- 1 -
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum Kemampuan hutan alam yang makin terbatas untuk menyediakan produk kayu, non kayu dan jasa hutan serta rendahnya tingkat keberhasilan pembangunan hutan tanaman menjadi permasalahan bagi sektor kehutanan. Pembangunan hutan tanaman merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemerosotan sumberdaya hutan Indonesia. Pengembangan hutan tanaman baru baik untuk tujuan sosial ekonomis (Hutan Tanaman Industri, Hutan Rakyat, Hutan Kemasyarakatan, Tanaman Perkayaan/Enrichment Planting) maupun tujuan ekologis (rehabilitasi hutan lindung dan kawasan konservasi) akan memberi manfaat bagi peningkatan ekonomi, kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan hutan tanaman menuntut peranan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang dihasilkan melalui serangkaian upaya penelitian. Upaya tersebut dirancang secara sistematis dengan menerapkan kaidah-kaidah ilmiah. Dalam bidang hutan tanaman, pengembangan Iptek diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalahan kebijakan dan kelembagaan, regime pengelolaan hutan tanaman berkelanjutan, efisiensi alokasi sumberdaya hutan tanaman dan peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman. Dalam konteks ini perlu diformulasikan terobosan Iptek yang secara ekonomis menguntungkan, secara sosial dapat diterima dan secara ekologis aman.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 33/Menhut-II/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, tugas pokok Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru adalah melaksanakan penelitian dibidang hutan dan konservasi alam, hutan tanaman, hasil hutan , sosial budaya, ekonomi, kelembagaan dan lingkungan kehutanan.
- 2 -
Melalui Permenhut Nomor: P.35/Menhut-II/2011 tanggal 20 April 2011 Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru mengalami reorganisasi menjadi balai umum yang sebelumnya mempunyai core researh Pengelolaan Hutanan Tanaman kayu Pertukangan. Agar kegiatan Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru ke depan terarah perlu dilakukan penyusunan rencana Balai yang realistis dan terukur. Penyusunan rencana tersebut merupakan langkah penting dan menentukan keberhasilan Balai dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya sebagai institusi riset kehutanan. Dalam kaitan ini, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru menyusun Rencana Strategis (Rencana Kerja Lima Tahun) untuk kurun waktu 2010 – 2014. Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan rencana jangka panjang yang memberikan arah dan panduan kegiatan pokok penelitian, serta kegiatan pengembangan institusi dan ketatalaksanaan. Penyusunan Rencana Strategis Balai mengacu pada Roadmap Litbang Kehutanan 2010 – 2025, Renstra Badan Litbang Kehutanan 2010 – 2014, Rencana Penelitian Integratif (RPI) dan Core Research serta mempertimbangkan pencapaian hasil institusi pada periode sebelumnya, tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Dengan adanya reorganisasi dan berubahnya tupoksi balai perlu adanya penyesuaian Renstra Balai melalui revisi Renstra. 1.2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan
1.2.1. Potensi Potensi internal (kekuatan) terutama terkait dengan ketersediaan SDM, ketersediaan sarana dan prasarana penelitian, publikasi hasil litbang, dana yang tersedia dan potensi eksternal berupa peluang. Potensi internal (kekuatan) sebagai berikut:
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
- 3 -
Dalam menjalankan kegiatannya, BPK Banjarbaru sampai saat ini (Januari 2012) didukung oleh tenaga kerja sebanyak 98 orang yang terdiri dari 81 PNS dan 17 orang tenaga honorer/tenaga kontrak dengan penyebaran berdasarkan jabatan dan pendidikan disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah SDM Berdasarkan Jabatan dan Tingkat Pendidikan
JABATAN JML ORANG
PENDIDIKAN
1. Struktural 5 S1 s/d S3
2. Fungsional Umum 35 SD s/d S2
3. Peneliti : 21 S1 s/d S2
a. Kelti Silvikultur 13 S1 s/d S2
b. Kelti PHPL 5 S1 s/d S2
c. Kelti Sosek & Kelembagaan 3 S1 s/d S2
4. Teknisi : 19 SLTA s/d S1
a. Kelti Silvikultur 7 SLTA s/d S1
b. Kelti PHPL 8 SLTA s/d S1
c. Kelti Sosek dan Kelembagaan 4 SLTA s/d S1
5. Tenaga honorer 17 SD s/d D3
Dari tabel di atas ketersediaan SDM BPK Banjarbaru termasuk SDM peneliti dan teknisi cukup memadai. SDM yang memadai dan kerjasama antara peneliti, teknisi dan struktural yang baik akan mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan penelitian. b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian
Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru sampai saat ini dalam pelaksanaan penelitian didukung oleh sarana dan prasarana utama yaitu :
1) Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) atau Hutan Penelitian Riam Kiwa.
- 4 -
Luas KHDTK di Riam Kiwa adalah 1.455 Ha, dengan vegetasi awal berupa alang-alang
2) KHDTK/Hutan Penelitian Rantau Luas areal 180 Ha (awal 500 Ha), vegetasi awal adalah semak belukar dan alang-alang
3) KHDTK/Hutan Penelitian Kintap Luas 1.000 Ha, merupakan hutan alam sekunder
4) KHDTK/Hutan Penelitian Tumbang Nusa Luas 5.000 Ha merupakan areal penelitian hutan rawa gambut
5) Persemaian Arboretum Guntung Payung Luas 9,4 Ha, dilengkapi dengan persemaian, green house, arboretum, kantor, perpustakaan dan laboratorium
Ketersediaan sarana dan prasarana kegiatan penelitian khususnya laboratorium (lab tanah, mikrobiologi dan perlindungan dan kesehatan hutan), peralatan penelitian, perpustakaan dan adanya KHDTK (sarana penting dalam mengimplementasikan kegiatan penelitian dan pengembangan serta sebagai show-window hasil litbang) cukup memadai. c. Hasil-Hasil Penelitian BPK Banjarbaru Sampai saat ini, kegiatan yang telah dilaksanakan BPK Banjarbaru memberikan beberapa hasil antara lain :
1. Persemaian modern (Sistem Persemaian Enso Pottrays & KOFFCO)
2. Hutan tanaman di alang-alang 3. Tanaman meranti di hutan sekunder 4. SistemTebang rumpang 5. Tanaman campuran di alang-alang 6. Pengendalian kebakaran hutan 7. Tehnik Budidaya hutan rawa gambut 8. Mikroba tanah 9. Teknik silvikultur jenis tanaman Jati, Pulai, Akasia, Ekaliptus,
Ulin serta jenis-jenis tanaman prioritas
- 5 -
10. Identifikasi jenis dan pengendalian hama / penyakit di Hutan Tanaman
11. Rekayasa peralatan pemadaman api (JUFA, Kepyok, Portable Water Tank, Pacitan, Stick Jarum, Pompa Mesin Pemadam)
12. Kajian Sosial Ekonomi dan kelembagaan pembangunan hutan tanaman (Hutan Rakyat, Rehabilitasi partisipatif)
13. Pola-Pola agroforestry di lahan gambut
d. Publikasi Hasil Litbang Hasil litbang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah menjadi hasanah IPTEK kehutanan. Publikasi hasil penelitian BPK Banjarbaru melalui advis teknis, seminar/ekspose, gelar teknologi, alih teknologi, pameran, leaflet dan publikasi semi ilmiah.
e. Tersedianya dana penelitian Dana penelitian setiap tahunnya dianggarkan oleh pemerintah melalui DIPA BPK Banjarbaru. Sedangkan Potensi eksternal (peluang) terutama adalah:
1. Tingginya komitmen pemerintah terhadap pengembangan riset dan teknologi.
2. Berkembangnya sarana komunikasi dan iptek kehutanan yang dapat diakses.
3. Semakin terbukanya kesempatan untuk pendidikan lanjutan bagi SDM peneliti baik melalui research school maupun dana lainnya.
