8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Pengertian Sistem
Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani
yaitu “Systema” yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “System” dan
mempunyai suatu pengertian yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen-elemen yang saling berhubungan secara teratur.
Beberapa ahli berpendapat mengenai sistem diantaranya adalah:
1. Sistem menurut Tohari, diacu dalam Harta, dan Kusworo (2016) adalah
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait,
saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan.
2. Menurut Jogiyanto, diacu dalam Susanti (2016) sistem yang merupakan
jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekankan urutan-urutan operasi.
Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)
yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat hubungannya antara satu
dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
9
2.1.1.1 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem
dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah
sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa
hal tersebut bisa dikatakan sebagai sesuatu sistem. Adapun karakteristik yang
dimaksud adalah sebagai berikut: (Rifani, 2015)
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen ynag saling berinteraksi, artinya
saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih
besar atau sering disebut “supra sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
10
bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan
harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup
sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran
dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui
penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritasi sistem
yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh,
di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain
yang menjadi input bagi subsistem lain.
11
7. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem
tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem Sumber: Rifani, 2015
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Input Proses
s
Ouput
Boundary
Boundary
Interface
Lingkaran Luar
12
2.1.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Rifani (2015), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara
satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang
berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu
sistem dapat diklasifikasikan dari bebrapa sudut pandang, seperti contoh sistem
yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan
sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang berupa
pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan Sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, dan sistem administrasi personalian, dan lain
sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalaui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang
melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Human
Machine System. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya,
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah
13
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.2 Informasi
Informasi menurut Jogiyanto adalah data yang telah dibentuk menjadi
sesuatu yang memiliki artidan berguna bagi manusia. Informasi menurut
Ladjamudin diacu dalam Hermawan, dkk. (2015) adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk
mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Abdul diacu dalam Hermawan, dkk. (2015), informasi
merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
14
2.1.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh tiga hal, yaitu relevan (relevancy), akurat (accuracy), dan tepat
waktu (timeliness) (Susanti, 2016).
1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus
memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara
orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan
masing-masing pengguna informasi tersebut.
2. Ketepatan Waktu (Timeliness), usia informasi menyatakan lama waktu sejak
informasi dihasilkan hingga saat sekarang.
3. Akurat (Accurate), derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan
keandalan reliabilitas informasi. Informasi benar-benar bebas kesalahan
dikatakan sangat akurat. Penyebab ketidakakuratan adalah bias dan kesalahan
acak. Bias diakibatkan oleh kesalahan ketika data diukur, dihimpun, diproses,
atau disajikan. Kesalahan entri data atau kealpaan dalam mencatat transaksi
merupakan penyebab ketidakakuratan informasi yang dihasilkan. Kesalahan
acak disebabkan gangguan yang biasa disebut derau (noise). Kesalahan
seperti ini biasa terjadi dalam proses komunikasi dan berlangsung secara
acak.
Berbagai sumber kesalahan ketidakakuratan informasi sebagai berikut:
a. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.
b. Tidak mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
c. Data hilang atau tidak terolah.
d. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.
15
e. Berkas sejarah induk salah (atau keliru memilih berkas sejarah).
f. Kesalahan dalam prosedur pengolah (disebabkan kesalahan program
komputer).
g. Kesalahan yang disengaja.
Akurat dapat ditingkatkan melalui ketelitian yang lebih tinggi dalam
mengumpulkan data memproses data. Proses umpan balik, dengan cara mengirimkan
informasi ke pemakai dan meminta tanggapan terhadap informasi tersebut.
2.1.2.2 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang
diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam
suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga
tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu
masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi
digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan. (Jogiyanto,
2010:11)
Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan dapat
mengambil keputusan secara optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang
rata-rata akan menjadi optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang
akan mendatangkan kerugian. Namun demikian informasi yang sempurna
mungkin memang tidak ada. Dalam hal-hal demikian, perkiraan-perkiraan hasil
sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh informasi tambahan, meskipun informasi
tersebut tidak memberikan kepastian. Informasi yang tidak sempurna
16
sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling). Informasi ini tidak
sempurna karena lebih banyak mengandung perkiraan dan bukan suatu hal yang
pasti.
2.1.3 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasiskan komputer
yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi
geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis
objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik
yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan
sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani
data yang bereferensi geografi: masukan, manajemen data (penyimpanan dan
pemanggilan data), analisis dan manipulasi data, keluaran (Maharani, at all.,
2017).
Feature yang dimaksud adalah kenampakan obyek dalam peta yang
berbentuk titik, garis, atau poligon. Informasi ini disimpan sebagai atribut atau
karakteristik dari feature yang disajikan secara grafis (Team RePPMIT
Bakosurtanal, 1991). Sehingga aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat
menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan Sistem Informasi Geografis
dari sistem informasi lainnya. (Bhirowo, A, 2013 diacu dalam Hege, dkk., 2014).
Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi
komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia, dan Metode. Kelima
komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
17
1. Hardware
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware
yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi
lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam
SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses
analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat.
Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi
Geografis adalah: Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer,
Plotter, dan Scanner.
2. Software
Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu
melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi
geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen
software SIG adalah Tools untuk melakukan input dan transformasi data
geografis.
3. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara
fundamental, SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis, yaitu model
data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi
point, garis, dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis,
seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan daru koordinat-
koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai
pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan
grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-
18
masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image
tersebut digambarkan.
4. Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena
tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik.
Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga
menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.
5. Metode
SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda
untuk setiap permasalahan.
Gambar 2.2 Komponen GIS Sumber: https://www.slideshare.net/arisutantojogja/
2.1.4 Peta
2.1.4.1 Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan
datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai
19
penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun
pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama.
Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak
ditemukan pada peta misalnya adalah:
1. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas
tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin
diletakkan di kanan atas.
2. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk
memahami peta.
3. Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta.
Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat
dapat sebagai petunjuk arah.
4. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di
lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah
legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam
peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki
panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili
jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
20
c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
5. Simbol
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada
di permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis
simbol peta antara lain:
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan
dengan jarak
c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan
simbol yang mencakup area tertentu
d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga atau
dibandingkan dengan harga atau nilai lainnya.
f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam
bentuk persentase.
g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol
bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil
simbol bola berarti volume semakin kecil.
Jenis Peta Berdasarkan Skala adalah sebagai berikut:
1. Peta Kadaster
Pengertian peta kadaster adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu
wilayah dengan skala 1: 5000 – 1: 100, contoh peta kadaster adalah peta desa.
21
2. Peta Skala Besar
Pengertian peta skala besar adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu
wilayah dengan skala 1: 250.000 – 1: 5000, Contoh peta skala besar adalah
peta kecamatan.
3. Peta Skala Menengah
Pengertian peta skala menengah adalah sebuah peta yang menggambarkan
suatu wilayah dengan skala 1: 500.000 – 1: 250.000, contoh peta skala
menengah adalah peta kabupaten.
4. Peta Skala Kecil
Pengertian peta skala kecil adalah sebuah peta yang menggambarkan suatu
wilayah dengan skala 1: 1.000.000 – 1: 500.000, contoh peta skala kecil
adalah peta propinsi.
5. Peta Skala Geografis
Pengertian peta skala geografis adalah sebuah peta yang menggambarkan
suatu wilayah dengan skala lebih dari 1: 1.000.000, contoh peta skala
geografis adalah peta Negara atau peta dunia.
2.1.4.2 Fungsi Peta
Peta memiliki beberapa fungsi di antaranya:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif suatu tempat dari suatu tempat lainnya.
2. Menunjukkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah.
3. Menunjukkan bentuk dari unsur-unsur permukaan bumi yang disajikan.
4. Menghimpun unsur-unsur permukaan bumi tertentu dalam suatu bentuk
penegasan.
22
2.1.4.3 Jenis Peta
Peta dapat digolongkan berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Peta timbul, peta jenis ini menggambarkan bentuk permukaan bumi yang
sebenarnya, misalnya peta relief.
2. Peta datar (peta biasa), peta umumnya yang dibuat pada bidang datar,
misalnya kertas, kain atau kanvas.
3. Peta digital, peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada suatu pita
magnetik atau disket, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer. Peta digital dapat ditayangkan melalui monitor
komputer atau layar televisi. Peta digital ini hadir seiring perkembangan
teknologi komputer dan perlatan digital lainnya.
2.1.5 Sistem Koordinat
Sistem Koordinat adalah sekumpulan aturan yang menetukan bagaimana
koordinatnya merepresentasikan unsur-unsur titik koordinasi.
Titik koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude dan
longitude suatu daerah. Kaitannya dengan latitude dan longitude adalah, kedua
garis lintang dan bujur inilah (latitude = garis lintang, longitude = garis bujur)
yang menentukan di perolehnya suatu nilai derajat dari suatu titik yang diukur.
Titik Koordinat sekolah diperlukan untuk menentukan suatu lokasi sekolah
secara detail. Dengan mengetahui titik koordinat sekolah kita bisa mengetahui
alamat dan letak geografis sekolah. Beberapa data yang memerlukan titik
koordinat misalnya adalah Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan lain
sebagainya.
23
2.1.5.1 Sistem Koordinat Dasar
Pada saat ini sudah banyak dikenal sistem koordinat. Sistem-sistem ini
merepresentasikan koordinat-koordinat unsur titik baik dalam ruang 2D maupun
3D. Kedua sistem koordinat ini sering dirujuk sebagai sistem koordinat kartesian.
