PETUNJUK TEKNIS BIAYA OPERASIONAL PERAWATAN DAN FASILITAS (BOPF)
UNTUK SD/SMP/SMA/SMK DAN LAYANAN PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL (PNFI)
TAHUN ANGGARAN 2013
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita maklumi bahwa amanat Pembukaan UUD’45 alinea ke 4 berbunyi : ‘ …..
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ……. “. Untuk mewujudkan amanat
tersebut khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa maka kebijakan pendidikan nasional
diarahkan pada tiga pilar kebijakan yaitu perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan
mutu, relevansi dan daya saing pendidikan, serta peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra
publik.
Untuk itu Prioritas pembangunan pendidikan saat ini harus berupa peningkatan akses
masyarakat terhadap pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal dan
informall yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun menuju kepada pada program pendidikan menengah universal serta
pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat
menjangkau layanan pendidikan dasar, menengah dan pendidikan non formal dan informal.
Pada kenyataannya, program pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Karawang sangat
bervariatif. Secara teknis, kewenangan pengelolaan sekolah mulai dari tingkat PAUD,SD, SMP,
SMA, SMK dan Layanana Pendidikan non formal dan informal termasuk PKBM ada di Kabupaten
Karawang. Sedangkan pemerintah Kabupaten Karawang berperan melakukan Pembinaan dan
Mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, agar efektivitas
pembangunan pendidikan dapat berjalan secara optimal maka dituntut sinergitas program antara
pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Dengan demikian maka langkah yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan angka
partisipasi murni dan angka partisipasi kasar, yang dapat memberikan kontribusi terhadap kenaikan
Indeks Pendidikan yaitu dengan memberikan akses seluas luasnya kepada masyarakat yang selama
ini belum menikmati akses layanan pendidikan disemua jenjang pendidikan termasuk layanan
pendidikan luar sekolah dengan menerapkan program sekolah gratis dan meringankan siswa yang
tidak mampu melalui penyediaan Program BOPF (Biaya Operasioal Perawatan dan Fasilitas) untuk
tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, PKBM dan Layanan Pendidikan Non Formal dan Informal.
B. Tujuan
Program BOPF (Biaya Operasioal Perawatan dan Fasilitas) bertujuan untuk penguatan BOS
Pusat pada jenjang pendidikan dasar, menengah serta layanan pendidikan non formal dan informal
yaitu untuk meringankan biaya operasional pada jenjang pendidikan baik dasar dan menengah ,
yang mencakup biaya operasional agar memperoleh layanan pendidikan dasar sampai tamat dalam
rangka penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun sekaligus sebagai program pendidikan menengah
universal, menuju Karawang Bebas Putus Sekolah, sehingga dapat berimplikasi terhadap
peningkatan angka partisipasi, rata-rata lama sekolah serta indeks Pendidikan sebagai Indikator
komposit pendukung Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Karawang
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor : 20 Tahun 2003, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional ;
2. Undang-undang Nomor : 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah ;
3. Undang-undang Nomor : 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat Daerah ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor : 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah ;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 19 Tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 48 Tahun 2008, tentang Pendanaan
Pendidikan ;
7. Permendiknas Nomor : 30 Tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan
kepada Peserta Didik yang Orang Tua atau Walinya Tidak Mampu membiayai pendkidikan ;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2009 tentang Sistem
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Karawang ;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 11 Tahun 2012 tanggal 1 Nopember
2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang
Tahun Anggaran 2012 ;
10. Peraturan Bupati Karawag Nomor 109 Tahun 2012, tanggal 5 Nopember 2012 tentang
Perubahan Penjabaran dan Belanja Daerah Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2012 ;
11. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karawang Nomor 10 Tahun 2012, tanggal 6 Nopember 2012.
D. Pengertian BOPF
BOPF Adalah program Pemerintah Kabupaten Karawang yang pada dasarnya untuk penyediaan
dana biaya operasional perawatan dan fasilitas bagi satuan pendidikan dasar, pendidikan menengah
serta layanan pendidikan non formal dan informal.
