BAB III
KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN DI P.T KARYA TOHA PUTRA
SEMARANG
A. Sekilas Tentang P.T Karya Toha Putra Semarang
1. Sejarah Berdirinya P.T Karya Toha Putra Semarang
P.T Karya Toha Putra Semarang adalah perusahaan percetakan kitab
Al qur’an terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1956 oleh H. Toha
dengan nama Al Munir. Pada awalnya Al Munir hanya memiliki satu mesin
cetak manual (hand press) untuk mencetak buku-buku kecil. Pada saat itu
terjadi krisis kertas, kemudian Al Munir berganti menjadi C.V. Toha putra.
C.V. Merupakan badan usaha yang berbentuk persekutuan comanditer
dimana terdapat dua atau lebih anggotanya yang tidak aktif, apabila
perseroan mengalami kerugian maka anggota yang aktif ikut menanggung
sampai kekayaan privenya, sedangkan bagi anggotanya yang tidak aktif
hanya menanggung sebatas kekayaan yang ia sertakan dalam perseroan
tersebut.
Niat awal H. Toha adalah menjual buku-buku dengan berkeliling.
Seiring berjalannya waktu, perintis perusahaan P.T Karya Toha Putra
Semarang mampu mendirikan toko buku. Waktu itu suplemen buku hanya
didapat Jakarta, bandung, Cirebon dan Surabaya. Setelah berhasil
mendirikan toko buku, beliau (H. Toha) mencoba untuk mendirikan
percetakan kecil-kecilan, yang tepatnya tanggal 16 Agustus 1981. Lambat
laun C.V Toha Putra berkembang menjadi badan usaha dengan jenis
37
produksi meliputi percetakan, penerbitan dan penjualan yang diresmikan
oleh bapak Wali Kota Semarang yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak. H.
Imam Suparto, SH.
Dengan berkembangnya pangsa pasar dan semakin banyak order
yang diterima, maka pada tahun 1984 pembukuan dan percetakan
dipisahkan dari penerbitan serta toko buku, namun semua tetap berada
dalam satu nama perusahaan yaitu C.V Toha Putra. Pembagian atau
pemisahan tersebut adalah : untuk penerbitan dan toko masih tetap berada di
Jalan Kauman Semarang, sedang untuk percetakan yang semula di Jalan
Layur dipindahkan ke Jalan Gotong Royong Mangkang. Lokasi ini
dianggap strategis dan tepat karena :
• Lokasi didirikannya perusahaan tidak jauh dari kantor pusat
• Sarana pengangkutan mudah
• Kebutuhan tenaga kerja juga mudah didapat
Setelah percetakan berlokasi di kawasan Jalan Mangkang Raya,
perkembangan yang di alami C.V Toha Putra sangat pesat. Hal ini bisa
dilihat dari meluasnya pangsa pasar dari ke berbagai daerah dan
bertambahnya cabang di beberapa regional lain semisal Jakarta, Sumatera
(Bukit Tinggi, Palembang, Medan) dan satu agen berada di Jawa Timur.
Dengan begitu daerah pemasarannya yang semula berkisar pada pulau Jawa
kini mencakup ke seluruh Indonesia.
Seiring ketatnya persaingan pasar di bidang percetakan buku-buku
agama Islam, membuat H. Toha selaku pemilik percetakan Toha Putra
38
menerapkan konsep direct selling yaitu penjualan langsung ke toko-toko
yang ditunjuk. Selain itu, C.V Toha Putra juga melakukan penetrasi di
lingkungan pesantren dan melakukan pendekatan dengan lembaga
pendidikan dan perguruan tinggi agama Islam di Indonesia. Hal ini
dilakukan sebagai upaya melebarkan sayap untuk memperluas pangsa pasar
yang ada. Tepat pada tanggal 27 februari 1996, C.V Toha Putra berubah
menjadi P.T Karya Toha Putra Semarang dengan akta nomor 9 oleh Notaris
Mustari Sawirin Semarang. Sampai saat ini P.T Karya Toha Putra Semarang
masih bersifat tertutup. Artinya kepemilikan saham masih dimiliki intern
keluarga dan perusahaan. Sehingga belum termasuk sebagai perusahaan
yang go public.