2.1.5.2 Sistem Koordinat Global
Untuk memudahkan komunikasi, penyamanan persepsi dan menghindari
proses konversi dan transformasi digunakan sistem koordinat global yang
dinyatakan dalam satuan bujur (λ), lintang (φ) dan tinggi (h) yang bisa mencakup
area keseluruhan permukaan bumi.
2.1.6 Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya
rangsang (www.bnn.go.id).
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang
memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan
kecanduan.
24
1. Jenis-jenis Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan)
Kandungan yang terdapat pada narkoba tersebut memang bisa
memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan jika disalahgunakan. Menurut
UU tentang Narkotika, jenisnya dibagi menjadi menjadi 3 golongan berdasarkan
pada risiko ketergantungan.
a. Narkotika Golongan 1
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat
berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek
kecanduan.
b. Narkotika Golongan 2
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan
sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis,
beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2
juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan.
c. Narkotika Golongan 3
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang
cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi. Seperti
yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa jenis narkoba yang bisa
didapatkan secara alami namun ada juga yang dibuat melalui proses kimia.
Jika berdasarkan pada bahan pembuatnya, jenis-jenis narkotika tersebut di
antaranya adalah:
1) Narkotika Jenis Sintetis
Jenis yang satu ini didapatkan dari proses pengolahan yang rumit.
Golongan ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga
25
penelitian. Contoh dari narkotika yang bersifat sintetis seperti Amfetamin,
Metadon, Deksamfetamin, dan sebagainya.
2) Narkotika Jenis Semi Sintetis
Pengolahan menggunakan bahan utama berupa narkotika alami yang
kemudian diisolasi dengan cara diekstraksi atau memakai proses lainnya.
Contohnya adalah Morfin, Heroin, Kodein, dan lain-lain.
3) Narkotika Jenis Alami
Ganja dan Koka menjadi contoh dari Narkotika yang bersifat alami dan
langsung bisa digunakan melalui proses sederhana. Karena kandungannya
yang masih kuat, zat tersebut tidak diperbolehkan untuk dijadikan obat.
Bahaya narkoba ini sangat tinggi dan bisa menyebabkan dampak buruk
bagi kesehatan jika disalahgunakan. Salah satu akibat fatalnya adalah
kematian.
2.1.7 Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)
Metodologi pengembangan sistem informasi berarti suatu metode yang
digunakan untuk melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer.
Metode System Development Life Cycle atau sering disingkat dengan SDLC
merupakan pengembangan yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasikan perangkat lunak. Pengembangan sistem informasi yang
berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak
sumber daya dan dapat memakan waktu untuk menyelesaikannya (Ladjamudin,
diacu dalam Hermawan, dkk., 2015).
26
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem
itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut di terapkan, dioperasikan, dan
dipelihara. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu
bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-
langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.
Tahapan dalam pengembangan sistem dinamakan System Development
Life Cycle karena pada setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut
menurun dari perencanaan, analisis, desain, implementasi dan perawatan. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut (Supriyanto diacu dalam Hermawan, dkk.,
2015):
Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Sumber: Supriyanto diacu dalam Hermawan, dkk. (2015)
2.1.8 UML (Unified Modeling Language)
Unified Modeling Language (UML) adalah standarisasi bahasa
pemodelan untuk membangun perangkat lunak yang dibangun dengan
menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek (Shalahuddin dan Rosa,
diacu dalam Aprianti & Maliha, 2016).
Perencanaan Sistem
Analisis Sistem
Desain Sistem
Implementasi Sistem
Perawatan Sistem
27
Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah class
diagram, object diagram, use case diagram, activity diagram, dan sequence
diagram.
2.1.8.1 Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendifinisian
kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa
yang disebut atribut dan metode atau operasi objek (Shalahuddin dan Rosa, diacu
dalam Aprianti & Maliha, 2016).
Simbol-simbol yang ada pada class diagram ditunjukan oleh Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur sistem
Antarmuka/interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemograman berorientasi objek
Asosiasi/association
Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi
biasanya disertai dengan multiplicity.
Assosiasi berarah/directed
association
Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi
biasanya disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus)
Nama_interface
28
Kebergantungan/depedency
Relasi antarkelas dengan makna
kebergantungan antarkelas.
Agregasi/agreegation Relasi antarkelas dengan makna semua-bagian
(whole part)
2.1.8.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa dan Shalahuddin,
diacu dalam Aprianti & Maliha, 2016).
Simbol-simbol use case diagram dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor.
Aktor/ actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri. Walaupun simbol dari aktor adalah
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di
awal frase atau aktor.
