Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
BAB ILAMBANG DAERAH
A. Dasar HukumLambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Penetapan Lambang Daerah
Kabupaten Minahasa Selatan. Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan,
rancangannya dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
berdasarkan hasil sayembara yang dilaksanakan. Lambang Daerah Kabupaten
Minahasa Selatan yang dimaksud seperti pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Lambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan
B. Makna, Arti dan WarnaLambang Daerah Kabupaten Minahasa Selatan yang ditetapkan
sebagaimana pada Gambar 1, dari setiap unsur, bentuk, corak dan warna
mengandung makna dan arti filosofi demikian :
Perisai, melambangkan ketahanan dan keunggulan dalam menghadapi
berbagai tantangan.
Burung Manguni, sebagai Lambang Keminaesaan dengan sifat dinamis,
santun, sportif dan selalu waspada.
1
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Bulu Sayap Kiri dan Kanan serta Ekor, berjumlah 27 menggambarkan
tanggal 27 sebagai tanggal penetapan Undang-Undang Pembentukan
Kabupaten Minahasa Selatan.
Pohon Kelapa, yang terputus menggambarkan angka 1 yang berarti Bulan
Januari, bulan penetapan Undang-Undang Pembentukan Kabupaten
Minahasa Selatan.
Dua Kaki dan Tiga Jari, yang nampak menggenggam pita melambangkan
Tahun 2003, sebagai tahun terbentuknya Kabupaten Minahasa Selatan.
Buku di Dada Burung Manguni, melambangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Buah Cengkih, di pucuk pohon kelapa mengandung makna kekayaan
alam dan kesuburan tanah Minahasa Selatan.
Jangkar Kapal, di bawah pohon kelapa mencerminkan potensi kekayaan
laut serta perdagangan.
Ungkapan “Cita Waya Esa”, dipermukaan pita kuning yang digenggam
dengan kaki burung berarti “Kita Semua Satu”.
Warna Putih, mengandung arti ketulusan dan kesucian, kesalehan dan
kedamaian, nurani dan etika.
Warna Merah, melambangkan cinta, semangat dan keberanian
Warna Kuning, mengandung makna kejayaan, keberhasilan, kedewasaan,
berbudi luhur dan keimanan.
Warna Hijau, mempunyai arti kesuburan, kesejahteraan, pengharapan dan
kehidupan.
Warna Biru, melambangkan kebesaran, kebenaran dan kesetiaan.
Warna Hitam, melambangkan kekuatan, keunggulan, keabadian/ kekekalan.
Warna Coklat, melambangkan kesuburan tanah.
2
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
BAB IIPEMBENTUKAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
1. Sejarah PembentukanSejalan dengan bergulirnya nuansa reformasi dan implementasi kebijakan
otonomi daerah, muncul aspirasi masyarakat di berbagai daerah yang
menginginkan pemekaran wilayahnya, baik propinsi maupun kabupaten/kota.
Demikian pula masyarakat di Minahasa Selatan yang menginginkan pemekaran
wilayahnya menjadi daerah otonom yang baru. Maksud pemekaran daerah ini
pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam
rentang kendali (span of control) penyelenggaraan tugas pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan serta pembinaan dan pelayanan masyarakat.
Sedangkan tujuannya adalah terwujudnya peningkatan pengelolaan potensi
daerah secara lebih optimal, terwujudnya peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat, terwujudnya pengembangan kehidupan demokrasi
dan peran masyarakat serta rasa keadilan dan pemerataan pembangunan.
Selain itu, untuk lebih mendayagunakan pencapaian tujuan pemberian otonomi
daerah yang pelaksanaannya memperhatikan potensi daerah, keanekaragaman
dan kepentingan masyarakat di daerah, guna kesejahteraan masyarakat.
Aspirasi masyarakat Minahasa Selatan, secara positif disikapi dan
diakomodasikan oleh Pemerintah bersama DPRD Kabupaten Minahasa.
Setelah melalui kajian (seminar, diskusi, panel, dialog) dan melalui proses
sesuai aturan perundangan yang berlaku, aspirasi ini disetujui oleh DPRD
Kabupaten Minahasa melalui surat Nomor 170/DPRD/122/2000 tanggal
23 Maret 2000 tentang Rekomendasi Pembentukan Kabupaten Minahasa
Selatan dan Kota Tomohon. Berdasarkan rekomendasi tersebut, Bupati
Minahasa menyampaikan surat Kepada Ketua DPRD Kabupaten Minahasa
Nomor 458/B.MIN/IX-2001 perihal Hasil Kajian Awal Pemerintah Daerah dalam
Rangka Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan. Setelah melakukan
pengkajian, DPRD Kabupaten Minahasa mengeluarkan persetujuan prinsip
dengan surat Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 28 September 2001 tentang
3
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Persetujuan Prinsip DPRD Kabupaten Minahasa dalam rangka Pembentukan
Kabupaten Minahasa Selatan. Selanjutnya, Bupati Minahasa menyampaikan
usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan kepada Gubernur Sulawesi
Utara melalui surat Nomor 530/B.Min/XI-2001 tanggal 26 November 2001.
Kemudian, atas pertimbangan dan persetujuan DPRD Propinsi Sulawesi Utara
yang tertuang dalam Keputusan DPRD Propinsi Sulawesi Utara Nomor 6 Tahun
2002 tentang Persetujuan Dukungan Terhadap Pembentukan Kabupaten
Minahasa Selatan dan Kota Tomohon, Gubernur Sulawesi Utara
menindaklanjuti usulan pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan tersebut
kepada Pemerintah Pusat. Dalam proses selanjutnya di tingkat pusat, usulan
pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan bersama Kota Tomohon menjadi
usul inisiatif DPR-RI. Guna melengkapi data dan masukan secara empirik, Tim
Komisi II DPR-RI melakukan peninjauan lapangan pada tahap awal yang
selanjutnya diikuti oleh Tim Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD)
Pusat. Setelah melalui proses persetujuan DPR-RI, pada tanggal 27 Januari
2003, Minahasa Selatan ditetapkan sebagai salah satu daerah otonom yang
baru di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003 tanggal 25
Februari 2003 yang mencakup 13 kecamatan. Usulan pembentukan Kabupaten
Minahasa Selatan dan Kota Tomohon diproses bersama-sama dengan 25 calon
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Untuk mengimplementasikan amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2003, melalui keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
131.51-421 tangal 25 Juli Tahun 2003, pada tanggal 4 Agustus 2003 di gedung
DPRD Kabupaten Minahasa-Tondano, Menteri Dalam Negeri atas nama
Presiden Republik Indonesia meresmikan Kabupaten Minahasa Selatan
menjadi daerah otonom yang baru sekaligus melantik Drs. Ramoy Markus
Luntungan, Pangkat/Golongan Ruang Pembina Utama Madya (IV/d),
NIP. 010 076 798, sebagai Penjabat Bupati Minahasa Selatan. Konsekuensi
logis dari peresmian Kabupaten Minahasa Selatan sebagai suatu daerah
otonom yang diikuti oleh pelantikan Penjabat Bupati adalah merupakan awal
4
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
dari dimulainya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan.
2. Pemekaran Kecamatan dan KabupatenKabupaten Minahasa Selatan dalam perkembangannya, dengan
memperhatikan berbagai aspirasi masyarakat, secara positif diresponi oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan yang sejalan
dengan salah satu kewenangan yang dimiliki oleh Kabupaten/Kota. Sebagai
tindaklanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003
terbentuklah Kecamatan Ratatotok hasil pemekaran dari Kecamatan Belang.
Kemudian pada waktu yang bersamaan, berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 8 Tahun 2003, terbentuk Kecamatan Kumelembuai hasil pemekaran dari
Kecamatan Motoling. Dengan demikian jumlah kecamatan di Kabupaten
Minahasa Selatan dari 13 kecamatan menjadi 15 kecamatan. Selanjutnya, di
akhir tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2005
Kabupaten Minahasa Selatan ketambahan 5 kecamatan baru, yaitu Kecamatan
Tatapaan (hasil pemekaran Kecamatan Tumpaan), Kecamatan Amurang Barat
(hasil pemekaran Kecamatan Tombasian dan Kecamatan Tenga), Kecamatan
Amurang Timur (hasil pemekaran Kecamatan Tombasian), Kecamatan
Maesaan (hasil pemekaran Kecamatan Tompaso Baru) dan Kecamatan
Pusomaen (hasil pemekaran Kecamatan Belang). Sedangkan Kecamatan
Tombasian, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 172 Tahun 2005 berubah
nama menjadi Kecamatan Amurang. Dengan bertambahnya 5 kecamatan baru,
jumlah kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan menjadi 20 kecamatan. Seiring dengan pemekaran beberapa kecamatan, tidak kalah pentingnya
juga Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan meresponi
aspirasi pemekaran desa di beberapa kecamatan. Dari berbagai aspirasi
masyarakat mengenai pemekaran desa dan kecamatan, rupanya aspirasi
masyarakat belum berakhir sampai di situ. Akan tetapi, masyarakat
di 6 Kecamatan bagian tenggara yaitu Kecamatan Touluaan, Kecamatan
5
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tombatu, Kecamatan Ratahan, Kecamatan Belang, Kecamatan Ratatotok dan
Kecamatan Pusomaen menginginkan wilayah mereka menjadi suatu daerah
otonom yang baru dengan nama Kabupaten Minahasa Tenggara. Aspirasi
tersebut akhirnya diresponi dengan positif oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan mengikuti mekanisme dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, berdasarkan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2007 tanggal 6 Januari 2007, Minahasa Tenggara ditetapkan sebagai
daerah otonom yang baru. Sebagai tindaklanjutnya, pada tanggal 23 Mei 2007
di Manado, Menteri Dalam Negeri at interim meresmikan Kabupaten Minahasa
Tenggara bersama dengan Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow
dan Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro) sebagai daerah
otonom yang baru di Propinsi Sulawesi Utara sekaligus melantik Penjabat
Bupati dan Walikotanya. Dengan demikian jumlah kecamatan di Kabupaten
Minahasa Selatan berkurang 6 kecamatan menjadi 14 kecamatan.
Diakhir tahun 2007, Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Minahasa
Selatan kembali lagi meresponi aspirasi masyarakat di Kecamatan Motoling dan
Kecamatan Tareran untuk diadakan pemekaran kecamatan. Sebagai
tindaklanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2007 ditetapkan Peraturan Daerah
Nomor 15 Tahun 2007 tentang pemekaran Kecamatan Motoling dan
Kecamatan Tareran, sehingga Kabupaten Minahasa Selatan ketambahan
3 kecamatan baru. Ketiga kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Motoling
Barat dan Kecamatan Motoling Timur hasil pemekaran dari Kecamatan Motoling
serta Kecamatan Suluun Tareran (Sulta) hasil pemekaran dari Kecamatan
Tareran. Dengan demikian Kabupaten Minahasa Selatan saat ini berjumlah
17 kecamatan.
BAB IIIVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
6
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1. VisiVisi merupakan pandangan jauh ke depan ke mana arah dan tujuan
dicapai. Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2005-2010
adalah :
“Terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan sebagai daerah yang mandiri,“Terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan sebagai daerah yang mandiri,
demokratis dan handal dalam sumberdaya manusia demokratis dan handal dalam sumberdaya manusia
serta menjadi pusat keunggulan pembangunan serta menjadi pusat keunggulan pembangunan
di Era Pemerintahan Global”di Era Pemerintahan Global”
Dengan demikian visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan adalah
pandangan ke depan ke mana Kabupaten Minahasa Selatan harus dibawa dan
diarahkan agar dapat berkarya serta tetap konsisten, eksis, inovatif dan
produktif. Visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga merupakan
gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan
citra yang ingin diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat di Kabupaten
Minahasa Selatan.
2.2. MisiMisi
Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan denganUntuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dengan
menyikapi kecenderungan dinamika globalisasi, otonomisasi dan tuntutanmenyikapi kecenderungan dinamika globalisasi, otonomisasi dan tuntutan
demokratisasi, dijabarkan misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan,demokratisasi, dijabarkan misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan,
sebagaimana sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD 2005-2010 sebagai berikut :
1.1. Mewujudkan Supremasi Hukum ;Mewujudkan Supremasi Hukum ;
2.2. Mewujudkan Kepemerintahan yang baik (Mewujudkan Kepemerintahan yang baik (good governancegood governance) serta bebas) serta bebas
dan bersih KKN ;dan bersih KKN ;
3.3. Meningkatkan kehidupan beragama serta mempererat kerukunan antarMeningkatkan kehidupan beragama serta mempererat kerukunan antar
umat beragama ;umat beragama ;
4.4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di berbagai bidang ;Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di berbagai bidang ;
5.5. Membangun dan memperkokoh perekonomian daerah ;Membangun dan memperkokoh perekonomian daerah ;
7
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
6.6. Membangun ekonomi kerakyatan melalui diversifikasi basis perekonomianMembangun ekonomi kerakyatan melalui diversifikasi basis perekonomian
daerah dengan mengembangkan industri berbasis pertanian (daerah dengan mengembangkan industri berbasis pertanian (agro basedagro based
industryindustry) ;) ;
7.7. Memanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitifMemanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitif
dan berwawasan lingkungan, terutama teknologi pertanian ;dan berwawasan lingkungan, terutama teknologi pertanian ;
8.8. Meningkatkan peran kelembagaan ekonomi, sosial dan budaya untukMeningkatkan peran kelembagaan ekonomi, sosial dan budaya untuk
berperan aktif dalam pembangunan masyarakat daerah ;berperan aktif dalam pembangunan masyarakat daerah ;
9.9. Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatanMeningkatkan pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatan
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi,Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi,
karena misi mewakili alasan dasar untuk eksis. Oleh karena itu, misi haruskarena misi mewakili alasan dasar untuk eksis. Oleh karena itu, misi harus
jelas menyatakan kepedulian terhadap masyarakat. Dengan demikianjelas menyatakan kepedulian terhadap masyarakat. Dengan demikian
pernyataan misi harus :pernyataan misi harus :
a.a. Menunjukkan secara jelas apa yang hendak dicapai dan bidang kegiatanMenunjukkan secara jelas apa yang hendak dicapai dan bidang kegiatan
utama dari organisasi/pemerintah yang bersangkutan. utama dari organisasi/pemerintah yang bersangkutan.
b.b. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untukSecara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya. mencapainya.
c.c. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidangMengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang
utama yang digeluti pemerintah.utama yang digeluti pemerintah.
3. TujuanMengacu pada visi dan misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan,
ditetapkan dan dirumuskan tujuan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, berbasis agribisnis;
2. Meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat;
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;
4. Meningkatkan peran generasi muda dan pemberdayaan perempuan;
5. Meningkatkan kesadaran hukum disemua lapisan masyarakat dalam
penegakan hukum;
8
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
6. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan yang baik (good
governance);
7. Meningkatkan sumberdaya aparatur dan pelayanan publik;
8. Meningkatkan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian lingkungan
hidup;
9. Meningkatkan pengelolaan potensi perikanan dan kelautan;
10. Meningkatkan program pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian
perikanan dan kelautan serta sumberdaya air;
11. Meningkatkan potensi obyek wisata dan sumberdaya kepariwisataan.
4. Sasaran Bertitik tolak dari tujuan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan di atas,
diimplementasikan dalam berbagai sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 7 % pada akhir
tahun 2010.
2. Meningkatnya income perkapita penduduk sebesar Rp. 12.500.000,- pada
akhir tahun 2010.
3. Menurunnya tingkat pengangguran sebesar 6 % dari angkatan kerja pada
tahun 2010.
4. Meningkatnya peran generasi muda dan peberdayaan perempuan.
5. Meningkatnya kesadaran hukum dan penegakkan hukum.
6. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan publik
7. Meningkatnya penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.
8. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia termasuk kualitas aparatur
pemerintah.
9. Meningkatnya jumlah produksi perikanan.
10. Meningkatnya sumber pendapatan asli daerah sekitar 20 % pada akhir
tahun 2010.
11. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik
maupun manca negara.
9
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
BAB IVKONDISI WILAYAH
10
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Kabupaten Minahasa Selatan adalah salah satu Kabupaten di Propinsi
Sulawesi Utara dengan Ibukota Amurang. Dari Amurang ke Manado, Ibukota
Propinsi Sulawesi Utara dapat ditempuh dengan jarak ± 64 km. Secara geografis,
Kabupaten Minahasa Selatan terletak antara 0,47’ - 1,24’ Lintang Utara dan 124,18’
- 12445’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif terletak di sebelah selatan
Kabupaten Minahasa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Berbatasan dengan Kabupaten MinahasaTimur : Berbatasan dengan Kabupaten Minahasa TenggaraSelatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bolaang MongondowBarat : Berbatasan dengan Laut Sulawesi
h/k/j/kn.hkgkkhg
Gambar 2. Peta Kabupaten Minahasa Selatan
Dalam perspektif regional, Kabupaten Minahasa Selatan berada pada posisi
“strategis”, karena berada pada jalur lintas darat Trans Sulawesi yang
menghubungkan jalur jalan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi. Demikian pula jalur
laut untuk bagian utara, merupakan daerah perlintasan (transit) sekaligus stop over
11
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
arus penumpang, barang dan jasa pada Kawasan Indonesia Tengah dan Kawasan
Indonesia Timur, bahkan untuk Kawasan Asia Pasifik. Sementara untuk jalur laut
bagian selatan, sangat strategis untuk pengembangan produksi perikanan di
Kawasan Timur Indonesia.
Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi wilayah berupa
bukit-bukit/pegunungan, berpantai dan sebagian kecil dataran rendah bergelombang
dengan posisi dari daerah pantai (0 meter) sampai pada ketinggian 1.500 meter dari
permukaan laut. Sedangkan luas wilayah Kabupaten Minahasa Selatan adalah
1.591,65 km², yang terdiri dari 17 (tujuhbelas) kecamatan, 156 desa/kelurahan,
822 dusun/lingkungan dengan jumlah penduduk 204.764 jiwa, seperti ditunjukkan
pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Nama Kecamatan, Luas Kecamatan, Jumlah Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun/Lingkungan serta Jumlah Penduduk di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Kecamatan
Luas(Km²)
J u m l a h Jumlah Penduduk
Desa Kelu-rahan
Du-sun Lingk. Kepala
KeluargaLaki-Laki
Perempuan Jiwa
1. Modoinding 66,40 8 - 36 - 3.349 6.150 5.700 11.850 2. Maesaan 94,43 9 - 36 - 3.070 5.494 5.106 10.600 3. Tompaso Baru 141,47 10 - 41 - 3.512 6.576 6.015 12.591 4. Ranoyapo 134,40 11 - 57 - 3.721 7.087 6.472 13.559 5. Motoling
125,937 - 33 - 2.176 3.740 3.472 7.212
6. Motoling Timur* 8 - 34 - 2.752 5.054 4.708 9.762 7. Motoling Barat* 8 - 34 - 2.142 4.250 3.819 8.069 8. Kumelembuai 97,24 7 - 36 - 2.117 3.742 3.419 7.161 9. Tenga 196,31 16 - 74 - 4.858 8.892 8.014 16.906 10. Sinonsayang 108,36 10 - 59 - 4.234 8.142 7.672 15.814 11. Amurang Barat 122,13 7 2 49 23 4.126 7.165 6.827 13.992 12. Amurang 170,09 2 6 8 44 4.336 8.158 7.731 15.889 13. Amurang Timur 53,09 6 2 37 21 3.483 6.510 6.128 12.638 14. Tumpaan 128,40 10 - 64 - 4.468 8.230 7.720 15.950 15. Tareran 98,20
9 - 61 - 4.193 7.722 7.228 14.950 16. Suluun Tareran* 7 - 35 - 2.555 4.291 4.012 8.303 17. Tatapaan 55,20 11 - 40 - 2.634 4.954 4.564 9.518
J u m l a h 1.591,65 146 10 734 88 57.726 106.157 98.607 204.764
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Minahasa Selatan Keterangan : * = Kecamatan PemekaranUntuk nama-nama desa/kelurahan beserta jumlah dusun/lingkungan di Kabupaten
Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Nama-Nama Desa/Kelurahan dan Jumlah Dusun/Lingkungandi Kabupaten Minahasa Selatan
12
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No Kecamatan Nomor Nama Desa/Kelurahan
J u m l a hDusun Lingkungan
1 2 3 4 5 61. Modoinding 1 Kakenturan 6 -
2 Sinisir 3 -3 Linelean 4 -4 Pinasungkulan 6 -5 Makaaruyen 4 -6 Palelon 4 -7 Wulurmaatus 5 -8 Mokobang 4 -
J u m l a h 36 -2. Maesaan 1 Tambelang 5 -
2 Kinamang 4 -3 Liningaan 3 -4 Bojonegoro 2 -5 Kinaweruan 2 -6 Tumani 8 -7 Lowian 4 -8 Temboan 4 -9 Kinamang Satu 4 -
J u m l a h 36 -3. Tompaso Baru 1 Sion 4 -
2 Raraatean 4 -3 Tompaso Baru Satu 6 -4 Tompaso Baru Dua 6 -5 Kinalawiran 4 -6 Pinaesaan 4 -7 Torout 4 -8 Karowa 4 -9 Liandok 3 -10 Lindangan 2 -
J u m l a h 41 -4. Ranoyapo 1 Ranoyapo 8 -
2 Poopo 6 -3 Poopo Utara 5 -4 Poopo Barat 6 -5 Pontak 6 -6 Pontak Satu 3 -7 Mopolo 7 -8 Powalutan 6 -9 Beringin 3 -10 Lompad Baru 3 -11 Lompad 4 -
J u m l a h 57 -5. Motoling 1 Raanan Lama 6 -
2 Lalumpe 4 -3 Motoling 3 -4 Motoling Satu 6 -
1 2 3 4 5 65 Motoling Dua 6 -6 Motoling Mawale 4 -7 Picuan Baru 4 -
J u m l a h 33 -6. Motoling Barat 1 Tondey 4 -
2 Tondey Satu 5 -
13
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
3 Tondey Dua 7 -4 Raanan Baru 4 -5 Raanan Baru Satu 3 -6 Raanan Baru Dua 3 -7 Toyopon 4 -8 Keroit 4 -
J u m l a h 34 -7. Motoling Timur 1 Wanga 4 -
2 Wanga Amongena 4 -3 Karimbow 5 -4 Karimbow Talikuran 3 -5 Tokin 5 -6 Tokin Baru 4 -7 Picuan 5 -8 Picuan Satu 4 -
J u m l a h 34 -8. Kumelembuai 1 Malola 7 -
2 Malola Satu 4 -3 Kumelembuai Atas 4 -4 Kumelembuai 4 -5 Kumelembuai Satu 4 -6 Makasili 8 -7 Kumelembuai Dua 5 -
J u m l a h 36 -9. Sinonsayang 1 Durian 5 -
2 Poigar Satu 5 -3 Poigar Dua 6 -4 Tanamon 10 -5 Aergale 3 -6 Ongkaw Satu 5 -7 Ongkaw Dua 6 -8 Boyong Pante 8 -9 Tiniawangko 4 -10 Blongko 7 -
J u m l a h 59 -10. Tenga 1 Sapa 4 -
2 Boyong Atas 5 -3 Pakuure Satu 4 -4 Pakuure Dua 4 -5 Pakuure Tiga 4 -6 Pakuweru 8 -7 Tenga 7 -8 Radey 4 -9 Tawaang 8 -10 Molinow 2 -11 Pakuure 4 -12 Pakuure Tinanian 4 -13 Pakuure Kinamang 4 -14 Pakuweru Utara 4 -15 Sapa Timur 4 -
1 2 3 4 5 616 Sapa Barat 4 -
J u m l a h 7411. Amurang Barat 1 Pondos 5 -
2 Elusan 6 -3 Tewasen 8 -4 Teep 9 -
14
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
5 Kapitu 10 -6 Kel. Kawangkoan Bawah - 117 Rumoong Bawah 5 -8 Kelurahan Rumoong Bawah - 129 Wakan 6 -
J u m l a h 49 2312. Amurang 1 Kilometer Tiga 4 -
2 Ranoketang Tua 4 -3 Kelurahan Buyungon - 74 Kelurahan Ranoiapo - 85 Kelurahan Uwuran Satu - 66 Kelurahan Uwuran Dua - 107 Kelurahan Lewet - 68 Kelurahan Bitung - 7
J u m l a h 8 4413. Amurang Timur 1 Kotamenara 5 -
2 Maliku 7 -3 Ritey 5 -4 Malenos Baru 3 -5 Lopana 8 -6 Pinaling 9 -7 Kelurahan Pondang - 98 Kelurahan Ranomea - 12
J u m l a h 37 2114. Tareran 1 Rumoong Atas 6 -
2 Rumoong Atas Dua 9 -3 Lansot 10 -4 Wiau Lapi 8 -5 Wuwuk 7 -6 Pinamorongan 4 -7 Kaneyan 6 -8 Koreng 5 -9 Tumaluntung 6 -
J u m l a h 61 -15. Suluun Tareran 1 Kapoya 5 -
2 Pinapalangkow 5 -3 Suluun Satu 5 -4 Suluun Dua 5 -5 Suluun Tiga 5 -6 Suluun Empat 4 -7 Talaitad 6 -
J u m l a h 35 -16. Tatapaan 1 Sulu 5 -
2 Paslaten 5 -3 Paslaten Satu 4 -4 Wawona 3 -5 Bajo 3 -6 Popareng 4 -7 Wawontulap 3 -8 Pungkol 2 -
1 2 3 4 5 69 Sondaken 3 -10 Rap-Rap 4 -11 Arakan 4 -
J u m l a h 40 -1 Tumpaan 6 -
15
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
17. Tumpaan 2 Tumpaan Satu 7 -3 Tumpaan Baru 6 -4 Matani 5 -5 Popontolen 7 -6 Lelema 9 -7 Tangkunei 5 -8 Munte 6 -9 Tumpaan Dua 6 -10 Matani Satu 7 -
J u m l a h 64 -T o t a l 156 734 88
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaKab. Minahasa Selatan
BAB VPEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN
1. Pemerintahan
16
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Sejak Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan sebagai daerah atonom
yang baru, pemerintah yang ada terus berpacu menata penyelenggaraan
kepemerintahan dengan baik dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada
masyarakat dan memajukan pembangunan yang ada. Oleh karena
penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik sudah menjadi suatu tuntutan
dan kebutuhan universal yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Upaya
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik membutuhkan komitmen kuat,
daya tahan dan waktu. Karena itu diperlukan pembelajaran, pemahaman serta
implementasi nilai-nilai tata kepemerintahan yang baik secara utuh oleh seluruh
komponen, termasuk aparatur pemerintah dan masyarakat. Komitmen dari
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik tergambar dari salah satu misinya, yaitu
mewujudkan kepemerintahan yang baik (mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governancegood governance) serta bebas dan) serta bebas dan
bersih KKN. Hal ini juga dipertegas dengan salah satu tujuan bersih KKN. Hal ini juga dipertegas dengan salah satu tujuan pembangunan
Kabupaten Minahasa Selatan, yakni meningkatkan penyelenggaraan
Pemerintahan yang baik (good governance).
Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
meresponinya dengan mengadakan pembahasan secara bersama-sama
dengan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Daerah. Dari hasil pembahasan, ditetapkan Peraturan Daerah
Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
dan Sekretariat DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, Pertauran Daerah Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Minahasa Selatan serta Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Bappeda, Lembaga Teknis
Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan. Diawal
tahun 2009, berdasarkan pembahasan antara Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan dan DPRD Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan Peraturan Daerah
Nomor 01 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
17
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Selatan dan Peraturan
Daerah Nomor 02 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Narkotika Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kabupaten Minahasa Selatan yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Minahasa Selatan
No Peraturan Daerah T e n t a n g SKPD Yang Ditetapkan
1 2 3 41. Nomor 03
Tahun 2008Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Minahasa Selatan
1. Sekretariat Daerah2. Sekretariat DPRD
2. Nomor 04 Tahun 2008
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Minahasa Selatan
1. Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga2. Dinas Kesehatan3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi4. Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian
& Perdagangan5. Dinas Pekerjaan Umum6. Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika7. Dinas Pertanian & Peternakan8. Dinas Kelautan & Perikanan9. Dinas Kependudukan & Catatan Sipil10. Dinas Perkebunan11. Dinas Kehutanan12. Dinas Pertambangan & Energi13. Dinas Kebudayaan & Pariwisata14. Dinas Pengelolah Keuangan, Pendapatan
& Aset Daerah3. Nomor 05
Tahun 2008Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Minahasa Selatan
1. Inspektorat Daerah2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik &
Perlindungan Masyarakat5. Badan Pemberdayaan Masyarakat &
Pemerintahan Desa6. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan & Perlindungan Anak7. Badan Ketahanan Pangan
1 2 3 48. Kantor Lingkungan Hidup9. Kantor Penanaman Modal & UPTSP10. Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah11. Rumah Sakit Umum Daerah12. Satuan Polisi Pamong Praja
4. Nomor 01 Organisasi dan Tata 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
18
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tahun 2009 Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Selatan
5. Nomor 02 Tahun 2009
Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Kabupaten Minahasa Selatan
1. Badan Pelaksana Narkotika
Sumber : Data Oktober 2009, Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Untuk Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP4K), tidak menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 karena merupakan lembaga fungsional. Badan ini hanya ditetapkan
dengan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kabupaten Minahasa Selatan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan
Juni 2009 berjumlah 4.622 orang, yang terdiri dari golongan I : 25 orang,
golongan II : 986 orang, golongan III : 2.580 orang, dan golongan IV : 1.031
orang yang tersebar diberbagai SKPD/Unit Kerja, seperti yang tercantum pada
Tabel 4a dan Tabel 4b.
Tabel 4a. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan II di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2009)
No SKPD / Unit Kerja Golongan I Kelamin Jml Golongan II Kelamin Jmla b c d L P a b c d L P1. Sekretariat Pemda - - 1 - 1 - 1 19 1 2 2 14 10 242. Sekretariat DPRD - - - - - - - 1 - 3 1 2 3 53. Inspektorat Daerah - - - - - - - 3 1 1 1 5 1 6
19
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
4. Badan-Badan - - - - - - - 19 4 10 8 24 17 415. Dinas-Dinas - - 5 1 6 - 6 66 23 55 25 110 59 1696. Kantor-Kantor - - - - - - - 1 - - - 1 - 17. Sekretariat KPUD - - - - - - - 1 - - 1 - 2 28. RSUD - - - - - - - 3 - 19 - 6 16 229. Satpol Pamong Praja - - - - - - - 25 - - 2 27 - 2710. Kantor Camat - - - 2 2 - 2 19 3 8 10 29 11 4011. Puskesmas-
Puskesmas - - - - - - - 88 11 49 21 43 126 169
12. UPTD Dikpora - - - 2 1 1 2 6 4 5 4 15 4 1913. Guru - - - - - - - 188 105 50 65 86 322 40814. Tenaga Administrasi,
Penjaga Sekolah 1 2 2 9 14 - 14 16 14 5 18 39 14 63
J u m l a h 1 2 8 14 24 1 25 455 166 207 158 400 586 986
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Tabel 4b. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan IV di Kabupaten Minahasa Selatan (sampai dengan Juni 2009)
No SKPD / Unit Kerja Golongan III Kelamin Jml Golongan IV Kelamin Jmla b c d L P a b c d e L P1. Sekretariat Pemda 23 13 13 3 26 26 52 7 4 4 - 1 16 - 162. Sekretariat DPRD 7 4 6 2 9 10 19 3 1 - - - 4 - 43. Inspektorat Daerah 8 3 6 5 9 13 22 3 2 - - - 4 1 54. Badan-Badan 33 18 49 25 67 58 125 22 15 1 - - 30 8 385. Dinas-Dinas 122 51 82 49 177 127 104 85 25 3 - - 85 28 1136. Kantor-Kantor 1 3 4 3 5 6 11 - 1 - - - 1 - 17. Sekretariat KPUD 2 3 - 1 5 1 6 1 - - - - 1 - 18. RSUD 15 5 1 - 8 13 21 - 2 - - - 2 - 29. Satpol Pamong Praja 3 - - 1 3 1 4 - 1 - - - 1 - 110. Kantor Camat 59 42 39 15 88 67 155 14 - - - - 13 1 1411. Puskesmas-
Puskesmas 59 54 26 23 46 116 162 4 5 - - - 6 3 9
12. UPTD Dikpora 10 19 3 11 22 21 43 16 - - - - 7 9 1613. Guru 509 221 371 485 397 1.189 1.586 797 8 - - - 241 564 80514. Tenaga Administrasi,
Penjaga Sekolah 34 31 - 5 26 44 70 6 - - - - 2 4 6
J u m l a h 885 467 600 628 888 1.692 2.580 958 64 8 - 1 413 618 1.031
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data pada Tabel 4a dan Tabel 4b, dari 4.622 orang PNS, terdiri
dari 1.725 laki-laki dan 2.897 perempuan serta 60,56 % adalah guru.
Sedangkan jumlah PNS Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan tingkat
pendidikan dan agama, ditunjukkan pada Tabel 5a dan Tabel 5b berikut ini.
Tabel 5a. Data Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Selatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan (sampai dengan Juni 2009)
P e n d i d i k a n Jum-
20
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No SKPD / Unit Kerja lahSD SMP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 S31. Sekretariat Pemda - - 28 - - 2 - 57 6 - 932. Sekretariat DPRD - - 7 - - 1 - 20 - - 283. Inspektorat Daerah - - 6 - - 1 - 26 - - 334. Badan-Badan - - 41 - 2 49 - 108 4 - 2045. Dinas-Dinas 1 4 210 - 3 42 - 323 8 1 5926. Kantor-Kantor - - 4 - - - - 8 1 - 137. Sekretariat KPUD - - 4 - - - - 5 - - 98. RSUD - - 1 2 - 23 - 19 - - 459. Satpol Pamong Praja - - 26 - - 1 - 5 - - 3210. Kantor Camat - 3 81 - 1 5 - 119 2 - 21111. Puskesmas-Puskesmas - 6 231 14 - 33 - 52 4 - 34012. UPTD Dikpora 3 4 43 - 3 1 - 26 - - 8013. Guru - - 936 67 440 157 - 1.198 1 - 2.79914. Tenaga Administrasi,
Penjaga Sekolah 29 10 97 - 1 - - 6 - - 143
J u m l a h 33 27 1.715 83 450 315 - 1.972 26 1 4.622
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Tabel 5b. Data Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Minahasa Selatan Berdasarkan Agama (sampai dengan Juni 2009)
No SKPD / Unit Kerja A g a m a JumlahKristen Katolik Islam Budha Hindu Konghucu1. Sekretariat Pemda 88 2 3 - - - 932. Sekretariat DPRD 28 - - - - - 283. Inspektorat Daerah 33 - - - - - 334. Badan-Badan 200 3 1 - - - 2045. Dinas-Dinas 576 5 9 - 2 - 5926. Kantor-Kantor 12 - 1 - - - 137. Sekretariat KPUD 9 - - - - - 98. RSUD 43 - 1 - 1 - 459. Satpol Pamong Praja 32 - - - - - 3210. Kantor Camat 207 1 3 - - - 21111. Puskesmas-Puskesmas 303 28 9 - - - 34012. UPTD Dikpora 74 3 3 - - - 8013. Guru 2.703 37 59 - - - 2.79914. Tenaga Administrasi,
Penjaga Sekolah 139 1 3 - - - 143
J u m l a h 4.447 80 92 - 3 - 4.622-
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Untuk jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
berdasarkan SKPD, diperlihatkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
No S K P D / Unit Kerja E s e l o n JmlII A II B III A III B IV A IV B V A1 2 3 4 5 6 7 8 9 101. Sekretariat Daerah 1 3 10 - 30 - - 442. Sekretariat DPRD - 1 4 - 12 - - 173. Staf Ahli - 4 - - - - - 44. Inspektorat Daerah - 1 5 - 15 - - 21
21
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah - 1 1 4 11 - - 176. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah - 1 1 4 11 - - 177. Badan Kesatuan Bangsa, Politik &
Perlindungan Masyarakat - 1 1 4 11 - - 17
8. Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa - 1 1 4 11 - - 17
9. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak - 1 1 4 11 - - 17
10. Badan Ketahanan Pangan - 1 1 4 11 - - 1711. Badan Narkotika - 1 - 1 5 - - 712. Badan Penanggulangan Bencana Daerah - 1 - 4 9 - - 1413. Dinas Pekerjaan Umum - 1 1 4 15 - - 2114. Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga - 1 1 4 19 - - 2515. Dinas Perhubungan, Komunikasi &
Informatika - 1 1 5 18 - - 25
16. Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan - 1 1 5 18 - - 25
17. Dinas Kesehatan - 1 1 4 15 - - 2118. Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi - 1 1 6 21 - - 2919. Dinas Pertanian & Peternakan - 1 1 4 15 - - 2120. Dinas Kelautan & Perikanan - 1 1 4 15 - - 2121. Dinas Kependudukan & Catatan Sipil - 1 1 4 12 - - 1822. Dinas Perkebunan - 1 1 4 11 - - 1723. Dinas Kehutanan - 1 1 3 9 - - 1424. Dinas Pertambangan & Energi - 1 1 3 8 - - 1325. Dinas Kebudayaan & Pariwisata - 1 1 3 9 - - 1426. Dinas Pengelolah Keuangan,
Pendapatan & Aset Daerah - 1 1 6 21 - - 29
27. Kantor Lingkungan Hidup - - 1 - 4 - - 528. Kantor Penanaman Modal - - 1 - 4 - - 529. Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah - - 1 - 4 - - 530. Satuan Polisi Pamong Praja - - 1 - 4 - - 531. Rumah Sakit Umum Daerah - - 1 4 9 - - 1432. Kantor Camat (17 Kecamatan) - - 17 17 85 51 - 17033. Kantor Lurah (10 Kelurahan) - - - - 10 40 - 5034. Tata Usaha SMP/SMA - - - - - - 95 9535. Tata Usaha SMK - - - - - 7 - 736. UPTD Dinas Pendidikan - - - - 17 17 - 3437. UPTD Dinas Kesehatan - - - - 19 19 - 38
J u m l a h 1 31 61 109 499 134 95 930
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Minahasa Selatan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah
Kabupaten Minahasa Selatan juga dibantu oleh beberapa instansi vertikal yang
berkedudukan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Selain memberikan
pelayanan kepada masyarakat, juga berperan dalam memajukan pembangunan
di Kabupaten Minahasa Selatan. Instansi vertikal dimaksud, sebagaimana
tercantum pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Instansi Vertikal di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Instansi Alamat Kantor
22
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1. Kantor Departemen Agama Kabupaten Minahasa Selatan
Desa KapituKec. Amurang Barat
2. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Minahasa Selatan
Desa TeepKec. Amurang Barat
3. Kantor Pertahanan Nasional Kabupaten Minahasa Selatan
Kelurahan PondangKec. Amurang Timur
4. Kejaksaan Negeri Amurang Kelurahan PondangKec. Amurang Timur
5. Pengadilan Negeri Amurang Kelurahan PondangKec. Amurang Timur
Sejak Kabupaten Minahasa Selatan diresmikan pada tanggal 4 Agustus
2003 sampai saat ini, telah mengalami 4 kali pergantian Bupati, sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Nama-Nama Bupati/Wakil Bupati Minahasa Selatan
No Nama Bupati / Wakil Bupati Masa Jabatan Keterangan1. Drs. R.M. LUNTUNGAN Agustus 2003 - Januari 2005 Penjabat2. GEMMY KAWATU, SE, MSi Februari 2005 - April 2005 Pelaksana Tugas3. Drs. H.D. WAWORUNTU April 2005 - Agustus 2005 Penjabat4. Drs. R.M. LUNTUNGAN (Bupati)
VENTJE TUELA, S.Sos (Wakil Bupati)Agustus 2005 - Agustus 2010Agustus 2005 - Agustus 2010
Definitif (Pilihan Rakyat Pertama)
Dalam upaya menuju pelayanan prima dan good governance, sejak tahun
2006 Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan membentuk Unit Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (UPTSP) berdasarkan Peraturan Bupati Minahasa Selatan
Nomor 21 Tahun 2006 dan Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 11
Tahun 2007 tentang Tatacara Pemberian Izin pada Unit Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dengan tugas mengadakan pelayanan pembuatan izin dan non izin
(rekomendasi) kegiatan atau usaha dengan waktu pemrosesan 1-7 hari. Untuk
jenis-jenis izin dan non izin, diperlihatkan pada Tabel 9a dan Tabel 9b.
