BAB I
STERILISASI ALAT
Tempat: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Waktu: 10.00-12.00 WIB
Tanggal:29 Oktober2012
Tujuan: Agar alat-alat yang berada di laboratorium tidak terkontaminasi
oleh mikroba.
A. Tinjauan Pustaka
Yang dimaksud dengan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untukmematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda.Ketika Anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptic, sesungguhnya Anda telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran.Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar.Untungnya tersedia berbagai metode lain yang lebih efektif(Hadioetomo, 1990).Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril.Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau mertsak media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan.Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi (Waluyo,2005).B.Alat dan Bahan
Alat :
Oven
Autoclave
C.Cara kerja
1. Menggunakan Oven
Alat-alat yang akan disterilisasi dibungkus dengan kertas HVS, misalnya seperti cawan petridish, pipet, botol sample, dst.
Hidupkan oven
Atur suhu hingga 110oC selama 15 menit
Jika sudah mencapai suhu tersebut, masukan alat satu bahan yang akan disterilkan atur waktu istirahat 15 menit, jika sudah keluarkan
2. Menggunakan Autoclave
Buka autoclave
Lihat banyaknya air pada autoclave, jika air kurang dari batas tambahkan air, masukan alat dan bahan yang akan disteril
Tutup rapat lalu nyalakan autoclave selama 15 menit
Setelah 15 menit cabut kabel dan tunggu tekanan hingga menjadi 0oC
D. Kesimpulan
1. Alat-alat laboratorium mikrobiologi terdiri atas alat-alat gelas, alat strerilisasi, alat pengerjaan mikroba, alat pencampur dan alat pemisah kimia.
2. Dalam laboratorium mikrobiologi, banyak hal yang dikerjakan terkait dengan mikroba, dikarenakan aktifitas mikroba yang begitu cepat maka dimungkinkan mikroba menempel disetiap alat-alat laboratorium dan media yang ada. Oleh karena itu perlu dilakukan sterilisasi alat.
E. Saran
Alat-alat laboratorium sangatlah beragam bentuknya dan juga fungsinya, oleh karena itu praktikan dituntut untuk mengenal dan mengetahui semua alat yang akan digunakan.
BAB II
PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH (PADA KRAN)
Tempat: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Waktu: 10.00-12.00 WIB
Tanggal:12 Oktober2012
Tujuan:Untuk mengambil sampel air bersih pada Kran sesuai dengan
prosedur yang baik dan benar
A. Tinjauan Pustaka
Hingga saat ini, Negara Indonesia telah memiliki Peraturan Pemerintah No. 20
tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri.
(Efendi, 2003) .
Keadaan air yang berbentuk cair yang merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen
membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua ato hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki jumlah momen dipol. Gaya tarik menarik listrik antara molekul - molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam keadaan kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat dibawah tekanan
dan temperatur standar. (Martino.R.R, 2003).
B. Alat dan Bahan
a. Alat :
1.Botol Winkler (1 botol)
2.Lampu Bunchen
3.Tissue
4.Kertas buram
b. Bahan:
1.Air pada kran titik A di Laboratorium Kesehatan Lingkungan
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah :
1.Kran-kran harus berhubungan langsung dengan sambungan utama
2.Pastikan bahwa kran dalam keadaan baik dan tidak ada kebocoran
3.Bersihkan kran dengan hati-hati
4.Biarkan air keluar selama1-2menit sebelum pengukuran dan pengambilan sampel dilaksanakan
5.Tutup kran dan bakar/ panaskan permukaannya secara menyeluruh, buka lagi kran kira-kira 1-2menit.
6.Isikansampel airnya dengan hati-hati, hindarkan dari kontaminasi, isilah botol sampel (sudah disterilisasi) tanpa menyentuh permukaannya, melalui dinding botol.
7.Tempeli botol dengan label yang jelas dan dengan informasi yang diperlukan, bawalah sampel dan masukkan kedalam tempat sejuk (6-10C) dan gelap, dan secepat mungkin dibawa ke laboratorium.
D. Hasil Pengamatan
Pada percobaan pengambilan sampel air kran pada titik A di Laboratorium Kesehatan Lingkungan diperolehpH 6,5-8,5 (netral).
E. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1.Pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu sendiri
2.Sebelum mengambil air dari kran hendaknya air pada kran tersebut perlu dialirkan beberapa saat dan mulut kran dibakar guna menghindari adanya mikroba.
F. Saran
Dalam pengambilan sampel air kran, hendaknya dilakukan dengan baik dan benar guna menghindari kesalahan pada hasil praktikumnya.
BAB III
PEMERIKSAAN SAMPEL AIR BERSIHDENGAN METODE MPN
Tempat: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Waktu: 10.00-12.00 WIB
Tanggal:12 Oktober2012
Tujuan: Untuk mengetahui angka kuman pada airdengan menggunakan
media LB (Laktost Broth) dan media BGLB (Brilliant Green
Lactose Broth)
A. Tinjauan Pustaka
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media.Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadirancoliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organismecoliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untukcoliform.
Sama halnya pada media Laktost Broth, namun pada tahapan BGLB lebih menitikberatkan atau penegasan tentang ada atau tidak adanya mikroba pada sampel air keran.B. Alat dan Bahan
Pada test perkiraan dengan media LB (Lactose Broth) :
a. Alat :
1. Beaker glass
2. Sendok reagen
3. Neraca Analitik
4. Cawan Petri
5. Penjepit cawan
6. Kompor listrik
7. Batang pengaduk
8. Tabung reaksi (9 tabung)
9. Tabung durham
10.Rak tabung reaksi
b. Bahan:
1. Media LB (Laktost Broth)
2. Sampel air keran
3. Kapas
Pada penegasan dengan media BGLB (Brilliant Green Lactose Broth) :
a. Alat :1.Tabung reaksi2.Batang ose3.Bulb4.Lampu bunchen5.Pipet volume6.Rak tabungreaksib. Bahan:1. Media BGLB2. Aquades3. KapasC.Cara Kerja :
a.Pembuatan media LB (Laktost Broth)
1)Siapkan alat dan bahan
2)Ambil 2 buah pipet volume yang berukuran 10 ml dan lalu bungkus pipet volume dengan menggunakan kertas buram hingga tertutup
3)Siapkan media LB (Laktost Broth), beaker glass dan botol reagen dengan perhitungan berat :
Media DS (Double Strength) 1 tabung reaksi berisi 5 ml (3 tabung reaksi)
3 x 5 = 15 ml20 ml = 0,52 gr
Media SS (Single Strength) 3 tabung berisi 9,9 ml
3 tabung reaksi berisi 9 ml (6 tabung)
Jadi : 3 x 9,9 ml + 3,90 ml = 56,7 ml70 ml = 0,91 gr
= 0,91 gr
4)Larutkan media LB dengan aquadest 70 mluntuk SS dan 20 ml untuk DS
5)Memanaskan hingga mendidih.
Penyediaan bahan
DS (Double Strength)
-Berilah label pada tabung reaksi
-Masukkan tabung durham
-Masukkan media LB (DS) ke dalam tabungsebanyak5 ml
-Balik tabung reaksi secara perlahan hingga tabung durham terisi penuh
SS (Single Strength)
-Bertilah label padatabung reaksi lalu masukkan tabung durham
-Masukkan media LB (SS) ke dalam 6 tabung
3 tabung = 9,9 ml
3 tabung = 9 ml
-Balikan perlahan tabung reaksi hingga tabung durham terisi penuh dengan larutan media.
-Tutup tabung reaksi dengan kapas
Ketika semua sudah di kerjakan, masukkan ke dalam oven pada suhu diatas 110C selama15menit. Setelah15menit ambil dan dinginkan tabung hingga mencapai suhu kamar. Kemudian ambil sampel air keran.
