Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Mungseng dan SDN Giyanti

Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini subyek

penelitian dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas

eksperimen adalah siswa kelas III SDN 01 Mungseng yang berjumlah 25 siswa dan

kelas kontrol adalah siswa kelas III SDN Giyanti yang berjumlah 25 siswa. Siswa

Kelas III SDN 01 Mungseng yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki

dan 15 siswa perempuan mendapat perlakuan berupa pembelajaran dengan

menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran matematika.

Sedangkan untuk Siswa Kelas III SDN Giyanti yang berjumlah 25 siswa terdiri dari

12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan mendapat perlakuan berupa pembelajaran

Matematika dengan menggunakan pendekatan konvensional, yaitu pembelajaran yang

biasa guru gunakan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari Tabel Data Subyek

Penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Unit Penelitian

Sekolah

Jumlah Siswa

Total Keterangan Laki-

laki

Perempu

an

SDN Giyanti 12 13 25 Kelompok Kontrol

SDN 01 Mungseng 10 15 25 Kelompok Eksperimen

Jumlah sampel penelitaian 50

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

53

4.2 Kondisi awal sebelum diberi perlakuan

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Hasil Belajar

Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika

siswa sebelum dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan. Data yang

digunakan sebagai pretest adalah nilai murni dari soal pretest untuk kelas

eksperimen dan kelas control yang dapat dilihat pada lampiran 5. Nilai murni

berarti bahwa nilai belum diolah dengan nilai-nilai lainnya. Nilai ini dijadikan

patokan kemampuan awal siswa kelas III SDN 01 Mungseng dan SDN

Giyanti. Analisis deskriptif menggunakan alat bantu hitung SPSS 16.0 dan

hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Analisis Deskriptif Statistik Pretest

N Mean Std.

Deviation

Minimu

m

Maximu

m

Eksperimen 25 75.20 9.407 60 95

Kontrol 25 72.40 6.474 65 90

Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa variabel dari kelompok eksperimen

dengan jumlah data (N) sebanyak 25 siswa dan dari kelompok kontrol

sebanyak 25 siswa. Kelompok eksperimen memperoleh hasil belajar pretest

dengan nilai terendah (minimum) 60 dan nilai tertinggi (maximum) 95 dengan

rata-rata (mean) sebesar 75,20 dan standar deviasi 9,407. Sedangkan dari

kelompok kontrol hasil belajar pretest dengan nilai terendah (minimum) 65

dan nilai tertinggi (maximum) 90 dengan rata-rata (mean) sebesar 72,40 dan

standar deviasi 6,474. Hal ini berarti keberagaman nilai kelas eksperimen

lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sebaran nilai pretest kelas baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

54

Tabel 4.3

Kategori Nilai Pretest

e

r

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika

siswa kelas eksperimen tersebut tidak memiliki siswa dalam kategori rendah,

kategori sedang sebanyak 6 siswa (12%) dan kategori tinggi sebanyak 19

siswa (38%). Oleh karena itu dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas III

SDN 01 Mungseng berada pada kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar

matematika siswa kelas kontrol juga tidak memiliki siswa ntuk kategori

rendah, kategori sedang sebanyak 6 siswa (12%), dan kategori tinggi sebanyak

19 siswa (38%). Oleh karena itu dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas

III SDN Giyanti berada pada kategori tinggi.

4.2.1.2 Minat Belajar

Data minat belajar awal digunakan untuk mengetahui minat belajar

matematika siswa sebelum dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan. Data

minat belajar awal diambil dari hasil pengisian angket minat belajar untuk

kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada lampiran 10 dan

hasil pengamatan terhadap kedua kelas sebelum diberi perlakuan yang

hasilnya dapat dilihat pada lampiran 11. Analisis deskriptif menggunakan alat

bantu hitung SPSS 16.0 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4

No Interval Kategori Eksperimen Kontrol

Jmlh

Siswa

% Jmlh

Siswa

%

1 68 – 101 Tinggi 19 76 19 76

2 34 – 67 Sedang 6 24 6 24

3 0 – 33 Rendah 0 0 0 0

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

55

Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa variabel dari kelompok eksperimen

