8
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1. Penelitian TerdahuluPenelitian mengenai Sistem Informasi Geografis telah
banyak dilakukan salah satunya adalah “Pemanfaatan Sistem
Informasi Geografis Untuk Pemetaan Fasilitas Umum Pada Tata
Ruang Kota” (Pujiyono, 2005). Penelitian ini memiliki beberapa
kelemahan yaitu tidak dapat diakses oleh masyarakat umum
melainkan hanya ditujukan kepada instansi tertentu saja, serta sulit
untuk didistribusikan karena berupa aplikasi desktop GIS.
Sementara itu, pada penelitian dengan judul “Sistem
Informasi Kota Salatiga Berbasis WebGIS” (Manuputty, 2008). Pada
penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak dapat
melakukan penambahan fitur secara langsung melalui web interface,
dan masih membutuhkan aplikasi desktop GIS untuk penambahan
fitur, sehingga sulit untuk melakukan update terhadap fitur yang
dimiliki. Sedangkan pada pembangunan aplikasi GIS lokasi SMA
dan sarananya di semarang berbasis web yang akan memberikan
informasi dan menampilkan sarana pendidikan SMA dan sarana
pendukungnya dapat diakses oleh masyarakat umum (Prasetya,
2009).
Penelitian lain pada pembangunan aplikasi GIS lokasi sarana
pelayanan kesehatan berbasis web yang akan memberikan informasi
dan menampilkan sarana kesehatan yang lebih menarik dan dapat
diakses oleh masyarakat umum (Kurnianto, 2009). Fitur yang
9
disajikan dapat di-update secara on-the-fly (remote) tanpa
menggunakan aplikasi desktop GIS, sehingga mudah dilakukan dan
menjadikan keakuratan data sesuai dengan perkembangan yang ada.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka dalam
penelitian ini mengacu pada penelitian Kurnianto, namun lebih
menekankan pada pemanfaatan GIS berbasis web untuk pemetaan
sekolahan dan fasilitas pendukung di Salatiga.
2.2. Pengertian Sistem Informasi GeografisPengertian sistem informasi geografis dapat kita terjemahkan
dengan menguraikan kata demi kata yang terdapat di dalamnya. Dari
pengertian tiga kata itu sendiri, yaitu sistem, informasi, dan geografi.
Dari pengertian tiga kata tersebut dapat membantu kita mengartikan
secara keseluruhan sistem informasi geografis.
Dimulai dari pengertian sistem, sistem dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
(Hartono, 1999). Pengertian lain sistem adalah sekelompok bagian-
bagian (alat dan sebagainya) yang bekerja sama untuk melakukan
suatu maksud. (Poerwadarminta, 2001). Sistem juga bisa diartikan
sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling
berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi
suatu proses/pekerjaan tertentu. (Fathansyah, 1999)
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian
(subsystems). Suatu subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih
besar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
10
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran
sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem
sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau
terintegrasi.
Berikutnya kita bisa mengambil beberapa pengertian dari
informasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasi dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan (Hartono, 1999). Informasi terdiri dari data
yang telah diambil kembali, diolah, atau sebaliknya digunakan untuk
tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar
untuk peramalan atau pengambilan keputusan (Murdick, Ross,
Clagget, 1984). Pengertian lain dari informasi adalah makna atau
pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan
konversi-konversi yang umum digunakan di dalam representasinya.
(Poerwadarminta, 2001)
Data yang diperoleh kemudian akan ditransformasikan oleh
aktivitas pemrosesan informasi menjadi berbagai macam informasi
yang dibutuhkan oleh end user. Pemrosesan informasi terdiri atas
input, proses, output dan kontrol (umpan balik). Banyak atribut atau
kualitas-kualitas yang berkaitan dengan konsep informasi membantu
user dalam mengidentifikasi dan mendeskripsikan kebutuhan-
kebutuhan informasi yang spesifik. Persyaratan sebuah informasi
yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yang tercantum dalam
Tabel 2.1
11
Tabel 2.1 Persyaratan Informasi
No. Kriteria Keterangan
1. Akurat Derajat informasi dari kesalahan
2. Presisi Ukuran detail yang digunakan di dalam
penyediaan informasi
3. Tepat Waktu Penerimaan informasi masih dalam
jangka waktu yang dibutuhkan oleh si
penerima
4. Jelas Derajat informasi dari keraguan
5. Dibutuhkan Tingkat relevansi yang bersangkutan
dengan kebutuhan pengguna
6. Quantifiable Tingkat atau kemampuan dalam
menyatakan informasi dalam bentuk
numeric
7. Veriviable Tingkat kesepakatan atau kesamaan nilai
sebagai hasil pengujian informasi yang
sama oleh berbagai pengguna (laik uji)
8. Accessible Tingkat kemudahan dan kecepatan
dalam memperoleh informasi yang
bersangkutan.