Tabel 9a. Jenis-Jenis Izin di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Izin Waktu Pemrosesan Izin
1 2 31. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1 (satu) hari2. Tanda Daftar Industri (TDI) 3 (tiga) hari3. Izin Usaha Industri (IUI) 3 (tiga) hari
23
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
4. Tanda Daftar Gudang (TDG) 3 (tiga) hari5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 1 (satu) hari6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 7 (tujuh) hari7. Izin Gangguan (HO) 2 (dua) hari8. Kartu Ternak 2 (dua) hari9. Izin Usaha Peternakan Ayam Pedaging/Petelur 3 (tiga) hari10. Izin Usaha Peternakan Babi 3 (tiga) hari11. Izin Usaha Peternakan Sapi 3 (tiga) hari12. Izin Usaha Peternakan Puyuh 3 (tiga) hari13. Izin Usaha Peternakan Kambing 3 (tiga) hari14. Izin Usaha Peternakan Burung Walet 3 (tiga) hari15. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) 3 (tiga) hari16. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) 3 (tiga) hari17. Izin Praktek Dokter Umum / Dokter Gigi / Spesialis 2 (dua) hari18. Izin Praktek Bidan 1 (satu) hari19. Izin Praktek Perawat 1 (satu) hari20. Izin Toko Pembuatan Gigi Palsu 3 (tiga) hari21. Izin Pengobatan Tradisional 1 (satu) hari22. Izin Praktek Dokter Berkelompok 1 (satu) hari23. Izin Toko Obat 1 (satu) hari24. Izin Apotik 1 (satu) hari25. Izin Balai Pengobatan / Klinik Kesehatan Swasta 1 (satu) hari26. Izin Klinik Bersalin / BKIA Swasta 1 (satu) hari27. Izin Optikal 2 (dua) hari28. Izin Laboratorium Swasta 1 (satu) hari29. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 3 (tiga) hari30. Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Rekreasi dan Hiburan Umum 3 (tiga) hari31. Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Perjalanan 3 (tiga) hari32. Izin Usaha serta Pungutan Restribusi Jasa Akomodasi 3 (tiga) hari33. Izin Usaha dan Pemungutan Restribusi Restoran 3 (tiga) hari34. Izin Usaha serta Pungutan Restirbusi Rumah Makan 3 (tiga) hari35. Izin Pemungutan Kayu Tanah Milik (SIPKTM) 5 (lima) hari36. Izin Pengiriman Rumah Kayu 3 (tiga) hari37. Izin Angkutan Kayu Kelapa 3 (tiga) hari38. Izin Badan Hukum Koperasi 3 (tiga) hari39. Izin Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 (dua) hari40. Izin Pendirian Depot Lokal 3 (tiga) hari41. Izin Pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) 7 (tujuh) hari42. Izin Pemasaran Jenis-jenis Bahan Bakar Khusus (BKK) 7 (tujuh) hari43. Izin Pengumpulan dan Penyaluran Minyak Pelumas Bekas 7 (tujuh) hari44. Izin Pendirian dan Penggunaan Gudang Bahan Peledak di Daerah
Operasi Daratan dan di Daerah Operasi7 (tujuh) hari
45. Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Galian Golongan C 7 (tujuh) hari46. Izin Lokasi 7 (tujuh) hari47. Izin Usaha Sekolah Mengemudi 2 (dua) hari48. Izin Operasi Kendaraan Latih Sekolah Mengemudi 2 (dua) hari49. Izin Penggunaan Jalan Selain Untuk Kepentingan Lalu Lintas 2 (dua) hari50. Retribusi Izin Tempat Penampungan Cap Tikus 2 (dua) hari51. Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Golongan A, B & C 2 (dua) hari52. Surat Keterangan Fiskal 1 (satu) hari
1 2 353. Retribusi Izin Trayek / Operasi 1 (satu) hari54. Retribusi Kartu Pengawas Izin Trayek/Izin Operasi 1 (satu) hari55. Retribusi Izin Insidentil 1 (satu) hari56. Izin Menempati Bangunan Kios / Lost 1 (satu) hari57. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 1 (satu) hari
24
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Sumber : Data Oktober 2009, Kantor Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPTSP)Kab. Minahasa Selatan
Tabel 9b. Jenis-Jenis Non Perizinan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Non Perizinan Waktu Pemrosesan Izin
1. Rekomendasi Penempatan Rumpon ke Dinas Propinsi 1 (satu) hari2. Rekomendasi Akte Pendirian Koperasi 1 (satu) hari3. Rekomendasi Lokasi Pendirian Kilang 3 (tiga) hari4. Rekomendasi Radio Siaran 1 (satu) hari5. Rekomendasi Galian C 3 (tiga) hari6. Rekomendasi Kesehatan 3 (tiga) hari7. Rekomendasi Pengolahan Sarang Burung Walet 3 (tiga) hari8. Rekomendasi Pengukuran Kayu/Hasil Hutan Lainnya & Pengujian Kayu 2 (dua) hari9. Rekomendasi Penyadap Hutan Pinus 5 (lima) hari10. Rekomendasi Industri Rumah Tangga Khusus Makan dan Minum 1 (satu) hari11. Rekomendasi Aktanisasi Catatan Sipil 1 (satu) hari12. Rekomendasi Usaha 1 (satu) hari13. Pemberian Izin Prinsip 3 (tiga) hari
Sumber : Data Oktober 2009, Kantor Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPTSP)Kab. Minahasa Selatan
2. PembangunanPembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang signifikan. Di tahun 2009, prioritas
pembangunan, selain pembangunan mental-spiritual, pengentasan dan
penanggulangan kemiskinan serta peningkatan sumberdaya manusia, juga
pembangunan fisik. Untuk pembangunan fisik antara lain, lanjutan
pembangunan gedung kantor di kawasan kantor Bupati Minahasa Selatan,
lanjutan pembangunan gedung DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, lanjutan
pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, lanjutan pembangunan pelabuhan
penyeberangan dan pelabuhan laut Amurang, pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan yang tersebar, pembangunan pelabuhan pelelangan ikan (PPI),
pembangunan pembangkit tenaga listrik (PLTA/PLTU) dan pembuatan trotoar
dan saluran di kawasan ibukota. Selain itu, yang menjadi prioritas
pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan adalah pembangunan agribisnis
di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pembangunan
industri untuk mendorong investasi daerah dalam meningkatkan pendapatan
daerah serta untuk kesejahteraan masyarakat, pembinaan pengembangan dan
25
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
pengelolaan konservasi sumberdaya air, pembinaan dan pengelolaan sungai,
pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pengamanan pantai,
pengembangan penyediaan air bersih, pengelolaan jaringan irigasi, pembukaan
jalan alternatif (Amurang By Pass), pengembangan objek wisata, penyediaan
dan peningkatan sarana/prasarana pendidikan serta kesehatan, peningkatan
kuantitas dan kualitas perumahan dan pemukiman dalam memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat serta mengintensifkan pengawasan penebangan liar (ilegal
loging).
Untuk mengakselerasikan pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan,
dengan mencermati dan memperhitungkan potensi daerah serta
kecenderungan lingkungan strategis yang ada, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan metetapkan 6 program unggulan, sebagaimana tercantum
dalam RPJMD Kabupaten Minahasa Selatan 2005-2010. Ke-6 program
unggulan tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi penggerak utama
(primer mover) jalannya roda pembangunan daerah, serta dapat memberikan
akses penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan dimensi-dimensi
pembangunan lainnya. Ke-6 program unggulan Kabupaten Minahasa Selatan
dimaksud adalah :
1. Agri Bisnis (Agro Produksi, Agro Industri, Agro Markerting) ;
2. Sumberdaya Manusia ;
3. Supremasi Hukum ;
4. Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) ;
5. Lingkungan Hidup;
6. Perikanan, Kelautan dan Pariwisata.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, bahwa perencanaan pembangunan daerah disusun secara berjangka
yang meliputi rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) untuk
jangka waktu 20 tahun, rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan rencana pembangunan tahunan yang
disebut rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Pemerintah Kabupaten
26
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Minahasa Selatan menjabarkan RPJMD Kabupaten Minahasa Selatan
2005-2010 secara konsisten melalui program/kegiatan tahunan yang
didokumentasikan dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Saat ini
penjabaran RPJMD Kabupaten Minahasa Selatan 2005-2010 telah memasuki
tahun keempat. Dari tahun ke tahun, tema pembangunan Kabupaten Minahasa
Selatan mempunyai spesifikasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
daerah serta perubahan global. Tema pembangunan Kabupaten Minahasa
Selatan dari tahun 2005-2009 ditunjukkan pada Tabel 10.
Tabel 10. Tema Pembangunan Kabupaten Minahasa SelatanTahun 2005-2009
Tahun Tema Pembangunan
2005 Pembangunan Pertanian dan Prasarana Penunjang2006 Pembangunan Pertanian dan Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia2007 Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian Melalui Gerakan
Menanam2008 Peningkatan Efektivitas Pengurangan Kemiskinan Melalui
Perluasan Kesempatan Kerja2009 Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Pembangunan
Pertanian yang Berkelanjutan Untuk Mengurangi Kemiskinan dan Perluasan Kesempatan Kerja
Dalam rangka mendorong dan membudayakan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan daerah di Kabupaten Minahasa Selatan agar lebih terarah maka
ditetapkan ”TEGUH BERSINAR” sebagai motto pembangunan daerah melalui
Keputusan Bupati Minahasa Selatan Nomor 51 Tahun 2004 Tanggal 27 Januari
2004, dengan makna :
TEGUH : TEruskan Gerakan Untuk Hidup, berarti seluruh masyarakat
Minahasa Selatan memiliki semangat dan komitmen yang kuat
untuk tetap dan terus hidup.
BERSINAR : Bersih, Etika/Etos Kerja, Rapi, Sehat, Indah, Norma Hukum,
Aman, Rukun
B ersih : Artinya, bebas dari polusi, tidak tercemar dan tulus.
27
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya hidup bersih,
baik jasmani maupun rohani, bebas dari lingkungan tercemar, serta memiliki
komitmen yang kuat untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good
governance).
E tika/ E tos Kerja :
Artinya, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; ilmu
tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki pola
prilaku yang bersahaja, rendah hati, dapat membedakan yang baik dan yang
buruk serta arif dan bijaksana serta memiliki semangat kerja yang tinggi.
R api : Artinya, teratur baik, apik dan tertib.
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memilki
kerapihan pribadi dan lingkungannya serta hidup tertib dan teratur.
S ehat : Artinya, keadaan baik segenap badan, serta bagian-bagiannya.
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya sehat jasmani
dan rohani, selalu memelihara kesehatan fisik.
Sehat jasmani terkandung maksud, selelau memelihara kesehatan fisik.
Sehat rohani terkandung maksud, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sehat lingkungan, terkandung maksud, memelihara lingkungan sekitarnya
agar tetap bersih dan sehat.
I ndah :
Artinya, cantik, bagus benar, dan elok.
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memilki rasa
keindahan yang diaplikasikan dalam proses pembangunan.
N orma Hukum :
28
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Artinya, aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat, dipakai
sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku yang sesuai dan diterima
oleh setiap warga masyarakat.
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan menjunjung tinggi tertib
hukum dan supremasi hukum, serta menghargai norma-norma adat
kebiasaan yang terkandung dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat.
A man : Artinya, bebas dari bahaya, terlindung, tentram, dan tidak meras takut.
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki
semangat dalam menciptakan suasana aman, tentram dan damai, serta
bebas dari rasa takut.
R ukun :
Artinya, ikatan persahabatan, tidak bertengkar, dan damai.
Maknanya, seluruh masyarakat Minahasa Selatan hendaknya memiliki
komitmen yang kuat untuk menciptakan kerukunan berlandaskan semangat
persaudaraan, kebersamaan, cinta kasih, Torang Samua Basudara, Sitou
Timou Tumou Tou.
3. KemasyarakatanKehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan masih kental
dengan budaya ”mapalus” (gotong-royong) dan sangat kritis serta pekerja
keras. Selain itu, masyarakat mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam
pembangunan. Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota
masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai tujuan
pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
dibentuknya berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi
Kemasyarakatan (ORKEMAS) dan Organisasi Kepemudaan (OKP), seperti
diperlihatkan pada Tabel 11a, 11b dan Tabel 11c.
Tabel 11a. Daftar Nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar
29
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No Nama Organisasi Pengurus (Ketua) Alamat
1. Samua Basudara Herly Kaiende, SE Tumpaan2. Peduli Pendidikan Ibrahim Gani, S.Pd Amurang3. Suara Amurang Frans Kumaseh Buyungon/Amurang 4. Persatuan Sopir Amurang Joni Lumowa Amurang5. Yayasan Gema Mandiri Dolfi Tutu Malenos Baru/Amurang Timur6. Yayasan Formasi Bangun Minsel Joice Mintje Amurang7. Yayasan Karya Muda Pembaharu Kab.
MinselFoni Singkana Ranoyapo/Amurang
8. Gerbang Maju Sulawesi Utara Billy Regar Amurang9. Komite Pelestarian Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup (KPSALH) Kab. Minsel
Ir. Petrus Ulaan Buyungon/Amurang
10. Barisan Muda Teguh Bersinar Wilem Mononimbar Uwuran Dua/Amurang11. Dewan Reformasi Pembangunan Kab.
MinselJimmy Endey Lopana/Amurang Timur
12. Dotu Manguni Minsel Bernard Lonteng, Amd Amurang13. Forum Masyarakat Peduli Pembangunan
dan PendidikanDecky Mintje Bitung/Amurang
14. LSM Cakrawala Maikel Suoth, SE Tumpaan15. LSM Pelangi Kasih Robby Keintjem Sapa/Tenga16. Komite Pelestarian Sumber Daya Alam
dan Lingkungan HidupJoppy Karundeng Kaneyan/Tareran
17. Solidaritas Korban Hak Asasi Manusia (SKP-HAM) Kab. Minsel
Berty Pongantung Lopana/Amurang Timur
18. LSM Makasiow Fentje Pusung Amurang19. LSM Eureka Jhonly V. Kesek Rumoong Bawah/Amurang Barat20. LSM Rondoren Banua Minsel Semuel Tumbol Lewet/Amurang21. LSM Aliansi Pemuda dan Masyarakat
SapaSaldi Monigi Sapa/Tenga
22. LSM Gerbang Minsel Hengky Rumengan Uwuran Satu/Amurang23. Yayasan Perisai Persatuan Perwakilan
Kab. MinselKarel Lakoy Ranoiapo/Amurang
24. Gerakan Solidaritas Anti Narkoba dan Obat Terlarang (Gersang) Kab. Minsel
Rocky Sariowan Buyungon/Amurang
25. LSM Yayasan Satya Graha Esa A. Sandag Tawaang/Tenga26. Yayasan Siloam ”45” Josep G. Kalengkongan Teep/Amurang Barat27. LSM Waraney Minsel Sonny G. Sariowan Buyungon/Amurang28. LSM Reformasi Drs. Abraham Pongkorung Kaneyan/Tareran29. LSM Apostolos Jeferson Karundeng Lopana/Amurang Timur30. Yayasan Usaha Mandiri George E. Manengkey Tumpaan Satu/Tumpaan31. Yayasan Matuari Waya Ernest H. Karundeng Maliku/Amurang Timur32. Aliansi Guru Indonesia Sulut (AGIS)
Cabang MinselEdwin F.Lonteng,S.Pd Lopana/Amurang Timur
33. LSM Tagoy Lestari Steven Kapahang Maliku/Amurang Timur34. LSM Minahasa Selatan Coruption Watch
(MSCW)Ir. Yulius Pesik Sulu/Tatapaan
35. LSM Generasi Profesional Mandiri Arie Robert Lonteng Ritey/Amurang Timur36. LSM Generasi Bela Pancasila Jhon Mawira Pucuan/Motoling Timur
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 11b. Daftar Nama Organisasi Kemasyarakatan (ORKEMAS) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar
No Nama Organisasi Pengurus (Ketua) Alamat
1. Kerukunan Keluarga Besar Lengkong Dr. Derek Lengkong Buyungon/Amurang
30
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
2. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Rio Salsabila Yusuf Amurang3. Panguyuban Korban Orde Baru (Pakorba) Yantje Liando Kumelembuai4. Kerukunan Akar Rumput SATAL Kab. Minsel M. Palakua Amurang5. Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Konstruksi
Indonesia (GAPEKSINDO)Ir. Frangky J. Lelengboto Buyungon/Amurang
6. Kerukunan Keluarga Besar Pelealu, Manado Minahasa Selatan
Jefry Pelealu Buyungon/Amurang
7. Rukun Porodisa Orang Pondang Asal Dari Talaud Sinar Maradesa Pondang/Amurang Timur8. Dewan Pimpinan Cabang Pergerakan Wanita
Nasional Indonesia (PERWANAS) Kab. MinselDra. Dientje Sumendap Uwuran Satu/Amurang
9. Brigade Manguni Harri Masinambow Lewet/Amurang10. Dewan Pimpinan Daerah Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kab. MinselPdt. Jefry R. Umboh, STh Pondang/Amurang Timur
11. Asosiasi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Jan Johan Polii Ranomea/Amurang Timur12. Laskar Rakyat Republik Indonesia (LRRI) Dewan
Pimpinan Cabang Kab. MinselMarthen Lumowa Buyungon/Amurang
13. Yayasan Kekuatan Bagi Negeri (YKBN) Jantje C. Noya Uwuran Dua/Amurang14. Rukun Keluarga Tombulu di Tumpaan Junior Malomba Tumpaan15. Organisasi Sosial Ro’ma Care Drs. Roly Makauli Lopana/Amurang Timur16. Gerakan Da’wah Islam “MUHAMMADIYAH” Ishak Ahmad Ranoiapo/Amurang17. Minsel “ENTOURAGE” Dicky Mintje Buyungon/Amurang18. Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Marthen J. Legi, SE Buyungon/Amurang19. Forum Peduli Pendidikan Sulut Tommy J.V. Kawatu, SPd Tareran20. Korps Garuda Laskar TRIKORA Ernest O. Lengkong Motoling21. Kelompok Pecinta Alam Cliff Hanger Sanly F. Lendongan Kilometer Tiga/Amurang22. Persatuan Rukun Yosep Lousya Sinar L. Maradesa, BA Pondang/Amurang Timur23. Lembaga Independent Kecamatan Motoling Hengky Rantung
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 11c. Daftar Nama Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Terdaftar
No Nama Organisasi Pengurus (Ketua) Alamat
1 2 3 41. Karang Taruna Merry M. Togas, SE Amurang2. Angkatan Muda Pembaharuan Golkar (AMPG) Ibrahim Gani, SPd Amurang3. Kosgoro Kab. Minsel Wem Mononimbar Amurang4. Gerakan Pemuda Ansor Kab. Minsel Sharil Bahrudin, SE Ranoiapo/Amurang5. Pemuda Muslim Indonesia (PMI) Kab. Minsel Artli Kountur, S.Sos Amurang6. Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia
(GAMKI) Kab. MinselRivay Rompas Amurang
7. Forum Komunikasi Putra-Putri Indonesia Kab. Minsel
Drs. Ferry Mohede Amurang
8. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kab. Minsel
Ir. Petrus Ulaan Amurang
9. Forum Solidaritas Pemuda Kristen Kab. Minsel Drs. Art Bago Tumpaan10. Keluarga Besar Putra-Putri POLRI Robby Simbar, SH Amurang11. Ikatan Putra-Putri Kepemudaan Minahasa Selatan Jhoni Taroreh, SPd Bitung/Amurang
1 2 3 412. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kab. Minsel Ibrahim Gani, SPd Amurang13. Pemuda Panca Marga Kab. Minsel Dr. Tommy Kawengian Amurang14. Barisan Muda Demokrat Kab. Minsel Richard Ottay, ST Amurang15. Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI)
Kab. MinselRobby Sangkoy, MPd Amurang
31
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
16. FKPPI Kab. Minsel Drs. H. Runtunuwu Amurang17. Pemuda Pancasila Kab. Minsel F.G. Rumokoy Uwuran Satu / Amurang18. Talented Youth Devada Kab. Minsel Michael Frans Uwuran Dua / Amurang19. Himpunan Mahasiswa Minahasa Selatan Peduli
Pembangunan (HMMSPP)Farland Lengkong Pondang/Amurang Timur
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang merupakan bagian dari bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam memperkokoh
kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, membentuk
kepengurusan partai politik di daerah sesuai dengan partai politik yang
ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat. Partai politik merupakan
sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan
demokratis untuk menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggungjawab. Di
Kabupaten Minahasa Selatan, dari 42 partai politik peserta pemilihan umum di
Indonesia tahun 2009, hanya 34 partai politik yang terdaftar sebagai peserta
pemilihan umum. Ke-34 partai politik tersebut diperlihatkan pada Tabel 12.
Tabel 12. Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di KabupatenMinahasa Selatan Tahun 2009
No Nama Partai Politik Pengurus (Ketua)
1 2 31. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Billy J. Regar, S.Sos2. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Franco G. Rumokoy, S.Sos3. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) Franny Donald Toloh, SE4. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Hengky Rumengan, BA5. Partai Pemuda Indonesia (PPI) Richard Ottay, ST6. Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Drs. Hengky Toloh, MS7. Partai Barisan Nasional (Barnas) Dr. Henny Ottay, SpPD8. Partai Republik Nusantara Junaidi V. Liow, ST9. Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Nico Tiow10. Partai Kedaulatan Priesly F. Surentu, SPd11. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) Pdt. Ibrahim A. Laonda12. Partai Patriot Frangky I. Mokalu, SH13. Partai Persatuan Daerah (PPD) Agus F. Tumbelaka14. Partai Kasih Demokrasi Indonesia Robby Mintje
1 2 315. Partai Golongan Karya (Golkar) Jenny J. Tumbuan, SE16. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ventje Tuela, S.Sos17. Partai Demokrat (PD) Johni Sumual, SE, SH18. Partai Damai Sejahtera (PDS) Harvey Tewal, SH
32
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
19. Partai Pelopor Welly Pelle20. Partai Buruh Frangky Mokalu, SH21. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Anyan Kotambunan22. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK) Fonny Singkoh23. Partai Bintang Reformasi (PBR) Tommy Pakaya, BA24. Partai Bulan Bintang (PBB) Thawil Hamim25. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pdt. H.A. Sumakul, M.Th26. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Herry Djumaat27. Partai Amanat Nasional (PAN) Kasim Malolonto28. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Chalid Doehmi29. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme Drs. F.J. Kalangi30. Partai Penegak Demokrasi Indonesia31. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB) Robby Gunawan, SE32. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Fonny Singkoh33. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) Piter B. Wonok34. Partai Merdeka Viktor Kimbal, SH
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan PerlindunganMasyarakat Kab. Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Selatan pada pemilihan umum legislatif tahun 2009
ditetapkan 30 kursi untuk diperebutkan oleh partai politik peserta pemilihan
umum. Berdasarkan hasil pemilihan umum legislatif tanggal 9 April 2009, dari
34 partai politik peserta pemilihan umum, hanya 12 partai politik yang
memperoleh kursi. Partai politik peserta pemilihan umum yang memperoleh
kursi beserta jumlah perolehan suara diperlihatkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Partai Politik Peserta Pemilihan Umum di Kabupaten Minahasa Selatan Yang Memperoleh Kursi Beserta Jumlah Perolehan Suara
No Nama Partai PolitikJumlah
Perolehan Kursi
Jumlah Perolehan
Suara
33
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1 2 3 41. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 8 33.0862. Partai Golongan Karya (Golkar) 6 24.3773. Partai Demokrat (PD) 5 16.8544. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) 2 4.4295. Partai Damai Sejahtera (PDS) 2 4.2486. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 1 3.4677. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 1 3.0308. Partai Persatuan Daerah (PPD) 1 3.0009. Partai Barisan Nasional (Barnas) 1 2.544
10. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 1 2.46811. Partai Indonesia Sejahtera (PIS) 1 2.45412. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
(PNBK)1 2.022
J u m l a h 30 Orang 101.979
Sumber : Data Oktober 2009, Komisi Pemilihan Umum Kab. Minahasa Selatan
BAB VIKARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFIS
34
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Profil sosio-demografis suatu daerah menggambarkan hal-hal yang berkaitan
dengan keadaan penduduk, kondisi ketenagakerjaan, perekonomian, kondisi
pendidikan, kesehatan, agama, kegiatan institusi sosial dan olahraga.