dengan jumlah data (N) sebanyak 25 siswa dan dari kelompok kontrol

sebanyak 25 siswa. Kelompok eksperimen memperoleh skor minat belajar

awal dengan nilai terendah (minimum) sebesar 13 dan nilai tertinggi

(maximum) sebesar 29 dengan rata-rata (mean) sebesar 24,20 dan standar

deviasi sebesar 3,831. Sedangkan dari kelompok kontrol skor minat belajar

awal dengan nilai terendah (minimum) sebesar 20 dan nilai tertinggi

(maximum) sebesar 29 dengan rata-rata (mean) sebesar 23,92 dan standar

deviasi sebesar 2,197. Hal ini berarti keberagaman skor kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Sebaran skor minat belajar awal kelas

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Deskriptif Statistik untuk Minat Belajar

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Eksperimen 25 24.20 3.851 13 29

Kontrol 25 23.92 2.197 20 29

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

56

Tabel 4.5

Kategori Nilai Minat Belajar Pretest

No Interval Kategori

Eksperimen Kontrol

Jmlh

Siswa %

Jmlh

Siswa %

1 22 – 32 Tinggi 21 84 17 68

2 11 – 21 Sedang 4 16 8 32

3 0 – 10 Rendah 0 0 0 0

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada siswa baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol yang masuk dalam kategori rendah. Selain itu, siswa

dari kelas eksperimen yang masuk dalam kategori sedang lebih rendah yaitu 4

siswa dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 8 siswa. Adapun siswa yang

masuk dalam kategori tinggi, dalam kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 21

siswa dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 17 siswa.

4.2.2 Analisis Inferensial untuk Kondisi Awal

4.2.2.1 Hasil Belajar

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Version 20

dengan Kolmogrov Smirnov. Menurut Slameto (2015:295) “persyaratan

data tersebut normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas

dengan Kolmogrov Smirnov. Hasil olah data uji normalitas menggunakan

SPSS 20 for windows dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

57

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas soal pretest

Eksperimen Kontrol

N 25 25

Normal Parametersa,b

Mean 75.20 72.40

Std.

Deviation 9.407 6.474

Most Extreme

Differences

Absolute .212 .205

Positive .188 .205

Negative -.212 -.127

Kolmogorov-Smirnov Z 1.058 1.023

Asymp. Sig. (2-tailed) .213 .246

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel 4.6, didapatkan nilai signifikansi

pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah

0,213 dan 0,246 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data

tersebut berdistribusi normal. Untuk penyebaran datanya dapat

dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Pretest Eksperimen dan

Kontrol

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

58

b. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Nilai Pretest

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan

dengan menggunakan SPSS for Windows Version 20. Kedua kelompok

dikatakan berasal dari kelompok yang homogen apabila hasil uji

statistika pada signifikansi menunjukkan angka 0,05. Jadi jika nilai

signifikansi > 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut homogen.

Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok

tersebut tidak homogen.

Berdasarkan Tabel 4.7, hasil uji homogenitas menghasilkan nilai

signifikansi sebesar 0,300 > 0,05 yang berarti data berasal dari populasi

yang memiliki variansi sama (homogen). Oleh karena itu, uji independent

sample t-test yang digunakan adalah uji independent sample t-test jenis

equal variances assumed. Uji tersebut menghasilkan nilai signifikansi

0,226>0,05 sehingga H0 diterima atau tidak terdapat perbedaan nilai

pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam

kondisi seimbang.

