28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 03 Pingit Kelas 5, Jalan
Pingit Sumuwono Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temangung, dengan jumlah
siswa 31 anak. Dalam penelitian ini ada beberapa faktor yang menghambat
peneliti untuk melakukan proses penelitian dalam meningkatkan hasil belajar IPA
yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut
2. Minimnya aparatur sekolah terutama guru, karena masih ada beberapa guru
yang belum menyelesaikan pendidikan S1
3. Masih banyak nilai siswa yang di bawah standar atau KKM
4. Terbatasnya media pembelajaran, dan dalam penggunaan juga masih kurang.
Letak sekolah yang jauh dari perkotaan mempengaruhi karakteristik siswa
sehingga dalam belajar siswa cenderung tidak berminat, apa lagi terbatasnya
fasilitas pada sekolah tersebut. Dari latar belakang orang tua siswa, banyak sekali
yang bekerja sebagai petani, dan bekerja di pabrik, sehingga peran orang tua
untuk membimbing anak belajar di rumah sangat minim. Banyak siswa yang
pulang sekolah tidak istirahat di rumah apalagi untuk belajar sendiri. Penelitian ini
dilakukan selama 3 bulan yaitu diawali bulan Februari , karena waktu yang begitu
singkat, dilakukannya penelitian dengan keterbatasan sehingga peneliti
melakukan penelitian tidak begitu detail, apalagi saat ini Sekolah sedang
mempersiapkan ujian sekolah (US).
3.2. Variabel yang Diteliti dan Definisi Operasional
Pada tahap ini peneliti akan membahas variabel penelitian dan definisi
operasional. Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang
terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup
dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori ini
dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan
29
memang bisa mempengaruhi variabel tak bebas atau salah satu penyebab
(J.Suprapto 2003:322). Definisi operasional pada penelitian adalah unsur
penelitian yang memberikan bagaimana caranya mengukur suatu variabel
(Singarimbun 1995:25), dimana dalam penelitian ini model pembelajaran Student
facilitator and explaining merupakan variabel bebas dan hasil belajar merupakan
variabel terikat. Adapun variabel penelitiannya sebagai berikut:
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen.(terikat) Sugiyono (2011:39)
Yang dikatakan variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran
Student facilitator and explaining.
3.2.2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:39). Pada penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA.
Jadi kedua variabel ini sangat berpengaruh satu sama lain sehingga
menghasilkan sesuatu perubahan dari kondisi awal.
Kriteria yang ditetapkan untuk mengetahui hasil belajar IPA yaitu hasil
belajar siswa kelas 5 SD Negeri Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung. Apabila rata-rata hasil belajar meningkat, maka dapat dikatakan
hasil belajar IPA juga meningkat.
3.2.3. Definisi Oprasional
Definisi operasional mencakup hal-hal penting dalam penelitian yang
memerlukan penjelasan, yang didasari atas sifat-sifat variabel yang diamati.
Definisi operasional tidak sama dengan tinjauan teoritis. Definisi operasional
hanya berlaku pada area penelitian yang sedang dilakukan, sedangkan definisi
teoritis diambil dari buku-buku literatur dan berlaku umum yang terkait. Definisi
oprasional akan diuraikan sebagai berikut:
30
a. Model Pembelajaran Student facilitator and Explaining
Model pembelajaran student facilitator and explaning adalah suatu model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menjelaskan pembelajaran dengan mengemukakan pendapat/ ide-ide sendiri
tentang pembelajaran, di depan siswa lainnya.
a. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau aspek kognitif yang
diperoleh dari penelitian yaitu berupa nilai tes siswa kelas 5 SDN 03 Pingit, yang
diukur melalui evaluasi yang dilakukan pada penelitian.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena
adanya masalah belajar siswa yang harus dipecahkan. PTK memiliki karakteristik
khusus yang dapat dibedakan dengan model penelitian yang lainnya. PTK
memiliki beberapa model salah satunya adalah model PTK yang dinyatakan oleh
Model John Elliot, PTK Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci.
