11
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Program Pensiun
2.1.1 Defenisi Program pensiun
Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan
Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang “Life-
Cycle Hypothesis” yang menekakan adanya hubungan antara
produktivitas, pendapatan, dan komsumsi. Dalam teori ini siklus hidup
manusia dibagi dalam tiga dimensi waktu : 1. Masa produktivitas
rendah; 2. Masa produktivitas tinggi; 3. Masa produktivitas menurun.
Masa produktivitas rendah dialami orang yang baru lahir hingga
mendapatkan penghasilan setelah menyelesaikan pendidikan. Masa
produktivitas tinggi dicapai setelah seseorang memasuki dunia kerja
hingga masa pensiun yaitu kurang dari umur 20 tahun hingga 55 atau
60 tahun. Sedangkan masa produktivitas menurun dialami orang yang
memasuki umur 55 atau 60 yaitu pada masa memasuki pensiun hingga
meninngal dunia.
Program pensiun memiliki tiga fungsi yaitu: tabungan,
asuransi, dan pensiun itu sendiri. Program pensiun berfungsi tabungan
12
karena peserta program pensiun untuk dapat menikmati pendapatan
berupa dana pensiun pada masa pensiun harus membayar secara rutin
dengan cara pemotongan penghasilan yang mereka peroleh sehingga
mereka menerima penghasilan setelah dipotong dengan iuran pensiun.
Selain itu dalam program pensiun terkadang ada sumbangan iuran
pensiun yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya dengan
tujuan untuk meringankan beban pegawai yang sekaligus dapat
meningkatkan kesejahteraan dan loyalitas pegawai.
Program pensiun berfungsi asuransi karena dalam program
pensiun terkandung maksud melindungi seseorang yang mengikuti
program pensiun dari resiko tidak menerima penghasilan setelah keluar
dari perusahaan sehingga tidak mendapatkan gaji lagi. Dengan
mengikuti program pensiun mereka akan terhindar dari resiko tidak
menerima pengahasilan sama sekali melainkan mereka akan
mendapatkan penghasilan bulanan secara rutin kembali dari
perusahaan atau lembaga keuangan yang menyelenggarakan program
pensiun bagi dirinya.Sehingga diperlukan dana yang memadai untuk
kebutuhantersebut.Kesinambungan penghasilan juga berarti
meringankan beban keluarga peserta program pensiun yang telah
memasuki masa pensiun karena tidak terlalu menggantungkan
kebutuhan hidupnya kepada anak, saudara atau keluarga yang lain.
13
Peserta program pensiun secara tidak langsung juga telah
mendapatkan manfaat dari program pensiun yang mengharuskan
mereka untuk menyisihkan sebagian penghasilannya tiap bulan selama
bekerja untuk dinikmati di masa pensiun. Hal ini mengingat apabila
tidak ada program pensiun dan mengharuskan mereka dipotong
sebagian penghasilannya untuk program pensiun sulit terlaksana
karena untuk dapat menyediakan jaminan pensiun secara pribadi
dengan menabung tiap bulan kebanyakan orang mengalami kesulitan.
Manfaat terakhir yang juga dapat dinikmati peserta program
pensiun adalah adanya kemudahan dalam hal perpajakan. Untuk
mendorong perkembangan jumlah peserta program pensiun pemerintah
melalui direktorat jenderal pajak telah memberikan keringanan berupa
pengenaan pajak penghasilan atas dana pensiun pada saat menerima
manfaat program pensiun. Kebijakan ini tentu saja menguntungkan
bagi peserta program pensiun karena dana yang mereka tanamkan
dalam program pensiun dapat lebih berkembang dibandingkan apabila
pengenaan pajak dibayarkan di depan.
2.1.2 Program Pelatihan Pra-Purna Pensiun
Manfaat Bagi Peserta : Peserta akan mengenali dan
memahami karakteristik dan kepribadian yang harus dimiliki seorang
14
wirausaha. Peserta mengenali berbagai risiko & peluang memulai
usaha baru. Peserta akan memahami proses mencari ide–ide usaha.
Peserta akan mengenal program pengembangan usaha. Peserta tidak
terlalu lama meninggalkan pekerjaan yang sekarang dikerjakan.
Manfaat bagi perusahaan : Lebih efisien (dari segi waktu dan
biaya) dalam rangka iku tmemberikan bekal kepada karyawannya yang
mau pensiun.Sebagai media untuk membekali karyawan memiliki jiwa
Intrapreneur.