Mengingat program BOPF Kabupaten Karawang adalah program pertama yang dilaksanakan pada
tahun anggaran 2013 dan bertujuan sebagai penguat BOS Pusat.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS Pusat) mencakup komponen untuk biaya operasional Non
Personalia. Namun karena biaya satuan digunakan adalah rata-rata nasional, maka penggunaan
BOPF Kabupaten Karawang dimungkinkan untuk membiayai bebarapa kegiatan lain yang termasuk
biaya investasi.
E. Sasaran BOPF dan Besaran Bantuan
Sasaran program BOPF adalah PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, PKBM dan Layanan Pendidikan
Non Formal dan Informal yang diselenggarakan oleh masyarakat yang di seluruh Kabupaten
Karawang.
Besar biaya satuan BOPF yang diterima oleh sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan
ketentuan :
1. SD Rp. siswa/tahun
2. SMP Rp. siswa/tahun
3. SMA Rp. siswa/tahun
4. SMK Rp. siswa/tahun
5. PKBM Rp. lembaga/tahun
6. PAUD Rp. lembaga/tahun
7. KURSUS Rp. lembaga/tahun
F. Sekolah/PAUD/PKBM Penerima BOPF
Semua sekolah Negeri dan swasta PAUD/SD/SMP/SMA/SMA, PKBM dan layanan pendidikan
non formal dan informal berhak memperoleh BOPF Kabupaten, dan khusus Sekolah
Swasta/PKBM/KURSUS/PAUD sudah mempunyai Ijin Operasional. Sekolah yang bersedia
menerima BOPF Kabupaten harus menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan dan
bersedia mentaati peraturan yang sudah ditetapkan.
G. Program BOPF Kabupaten Karawang
Dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan program pendidikan menebgah universal
(12 Tahun), banyak program yang telah, sedang dan akan dilakukan. Program-program tersebut
diantaranya, yaitu pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevan, daya saing serta
tata kelola, akuntabilitas. Meskipun tujuan utama program BOPF adalah untuk pemerataan dan
perluasan akses, program BOPF juga merupakan program untuk peningkatan mutu.
H. Waktu Penyaluran Dana
Pada Tahun Anggaran 2013, Dana Biaya Operasional Perawatan dan Fasilitas akan diberikan
selama 12 bulan untuk Januari s.d. Desember 2013.
I. Organisasi Pelaksanaan
Organisasi pelaksanaan BOFP meliputi pengarah, Tim Pengelola Kabupaten dalam hal ini Kepala
Bidang, Tim Pengelola Tingkat Kecamatan/UPTD PAUD dan SD Kecamatan dan Tim Pengelola
BOFP Sekolah.
1. Tim Pengarah terdiri dari :
a. Bupati Karawang
b. Ketua Bapeda Kab. Karawang
c. DPPKAD
d. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Karawang
2. Tim Pengelola Kabupaten/Kepala Bidang, mempunyai tugas dan tanggungjawab :
a. Menyusun rancangan program ;
b. Mengumpulkan dan meng-update data jumlah siswa tiap sekolah /lembaga
pendidikan non formal ;
c. Menyusun dan menyiapkan peraturan yang terkait dengan pelaksanaan
program BOPF;
d. Menetapkan alokasi dana BOPF tiap sekolah dan lembaga pendidikan non
formal ;
e. Menyalurkan dana BOPF ;
f. Merencanakan dan melakukan sosialisasi program ;
g. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi ;
h. Menyusun laporan pelaksanaan BOPF, termasuk laporan keuangan hasil
penyaluran dana BOPF ke sekolah dan lembaga pendidikan non formal.
