30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik
yang khas dari penelitian tindakan kelas yakni adanya tindakan-tindakan tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas (Muhtar, 2007: 7).
3.2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SDN Tlogo Kec Tuntang Kabupaten Semarang
dimulai pada Februari hingga April 2013.
3.3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tlogo Kec Tuntang
Kabupaten Semarang.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan instrument merupakan cara dan alat untuk mengumpulkan data.
Berikut ini akan diuraikan cara-cara mengumpulkan data dan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data-data tersebut.
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapi blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-
item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto
(2010:272). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang
diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, serta aktivitas siswa pada saat mengikuti
pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan di
dalam kelas dan yang melakukan pengamatan adalah peneliti. Pengamat hanya perlu
31
memberi skor pada blangko pengamatan sesuai keadaan yang terjadi pada saat
penerapan tindakan di kelas.
b. Tes
Metode tes ini digunakan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa
setelah pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tipe TGT
pada siklus I maupun siklus II. Tes ini diberikan pada siswa kelas V SD yang akan
digunakan penelitian.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar observasi, yaitu untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang berlangsung. Karena itu,
lembar observasi ini didesain berdasarkan langkah-langkah (sintaks)
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Ini sekaligus dimaksudkan sebagai
evaluasi bagi peneliti, untuk mengukur bagaimana peneliti menguasai sintaks
pembelajaran model ini. Adapun lembar observasi pembelajaran disajikan
melalui kisi-kisi lembar observasi berikut ini:
Tabel 3. 1
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Tahapan Kegiatan Aspek Yang Diamati Indikator
Kegiatan pendahuluan Membuka pelajaran 1. Memberikan salam
2. Memberikan apersepsi dan
motivasi untuk membangkitkan
minat siswa tentang materi
pelajaran gaya
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Penyampaian materi dan
strategi pembelajaran
1. Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
(presentasi)
2. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan model
pembela
3. jaran kooperatif tipe TGT
Penggunaan model
pembelajaran dan
pemanfaatan sumber belajar
1. Membagi siswa dalam kelompok
yang heterogen terdiri dari 4-5
orang
2. Siswa belajar kelompok sesuai
tugas yang diberikan berdasarkan
materi yang dipelajari
3. Memantau belajar kelompok siswa
4. Menghentikan belajar kelompok,
apabila semua anggota kelompok
telah paham materi yang dipelajari
32
Penilaian hasil belajar 1. Pelaksanaan turnamen akademik
Kegiatan penutup Mengakhiri pelajaran 1. Bersama siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari
2. Memberikan tes
Tabel 3. 2
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Tahapan Kegiatan Aspek Yang Diamati Indikator
Kegiatan pendahuluan Membuka pelajaran 1. Siap menerima pelajaran
2. Dapat menjawab apersepsi yang
diberikan guru
3. Memahami tujuan pembelajaran
yang disampaikan
Kegiatan inti Penyampaian materi dan
strategi pembelajaran
1. Menyimak pemaparan materi
yang diberikan guru (presentasi)
2. Memahami langkah-langkah
pembelajaran dengan model
pembela
3. jaran kooperatif tipe TGT
Penggunaan model
pembelajaran dan
pemanfaatan sumber
belajar
1. Terbagi dalam kelompok yang
heterogen terdiri dari 4-5 orang
2. Belajar kelompok sesuai tugas
yang diberikan berdasarkan
materi yang dipelajari
3. Didampingi guru selama proses
belajar kelompok
4. Menghentikan belajar
kelompok, apabila semua
anggota kelompok telah paham
materi yang dipelajari
Penilaian hasil belajar 1. Terlibat dalam turnamen
akademik
Kegiatan penutup Mengakhiri pelajaran 1. Bersama guru menyimpulkan
materi yang dipelajari
2. Mengerjakan tes
b. Tes hasil belajar, yaitu tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Tes ini digunakan
untuk memperoleh data tentang perubahan hasil belajar setelah tiap siklus
pembelajaran berlangsung, hingga 80% siswa di kelas memenuhi kriteria KKM.
Penjabarannya dilihat melalui kisi-kisi soal berikut ini:
33
Tabel 3. 3
Kisi-Kisi Lembar Soal Tes SK KD Indikator Item Soal
No item Jmlh
item
Memahami gaya
dapat mengubah
gerak dan/atau
bentuk suatu benda
Menyimpulkan hasil
percobaan bahwa
gaya (dorongan dan
tarikan) dapat
mengubah gerak
suatu benda
1. Membuat daftar
berbagai gerak benda
2. Mendemonstrasikan
cara menggerakan
benda, misalnya
didorong dan dilempar
3. Mengidentifikasi
faktor yang
mempengaruhi gerak
benda, misalnya jatuh
bebas akibat gravitasi,
gerak di lantai yang
datar karena dorongan
1 – 6
7 – 13
14 – 20
6
7
7
Total 20
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian merupakan konsep-konsep dimana konsep-konsep ini yang
menjadi fokus penelitian. Sedangkan definisi operasional merupakan turunan dari
konsep-konsep tersebut, dimana akan menjadi batasan penelitian itu sendiri. Berikut
diuraikan variabel maupun definisi operasional variabel (konsep) dalam paparan di
bawah ini.
