50
BAB 3
INTI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Media Televisi Indonesia ( Metro TV )
Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai
mengudara pada tanggal 25 November 2000, Metro TV merupakan salah satu anak
perusahaan dari Media Group yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh
merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian
PRIORITAS, yang di bredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena
dinilai terlalu berani.
Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat
sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh
karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah
televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media
elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke
seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan
beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan,
pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa.
Metro TV terdiri dari 70% berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu
Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita ( non
news ) yang edukatif.
51
Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12
jam tayang. Dan sejak 1 April 2001, Metro TV sudah mulai mengudara selama 24
jam. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersevar di
Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran
Metro TV dapat ditangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui
Satelit Palapa 2 ke seluruh negara- negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina
Selatan, India, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta
Jepang.
Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu
kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan
banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan
Voice of America ( VOA ). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi
Internasional, Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di
Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama Internasional ini Metro TV
berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang
dapat dipercaya dan kompeherensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung
Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam
mendapatkan beritanya.
Metro TV memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan
secara live kejadian- kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut
berupa :
- 12 buah mobil SNG ( Satelite News Gathering )
- 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )
52
3.1.2 Visi dan Misi
Visi :
• Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi
nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya
hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk
mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.
Misi :
• Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara
melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan
menjunjung tinggi moral dan etika.
• Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan
pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan
memberikan hiburan yang berkualitas.
• Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah
aset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para
karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang
saham.
3.1.3 Logo dan Arti Metro TV
Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan
gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual
( diwakili huruf – huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual ( diwakili simbol bidang
elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada
53
tempat diposisi huruf “O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf “O”
dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk- bentuk teks M-E-T-R dengan T-
V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca
sekaligus melafalkan METR-TV sebagai METRO TV.
Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak sajadimaksudkan
sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi
berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat
terhadap institusi Metro TV.
Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk,
mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai
institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal-
hal sebagai berikut :
• Simpel, tidak rumit.
• Memberi kesan global dan modern.
• Menarik dilihat dan mudah diingat.
• Dinamis dan lugas.
• Berwibawa namun familiar.
• Memenuhi syarat- syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik
dan filmis.
• Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif.
54
Gambar 3.1 Logo Metro TV
(Sumber : Google search logo Metro TV)
Selain menampilkan unsur simbol teks/huruf, Metro TV menampilkan juga
simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.
1. Bidang Elips Emas
Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses
metamorfosis atas beberapa bentuk, yaitu :
a) Bola dunia
Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan
seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.
b) Telur emas
Sebagai simbol bola yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan
simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk ( institusi ) yang
secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah
sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.
c) Elips
Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan
sebagi kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai
simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan
citraan dunia elektronik dan penyiaran.
55
d) Elang
Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan.
Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak
hidupnya anggun.
3.1.4 Program Acara Metro TV
Seperti yang sudah peneliti paparkan sebelumnya, program acara yang
terdapat di Metro TV cenderung didominasi program acara berita, disamping itu
Mtero TV juga menghadirkan program acara hiburan yang bersifat edukatif.
