142
BAB 3
ANALYSIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 RIWAYAT PERUSAHAAN
3.1.1 SEJARAH PERUSAHAAN
Kementerian dalam Negeri merupakan lembaga Negara yang memiliki sejarah
panjang mengenai perubahaan nama dan kepemimpinan. Diawali pada zaman Hindia
Belanda sampai tahun 1942, Depdagri disebut Departement van Binnenlands Bestuur
yang bidang tugasnya meliputi Jabatan Kepolisian, Transmigrasi, dan
Agraria.Selanjutnya pada Zaman pendudukan Jepang (tahun 1942-1945). Departement
van Binnenland Bestuur oleh pemerintah Jepang diubah menjadi Naimubu yang bidang
tugasnya meliputi juga urusan agama, sosial, kesehatan, pendidikan, pengajaran dan
kebudayaan. Naimubu atau Kementrian Dalam Negeri berkantor di Jalan Sagara nomor 7
Jakarta sampai Proklamasi tanggal 17Agustus 1945. Pada tanggal 19 Agustus 1945
Naimubu dipecah menjadi:
a. Kementrian Dalam Negeri termasuk urusan agama, yang dalam perkembangan lebih
lanjut urusan agama dilepaskan dari Kementrian Dalam Negeri.
b. Kementrian Sosial.
c. Kementrian Kesehatan.
d. Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.
143
Departeman Dalam Negeri adalah kelanjutan dari Kementrian Dalam Negeri yang
dibentuk pada saat Kabinet Presidensial yang pertama Negara Republik Indonesia pada
tahun 1945. Nama Departemen dipakai berhubungan dengan dikeluarkannya surat Edaran
Pertama pada tanggal 26 Agustus 1959 No.1/MPR/RI/1959. Departemen Dalam Negeri
dalam Kabinet Pembangunan, ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 183
tahun 1968.
Dan sejak berdirinya Depdagri yang bermula dari Kabinet Presidensial sampai
dengan Kabinet Gotong Royong sudah sering berganti beberapa menteri yang memegang
Jabatan di Departemen Dalam Negeri.
3.1.2 MITRA STRATEGIS
Mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan, Departemen Dalam Negeri
menetapkan 13 (tiga belas) program strategik terbagi atas 8 (delapan) program utama dan 5
(lima) program penunjang, meliputi:
(Program Utama)
1. Program Penguatan Integrasi Nasional.
2. Program Pengembangan Manajemen Perlindungan dan Ketentraman Masyarakat, serta
Ketertiban Umum.
3. Program Fasilitas dan Pemantapan Implementasi Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi
Daerah.
4. Program Pemantapan Pengelolaan Keuangan Daerah.
144
5. Program Pengembangan Kelembagaan dan Sistem Politik Demokratis.
6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan.
7. Program Pembinaan Pembangunan Daerah dan Wilayah.
8. Program Pengembangan dan Pembinaan Administrasi Kependudukan.
(Program Penunjang)
1. Program Pengembangan kerjasama internasional.
2. Program Pembinaan dan Penegakan Hukum serta Peningkatan Kepemerintahan yang
baik.
3. Program Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri.
4. Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur.
5. Program Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Konservasi
Lingkungan.
3.1.3 VISI DAN MISI
145
Kementerian dalam Negeri adalah suatu lembaga Pemerintahaan yang bertugas
membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang urusan
dalam Negeri. Dalam melaksanakan tugasnya kementrian dalam Negeri bagian
kependudukan telah menetapkan visi dan misi sebagai berikut :
3.1.3.1 VISI
Tertib Administrasi Kependudukan dengan Pelayanan Prima menuju penduduk
berkualitas tahun 2015.
3.1.3.2 MISI
1. Mengembangkan kebijakan dan sistem serta menyelengarakan pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil untuk menghimpun data kependudukan, menerbitkan identitas dan
mensyahkan perubahan status dalam rangka mewujudkan tertib administrasi
kependudukan.
2. Mengembangkan dan memadukan kebijakan pengelolaan informasi hasil pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil sehingga mampu menyediakan data dan informasi
kependudukan secara lengkap, akurat dan memenuhi kepentingan publik dan
pembangunan.
3. Mengembangkan pranata hukum, kelembagaan serta peran serta masyarakat yang
mendukung proses pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan informasi
kependudukan guna memberikan kepastian dan perlindungan sesuai hak-hak penduduk.