3.5.1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dinyatakan dalam simbol X merupakan variabel yang menyebabkan
terjadinya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat dinyatakan dalam simbol Y,
dimana variabel ini adalah variabel yang menerima pengaruh dari variabel X. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif
34
tipe TGT; sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keaktifan belajar siswa
dan hasil belajar siswa.
3.5.2. Definisi Operasional
a. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan dalam tim belajar yang
beranggotakan 4-6 orang yang merupakan campuran menurut tingkat akademik,
kinerja, jenis kelamin dan suku. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari beberapa tahap yaitu presentasi, pembentukan
tim, permainan dan turnamen. Pada awal kegiatan, siswa terlebih dahulu
mendapat pemberitahuan bahwa pada akhir kegiatan pembelajaran akan
diadakan turnamen antar kelompok.
b. Hasil belajar IPA adalah perubahan tingkah laku belajar IPA pada siswa,
dimana untuk mengukur perubahan tingkah laku belajar tersebut digunakan alat
yang disebut tes.
3.6. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Adapun
desain dan model penelitian tindakan kelas (PTK) dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Siklus I
Siklus II
Gambar 3. 1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Permasalahan
PBM
Rencana
Tindakan I
Analisis Data I
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi Refleksi I
Belum
terselesaikan Rencana
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Refleksi II Analisis
Data II
Observasi
(Monitoring)
Terselesaikan
Terselesaikan
35
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut:
1. Perencanaan: adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, meliputi:
a. Membuat perangkat pembelajaran (RPP dan LKS).
b. Membuat instrumen penelitian yang meliputi alat evaluasi berupa tes disertai
jawaban dan panduan penskoran.
c. Membuat lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan: kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini disesuaikan
dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pembelajaran.
3. Observasi dan evaluasi: kegiatannya adalah melaksanakan proses observasi
terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat dan melakukan evaluasi hasil belajar belajar siswa setelah
dilakukan tindakan.
4. Refleksi: pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi
dikumpulkan kemudian dianalisis. Dari hasil tersebut akan dilihat apakah telah
memenuhi target yang telah ditetapkan pada indikator kerja. Jika belum
memenuhi target, maka penelitian akan dilakukan ke siklus berikutnya.
Kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya,
akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
Berdasarkan standar proses, maka pelaksanaan tindakan dijabarkan sebagai
berikut:
Siklus I
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah:
1) Menyepakati bahwa tindakan akan dilakukan pada dua siklus, dimana masing-
masing siklus dilaksanakan masing-masing dua pertemuan.
2) Menyusun kembali RPP berdasarkan kesepakatan antara guru sebagai
kolaborator yang mengajar dengan peneliti; dimana RPP yang disusun kembali,
tetap mengacu pada sintaks pembelajaran kooperatif tipe TGT.
36
3) Menyiapkan semua alat peraga; dimana alat peraga yang disiapkan, berkaitan
dengan materi pembelajaran yang akan diberikan.
4) Mengecek kembali kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti
lembar observasi hasil kesepakatan dengan guru.
2. Pelaksanaan
Pertemuan 1
1) Kegiatan awal
a. Guru mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian siswa
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa
c. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan apa pernahkah melihat tukang
sampah yang satu menarik gerobak sampah sedangkan orang dibelakangnya
mendorong gerobak sampah? apa yang terjadi pada gerobak itu?
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Bertanyajawab dengan siswa mengenai materi pengaruh gaya terhadap benda
diam.
b. Memberikan materi (presentasi) tentang pengaruh gaya terhadap benda diam.
Elaborasi
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dengan anggota kelompok yang
heterogen.
b. Guru memberikan tugas tentang materi pengaruh gaya terhadap benda diam.
c. Siswa belajar dalam kelompok: mengerjakan tugas yang diberikan guru.
d. Siswa melakukan turnamen akademik.
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan mengenai materi pengaruh gaya
terhadap benda diam.
3) Kegiatan akhir
a. Guru memberikan penguatan
b. Guru mengingatkan untuk siswa bisa melakukan percobaan lagi di rumah
37
c. Guru menutup pelajaran
Pertemuan 2
1) Kegiatan awal
a. Guru mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian siswa
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa
c. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan pernahkah menendang bola
yang sedang diam, atau menarik kursi? apa yang terjadi pada dua benda itu?
mengapa ia bergerak?
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Bertanyajawab dengan siswa mengenai materi pengaruh gaya terhadap benda
diam.
b. Memberikan materi (presentasi) tentang pengaruh gaya terhadap benda diam.
Elaborasi
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dengan anggota kelompok yang
heterogen.
b. Guru memberikan tugas tentang materi pengaruh gaya terhadap benda diam.
c. Siswa belajar dalam kelompok: mengerjakan tugas yang diberikan guru.
d. Siswa melakukan turnamen akademik.
