BAB VII
PERANCANGAN BENDUNG
6.1 ANALISIS TINGGI MERCU BENDUNG
Tinggi mercu bendung dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Elevasi sawah bagian hilir tertinggi dan terjauh;
2. Elevasi kedalaman air di sawah;
3. Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah;
4. Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran tersier;
5. Kehilangan tekanan dari saluran primer ke saluran sekunder;
6. Kehilangan tekanan karena kemiringan saluran;
7. Kehilangan tekanan di alat – alat ukur;
8. Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer;
9. Persediaan tekanan untuk eksploitasi;
10. Persediaan untuk bangunan lain.
Tinggi mercu bendung, p, yaitu ketinggian antara elevasi lantai udik
atau dasar sungai di udik bendung dan elevasi mercu. Dalam menentukan
tinggi mercu bendung maka harus dipertimbangkan terhadap :
1. Kebutuhan penyadapan untuk memperoleh debit dan tinggi tekan;
2. Kebutuhan tinggi energi untuk pembilasan;
3. Tinggi muka air genangan yang akan terjadi;
4. Kesempurnaan aliran pada bendung;
5. Kebutuhan pengendalian angkutan sedimen yang terjadi di bendung;
6. Tinggi mercu bendung, dianjurkan tidak lebih dari 4,00 meter dan minimum
0,5 H (H = tinggi energi di atas mercu).
63
Tabel 7.1 Elevasi Mercu Bendung Berdasarkan Elevasi Di Sawah
No Variable
Tinggi / Energi
Satuan
1 Elevasi tertinggi di sawah (A) = 98.000 m2 Tinggi lapisan air di sawah (a) = 0.1 m3 Kehilangan energi di boks kuarter = 0.05 m4 Kehilangan energi di boks bagi kuarte r(c) = 0.1 m5 d (Pengambilan saluran irigasi) = 0.761 m6 Kehilangan energi di boks bagi tertier = 0.05 m
7Kehilangan energi di bangunan sapdap tertier (G) = 0.713 m
8 Variasi tinngi muka air h100 = 0.107 m9 Kehilangan energi di pintu pengambilan = 0.2 m10 Kehilangan energi pada bangunan Terjun = 0 m11 Faktor keamanan = 0.095 m P(Jumlah keseluruhan) = 100.176 m
Tabel 7.2 Elevasi Mercu Bendung Berdasarkan Kebutuhan Tinggi Tekanan
Elevasi mercu bendung berdasarkan kebutuhan tinggi tekanan satuanPanjang penangkap sedimen = 100 mPanjang saluran pengantar ke penangkap sedimen = 5 m
Kemiringan permukaan sedimen di penangkap sedimen = 0.016 Elevasi dasar penangkap sedimen di bagian hilir = 98.000 Elevasi muka air di penangkap sedimen di bagian hilir = 100.2 Elevasi Permukaan air di kantong sedimen bagian hulu = 101.8 Elevasi permukaan air di hulu saluran pengantar/tepat di hilir intake = 101.8 Kehilangan tekanan pada intake diambil = 0.2 Elevasi muka air hulu intake = 102 Kehilangan tekanan akibat eksploitasi = 0.1 Ketinggian elevasi mercu bendung = 102.1
