BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat
(Sugiyono, 2011). Desain penelitian menggunakan eksperimen, yaitu Quasi Experimental
Design menurut Campbell dan Stanley dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design
(Sugiyono, 2011). Bentuk desain eksperimen tersebut adalah:
Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011)
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Keterangan:
O1 = pretest kelas eksperimen O2 = posttest kelas eksperimen
O3 = pretest kelas kontrol O4 = posttest kelas kontrol
X = perlakuan atau treatment - = tidak ada perlakuan
3.2 Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) Tahap persiapan, (2)
Tahap pelaksanaan, (3) Tahap pengolahan dan analisis data.
No Tahapan Penelitian Keterangan
1 Tahap persiapan - Wawancara
- Studi Literature
- Menentukan populasi dan sampel
- Menyiapkan materi
- Menyusun angket
- Menyusun soal tes
2 Tahap pelaksanaan - Memberikan tes awal (pretest) kelas
control dan eksperimen
- Memberikan perlakuan (treatment)
- Memberikan tes akhir (posttest)
kelas control dan eksperimen
3 Pengolahan dan analisis
data
- Mengolah hasil pretest
- Mengolah hasil posttest
- Mengolah hasil angket
Tabel 4 tahapan penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi wawancara dengan guru atau
pengajar untuk mengetahui permasalahan yang diahadapi dalam proses belajar mengajar.
Studi literature dilakukan untuk memperoleh teori mengenai permasalahan yang akan diteliti.
Menentukan populasi dan sampel penelitian yang nantinya akan akan diterapkan media
pembelajaran, menyiapkan materi dan perancangan media pembelajaran Group Investigation
berbantuan aplikasi web blendspace, menyusun instrumen penelitian berupa angket dan soal
tes dan menganalisa instrumen penelitian yang kemudian akan diterapkan dalam penelitian.
Tahap kedua dalam penelitian yaitu tahap pelaksanaan kegiatan, yang akan dilakukan
pada tahap pelaksanaan adalah memberikan tes awal (pretest) untuk kelas kontrol dan juga
kelas treatment, kemudian memberikan perlakuan (treatment) menggunakan Group
Investigation berbantuan aplikasi web blendspace sebagai media pembelajaran untuk kelas
yang akan diteliti. Selanjutnya memberikan tes akhir (postest) untuk mengetahui nilai
ulangan siswa baik dari kelas kontrol maupun kelas treatment. Angket diberikan kepada
siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran Group Investigation
berbantuan aplikasi blendspace.
(1) Mengadakan Pretest
Pemberian pretest dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen. Tes ini diberikan untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi yang diterima sebelum mendapatkan
treatment. Adapun pretest yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berbentuk pilihan
ganda yaitu penilaian seputar materi yang akan diajarkan. Hasil pretest yang dinilai oleh
peneliti dan guru kemudian bisa dijadikan sebagai pembanding untuk nilai posttest setelah
pemberian treatment.
(2) Memberikan perlakuan (treatment)
Perlakuan (treatment) diberikan kepada subyek yang dieksperimen, berupa penerapan
metode pembelajaran Group Investigation berbantuan media web blendspace. Penerapan
metode pembelajaran Group Investigation berbantuan media web blendspace ini
dimaksudkan untuk mendapatkan respon positif dari siswa dan meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa. Blendspace akan dijadikan sebagai sumber belajar untuk mendapatkan
bahan atau materi tentang topik yang sedang siswa teliti. Pelaksanaan perlakuan (treatment)
dilakukan 3 kali pertemuan selama 3 minggu, 6 x 40 menit.
(3) Mengadakan Posttest
Posttest diberikan kepada masing-masing kelompok, yaitu kelompok kontrol dan
eksperimen. Tujuan dari pemberian posttest ini adalah untuk mengetahui perubahan yang
dialami oleh subyek sesudah diberikan perlakuan, dalam hal ini adalah meningkatnya nilai
siswa. Posttest pada penelitian ini juga sama seperti penilaian pretest, yaitu menggunakan
bentuk pilihan ganda dengan materi yang sudah diberikan sebelumnya.