Dikatakan demikian, oleh karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari
beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi
kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk
kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model
John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di
dalam pelaksanan aksi atau proses belajar-mengajar. Selanjutnya, dijelaskan
pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi
beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok
bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap
pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi
akan diselesaikan dalam beberapa langkah itulah yang menyebabkan John Elliot
menyusun model PTK yang berbeda secara skematis dengan model yang lainnya,
yaitu seperti dikemukakan berikut ini:
31
Siklus pelaksanaan PTK
Gambar 2 : Riset Aksi Model John Elliot
Dari skema gambar 3.1, dapat dilihat masing-masing siklus yaitu siklus 1
dan siklus 2 melalui 4 tahap yaitu tahap perencanaan (plaining), pelaksanaan
(acting), pengamatan (observing), Refleksi (reflecting)
3.4. Rencana Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan
pembelajaran dengan baik, yaitu dengan menggunakan model Student Facilitator
Pelaksanaan
Siklus I Pengamatan Perencanaan
Refleksi
pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Siklus II
Refleksi
32
and Explaning pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun tahap
perencanaan ini adalah sebagai berikut:
3.4.1. Siklus I
a. Tahap perencanaan (plaining ):
1) Penyusunan Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meliputi:
a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dilakukan penelitian
b. Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
indikator
c. Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran
d. Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan
model pembelajaran student facilitator and explaining
e. membuat alat peraga untuk mendukung kegiatan pembelajaran
2) Membuat evaluasi
3) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
4) Lembar penilaian
b. Tahap pelaksanaan (acting) tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan.
Masing-masing pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir yaitu sebagai berikut:
Pertemuan I
1) Kegiatan awal
a. Salam pembuka
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan pisikis
c. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa” anak-anak, siapa yang pernah
melihat di televisi berita terjadinya pristiwa alam di Indonesia?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti
33
a. Guru memperlihatkan gambar tentang peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia.
b. Meminta siswa untuk menyebutkan contoh peristiwa alam melalui gambar
yang diperlihatkan guru.
c. Meminta siswa untuk menjelaskan contoh peristiwa alam melalui gambar
yang diperlihatkan guru.
d. Membimbing siswa saat menjelaskan contoh peristiwa alam pada gambar.
e. Memberikan lembar kerja siswa tentang peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia
f. Secara berkelompok siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelompok lainnya.
g. Guru menyimpulkan ide atau pendapat siswa.
h. Guru kembali menjelaskan semua materi yang disajikan saat itu tentang
terjadinya pristiwa alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus,
tsunami, puting beliung dan tanah longsor.
i. Melakukan umpan balik kepada siswa tentang materi pembelajaran yang
dijelaskan.
j. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa.
3) Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru memberikan tugas PR yaitu mencari data-data yang berkaitan
dengan peristiwa alam, melalui media seperti, koran, majalah dan lain-lain
atau pun melalui televise, radio, atau internet. Untuk dibahas pada
pertemuan ke II
c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan II
1) Kegiatan awal
a. Salam pembuka
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan pisikis
34
c. Apersepsi: guru bercerita sekilas terjadinya bencana tsunami yang terjadi
di Nanggro Aceh Darusalam
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti
a. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan tugas PR yang diberikan pada
pertemuan I
b. Guru meminta siswa untuk menyebutkan masing-masing topik yang
dibahas pada tugas PR tentang laporan peristiwa alam.
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan topik
permasalahan yang mereka temukan pada media cetak atau media
elektronik
d. Guru menjelaskan bagaimana menyusun sebuah laporan dengan langkah-
langkah yang sudah ditentukan
e. Guru memberikan tugas kepada siswa membuat laporan tentang peristiwa
alam sesuai dengan topik yang sudah ada pada masing-masing kelompok,
dengan langkah-langkah yang sudah ditentukan oleh guru.
f. Secara berkelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi pada
kelompok lainnya
g. Presentasi dilakukan secara bergilir dari tiap kelompok.