Tabel 4.7

Hasil uji Independent Samples t_test Pretest Levene's Test

for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower

Upper

Nilai

Equal variances assumes

1.099 .300 1.22

6 48 .226 2.800 2.284

-1.792

7.392

Equal variances not assumes

1.226

42.569

.227 2.800 2.284 -

1.807 7.407

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

59

4.2.2.2 Minat Belajar

Selain analisis deskriptif untuk menguji kondisi awal dari minat belajar

siswa, juga digunakan analisis inferensial. Uji yang digunakan pada hasil

minat belajar awal menggunakan uji Mann-Withney dengan menggunakan alat

bantu hitung software SPSS 16.0. Hasil uji minat belajar awal dapat dilihat

pada tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8

Uji Mann-Withney Minat belajar Awal

NILAI

Mann-Whitney U 221.500

Wilcoxon W 546.500

Z -.1786

Asymp. Sig. (2-tailed) .074

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji mann-withney menghasilkan nilai

signifikansi sebesar 0,074 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan minat belajar antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

sehingga kondisi awal minat belajar siswa antara kedua kelas dalam kondisi

seimbang.

4.3 Hasil Pelaksanaan Penelitian

Pelakasanaan penelitian dilakukan 4 kali seperti yang tercantum pada jadwal

penelitian sebagai berikut.

4.3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol

Kegiatan pertama dilakukan pada kelas III SDN 1 Giyanti sebagai kelas

kontrol yang diampu oleh bu Ria Susanti. Pada hari senin tanggal 25 April 2016

kegiatan yang dilakukan adalah memberikan soal pretest sebagai langkah awal

untuk mengukur tingkat kesetaraan siswa. Pengambilan data awal untuk

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

60

mengetahui hasil belajar sebelum perlakuan. Selanjutnya pertemuan berikutnya

dilakukan pembelajaran secara konvensional dengan 2 kali pertemuan. Materi

yang diajarkan adalah materi pelajaran Matematika tentang ˮKeliling Persegi dan

Persegi Panjangˮ. Langkah berikutnya pada pertemuan selanjutnya, adalah

pemberian soal posttest kepada siswa kelas III sebagai soal evaluasi. Pada

umumnya pembelajaran yang terjadi di SD Negeri Giyanti Tes ini berjalan dengan

tertib. Pengamatan dari penerapan perlakuan tertuang dalam lembar observasi.

Selanjutnya kegiatan berikutnya memberikan angket minat belajar matematika

pada kelas kontrol. Berikut ini disajikan Tabel 4.9 jadwal pelaksanaan penelitian

pada kelas kontrol sebagai berikut˸

Tabel 4.9

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol

No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin , 25-04-2016 Perkenalan kepada siswa

Memberikan pretest kepada kelas control

2. Selasa , 26-04-2016 Pelaksanaan pembelajaran 1 pada kelas

kontrol dengan pembelajaran konvensional

3. Rabu, 27-04-2016 Pelaksanaan pembelajaran 2 pada kelas

kontrol dengan pembelajaran konvensional

4. Kamis, 28-04-2016

Mengulas pembelajaran sebelumnya

Memberikan soal posttest kepada kelas

kontrol

Memberikan angket minat belajar

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

61

Instrumen tes pretest dan posttest sebelumnya diujikan di kelas III SDN 01

Mungseng, untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal.

Setelah dilakukan uji validitas soal, kemudian data yang didapatkan di uji

menggunakan SPSS 20. Data yang didapatkan dari uji SPSS, dari 25 soal pretest

dan posttest, didapatkan 20 soal pretest dan posttest yang valid artinya soal itu

dapat digunakan untuk menguji tingkat kesetaraan siswa dan sebagai soal evaluasi

siswa.

4.3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

Kegiatan pertama yang dilakukan pada kelas III SDN 1 Mungseng sebagai

kelas eksperimen yang diampu oleh bu Dwi Kristanti. Pada hari Senin, 4 April

2016 kegiatan yang dilakukan adalah memberikan soal pretest sebagai langkah

awal untuk mengukur tingkat kesetaraan siswa. pengambilan data awal untuk

mengetahui hasil belajar sebelum perlakuan. Selanjutnya pertemuan berikutnya

dilakukan pembelajaran dengan menggunakan ice breaking dengan berbantuan

musik dengan 2 kali pertemuan. Materi yang diajarkan adalah materi pelajaran

Matematika tentang ˮKeliling Persegi dan Persegi Panjangˮ. Langkah berikutnya

pada pertemuan selanjutnya, adalah pemberian soal posttest kepada siswa kelas III

