9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan
NPL terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia (Studi kasus
pada bank umum swasta nasional dan bank umum nasional yang go public di
Indonesia periode 2010-2012), membutuhkan beberapa teori yang mendasarinya,
antara lain:
2.1 Bank
Menurut pasal 1 dan 2 Undang-undang No 10 tahun 1998 tentang
perubahan undang-undang No 7 tahun 1992, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Berdasarkan atau mengacu pada UU Nomor 10 tahun 1998, menurut
jenisnya bank terdiri dari:
1. Bank Umum, merupakan bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan mengkhususkan diri melakukan tertentu seperti
pengembangan pengusaha kecil, melakukan kegiatan menghimpun
dana dari masyarakat, pengkreditan, penyertaan modal, asuransi,
penempatan dana, valuta asing serta kegiatan lain yang lazim
dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-
undang.
9 Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
10
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), merupakan bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan
dalam bentuk simpanan lainnya yang dipersamakan dengan itu. Bank
perkreditan rakyat dilarang menerima simpanan berupa giro, ikut serta
dalam lalulintas pembayaran, penyertaan modal, melakukan usaha
asuransi dan valuta asing.
Menurut fungsinya, bank dapat dibedakan menjadi:
1. Bank Sentral, yaitu lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.
2. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang
diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan
seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank
komersial (commercial bank). Bank umum mempunyai banyak
kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama antara
lain: menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, dan tabungan, memberikan kredit, menerbitkan
surat pengakuan utang, memindahkan uang, baik untuk kepentingan
nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri, menerima
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
11
pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan atau dengan pihak ketiga, menyediakan tempat untuk
menyimpan barang dan surat berharga dan melakukan penempatan
dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga
yang tidak tercatat di bursa efek.
3. BPR (Bank Perkreditan Rakyat), yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan
dengan kegiatan bank umum. BPR dalam melakukan kegiatannya
tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional
(bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh
BPR, yaitu: menerima simpanan berupa giro, mengikuti kliring,
melakukan kegiatan valuta asing, melakukan kegiatan perasuransian.
Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-
hal berikut ini. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan
dan simpanan deposito. Memberikan pinjaman kepada masyarakat.
Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
syariah.
2.2 Kredit
Kredit sebagai penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
12
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,
imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Taswan,2003). Menurut UU
No.7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU
No.10 tahun 1998 :
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Besarkan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank merupakan usaha
bank dalam melaksankan fungsi intermediasinya, yaitu menhimpun dana
dari masyarakatdan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan. Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang
mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk
penyaluran kredit ini mencapai 70%-80% dari volume usaha bank
(Yulhasnita, 2011).
Tujuan kredit yang diberikan suatu bank akan mengemban tugas
sebagai agent of development antara lain:
1. Turut menyukseskan program pemerintas di bidang ekonomi dan
pembangunan,
2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna menjamin kebutuhan masyarakat,
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
13
3. Memperoleh dana agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan
dapat memperluas usahanya.
2.3 Dana Pihak Ketiga
Pengertian dana pihak ketiga menurut kasmir (2003:65) adalah dana
yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu. Menurut Dahlan dalam Pratama (2010) salah
satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah
sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan
unit defisit dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga
secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit. Dana pihak ketiga terdiri dari:
1) Simpanan Giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat
atau dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro atau
sarana lainnya (Ismail, 2009).
2) Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, danatau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
14
Tabungam merupakan jenis simpanan yang sangat dikenal oleh
masyarakat, karena sejak sekolah dasar anak-anak sudah dikenalkan
dengan tabungan, meskipun masih bersifat menabung disekolah. Dalam
perkembangan zaman, masyarakat saat itu justru membutuhkan bank
sebagai tempat menyimpan uang.
3) Simpanan Deposito (Time Deposits)
Deposito adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara
nasabah dengan bank. Menurut Taswan (2003) deposito merupakan
simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan
dengan pihak bank yang bersangkutan.
2.4 Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki
bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan
resiko, misalnya kredit yang diberikan (Dendawijaya, 2001). Semakin
tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat
digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi
potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit. Secara singkat
bisa dikatakan besarnya nilai CAR akan meningkatkan kepercayaan diri
perbankan dalam menyalurkan kredit. Rasio CAR diatas 20%, perbankan
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
15
bisa memacu pertumbuhan kredit hingga 20%-25% setahun (Wibowo
dalam Pratama, 2010).
2.5 Return On Asset (ROA)
ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan
aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi mengukur efektifitas
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan manfaat aktiva yang dimiliki.