2. Tujuan Berdirinya P.T Karya Toha Putra Semarang
Adapun perusahaan P.T Karya Toha Putra Semarang dibangun
dengan tujuan :
a. Tujuan pendirian P.T Karya Toha Putra Semarang untuk menerbitkan
buku-buku yang sudah dikoreksi dari pihak lain.
b. Mencetak buku-buku Islam dengan cara menerbitkan dan mencetak
buku untuk disebarkan pada masyarakat.
c. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Tujuan ini merupakan salah satu wujud pembangunan, yaitu
membangun kualitas manusia ditunjang dengan adanya program
pemerintah, yaitu dicanangkannya wajib belajar 9 tahun, maka
39
keberadaan buku sangat diharapkan, khususnya buku-buku agama
Islam.
d. Untuk Pendidikan
Buku-Buku Islam ini bermanfaat dalam bidang pendidikan anak-anak,
siswa, mahasiswa, santri dan masyarakat umum.
e. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
Buku-Buku Islam dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasan.
f. Untuk dakwah
Tujuan ini merupakan tujuan inti, karena buku-buku Islam yang
diterbitkan sebagai materi dakwah yang bermanfaat bagi Da’i sendiri
atau masyarakat, untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam.
3. Jenis-Jenis Produksi
Seperti yang telah penulis uraikan di atas bahwa P.T Karya Toha
Putra Semarang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan. Sedangkan
buku-buku yang diterbitkan adalah buku-buku agama dan kitab suci Al
Qur’an, buku-buku pengetahuan agama serta proyek-proyek buku agama
(diktat) yang diberikan Departemen Agama (Depag) maupun Departemen
Pendidikan.
P.T Karya Toha Putra Semarang menerbitkan buku yang semuanya
bernafaskan Islam. Tidak untuk buku-buku yang nuansa ke-Islam-an
kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini merupakan tekad awal
40
yang dikehendaki P.T Karya Toha Putra Semarang sebagai ciri khas
perusahaan yang bermisikan dakwah sesuai tujuan semula.
Produk utama yang dihasilkan adalah kitab suci Al Qur’an. Dalam
pembuatannya P.T Karya Toha Putra Semarang melibatkan beberapa ulama
untuk menjaga keautentikan dan kesalahan dalam penulisan ayat. Maka dari
itu pada tahapan tertentu ditempatkan karyawan yang mampu menghafal Al
Qur’an. Selain itu, dilaksanakan pemeriksaan ulang film yang dipergunakan
untuk mencetak ayat-ayat Al Qur’an. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kesalahan
4. Landasan Yang Dipergunakan
Bila melihat tujuan perusahaan yang salah satunya adalah dakwah,
maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa aktivitas produksi perusahaan
senantiasa diimbangi pemahaman keagamaan yang akan disampaikan
kepada pasar. Selain buku-buku harus bernuansa Islami, penerapan
kebijakan segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan juga sesuai
dengan konsep Islam (syari’ah).
Satu contoh yang ditekankan pihak perusahaan setiap tahunnya
adalah zakat perusahaan yang sudah menjadi post anggaran tersendiri setiap
tahunnya. Realitas semacam ini merupakan upaya penerapan konsep
syari’ah di lingkungan perusahaan.
Selain dari aspek keuangan, P.T Karya Toha Putra Semarang juga
memberhentikan aktivitas kerja ketika datang waktu sholat. Dan setiap
41
karyawan diwajibkan untuk melaksanakan sholat berjama’ah adalah di
Masjid yang tempatnya masih di dalam kantor perusahaan.
Setiap kebijakan, P.T Karya Toha Putra Semarang selalu
mensinkronkan dengan aspek syari’ah yang menjadi komitmen awal.
Termasuk konsep upah yang sering menjadi pemicu konflik intern
perusahaan. Wajar saja jika kemudian perusahaan ini mengklaim diri
sebagai perusahaan yang sesuai dengan syari’ah.
5. Struktur Organisasi Perusahaan
Perusahan ibarat sebuah organisasi yang bergerak di bidang
produksi. Sedangkan organisasi muncul dengan sejumlah mekanisme
pengendalian yang formal dan informal, membentuk, mengarahkan dan
menghambat perilaku anggota-anggotanya.49 Untuk itu dibuat struktur yang
menentukan hierarki kekuasaan dalam menyelesaikan tugas atau
masalahnya. Intern P.T Karya Toha Putra juga diterapkan suatu struktural
manajemen yang memiliki job masing-masing sesuai dengan tanggung
jawabnya. Melalui struktur tersebut, tanggung jawab dapat terpilah-pilah
dan dapat terselesaikan dengan baik. Lihat bagan :
49 Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Jakarta, Prenhallindo: 1998, Hal 32.Hampir semua organisasi
mempunyai dokumen formal yang membatasi dan membentuk perilaku seperti kebijakan, prosedur, aturan, uraian tugas, dan instruksi tugas.