4. Terbukanya kerjasama dengan Pemda setempat dan mitra lain .
5. Terbukanya Departemen Kehutanan untuk menerima usulan biaya pengadaan sarana prasarana Balai.
6. Tersedianya anggaran riset maupun peluang insentif penelitian dari anggaran Departemen Pendidikan Nasional
- 6 -
serta Kementerian Negara Riset dan Teknologi maupun dari lembaga lain.
1.2.2. Permasalahan: Permasalahan internal (kelemahan) terutama terkait dengan :
1. Terbatasnya jumlah peneliti pada bidang tertentu (perlindungan dan kesehatan hutan, sosial ekonomi), jumlah teknisi belum ideal sesuai proyeksi dan belum adanya tenaga khusus Fungsional Laboran.
2. Belum lengkapnya peralatan laboratorium dan belum selesainya status penetapan KHDTK.
3. Dokumentasi database hasil penelitian belum optimal.
4. Belum optimalnya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan kegiatan Balai.
5. Terbatasnya dana untuk kegiatan penelitian di luar Tupoksi atau core research.
Permasalahan eksternal (tantangan): 1. Tuntutan penelitian aspek-aspek tertentu seperti hama dan
penyakit serta kesehatan hutan dari pengguna belum terpenuhi.
2. Masih lemahnya status KHDTK. 3. Status lahan / tanah kantor BPK Banjarbaru belum mantap. 4. Belum maksimalnya diversifikasi hasil litbang yang terbatas
pada kegiatan DIPA sehingga belum sesuai dengan tuntutan pengguna.
5. Kekurang percayaan pengguna terhadap hasil litbang
Berdasarkan analisis faktor potensi dan permasalahan tersebut diatas, maka langkah upaya strategis yang perlu diambil Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru adalah: Meningkatkan kualitas SDM peneliti sesuai bidang keahlian
yang dibutuhkan; Rekruitmen SDM sesuai bidang yang diperlukan dan
meningkatkan pendidikan SDM sesuai dengan proyeksi balai
- 7 -
Membangun tata laksana organisasi, prosedur standar dan mekanisme punish and rewards
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai dukungan dana yang tersedia;
Pendekatan intensif dan koordinasi status lokasi balai dan KHDTK
Meningkatkan kelengkapan laboratorium (sarana prasarana, laboran) dan status lab
Meningkatkan efektivitas komunikasi hasil litbang; Meningkatkan networking untuk penyebaran informasi dan
budaya peer preview Meningkatkan interaksi dan komunikasi dengan lembaga
penelitian lain dan pengguna; Meningkatkan diseminasi dan pemasaran hasil-hasil
penelitian. Membuat mekanisme penyaluran hasil litbang dan strategi
promosi Balai Pembangunan pusat database dan mekanismenya Mendorong Penelitian yang mendukung tupoksi balai dan
dapat mengakomodir keperluan daerah Meningkatkan kerjasama dengan institusi lain termasuk dinas-
dinas kabupaten/kota dan swasta
- 8 -
BAB II ORGANISASI,VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Organisasi 2.1.1. Struktur Organisasi Organisasi Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Banjarbaru dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.33/Menhut-II/2006 tanggal 2 Juni 2006 sebagai reorganisasi dari BP2HIBT. Dalam perjalanannya BPK Banjarbaru berawal dari organisasi Balai Teknologi Reboisasi (BTR) Banjarbaru yang dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 099/Kpts-II/1984, kemudian pada tahun 2002, BTR berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman Indonesia Bagian Timur (BP2HIBT), melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.6186/Kpts-II/2002 tanggal 10 Juni 2002. BPK Banjarbaru mengalami reorganisasi kembali melalui Peraturan Menteri Kehutanan No.P.35/Menhut-II/2011 pada tanggal 20 April 2011. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.35/Menhut-II/2011 pada tanggal 20 April 2011 Balai ini merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis/UPT Badan Litbang Kehutanan. Balai dipimpin oleh seorang Kepala Balai (Eselon IIIa) dan dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Eselon IVa), Kepala Seksi Program dan Evaluasi (Eselon IVa), dan Kepala Seksi Sarana Penelitian (Eselon IVa), Kepala Data Informasi dan Kerjasama ( Eselon IV a) dan secara fungsional terdapat Kelompok Jabatan Fungsional (Peneliti dan Teknisi Litkayasa). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.35/Menhut-II/2011 pada tanggal 20 April 2011, Penelitian Kehutanan Banjarbaru mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang konservasi dan rehabilitasi, peningkatan produktivitas hutan, keteknikan kehutanan dan pengolahan hasil hutan, serta perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sesuai peraturan perundang-undangan.
- 9 -
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pelaksanaan penelitian dan kerja sama penelitian; c. pelayanan data dan informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi hasil-hasi l penelitian; d. pengelolaan sarana dan prasarana penelitian lingkup Balai; e. pengelolaan hutan penelitian yang menjadi tanggung jawab Balai; f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian; dan g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Para Peneliti dan Teknisi Litkayasa merupakan tulang punggung institusi riset BPK Banjarbaru karena kelompok fungsional inilah yang melakukan tugas pokok penelitian, pengembangan dan perekayasaan. Pembinaan dan penguatan kelompok fungsional ini sangat strategis dan mutlak. Para Peneliti dan Teknisi Litkayasa dikelompokkan ke dalam Kelompok-kelompok Peneliti (Kelti). Dalam hal ini, Kelti bukan suatu unit organisasi struktural, melainkan merupakan wadah pembinaan internal pejabat-pejabat fungsional dari bidang ilmu atau kepakaran serupa. Para Peneliti dan Teknisi Litkayasa BPK Banjarbaru tergabung dalam 3 Kelompok Peneliti (Kelti), yakni Kelti Silvikultur, Kelti Perlindungan Hutan dan Pengelolan Lingkungan ( PHPL ) dan Kelti Sosek dan Kelembagaan. Keberadaan ke tiga Kelti tersebut diharapkan dapat mewadahi seluruh aktifitas litbang pengelolaan hutan tanaman. Kelti Sivikultur difokuskan pada penelitian untuk aspek silvikultur pengelolaan hutan tanaman. Kelti PHPL difokuskan pada aspek perlindungan hutan dan lingkungan terkait dengan pembangunan hutan tanaman. Kelti Sosek dan Kelembagaan difokuskan pada aspek sosial, ekonomi, kelembagaan dan kebijakan dalam pengelolaan hutan tanaman.
