46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) yaitu
penelitian yang mengungkapkan fakta kehidupan sosial masyarakat dilapangan
secara langsung dengan pengamatan secara langsung, wawancara dan juga
menggunakan daftar pustaka.1 Metode penelitian ini menggunakan metode
fenomenologi, dimana penelitian ini menekankan pada pencarian arti dari
pengalaman dalam kehidupan.2 Metode ini dipilih berdasarkan alasan bahwa
sebagai pisau analisis yang cukup akurat, metode ini sebagai alat untuk
menjelaskan struktur kesadaran dalam pengalaman manusia, yaitu berupaya
membiarkan realitas mengungkapkan dirinya sendiri secara alami, serta
mengungkapkan segala macam dimensi pengalaman yang berkaitan tentang
fenomena dan implementasi nilai-nilai yang diidealkan dalam bentuk rangkaian
kegiatan edukasi yang terangkum dalam setting budaya sekolah di RA
Riyadhlotut Thalabah. Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau
mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh
kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan dalam
situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau
memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisi data
yang diperoleh.
Metode fenomenologi diharapkan akan mampu meneropong fenomena
atau kejadian budaya dalam bentuk yang sederhana maupun yang lebih
kompleks dalam setting budaya sekolah dalam hal untuk menuju harapan visi
dan misi sekolah sebagai implementasi pengembangan pembelajaran
berlandaskan sosial budaya pesantren yang mampu menghasilkan tujuan
1Marheyani, Metode Penelitian, PT Bumi Aksara,Jakarta, 2005,
hlm. 25.
2Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan,
Remaja Rosdakarya,Bandung, 2010, hlm. 14.
47
pendidikan yang diharapkan oleh institusi maupun tujuan pendidikan nasional
dalam skala lebih luas. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan
dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi
langsung, observasi partisipasif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen,
teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman dan lainnya. Strategi penelitian
bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk
mendapatkan data yang valid. Kenyataan yang berdimensi jamak merupakan
sesuatu yang kompleks tidak hanya dilihat secara apriori dengan satu metode
saja.3
Maka untuk melakukan pendekatan penelitian di atas dilakukan melalui
dua tahap yaitu tahap deskriptif dan tahap evaluatif, tahap deskriptif atau
fenomenologi induktif yaitu metode fenomenologi induktif dapat digunakan
untuk obyek atau fenomena seperti persepsi, pemikiran, kemauan dan
keyakinan tentang sesuatu diluar subyek, sesuatu yang transenden.4 Pada tahap
ini penulis akan berusaha menggali konsep landasan sosial budaya pesantren
berdasarkan domain-domain tertentu dan organizing domain. Menelaah
phenomena empirik domain-domain dan organizing domain secara holistik dan
sistemik lembaga dalam pembelajaran di RA Riyadlotut Thalabah Sidorejo
Sedan, maka peneliti berusaha mengungkap aspek-aspek pembelajaran berbasis
sosial budaya dalam pembentukan karakter siswa RA Riyadlotut Thalabah
Sidorejo Sedan. Sedangkan Pendekatan pada tahap evaluatif atau pendekatan
deskriptif-analitik, Deskriptif-analitik yang dimaksudkan adalah memilih dan
mengelompokkan pilar-pilar konsep sosial budaya yang telah diintegrasikan
dengan pembelajaran di RA Riyadlotut Thalabah Sidorejo Sedan, melihat
langkah-langkah apa yang dilakukan dalam proses internalisasi pembentukan
karakter siswa pada materi-materi pembelajaran di RA Riyadlotut Thalabah
Sidorejo Sedan.
3Nana Syaodih Sukmadinata, Op., Cit, hlm. 95.
4 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi V, Rake
Sarasin, Yogyakarta, 2007, hlm. 137.
48
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti obyek yang alamiah. (sebagai lawannya eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tehnik pengumpulan data di lakukan
secara triangulasi (gabungan). Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, kemudian dengan analisis
data yang bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi.5
5Sugiyono, Op., Cit., hlm. 21.