1. Kehilangan energi di setiap bangunan
Berdasarkan KP-02 BENDUNG didapatkan data sebagai berikut:
a. Bangunan sadap= 0,05 m
b. Bangunan bagi dan sadap = 0,1 m
c. Bangunan Terjunan = 1,4 m
d. Gorong-gorong = 0,05 m
e. Jembatan = 0,1 m
f. Bangunan ukur = 0,4 m
64
g. Kantong lumpur = 0,25 m
h. Pintu intake = 0,2 m
i. Talang = 0,1 m
2. Kehilangan energi karena exploitasi = 0,1 m
6.2 ANALISIS TINGGI MUKA AIR SEBELUM PEMBENDUNGAN
Data-data:
Q100 = 443,00 m3/dt
Q min sungai = 12 m3/dt
Luas daerah irigasi = 1928,1 Ha
Kemiringan dasar sungai (I) = 0,08
Lebar dasar sungai (B) = 30,05 m
Lebar bagian atas tebing = 82 m
Kedalaman tebing = 4,14 m
Kemiringan talut = 1
1. Luas penampang basah (A)
A = (B+(m.h)).h
= (30,05+(1.1)).1
= 31,15 m2
2. Keliling basah (P)
P = (B+2.h.(m2+1)0.5
= (30,05+(2.1.(1^2+1)0.5
= 4,14 m
3. Jari- jari hidrolis (R)
R = A/P
= 31,15/4,14
= 7,52 m
65
4. Kecepatan aliran sungai (V)
V = Ks . R2/3 . I0.5
= 45. 0,8872/3 . 0,080,5
= 0,79 m/dt
6.3 PINTU PEMBILAS (UNDER SLUICE)
Data Rumus Nominal Satuanb sungai 82 m
Bb 1.2 b 98 m/sb pembilas 1/10 Bb 9.80 m3/s
Pintu pembilas di buat 1 buah,dengan pilar 1 buah ( 1 m)b 8.80 my 1.50 m
Kecepatan pintu pembilasc 3.2 - 5.5 3.2 d 0.2 mv 1.5 c sqrt(d) 2.15 m/s
Debit yang mengalir pada pintuμ 0.8 Q Q = μ.b.y.sqrt(2.g(P-1/2y) 86.24 m3/sQ Q = μ.b.p.sqrt(2.g(1/3P) 152.15 m3/s
Berdasarkan KP-02 BENDUNG ditentukan :
Lebar pintu pembilas + pilar = (1/6 s/d 1/10) x lebar sungai rata-rata
= 1/6 x 14,64
= 8,80 m
Dipakai 1 unit pintu
Lebar pilar dipakai = 1m
Lebar pintu pembilas = 1 m
Tinggi pintu Pembilas under sluice dipakai (y) = 1,5 m
Kecepatan Pintu Pembilas
C = 3,2 berdasarkan KP-02 BENDUNG ketentuannya sbb (3,2- 3,5)
d = 0,2 m (diameter butiran yang dikuras)
V = 1,5 .C . √d
= 1,5 . 3,2.√0,2
= 2,15 m/dt
66
Debit yang mengalir pada pintu
μ = 0,8
b = 1 m
y = 1,5 m
P = 3,95 m
Q pada keadaan pintu dibuka setinggi under sluice
Q = μ . b. y. √2.g.(p-0,5y)
= 0,8 . 1. 1,5. √2.9,81.(3,95-0,5.1,5)
= 86,24 m3/dt
Q pada keadaan pintu dibuka setinggi mercu bendung
Q = μ . b. P. √2.g.(1/3 . P)
= 0,8. 1. 3,95. √2.9,81.(1/3 . 3,95)
= 152,15 m3/dt
6.4 PANJANG MERCU BENDUNG EFEKTIF
Rumus:
Be = Bb – 2(n.Kp + Ka). He
Dengan:
Bb = Panjang mercu bruto = 20 m
Kp = Koefisien konstraksi pilar (= 0,01; KP-02 Bendung)
Ka = koefisien konstraksi pangkal bendung (= 0,1; KP-02 Bendung)
He = Tinggi energi/ tinggi muka air
n = jumlah pilar
Be = 20 – 2(1.0,01 + 0,1). He
Be = 20 - 0,24 He
6.5 TINGGI MUKA AIR BANJIR DI HULU
Rumus:
Q100 = C.Be.He2/3
Dengan:
67
Q100 = Debit banjir rencana
C = Koefisien debit pelimpah; dihitung menggunaka persamaan C = 3,97