Penanaman Bakteri
DS (Double Strength)
-Masukkan 5 ml sampel ke 3 tabung DS
-Tutup rapat dengan kapas
SS (Single Strength)
-Masukkan 0,1 ml sampel ke tabung yang bersih 9,9 ml media LB SS
-Masukkan 1 ml sampel ke tabung yang bersih 9 ml media LB SS
-Tutup rapat ke-6 tabung dengan kapas
-Masukkan seluruhtrabung ke dalam incubator untuk mengembangbiakkan bakteri dengan suhu 37 dalam waktu 24 jam
-Setelah itu cek hasilnya, positif atau negatif dari setiap tabungnya
Hasil Penanaman LB
Data Positive
DS 5 ml=2 tabung
SS 9,9 ml=1 tabung
SS 9 ml=2 tabung
Data negatif
DS 5 ml=1 tabung
SS 9,9 ml=2 tabung
SS 9 ml=1 tabung
b.Pada media BGLB
Penanaman Bakteri pada Media BGLB
1.Siapkan alat dan bahan
2.Ambil media LB positif yang telah diinkubasi selama 2 x 24 jam, periksa dari semua tabung reaksi tentukan tabung reaksi yang LB positif
3.Sediakan tabung reaksi dengan jumlah 2x tabung reaksi LB positif
4.Buat media BGLB ( 40g/l ) masing-masing 5ml
LB positif= 5 buah
Karena LB positif ada 5 buah jadi tabung reaksi yang diperlukan sebanyak 10 tabung reaksi. 5 tabung reaksi untuk coliform dan 5 tabung reaksi untuk colinja.
= 5 ml 10 tabung reaksi
= 50 ml
Berat BGLB=40 x 50 ml=2 gr
1000
5.Larutkan 2 gr media BGLB dengan aquadest 50 ml, panaskan dan aduk dengan batang pengaduk
6.Siapkan tabung reaksi dan masukan tabung durham pada masing-masing tabung reaksi
7.Isi masing-masing tabung reaksi dengan 5 ml media BGLB
8.Kocok tabung reaksi hinggan tabung durham tenggelam dan tidak ada gelembungnya, kemudian tutup dengan kapas
9.Sterilkan dalam oven selama 15 menit pada suhu 110oc
10.Setelah disterilkan, tunggu hingga tabung reaksi dingin
11.Setelah dingin lakukan penanaman dari media LB positif dengan jarum ose
12.Bersihkan tangan dengan menggunakan alkohol , hidupkan lampu bunsen
13.Ambil media LB positif 5 ml dan 2 tabung reaksi untuk media BGLB 5 ml
14.Flambir batang ose dan 2 tabung reaksi untuk media BGLB 5 ml
15.Celupkan 3 x batang ose kedalam tabung LB positif 5 ml kemudian celupkan kedalam 2 tabung media BGLB 5 ml secara bergantian
16.Flambir kembali tabung reaksi, kemudian tutup dengan kapas
17.Lakukan hal yang sama pada tabung LB positif 9,9 ml dan 9 ml
18.Setelah selesai, masukan kedalam inkubator selama 2 x 24 jampada suhu 37Cuntuk coliform dan 1 x 24 jam pada suhu 44-45oC untuk colitinja.
D.Hasil:
a.Pada Media LB
Dari kegiatan pengambilan sampel air keran yang dilakukandi laboratorium terpadukesehatan lingkungandapat kitaketahui bagaimana cara pengambilan sampel airkeran yaitu secara bakteriologi dan kimia. Selain itu dalam pengambilan sampel haruslah dengan cara yang benar.
Setelah menunggu selama 2 x 24 jam, dari percobaan pengambilan sampel air keran dengan menggunakan media LB dari 9 tabung reaksi diperoleh hasilSampel yang mengandung mikroba (positif) yaitu DS ml 3 tabung, SS 9 ml 3 tabung, SS 9,9 ml 2 tabung
Sampel yang tidak mengandung mikroba (negatif) yaitu SS 9,9 ml. Untuk mengetahui ada tidaknya mikroba pada sample digunakan media LB, tetapi media ini tidak bisa mengidentifikasi mokroba yang ada di dalam sampel tersebut
Adapun ciri-ciri tabung reaksi yang positif dengan media LB adalah:
Keruh
Tabung durham naik keatas
Tabung durham bergelembungan ( menandakan adanya gas )
b.Pada media BGLB
Setelah menunggu selama 2 x 24 jamdengan suhu E. Coli 45C dan Coliform 37C, dari percobaan sampel LB positif dengan menggunakan media BGLB diperoleh hasil BGLB:
DSSSIndeks MPN / 100 ml
5ml5ml5ml1 ml1 ml1 ml0.5 ml0.5 ml0.5 ml
E. Coli---------0
Coliform----1----3
Adapun ciri ciri BGLB positif adalah :
1.Keruh
2.Tabung durham naik keatas
3.Ada gelembung pada tabung durham ( menandakan adanya gas )
E.Pembahasan
Berdasarkan Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air bahwa kadar maksimum yang diperbolehkan pada total coliforn (MPN) adalah 50/100 ml untuk air bukan perpipaan
F.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada hasil pemeriksaan air bersih sudah memenuhi syarat kelayakan untuk air bukan perpipaan.