Berikut ini adalah ragam acara dalam Metro TV yang terbagi dalam 4 kategori :
News
1. Metro Xin Wen
2. Metro Siang
3. Editorial Media Indonesia
4. Metro Hari Ini
5. Metro Pagi
6. Top Nine News
7. Newsmaker
8. Metro Highlight
9. Indonesian Now
10. Indonesia This Morning
11. Jakarta-Jakarta
56
Documentary
1. Metro Realitas
2. Oasis
3. Genta Demokrasi
4. Expedition
5. Archipelago
6. Inside
7. Inovator
8. Zero to Hero
9. Journalist on Duty
10. Metro 10
11. Metro Files
12. Eagle Awards
Talkshow
1. Today’s Dialog
2. Kick Andy
3. Provoactive & Proactive
4. Mata Najwa
5. Economic Challanges
6. Democrazy
7. Talk Indonesia
8. Face to Face with Desi Anwar
9. Suara Anda
10. MDGs Insight
57
Entertainment/Lifestyle
1. 8 Eleven Show
2. Special Program
3. Sentilan Sentilun
4. Menu dan Venue
5. Zona Memori
6. Just Alvin
7. Mario Teguh
8. E- Lifestyle
9. Healthy Life
10. Welcome to BCA
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Media Televisi Indonesia ( Metro TV )
Sumber : Data Internal Perusahaan
58
3.1.5 T arget Audience
Target audience Metro TV adalah :
Tabel 3.1 Target audience Metro TV
Stasiun TV lain Metro TV
Me-too product : 90% Entertainment
10% News
Sign on – sign off
15-25% in house production
target audience : all segment
Berita/informasi : 70 % news
30% non news
24 hours
75-85% in house production
target audience = segmented M/F, AB, 20+
Keterangan:
M/F : Male / female ; Pria / Wanita
20+ : Umur di atas 20 tahun
Segment : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah berdasarkan
berbagai kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili,
expenditure.
Expenditure : Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk
memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.
Expenditure terbagi dalam kelas-kelas:
A1 = di atas Rp 3.500.000 / bulan
A2 = Rp 2.500.001 – Rp 3.500.000 / bulan
B = Rp 1.750.001 – Rp 2.500.000 / bulan
C1 = Rp 1.250.001 – 1.750.000 / bulan
C2 = Rp 900.001 – Rp 1.250.000 / bulan
D = Rp 600.001 – Rp 900.000 / bulan
E = di bawah / sama dengan Rp 600.000 / bulan
59
3.1.6 Biro – Biro Metro TV
Untuk mempermudah koordinasi berbagai informasi antara kantor pusat
dengan daerah, saat ini Metro TV ada 6 kantor cabang biro yang terletak dikota-
kota besar, antara lain di daerah :
• Biro Yogyakarta
• Biro Medan
• Biro Makasar
• Biro Surabaya
• Biro Bandung
• Biro Pekanbaru
3.2 Profil Umum Program Kick Andy
Gambar 3.3 Logo Kick Andy
(Sumber : Google search logo Kick Andy)
Program acara “Kick Andy” merupakan salah satu program acara dengan format
talkshow. Namun, “Kick Andy” sangat berbeda dengan program acara talkshow lainnya.
Menonton program acara “Kick Andy” harus dengan hati, karena “Kick Andy” selalu
menampilkan suatu peristiwa atau suatu tokoh, namun dari sudut pandang yang berbeda,
dan dapat memberikan inspirasi serta edukasi kepada penonton program acara “Kick
60
Andy”. Andy F. Noya sebagai pembawa acara, sekaligus pewawancara dalam program
ini, mampu membawakan talkshow yang topik bahasanya serius, namun di tangan Andy
F. Noya penonton merasa santai dan terhibur dalam menyimak program acara ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan cara bertanya Andy F.Noya yang tidak
menggurui atau menyudutkan pihak tertentu, membuat program acara “Kick Andy”
semakin digemari oleh penontonya, hal ini terbukti dengan bertahannya program acara
“Kick Andy” selama kurun waktu kurang lebih 6 tahun.
“Kick Andy” ditayangkan setiap hari Ju’mat, pada pukul 21.30, kemudian
ditayangkan ulang pada hari Minggu Pukul 15.30. Target audiens dari program acara
“Kick Andy” mengikuti target audiens Metro TV, yaiutu golongan A dan B serta B plus,
yang berumur 20 tahun ke atas. Program acara ini merupakan salah satu program acara
talkshow dengan durasi yang cukup panjang.