146
4. Merumuskan kebijakan pengembangan kependudukan yang serasi, selaras dan seimbang
antara jumlah/pertumbuhan, kualitas serta persebaran dengan daya dukung alam dan daya
tampung lingkungan.
5. Menyusun perencanaan kependudukan sebagai dasar perencanaan dan perumusan
pembangunan nasional dan daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
penduduk.
3.2 TUJUAN UMUM MODEL ORGANISASI
3.2.1 STRUKTUR ORGANISASI
147
Berikut ini adalah struktur organisasi dari Kementerian dalam Negeri dan gambar dari
struktur organisasi bagian kependudukan yang terdapat dalam Kementerian dalam
Negeri.
Gambar 3.1 Struktur Kementerian dalam Negeri
BAGAN SUSUNAN ORAGANISASI DIREKTORAT JENDRAL ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
148
A. SEKRETARIAT DITJEN
Gambar 3.2 Struktur Sekretariat DITJEN Administrasi Kependudukan
B. DIREKTORAT INFORMASI KEPENDUDUKAN
149
Gambar 3.3 Struktur Kementerian Dalam Negeri Bagian Kependudukan
3.2.2 TUGAS DAN WEWENANG
150
1. Menteri
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Membantu Presidden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dalam
negeri.
b. Wewenang
• Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di dalam
negeri.
• Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsi Departemen kepada Presiden.
2. Sekertariat Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan
Direktoriat Jendral administrasi Kependudukan merupakan unsur pelaksanaan
Departemen di bidang administrasi kependudukan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri.
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Sekertariat Direktoriat Jendral Administrasi Kependudukan mempunyai tugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang asministrasi
kependudukan.
b. Wewenang
151
• Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang pendaftaran
penduduk,pencatatan sipil, informasi kependudukan, perkembanagan kependudukan,
proyeksi dan penyerasian kebijakan kependudukan.
• Pelaksanaan kebijakan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, informasi
kependudukan, perkembangan kependudukan, proyeksi dan penyerasian kebijakan
kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pendaftaran
penduduk, pencatatan sipil, informasi kependudukan, perkembangan kependudukan,
proyeksi dan penyerasian kebijakan kependudukan.
• Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi.
• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jendral.
3. Bagian Perencanaan
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Bagian Perencanaan Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
pada Administrasi Kependudukan.
b. Wewenang
• Merancang penyusunan bahan evaluasi.
• Melakukan penyusunan program.
152
• Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.
4. Bagian Keuangan
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran
belanja,penatausahaan dan verivikasi keuangan.
5. Bagian Umum
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perlengkapan rumah tangga
dan kepegawaian.
6. Bagian Tata Usaha
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat,tata usaha
pimpinan dan kearsipan.
7. Direktorat Informasi Kependudukan
a. Tugas dan Tanggung Jawab
153
direktorat informasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Direktorat Jenderal di bidang informasi kependudukan.
b. Wewenang
• Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan sistem dan teknologi
informasi.
• Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kelembagaan dan sumber
daya informatika.
• Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengolahan data.
• Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pelayanan informasi
kependudukan.
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program,dan dokumentasi kebijakan
informasi kependudukan.
• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
8. Subbagian Tata Usaha
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat.
9. Subdirektorat sitem dan Teknologi Informasi
a. Tugas dan Tanggung Jawab
154
Subdirektorat sitem dan Teknologi Informasi mempnyai tugas melaksankan penyiapan
perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan sistem di teknologi sumber daya
informatika.
10. Subdirektorat Kelembagaan dan Sumber Daya Informatika
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Subdirektorat Kelembagaan dan Sumber Daya Informatika mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi kelembagaan dan sumber
daya informatika.
11. Subdirektorat Pengolahan data Kependudukan
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Subdirektorat Pengolahan data Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengolahan data
kependudukan.
12. Subdirektorat Pelayanan Informasi Kependudukan
a. Tugas dan Tanggung Jawab
155
subdirektorat pelayanan Informasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pelayanan Informasi
kependudukan.
13. Subdirektorat Monitoring,Evaluasi dan Dokumentasi
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Subdirektorat Monitoring, Evaluasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan progaram dan dokumentasi kebijakan pelayanan
Informasi Kependudukan.
3.3 Subjek Data, Fungsi Bisnis
3.3.1 Subjek Data
156
Subjek data merupakan kumpulan data yang telah dikelompokkan pada suatu sistem
yang memiliki fungsi tertentu dari hasil penelitian. Subjek data ini dapat dipakai untuk
menampilkan informasi yang diperlukan bagi pihak eksekutif.
