51
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Instansi
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan instansi yang antara lain berisi
sejarah instansi, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih jelasnya, akan
diuraikan sebagai berikut.
3.1.1. Sejarah Instansi
CUSTOMS (Instansi Kepabeanan) di mana pun di dunia ini adalah suatu
organisasi yang keberadaannya sangat essensial bagi suatu negara, demikian pula
dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia)
adalah suatu instansi yang memiliki peran yang cukup penting pada suatu negara.
Bea dan Cukai (selanjutnya kita sebut Bea Cukai) merupakan institusi
global yang hampir semua negara di dunia memilikinya. Bea Cukai merupakan
perangkat negara “konvensional” seperti halnya kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, ataupun angkatan bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang
masa sejarah negara itu sendiri. Fungsi Bea Cukai di Indonesia diyakini sudah ada
sejak zaman kerajaan dahulu, namun belum ditemukan bukti-bukti tertulis yang
kuat. Kelembagaannya pada waktu itu masih bersifat “lokal” sesuai wilayah
kerajaannya. Sejak VOC masuk, barulah Bea Cukai mulai terlembagakan secara
“nasional”. Pada masa Hindia Belanda tersebut, masuk pula istilah douane untuk
menyebut petugas Bea Cukai (istilah ini acapkali masih melekat sampai saat ini).
Nama resmi Bea Cukai pada masa Hindia Belanda tersebut adalah De Dienst der
52
Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen (I. U & A) atau dalam terjemah bebasnya
berarti “Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor serta Cukai”. Tugasnya adalah
memungut invoer-rechten (bea impor/masuk), uitvoer-rechten (bea ekspor/keluar),
dan accijnzen (excise/ cukai). Tugas memungut bea (“bea” berasal dari bahasa
Sansekerta), baik impor maupun ekspor, serta cukai (berasal dari bahasa India)
inilah yang kemudian memunculkan istilah Bea dan Cukai di Indonesia. Peraturan
yang melandasi saat itu di antaranya Gouvernment Besluit Nomor 33 tanggal 22
Desember 1928 yang kemudian diubah dengan keputusan pemerintah tertanggal 1
Juni 1934. Pada masa pendudukan Jepang, berdasarkan Undang-undang Nomor
13 tentang Pembukaan Kantor-kantor Pemerintahan di Jawa dan Sumatera tanggal
29 April 1942, tugas pengurusan bea impor dan bea ekspor ditiadakan, Bea Cukai
sementara hanya mengurusi cukai saja. Lembaga Bea Cukai setelah Indonesia
merdeka, dibentuk pada tanggal 01 Oktober 1946 dengan nama Pejabatan Bea dan
Cukai. Saat itu Menteri Muda Keuangan, Sjafrudin Prawiranegara, menunjuk R.A
Kartadjoemena sebagai Kepala Pejabatan Bea dan Cukai yang pertama. Jika
ditanya kapan hari lahir Bea Cukai Indonesia, maka 1 Oktober 1946 dapat
dipandang sebagai tanggal yang tepat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1948, istilah Pejabatan
Bea Cukai berubah menjadi nama menjadi Jawatan Bea dan Cukai, yang bertahan
sampai tahun 1965. Setelah tahun 1965 hingga sekarang, namanya menjadi
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).(sumber: www.beacukai.go.id)
53
3.1.2 Visi Misi dan Fungsi Ditjen Bea Cukai.
1.Visi
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia.Visi DJBC
mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui penetapan
target yang menantang dan secara terus-menerus terpelihara di masa depan.
2. Misi
Memfasilitasi perdagangan dan industri. Kami menjaga perbatasan dan
melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan illegal;
dan Kami optimalkan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai. Misi
ini merupakan langkah spesifik yang harus dikerjakan DJBC demi tercapainya
visi DJBC. peran serta secara keseluruhan terkait dengan besaran perdagangan,
keamanan dan penerimaan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
3. Fungsi Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yaitu:
1. Meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian fasilitas
di bidang kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran.
2. Mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar
logistik impor dan ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan
cukai serta penerapan sistem manajemen risiko yang handal.
3. Melindungi masyarakat, industri dalam negeri, dan kepentingan nasional
melalui pengawasan dan/atau pencegahan masuknya barang impor dan
54
keluarnya barang ekspor yang berdampak negatif dan berbahaya yang dilarang
dan/atau dibatasi oleh regulasi;
4. Melakukan pengawasan kegiatan impor, ekspor dan kegiatan di bidang
kepabeanan dan cukai lainnya secara efektif dan efisien melalui penerapan
sistem manajemen risiko yang handal, intelijen, dan penyidikan yang kuat,
serta penindakan yang tegas dan audit kepabeanan dan cukai yang tepat;
5. Membatasi, mengawasi, dan/atau mengendalikan produksi, peredaran dan
konsumsi barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik dapat
membahayakan kesehatan, lingkungan, ketertiban, dan keamanan masyarakat
melalui instrumen cukai yang memperhatikan aspek keadilan dan
keseimbangan; dan
6. Mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, bea keluar, dan
cukai guna menunjang pembangunan nasional.
55
3.1.3. Struktur Organisasi
Sumber : www.beacukai.go.id
DirekurPenindakan dan
Penyidikan
Subdit
Intelijen
Seksi Intelijen I
Seksi Intelijen II
Seksi Intelijen III
Seksi PangkalanData Intelijen
Subdit Penindakan
Seksi PenindakanImpor
Seksi PenindakanEkspor
Seksi PenindakanCukai I
Seksi PenindakanCukai II
Subdit
Narkotika
Seksi Narkotikadan Psikotropika
Seksi Prekursor
Seksi DukunganOperasi
Subdit
Penyidikan
Seksi Penyidikan I
Seksi Penyidikan II
Seksi BHP
Seksi RumahTahanan
Subdit
Patroli Laut
Seksi Patroli Laut I
Seksi Patroli Laut II
Seksi Perencanaandan Evaluasi
Subdit
Sarana Operasi
Seksi SaranaOperasi I
Seksi SaranaOperasi II
Seksi SaranaOperasi III
Subbagian
Tata Usaha
Gambar III.1 Struktur organisasi
56
Adapun fungsi masing-masing bagian struktur organisasi pada Subdit
Penindakan DJBC yaitu sebagai berikut :
1. Subdit Intelijen
Mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan
penyampaian informasi intelijen dan hasil intelijen, serta pengelolaan
pangkalan data intelijen dibidang kepabeanan dan cukai.
2. Subdit Patroli dan Operasi
Mempunyai tugas melakukan pemeriksaan sarana pengangkut, pengawasan
pembongkaran barang, patroli dan operasi pencegahandan penindakan
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.
3. Subdit Penyidikan
Mempunyai tugas melakukan penyidikan dan pemantauan tindak lanjut hasil
penindakan dan penyidikan tindak pidana dibidang kepabeanan dan cukai,
penghitungan bea masuk , cukai , pajak dalam rangka impor, dan denda
administrasi terhadap kekurangan/kelebihan bongkar, serta denda
administrasi atas pelanggaran lainnya,pengumpulan data pelanggaran
peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai, serta penatausahaan
dan pengurusan barang hasil penindakan danbarangbukti.
4. Subdit Sarana Operasi
Mempunyai tugas pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi,sarana
komunikasi,dan senjataapi kantor pelayanan utama.
57
5. Bidang Penindakan dan Penyidikan
Mempunyai tugas melaksanakan intelijen, patroli, dan operasi pencegahan
danpenindakan pelanggaran peraturan perundang-ndangan dibidang
kepabeanan dan cukai, penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai, serta
pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata
api.
6. Subdit tata usaha
Mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, dan
rumah tangga kantor pengawasan pelayanan.