42
STRUKTUR ORGANISASI P.T KARYA TOHA PUTRA SEMARANG
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Direktur Utama
Staf Ahli Staf Ahli
Kepala Divisi Percetakan
Kepala Divisi Penerbitan
Ka.Bag Percetakan
Ka.Bag Pemasaran
Kabag.umum personalia
Kabag. Keu. Akuntansi
Kabag. Produksi
Kabag. pemasaran
Kabag. Umum personalia
Kabag. Keu.akuntansi
43
Dengan adanya struktural seperti di atas, perusahaan dapat
menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul. Dan setiap persoalan yang
muncul ditangani oleh bagian yang telah ditunjuk sesuai hierarki yang ada.
Karena masing-masing mempunyai job sendiri. Adapun job discription
adalah :
a. Dewan Komisaris
Sebagai pemilik atau pemegang kekuasaan kebijaksanaan tertinggi
mempunyai hak mengarahkan dan mengawasi terhadap rencana kerja
dan hasil kerja serta menerima atau mengevaluasi laporan dari Direktur
Utama. Dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris dapat menunjuk salah
satu Dewan Komisaris untuk menunjuk Presiden Komisaris.
b. Presiden Komisaris
Sebagai penerima amanat atau kepercayaan dari Dewan Komisaris.
Presiden Komisaris menjalankan langkah-langkah positif untuk
mengarahkan, mengawasi, dan menerima laporan, mengevaluasi laporan
hasil operasional Direktur Utama. Dalam pelaksanaannya, Presiden
Komisaris bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang
disampaikan pada saat rapat Dewan Komisaris.
c. Direktur Utama
Sebagai pejabat yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
lewat Presiden Komisaris dengan hasil operasional P.T Karya Toha
Putra secara keseluruhan melalui pertanggungjawaban hasil operasional
setiap divisi yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi. Dalam
44
melaksanakan tugasnya, Direktur Utama dibantu staf ahli bidang umum
personalia, planning (perencanaan), akuntansi pembukuan dan keuangan
untuk melakukan pembinaan pengarahan, pengawasan serta evaluasi
laporan maupun program kerja masing-masing divisi (sebagai
pemeriksa, kontrol intern P.T Karya Toha Putra ). Direktur Utama juga
membawahi divisi percetakan dan divisi penerbitan.
d. Staf Ahli Bidang Umum / Personalia.
Tugas-tugas:
1) Membantu Direktur Utama untuk menangani hal-hal yang bersifat
umum, baik urusan di dalam maupun di luar P.T Karya Toha Putra .
2) Membantu Direktur Utama untuk menyelesaikan urusan
kepegawaian secara keseluruhan pada P.T Karya Toha Putra antara
lain :
o Aturan atau syarat-syarat penerimaan calon karyawan
o Pemindahan atau pemberhentian
o Pemberian penghargaan khusus kepada karyawan berprestasi
o Hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban karyawan
o Membuat daftar gaji/ upah untuk direktur utama dan staf ahli
o Membuat laporan kegiatan yang berkaitan dengan
kepegawaian karyawan seluruh P.T Karya Toha Putra
3) Dengan penugasan dari Direktur Utama dapat mengadakan
pemeriksaan terhadap divisi-divisi.
45
Dalam melakukan tugas, staf ahli bidang umum personalia dibantu oleh
karyawan pelaksana yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Staf Ahli Perencanaan
Tugas-tugas :
1) Membantu Direktur Utama mengevaluasi perencanaan untuk
operasional waktu yang akan datang, atas dasar pengajuan dan divisi
meliputi produksi teknik, keuangan, kepegawaian dan sebagainya.
2) Membantu Direktur Utama mengadakan pemeriksaan laporan divisi
membandingkannya dengan perencanaan (planning) sehingga dapat
mengambil langkah kebijaksanaan pada operasional yang akan
datang.
3) Dengan penugasan dari Direktur Utama dapat melaksanakan
pemeriksaan bidang perencanaan (planing) ke divisi.
Dalam melaksanakan tugasnya, staf ahli bidang perencanaan dibantu
oleh karyawan dan pelaksana.
f. Staf Bidang Akuntansi atau Pembukuan
Tugas-tugas :
1) Membantu Direktur Utama mengevaluasi laporan akuntansi dan
pembukuan dari masing—masing divisi. Selanjutnya membuat
laporan terpadu dan menuangkannya dalam bentuk neraca rugi-laba
hasil usaha serta posisi modal sehingga pemilik (Dewan Komisaris)
dan pengelola mendapatkan informasi yang lengkap tentang posisi
aktiva lancar, aktiva tetap serta posisi hutang, kewajiban yang harus
46
dipenuhi dan akhirnya mengetahui posisi kekayaan bersih dari P.T
Karya Toha Putra
2) Membantu Direktur Utama dalam menyajikan data-data transaksi
pembukuan apabila diperlukan informasi tambahan atas penyajian
laporan keuangan terpadu.
