1
BAB I
PENDAHULUAN Keberadaan Tri Dharma di dalam sebuah Perguruan Tinggi
laksana “motor” yang menggerakkan mekanisme kerja yang mengarahkan perguruan tersebut kepada tujuan yang dikehendaki sehingga eksistensinya diakui. Terlebih lagi Dharma kedua yang berhubungan dengan penelitian yang merupakan tindak lanjut dari Dharma pembelajaran teoritis yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan.
Dharma penelitian ini dapat dijadikan medan realisasi teori-teori dan sekaligus menjadi motivator bagi mahasiswa untuk mengadakan terobosan-terobosan baru yang menjadi ciri Insan Universiter. Dengan demikian, peran mahasiswa sebagai agent of change bagi masyarakatnya, baik mikro maupun makro, menjadi nyata.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi terlibat langsung dalam membina intelektual mahasiswanya, baik secara teoritis maupun tindak lanjutnya berupa penelitian lapangan, terutama di Fakultas Ushuluddin dan lebih spesifik lagi Jurusan Tafsir Hadits yang menjadi tulang punggungnya.
Upaya realisasi di dalam pembinaan ini adalah berupa program Praktek.
2
BAB II
LANDASAN DAN PELAKSANAAN
A. DASAR, TUJUAN, DAN STATUS 1. Dasar
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi;
c. Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005, tentang Perubahan IAIN Bandung menjadi UIN SGD Bandung;
d. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi;
e. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PTAI;
f. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi;
g. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN SGD Bandung, Jo.KMA No. 32 Tahun 2007;
h. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Akademik UIN SGD Bandung;
i. Keputusan Menteri Agama RI, Nomor 39 Tahun 2010 tentan Statuta UIN SGD Bandung;
j. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor: Un.5/II.2/Kp.07.6/046/2011, tentang Pengangkatan Dekan-dekan di lingkungan UIN SGD Bandung;
k. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor: Un.5/I.1/PP.00.9/001/2012, tentang Kalender Akademik UIN SGD Bandung Tahun 2012.
3
2. Tujuan a. Memberikan bimbingan membaca do'a dan menulis AI-
Qur'an dan kitab-kitab berbahasa Arab, dengan baik dan benar.
b. Membina dan mengembangkan akhlaq karimah dan mu'amalab, baik di dalam maupun di luar kampus, dalam rangka memantapkan kehidupan beragarna dan bennasyarakat.
3. Status a. Praktikum ini merupakan kegiatan ko-kurikuler yang
mengikat untuk menjadi persyaratan dalarn mengikuti kegiatan akademik seperti ujian komprehensif dan munaqosah.
b. Praktikum ini diwajibkan bagi mahasiswa aktif Program S-1 yang sudah lunas membayar SPP tahun akademik 2012/2013, Semester I untuk Praktek Ibadah, Semester III untuk Praktek Tilawah, dan Semester V Praktek Profesi.
B. JENIS, URUTAN, FREKUENSI, WAKTU, DAN TEMPAT
KEGIATAN PRAKTEK TILAWAH
1. Jenis Kegiatan a. Qiro'atul Qur'an, meliputi:
1) TaJwid 2) Makhraj
b. Tahfidz AI-Qur'an Juz 1 dan 30 1) Melatih mahasiswa untuk terampil mempergunakan
Kitab Tafsir, Mu`jam, Fathul Rahman, Kitab Jami'al-Shaghir dan Jami`al-Kabir.
2) Melatih mahasiswa menterjemahkan/mentafsirkan ayat atau hadits yang terdapat pada point 3.
2. Urutan/Frekuensi Kegiatan
Praktek Tilawah dilaksanakan sebanyak 12 kali perternuan (@ 2 jam).
4
3. Waktu dan Tempat Kegiatan a. Waktu pelaksanaan Praktik dimulai tanggal 1 Oktober
sampai dengan 21 Desember 2012; b. Kegiatan di dalam Kampus atau tempat lain di luar
Kampus yang disepakati oleh peserta praktik dan dosen pembimbing.
C. PETUNJUK TEKNIS 1. Dosen pembimbing/Instruktur
a. Pelaksanaan Praktikum dibimbing oleh Dosen pembimbing.
b. Pembimbing bertugas memberikan pengarahan, petun-juk teknis, serta memberikan penilaian dan mentoring seluruh kegiatan praktikum.
c. Diadakan pembagian kelompok seperlunya. d. Bagi Dosen yang tidak melaksanakan bimbingan
dengan tepat waktu, maka surat keputusan melaksana-kan tugasnya akan digantikan oleh pembimbing yang lain.
2. Mahasiswa Praktikan a. Mengisi daftar hadir yang telah disedlakan. b. Melaporkan/memberitahukan bila berhalangan hadir
dengan menunjukkan alasan yangiclas. c. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan jenis prak-
tikum yang ditentukan. Alat perlengkapan yang tidak tersedia pada panitia penye-
lenggara hendaknya dipersiapkan oleh para praktikan.
D. EVALUASI 1. Dosen Pembimbing/Instruktur
a. Praktikum ini dapat diukur keberhasilannya, melalui kegiatan evaluasi dengan mengkaji, menelaah, dan menilai berbagai indikator yang mendukung terhadap rumusan yang telah ditentukan.
b. Evaluasi ditujukan kepada para mahasiswa praktikan baik selama berlangsung maupun setelah praktikum itu dilaksanakan.
5
c. Penilaian Praktikum meliputi: 1) Penguasaan Pengetahuan Materi-materi Praktikurn. 2) Kemampuan dan keterampilan dalam memperaga-
kan bentuk-bentuk ubudiyah dan tilawah. 3) Perubahan tingkah laku dan sikap. 4) Kehadiran dalam setiap praktik.
2. Indek Prestasi Untuk memberikan penilaian dalam praktikum ini digunakan
standar LULUS atau TIDAK LULUS, dan diberikan kepada jurusan masing-masing, paling lambat tanggal 28 Desember 2012.
E. PEMBIAYAAN
1. Biaya praktikum di bebankan pada DIPA UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun anggaran 2012.
2. Biaya tersebut digunakan untuk a. Biaya persiapan. b. Biaya pelaksanaan c. Biaya Evaluasi.
3. Honor Praktek diberikan kepada pembimbing apabila nilai praktek sudah masuk kepada jurusan
F. KETENTUAN UMUM
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian.
6
LAMPIRAN: BAHAN PRAKTEK TILAWAH
1 MAKHARIJUL HURUF (TEMPAT-TEMPAT KELUAR HURUF
HIJA'IYYAH) A. Pengertian Makharijul Huruf
Makhraj menurut pengertian bahasa adalah tempat keluarnya huruf.
Adapun arti makhraj menurut pengertian tajwid adalah tempat keluarnya huruf dan tempat yang membedakan antara satu huruf dengan yang lainnya.
Jumlah huruf hija’iyyah ada 29, yaitu:
Menurut pendapat yang paling populer dan terpilih, jumlah
makhraj huruf ada 19, yaitu:
7
Gambar Tempat Keluarnya Huruf Hija’iyyah (Makhraj)
8
B. Macam-Macam Makharijul Huruf 1. Makhraj pertama adalah makhraj jauf (rongga mulut), yaitu ruang
kosong pada bagian dalam mulut dan kerongkongan. Dari makhraj ini keluar tiga huruf madd (panjang) yaitu alif mati yang didahului
baris fathah(آ), wawu ( او) mati didahului oleh baris dhammah, dan
huruf ya’ ( ي .mati didahului oleh baris bawah (ا
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
a. Alif Mati (آ)
ا ا أيـه اال، إنا، إياك، قال، ي م b. Wawu mati ( او)
ن و م ا، تصو ا، قالو و نـ ا، كو و م قـو
c. Ya mati ( ي (ا
م حي د، ر ري ت، ي ي اق و ، م ل ي سى، ق عي
2. Makhraj kedua adalah aqsh al-halqi (pangkal kerongkongan), yakni kerongkongan yang bersambung dengan dada. Dari makhraj ini
keluar dua huruf, yaitu hamzah (أ)dan ha (ه).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