3.2 Analisa Jaringan
Analisa pada suatu jaringan komputer sangatlah penting agar bisa
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada sistem jaringan pada di
suatu tempat. Adapun hasil analisa yang telah dilakukan, jaringan komputer yang
ada di Subdit Penindakan DJBC Jakarta merupakan jaringan komputer LAN
(Lokal Area Network). Jaringan komputer digunakan oleh Subdit Penindakan
DJBC Jakarta mempunyai sistem jaringan yang terdidri dari 1 unit komputer
admin,20 unit client,router,switch,dan ISP (Internet service Protocol) penyedia
jasa internet. Kebutuhan akan jaringan komputer pada Subdit Penindakan DJBC
Jakarta sangat diperlukan diantaranya adalah :
1. Untuk pertukaran informasi dan akses bersama ke internet
2. Pemakaian secara bersama sumber daya komputer
3. Pemakaian peralatan printer secara bersama
58
3.2.1 Blok Jaringan
Dari hasil yang telah dilakukan maka diketahui bahwa jaringan komputer
LAN pada Subdit Penindakan DJBC Jakarta terdiri dua bagian yaitu blok diagram
jaringan dan gambar jaringan,adapun blok diagram jaringan dan gambar jaringan
dapat dilihat pada Gambar III.2 dan GambarIII.3.
Penjelasan tentang blok diagram diatas terdapat sebuah modem yang
dikoneksikan dengan internet lalu terhubung dengan router,router lalu terhubung
dengan switch D-link DGS1024D, kemudian switch terhubung ke seluruh
perangkat perangkat seperti access door, printer,server,access point dan client.
Gambar III.2 Blok Diagram Jaringan
ACCESS POINT
Sumber : Subdit Penindakan DJBC
MODEM
INTERNET
ROUTER RB2011UiAS-2HnD-IN
SWITCH D-LINK DGS1024D
ACCESS DOOR ADMIN
CLIENT
PRINTER BIZHUB363
59
Fungsi dari blok diagram diatas adalah sebagai berikut :
1. Internet : menghubungkan semua jenis perangkat yang berada pada jaringan
Local Area Network (LAN ) ke jaringan internasional.
2. Modem : sebagai penghubung antara komputer dengan jaringan internet
3. Router RB2011UiAS-2HnD-IN: menghubungkan (perantara ) antara internet
dan jaringan LAN
4. Switch : Sebagai media penghubung pernagkat jaringan yang menggunakan
kabel
5. Accespoint : sebagai media penghubung nirkabel
6. Admin : sebagai pusat penyimpanan data dan manajemen user
7. Client : perangkat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan (user)
8. Printer : berfungsi untuk mencetak data dari komputer ke media kertas atau
sejenisnya.
9. Access door : alat yang berfungsi sebagai pembatas akses user pada pintu
pintu tertentu.
60
3.2.2 Skema Jaringan
Sumber : subdit penindakan DJBC
Gambar III.3 Gambar Jaringan
Berdasarkan skema jaringan pada Subdit Penindakan DJBC Jakarta yang
telah penulis peroleh berdasarkan data dari staff IT Subdit Penindakan dapat
diketahui bahwa jaringan Local Area Network (LAN) akses internet bersumber
dari ISP dengan kecepatan Upto 75Mbps. Koneksi internet yang didapat dari
router lalu di alirkan ke router RB2011UiAS-2HnD-IN,kemudian masuk ke
switch dan terbagi ke beberapa perangkat yang lainya. Adapun toppologi yang
61
digunakan adalah topologi star dengan media penghantar berupa kabel twisted
pair dari modem ADSL ke switch. IP yang digunakan adalah kelas C dengan
prefiks 24.