sebagai soal evaluasi. Pada umumnya pembelajaran yang terjadi di SD Negeri 1

Mungseng tes ini berjalan dengan tertib. Pengamatan dari penerapan perlakuan

tertuang dalam lembar observasi. Selanjutnya kegiatan berikutnya memberikan

angket minat belajar matematika pada kelas eksperimen. Berikut ini disajikan

Tabel 4.10 jadwal pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen sebagai berikut˸

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

62

Tabel 4.10

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

4.4 Kondisi Akhir setelah diberi Perlakuan

4.4.1 Analisis Deskripsi

4.4.1.1 Hasil Belajar

Skor posttest diambil setelah kegiatan pembelajaran dengan model

pembelajaran ice breaking berbantuan musik berakhir. Hasil posttest dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol akan ditunjukan dalam lampiran 10. Data

skor posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa

setelah dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan. Analisis deskriptif

menggunakan alat bantu hitung SPSS 16.0 dan hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.11.

No Hari / Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 25-04-2016 Perkenalan kepada siswa

Memberikan pretest kepada kelas eksperimen

2. Selasa, 26-04-

2016

Memberikan perlakuan (treatment) kepada kelas III

SDN 1 Mungseng dengan menggunakan

pembelajaran ice breaking dengan berbantuan

music

3. Rabu, 27-04-2016 Melanjutkan pembelajaran pada pertemuan kedua

Memberikan soal posttest

4. Kamis, 28 -04-

2016 Memberikan angket minat belajar siswa

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

63

Berdasarkaan Tabel 4.11 terlihat bahwa rata-rata nilai posttest kelas

eksperimen yaitu 91.20 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 84.64.

Nilai minimal kelas eksperimen yaitu 80 lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol yaitu 72. Nilai maksimal kelas eksperimen yaitu 100 sama dengan

kelas kontrol yaitu 100. Standar deviasi dari nilai kelas eksperimen yaitu

6.928 dan kelas kontrol yaitu 7.973. Hal ini berarti keberagaman nilai kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sebaran nilai posttest baik

kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Kategori Nilai Posttest

No Interval Kategori

Eksperimen Kontrol

Jmlh

Siswa %

Jmlh

Siswa %

1 68 – 101 Tinggi 25 100 25 100

2 34 – 67 Sedang 0 0 0 0

3 0 – 33 Rendah 0 0 0 0

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa tidak ada siswa baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol yang masuk dalam kategori rendah dan

kategori sedang. Adapun untuk kelas eksperimen, siswa yang masuk dalam

Tabel 4.11

Hasil postest

N Mean Std.

Deviation

Minim

um

Maximum

Eksperimen 25 91.20 6.928 80 100

Kontrol 25 84.64 7.973 72 100

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

64

kategori tinggi yaitu ada 25 siswa dan pada kelas kontrol siswa berada dalam

kategori tinggi ada 25 siswa.

4.4.1.2 Minat Belajar

Data minat belajar akhir digunakan untuk melihat minat belajar

matematika siswa setelah dilakukan penelitian dan diberikan perlakuan.

Minat belajar akhir diambil dari hasil pengisian angket minatbelajar untuk

kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada lampiran dan

hasil rata-rata hasil pengamatan selama pembelajaran yang hasilnya dapat

dilihat pada lampiran. Angket minat belajar sebelumnya sudah divalidasi

sehingga pemberian angket digunakan angket yang sudah ada. Analisis

deskriptif menggunakan alat bantu hitung SPSS 16.0 dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.13.