9. Non-bias Derajat perubahan yang sengaja dibuat
untuk merubah atau memodifikasi
informasi dengan tujuan mempengaruhi
para penerima
10. Comprehensive Tingkat kelengkapan informasi
Sumber : Tabel informasi Murdick, Ross, Claget, 1984
12
Dari pengertian sistem dan informasi kemudian sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses
tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan
yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang
penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan yang cerdik (Hartono, 1999). Sedangkan menurut Pujiono
Aziz (2006) sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari
perangkat keras, perangkat lunak serta manusia yang akan mengolah
data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.
Manusia terdiri dari end user dan information system specialist.
Perangkat keras terdiri dari mesin dan media. Perangkat lunak terdiri
atas sistem operasi, program dan prosedur. Sedangkan data terdiri
atas data itu sendiri.
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen
yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai
suatu sistem komponen-komponen (blok) tersebut masing-masing
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya. Komponen-komponen sistem informasi
tersebut, yaitu :
a. Blok Input
Input adalah semua data yang diambil dan dikumpulkan untuk
diproses di dalam sistem informasi. Data yang diinputkan bisa
dalam bentuk data analog maupun data digital.
b. Blok Proses
13
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi
input yang kemudian akan disimpan dalam basis data dan
selanjutnya akan diolah menjadi suatu output yang akan
digunakan oleh end user. Manusia, perangkat komputer,
prosedur dan penyimpanan data adalah 4 sumber utama dalam
proses sistem informasi.
c. Blok Output
Output merupakan semua keluaran dari model yang sudah diolah
menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai oleh
penerima.
d. Blok Teknologi
Teknologi berfungsi untuk memasukkan, mengolah dan
menghasilkan keluaran. Ada tiga bagian teknologi yang
digunakan yaitu software, hardware dan brainware.
e. Blok Basis Data
Basisdata merupakan kumpulan data-data yang berupa file yang
saling berhubungan yang disimpan dalam perangkat keras
komputer dan diolah menggunakan perangkat lunak.
f. Blok Kontrol
Kontrol merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga
sistem berjalan menuju tujuannya.
Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan
semua obyek yang berada di atasnya, yang menjadi kerangka bagi
pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya.
Geographic adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai
dengan referensi, atau studi mengenai area-area yang berbeda di
permukaan bumi. Geographic adalah ilmu mengenai tempat-tempat
14
(places) yang sangat mengkonsentrasikan diri pada kualitas-kualitas
dan potensi-potensi suatu Negara (Aziz, Slamet P, 2006).
Geografi tidak hanya sebuah subyek bagi kalangan akademik
saja, melainkan sebuah disiplin ilmu yang serius yang mempunyai
implikasi jutaan bahkan miliaran rupiah jika diterapkan pada sektor
bisnis dan pemerintahan. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran,
perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada panggilan darurat
atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara,
semuanya adalah semua permasalahan yang dapat dipecahkan
melalui geografi. (Aziz, Pujiono, 2006)
Berikut ini beberapa pengertian sistem informasi geografis.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi untuk mengelola,
menganalisis dan menyebarkan informasi geografis dengan
menggunakan peta sebagai antar muka (Aziz, Pujiono, 2006).
Menurut Prahasta (2005) SIG adalah sistem informasi yang
dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial
atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem
basisdata dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam menangani
data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan
operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut. Pengertian
lain SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage),
menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya
(data deskriptif) dengan akurasi kartografi (GIS Basic Principles,
2000).
Secara diagram, model pekerjaan Sistem Informasi Geografis
dapat digambarkan dalam Gambar 2.1
15
Gambar 2.1 Model Design Sistem SIGSumber : GIS Basic Principle, 2000
2.2.1. Subsistem SIG
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
sebagai berikut :
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai
sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab
dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-
format data-data aslinya ke dalam format yang dapat
digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan
keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam
bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti :
tabel, grafik, peta dan lain-lain.