دا، ا، هذا، شهي ه ، أكل م ، إنـه م تـه أأنذر ر أكبـ الله
3. Makhraj ketiga adalah wasth al-halqi (pertengahan kerongkongan).
Dari makhraj ini keluar dua huruf, yaitu `ain (ع) dan ha (ح).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
، عني م، الم ه ، بأ عنـ ة ، حسر هم ن عي
9
ه ا، حمشر ط ي حم4. Makhraj keempat adalah adn al-halqi (ujung kerongongan), yakni
yang paling dekat bersambung dengan mulut. Dari makhraj ini
keluar dua huruf, yaitu ghain (غ) dan kha (خ).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
، هم ر ، أغالال، خيـ ن غل هم، م ر غيـار ها، اخب ر اخيـ
5. Makhraj kelima adalah aqsh al-lisan (pangkal lidah), yakni pangkal
lidah yang bersambung dengan kerongkongan dan sejajar dengan
langit-langit atas. Dari ini keluar satu huruf yaitu qhaf (ق).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ق ، م ا قاتل ر قـ ب، ا قو ع ، يـ ني تق ن، م و ربـ
6. Makhraj keenam adalah juga aqsh al-lisan (pangkal lidah) yakni sedikit lebih bawah dari makhraj huruf qaf tetap sejajar dengan
langit-langit atas. Dari makhraj ini keluar satu huruf, yaitu kaf (ك).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ر ن، أكبـ كو ي ، كن فـ كم اب، ل إياك، يف الكت
7. Makhraj ketujuh adalah juga wasth al-lisan (pertengahan lidah) sejajar dengan langit-langit atas. Dari makhraj ini keluar tiga huruf
yaitu jim (ج), syin (ش) dan ya’ (ي) yang bukan huruf madd.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ن و ر ه ج، جي أجو ا، ي ار ن جاحد، جه ج مد ق، أسه شو ع ، م ان، شقاوة ط ن الشي ش م
10
ا ا أيـه ، ي ني بـ ياي، نـ ي ا
8. Makhraj kedelapan adalah ihda hafatai al-lisan (salah satu dari dua pinggir lidah) sejajar dengan geraham atas. Dari ini keluar satu
huruf, yaitu dhadh (ض).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ن الضحى، تضحكو ا، و ار ، ضر ال حيض و
9. Makhraj kesembilan adalah ma baina hafatai al-lisan (ujung dua pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas. Dari makhraj ini
keluar satu huruf, yaitu lam (ل).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
يس ل صلني، إب لم ، ل ل ي فـو
10. Makhraj kesepuluh adalah tharf al-lisan (pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas sedikit di bawah makhraj huruf lam. Dari makhraj ini keluar satu huruf yaitu, nun muzhar (nun yang dibaca
idzhar) (ن).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
م ه نـ ، م ن ؤم ا، انـ لن ز إنا أنـ11. Makhraj kesebelas adalah tharf al-lisan (pinggir lidah) bersama
punggung lidah. Dari makhraj tharfullisan ini keluar huruf ra (ر).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ا ن مح ون، الرمحن، رجال، إر اء ر يـ
12. Makhraj keduabelas adalah zhahru ra’si al-lisan (punggung kepala lidah) dan pangkal dua gigi seri/gigi depan sebelah atas. Dari
makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu tha (ط), dal (د) dan ta (ت).
11
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ن و ل تـ ن، يـ و بـ و تـ ، يـ التـني ن، و تـقو ن، م ت تكون دو ب ع ن، يـ ي شدا، يف الد ار، ر د يف الد
ىب و ، ط ن ري ه تط ت، م الو ط ط13. Makhraj ketigabelas adalah tharf al-lisan (ujung lidah) bersama
bagian atas gigi depan sebelah bawah dengan tetap menjaga sedikit jarak (furjah) antara keduanya (lidah dan gigi). Dari makhraj ini
keluar tiga huruf, yaitu shad (ص), sin (س) dan zai (ز).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ا ر ، زم ر زيـ زاق، و ا، ر ر و ز زبـ اء ح، سفه سي ، الم ساء ، يف الم اء س سو
ا و اط، إصرب ، صر ص الصالة
14. Makhraj keempatbelas adalah tharf al-lisan (ujung lidah) bersama ujung gigi seri sebelah atas. Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu
zha (ظ), dzal (ذ) dan tsa (ث).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
اه و ثـ ، م اء ث ، ثـل ة ل يـ ق ، ث ة ث ثالثذ قال ، ا رييت اع، ذ ر ن الذكر، ذ ، م ل ي ل ذ ذ
ن ظ و م ظل ، ي ال ظله ن، ا و م ال ظ
15. Makhraj kelimabelas adalah dua perut bibir sebelah luar. Dari
makhraj ini keluar huruf mim (م).
12
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ني تق ، م ه ل ث ن م ون، م اع ون، الم ع مينـ و16. Makhraj keenambelas dua perut bibir sebelah dalam. Dari makhraj ini
keluar huruf satu huruf, yaitu ba (ب)
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
صارهم أ، أب ر ر ، زبـ م ة، بر قر اب، البـ ب
17. Makhraj ketujuhbelas adalah bibir bawah dengan ujung gigi atas. Dari
makhraj ini keluar huruf fa (ف).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
حت فت ، و ة فاي ، ك فصل
18. Makhraj kedelapanbelas adalah antara dua bibir. Dari makhraj ini
keluar huruf waw (و).
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ال و ، ل ، قوي ة ام و اعدنا، ل و و19. Makhraj ketujuhbelas adalah khaisyum (lubang hidung yang
bersambung ke dalam rongga mulut). Dari makhraj ini keluar huruf yang bersifat sengau/dengung, yaitu nun dan mim yang bertasydid, nun dan mim yang dibaca idgham serta nun dan mim yang dibaca ikhfa’. Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ا، كنا م إنا، ل
13
Ringkasan Huruf Hija'iyyah dan Makhrajnya NO. HURUF MAKHRAJ
1. alif mati yang di-dahului baris
fathah (آ)
wawu ( و mati (ا
didahului oleh baris dhammah
ya’ ( ي -mati dida (ا
hului oleh baris bawah
jauf (rongga mulut), yaitu ruang kosong pada bagian dalam mulut dan kerongkong-an
2. hamzah (أ) ha (ه)
aqsh al-halqi (pangkal kerong-kongan), yakni kerongkongan yang bersambung dengan dada
3. `ain (ع)
ha (ح)
wasth al-halqi (pertengahan kerongkongan)
4. ghain (غ) dan kha (خ)
adn al-halqi (ujung kerong-kongan), yakni yang paling dekat bersambung dengan mulut
5. qhaf (ق)
aqsh al-lisan (pangkal lidah), yakni pangkal lidah yang bersambung dengan kerongkongan dan sejajar dengan langit-langit atas
6. kaf (ك)
aqsh al-lisan (pangkal lidah) yakni sedikit lebih bawah dari makhraj huruf qaf tetap sejajar dengan langit-langit atas
7. jim (ج)
wasth al-lisan (pertengahan lidah) sejajar dengan langit-langit atas
14
syin (ش)
ya’ (ي) yang bukan
huruf madd 8.
dhadh (ض) ihda hafatai al-lisan (salah satu dari dua pinggir lidah) sejajar dengan geraham atas
9. Lam (ل) ma baina hafatai al-lisan (ujung
dua pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas
10. Nun muzhar (nun yang
dibaca idzhar) (ن)
tharf al-lisan (pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas sedikit di bawah makhraj huruf lam
11. ra (ر) tharf al-lisan (pinggir lidah)
sejajar dengan daging gigi-gigi atas sedikit di bawah makhraj huruf lam
12. tha (ط)
dal (د)
ta (ت)
zhahru ra’si al-lisan (punggung kepala lidah) dan pangkal dua gigi seri/gigi depan sebelah atas
13. shad (ص)
sin (س)
zai (ز)
tharf al-lisan (ujung lidah) bersama bagian atas gigi depan sebelah bawah dengan tetap menjaga sedikit jarak (furjah) antara keduanya (lidah dan gigi)
14. zha (ظ)
dzal (ذ)
tsa (ث)
tharf al-lisan (ujung lidah) bersama ujung gigi seri sebelah atas.