3. Tata Tertib yang harus diikuti oleh Tim Pengelola Tingkat Kabupaten :
a. Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk apapun terhadap
sekolah/lembaga pendidikan non formal ;
b. Dilarang bertindak menjadi distributor / pengecer buku atau apapun ;
c. Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam pembelian barang dan
jasa dalam pemanfaatan dana BOPF dan tidak mendorong sekolah/lembaga pendidikan non
formal untuk melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan dana BOPF ;
4. Tim pengelola tingkat kecamatan / UPTD PAUD dan SD Kecamatan
a. Penanggungjawab
Kepala UPTD PAUD dan SD
b. Tim Pelaksana BOPF dari UPTD terdiri dari :
- Unit pendataan SD/SDLB/
- Unit monitoring dan Evaluasi
c. Tugas dan Tanggungjawab
- Mengkompilasi nomor rekening seluruh Sekolah Dasar/SDLB ;
- Melakukan pendataan sekolah dan siswa serta lembaga pendidikan non
formal ;
- Melakukan pembinaan terhadap sekolah;
- Merencanakan dan melaksanakan Monev ;
- Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaan dana
BOPF dari sekolah, selanjutnya melaporkan kepada Kepala Bidang.
d. Tata tertib yang harus diikuti oleh Tim Pengelola BOPF Tingkat Kecamatan :
- Tidak diperkenankan melakukan pungutan dalam bentuk apapun
terhadap sekolah ;
- Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam pembelian barang
dan jasa dalam pemanfaatan dana BOPF dan tidak mendorong sekolah untuk
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan dana BOPF ;
- Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku.
5. Tim Pengelola BOPF Sekolah :
a. Penanggungjawab
Kepala Sekolah
b. Anggota
- Bendahara BOPF Sekolah ;
- Satu orang dari unsur Orang tua siswa di luar komite sekolah yang
dipilih oleh Kepala Sekolah dan Komite sekolah dengan mempertimbangan
krebilitasnya, serta menghindari terjadinya komplik kepentingan.
c. Tugas dan tanggungjawab Tim Pengelola BOPF Sekolah :
- Mengisi dan menyerahkan data sekolah secara lengkap ke Tim
Pengelola BOPF Kabupaten ;
- Membuat RAKS yang mencangkup seluruh sumber penerima sekolah ;
- Melaporkan perubahan data siswa setiap semester kepada Tim BOPF
Kabupaten ;
- Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang
ada ;
- Mengelola dana BOPF secara bertanggungjawab dan transfaran ;
- Membuat laporan semesteran dan diserahkan ke Tim Pengelola BOPF
Kabupaten (Kabid) ;
- Melakukan pembukuan secara tertib ;
- Bagi sekolah negeri, wajib melaporkan hasil pembelian barang
investari dari dana BOPF ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Karawang ;
- Menandatangani surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan
bahwa dana BOPF yang diterima telah digunakan sesuai dengan ketentuan.
d. Tata Tertib yang harus diikuti oleh Tim Pengelola BOPF Sekolah :
a. Memastikan kekuatan data yang diisikan dan dilaporkan ;
b. Bersedia diaudit oleh Lembaga yang berwenang terhadap seluruh dana yang dikelola
sekolah ;
c. Dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku kepada siswa ;
d. Tim Pengelola BOPF Sekolah ditetapkan dengan SK dari Kepala Sekolah.
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN
A. Mekanisme Alokasi
Pengalokasian Dana BOPF dilaksanakan sebagai berikut :
1. Sekolah/PAUD/PKBM mengisi data formulir pendataan untuk diserahkan ke Tim
Pengelola BOPF Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang dan
kemudian menetapkan alokasi tersebut ;
2. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah pengelola BOPF membuat alokasi dana ;
3. Tim pengelola melakukan Verifikasi ulang data jumlah siswa tiap sekolah sebagai
dasar dalam menetapkan alokasi disetiap sekolah ;