49
METODE PENELITIAN
Gambar 2: Diagram Alur Analisis Data
COLECTING
DATA
REDUKSI
DATA
CONCLUSION
DRAWING
DAMPAK PADA PERILAKU &
KARAKTER SISWA
1. OBSERVASI
1. WAWANCARA
1. DOKUMENTASI
Budaya
Masyarakat
Sosial Budaya
sekolah
Konsep
Pembelajaran
Visi Misi
Madrasah
Pembelajaran
RA
Silabi & Subject
Matter
IMPLEMENTASI
DI PBM
50
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari mana data dapat diperoleh.6
Sedangkan menurut Lofland menyatakan bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Dengan demikian, sumber data penelitian yang bersifat kualitatif dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara
langsung dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam
(indepth interview) dan observasi. Berkaitan dengan hal tersebut,
wawancara mendalam dan observasi dilakukan pada lembaga pendidikan
Routhlotul Athfal se-kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, di mana
wawancara ini meliputi pihak yayasan, kepala sekolah, para guru, wali
murid, masyarakat, tokoh masyarakat dan pihak-pihak yang ada di
dalamnya yang sesuai dibutuhkan dalam penelitian ini sehingga dapat
memperoleh data yang valid dan kredibel.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yeng diperoleh secara tidak
langsung dari informan di lapangan, seperti dokumen dan sebagainya.
Dokumen tersebut dapat berupa buku-buku, dan literatur lainnya yang
berkaitan serta berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data sekunder
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen dan
arsip-arsip pendidikan yang ada di Routhlotul Athfal se-kecamatan Sedan
Kabupaten Rembang.
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 107.
51
C. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi atau site selection berkenaan dengan penentuan unit,
bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlibat di dalam kegiatan
atau peristiwa yang ingin diteliti.7 Pemilihan tempat lokasi penelitian secara
nyata dipilih karena adanya kegaiatan-kegiatan yang afektif dan memiliki
keunikan yang lain dibandingkan tempat yang lainnya. Penelitian ini
dilakukan di (RA) Routhlotul Athfal Riyadlotut Thalabah jalan Sedan-Lasem
KM.1 Sidorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang.
D. Subjek/Objek Penelitian
Subjek penelitian dan objek penelitian merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan ketika melakukan penelitian. Subjek penelitian penelitian
disini berupa tempat variabel penelitian melekat, subjek yang dituju untuk
diteliti oleh peneliti dan menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam
penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah siswa RA Riyadlotut Thalabah
Sidorejo Sedan.
Sedangkan objek penelitianadalah sifat keadaan dari suatu benda,
orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian.
Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitasnya yang bisa
berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra
atau simpati-antipati,keadaan batin, dan bisa pula berupa proses. Obyek
penelitian disini berupa himpunan elemen berupa orang, organisasi atau
barang yang akan diteliti dan pokok persoalan yang hendak diteliti untuk
mendapatkan data supaya lebih terarah. Adapun obyek penelitian dalam
penulisan ini meliputi; (1) pembelajaran yang dilakukan pihak RA Riyadlotut
Thalabah Sidorejo Sedan. (2) Sosial budaya sebagai basis pembelajaran. (3)
Penerapan metode pembelajaran. (4) Pembentukan karakter siswa.
7Nana Syaodih Sukmadinata,. Op., Cit., hlm. 102.
52
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian;
1. Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.8 Tehnik pengumpulan data
dengan cara observasi ini digunakan apabila peneliti berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar.9
Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung kelapangan, yaitu
ke sekolahan menyaksikan dan ikut langsung dalam proses pembelajaran
di kelas, di luar sekolah, baik dirumah maupun di lingkungan. Hal ini
dilakukan peneliti untuk menggali data tentang bagaimana pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan di RA Riyadlotut Thalabah, cara-cara yang
dilakukan RA Riyadlotut Thalabah atau pengajar dalam proses
pembelajaran berbasis sosial budaya sebagai pembentukan karakter
siswa, bagaimana dampak siswa dalam pembentukan karakter, baik di
sekolah, lingkungan dan di rumah, bagaimana penerapan yang dilakukan
pihak RA Riyadlotut Thalabah dalam proses pembelajaran dalam
menargetkan tujuan RA sesuai dengan visi/misi yang sudah ada.
Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
menggunakan observasi partisipatif dan pasif. Di mana observasi
partisipatif, yaitu peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam
kegiatan yang sedang berjalan. Sedangkan Observasi pasif, yaitu peneliti
hanya bertindak sebagai pengumpul data, mencatat kegiatan yang sedang
berjalan.
8Ibid., hlm. 220.
9Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung,
2007,hlm. 203.
53
2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu.10
Tehnik pengumpulan
data dengan wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
repondennya sedikit/kecil.11
Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur (unstructured interview), wawancara ini
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya.12
Wawancara ini dilakukan bersama pihak
yayasan, kepala sekolah, tokoh masyarakat, wali siswa, siswa dan pihak
yang bersangkutan dalam penelitian ini.