15
15. mim (م)
dua perut bibir sebelah luar
16. fa (ف)
bibir bawah dengan ujung gigi atas
17. Ba (ب)
dua perut bibir sebelah dalam
18. waw (و)
antara dua bibir
19. nun dan mim yang bertasydid nun dan mim yang dibaca idgham nun dan mim yang dibaca ikhfa’
khaisyum (lubang hidung yang bersambung ke dalam rongga mulut)
16
2 ALIF LAM QAMARIYYAH DAN SYAMSIYYAH
Cara membaca alif lam (ال) terbagi kepada dua bagian. Pertama,
Qamariyyah. Kedua, Syamsiyyah. A. Alif Lam Qamariyyah
Yang dimaksud dengan alif lam Qamariyyah adalah alif lam (ال) yang bertemu dengan salah huruf qamariyyah yang berjumlah 14, yaitu:
Huruf-huruf qamariyyah terkumpul dalam kalimat:
ة م ي خف عق غ حجك و اب(abghi hajjaka wa khaf `aqiimah)
Cara membaca alif lam (ال) yang bertemu dengan salah huruf
qamariyyah adalah izhar, yakni dijelaskan. Berikut ini adalah contoh-contohnya:
1. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf hamzah
ر تـ األبـ dibaca: al-abtar
2. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ba (ب)
ة ن يـ بـ dibaca: al-bayyinah ال
17
3. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ghain (غ)
ة اشي dibaca: al-ghaasyiyah الغ
4. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ha (ح)
ة م ط dibaca: al-huthamah احل
5. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf jim (ج)
م حي dibaca: al-jahiim اجل
6. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf kaf (ك)
ثـر dibaca: al-kautsar الكو
7. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf waw (و)
اس سو dibaca: al-waswaasالو
8. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf kha (خ)
ناس dibaca: al-khannaasاخل
9. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf fa (ف)
ل ي dibaca: al-fiilالف
10. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf `ain (ع)
قد dibaca: al-`uqadالع
11. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf qaf (ق)
18
dibaca: al-qaari`ahالقارعة
12. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ya (ي)
م ي ت dibaca: al-yatiimالي
13. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf mim (م)
dibaca: al-miskiinالمسكني
14. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ha (ه)
dibaca: al-hudaaاهلدى
B. Alif Lam Syamsiyyah
Yang dimaksud dengan alif lam Syamsiyyah adalah alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf-huruf selain syamsiyyah, yaitu:
Huruf-huruf syamsiyyah terkumpul dalam syair:
م. ع ا ن فز ضف ذ ا تـ طب مث صل رمحThib tsumma shil rahman tafuz dhif dza ni`am
19
Cara membaca alif lam (ال) yang bertemu dengan salah huruf
syamsiyyah adalah idgham, atau mentasydidkan pada huruf syamsiyyah. Berikut ini adalah contoh-contohnya:
1. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf tha' (ط)
dibaca: ath-thaariqالطارق
2. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf tsa (ث)
dibaca: ats-tsaaqibالثاقب
3. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf shad (ص)
dibaca: ash-shaifالصيف
4. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ra (ر)
dibaca: ar-razzaaqالرزاق
5. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf ta (ت)
ثـر dibaca: at-takaatsurالتكا
6. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf dhad (ض)
حىالض dibaca: adh-dhuha
7. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf dza (ذ)
dibaca: adz-dzikraaالذكرى
8. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf nun (ن)
dibaca: an-naasuالناس
20
9. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf dal (د)
ن ي dibaca: ad-diinالد
10. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf sin (س)
ل ائ dibaca: as-saa'ilالس
11. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf zha (ظ)
dibaca: azh-zhaahirالظاهر
12. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf za (ز)
ن و تـ الزيـ dibaca: az-zaituun
13. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf syin (ش)
' dibaca: asy-syifaaالشفاء
14. Alif lam (ال) yang bertemu dengan huruf lam (ل)
ل dibaca: al-lailاللي
21
3 HUKUM BACAAN NUN SUKUN DAN TANWIN
Nun sukum adalah huruf ن yang diberi tanda sukun ( ن). Tanwin
adalah tanda harakat rangkap. Suara an ditandai dengan fathatain (dua
harakat fathah): _ . Suara in ditandai dengan kasratain (dua harakat
kasrah): - ◌ . Suara un ditandai dengan dhamatain (dua harakat
dhammah): - ◌
Ada lima hukum bacaan nun sukun ( ن) dan tanwin ( ◌ ), yaitu
izhar, idgham bighunnah, idgham bila ghunnah. Iqlab, dan ikhfa. 1. Izhar Secara pengertian bahasa, izhar artinya "menjelaskan", sedangkan menurut pengertian istilah Ilmu Tajwid, izhar artinya membacakan NUN MATI atau TANWIN dengan jelas, tidak boleh berdengung sedikit pun, apabila bertemu dengan salah satu huruf yang enam berikut ini:
,(ha kecil) ح ,(ha besar) ه ,(hamzah) ء
(kha) خ dan ,(ghain) غ ,(ain`) ع
Bacaan izhar dinamai pula dengan izhar halqi karena makhraj
keenam huruf di atas dari halaq (kerongkongan). Di antara contoh-contoh nun mati dibaca izhar adalah sebagai
berikut: 1. Nun sukun bertemu hamzah:
ن أعطى م dibaca: man a`tha
ن ن آم م dibaca: man aamana
22
2. Nun sukun bertemu ha besar:
ى ه نـ dibaca: yanhaa يـ
إن هو dibaca: in huwa
3. Nun sukun bertemu ha kecil:
ة ن حسن م dibaca: min hasanatin
ن و نحتـ dibaca: yanhituunيـ
4. Nun sukun bertemu `ain:
ن علم م dibaca: min `ilmin
نعق dibaca: yan`iqu يـ
5. Nun sukun bertemu ghain:
ن غريكم م dibaca: min ghairikum
ن نغضو فسيـ dibaca: fasayunghiduun
6. Nun sukun bertemu kha:
ل د ن خر م dibaca: min khardalin
قة نخن الم و dibaca: walmunkhaniqah
Di antara contoh tanwin dibaca izhar adalah sebagai berikut:
1. Tanwin bertemu hamzah:
ني ل أم سو ر dibaca: rasuulun amiin
م ي dibaca: `adzaabun aliim عذاب أل
2. Tanwin bertemu ha besar:
dibaca: salaamun hiyaسالم هي
م هاد قـو dibaca: qawmin haad
23
3. Tanwin bertemu ha kecil:
م ز حكي عزيـ dibaca: `aziizun hakiim
ا ا حسن أجر dibaca: ajran hasanaa
4. Tanwin bertemu `ain:
هم ي عل اء dibaca: sawaa`un `alaihim سو
م ي ع عل ي dibaca: samii`un `aliim مس
5. Tanwin bertemu ghain:
ظ ي عذاب غل dibaca: `adzaabin ghaliizh
ر ز غفو عزيـ dibaca: `aziizun ghafuur
6. Tanwin bertemu kha:
ر يـ طيف خب ل dibaca: lathiifun khabiir
ة ذ خاشع ئ م و dibaca: yawma'idzin khaasyi`ahيـ
2. Idgham bi ghunnah
Igham artinya memasukkan, sedangkan bi ghunnah artinya dengan mendengung. Hukum bacaan idgham bi ghunnah ialah bila NUN SUKUN atau TANWIN bertemu dengan salah satu huruf empat berikut ini:
(waw) و dan ,(mim) م ,(nun) ن ,(ya) ي
Huruf-huruf itu dihimpun dalam kata و نم يـCara membacanya, NUN SUKUN atau TANWIN dimasukkan
menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau ditasydidkan dan disertai dengung.