4. Alokasi dana BOPF tiap sekolah dalam satu tahun anggaran ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Bupati.
B. Mekanisme Pengambilann Dana BOPF
Syarat-syarat penyaluran dana Pengambilan Dana BOPF adalah
1. Bagi sekolah/PAUD/PKBM/Lembgaga kurusus lainnya yang belum
memliki rekening, harus membuka nomor rekening atas nama sekolah (Tidak boleh atas
nama pribadi)
2. Sekolah/PAUD/PKBM/Lembaga kursus lainnya memberikan nomor
rekening tersebut ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang cq. Tim
Pengelola BOPF ;
3. Tim pengelola melakukan verifikasi dan mengkompilasi nomor rekening
sekolah/PAUD/PKBM/Lembaga kurusus lainnya , selanjutnya diajukan ke Bupati melalui
Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga untuk proses penyaluran dana.
4. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam hal ini Tim Pengelola
membuat Perjanjian dengan Kepala Sekolah/lembaga lainnya.
5. Pengambilan dana BOPF dilakukan oleh Kepala Sekolah atau (atau
Bendahara BOPF) dengan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan,
pengambilan dana tidak diharuskan melalui sejenis rekomendasi/persetujuan dari manapun ;
6. Dana BOPF diterima secara utuh oleh sekolah/PAUD/PKBM/Lembaga
kursus tidak ada pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh
pihak manapun ;
7. Besar penggunaan dana tiap \bulan disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah/PAUD/PKBM.
BAB III
PENGGUNAAN DANA BOPF
A. Komponen Pembiayaan
Dana Biaya Operasional Perawatan Fasilitas ( BOPF ) yang diterima oleh sekolah, dapat
digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut :
I. SMA / SMKNO. KOMPONEN
PEMBIAYAANITEM PEMBIAYAAN PENJELASAN
1 2 3 41. Kegiatan pembelajaran - Pengembangan pendidikan
karakter.- Remedial / pengayaan- Pemantapan persiapan
ujian / try out- Pembuatan media / alat
pembelajaran- Penyusunan Bahan Ajar /
Modul.
Termasuk untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran. Biaya transport dalam rangka mengikuti lomba dan biaya pendaftaran mengikuti lomba.
2. Kegiatan Ekstra kurikuler siswa
- Olah raga, kesenian, karya ilmiah remaja, Pramuka, Palang Merah Remaja dan sejenisnya.
- Pengembangan keterampilan / life skill
- OSN, O2SN, FLS2N, Galaksi, Lomba Kompetensi Siswa.
- Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS )
Untuk membiayai dari mulai persiapan, pembinaan dan pelaksanaan lomba.
3. Kegiatan Evaluasi - Ulangan Harian- Ulangan Tengah Semester- Ulangan Akhir Semester- Ulangan Kenaikan Kelas - Ujian Sekolah ( Teori /
Praktek )- Uji Kompetensi- Ujian Nasional
Ulangan Harian hanya sebatas penggandaan.Sedangkan yang lainnya termasuk untuk photo copy, penggandaan soal, honor koreksi ujian.
4. Pengembangan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
- MGMP - MKKS- Diklat- Seminar- Lokakarya- Workshop / IHT- Pembinaan dan Monitoring
Evaluasi- On The Job Training /
Magang Guru di Perusahaan
-
Hanya untuk pembiayaan transport.
5. Pembiayaan pengelolaan - ATK termasuk tinta
BOPF printer, CD dan flasdisk.- Penggandaan, surat
menyurat, insentif pengelola dalam rangka menyusun laporan.
6. Pembayaran honorarium bulanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS.
- Pendidika. Kepala Sekolahb. Wakil Kepala Sekolahc. Jam mengajard. Asisten Wakil Kepala
Sekolahe. Kaprog / Kepala
Perpustakaan / Kepala Bengkel / Kepala Laboratorium
f. Sekprogg. Tim Pengembang
Sekolah dan Tim Pengembang Kurikulum
h. Wali Kelasi. Piketj. Pembina / Pelatih
Ekstra Kurikulerk. Kepala Instalasi
- Tenaga Kependidikana. Staf Administrasi b. Satpam c. Pegawai kebersihand. Laborane. Pustakawanf. Toolmen /
Maintenance and Repair ( MR ), yaitu pengelola dan pemelihara peralatan praktek siswa.