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Menurut McInnes, (2000).Mengemukakan bahwa pelatihan
ini didesain sedemikian rupa sehingga sangat efektif untuk
memberikan kesadaran tentang pentingnya persiapan masa purnatugas
dalam berbagai aspek. Secara garis besar tujuan dari kegiatan ini
adalah:Memberikan pembekalan kepada karyawan untuk
mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapapi masa
purnatugas. Dengan pembekalan ini, peserta diharapkan terhindar atau
paling tidak meminimalkan dari dampak-dampak yang dapat berakibat
kurang baik terutama dampak secara psikologis, sehingga lebih siap
dalam menjalani masa purnatugas dengan penuh percaya diri dan
bahagia.Peserta dapat memahami gambaran tentang rencana-rencana
15
keuangan yang aman, manajemen resiko keuangan di masa purnatugas,
pertimbangan dan pemilihan jenis investasi yang relatif
aman.Memberikan sentuhan spiritual agar peserta dapat menjalani
kehidupan masa purnatugas dengan lebih tenang, ikhlas dan hati yang
lapang.Memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan yang
komprehensif mengenai berbagai usaha yang dapat dijadikan referensi
terutama setelah para karyawan memasuki masa
purnatugas.Memberikan gambaran langsung tentang kewirausahaan
dan bagaimana mengelola usaha dengan kondisi yang sesuai bidang
yang diminati, sekaligus memberikan fasilitas bagi peserta untuk
melakukan konsultasi usaha yang diminati hingga usahanya berjalan.
2.1.4 Tahap-tahap Pelatihan
Menurut Honning (1996), Materi pelatihan selama empat hari,
didesain sedemikian rupa sehingga akan dapat menjawab berbagai
masalah yang dihadapi oleh calon Masa Persiapan Pensiun dengan
outline seperti berikut :Kebijakan perusahaan dan informasi tentang
Masa Persiapan Pensiun bagi karyawan. Tips manajemen diri menuju
pribadi yang „sukses‟ di masa purnatugas. Kiat tetap sehat dan bugar di
masa purnatugas dengan manajemen kesehatan. Manajemen keuangan
keluarga yang efektif menghadapi perubahan penghasilan di masa
purnatugas. Menimbang investasi yang aman dan produktif
16
(berkembang). Memulai/ mengembangkan usaha/ bisnis yang tepat di
masa purnatugas. Manajemen bisnis yang efektif untuk usaha baru.
Mencoba peluang usaha di bidang agrobisnis. Kunjungan kerja di
sentra agrobisnis. Diskusi dan berbagi pengalaman dalam mengelola
bisnis. Menyusun rencana bisnis yang paling relevan dengan peluang,
minat dan modal yang dimiliki. Magang/ Pendampingan kerja sesuai
dengan minat usaha. Pengembangan Kewirausahaan bagicalon
purnabakti. Merevolusi diri sebagai Entrepreneur.Simulasi Bisnis
.Merencanakan Bisnis. Menjaga Kesehatan di Masa Pensiun.
Kunjungan Lapang Review Business Plan.
2.2. Program Pensiun Purnakarya
2.2.1 Definisi pensiun
Menurut Dennis (2002), setiap orang pasti akan mengalami
masa tua, sesuatu yang tidak bisa dipungkiri dan bersifat alami. Ketika
usia semakin bertambah, hal yang pasti akan dialami adalah kita semua
akan kehilangan pekerjaan atau dengan kata lain PENSIUN. Usia rata-
rata pensiun pegawai di Indonesia adalah 58 tahun. Usia yang
sesungguhnya bagi sebagian kalangan pegawai masih merupakan usia
yang produktif. Meskipun banyak praktek di beberapa organisasi yang
memperkerjakan kembali pegawainya yang sudah memasuki masa
pensiun, jumlahnya tidaklah terlalu banyak. Mereka yang
17
diperkerjakan kembali tersebut, biasanya adalah pegawai yang
memiliki posisi tinggi atau keahlian tertentu yang memang sulit
dicarikan penggantinya. Mereka ditempatkan sebagai komisaris di
suatu perusahaan atau penasehat bagi para pemilik bisnis. Namun
demikian, meskipun mendapatkan perpanjangan masa kerja,
sesungguhnya mereka yang masih dipekerjakan di usia pensiun
tersebut, tetap akan menghadapi waktu di mana dia harus bersedia
diberhentikan dengan hormat.
Menurut Cahill dkk (2006), Pensiun ialah seseorang yang
sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus
diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda).
Seseorang yang pensiun biasa mendapat uang pensiun atau pesangon.
Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan semacam dana
pensiun sampai meninggal dunia.
Fronstin (1999), mengemukakan bahwa Pensiun adalah satu
kata, yang mungkin agak jauh dari bayangan bagi Anda saat
ini. Namun, kata itu menjadi sangat dekat, bahkan datang terlalu cepat,
bagi Anda yang telah berada di akhir karir.Bayangan hidup tanpa
kegiatan, pemasukan turun drastis, dan hari-hari yang membosankan,
18
menjadikan kata “pensiun” sering dihindari untuk dibicarakan.
Padahal, cepat atau lambat semua orang pasti akan mengalami juga.
2.2.2 Aktivitas Pada Masa Pensiun
Henretta (2008), mengemukakan bahwa masa pensiun adalah
masa yang secara alamiah akan menghampiri setiap orang, datangnya
sudah pasti berdasarkan pencapaian usia tertentu. Banyak yang
beranggapan, masa pensiun adalah memasuki masa usia tua, fisik
yang makin lemah, makin banyak penyakit, cepat lupa, penampilan
tidak menarik. Atau juga anggapan bahwa masa pensiun merupakan
tanda seseorang sudah tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi dalam
duniapekerjaan karena usia yang menua dan produktivitas makin
menurun. Tanpa disadari, pemahaman seperti inilah yang
mempengaruhi persepsi seseorang sehingga ia menjadi over sensitif
dan subyektif terhadap stimulus yang ditangkap dan kondisi
mengakibatkan orang jadi sakit-sakitan saat masa pensiun tiba.
Hershey (2000), mengatakan bahwa banyak orang yang tidak
siap menghadapi masa pensiun, karena pensiun dianggap sebagai
pemutus kegiatan rutin yang dilakoninya selama bertahun-tahun.
Selain itu, masa pensiun selalu dianggap sebagai masa yang
menjengkelkan, hilangnya kegiatankerja yang rutin, menurunnya
penghasilan, hilangnya wewenang yang selama aktif bekerja
19
dimilikinya (post-power syndrome), dan kondisi kesehatan yang
semakin menurun seiring dengan pertambahan usia.
Menurut Caputo (2000), mengatakan bahwa ada banyak cara
untuk mempersiapkan diri Anda ketika menghadapi masa pensiun :
1. Persiapkan kondisi fisik dan mental Anda. Cobalah untuk selalu
berpikir positif atas apa yang telah Anda capai selama ini. Anda
bisa mendiskusikan ini semua dengan pasangan Anda, sebab
pasangan Anda yang paling mengerti bagaimana Anda semenjak
masih aktif bekerja hingga Anda pensiun.
2. Menerapkan gaya hidup yang sehat. Semua masalah bisa
diselesaikan selama kita memiliki kondisi tubuh yang sehat, maka
sangat perlu bagi Anda untuk tetap menjaga kebugaran di masa
pensiun Anda. Cobalah untuk rutin melakukan olah raga bersama
keluarga atau sahabat dan teman Anda.
3. Kembangkan hobi atau kegiatan positif yang dulu sempat tertunda
oleh rutinitas kerja Anda. Ingat hobi atau kegiatan positif Anda
sangat memungkinkan untuk dikembangkan atau bahkan
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Anda di masa pensiun.
4. Buatlah perencanaan anggaran keuangan sebelum masa pensiun
Anda tiba, agar kelak Anda tidak mengalami masalah keuangan
nantinya. Cobalah metode pendekatan keuangan yang ditawarkan
20
oleh pihak kantor dimana Anda dulu bekerja atau bank tempat
Anda menyimpan uang saat ini. Jika memungkinkan, cobalah
untuk berinvestasi. Tidak harus dalam usaha yang besar, tapi yang
sedang saja sehingga kemungkinan rugi bisa diminimalisir.
5. Terus menjaga hubungan baik dengan relasi dan teman – teman
selama Anda bekerja. Terkadang, dengan tetap menjalin
komunikasi yang baik, Anda tetap bisa melakukan kegiatan yang
dulu sering Anda lakukan bersama atau sekedar bertukar pikiran.
6. Perdalam sisi spiritual Anda. Dekatkan diri Anda dengan Yang
Maha Kuasa. Perbanyaklah kegiatan rohani yang mungkin selama
ini tidak terlalu sering Anda lakukan karena kesibukan karir Anda.
Dengan begitu Anda akan mendapatkan ketenangan dalam batin
dan psikis Anda.
2.2.3 Dana Pensiun Mempunyai Beberapa Manfaat
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3
jenis dana pensiun yaitu: 1. Dana pensiun pemberi kerja, adalah dana
pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun
manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan
sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
21
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. 2. Dana pensiun
lembaga keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja
mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan
bank atau perusahaan asuransi jiwa. 3. Dana pensiun berdasarkan
keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya
dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan
dengan keuntungan pemberi kerja.
Dana pensiun mempunyai beberapa manfaat, antara
lain:Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta
yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai
usia pensiun normal atau sesudahnya.Manfaat pensiun dipercepat,
adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta
pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.Manfaat
pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan
bila peserta menjadi cacat.
Wise (1997), mengemukakan bahwa tujuan Setiap pihak
memiliki tujuan masing-masing yang berbeda, yaitu pihak pemberi
22
kerja, Lembaga Pengelola dan karyawan. Bagi pemberi kerja, dana
pensiun bertujuan untuk, 1. Memberikan penghargaan kepada para
karyawan yang telah lama mengabdi kepada perusahaannya. 2. Agar
di masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan jaminan. 3.
Memberikan rasa aman pada karyawan. 4. Meningkatkan kinerja dan
motivasi karyawan. 5. Meningkatkan citra perusahaan di mata
masyarakat.
Iuran pensiun Pegawai Negeri dan sumbangan Pemerintah
tersebut dipupuk dan dikelola oleh badan asuransi sosial Hak atas
pensiun Pegawai (UU No. 11 Tahun 1969 pasal 9). Pegawai yang
diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berhak
menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya
sebagai pegawai:
1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan
mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20
Tahun.
2. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh
badan / pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan
berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai
negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun
23
juga karena keadaan jasmani atau rohani yang tidak disebabkan
oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
3. Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak
dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima
pensiun pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai
pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai
negeri ia telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 TH dan
memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 Tahun.
Berakhirnya hak pensiun pegawai (pasal 14 UU No.11/1969)
Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerima
pensiun pegawai yang bersangkutan meninggal dunia. Pembatalan
pemberian pensiun pegawai (pasal 15 UU No. 11/1969) Pembayaran
pensiun pegawai dihentikan dan surat keputusan tentang
pemberhentian pensiun pegawai dibatalkan, apabila penerima
pensiun pegawai diangkat kembali menjadi pegawai negeri atau
diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri dengan hak untuk
kemudian setelah diberhentikan lagi, memperoleh pensiun menurut
undang-undang atau peraturan yang sesuai dengan UU.
No.11/1969.Pendaftaran isteri/suami/ anak sebagai yang berhak
menerima pensiun janda/duda :
24
1. Pendaftaran isteri(isteri_isteri)/ suami/anak(anak-anak) sebagai yang
berhak menerima pensiun janda / duda harus dilakukan oleh pegawai
negeri atau
2. Penerima pensiun pegawai yang bersangkutan menurut petunjuk
kepala Kantor Urusan Pegawai
3. Pendaftaran lebih dari seorang isteri sebagai yang berhak menerima
pensiun harus dilakukan dengan pengetahuan tiap-tiap isteri
didaftarkan.
4. Pendaftaran isteri ( isteri – isteri ) / anak ( anak-anak) sebagai yang
berhak menerima pensiun janda harus dilakukan dalam waktu 1
(satu) tahun sesudah perkawinan/kelahiran atau sesudah saat
terjadinya kemungkinan lain untuk melakukan pendaftaran itu.
2.2.4. Program Pasca Purnakarya
Menurut Luchak (1997), kapan sebenarnya waktu terbaik
untuk merencanakan masa pensiun?Masa terbaik pertama adalah
pada hari pertama Anda memasuki dunia kerja. Perencanaan pensiun
adalah bagian dari perencanaan karir itu sendiri. Karir adalah
penjalanan panjang riwayat kerja Anda. Mulai dari pengalaman
pertama di dunia kerja, melakukan transisi karir secara vertikal
maupun horizontal, mendapatkan pengalaman kerja, memperluas
jaringan, mengukuhkan keahlian, sampai terakhir di saat
25
mengundurkan diri dari aktifitas kerja.Oleh karena itu untuk
menganjurkan Anda yang saat ini baru memasuki dunia kerja, atau
berada di awal-awal karir, untuk mulai memikirkan masa pensiun.
Apa yang Anda inginkan: berhenti sama sekali dari dunia
kerja, menjadi entrepreneur, atau mengerjakan sesuatu yang anda
senangi sekaligus karir di masa pensiun?Satu hal yang paling banyak
menghantui hampir semua orang adalah, bagaimana penghasilan pada
masa pensiun. Bagi Anda yang merupakan Pegawai Negri Sipil
(PNS), masih ada uang pensiun yang dapat anda andalkan. Juga bagi
sebagian karyawan BUMN maupun swasta yang mempunyai
program pensiun, masih bisa sedikit mengandalkan uang pensiun
tersebut. Tetapi hal ini pun bergantung pada keadaan masing-masing.