- 10 -
Adapun struktur organisasi BPK Banjarbaru tercantum dalam gambar berikut ini.
Gambar 1 . Struktur Organisasi Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru 2.2. Visi “Terdepan Dalam Penyediaan dan Pemasyarakatan Iptek Pengelolaan Hutan ”. 2.3. Misi
KEPALA BALAI
SEKSI PROGRAM
DAN EVALUASI SEKSI DATA,
INFORMASI DAN
KERJASAMA
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
(Peneliti dan Teknisi)
SEKSI SARANA
PENELITIAN
- 11 -
Bertolak dari visi Balai tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang pengelolaan hutan.
2. Meningkatkan perencanaan, dan evaluasi hasil litbang, SDM, kerjasama, sarana prasarana litbang pengelolaan hutan
3. Meningkatkan sistem informasi, diseminasi dan kemanfaatan hasil-hasil litbang dan perekayasaan pengelolaan hutan.
2.4. Tujuan Sesuai dengan misi di atas, maka tujuan untuk setiap misi adalah sbb :
1. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan hutan .
2. Menguatkan sistem perencanaan yang mantap dan monev yang komprehensif, meningkatkan kerjasama, mewujudkan pelayanan dan sarana prasarana yang mendukung , litbang hutan.
3. Meningkatkan diseminasi, pemasyarakatan dan kemanfaatan penerapan hasil-hasil litbang
2.5. Sasaran Strategis Berdasarkan masing-masing tujuan, sasaran strategis Balai adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan hutan Sasaran: Tercapainya 100 % luaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pengelolaan hutan. Tercapainya minimal 60 % hasil litbang dimanfaatkan oleh pengguna, berupa informasi ilmiah, model dan paket teknologi.
- 12 -
2. Menguatkan sistem perencanaan yang mantap dan monev yang komprehensif, meningkatkan kerjasama, mewujudkan pelayanan dan sarana prasarana yang mendukung litbang pengelolaan hutan. Sasaran : terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pelaporan, kerjasama dan optimalnya dukungan kelembagaan, pendanaan, SDM, pelayanan dan sarana prasarana penelitian.
3. Meningkatkan diseminasi , pemasyarakatan dan kemanfaatan
penerapan hasil-hasil litbang. Sasaran : Terlaksananya 100 % luaran paket Iptek
pengelolaan hutan melalui pemasyarakatan hasil litbang secara proaktif melalui advis teknologi, pelayanan iptek, seminar/ ekspose/symposium, temu lapang, gelar teknologi, alih teknologi dan pameran.
- 13 -
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Kehutanan
3.1.1. Arah Kebijakan Kementerian Kehutanan menetapkan 8 (delapan) kebijakan prioritas tahun 2010 – 2014, yaitu : 1. Pemantapan kawasan hutan; 2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran
sungai (DAS); 3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan; 4. Konservasi keanekaragaman hayati 5. Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan; 6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan 7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan; 8. Penguatan kelembagaan kehutanan.
3.1.2. Strategi Departemen Kehutanan melakukan reformulasi program Kehutanan kedalam 4 program eselon I teknis dan 3 program eselon I pendukung untuk periode 2010 – 2014, yaitu : 1. Program perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan
Kawasan Hutan (Ditjen Planologi Kehutanan); 2. Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi (Ditjen Bina
Produksi Kehutanan); 3. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan
Hutan (Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam); 4. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran
Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat ( Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial);
5. Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan (Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan);
6. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan (Inspektorat Jenderal);
- 14 -
7. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan (Sekretariat Jenderal dan unsur kesekretariatan di eselon I lingkup Kementerian Kehutanan).
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbang Kehutanan 3.2.1. Arah Kebijakan Mengacu pada arah kebijakan dan strategi Departemen Kehutanan, khususnya dalam peningkatan peran IPTEK Kehutanan, serta mengakomodasi perkembangan kondisi internal dan eksternal, maka kebijakan Badan Litbang Kehutanan 2010-2014 diarahkan pada:
1) Peningkatan kemampuan penguasaan IPTEK Kehutanan; 2) Peningkatan kemanfaatan dan penerapan IPTEK Kehutanan; 3) Pemantapan dukungan kelitbangan, meliputi perencanaan,
evaluasi dan pelaporan, komunikasi hasil litbang, SDM, sarana dan prasarana, dan pendanaan.
3.2.2. Strategi Untuk mengefektifkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Litbang Kehutanan sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan, Badan Litbang Kehutanan melakukan beberapa langkah strategis, yaitu:
1) Konsistensi terhadap Roadmap yang telah disusun: 2) Penyusunan Renstra: 3) Penyusunan RPI: 4) Penyusunan PIU: 5) Restrukturisasi Program dan Kegiatan: 6) Hirarki dan keterkaitan antar program, kegiatan, sub-kegiatan
dan RPI 7) Penetapan indikator kinerja utama 8) Penetapan indikator pendukung 9) Strategi Pendanaan
- 15 -
3.3. Arah Kebijakan dan Strategi Balai Penelitian Kehutanan