RUNDOWN (Apabila mengambil tema yang menggunakan 3 Narasumber)
Segmen I
- Opening Host
- Invite Narasumber
- Penayangan VT Profile Narasumber
- Wawancara Narasumber 1
- Teaser
- OBB
Segmen II
- Wawancara Narasumber
- Teaser
- OBB
61
Segmen III
- Invite Narasumber 2
- VT Profile Narasumber 2
- Wawancara Narasumber 2
- Teaser
- OBB
Segmen IV
- Wawancara Narasumber 2
- Teaser
- OBB
Segmen V
- Invite Narasumber 3
- VT Profile Narasumber 3
- Wawancara Narasumber 3
- Teaser
- OBB
Segmen VI
- Wawancara Narasumber 3
- Interaktif (Jika diperlukan)
- Wawancara Narasumber
- Pembagian Buku dan Majalah Kick Andy
- Host Closing
- Credit Title
-
62
3.2.1 Struktur Organisasi Kick Andy
Gambar 3.4 Struktur Tim Kick Andy
(Sumber : Kick Andy Metro TV)
Manager Current Affair
Erwin Setiawan
Senior Producer Agus Pramono Kumala Dewi
Producer Anastasia Damayanti
Producer Junior Maria Ulfah Shahab
Reporter Rojih azka
Rani Anandayu
Tim Riset Cyndi Amalia
Tommy Almijun
Editor Ajie Jatmiko
Production Assistant Suhadi Ridho
63
1. Producer
Orang yang bertanggung jawab mengubah ide/ gagasan kreatif ke dalam
konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser harus memastikan adanya
dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program TV serta mampu
mengelola keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan
dan pembuatan rundown. Produser terkadang ikut terlibat secara langsung
dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya.
2. Assistant Producer dan Tim Riset
Bertanggung jawab dengan pemilihan tema dan narasumber yang akan
digunakan dalam program di setiap minggunya, pembuatan blocking set
venue, penentuan video tapping yang akan ditayangkan, mengawasi kerja tim
yang terlibat dan mengawasi jalannya program saat berlangsung.
3. Staff Produksi
Staff produksi mempunyai tanggung jawab untuk membantu kegiatan
produksi Kick Andy. Kegiatan tersebut meliputi pra- produksi, produksi dan
pasca produksi. Kegiatan yang dilakukan oleh staff produksi eragam seperti
melakukan riset, membuat materi, mencari serta menghubungi narasumber,
membuat liputan dan mengurus surat- surat untuk keperluan kegiatan
produksi.
64
3.2.2 Jadwal Kerja
Hari Jobdesk
Jumat
- Meeting
Evaluasi (dari tapping sebelumnya).
- Adanya
pembahasan ide- ide dan penentuan tema untuk
tapping minggu- minggu berikutnya dari Tim
Kick Andy
- Membahas
kepentingan Tapping yang akan mendatang.
Sabtu – Minggu
- Reporter
diberikan tugas dari produser untuk terjun
langsung untuk bertemu dengan narasumber dan
membuat Liputan untuk pembuatan VT profile
untuk kepentingan Tapping.
Senin
- Meeting untuk
pematangan produksi Tapping yang dilaksanakan
tiap hari Rabu.
- Adanya
laporan dari Reporter dari hasil terjun langsung
lapangan setelah bertemu dengan narasumbernya.
Selasa
- Editing VT
Profile narasumber dan proses Dubbing untuk
Tapping.
- Persiapan
65
Loading set untuk panggung.
Rabu - Sebelum
tapping adanya briefing dari seluruh tim untuk
membahas kesiapan awal dari tapping.
- Pengadaan
Gladi Resik
- Tapping Kick
Andy
Kamis
- Materi On-
Air Jumat untuk tayang minggu ini, harus
diberikan ke QC (Quality Control)
- Loading /
Capture hasil tapping Rabu.
3.3 Produksi Acara Program Talkshow Kick Andy
1. Produksi acara studio maupun luar studio harus melalui tahap- tahap sebagai
berikut :
a. Tahapan Pra- Produksi
b. Tahapan Produksi
c. Tahapan Pasca Produksi
2. Tahap Pra- produksi terdiri dari :
a. Penyusunan konsep atau tema apa yang akan diangkat di episode minggu
ini.