h. Guru menyimpulkan pendapat dari siswa
i. Guru kembali menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
j. Guru memberikan umpan balik pada siswa tentang materi yang sudah
dijelaskan
k. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa
3) Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Pertemuan ke III
1) Kegiatan awal
a. Salam pembuka
35
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis
2) Kegiatan inti
a. Guru memperlihatkan gambar tentang dampak pristiwa alam
b. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan di depan kelas.
c. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya bagaimana
keadaan yang ada pada gambar, dan menyebutkan contoh dari dampak
pristiwa alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan
puting beliung.
d. Siswa memberikan pendapat masing-masing, secara bergilir.
e. Guru menyimpulkan pendapat/ ide siswa
f. Guru kembali menjelaskan materi, yaitu tentang cara mencegah banjir.
g. Guru memberikan penguatan tentang materi yang sudah di jelaskan
h. Kembali guru mengulas sekilas materi yang disajikan pada pertemuan I
dan II.
i. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa mengenai materi yang
belum dimengerti.
3) Kegiatan penutup
a. Guru memberikan evaluasi ( siklus I) kepada siswa mengenai materi dari
pertemuan I, II dan III.
b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
c. Observasi
Pada kegiatan observasi ini, guru melakukan observasi terhadap:
1. Kegiatan atau aktifitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
3. Kemampuan guru dalam mengolah kelas
4. Proses pembelajaran dengan model student facilitator and explaining
5. Hasil belajar IPA pada akhir kegiatan pembelajaran
d. Tahap refleksi
Tahap refleksi yaitu proses berfikir untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari apa yang telah dilakukan serta melihat kembali aktifitas yang sudah
36
dilakukan berdasarkan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran
berlangsung menggunakan model student facilitator and explaining. Untuk
mengetahui tindakan yang diberikan, maka akan dibandingan antara hasil belajar
IPA setelah diberi tindakan dengan hasil belajar IPA sebelum diberi tindakan.
Dengan hasil tersebut, diadakan tindak lanjut apabila tindakan yang telah
dilakukan tidak menghasilkan peningkatan hasil belajar IPA.
3.4.2. Siklus II
Silkus II dirancang apabila siklus I belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I.
a. Tahap perencanaan (plaening ):
1) Penyusunan Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meliputi:
a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dilakukan penelitian
b. Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
indikator
c. Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran
d. Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan
model pembelajaran student facilitator and explaining
e. membuat alat peraga untuk mendukung kegiatan pembelajaran
2) Membuat evaluasi
3) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
4) Lembar penilaian
b. Tahap pelaksanaan tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan
siklus I yang akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan. Masing-masing
pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir yaitu
sebagai berikut:
Pertemuan I
1) Kegiatan awal
37
c. Salam pembuka
d. Menyiapkan siswa secara fisik dan pisikis
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiata Inti
a. Guru memperlihatkan gambar bahan sandang, bahan pakaian, bahan
makanan, perabot rumah tangga, minyak bumi, dan lainnya
b. guru meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut,
c. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab melalui pengamatan gambar.
d. Mengarahkan pemahaman siswa pada materi yaitu Sumber Daya Alam
e. Guru menjelaskan sumber daya alam dibagi 2 yaitu sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
f. Guru membuat bagan berupa peta konsep, melalui kertas karton, dan
meminta siswa untuk menjelaskan isi bagan tersebut kepada siswa lainnya
g. Secara bergiliran siswa menjelaskan isi pada bagan sesuai dengan
pendapat masing-masing.
h. Guru menyimpulkan ide/ pendapat siswa
i. Kembali guru menerangkan materi yang disajikan saat itu.
j. Guru melakukan umpan balik kepada siswa melalui pertanyaan
k. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas
4) Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Pertemuan II
1) Kegiatan awal
a. Salam pembuka
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan pisikis
c. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “anak-anak apa yang akan terjadi
apa bila kita melakukan pertambangan secara terus-menerus?