3) Dengan penugasan dari Direktur Utama atau dapat melakukan
pemeriksaan biang pembukuan ke divisi-divisi.
Dalam melaksanakan tugasnya, staf ahli Akuntansi atau pembukuan
dibantu oleh karyawan pelaksana di bidang akuntansi atau pembukuan.
g. Staf Bidang Keuangan
Tugas-tugas :
1) Membantu Direktur Utama untuk melaksanakan penyelesaian
keuangan staf ahli ke divisi-divisi.
2) Membantu buku kas atau bank dari kegiatan penerimaan,
pengeluaran uang dan melaporkan kepada Direktur Utama
3) Dengan Penugasan dari Direktur Utama, dapat melakukan
pengecekan keuangan kepada divisi.
h. Kepala Divisi Percetakan
Tugas-tugas :
1) Mengawasi dan menjalankan program dan program kerja yang telah
ditentukan oleh Direktur Utama
2) Megadakan evaluasi dan menandatangani laporan dari kepala bagian
dan hasilnya dilaporkan kepada Direktur Utama secara tepat waktu
47
3) Menyusun program kerja untuk tahun berikutnya atas hasil evaluasi
dengan para kepala bagian dan diteruskan kepada Direktur Utama
4) Selalu melakukan koordinasi dengan para Direktur lainnya untuk
menigkatkan hasil operasional serta ketertiban administrasi secara
terpadu.
i. Kepala Bagian Produksi Divisi Percetakan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala Divisi Percetakan
2) Mengadakan evaluasi dan menandatangani laporan kegiatan
operasional dari seksi-seksi pada bagian produksi, serta meneruskan
kepada Kepala Divisi Percetakan
3) Menyusun program kerja bidang produksi percetakan atas hasil
evaluasi dengan para seksi di bidang produksi. Selanjutnya
meneruskannya kepada Kepala Divisi Percetakan
4) Koordinasi dengan Kepala Bagian lain dari divisi percetakan dalam
rangka peningkatan produksi percetakan khususnya dan seluruh P.T
Karya Toha Putra
j. Kepala Bagian Pemasaran Divisi Percetakan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala divisi Percetakan.
48
2) Mengadakan informasi kepada pihak ketiga dalam rangka
meningkatkan penjualan
3) Mengadakan evaluasi antara realisasi dan anggaran penjualan pada
tahun yang sedang berjalan
4) Membuat anggaran penjualan produksi percetakan untuk tahun yang
akan datang
5) Koordinasi dengan Kepala Bagian lain pada divisi percetakan
maupun pada divisi lain dalam rangka peningkatan penjualan secara
keseluruhan di P.T Karya Toha Putra
k. Kepala Bagian Umum dan Personalia Divisi Percetakan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh kepala Divisi Percetakan
2) Mengadakan evaluasi dan menandatangani laporan kegiatan umum
dan personalia di divisi percetakan dan meneruskan kepada Kepala
Divisi Percetakan
3) Menyusun program kerja bidang umum dan personalia untuk
menjaga kelancaran operasional di Divisi Percetakan
4) Koordinasi dengan Kepala Bagian yang lain dalam peningkatan
produktivitas, efisiensi serta pencapaian target hasil usaha P.T
Karya Toha Putra secara keseluruhan
49
l. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi Divisi Percetakan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala Divisi Percetakan
2) Mengadakan pemeriksaan atau pemilikan semua transaksi keuangan
dalam rangka melaksanakan intern kontrol yang wajar
3) Mengadakan evaluasi antara realisasi dengan anggaran keuangan
4) Membuat anggaran kas sehingga terjamin kelancaran kebutuhan kas
m. Kepala Divisi Penerbitan
Tugas-tugas :
1) Mengawasi dan menjalankan program kerja yang telah ditentukan
oleh Direktur Utama
2) Mengadakan evaluasi dan menandatangani laporan dari kepala
bagian dan hasilnya dilaporkan kepada Direktur Utama secara tepat
waktu
3) Menyusun program kerja untuk satu tahun berikutnya atas hasil
evaluasi bersama dengan para kepala bagian dan diteruskan kepada
Direktur Utama
4) Selalu koordinasi dengan para direktur lainnya dalam meningkatkan
hasil operasional serta administrasi secara terpadu
50
n. Kepala Bagian Produksi Divisi Percetakan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala Divisi Penerbitan
2) Mengadakan evaluasi dan menandatangani laporan kegiatan
operasional dari seksi-seksi bagian produksi, serta meneruskan
kepada Kepala Divisi Penerbitan
3) Menyusun kerja bidang penerbitan atas hasil evaluasi dengan para
seksi di bidang penerbitan. Selanjutnya meneruskannya kepada
Kepala Divisi Penerbitan.
