1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan sektor penting dalam perkembangan perekonomian
Indonesia. Sektor yang mampu dikelola dengan baik akan mempu menarik
wisatawan domestik ataupun wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. Hal ini
karena pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan ekonomi suatu
negara. Oleh karena itu, pariwisata harus dikelola oleh sumber daya manusia
yang profesional dan berkualitas sehingga pariwisata Indonesia semakin maju
dan berkembang. Perkembangan kepariwisataan berkaitan penting dengan nilai-
nilai kepribadian dan perkembangan budaya bangsa. Dengan memanfaatkan
kekayaan dan potensi alam yang ada di Indonesia. Pemanfaatan sumber daya
alam dilakukan dengan cara mengelolah dan memanfaatkan serta melestarikan
keindahan alam yang ada sehingga dijadikan sebuah daya tarik wisata.
Pariwisata Indonesia apabila dapat dikemas dan dikelola dengan baik akan
menjadi aset negara. Keberagaman objek wisata dari wisata alam, budaya dan
kesenian serta objek wisata buatan seperti taman wisata, sebenarnya dapat
dijadikan salah satu penopang perekonomian negara dan juga dapat menyerap
tenaga kerja sehingga sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat
dimanfaatkan secara optimal. Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan
2
alam sudah selayaknya dapat mempergunakan kekayaannya sebagai objek untuk
mendatangkan devisa melalui pariwisata alam.
Namun pengembangan wisata alam membutuhkan investasi yang relatif
besar terutama menyangkut perencanaan, pelaksanaan, pembangunan dan
pengembangan. Unsur-unsur pokok yang harus mendapatkan perhatian adalah
objek dan daya tarik wisata, sarana wisata, prasarana wisata, masyarakat di sekitar
objek wisata. Semua unsur ini harus dikembangkan dengan baik guna menarik
minat para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kepulauan seribu merupakan salah satu objek wisata yang memiliki
pesona alam yang sangat eksotis sehingga banyak wisatawan yang berkunjung.
Kepulauan Seribu juga memiliki kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
Kepulauan seribu terdiri dari 110 pulau, pulau tersebut ada yang berpenghuni dan
ada pula yang tidak ada penghuninya. Pulau Seribu memiliki wisata budaya yang
sangat menarik untuk dikunjungi, karena memiliki bangunan heritage yang masih
dipercayai oleh warga setempat sebagai warisan nenek moyang. Dengan estetika
alamiah yang tinggi dan berpotensi sehingga banyak wisatawan yang datang ke
Pulau Seribu. Salah satu pulau yang memiliki pesona alam yang indah dan pantai
yang eksotis adalah Pulau Untung Jawa dan masih banyak pulau-pulau lain yang
memiliki keistimewaan dan keunikan masing-masing. Pulau Untung Jawa sering
dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
3
Upaya pemerintah dalam mengelola atau mengembangkan Kepulauan
Seribu belum berjalan secara optimal, banyak kendala atau permasalahan yang
terjadi di Kepulauan Seribu yang belum dapat ditangani, contohnya dalam hal
perencanaan dan pengembangan, manajemen pemasaran atau promosi belum
dikelola secara optimal. Dan dari segi lingkungan banyak beberapa pulau yang
sangat tercemar akibat limbah sampah yang dikirim dari kota Jakarta sehingga
dampaknya laut menjadi kumuh dan kotor.