1. DemografiKeadaan dan kepadatan penduduk suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh
tersedianya berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang dapat mendukung
aktivitas ekonomi dan sosial budaya. Kecenderungan tersebut terlihat dalam
kehidupan penduduk perkotaan, di mana fasilitas sarana dan prasarana selalu
lebih lengkap dan kompleks daripada penduduk di pedesaan. Hal ini
disebabkan setiap manusia pada hakekatnya selalu ingin menikmati fasilitas
hidup yang lebih baik dan lebih layak.
Berdasarkan data pada Tabel 1, penduduk Kabupaten Minahasa Selatan
tersebar pada bentang wilayah dengan kepadatan yang cukup rendah dan
sebagian besar terkonsentrasi di ibukota kecamatan. Kondisi tersebut
mengisyaratkan bahwa Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai potensi
sumberdaya manusia yang dapat membangun dan mengembangkan
daerahnya.
Sebagai suatu kabupaten pemekaran, Minahasa Selatan tidak terlepas dari
masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu fenomena masyarakat
yang sudah lama terjadi dan dapat terjadi di mana saja tanpa memperhatikan
lokasi, sehingga sifatnya global. Kemiskinan di suatu wilayah mempunyai
hubungan dengan kondisi wilayah dan pembangunan ekonomi wilayah.
Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun
mengalami penurunan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Hal ini
sebagai dampak dari program pemerintah yang menyentuh kebutuhan
masyarakat dan keinginan masyarakat meningkatkan taraf hidup. Saat ini,
keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 8.506. Jumlah
keluarga miskin di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2007-2009,
diperlihatkan pada Tabel 14.
Tabel 14. Data Keluarga Miskin di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007-2009
35
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No NamaKecamatan
Data Tahun 2007 Data Tahun 2008 Data Tahun 2009Jumlah
KKJumlah
Jiwa
JumlahKK
Miskin
JumlahKK
JumlahJiwa
JumlahKK
Miskin
JumlahKK
JumlahJiwa
JumlahKK
Miskin1. Modoinding 4.18
914.15
8957 3.24
211.400 955 3.349 11.85
0525
2. Tompaso Baru 3.464
11.776
723 3.552
12.979 691 3.070 10.600
732
3. Ranoyapo 4.460
15.745
621 3.543
12.848 487 3.512 12.591
545
4. Motoling
4.730
16.176 1.099
2.208
7.831 460 3.721 13.559
462
5. Motoling Timur* 2.839
9.251 399 2.176 7.212 553
6. Motoling Barat* 2.403
8.593 540 2.752 9.762 640
7. Tenga 4.982
17.287
1.119 4.846
16.733 745 2.142 8.069 609
8. Sinonsayang 4.403
15.323
941 4.317
15.981 693 2.117 7.161 632
9. Amurang 4.506
15.454
263 4.089
15.166 299 4.858 16.906
267
10. Tareran6.73
821.89
9 6403.68
012.805 425 4.234 15.81
4515
11. Suluun Tareran* 2.465
7.717 165 4.126 13.992
198
12. Tumpaan 4.348
15.260
910 4.232
15.288 741 4.336 15.889
323
13. Kumelembuai 3.590
12.530
681 2.159
7.043 369 3.483 12.638
343
14. Amurang Timur 3.461
11.975
469 3.541
12.806 419 4.468 15.950
432
15. Amurang Barat 3.671
12.664
428 4.218
14.445 883 4.193 14.950
600
16. Tatapaan 2.518
8.739 711 2.611
9.268 711 2.555 8.303 607
17. Maesaan 3.201
10.851
617 3.193
11.193 617 2.634 9.518 523
T o t a l 58.261
199.837
10.179 57.138 201.293
9.599 57.726
204.764
8.506
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Minahasa Selatan, salah
satu usaha yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan teknologi pada
sektor-sektor ekonomi yang unggul, yaitu sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan. Dengan demikian, melalui sektor-sektor ekonomi tersebut
memberikan nilai tambah terhadap pendapatan ekonomi masyarakat. Untuk
dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga yang menggantungkan hidup
pada sektor pertanian, salah satu kebijakan yang perlu dilakukan adalah
peninjauan kembali harga komoditas pertanian dan pengaturan kembali
36
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
kelembagaan sektor pertanian, terutama yang menyangkut hak-hak penduduk.
Dengan meningkatnya harga jual komoditas pertanian, maka pendapatan petani
(rumah tangga pertanian) juga akan meningkat.
Pendekatan lain yang dapat dilakukan dalam rangka pengentasan kemiskinan
adalah melalui pendekatan sosio-kultural, yaitu dengan membangun motivasi
masyarakat untuk menghilangkan tradisi atau adat yang menjadi penghambat
bagi kemajuan penduduk setempat. Salah satu cara yang dilakukan adalah
memotivasi kepada penduduk miskin bahwa untuk mencapai suatu kehidupan
yang lebih baik dapat tercipta di dalam sanubari mereka.
Dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan
berkelanjutan serta mengatasi dampak ekonomi dan sosial akibat kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM), Pemerintah Pusat melaksanakan berbagai
program penanggulangan kemiskinan, antara lain :
1. Program Bantuan Langsung Tunai untuk Rumah Tangga Sasaran
(BLT-RTS)
BLT adalah bantuan langsung berupa uang tunai sejumlah tertentu untuk
RTS. Sedangkan RTS adalah rumah tangga yang masuk kedalam kategori
sangat miskin, miskin dan hampir miskin. Program BLT-RTS
diselenggarakan dalam kerangka kebijakan perlindungan sosial (social
protection) sebagai dampak pengurangan subsidi BBM. Mekanisme yang
dilakukan merupakan asistensi sosial (social assistance) yang ditujukan
untuk membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya, mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin
akibat kesulitan ekonomi serta meningkatkan tanggung jawab bersama.
Pelaksanaan Program BLT-RTS langsung menyentuh dan memberi
manfaat kepada masyarakat miskin dan mendorong tanggung jawab sosial
bersama serta menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat terhadap
perhatian pemerintah kepada masyarakat miskin. Tujuan dari Program
BLT-RTS adalah :
37
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
a. Membantu masyarakat miskin agar tetap memenuhi kebutuhan
dasarnya;
b. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat
kesulitan ekonomi; dan
c. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.
Pada tahun 2008, BLT-RTS diberikan sebesar Rp. 100.000 per bulan
selama 7 bulan, dengan rincian, Rp. 300.000 diberikan untuk digunakan
selama 3 bulan (Juni-Agustus) yang diberikan pada bulan Juni 2008 dan
Rp. 400.000 diberikan untuk digunakan selama 4 bulan (September-
Desember) yang diberikan pada bulan September 2008. Kabupaten
Minahasa Selatan pada tahun 2008 mendapatkan BLT sebanyak
9.599 RTS. Sedangkan tahun 2009 mendapat BLT sebanyak
9.421 RTS dengan total anggaran Rp. 1.884.200.000, namun hanya
selama 2 bulan, yakni bulan April dan Mei.
2. Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH merupakan salah satu strategi penanggulangan kemiskinan yang
dirancang untuk membantu rumah tangga sangat miskin (RTSM) pada sisi
beban pengeluaran, khususnya terkait dengan upaya peningkatan
sumberdaya manusia untuk jangka pendek dan memperbaiki pola pikir
serta merubah perilaku yang dapat membawa pada pemutusan rantai
kemiskinan rumah tangga tersebut untuk jangka yang lebih panjang.
Prinsip PKH adalah pemberian bantuan tunai kepada RTSM dengan syarat
mereka bersedia mematuhi ketentuan dan persyaratan yang terkait dengan
upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, khususnya bidang
kesehatan dan pendidikan. Bantuan yang diberikan kepada RTSM,
nantinya RTSM berkewajiban untuk menyekolahkan anaknya, melakukan
pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan gizi dan imunisasi balita,
serta memeriksakan kandungan bagi ibu hamil. Sedangkan tujuan utama
PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia terutama pada kelompok masyarakat sangat miskin.
38
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
PKH bukanlah kelanjutan dari program Subsidi Langsung Tunai (SLT)
yang merupakan salah satu ”crash program” untuk mengatasi dampak
akibat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan tetapi, PKH lebih
dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial
kepada masyarakat miskin. RTSM yang menjadi peserta PKH, akan
menerima bantuan selama maksimal 6 tahun dan setiap 3 tahun akan
dilakukan resertifikasi terhadap status kepesertaan. Apabila setelah
6 tahun kondisi RTSM masih berada di bawah garis kemiskinan, untuk exit
strategy PKH memerlukan koordinasi dengan program lain yang terkait,
antara lain ketenagakerjaan, perindustrian, perdagangan, pertanian dan
pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan PKH telah dimulai sejak tahun
2007 yang diawali di tujuh propinsi dengan melibatkan 500 RTSM. Ketujuh
propinsi tersebut adalah Gorontalo, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Pelaksanaan PKH setidaknya sampai dengan tahun 2015, apabila hasil uji
coba di beberapa daerah/propinsi berhasil. Kabupaten Minahasa Selatan
merupakan salah satu kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Utara
yang mendapatkan bantuan PKH sejak tahun 2007 dengan jumlah
Rp. 1.891.600.000 pada 1.415 RTSM yang direalisasikan selama 3 tahap.
Di tahun 2008 mendapatkan bantuan PKH sebesar Rp. 3.948.109.000
pada 3.016 RTSM yang direalisasikan selama 3 tahap. Untuk tahun 2009,
bantuan PKH juga direalisasikan selama 3 tahap. Tahap I dan II telah
direalisasikan sedangkan untuk tahap III akan direalisasikan pada bulan
November 2009. Rekapitulasi pembayaran RTSM peserta PKH Kabupaten
Minahasa Selatan tahun 2007, 2008 serta tahun 2009 tahap I dan II,
diperlihatkan pada Tabel 15a, Tabel 15b dan Tabel 15c.
Tabel 15a. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007
No KecamatanTarget Awal
(RTSM)
Realisasi
RTSM Jumlah Bantuan(Rp)
1. Tenga 334 322 441.600.000
39
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
2. Kumelembuai 265 258 336.400.0003. Motoling 387 386 519.200.0004. Modoinding 468 449 594.400.000
Jumlah 1.454 1.415 1.891.600.000Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tabel 15b. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2008
No KecamatanTarget Awal
(RTSM)
Realisasi
RTSM Jumlah Bantuan(Rp)
1. Tenga 334 320 430.134.0002. Kumelembuai 265 252 314.365.0003. Motoling 387 378 487.130.0004. Modoinding 468 431 545.361.0005. Tompaso Baru 320 315 422.136.0006. Ranoyapo 448 435 592.158.0007. Sinonsayang 592 587 766.536.0008. Tumpaan 303 298 390.289.000
Jumlah 3.117 3.016 3.948.109.000Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tabel 15c. Rekapitulasi Pembayaran RTSM Peserta PKH Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009 Tahap I dan II
No KecamatanTarget Awal
(RTSM)
Realisasi Tahap I Realisasi Tahap II
RTSM Jumlah Bantuan(Rp) RTSM Jumlah Bantuan
(Rp)1. Tenga 334 319 143.941.000 319 144.207.0002. Kumelembuai 265 252 102.388.000 252 102.790.0003. Motoling 387 372 158.245.000 372 158.245.0004. Modoinding 468 420 174.258.000 416 172.929.0005. Tompaso Baru 320 312 135.045.000 313 136.313.0006. Ranoyapo 448 433 194.990.000 429 193.523.0007. Sinonsayang 592 585 248.979.000 585 249.780.0008. Tumpaan 303 295 127.787.000 290 125.853.000
Jumlah 3.117 2.988 1.285.633.000 2.976 1.283.640.000
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
3. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)
PNPM Mandiri merupakan program yang dicanangkan oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi Tengah, tanggal 30 April 2007
40
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
sebagai program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan
penurunan tingkat pengangguran yang berbasis pada partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri adalah program strategis yang
menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program penanggulangan
kemiskinan. Tujuan PNPM Mandiri adalah meningkatkan pendapatan bagi
rumah tangga miskin (RTM) dan pada sisi lain membuka serta perluasan
lapangan kerja, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan pengangguran
yang umumnya bersifat sementara. PNPM Mandiri terdiri dari Program
Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan
di Perkotaan (P2KP) dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Khusus (P2DTK). Mulai tahun 2008 diperluas dengan melibatkan Program
Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). PNPM
Mandiri, untuk sementara dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri,
Departemen Sosial, Departemen Pertambangan, Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Energi
Sumberdaya Mineral, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Di tahun 2007, PNPM Mandiri mencakup 2.993 kecamatan dan 28.000
desa dengan alokasi dana setiap kecamatan Rp. 750.000.000 sampai
dengan Rp. 1.500.000.000. Sedangkan di tahun 2008, PNPM Mandiri
mencakup 3.999 kecamatan dan 36.417 desa dengan alokasi dana setiap
kecamatan Rp. 1.500.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000.000. Untuk
Kabupaten Minahasa Selatan, sejak tahun 2007 mendapat bantuan PNPM
Mandiri pada 5 kecamatan dan tahun 2008 mendapat bantuan pada
6 kecamatan. Sedangkan di tahun 2009 mendapat bantuan pada
15 kecamatan, hanya 2 kecamatan yang belum mendapat PNPM Mandiri,
yakni Kecamatan Sinonsayang dan Kecamatan Kumelembuai karena
sementara melaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PPIP). Pada tahun 2010, Kabupaten Minahasa Selatan direncanakan
akan mendapat bantuan PNPM Mandiri di semua kecamatan dengan total
41
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
anggaran Rp. 19.000.000.000 melalui pos APBN Rp. 15.200.000.000 dan
pos APBD Rp. 3.800.000.000. Nama-nama kecamatan yang mendapat
bantuan PNPM Mandiri pada tahun 2007, 2008 dan 2009 beserta besaran
dananya, diperlihatkan pada Tabel 16a dan Tabel 16b.
Tabel 16a. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2007 dan Tahun 2008
No KecamatanAnggaran Tahun 2007 Anggaran Tahun 2008
APBN (Rp)
APBD (Rp)
BLM (Rp)
APBN (Rp)
APBD (Rp)
BLM (Rp)
1. Tenga 600.000.000
150.000.000
750.000.000
1.200.000.000
300.000.000
1.500.000.000
2. Ranoyapo 400.000.000
100.000.000
500.000.000
1.200.000.000
300.000.000
1.500.000.000
3. Tumpaan 600.000.000
150.000.000
750.000.000
2.000.000.000
500.000.000
2.500.000.000
4. Motoling 600.000.000
150.000.000
750.000.000
1.600.000.000
400.000.000
2.000.000.000
5. Amurang 600.000.000
150.000.000
750.000.000
1.000.000.000
250.000.000
1.250.000.000
6. Modoinding - - - 1.200.000.000
300.000.000
1.500.000.000
J u m l a h 2.800.000.000
700.000.000
3.500.000.000
8.200.000.000
2.050.000.000
10.250.000.000
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan
Tabel 16b. Lokasi dan Anggaran PNPM Mandiri di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No KecamatanAnggaran Tahun 2009
APBN (Rp)
APBD (Rp)
BLM (Rp)
1. Modoinding 720.000.000 180.000.000 900.000.0002. Maesaan 720.000.000 180.000.000 900.000.0003. Motoling 720.000.000 180.000.000 900.000.0004. Motoling Timur 720.000.000 180.000.000 900.000.0005. Motoling Barat 720.000.000 180.000.000 900.000.0006. Amurang Barat 720.000.000 180.000.000 900.000.0007. Amurang Timur 720.000.000 180.000.000 900.000.0008. Tumpaan 720.000.000 180.000.000 900.000.0009. Tatapaan 720.000.000 180.000.000 900.000.00010. Suluun Tareran 720.000.000 180.000.000 900.000.00011. Tareran 720.000.000 - 720.000.00012. Amurang 720.000.000 - 720.000.00013. Tenga 720.000.000 - 720.000.00014. Ranoyapo 720.000.000 - 720.000.00015. Tompaso Baru 720.000.000 - 720.000.000
J u m l a h 10.800.000.00 1.800.000.000 12.600.000.0
42
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
0 00Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kab. Minahasa Selatan
2. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama bagi bergeraknya roda
pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami
perubahan seiring dengan berlangsungnya proses pembangunan. Jumlah
angkatan kerja di Kabupaten Minahasa Selatan berdasarkan data yang ada
sebanyak 99.161 orang, dengan jumlah yang bekerja sebanyak 88.355 orang.
Dari jumlah yang bekerja, sektor pertanian dan peternakan menyerap tenaga
kerja terbanyak, yaitu 48.539 orang. Sedangkan sektor lainnya sebanyak
39.765 orang, dan yang bekerja di luar negeri sebanyak 51 orang. Untuk
komposisi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan, ditunjukkan
pada Tabel 17 di bawah ini.
Tabel 17. Data Tenaga Kerja di Kabupaten Minahasa Selatan
No U r a i a nT a h u n
2003(Orang)
2004(Orang)
2005(Orang)
2006(Orang)
2007(Orang)
2008(Orang)
1. Jumlah Angkatan Kerja - 135.27 138.335 139.906 99.161 101.1002. Jumlah Yang Bekerja - 120.509 123.395 124.516 88.253 92.810
- Sektor Pertanian dan Peternakan
- 66.641 68.237 68.483 48.539 51.045
- Sektor Lainnya - 53.868 55.158 56.013 39.765 41.765- Bekerja di Luar Negeri - - - 20 51 -
3. Jumlah Penganggur - 14.765 14.940 14.870 9.309 8.2904. Jumlah Setengah Penganggur - 36.428 36.942 36.281 24.203 23.2535. Jumlah Pencari Kerja 303 2.174 5.895 6.390 6.133 4.2156. Penempatan Pencari Kerja 62 116 357 1.793 1.982 1.9987. Tenaga Asing 3 3 5 5 11 8
(Data sampai dengan Tahun 2006, masih termasuk dengan Kabupaten Minahasa Tenggara)Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
3. PerekonomianPerekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun
ke tahun mengalami peningkatan karena tersedianya sarana dan prasarana
pendukung. Walaupun disadari masih banyak masyarakat yang kurang mampu
dalam meningkatkan taraf hidup. Sarana dan prasarana pendukung
43
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan berupa tersedianya
pasar di hampir semua kecamatan, berdirinya koperasi, usaha mikro, usaha
kecil dan usaha menengah. Selain itu, adanya prasarana pemasaran dan
perkreditan serta berdirinya sejumlah industri/kerajinan. Sarana dan prasarana
pendukung perekonomian masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan dapat
dilihat pada Tabel 18a, Tabel 18b, Tabel 18c, Tabel 18d dan Tabel 18e.
Tabel 18a. Pasar di Kabupaten Minahasa Selatan
No N a m a L o k a s i1. Pasar Tareran Desa Lansot Kec. Tareran2. Pasar Tumpaan Desa Tumpaan Kec. Tumpaan 3. Pasar Amurang Kelurahan Ranoiapo Kec. Amurang4. Pasar Tenga Desa Tenga Kec. Tenga5. Pasar Paku Ure Desa Paku Ure Kec. Tenga6. Pasar Poigar Desa Poigar Satu Kec. Sinonsayang7. Pasar Motoling Desa Motoling Dua Kec. Motoling8. Pasar Poopo Desa Poopo Kec. Ranoyapo9. Pasar Tompaso Baru Desa Pinaesaan Kec. Tompaso Baru
10. Pasar Modoinding Desa Pinasungkulan Kec. Modoinding11. Pasar Tatapaan Desa Paslaten Kec. Tatapaan 12. Pasar Kapitu Desa Kapitu Kec. Amurang Barat13. Pasar Desa Suluun Desa Suluun IV Kec. Suluun Tareran14. Pasar Desa Ongkaw Desa Ongkaw I Kec. Sinonsayang15. Pasar Desa Tanamon Desa Tanamon Kec. Sinonsayang
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 18b. Data Koperasi Berdasarkan Jenis/Identitas di Kabupaten Minahasa Selatan (Per 31 Desember 2008)
No Jenis Koperasi Jumlah
1. Koperasi Simpan Pinjam 42. Koperasi Produsen :
a. KUD 43b. Produsen 200c. Pertanian 383d. Tani 153e. Peternakan 38f. Perkebunan 5g. Nelayan 16h. Perikanan 4i. Petani Buah 7j. Produksi 1k. Tambang -
44
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
3. Koperasi Konsumen 544. Koperasi Wanita 245. Koperasi Pemasaran 1976. Koperasi Serba Usaha 2317. Koperasi Jasa 138. Koperasi Lainnya 2
T o t a l 1.375Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Koperasi, UKM, Pasar,
Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 18c. Data Populasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di Kabupaten Minahasa Selatan (Per 31 Desember 2008)
No Jenis Usaha Jumlah
1. Usaha Mikro :- Perdagangan 1.011- Industri Non Pertanian 29- Industri Pertanian 157- Aneka Jasa 122
2. Usaha Kecil :- Perdagangan 399- Industri Non Pertanian 4- Industri Pertanian 32- Aneka Jasa 404
3. Usaha Menengah :- Perdagangan 74- Industri Non Pertanian 2- Industri Pertanian 17- Aneka Jasa 22
T o t a l 2.270Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Koperasi, UKM, Pasar,
Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 18d. Industri / Kerajinan di Kabupaten Minahasa Selatan(Per 31 Desember 2008)
No J e n i s Jumlah
1. Mebel 1162. Pandai Besi 183. Karangan Bunga 34. Cap Tikus 525. VCO 36. Minyak Tawaang 17. Mie Basah 158. Gula Aren 159. Kue Kering 166
10. Tempe/Tahu 1011. Batu Bata 17
45
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
12. Batako 613. Wartel -14. Peternakan -15. Bengkel Mesin 7816. Lain-lain 41
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 18e. Prasarana Pemasaran dan Perkreditan di Kabupaten Minahasa Selatan (Per 31 Desember 2008)
No Prasarana Jumlah
1. Bank 122. Toko 1763. Warung 1.5954. Rumah Makan 1335. Rumah Kopi 876. Toko Obat/Apotek 127. Pompa Bensin 3
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
4. PendidikanPada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan
peradaban bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah
terus-menerus memberikan perhatian yang besar pada pembangunan
pendidikan dalam rangka mencapai tujuan negara, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa yang pada gilirannya sangat mempengaruhi kesejahteraan
umum dan pelaksanaan ketertiban dunia. Namun, sampai dengan tahun 2004
pelayanan pendidikan belum dapat sepenuhnya disediakan dan dijangkau oleh
seluruh warga negara. Selain karena fasilitas pendidikan belum mampu
disediakan di seluruh pelosok tanah air termasuk di daerah terpencil dan
kepulauan, biaya pendidikan juga masih dinilai mahal oleh sebagian besar
masyarakat. Masih banyaknya penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis
kemiskinan merupakan salah satu kendala utama terbatasnya partisipasi
46
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
pendidikan di Indonesia.