(He/Hd)0,12 dimana He = Ha; dari persamaan tersebut diperoleh nilai C = 2,19
(Open chanel hydraulic V.T. Chow)
Be = Panjang mercu efektif
He = Tinggi energi
Perhitungan ini menggunakan metode trial dan error dengan ketentuan Be >
lebar sungai rata-rata (panjang mercu)
mencari y & H1Q 443.00 m3/dt
Be (asumsi) 35.5 mg 9.81 m2/dtq 12.479 m3/dt.m
maka y = 2.513 mmaka H1 = 3.770 m
tinggi mercu (P) 4.149 m
P/H1= 1.101 didapat dari grafik
Co= 1.1 C1= 0.96 C2= 0.997 Cd= 1.053
7.6 DIMENSI PEREDAM ENERGI
El. Banjir hulu = El. dasar sungai + tinggi mercu + hd
El. Banjir hilir = El. dasar sungai + hd
Z = El. Banjir hulu - El. Banjir hilir
Q 100 = 443 m3/dt
Data RumusNomina
l SatuanP Didapat 4.1 m
Dasar Lantai Bawah Asumsi dulu 1 m
z h+ Dasar Lantai Bawah 5.1 m
68
gravity 9.81 9.81 m/s2V1 (2g (z+0,5h))^0,5 11.90 m/sq Qrencana/Befektif 4.56 m3/s/my1 q/V1 0.383 m
Fr1 V1/(gy1)^0,5 6.139USBR Tipe
IIIKOLAM OLAK TIPE III
y2 y2 = 0,5 y1 ((1 + 8Fr12)^0,5-1) 3.14 mn n = y1 (18-Fr1)/18 0.25 mn3 n3 = y1 (4-Fr1)/6 0.65 m
0,2 n3 0.2 0.13 m0,675 n3 0.675 0.44 m0,75 n3 0.75 0.49 m0,5 y1 0.5 0.19 m0,82 y2 0.82 2.58 m2,7 y2 2.7 8.48 m
∆h ∆h= (z + hd) - (n + y2) 5.57 mLj Lj = 5 (n + y2) 16.97 m
Kecepatan aliran di kaki bendung (V1)
V1 = √2.g.(0,5 . He+Z)
= √2.9,81. (0,5 .3,76+3,947)
= 11,90 m/dt
Tinggi muka air di kaki bendung (Y1)
Y1 = Q100V1
= 434,66413,23
= 0,383 m
Bilangan Froud (Fr)
Fr = V1
√g . Y1
= 13,23
√9,81. 1,72
= 6,139 ; dipakai kolam USBR tipe 3
69
Kedalaman air di ambang ujung (Y2)
Y2 = Y1/2
√( 8 . Fr2 ) - 1
= 1,72/2
√( 8 .3,222 )−1
= 3,14 m
Panjang kolam olak :
L = 2,7 . Y2
L = 2,7 . 3,14
L = 16,97 m
Jadi, panjang ruang olak L = 16,97 m
7.7 PINTU PENGAMBILAN
Data RumusNomina
l Satuant 0.1 0.10 mz 0,15 - 0,30 0.2 mn 0.05 0.05 mμ 0.8 0.8 d 0,15-0,25 0.2 mP Asumsikan dulu 4.1 mp 0,5 - 1,5 0.5 m
Qpengambilan 1,2 x Q primer 3.597 m3/sha P-p 3.6 mh h = ha -z 3.4 ma a = P - z - p + t 3.5 m
bef (Lebar Bukaan) bef = Qpengambilan / (μ a (2gz)^0,5) 0.70 m
Pada hal ini kami menggunakan pintu pengambilan tipe aliran bebas, maka
dari itu berdasarkan KP-02 Bendung didapat data sebagai berikut:
z = 0,15 – 0,3; dipakai z = 0,2 m
Qpengambilan = Qprimer x 1,2
= 2,99 x 1,2
= 3,597 m3/dt
μ = 0,8
70
t = 0,1 m
ρ = 0,5 m
h = ha - z
= 3,4 – 0,2
= 3,2 m
Tinggi bukaan pintu (a) = h + t
= 3,2 + 0,1
= 3,3 m ; dipakai a = 3,3 m
Lebar pintu (b) = Q pengambilan
μ . a .√2 . g . z
= 3,2512
0,8 .3,3 .√2. 9,81 . 0,2
= 0,6 m ; dipakai b = 0,6 m
Kesimpulan:
Tinggi bukaan pakai (a) = 3,5 m
Lebar pintu pakai (b) = 0,7 m
Banyaknya pintu = 1 unit
7.8 LANTAI DEPAN