Tahap ketiga yaitu pengolahan dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah mengolah data hasil pretest dan postest. Hasil tes akan dibandingkan antara sebelum
diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah
terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
pembelajaran Group Investigation berbantuan aplikasi web blendspace sebagai media
pembelajaran. Langkah selanjutnya menghitung atau mengolah skor angket untuk
mengetahui tanggapan siswa. Hasil perhitungan semua data yang dianalisa kemudian diambil
kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data. Pembuatan laporan
penelitian dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono dalam Widoyoko, 2012). Variable yang akan
digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, diantaranya adalah :
a. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya
perubahan pada variable lain(Widoyoko, 2012). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah penerapan metode pembelajaran Group Investigation berbantuan aplikasi web
blendspace dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia.
b. Variabel terikat (variabel dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variable bebas(Widoyoko,2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keaktifan siswa.
3.4 Subyek Penelitian
a. Populasi
Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai krakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya(Sudjana,2005). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 2 Salatiga.
b. Sampel
Sampel yaitu sebagian populasi yang akan di jadikan penelitian(Arikunto, 2006). Menurut
Sugiono (2004: 56) sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel
bertujuan(Sandjaja, 2011). Sampel yang digunakan adalah X TKJ A dan B dengan jumlah
siswa tiap kelas masing-masing sebanyak 36 orang.
3.5 Desain Pembelajaran
Mengacu pada tahap-tahap penerapan metode pembelajaran Cooperative tipe Group
Investigation seperti yang diungkapkan oleh Slavin, berikut adalah tahapan metode
pembelajaran yang dilaksanakan dalam penelitian ini.
No Langkah-Langkah
pembelajaran Cooperative
tipe Group Investigation
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1 Kegiatan awal Guru memberi salam.
Guru mengecek absen siswa.
Siswa menjawab salam
guru.
Siswa memperhatikan dan
memberitahu siswa yang
mungkin tidak masuk kelas.
2 Kegiatan Inti (Group
Investigation berbantuan
blendspace)
Mengidentifikasi
topik dan membagi
siswa ke dalam
kelompok.
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengusulkan
topik yang akan dibahas.
Guru mempersilakan siswa untuk
membuat kelompok.
Siswa mengusulkan topik
pembahasan materi pokok
tentang perkembangan
agama dan budaya hindu-
budda di Indonesia.
Siswa membentuk
Merencanakan tugas
yang akan dipelajari.
Melaksanakan
investigasi.
Menyiapkan laporan
akhir.
Mempresentasikan
laporan akhir.
Evaluasi.
guru memberikan sedikit
gambaran apa yang harus
dilakukan selama kelompok
melakukan investigasi.
Guru memfasilitasi materi yang
akan di investigasi melalui
Blendspace. Guru menjadi
fasilitator atau narasumber jika
ada siswa yang bertanya tentang
materi.
Guru memberitahu siswa bahwa
tiap kelompok harus menyiapkan
laporan untuk di presentasikan di
depan kelas.
Guru memberikan masukan atau
koreksi terhadap kelompok yang
presentasi.
Guru memberikan evaluasi.
kelompok. Tiap kelompok
terdiri dari 4 anggota.
Kelompok akan membagi
subtopik kepada seluruh
anggota. Kemudian
membuat perencanaan dari
masalah yang akan diteliti,
bagaimana proses dan
sumber/bahan materi apa
yang akan dipakai.
Tiap kelompok akan
mencari materi dari
sumber yang sudah
disediakan oleh guru
(melalui Blendspace).
Sumber belajar hanya
dari blendspace.
Tiap kelompok
mempersiapkan yang akan
dipresentasikan (bahan, ppt
atau yang lainnya).
Siswa memprentasikan hasil
kerjanya. Kelompok lain
memberikan tanggapan.
Siswa mengerjakan evaluasi
melalui blendspace.
3 Penutup Guru memberikan angket kepada
siswa.
Siswa mengisi angket sesuai
dengan pendapatnya.
Tabel 5 desain pembelajaran (mengadaptasi dari langkah-langkah pembelajaran tipe
Group Investigation menurut Slavin (2007) )
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan tiga teknik, yaitu tes, observasi, dan angket
(Musfiqon, 2012:131).