Asosiasi/association
Komunikasi antar aktror dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi / extend
«extends»
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri
nama aktor
nama use case
29
sendiri walau tanpa use case tambahan itu;
biasanya use case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case yang
ditambahkan.
Generalisasi /
generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih uum dari
lainnya
Menggunakan /include / use
case
<<include>>
«uses»
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan memerlukan
use case ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan use case ini.
2.1.8.3 Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (Shalahuddin
dan Rosa, diacu dalam Aprianti & Maliha, 2016).
Simbol-simbol activity diagram dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal.
Aktivitas
aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja.
Pencabangan/decision
Asosiasi pencabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.
30
Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir.
2.1.8.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek (Shalahuddin dan Rosa, diacu dalam Aprianti & Maliha,
2016).
Simbol-simbol sequence diagram dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Atau
Nama aktor
Tanpa waktu aktif
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, walaupun simbl dari aktor adalah
gambarr orang tapi aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor.
Garis hidup/lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek.
Objek
Nama objek : nama
kelas
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
Nama Aktor
31
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnya.
Pesan tipe create
<<create>>
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Pesan tipe call
1: nama_matode()
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri.
Pesan tipe send
1: masukan
Menyatakan bahwa sutau objek mengirimkan
data atau masukan atau informasi ke objek
lainnya, arah panah mengarah pada objek yang
dikirimi.
Pesan tipe return 1: keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau menghasilkan
suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah
mengarah pada objek yang menerima kembalian.
2.1.9 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram ini merupakan gambaran bentuk hubungan
antara file-file yang ada, dimana entity adalah suatu kesatuan atau kesimpulan
data yang memiliki kateristik yang sama. Entity bisa berupa orang, tempat
benda, peristiwa atau konsep yang bias memberikan atau yang mengandung suatu
informasi.
Tabel 2.5 Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Keterangan
Entity
Atribut
Atribut dengan key (kunci)
32
Relasi atau aktifitas dalam Entity
Hubungan satu dan pasti
Hubungan banyak dan pasti
Langkah-langkah membuat ERD:
1. Tentukan entity-entity yang diperlukan.
2. Tentukan relationship antar entity-entity.
3. Tentukan cardinality ratio dan participation constraint.
4. Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entity.
5. Tentukan key di antara atribut-atribut.
6. Hindari penamaan entity, relationship dan atribut yang sama.
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
1. Satu ke Satu (one to one)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga
sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.4 Relasi One to One
33
2. Satu ke Banyak (one to many)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana
setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.5 Relasi One to Many
3. Banyak ke Satu (many to one)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
Gambar 2.6 Relasi Many to One
4. Banyak ke Banyak (many to many)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas A.
34
Gambar 2.7 Relasi Many to Many
2.1.10 Bagan Alir (Flowchart)
Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi
proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-
simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan
dokumentasi.
Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa saja yang
dikerjakan pada sistem. Bagan alir dokumen (document flowchart) atau bagan alir
formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Bagan alir program atau flowchart merupakan metode untuk
menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah dengan mempresentasikan
simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar.
(Mustikowati, 2013).
35
Tabel 2.6 Simbol Flowchart
Simbol Nama Fungsi
Terminator
Permulaan/akhir Program
Garis Alir (Flow Line) Arah Aliran Program
Preparation Proses
Inisialisasi/permberian
Harga Awal
Proses Proses Perhitungan/ proses
pengolahan data
Input/output data Proses input/output data,
parameter, informasi
Predefined proses (sub
program)
Permulaan sub program/
proses menjalankan sub
program
Decision Perbandingan pernyataan,
penyeleksian data yang
memberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya
On page connector Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
satu halaman
Off page connector Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
halaman berbeda
2.1.10 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.1.10.1 PHP
PHP menurut (Kadir, 2008 diacu dalam Susanti, 2016) merupakan
singkatan dari Personal Home Page Hypertext Processor. PHP merupakan bahasa
script yang ditempatkan dalam server dan diproses diserver hasilnya dikirimkan
ke klien, tempat pemakainya menggunakan browser. Seperti bahasa
36
pemrograman yang lain, PHP memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Adapun
kelebihan dari PHP antara lain:
1. PHP merupakan suatu bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi
dalam penggunaannya.
2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, juga pada
Apache yang bersifat open source.
3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan
interpreted pada PHP lebih cepat dan mudah, karna banyak milis-milis dan
developer yang siap membantu pengembangannya.
4. PHP memiliki referensi yang begitu banyak sehingga sangat mudah untuk
dipahami.
PHP dapat berjalan pada 3 operating system, yaitu Linux, Unix dan
Windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada suatu console.