Subjek data pada Kementerian Dalam Negeri adalah sebagai berikut :
NO Subject Data
1. Jumlah Penduduk
2. Wilayah
3. Data Agama
4. Data Kewarganegaraan
5. Data Jenis Kelamin
6. Data Umur
Tabel 3.1 Subjek Data
3.3.2 Fungsi Bisnis
157
Fungsi bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian
dalam Organisasi yang dilakukan secara bersama-sama agar tujuan dari oraganisasi dapat
tercapai dengan baik. Ada kalanya fungsi-fungsi tersebut di kelompokkan ke dalam area
tertentu serta di lakukan terus menerus secara berkesinambungan.
Fungsi Bisnis yang terdapat pada Kementerian Dalam Negeri bagian
Kependudukan adalah sebagai berikut :
No. Fungsi Bisnis
1. Penyebaran Penduduk
2. Pertumbuhan Penduduk
3. Pengolahan Data
4. Penyimpanan Data
Tabel 3.2 Fungsi Bisnis
3.4 Analisis Matriks
3.4.1 Matriks Subjek Data Versus Unit Organisasi
158
Subjek
data
Organisasi
Wilayah Jumlah
Penduduk
Data
agama
Data status
kewarganegaraan
Data Jenis
Kelamin
Data
Umur
SETNEG
KPK √ √ √ √
PPATK √ √ √ √
DEPKOMINFO √ √ √ √ √ √
DEPNAKERTRANS √ √ √ √ √
DIT JEN PAJAK √ √ √ √
BPN √ √ √ √
DEPSOS √ √
DEPAG √ √ √ √ √
DEPLU √ √ √ √ √ √
MEN PAN √ √ √ √
BI √ √ √ √
BNP2TKI √ √ √ √ √
BIN √ √ √ √ √
MENPORA √ √ √ √
BAPEPAMLK √ √ √ √
Tabel 3.3 Matriks Subjek Data Versus Unit Organisasi
3.4.2 Matriks Subjek Data Versus Fungsi Bisnis
Fungsi Penyebaran Pertumbuhan Pengolahan Penyimpanan
159
Bisnis
Subjek Data
Penduduk Penduduk Data Data
Wilayah RCU RU RU RCU
Jumlah Penduduk UD RC RUD RCUD
Data Agama CU RU RC RC
Data Status
Kewarganegaraan
CU RU RCU RCU
Data Jenis Kelamin RC RC RC RC
Data Umur CU RU RC RCU
Tabel 3.4 Matriks Subjek Data Versus Fungsi Bisnis
Keterangan :
C : Create, dibuat untuk pembuatan data baru.
R : Read, dilakukan hanya untuk membaca data saja .
U : Update , dilakukan saat ada data yang ingin diubah dimana
sebelumnya data tersebut telah ada tersimpan.
D : Delete , dilakukan pada saat ada data yang ingin dihapus.
3.4.3 Matriks Organisasi Versus Fungsi Bisnis
160
Fungsi
Bisnis
Organisasi
Penyebaran
Penduduk
Pertumbuhan
Penduduk
Pengolahan
Data
Penyimpanan
Data
Ditjen Infoduk RA RA RA RA
Sub Tata Usaha RA RA RA RA
Sub Direktorat
Sitem dan Teknologi
Informasi
AI IW IW EW
Sub Direktorat Kelembagaan
dan Sumber daya Informatika
RA RA RA RW
Sub Direktorat pengolahan
data Kependudukan
EW EW REW EW
Sub Direktorat Pelayanan
Informasi Kependudukan
REW IW RW R
Sub Direktorat Monitoring
Evaluasi Dokumentasi
I REW R RW
Tabel 3.5 Matriks Organisasi Versus Fungsi Bisnis
161
Keterangan :
R : Direct Management Responsibility .
Organisasi yang menerima pertanggungjawaban langsung dalam
melaksanakan proses bisnis.
A : Executive/ Policymaking Authority.
Organisasi yang memiliki wewenang atau hak atas pelaksanaan kegiatan
fungsi bisnis.
I : Involved in the function.
Organisasi ikut terlibat dalam kegiatan fungsi bisnis, tapi tidak ikut
bertanggung jawab dan tidak memiliki kuasa atas fungsi bisnis tersebut.