1. Metode observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2013). Metode observasi digunakan
untuk mengamati aktivitas siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, metode yang
digunakan guru saat mengajar, materi yang diberikan kepada siswa, serta kondisi lingkungan
sekolah. Untuk mengetahui dan mengamati pelaksanaan pembelajaran yang sedang
berlangsung dikelas digunakan indikator keaktifan siswa dikelas (Nana Sudjana, 2010) : (1)
Turut serta dalam melakukan tugas belajarnya, (2) Terlibat dalam pemecahan masalah, (3)
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya,
(4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, (5)
melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (6) Menilai kemampuan
dirinya dan hasil yang diperoleh, (7) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
sejenis, (8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
2. Metode Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek (Widoyoko, 2012). Metode tes (pretest dan
postest) bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa. Soal tes ini dalam bentuk objektif pilihan
ganda. Tes dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan tujuan mendapatkan data akhir yaitu hasil belajar siswa. Tes
diberikan kepada kedua kelompok sampel dengan alat tes yang sama dan hasil pengolahan
data digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum soal tes ini digunakan, telah
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada siswa kelas X (bukan kelompok kontrol dan
eksperimen). Hasil uji coba tersebut kemudian dicari validitas dan reliabilitas. Indikator
keberhasilan kemampuan siswa atau hasil belajar siswa menggunakan KKM dari sekolah SMK
Negeri 2 Salatiga, yaitu B- atau 66 dari skala 100.
3. Metode Angket
Sering sekali metode angket disebut juga sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa
Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian
atau daftar pertanyaan yang disusun sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden
(Bungin, 2006). Metode angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
metode pembelajaran Group Investigation berbantuan aplikasi web blendspace selama
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation
berbantuan aplikasi web blendspace. Angket atau kuesioner yang akan digunakan adalah
angket cheklist atau daftar cek skala likert dengan 5 kategori. Tujuannya yaitu ingin
mengetahui tanggapan siswa terhadap media dan metode yang sudah diterapkan ini sudah
layak atau belum jika nantinya digunakan untuk guru atau pengajar yang ada disekolah
tersebut. Jika tanggapan siswa baik berarti media dan metode yang peneliti gunakan baik
untuk digunakan oleh pengajar di SMK N 2 Salatiga.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini ada 2 model, yaitu instrumen tes dan non tes.
Instrumen tes terdiri dari pretest dan posttest. Instrument non tes terdiri dari angket checklist
dan observasi checklist. Instrumen non tes dalam penelitian ini menggunakan angket, dan
observasi. Instrumen non tes dapat disusun dalam bentuk check list (daftar cek) sehingga
responden, interviewer maupun observer tinggal memberi tanda cek pada kolom yang
tersedia sesuai keadaan yang sebenarnya, baik keadaan responden maupun objek yang
diamati (Widoyoko, 2012). Instrumen non tes terdiri dari dibawah ini :
a. Instrumen Observasi
Observasi digunakan bila objek penelitina bersifat perilaku manusia, proses kerja,
gejala alam, responden kecil (Sugiyono,2012). Lembar observasi ini digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran terhadap metode Group
Investigation berbantuan aplikasi web blendspace. Instrumen lembar observasi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman. Skala Guttman biasanya berisi jawaban
tegas iya atau tidak dan dapat dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0 (Sugiyono, 2012). Skala
Guttman berupa pernyataan opini tentang sesuatu objek secara berurutan. Skala pengukuran
dengan tipe ini akan didapat jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten misalnya : ya-tidak;
benar-salah; pernah-tidak pernah; positif-negatif; yakin-tidak yakin; setuju-tidak setuju dan
lain-lain (Widoyoko, 2012). Lembar observasi skala Guttman ini disusun berdasarkan atau
mengadaptasi dari indikator keaktifan siswa.
No Indikator YA TIDAK
1 Turut serta dalam melakukan tugas belajarnya (siswa ikut serta dalam
proses pembelajaran, seperti siswa mendengarkan, memperhatikan,
mencatat dan mengerjakan soal).
2 Terlibat dalam pemecahan masalah (siswa ikut aktif dalam
menyelesikan masalah masalah yang sedang dibahas dalam kelas).
3 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya (jika ada materi yang belum
dimengerti/belum paham siswa akan bertanya pada guru atau bertanya
pada siswa lain)
4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan
masalah (berusaha mencari informasi atau cara yang dapat digunakan
dalam menyelesaikan suatu soal dengan cara siswa mencari informasi
dari materi yang diberikan dari pengajar).