2.1.10.2 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan
banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database
sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL anatara lain
disebabkan karena MySQL menggunakan SQL (Structure Query Language)
sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk
digunakan, cepat kinerja query dan mencakupi untuk kebutuhan database
perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. Selain itu MySQL juga bersifat
open source dan free (tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada
berbagai platform (kecuali windows yang bersifat shareware). MySQL
37
didistribusikan dengan lisensi open source GPL (General Public Lisence) mulai
versi 3.23, pada bulan juli 2000 (Sari & Saputra, 2014).
2.1.10.3 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya
sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman
PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan
mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma
menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database
Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya (Solichin,
2010: 9).
Bagian-bagian penting Xampp:
1. Ht.doc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan diajalankan,
seperti berkas PHP, HTML, dan Skrip lainnya.
2. PHPMyadmin merupakan bagian untuk mengelola basis data Mysql yang ada
dikomputer.
3. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan service Xampp, seperti
menghentikan stop layanan, ataupun memulai start.
2.1.10.4 Adobe Dreamweaver CS3
Dalam membuat website diperlukan sebuah perangkat lunak editor untuk
menuliskan kode-kode pemrograman web yang diperlukan untuk merancang
sebuah website. Salah satu perangkat lunak editor yang paling sederhana yang
paling banyak digunakan adalah Notepad. Namun seiring pesatnya perkembangan
perangkat lunak, sebuah perusahaan terkemuka yang bernama Adobe, Inc
38
meluncurkan sebuah perangkat lunak editor berbasis GUI yang dikhususkan
untuk pembuatan website yang diberi nama Adobe Dreamweaver CS. Adobe
Dreamweaver CS merupakan versi pengembangan perangkat lunak editor yang
sebelumnya bernama macromedia Dreamweaver MX, yang merupakan perangkat
lunak milik perusahaan macromedia, Inc.
Adobe Dreamweaver CS3 merupakan HTML editor professional yang
berfungsi mendesain, melakukan editing dan mengembangkan aneka website (Sari
, dan Saputra., 2014).
Hasil tampilan jendela halaman Adobe Dreamweaver dapat dilihat pad
gambar berikut:
Gambar 2.8 Tampilan Jendela Awal Adobe Dreamweaver CS3
39
Keterangan gambar:
1. Pada Bagian Open a RecentItem
Adobe DreamweaverCS3 menyediakan kemudahan akses ke website yang
sudah pernah dibuka ataupun dibuat. Dengan ini seorang user tidak perlu lagi
harus memilih dan memanggil file yang ingin dibuka.
2. Pada Bagian
Create New memudahkan user untuk memilih format halaman yang akan
dibuat. Selain pilihan format halaman tersebut, user juga dapat menentukan
site (defining a site) secara langsung melalui menuSite.
3. Pada Bagian Create form Samples
Adobe Dreamweaver CS3 menyediakan menu untuk membuat dokumen baru
berdasarkan atas contoh format yang sudah ada, seperti halaman
menggunakan CSS dan halaman menggunakan Framesets.
Adobe dreamweaver CS3 juga menyediakan tools yang sangat membantu
meningkatkan pembuatan website.
Berikut ini merupakan tampilan lembar kerja Adobe Dreamweaver CS3:
Gambar 2.9 Lembar Kerja Adobe Dreamweaver CS3
Insert Bar
Tag Selection
Document Window
Property Inspector
Document Toolbar Panel Group
Files Panels
40
Keterangan gambar:
1. Document Window
Document window menampilkan dokumen yang sedang dibuat atau sedang
diedit.
2. Insert Bar
Insert Bar berisi tool-tool untuk memasukkan berbagai objek ke dalam
website, seperti gambar, table, dan layer ke dalam dokumen.
3. Document Toolbar
Document Toolbar berisi tool-tool yang biasa digunakan untuk menentukan
tampilan dokumen dan juga menentukan judul halaman dari toolbar ini.
4. Files Panel
Files Panel memperlihatkan group file berdasarkan site yang sedang
dikerjakan.
5. Tag Selection
Dalam mendesain website selalu menemukan adanya <head>, <body>,
<table> dalam kode HTML, <head> atau <body> atau <table>, inilah yang
disebut tag.
6. Property Inspector
Property Inspector berisi berbagai fungsi yang diterapkan pada object dari
dokumen. Dengan menggunakan Property Inspector, dengan cepat dapat
memformat ataupun mengedit object dokumen.
7. Panel Groups
Panel Groups berisi panel dari berbagai fungsi Dreamweaver seperti design,
code, applications dan lainnya.
41
2.1.10.5 Web Browser
Menurut Hastanti, dkk. (2015), pengertian web browser adalah sebuah
perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan
interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Dengan
web browser kita dapat memperoleh informasi yang disediakan oleh server web.
Web browser dikenal juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau Internet
browser adalah suatu program komputer yang menyediakan fasilitas untuk
membaca halaman web di suatu komputer.