E : Technical Expertise.
Organisasi yang terlibat memiliki keahlian teknis yang diperlukan bagi
kegiatan fungsi bisnis yang bersangkutan.
W : Actual Execution of the work.
Organisasi yang melakukan seluruh kegiatan pekerjaan dari fungsi bisnis
yang berjalan.
3.4.3 Analisis Critical Success Factor.
162
Sebuah organisasi biasanya melakukan proses analisa yang beguna untuk
mengetahui sejauh mana proses tersebut akan berhasil. Salah satu cara yang digunakan
untuk mengetahui keberhasilan tersebut adalah Critical Success Factor (CSF)
Critical Success Factor yang ada pada Kementerian Dalam Negeri bagian
Kependudukan:
1. Mengetahui pertumbuhan per tahun, untuk dapat melihat pertumbuhan
penduduk setiap tahun di tiap- tiap wilayah yang ada di indonesia.
2. Mengetahui penyebaran per tahun, untuk dapat melihat penyebaran penduduk
setiap tahun di tiap-tiap wilyah yang ada di indonesia dengan melihat grafik
penyebaran nya.
3. Mengetahui Banyaknya warga negara Indonesia dan Warga negara Asing di
tiap wilayah.
4. Mengetahui Pekerja yang produktif pada suatu di wilayah di lihat dari segi
Umur.
5. Mengupayakan percepatan cakupan, kelengkapan dan akurasi data penduduk
sehingga terwujudnya database kependudukan berbasis NIK Nasional di
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional.
6. Mengupayakan percepatan pembangunan komunikasi data antara Departemen
Dalam Negeri dengan Instansi terkait dalam rangka pemanfaatan NIK dan
data kependudukan.
3.5 Teknologi Informasi pada Kementrian Dalam Negeri Bagian Kependudukan
163
3.5.1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan pada Direktorat Informasi Kependudukan pada
Kementrian dalam Negeri meliputi:
a. Hardware, meliputi :
- Jumlah Server : +/-6 Unit
- Jumlah Workstation : +/- 2 unit
- Jumlah PC : +/- 40 unit
- Processor yang digunakan
o untuk server : intel core 2 duo
o untuk client : intel pentium 4
- RAM yang digunakan
o untuk server : 2 GB
o untuk client : 1 GB – 2 GB (rata2 1 GB)
- Jumlah Printer : kurang lebih 12 unit, terdiri dari berbagai merek,
antara lain : HP dan 1 Canon.
- Scanner, terdiri dari : 2 scaner HP dan Canon.
- Keyboard, terdiri dari : HP, Dell, Logitech.
- Mouse, terdiri dari : HP, Dell, Logitech.
- DVD ROM, terdiri dari : HP, Dell.
b. Network yang digunakan adalah VPN
3.5.2 Perangkat Lunak
164
Perangkat lunak yang digunakan dalam membantu pelaksanaan
kegiatan oprasional adalah sebagai berikut:
• Bahasa pengembangan PHP (Adobe Dreamwaver CS3).
• Database postgreSQL.
• Webserver apache.
3.6 Sistem Yang Sedang Berjalan
3.6.1 Database SIAK(Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
Database SIAK adalah sumber-sumber data yang digunakan untuk menyimpan dan
menampilkan Informasi yang dibutuhkan di dalam Kementrian dalam Negeri bagian
Kependudukan.
Database SIAK Keterangan
Wilayah Menjelaskan nama dari suatu wilayah,yang telah
mengirimkan datanya.
Propinsi Berisikan Informasi Propinsi-Propinsi yang ada di
Indonesia.
165
Kabupaten Berisikan Informasi data tiap Kabupaten dari masing-
masing Propinsi di Indonesia.
Kelurahan Berisikan Informasi data tiap Kelurahan dari masing-
masing Kabupaten di tiap Propinsi.
Kecamatan Berisikan Informasi da tiap Kecamatan dari masing-
maing Kecamatan di tiap Kelurahan.
Agama Memberikan Informasi nama Agama seseorang
misalnya: Islam, Hindu, Budha, Kristen dan
Protestan. Maksimal hanya satu agama yang bisa
digunakan tidak bisa lebih.
Status Kewarganegaraan Memberikan Informasi tentang Status
Kewarganegaraan seseorang,apakah warga negara
Indonesi atau arga Negara asing.
Jenis Kelamin Memberikan Informasi nama jenis kelamin
seseorang, misalnya: Perempuan(P) atau Laki-laki
(L).