5 melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperoleh (menilai
kemampuan dirinya dengan mencoba mengerjakan soal setelah guru
menerangkan materi)
7 melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis
Tabel 6 lembar observasi (modifikasi dari indikator keaktifan siswa menurut Sudjana,
2010)
Analisis observasi keaktifan siswa
Analisis data observasi keaktifan siswa menggunakan skala guttman yang pemberian skor
nya bernilai 1 jika siswa memenuhi indikator, dan nilai 0 jika siswa tidak memenuhi
indikator. Hasil jumlah skor akan di presentase susuai dengan rumus dibawah ini
mengadaptasi dari Rinawan (2014) :
Dibawah ini adalah kriterian keaktifan siswa menurut Nafisah dalam Linggariani (2014)
adalah sebagai berikut :
Persentase Keaktifan Siswa Kriteria Keaktifan Siswa
75% - 100% Sangat aktif
50% - 75% Aktif
25% - 50% Cukup aktif
< 25% Tidak aktif
b. Instrumen Angket atau Kuesioner
Instrumen Angket atau Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
cheklist atau daftar cek. Cheklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan
aspek aspek yang akan diamati (Riduwan, 2013). Penilaian respon angket menggunakan
X 100% Jumlah Indikator Terpenuhi
Jumlah Siswa
skala likert yaitu dengan respon skala 4 (Widoyoko,2012). Angket digunakan untuk
mengetahui pendapat siswa mengenai metode pembelajaran Group Investigation berbantuan
blendspace.
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Materi pelajaran Sejarah Indonesia dapat dipelajari dan dipahami
dengan mudah melalu pembelajaran Cooperative tipe Group
Investigation berbantuan blendspace.
2 Belajar Sejarah Indonesia menggunakan model pembelajaran
Cooperative tipe Group Investigation berbantuan blendspace ternyata
menyenangkan.
3 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace membuat saya lebih akrab dan dekat dengan
teman-teman di kelas.
4 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace membuat saya dapat belajar dan mengerjakan
tugas secara kelompok, dapat membantu untuk mengerti pelajaran
Sejarah Indonesia lebih baik.
5 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace membantu saya dalam meningkatkan hasil
belajar.
6 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace memberikan kesempatan untuk diskusi dan
saling tukar pendapat lebih banyak.
7 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace membuat saya belajar menyampaikan
pendapat dan mendengar pendapat orang lain.
8 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace membuat saya lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran Sejarah Indonesia.
9 Saya lebih bergairah dan antusias dalam belajar menggunakan model
pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation berbantuan
blendspace.
10 Model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation
berbantuan blendspace dapat membuat saya belajar dari teman, tidak
hanya dari guru
11 Saya merasa senang apabila dalam mengajar guru memberikan
pekerjaan/tugas secara kelompok dalam mengerjakan tugas tersebut.
Tabel 7 Lembar Angket Tanggapan Siswa (modifikasi dari Solihatin dan
Raharjo, 2011)
Keterangan (menggunakan skala Likert kategori 5) :
SS (sangat setuju) : Sangat Setuju (5)
S (setuju) : Setuju (4)
N (netral) : Netral (3)
TS (tidak setuju) : Tidak Setuju (2)
STS (sangat tidak setuju) : Sangat Tidak Setuju (1)
Jawaban “Sangat Setuju” diberi skor 5, jawaban “setuju” diberi skor 4, jawaban
“Netral” diberi skor 3, jawaban “Tidak setuju” diberi skor 2 dan jawaban “Sangat Tidak
Setuju” diberi skor 1 (Riduwan, 2010). Jumlah skor yang diperoleh selanjutnya dihitung
persentasenya. Persentase yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan berdasarkan tabel
skala kelayakan berikut:
Jumlah skor ideal untuk item nomer 1 (skor tertinggi) = 5 x 35 = 175 (SS)
Jumlah skor rendah = 1 x 35 = 35 (STS)
Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor
0% - 20% Sangat tidak baik
21%- 40% Tidak baik
41% - 60% Cukup baik
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat baik
Tabel 7 kriteria skor angket siswa ( modifikasi dari Riduwan, 2010).
3.8 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum
mengadakan penelitian. Adapun langkah-langkah yang dimaksud antara lain:
1) Menyusun proposal penelitian
Menyusun proposal merupakan tahap awal sebelum melakukan penelitian.