66
b. Rapat Produksi untuk melakukan penentuan tema dan narasumber yang
masuk kriteria Kick Andy.
c. Melakukan pendalaman riset untuk mendapatkan data narasumber apakah
bisa masuk kriteria tema yang telah ditentukan.
3. Tahap Produksi terdiri dari :
a. Syuting acara studio atau luar studio.
4. Tahap Pasca Produksi terdiri dari :
a. Editing
b. Evaluasi
5. Kerabat kerja yang terlibat dalam masing – masing tahap produksi adalah
sebagai berikut :
a. Pra Produksi
Yaitu : Produser, Tim Riset, Reporter, Produser Assistant.
b. Produksi
Yaitu : Seluruh Kerabat Kerja Produksi Studio dan Luar Studio.
c. Pasca Produksi
Yaitu : Editor, Produser dan Produser Assitant.
6. Produksi acara studio maupun luar studio seperti acara Pagelaran musik,
Drama, Teater dan program yang dianggap khusus, harus melakukan Latihan
dan Gladi Resik sebelum produksi acara dilakukan.
7. Seluruh paket acara yang di produksi secara Live/ Langsung atau Tapping/
Rekaman, harus di dokumentasikan dan direkam dalam format kaset atau
digital.
67
Urutan Kegaiatan Produksi
Tahap Pra Produksi
1. Setiap sebelum penyelanggaraan produksi, adanya meeting yang terdiri dari
Tim dan Host yang dilakukan setiap senin untuk mematangkan tapping yang
akan dilaksanakan hari rabu, dan mendapat persetujuan dari Kepala Studio.
2. Melakukan meeting produksiyang dipimpin oleh Produser dan didampingi
oleh Tim dan Program Director untuk menghasilkan draft produksi yang
mencakup Naskah, Rundown, Storyboard, Dafatr Pengisi Acara/ Talent,
Daftar Crew, dan Jadwal Produksi.
3. Melakukan Techinical Meeting yang dihadiri oleh Produser, Program
Director, Techinical Director dan Pengisi Acara/ Talent.
4. Mempersiapkan Dekorasi, Properti dan kelengkapan produksi lainnya
sebelum acara disiarkan.
Tahap Produksi
1. Seluruh Tim WAJIB menggunakan seragam Kick Andy dalam setiap
penyelenggaraan produksi.
2. Melakukan Briefing sebelum Produksi dimulai dan 3 jam sebelum produksi
dimulai.
3. Melakukan produksi acara sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
4. Seluruh Tim yang bertugas menepati posisi sesuai dengan penugasan.
Tahap Pasca Produksi
1. Paket acara rerkaman WAJIB melakukan CAPTURE video langsung setelah
rekaman selesai dilakukan.
68
2. Editing materi acara dilakukan berdasarkan jadwal penggunaan alat dan
deadline penyiaran.
3. Seluruh materi yang telah siap siar harus di preview oleh Produser yang
bertugas dan Host.
4. Materi acara yang telah disiarkan WAJIB disimpan dalam File/ Folder Arsip
69
3.4 Pendekatan Penelitian
Menurut Catherine Marshal (1995 ) Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu
proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai
kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Sarwono,2006 :193)
Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk
mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.
Agar tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui bagaimana strategi produksi program
Kick Andy di Metro TV dalam meningkatkan kualitas program, maka penulis
menggunakan pendekatan kualitatif.
Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan data sedalam- dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan
besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika
data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti,
maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah
persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data. (Bungin, 2006 :
56)
Secara umum, riset yang menggunakan metodologi kualitatif mempunyai ciri-
ciri : ( Bungin,2006 : 57)
1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset
adalah instrumen pokok riset.
2. Perekaman yang sangat hati- hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-
catatan di lapangan dan tipe- tipe lain dari bukti- bukti dokumenter.
3. Analisis data lapangan.
70
4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan
komentar- komentar.