Umur Memberikan Informasi Tentang Umur seseorang.
3.6.2 ERD DATABASE
166
3.7 Sistem yang Sedang Berjalan
167
Data Warehouse merupakan kumpulan data dari berbagai sumber database yang
kemudian hasil pengumpulan data tersebut akan diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Untuk proses penarikan data dari sumber database, harus diketahui dulu sumber data
yang akan dimabil dan dikumpulkan pada data warehouse. Berikut ini diagram alur proses
penarikan data tersebut.
Gambar 3.4 Alur Proses Penarikan Data
3.8 Analisis table
168
3.8.1 Database Kependudukan
Adapun table yang digunakan dalam basis operasional dalam pemasukan
input data secara berkala pada KASUBIT di Kementerian Dalam Negeri
antara lain:
• Nama Table : Penduduk
Primary key : Kd_data_penduduk
Tabel
3.6
Tabel
Pend
uduk
• N
a
m
a
T
a
b
l
e : Biodata WNI
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_data_penduduk Varchar 6 No Primary key
2 Kd_Wilayah Varchar 20 No Foreign Key dari tabel
Wilayah
3 id_Umur Varchar 3 No Foreign Key dari tabel
Umur
4 id_Status_WN Varchar 2 No Foreign Key dari tabel
Status
Kewarganegaraan
5 Id_Jenis_Kelamin Varchar 2 No Foreign Key dari tabel
Jenis Kelamin
6 Id_Agama Varchar 2 No Foreign Key dari tabel
Agama
169
Primary key : Kd_Biodata_WNI
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_Biodata_WNI Varchar 16 No Primary key
2 Kd_Kab Varchar 5 No Foreign Key
dari tabel
Kabupaten
3 Kd_Kel Varchar 15 No Foreign Key
dari tabel
Kelurahan
4 Kd_Kec Varchar 8 No Foreign Key
dari tabel
Kecamatan
5 Kd_Prop Varchar 2 No Foreign Key
dari tabel
Propinsi
6 Nama Lengkap Varchar 50 No Menjelaskan
nama dari
penduduk
7 Alamat Varchar 50 No Menjelaskan
alamat
penduduk
170
T
a
b
e
l
3
.
7
T
a
bel Biodata WN
tersebut
8 TTL Date Time No Menjelaskan
Tempat dan
Tanggal Lahir
penduduk
tersebut
9 Kd_Wilayah Varchar 20 No Foreign Key
dari tabel
Wilayah
10 Kd_data_Penduduk Varchar 16 No Foreign Key
dari tabel
Penduduk
171
• Nama Table : Wilayah
Primary key : Kd_Wilayah
Tabel 3.8 Tabel Wilayah
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_Wilayah Varchar 20 No Primary key
2 Kd_Prop Varchar 2 No Foreign Key
dari tabel
Propinsi
3 Kd_Kab Varchar 5 No Foreign Key
dari tabel
Kabupaten
4 Kd_Kec Varchar 8 No Foreign Key
dari tabel
Kecamatan
5 Kd_Kel Varchar 15 No Foreign Key
dari tabel
Keleruhan
6 Nama_Wilayah Varchar 50 No Menjelaskan
nama wilayah
(Jakarta,
Bandung)
172
• Nama Table : Umur
• Primary key : Id_Umur
T
abel
3.9
Tabel
Umur
• Nama Table : Jenis Kelamin
Primary key : Id_Jenis_Kelamin
T
a
b
e
l
3
.10 Tabel Jenis Kelamin
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Id_Umur Varchar 3 No Primary key
2 Umur Integer 2 No Menjelaskan
umur seorang
Penduduk
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Id_Jenis_Kelamin Varchar 2 No Primary key
2 Jenis_Kelamin Varchar 20 No Menjelaskan
Jenis Kelamin
Seorang
penduduk
173
• Nama Table : Status Kewarganegaraan
Primary key : Id_Status_WN
T
a
b
e
l
3
.