2) Menentukan lokasi penelitian
3) Mengurus Surat Izin Penelitian
Dalam mengurus surat izin penelitian, langkah-langkah yang ditempuh adalah
sebagai berikut:
a) Mengumpulkan revisi proposal penelitian,
b) Mengajukan surat izin penelitian ke KPTA,
c) Surat izin harus ditanda tangani oleh Wakil Dekan Fakultas, dan
d) Kemudian surat diserahkan sekolah.
Pada penelitian ini ditetapkan lokasi penelitian di SMK N 2 Salatiga.
4) Survei dan observasi awal
Survei dan observasi tempat penelitian dilakukan sesudah mengurus perijinan
penelitian.
5) Metode wawancara
Wawancara dilakukan dengan guru Sejarah Indonesia tentang bagaimana
keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode wawancara juga digunakan untuk
melihat nilai harian dan ulangan siswa sebelum untuk nantinya menentukan kelas
mana yang akan diambil menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dengan teknik pengambilan sample purpose sampling.
6) Menentukan Sampel Kelas, kelompok control dan kelompok eksperimen
Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2010). Pemilihan sampel kelompok control dan eksperimen diambil
berdasarkan rata-rata nilai harian dan ulangan masing-masing kelas. Setelah
dilakukan penentuan kelas sampel dengan purposive sampling, selanjutnya
mengumpulkan data-data populasi yang diperlukan dalam penelitian untuk
menententukan kelas eksperimen dan kelas control.
7) Membuat Instrumen Penelitian Tes
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes, observasi dan angket. Untuk
tes terdiri dari pretest dan posttest. Pretest dan posttest diberikan pada masing-
masing kelompok kontrol dan eksperimen. Tes ini diberikan untuk melihat
perbandingan hasil nilai yang didapat siswa meningkat atau menurun setelah
mendapat treatment (kelompok eksperimen).
8) Melakukan uji coba soal tes pada kelas uji coba
Setelah membuat instrument penelitian berupa pretest dan posttest, soal yang
dibuat nantinya akan diuji coba pada kelas yang lain(kelas yang bukan kelompok
kontrol dan eksperimen). Data hasil uji coba ini nantinya akan dianalisis untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas. Soal yang tidak memenuhi persyaratan tidak
digunakan dalam tes hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
B. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan penelitian setelah tahap persiapan
dilakukan, adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah
sebagai berikut:
1) Mengadakan Pretest
Pemberian pretest adalah untuk mengetahui kemampuan belajar siswa sebelum
diberikan perlakuan (treatment). Pretest yang digunakan berupa soal pilihan
ganda sesuai dengan kompetensi dasar dari pokok materi yang diberikan. Nilai
pretest ini nantinya digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa
sebelum diberikan treatment.
2) Memberikan Treatment
Memberikan perlakuan berupa penerapan metode pembelajaran Group
Investigation berbantuan media web blendspace yang didalam web tersebut
terdapat materi pelajaran, video pembelajaran, dan media untuk evaluasi.
Adapun pelaksanaan perlakuan tersebut, meliputi:
a) Pelaksanaan perlakuan dilakukan dua kali pertemuan yaitu 4 x 45 menit
selama 2 jam pelajaran. Selanjutnya dilakukan posttes pada akhir
pembelajaran setelah semua perlakuan telah selesai diberikan.
b) Pemberian perlakuan/treatment di kelas. Sebelum diberikan treatment,
guru menjelaskan tujuan dan indikator tentang materi yang akan
dibawakan. Selanjutnya treatment (metode pembelajaran Group
Investigation berbantuan media web blendspace) diberikan, dengan
penjelasan sedikit dari guru tentang metode Group Investigation dan
penggunaan blendspace. Materi yang akan digunakan untuk inestigasi
nantinya bersumber pada blendspace, dan di dalam blendspace ini juga
disertakan soal sebagai evaluasi pembelajaran. Waktu untuk treatment
diberikan selama 135 menit, 45 menit terakhir digunakan untuk
mengambil nilai posttest.