4) Koordinasi dengan kepala bagian lain divisi penerbitan dalam
rangka peningkatan produksi percetakan khususnya dan seluruh P.T
Karya Toha Putra
o. Kepala Bagian Pemasaran Divisi Penerbitan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala Divisi Penerbitan
2) Mengadakan evaluasi dan menandatangani laporan bagian
pemasaran kepada Kepala Divisi Penerbitan
3) Menyusun program kerja bagian pemasaran untuk tahun
berikutnya
4) Koordinasi dengan Kepala Bagian lain agar tercapai target
pemasaran Divisi Penerbitan
51
p. Kepala Bagian Umum dan Personalia Divisi Penerbitan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala Divisi Penerbitan
2) Mengadakan evaluasi dan menandatangani laporan kegiatan di
bagian umum, personalia dan menyampaikan kepada Kepala Divisi
Penerbitan
3) Menyusun program kerja tahun berikutnya dari hasil pembahasan
seksi-seksi bidang umum personalia.
4) Koordinasi dengan Kepala Bagian Yang lain agar tercapai target
produksi pada P.T Karya Toha Putra
q. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi Divisi Penerbitan
Tugas-tugas :
1) Melaksanakan dan mengawasi program dan pedoman kerja yang
ditentukan oleh Kepala Divisi Percetakan
2) Mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap semua transaksi
keuangan dalam rangka melaksanakan kontrol intern yang wajar
3) Mengadakan evaluasi antara realisasi dengan anggaran keuangan
4) Membuat anggaran kas sehingga terjamin kelancaran kebutuhan
kas.
6. Kegiatan Karyawan
Dalam kesehariannya P.T Karya Toha Putra Semarang
memberlakukan shalat berjamaah. Hal ini dilaksanakan pada waktu shalat
52
dhuhur dan shalat ashar, sedangkan mesin diberhentikan beberapa saat
untuk istirahat. Shalat berjamaah ini bertujuan untuk melakukan shalat
disiplin tepat waktu yang sekaligus mengajarkan pola disiplin dalam diri
karyawan. Selain itu juga difungsikan sebagai ajang komunikasi antar
karyawan yang berbeda tempat kerja antara satu dengan yang lainnya.
Ketika melaksanakan penelitian, penulis sempat menyaksikan pelaksanaan
sholat ashar yang dilaksanakan bersama. Pada hari-hari tertentu
dilaksanakan acara yasinan. Dan dalam setiap bulannya diselenggarakan
pengajian bulanan sebagai upaya meningkatkan kemampuan di bidang
spiritual.50
Dengan berlandaskan konsep syari’ah dan selalu membawa muatan
dakwah, maka perusahaan ini selalu menekankan motivasi yang tidak hanya
duniawi, melainkan ukhrawi. Pelaksanaan shalat bersama dan pengajian
merupakan salah satu titik tekan yang kemudian dijadikan rutinitas dalam
lingkungan perusahaan. Ketika dipertanyakan aktivitas karyawan diluar jam
kerja, pihak manajemen tidak mengetahui pasti.51 Karena diluar jam kerja,
pihak perusahaan tidak bertanggung jawab dan tidak melakukan intervensi,
karena waktu mereka saat adalah waktu bersama keluarga.
B. Sistem Upah Karyawan P.T Karya Toha Putra Semarang
1. Waktu Kerja dan Masa Kerja
Waktu kerja yang diberlakukan perusahaan kurang lebih delapan
jam sehari. Dan hanya diberlakukan pada siang hari. Dimulai pada pukul
50 Jawaban questioner yang diisi Bp. Umar Toha selaku manajer yang mewakili pihak P.T Karya Toha Putra
Semarang, point pertanyaan no 8 51 Hasil wawancara dengan Bp. Umar Toha point 7
53
delapan pagi sampai pukul empat sore. Istirahat siang diberlakukan pada
11.30 WIB sampai 12.30 WIB. Pada saat istirahat karyawan diberikan
waktu untuk melaksanakan shalat berjamaah dan makan siang. Sementara
pada malam hari mesin dimatikan untuk istirahat. Waktu ini adalah waktu
normal yang berlaku bagi seluruh karyawan. Pihak perusahaan tidak merasa
rugi ketika mesin mengalami pasif production selama lebih enambelas jam.