Dengan metode wawancara ini, peneliti dapat menggali
bagaimana latar belakang berdirinya yayasan dan lembaga RA Riyadlotut
Thalabah kepada pihak yayasan, kepala sekolah maupun tokoh
masyarakat yang bersangkutan, sehingga basis sosial budaya menjadi
fondasi dalam proses pembelajaran di RA Riyadlotut Thalabah,
bagaimana masyarakat mempercayai lembaga RA Riyadlotut Thalabah
sebagai tempat atau wadah mencari ilmu bagi buah hatinya, yaitu dengan
mewawancarai masyarakat sekitar dan khususnya orang tua siswa,
bagaimana cara untuk melakukan proses pembelajaran di RA Riyadlotut
Thalabah yang sesuai dengan tujuan visi/misi sekolah dan apa saja yang
menunjang dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam
10Ibid., hlm. 317.
11 Sugiyono, Op., Cit., hlm. 194.
12Sugiyono, Op., Cit., hlm. 320.
54
pembentukan karakter siswa dengan berbasis sosial budaya. Bagaimana
siswa menanggapi atau merespon dalam pembelajaran yang sudah
diberikan oleh guru, termasuk orang tua siswa yang notabennya tahu
tentang perubahan siswa ketika selesai pembelajaran dari hari kehari.
Bagaimana guru mempersiapkan bahan pembelajaran, sehingga para
siswa mampu dan mudah untuk menangkap apa sudah menjadi standart
yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Bagaimana dampak anak
ketika berada di masyarakat, wawancara ini dilakukan kepada orang tua
siswa dan masyarakat setempat.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi sediri bisa diartikan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen ini bisa berupa, tulisan, gambar, catatan harian,
biografi, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.13
Studi dokumenter
(documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang dihimpun dipilih
yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.14
Tehnik pengumpulan
data dengan dokumentasi ini digunakan sebagai pelengkap antara
wawancara dan observasi supaya data lebih kredibel.
Dokumentasi berupa segala bentuk informasi tertulis maupun non
tertulis, seperti foto, video, kurikulum, silabi, buku-buku administrasi
lain yang mendukung proses pembelajaran. Dokumentasi ini menggali
dan pelengkap antara metode observasi dan wawancara, sehingga
semakin kuat dan kredibel dalam penelitian ini.
F. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji
credibility (validitas internal),transferability (validitas eksternal),
13Sugiyono, Op., Cit., hlm. 329.
14Nana Syaodih Sukmadinata, Op., Cit., hlm. 222.
55
dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektifitas). Dalam
kegiatan ini peneliti kembali ke RA Riyadlotut Thalabah Sidorejo
melakukan validasi. Pemaparan hasil penulisan diusahakan dengan
melakukan pertemuan kembali dengan segenap unsur penyelengara
pendidikan, mulai pihak yayasan, kepala sekolah, pengajar, stake holder
seperti kyai, kepala dinas dan pengawas sekolah. Apabila setelah dicek
kembali ke lapangan data sudah benar berarti valid, maka perpanjangan
pengamatan dapat diakhiri.
1. Uji Kredibilitas
Kemampuan peneliti memahami dan mengumpulkan data dari
situasi yang kompleks dan mengungkapkan pola-pola yang sukar
dijelaskan. Hal ini bisa dicapai melalui diantaranya, penelitian yang
relatif lama, observasi yang berulang-ulang, bekerja dalam tim,
mengadakan triangulasi, pengumpulan dokumen-dokumen, melakukan
pengecekan pada partisipan lain, melakukan penyempurnaan dan
melakukan perbandingan-perbandingan.15
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah ditemui maupun yang baru.16
b. Meningkatkan Ketekunan.
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan
secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut
maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam
secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu
juga, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah
data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.17
15Nana Syaodih Sukmadinata, Op., Cit., hlm. 152.
16Sugiyono, Op., Cit., hlm. 369.
17Ibid., hlm. 370-371.
56
c. Triangulasi.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai tehnik, dan
berbagai waktu.18
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas
data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik, dilakukan untuk
menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik atau cara yang berbeda.
Trianggulasi waktu dilakukan untuk menguji kredibilitas data yang
telah dikumpulkan dengan berbagai yakni yang berbeda dan waktu
yang berbeda pula
d. Mengadakan Member Check.
Menunjukkan bahwa data yang diperoleh benar, dicek kepada
beberapa pihak hasilnya hampir sama.19
proses pengecekan data
yang diperoleh peneliti pada pemberi data. Tujuan member check
ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data apabila data
yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data, berarti data
tersebut valid.20
Juga sebaliknya, jika ternyata sumber data yang
lain ternyata ada yang tidak sepakat maka data tersebut dianggap
tidak valid dan perlu ada penggalian data lagi.