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa rata-rata skor minat belajar

kelas eksperimen yaitu 27.36 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol

yaitu 25.40. Selain itu, skor minimal kelas eksperimen yaitu 20 sama dengan

kelas kontrol yaitu 20. Skor maksimal kelas eksperimen yaitu 30 sama

dengankelas kontrol yaitu 30. Standar deviasi dari skor kelas kontrol yaitu

2.198 lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen yaitu 2.234. Hal ini

berarti keberagaman skor kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas

kontrol. Sebaran skor minat belajar akhir kelas baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.13

Hasil Analisis Deskriptif Minat Belajar Matematika Posttest

N Mean Std.

Deviation

Minim

um

Maximu

m

Eksperimen 25 27.36 2.234 20 30

Kontrol 25 25.40 2.198 20 30

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

65

Tabel 4.14

Kategori Minat belajar Akhir

Berdasarkan tiga pengkategorian pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa

tidak ada siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang masuk

dalam kategori rendah. Selain itu, siswa dari kelas eksperimen yang masuk

dalam kategori sedang lebih rendah yaitu 4 siswa dibandingkan dengan kelas

kontrol yaitu 8 siswa. Adapun siswa yang masuk dalam kategori tinggi,

dalam kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 21 siswa dibandingkan dengan

kelas kontrol yaitu 17 siswa.

4.4.2 Analisis Inferensil

4.4.2.1 Hasil Belajar

a. Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil

belajar Matematika siswa telah berdistribusi normal. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows.

Hasil uji normalitas data hasil belajar matematika dapat dilihat pada tabel

4.15

No Interval Kategori

Eksperimen Kontrol

Jmlh Siswa % Jmlh

Siswa

%

1 22 – 32 Tinggi

21 84 17 68

2 11– 21 Sedang

4 16 8 32

3 0 – 10 Rendah 0 0 0 0

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

66

Tabel 4.15

Uji Normalitas Posttest

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa pada kelompok

eksperimen (SDN 1 Mungseng) memiliki nilai signifikan 0,597 dan kelas

kontrol (SDN Giyanti) memiliki nilai signifikansi 0,45, karena kedua

kelompok memiliki nilai sig > 0,05 maka dapat dikatakan kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selain data diatas

uji normalitas juga disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.2

Eksperimen Kontrol

N 25 25

Normal Parametersa,b Mean 91.20 84.64

Std. Deviation 6.928 7.973

Most Extreme Differences

Absolute .156 .172

Positive .107 .172

Negative -.156 -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .779 .860

Asymp. Sig. (2-tailed) .579 .450

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

67

Gambar 4.2 Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol

Gambar 4.2 menunjukan bahwa pada masing-masing kelas kurva

mendekati bentuk kurva berdistribusi normal. Walaupun gambar kurvanya

tidak sama persis, tetapi kedua kurva normal merupakan bukti bahwa data

berdistribusi normal untuk masing-masing kelas.

b. Uji Homogenitas dan Beda Rata-Rata (Independent Sample T-Test)

Soal Posttes

Hasil posttest juga diuji menggunakan uji independent sample t-test

untuk mengetahui apakah ada perbedaan kedua kelas. Hasil uji independent

sample t-test dapat dilihat dalam Tabel 4.16 berikut ini

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

68

Tabel 4.16 hasil uji homogenitas menghasilkan nilai signifikansi

sebesar 0,680 > 0,05 yang berarti data berasal dari populasi yang memiliki

variansi sama (homogen). Oleh karena itu, uji independent sample t-test

yang digunakan adalah uji independent sample t-test jenis equal variances

assumed yaitu 0,003. Nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima, berarti rata-rata nilai hasil belajar antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol tidak sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan ice

breaking berbantuan musik berpengaruh terhadap hasil belajar matematika

siswa.

Tabel 4.16

Hasil Uji Independent Sample T-test Hasil Belajar Posttest

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Ni

lai

Equal

variances

assumed

.172 .680 3.1

05 48 .003 6.560 2.113 2.312 10.808

Equal

variances

not assumed

3.1

05

47.08

3 .003 6.560 2.113 2.310 10.810

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

69

4.4.2.2 Minat Belajar

Uji yang digunakan pada hasil minat belajar akhir menggunakan uji

Mann-Withney karena data bersifat ordinal. Hasil uji minat belajar akhir

dapat dilihat pada tabel 4.17 sebagai berikut.