Penjelasan mengenai skema jaringan berikut ini :
a. ISP pada Subdit Penindakan DJBCJakarta menggunakan Speedy dengan
bandwidth up to 75Mbps.berfungsi sebagai pemberi akses layanan internet.
b. Menggunakan 1 buah modem ADSL yang berfungsi sebagai pengubung ISP
dengan perangkat switch dan access point. Modem yang digunakan adalah
jenis TP-Link TD-W8151ND.
c. Berikut pembagian IP address yang digunakan dapat dilihat di tabel III.1
Tabel III.1
pembagian IP Address
No Komponen IP address subnetmask
1 Admin 192.168.2.2 255.255.255.0
2 Client 192.168.2.3– 192.168.2.30 255.255.255.0
3 Access door 192.168.2.31 255.255.255.0
4 Access point 192.168.2.32 255.255.255.0
5
Modem
-ether 0(publik)
-ether 1(lokal)
203.130.X.X 255.255.255.0
192.168.1.1 255.255.255.0
6 Router
RB2011UiAS-
2HnD-IN
Ether 0 : 192.168.1.2
255.255.255.0
Ether 1 : 192.168.2.1
62
d. Pada Subdit Penindakan DJBC Jakarta terdapat 1 buah komputer admin
,berfungsi sebagai :
1. Sebagai pusat penyimpanan data dan manajemen user.
2. Antivirus, untuk melindugi software ataupun data yang tersimpan
didalam server dari virus, antivirus yang digunakan Esset NOD32
Business.
3. Mengkonfigurasi dan mengatur lalu lintas jaringan.
e. Menggunakan 1 buah switch yang dijadikan switch pusat yang berfungsi
sebagai penghubung antara modem dan komputer klien .Swicth yang
digunakan adalah D-Link DGS1024D.
f. Client berfungsi sebagai pengguna layanan jaringan.klien yangterdapat pada
Subdit Penindakan Jakarta adalah sebanyak 20 pc dan beberapa laptop.yaitu
10 di ruangan 1 dan 10 di ruangan 2.
g. Access point yang digunakan adalah D-Link AirPlus Extreme GDWL2100AP
h. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar perangkat keras seperti
switch, pc, router, server, printer, dan access point adalah kabel UTP dengan
konektor RJ45. Dan tipe kabel yang digunakan adalah :
1. Kabel menggunakan cross adalah switch dengan switch, pc dengan pc.
2. Kabel yang menggunakan tipe straight adalah admin dengan switch,
router dengan switch, dan switch dengan client.
63
3.2.3 Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan komputer sebagai bagian dari sebuah sistem informasi
adalah sangat penting untuk menjaga validitas dan integritas serta menjammin
ketersediaan layanan bagi penggunanya. Sistem harus dilindungi dari segala
macam serangan dan usaha usaha penyusupan atau pemindaiai oleh pihak yang
tidak berhak.
Dari hasil analisa yang dilakukan Subdit Penindakan DJBC Jakarta,server
diberi password dan hak akses hanya diberikan kepada pihak IT saja. Server juga
menggunakan metode keamanan jaringan (firewall) yang di atur melalui router
dan Esset NOD32 Business Edition dan klien di instal kaspersky . Esset NOD32
Business Edition adalah sebuah program aplikasi yang berguna untuk
memberikan dukungan keamanan bagi jaringan komputer skala besar maupun
kecil,dan aplikasi ini tergolong ringan serta handal sehingga proses kerjanya tidak
terlalu memberatkan kinerja komputer. Dengan melakukan filtrasi terhadap lalu
lintas jaringan atau paket yang melewatinya.
3.2.4 Spesifikasi Perangkat Keras
Dalam sebuah jaringan komputer dibutuhkan bebrapa perangkat keras
sebagai sarana transmisi data,begitu pula dengan jaringan komputer pada Subdit
Penindakan DJBC Jakarta ,adapun perangkat keras yang digunakan oleh Subdit
Penindakan DJBC Jakarta, meliputi komputer server, komputer client,
router,switch, dan access point. Komputer admin adalah sebuah komputer yang
menyediakan pelayanan atau service tertentu yang berjalan di jaringan internet.
Peran komputer admin pada Kantor Subdit Penindakan DJBC Jakarta dikatakan
sangat penting, karena file-file seluruh staf disimpan pada komputer admin.
64
Adapun spesifikasi perangkat keras komputer server dapat dilihat pada tabel III.2
spesifikasi komputer server.