1
1
Tabel Status Kewarganegaraan
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Id_Status_WN Varchar 2 No Primary key
2 Id_agama Varchar 2 No Foreign Key
dari tabel
Agama
3 Status_WN Varchar 15 No Menjelaskan
status
penduduk
tersebut
(WNI/WNA)
174
• Nama Table : Agama
Primary key : Id_Agama
T
a
b
e
l
3
.12 Tabel Agama
• Nama Table : Propinsi
Primary key : Kd_Propinsi
T
a
b
e
l
3
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Id_Agama Varchar 2 No Primary key
2 Nama_Agama Varchar 60 No Menjelaskan agama
dari penduduk
tersebut
(Islam,Kristen,Budha)
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_Prop Varchar 2 No Primary key
2 Nama_prop Varchar 80 No Menjelaskan
nama Propinsi
(Riau, Bali,
Bengkulu)
175
.13 Tabel Propinsi
• Nama Table : Kabupaten
Primary key : Kd_Kabupaten
Tabel 3.14 Tabel Kabupaten
• Nama Table : Kelurahan
Primary key : Kd_Kel
Tabel 3.15 Tabel Kelurahan
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_Kab Varchar 5 No Primary key
2 Nama_Kab Varchar 80 No Menjelaskan
nama
Kabupaten
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_Kel Varchar 15 No Primary key
2 Nama_Kel Varchar 80 No Menjelaskan
nama kelurahan
176
• Nama Table : Kecamatan
Primary key : Kd_Kec
T
a
b
e
l
3.16 Tabel Kecamatan
Nama Field Type Panjang Data NULL Keterangan
1 Kd_Kec Varchar 8 No Primary key
2 Nama_Kec Varchar 80 No Menjelaskan
kecamatan
penduduk
177
3.8 Analisa Data dan Informasi
Kebutuhan Informasi dari Kementerian dalam Negeri:
1. Dibutuhkan informasi mengenai pertumbuhan penduduk tiap provinsi.
2. Dibutuhkan informasi mengenai kelompok umur Produktif dan Non Produktif.
3. Dibutuhkan informasi perbandingan antara WNI dan WNA di tiap Provinsi.
4. Dibutuhkan informasi perbandingan penduduk Pria dan Wanita tiap Provinsi.
5. Dibutuhkan informasi data penyebaran Agama tiap provinsi.
6. Dibutuhkan informasi data mengenai jumlah penduduk ,umur, status
kewarganegaraan, jenis kelamin dan agama dalam bentuk grafik 3D.
178
3.9 Identifikasi Masalah dan Pemecahan Masalah
3.9.1 Masalah Yang Dihadapi
Masalah-masalah dalam kebutuhan data dan informasi yang dapat mengurangi
efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional dan analisis Kementerian Dalam Negeri:
1. Tidak adanya proses ETL (Extraction, Tranformation, dan Loading) pada sebuah
datawarehouse yang menjamin integritas data dari setiap report yang ada.
2. Belum adanya fasilitas yang memberikan kemudahan para pimpinan melakukan
analisis multidimensi pada suatu data mengenai pertumbuhan penduduk nasional
sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan.
3. Data yang ada tidak menunjang system EIS (Executive Informasi System). Oleh
karena itu pihak Kementerian Dalam Negeri mengalami kesulitan dalam
mendapatkan informasi/laporan pertumbuhan penduduk yang ringkas. Sehingga
dibutuhkan report dalam bentuk pivot atau chart yang dapat membantu manajerial
tingkat atas pada Kementerian Dalam Negeri dalam mengambil keputusan.
3.9.2 Pemecahan Masalah
179
Setelah menganalisis kebutuhan informasi dan permasalahan yang
dihadapi di Kementerian dalam Negeri maka pemecahan yang di usulkan adalah:
1. Membuat proses ETL (Extaction, Tranformation, dan Loading), sehingga
integritas masing-masing data dapat terjaga, dan report yang dihasilkan akurat
serta sesuai yang dibutuhkan top management.
2. Mengembangkan suatu aplikasi analisis multidimensional untuk memfasilitasi
para pengambil keputusan dalam menganalisis suatu data pertumbuhan
penduduk nasional dari sudut pandang berbeda.
3. Dengan adanya grafik batang dan grafik 3D pada applikasi data warehouse,
dapat memudahkan pengambilan keputusan seperti: Mengetahui pertumbuhan
penduduk setiap wilayah sehingga memudahkan proses transmigrasi untuk
menghindari kepadatan penduduk disuatu wilayah.
4. Pembuatan data warehouse dalam bidang kependudukan dapat menjadi solusi
masalah diatas karena dengan data warehouse dapat menghasilkan summary
data yang akurat dengan tabel yang lebih sederhana dan memuat informasi,
sehingga dijadikan acuan pengambilan keputusan.