Banjarbaru 3.3.1. Arah Kebijakan Berdasarkan kebijakan restrukturisasi program dan kegiatan, maka setiap unit eselon I di Kementerian/ Lembaga hanya mempunyai 1 (satu) program. Untuk Badan Litbang Kehutanan, program yang ditetapkan adalah Program Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan. Sebagai penjabaran dari program tersebut, tingkat eselon IIA (Puslit/Puslitbang), masing-masing ditetapkan hanya melakukan 1 (satu) kegiatan. Setiap eselon IIB dan IIIA (Balai Besar dan Balai) hanya dapat mengerjakan kegiatan dari 1 (satu) Puslit/Puslitbang. Mengacu pada restrukturiasi program dan kegiatan tersebut di atas Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru tahun 2010 – 2014 melaksanakan kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan peningkatan produktivitas hutan produksi. Sesuai dengan core research yang diberikan BPK Banjarbaru mendapat mandat untuk melaksanakan 3 RPI (Rencana Penelitian Integratif) Pengelolaan hutan tanaman kayu pertukangan, pemuliaan tanaman hutan, HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) non FEM (food, energy and medicine). Selain itu BPK Banjarbaru melaksanakan 1 (satu) kegiatan penelitian dari RPI Pengembangan Perhitungan Emisi GRK Kehutanan yang merupakan penugasan dari Puslitbang Kebijakan dan Perubahan Iklim. Dengan adanya reorganisasi berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.35/Menhut-II/2011 pada tanggal 20 April 2011 menjadi balai umum BPK Banjarbaru melakukan penyesuaian kegiatan penelitian yang sebelumnya hanya melaksanakan kegiatan
- 16 -
Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan, mulai tahun 2012 menambah kegiatan penelitian di bawah koordinasi Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi dan Puslitbang Kebijakan dan Perubahan Iklim. 3.3.2. Strategi Agar visi, misi, tujuan dan sasaran Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan, dilakukan beberapa langkah strategis, yaitu: 3.3.2.1. Penjabaran RPI dalam rencana penelitian yang operasional
(PPTP dan RPTP) RPI (Rencana Penelitian Integratif) dibuat oleh masing-masing Puslit/Puslitbang sesuai dengan kegiatan yang harus dilaksanakan. Komponen kegiatan penelitian dan luaran RPI menjadi acuan unit kerja eselon IIB dan IIIA dalam melaksanakan kegiatan penelitian 2010 – 2014. PPTP ini kemudian dijadikan dasar untuk mengajukan pendanaan penelitian yang bersangkutan. Sedangkan RPTP merupakan penjabaran lebih detail dari PPTP karena merupakan pedoman untuk pelaksanaan penelitian tersebut. 3.3.2.2. Intensifikasi komunikasi dalam penyusunan PPTP/RPTP dan
pelaksanaan penelitian dengan koordinator RPI Setiap RPI dibuat oleh Koordinator dan tim peneliti di Puslit/Puslitbang yang ditunjuk oleh Kepala Badan Litbang Kehutanan. Agar PPTP dan RPTP yang dibuat oleh peneliti-peneliti BPK Banjarbaru sesuai dengan luaran yang akan dicapai RPI, maka proposal tersebut harus dikomunikasikan dengan para koordinator. Pada saat pembahasan proposal koordinator RPI diundang untuk memberikan masukan-masukan agar proposal yang akan dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuan dalam RPI. Selain itu para peneliti juga hadir pada acara koordinasi penelitian antara
- 17 -
koordinator dan peneliti terkait yang diadakan Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan. Para koordinator dan peneliti diharapkan selalu berkomunikasi pada setiap tahap kegiatan penelitian, sehingga para koordinator dapat mengantisipasi apabila ada output penelitian yang kurang sesuai dengan yang telah direncanakan dalam RPI. 3.3.2.4. Melakukan diskusi substansi PPTP dan RPTP dengan
Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang setempat Diskusi substansi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti BPK Banjarbaru masih perlu dilakukan untuk menambah informasi serta memperoleh state of the art dari penelitian yang bersangkutan tersebut. Dengan demikian diharapkan penelitian yang dilakukan bukan merupakan duplikasi dari penelitian yang telah dilakukan Perguruan Tinggi atau Lembaga Penelitian di luar Kementerian Kehutanan. 3.3.2.4. Penelitian Integratif Unggulan (PIU) Adanya Penelitian Integratif Unggulan (PIU) diharapkan dapat menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi komprehensif dan berdampak nyata pada pembangunan kehutanan khususnya dalam pengelolaan hutan. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan Nomor SK. 24/VIII-SET/2010 BPK Banjarbaru mempunyai dua Penelitian Integratif unggulan, yaitu:
1). Pengelolaan Hutan Tanaman Jelutung 2). Pembangunan Hutan/Tegakan Ramin
- 18 -
3.3.2.5. Indikator Pendukung Indikator pendukung merupakan program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dari Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian yaitu:
1) Rencana Program dan Anggaran sebanyak 1 unit per-tahun 2) Laporan dan Evaluasi sebanyak 1 unit per-tahun 3) Sarana dan Prasarana perkantoran sebanyak 1 unit per-tahun 4) Pembinaan pegawai minimal 92 orang per-tahun 5) Diseminasi hasil litbang sebanyak 3 RPI core research (8
luaran) dan 1 RPI penugasan 6) Pengelolaan KHDTK sebanyak 4 unit 7) Pengelolaan persemaian sebanyak 2 unit 8) Tatalaksana keuangan, umum, kerjasama, informasi 1 unit
kerja. 3.3.2.5. Pendanaan: Untuk mencapai target-target yang ditentukan dalam Renstra BPK Banjarbaru tahun 2010-2014, sumber pendanaan utama adalah APBN. Sedangkan sumber pendanaan lain didapatkan dari anggaran penelitian instansi lain (Ditjen Pendidikan Tinggi- Diknas dan Kementerian Negara Riset dan Teknologi), serta lembaga dan mitra kerjasama lain.
- 19 -
BAB IV PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Tahun 2010–2014 yang berisi visi, misi, dan arah kegiatan litbang serta unsur pendukungnya merupakan pedoman bagi Balai di dalam penyelenggaraan kegiatan litbang maupun non litbang 5 tahun ke depan. Renstra revisi ini merupakan penyempurnaan dari renstra sebelumnya karena penyesuaian adanya reorganisasi Balai. Renstra ini juga menjadi acuan di dalam menyusun rencana tahunan (Renja, Penetapan Kinerja, Rencana Kerja dan Anggaran) serta acuan dalam penyusunan Laporan Tahunan dan LAKIP BPK Banjarbaru. Penelitian bidang kehutanan memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga kegiatan penelitian lanjutan yang memerlukan waktu lebih dari lima tahun akan diakomodir dalam renstra tahun kedepan.