Keadaan pendidikan suatu wilayah dapat menjadi indikator kesiapan penduduk
dalam menerima perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Langkah
kebijakan yang ditempuh dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan
penduduk Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang
berkualitas sebagai bentuk pemenuhan hak warga negara untuk mengikuti
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peningkatan pendidikan bagi anak usia dini yang lebih merata dan bermutu
sehingga mereka memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan
selanjutnya;
3. Peningkatan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah, baik umum
maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah
menengah pertama sebagai dampak keberhasilan Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun, dan penyediaan tenaga kerja lulusan
pendidikan menengah yang berkualitas;
4. Pemberian perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang
kurang beruntung, yaitu penduduk miskin, tinggal di daerah terpencil,
kepulauan dan daerah konflik untuk menjangkau layanan pendidikan, baik
formal maupun nonformal sesuai dengan potensi dan kebutuhannya;
5. Peningkatan perluasan layanan pendidikan tinggi untuk menghasilkan
lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja serta mampu menciptakan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi;
6. Peningkatan pendidikan nonformal yang merata dan bermutu untuk
memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak
mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal, terutama
bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah atau buta aksara dan putus
sekolah.
47
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Di samping itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
ditempuh langkah kebijakan sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas dan relevansi semua jalur, jenis dan jenjang
pendidikan untuk memberikan kecakapan peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang diperlukan, termasuk kecakapan personel, sosial,
intelektual, spiritual, emosi, dan vokasional untuk bekerja dan usaha
mandiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pembangunan ;
2. Peningkatan dan pemantapan peran perguruan tinggi sebagai ujung
tombak peningkatan daya saing bangsa serta pengembang IPTEK dan
seni, pelaksanaan otonomi keilmuan yang didukung dengan peningkatan
kualitas penelitian dan pengembangan budaya baca.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan
pendidikan ditempuh langkah sebagai berikut :
1. Peningkatan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan tinggi,
dengan pemberian kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar
kepada perguruan tinggi dalam mengelola pendidikan secara bertanggung
jawab dan akuntabel;
2. Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah/satuan pendidikan lainnya
secara lebih optimal yang didukung oleh penerapan sistem kontrol dan
jaminan kualitas pendidikan serta penilaian kinerja di tingkat satuan
pendidikan melalui pelaksanaan evaluasi, akreditasi, sertifikasi, dan
pengawasan yang didasarkan pada hasil, termasuk kompetensi lulusan dan
tingkat kesehatan manajemennya;
3. Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan
untuk semua anak, baik laki-laki maupun perempuan yang didukung
dengan ketersediaan informasi mengenai layanan pendidikan secara
transparan;
4. Peningkatan efektivitas peran serta masyarakat dalam pembangunan
pendidikan, baik dalam penyelenggaraan, penyediaan biaya, maupun
pengelolaan pendidikan dari tingkat pusat sampai satuan pendidikan,
48
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
termasuk Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah serta komite
satuan pendidikan yang lain.
Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sektor pendidikan merupakan salah satu
program prioritas pembangunan daerah. Berbagai program dan kegiatan
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk menjangkau
seluruh pelosok desa agar dapat memperoleh pendidikan, walaupun
diperhadapkan dengan berbagai permasalahan. Selain permasalahan sarana
dan prasarana, permasalahan akses serta pemerataan pelayanan pendidikan,
mutu pendidikan maupun manajemen pelayanan pendidikan. Namun
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan tetap berupaya mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut. Saat ini, sarana pendidikan di wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan cukup memadai. Di setiap kecamatan terdapat
lembaga pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Sedangkan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) hanya terdapat di beberapa kecamatan. Keadaan
sekolah dan siswa di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 19.
Tabel 19. Keadaan Sekolah dan Siswa di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenjang Pendidikan
Jumlah Sekolah Jumlah SiswaNegeri Swasta Total L P Total
1. TK/ PAUD 3 129 132 1.722 1.759 3.4812. SD/MI 110 104 214 12.731 11.660 24.3913. SLB 1 - 1 15 8 234. SMP/MTs 44 27 71 4.834 5.026 9.8605. SMA 10 6 16 1.551 1.610 3.1616. SMK 6 3 9 1.351 1.607 2.958
Jumlah 174 269 443 22.204 21.670 43.874Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data jumlah siswa SMA dan SMK pada Tabel 19 di atas sebanyak
6.119 siswa, sangat diperlukan adanya Perguruan Tinggi yang representatif
sesuai dengan kondisi Kabupaten Minahasa Selatan untuk menampung para
siswa yang telah lulus. Mengingat banyak para siswa lulusan SMU dan SMK
Kabupaten Minahasa Selatan yang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi
yang berada di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa (Tondano)
49
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
dan Kabupaten Minahasa Utara (Airmadidi) dengan konsekuensi biaya hidup
yang tinggi.
Untuk keadaan guru di Kabupaten Minahasa Selatan, baik guru PNS/CPNS
maupun non PNS berjumlah 3.539 yang tersebar di semua jenjang pendidikan.
Sedangkan keadaan pendidikan guru di Kabupaten Minahasa Selatan dari
pendidikan SMA sederajat sampai dengan pendidikan strata dua (S2).
Namun yang telah mengikuti sertifikasi guru sampai saat ini hanya berjumlah
614 orang yang terdiri dari, 167 laki-laki dan 447 perempuan. Selengkapnya
data keadaan pegawai/guru PNS dan non PNS, keadaan pendidikan guru
serta sertifikasi guru diperlihatkan pada Tabel 20a, Tabel 20b dan Tabel 20c.
Tabel 20a. Data Keadaan Pegawai/Guru PNS dan Non PNS di Kabupaten Minahasa Selatan
No Satuan Kerja / Jenjang
PegawaiJlh
GuruJlh
Total Jlh Pegawai & GuruPNS Non
PNS PNS CPNS Non PNS
1. UPT Cabang Dinas 96 20 116 - - - - 1162. Pengawas 45 - 45 - - - - 453. Penilik 7 - 7 - - - - 74. TK 15 79 94 167 - 181 348 4425. SD/MI 167 79 246 1.253 - 429 1.682 1.9286. SMP/MTs 121 76 197 673 90 145 908 1.1057. SMA/MA 25 40 65 235 62 65 362 4278. SMK 5 38 43 113 55 63 231 2749. SLB 1 7 8 8 - - 8 16
Jumlah 482 339 821 2.449 207 883 3.539 4.360Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Tabel 20b. Data Keadaan Pendidikan Guru di Kabupaten Minahasa Selatan
No JenjangPendidikan
SMA D1 D2 D3 DIV-S1 S2 TotalL P L P L P L P L P L P1. TK 4 201 - 2 - 8 - 6 - 13 - - 2342. SD/MI 138 553 1 9 54 263 36 23 63 258 - - 1.3983. SLB 2 2 - - - - 2 - - 1 - - 74. SMP/MTs 19 42 13 44 20 48 7 50 175 376 - 3 7975. SMA 5 13 - - - 2 1 10 95 171 - 1 2986. SMK - - - - - - 3 3 49 65 1 - 121
Jumlah 168 811 14 55 74 321 49 92 382 884 1 4 2.855Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Tabel 20c. Data Keadaan Sertifikasi Guru di Kabupaten Minahasa Selatan
No Sekolah Kuota 2006 Kuota 2007 Kuota 2008 Kuota 2009 JumlahL P Jlh L P Jlh L P Jlh L P Jlh L P Jlh
50
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1. TK - - - - 5 5 - 4 4 - 8 8 - 17 172. SD - 1 1 8 38 46 10 72 82 17 74 91 35 185 2203. SMP - 1 1 23 40 63 33 72 105 19 35 54 75 148 2234. SMA - - - 21 28 49 13 35 48 4 10 14 38 73 1115 SMK - - - 7 6 13 8 14 22 4 4 8 19 24 43
Total - 2 2 59 117 176 64 197 261 44 131 175 167 447 614
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Minahasa Selatan
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan menjangkau semua
penduduk usia sekolah untuk memperoleh pendidikan, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan terus berupaya dan mencari terobosan terhadap berbagai hal
yang berkaitan dan mendukung bidang pendidikan. Untuk angka partisipasi
kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM), baik untuk pendidikan dasar
maupun pendidikan menengah, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
APK dan APM Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2006-2008,
diperlihatkan pada Tabel 21a dan Tabel 21b.
Tabel 21a. APK dan APM Pendidikan Dasar Kabupaten Minahasa Selatan
No Pendidikan Dasar T a h u n2006 2007 2008
1. TK a. APK 53,25 58,90 63,31b. Jumlah Siswa 4.050 3.017 3.271c. Penduduk 4-6 Tahun 8.594 5.214 5.167
2. SD/MI/SDLB a. APK 96,5 99,02 105,03b. APM 93,8 95,86 88,54c. Jumlah Siswa : - SD 37.772 25.043 25.222 - MI 100 102 - SDLB - - -d. Penduduk 7-12 Tahun 39.331 25.097 26.013e. Siswa 7-12 Tahun 36.912 24.022 25.634
3. SMP/MTs/SMPLB a. APK 95,62 96,86 97,63b. APM 92,88 91,28 93,27c. Jumlah Siswa : - SMP 13.462 9.656 10.199 - MTs 97 98 - SMPLB - - -d. Penduduk 13-15 Tahun 15.442 10.658 10.744e. Siswa 13-15 Tahun 14.343 9.753 10.021
(Data Tahun 2006, masih termasuk dengan Kab. Minahasa Tenggara)Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kab. Minahasa Selatan
51
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tabel 21b. APK dan APM Pendidikan Menengah Kabupaten Minahasa Selatan
No Pendidikan Menengah T a h u n2006 2007 2008
1. SMA/SMK/MA/SMALB a. APK 46,15 49,98 61,45b. APM 43,96 46,13 57,93c. Jumlah Siswa : - SMA 5.983 3.752 3.707 - SMK 1.379 1.187 1.654 - MA - - - - SMALB - - -d. Penduduk 16-18 Tahun 15.951 9.085 9.693e. Siswa 16-18 Tahun 7.012 4.191 4.969
(Data Tahun 2006, masih termasuk dengan Kab. Minahasa Tenggara)Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kab. Minahasa Selatan
Untuk keadaan penduduk menurut pendidikan di Kabupaten Minahasa Selatan,
ditunjukkan pada Tabel 22.
Tabel 22. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan di Kabupaten Minahasa Selatan(sampai dengan 23 September 2009)
No KecamatanBelumSeko-
lah
TidakTamat
SDTamat
SD SLTP SLTA D II D III S1 S2 S3 Jumlah
1. Modoinding 3.170 3.454
1.946
2.041 1.019
50 60 105
4 1 11.850
2. Tompaso Baru 2.484 2.359
2.703
2.217 2.551
56 85 127
7 2 12.591
3. Ranoyapo 2.478 996 4.271
2.788 2.736
67 88 134
1 0 13.559
4. Motoling 1.587 441 1.505
1.403 1.973
102 68 129
3 1 7.212
5. Sinonsayang 3.099 1.954
4.875
3.060 2.520
83 93 126
3 1 15.814
6. Tenga 2.970 2.782
4.467
2.965 3.096
161 200 247
17 1 16.906
7. Amurang 2.686 5.417
248 2.685 4.271
90 117 358
16 1 15.889
8. Tumpaan 3.317 2.546
3.398
3.010 3.273
84 112 198
11 1 15.950
52
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
9. Tareran 2.139 2.370
3.380
2.537 3.787
166 114 432
23 2 14.950
10. Kumelembuai 1.172 833 2.338
1.283 1.314
52 65 98 4 2 7.161
11. Maesaan 1.745 2.278
2.511
2.252 1.509
83 97 120
5 0 10.600
12. Amurang Barat 2.428 2.141
3.513
2.480 3.005
73 68 270
14 0 13.992
13. Amurang Timur 2.095 1.878
2.867
2.487 2.838
70 84 301
17 1 12.638
14. Tatapaan 1.897 1.707
2.883
1.601 1.265
37 64 64 0 0 9.518
15. Motoling Barat 1.571 1.570
2.140
1.520 1.135
72 18 42 1 0 8.069
16. Motoling Timur 1.651 1.232
3.165
2.058 1.482
39 40 92 3 0 9.762
17. Suluun Tareran 1.014 987 1.967
3.480 584 36 35 193
5 2 8.303
J u m l a h 37.503 34.945
48.177
39.867
38.358
1.321 1.408
3.036
134 15 204.764
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Minahasa Selatan
5. Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKesehatan adalah faktor yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan
manusia. Apabila sakit, aktivitas untuk bekerja dan berkarya terganggu, bahkan
tidak dapat dilaksanakan. Oleh sebab itu, sektor kesehatan harus mendapat
perhatian dan penanganan yang serius karena menyangkut kelangsungan
hidup manusia dan kelangsungan bangsa serta negara. Jika rakyat sehat,
maka negara kuat, yang berati negara maju dan berkembang.
Permasalahan utama pembangunan kesehatan saat ini antara lain, masih
tingginya disparitas status kesehatan antartingkat sosial ekonomi,
antarkawasan dan antarperkotaan-perdesaan. Selain itu, terjadinya beban
ganda penyakit, kualitas, pemerataan masih rendah karena keterbatasan
tenaga dan peralatan, pelindungan masyarakat di bidang obat dan makanan
masih rendah, serta perilaku masyarakat tidak mendukung pola hidup bersih
dan sehat. Permasalahan kesehatan lain yang perlu penanganan segera, yaitu
pelayanan kesehatan terhadap penduduk miskin dan penyakit infeksi yang
merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita. Hal ini terkait erat
dengan terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan, baik karena kendala
geografis maupun kendala biaya. Kesehatan penduduk merupakan salah satu
53
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
cermin dari tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, harus didukung oleh
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, diharapkan kondisi kesehatan
penduduk juga semakin baik. Tingkat kesehatan penduduk yang semakin baik
turut berperan penting dalam mempersiapkan kualitas sumberdaya manusia.
Pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan dapat
diukur pada beberapa indikator derajat kesehatan, yaitu Angka Kematian Bayi,
Angka Kematian Ibu ataupun Balita. Faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan adalah perilaku dan lingkungan. Angka Kematian Bayi (IMR),
Angka Kematian Ibu (MMR) dan Angka Kematian Balita di Kabupaten
Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Berdasarkan
data pada 14 Puskesmas, Angka Kematian Bayi mengalami penurunan dari
11,5 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 9,2
kematian bayi per 1.000 pada tahun 2008. Sedangkan Angka Kematian Ibu
sebesar 0,2 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007 mengalami penurunan
menjadi 0,1 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Untuk Angka
Kematian Balita tahun 2007 sebesar 3,2 per 1.000 Balita mengalami penurunan
menjadi 1,2 per 1.000 Balita pada tahun 2008.
Saat ini, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat 2 Rumah Sakit Umum
Swasta dan sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Dari 17 kecamatan yang ada,
14 kecamatan telah memiliki Puskesmas dengan kendaraan operasional dan
7 Puskesmas telah mengadakan pelayanan rawat inap. Di samping itu,
berbagai sarana dan prasarana kesehatan yang lain tersedia di semua
kecamatan. Namun demikian, sangat dibutuhkan Rumah Sakit Umum yang
representatif untuk pasien yang kondisinya berat dan dokter spesialis beserta
tenaga kesehatan lainnya. Untuk Puskesmas dan sarana kesehatan di wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 23a dan Tabel 23b.
Tabel 23a. Puskesmas di Kabupaten Minahasa Selatan
No NamaPuskesmas
LokasiKecamatan
SifatPelayanan
JumlahKendaraan
Operasional
54
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1. Amurang Timur Amurang Timur Rawat Inap 1 Unit2. Tumpaan Tumpaan Rawat Inap 1 Unit3. Amurang Amurang Rawat Jalan 1 Unit4. Amurang Barat Amurang Barat Rawat Jalan 1 Unit5. Tenga Tenga Rawat Inap 1 Unit6. Ongkaw Sinonsayang Rawat Jalan 1 Unit7. Motoling Motoling Rawat Inap 1 Unit8. Kumelembuai Kumelembuai Rawat Jalan 1 Unit9. Poopo Ranoyapo Rawat Jalan 1 Unit10. Tompaso Baru Tompaso Baru Rawat Inap 1 Unit11. Modoinding Modoinding Rawat Inap 1 Unit12. Tareran Tareran Rawat Inap 1 Unit13. Suluun SuluunTareran Rawat Jalan 1 Unit14. Maesaan Maesaan Rawat Jalan 1 Unit
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 23b. Sarana Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Sarana Jumlah1. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 1 2. Rumah Sakit Umum Swasta 23. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 1564. Puskesmas Pembantu (Pustu) 795. Apotik 36. Toko Obat 27. Optik 28. Balai Pengobatan 39. Rumah Bersalin 19
10. Posyandu 182Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan jumlah tenaga kesehatan atau tenaga medis di Kabupaten
Minahasa Selatan, ditunjukkan pada Tabel 24.
Tabel 24. Tenaga Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah (Orang)
1. Dokter Spesialis -2. Dokter Umum 503. Dokter Gigi 34. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat (M.Kes) 25. Apoteker 36. Sarjana Farmasi 57. Sarjana Kesehatan Masyarakat 9
55
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
8. Sarjana Keperawatan 19. Sarjana Ilmu Terapan (D IV Kebidanan) 2
10. Sarjana Ilmu Terapan (D IV Gizi) 111. Ahli Madya Keperawatan 3912. Ahli Madya Kebidanan 2513. Ahli Madya Gizi 1314. Ahli Madya Kesehatan Lingkungan 1015. Ahli Madya Fisioterapi 116. Perawat (SPR dan SPK) 17017. Bidan Diploma 1 10218. Perawat Gigi 1219. Sanitarian (SPPH) 1320. Asisten Apoteker (SMF) 421. Pekarya Kesehatan 17
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Selatan
Dalam upaya mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera di Kabupaten
Minahasa Selatan, telah dan sementara digalakkan program Keluarga
Berencana (KB). Dari tahun ke tahun jumlah peserta KB, baik yang mengikuti
melalui program pemerintah maupun karena kesadaran pentingnya program KB
(swasta) mengalami peningkatan. Hal ini karena tersedianya dan mudahnya
para Pasangan Usia Subur (PUS)/Wanita Usia Subur (WUS) mendapatkan alat
kontrasepsi (alkon). Program KB di Kabupaten Minahasa Selatan sangat
dirasakan manfaatnya, selain dapat menekan laju pertumbuhan penduduk juga
dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Untuk jumlah
peserta KB di Kabupaten Minahasa Selatan, ditunjukkan pada Tabel 25.
Tabel 25. Jumlah Peserta KB Per Mix Kontrasepsi di Kabupaten Minahasa Selatan(Per 31 Desember 2008)
No Kecamatan Mix Kontrasepsi Jumlah PUS %IUD MOW MOP Kdm Imp Sntk Pil1. Modoinding 724 30 0 8 28 637 514 1.941 2.161 89,822. Tompaso Baru 501 15 0 73 166 442 473 1.670 2.392 69,823. Maesaan 272 16 0 14 238 644 458 1.642 1.934 84,904. Ranoyapo 697 20 0 0 186 549 455 1.907 2.129 89,575. Motoling 285 19 0 0 135 174 282 895 1.268 70,586. Motoling Barat 544 13 0 0 131 660 870 2.218 2.581 85,947. Motoling Timur 486 2 0 2 78 513 295 1.376 1.596 86,228. Kumelembuai 490 31 0 5 55 282 277 1.140 1.353 84,269. Amurang Barat 158 8 0 0 193 381 417 1.157 1.414 81,82
10. Sinonsayang 423 28 1 0 372 1.038 968 2.830 3.266 86,6511. Tenga 566 45 0 4 55 832 1.154 2.656 3.366 78,9112. Amurang 574 42 0 3 214 544 619 1.996 2.264 88,1613. Amurang Timur 280 23 1 1 137 646 764 1.852 2.442 75,84
56
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
14. Tumpaan 236 23 0 3 179 1.045 932 2.418 3.049 79,3015. Tatapaan 85 9 27 0 191 646 443 1.401 1.783 78,5816. Suluun Tareran 104 11 0 13 93 529 492 1.242 1.483 83,7517. Tareran 159 32 3 11 16 707 670 1.628 1.959 83,10
J u m l a h 6.584 367 32 137 2.497 10.269 10.083 29.969 36.440 82,24Sumber : Data Oktober 2009, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kab. Minahasa Selatan
Sejak dahulu, masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan telah menyadari
akan persamaan hak dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan dalam
bekerja dan berkarya. Walaupun demikian pemerintah terus memberikan
motivasi dan pemahaman kepada kaum perempuan untuk dapat berpartisipasi
dalam pembangunan di segala bidang. Selain itu, pemerintah terus berupaya
meningkatkan kedudukan perempuan (kesetaraan gender) dalam rangka
pemberdayaan masyarakat. Kesetaraan gender di Kabupaten Minahasa
Selatan, nampak di hampir semua lembaga/instansi, baik pemerintah maupun
non pemerintah, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 26.