Pulau Untung Jawa merupakan salah satu pulau dari Kabupaten
Kepulauan Seribu yang berlokasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Untuk
menuju ke pulau yang memiliki pantai yang indah ini, maka harus menyeberang
melalui pelabuhan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Karena yang paling mudah diakses oleh wisatawan adalah melalui penyeberangan
Tanjung Pasir, dengan waktu tempuh 25 menit untuk sampai ke Pulau Untung
Jawa. Ada juga beberapa penyeberangan untuk menuju ke Pulau Untung Jawa,
misalnya dari Pelabuhan Marina Ancol dan Muara Angke. Tetapi butuh waktu
yang sangat lama, kira-kira 2 jam untuk sampai ke Pulau Untung Jawa. Ada
beberapa alasan mengapa Pulau Untung Jawa merupakan destinasi pilihan para
wisatawan, yang pertama karena mudahnya transportasi untuk sampai ke pulau
ini. Selain itu, tarifnya yang relatif murah, sehingga para wisatawan yang ingin
berlibur dengan dana minimal tetap dapat menikmati liburan yang berkualitas di
tempat ini. Fasilitas di pulau ini juga bersih dan lengkap ada homestay, musholla,
toilet dan kamar mandi. Penduduknya pun sangat ramah dan baik. Saat sore hari,
wisatawan dapat melihat sunset (matahari tenggelam) yang begitu indah di tempat
4
ini, tak kalah dengan pemandangan sunset di Bali. Suasanannya pun sangat
nyaman dan cocok untuk berlibur dan honeymoon. Tidak hanya itu, wisatawan
pun dapat menikmati keindahan dengan mengelilingi pulau. Dipulau ini banyak
tersimpan sejarah pada zaman Belanda, misalnya benteng-benteng yang dibangun
pada saat penjajahan Belanda, disini juga terdapat hutan bakau yang juga
dijadikan wisata alam. Bagi para pengunjung yang ingin berwisata air dapat
bermain banana boat, donat boat, snorkeling dan lain-lain.
Pada awalnya, di Pulau Untung Jawa hanya memiliki beberapa homestay,
salah satunya Alind Homestay. Namun, seiring perkembangan zaman dan
semakin tingginya minat wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, maka banyak
masyarakat sekitar yang memanfaatkan rumah mereka untuk dijadikan homestay
bagi para wisatawan. Tidak hanya itu, sebagian masyarakat lainnya juga
memanfaatkan lahan kosong untuk dibangun homestay baru.
Salah satu homestay yang sudah berdiri sejak awal adalah Alind
Homestay. Homestay ini pada awalnya hanya memiliki empat kamar saja, namun
karena semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Pulau Untung Jawa dan
menginap di Alind Homestay maka pemilik homestay menambah jumlah kamar.
Sebelum hadir beberapa homestay lainnya, Alind Homestay merupakan pilihan
yang paling dipercaya wisatawan. Namun, semakin meningkatnya persaingan
dengan homestay baru lainnya yang juga menawarkan berbagai fasilitas yang
nyaman dan murah, maka Alind Homestay memerlukan berbagai strategi untuk
tetap mempertahankan eksistensinya sebagai homestay yang memiliki pelayanan
terbaik di Pulau Untung Jawa.
5
Tulisan ini ingin melihat bagaimana manajemen pemasaran yang selama
ini telah dilaksanakan di Alind Homestay dan melihat perkembangannya. Lebih
lanjut tulisan ini juga ingin menyajikan beberapa tawaran strategi pemasaran yang
dapat dilakukan pengelola homestay guna meningkatkan minat wisatawan untuk
mengunjungi Pulau Untung Jawa dan memutuskan untuk memilih Alind
Homestay sebagai tempat tinggal selama berlibur disana.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan zaman yang
mempengaruhi budaya, sosial, dan perekonomian. Hal-hal tersebut juga
mempengaruhi dinamika pariwisata di Indonesia, salah satunya paket wisata dan
akomodasi. Dalam hal ini, Alind Homestay yang hanya bergerak dibidang
akomodasi bagi wisatawan yang datang ke Pulau Untung Jawa. Maka melihat hal
tersebut Alind Homestay juga bergerak dalam membuat paket wisata, yang
bekerja sama dengan Atsik Tour.