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
38
2) Kegiatan Inti
a. Guru mengajukan permasalahan yaitu: Tentang bagaimana upaya agar kita
dapat mempertahankan kelestarian sumber daya alam
b. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab
c. Guru menjelaskan dalam menggunakan sumber daya alam, manusia
kadang menuntut adanya perubahan lingkungan.
d. Guru meminta siswa untuk menjelaskan bagan yang ada pada kertas
karton, yang berisi tentang Kegiatan Manusia yang Mengubah Permukaan
Bumi,
e. Memberikan kesempatan siswa untu menjelaskan isi bagan
f. Penjelasan bagan dilakukan secara bergilir oleh siswa
g. Guru menyimpulkan ide/ pendapat siswa
h. Guru kembali menjelaskan materi yang di sajikan saat itu
i. Guru melakukan umpan balik berupa pertanyaan terhadap siswa
j. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
2) Kegiatan penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Pertemuan ke III
1) Kegiatan awal
a. Salam pembuka
b. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis
2) Kegiatan inti
a. Guru mengulas sekilas pembelajaran pada pertemuan I dan II
b. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang
pembelajaran yang belum dimengerti
c. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab
3) Kegiatan penutup
a. Guru memberikan evaluasi siklus II tentang pembelajaran pada pertemuan
I dan II.
b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
39
a. Observasi
Pada kegiatan observasi ini, guru melakukan observasi terhadap:
1. Kegiatan atau aktifitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
3. Kemampuan guru dalam mengolah kelas
4. Proses pembelajaran dengan model student facilitator and explaining
5. Hasil belajar IPA pada akhir kegiatan pembelajaran
b. Tahap refleksi
Tahap refleksi yaitu proses berfikir untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari apa yang telah dilakukan serta melihat kembali aktifitas yang sudah
dilakukan berdasarkan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran
berlangsung menggunakan model student facilitator and explaining. Untuk
mengetahui tindakan yang diberikan, maka akan dibandingan antara hasil belajar
IPA siklus I dan siklus II.
3.5. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
hasil belajar IPA pada pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia
dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan, peneliti menggunakan:
1. Tes
Tehnik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
tes. Tehnik ini dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan
siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diujikan kepada mereka.
2. Observasi
Dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi ini peneliti dapat
melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap aktifitas guru dan siswa
secara langsung pada tempat penelitian.
40
3. Dokumentasi
Selain teknik tes dan observasi, peneliti juga melakukan pengumpulan data
dengan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi ini bisa saja berupa
pengambilan foto dan data siswa, misalnya nilai ulangan semester siswa kelas
5 SD Negeri 03 pingit.
3.5.2. Instrument pengumpulan data
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang
berkaitan dengan hasil belajar IPA yaitu:
a. Tes
Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan instrument berupa tes,
tes berupa pilihan ganda yang diuji menggunakan SPSS untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas pada setiap butir soal. Berikut kisi-kisi soal IPA kelas 5 di
lampirkan pada gambar 3.2
Nama Sekolah : SD Negeri 03 Pingit
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : 5/ 2
Alokasi waktu : 6x 35 menit ( 6 x pertemuan)
Standar kompetensi :7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam.
Tabel 3 Kisi-kisi Soal
Kompetensi dasar Materi pokok dan
uraian materi
Indikator No
intem
Jum
intem
Siklus I
7.6.Mengidentifi
kasi peristiwa
A. Peristiwa alam
yang terjadi di
Indonesia
- Menjelaskan
pengertian
peristiwa
alam di
Indonesia
3 I
41
alam yang terjadi
di Indonesia dan
dampaknya bagi
makhluk hidup
dan lingkungan
- Menyebutkan
contoh
pristiwa alam
yang terjadi
seperti banjir,
gempa bumi,
gunung
meletus,
tsunami,
puting
beliung, tanah
longsor
10 I
- Menjelaskan
proses
terjadinya
peristiwa
alam banjir,
gempa bumi,
gunung
meletus,
tsunami,
puting
beliung, tanah
longsor.
2,5,
6,7,
8,11,
12,13
20,21
23.
XI
42
- Menjelaskan
peristiwa
alam yang
dapat dicegah
dan tidak
dapat dicegah
terjadinya.