Tabel III.2
Spesifikasi Komputer admin
Hardware Spesifikasi
Procesor Intel Core i7 4.0 Ghz
RAM 16Gb (8x2) DDR3
Hardisk WD 2TB
MoBo Asus
Power suplay Cooler master gx 650 w 80plus (gold)
Monitor LG flatron w1953SE 17”
OS Windows 2008 Enterprise
Sumber : Subdit Penindakan DJBC Jakarta
65
Tabel III.3
Spesifikasi Komputer user
Hardware Spesifikasi
Procesor Intel Core i3 3.7 Ghz
RAM 4GB
Hardisk Wd 500gb
MoBo Asus
Power suplay Xigmatek calibre 400 W 80+
Monitor Dell 19”
VGA Amd Radeon r5
Key Asus
OS Win 7 Profesional 64bit
Sumber : Subdit Penindakan DJBC Jakarta
Tabel III.4
Spesifikasi Router RB2011UiAS-2HnD-IN
Cpu AR9344 600MHz
RAM 128 mb
LAN port 5
Standart 802.11b/g/n
Os RouterOS
Dimentions 250x250x90mm
Switch Chip 2
RouterOS License Lvl 5
Architecture MIPS-BE
Sumber : www.mikrotik.co.id
66
Tabel III.5
Spesifikasi Router RB750
Device type Router RB750
Speed 10/100mbps
Security Firewall,NAT Transparent,AES,IPSec,VPN,PPTP
RouterOS License Lvl 4
LAN Port 5x10/100mbps
Software RouterOS
RAM 32mb
Architecture MIPS-BE
CPU AR7241 400MHz
Sumber : www.mikrotik.co.id
Tabel III.6
Spesifikasi Switch
Features
Device tipe : Switch D-Link
DGS1024D
24 10/100mbps
Full half duplex
IEEE 802.3x
10BA SE-T : -UTP Cat. 3, 4, 5 (100 m
max.) ; -EIA/TIA-586 100-ohm STP (100
m max.)
Sumber : www.dlink.com
67
Tabel III.7
Spesifikasi Printer
Sumber : http://www.konicaminolta.eu
Printer type BizHub 363
Print resolution (dpi) Equivalent to 1800 x 600 dpi
Controller CPU Type MPC8533E
Controller CPU Speed 667 MHz
Page description language PCL6, PCL5e/c (XL3.0), PostScript 3
(CPSI 3016), XPS
Operating systems Windows 2000 / XPx32 / XPx64
Windows VISTA x32 / x64
Windows 7 x32 / x64
Windows DPWS support
Macintosh 9.2 / 10.2 / 10.4
Windows Server 2000 / 2003 / 2003x64 /
2008 / 2008x64
Unix/Linux/Citrix
Printer fonts 80x PCL Latin, 137x PostScript 3
Emulation Latin
Print functions Direct print of PCL, PS, TIFF, JPEG,
XPS, PDF and Encrypted PDF files
Mixmedia and Mixplex
Job programming "Easy Set"
Overlay, Watermark, Copy Protection
68
Tabel III.8
Spesifikasi Access point
Standar 802.11g
Konektor 4 konektor RJ45 untuk LAN
Mode operasi Modem,Bridge
Kecepatan Up to 75Mbps
Fitur
- Dhcp
- Mac filter
- SSID hide
- Up firmware
Dimensi 142x109x31 mm
Bobot 200 gram
Sumber : www.dlink.com
Tabel III.9
Spesifikasi modem TD-W8151N
Tampilan 1 RJ11 DSL Port
1 10/100Mbps RJ45 Port
Deskripsi Produk 1-port 150Mbps Wireless N ADSL2+ Modem
Router
Standar IEEE IEEE 802.3, 802.3u
Standar ADSL
Full-rate ANSI T1.413 Issue 2, ITU-T
G.992.1(G.DMT) Annex A, ITU-T
G.992.2(G.Lite) Annex A,ITU-T G.994.1 (G.hs)
Dimensi ( W x D x H ) 7.1×4.9×1.4 in.(181×125×36mm)
Keamanan Wireless Provides 64/128-bit WEP encryption
Sumber : www.tplink.co.id
69
Tabel III.9
spesifikasi AP Dlink Xtreme G-DWL-2100AP
Features
IEEE 802.11g, 802.11b wireless LAN
IEEE 802.3 Ethernet/IEEE 802.3u Fast Ethernet
Up to 108Mbps (Turbo mode) high-speed transmission
Dimensions
142 (L) x 109 (W) x 31 (H) mm
64/128/152-bit WEP data encryption
DHCP Server and Client
Windows-based AP management program included
4 operation modes: WDS (Bridge) AP with WDS, AP client,
Repeater
Sumber : www.dlink.com
3.2.5 Spesifikasi Perangkat Lunak
Subdit Penindakan DJBC Jakarta memiliki spesifikasi perangkat lunak atau
software,adapun perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut :
a. Sistem operasi Admin
Sistem operasi yang digunakan pada komputer admin yaitu Windows server
2008 Enterprise ,sedangkan software pendukung lainnya masih standar. Server
menggunakan antivirus Esset NOD32 Business Edition yang berlisensi.
