik
mengidentifikasi atau menggambarkan suatu baris data (tuple) didalam suatu relasi.
Pengertian pk berasal dari candidate key, yaitu suatu kunci yang menggambarkan atribut
didalam tuple yang mempunyai sifat uniqueness dan irreducibility. Relasi dapat memiliki
lebih dari satu candidate key. Jika kunci terdiri dari satu atribut, maka kunci tersebut
disebut sebagai composite key. Aturan integritas data mengharuskan tidak ada dua baris
19
didalam satu tabel memiliki nilai yang sama dalam primary key dan tidak ada baris yang
mengandung nilai kosong untuk kolom primary key.
Foreign key adalah suatu atribut atau seperangkat atribut didalam suatu relasi
yang menunjuk ke candidate key dari beberapa relasi. Pada saat suatu atribut muncul
dalam dua relasi atau lebih, maka atribut tersebut secara umum mewakili hubungan di
antara dua relasi.
2.2.2 Bencana Banjir
2.2.2.1 Pengertian Bencana
Adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam,
manusia dan atau keduanya yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. (BAKORNAS)
Versi Lain
• An overwhelming ecological disruption which exceeds the capacity of the
community to adjust and consequently requires assistance from the outside.
• Interupsi dasyat pada keadaan lingkungan yang memberikan beban melebihi
kapasitas dari suatu komunitas untuk mengatasinya ; sebagai konsekuensinya
komunitas memerlukan bantuan sumber daya dari luar.
• Any emergency situation making the front page or prime time news.
Suatu kondisi gawat darurat yang menjadi berita utama surat kabar atau media.
20
Klasifikasi Bencana
NATURALNATURALDISASTERSDISASTERS
““COMPLEXCOMPLEX””DISASTERSDISASTERS
TECHNOLOGICALTECHNOLOGICALDISASTERSDISASTERS
Gambar 2.2: Klasifikasi Bencana
SIKLUS BENCANABENCANA
(DISASTER)
TANGGAP DARURAT(RESPONSE)
KESIAPSIAGAAN(PREPAREDNESS)
REHABILITASI(RECOVERY)
MITIGASI(MITIGATION)
REKONSTRUKSI/PEMBANGUNAN
KEMBALI (DEVELOPMENT)
PENCEGAHAN(PREVENTION)
Publikasi & Latihan
Evaluasi dan Simulasi
Pembangunan sarana dan prasarana
• Selamatkan jiwa• Kirim bantuan makan/
Logistik• Masyarakat tidak sakit
• Pembersihan• Ekses penyakit
akibat banjir
• Perbaikan Pemukiman• Perbaikan sarana & prasarana
Gambar 2.3: Siklus Bencana
21
Siklus Bencana
Preparedness
Responds
Recovery
MitigationMinimize the impact in the
long run
Gambar 2.4:Siklus Bencana Banjir
Penanggulangan Bencana
Adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan, meliputi kegiatan
pencegahan, mitigasi (penjinakan) dan kesiapsiaga-an pada saat terjadi bencana,
rehabilitasi dan rekonstruksi pada saat setelah bencana terjadi. (DPU)
2.2.2.2 Pengertian Banjir
Adalah suatu keadaan aliran sungai dimana permukaan airnya lebih tinggi
daripada lahan bagian atas dari tebing sungai (bantaran sungai), atau dalam pengertian
umum dapat dikatakan bahwa debit yang terjadi lebih besar daripada debit normal, walau
tidak sampai meluap. (DPU)
2.2.2.3 Pengertian Rawan Banjir
Daerah atau suatu wilayah yang mempunyai potensi besar terhadap bahaya
banjir atau terjadinya genangan-genangan air. Potensi tersebut dapat dilihat dari kondisi
22
resapan, kontur daerah, curah hujan, kondisi saluran-saluran air, jenis kegiatan yang ada
serta tingkat kepadatan penduduknya. (DPU)
2.2.2.4 Pengertian Genangan
Menurut Badan Pengendalian Banjir, genangan adalah air yang antri
(memenuhi) jalan dengan ketinggian air mencapai 30 sampai 50 sentimeter. Lamanya
genangan untuk sebuah sebutan genangan air adalah berkisar 30 sampai 40 menit atau
tidak mencapai satu jam. Selama ketinggian air di bawah 100 sentimeter atau satu meter
itu bukanlah banjir.