3) Kegiatan treatment
kegiatan yang dilakukan dalam pemberian perlakuan(treatment) pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
Mengkondisikan dan memberikan pemahaman kepada siswa terlebih
dahulu tentang metode pembelajaran Group Investigation berbantuan media
web blendspace, selanjutnya penjelasan tujuan pembelajaran dan indikator
di dalam materi yang harus dikuasai.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 1) Sebelum perlakuan
diberikan terlebih dahulu peneliti memberikan pemahaman, aturan dan alur
dalam metode Group Investigation berbantuan media web blendspace, 2)
Web dipakai siswa tetap dipantau dan didampingi oleh peneliti serta
memberikan intruksi-instruksi tambahan jika terdapat siswa yang masih
belum faham tentang penggunaan web blendspace tersebut dan materi yang
dirasa belum mengerti. Treatment dilakukan selama 135 menit, 3) setelah
proses belajar selesai dilakukan, siswa diminta untuk menutup web
blendspace dan diminta menjawab soal posstest yang sudah disediakan
berupa lembar soal pilihan ganda.
c) Kegiatan Penutup
Siswa diminta mengumpulkan hasil posttest ke depan dan keluar kelas
dengan tertib. Data-data yang sudah terkumpul nantinya akan dianalisis
sesuai dengan metode-metode yang sudah ditentukan.
d) Bentuk Posttest
Posttest ini menggunakan soal obyektif yaitu pilihan ganda dengan
bentuk a, b, c, d. Soal diberikan di lembar kertas yang sudah disiapkan oleh
peliti. Waktu pengerjaan posttest adalah 45 menit, setelah selesai dikerjakan
soal dikumpulkan didepan.
4) Pengisian angket
Setelah treatment selesai diberikan dan hasil posttest dikumpulkan, angket
dibagikan kepada siswa. Angket ini diberikan untuk mengetahui respon siswa
terhadap metode pembelajaran Group Investigation berbantuan blendspace
yang sudah diterapkan dalam mata pelajaran Sejarah materi pokok bahasan
perkembangan agama dan budaya hindu-budda di Indonesia.
3.9 Validitas dan Reabilitas
Instrumen tes yang akan digunakan oleh peneliti terdiri dari 2, yaitu pretest dan posttest.
Soal pretest dan posttest nantinya akan disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator
mata pelajaran sejarah Indonesia tingkat SMK. Bentuk soal yang digunakan yaitu pilihan
ganda. Guru akan membuat soal berdasarkan kompetisi dasar materi perkembangan
teknologi. Butir soal tersebut akan diuji validitas dan reabilitasnya di kelas lain dan masih
satu tingkat atau level jenjang kelas. Butir soal yang sudah dinyatakan valid tersebut akan
digunakan sebagai bahan pre-test dan post-test. Validitas adalah suatu ukuran menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2010). Reabilitas menunjukkan
pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Penyusunan
instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan pembatasan materi. Materi pokok yang akan diujikan adalah pokok
bahasan tentang perkembangan agama dan kebudayaan hindu-budda di Indonesia.
2. Menyusun kisi-kisi instrument tes.
3. Menyusun butir-butir soal test.
4. Melakukan uji coba instrument test. Uji coba soal atau validitas soal dilakukan di
kelas yang tidak dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu XI TKJ A dan XI TKJ B.
5. Analisis dan perbaikan soal tes. Analisis dilakukan untuk mendapatkan butir soal
yang valid dan reliable. Soal tes uji coba berjumlah 30 soal.
6. Penataan akhir butir soal.
Soal yang akan dipakai dalam pre-test dan post-test adalah soal yang telah dinyatakan
valid dan reliable dari hasil uji coba yang telah dilakukan. Untuk menentukan validitas tes
digunakan rumus product moment (Siregar, 2012) sebagai berikut :
Keterangan :
rxy : Koefisien Korelasi
N : Jumlah subjek
X : Skor soal yang dicari validitasnya
Y : Skor total
XY : Perkalian antara skor soal dengan skor total
∑X2 : Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total
Untuk menguji reabilitas tes digunakan teknik Spearman Brown karena soal berupa pilihan
ganda dengan jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0 menggunakan rumus
sebagai berikut (Siregar, 2012) :
Keterangan :
rxy : Nilai korelasi
X : Skor belahan awal
Y : Skor belahan akhir
N : Jumlah data
Setelah diperoleh rxy kemudian menghitung nilai indeks reliabilitas dengan rumus sebagai
berikut (Siregar, 2012) :
r11 = 2 x rxy
(1+ rxy)
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrument
rxy : nilai korelasi
Instrumen dikatakan reliabel jika r11>rtabel. Klasifikasi reliabilitas menurut Arikunto (2009)
adalah sebagai berikut :
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 : sangat tinggi
0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 : tinggi
0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 : cukup
0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 : rendah
0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 : sangat rendah
Uji validitas dan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.