Atsik Tour merupakan Biro Perjalanan Wisata yang didirikan oleh
mahasiswa Diploma III Kepariwisataan Universitas Gadjah Mada 2010. Atsik
Tour berdiri pada awal tahun 2013, tepatnya 19 Maret 2013 bersama Ainun
Agung Romadhona, Deky Fajar Nugroho, Masanda Adhi Pradana dan Nurul
Istihar Humairah yang menjadi sahabat saat duduk di bangku kuliah. Pengalaman
yang di dapat setelah melakukan On The Job Training dan juga membangun relasi
dengan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, maka terinspirasi untuk
menyalurkan dan membuat biro perjalanan. Setelah berdiri, kegiatan pertama
yang dilakukan Atsik Tour baru sebatas promosi, yaitu dengan cara membuat
beberapa paket wisata yang memiliki cerita dan paket wisata lainnya yang
6
dikemas secara menarik. Bekerjasama dengan Alind Homestay dalam pembuatan
paket wisata Pulau Untung Jawa dan jika ada wisatawan yang menggunakan jasa
biro perjalanan Atsik Tour ingin berlibur ke Pulau Untung Jawa maka menginap
di Alind Homestay.
Alind Homestay dan Atsik Tour merupakan partner kerja yang sangat baik
dalam mengembangkan industri pariwisata. Maka Atsik Tour menyediakan
berbagai macam paket wisata menarik dengan beberapa tujuan wisata yang ada di
Indonesia. Khususnya paket wisata ke Pulau Untung Jawa. Paket wisata menarik
yang dibentuk berupa “Story Packages” dan Paket Wisata Reguler, tentunya
dengan harga yang terjangkau dan objek wisata yang sangat seru. Sharing Your
Holiday With Us !
B. Rumusan Masalah
Unsur utama yang melatar belakangi pemasaran adalah strategi rencana
pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran.
Strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara membuat brosur, spanduk, kartu
nama, dan juga melalui internet seperti Web, E-mail, twitter, instagram, path dan
lain-lain , untuk memberikan kemudahan kepada wisatawan dalam memperoleh
informasi. Dengan promosi juga akan mudah mencapai target pasar yang akhirnya
akan mendorong orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata. Selain itu,
informasi ini juga dapat menyediakan beberapa keuntungan yang strategis, seperti
cara promosi yang efektif dan membuat paket-paket wisata yang menarik
sehingga calon wisatawan berminat untuk berkunjung ke Pulau Untung Jawa.
7
Dalam keterangan tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam hal ini
adalah :
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan pada Alind Homestay ?
2. Dengan banyaknya Homestay lain yang ada di Pulau Untung Jawa,
Bagaimana Alind Homestay dapat menjaga eksistensinya dalam menarik
perhatian wisatawan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui potensi paket wisata yang dimiliki Alind Homestay
2. Mengetahui segmen pasar yang potensial bagi Alind Homestay
3. Mengetahui strategi pemasaran yang dapat digunakan pada Alind
Homestay dalam pemasaran dan pengelolaan paket wisata.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat antara
lain sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
a. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi mengenai potensi dan daya tarik yang dimiliki Pulau
Untung Jawa sebagai kawasan destinasi wisata bahari di
Kepulauan Seribu DKI Jakarta
8
b. Penulisan diharapkan dapat memberikan informasi tentang potensi
dan daya tarik yang ada di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu
sehingga Pulau Untung Jawa dapat disejajarkan dengan destinasi
wisata unggulan lainnya.
2. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan kepada pelaku
pemasaran perjalanan wisata sebagai referensi strategi pemasaran
yang efektif dan tepat sasaran, pembuatan paket wisata yang
menarik dan juga penyusunan strategi pemasaran paket wisata
beserta fasilitas dan layanan sesuai dengan segmennya masing-
masing. Juga dapat memberikan paket wisata alternatif untuk
berlibur.
b. Dapat memberikan kontribusi bagi Suku Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Seribu yang bersifat positif
untuk terus meningkatkan kinerja mengenai pengembangan
berkelanjutan pariwisata bahari Pulau Untung Jawa.
9
E. Tinjauan Pustaka
Secara etimologi, pariwisata terdiri dari dua kata yaitu pari dan wisata.
Pari berarti banyak, lengkap, berkali-kali, sedangkan wisata berarti perjalanan
atau berpergian. Maka pariwisata artinya adalah suatu perjalanan yang dilakukan
secara berkali-kali.