Tabel 26. Data Partisipasi Perempuan Pada Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah di Kabupaten Minahasa Selatan(Per 31 Desember 2008)
No Nama Lembaga / Instansi
Penduduk Yang Bekerja %Laki-laki Perempuan Jumlah1. PNS Pemkab Minsel 2.992 1.869 4.861 38,452. Pejabat Eksekutif 393 139 532 26,133. Pejabat Legislatif 26 4 30 13,334. POLRI 456 5 461 1,085. PNS POLRI 4 19 23 82,616. TNI 210 0 210 0,007. Rumah Tahanan 28 5 33 15,158. Kejari 13 3 16 18,759. Kejari (Honor) 6 3 9 33,3310. Pengadilan 10 3 13 23,0811. Kantor Depag 47 49 96 51,0412. BRI 30 8 38 21,0513. BNI 6 2 8 25,0014. Bank Sulut 13 9 22 40,9115. Bank Danamon 6 3 9 33,3316. PT Air (PDAM) 51 23 74 31,0817. PLN 39 11 50 22,0018. Telkom 22 2 24 8,3319. Kantor Pos dan Giro 10 0 10 0,0020. Perusahaan Daerah 7 2 9 22,2221. Hukum Tua 129 21 150 14,0022. Hotel 5 4 9 44,44
57
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
23. Restaurant 21 30 51 58,8224. Pendeta/Pastor/Imam 1.041 1.072 2.113 50,7325. Guru Agama 129 420 549 76,5026. Koperasi 1.412 252 1.664 15,1427. Perusahaan Swasta 119 59 178 33,1528. Rumah Makan/Kopi 424 343 767 44,7229. Pedagang 419 449 868 51,7330. Wartawan 21 1 22 4,5531. LPK 111 198 309 64,0832. Sopir/Montir 208 1 209 0,4833. LKS/Guru Bantu 228 212 440 48,18
J u m l a h 8.636 5.221 13.857 37,68
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Minahasa Selatan
6. AgamaPembangunan agama merupakan upaya untuk mendukung agenda
pembangunan nasional, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas
dan berakhlak serta pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan
menciptakan Indonesia yang aman dan damai. Kabupaten Minahasa Selatan
didiami oleh sejumlah penduduk dengan berbagai latar belakang agama yang
mengimani agamanya masing-masing, yaitu Kristen Protestan, Khatolik, Islam,
Budha, Hindu dan Konghucu. Sebagai sarana penunjang kegiatan keagamaan,
telah tersedia sejumlah fasilitas peribadatan yang cukup memadai dan
representatif seperti, gereja, mesjid, wihara dan li tang. Hingga tahun 2003
perkembangan sarana keagamaan di Kabupaten Minahasa Selatan
menunjukkan kecenderungan yang cukup baik. Sarana peribadatan yang
dominan adalah gereja, dimana di semua desa/kelurahan tersedia. Hal ini
dimaklumi sebab mayoritas penduduk Kabupaten Minahasa Selatan adalah
kristen. Untuk jumlah umat beragama dan sarana peribadatan (tempat ibadah)
di Kabupaten Minahasa Selatan, diperlihatkan pada Tabel 27a dan Tabel 27b.
Tabel 27a. Data Jumlah Umat Beragama di Kabupaten Minahasa Selatan
No NamaKecamatan
JumlahPenduduk
Jumlah Umat BeragamaKristen Katolik Islam Hindu Budha Konghucu
1. Amurang 15.847 12.090 1.340 2.221 14 17 1652. Amurang Timur 12.476 12.362 - 87 - 9 18
58
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
3. Amurang Barat 13.272 13.038 69 149 - 5 114. Tumpaan 14.949 13.410 31 1.508 - - -5. Tatapaan 9.229 7.335 - 1.894 - - -6. Tareran 22.298 22.281 - 17 - - -7. Suluun Tareran*8. Tenga 22.425 20.150 549 1.721 5 - -9. Sinonsayang 15.571 11.780 298 3.489 - - 410. Kumelembuai 12.536 12.536 - - - - -11. Motoling
16.356 16.217 132 7 - - -12. Motoling Timur*13. Motoling Barat*14. Ranoyapo 15.690 13.725 1.965 - - - -15. Tompaso Baru 13.575 7.654 2.487 3.430 4 - -16. Maesaan 11.215 9.287 1.512 416 - - -17. Modoinding 15.308 14.473 835 - - - -
J u m l a h 210.747 186.338 9.218 14.939 23 31 198Sumber : Data Oktober 2009, Kantor Departemen Agama Kab. Minahasa SelatanKeterangan : * = Kecamatan Pemekaran
Tabel 27b. Sarana Peribadatan di Kabupaten Minahasa Selatan
No NamaKecamatan
Jumlah Tempat IbadahKristen Katolik Islam Hindu Budha KonghucuGereja Gereja Mesjid Pura Wihara Li Tang
1. Amurang 29 1 2 - 1 22. Amurang Timur 26 - 1 - - -3. Amurang Barat 28 - - - - -4. Tumpaan 33 1 3 - - -5. Tatapaan 30 - 4 - - -6. Tareran 45 - - - - -7. Suluun Tareran*8. Tenga 45 3 3 - - -9. Sinonsayang 33 4 9 - - 110. Kumelembuai 27 - - - - -11. Motoling
44 4 - - - -12. Motoling Timur*13. Motoling Barat*14. Ranoyapo 33 3 - - - -15. Tompaso Baru 39 3 5 - - -16. Maesaan 27 2 1 - - -17. Modoinding 43 3 - - - -
J u m l a h 482 24 28 - 1 3Sumber : Data Oktober 2009, Kantor Departemen Agama Kab. Minahasa SelatanKeterangan : * = Kecamatan Pemekaran
Kehidupan sosial umat beragama dan antar umat beragama senantiasa
berjalan dengan baik, dimana tercipta toleransi yang tinggi antar umat
beragama, yang dibuktikan dengan saling mengunjungi dan silaturahmi pada
saat pelaksanaan hari-hari raya keagamaan. Dari kesadaran yang muncul
untuk lebih mempererat dan mengembangkan toleransi antar umat beragama,
59
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
para pimpinan umat beragama membentuk suatu wadah yang diberi nama
Badan Kerja Sama Antar Umat ber-Agama (BKSAUA) Kabupaten Minahasa
Selatan yang menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam
kegiatan-kegiatan keagamaan.
7. Tempat / Kegiatan SosialHampir semua desa/kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa
Selatan memiliki tempat kegiatan sosial seperti Balai Pertemuan Umum (Balai
Desa/Kelurahan). Selain itu, di Kabupaten Minahasa Selatan tersedia berbagai
fasilitas umum, baik milik pemerintah maupun milik organisasi sosial/yayasan,
yang digunakan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan.
8. OlahragaKabupaten Minahasa Selatan belum memiliki sarana dan prasarana olahraga
yang memadai dan representatif. Akan tetapi, di beberapa cabang olahraga,
baik tingkat pelajar maupun tingkat umum Kabupaten Minahasa Selatan dapat
berprestasi di tingkat Propinsi maupun Nasional, seperti cabang olahraga
atletik, karate, sepak bola, tinju, bridge dan beberapa cabang olahraga lainnya.
Mengingat prestasi demi prestasi yang dicapai oleh para atlit Kabupaten
Minahasa Selatan, sehingga sangat diperlukan sarana olahraga yang memadai
dan representatif, seperti Gelanggang Olahraga (GOR). Namun dalam
meningkatkan prestasi, para atlit memanfaatkan dan menyiasati sarana
olahraga yang ada di sekitarnya walaupun tidak memadai. Begitu juga dengan
masyarakat, dalam menjaga kebugaran tubuh/berolahraga memanfaatkan
sarana olahraga apa saja yang ada di sekitarnya. Beberapa sarana olahraga
yang mudah dijumpai dan sering digunakan oleh para atlit serta masyarakat
untuk olahraga dan hiburan, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 28.
Tabel 28. Sarana Olahraga Yang Mudah Dijumpai dan SeringDigunakan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Sarana Olahraga Jumlah1. Lapangan Sepak Bola 115
60
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
2. Lapangan Bola Volly 1413. Lapangan Bulutangkis 1684. Lapangan lain-lain 110
J u m l a h 534Sumber : Data Oktober 2009, Bagian Administrasi
Kesra Setda Kab. Minahasa Selatan
BAB VIIPOTENSI PEREKONOMIAN
Potensi perekonomian menggambarkan sumber-sumber penghasilan utama
penduduk. Pada umumnya daerah di Indonesia masih mengandalkan usaha
ekonomi di sektor primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan
kelautan serta peternakan. Selain itu, sektor sekunder seperti pertambangan dan
industri pengolahan juga masih mendomisasi sumber perekonomian masyarakat.
Berdasarkan asumsi tersebut, kebutuhan data untuk menyusun profil perekonomian
daerah diarahkan pada sumber primer dan sekunder .
1. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Umumnya komoditi tanaman pangan yang diusahakan oleh penduduk adalah
padi sawah, padi ladang, jagung, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, ubi kayu
dan ubi jalar. Sedangkan produksi, capaian luas tanam dan luas panen serta
provitas, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 29.
Tabel 29. Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Minahasa Selatan
No KomoditiLuas
Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Provitas(Ton/Ha)
Produksi (Ton)
1. Padi Sawah 13.312 13.053 4,912 64.1122. Padi Ladang 1.759 1.580 2,571 4.062,13. Jagung 19.261 18.504 3,743 69.254,3
61
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
4. Kacang Tanah 494 467 1,603 748,75. Kedelai 218 217 1,853 402,076. Kacang Hijau 28 25 1,304 32,607. Ubi Kayu 230 229 13,19 3.019,68. Ubi Jalar 344 325 9,725 3.160,6
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data produksi tanaman pangan pada Tabel 29, komoditi padi
sawah memiliki produksi terbesar dibandingkan dengan komoditi lainnya. Hal
ini disebabkan karena pola budidaya masyarakat yang sudah menerapkan
teknologi pertanian berupa penggunaan pupuk dan pestisida. Sedangkan
pengelolaan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor, tenaga sapi dan
manusia.
Untuk tanaman hortikultura yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan,
khususnya Kecamatan Modoinding sangatlah maju dan teruji kualitasnya
sehingga ditetapkan sebagai daerah proyek pengembangan Agropolitan.
Hasilnya telah mampu dipasarkan di tingkat regional, nasional maupun
internasional, sehingga kontribusinya sangat besar dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan dampak
positif bagi upaya meningkatkan pendapatan daerah. Untuk produksi, capaian
luas panen dan luas tanam serta provitas tanaman hortikultura, ditunjukkan
pada Tabel 30.
Tabel 30. Produksi Tanaman Hortikultura di Kabupaten Minahasa Selatan
No Komoditi Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Provitas(Ton/Ha)
Produksi (Ton)
1. Bawang Merah - - - -2. Bawang Daun 2.173 2.086 18 37.5483. Kentang 3.421 3.250 20 65.0004. Kubis 427 426 35 14.9105. Petsay/Sawi 337 330 15 4.9506. Wortel 515 485 18 8.7307. Kacang Merah 287 243 2 4868. Kacang Panjang 19 13 2 269. Cabe Besar 34 81 3 24310. Cabe Rawit 157 333 3 99911. Tomat 976 974 18 17.53212. Terung 6 - - -13. Buncis 48 40 15 600
62
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
14. Ketimun 64 60 20 1.20015. Labu Siam 41 37 20 74016. Kangkung 34 82 14 1.14817. Bayam 8 7 2 1418. Labu Kuning 271 270 20 5.40019. Semangka - - - -
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Selain tanaman hortikultura, Kabupaten Minahasa Selatan juga memilki potensi
buah-buahan dan biofarmaka (tanaman obat-obatan), sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 31 dan Tabel 32.
Tabel 31. Potensi Buah-buahan Tahunan di Kabupaten Minahasa Selatan
No KomoditiPenanaman
Baru(Pohon)
TanamanMenghasilkan
(Pohon)Provitas
(Kg/Pohon)Produksi
(Kg)
1. Alpukat 1.210 3.759 60 225.5402. Belimbing 30 80 20 1.6003. Duku/Langsat 865 8.180 30 245.4004. Durian 1.995 12.000 125 1.500.0005. Jambu Biji 135 2.000 25 50.0006. Jambu Air 105 2.335 25 58.3757. Jeruk Siam/Keprok 20 450 44 19.8008. Jeruk Besar 125 600 65 39.0009. Mangga 3.900 10.300 75 772.50010. Manggis 175 1.450 50 72.50011. Nangka/Cempedak 392 1.600 50 80.00012. Nenas 7.350 38.400 3 115.20013. Pepaya 1.885 13.000 25 325.00014. Pisang 29.715 90.000 35 3.150.00015. Rambutan 17.650 42.500 65 2.762.50016. Salak - 274 15 4.11017. Sawo - - - -18. Markisa/Konyal - - - -19. Sirsak 72 1.315 30 39.45020. Sukun - 141 35 4.93521. Apel - - - -22. Anggur - - - -23. Melinjo - 21 - -24. Petai - - - -25. Jengkol - - - -
-
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 32. Potensi Tanaman Obat-Obatan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Komoditi Penanaman Luas Panen Provitas Produksi
63
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Baru (M2) (M2)) (Kg/M2) (Ton)1. Jahe 20.700 15.900 1,5 23.8502. Laos/Lengkuas 2.550 1.360 3,9 5.3043. Kencur 950 110 1,1 1214. Kunyit 4.300 2.850 3,3 9.4055. Lempuyang - - 2,3 -6. Temulawak 2.200 1.935 1,9 3.6777. Temuireng - - - -8. Kajibeling - - - -9. Dlingo/Dringo - - - -10. Kapulaga - - - -11. Temukunci - - - -12. Mengkudu/Pace 980 3.250 10,0 32.50013. Lidah Buaya - - - -14. Mahkota Dewa - - - -15. Sambiloto - - - -
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan2. Perkebunan
Tanaman perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar
memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat di wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan. Umumnya tanaman perkebunan rakyat yang
diusahakan yaitu, kelapa, cengkih, aren, vanili, coklat (kakao) dan kopi,
walaupun pola penanaman masih sederhana dan merupakan kebun rakyat
yang dikelola secara turun temurun. Sedangkan perkebunan besar, dikelola
oleh swasta berupa tanaman kelapa dan coklat (kakao) yang ditangani secara
intensif.
Tanaman kelapa adalah pohon kehidupan dan supermarket alami yang
menghasilkan buah kelapa muda dan kopra sebagai sumber pangan, minuman,
minyak makan serta santan. Tanaman ini memiliki keterkaitan sosial-budaya
bagi jutaan masyarakat di dunia. Pada era kesehatan modern dewasa ini,
terbukti bahwa buah kelapa mempunyai kemampuan menjaga kesehatan
manusia yang luar biasa, yaitu dengan dijadikannya minyak kelapa murni (virgin
coconut oil). Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu daerah di
Propinsi Sulawesi Utara penghasil kelapa yang cukup besar potensinya.
Dengan luas areal perkebunan kelapa mencapai 45.895,50 ha dan 4.589.550
pohon kelapa, menghasilkan produksi sebesar 49.439,70 ton pertahun.
Ditinjau dari struktur ekonomi, sub sektor perkebunan merupakan penyumbang
terbesar dalam PDRB Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2008 yaitu 41,76%.
64
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Pada tahun 2008, produk olahan tanaman kelapa khususnya kopra mencapai
Rp. 7.000 - 8.000/kg sehingga memberikan sumbangan yang signifikan bagi
perbaikan perekonomian masyarakat dan secara langsung membuka peluang
kesempatan kerja dan berdampak pada menurunnya angka kemiskinan.
Kondisi ini dapat diukur dengan upah harian pekerja kopra sebesar
Rp. 50.000/hari atau Rp. 1.250.000/bulan jauh melebihi upah minimum rata-
rata regional maupun nasional. Namun memasuki pertengahan tahun 2009
harga kopra turun sampai pada kisaran Rp. 3.000/kg – 3.600/kg. Disaat
permintaan kopra dari pihak investor (pabrikan) yang terus meningkat, petani
diperhadapkan oleh turunnya tingkat produksi yang disebabkan berbagai
kendala, antara lain :
1. Usia tanaman kelapa yang sudah tua sehingga kurang produkstif,
2. Lambat proses peremajaan tanaman oleh petani, dan
3. Adanya berbagai serangan hama dan penyakit terutama penyakit busuk
pucuk kelapa.
Penyakit busuk pucuk kelapa telah menyerang daerah sentra-sentra produksi
kelapa sehingga meresahkan para petani. Akibat tingginya curah hujan,
serangan penyakit busuk pucuk kelapa di akhir tahun 2007 sampai awal tahun
2008 sangat cepat penyebarannya dengan luas penyebaran mencapai
3.022 ha. Hampir semua sentra perkebunan kelapa banyak terlihat pohon
kelapa produktif maupun hasil peremajaan telah terinfeksi penyakit busuk
pucuk. Akibat serangan penyakit busuk pucuk kelapa, terjadi penurunan
produksi kelapa yang berkorelasi langsung dengan turunnya tingkat pendapatan
petani, sehingga dapat menambah jumlah penduduk miskin. Berdasarkan hasil
peninjauan lapangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas
Perkebunan Kabupaten Minahasa Selatan di awal tahun 2008, sentra-sentra
produksi kelapa yang telah terserang, yaitu Desa Pondos, Desa Elusan, Desa
Wakan (Kecamatan Amurang Barat), Desa Raanan Baru, Desa Tondey
(Kecamatan Motoling Barat), Desa Tokin, Desa Karimbow, Desa Karimbow
Talikuran (Kecamatan Motoling Timur), Desa Malola (Kecamatan
65
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Kumelembuai), Desa Pakuure I, Desa Boyong Atas (Kecamatan Tenga) dan
Desa Tiniawangko (Kecamatan Sinonsayang).
Tanaman cengkih yang dahulunya dikenal dengan ”emas coklat” oleh karena
harganya yang tinggi, pada saat harga cengkih turun tajam pada tahun 1989-
1997, masyarakat menebangnya dan beralih ke tanaman perkebunan lainnya.
Dengan membaiknya harga komoditas cengkih pada tahun 1999, petani mulai
bersemangat dalam mengelola perkebunan cengkih. Namun pada tahun
2006, harga cengkih menurun lagi sampai pada kisaran Rp. 25.000/kg
sehingga banyak petani cengkih yang tidak mengelola. Akan tetapi, pada akhir
tahun 2007 sampai akhir tahun 2009 harga cengkih naik pada kisaran
Rp. 45.000/kg – Rp. 58.000/kg.
Tanaman aren di Kabupaten Minahasa Selatan memiliki rata-rata produksi yang
tinggi dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya. Produksi pohon aren
pengolahannya masih secara tradisional, berupa pembuatan cap tikus (alkohol)
dan gula merah (gula batu) serta dijadikan minuman khas (saguer) dalam
acara-acara tertentu. Sentra produksi aren berada di Kecamatan Tareran,
Suluun Tareran, Motoling, Motoling Timur, Kumelembuai dan Ranoyapo.
Selain komoditi perkebunan kelapa, cengkih dan aren, beberapa komoditas
juga memegang peranan penting terhadap perekonomian masyarakat, bahkan
mempunyai luas areal dan produksi yang baik, seperti diperlihatkan pada
Tabel 33.
Tabel 33. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Minahasa Selatan
No Komoditi
Luas Areal (Ha) Menurut Keadaan Tanaman Produksi
JumlahPekebun
(KK)
TanamanMudaBelumMeng-hasilkan(TBM)
Tanaman Meng-hasilkan
(TM)
TanamanRusak/Tua Tidak Menghasilkan(TR/TTM)
JumlahJumlah
Produksi(Ton)
RerataProduksi(Kg/Ha)
1. Kelapa 5.397,80 35.622,60 4.875,10 45.895,50 49.439,70 1.387,87 26.6412. Cengkih 3.111,07 11.815,29 4.445,64 19.372,00 - - 13.3243. Panili 655.24 1.173,72 168,99 1.997,95 - -4. Aren 705,30 1.143,03 250.97 2.099,30 1.009,03 882,77 3.3695. Kopi 139,50 367,90 228,20 735,60 75,50 205,22 1.344
66
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
6. Kakao 115,68 160,78 43,80 320,26 43,04 267,69 3637. Cassiavera 14 32,70 - 46,70 81,90 2.504,59 1058. Jarak Pagar 8 48 - 56 1,12 23,33 619. Pala 220,60 17 17,09 254,69 5,80 341,18 337
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perkebunan Kab. Minahasa Selatan
Dari beragam jenis dan potensi komoditi perkebunan di Kabupaten Minahasa
Selatan, diawal tahun 2008, Kabupaten Minahasa Selatan dijadikan pusat
rempah-rempah dunia Indonesia oleh pemerintah pusat. Produksi perkebunan
di Kabupaten Minahasa Selatan, selain dikelola oleh petani/masyarakat juga
dikelola oleh swasta, seperti ditunjukkan pada Tabel 34.
Tabel 34. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Swasta di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Pengusahaan
Komoditas PerkebunanKelapa Kakao Jambu Mente Jumlah
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
Luas(Ha)
Produksi (Ton)
Luas (Ha)
Produksi (Ton)
1. Perkebunan Besar Swasta (PBS)
2.292,304 1.105,20 591,00 47,54 - - 2.883,304 1.152,74
2. Perkebunan Negara(PN)
818,292 96,15 - - - - 818,292 96,15
J u m l a h 3.110,596 1.201,35 591,00 47,54 - - 3.701,596 1.248,89Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perkebunan Kab. Minahasa Selatan
Selain itu, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat beberapa perusahaan yang
mengelola tanah hak guna usaha (HGU), sebagaimana tertera pada Tabel 35.