Tabel 4.17

Uji Mann-Withney Minat belajar Akhir

NILAI

Mann-Whitney U 138.000

Wilcoxon W 463.000

Z -3.421

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji Mann-Withney menghasilkan nilai

signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menunjukkan bahwa minat belajar kelas eksperimen lebih tinggi

daripada minat belajar kelas kontrol. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang dilaksanakan dengan ice breaking berbantuan musik

berpengaruh terhadap minat belajar siswa.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ice breaking

berbantuan musik berpengaruh terhadap hasil belajar dan minat belajar matematika

kelas III SD Gugus Among Siswa Kecamatan Temanggung kabupaten Temanggung.

Kelas eksperimen adalah SD N 01 Mungseng yang mendapat perlakuan dengan ice

breaking berbantuan musik dan kelas kontrol adalah SD N Giyanti yang tidak

mendapat perlakuan dengan ice breaking berbantuan musik. Penelitian ini dapat

terlaksana jika kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.

Hasil perhitungan data posttest dengan uji independent t-test menghasilkan

nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 sehingga H0 ditolak, hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara kelas eksperimen

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

70

dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Berdasarkan kedua hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh ice breaking berbantuan musik terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas III SD Gugus Among Siswa. Adapun perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model

pembelajaran ice breaking berbantuan musik dengan siswa yang diajar tanpa model

pembelajaran ice breaking berbantuan musik dikarenakan pembelajaran dengan ice

breaking berbantuan musik menekankan siswa untuk belajar matematika dengan cara

yang lebih menyenangkan. Hal ini mengakibatkan siswa lebih menikmati

pembelajaran matematika dan siswa menyukai pembelajaran matematika. Berbeda

dengan pembelajaran tanpa ice breaking berbantuan musik yang pembelajarannya

dilakukan dengan lebih banyak ceramah dan pemberian contoh soal dengan hanya

berpatokan pada rumus atau konsep yang sudah ada. Hal tersebut akan

mengakibatkan pemikiran siswa hanya terbatas pada hafalan. Pembelajaran dengan

ice breaking berbantuan musik juga mengajarkan kepada siswa bahwa matematika

bisa dipelajari dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Akibatnya, siswa antusias dan bersemangat dalam setiap ice breaking yang diberikan

guru.

Hasil perhitungan data minat belajar akhir dengan uji independent t-test

menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 sehingga H0 ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar matematika siswa antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan kedua

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh ice breaking

berbantuan musik terhadap minat belajar matematika siswa kelas III SD Gugus

Among Siswa Kecamatan Temanggung. Adapun perbedaan yang signifikan antara

minat belajar matematika siswa yang diajar dengan ice breaking berbantuan musik

dengan siswa yang diajar tanpa pembelajaran ice breaking berbantuan musik

dikarenakan pembelajaran dengan ice breaking berbantuan musik mengubah situasi

yang tidak dinamis menjadi dinamis, membuat ketegangan menjadi rileks, serta

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10885/4/T1_292012092_BAB IV... · menggunakan ice breaking berbantuan musik pada mata pelajaran

71

memberikan rasa senang kepada siswa. Hal ini mengakibatkan siswa lebih antusias,

semangat dan berminat untuk mengikuti pelajaran. Berbeda dengan pembelajaran

tanpa ice breaking berbantuan musik yang pembelajarannya dilakukan dengan lebih

banyak ceramah dan pemberian contoh soal untuk dikerjakan. Hal tersebut akan

mengakibatkan siswa cenderung bosan dan mengantuk karena guru masih

menggunakan metode ceramah.

Pembelajaran dengan ice breaking berbantuan musik secara tidak langsung

menumbuhkan minat siswa dikarenakan ice breaking menuntut masing-masing siswa

yang mengaharuskan siswa mengikuti setiap permainan yang diberikan guru. Hal ini

membuat siswa untuk bersemangat dalam pembelajaran.


Recommended