Di antara contoh nun sukun dibaca idgham bi ghunnah adalah sebagai berikut:
24
1. Nun sukun bertemu ya:
ل م ع ن يـ dibaca: famayya`mal فم
قدر ن يـ dibaca: layyaqdira ل
2. Nun sukun bertemu nun:
ن نطفة م dibaca: min-nuthfah
ا ه لن ن◌◌دخل dibaca: lan-nadkhuluhaa
3. Nun sukun bertemu mim:
ن مارج م dibaca: mim-maarij
ن معني dibaca: mim-ma`iin م
4. Nun sukun bertemu wawu
اق ن و م dibaca: miw-waaq
ن وجدكم م dibaca: miw-wujdikum
Di antara contoh tanwin dibaca idgham bi ghunnah adalah sebagai
berikut: 1. Tanwin bertemu ya:
ذ ئ وم ه ي جو dibaca: wujuuhuy-yauma`idzinو
ذ يصدر ئ وم dibaca: yawma`idziy-yashdur ي
2. Tanwin bertemu nun:
ا ض نـفع ع بـ ل dibaca: li ba`dhin-naf`aa
ر حطة نـغف dibaca: hiththatun-naghfir
3. Tanwin bertemu mim:
نة ضو ر مو سر dibaca: sururim-mawdhuunah
25
د سدر خمضو dibaca: sidrim-makhdhuus
4. Tanwin bertemu wawu
اقا ا وغس م ي dibaca: hamiimaw-waghassaaqaa مح
فاقا و اء dibaca: jazaa'aw-wifaaqaa جز
3. Idgham bi ghunnah Igham artinya memasukkan, sedangkan bila ghunnah artinya tanpa mendengung. Hukum bacaan idgham bila ghunnah ialah bila NUN SUKUN atau TANWIN bertemu dengan salah satu huruf dua berikut ini:
(ra) ر dan (lam) ل
Cara membacanya, NUN SUKUN atau TANWIN dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau ditasydidkan, tetapi tidak disertai dengung. Di antara contoh nun sukun dibaca idgham bila ghunnah adalah sebagai berikut: 1. Nun sukun bertemu la:
ه ر dibaca: al-lam yarah أن ل◌◌م يـ
قدر dibaca: al-lay yaqdira أن لن يـ
2. Nun sukun bertemu ra:
م ن ر dibaca: mir-rabbihim م
ن رزق م dibaca: mir-rizqin
Di antara contoh tanwin dibaca idgham bila ghunnah adalah sebagai berikut:
26
1. Tanwin bertemu lam:
ر لكم خيـ dibaca: khairul-lakum
لكل ل ي dibaca: waylul-likulli و
2. Tanwim bertemu ra:
ة شة راضي dibaca: `iisyatir-raadhiyah عي
ة رزقا dibaca: tsamaratir-rizqaaمثر
4. Iqlab
Makna Iqlab secara bahasa adalah “perubahan”, sedangkan secara istilah adalah perubahan bunyi NUN SUKUN atau TANWIN ketika
menghadapi huruf ba (ب) menjadi bunyi “M”.
Di antara contoh nun sukun dibaca iqlab adalah sebagai berikut:
د ع ن بـ م dibaca: mim-ba`dhi
رك و dibaca: am-buurikaأن بـ
Di antara contoh tanwin dibaca iqlab adalah sebagai berikut:
ا ا مب ئ ي dibaca: hanii'am-bimaa هن
م بذات ي عل dibaca: `aliimum-bi dzaati
5. Ikhfa'
Ikhfa' artinya menyamarkan. Hukum bacaan disebut ikhfa' apabilan NUN SUKUN atau
TANWIN bertemu salah satu huruf ikhfa yang 15 yaitu:
27
Huruf-huruf di atas terkumpul dalam kalimat
Cara membacanya ialah suara NUN atau TANWIN masih tetap terdengar, tetapi samar antara izhar dan idgham. Di antara contoh nun sukun dibaca ikhfa' adalah sebagai berikut: 1. Nun sukun bertemu shad
dibaca: fannshab فانصب
2. Nun sukun bertemu dzal
تكم dibaca: fa-anyngdzartukum فأنذر
3. Nun sukun bertemu tsa
ت ن ثـقل م dibaca: manyngtsaqulat
4. Nun sukun bertemu kaf
dibaca: ing-kaana إن كان
5. Nun sukun bertemu jim
ن جوع م dibaca: miny-juu`in
6. Nun sukun bertemu syin
ن شر م dibaca: minyng-syarri
28
7. Nun sukun bertemu qaf
أنـقض dibaca: angqadha
8. Nun sukun bertemu sin
ل ي ن سج م dibaca: minyngsijjil
9. Nun sukun bertemu dal
اها س ن د م dibaca: manndassaahaa
10. Nun sukun bertemu tha
ق ب dibaca: `annthabaq عن ط
11. Nun sukun bertemu zay
ا لن ز dibaca: angzalnaa أنـ
12. Nun sukun bertemu fa
ني فك نـ م dibaca: mumfakkiina
13. Nun sukun bertemu ta
تم ال انـ dibaca: wa laa anntum و
14. Nun sukun bertemu dhadh
ض نضو م dibaca: manndhud
15. Nun sukun bertemu zha
ن و ر نظ dibaca: afalaa yandhuruuna افال يـ
Di antara contoh tanwin dibaca ikhfa' adalah sebagai berikut: 1. Tanwin bertemu shad
صفا صفا dibaca: shaffanshaffaa 2. Tanwin bertemu dzal
ي ا ذ م و dibaca: yaumandzii يـ
3. Tanwin bertemu tsa
29
ني اعا مث أم ط م dibaca: muthaa'antsamma amiin
4. Tanwin bertemu kaf
عهدا كال dibaca: `ahdang kallaa
5. Tanwin bertemu jim
ن جوع م dibaca: miny-juu`in
6. Tanwin bertemu syin
ن شر م dibaca: minyng-syarri
7. Tanwin bertemu qaf
ا قال ي dibaca: khafiyyang qaala خف
8. Tanwin bertemu sin
ا ا سوي شر dibaca: basyaran sawiyyaa ب
9. Tanwin bertemu dal
دكا دكا dibaca: dakkanndakkaa
10. Tanwin bertemu tha
ل وي ط ل dibaca: hablunnthawiil حب
11. Tanwin bertemu zay
قا ذ زر ئ م dibaca: yawma'idin zurqaa يو
12. Tanwin bertemu fa
ل فصل قو dibaca: laqawlum fashl ل
13. Tanwin bertemu ta
ى dibaca: hayyatunntas`aa حية تسع
14. Tanwin bertemu dhadh
ئ ضار شي dibaca: syai`inndhaarin
15. Tanwin bertemu zha
30
لم ل ظ عم dibaca: `amaling zhulmin
31
4 HUKUM BACAAN QALQALAH DA WAQAF
A. Hukum Bacaan Qalqalah Qalqalah artinya goncangan atau pantulan suara dengan tiba-tiba
sehingga terdengar suara membalik atau terdengar getaran suara. Huruf-huruf qalqalah ada 5 yaitu:
(dal) د dan ,(jim) ج ,(ba) ب ,('tha) ط ,(qaf) ق
Huruf-huruf di ats terkumpul dalam ungkapan:
قطب جد.
Hukum bacaan qalqalah terbagi ke dalam dua bagian, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra.
1. Qalqalah Shughra Shughra artinya lebih kecil. Hukum bacaan disebut qalqalah shugra apabila salah satu huruf qalqalah berharokat sukun asli, bukan karena waqaf. Cara membacanya harus bergoncang dan berbunyi membalik. Di antara contohnya adalah sebagai berikut:
ق ، الف ق يـ ر ق تل ي ط ط ل ن ط غى، ي حو م
ن قـ ، بالص ب ب م رب ل، جي امل جن ج ل ن ع حدو اد د ي ، و اد فع و ع
Contoh dalam ayat:
ن يـ م ال تـقولوا ل ات ق ق و و يل الله أم يف سب Q.S. al-Baqarah, ayat 154 تل
32
ي نسان ل Q.S. al-`Alaq, ayat 6غى ط ط كال إن اإلز ب قالوا هذا الذي ن ر ن قـ قـ ب ا م Q.S. al-Baqarah, ayat 25لا جي ن ات Q.S. al-Fushsilat, ayat 15حدون ج وكانوا بآي
صـــفون د د ا ـــا ي ـــم مب ـــن أعل ة حن ـــيئ ـــاليت هـــي أحســـن الس ـــع ب -Q.S. alف
Mukminun, ayat 96
2. Qalqalah Shughra Kubra artinya lebih kecil. Hukum bacaan disebut qalqalah kubra apabila salah satu huruf qalqalah berharokat sukun karena waqaf (berhenti). Cara membacanya harus lebih bergoncang daripada qalqalah shughra. Di antara contohnya adalah sebagai berikut:
.ق الفل برب قي هم حم ائ ن ور ط ط م
ق ا و .ب ب إذو ر ات البـ .ج ج ذ
ا حس ذ .د د ا Contoh dalam ayat:
وذ برب الفل Q.S. Al-Falaq, ayat 1) 1(ق ق قل أعي هم حم ائ ر ن و م الله Q.S. al-Buruj, ayat 20) 20(ط ط و
ق ب ا و ن شر غاسق إذ م Q.S. Al-Falaq, ayat 3) 3(ب وو ر ات البـ اء ذ م الس Q.S. al-Buruj, ayat 1) 1(ج ج و
33
ا حس ن شر حاسد إذ م Q.S. Al-Falaq, ayat 5) 5(د د و
B. Waqaf 1. Macam-Macam Waqaf
Makna waqf secara bahasa adalah “perhentian”, sedangkan secara istilah adalah “menghentikan bacaan al-Qur'an”.