G.Saran
1.Dalam melakukan praktikum sebaiknya menggunakan jas lab agar terhindar dari zat-zat kimia yang berbahaya.
2.Gunakan alat-alat praktikum dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.
3.Dalam perhitungan media BGLB lakukan dengan teliti agar tidak ada kesalahan.
4.Dalam melakukan percobaan tangan kita harus disterilkanterlebih dahulu dengan alcohol.
BABIV
PEMERIKSAAN SAMPEL MINUMAN
Tempat: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Waktu: 10.00-12.00 WIB
Tanggal:05 November2012
Tujuan: untuk mengetahui seberapa banyak mikroba yang terkandung
didalam sampel minumandengan menggunakan media PCA.
A. Tinjauan Pustaka
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang di perlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakait untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisimedia pertumbuhannya.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media adalah PCA (plate count agar). Media agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw dan Walther Hesse untuk membuat media.jika di campur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan dipanasi, pencairan `dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam.
B.Alat dan Bahan
Alat:Bahan :
Tabung reaksi* Aquadest
Petri disc* sampel minuman (es dawet)
Gelas ukur* Media PCA
Rak tabung reaksi
Sendok
Pipet volume
Bulb
Neraca analitik
Oven
Incubator
Kapas steril
Lampu bunsen
Kompor listrik
C.Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah :
1. Sterilisasi alat
2. Membuat media
a.Siapkan beaker glass yg sudah di sterilkan
b.Timbang media dengan perhitungan berat :
1 petridis : 5-10 ml
1 sampel : 6 petridis 10 ml = 60 ml
PCA: 23,5 60/100 = 1,41 gr
c.Larutkan media dengan60ml aquades steril
d.Panaskan hingga mendidih
3. Penanaman mikroba
a.Siapkan sample minumanyg siap saji (es dawet) sebanyak 1gelas, aduk rata, kemudian ambil sebanyak10 ml
b.Siapkan5tabung reaksi yg berisi 9ml aquades yg telah steril dan cawan petridis
c.Beri label kelimatabung reaksi dan cawan Petridis
d.Tabung reaksi dan cawan petridis pertama di beri label blangko
e.Ambil 1ml sample minumankemudian masukan ke tabung10-1f.dari tabung 10-1ambil 1 ml ke tabung 10-2, ambil 1 ml dari tabung 10-1ke cawan petridish dan seterusnya sampai tabung 10-5j.Kemudian cawan petridis dan air sample berada di sekitar lampu bunsen
k.Tambahkan 5ml media PCA ke6cawan petridis
l.Tutup cawan petridisnya
m. Inkubasi cawan dengan suhu 37C selama 1-2x24jamdalam posisi terbalik
n. Setelah 1x24jam , ambil cawan dan hitung mikrobanya
D.Hasil
Dari percobaan yang dilakukan kita dapat mengetahui bagaimana cara untuk mengambil sampel minuman denngan menggunakan cara yang steril. Setelah menunggu selama 2 x 24 jam, dari hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh oleh kelompok kamiadalah:
10-1= 210 koloni
10-2= 215 koloni
10-3= 59 koloni
10-4= 45 koloni
10-5= 101 koloni
Blanko= 7 koloni
Perhitungan Jumlah Koloni pada Petridish
Rumus :
= ( koloni 10-1) x 10 + ( koloni 10-2) x 100 + ( koloni 10-3) x 1000
Petridish terbaca
= (210-7)x10+(215-7)x100 +(59-7)x1000 + (45-7)x 10.000 (101-7) 100.000
5x 1ml
=(203x 10)+(208x 100)+(52x 1000)+(38x 10.000) + (94 100.000)5 ml
=2030+20800 +380000 +94000005 ml
=98028305 ml= 1960566= 1,97106koloni/mlJadi jumlah kuman pada es daud adalah 1,97106koloni/ml
E.Pembahasan
Berdasarkan pada kualitas minumansesuai dengan ketentuan Permenkes 942 tahun 2003 bahwa pada hasil yang telah diperoleh minumantersebut belum aman untuk dikonsumsi. Bahwa pada minuman, standar untuk mikrobiologi yaitu 0/100 ml sampel.