b. Sistem Operasi Client
Sistem operasi yang digunakan pada komputer klien yang ada di kantor
Subdit Penindakan DJBC Jakarta adalah Windows 7 profesional,selain itu juga
didukung beberapa software tambahan seperti Coreldraw x11 , Firefox 35.0 ,
70
Kaspersky 2013 ,Google chrome 35.0, Winrar 5.0.0, CC cleaner, Foxit reader,
Paint ,Adobe photoshop cs3 Ms.office 2010.
Selain itu ada perangkat lunak yang ditanamkan dalam perangkat router yaitu
RouterOS dan Winbox yang terdapat pada server.
3.2 Permasalahan Pokok
Adapun permasalahan yang dapat penulis sampaikan pada Subdit
Penindakan DJBC Jakarta yaitu :
1. Masih terdapat laman-laman yang bisa di akses seperti media sosial, tv online
dan streaming video sehingga koneksi internet melambat,maka perlu
pemblokiran situs-situs tersebut sehingga tidak memungkinkan terjadinya
penunrunan kinerja para pegawainya.
2. Adanya pegawai yang melakukan aktivitas download yang berlebihan
sehingga memakan banyak bandwidth sehingga jaringan internet yang lain
menjadi lambat.
3. Penuhnya port yang digunakan pada switch utama menyebabkan kinerja
pada switch menjadi lamban.
3.4 Pemecahan Masalah
Dari permasalahan yang ada pada jaringan komputer di Subdit Penindakan
DJBC Jakarta maka penulis memberikan rekomendasi dan pemecahan masalah
,adapun pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Untuk menangani masalah pemblokiran situs pada jaringan Local Area
Ntework (LAN) Subdit Penindakan DJBC Jakarta adalah dengan
menggunakan Router RB2011UiAS-2HnD-IN mikrotik dengan
mengaktifkan fitur web proxy pada aplikasi winbox.
71
2. Salah satu solusi agar bandwidth dapat dimanfaatkan lebih maksimal
adalah dengan mengelola bandwidth tersebut menggnakan fitur queues
yang tersedia pada aplikasi winbox,yaitu dengan membatasi pemakaian
kapasitas bandwidth tiap kllien.
3. Dengan menambahkan satu unit switch baru,lalu komputer client dapat
dibagi menjadi 2 bagian,sehingga kinerja switch bisa lebih efisien.
3.5 Analisa Usulan
3.5.1 Skema Usulan
Gambar III.4
Gambar jaringan usulan LAN Subdit Penindakan DJBC Jakarta
72
Pada skema usulan yang diajukan penulis,tidak ada perubahan dalam
topologi yang digunakan yaitu tetap menggunanak topologi star. Namun hanya
menambahkan satu buah switch agar komputer client tidak menumpuk pada satu
switch saja sehingga memungkinkan melambatnya jaringan yang terjadi pada
Local Area Network (LAN) Kantor Subdit Penindakan DJBC Jakarta ,dan jika
ada penambahan pada komputer client,teknisi hanya perlu menghubungkan
komputer ke port switch yang masing kosong.