- 20 -
LAMPIRAN 1. Matrik Keterkaitan Program Nasional, Program Badan Litbang dan Program Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Tahun 2010 – 2014
PROGRAM NASIONAL
KEGIATAN ESELON II (PUSLITBANG)
PROGRAM LITBANG (SUB-
KEGIATAN)
RPI KEGIATAN KODEFIKASI
Program Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan
Litbang konsernasi dan rehabilitasi
Hutan Alam Pengelolaan Hutan
Alam Produksi
Lahan Kering
(3)
2.4. Kajian Efektifitas sistem silvikultur (TPTJ/TPTI/TR) terhadap kelestarian produksi di hutan alam lahan kering
3.2.4.15
Pengelolaan hutan
mangrove
(4)
3.3. Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove
4.3.3.15
Pengelolaan Hutan
Rawa Gambut
(5)
5.1. Kajian kelembagaan pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif
5.5.1.15
Litbang Produktivitas hutan
Litbang Hutan Tanaman
Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan (6)
2.1.1. Penelitian dan kajian persyaratan tumbuh jenis alternatif penghasil kayu pertukangan
6.2.1.1.15
- 21 -
PROGRAM NASIONAL
KEGIATAN ESELON II (PUSLITBANG)
PROGRAM LITBANG (SUB-
KEGIATAN)
RPI KEGIATAN KODEFIKASI
2.1.2. Teknik manipulasi lingkungan jenis unggulan dan jenis alternatif penghasil kayu pertukangan
6.2.1.2.15
a. Pengaruh ruang tumbuh terhadap respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman Meranti Merah dan Nyawai di Kalimantan Selatan
b. Respon tanaman jenis Jelutung dan Meranti Rawa terhadap kondisi tempat tumbuh
c. Studi nutrisi tanaman Meranti
Rawa dan Jelutung Rawa
2.1.3. Teknik pengendalian hama hutan
tanaman jenis penghasil kayu
pertukangan
6.2.1.3.15
2.1.4. Teknik pengendalian penyakit
hutan tanaman jenis penghasil kayu
pertukangan
6.2.1.4.15
2.1.5. Teknik pengendalian gulma dan
kebakaran hutan tanaman
penghasil kayu pertukangan
6.2.1.5.15
3.1.1. Studi pertumbuhan dan hasil hutan
tanaman penghasil kayu
pertukangan
6.3.1.1.15
- 22 -
PROGRAM NASIONAL
KEGIATAN ESELON II (PUSLITBANG)
PROGRAM LITBANG (SUB-
KEGIATAN)
RPI KEGIATAN KODEFIKASI
3.1.2. Pembangunan data base growth & yield hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
6.3.1.2.15
3.1.3. Kuantifikasi kualitas tempat tumbuh
hutan tanaman penghasil kayu
pertukangan
6.3.1.3.15
4.1.1. Kajian dampak penanaman jenis
penghasil kayu pertukangan
terhadap tata dan kualitas air
6.4.1.1.15
4.1.2. Kajian dampak penanaman jenis
kayu pertukangan terhadap kualitas
dan kesuburan tanah
6.4.1.2.15
4.1.3. Kajian dampak penanaman jenis
penghasil kayu pertukangan
terhadap biodiversitas flora dan
fauna serta jenis invasive
6.4.1.3.15
5.1.1. Pola agroforestry di HTI penghasil
kayu pertukangan
6.5.1.1.15
5.1.2. Pola agroforestry di Hutan Tanaman
Rakyat penghasil kayu pertukangan
6.5.1.2.15
5.1.3. Pola agroforestry di Hutan Rakyat
penghasil kayu pertukangan
6.5.1.3.15
- 23 -
PROGRAM NASIONAL
KEGIATAN ESELON II (PUSLITBANG)
PROGRAM LITBANG (SUB-
KEGIATAN)
RPI KEGIATAN KODEFIKASI
6.1. Analisis ekonomi dan finansial
pembangunan hutan tanaman
penghasil kayu pertukangan
6.6.1.15
6.2. Analisis kebijakan pengelolaan HTI,
HTR, HR penghasil kayu
pertukangan
6.6.2.15
Litbang konservasi dan rehabilitasi
Biodiversitas Model pengelolaan kawasan konservasi berbasis ekosistem (11)
2.1.. Kajian Model Pengelolaan Kawasan
Konservasi berdasarkan tipologi TN
11.2.1.15
Litbang Produktivitas hutan
HHBK Pengelolaan HHBK Non FEM (13)
1.1. Teknologi konservasi insitu dan
eksitu gemor
13.1.1.15
1.2. Budidaya Gemor 13.1.2.15
4.2. Teknik pengendalian hama dan
penyakit gaharu
13.4.2.15
4.4. Teknik induksi/inokulasi dan
produksi gaharu kualitas prima
13.4.4.15
Litbang perubahan iklim dan kebijakan kehutanan
Perubahan iklim Pengembangan Perhitungan Emisi GRK Kehutanan (inventory) (17)
2.1. Teknik Perhitungan Karbon Untuk Peningkatan Akurasi Faktor Emisi / Serapan GRK Kehutanan pada Hutan Alam Gambut
17.2.1.15 Penugasan
- 24 -
PROGRAM NASIONAL
KEGIATAN ESELON II PUSAT
PROGRAM BADAN LITBANG (SUB-
KEGIATAN)
RPI KEGIATAN
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Non Penelitian 1. Rencana Program dan Anggaran
2. Evaluasi dan Pelaporan
3. Sarana dan Prasarana Perkantoran
4. Pengelolaan Kepegawaian
5. Pengeloaan Keuangan
1. Kerjasama Teknis
2. Publikasi dan diseminasi hasil litbang
3. Pengelolaan KHDTK
- 25 -
LAMPIRAN 2. Matrik Kegiatan Penelitian yang akan dilaksanakan Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru pada Tahun 2010 s/d 2014.
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN
KEHUTANAN
Litbang
konservasi
dan
rehabilitasi
Hutan
Alam
Pengelolaan
Hutan Alam
Produksi
Lahan Kering
(3)
2.4. Kajian Efektifitas
sistem silvikultur
(TPTJ/TPTI/TR)
terhadap kelestarian
produksi di hutan
alam lahan kering
2. Teknologi
rehabiltasi dan
pembinaan hutan
alam lahan kering
Kajian tebang
rumpang
- - - -
Pengelolaan
hutan
mangrove
(4)
3.3. Kajian keragaman
satwa dan
mikroorganisme
hutan mangrove
3. Paket informasi
peran mangrover
thd pemeliharaan
kualitas
lingkungan
Kajian
keragaman
satwa dan
mikroorganis
me hutan
mangrove
Pengelolaan
Hutan Rawa
Gambut
(5)
5.1. Kajian kelembagaan
pengelolaan hutan
rawa gambut dgn
pola partisipatif
5.Alternatif
pengelolaan hutan
rawa gambut dgn
pola partisipatif
Kajian
kelembagaan
pengelolaan
hutan rawa
gambut dgn
pola
partisipatif
- 26 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
Litbang
produktivitas
hutan
Produksi
Hutan
Tanaman
Pengelolaan
Hutan
Tanaman kayu
Pertukangan
(6)
2.1. Teknik silvikultur jenis
unggulan dan
alternatif penghasil
kayu pertukangan
2.Paket teknik
silvikultur intensif
jenis unggulan
dan alternatif
penghasil kayu
pertukangan
2.1.1. Penelitian dan
kajian persyaratan
tumbuh jenis
alternatif penghasil
kayu pertukangan
Suren &
Nyawai
Suren &
Nyawai
Suren &
Nyawai
Suren &
Nyawai
Suren &
Nyawai
2.1.2. Teknik manipulasi
lingkungan jenis
unggulan dan jenis
alternatif penghasil
kayu pertukangan
Meranti rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
2.1.3. Teknik pengendalian
hama hutan
tanaman jenis
penghasil kayu
pertukangan
Meranti rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
(2.1.3)
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
(2.1.3)
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
(2.1.3)
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
(2.1.3)
Meranti
rawa,
Meranti
Merah,
Jelutung
(2.1.3)