Tabel 35. Pengelolaan Tanah Hak Guna Usaha (HGU)di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Perusahaan Lokasi Luas (Ha)
1. PT. Blongko Desa Blongko Kec. Sinonsayang 74,520
2. PT. Laimpangi Desa Blongko Kec. Sinonsayang 126,540
3. PT. Jastamin Desa Ongkaw Satu Kec. Sinonsayang 354,340
4. PTP. Nusantara XIV Desa Tiniawangko Kec. Sinonsayang 818,292
5. PT. Noik Kumoyowa Desa Aergale Kec. Sinonsayang 485,617
6. PT. Batu Kapal Desa Sapa Kec. Tenga 554,450
67
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
7. PT. Sulja Indah Desa Sapa Kec. Tenga 103,378. PT. Kayu Wolo Desa Sapa Kec. Tenga 96,8009. PT. Mayaan Permai Desa Sapa Kec. Tenga 56,992
10. PT. Sidate Murni Desa Pakuweru Kec. Tenga 90,00011. PT. Multi Raya Ekatama Desa Wawontulap Kec. Tatapaan 800,09
J u m l a h 3.561,011
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perkebunan Kab. Minahasa Selatan
3. Kehutanan
Pada dasarnya penataan ruang suatu wilayah adalah pengaturan penggunaan
lahan yang ada di wilayah tersebut. Sehubungan dengan itu, penggunaan
lahan yang ada (existing land use) harus juga menjadi pertimbangan dalam
penataan ruang selanjutnya.
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki potensi hutan yang sangat besar, tetapi
potensi hutan yang besar tersebut belum dikelola secara optimal karena
beberapa sebab, yaitu penataan kawasan hutan (termasuk tata ruang hutan)
yang belum teratur, belum terbentuknya unit pengelolaan hutan pada seluruh
kawasan hutan, pemanfaatan hutan yang belum berpihak kepada masyarakat,
pemanfaatan hutan yang masih bertumpu pada hasil hutan kayu, pengawasan
dan penegakan hukum terhadap pelanggaran dan pengelolaan hutan yang
masih lemah, upaya konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis belum
mendapat perhatian yang memadai. Berkurangnya kawasan hutan juga
menyebabkan terjadinya kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan bahan
baku industri. Sementara itu, potensi hasil hutan bukan kayu belum
berkembang secara optimal. Hal ini terkait dengan masih rendahnya
pendapatan dan kualitas hidup masyarakat di dan sekitar kawasan hutan yang
umumnya mengusahakan hasil hutan bukan kayu secara tradisional dan
terbatas.
Potensi hutan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan merupakan sumberdaya
yang cukup besar, baik dalam rangka menjaga stabilitas ekosistem alam
maupun untuk dikelola menjadi hutan produksi. Hutan produksi yaitu hutan yang
dapat dimanfaatkan material (kayu maupun hasil lainnya) dengan tetap
68
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
memperhatikan fungsi konservasinya juga terdapat di semua Kecamatan di
wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Berdasarkan data luas hutan di wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan cenderung mengalami pengurangan/penyempitan
dari tahun ke tahun. Hal ini karena antara lain adanya penebangan dan
perambahan hutan untuk dijadikan lahan pertanian oleh masyarakat. Untuk
menanggulangi fenomena tersebut telah diupayakan menggalakkan kegiatan
penghijauan dan reboisasi. Luas hutan menurut fungsinya di wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 36.
Tabel 36. Luas Hutan Menurut Fungsinya
No Fungsi Hutan Luas Hutan (Ha)
1. Lindung 13.974,822. Produksi Terbatas 14.576,653. Suaka Marga Satwa 3.414,004. Cagar Alam 3.862,005. Bakau 479,916. Produksi 16.597,00
J u m l a h 52.904,38Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kehutanan
Kab. Minahasa Selatan
Saat ini, di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, baik pemerintah maupun
masyarakat sedang giat-giatnya melakukan penanaman pohon. Selain
penanaman pohon di hutan, juga dilaksanakan penanaman pohon di wilayah
pesisir, berupa mangrove. Untuk jenis dan luasnya, diperlihatkan pada
Tabel 37 di bawah ini.
Tabel 37. Jenis dan Luas Tanaman Kayu
No Kegiatan Luas(Ha)
Jumlah Tanaman(Pohon) Jenis Tanaman
1. Hutan Rakyat 1.325 530.000 Mahoni, Nantu, Cempaka, Kayu Manis, Durian, Nangka
2. Reboisasi 3.170 2.889.000 Mahoni, Nantu, Cempaka, Kayu Manis, Durian, Nangka
3. Rehabilitasi Mangrove 155 511.500 Rhizophora, Avicenia, Soneratia
69
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
4. Swadaya Masyarakat 185,1 157.905 Cempaka, Nantu, Mahoni, Kayu Jati
J u m l a h 4.835,1 4.088.405Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kehutanan Kab. Minahasa selatan
Di samping itu, wilayah Kabupaten Minahasa Selatan memiliki lahan kurang
kritis, kritis dan sangat kritis dengan luas dan jumlahnya, sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 38.
Tabel 38. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Minahasa Selatan
No Tingkat Kekritisan
Luas Jumlah(Ha)Dlm Kaw Htn
(Ha)Luar Kaw Htn
(Ha)1. Kurang Kritis 15.869 31.614 47.4832. Kritis 10.840 13.961 24.8043. Sangat Kritis 2.977 48 3.025
J u m l a h 29.686 45.623 75.312Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kehutanan Kab. Minahasa selatan
4. Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki potensi sumberdaya perikanan dan
kelautan yang dapat dikembangkan serta meningkatkan pendapatan ekonomi
masyarakat. Dari 17 kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan, 7 kecamatan
di antaranya, yaitu Kecamatan Tatapaan, Kecamatan Tumpaan, Kecamatan
Amurang Timur, Kecamatan Amurang, Kecamatan Amurang Barat, Kecamatan
Tenga dan Kecamatan Sinonsayang memiliki wilayah pesisir dan laut yang
dapat dimanfaatkan untuk budidaya laut dan penangkapan ikan. Sedangkan
untuk budidaya perikanan darat, yaitu dengan tersedianya lahan/areal tambak,
kolam dan karamba yang umumnya pada wilayah-wilayah yang memiliki areal
sawah, di samping sungai dan danau. Namun demikian, potensi sumberdaya
perikanan dan kelautan tersebut belum dapat dimanfaatkan dan dikelola secara
optimal oleh karena berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan
tersebut di antaranya :
70
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1. Kondisi nelayan, umumnya miskin dan masih merupakan nelayan
tradisional
2. Masih tingginya ketidakseimbangan pemanfaatan stok perikanan tangkap
antarkawasan/wilayah dan antar spesies
3. banyaknya praktik Illegal Unreported and Unregulated Fishing yang
menyebabkan kerugian negara
4. pengusahaan perikanan budidaya yang masih belum efisien.
Selain itu, sarana dan prasarana perikanan yang belum memadai serta input-
input lain, seperti masalah benih, pakan, kesehatan ikan, dukungan
permodalan, riset dan iptek perikanan. Begitu juga penanganan dan proses
pengolahan produk-produk perikanan belum berkembang dengan baik,
sehingga produk perikanan bermutu rendah dengan nilai jual yang rendah pula.
Di pasar global, produk perikanan juga menghadapi kendala oleh adanya
hambatan tarif dan nontarif, yang dikaitkan pula dengan isu-isu lingkungan dan
kesehatan. Apabila permasalahan itu dapat ditangani, sumberdaya perikanan
dan kelautan mempunyai prospek besar untuk dikembangkan peranannya
dalam mendukung pembangunan nasional. Prospek pengembangan usaha
budidaya laut di Kabupaten Minahasa Selatan sangat menjanjikan, baik usaha
budidaya rumput laut, kerang mutiara, teripang laut, ikan kuwe dan ikan kerapu.
Sedangkan untuk usaha budidaya perikanan darat telah dikembangkan jenis
ikan mas dan nila melalui usaha mina padi, kolam, UPR dan jaring apung.
Untuk potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Minahasa Selatan dapat
dilihat pada Tabel 39.
Tabel 39. Potensi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Minahasa Selatan
No J e n i s A r e a l Produksi(Ton)Potensi Realisasi
1. Perikanan Darat (Budidaya) :- Kolam 637,55 Ha 462,45 Ha 807,6- Sawah/Mina Padi 779 Ha 215,5 Ha 226,4- Jaring Apung/Karamba 180 Unit 45 Unit 27,869
2. Perikanan Laut (Budidaya) :- Rumput Laut 2.510 Ha 40 Ha 125- KJA Ikan (Kerapu, Bobara) 1.050 Unit 218 Unit 27,20- Kerang Mutiara 23 Ha 1 Ha -
71
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
- Teripang 10 Ha - -- Udang 4 Ha - -
3. Pengolahan Hasil Perikanan :- Ikan Kayu 1 Perusahaan 1 Perusahaan 25- Ikan Asin 215 Orang 215 Orang 444- Ikan Asap 1 Unit 1 Unit 5.472- Bakasang 15 Orang 15 Orang 0,75
4. Danau :- D. Mokobang 3 - -- D. Iloloy 1 - -- D. Moat 2 - -- D. Luak 11 - -
5. Mangrove (Hutan Bakau) 939,590 Ha Dilestarikan6. Terumbu Karang 1.349,625 Ha Dilestarikan7. Padang Lamun 2.046,213 Ha Dilestarikan
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
Saat ini, Kabupaten Minahasa Selatan memiliki sarana perikanan, baik tersedia
dalam bentuk tradisional maupun dalam bentuk motorisasi. Selain itu, terdapat
sejumlah penduduk yang memanfaatkan potensi perikanan sebagai mata
pencahariannya serta ketersediaan prasarana perikanan, sebagaimana
diperlihatkan pada Tabel 40.
Tabel 40. Sarana dan Prasarana Perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan
J e n i s JumlahA. Armada Perikanan :
15359
1.3226.477
136403
245
72622906
UnitUnitUnitUnitUnitUnit
Unit
UnitUnitUnit
a. Alat Tangkap : Pajeko (Purseseine) Jaring Insang Tetap (Gillnet) Pancing Tonda Pancing Noru Pukat Pantai Alat Tangkap Lain (Panah, Jubi, dll)
b. Alat Perangkap :o Sero/Bagano Bubu
c. Alat Bantu Tangkap : Rumpon Perahu Motor Perahu Tanpa Motor
B. Masyarakat Perikanan :a. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP)b. Jumlah Nelayan / Penangkap Ikan :
Perairan Laut Perairan Umum (Sungai, Danau)
10.557
11.5481.540
RTP
OrangOrang
c. Jumlah Pembudidaya : Pembudidaya Air Tawar Pembudidaya Air Laut/Payau
d. Jumlah Pengolah Ikan
1.349191438
OrangOrangOrang
72
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
e. Jumlah Pedagang / Petibo Ikanf. Jumlah Kelompok :
Pembudidaya Nelayan Pokmaswas
437
1298116
Orang
KlpkKlpkKlpk
C. Penunjang Lainnya :1. Pabrik Es / Cool Storage2. Industri Perikanan di Amurang3. Sarana Pengolahan (Pengasapan)4. TPI Amurang5. BBI Tompaso Baru
33
14411
UnitUnitUnitUnitUnit
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki wilayah pesisir dengan panjang garis pantai ± 168,22 km dan luas laut 52.000 ha (4 mil). Selain potensial untuk budidaya perikanan laut, juga memiliki panorama yang indah sehingga dapat dikembangkan untuk tempat pariwisata. Apalagi wilayah pesisirnya yang menghadap ke Laut Sulawesi, mempunyai daya tarik tersendiri pada saat matahari terbenam di sebelah barat. Kabupaten Minahasa Selatan memilki beberapa pulau kecil yang dapat menunjang pembangunan di sektor perikanan dan kelautan, sebagaimana tercantum pada Tabel 41.
Tabel 41. Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Pulau Lokasi Luas (Ha) Keterangan1.2.3.4.5.
TatapaanKelapaSepatuBurungTikus
Kec. TatapaanKec. TatapaanKec. TatapaanKec. TatapaanKec. Tatapaan
2,50,10,10,10,1
Tidak BerpenghuniTidak BerpenghuniTidak BerpenghuniTidak BerpenghuniTidak Berpenghuni
T o t a l 2,9
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Minahasa Selatan
5. PeternakanKabupaten Minahasa Selatan memiliki potensi peternakan yang dapat
dikembangkan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Selain
memiliki lahan yang luas, juga didukung dengan ketersediaan pakan dari hasil
pertanian, seperti jagung, karena sebagian besar penduduk Kabupaten
Minahasa Selatan adalah petani. Umumnya peternakan yang diusahakan
73
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
adalah sapi, kuda, babi, kambing, ayam buras, ayam ras, itik dan anjing. Untuk
ternak sapi, babi, ayam buras, itik dan anjing tersebar di semua kecamatan.
Khusus ternak sapi dan kuda dimanfaatkan oleh penduduk sebagai angkutan
tradisional, roda sapi dan bendi. Di awal tahun 2007, peternakan ayam
diperhadapkan dengan menyebarnya penyakit flu burung, akan tetapi dapat
dicegah dan diatasi dengan cepat oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan sehingga tidak terlalu mempengaruhi usaha peternakan yang ada.
Untuk produksi daging dan telur (ayam, itik, puyuh) dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi penduduk Kabupaten Minahasa Selatan, bahkan banyak yang
dipasarkan ke daerah lain. Untuk populasi ternak dan produksi daging serta
produksi telur di Kabupaten Minahasa Selatan, dapat dilihat pada Tabel 42a,
Tabel 42b dan Tabel 42c berikut ini.
Tabel 42a. Potensi Peternakan di Kabupaten Minahasa Selatan
No KecamatanSapi Kuda Kambing Babi Anjing
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
1. Amurang 130 2.923 39 1.130
140 963 1.876 80.575 2.295 -
2. Amurang Barat 838 18.840 38 1.106
121 835 1.874 80.503 2.880 -
3. Amurang Timur 294 6.610 25 709 129 886 1.838 78.951 2.991 -4. Tareran 251 5.643 23 662 - - 1.749 75.128 2.190 -5. Tenga 1.568 35.253 - - 155 1.06
52.069 88.874 3.937 -
6. Sinonsayang 1.205 27.091 - - 432 2.976
1.650 70.869 3.498 -
7. Tumpaan 399 8.971 58 1.656
192 1.319
872 37.457 2.754 -
8. Tatapaan 473 10.634 - - 210 1.447
706 30.312 2.872 -
9. Motoling 391 8.791 - - - - 948 40.721 2.429 -10. Kumelembuai 597 13.422 - - - - 1.720 73.834 2.620 -11. Ranoyapo 683 15.356 23 652 - - 2.069 88.874 3.014 -12. Tompaso Baru 478 10.747 28 819 289 1.99
2568 24.393 3.190 -
13. Maesaan 516 11.601 28 795 190 1.307
570 24.467 2.883 -
14. Modoinding 254 5.711 - - - - 618 26.560 2.667 -15. Motoling Timur 492 11.061 - - - - 1.874 80.503 2.461 -16. Motoling Barat 459 10.319 - - - - 850 36.512 2.910 -17. Suluun Tareran 367 8.251 22 634 - - 1.621 69.630 2.801 -
J u m l a h 9.359 211.223
283 8.150 1.856 12.788
23.471
1.008.197
48.392
--
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
74
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tabel 42b. Potensi Peternakan (Unggas) di Kabupaten Minahasa Selatan
No KecamatanAyam Buras Ayam Pedaging Ayam Petelur Itik
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
Populasi(Ekor)
Daging(Kg)
1. Amurang 10.272 12.656 - - - - 381 1962. Amurang Barat 12.749 15.707 - - - - 430 2213. Amurang Timur 10.726 13.214 - - - - 225 1164. Tareran 10.631 13.097 - - - - 143 745. Tenga 11.475 14.137 587 704 666 402 378 1956. Sinonsayang 11.636 14.336 - - 1.737 1.049 536 2767. Tumpaan 8.703 10.722 - - - - 341 1768. Tatapaan 5.790 7.134 - - - - 159 829. Motoling 8.197 10.099 - - - - 154 7910. Kumelembuai 3.902 4.807 267 320 3.012 1.819 214 11011. Ranoyapo 17.244 21.244 267 320 2.247 1.357 667 34312. Tompaso Baru 23.921 29.471 267 320 7.603 4.591 338 17413. Maesaan 22.436 27.641 265 318 - - 306 15714. Modoinding 15.871 19.553 - - - - 170 8715. Motoling Timur 6.362 7.838 - - - - 155 8016. Motoling Barat 7.436 9.161 - - - 153 7917. Suluun Tareran 9.933 12.237 - - - - 141 73
J u m l a h 197.284
243.054
1.653 1.984 15.265 9.219 4.890 2.517
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 42c. Produksi Telur di Kabupaten Minahasa Selatan
No KecamatanAyam Buras Ayam Petelur Itik
Populasi(Ekor)
Telur(Kg)
Populasi(Ekor)
Telur(Kg)
Populasi(Ekor)
Telur(Kg)
1. Amurang 10.272 7.335 - - 381 2.3632. Amurang Barat 12.749 9.103 - - 430 2.6673. Amurang Timur 10.726 7.658 - - 225 1.3934. Tareran 10.631 7.591 - - 143 8875. Tenga 11.475 8.193 666 5.594 378 2.3466. Sinonsayang 11.636 8.308 1.737 14.591 536 3.3257. Tumpaan 8.703 6.214 - - 341 2.1168. Tatapaan 5.790 4.134 - - 159 9869. Motoling 8.197 5.853 - - 154 95510. Kumelembuai 3.902 2.786 3.012 25.301 214 1.32811. Ranoyapo 17.244 12.312 2.247 18.875 667 4.13912. Tompaso Baru 23.921 17.080 7.603 63.865 338 2.09813. Maesaan 22.436 16.020 - - 306 1.89714. Modoinding 15.871 11.332 - - 170 1.05215. Motoling Timur 6.362 4.542 - - 155 96216. Motoling Barat 7.436 5.309 - - 153 94917. Suluun Tareran 9.933 7.092 - - 141 875
J u m l a h 197.284 140.861
15.265 128.226 4.890 30.338
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Selatan
6. Pertambangan dan Energi
75
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai topografi berbukit-bukit atau
berupa pegunungan yang di dalamnya banyak terkandung berbagai deposit
tambang dengan nilai ekonomis penting, seperti emas. Deposit emas di
wilayah Kabupaten Minahasa Selatan tersebar luas di beberapa kecamatan
disamping deposit lainnya. Selain itu, dengan mengalirnya sungai-sungai
besar, menghasilkan pasir, kerikil dan batu yang banyak digunakan dalam
pembangunan fisik sebagai bahan baku utama, disamping bahan galian
golongan C lainnya. Potensi pertambangan di wilayah Kabupaten Minahasa
Selatan terangkum pada Tabel 43.
Tabel 43. Potensi Pertambangan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Bahan Galian
Lokasi Cadangan Luas (Ha) PenyelidikKecamatan Tempat Jenis Total
1. Emas Motoling Barat Toyopon Indikasi 2.000 DPE SulutTompaso Baru Liandok Indikasi 2.000 DPE Sulut
Karowa Indikasi 1.500 PT NMRTatapaan Sulu Indikasi 750 DPE Sulut
Paslaten Indikasi 700 PT NMRRanoyapo Picuan Lama Indikasi 2.000 PT NMRMotoling Timur Tokin Indikasi 2.500 PT NMR
Karimbow Indikasi 1.000 PT NMRAmurang Barat Tewasen Indikasi 1.500 PT NMR
2. Belerang Amurang Timur G. Soputan Terukur 185.136 Ton
Dit. Geologi (1974)
3. Kaolin Tompaso Baru Batukulo Indikasi DPE Sulut (1996)
4. Lempung Motoling Timur Tokin, Karimbow Terukur 3.714.375 M3
50 PT Adco Morino (1993)
Tenga Radey Indikasi 250 DPE Minsel5. Tras Tumpaan Tangkuney Indikasi 50 DPE Minsel6. Batu Kapur Sinonsayang Blongko Indikasi 50 DPE Minsel7. Batu dan
SirtuSinonsayang Poigar Indikasi 225 DPE MinselTenga Radey Indikasi 250 DPE MinselTumpaan S. Nimanga
Lelema, Popontolen
Indikasi
750 DPE Minsel
Tatapaan Sulu, Paslaten Indikasi8. Pasir Besi Sinonsayang Poigar Terukur
1.326,5 Badan Geologi Pusat SDG Bandung (2006)
Tenga Sapa, Molinou, Sidate, Moinit
Terukur
76
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
9. Batu, Sirtu dan Pasir
Amurang S. Ranowangko- Kilometer 3, Uwuran 2, Lewet
Indikasi 200 DPE Minsel
Amurang Timur S. Pentu-Lopana Indikasi 50 DPE MinselRanoyapo Pontak, Poopo,
RanoyapoIndikasi
1.800 DPE MinselMaesaan Torout IndikasiAmurang Barat Rumoong Bawah IndikasiAmurang Buyungon Indikasi
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Dari berbagai potensi pertambangan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan,
belum dikelola secara optimal. Selain membutuhkan dana yang besar dan
teknologi, juga harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Namun untuk
bahan galian golongan C berupa pasir, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
yang ada di sekitar sungai sebagai mata pencaharian. Sedangkan bahan
galian golongan B berupa emas, dikelolah oleh 4 perusahaan, sebagaimana
tercantum pada Tabel 44.