Data RumusNomina
l Satuan∆h ∆h= (z + hd) - (n + y2) 5.57 mI Kemiringan 0.08
L keritis L = ∆h/i 69.57 mL Bawah Bendung 2,7 y2 8.48 m
L lantai Depan L = L Keritis - L Bawah Bendung 61.09 m
Data-data:
∆h = 5,57 m
Karena data-data kurang, maka diasumsikan:
Υsat = 1,73 T/m3 ; tanah latosol (lanau berbatu)
Υair = 1 T/m3
Y ‘ = Ysat – Yair
71
= 1,73 – 1
= 0,73 T/m3
I kritis = Y '
Yair
= 0,73
1
= 0,73 T/m3
Lkritis = ∆ h
i
= 3,9470,08
= 69,57 m
Jadi panjang lantai depan dapat ditentukan:
Ldepan = Lkritis – L Bawah Bendung
= 69,57 – 8,48
= 61,09 m
7.9 KANTONG LUMPUR
Data-data:
Q pengambilan = Q primer = 2,99 m3/dt
Berdasarkan KP-02 Bendung didapat data-data sebagai berikut:
Ukuran partikel rencana = 0,06 -0,07; diambil 0,07 mm
Volume bahan layang yang harus diendapakan = 0,6 0/00 ; diambil = 0,0006
Volume kantong lumpur = (0,0006.2,7093)(2.7.24.3600)
= 1966,302 m3
1. Luas rata-rata perkiraan kantong lumpur
Perkiraan awal ; LB = Qn/w
Faktor bentuk = 0,7 untuk pasir alamiah.; KP-02 Bendung
Suhu air 200
w = 3,2 mm/dt = 0,0032 m/dt; grafik KP-02 Bendung
72
maka LB = Q pengambilan
w
= 2,70930,0032
= 846,6563 m2
2. Mencari dimensi saluran kantong lumpur
Untuk mencegah aliran tidak terjadi endapan di dalam kantong, maka
L/B > 8; KP-02 Bendung
L >8B
8B.B < 741,2693
Didapat :
B = 10,28747 m
L = 82,29976 m
Dipakai:
B = 7 m
L = 80,00 m
3. Menentukan kemiringan saluran (In)
Asumsi:
Kemiringan talut (m) = 1,5
Vn = 0,7 m/dt; KP-02 Bendung
Ks = 40
Luas penampang basah (An)
An = Qn/Vn
= 2,7093/0,7
= 3,8704 m2
hn = An/B
= 3,8704/ 8
= 0,5529 m
b = B- (2. m . hn)
73
= 8 – (2. 1,5. 0,5529)
= 5,3412 m ; dipakai b = 2 m
Pn = b + (2. hn. (1+1,52)0,5
= 2 + (2. 0,5529 (1+1,52)0,5
= 3,9936 m
Rn = A/P
= 3,8704/3,9936
= 0,9692 m
In = (Vn/ (Ks. Rn2/3)2
= (0,7/ 40 . 0,96922/3 )2
= 0,000319
4. Menentukan kemiringan saluran pembilas pada kantong Lumpur (Is)
Q pembilas kantong lumpur = 1,2 . Qpengambilan
= 1,2 . 2,99
= 3,597 m3/dt
Vs = 1,5 m/dt; KP-02 Bendung
Ks = 40
As = Qs/Vs
= 3,2512/1,5
= 2,1674 m2
b = B- (2. m . hn)
= 8 – (2. 1,5. 0,5529)
= 5,3412 m ; dipakai b = 2 m
hs = As/b
= 2,1674/ 2
= 1,0837 m
Ps = b + (2. hs. (1+1,52)0,5
= 2 + (2. 1,0837 (1+1,52)0,5
= 5,9074 m
Rs = As/P
74
= 2,1674/5,9074
= 0,3669 m
Is = (Vs/ (Ks. Rs2/3)2
= (1,5/ 40 . 0,36692/3 )2
= 0,005354
5. Menentukan bilangan froud (Fr)
Fr = Vs/ (9,81. hs)0,5
= 1,5/ (9,81. 1,0837)0,5
= 0,725 < 1 maka aliran ini adalah aliran subkritis, OK.
6. Cek panjang kantong lumpur
hn = 0,5529 m
Vn = 0,7 m/dt
w = 0,0032 m/dt
maka:
hn/w = L /Vn
L = (hn.Vn)/w
= (0,5529 . 0,7)/0,0032
= 190,29 m = 191 m, OK.