3. Data Management
Kenyataan Fisik
Model Dunia Nyata
Model Data
Basis Data
Peta-peta / Laporan
Survey
Sistem Informasi Geografis
16
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian
rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang
dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.
Uraian Subsistem SIG terlihat dalam Gambar 2.2
Gambar 2.2 Uraian Subsistem-Subsistem SIGSumber : Analisa dan Perancangan Sistem
2.2.2. Komponen Sistem Informasi Geografis
SIG merupakan sistem yang kompleks yang biasanya,
terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang
lain di tingkat fungsional dan jaringan. Sistem SIG terdiri dari
Tabel
Laporan
Pengukuran Lapangan
Data dijitallain
Peta(tematik,topografi,
dll.)Citra
Satelit
Foto Udara
DataLainnya
Input
Storage(database)
Retrieval
Processing
Output
Peta
Tabel
Laporan
Informasidijital
(softcopy)
DATAINPUT
DATAMANAGEME
NT &MANIPULATI
ON
OUTPUT
17
beberapa komponen antara lain sebagai berikut Green, 1994,
dalam Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar, Eddy
Prahasta, 2005, hal. 58 :
1. Perangkat Keras
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform
perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations,
hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh
banyak orang secara bersamaan dalam jaringan
komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki
ruang penyimpanan (harddisk) yang besar dan
mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar.
Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk
SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer,
plotter dan scanner.
2. Perangkat Lunak
SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun
secara modular dimana basisdata memegang peranan
kunci. Setiap sub-sistem diimplementasikan dengan
menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari
beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada
perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program
(*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri.
3. Data dan Informasi Geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan
informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung
dengan cara meng-import-nya dari perangkat-perangkat
lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan
cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan
18
memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan
laporan dengan menggunakan keyboard.
4. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan
baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki
keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
2.2.3. Model Data SIG
Jenis data yang ada di dalam SIG dikelompokkan
menjadi 2 jenis data, yaitu data spasial dan data atribut
(aspasial). Data spasial adalah data mengenai tata ruang
(menyangkut titik koordinat). Data spasial terbagi atas 2
representasi entitiy spasial yang dalam penyimpanannya terbagi
atas 4 macam tipe layer penyimpanan. Representasi entity yang
dimaksud yaitu model entitiy data raster dan model entitiy data
vector.
Model entity data raster adalah model data yang
berupa image. Model data raster akan disimpan dalam bentuk
grid, dimana setiap grid mewakili data tertentu. Model data
vector adalah model data yang didefinisikan dalam suatu
bentuk garis, poligon, titik dan sejenisnya.
Ada kelebihan dan kekurangannya pada setiap jenis
data spasial tadi, penggunaan dan pemilihan terhadap salah satu
atau keduanya tergantung pada jenis data dan tujuan yang
hendak dicapai dalam penyusunan SIG. Layer penyimpanan
dan pengolahan data spasial yang digunakan dalam SIG adalah
sebagai berikut :
19
a. Boundary (poligon)
Tipe data ini digunakan untuk mengolah data yang
berbentuk luasan seperti yang terlihat pada Gambar 2.3.
Contoh penggunaan poligon misalnya untuk
menggambarkan gedung, persil dan komplek bangunan.
Gambar 2.3 Poligon
Sumber :
http://courses.washington.edu/gis250/lessons/introduction_gis/spatia
l_data_model.html
b. Line (garis)
Tipe data line digunakan untuk pengolahan data yang
berbentuk garis, seperti pada Gambar 2.4. Berkas garis
yang dimaksud adalah kenampakan geografis pada
permukaan bumi, seperti jalan, sungai, jaringan kabel dan
sebagainya.
Gambar 2.4 Garis
20
Sumber :
http://courses.washington.edu/gis250/lessons/introduction_gis/spatia
l_data_model.html
c. Point (titik)
Tipe point digunakan untuk pengolahan data titik dan
simbol untuk mewakili data pada posisi tersebut yang
berisi tentang informasi titik-titik posisi, seperti terlihat
pada Gambar 2.5. Contoh penggunaannya misalnya
untuk melambangkan posisi hidran, posisi tempat sampah
dan posisi ibukota suatu daerah pemerintahan.
Gambar 2.5 Titik
Sumber :
http://courses.washington.edu/gis250/lessons/introduction_gis/spatia
l_data_model.html
d. Image (gambar)
Tipe image digunakan untuk memberikan informasi yang
bersifat presentasi grafis, seperti terlihat pada Gambar
2.6. Contoh penggunaannya misalnya untuk legenda,
skala, nama obyek.
21
Gambar 2.6 Berkas gambar
Sumber :
http://courses.washington.edu/gis250/lessons/introduction_gis/spatia
l_data_model.html
2.2.4. Manfaat Sistem Informasi Geografis
Dari dunia nyata diambil tiga hal penting, yaitu posisi
dan klasifikasi, atribut serta hubungan antar item. Ketiga hal
tersebut diolah sebagai dasar analisa sistem spasial dalam SIG.
Dengan dasar tersebut dapat diperoleh manfaat dari SIG
sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang lokasi atau letak
Lokasi atau tempat dapat dijelaskan dengan memberi
keterangan tentang nama tempat tersebut. SIG
menyimpan informasi ini sebagai data atribut dan
digambarkannya secara spasial.
2. Menjelaskan kondisi ruang
Ruang yang dimaksud adalah tempat tertentu dengan
satu atau beberapa syarat tertentu pula. Pada akhirnya,
dengan menggunakan SIG dapat dijelaskan secara
keseluruhan kondisi suatu kawasan dalam kaitannya
dengan tujuan tertentu.
3. Menjelaskan suatu kecenderungan
Analisis spasial dalam sistem informasi geografis dapat
dilakukan secara multi temporal dengan menggunakan
data multi waktu. Perkembangan antar waktu dari
beberapa data tersebut menjadi dasar analisis
kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan.
22
Analisis ini akan memberi penjelasan tentang sesuatu
yang mungkin akan terjadi pada masa depan.
4. Menjelaskan tentang pola spasial ( Spatial Pattern )
Pola sebuah fenomena dapat dilihat dari sebarannya
secara spasial. Sebuah kawasan dapat dilihat bentuk
pola pemukimannya dengan melihat bagaimana sebaran
rumah-rumah penduduk. Dengan mengetahui pola-pola
suatu fenomena secara spasial, dapat dicari korelasinya
dengan fenomena lain.
5. Pemodelan
Suatu pemodelan biasa digunakan untuk menjawab
pertanyaan “jika .... maka ....”, “dengan .... akan terjadi
....”, dan seterusnya. Formulasi pertanyaan ini hampir
sama dengan beberapa manfaaat SIG dengan kerumitan
yang lebih tinggi. Pemodelan mengaitkan berbagai
informasi tentang letak, kondisi lokasi, pola dan
kecenderungannya yang akan terjadi di masa datang
secara bersama-sama atau sebagian
2.3. Model ProsesPengembangan sistem menggunakan model waterfall karena
tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain
harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap
requirement, perancangan prototipe berupa perancangan basisdata
dan program, pembentukan prototipe yaitu pembuatan program dan
23
interface dengan menggunakan perangkat lunak Autodesk
MapGuide 6.3.
Pada model ini pekerjaan dilakukan secara berurutan dari
awal sampai akhir pengerjaan. Disebut dengan waterfall karena
tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain
harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap
requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat
dilihat pada Gambar 2.7
Gambar 2.7 Model Proses Waterfall
Sumber : Analisa dan Perancangan Sistem
2.4. KartografiKartografi adalah seni dan ilmu dalam pembuatan peta.
Dalam SIG peta digunakan untuk presentasi geografis dan
menterjemahkan secara visual data pendukungnya.
2.4.1. Definisi Peta
Peta adalah gambar yang menyatakan bagaimana letak
tanah, gunung, kali dan sebagainya. Peta adalah representasi
24
dari dunia nyata, keberadaan dunia nyata akan lebih terinci
dengan menggunakan peta. Sehingga dapat dikatakan bahwa
peta dapat memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai
lingkungan dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Peta merupakan suatu representasi konvensional
(miniatur) dari unsur (features) fisik (alamiah dan buatan
manusia) dari sebagian / keseluruhan permukaan bumi di atas
media bidang datar dengan skala tertentu.
Syarat-syarat geometrik yang harus dipenuhi peta :
- Jarak antara titik-titik yang terletak di atas peta harus
sesuai dengan jarak aslinya di permukaan bumi
(dengan memperhatikan faktor skala tertentu).