Hal ini harus mengikuti batas kewajaran atau apabila ada yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
7. Pembayaran honorarium bagi PNS Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
- Pendidika. Kepala Sekolahb. Wakil Kepala Sekolahc. Jam mengajard. Asisten Wakil Kepala Sekolahe. Kaprog / Kepala Perpustakaan / Kepala Bengkel / Kepala Laboratoriumf. Sekprogg.Tim Pengembang Sekolah dan Tim Pengembang Kurikulumh.Wali Kelasi. Piketj.Pembina / Pelatih Ekstra Kurikulerk.Kepala Instalasi
Hal ini harus mengikuti batas kewajaran atau apabila ada yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
- Tenaga Kependidikana. Staf Administrasi b. Satpam c. Pegawai kebersihand. Laborane. Pustakawanf. Toolmen /
Maintenance and Repair ( MR ), yaitu pengelola dan pemelihara peralatan praktek siswa.
g. Operatorh. Caraka
8. Pembangunan / pengadaan / perawatan fasilitas sekolah
- Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela.
- Pengadaan dan perbaikan meubelair
- Perbaikan / membangun sanitasi sekolah ( kamar mandi dan WC ), lantai.
- Pemeliharaan taman / halaman.
- Pemeliharaan komputer / mesin tik / AC.
- Pemeliharaan gedung tempat ibadah.
- Pemeliharaan gedung kantor.
- Pembangunan RKB.- Rehabilitasi kelas. - Pembelian alat praktek
siswa. - Pengadaan dan
pemeliharaan sarana prasarana olah raga / kesenian / keterampilan siswa.
Kamar mandi dan WC harus dijamin berfungsi dengan baik, jika mendesak atau tidak ada dana lain dapat digunakan untuk pembelian meja dan kursi siswa jika sudah rusak berat.
9. Lembar Kerja Siswa - Pembuatan naskah- Penggandaan
10. Pembelian / perawatan perangkat multimedia / elektronik.
- Desktop / Workstation / Laptop
- Kamera / Handycam- Printer atau printer plus
scanner- Proyektor- AC- Kipas Angin- Dispenser- Sound System- Screen
- Mesin Penggandaan- Mesin Jahit- Mesin Rumput
11. Pembelian Bahan-bahan Habis Pakai
- ATK- Bahan Laboratorium /
Praktikum- Keagamaan- Instalasi dan Peralatan
Listrik- Alat perlengkapan olah
raga.- Alat, bahan praktik dan
bahan uji kompetensi.- Langganan Koran, Majalah
Pendidikan, Majalah Ilmiah, Majalah Sastra.
- Makanan dan Minuman.- Pengadaan suku cadang
alat kantor.- Penggandaan hasil evaluasi
belajar siswa / raport / sampul raport / sampul ijazah.
Pembiayaan penggandaan hasil belajar siswa / raport untuk kelas X.
12. Langganan Daya dan Jasa - Listrik, PAM, Telepon, Internet ( fixed ) / mobile modem.
13. Pakaian - Pakaian Dinas- Pakaian Batik- Pakaian Olah Raga- Pakaian khas sekolah- Pakaian Ekskul Siswa
14. Perjalanan Dinas - Perjalanan Dinas Dalam Daerah
- Perjalanan Dinas Luar Daerah
- Transport
Harus mengikuti Peraturan Bupati.
15. Praktek Siswa - Praktek normatif dan adaptif (Kelompok A dan B)
- Praktek Kerja Industri- Praktek Produktif
16. Penilaian Kelembagaan - ISO- Akreditasi
II. SMPNO. KOMPONEN
PEMBIAYAANITEM PEMBIAYAAN PENJELASAN
1 2 3 41. Pembayaran honorarium bagi
PNS termasuk Tenaga Kependidikan.