- 27 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
2.1.4. Teknik pengendalian
penyakit hutan
tanaman jenis
penghasil kayu
pertukangan
2.1.5. Teknik pengendalian
gulma dan
kebakaran hutan
tanaman penghasil
kayu pertukangan
Jelutung &
Meranti rawa
Jelutung &
Meranti
rawa
Jelutung &
Meranti
rawa
Jelutung &
Meranti
rawa
Jelutung &
Meranti
rawa
3.1. Pengaturan hasil
hutan Penghasil
Kayu tanaman
penghasil kayu
pertukangan
3. Paket
pengaturan
hasil yang
berkelanjutan
jenis-jenis hutan
tanaman
penghasil kayu
pertukangan
Meranti &
jelutung
Nyawai Suren
3.1.1. Studi pertumbuhan
dan hasil hutan
tanaman penghasil
kayu pertukangan
Meranti rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
Nyawai,
Suren
Meranti
rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
Nyawai,
Suren
Meranti
rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
- 28 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
3.1.2. Pembangunan data
base growth &
yield hutan
tanaman
penghasil kayu
pertukangan
- Nyawai,
Suren
Meranti
rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
Nyawai,
Suren
Meranti
rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
3.1.3. Kuantifikasi
kualitas tempat
tumbuh hutan
tanaman
penghasil kayu
pertukangan
Meranti rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
Nyawai,
Suren
Meranti
rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
Nyawai,
Suren
Meranti
rawa,
Meranti
merah,
Jelutung
4.1. Kajian dampak
hutan tanaman
penghasil kayu
pertukangan
terhadap
lingkungan
4. Paket informasi
lingkungan
hutan tanaman
penghasil kayu
pertukangan
4.1.1. Kajian dampak
penanaman jenis
penghasil kayu
pertukangan
terhadap tata dan
kualitas air
- Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
- 29 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
4.1.2. Kajian dampak
penanaman jenis
kayu pertukangan
terhadap kualitas
dan kesuburan
tanah
- Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
4.1.3. Kajian dampak
penanaman jenis
penghasil kayu
pertukangan
terhadap
biodiversitas flora
dan fauna serta
jenis invasif
Meranti
merah, &
Jelutung
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
Meranti
merah,
Meranti
rawa
Jelutung,
Nyawai &
Suren
5.1. Kajian pola
agroforestry hutan
tanaman penghasil
kayu pertukangan
5 . Paket pola
agroforestry pada
hutan tanaman
penghasil kayu
pertukangan
5.1.1. Pola agroforestry di
HTI penghasil kayu
pertukangan
- - - - -
- 30 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
5.1.2. Pola agroforestry di
HTR penghasil kayu
pertukangan
- -
Jelutung
Nyawai
Jelutung
Nyawai
Jelutung
Nyawai
5.1.3. Pola agroforestry di
HR penghasil kayu
pertukangan
Jelutung
Nyawai,
Meranti
Merah, &
Jelutung
Suren,
Meranti
Merah,
Nyawai &
Jelutung
Suren,
Meranti
Merah,
Nyawai &
Jelutung
Suren,
Meranti
Merah,
Nyawai &
Jelutung
6.1. Analisis ekonomi dan
finansial
pembangunan hutan
tanaman penghasil
kayu pertukangan
6. Paket analisis
sosial, ekonomi,
finansial dan
kebijakan
pembangunan hutan
tanaman penghasil
kayu pertukangan
Nyawai
Meranti
Merah
Nyawai
Suren
Meranti
Merah
6.2. Analisis kebijakan
pengelolaan HTI,
HTR, HR penghasil
kayu pertukangan
Kalsel Kalteng Kaltim Kalbar -
Litbang konservasi dan rehabilitasi
Litbang
Biodiversi
tas
Model
Pengelolaan
Kawasan
Konservasi
Berbasis
Ekosistem (11)
2.1. Kajian Model
Pengelolaan
Kawasan
Konservasi
berdasarkan
tipologi TN
Model pengelolaan
kawasan konservasi
tiap ekosistem
Kalteng - - - -
- 31 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
Litbang Produktivitas hutan
HHBK Pengelolaan
HHBK Non-
FEM
(13)
1.2.. Budidaya Gemor 1 . Teknologi
budidaya
tanaman gemor
Pembibitan
dan
penanaman
Pengamatan
lanjutan
Pengamatan
lanjutan
Pemanenan Pemanenan
dan
Pengamatan
Lanjutan
4.2. Teknik pengendalian hama dan penyakit gaharu
4 . Teknologi
budidaya dan
pengembangan
produksi gaharu
Identinfikasi
hama dan
penyakit
gaharu di
Kalsel
Identifikasi Isolat biologis dan
bahan kimia sebagai inokulan
pada berbagai jenis gaharu
di Kalsel
Pengendalia
n hama
secara
biologi
gaharu di
Kalsel
Pengendalia
n hama
secara kimia
gaharu di
Kalsel
4.4. Teknik induksi/inokulasi
dan produksi gaharu kualitas prima
Teknik inokulasi
isolat penghasil gaharu
kualitas prima
Litbang
Pengembangan Perhitungan Emisi GRK
Kehutanan (inventory) (17)
17.2. perhitungan
Karbon untuk perbaikan factor emisi/serapan GRK
kehutanan
2. Teknik
perhitungan karbon untuk perbaikan factor
emisi/serapan GRK kehutanan
- 32 -
PROGRAM KEGIATAN TEMA RPI
(Kodefikasi)
KEGIATAN PENELITIAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
17.2.1. Teknik
Perhitungan Karbon Untuk Peningkatan Akurasi Faktor Emisi / Serapan GRK Kehutanan pada Hutan Alam Gambut
- Punak,
jelutung, nyatoh
Punak,
jelutung, nyatoh
Punak,
jelutung, nyatoh
Punak,
jelutung, nyatoh
- 33 -
LAMPIRAN 3. Matrik Kinerja Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru
RPI JUDUL PENELITIAN OUTPUT INDIKATOR TARGET
2010 2014 Pengelolaan hutan produksi lahan kering
Kajian efektivitas sistem silvikultur (TPTJ/TPTI/TR) thd kelestarian produksi di hutan alam lahan kering
Paket teknologi rehabilitasi dan pembinaan hutan alam lahan kering
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Pengelolaan hutan mangrove
Kajian keragaman satwa dan mikroorganisme hutan mangrove
Paket informasi peran mangrove thd pemeliharaan kualitas lingkungan
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Pengelolaan hutan rawa gambut
Kajian kelembagaan pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif
Alternatif pengelolaan hutan rawa gambut dengan pola partisipatif
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu
Penelitian dan kajian persyaratan tumbuh jenis alternatif penghasil kayu
Paket teknik silvikultur intensif jenis unggulan dan
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
- 34 -
Pertukangan pertukangan alternatif penghasil kayu pertukangan
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
- 35 -
RPI JUDUL PENELITIAN OUTPUT INDIKATOR TARGET
2010 2014 Teknik manipulasi lingkungan
jenis unggulan dan jenis alternatif penghasil kayu pertukangan
- Pengaruh ruang tumbuh terhadap respon pertumbuhan danperkembangan tanaman Meranti Merah dan Nyawai di Kalimantan Selatan
- Respon tanaman jenis Jelutung dan Meranti Rawa terhadap kondisi tempat tumbuh