Secara umum, waqaf di dalam al-Qur'an dibagi menjadi empat bagian:
اري .1 ضــطر Artinya terpaksa, yaitu dilakukan .(Idhthiraarii) ا
qari’ karena kehabisan nafas, batuk, lupa, dan sebagainya. Dalam kasus seperti ini, ia boleh berhenti pada kata apa pun yang ia kehendaki, tetapi wajib baginya memulai membaca lagi dari kata tersebut jika dibenarkan (tidak merusak makna kalimat).
Contoh:
"Terpaksa" waqaf pada kata ى dalam ayat عل
هلم ة و صارهم غشاو ى أب عل هم و ع ى مس عل وم و ل قـ ى عل ختم الله) )7عذاب عظيم
Q.S. Al-Baqarah, ayat 7
Maka, wajiblah memulainya kembali dari kata ى عل
ـاري .2 خطب artinya berhenti diuji, yakni ketika ,(Ikhtibaarii) ا
qari’ diuji untuk menerangkan al-maqthuu` (kata terpotong),
seperti ن ـا -اي م dan al-maushuul (kata bersambung), seperti
ا نم .ايـContoh:
Waqaf pada kata ين ابـ
34
ق م باحل اد ين ء أ ابـ ب هم نـ ي عل اتل و
Q.S. al-Ma'idah, ayat 27
ـــاري .3 ظ نت berhenti pada kata yang ,(Intizhaarii) ا
diperselisihkan oleh para ulama qira'at antara boleh atau tidaknya. Maka, untuk mengambil perhatian di antara kedua pendapat yang berlainan itu, disengaja waqaf di sana, kemudian dimulai kembali dari tempat yang sebelumnya. Dengan demikian, kedua pendapat itu terpakai semua.
Contoh:
Waqaf pada kata ة احلجار و
dalam ayat:
قودها الن وا فاتـقوا النار اليت و ل فع ن تـ ل وا و ل فع اس فإن مل تـ(24) رين لكاف ة (ج صلى) أعدت ل احلجار و
Q.S. al-Baqarah, ayat 24
Ada dua pendapat tentang hukum waqaf pada kata ة احلجـار Ada .و
yang mengatakan boleh, ada pula yang mengatakan tidak boleh. Oleh karena, setelah kata itu terdapat dua tanda waqaf. Untuk menghargai kedua pendapat di atas, maka sengaja waqap dahulu
pada kata ة احلجـار lalu mengulangi kembali pembacaan dari lafaz ,و
.الليت
ري .4 يــا خت artinya berhenti yang dipilih. Inilah ,(Iktiyaarii) ا
waqaf yang sengaja atau dipilih, bukan karena sebab-sebab tertentu sebagaimana pada poin 1 dan 2.
Contoh:
Waqaf pada kata مني ال الع pada ayat
35
مني (2) ال الع له رب د ل م احلQ.S. al-Fatihah, ayat 2
Waqaf ikhtiyaarii terbagi pula kepada empat macam, yaitu:
a. ـام artinya berhenti pada ungkapan yang susunan ,(Taam) ت
kalimatnya sempurna, makna dan lafazhnya tidak berkaitan dengan kalimat sesudahnya. Biasanya terjadi pada akhir ayat yang uraian yang dikandungnya telah selesai. Contoh:
Waqaf pada lafaz الرحيم
(Q.S. al-Fatihah, ayat 1)
atau waqaf pada lafaz ين الدpada ayat
(Q.S. al-Fatihah, ayat 4)
b. Kâfî, artinya berhenti pada ungkapan yang sempurna
kalimatnya, tetapi maknanya masih berkaitan dengan kalimat sesudahnya, sedangkan lafazhnya tidak. Contoh:
Waqaf pada lafaz نون وق ي
Pada ayat
نون( وق ة هم ي اآلخر ب )4و (Q.S. Al-Baqarah, ayat 4)
atau waqaf pada lafaz مني الظال
36
pada ayat
ا م مني (35) فأزهل ن الظال تكونا م ة فـ الشجر ا هذه ب قر ال تـ وا م جه ا فأخر ه ان عنـ ط ضكم الشي ع وا بـ ط ا اهب لن قـ يه و ا كانا ف مم
اع إىل حني( ت م قر و ستـ ض م كم يف األر ل ض عدو و ع بـ )36ل
(Q.S. Al-Baqarah, ayat 35, 36) c. Hasan, artinya berhenti pada ungkapan yang susunan
kalimatnya sempurna, tetapi makna dan lafazhnya masih berkaitan dengan kalimat sesudahnya. Contoh:
Waqaf pada lafaz مني ال الع
Pada ayat
)الرمحن الرحيم(3) مني (2 ال الع له رب د ل م احل
(Q.S. Al-Fatihah, ayat 2, 3) Ayat ketiga menjadi sifat ayat kedua. Jadi ayat ketiga masih ada sangkut pautnya dengan ayat kedua.
Atau waqaf pada lafaz خسر
Pada ayat
ات وا الصاحل عمل نوا و ام خسر (2)إال الذين ء ي ف نسان ل إن اإل( ) ا بالصرب اصو تـو ق و ا باحل اصو تـو 3و
(Q.S. al-`Ashr, ayat 2—3) Kandungan ayat 3 merupakan pengecualian terhadap kandungan ayat 2. Jadi, ayat 3 masih ada sangkut pautnya dengan ayat 2. d. Qabiih, artinya berhenti pada ungkapan yang susunan
kalimatnya tidak sempurna, karena makna dan lafazhnya masih berkaitan dengan kalimat sesudahnya. Contoh:
Waqaf pada lafaz بسم
37
pada ayat
الله الرمحن الرحيم(1) بسم (Q.S. Al-Fatihah, ayat 1)
Atau waqaf pada lafaz صلني لم لpada ayat
صلني( لم ل ل ي )5)الذين هم عن صالم ساهون(4فـو
(Q.S. AL-Ma`un, ayat 4—5) Terjemahan ayat di atas adalah: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (4) (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
(5). Jika berhenti pada lafaz صـلني لم maka seolah-olah ,ل
orang-orang yang shalat dinilai celaka. Padahal yang celaka adalah orang shalat tetapi lalai terhadap shalatnya.
2. Tanda-Tanda Waqaf
Di dalam Ilmu Tajwid dikenal beberapa tanda waqaf, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini:
TANDA MAKSUD
ARTI قف الزم م Harus berhenti و
ق ط ل ط قف م Waqaf muthlaq و
ز ج قف جائ Boleh berhenti atau tidak و
قف جموز ز Boleh berhenti و
خص ص ر قف م وBoleh berhenti
38
الوقف اولى قف قلىBerheti lebih utama
Tidak berhenti lebih utama الوصل اوىل صلى
Dikatakan: di sini boleh قيل: عليه الوقف قberhenti
Tidak boleh berhenti ال وقف فيه ال
كذلك مطابق على ك ما قبله
Demikianlah: seperti waqaf sebelumnya
Berhenti pada salah satunya, jangan pada dua-duanya
:Tanda waqaf lazim, artinya harus berhenti. Contoh م .1
(Q.S. Al-Maa'idah, ayat 73)
Bacaan harus berhenti pada lafaz ـة الث karena di sana ada tanda ث
waqaf laazim.