- Kepala Sekolah- Wakil Kepala Sekolah- Pembantu Wakil Kepala
Sekolah- Pengelola perpustakaan- Pengelola laboratorium- Wali Kelas- Guru Piket
Hal ini harus mengikuti batas kewajaran atau apabila ada yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
2. Pembayaran honorarium bulanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS.
- Pendidika. Jam mengajarb. Wali Kelasc. Guru Piketd. Tambahan
Penghasilan untuk Guru Tidak Tetap.
- Tenaga Kependidikana. Staf Administrasi b. Satpamc. Pegawai kebersihand. Laborane. Pengelola
Perpustakaan
Hal ini harus mengikuti batas kewajaran atau apabila ada yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
3. Penggandaan / bahan cetakan - Laporan hasil belajar siswa / raport.
Pembiayaan penggandaan hasil belajar siswa / raport untuk kelas VII.
4. Lembar Kerja Siswa - Pembuatan naskah- Penggandaan
III. SDNO. KOMPONEN
PEMBIAYAANITEM PEMBIAYAAN PENJELASAN
1 2 3 41. Pembayaran honorarium
bulanan Pendidik dan Tenaga - Pendidik
a. Jam mengajarHal ini harus mengikuti batas kewajaran atau
Kependidikan PNS. b. Guru Kelasc. Guru Pendidikan
Agamad. Guru Olah Raga
- Tenaga Kependidikana. Penjaga Sekolahb. Pengelola
Perpustakaan
apabila ada yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
2. Pembayaran honorarium bulanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS.
- Pendidika. Jam mengajarb. Tambahan
Penghasilan untuk Guru Tidak Tetap.
- Tenaga Kependidikana. Penjaga Sekolah
Hal ini harus mengikuti batas kewajaran atau apabila ada yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
3. Penggandaan / bahan cetakan - Laporan hasil belajar siswa / raport.
Pembiayaan penggandaan hasil belajar siswa / raport untuk kelas I.
4. Lembar Kerja Siswa - Pembuatan naskah- Penggandaan
B. Penggunaan Dana Bopf Di Sekolah Harus Memperhatikan Hal-Hal Sebagai Berikut :
1. Prioritas utama penggunaan dana BOPF adalah untuk kegiatan operasional sekolah.
2. Biaya honorarium, transportasi guru PNS yang bertugas diluar jam mengajar harus
mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
3. Bunga Bank / Jasa Giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah
dan digunakan untuk keperluan sekolah.
C. Larangan Penggunaan Dana Bopf
1. Disimpan dengan maksud dibungakan.
2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar,
misalnya studi banding, studi tour ( karya wisata ) dan sejenisnya.
4. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
5. Menanamkan saham.
6. Membeli bahan / peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
7. Membangun ruang kelas baru / gedung. (SD/SMP)
8. Digunakan untuk rehab berat (SD/SMP)
9. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana Pemerintah Pusat atau Propinsi.
BAB IV
MONITORING DAN SUPERVISI
Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan
penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan Program BOPF. Secara umum tujuan kegiatan ini
adalah untuk meyakinkan dana BOPF diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara dan
penggunaan yang tepat.
A. Komponen utama yang dimonitoring antara lain :
1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan.
2. Penyaluran dan penggunaan dana.
3. Administrasi keuangan.
4. Pelaporan, rencana penggunaan dana dan pemakaian dana BOPF.
5. Pelayanan dan penanganan pengaduan.
B. Pelaksanaan kegiatan monitoring dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Karawang, yaitu :
1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana dan penggunaan
dana di tingkat sekolah.
2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan atau orang tua murid.
3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.
4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring agar monitoring dilakukan secara terpadu
dengan program lain selain program BOPF.
5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan kegiatan
pengawasan lainnya oleh Pengawas Sekolah.
C. Pengawasan, Pemeriksaan Dan Sanksi
Pengawasan, Pemeriksaan
Pengawasan program BOPF meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsional dan
pengawasan masyarakat.