Kemudian dengan mengaktifkan fitur queues dan web proxy pada router
RB2011UiAS-2HnD-IN untuk menangani permasalahan pokok di atas. Karena
sebelumnya router yang digunakan hanya berfungsi sebagai routing saja.
3.5.2 Konfigurasi usulan
1. Konfigurasi untuk blok situs menggunakan fitur web proxy sebagai berikut :
a. Buka aplikasii winbox,isi gateway pada “conect to” ,sesuai ip adddress
nya,atau bisa loggin menggunakan mac address nya,isi “admin”
pada”login”,isi “password” jika menggunakan settingan awal maka
kosongkan saja,lalu pilih konek.tampilkan login seperti gambar berikut :
Gambar III.5 Tampilan jendela login winbox
73
b. Pilih tab “IP” kemudian pilih “Web proxy”, kemudian pada tab general beri
tanda ceklis pada “enable” > port : 80 > ceklis pada “cahce on disk”.
Kemudian pilih “Access”.
Gambar III.6 tampilan jendela web proxy settings
74
c. Klik tanda ‘ +’ merah lalu isikan pada “Dst host” dengan alamat yang akan di
blok aksesnya,misalkan “www.youtube.com”,kemudian pada “action” pilih
“deny”lalu klik ok.
Gambar III.7 Tampilan jendela web proxy rule
75
d. Aktifkan NAT redirect untuk setiap client yang merequest http (port80) akan
dialihkaan ke proxy (port 8080),dengan cara klik tab IP lalu pilih Firewall
makan akan muncul jendela firewall ,lalu klik tombol “+” ,maka akan muncul
jendela NAT rule pada kolom “chain” pilih “dstnat” lalu pada kolom
“protokol” pilih :6(tcp) dan pada kolom “dst.port” masukan angka 80 .pada
jendela action pilih redirect lalu di kolom to port masukan 8080 lalu klik ok.
e. Tampilan situs www.youtube.com tidak bisa di akse oleh klien.
Gambar III.8 Tampilan situs www.youtube.com yang di akses klien
76
2. Konfigurasi manajemen bandwidth menggunakan fitur queues sebagai
berikut:
a. Pilih menu “queues” ,lalu muncul tampilan queue list pada tab simple
queue sperti berikut:
Gambar III.9 tampilan jendela queue list
b. Pada simple queues klik tanda “+” merah dengan parameter sebagai berikut:
Name : admin
Target address : 192.168.1.3
Ceklis pada target upload dan target download
Max limit upload :512kbps dan max limit upload :512kbps
Klik apply dan ok,sehingga akan menghasilkan seperti gambar berikut :
77
Gambar III.10 Tampilan jendela new simple queue
c. Pada tab general
Name : user1
Target addres : 192.168.1.5
Ceklis pada target upload dan target download
Max limit download:128kbps dan max limit download :128kbps
Klik apply dan ok,sehingga akan menghasilkan seperti gambar berikut:
Gambar III.11 Tampilan New simple queue pada client
78
d. Setelah selesai mensetting maka test di speedtest.net
a. Sebelum di setting
Gambar III.12 kecepatan internet sebelum di setting
b. Sesudah di seting
Gambar.III13 kecepatan internet sessudah di setting
79
3.5.3 Analisa Biaya
Mengenai anggaran dalam hal untuk menganalisa biaya yang diperlukan
unutk memperbaiki skema jaringan usulan maupun mengatasi permasalahan pada
perangkat kerasnya, maka penulis memperkirakan analisa biaya yang diperlukan
sebagai berikut ;
Tabel III.10
Estimasi Biaya
No Item Unit qty Total harga
1 Switch
D-Link Switch 16 Port
DES-1016A 10/100Mbps
1 Rp 288.900,-