.Tanda `adamul waqfi, artinya tidak boleh berhenti di sana ال .2
Contoh:
39
(Q.S. Al-Maa'idah, ayat 53)
Bacaan tidak boleh waqaf pada lafaz أميام karena di sana ada tanda
`adamul waqfi.
Tanda waqaf muthlaq, artinya berhenti sempurna, atau lebih baik ط .3
berhenti. Contoh:
ين ط (4) م الد و ك يـ ال م(Q.S. AL-Fatihah, ayat 40
Bacaan sebaiknya waqaf pada lafaz ين karena di sana ada tanda الد
waqaf muthlaq.
.Tanda waqaf jaiz, artinya boleh berhenti dan boleh pula terus ج .4
Contoh:
(Q.S. Al-Taubah, ayat 73)
Bacaan boleh berhenti pada lafaz هم ــي عل boleh pula diteruskan
karena di sana ada tanda waqaf jaiz.
Tanda waqaf mujawwaz, artinya boleh berhenti, tetapi disambung ز .5
lebih baik.
40
Contoh:
م ه ة فال خيفف عنـ خر ا باآل ي نـ اة الد ي ا احل و ر ك الذين اشتـ ئ أولون نصر ال هم يـ ذاب و الع
(Q.S. AL-Baqarah, ayat 85)
tanda waqaf murakhkhash, artinya boleh berhenti jika dipandang ص .6
perlu atau darurat. Contoh:
اء م ن الس ل م نـز أ و بن اء اء م الس اشا و ر ض ف كم األر ل ل الذي جعله أنداد وا ل ل ع كم فال جت ات رزقا ل ر ن الثم فأخرج به م اء تم م أنـ ا و
ون م ل ع تـ
(Q.S. AL-Baqarah, ayat 22)
tanda waqaf aula, artinya berhenti lebih utama, tetapi قــف .7
disambung juga boleh. Contoh:
(Q.S. Al-Syura, ayat 17)
8. tanda waqaf mu`anaqah, artinya berhenti pada salah satu tanda. Contoh:
(Q.S. Al-Baqarah, ayat 2)
41
tanda waqaf la waqfa fihi, artinya tidak boleh berhenti kecuali ال .9
pada akhir ayat. Contoh:
(Q.S. Al-Taubah, ayat 79)
.qila `alaih al-waqfu, artinya dikatakan di sini boleh berhenti ق .10
Contoh:
(Q.S. Al-Baqarah, ayat 29)
:tanda al-washlu aula, artinya disambung lebih utama. Contoh صلى .11
(Q.S. Al-Ma'idah, ayat 27)
:tanda al-waqfu aula, artinya berhenti lebih utama. Contoh قلى .12
(Q.S. AL-Baqarah, ayat 205)
42
kadzalik muthabik `ala ma qablahu, artinya sesuai dengan tanda ك .13
waqaf sebelumnya. 3. Cara Mewaqafkan Intinya, cara mewaqafkan lafazh dalam Al-Qur'an adalah dengan memberi harakat sukun pada huruf terakhirnya. Berikut ini adalah uraiannya: 1. Lafazh yang huruf akhirnya berharakat fathah, kasrah, dhammah,
dhammatain, dan kasratain, bila diwaqafkan, maka hendaklah furuf akhirnya diberi harakat sukun: Contoh:
هو dibaca هو
هي dibaca هي
سل سل -ر سل -ر ر dibaca سل ر
كتب –كتب dibaca كتب
2. Lafazh-lafazh yang huruf akhirnya berharakat dhammatain,
kasratain, dhammah, fathah, dan kasrah, tetapi sebelum huruf akhirnya ada huruf yang mati, bila diwaqafkan, maka hendaklah furuf akhirnya diberi harakat sukun: Contoh:
ن و ل م ع ن dibaca يـ و ل م ع يـ
ب ي ب -الغ ي ب –الغ ي الغ dibaca ب ي الغ م و م –اليـ و م –اليـ و اليـ dibaca م و اليـ
ر يـ ري –خب خب dibaca ر يـ خب
م حي م –الر حي الر dibaca م حي الر
43
3. Lafazh-lafazh yang huruf akhirnya berharakat fathatain, bila diwaqafkan, maka hendaklah membuang satu harakat dari fathatain, dan alif yang berada di sana menjadi penggantinya. Contoh:
ا م حكي dibaca ا م حكي
اء ا dibaca بن اء بن
Lafazh yang huruf akhirnya berbentuk ya (ي), dan berharakat
fathatain, jika diwaqafkan, juga sama dengan cara di atas. Contoh:
هدى dibaca هدى
سمى م dibaca سمى م 4. Lafazh yang huruf akhirnya ta marbuthah (ة), jika diwaqafkan,
dibaca ه (h). Contoh:
ساعة -ساعة -ساعة -ساعة -ساعة -ساعة dibaca ساعه
ة ة -رمح ة -رمح رمح dibaca ه رمح
5. Lafazh yang huruf akhirnya ه atau ه waqafnya dengan
memberinya harakan sukun. Contoh:
dibaca اهللا اهللا ه ل سو ه -ر ل سو -ر ه ل سو ر dibaca ه ل سو ر
6. Waqaf isyarah/waqaf raum ialah mewaqafkan lafazh yang huruf akhirnya hidup dan huruf sebelumnya berharakat sukun. Disebut waqaf isyarah karena membacanya hanya dengan isyarat bahwa di sana ada huruf yang diberi harakat sukun (dimatikan) sekedar terdengar oleh yang membaca dan orang yang dekat. Contoh:
ض يف االر dibaca ض يف االر
44
ة القدر ل يـ ة القدر dibaca ل ل يـ ل7. Lafazh yang huruf akhirnya bertasydid, waqafnya dengan
mensukunkan huruf akhirnya, tetapi tasydid tetap dibaca. Contoh:
ن dibaca ن
سجنن ي سجنن dibaca ل ي ل8. Lafazh yang huruf akhirnya ya (ي) waqafnya dengan
mensukunkannya. Contoh:
ياي ياي dibaca ا ا
اي اي اي dibaca خط اي خط
45
5
HUKUM BACAAN MIM SUKUN, LAM, DAN RA'
A. Hukum Bacaan Mim Sukun ( م)
Ada tiga hukum bacaan mim sukun, yaitu: Izhar Syafawi
dan Idgam ,(إخفـــاء شـــفوي) Ikhfa' Syafawi ,(إظهـــار شـــفوي)
Mutamatsilain (إذغــام متمــاثلني). Berikut ini adalah uraian lebih
lanjutnya.
1. Izhar Syafawi (إظهار شفوي) Izhar artinya jelas, sedangkan syafawi berasal dari kata syafatun yang artinya "bibir". Hum bacaan mim sukum dibaca izhar syafawi apabila mim sukun berhadapan dengan salah satu huruf hija'iyyah
selain mim (م) dan ba' (ب). Cara membacanya adalah MIM disuarakan
dengan terang dan jelas di bibir serta mulut tertutup, dan harus
diperjelas lagi apabila berhadapan dengan wawu (و) dan fa (ف).