Menurut PEMDA DKI JAKARTA, genangan adalah ketinggian air yang mencapai 30
sentimeter dari permukaan laut.
23
2.2.2.5 Penyebab Banjir
1. 40 % DATARAN RENDAH (78 titik rawan banjir = 38 Kec, 186 Kel, 568 RW)
6868
6666
18184747
6060
1122
33 131344
141465655566
77 88997878 6161
6767
15151616
1717
1919 2525
26262727
2828
29296969
30303131
3636
37373838
39394848
49495353
46464545
4444
4242 434341414040
5050 7070
7171
727251515252
7373
34345454
5555
56567575 7474
35355858
59592424
23232222
2020
7777
6262
7575
1010
11111212
6363
5757
2121
1. KAPUK KAMAL2. TEGAL ALUR 3. KAPUK MUARA4. TELUK GONG5. KAPUK KEDAUNG6. CENGKARENG7. RAWA BUAYA8. KEMBANGAN; GREEN GARDEN9. PESING10. KOMP. IKPN BINTARO11. POMDOK PINANG12. CIRENDAU13. PLUIT14. KERENDANG DURI UTARA15. TOMANG RAWA KEPA16. JATI PULO17. JATI PINGGIR18. TELUK BETUNG; KB KACANG;
BUND HI19. PEJOMPONGAN20. KEBALEN MAMP, PRAPATAN21. PETOGOGAN22. PONDOK KARYA23. DARMA JAYA24. PULO RAYA25. SETIA BUDI BARAT26. PINANGSIA27. MANGGA BESAR28. MANGGA DUA29. KARANG ANYAR30. PADEMANGAN BARAT31. PADEMANAGN TIMUR32. KALI PASIR, KWITANG33. MATRAMAN DALAM34. BUKIT DURI; KEBON BARU;
BIDARA CINA; KP MELAYU35. PENGADEGAN, GG ARUS,
RW JATI, KALIBATA36. SUNTER AAGUNG37. SUNTER JAYA38. SERDANG39. CEMPAKA PUTIH40. LAGOA41. KEBON BAWANG42. WARAKAS43. SUNGAI BAMBU44. PAPANGGO45. YOS SUDARSO46. SUNTER TIMUR47. AMI, ASMI, PERINTIS
48. PULO MAS49. PULO NANGKA50. RAWA BADAK, TUGU, LAGOA51. TUGU UTARA52. PERUM WALIKOTA JAKUT53. KELAPA GADING54. RAWA BUNGA55. CIPINANG JAYA56. CIPINANG INDAH;
CIPINANG MUARACIPINANG MELAYU
57. KEBON NANAS58. HALIM PK59. KRAMAT JATI60. KP RAMBUTAN, CIRACAS,
CIBUBUR61. TANJUNG DUREN62. SUKA BUMI UTARA63. KELAPA DUA64. GROGOL65. JELAMBAR66. DURI KOSAMBI67. MERUYA68. KAPUK KAMAL SEDIYATMO69. G. SAHARI70. DEWA RUCI, DEWA KEMBAR71. YON ANG MOR / SEMPER72. ROROTAN, BABEK ABRI73. UJUNG MENTENG74. MALAKA SELATAN, PD
KELAPA75. BULUH PERINDUH, TEGAL
AMBA76. CIPULIR, CILEDUK RAYA77. TEGAL PARANG78. DURI KEPA
78 DAERAH GENANGAN : 78 DAERAH GENANGAN : 78 DAERAH GENANGAN :
Gambar 2.5:Daerah Rawan Banjir/Genangan DKI Jakarta Thn. 2004-2005
24
2. 13 SUNGAI MENGALIR DI JAKARTA