75
Gambar 7.1 Penampang Kantong lumpur
(Sumber : KP-02 Bendung, Dirjen Bina Marga)
7.10 STABILITAS BENDUNG
Gambar 7.2 Bendung
1. Menghitung Luas
Bagian 1 = ( 2.1 x 0.91 )
= 1.765 m2
Bagian 2 = ( 4.1761 x 3.44 )
= 15.6094 m2
Bagian 3 = ( 0.5 x 4.176 x 4.1744)
= 9.012 m2
Bagian 4 = ( 2 x 2.0494 )
= 3.978 m2
Bagian 5 = ( 1 x 5.6114 )
= 5.882 m2
Bagian 6 = ( 0.5 x 1.25 x 1.5 )
= 1.3700 m2
Bagian 7 = ( 18.96 x 1 )
= 17.79 m2
Bagian 8 = ( 2.8 x 1.4 )
= 3.68 m2
Bagian 9 = ( 1 x 2.8 )
76
=2.73 m2
Bagian 10 = ( 1.0494 x 2.8 )
= 2.6 m2
2. Menghitung Gaya
Gambar 7.3 Stabilitas Bendung
Bagian 1 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 1.911 x 2.4
= 4.586
Bagian 2 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 14.368 x 2.4
= 34.48
Bagian 3 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 8.718 x 2.4
= 20.92
Bagian 4 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 4.0988 x 2.4
= 9.837
Bagian 5 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 5.6114 x 2.4
= 13.467
Bagian 6 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 2.377 x 2.4
= 5.704
77
Bagian 7 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 18.96 x 2.4
= 45.5
Bagian 8 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 3.92 x 2.4
= 9.408
Bagian 9 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 2.8 x 2.4
= 6.72
Bagian 10 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 2.938 x 2.4
= 7.05
Bagian 11 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 4.74 x 2.4
= 11.376
Bagian 12 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 0.75 x 2.4
= 1.8
Bagian 13 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 0.261 x 2.4
= 0.6264
Bagian 14 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 0.261 x 2.4
= 0.6264
Bagian 15 = ( Luas x Berat jenis beton )
= 0.75 x 2.4
= 1.8
∑ = 152.300 ton/meter
3. Menghitung Lengan
Bagian 1 = 5.8944
Bagian 2 = 2.084
78
Bagian 3 = 1.392
Bagian 4 = 1.024
Bagian 5 = 0.5
Bagian 6 = 1.45
Bagian 7 = -0.45
Bagian 8 = -0.7
Bagian 9 = -0.5
Bagian 10 = -1.52
Bagian 11 = 1.23
Bagian 12 = 0.48
Bagian 13 = 0.65
Bagian 14 = 0.65
Bagian 15 = 0.48
4. Menghitung Momen
Bagian 1 = ( Gaya x Lengan )
= ( 4.58 x4.586 )
= 21.025
Bagian 2 = ( Gaya x Lengan )
= ( 34.48 x 2.084 )
= 71.87
Bagian 3 = ( Gaya x Lengan )
= ( 20.92 x 1.39 )
= 29.131
Bagian 4 = ( Gaya x Lengan )
= ( 9.837 x 1.024 )
= 10.08
Bagian 5 = ( Gaya x Lengan )
= ( 13.46 x 0.5 )
= 6.733
Bagian 6 = ( Gaya x Lengan )
= ( 5.7 x 1.45 )
79
= 8.27
Bagian 7 = ( Gaya x Lengan )
= ( 45.5 x -0.45 )
= -20.47
Bagian 8 = ( Gaya x Lengan )
= ( 9.408 x -0.7 )
= -6.585
Bagian 9 = ( Gaya x Lengan )
= ( 6.72 x -0.5 )
= -3.36
Bagian 10 = ( Gaya x Lengan )
= ( 7.05x -1.52 )
= -10.717
Bagian 11 = ( Gaya x Lengan )
= ( 11.37 x 1.23 )