Definisi pariwisata telah banyak dikemukakan oleh para ahli di bidang
pariwisata, namun dalam definisi tersebut masih terdapat beberapa perbedaan
dalam pendefinisian. Beberapa pengertian atau definisi pariwisata yang pernah
dikemukakan oleh para ahli dalam bidang pariwisata, antara lain:
1. Pariwisata adalah keseluruhan fenomena dan hubungan yang ditimbulkan
oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya,
dengan maksud bukan untuk menetap di tempat yang disinggahinya dan
tidak berkaitan dengan pekerjaan yang menghasilkan upah. Perjalanan
yang dilakukan biasanya didorong oleh rasa ingin tahu untuk keperluan
yang bersifat rekreatif dan edukatif (Hunzieker dan Kraf, 1942)
2. Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perseorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu ( Kodhyat,
1983:IV).
10
Jadi pengertian Pariwisata secara umum adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata
serta usaha – usaha yang terkait dibidang tersebut. Pariwisata juga mencakup
aspek ekonomi, sosial dan budaya yang ada di suatu destinasi wisata dalam suatu
negara yang dikunjungi.
Pengertian wisatawan yang diambil dalam konvensi PBB tahun 1954 dan
diratifikasi oleh lebih dari 70 negara ialah “Setiap orang yang datang kesuatu
negara karena alasan lain untuk tujuan berimigrasi dan yang tinggal paling sedikit
24 jam, serta paling lama 6 bulan dalam tahun yang sama.“
Batasan IUOTO yang memakai istilah umum visitor adalah “Setiap orang
yang mengadakan perjalanan kesuatu negara lain diluar tempat tinggal biasanya,
dengan alasan apa pun, selain melakukan kegiatan yang mendapatkan upah.”
Selanjutnya Komisi Liga Bangsa Bangsa menyempurnakan pengertian
tersebut dengan mengelompokkan orang – orang yang dapat disebut wisatawan
adalah :
1. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan
keluarga, kesehatan, dan lain – lain.
2. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan –
pertemuan atau tugas – tugas tertentu (ilmu pengetahuan, tugas pemerintah
diplomasi, agama, olahraga, dan lain – lain).
3. Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha
11
4. Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut walaupun
berada disuatu negara kurang dari 24 jam.
Perjalanan wisata adalah sebuah pengalaman, sebuah produk yang tidak
terwujud tetapi sangat esensial (Ahmed, Barber, Astuous, 1998). Produk ini di
produksi dan dikonsumsi pada saat yang hampir bersamaan dan pada saat itu juga
(Ahmed, 1998). Goodall & Ashworth (1998) menyebutkan bahwa perjalanan
wisata adalah sebuah pembelian. Adapun motivasi perjalanan wisatawan dari
zaman ke zaman :
1. Di zaman kuno motivasi perjalanan adalah :
a. Kebutuhan praktis, misalnya politik dan perdagangan.
b. Dambaan ingin tahu misalnya tentang adat istiadat dan kebiasaan orang
atau bangsa lain.
c. Dorongan keagamaan misalnya ziarah dan lain-lain.
2. Di abad pertengahan umumnya petugas negara, pedagang besar, peziarah dan
mahasiswa.
3. Di zaman modern perjalanan wisata perorangan mula-mula untuk tujuan
kesenangan.
4. Di masa kini karena kemajuan teknologi menjadikan faktor pendorong untuk
pengembangan pariwisata karena :
a. Kecepatan bertambah
b. Kapasitas pengangkutan lebih besar, menambah daya tamping
c. Biaya yang menjadi lebih rendah.
d. Pelayanan lebih baik dan lebih mudah
12
e. Menimbulkan rasa nyaman dan aman
Kemajuan teknologi telah membawa suatu era baru dalam bidang
kepariwisataan yang semakin tumbuh pesat sehingga dapat menjadikan sumber
devisa negara dan sumber pendapatan dari suatu industri. Jika kita ambil
kesimpulan dari uraian di atas, maka motivasi wisatawan yang mendorong
mereka untuk mengadakan perjalanan wisata yaitu :
1. Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi
2. Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian
3. Dorongan kebutuhan keagamaan
4. Dorongan kebutuhan kesehatan
5. Dorongan atas minat terhadap kebudayaan dan kesenian
6. Dorongan kepentingan hubungan keluarga
7. Dorongan kepentingan keamanan
8. Dorongan kepentingan politik
F. Landasan Teori
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Tujuan pemasaran harus
berdasarkan keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan
posisi pasar, dan bauran pemasaran (Suyanto, 2004: 1).
Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen jika menginginkan usahanya berjalan. Definisi pemasaran yang
13
dikemukakan oleh William J Stanton sebagai berikut ( Basu Swasta,1987)
Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul, Kotler (2009: 5).
Strategi Pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu
pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran modern secara
umum terdiri dari tiga tahap yaitu : segmentasi pasar (segmenting), penetapan
pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning), Kotler (2001).
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan pelanggan sasaran, bidang pelaku konsumen mempelajari bagaimana
individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli memakai dan membuat
barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
hasrat mereka (Kotler,182)
Pemasaran Pariwista adalah suatu proses manajemen yang dilakukan oleh
organisasi pariwisata nasional atau perusahaan-perusahaan termasuk dalam
kelompok industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan
14
yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan
yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan
melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan
memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat
daerah-daerah lokal, regional, nasional mapun internasional dengan menyediakan
obyek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal. ( Prof.
Dr. Salah Wahab,1988)
Infrastruktur adalah fasilitas-fasilitas, jasa-jasa dan instalasi-instalasi dasar
yang diperlukan untuk memfungsikan suatu masyarakat seperti sistem-sistem
transportasi, komunikasi, air, listrik, dan institusi-institusi public seperti sekolah,
kantor pos, dan penjara ( Ja’far,2007:46).
Akomodasi adalah tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi
orang yang berpergian (Perwani, 1992:1), yang merupakan salah satu sarana
penting bagi para wisatawan. Akomodasi merupakan rumah kedua bagi para
wisatawan yang berkunjung ke objek wisata dengan tujuan untuk menginap.
Fasilitas akomodasi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi keberadaan
suatu objek wisata.
Pondok wisata adalah suatu usaha perorangan dengan menggunakan
sebagian dari rumah tinggalnya untuk penginapan bagi setiap orang dengan
15
perhitungan pembayaran per hari. Pengusahaan pondok wisata adalah usaha
penyediaan pelayanan penginapan.
Kegiatan usaha pondok wisata meliputi :
1. Penyediaan kamar tempat menginap
2. Penyediaan tempat atau pelayanan makan dan minum
3. Pelayanan pencucian pakaian/binatu.
Homestay adalah Suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah-rumah
rakyat yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat
– syarat kesehatan, yang disewakan kepada wisatawan.
Kriteria Homestay :
1. Pelayanan ramah
2. Lokasi strategis, mudah dijangkau
3. Fasilitas lengkap
4. Khas dalam bangunanya
5. Harga Bersaing
6. Unik dan menarik.
Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama
pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang
mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan
ekonomi, sosial,budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
16
Langkah – langkah penting yang perlu dilakukan dalam mengembangkan
strategi promosi suatu daerah adalah:
1. Menentukan target pasar yang akan dipengaruhi oleh kegiatan promosi
yang akan dilakukan. Dengan mengetahui target pasar, kita akan lebih
mudah melakukan pemilihan terhadap: media yang akan digunakan,
bahasa yang akan dipakai dan waktu – waktu biasanya mereka melakukan
perjalanan wisata.
2. Menetapkan kelayakan promosi yang akan dilakukan. Maksudnya, jenis
dan macam promosi apa saja yang akan dilakukan, dan berapa anggaran
yang akan digunakan untuk suatu target pasar tertentu.
3. Mengatur komposisi unsur – unsur bauran pemasaran yang akan
digunakan
4. Mempersiapkan bentuk – bentuk desain iklan yang akan digunakan, mulai
dari ukuran (size), berwarna atau hitam putih, bahasa yang digunakan,
produk yang ditonjolkan dan copy – writing yang mengenai sasaran
5. Merumuskan bntuk – bentuk kegiatan Sales Promotions yang akan
dilakukan
6. Perencanaan pembuatan promotion materials, termasuk bentuk – bentuk
hand – out yang akan diberikan pada setiap pertemuan formal kepada
pejabat – pejabat pariwisata dari luar negeri dan percetakan brosur yang
berkualitas.