1,25 II
B. Membuat
laporan
peristiwa
alam yang
terjadi di
Indonesia
- Menyebutkan
langkah-
langkah
dalam
menyusun
laporan
pristiwa alam
di Indonesia.
22 I
- Membuat
suatu laporan
berdasarkan
hasil
pengamatan
atau
pengalaman
pribadi atau
laporan surat
kabar/ media
lain tentang
peristiwa
alam
misalnya
9,15 II
43
banjir, gempa
bumi, gunung
meletus,
tsunami,
puting
beliung, tanah
longsor
- Menjelaskan
isi laporan
berdasaran
hasil
pengamatan
atau
pengalaman
pribadi atau
laporan surat
kabar/media
lain tentang
peristiwa
alam
misalnya
banjir, gempa
bumi, gunung
meletus,
tsunami,
puting
beliung, tanah
longsor
18 I
C. Dampak
pristiwa
alam
- Menjelaskan
dampak
pristiwa alam
16,17
19,24
IV
44
seperti banjir,
gempa bumi,
gunung
meletus,
tsunami,
puting beliung,
tanah longsor
- Menyebutkan
upaya untuk
mengatasi
banjir
4,14
II
Siklus II
7.7.Mengidentifikasi
beberapa
kegiatan
manusia yang
dapat mengubah
permukaan bumi
(pertanian,
perkotaan, dsb)
Sumber daya Alam
dan Kegiatan
Manusia
- Mejelaskan
pengertian
sumber daya
alam
1 I
A. Alam yang dapat
diperbaharui
- Menjelaskan
pengertian
sumber daya
alam yang
dapat
diperbaharui
19
I
- Menyebutkan
contoh-contoh
sumber daya
alam yang
tidak dapat
2,4 II
45
diperbaharui
B. Sumber daya
alam yang tidak
dapat
diperbaharui
2.Pelestarian sumber
daya alam yang
tidak dapat
diperbaharui.
C. Kegiatan manusia
yang mengubah
permukaan bumi
- Menjelaskan
pengertian
sumber daya
alam yang
tidak dapat
diperbaharui
6 1
- Menyebutkan
contoh-contoh
sumber daya
alam yang
tidak dapat
diperbaharui
5,7,8
10,14
V
- Menjelaskan
cara
melestarikan
sumber daya
alam yang
tidak dapat
diperbaharui.
- Menyebutkan
contoh aktifitas
manusia yang
menyebabkan
perubahan
pada
lingkungan
9,15,
16,17
18
3,11
12,13
IV
46
- Menjelaskan
dampak yang
diakibatkan
oleh kegiatan
manusia dalam
penggunaan
sumber daya
alam
20 I
b. Lembar Observasi Atau Pengamatan
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model
student facilitator and explaining. Mengamati bagaimana pemahaman siswa
tentang pembelajaran yang diajarkan guru menggunakan model student facilitator
and explaining. Dalam pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa saat
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, yang sesuai
dengan kisi-kisi instrument lembar pengamatan yaitu dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut ini:
Tabel 3.2.
Kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru
No Hal Yang
diamati
Indikator Skor
1 2 3 4
1 Pra
pembelajaran
a. Pempersiapkan
perlengkapan,
ruangan, dan media
pembelajaran.
b. Mengarahkan siswa
dalam
mempersiapkan
perlengkapan belajar
2 Membuka
pembelajaran
a. Memberikan salam
kepada siswa
b. Melakukan apersepsi
c. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
47
3
4
Penguasaan
materi
Penggunaan
model
pembelajaran
student
facilitator and
explaining
a. Menyampaikan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
yang ingin dicapai KD
dan Indikator
a. Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan model
studentfacilitator and
explaining
b. Menyampaikan
kompetensi yang
ingin dicapai KD dan
indikator, materi
tentang Bumi dan
alam semesta.