1. Pengawasan melekat dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Karawang kepada bidang-bidang terkait. Prioitas utama dalam program
BOPF adalah pengawasan Kepala Sekolah.
2. Pengawasan fungsional internal oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Karawang dengan
melakukan audit.
3. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sesuai dengan kewenangan.
4. Pengawasan masyarakat dalam rangka transpormasi pelaksanaan program BOPF oleh
unsur masyarakat.
D. Sanksi
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan Negara dan atau
sekolah dan atau siswa akan dijatuhkan sanksi oleh aparat / pejabat yang berwenang.
Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk,
misalnya :
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang
berlaku ( penurunan pangkat dan mutasi ).
2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu pengembalian dana BOPF
yang terbukti disalahgunakan kepada satuan pendidikan atau ke Kas Daerah.
3. Penerapan proses hukum, yaitu proses penyelidikan, penyidikan dan proses peradilan
bagi pihak yang diduga atau terbukti secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh
keuntungan pribadi, kelompok atau golongan melakukan penyimpangan dana BOPF.
Bab II
IMPLEMENTASI BOPF
A. Pengertian BOS Kabupaten
Mengingat Program BOS Kabupaten Tingkat SD dan SMP adalah program pertama yang
dilaksanakan mulai tahun 2007 yang tujuannya sebagai penguat BOS Kabupaten, dan agar
pelaksanaan program BOS Kabupaten dapat dipahami oleh para pengelola dan pelaksanaan BOS
Kabupaten serta masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan dengan benar.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat secara konsep mencakup komponen untuk biaya
operasional non personalia hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen
Pendidikan Nasional (Balitbang Depdiknas). Namun karena biaya satuan yang digunakan adalah
rata-rata nasional, maka penggunaan BOS Kabupaten dimungkinkan untuk membiayai beberapa
kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personalia, biaya investasi sehingga masih
membutuhkan peran pemerintah daerah seperti BOS Kabupaten.
Sehubungan dengan dana BOS Pusat yang digulirkan oleh pemerintah Pusat , maka dana BOS
Kabupaten sebagai dana penguat kegiatan yang terakomodir oleh dana BOS Pusat.
B. Program BOS Kabupaten
Program BOS Kabupaten dilaksanakan pada tahun 2007 yang diperuntukan membiayai Biaya
Satuan Pendidikan sebagai penguat pada BOS Pusat atau pembiayaan sumber daya yang tidak
ada dalam BOS Pusat dalam waktu 1 tahun.
C. Sekolah Penerima BOS Kabupaten
1. Semua sekolah Negeri dan swasta SD/SMP berhak memperoleh BOS Kabupaten.
Sekolah yang bersedia menerima BOS Kabupaten harus menandatangan Surat Perjanjian
Pemberian Bantuan dan bersedia tidak memungut apapun ke siswa atau menggratiskan
seluruh biaya perndidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar.
2. Sekolah yang mampu secara ekonomi yang saat ini memiliki penerimaan lebih besar
dari dana BOS Pusat dan Kabupaten mempunyai hak untuk menolak BOS tersebut, sehingga
tidak wajib untuk melaksanakan ketentuan seperti sekolah penerima BOS, keputusan atas
penolakan BOS Kabupaten harus dengan persetujuan dengan orang tua siswa dan komite
sekolah/sekolah, Bila di sekolah yang mampu tersebut terdapat siswa miskin, maka sekolah
harus menggratiskan biaya pendidikan dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa
tersebut misalnya dengan melakukan subsidi silang dari dana siswa yang mampu.
D. Program BOS Kabupaten dalam Program Wajar Dikdas 9 Tahun menuju Kabupaten
Karawang Bebas Putus Jenjang Sekolah melalui sekolah gratis Tingkat SMP.
Dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun, banyak program yang telah, sedang dan akan
dilakukan. Program-program tersebut dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu pemerataan dan
perluasan akses, peningkatan mutu, relevan, daya saing serta tata kelola, akuntabilitas dan
pencitraan publik. Salah satu program yang diharapkan berperan besar terhadap percepatan
penuntasan Wajar 9 Tahun yang bermutu adalah program BOS. Meskipun tujuan utama program
BOS adalah untuk pemerataan dan perluasan akses, program BOS juga merupakan program
untuk peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta untuk tata kelola, akuntabilitas dan
pencitraan publik.
Melalui program BOS Pusat ditambah dengan BOS Provinsi dan BOS Kabupaten yang terkait
dengan gerakan percepatan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun, maka target Kabupaten Karawang
bebas putus sekolah melalui sekolah gratis harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. BOS Pusat, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten harus menjadi sarana penting untuk
mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun sehingga Kabupaten Karawang bebas putus
jenjang pendidikan.
2. Melalui BOS Pusat, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten bagi siswa tidak mampu
harus dibebaskan dari segala pengutuan/gratis. Namun demikian masyarakat dan orangtua
siswa yang mampu diharapkan tetap berpartisipasi dalam pengembangan sekolah.
3. Melalui BOS Pusat, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten, tidak boleh ada siswa miskin
putus sekolahhf jenjang karena tidak mampu membayar iuran/pungutan yang dilakukan oleh
sekolah.
4. Anak lulusan sekolah setingkat SD, harus diupayakan kelangsungan pendidikannya
ke sekolah setingkat SMP/SMPLB/SMPT/MTs, tidak boleh ada tamatan
SMP/SMPLB/SMPT/MTs setara tidak dapat melanjutkan ke SMA/SMALB/SMK/MA
dengan alasan mahalnya biaya masuk sekolah.
5. Kepala Sekolah mencari dan mengajak siswa SD yang akan lulus dan berpotensi
tidak melanjutkan sekolah untuk ditampung di SMP/SMPLB/MPT/MTs. Demikian juga
siswa SMP yang akan melanjutkan ke SMA/SMALB/SMK/MA, bila terindetifikasi anak
putus sekolah yang masih berminat melanjutkan agar diajak kembali ke bangku sekolah.
E. Penggunaan Dana BOS Kabupaten
Dana BOS Kabupaten Tingkat SD/SMP dipergunakan untuk :
1. Dana Pendamping BOS untuk SD :
a. biaya kegiatan tambahan ekstra kurikuler ;
b. biaya kenaikan kelas ;
c. pembayaran uang tambahan penghasilan untuk tenaga sukarelawan ;
d. tambahan penghasilan untuk kepala sekolah, guru kelas dan/atau guru mata
pelajaran (olahraga dan pendidikan agama) serta penjaga sekolah ;
e. kegiatan penunjang sarana pendidikan seperti meja dan atau kursi siswa, alat
kesenian, alat olahraga dan komputer ;
f. penggandaan bahan cetakan laporan hasil belajar siswa ;
g. pembiayaan lain yang belum dibiayai oleh BOS.
2. Dana Pendamping BOS untuk SMP :
a. Kelebihan jam mengajar ;
b. Biaya kegiatan tambahan ekstrakurikuler dan pengembangan diri ;
c. Tarsportasi Kepala Sekolah, Wali Kelas, Pembantu Kepala Sekolah, Pengelola
Laboratorium, Pengelola Perpustakaan dan Piket Sekolah ;
d. Transportasi Home Visit untuk guru bimbingan konseling dan transportasi tata usaha
tetap ;
e. Tambahan penghasilan untuk guru tidak tetap ;
f. Penggandaan bahan cetakan laporan hasil belajar siswa ;
g. Pembiayaan lain yang tidak dapat dibiayai oleh BOS.
DRAFTP R O P O S A L
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS )
PENDAMPING KABUPATEN KARAWANG
Tingkat SD dan SMP
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANGDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGAJalan Surotokunto Nomor 72 Karawang
2012