5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian
dari proses risetnya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi
sosial.
6. Subejktif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana
penggalian interpretasi data.
7. Realitas adalah holistik dan tidak dipilah-pilah.
8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-
individunya.
9. Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth).
10. Prosedur riset : empiris- rasional dan tidak berstruktur.
11. Hubungan antara teori, konsep dan data : data memunculkan atau membentuk
teori baru.
Desain riset kualitatif tidak harus dibuat di awal atau sebelum riset, tetapi juga
dibuat selama proses riset berlangsung. Berikut proses desain riset pendekatan
kualitatif. ( Sarwono,2006 : 200)
71
Gambar 3.5 Proses Desain Riset Pendekatan Kualitatif
(Sumber: Sarwono,2006 : 200)
Penjelasan tabel diatas :
1. Pernyataan Masalah
Rumuskan masalah yang akan diteliti sesuai dengan ketentuan sebelum
melakukan tahapan lain karena tahapan berikutnya dalam penelitian akan
ditentukan oleh masalah yang sudah dirumuskan. Maslaah jelas dan tidak
bermakna ganda sehingga menimbulkan intrepretasi.
2. Jenis Data
Primer dan sekunder dalam bentuk selain angka.
3. Instrumen Pengambilan Data
Wawancara (In depth Interview)
Menentukan masalah
Menentukan Jenis Data
Menentukan Instrument
Pengambilan Data
Menentukan Metode
Pengambilan Data
Menentukan Teknik
Analisis
72
4. Metode Pengambilan Data
Melakukan wawancara, observasi terlibat langsung dan review dokumen.
5. Teknik analisis
3.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Jenis Deskriptif. Jenis riset ini bertujuan
membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta- fakta dan sifat-
sifat populasi atau objek tertentu. Periset sudah mempunyai konsep (biasanya satu
konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset
melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta
indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa
menjelakan hubungan antar variabel. (Bungin,2006 : 69)
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik- karakteristik seperti yang
dikemukakan Furchan (2004) :
1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya
dengan cara menelaah secara teraur- ketat, mengutamakan obyektivitas, dan
dilakukan secara cermat.
2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan.
3. Tidak adanya uji hipotesis.
Dalam penelitian ini penulis akan mengamati suatu organisasi yaitu PT Media
Televisi Indonesia (Metro TV) melalui pra produksi, produksi, pasca produksi, sehingga
dipilih jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk melakukan penelitian ini, karena
peneliti ingin mengamati sebuah startegi produksi, selain itu peneliti menginginkan
73
gambaran secara menyeluruh dan juga mendalam berkaitan dengan proses produksi
program talkshow “Kick Andy” di Metro TV.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Pada umumnya penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara dalam
mencari data; sekalipun demikian cara- cara lain juga digunakan. Inti dari persoalanya
ialah apapun instrumennya, tujuan utama ialah untuk mendapatkan informasi dalam
bentuk bukan angka sehingga banyak peneliti kualitatif memanfaatkan teknologi untuk
saran pengambilan data, seperti tape recorder, komputer bahkan internet.
(Sarwono,2006: 211).
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh
melalui wawancara dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam
penelitiannya. Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. ( Sarwono,2006 :
209).
Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik dalam data primer yaitu :
1. Wawancara mendalam (In- Depth Interview)
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data, yang berfungsi untuk
mengetahui data yang kita kumpulkan sudah reliabel atau belum. Beberapa
ahli mencoba menjelaskan mengenai wawancara,salah satunya adalah
Bungin (2007 : 108 ) Secara umum adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa
74
menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian
kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan
informan.
Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus
dia bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Dia pula
berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai dan
diakhiri. Namun kadang kala informan pun dapat menentukan perannya
dalam hal kesepakatan mengenai kapan waktu wawancara mulai
dilaksanakan dan diakhiri.
Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh
pewawancara informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan
memahami data informasi atau pun fakta dari suatu objek penelitian.
Materi wawancata adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar
antara masalah atau tujuan penelitian. Metode wawancara mendalam (In-
Depth Interview) adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya
peran wawancara. Tujuan wawancara peran informasi, dan cara melakukan
wawancara yang berbeda dengan wawwancara pada umumnya. Sesuatu yang
amat yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa
wawancara mendalam dilakukan berkali- kali dan membutuhkan waktu yang
lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak
pernah terjadi pada wawancara pada umumnya.
75
2. Observasi
Menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama. Observasi
partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi
terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta
berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan.
Data primer diperoleh dari pemahaman yang lebih mengenai permasalahan
bagaimana strategi produksi program talkshow Kick Andy di Metro TV dalam
meningkatkan kualitas, penelitian ini melakukan wawancara dan jawaban terbuka
sesuai denga argumentasi informan seperti Produser Senior, Produser Junior dan
Tim Riset. Wawancara dengan informan dari pihak program Kick Andy di Metro
TV dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat antara informan dan
peneliti melalui perjanjian tang bertempat di studio Metro TV, Jl. Pilar Mas Raya
kavA-D Kedoya- Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah berupa data- data yang sudah tersedia dan dapat
diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data
ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya
seperti data berupa teks, foto, dan hasil rekaman. (Sarwono,2006 : 209)
Untuk mencatat percakapan wawancara dengan menggunakan alat bantu
berupa perekam suara (tape recorder). Selain wawancara,penggunaan data
sekunder lain juga digunakan seperti : data tertulis di tempat penelitian atau data-
data yang didapat dari Metro TV tersebut dan melakukan observasi untuk
memberikan kemudahan bagi peneliti untuk menyempurnakan sebagai penelitian.
76
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data menurut Maleong (2000:103) sebagai proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
(Bungin,2006:167)
Dilihat dari tujuan analisis, maka dua hal yang ingin dicapai dalan analisis data
kualitatif, yaitu : (Bungin,2007 : 153)
1. Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh
suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut.
2. Menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data, dan proses suatu
fenomena sosial itu.
Dalam tradisi penelitian kualitatif beberapa metode pengumpulan data juga
adalah metode analisis data sehingga penjelasan terhadap metode itu sekaligus
membicarakan kedua fungsi metode tersebut, sebagai metode pengumpulan data dan
metode analisis data. (Bungin,2007 : 155)
Menurut Moleong (2001 : 110), bahwa proses analisis data dimulai dengan:
1. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber dalam hal ini
adalah dari hasil wawancara, kuesioner maupun analisis dokumen.
2. Setelah ditelaah, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan apa yang
dinamakan reduksi data yang dilakukan dengan membuat rangkuman yang
inti, yaitu proses dan pertanyaan – pertanyaan kunci yang perlu dijaga agar
tetap berada didalamnya.
3. Langkah selanjutnya adalah menyusun ke dalam satuan- satuan untuk
kemudian di kategorisasikan.
77
4. Melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan teknik tertentu.
5. Diakhiri dengan penafsiran data.
3.7 Metode Pemilihan Informan
Pada dasarnya wawancara bertujuan untuk membangun konfidensi periset pada
informannya. Informan adalah seseorang atau anggota kelompok yang diriset yang
diharapkan mempunyai informasi penting. ( Bungin,2006:101)
Pada penelitian kualitatif, pemilihan informan dengan maksud tidak selalu
menjadi wakil dari seluruh objek penelitian, tetapi yang penting informan memiliki
pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang objek
penelitian. (Bungin,2007 :138)
Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancarai informan yang keberadaan nya
dapat memberi informasi yang mendalam akan masalah penelitian. Informan tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Profil Informan
Keterangan Nama Pendidikan Status
Narasumber 1
Agus Pramono S1
Jurnalistik
Produser
Senior
Narasumber 2 Maria Ulfa Shahab S1
Media
Komunikasi
Produser
Narasumber 3 Tommy Almijun
S1
Jurusan
Komunikasi
Jurnalistik
Tim Riset
78
3.8 Keabsahan Penelitian
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenaranya karena beberapa hal,
yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat
penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan obseevasi mendukung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data
kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Trianggulasi lebih banyak menggunakan metode alam level mikro, seperti
bagaimana menggunakan beberapa metode pengumpulan data dan analisis data
sekaligus dalam sebuah penelitian, termasuk menggunakan informan sebagai alat uji
keabshan dan analisis hasil penelitian. (Bungin,2009 : 203). Proses trianggulasi tersebut
diatas dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan analisis data,
sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan
kepada informan.
Uji keabsahan melalui trianggulasi ini dilakukan karena dalam penelitian
kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji
statistik. (Bungin,2009 : 205)
Ada empat macam trianggulasi yaitu sumber, metode, penyidik dan teori
(Moleong,2005:330). Pada penelitian ini menggunakan trianggulasi teori dan sumber.
Adapun metode trianggulasi yang digunakan,yakni: (Kriyantono,2006:71)
1. Trianggulasi Teori
Model trianggulasi teori yakni memanfaatkan dua atau lebih teori untuk
diadu dan dipadu. Peneliti memanfaatkan buku- buku maupun jurnal
yang telah ada untuk menguji hasil penelitian dengan teori yang telah
ada.
79
2. Trianggulasi Sumber
Model trianggulasi sumber yakni membandingkan atau mengecek ulang
hasil penelitian peneliti dengan hasil wawancara dengan produser senior
dan junior serta tim riset.
Langkah- langkah dalam menggunakan teknik trianggulasi (Bungin,2009 : 203-
204) :
1. Umpamanya peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi
untuk pengumpulan data. Pastikan apa setiap hari telah terhimpun catatan harian
wawancara dengan informan serta catatan harian observasi.
2. Setelah itu dilakukan uji silang terhadap materi catatan- catatan harian itu untuk
memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan harian wawancara
dan catatan harian observasi. Apabila ternyata antara catatan harian kedua metode
ada yang tidak relevan, peneliti harus mengonfirmasi perbedaan itu kepada
informan.
3. Hasil konfirmasi itu perlu diuji lagi dengan informasi- informasi sebelumnya karena
bisa jadi hasil dengan informasi- informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil
konfirmasi itu bertentangan dengan informasi- informasi yang telah dihimpun
sebelumnya dari informan atau dari sumber- seumber lain. Apabila ada yang
berbeda, peneliti terus menelusuri perbedaan- perbedaan itu sampai peneliti
menemukan sumber perbedaan dan materi perbedaanya, kemudian dilakukan
konfirmasi dengan informan dan sumber- sumber lain.
Ada 3 tahap dalam menganalisis data yakni :
1. Open coding, yaitu peneliti membentuk beberapa kategori awal informasi tentang
fenomena yang diteliti dengan memilah- milah data ke dalam jenis yang relevan.
80
2. Axial coding, yaitu peneliti memilih salah satu kategori dan memposisikanya sebagai
inti fenomena yang sedang diteliti.
3. Selective coding, yaitu peneliti menulis teori dari berbagai hubungan dari seluruh
kategori dalam tahap axial coding sebelumnya.
Untuk memenuhi standar konfirmabilitas, peneliti mendapatkan pernyataan dari
informan tentang keabsahan laporan penelitian ini.
3.9 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian
Setiap penelitian untuk pemula memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan
yang bisa membuat penelitian ini tidak sebagaimana yang diinginkan. Keterbatasan dan
kelemahan yakni :
1. Jawaban yang disampaikan informan terkadang ada beberapa yang kurang konkrit
dan ada beberapa istilah media yang tidak diketahui peneliti.
2. Menentukan waktu untuk mewawancara narasumber yang tidak bisa ditentukan.
3. Mengaplikasikan teori dengan penafsiran dalam penulisan.