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan mengenai materi pengaruh gaya
terhadap benda diam.
3) Kegiatan akhir
a. Guru memberikan penguatan
b. Guru mengingatkan untuk siswa bisa melakukan percobaan lagi di rumah
c. Guru memberikan tes
3. Observasi
Tahap ini peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru
38
dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan
materi gaya. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran
dan terhadap hasil evaluasi siswa.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar.
Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT materi gaya. Setelah tahap refleksi dan
siklus I selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Hasil tersebut akan dianalisis
apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, serta kelemahan-kelemahan apa
saja yang menghambat proses belajar mengajar. Apabila hasil yang diperoleh belum
mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan maka dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II
1. Perencanaan
Merencanakan melaksanakan tindakan perbaikan berdasarkan masukan-
masukan yang ditemukan pada refleksi siklus I. Hal-hal yang direncanakan untuk
perbaikan adalah apa saja temuan-temuan terkait dengan kekurangan-kekurangan
dalam melaksanakan pembelajarana dengan model kooperatif tipe TGT, pada siklus I.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan tetap mengacu pada langkah-langkah pembelajaran
kooperatif, tetapi disesuaikan dengan masukan-masukan mengenai tindakan-tindakan
perbaikan yang perlu dilaksanakan selama tindakan berlangsung. Dengan demikian,
pelaksanaan tindakan sama dengan siklus I, namun yang membedakannya, hanya
pada perbaikan-perbaikan tertentu yang harus dilaksanakan sesuai refleksi mengenai
situasi pembelajaran pada siklus I. Karena itu, hal-hal yang dilaksanakan pada tahap
ini adalah:
Pertemuan 1
1) Kegiatan Awal
a. Guru mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian siswa.
39
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
c. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan jika ditanjakan dan ada
temanmu yang membantu mendorong sepedamu dari belakang, apa yang
terjadi? mengapa sepedamu dapat bergerak lebih cepat?
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Bertanyajawab dengan siswa mengenai materi pengaruh gaya pengaruh gaya
terhadap benda bergerak.
b. Memberikan materi (presentasi) tentang pengaruh gaya terhadap benda
bergerak.
Elaborasi
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dengan anggota kelompok yang
heterogen.
b. Guru memberikan tugas tentang materi pengaruh gaya terhadap benda bergerak.
c. Siswa belajar dalam kelompok: mengerjakan tugas yang diberikan guru.
d. Siswa melakukan turnamen akademik.
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan mengenai materi pengaruh gaya
terhadap benda bergerak.
3) Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan penguatan.
b. Guru mengingatkan untuk siswa bisa melakukan percobaan lagi di rumah.
c. Guru menutup pelajaran.
Pertemuan 2
1) Kegiatan Awal
a. Guru mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian siswa
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa
40
c. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan jika ditanjakan dan ada
temanmu yang membantu mendorong sepedamu dari belakang, apa yang
terjadi? mengapa sepedamu dapat bergerak lebih cepat?
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Bertanyajawab dengan siswa mengenai materi pengaruh gaya pengaruh gaya
terhadap benda bergerak.
b. Memberikan materi (presentasi) tentang pengaruh gaya terhadap benda
bergerak.
Elaborasi
a. Bertanyajawab dengan siswa mengenai materi pengaruh gaya pengaruh gaya
terhadap benda bergerak.
b. Memberikan materi (presentasi) tentang pengaruh gaya terhadap benda
bergerak.
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan mengenai materi pengaruh gaya
terhadap benda bergerak.
3) Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan penguatan.
b. Guru mengingatkan untuk siswa bisa melakukan percobaan lagi di rumah.
c. Guru memberikan tes.
3. Observasi
Tahap ini peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru
dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan
materi gaya. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran
dan terhadap hasil evaluasi siswa.
41
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar.
Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT materi gaya. Pada siklus II, diharapkan
bahwa seluruh proses pembelajaran berhasil, lewat meningkatnya ketuntasan belajar
siswa sampai tahap minimal ketuntasan yang ditetapkan yaitu 75%.
3.7. Indikator Kinerja
Sebagai indikator keberhasilan dalam penelitian kelas ini adalah minimal 75%
telah memperoleh nilai minimal 65 (ketetapan dari sekolah).
3.8. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif
dan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis
dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam
bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi
terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT yang dilakukan oleh guru, sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh
dari hasil tes belajar siswa.
1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil
belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar
siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 65
dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini jumahnya
sekitar 75% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan
menggunakan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung
ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan individual = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑥100%
42
Ketuntasan klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑥100%
Keterangan
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor ≥ 65
Ketuntasan klasikal : Jika > 75% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan
skor ≥ 65.
2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru selama proses
pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dalam bentuk uraian, tabel,
hubungan antar kategori, grafik, matrik, chart, dan sejenisnya. Tetapi hal yang
paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.