Sebagian besar browser mendukung bermacam format tambahan pada
HTML seperti format gambar JPEG, PNG and GIF image formats, dan dapat
dikembangkan dukungannya misal terhadap SVG dengan menambahkan/
menggunakan plugin.
Berikut ini tampilan Web Browser dengan menggunakan Mozila Firefox:
Gambar 2.10 Halaman Mozila Firefox
42
2.1.10.6 Website
Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari
sebuah domian yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun
atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu
halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan Hyperlink
sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext. Menurut
jenisnya website terbagi dalam 2 tipe yaitu sebagai berikut:
1. Website Statis
Website statis merupakan sebuah website yang bisa dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman web HyperText Markup Language atau
HTML dan memiliki isi halaman web yang relatif sama, tetap atau tidak
berubah dalam waktu tertentu. Para pemilik website statis diharuskan
melakukan sunting manual jika ingin mengubah isi dari halaman web mereka.
2. Website Dinamis
Website dinamis adalah sebuah website yang memiliki isi halaman web yang
dapat diubah sesuai keinginan pemilik website secara realtime ketika sedang
online. Biasanya programer web menambahkan halaman khusus backend
untuk pemilik web yang berfungsi sebagai halaman khusus tempat melakukan
penyuntingan terhadap isi dari halaman website.
2.1.10.7 Google Map API
Definisi menurut Wikipedia Google Maps adalah sebuah jasa peta globe
virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan
di http://maps.google.com. Google Maps menyediakan gambar resolusi tinggi
43
satelit untuk daerah perkotaan sebagian besar di Amerika Serikat (termasuk
Hawaii, Alaska, PuertoRico, dan US Virgin Islands), Kanada, dan Inggris, serta
sebagai bagian dari Australia dan banyak negara lainnya.
Seperti banyak aplikasi web lainnya Google, Google Maps menggunakan
JavaScript secara ekstensif. Beberapa tujuan dari penggunaan Google Maps API
adalah untuk melihat lokasi, mencari alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi
dan lain sebaginya. Hampir semua hal yang berhubungan dengan peta dapat
memanfaatkan Google Maps (Maharani, dkk., 2017).
2.2 Tinjauan Penelitian
Berikut ini penelitian yang terdahulu yang berhubungan dengan sistem
informasi geografis letak penempatan papan reklame dan pajak reklame:
1. Rastuti, dkk. (2015) penelitiannya dengan judul Sistem Informasi Geografis
Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis WEB. Pada penelitian ini
penulis akan memanfaatkan teknologi SIG untuk data lokasi potensi wilayah
yang terdiri dari kecamatan, perusahaan dan nstansi-intansi terkait yang
memerlukan informasi tentang letak potensi wilayah di bidang pertanian,
perkebunan dan perindustrian yang ada di Kabupaten Banyuasin.
2. Rohim, dkk. (2015) penelitian dengan judul Semarang Charity Map,
Penyajian Peta Donasi Kota Semarang Berbasis Blogger Javascripst. Pada
penelitian ini, merancang sebuah peta online atau web map dengan penyajian
data donasi sosial ke dalam sebuah sistem informasi geografis online dengan
menggunakan platform blogger dalam membangun situs dengan bahasa
pemrograman Javascript dan HTML dan ArcGis Desktop.
44
3. Hartadi, dkk. (2016), dalam jurnal dengan judul, “Perancangan Sistem
Informasi Lokasi Lembaga Bimbingan Belajar di Kota Padang”, penulis
merancang Sistem Informasi Geografis (SIG) lokasi lembaga bimbel di Kota
Padang berbasis web.SIG ini dibangun dengan menggunakan metode
waterfall. Pembangunan SIG ini diawali dengan melakukan analisis
kebutuhan, perancangan sistem, serta implementasi dan pengujian sistem.
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang
diperlukan dalam membangun sistem. Perancangan sistem meliputi
perancangan arsitektur, basis data, dan perancangan user interface.
Implementasi sistem menggunakan basis data PostgreSQL dengan ekstensi
PostGIS, serta bahasa pemrograman PHP dan Javascript.
4. Dewi, dkk. (2016), dalam jurnal dengan judul, “Sistem Informasi Geografis
Lokasi Lembaga Pendidikan Berbasis Islam (R.A s.d Pesantren) di
Kabupaten Cilacap”. Penelitian ini sistem informasi geografis lokasi dan
profil tentang lembaga pendidikan berbasis Islam yang ada di Kabupaten
Cilacap secara lebih lengkap. Sistem informasi geografis dibangun berbasis
web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL,
dan basis peta Google Maps API.
5. Widjiyati, dkk. (2016), dalam jurnal dengan judul, “Sistem Informasi
Geografis Penyebaran Pasien Narkoba”. Penelitian ini untuk memetakan
sebaran narkoba dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang
menghasilkan laporan rancangan system berbentuk dokumen, menghasilkan
data visualisasi peta. Dan dari penelitian ini dapat memberikan informasi
yang baik mengenai jumlah pasien narkoba di wilayah Sumatra Utara, agar
45
nantinya Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam melakukan penyuluhan
tidak salah sasaran.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk skema
sederhana menurut pokok-pokok penelitian dan hubungannya. Kerangka pikir
dalam skema ini diharapkan dapat menggambarkan isi penelitian dan
identifikasinya. Sehingga pengolahan sumber data menjadi terarah. Kerangka
pikir dari penelitian ini seperti yang di tunjukkan pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Kerangka Pemikiran
Mulai
Perencanaan Analisa
Uji Coba
Perancangan
Penerapan
Selesai
- Studi Pendahuluan - Identifikasi Masalah
- Tujuan Penelitian
- Pengumpulan Data
- Bahasa Pemrograman Menggunakan
PHP, MYSQL, Google Map API. - Peta Pernyebaran pengguna
Narkotika.
- Menggunakan Editor Adobe
Dreamweaver CS3.
- Pengujian dilakukan dengan
menjalankan program
46
2.4 Tinjauan Umum Kantor Polsek Air Batu
2.4.1 Sejarah Kantor Polsek Air Batu
Polsek Air Batu didirikan melalui dua tahap yang pertama Polsek Air Batu
didirikan pada pada tanggal 25 Januari 1972, terletak di Jalan Lintas Sumatera Air
Batu KM 185 – 186 Kab. Asahan, diatas tanah milik salah seorang warga yang
dikontrakan selama 2 tahun. Yang kedua bangunan Polsek Air Batu pindah ke
Jalan Lintas Sumatera KM 188 – 189 Kab. Asahan diatas tanah milik
Pemerintahan Kec. Air Batu yang diresmikan pada tanggal 24 November 1974.
Berdasarkan pembangunan ini bahwa Polri selalu berusaha untuk
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya dibidang keamanan dan
ketertiban masyarakat, untuk mewujudkan ini semua Polri khususnya Polres
Asahan mengidentifikasi wilayah hukumnya untuk membentuk Pospol (Pos
Polisi) dan Pospol menjadi Polsek sesuai kebutuhan yang bertugas
menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam rangka memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegak hukum dan pemberian perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas–tugas Polri lain di
wilayah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan/kebijakan yang
berlaku dalam organisasi Polri sehingga memudahkan pelayanan Polri terhadap
masyarakat karena wilayah tugas yang jauh untuk dijangkau dari Polres demi
tetap terpeliharanya keamanan dan ketertiban di tengah–tengah masyarakat.
47
2.4.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah satu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan
48
Struktur Organisasi Polsek Air Batu
Gambar 2.12 Struktur Organisasi Kantor Polsek Air Batu
49
2.4.3 Tugas dan Wewenang
a. Kapolsek
1. Memimpin, membina dan mengawasi / mengendalikan serta megarahkan
staf dan unit – unit
2. Memberikan saran pertimbangan dan melaksanakan tugas lain sesuai
perintah Kapolres
3. Membina hubungan kerjasama dengan organisasi / lembaga / tokoh sosial
masyarakat dan instansi pemerintah khususnya pemerintah kecamatan
dalam kontek otonomi daerah
4. Memberikan bantuan teknis dan bantuan operasional kepada Penyidik
Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) dalam pelaksanaan tugas diwilayah
5. Melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat untuk mendorong
peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan
perundang – undangan, serta peran serta masyarakat dalam pengamanan
swakarsa.
6. Kapolsek dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh Ur Taud, Ba Ur Pubaket,
KA SPK, Para Kanit dan Bahabinkamtibmas.
b. Taud ( Tata Usaha Urusan Dalam )
1) Taud adalah unsur pelayanan pada Polsek yang bertugas menyelenggarakan
dan melaksanakan pelayanan urusan ketata-urusan dan urusan dalam guna
mendukung pelaksanaan tugas Polsek.
50
2) Melaksanakan urusan ketata usahaan yang meliputi korespodensi,
dokumentasi, termasuk pemeliharaan dan ketatalaksanaan perkantoran dan
kearsipan.
3) Taud polsek dipimpin oleh Kepala Tata Usaha dan Urusan dalam Polsek,
disingkat KA Taud Polsek, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
kewajibannya kepada Kapolsek.
c. Baur Pulbaket
1) Sebagai unsur pelaksana pada Polsek yang bertugas menyelenggarakan dan
melaksanakan fungsi intelijen yang meliputi Deteksi kriminalitas,
pengumpul bahan – bahan keterangan terutama untuk kepentingan Intel
Dasar, pemberian surat ijin / Surat Keterangan Catatan Kepolisian /
rekomendasi serta pengamanan kegiatan masyarakat / pemerintahan maupun
pengamanan ke dalam.
2) Memberikan pengawasan terhadap orang asing yang ada di wilayah Polsek,
yaitu mendeteksi dan mengidentifikasi segala kegiatan orang asing.
3) Urusan pengumpulan bahan keterangan Polsek dalam pelaksanaan tugasnya
dilaksanakan oleh Bintara Urusan Pengumpulan Bahan Keterangan Polsek
disingkat Baur Pulbaket Polsek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas kewajibannya kepada Kapolsek.
d. KA SPK
1) Sentra Pelayanan Kepolisian adalah unsur pelayanan utama pada Polsek
dipimpin oleh Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian disingkat KA SPK,
51
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kapolsek, dalam
melaksanakan tugas sehari – hari dibawah kendali Kapolsek
2) Memberikan pelayanan Kepolisian kepada masyarakat yang membutuhkan
bantuan dalam bentuk menerima laporan pengaduan dan menyelesaikan
perkara ringan / perselisihan antar warga sesuai dengan ketentuan hukum.
3) Melaksanakan penjagaan markas termasuk penjagaan tahanan dan barang
bukti yang berada di Mapolsek.
4) Melaksanakan tugasnya dibagi dalam 3 ( tiga ) regu, diatur berdasarkan
pembagian waktu ( plug / shift ) dan bertugas 8 jam.
e. Kanit Patroli
1) Unit Patroli Polsek adalah unsure pelayanan utama pada polsek yang
bertugas melaksanakan fungsi kesamaptaan Kepolisian khususnya fungsi
Samapta.
2) Dalam rangka pelaksanaan tugasnya dengan memperhatikan pengarahan
Kapolsek dan petunjuk teknis Pembina fungsi unit samapta.
3) Membuat rute patrol yang akan dilaksanakan, menentukan titik – titik temu
dan jam – jam kerawanan.
4) Unit patroli Polsek dipimpin Kepala Unit Patroli Polsek, disingkat Kanit
Patroli Polsek, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
kewajibannya kepada Kapolsek.
52
f. Kanit Reskrim
1) Unit Reskrim Polsek adalah unsur pelaksana pada Polsek yang bertugas
menyelenggarakan dan melaksanakan upaya represif Kepolisian dalam
rangka penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana yang terjadi
dalam wilayahnya.
2) Dalam rangka melaksanakan upaya refresif Kepolisian yang meliputi
Penyelidikan yaitu mencari dan mengumpulkan informasi, penindakan yang
meliputi pemanggilan / penangkapan / penahanan, penggeledahan dan
penyitaan dengan memperhatikan pengarahan Kapolsek dan petunjuk teknis
Pembina fungsi Unit Reskrim Polsek.
3) Menyelenggarakan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka pembuktian ilmiah melalui kegiatan identifikasi dan kriminalitas.
4) Membuat surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan ( SP2HP )
kepada korban / pelapor.
5) Melakukan kordinasi dengan Pengadilan Negeri yang berkaitan dengan ijin
penyitaan dan memori putusan terdakwa.
6) Unit Reskrim Polsek dipimpin oleh Kepala Unit Reserse Kriminil Polsek
disingkat Kanit Reskrim Polsek, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas kewajibannya kepada Kapolsek.
g. Bhabinkamtibmas
1) Bhayangkara Bimbingan Kemanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat
Bhabinkamtibmas adalah unsure pelayanan pada Polsek yang bertugas
53
menyelenggarakan dan melaksanakan Bimbingan keamanan dan ketertiban
masyarakat.
2) Mewujudkan kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat serta kesadaran
tentang kamtibmas untuk menekan munculnya kejahatan dan gangguan
kamtibmas lainnya.
3) Mengkoordinir dan membina Keamanan Swakarsa
4) Membangun kemitraan dengan tokoh – tokoh sosial
5) Mengadakan tatap muka dan kemitraan dengan tokoh – tokoh dalam
masyarakat
6) Bhabinkamtibmas Polsek bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
kewajibannya kepada kapolsek.
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau juga mungkin salah.
Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta
membenarkannya. Berdasarkan latar belakang pada rumusan masalah dalam
penelitian ini maka penulis menuangkan rumusan hipotesis pada sistem ini:
1. Ternyata sistem ini sangat berdampak positif terhadap masyarakat yang
khususnya peta penyebaran pengguna Narkotika wilayah hukum Polsek Air
Batu .
2. Sistem ini mampu memberikan informasi dengan cepat dan mudah bagi admin
serta masyarakat Asahan dalam menyajikan data persebaran pengguna
Narkotika.