- Studi nutrisi tanaman Meranti Rawa dan Jelutung Rawa
Teknik pengendalian hama
hutan tanaman jenis penghasil
kayu pertukangan
Teknik pengendalian penyakit
hutan tanaman jenis penghasil
kayu pertukangan
- 36 -
RPI JUDUL PENELITIAN OUTPUT INDIKATOR TARGET
2010 2014 Teknik pengendalian gulma
dan kebakaran hutan
tanaman penghasil kayu
pertukangan
Studi pertumbuhan dan hasil
hutan tanaman penghasil
kayu pertukangan
Paket pengaturan hasil yg berkelanjutan jenis-jenis hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Pembangunan data base
growth & yield hutan
tanaman penghasil kayu
pertukangan
Kuantifikasi kualitas tempat
tumbuh hutan tanaman
penghasil kayu pertukangan
Kajian dampak penanaman
jenis penghasil kayu
pertukangan terhadap tata
dan kualitas air
Paket informasi lingkungan hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kajian dampak penanaman Kemanfaatan hasil % paket IPTEK yang Proses 60%
- 37 -
jenis kayu pertukangan
terhadap kualitas dan
kesuburan tanah
penelitian dimanfaatkan/adopsi pengguna
penelitian
- 38 -
RPI JUDUL PENELITIAN OUTPUT INDIKATOR TARGET
2010 2014 Kajian dampak penanaman
jenis penghasil kayu
pertukangan terhadap
biodiversitas flora dan fauna
serta jenis invasive
Pola agroforestry di HTI
penghasil kayu pertukangan
Paket pola agroforestry pd hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Pola agroforestry di HTR
penghasil kayu pertukangan
Pola agroforestry di Hutan
Rakyat penghasil kayu
pertukangan
Analisis ekonomi dan
finansial pembangunan
hutan tanaman penghasil
kayu pertukangan
Paket analisis sosek, financial dan kebijakan pembangunan hutan tanaman penghasil kayu pertukangan
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil % paket IPTEK yang Proses 60%
- 39 -
penelitian dimanfaatkan/adopsi pengguna
penelitian
Analisis kebijakan
pengelolaan HTI, HTR, HR
penghasil kayu pertukangan
- 40 -
RPI JUDUL PENELITIAN OUTPUT INDIKATOR TARGET
2010 2014 Model
Pengelolaan
Kawasan
Konservasi
Berbasis
Ekosistem
Kajian Model Pengelolaan
Kawasan Konservasi
berdasarkan tipologi TN
Paket model pengelolaan kawasan konservasi tiap ekosistem
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Pengelolaan HHBK Non FEM
Konservasi in-situ dan ex-
situ gemor
Paket teknologi budidaya tanaman gemor
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Teknik budidaya Gemor % kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
100%
Pengendalian
hama/penyakit gaharu
Paket budidaya dan pengembangan produksi gaharu
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi
Proses penelitian
60%
- 41 -
pengguna
Teknik induksi/inokulasi dan
produksi gaharu
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
- 42 -
RPI JUDUL PENELITIAN OUTPUT INDIKATOR TARGET
2010 2014 Litbang Pengembangan Perhitungan Emisi GRK Kehutanan (inventory)
Teknik Perhitungan Karbon Untuk Peningkatan Akurasi Faktor Emisi / Serapan GRK Kehutanan pada Hutan Alam Gambut
Paket teknik perhitungan karbon untuk perbaikan factor emisi dan serapan GRK kehutanan(hutan tanaman)
% kegiatan penelitian yang menghasilkan IPTEK
Proses penelitian
100%
Kemanfaatan hasil penelitian
% paket IPTEK yang dimanfaatkan/adopsi pengguna
Proses penelitian
60%
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program dan Anggaran,
Tata Usaha dan
Kepegawaian, Pelayanan
Sarana dan Prasarana,
serta Evaluasi dan
Pelaporan
Rencana Program dan Anggaran
1 kegiatan 100%
Evaluasi dan Pelaporan 1 kegiatan 100%
Sarana – prasarana perkantoran
1 kegiatan 100%
Pengelolaan Kepegawaian 1 kegiatan 100%
Pengelolaan Keuangan 1 kegiatan 100%
Kerjasama Teknis 1 kegiatan 100%
Publikasi dan diseminasi hasil litbang
1 kegiatan 100%
Pengelolaan KHDTK 4 KHDTK 100%
- 43 -
LAMPIRAN 4. Matrik Kegiatan Non Penelitian yang akan dilaksanakan Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru pada Tahun 2010 s/d 2014.
PROGRAM KEGIATAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan
Terbayarnya gaji, honor dan tunjangan
92 orang pegawai 95 orang pegawai
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
Terpeliharanya gedung, peralatan kantor dan kendaraan dinas, serta terbayarnya langganan daya, jasa dan operasional pimpinan
12 bulan
Pengelolaan KHDTK sebanyak 4 unit :
- Tertatanya manajemen pengelolaan KHDTK dg baik
- Terbentuknya tanaman baru dilapangan
- Tersedianya fasilitas dan sarpras sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan penelitian
Riam Kiwa - Pembuatan
tanaman 30 Ha - Pengelolaan
KHDTK
- - Pemeliharaan camp & sarpras, jalan sekat bakar, tanaman, jembatan, bak2 air
- Pembuatan tanaman 6 Ha (mangium/E. Pellyta)
- Perlindungan dari pencurian dan kebakaran hutan
- Pemeliharaan camp & sarpras, jalan sekat bakar, tanaman, jembatan, bak2 air
- Pembuatan tanaman 6 Ha
- Pemeliharaan camp & sarpras, jalan sekat bakar, tanaman, jembatan, bak2 air
- Pembuatan tanaman 6 Ha
- Pemeliharaan camp & sarpras, jalan sekat bakar, tanaman, jembatan, bak2 air
- Pembuatan tanaman 6 Ha
- Pemeliharaan camp & sarpras, jalan sekat bakar, tanaman, jembatan, bak2 air
- Pembuatan tanaman 50 Ha
- 44 -
PROGRAM KEGIATAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
Kintap - Pembuatan
tanaman 30 Ha - Pengelolaan
KHDTK
- - Peningkatan status KHDTK
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 6 Ha (duabanga/ S.Leprosula)
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 6 Ha
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 6 Ha
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 6 Ha
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 6 Ha
Tumbang Nusa - Pembuatan
tanaman 50 Ha - Pengelolaan
KHDTK
- - Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 10 Ha (jelutung/meranti rawa)
- Peningkatan status KHDTK
- - Pemeliharaan
sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 10 Ha
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 10 Ha
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 10 Ha
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan tanaman 10 Ha
Rantau - Pembuatan tanaman
30 Ha - Pengelolaan KHDTK
- - Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan arboretum (10 jenis/tahun)
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan arboretum
- Peningkatan status KHDTK
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan arboretum