F.Kesimpulan
Pada hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa minumantersebut belum memenuhi syarat Permenkes yang ada. Pengaruh dari adanya bakteri dikarenakan peralatan masak yang belum steril dan pengaruh dari udara luar.
G.Saran
Dalam percobaan pemeriksaan sampel makanan pada media PCA, hendaknya harus dilakukan secara benar guna menghindari hasil percobaan yang tidak maksimal. Peralatan untuk memasak juga harus bersih dan higienis agar terhindar dari mikroba yang dapat menimbulkan penyakit.
BAB V
PEMERIKSAAN UDARA
Tempat: Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Waktu: 10.00-12.00 WIB
Tanggal:23 November2012
Tujuan: Untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada di udara
I. Tinjauan Pustaka
Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumberpencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yangberdampak negatif terhadap kesehatan
B. Alat dan Bahan
a. Alat :
1.Kompor listrik
2.Beaker glass
3.Sendok reagen
4.Batang pengaduk
5.Cawan petridis
6.Media PCA
7.Kertas buram
8.Oven
9.Inkubator
b. Bahan :
1.Bahan yang digunakan yaitu udara pada salah satu rungan di kampus Kesehatan Lingkungan.
2.Larutan fisiologis (NaCl 0,9%)
3.Aquades
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah:
1. Pengambilan Sampel Udara
a.Siapkanair sampling pump, kemudian selang padaair sampling pumpdihubungkan pada bagian cabangmidget impingeryang berisi larutan fisiologis (NaCl 0,9%) sebanyak 10 ml setelah di sterilkan
b.Pengambilan sampel dilakukan selama 15 menit, setelah itu masukan kedalam tabung reaksi
2.Penanaman Sampel
a.Siapkan alat dan bahan
b.Pipet 1 ml sample dari tabung reaksi, kemudian di pindahkan ke pengenceran 10-1begitu seterusnya hingga 10-2c.Kocok hingga homogen
d.Pindahkan 1 ml dari tabung reaksi ke cawan petridish
e.Kemudia siram dengan media PCA sebanyak 5 ml untuk setiap petridish
f.Tunggu hingga padat
g.Inkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam
3. PembuatanMediaPCA
a.1 petridis = 5 ml
2 petridis = 5 ml 2 petridish = 10 ml --- 20 ml
b.Timbang media PCAdengan perhitungan berat 23,5/1000 x20 ml= 0,47gr
c.Larutkan media dengan20ml aquades
d.Panaskan hingga mendidih
D. Hasil
Adapun hasil dari percobaan pemeriksaan udara ini yaitu :
Hasil Pengamatan
-Cawan I= 146 koloni
-Cawan II=142 koloni
-Blanko= 8 koloni
Perhitungan
Jumlah koloni =(10-1 blanko) + (10-2 blanko)Petridish Terbaca
=(146 8) + (142 8)2
=2722
= 136 koloni/m3Jadi jumlah koloni () yang terbaca adalah 136 koloni/m3Jumlah kuman rata-rata =V 1000Q T
=10 136 10000,5 15
=13600007,5
= 181333,33 koloni/m3Jadi jumlah kuman rata-rata adalah 181333,33 koloni/m3E. Pembahasan
Berdasarkan Permenkes nomor 261/MENKES/SK/II/1998 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja bahwa angka kuman dalam suatu ruang kerja kurang dari 700 koloni/m3udara.
F. Kesimpulan
Dari percobaan pemeriksaan udara ini dapat disimpulkan bahwa, pada ruangan tersebut telah memenuhi persyaratan kualitas udara dalam ruang kerja.
G. Saran
Udara merupakan komponen yang selalu terhubung dengan manusia, oleh karena itu usahakan udara disekitar kita selalu dalam kondisi yang baik. Dengan cara naturalisasi lingkungan, kemungkinan bisa membantu mengurangi koloni di udara.
Recommended