Alasan yang dikemukakan pihak perusahaan adalah pengusaha harus
memberikan waktu pekerja untuk berbagi dengan keluarganya. Maka dari
itu diterapkan delapan jam dalam sehari untuk beraktivitas.
Namun pada waktu-waktu tertentu, diberlakukan jam lembur. Jam
lembur biasa dilaksanakan ketika permintaan pasar sangat banyak. Hal ini
biasa terjadi di awal tahun ajaran baru dimana stok buku pelajaran sangat
banyak dibutuhkan. Selain itu juga dilaksanakan ketika order pesanan
meningkat dan harus diselesaikan secepatnya.52
Waktu kerja berbeda arti dengan masa kerja. masa kerja adalah masa
kontrak pekerja untuk mengabdi kepada perusahaan. Dalam hal ini
dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Adapun masa kerja karyawan
adalah :
o Untuk laki-laki berusia 55 tahun.
o Untuk wanita berusia 50 tahun.
Jadi, ketika pekerja menginjak pada batasan usia yang telah
ditentukan, maka pensiun akan diberlakukan. Dalam pelaksanaan pensiun,
pihak P.T Karya Toha Putra memberikan kompensasi yang sama istilahnya
52 Hasil wawancara dengan Bp. Joko
54
dengan pesangon. Lain halnya ketika pada usia dibawah batas maksimal
(dibawah 55 tahun bagi laki-laki dan 50 tahun bagi perempuan) tidak bisa
melakukan tugasnya secara maksimal dikarenakan sakit atau kondisi fisik
yang tidak mendukung, maka diberlakukan pensiun dini. Istilah ini dalam
perusahaan dikenal dengan ”Mengundurkan diri”.
2. Klasifikasi Golongan dan Unsur Upah
Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak waktu kerja dan jenis
pekerjaan. Di P.T. Karya Toha Putra jenis pekerjaan dan lama bekerja telah
ditentukan dan digambarkan secara jelas. Sehingga pekerja mengetahui apa
yang akan dikerjakan dan berapa lama dia bekerja untuk perusahaan.
Dengan kejelasan tersebut, diharapkan pekerja dapat melakukan pekerjaan
dengan baik.
Jenis pekerjaan juga menentukan perbedaan jumlah upah yang
diberikan, meski upah yang diberikan standar UMR (Upah Minimum
Regional).53 Jumlah upah manajer berbeda dengan kepala bagian begitu juga
seterusnya. Jumlah upah didasarkan atas besarnya tanggung jawab, tidak
berdasar atas besar tenaga yang dikeluarkan. Dengan begitu kita bisa
memprediksi perbandingan besar gaji buruh pabrik dengan kepala bagian
yang tentunya lebih besar kepala bagian.
Jumlah tenaga kerja yang ada di P.T Karya Toha Putra Mangkang
Semarang54 sebanyak 156 orang. Dengan klasifikasi yang berbeda-beda.
53 Hasil wawancara dengan Bp. Umar Toha point 6 54 Peneliti hanya meneliti perusahaan P.T Karya Toha Putra yang berada di wilayah mengkang. Sedangkan di
kawasan Jerakah semarang tidaak menjadi titik point. Karena kebijakan kantor pusat dirasa telah mampu mewakili kebijakan kantor cabang yang ada.
55
Klasifikasi yang diberlakukan dalam perusahaan terdiri dari empat
kelompok dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Kelompok I
Kelompok ini terdiri dari karyawan borongan yang bekerja dengan upah
harian. Atau dengan kata lain, kelompok ini ditempati mereka kaum
buruh pabrik. Pada kelompok ini mendapatkan gaji, insentif, dan
premi.55 Kelompok ini berada pada status terendah di perusahaan.
2. Kelompok II
Kelompok ini ditempati Ko Opertor mesin yang berhubungan dengan
mesin secara langsung. kelompok ini berada di atas kelompok I.
Tentunya dalam hal pengupahan berbeda dengan kelompok I. Karena
pada tiap kelompok terdapat tunjangan jabatan yang besarnya
didasarkan atas besarnya tanggung jawab. Kelompok ini bertindak
langsung di lapangan atau dengan kata lain, Ko operator adalah sebagai
pekerja yang menjalankan dan bertanggung jawab atas jalannya mesin.
3. Kelompok III
Kelompok III ditempati operator mesin yang bertugas mengkoordinasi
kondisi mesin percetakan. Baik kondisi fisik hard ware maupun soft
ware. Pada kelompok ini ditempati mereka yang memiliki skill dibidang
mesin. Mengingat mesin yang dioperasikan menggunakan teknologi
canggih dan fasilitas internet. Kelompok ini berada diatas kelompok II
55 Premi berbeda dengan insentif, premi lebih mengarah pada bonus yang diberikan atas dasar kiprah pekerja yang
hadir selama sekian bulan tanpa absent sekalipun. Pemberian premi adalah kelipatan gaji. Dan dalam penghitungan premi terdapat rumus tersendiri., hal ini dikemukakan Bp. Joko. Sedangkan insentif adalah nilai tambah yang diberikan sebagai upaya pemenuha kebutuhan karyawan sperti uang makan, bensin dan lain sebagainya.
56
4. Kelompok IV
Kelompok terakhir adalah kelompok staf. Dimana secara struktural
kelompok ini membawahi ketiga kelompok tersebut. Kelompok IV
bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian dan pihak
manajemen. Sehingga tunjangan jabatan yang diperoleh lebih tinggi dari
kelompok lainnya. 56
Dari penggolongan tersebut didapat satu bagan yang menentukan
unsur upah tiap-tiap kelompok.
Jenis
Kelompok
Unsur Upah
Kelompok I gaji pokok + insentif + tunjangan keluarga +
bonus + premi
Kelompok II gaji pokok + insentif + tunjangan keluarga +
tunjangan jabatan + bonus + premi
Kelompok III gaji pokok + insentif + tunjangan keluarga +
tunjangan jabatan + bonus + premi
Kelompok IV gaji pokok + insentif+ tunjangan keluarga +
tunjangan jabatan + bonus + premi
Besaran tunjangan didasarkan atas besarnya tanggung jawab yang
dia laksanakan. Artinya besaran tunjangan tiap-tiap kelompok berbeda
mengingat tanggung jawab yang diterima tiap kelompok berbeda.
Sedangkan bonus diberikan ketika perusahaan mengalami peningkatan di
56 Hasil wawancara dengan Bp. Joko
57
bidang produksi. Kemudian premi diberikan kepada pekerja yang rajin
dalam kurun waktu tertentu dengan metode penghitungan tersendiri.
Dalam perekrutan, pihak perusahaan menerapkan konsep karyawan
kontrak yang kemudian berlanjut pada karyawan tetap. Upah yang diberikan
sama dengan karyawan tetap. Yang membedakan adalah status mereka yang
masih dalam kapasitas kontrak.57
3. Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja antara karyawan dan pengusaha merupakan satu
unsur yang harus dipenuhi dalam lingkup produksi. Kebebasan
berorganisasi sebagaimana diatur dalam konvensi ILO menjadi rujukan
perusahaan dalam membuat kebijakan. Oleh karena itu, setiap perusahaan
diperintahkan untuk membentuk fasilitator guna membuat kebijakan atau
perjanjian kerja.
Di perusahaan P.T Karya Toha Putra terdapat serikat kerja yang
berfungsi sebagai fasilitator komunikasi antara karyawan dan pengusaha.
Terutama dalam pembuatan SKKB (Surat Keputusan Karyawan Bersama)
yang dibuat berdasarkan musyawarah antara perusahaan yang diwakili oleh
personalia dan karyawan oleh ketua SPSI P.T Karya Toha Putra. Setelah
ada persetujuan kedua belah pihak, SKK dibawa ke Depnaker untuk
diketahui.
SKKB asli dipegang oleh SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia).
SKKb ini bertujuan sebagai dasar awal perjanjian kerja antara pengusaha
57 Hasil wawancara dengan Bp. Joko.
58
dan karyawan yang menyangkut jenis pekerjaan berdasar atas golongan,
waktu kerja, masa kerja, cuti, upah dan beberapa point yang menyangkut
persoalan-persoalan buruh dan pengusaha.
SPSI merupakan lembaga intern perusahaan yang berfungsi sebagai
wadah guna menampung aspirasi buruh dan kemudian disampaikan ke
perusahaan. Selain itu, SPSI juga mengawasi jalannya proses kerja sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan dan surat perjanjian kerja yang
telah dibentuk (SKKB).
4. Pemenuhan Kebutuhan
Selain gaji, pihak perusahaan juga memenuhi kebutuhan karyawan
dan keluarganya dalam bentuk uang. Seperti beras, susu, insentif bulanan
atau tahunan dalam bentuk uang dan bea siswa bagi anak karyawan serta
perumahan bagi karyawan yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. 58
Hal ini merupakan wujud nyata perusahaan yang peduli terhadap keluarga
karyawan atau pekerja.
Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan P.T Karya Toha Putra
merupakan wujud tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan.