Berikut ini adalah contoh-contohnya:
a. Mim sukun bertemu hamzah (ء) = م أجر ه ل فـ falahum
ajrun
b. Mim sukun bertemu ta' (ت) = ر كيف أمل تـ alam tara kaifa
c. Mim sukun bertemu tsa' (ث) = وكل بكم مث wukkila bikum
tsumma
d. Mim sukun bertemu jim (ج) = هلم جنات lahum jannaatun
46
e. Mim sukun bertemu ha' (ح) = ظني هم حاف ي عل `alaihim
haafizhiina
f. Mim sukun bertemu kha' (خ) = ر الربية hum khairul هم خيـ
bariyyati
g. Mim sukun bertemu dal (د) = دم فدم fadamdama
h. Mim sukun bertemu dzal (ذ) = ة و رمح بكم ذ rabbukum dzuuر
rahmatin
i. Mim sukun bertemu ra' (ر) = ة هم رحل الف iilaafihim rihlata إي
j. Mim sukun bertemu zai (ز) = اء م ا الس am zayyanas أم زيـن
samaa'
k. Mim sukun bertemu sin (س) = ا ع قكم سبـ فـو fauqakum sab`an
l. Mim sukun bertemu syin (ش) = هم شر الربية hum syarrul
bariyyati
m. Mim sukun bertemu shad (ص) = ني ق تم صاد in kuntum إن كن
shaadiqiina
n. Mim sukun bertemu Dhad (ض) = ا ضو أم و wa amdhuu
o. Mim sukun bertemu tha' (ط) = ام ع lahum tha`aamum هلم ط
p. Mim sukun bertemu zha' (ظ) = ء و ن الس تم ظ ن نـ ظ
zhannantum zhannas syau'i
q. Mim sukun bertemu `ain (ع) = ا ه يـ إن هم عل in hum
`alaihaa
r. Mim sukun bertemu ghin (غ) = ا ر اؤكم غو م maa'ukum
ghauran
47
s. Mim sukun bertemu fa' (ف) = ا ه يـ lahum fiihaa هلم ف
t. Mim sukun bertemu qaf (ق) = ا و أهم قال ر ra'aahum
qaaluu
u. Mim sukun bertemu kaf (ك) = ا و م كانـ innahum إنـه
kaanuu
v. Mim sukun bertemu lam (ل) = ا هلم ال famaa lahum فم
laa
w. Mim sukun bertemu nun (ن) = ل أمل ع جن alam naj`al
x. Mim sukun bertemu wawu (و) = ال هم و ي عل `alaihim wa
laa
y. Mim sukun bertemu ha' ( ه) = م هله أم amhilhum
z. Mim sukun bertemu ya' (ي) = م ل ع ا مل يـ maa lamم
ya`lam
2. Ikhfa' Syafawi (إخفاء شفوي) Ikhfa' artinya "samar", sedangkan syafawi berasal dari kata syafatun
yang artinya "bibir". Hukum bacaan mim sukum dibaca ikhfa' syafawi
apabila mim sukun berhadapan dengan bab (ب). Cara membacanya
harus disuarakan samar di bibir dan didengungkan. Contoh:
ة جار هم حب ي م ر تـ tarmiihimmbihijaaratin
م م بـه إن ر inna rabbahummbihim
ذاب هم بع شر ب فـ fa basysyirhummbi `adaabin
48
ة اهر ا هم بالس faidaahummbissaahirati فإذ
تم به kuntummbihi كن
3. Idgam Mutamatsilain (إذغام متماثلين) Igham artinya memasukkan, sedangkan mutamatsilain artinya dua huruf yang sama. Mim Sukun dibaca idgham mutamitsalain
apabila bertemu dengan mim (م). Cara membacanya adalah
menyuarakan mim rangkap atau ditasydidkan. Contohnya:
ن جوع م م ه م أطع ath`amahummin juu`in
ؤصدة هم م ي عل `alaihimmu'shadatun
ن ثـو و ع بـ م م innahummab`uutsuuna إنـه
ا و ا كانـ وم م ل ى قـ `alaa quluubihimmaa kaanuu عل
ن و سل ر كم م ي ل إ ilaikummursaluuna
B. Hukum Bacaan Ra' (ر)
Hukum membaca ra' ada tiga macam, yaitu tafkhim (tebal), tarqiq (tipis), tafkhim/tarqiq (boleh tebal dan boleh tipis). Berikut ini adalah uraiannya:
1. Tafkhim/Tebal (تفخيم) Ra' harus dibaca tebal apabila:
49
a. Berharakat fathah ( ◌ ) atau fathatain ( ◌ ), atau dhammah ( ◌),
atau dhammatain ( ◌ )
Contoh:
ت الناس أي ra'aitannaasa ر
ا ر خبـ khabaran
ا ن زقـ ruziqnaa ر
ر غفو ghafuurun
b. Ra' sukun ( ر) sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathah ( ◌
) atau dhammah ( ◌ ).
Contoh:
ر احن wanhar و
هم ي م ر تـ tarmiihim
مت zurtum زر
ا و سل ا أر م و wamaa ursiluu
c. Ra' sukun ( ر) sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah ( ◌)
`aridhah (kasrah yang bukan ashliyyah), yaitu seperti kasrah yang berada pada hamzah hamzah fi`il amar, yang dinamai pula dengan hamzah washal, karena apabila bacaannya disambung, hamzah itu hilang. Contoh:
50
ا و جع irji`uu disambung إر
افار و جع farji`uu
ا و فـع irfa`uu disambung إر
ا و فـع ار warfa`uu و
ا irhamuu disambung إرمحو
ا farhamuu فارمحو
ا و irka`uu disambung إركع
ا و اركع warka`uu و
2. Tarqiq/Tipis (ترقيق) Ra' dibaca tarqiq (tipis) apabila:
a. Ra' berharakat kasrah ( ◌)
Contoh:
كرمي kariim
ري tajrii جت
ي خسر ف ل lafii khusrin
bidhurrin بضر
b. Ra' sukun ( ر) sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah
( ◌ ) ashliyyah.
51
Contoh:
ن عو ر fir'auna ف
هم شر ب fabasysyirhum فـ
fakabbir فكبـر
fa 'andzir فأنذر
c. Ra' hidup yang didahului huruf ya' mati ( ي).
Contoh:
ر قديـ qadiirun
ر يـ khabiirun خب
ر خيـ khairun
ا ر يـ ط thairan
ghairi غري
3. Tafkhim/Tebal (تفخـيم)-Tarqiq/Tipis (ترقيـق) – Boleh Tebal dan
Tipis
Ra' boleh dibaca tafjkhim (tebal) boleh juga dibaca tarqiq (tipis)
apabila berharakat sukun ( ر) sedangkan huruf sebelumnya adalah
asalah satu huruf isti'la (إستعالء) yang berjumlah tujuh, yaitu:
52
kha' (خ), shad (ص), dhadh (ض), ghain (غ), tha' (ط), qaf (ق), dan
zha' (ظ )
Huruf-huruf terkumpul dalam kalimat:
ظ خص ضغط ق Contoh:
صاد المر ب ل labilmirshaad
اس ط ر qirthaasun ق
قة ر firqatun ف
ض عر `irdhun
C. Hukum Bacaan Lam
Hukum bacaan lam ada dua, yaitu takhim (tebal) dan tarqiq (tipis). Berikut ini adalah uraiannya:
1. Tafkhim/Tebal (تفخيم) Lam yang terdapat pada lafadz jalalah (اهللا) harus dibaca tebal
bila didahului huruf yang berharakat fathah ( ◌ ) atau dhammah
dhammah ( ◌ ). Cara membacanya adalah mengangkat semua lidah
dan mengangkatnya ke langit-langit atas sambil menekankan suara yang cukup kuat.
Contoh:
53
شهد اهللا syahidallahu
ل اهللا سو rasuulullahi ر
nashrullahi نصر اهللا
اب اهللا ت kitaabullahi ك
ر اهللا و nuurullahi نـ
2. Tarqiq/Tipis (ترقيق) Lam yang terdapat pada lafadz jalalah (اهللا) harus dibaca tipis
bila didahului huruf yang berharakat kasrah ( ).
Contoh:
bismillahi بسم اهللا
ن اهللا ي diinillahi د
ل اهللا سو rasuulillah ر
اب اهللا ت kitaabillahi ك
ر اهللا و nuurillahi نـ
54
6
HUKUM BACAAN MADD (مد)
A. Pengertian Madd dan Macam-Macam Hurufnya Secara bahasa, madd artinya "panjang" atau "lanjut",
sedangkan menurit istilah Ahli Tajwid adalah "memanjangkan suara bacaan menurut aturan-aturannya tertentu ketika membaca Al-Qur'an."