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan arboretum
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pembuatan arboretum
Guntung Payung dan persemaian ex-ATA
- - Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- Pemeliharaan sarpras, jalan sekat bakar, tanaman
- 45 -
PROGRAM KEGIATAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
Pembangunan Sumber Benih
Diperolehnya sumber benih unggul untuk beberapa jenis tanaman
- - Di KHDTK Tumbang Nusa
- Di KHDTK Kintap - Di KHDTK Riam Kiwa
- Di KHDTK Rantau
Perencanaan, Evaluasi, kerjasama dan penerapan hasil litbang Kehutanan
- - - - -
1. Pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian
Terlaksananya kegiatan kepegawaian dan peningkatan kualitas SDM
- - - - -
Meningkatkan kualitas dan kwantitas SDM (diklat dan pembinaan pegawai, inhouse training)
Fungsional Peneliti (17 Org 2009)
9 Orang S2 12 Orang S1
1 Orang S3 11 Orang S2 10 Orang S1
2 Orang S3 16 Orang S2 4 Orang S1
3 Orang S3 18 Orang S2 1 Orang S1
6 Orang S3 15 Orang S2 1 Orang S1
Fungsional Teknisi (21 Org 2009)
6 Orang S1 15 Orang SLTA
6 Orang S1 15 Orang SLTA
6 Orang S1 15 Orang SLTA
6 Orang S1 15 Orang SLTA
6 Orang S1 15 Orang SLTA
Fungsional Laboran 1 Orang SLTA 1 Orang SLTA 1 Orang SLTA 1 Orang SLTA 1 Orang SLTA
Fungsional Umum (2009) 1 Orang S2 14 Orang S1 18 Orang SLTA 2 Orang SLTP 3 Orang SD
1 Orang S2 14 Orang S1 18 Orang SLTA 2 Orang SLTP 3 Orang SD
2 Orang S2 13 Orang S1 18 Orang SLTA 2 Orang SLTP 3 Orang SD
2 Orang S2 13 Orang S1 18 Orang SLTA 2 Orang SLTP 3 Orang SD
2 Orang S2 13 Orang S1 18 Orang SLTA 2 Orang SLTP 3 Orang SD
2 Orang S2 13 Orang S1 18 Orang SLTA 2 Orang SLTP 3 Orang SD
2. Penyusunan Program Rencana Kerja/Teknis/Program
Tersusunnya Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Balai
3. Pembinaan administrasi dan Pengelolaan Keuangan
Terlaksananya administrasi dan pengelolaan keuangan
4. Pembinaan administrasi
Terpelihara dan terdokumentasinya
- 46 -
PROGRAM KEGIATAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
dan Pengelolaan Perlengkapan
perlengkapan balai
5. Penjalinan Kerjasama Dengan Institusi lain
Terjalinnya kerjasama dengan instansi lainnya
6. Monitoring dan evaluasi
Terminitornya dan terevaluasinya kegiatan balai agar terlaksana sesuai dengan rencana
7. Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Gedung
Bertambahnya sarana dan prasarana kantor
8. Pembangunan Jalan Inspeksi Tumbang Nusa
Bertambahnya jalan inspeksi di KHDT Tumbang Nusa
9. Pengadaan meubelair
Bertambahnya mebelair Balai
10. Rehabilitasi/Perbaikan Sarana dan Prasarana Kantor
Terpeliharanya sarana dan prasarana kantor
11. Pengadaan buku-buku perpustakaan
Bertambahnya buku-buku perpustakaan
12. Pengadaan peralatan kantor
Bertambahnya peralatan kantor
13. Pengadaan peralatan
Bertambahnya peralatan laboratorium
- 47 -
PROGRAM KEGIATAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
laboratorium
14. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 4
Tergantikannya kendaraan dinas yang telah dihapus
Penerapan Hasil litbang Kehutanan
Melakukan pemasaran hasil litbang secara proaktif melalui pemberian advis teknologi, saran dan rekomendasi teknis, pelayanan iptek, penyelenggaraan seminar, ekspose, symposia, temu lapang, gelar teknologi, alih teknologi dan pameran.
- Tercapainya informasi hasil litbang secara menyeluruh pada pengguna melalui diseminasi dan publikasi
- Terlaksananya kegiatan diseminasi dan publikasi
- Terlaksananya kegiatan diseminasi dan pelayanan teknis pada pengguna secara aktif
- 1 pemasyarakatan iptek
- 1 alih teknologi
- 2 kali pameran
- 4 kali sosialisasi KHDTK
- 12 buku kliping
- Pelayanan perpustakaan (sistim komputerisasi/digital)
- Pengadaan buku
- 2 terbitan galam
- 4 judul info teknis/lefaflet
- Seminar/ekspose
- 1 alih teknologi
- 2 kali pameran
- 4 kali sosialisasi KHDTK
- 12 buku kliping
- Pelayanan perpustakaan (sistim komputerisasi/digital)
- Pengadaan buku
- 2 terbitan galam
- -4 judul info teknis/lefaflet
- 1 alih teknologi
- 2 kali pameran
- 4 kali sosialisasi KHDTK
- 12 buku kliping
- Pelayanan perpustakaan (sistim komputerisasi/digital)
- Pengadaan buku
- 2 terbitan galam
- -4 judul info teknis/lefaflet
- 1 Seminar/ekspose
- 1 alih teknologi
- 2 kali pameran
- 4 kali sosialisasi KHDTK
- 12 buku kliping
- Pelayanan perpustakaan (sistim komputerisasi/digital)
- Pengadaan buku
- 2 terbitan galam
- 1 Seminar/ekspose
- 1 alih teknologi
- 2 kali pameran
- 4 kali sosialisasi KHDTK
- 12 buku kliping
- Pelayanan perpustakaan (sistim komputerisasi/digital)
- Pengadaan buku
- 2 terbitan galam
- -4 judul info
- 48 -
PROGRAM KEGIATAN LUARAN TAHUN PELAKSANAAN
2010 2011 2012 2013 2014
- -4 judul info teknis/lefaflet
teknis/lefaflet
(1) Peningkatan peralatan penelitian
- Tersedianya peralatan penelitian sesuai standar kebutuhan penelitian
- Diperolehnya hasil analisa lab yang akurat
(2) Peningkatan peralatan laboratorium (lab tanah, mikrobiologi dan perlindungan hutan
- Tersedianya standar lab - Dicapainya hasil analisa
kegiatan penelitian yang akurat
- Dipakainya hasil lab oleh pengguna luar
(3) Peningkatan Sarana dan Prasarana perkantoran
(4) Pengelolaan Perpustakaan
- Meningkatnya pengelolaan perpustakaan dengan baik
- Meningkatnya pelayanan pustaka dalam mendukung kegiatan penelitian balai
- 49 -
LAMPIRAN 5. Matriks Pendanaan BPK Banjarbaru (kegiatan Non Penelitian)
Program / Kegiatan
Rencana Penelitian Integratif
Alokasi (x 1.000 Rp.)
2010 2011 2012 2013 2014
Program : Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan
Kegiatan : Litbang konservasi dan rehabilitasi
1. Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lahan kering
74.500 - - - -
2. Pengelolaan hutan mangrove
54.700 - - - -
3. Pengelolaan hutan rawa gambut
48.600 - - - -
Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan Produksi
1. Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan
750.000 1.070.000 1.280.000 1.530.000 1.800.000
2. Litbang Biodiversitas
60.000 - - - -
3. Litbang Pengelolaan HHBK Non FEM
130.000 145.000 175.000 210.000 240.000
4. Litbang Pengembangan Perhitungan Emisi GRK Kehutanan (inventory)
80.000 90.000 110.000 120.000 130.000
Sistem Penunjang Kelitbangan dan Penerapan Hasil Litbang Kehutanan
7.190.000 7.450.000 7.650.000 7.900.000 8.100.000