2. Pengujian Transferabilitas
Penelitian kualitatif tidak menghasilkan generalisasi, tetapi sampai
sejauhmana temuan-temuan dan penelitian ini dapat digunakan atau
diterapkan pada situasi lain. Ini dapat dilakukan melalui pengumpulan
18 Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam;
Pengembangan Ilmu Berparadigma Islami, Rajawali Pers,Jakarta, 2014,
hlm. 154.
19Nana Syaodih Sukmadinata, Op., Cit., hlm. 153.
20Sugiyono,. Op., Cit., hlm. 375
57
data yang rinci, sehingga memungkinkan diperbandingkan antara satu
konteks dengan konteks yang lainnya, dan melalui pembuatan
deskripsi tentang konteks yang mendetail, sehingga bisa dilakukan
penilaian kecocokannya pada konteks lain.21
Trasferabilitas atau validitas eksternal berkenaan dengan tingkat
generalisasi atau tingkat aplikasi, apakah hasil penelitian itu juga
berlaku bagi situasi-situasi lain. Sugiyono menambahkan bahwa dalam
transferabilitas peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan
uraian yang jelas, rinci, sistematis, dan dapat dipercaya. Sehingga
pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut.22
3. Pengujian Dependability
Uji dependability dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Adapun caranya adalah
dengan dilakukan oleh auditor yang independent yakni dosen
pembimbing.23
4. Pengujian Konfirmabilitas.
Metode penelitian kualitatif mengaggap bahwa hasil suatu
penelitian akan obyek bila juga dibenarkan atau di “confirm” oleh
orang atau peneliti lain yang ahli. Uji confirmability mirip dengan uji
dependability, yakni mengujikan kepada orang lain atau dosen
pembimbing maka pelaksanaannya dapat dilakukan secara
bersamaan.24
G. Teknik Analisis Data
Menurut Milles dan Hubermen yang dikutip dalam Sugiyono,
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis dan kualitatif dilakukan
21 Nana Syaodih Sukmadinata, Op., Cit., hlm. 153.
22Sugiyono,. Op., Cit., hlm. 376-377.
23Ibid., hlm. 377.
24Ibid., hlm. 377.
58
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas
sehingga datanya sudah jenuh. Analisis datanya yaitu:25
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya serta membuang yang tidak perlu.26
Proses analisis yang
dimulai dengan menelaah seluruh data yang telah terkumpul dari
berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah
dilukiskan dalam catatan lapangan. Dokumentasi pribadi, dokumen
resmi, dan sebagainya. Data yang banyak tersebut kemudian dibaca,
dipelajari dan ditelaah. Selanjutnya setelah menelaah dilakukan, maka
sampailah pada tahap reduksi data. Pada tahap ini peneliti menyortir
data dengan cara memilih mana yang data menarik, penting dan
berguna sedangkan data yang dirasa tidak dipakai ditinggalkan.
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
mulai dari konsepsi pembelajaran berbasis sosial budaya pada lembaga
pendidikan yang diteliti dari fakta objektif di lapangan maupun fakta
pemikiran yang melatarbelakangi pendirian lembaga pendidikan di
atas. Kegiatan pembelajaran, makna mendalam pada aspek-aspek mana
yang menjadi pilar-pilar penyangga pembentukan karakter siswa. Baik
dari aspek pemikiran yang dituangkan dalam perencanaan maupun
pada dataran proses pembelajaran yang berujung pada evaluasi secara
menyeluruh dan sistemik, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
2. Penyajian Data
Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa
25 Sugiyono, Op., Cit., hlm. 338.
26 Sugiyono., Op., Cit., hlm. 339-345.
59
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut, yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.
Peneliti akan menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif yang akan mengungkap
tentang visi-misi, tujuan, program unggulan sekolah menuju pada
pembentukan karakter siswa yang diharapkan. Dengan menyajikan
data, maka akan mempermudah peneliti untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami. Selanjutnya dapat dilakukan dengan penyajian grafik,
matriks, network (jejaring kerja) dan chart.
3. Verifikasi
Verifikasi/kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara. Peneliti berusaha
menganalisis temuan-temuan di lapangan yang berhubungan dengan
konsep dan latar belakang pembelajaran berbasis sosial budaya,
pembentukan karakter siswa dari sudut pandang mereka. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak, tergantung dari
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal deng didukung bukti
valid dan konsisten yang menghasilkan kesimpulan yang kredibel atau
kumpulan awal yang bersifat sementara atau mengalami perubahan.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian
kembali ke lapangan mengumpulkan data. Pada waktu peneliti
kembali di lapangan, akan melakukan proses validasi, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulankredibel.