42
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan pada 24 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus
strain wistar) yang dibagi ke dalam 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3
kelompok perlakuan. Penelitian ini mengamati sel piramidal di area cortex cerebri
tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dalam 3 lapang pandang, yang
memperlihatkan gambaran sel normal dan sel piknotik kemudian dihitung
jumlahnya dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x. Selain itu
penelitin ini juga mengamati fungsi memori dari tikus putih yang didapatkan dari
skor memori dimana skor tersebut dihitung melalui angka kesalahan dan ketepatan
tikus memasuki lengan alat peraga 8 Arm Radial Maze.
Tabel 5.1 Hasil penelitian sel piramidal piknotik otak tikus
Kelompok
perlakuan
Jumlah sel piramidal
piknotik (sel)
X±SD piramidal piknotik (sel)
1 2 3 4 5
K+ 98 88 73 86 93 87,6±9,396808
P1 46 49 32 34 32 38,6±8,234076
P2 30 28 28 27 27 28±1,224745
P3 17 17 18 15 12 15,8±2,387467
Tabel 5.2 Hasil penelitian skor memori tikus
Kelompok
perlakuan
Skor memori X±SD skor
memori
1 2 3 4 5
K+ -0,78 -0,64 -0,65 -0,80 -0,64 -0,70±0,327014
P1 0,16 0,14 0,2 0,21 0,21 0,18±0,101887
P2 0,27 0,29 0,57 0,38 0,40 0,38±0,193976
P3 0,72 0,5 0,75 0,62 0,71 0,66±0,189744
43
Ket : K+ : Induksi MSG 0,8g/1ml
P1 : Induksi MSG 0,8g/1ml dan esktrak daun pepaya 30mg/0,25ml
P2 : Induksi MSG 0,8g/1ml dan esktrak daun pepaya 60mg/0,5ml
P3 : Induksi MSG 0,8g/1ml dan esktrak daun pepaya 120mg/1ml
Berdasarkan Tabel 5.1 tampak kelompok K+ memiliki jumlah sel piramidal
dengan inti piknotik yang paling banyak dengan rerata 87,6 sel dari 3 lapang
pandang. Dapat dilihat pula bahwa dari kelompok P1 hingga P3 terdapat penurunan
jumlah sel piramidal dengan inti piknotik jika dibandingkan dengan kelompok K+.
Kelompok P3 menunjukkan penurunan jumlah sel piramidal piknotik yang paling
besar, dengan rerata 15,8 sel dari 3 lapang padang. Dan berdasarkan Tabel 5.2 untuk
hasil fungsi memori, pada kelompok K+ mendapatkan hasil skor memori yang
paling rendah, dengan rerata -0,7 dari 3 kali pengujian. Sedangkan pada kelompok
P1 hingga P3 terdapat peningkatan skor memori jika dibandingkan dengan
kelompok K+. Kelompok P3 menunjukkan peningkatan skor memori yang paling
besar, dengan rerata 0,66 dari 3 kali pengujian.
Gambar 5.1 Gambaran histopatologi sel piramidal otak tikus putih
Ket : = Sel piknotik; ditandai dengan penyusutan dan pemadatan inti sel ;
= Sel normal ; Skala 20μm ; HE ; 400x
44
5.2 Analisis data
5.2.1 Uji Normalitas dan Homogenitas
Dengan total sampel yang digunakan adalah 20 ekor tikus, maka hasil uji
normalitas data yang dipakai adalah metode analitik dengan parameter Saphiro –
Wilk. Tabel 5.3 menunjukkan nilai signifikansi dari uji normalitas untuk data sel
piramidal piknotik yang diambil dari tiga lapang pandang di cortex cerebri dan data
untuk fungsi memori atau skor memori tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain
wistar) yang diambil setelah tiga kali pengujian menggunakan 8 Radial Arm Maze.
Tabel 5.3 Uji Normalitas Saphiro – Wilk
Sig. (sel
piramidal)
Sig. (skor
memori)
K+ 0,728 0,132
P1 0,073 0,147
P2 0,146 0,414
P3 0,284 0,286
Tabel 5.4 Uji Homogenitas Levene
Sig.
Sel piramidal piknotik otak tikus 0,014
Skor fungsi memori tikus 0,237
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa signifikansi >0,05 atau p>0,05 yang berarti
data terdistribusi dengan normal. Tabel 5.4 menunjukkan hasil uji homogenitas
bahwa signifikansi >0,05 atau p>0,05 yang berarti data homogen atau varian data
sama, tetapi jika signifikansi <0,05 atau p<0,05 yang berarti data tidak homogen
atau varian data tidak sama. Dengan demikian, analisis data untuk sel piramidal
piknotik akan dilanjutkan menggunakan uji Post Hoc Games Howell karena
didapatkan hasil data yang tidak homogen, sedangkan analisis data untuk skor
memori akan dilanjutkan menggunakan uji Post Hoc Bonferroni karena didapatkan
45
hasil data varian homogen. Sebelumnya akan dilakukan uji multivariat untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan.
5.2.2 Uji MANOVA dan Post Hoc
Tabel 5.5 Uji Multivariate ANOVA
Sig.