- Luas suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta
harus sesuai dengan luas sebenarnya (juga dengan
mempertimbangkan skalanya)
- Sudut / arah suatu garis yang direpresentasikan di
atas peta harus sesuai dengan arah yang sebenarnya
(seperti di permukaan bumi)
- Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas
peta harus sesuai dengan bentuk yang sebenarnya
(juga dengan mempertimbangkan skalanya)
2.4.2. Proyeksi Peta
Proyeksi dalam pemetaan merupakan proses yang
menggambarkan gambaran permukaan bumi dan fiturnya
(alamiah maupun buatan) ke dalam bidang dasar (kertas).
Mengingat jumlah proyeksi peta yang banyak, para pengguna
yang tidak familiar dengan konsep-konsep proyeksi peta
kemungkinan akan mengalami sedikit keraguan dalam
25
memilihnya. Walaupun demikian, beberapa faktor yang dapat
dipertimbangkan atau dapat dijadikan petunjuk di dalam
pemilihan proyeksi peta ini, terutama untuk kebutuhan peta
topografi yaitu:
- Tujuan penggunaan dan ketelitian peta yang diinginkan.
- Lokasi geografi, bentuk dan luas wilayah yang akan
dipetakan.
- Ciri-ciri / karakteristik asli yang ingin tetap
dipertahankan.
2.4.3. Elemen Peta
Sebuah bentuk tunggal dalam sebuah peta tidak akan
memberikan informasi yang cukup untuk mengetahui seluruh
informasi yang terkandung di dalamnya, oleh karena itu peta
memerlukan beberapa atribut agar bisa dibaca oleh
penggunanya. Elemen-elemen peta antara lain :
a. Data Frame
Data frame adalah bagian dari sebuah peta yang
menampilkan lapisan-lapisan data (data layer).
b. Legenda
Sebuah legend (legenda peta) bertugas untuk
menjelaskan seluruh simbol yang digunakan dalam
sebuah peta pada setiap lapisan datanya.
Menggambarkan secara detail berbagai gambar skema,
simbol dan kategori yang terdapat di peta tersebut.
c. Title / Judul
Sebuah judul peta sangatlah penting karena sebuah
judul akan memberikan gambaran secara singkat
26
mengenai subjek-subjek yang ada di dalam peta
tersebut.
d. North Arrow
Maksud dari pemberian north arrow (penunjuk arah
utara) adalah sebagai orientasi / patokan arah mata
angin. Di banyak peta, arah utara diposisikan pada
bagian atas dari sebuah peta.
e. Scale / Skala
Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari data
frame yang ada di peta dengan dunia nyata dalam
sebuah rasio perbandingan. Penskalaan dapat dilakukan
berdasarkan unit per unit, atau berdasarkan satu ukuran
terhadap ukuran yang lainnya. Contoh untuk peta skala
1 : 10.000 (maksudnya adalah 1 cm pada peta itu dalam
keadaan sebenarnya adalah 1 x 10.000 cm = 100 m).
f. Citation / Kutipan
Sebuah kutipan pada peta merupakan sebuah metadata
dari peta tersebut. Hal ini merupakan penjelasan
mengenai sumber data yang dipakai dalam peta
tersebut, informasi proyeksi serta peredarannya. Sebagai
contoh : sebuah kutipan peta yang menjelaskan sumber
serta waktu pembuatannya.
g. Border
Penempatan garis tepi pada sebuah peta akan membantu
bagi para pengguna mengetahui batas tepi dari sebuah
peta dengan jelas. Dengan menggunakan batas tepi,
penempatan teks yang ada di peta juga akan terlihat
lebih rapi.
27
h. Overview Map
Khususnya pada saat diperbesar dalam sebuah area,
akan membantu para pengguna untuk lebih memehami
isi dari area tersebut secara detail.
i. Graticules
Graticules adalah sebuah garis lintang dan garis bujur
yang berada di atas data peta. Garis lintang dan garis
bujur tersebut dikenal dengan garis latitude dan
longitude.
Banyak elemen lainnya yang dapat dimasukkan dalam
sebuah peta seperti tulisan, grafik dan gambar.