17
7. Rencana dan jadwal mengundang BPW, Tour Operator dan Travel Writer
luar negeri untuk melihat secara langsung dan menyaksikan produk –
produk suatu DTW yang siap jual
8. Menunjuk seorang Public Relations Officer, untuk menjaga atau
memelihara citra suatu DTW dan sekaligus untuk meng-counter berita –
berita negatif untuk konsumsi luar negeri, khususnya target pasar yang
dituju.
18
Menurut Neil Wearne dan Geoffrey Wall ( 1992: 154 – 155), langkah –
langkah pengembangan strategi promosi suatu DTW minimal dilakukan dengan
urutan sebagai terlihat dalam gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 : Langkah – langkah pengembangan strategi promosi suatu daerah tujuan wisata.
Melakukan Identifikasi Target Pasar
Menetapkan Tujuan Promosi
Mempersiapkan Bahan-bahan Promosi yang diperlukan
Menetapkan Komposisi Bauran Promosi yang sesuai
Pemilihan Strategi yang spesifik
Publicity Strategy
Personal Selling Strategy
Sales Promotion Strategy
Advertising Strategy
19
G. Metode Penelitian
Deskriptif analisis adalah sebuah metode dimana penulis mengamati,
memahami dan menganalisa secara langsung objek penelitian menjadi sebuah
bahan atau materi pembuatan laporan, sehingga dapat menggambarkan mengenai
situasi, kondisi dan keadaan pada suatu kelompok atau suasana ditempat tertentu.
Dalam pembuatan laporan ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan dan didata oleh periset
untuk menjawab masalah risetnya secara khusus ( Istijanto, 2005:45).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dan disimpan oleh orang lain yang
biasanya merupakan data masa lalu atau historikal ( Wibisono, 2003:119).
Diperoleh dengan cara penulis mengambil dan mendayagunakan data-data, arsip
dan dokumen dari arsip Kantor Dinas Pariwisata. Serta dari berbagai jenis buku
yang tersedia dan berhubungan dengan dunia pariwisata, dan melalui internet
termasuk brosur/leaflat dan lain-lain. Dan dengan mencari sumber-sumber yang
ada untuk melengkapi dalam penulisan Tugas Akhir.
20
Adapun teknik pengumpulan data, antara lain:
a. Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan
(Djaali & Muljono, 2007:16)
b. Wawancara langsung/ interview adalah pengumpulan data-data dengan
menggunakan tanya jawab secara langsung. Penulis menggunakan
responden untuk digunakan sebagai teknik pengumpulan data, wawancara
ini menggunakan pertanyaan yang telah dibuat oleh penulis sesuai dengan
data yang harus di peroleh sesuai dengan judul.
c. Studi Pustaka adalah sebuah metode pengumpulan data melalui referensi
dari buku. Buku tersebut sesuai dengan judul dan dapat menjadi bahan
tambahan untuk membuat tugas akhir ini. Buku diperoleh penulis dari
perpustakaan, toko buku dan sumber lainnya. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan data-data yang diinginkan berdasarkan bukti-bukti tertulis.
Penulis mengambil data-data dari berbagai jenis judul buku atau artikel
yang berhubungan dengan dunia pariwisata diperpustakaan, termasuk juga
brosur atau sumber-sumber lainnya untuk melengkapi data dalam
penulisan laporan.
21
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan akhir ini terdiri atas empat bab yang
masing-masing dijabarkan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan meliputi penjelasan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
landasan teori, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II: Gambaran umum yang berisi profil Alind Homestay, yang
dipaparkan mengenai sejarah Alind Homestay, visi & misi, struktur
organisasi, paket yang ditawarkan serta fasilitas yang tersedia.
BAB III : Pembahasan berisi strategi pemasaran yang dilakukan dan upaya
pemasaran Alind Homestay
BAB IV : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.