Meskipun sarana untuk mewujudkan kebutuhan adalah upah, namun P.T
Karya Toha Putra tetap memenuhi kebutuhan karyawan dalam kapasitas
tertentu. Pemenuhan kebutuhan ini menumbuhkan rasa kekeluargaan antara
pengusaha dan karyawan. Sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
lancar.
58 Hasil wawancara dengan Bp. Umar Toha point 2
59
Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan karyawan, P.T Karya Toha
Putra juga memberikan beasiswa kepada karyawan untuk menuntut ilmu
lebih tinggi. Motivasi utama perusahaan adalah untuk mencetak kader
muslim yang memiliki intelektual dan senantiasa ber-enterpreneur. Selain
itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas karyawan yang
sudah selayaknya menjadi tanggung jawab perusahaan.
5. Sistem Upah
Sistem upah P.T Karya Toha Putra didasarkan atas golongan dan
jabatan. Sedangkan golongan dan jabatan telah dijelaskan di atas. Besaran
upah di perusahaan P.T Karya Toha Putra Semarang dihitung berdasar
harian. Artinya dalam satu hari perusahaan membayar jasa pekerja dengan
jumlah nominal tertentu. Semisal karyawan A yang masuk kategori
golongan I yaitu pekerja biasa, dalam sehari di bayar upah sebesar
Rp.20.000,- maka dalam seminggu karyawan A mendapat upah bersih
sebesar Rp. 120.000,-.
Penghitungan di atas didapat dari : Nilai Kerja harian karyawan A
Rp. 20.000,- x Jumlah hari dalam bekerja (6 hari tidak termasuk hari
Minggu), kemudian hasil yang ditemukan adalah jumlah gaji dalam
seminggu: Rp.20.000 x 6 hari = Rp 120.000.59
Penghitungan di atas adalah jumlah upah pokok, sedangkan total
upah yang diterima adalah: upah pokok +tunjangan keluarga+tunjangan
59 Wawancara dengan karyawan golongan I atau golongan paling bawah. Perkiraan penghitungan sistem gaji
didapat dari responden yang bernama Ibu Kursiati usia 36 Tahun. Mengabdi sejak Tahun 2000
60
jabatan+bonus+premi. Jumlah keseluruhan adalah jumlah upah yang
diterima karyawan dalam satu minggu.
Sedangkan penghitungan karyawan yang masuk dalam kategori
bulanan sama dengan penghitungan karyawan mingguan. Hanya saja waktu
yang diberikan berbeda.
P.T Karya Toha Putra tetap memberikan uang upah kepada
karyawan yang masih terkategori kontrak. Perbedaan jumlah gaji antara
karyawan tetap dengan karyawan kontrak terletak pada tunjangan dan premi
yang diberikan. Adapun jumlah upah sama sesuai dengan perjanjian atau
pemberitahuan masa awal karyawan magang atau di kontrak di perusahaan
tersebut. Masa kontrak di P.T Karya Toha Putra hanya berlangsung selama
enam bulan, dan selebihnya karyawan menjadi bagian dari perusahaan bila
dinilai memenuhi syarat.
Indikator-indikator upah telah disebutkan di atas, yaitu:
a) Gaji pokok
Gaji pokok adalah jumlah gaji yang diberikan sesuai dengan
kesepakatan awal masuk menjadi karyawan perusahaan.
b) Insentif
Yaitu uang yang diberikan sebagai pemenuhan atas kebutuhan sehari-
hari meliputi transport, uang makan, beras, susu dan kebutuhan individu
karyawan
c) Tunjangan keluarga
Uang yang diberikan sebagai bukti kepedulian perusahaan terhadap
kerabat karyawan.
d) Tunjangan jabatan
61
Uang yang diberikan sebagai imbalan tanggung jawab yang diemban
karyawan atas pekerjaannya.
e) Bonus
Uang yang diberikan atas pembagian hasil peningkatan pendapatan
perusahaan.
f) Premi.
Uang yang diberikan sebagai penghargaan atas absensi, jumlah
kehadiran dan sebagainya. Termasuk didalamnya bonus hari raya.
Jumlah keseluruhan, kemudian disesuaikan standarisasi UMR setempat,
dimana pada tahun 2006 UMR di Semarang sebesar Rp.560.000,-
Jumlah nominal upah yang akan dibayarkan perusahaan kepada
karyawan telah menjadi kesepakatan awal, artinya perjanjian disaat
wawancara atau penerimaan karyawan, pihak pengusaha memberikan
gambaran tentang jumlah upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan. Dengan kata lain terjadi tawar-menawar di awal penerimaan.
Namun, hal itu hanya sebatas perjanjian secara lisan tanpa hitam di atas
putih.
]