2.4.4. Dijitasi Peta
Dijitasi, secara sederhana dan mudah, dapat diartikan
sebagai suatu proses sampling, pemidahan atau pengkonversian
data spasial (unsur-unsur geografis baik alamiah maupun
buatan manusia) yang terdapat atau tergambar di atas lembaran
peta/analog (sketsa atau existing map) secara manual (Prahasta,
2001) . Secara praktis, dijitasi juga dapat dipahami sebagai
sebuah proses penggambaran ulang sebuah manuskrip, sketsa,
diagram atau peta garis dengan menggunakan peralatan
elektronik yang berbasiskan komputer. Dijitasi merupakan
suatu proses utama yang dapat menghasilkan data spasial dijital
vektor. Proses ini sangat diperlukan di dalam pembuatan peta
dasar spasial dijital beserta editing, updating dan penambahan-
penambahan layers atau tematik.
28
2.5. Analisa Sistem2.5.1. Pengertian Analisa Sistem
Tahap analisa adalah tahap awal dari pembangunan
sistem, pada tahap ini sudah dapat ditentukan dan didefinisikan
kebutuhan masalah dari pengguna, yang berisi tujuan dari
pembangunan sistem, sasaran yang harus dicapai, organisasi,
tugas.
2.5.2. Alat Bantu Analisa Sistem
Alat bantu adalah Diagram Alir Sistem (Flow Of System).
Flow Of System adalah suatu diagram yang menggambarkan :
Alur dokumen sistem yang diusulkan
Dokumen-dokumen yang diperlukan dan dihasilkan
pada proses
Bagian-bagian yang terlibat dalam proses sistem
Simbol-simbol diagram alir tercantum dalam Tabel 2.2
No. Nama Simbol Simbol
1. Dokumen : digunakan untuk
mendefinisikan dokumen masukan
(formulir) dan dukumen keluaran
(laporan)
2. Proses berbasis komputer :
mendefinisikan proses yang
dilakukan komputer : perhitungan,
pencetakan laporan dan sebagainya.
3. Proses manual : mendefinisikan
pekerjaan manual seperti acc,
penyampuran, terima gaji
29
4. File Master / Harddisk :
mendefinisikan pekerjaan manual
seperti acc, penyampuran, terima
gaji dan sebagainya
5. Arsip : mendefinisikan penyimpanan
arsip seandainya suatu saat
diperlukan sebagai back-up
6. Konektor : mendefinisikan
penghubung ke bagian lain tetapi
dalam halaman yang sama.
Konektor : mendefinisikan
penghubung ke bagian lain di
halaman yang berbeda.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Diagram Alir Sistem (Flow of System)Sumber : Analisa dan Perancangan Sistem
2.6. Perancangan Sistem2.6.1. Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap penggambaran dan
pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah menjadi
satu kesatuan yang utuh. Tahap perancangan ini digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan untuk
memberikan gambaran kepada user aplikasi atau programmer
tentang rancangan lengkap yang harus dibuat.
2.6.2. Alat Bantu Perancangan Sistem
a. Context Diagram (CD)
30
Merupakan bagian dari Data Flow Diagram yang
berfungsi memetakan model lingkungan yang
dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang
mewakili seluruh sistem.
b. Data Flow Diagram (DFD)
Digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai
jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu
sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
Simbol-simbol DFD terlihat dalam Tabel 2.3
No. Nama Simbol Simbol
1. TERMINATOR (Asal/Tujuan):
Melambangkan orang atau kelompok
orang (misalnya organisasi diluar sistem,
perusahaan pemerintah, dll) yang
merupakan asal data atau tujuan informasi.
2. PROSES : Menunjukkan transformasi
dari masukan menjadi keluaran, dalam hal
ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya
satu keluaran atau sebaliknya.
3. ALIRAN DATA : Menggambarkan
gerakan paket data atau informasi dari satu
bagian ke bagian yang lain baik dari
sistem, terminator atau penyimpanan.
4. PENYIMPANAN : Mendefinisikan file,
basis data atau bagaimana penyimpanan
diimplementasikan dalam sistem komputer
31
Tabel 2.3 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)Sumber : Analisa dan Perancangan Sistem
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model yang mendeskripsikan hubungan
antar entity atau penyimpanan data yang ada pada
DFD. Penggambaran ER ini didasarkan pada
kenyataan yang terjadi pada dunia nyata.
Simbol-simbol DFD terlihat dalam Tabel 2.4
Tabel 2.4 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD)Sumber : Analisa dan Perancangan Sistem
d. Kardinalitas
No. Nama Simbol Simbol
1. ENTITAS : Digunakan untuk
menggambarkan obyek yang dapat
diidentifikasikan dalam lingkungan
pemakai.