Bagaimana pada saat hanya menerima uang pensiun tapi anak-anak
masih bersekolah? Atau belum mandiri? Atau belum menikah? Oleh
karena itu perencanaan pensiun ini menjadi hal yang krusial apabila
dikaitkan dengan perencanaan keuangan pribadi maupun keluarga
secara keseluruhan.
Menurut Elia (2002). Biaya hidup saat ini akan naik berkali-
kali lipat dengan seiring berjalannya waktu. Dan, ini harus disikapi
dengan persiapan yang baik. Mari kita bayangkan sejenak kebutuhan
investasi untuk pensiun tersebut melalui contoh berikut:Usia
26
sekarang 40 tahun, dengan usia pensiun kelak 55 tahun, berarti masih
ada masa produktif 15 tahun. Pengeluaran saat ini adalah Rp 10 juta
per bulan. Sementara itu, ekspektasi usia hidup adalah 80 tahun,
sehingga perlu mempunyai penghasilan pensiun untuk memenuhi 25
tahun kehidupan pasca pensiun.Saat ini misalnya memiliki investasi
sebesar Rp 200 juta, dan kita asumsikan tingkat inflasi 7%. Dengan
ekspektasi bahwa biaya hidup pada saat pensiun adalah 80% dari
pengeluaran saat ini, maka saat pensiun diperlukan dana sebesar Rp
2,9 miliar! Sedangkn future value dari investasinya itu dengan asumsi
return 5,6 % maka hanya akan didapatkan sekitar Rp 450 juta.Maka,
dana masih dibutuhkan untuk pensiun sesuai dengan skenario adalah
Rp 2,45 miliar.Ada kesenjangan yang luar biasa apabila kita lihat dari
skenario diatas, dan pastinya akan sangat menakjubkan untuk melihat
angkanya. Apabila sudah diketahui seperti ini, bagaimana kita dapat
menyusun suatu rencana pensiun yang dapat membantu kita untuk
memasuki masa pensiun yang nyaman, tenang, bahagia dan tetap
produktif? Karena kehidupan kita juga merupakan kumpulan dari
sumber daya, kapabilitas dan prioritas.
2.2.5 Program Pasca Purnakarya oleh Pihak Perusahaan
Hidup setelah pensiun nampaknya masih menjadi persoalan
bagi sebagian karyawan di perusahaan. Mereka belum siap melepas
27
kebiasaan yang sudah dikerjakan selama puluhan tahun. Apalagi
masih adanya tanggungan untuk menghidupi keluarga yang masih
perlu bimbingan dan biaya untuk sekolah dan sebagainya. Apa yang
harus dilakukan setelah pensiun?. Mau jadi pengusaha atau mau jadi
karyawan lagi? atau mau menikmati pensiun? Pilihan tersebut sangat
tergantung dari visi dan misi hidup mereka. Perlukah perusahaan ikut
memperhatikan masalah ini ?
Banyak perusahaan baik skala internasional maupun lokal
yang memiliki komitmen bahwa salah satu bentuk tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawannya adalah mempersiapkan mereka
menjelang usia pensiun untuk memperkenalkan pilihan-pilihan hidup
setelah pensiun. Dengan memperhatikan latar belakang diatas serta
sebagai alternatif pembekalan kewirausahaan bagi karyawan
menjelang pensiun, maka kami inti pesan consulting, membuat
program kewirausahaan untuk persiapan prapurna bakti.
2.2.6 Manfaat Pelatihan
Manfaat Bagi Peserta : Peserta akan mengenali dan memahami
karakteristik dan kepribadian yang harus dimiliki seorang wirausaha,
Peserta mengenali berbagai risiko dan peluang memulai usaha baru,
Peserta akan memahami proses mencari ide-ide usaha, Peserta akan
28
mengenal program pengembangan usaha, Peserta tidak terlalu lama
meninggalkan pekerjaan yang sekarang dikerjakan.
Manfaat Bagi Perusahaan : Lebih efisien (dari segi waktu dan
biaya) dalam rangka ikutmemberikan bekal kepada karyawannya yang
mau pensiun.Sebagai media untuk membekali karyawan memiliki jiwa
Intrapreneur.Karyawan yang memiliki usia diatas 45 thKaryawan yang
mau pensiun Dini/Pensiun umum. Karyawan yang dipersiapkan memiliki
jiwa Intrapreneur.