Laba merupakan hal yang penting bagi bisnis perbankan karena sebagian
dari laba dapat disisihkan sebagai cadangan. Bertambahnya cadangan akan
meningkatkan kredibilitas (tingkat kepercayaan) bank dimata masyarakat.
Hal ini mendorong pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat dapat
berjalan dengan baik (Yulhasnita, 2010).
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin lebih baik pula posisi
bank tersebut dari penggunaan asset. Menurut Dendawijaya (2001)
“semakin besar return on asset suatu bank, semakin besar pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset”.
2.6 Non Performing Loan (NPL)
Kredit bermasalah merupakan keadaan dimana nasabah sudah tidak
sanggup membayar atau melunasi seluruh kewajibannya kepada bank
seperti yang dijanjikan. Akibatnya dapat menyebabkan kerugian yaitu
tidak diterimanya kembali dana yang disalurkan maupun pendapatan
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
16
bunga yang tidak diterima, maka bank kehilangan kesempatan mendapat
bunga yang berakibat pada penurunan pendapatan secara total (Ismail,
2009).
Penilaian tingkat kesehatan bank umum. Sebagai upaya preventif yang
bertujuan untuk mengatasi permasalahan bank sedini mungkin agar tidak
mengganggu kelangsungan usaha bank maka penanganan terhadap
permasalahan bank perlu dilakukan bukan hanya pada saat bank ditetapkan
dalam pengawasan intensif, namun juga pada saat bank dalam pengawasan
normal pun perlu ditingkatkan langkah-langkah pengawasan apabila
memiliki permasalahan signifikan dan berpotensi ditetapkan menjadi Bank
dalam pengawasan intensif. Maka prosentase faktor-faktor tingkat
kesehatan bank menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI)
nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
dan sesuai dengan variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 2.6 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
No. Faktor yang dinilai Bobot
1. Dana Pihak Ketiga (DPK) 5%
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) 25%
3. Return On Asset (ROA) 5%
4. Non Performing Loan(NPL) 5%
Sumber: Bank Indonesia 2011
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
17
2.7 Kerangka Pemikiran
Terjadinya krisis global pada akhir tahun 2008 berdampak terhadap
industry perbankan di Indonesia. Bank dalam penyaluran kreditnya
memiliki faktor-faktor dari sisi perbankan yang mampu mempengaruhi
penyalurannya. Di dalam penelitian ini, terdapat lima faktor yang di duga
berpengaruh terhadap penyaluran kredit tersebut antara lain DPL, CAR,
ROA, NPL, dan Inflasi (Kenita Dewi, 2012).
Dana Pihak Ketiga (DPK) berasal dari dana masyarakat berupa
deposito, tabungan, dan giro. Dana dari masyarakat ini dianggap berasal
dari surplus unit yang menyerahkan kelebihan dananya itu sebagai unsur
pendanaan bagi bank sehingga berpengaruh terhadap jumlah kredit yang
akan disalurkan kepada masyarakat (Made Dewi Suartari, 2013).
Tingkat kecukupan modal bank memiliki kaitan dalam penyaluran
kredit karena terdapat ketentuan yang disyaratkan oleh otoritas moneter
terkait masalah permodalan ini. Sehingga penyaluran kredit dipengaruhi
oleh besarnya kecukupan modal yang dimiliki oleh bank.
Tingkat kolektibilitas kredit yang diproklsikan dengan Non
Performing Loan (NPL) mempunyai hubungan yang erat dengan
penyaluran kredit perbankan. Pada saat tingkat NPL meningkat berarti
tingkat kolektifitas kredit dari nasabah akan menurun yang menyebabkan
bank mengalami hambatan dalam mengumpulkan modalnya dan akan
berpengaruh terhadap penyaluran kredit oleh bank.
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
18
Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.7
Kerangka Pemikiran
H1+
H2+
H3+
H4+
H5+
2.8 Hipotesis
Dari kerangka pemikiran diatas maka hipotesis yang di kemukakan
dalam penelitian ini adalah:
H1 : Dana pihak ketiga, CAR, ROA, dan NPL secara simultan
berpengaruh positif signifikan terhadap volume kredit perbankan.
DPK (X1)
CAR (X2)
Volume Kredit (Y)
NPL (X4)
ROA (X3)
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014
19
H2 : Dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap volume kredit perbankan.
H3 : CAR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume
kredit perbankan.
H4 : ROA secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume
kredit perbankan.
H5 : NPL secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap volume
kredit perbankan.
Pengaruh Dana Pihak..., Akid Danardi, Ekonomi UMP,2014