= 13.99
Bagian 12 = ( Gaya x Lengan )
= ( 1.8 x 1.23 )
= 13.992
Bagian 13 = ( Gaya x Lengan )
= ( 0.6264 x 0.65 )
= 0.407
Bagian 14 = ( Gaya x Lengan )
= ( 0.6264 x 0.65 )
= 0.407
Bagian 15 = ( Gaya x Lengan )
= ( 1.8 x 0.48 )
= 0.864
Total = 122.5144 ton.m
∑ = ∑Gaya x 2.3
= 173.9141 x 2.3
80
= 4000.0243 ton
7.11 GAYA GULING
Data tanah keras
ɣw = 1 t/m2 ø = 00 H1 = 3,95 m
ɣ sat = 1,73 t/m2 Kp = 1 s = 1,5
1. Menghitung Kp
tan2(45+(ϕ/2) = TAN(45+(0/2)2)
= 1
2. Menghitung Pp
Pp 1 = (0,5 x H2 x ɣ x Kp)
= ( 0,5 x 3.952 x 1 x 1)
= 7.7894 ton
Pp 2 = ( H1 x H2 x ɣ x Kp)
= ( 3.95 x 4.0625 x 0,73 x 1)
= 11.7053 ton
Pp 3 = (0,5 x H2 x ɣ )
= ( 0,5 x 4.06252 x 0,73
= 6.0239 ton
Pp 4 = (0,5 x H2 x ɣ )
= ( 0,5 x 4.06252 x 1 )
= 8.251 ton
Pp 5 = (0,5 x H2 x ɣ x Kp)
= ( 0,5 x 4.06252 x 1 x 1)
= 24.654 ton
Pp 6 = ( H1 x H2 x ɣ x Kp)
= ( 3.95 x 4.0625 x 0,73 x 1)
= 15.378 ton
Pp 7 = (0,5 x H2 x ɣ )
= ( 0,5 x 4.06252 x 0,73 )
= 3.285 ton
81
Pp 8 = (0,5 x H2 x ɣ )
= ( 0,5 x 4.06252 x 1 )
= 4.5 ton
3. Menghitung momen pengguling
Momen Pengguling = (Pp 1 x H) + (Pp 2 x H) + (Pp 3 x H) + (Pp 4 x H) +
( Pp 5 x H) + (Pp 6 x H) + (Pp 7 x H) + (Pp 8 x H)
= (7.789 x 3,95) + (11.70 x 4.0625) +( 6.023 x 4.06) +
( 8.25x 4.062 ) + (24.654 x 7.02) + (15.37 x 3)+
(3.285 x 3) + (4.5 x 3) = 62,006 ton m
Momen Penahan = 152,300 ton m
Momen Pengguling = 62,006 ton m
Cek keamanan
Momen Pengguling < Momen Penahan
1,5
M pengguling < M penahan
62,006<152,300 ( Aman )
7.12 GAYA GESER
1. Menghitungtgδa
Tgδa = 1
2. MenghitungCa
Ca = 0
3. Menghitung∑ Fh
Fh kiri bendung = Pp 1 + Pp 2 + Pp 3 + Pp 4
= 7.789 + 11.70 + 6.023 + 8.25
= 33.770 ton
4. Menghitung ∑ Fv
Fv = Bagian 1 + Bagian 2 + Bagian 3 + Bagian 4 + Bagian 5 + Bagian 6
+ Bagian 7 + Bagian 8 + Bagian 9 + Bagian 10 + Bagian 11 +
Bagian 12 + Bagian 13 + Bagian 14 + Bagian 15
= 1.911 + 14.39 + 8.718 + 4.098 + 5.611 + 2.37 + 18.96 + 3.92 +
+ 2.8 + 2.398 + 4.74 + 0.75 + 0.261 + 0.261 + 0.75
= 72.464 ton
82
Gaya angkat bendung = 5.2049 ton
∑ Fv = Fv - Gaya angkat bendung
= 72.464 – 5.2049 = 67.2591 ton
5. Cek keamanan stabilitas geser
F penggeser = 81.588 ton
F penahan = 286,702 ton
∑ F.H < ∑ F.V
F penggeser = 54,788 < F penahan = 286,702 ( OK ! )
7.12 PIPING
Piping atau rembesan pada bendung, maka di buat lintasan rembesan air
No.
Macam Pondas
i CL
1
Pasir sangat halus atau lanau 8,5
2Pasir halus 7,0
3Pasir sedang 6,0
4Pasir kasar 5,0
5Kerikil halus 4,0
6Kerikil sedang 3,5
83
PIPING1 ke 2 3.0625 V2 ke 3 2 H3 ke 4 1.0494 V4 ke 5 2.3 H5 ke 6 1.4841 V6 ke 7 1.2155 H
7 ke 8 1.4842 V8 ke 9 16.97 H
9 ke 10 1 V10 ke 11 3.32 H11 ke 12 3.0494 V
Rumus Piping
( ∑Lv + 1/3 ∑LH ) / ∆H < cL
Maka di dapatkan piping dari hasil melihat table koefesien lane (cL) =
13,2909 > 6.0 (Pasir sedang) OK
84