c. Mendemonstrasikan/
menyampaikan garis-
garis besar materi
tentang Bumi dan
alam semesta
d. Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
menjelaskan materi
pada siswa lainnya
e. Memberikan
kesempatan bertanya
kepada siswa secara
bergilir tentang
materi pembelajaran
f. Menyimpulkan ide
atau pendapat siswa,
setelah siswa
menjelaskan
g. Menerangkan
kembali materi yang
belum selesai
dijelaskan
5 Pemanfaatan
alat peraga
a. Menumbuhkan rasa
ketertarikan siswa
b. Memotivasi siswa
untuk ikut
berpartisifasi dalam
penggunaan alat
48
peraga
6 Pembelajaran
yang memicu
dan
memelihara
keterlibaran
siswa
a. Membimbing siswa
saat mengerjakan
tugas
b. Merespon baik
pendapat dan ide siswa
c. Memberikan pujian
pada siswa yang mau
menjelaskan materi
d. Memberikan semangat
kepada siswa
e. Mendampingi siswa
dalam kegiatan belajar
kelompok
7 Penggunaan
bahasa
a. Menyampaikan
pembelajaran
menggunakan bahasa
yang mudah
dimengerti siswa
b. Menggunakan bahasa
lisan secara baik dan
benar
c. Menggunakan bahasa
tulis yang baik dan
jelas
d. Menyampaikan
pengarahan/pesan
dengan ekspresi yang
sesuai
8 Penutup a. Dengan melakukan
refleksi pembelajaran
melibatkan siswa
b. Menyimpulkan
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
c. Memberikan evaluasi
Keterangan
1. Skor 1 jika pernyataan tersebut kurang dilakukan guru
2. Skor 2 jika pernyataan tersebut cukup dilakukan guru
3. Skor 3 jika pernyataan tersebut baik dilakukan guru
4. Skor 4 jika pernyataan tersebut sangat baik dilakukan guru
Criteria penilaian :
49
No Skor Kategori
1 90-110 Sangat baik
2 69-89 Baik
3 48-68 Cukup
4 27-47 Kurang
Tabel 4
Kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa
Berilah tanda centang (√ ) pada kolom 1,2,3,4, sesuai dengan pengamatan
No Indikator/ Aspek yang amati Skor 1
1 2 3 4
1 Siswa menempati tempat duduk masing-masing, siap
untuk belajar
2 Siswa masing-masing pempersiapkan perlengkapan
belajar
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru/ demonstrasi
yang dilakukan guru tentang materi
4 Siswa aktif mengemukakan pendapat tentang masalah
yang diajukan guru, berkenaan dengan materi
5 Siswa mendengarkan penjelasan temannya saat
menyampaikan pendapat dan ide di depan kelas
6 Siswa serius mendengar kesimpulan guru tentang
penjelasan teman mereka
7 Siswa memperhatikan penjelasan guru, tentang materi
yang belum disajikaan.
8 Siswa memberikan pendapatnya saat diberi
kesempatan
9 Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru apa bila
diberikan kesempatan untuk bertanya
10 Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
tenang dan tidak merasa tertekan
11 Siswa tidak segan bertanya kepada guru saat
mendapatka kesulitan dalam memahami pembelajaran
12 Aktifnya siswa saat membuat rangkuman dan
kesimpulan dari pembelajaran
13 Dalam mengerjakan evaluasi siswa mengerjakan
dengan baik
Keterangan:
1. Skor 1 jika pernyataan tersebut kurang dilakukan siswa
2. Skor 2 jika pernyataan tersebut cukup dilakukan siswa
50
3. Skor 3 jika pernyataan tersebut baik dilakukan siswa
4. Skor 4 jika pernyataan tersebut sangat baik dilakukan siswa
Kriteria penilaian
No Skor Kategori
1 43-52 Sangat baik
2 33-42 Baik
3 23-32 Cukup
4 12 -22 Kurang
3.6. Indikator kinerja
Indikator keberhasilan ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
5 SD Negeri 03 Pingit, penelitian ini merupakan tindakan kelas yang bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yaitu hasil belajar
siswa kels 5 SD Negeri 03 Pingit kecamatan pringsurat. Oleh karena dalam
penelitian ini dikatakan berhasil apabila, kriteria keberhasilan penelitian dapat
meningkatkan hasil belajar diatas nilai KKM yang sudah ditentukan di sekolah
tersebut.
Siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai rata-rata siswa secara keseluruhan
dalam pembelajaran mengalami kenaikan sebanyak 90% siswa mendapat nilai ≥
65 dengan KKM 65. Artinya pembelajaran dengan menggunakan model student
facilitator and explaining dikatakan berhasil apabila dengan menggunakan model
tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas 5 SD Negeri 03 Pingit
yang diukur dengan meningkatkan hasil belajar siswa.
3.7. Teknik Analisis Data
Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata
nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
1. Menghitung Ketuntasan Belajar Individu
51
Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan
perhitungan Depdikbud (2007) adalah sebagai berikut:
P = Σn x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
Σn = Jumlah frekuensi yang muncul
N = Jumlah total siswa
2. Ketuntasan Belajar Klasikal
Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan
perhitungan:
Ketuntasan = x 100%
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan
atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65,
sekurang-kurangnya 90% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
3. Penyajian Data
Penyampaian informasi data yang dimiliki disusun secara baik, dan runtut
sehingga mudah dilihat, dibaca dan dipahami tentang sesuatu kejadian dan
tindakan atau peristiwa dalam bentuk data kuantatif dan data kuantitatif.
4. Menarik Simpulan
Berdasarkan data-data yang diperolah dari berbagai sumber peneliti
mengambil simpulan yang masih bersifat sementara sambil mencari data
pendukung dan penolakan simpulan.
52
3.8. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang
nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran
berlangsung pada akhir pertemuan setiap siklus. Menurut Sugiyono (2011: 333)
jika jumlah siswa 30 maka taraf signifikan 5% adalah 0,532. Uji validitas soal
tersebut dibantu dengan SPSS 16 mengetahui tingkat validitas dengan melihat
angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor
item dengan skor total item nilai. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut jika dianalisis
dalam tabel, maka dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
No.Item Nilai Hitung r Keterangan
1 .499 Valid
2 .681 Valid
3 .727 Valid
4 .679 Valid
5 -223 Tidak valid
6 .325 Valid
7 -062 Tidak valid
8 .476 Valid
9 -222 Tidak valid
10 .679 Valid
11 .527 Valid
12 .657 Valid
13 .679 Valid
14 -067 Tidak valid
15 .499 Valid
16 .642 Valid
17 .353 Valid
18 .499 Valid
19 .482 Valid
20 .681 Valid
21 .539 Valid
22 .504 Valid
23 -280 Tidak valid
24 .366 Valid
25 .394 Valid
26 .499 Valid
27 .681 Valid
53
28 .727 Valid
29 .679 Vallid
30 .499 Valid
31 -076 Tidak valid
32 -062 Tidak Valid
33 .476 valid
34 -222 Tidak valid
35 .679 Valid
36 .521 Valid
37 .657 Valid
38 .679 Valid
39 -067 Tidak valid
40 .499 Valid
41 .642 Valid
42 -097 Tidak valid
43 .499 Valid
44 .482 Valid
45 .681 Valid
Berdasarkan tabel 3.4 tersebut terlihat bahwa ada 35 instrumen yang valid yaitu
instrumen
nomor:1,2,3,4,6,8,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,22,24,25,26,27,28,29,30,33,3
5,36,37,38,40,41,43,44,45. Sedangkan instrumen yang tidak valid ada 10
instrumen yaitu instrumen nomor:5,7,9,14,23,31,32,34,39,42.
3.8.1. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Uji
reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal
yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Uji reliabilitas
dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16. Pengujian reliablitas dengan
melihat nilai cronbach’s Alpha.
Pengukuran Reliabilitas:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi
α> 0,9 : relibilitas memuaskan
54
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 45
Uji reliabilitas instrumen yang telah dilakukan memperoleh hasil reliabilitas
memuaskan karena nilai alpha lebih dari dari 0,9 yaitu sebesar 0,913.