Macam-macam huruf madd ada tiga, yaitu:
1. Alif (ا) sukun, sebelumnya berharakat fathah ( ◌ ). Contoh: ـاال م
maalaa
2. Ya' (ي) sukun, sebelumnya berharakat kasrah ( ◌ ). Contoh: سى عي
`iisaa
3. Wawwu (و) sukun, sebelumnya berharakat dhammah ( ◌ ).
Contoh: ا و ل و quuluu قـ
B. Macam-Macam Madd
Madd terbagi kepada dua macam, madd ashli (مـد أصـلي) atau
madd thabi`i (مـد طبيعـي) dan madd far`i (مـد فرعـي). Berikut ini
adalah uraiannya:
1. Madd Ashli (مد أصلي)
Madd artinya panjang, sedangkan ashli artinya biasa. Hukum bacaan disebut madd ashli atau madd thabi`i apabila huruf yang dipanjangkan bunyinya berupa:
a. Huruf berharakat dhammah ( ◌ ) dan sesudahnya terdapat
wawu sukun ( و). Contoh:
55
ا و إذهبـ idzhabuu
ا و جع irji`uu إر
ن سجدو ي yasjuduuna
b. Huruf berharakat kasrah ( ◌ ) dan sesudahnya terdapat ya'
sukun ( ي). Contoh:
دها يف جي fii jiidihaa
م حي ر rahiimun
م عظي `azhiimun
c. Huruf berharakat fathah ( ◌ ) dan sesudahnya terdapat alif (ا) اط الصر ash-shiraatha
qaala قال
ال م maalun
2. Madd Far`i (مد فرعي)
Madd artinya panjang, sedangkan far`i artinya panjang. Ialah
madd yang lebih dari hukum aslinya, karena sesudahnya ada huruf ء
(hamzah)atau sukun pada waktu waqaf (berhenti). Madd far`I terbagi kepada 15 macam, yaitu:
a. Madd Wajib Muttashil Yaitu apabila ada madd thabi`i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Cara membacanya wajib dipanjangkan sampai
56
2 ½ atau 5 harakat, atau dua kali panjang madd thabi`i. Contoh:
جآء jaaaaa'a
b. Madd Ja'iz Munfashil
Yaitu apabila ada madd thabi`i bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya boleh dipanjangkan sampai 2 ½ atau 5 harakat seperti madd wajib muttashil, boleh pula seperti madd thabi`i. Contoh:
جيئ و wa jiiiii'a atau wa jii'a
c. Madd Lazim Mutsaqqal Kilmi Yaitu apabila ada madd thabi`i bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya boleh dipanjangkan sampai 2 ½ atau 5 harakat seperti madd wajib muttashil, boleh pula seperti madd thabi`i. Contoh:
جيئ و wa jiiiii'a atau wa jii'a
d. Madd Lazim Mutsaqqal Kilmi Lazim artinya pasti, mutsaqqal artinya diberatkan, kilmi artinya kata, yakni apabila madd thabi`i berhadapan dengan huruf yang ber-tasydid dalam satu kata. Membacanya harus dipanjangkan sebanyak 3 alif, atau 6 harakat. Contoh:
ال الضالني . wa laa al-dhaaaaaaliin و
e. Madd Lazim Mukhaffaf Kilmi Lazim artinya pasti, mukhaffaf artinya diringankan, kilmi artinya kata, yakni apabila madd thabi`i berhadapan dengan huruf yang berharakat sukun dalam satu kata. Membacanya harus dipanjangkan sebanyak 3 alif, atau 6 harakat. Contoh:
al-'aaaaaana اآلن
f. Madd layyin
Layyin artinya lunak, yakni apabila salah satu huruf madd, و
dan ي , didahului huruf berharakat fathah. Membacanya
57
dengan lunak dan lemas dan tidak boleh dipanjangkan. Contoh:
س ي ر ( quraisyin قـ
ف al-khaufu اخلو
g. Madd `Aridh Li Al-Sukun Aridh li al-sukûn artinya tiba-tiba ada sukun, yakni apabila madd thabi`i atau madd layyin berhadapan dengan waqaf (tempat berhenti). Membacanya ada tiga cara: a. Dibaca panjang sampai 3 alif, enam harakat. b. Dibaca panjang sampai 2 alif, empat harakat. c. Dibaca panjang sampai 1 alif, dua harakat. Contoh:
ن و ـر فك تـ تـ tatafakkaruuuuuun, atau tatafakkaruuuun,
atau tatafakkaruun
h. Madd Shilah Qashirah Shilah artinya hubungan, qashirah artinya pendek, yakni apabila
ada ه (ha dhamir/kata ganti orang ketiga) terletak setelah huruf
berharakat. Cara membacanya dipanjangkan sampai 1 alif, atau dua harakat. Contoh:
به ر lirabbihii ل
i. Madd Shilah Thawilah
Thawilah artinya panjang, yakni apabila madd shilah qashirah
bertemu dengan ء (hamzah). Cara membacanya sampai 2 ½ (5
harakat) atau 1 alif (2 harakat). Contoh:
ــده أخل ــه ال anna maalahuuuuu akhladah atau anna أن م
maalahuu akhladah
58
j. Madd `Iwadh Iwadh artinya pengganti, yakni apabila ada fathatain pada huruf akhir yang di-waqaf-kan, atau disebut madd pengganti tanwin sehingga tanwin-nya tidak berbunyi lagi. Membacanya dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh:
اجا أفـو afwaajaa
k. Madd Badal
Badal artinya perubahan, yakni pabila ada ء (hamzah) bertemu
dengan huruf madd (و ا ي) berharakat sukun, lalu ء (hamzah)
itu diganti dengan alif, wawu, atau ya’. Membacanya dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh:
آخذ aakhadzu asalnya أأخذ /a’khadzu
l. Madd Lazim Harfi mukhaffaf
Harfi artinya huruf, yakni apabila pada permulaan surat al-
Qur'an terdapat salah satu atau lebih huruf yang lima ini: ح ي :Membacanya dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh .ط ه ر
thaahaa طه
m. Madd Lazim Harfi Mutsaqqal
Yakni, apabila pada permulaan surat al-Qur'an terdapat salah
satu atau lebih huruf yang delapan ini: ن ق ص ع س ل ك-Dan sesudah madd terdapat suara huruf mati yang di-idhgam .م
kan atau di-tasydid-kan. Contoh:
Nuun ن
59
n. Madd Lazim Mutsabba` Mutsabba` artinya dikenyangkan. Madd ini seperti madd no. 12, hanya saja sesudah madd tidak terdapat suara huruf mati yang di-idhgam-kan atau di-tasydid-kan. Membacanya dipanjangkan 3 alif (6 harakat). Contoh:
shaaaaaad ص
o. Madd Tamkin
Tamkin artinya penepatan, yakni apabila ada ya` sukun ( ي)
didahului dengan ya’ ber-tasydid ( ي). Membacanya
dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh:
يـني annabiyyiin الني
p. Madd Farq
Farq artinya membedakan atau pembedaan, yakni ء (hamzah)
bertemu dengan huruf al-syamsiyyah. Cara membacanya harus dipanjangkan untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan. Contoh:
ه qul aalaahu قل آلل
60
RUJUKAN
Sairuddin dan A. Robith, Tuntunan Ilmu Tajwid Praktis, In dah Surabaya, 1997.
Sjafe`i, A. Mas`ud, Pelajaran Tajwid, Putra Jaya, Bandung
Tekan, Ustaz Ismail, Tajwid, Pustaka AL-Hasna Baru, Jakarta, 2004.
61
LAMPIRAN:
TEKS AL-QURAN MUSHAF UTSMANI JUZ XXX
سورة: النبأ
62
63
64
65
سورة: النازعات
66
67
68
سورة: عبس
69
70
سورة: التكوير
71
72
سورة: االنفطار
73
74
سورة: املطففني
75
76
77
سورة: االنشقاق
78
سورة: الربوج
79
80
سورة: الطارق
81
سورة: األعلى
82
سورة: الغاشية
83
84
سورة: الفجر
85
86
87
سورة: البلد
88
89
سورة: الشمس
90
سورة: الليل
91
92
سورة: الضحى
سورة: الشرح
93
94
سورة: التني
سورة: العلق
95
سورة: القدر
96
97
سورة: البينة
98
سورة: الزلزلة
99
سورة: العاديات
100
سورة: القارعة
سورة: التكاثر
101
سورة: العصر
سورة: اهلمزة
102
103
سورة: الفيل
سورة: قريش
سورة: املاعون
104
سورة: الكوثر
سورة: الكافرون
105
سورة: النصر
سورة: املسد
سورة: اإلخالص
106
107
سورة: الفلق
سورة: الناس