2. ATRIBUT : Menggambarkan elemen-
elemen dari suatu entitas yang
mendeskripsikan karakteristik dari entitas
tersebut.
3. HUBUNGAN / RELASI :
Mendeskripsikan hubungan antara entitas.
4. GARIS : Digunakan untuk
menghubungkan entitas–entitas dengan
atribut.
32
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum
entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada
himpunan entitas yang lain. Kardinalitas yang terjadi
di antara dua himpunan entitas dapat berupa:
1) Hubungan Satu ke Satu (Relasi 1 – 1)
Setiap entitas dari gugus entitas tertentu
direlasikan tepat satu dengan gugus yang lain.
2) Hubungan Satu ke Banyak (Relasi 1 – N)
Setiap entitas dari gugus tertentu direlasikan
dengan satu atau lebih entitas dari gugus yang lain
ataupun sebaliknya.
3) Hubungan Banyak ke Banyak (Relasi N – N)
Setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat
berelasi dengan banyak entitas pada himpunan
entitas kedua, demikian sebaliknya.
e. Perancangan Database
Merupakan desain fisik dari tabel yang diperoleh dari
hasil teknik normalisasi. Bisa berisi tentang nama
database, nama tabel, serta uraian dari struktur
tabelnya, yaitu nama field, type data, width (ukuran
dari field) dan description (keterangan).
f. Perancangan Masukan / Keluaran (Input / Output
Design)
1) Perancangan Masukan (Input Design)
Perancangan masukan tidak ada format yang pasti,
sehingga desain untuk masukkan sistem harus
disesuaikan dengan kondisi sistem secara cermat
sehingga user yang menggunakan walaupun awam
33
terhadap komputer sekalipun akan langsung
mengetahui maksud dari formulir masukan yang
dibuat.
2) Perancangan Keluaran (Output Design)
Perancangan keluaran dimaksudkan untuk
menentukan kebutuhan dari sistem yang baru. Ada
dua macam bentuk output yaitu :
a. Output dalam bentuk laporan.
Jenis-jenis laporan yang akan dibuat :
1. Laporan berdasarkan bentuknya
- Laporan bentuk form
- Laporan bentuk tabel (Zoned)
- Laporan bentuk surat (Naratif)
- Laporan bentuk multiple kolom
- Laporan bentuk horizontal
- Laporan bentuk vertikal
- Laporan bentuk exception
- Laporan bentuk counter balance
- Laporan bentuk varian
2. Laporan berdasarkan rincian data
- Laporan detail
- Laporan rekapitulasi
3. Laporan berdasarkan pihak yang
membutuhkan
- Laporan external
- Laporan internal
- Laporan turn around (External dan
Internal
34
b. Output dalam bentuk dialog layar.
Desain untuk dialog layar terminal
merupakan rancangan percakapan antara
pemakai sistem (user) dengan komputer.
Percakapan ini dapat terdiri dari proses
memasukkan data ke sistem, menampilkan
output informasi kepada user ataupun
keduanya. Pedoman dalam mendesain
dialog di layar terminal adalah :
● Sistem harus menyediakan
instruksi-instruksi apa saja yag
harus dikerjakan oleh user.
● Layar dialog harus berbentuk
sedemikian rupa sehingga
informasi instruksi dan bantuan-
bantuan selalu ditampilkan pada
area yang sudah pasti.
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
map server merupakan sebuah aplikasi yang
digunakan untuk membuat SIG berbasis web, pada
awalnya dikembangkan oleh Universitas Minesota yang
bekerjasama dengan NASA ( Prahasta, 2007 ).
Tool ini bersifat opensource dan didukung oleh
banyak pihak dan komunitas yang besar, mendukung
penggunan di beberapa system operasi, didukung oleh
35
beberapa sub-tools dan framework yang selalu
berkembang.
Aplikasi yang dibangun dengan menggunakan
MapServer sebagai program CGI memiliki arsitektur
sebagai berikut : browser (client) mengirimkan request
(melalui jaringan intranet/internet) kepada web server
dalam bentuk request spasial (lokasi [x,y], click kursor
atau status layer). Kemudian oleh web server request ini
dikirimkan ke server aplikasi dan MapServer. Setelah itu
MapServer membaca MapFile, data peta, dan data
eksternal untuk membentuk gambar yang sesuai dengan
request. Setelah file gambar tersebut di render, file image
ini akan dikirimkan ke web server dan selanjutnya ke
browser client.