Sel piramidal piknotik otak tikus 0,000
Skor fungsi memori tikus 0,000
Berdasarkan hasil uji komparatif Multivariate ANOVA, nilai siginifikansi
jumlah sel piramidal piknotik otak tikus dan skor memori tikus adalah 0,000 atau
p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan.
Untuk melihat kelompok perlakuan mana yang mengalami penurunan atau
peningkatan yang signifikan setelah diberikan ekstrak daun pepaya (Carica
papaya) dengan dosis 30mg, 60mg dan 120 mg maka dilanjutkan dengan uji Post
Hoc Games Howell (Tabel 5.6) dan uji Post Hoc Bonferroni (Tabel 5.7).
Tabel 5.6 Uji Post Hoc Games Howell
Sig.
K+ P1 0,000
P2 0,000
P3 0,000
Tabel 5.7 Uji Post Hoc Bonferroni
Sig.
K+ P1 0,000
P2 0,000
P3 0,000
Dari hasil uji Post Hoc Games Howell menunjukkan p<0,05 pada semua
kelompok perlakuan yaitu kelompok K+, P1, P2, P3. Sehingga dapat disimpulkan
46
bahwa terdapat peningkatan skor memori yang signifikan antara kelompok K+
dengan kelompok P1, P2 dan P3. Kemudian dari hasil uji Post Hoc Bonferroni
menunjukkan p<0,05 pada semua kelompok perlakuan yaitu kelompok K+, P1, P2,
P3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan jumlah sel piramidal
piknotik yang signifikan antara kelompok K+ dengan kelompok P1, P2 dan P3.
Kemudian untuk mengetahui hubungan antara sel piramidal piknotik dengan skor
memori akan diuji menggunakan uji korelasi Pearson dengan hasil sebagai berikut.
5.2.3 Uji Korelasi
Tabel 5.8 Uji Korelasi Pearson
Skor memori tikus
Sel piramidal piknotik otak
tikus
Signifikansi 0,000
Kekuatan korelasi -,974
Berdasarkan uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansinya adalah
0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sel piramidal
piknotik otak dan skor memori tikus, kemudian kekuatan korelasi didapatkan -,974
yang berarti korelasi negatif sangat kuat. Ini menyatakan bahwa semakin banyak
jumlah sel piramidal piknotik akan menyebabkan penurunan skor memori tikus
semakin rendah. Kemudian dilakukan uji regresi linier untuk mengetahui besar
pengaruh dosis ekstrak daun pepaya (Carica pepaya) terhadap sel piramidal
piknotik dan skor memori tikus dengan hasil sebagai berikut.
5.2.4 Uji Regresi Linier
Tabel 5.9 Uji Regresi Linier Sel Piramidal
Sel piramidal piknotik otak tikus
R 0,848
R square 0,719
Persamaan y = 70,44 – 0,532x
47
Tabel 5.10 Uji Regresi Linier Skor Memori
Skor memori tikus
R 0,875
R square 0,765
Persamaan y = -0,403 + 0,01x
Hasil uji regresi linier menunjukkan pengaruh pemberian dosis ekstrak daun
pepaya (Carica papaya) terhadap jumlah sel piramidal piknotik sebesar 71%
(Adjusted R Square=0,719). Diketahui bahwa nilai R square adalah 71,9% yang
berarti bahwa dosis ekstrak daun pepaya dapat menurunkan jumlah sel piramidal
piknotik pada otak tikus sebesar 71,9%. Untuk pengaruhnya terhadap skor memori,
hasil uji regresi linier menunjukkan pengaruh pemberian dosis ekstrak daun pepaya
(Carica papaya) terhadap skor memori tikus sebesar 76% (Adjusted R
Square=0,765). Diketahui bahwa nilai R square adalah 76,5% yang berarti bahwa
dosis ekstrak daun pepaya dapat meningkatkan skor memori tikus sebesar 76,5%.
Bentuk persamaan yang menghubungkan antara besar dosis ekstrak daun
pepaya (Carica papaya) yang diberikan dengan jumlah sel piramidal piknotik otak
serta besar dosis ekstrak daun pepaya (Carica papaya) yang diberikan dengan
jumlah skor memori dalam persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y1= A1 + B1 (x) Y2= A2 + B2 (x)
Y1 = 70,44 – 0,532 (x) Y2 = -0,403 + 0,01 (x)
Keterangan:
Y1= Jumlah sel piramidal otak yang piknotik
Y2= Jumlah skor memori tikus
X= Dosis ekstrak daun pepaya
Persamaan yang terbentuk adalah Y1 = 70,44 – 0,532x dan Y2 = -0,403 + 0,01x
48
Gambar 5.2 Grafik Persamaan Regresi Linier
Bentuk persamaan yang didapat adalah Y = 70,44 – 0,532 (x);
Y= Jumlah sel piramidal otak yang piknotik; X= Dosis ekstrak
daun pepaya (30mg;60mg;120mg)
Gambar 5.3 Grafik Persamaan Regresi Linier Bentuk persamaan yang didapat adalah Y = -0,403 + 0,01 (x);
Y= Jumlah skor memori tikus; X= Dosis ekstrak daun pepaya
(30mg;60mg;120mg)
Persamaan tersebut bermakna dengan arti bahwa pemberian ekstrak daun
pepaya (Carica papaya) dapat mengurangi jumlah sel piramidal piknotik pada
korteks serebri dan meningkatkan skor memori tikus.