Tabel 44. Perusahaan/Pemegang Ijin KP Eksplorasidi Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Perusahaan Luas(Ha) Lokasi Jenis
Tambang1. PT. Sumber Energi Jaya 1.959 Kec. Motoling Timur Galian B ”Emas”2. PT. Anak Indonesia Mining 1.923 Kec. Motoling Timur Galian B ”Emas”3. PT. For El Shadai 1.994 Kec. Maesaan Galian B ”Emas”4. PT. Forel Mega Mineral 1.998 Kec. Ranoyapo Galian B ”Emas”
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Kegiatan pertambangan perlu mendapat perhatian khusus karena meskipun
dari segi sosial ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi
dari aspek lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lahan
maupun makhluk hidup. Kegiatan pertambangan seringkali menyebabkan
ketidakteraturan topografi (lubang-lubang bekas galian), hilangnya lapisan
humus, hilangnya vegetasi penutup yang menyebabkan erosi dan lahan sukar
diolah kembali. Oleh karena itu, upaya-upaya yang ditempuh dalam rangka
meminimalkan berbagai dampak negatif yang kemungkinan akan muncul dikaji
melalui Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
77
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Selain potensi pertambangan, di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan juga
terdapat potensi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik. Potensi
energi (kelistrikan) dan prediksi (PT. PLN) kebutuhan listrik sampai dengan
tahun 2015 di Kabupaten Minahasa Selatan, diperlihatkan pada Tabel 45 dan
Tabel 46.
Tabel 45. Potensi Energi (Kelistrikan) di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Sumber Tenaga Lokasi Kapasitas
(MW)Sumber Energi Keterangan
1. PLTA Poigar 2 Desa Mokobang/Temboan Kec. Modoinding/Maesaan
2 x 16
Sungai Poigar
- Tahap Konstruksi 40% - Statis, sambil
menunggu tentang status tanah (Hutan Lindung) oleh Menhut
2. PLTU Mobongo Kel. Kawangkoan Bawah Kec. Amurang Barat 2 x 55
Batubara Statis. Rencana kegiatan akan dikonfirmasikan dengan pihak PLTU Amurang
3. PLTHm Wulurmaatus(Poigar I)
Desa Wulurmaatus Kec. Modoinding 2 x 1,2 Sungai
PoigarSedang Beroperasi
4. PLTHm Ranoketang Desa Ranoketang Tua Kec. Amurang 1,16 Sungai
Kalewaha Potensi Daerah
5. PLTD Lopana Desa LopanaKec. Amurang Timur 2 x 5 Genset Sedang
Beroperasi6. PLTHm Sendowan Desa Malenos Baru
Kec. Amurang Timur300,76/300 Kw
Sungai Sendowan
Potensi Daerah (Hasil F. Study Fatek UNSRAT Manado 2007)
7. PLTU Tawaang Moinit Desa TawaangKec. Tenga 2 x 25
Batubara Tahap Konstruksi (pekerjaan sipil, mesin, listrik)
8. PLTHm Woran Kel. BuyungonKec. Amurang 0,55 Sungai
RanowangkoPotensi Daerah
9. PLTHm Tangkuney Desa Tangkuney Kec. Tumpaan 18 Kw
Sungai Maruasey
Potensi Daerah (Hasil F. Study LPE Jakarta 2008)
78
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Tabel 46. Prediksi (PT. PLN) Kebutuhan Listrik di Kabupaten Minahasa Selatan Untuk Tahun 2005-2015
No Jenis Fasilitas Jumlah(Unit/Jiwa)
StandarKebutuhan
(VA)
Kebutuhan Daya ListrikVA MVA
Jumlah Penduduk 2005 298.8091. Jumlah Rumah 74.702 1.300 97.112.925 97.1132. Fasilitas Umum 30 % total 29.133.878 29.1343. Penerangan Umum 10 % total 2.913.388 2.913
J u m l a h 100.185.484 129.160Jumlah Penduduk 2015 354.8371. Jumlah Rumah 88.709 1.300 115.322.025 115.3222. Fasilitas Umum 30 % total 34.596.608 34.5973. Penerangan Umum 10 % total 11.532.203 11.532
J u m l a h 261.636.435 161.451Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
Dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin premium,
minyak solar dan minyak tanah, saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan telah
tersedia beberapa sarana distribusi BBM, yaitu 3 unit SPBU (SPBU Bitung-
Kecamatan Amurang, SPBU Kapitu-Kecamatan Amurang Barat dan SPBU Tumpaan-
Kecamatan Tumpaan), 1 unit PSPD (Kecamatan Tompaso Baru), 1 unit SPDN (Solar
Paket Dealer untuk Nelayan) Perikanan di Mobongo Kelurahan Kawangkoan Bawah
Kecamatan Amurang Barat, 3 agen minyak tanah (Vincent L. Saerang, Sandra
Tompodung dan Leonnie M. Saerang) serta 77 pangkalan minyak tanah. Ke-77
pangkalan minyak tanah beserta nama agen dimaksud, diperlihatkan pada Tabel 47.
Tabel 47. Nama-Nama Pangkalan Minyak Tanah di Kabupaten Minahasa Selatan
1. Agen : Vincent L. SaerangNIAP : 72.116.03
No Nama Pangkalan Desa /Kelurahan Kecamatan Jumlah Jatah
/ Bulan 1. Rosmini Mokodompit Durian Sinonsayang 5 s.d 10 kl2. Leksi Wangean Poigar Sinonsayang 5 s.d 10 kl3. Saidin Tubuon Tanamom Sinonsayang 5 s.d 10 kl4. Nico Pangkey Ongkaw I Sinonsayang 5 s.d 10 kl5. Paulina Repi Ongkaw II Sinonsayang 5 s.d 10 kl6. Afi Mengko Boyong Pante Sinonsayang 5 s.d 10 kl7. Stenly Sengkey Pakuure I Tenga 5 s.d 10 kl8. Inyo Tenges Tenga Tenga 5 s.d 10 kl
79
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
9. Otniel F.L. Mondoringin Pakuweru Tenga 5 s.d 10 kl10. Rifan A. Kristania Tawaang Tenga 5 s.d 10 kl11. Reiner Wilar Sapa Tenga 5 s.d 10 kl12. W. Joseph Pondang Amurang Timur 5 s.d 10 kl13. Henoch Repi Ranomea Amurang Timur 5 s.d 10 kl14. Jefry Kumendong Lopana Amurang Timur 5 s.d 10 kl15. Dra. Margaretha Assa Lopana Amurang Timur 5 s.d 10 kl16. C. Pesik Bitung Amurang 5 s.d 10 kl17. Tommy L.M. Rumondor Bitung Amurang 5 s.d 10 kl18. James Rawung Lewet Amurang 5 s.d 10 kl19. Max Lintang Uwuran I Amurang 5 s.d 10 kl20. Ferry Fan Uwuran I Amurang 5 s.d 10 kl21. Ade Ineke Ward Uwuran I Amurang 5 s.d 10 kl22. Helena Joseph Kilometer Tiga Amurang 5 s.d 10 kl23. Dwi Septiowati Uwuran II Amurang 5 s.d 10 kl24. Ferdinand Tindage Ranoiapo III Amurang 5 s.d 10 kl25. Nelly Nangoy Ranoiapo VI Amurang 5 s.d 10 kl26. Yaner Rorong Ranoiapo VIII Amurang 5 s.d 10 kl27. Sherly Olivia Saerang Buyungon III Amurang 5 s.d 10 kl28. Wency C.A. Lengkong Rumoong Bawah Amurang Barat 5 s.d 10 kl29. Ricky Runtuwene Rumoong Bawah Amurang Barat 5 s.d 10 kl30. Nico Tiwow Kawangkoan Bawah II Amurang Barat 5 s.d 10 kl31 Anna Rampangajow Kawangkoan Bawah VII Amurang Barat 5 s.d 10 kl32. Ruth Ganda Kapitu Amurang Barat 5 s.d 10 kl33. Ereyni Mongkareng Kapitu Amurang Barat 5 s.d 10 kl34. Yuke Mandagi Pondos Amurang Barat 5 s.d 10 kl
2. Agen : Sandra TompodungNIAP : 72.1.159
No Nama Pangkalan Desa /Kelurahan Kecamatan Jumlah Jatah
/ Bulan 1. Bonny Pongantung Kumelembuai Atas Kumelembuai 5 s.d 10 kl2. M. Mongkaren Kumelembuai Kumelembuai 5 s.d 10 kl3. Boy Lapian Wakan Amurang Barat 5 s.d 10 kl4. Rudy Wua Tokin Motoling Timur 5 s.d 10 kl5. Ferry Pingoh Motoling I Motoling 5 s.d 10 kl6. Laura Mandagi Picuan Baru Motoling 5 s.d 10 kl7. Feibe Kereh Motoling I Motoling 5 s.d 10 kl8. Rita Kawung Motoling I Motoling 5 s.d 10 kl9. Doortje Takatawi Motoling Mawale II Motoling 5 s.d 10 kl10. Boyke Lumenta Pontak Ranoyapo 5 s.d 10 kl11. Tommy Manajang Poopo Jaga IV Ranoyapo 5 s.d 10 kl12. Josevita Soepono Poopo Jaga X Ranoyapo 5 s.d 10 kl13. Johny Sambung Tompaso Baru I Tompaso Baru 5 s.d 10 kl14. Herry Lumowa Tompaso Baru II Tompaso Baru 5 s.d 10 kl15. Naomi Kures Pinaesaan Tompaso Baru 5 s.d 10 kl16. Johny Pongoh Tompaso Baru I Tompaso Baru 5 s.d 10 kl17. Noldy Mawey Tumani Maesaan 5 s.d 10 kl18. Teddy Kalalo Tambelang Maesaan 5 s.d 10 kl19. Gerald B. Songkaton Pinasungkulan Modoinding 5 s.d 10 kl20. Felma Sanger Pinasungkulan Modoinding 5 s.d 10 kl21. Stany Wales Linelean Jaga II Modoinding 5 s.d 10 kl23. Mike Sanger Pinasungkulan Modoinding 5 s.d 10 kl24. Hendrik Tigau Wulurmaatus Modoindinng 2.000 liter
80
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
3. Agen : Leonnie M. SaerangNIAP : 72.1.178
No Nama Pangkalan Desa /Kelurahan Kecamatan Jumlah Jatah
/ Bulan1. Mintje Rorong Rumoong Atas Tareran 5 s.d 10 kl2. Ir. Vera M. Kumaat Rumoong Atas Tareran 5 s.d 10 kl3. A.N. Rumengan Wuwuk Tareran 5 s.d 10 kl4. Nethanael Slat Tumaluntung Tareran 5 s.d 10 kl5. Joppi Lumi Lansot Tareran 5 s.d 10 kl6. Joseph Pomantow Suluun I Suluun Tareran 5 s.d 10 kl7. Donny Slat Wiau Lapi Suluun Tareran 5 s.d 10 kl8. Benny H. Mawara Paslaten Tatapaan 5 s.d 10 kl 9. Sonny M. Ratu Popareng Tatapaan 5 s.d 10 kl10. Simon Slat Lelema Tumpaan 5 s.d 10 kl11. Jendry Keintjem Popontolen Tumpaan 5 s.d 10 kl12. Juliwati Matani Tumpaan 5 s.d 10 kl13. Royke F.N. Rembang Matani Tumpaan 5 s.d 10 kl14. Moris M. Kaunang Matani I Tumpaan 5 s.d 10 kl15. Ritta Lamonge Tumpaan I Jaga 4 Tumpaan 5 s.d 10 kl16. Ferry Keintjem Tumpaan Jaga 2 Tumpaan 5 s.d 10 kl17. Ny. Elsye Eman Tumpaan Jaga 6 Tumpaan 5 s.d 10 kl18. Lerry Soriton Tumpaan Baru Tumpaan 5 s.d 10 kl19. Bobby Kojo Tumpaan Jaga 3 Tumpaan 5 s.d 10 kl
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Minahasa Selatan
7. Kebudayaan dan PariwisataKebudayaan adalah budaya atau kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok
masyarakat suatu daerah yang di dalamnya mengandung asas kekeluargaan
dan gotong royong. Budaya Minahasa Selatan berasal dari Budaya Minahasa
yang dikenal dengan Mapalus yang berasaskan kekeluargaan dan gotong
royong. Umumnya penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Minasaha
Selatan berasal dari sub etnis Tountemboan dengan menggunakan bahasa
daerah Tountemboan. Selain memiliki ciri khas familiar (ramah), penduduk
Kabupaten Minahasa Selatan juga mempunyai jiwa/semangat mapalus (suka
menolong/membantu satu dengan yang lain). Di setiap pertengahan tahun
berjalan (bulan Juli), dalam rangka mengucap syukur kepada Tuhan terhadap
hasil panen (berkat), masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan yang
mayoritas beragama kristen merayakannya dengan ”Pengucapan Syukur”.
Pada moment ini, wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dipadati masyarakat
yang datang dari berbagai daerah.
81
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Sejak dulu, secara turun-menurun masyarakat di wilayah Kabupaten Minahasa
Selatan menjaga dan memelihara seni budaya tradisional, seperti musik
bambu/klarinet, musik kolintang, tari kabasaran dan tari maengket. Dalam
perkembangannya, sejak Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah otonom
yang baru, bermunculan kreativitas masyarakat dalam menciptakan seni tari
yang terinspirasi dengan situasi dan kondisi masyarakat, yakni tari dodol, tari
pisok, tari ela soma, tari pete cingkeh, tari batifar, tari lenso, tari kentang dan
tari mawolay.
Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terdapat sejumlah benda cagar budaya
yang mempunyai nilai sejarah, baik peninggalan sejarah maupun purbakala,
seperti Benteng Portugis, Kuburan Belanda, Waruga dan Batu-batuan. Benda-
benda cagar budaya di Kabupaten Minahasa Selatan, ditunjukkan pada
Tabel 48a.
Tabel 48a. Benda-benda Cagar Budaya di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama BendaCagar Budaya Lokasi Daya Tarik Kegiatan Keterangan
1. Benteng Portugis Kel. Uwuran I Kec. Amurang
Benteng Peninggalan Portugis
Rekreasi Buatan/BelumDikenal
2. Gereja Belanda Desa Rumoong Atas Kec. Tareran
Gereja Peninggalan Belanda Tahun 1898
Rekreasi / Wi-sata Rohani
Buatan/Belum Dikenal
3. Waruga Desa Kaneyan Kec. Tareran
Batu Besar Yang Berbentuk Rumah
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
4. Batu Menhir Desa Lelema Kec. Tumpaan
Batu Menhir Rekreasi Alam / Belum Dikenal
5. Batu Tumotowa Desa Tumpaan Kec. Tumpaan
Batu Hidup Rekreasi Alam / Belum Dikenal
Desa Suluun Kec. Suluun Tareran
Batu Hidup Rekreasi Alam / Belum Dikenal
Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai
Batu Hidup Rekreasi Alam / Belum Dikenal
Kel. Rumoong Bawah Kec. Amurang Barat
Batu Hidup Rekreasi Alam / Belum Dikenal
6. Batu Konimpis Desa Wiau Lapi Kec. Tareran
Batu Yang Mempunyai Bekas Tangan Raksasa
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
Desa Rumoong Atas Kec. Tareran
Batu Besar Yang Mempunyai Bekas Kaki dan Tangan
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
7. Lesung Batu Desa Kaneyan Kec. Tareran
Batu Yang Berbentuk Lesung
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
Desa Motoling II Batu Yang Berbentuk Rekreasi Alam / Belum
82
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Kec. Motoling Lesung Dikenal8. Batu Kumapey Desa Motoling I Kec.
MotolingBatu Kecil Tapi Sangat Unik
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Selatan
Bentang alam wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, dari pesisir pantai sampai
pada daerah berbukit/pegunungan mempunyai panorama yang indah dan
mempesona serta mempunyai bentuk yang unik. Selain itu, dengan adanya
sungai yang besar, air terjun, danau dan terdapatnya benda-benda cagar
budaya, dapat dijadikan obyek-obyek wisata, baik obyek wisata alam maupun
obyek wisata budaya. Begitu juga dengan adanya hamparan tanah yang subur
untuk tanaman dapat menjadi salah satu obyek wisata buatan. Selengkapnya,
obyek-obyek wisata di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada
Tabel 48b.
Tabel 48b. Obyek-obyek Wisata di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Obyek Wisata Lokasi Daya Tarik Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 61. Taman Nasional
Laut Bunaken Bagian Selatan
Pesisir Desa Arakan, Wawontulap, PoparengKec. Tatapaan
Keindahan Terumbu Karang, PemandanganAlam
Diving / Menyelam,Rekreasi
Alam / Dikenal
2. Daerah Perlindungan Laut Blongko
Peisir Desa BlongkoKec. Sinonsayang
Keindahan Terumbu Karang, Pemandangan Alam
Diving / Menyelam
Alam / Belum Dikenal
3. Pantai Moinit Pesisir Desa Teep Kec. Amurang Barat & Pesisir Desa Tawaang Kec. Tenga
Pemandangan Alam, Air Panas di Perairan Laut
Rekreasi, Mandi
Alam / Dikenal
4. Sungai Maruasey Desa Tangkuney Kec. Tumpaan
Arus Sungai Arung Jeram
Alam / Belum Dikenal
5. Batu Dinding Desa Kilo Meter 3 Kec. Amurang
Batu Curam dengan Ketinggian ± 70 m
Panjat Tebing
Alam / Dikenal
6. Bukit Doa Pinaling Desa Pinaling Kec. Amurang Timur
Pamandangan Alam & Sentuhan Religius
Wisata Rohani, Rekreasi
Buatan / Dikenal
7. Pantai Alar Kel. PondangKec. Amurang Timur
Pemandangan AlamRataan Terumbu
Rekreasi Alam / Dikenal
8. Pantai Popareng Desa PoparengKec. Tatapaan
Pemandangan Alam
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
9. Air Terjun Popontolen
Desa PopontolenKec. Tumpaan
Air Terjun, Pemandangan Alam
Rekreasi,Mandi
Alam / Belum Dikenal
10. Pantai Tandusang Desa Lopana Pemandangan Rekreasi Alam / Belum
83
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Kec. Amurang Timur Alam Dikenal11. Air Mujizat
Lalumpe Desa LalumpeKec. Motoling
Air Mujizat Yang Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Wisata Rohani, Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
12. Agro Modoinding & Bukit Doa Kuntung Ramoy
Kecamatan Modoinding
Hamparan Tanaman Hortikultura
Wisata Rohani, Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
13. Air Terjun Lopana Desa Lopana Kec. Amurang Timur
Pemandangan Alam Air Terjun
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
14. Air Terjun / Tekaan Ever
Desa Tumpaan II Kec. Tumpaan
Air Terjun dan Pemandangan Alam
Rekreasi / Mandi
Buatan/BelumDikenal
15. Hutan Bakau Desa Tawaang Kec. Tenga
Hutan Bakau Rekreasi Buatan/Belum Dikenal
16. Batu Kapal Desa Sapa Kec. Tenga
Batu Yang Menyerupai Kapal
Rekreasi Alam / Belum Dikenal
17. Danau Mokobang Desa Mokobang Kec. Modoinding
Danau Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
18. Danau Iloloy Desa Temboan Kec. Maesaan
Danau Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
19. Air Terjun Temboan
Desa Temboan Kec. Maesaan
Air Terjun dan Pemandangan Alam
Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
20. Air Panas Niotakan
Desa Pinaesaan Kec. Tompaso Baru
Air Panas Rekreasi Alam / Belum Dikenal
21. Sungai Ranoyapo Desa Ranoyapo Kec. Ranoyapo
Arus Sungai Arung Jeram / Rekreasi
Alam / Belum Dikenal
22. Air Terjun Toyopon
Desa Toyopon Kec. Motoling Barat
Air Terjun Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
1 2 3 4 5 623. Air Terjun
LalumpeDesa Lalumpe Kec. Motoling
Air Terjun Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
24. Air Terjun Tondey Desa Tondey Kec. Motoling Barat
Air Terjun Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
25. Mata Air dari Batu Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai
Mata Air dari Batu Rekreasi Alam / Belum Dikenal
26. Air Terjun Kumelembuai
Desa Kumelembuai Kec. Kumelembuai
Air Terjun Rekreasi / Mandi
Alam / Belum Dikenal
27. Benteng Portugis Kel. Uwuran Satu Kec. Amurang
Benteng Peninggalan Portugis
Rekreasi Alam/ Cukup Dikenal
28. Gereja Belanda Desa Rumoong Atas Kec. Tareran
Gereja Peninggalan Belanda Tahun 1898
Rekreasi / Wisata Rohani
Alam / Belum Dikenal
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Selatan
Dalam menunjang sektor pariwisata, hampir semua kecamatan di Kabupaten
Minahasa Selatan tersedia rumah makan, baik dalam skala besar maupun kecil.
Sedangkan hotel dan restoran hanya tersedia di ibukota kabupaten. Prasarana
pariwisata di Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 49.
84
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tabel 49. Prasarana Pariwisata di Kabupaten Minahasa Selatan
No J e n i s Jumlah
1. Hotel 52. Restoran 23. Rumah Makan 874. Travel 35. Sarana Hiburan Umum 16. Cafe 2
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Minahasa Selatan
8. IndustriKabupaten Minahasa Selatan memiliki berbagai potensi sumberdaya alam yang
dapat dijadikan sebagai bahan baku suatu industri. Selain memiliki areal
perkebunan dan kehutanan yang luas, juga memiliki wilayah perairan laut yang
luas untuk penangkapan ikan dan budidaya laut. Dengan tersedianya beragam
tanaman kayu yang potensial, banyak digunakan oleh industri menengah dalam
pembuatan rumah panggung dan perabot rumah tangga. Begitu juga dengan
tersedianya buah kelapa dan diolah menjadi kopra dalam jumlah yang besar,
telah membuka peluang PT. Cargill Indonesia menanamkan investasinya untuk
pembuatan minyak kelapa. Selain itu, buah kelapa juga banyak digunakan oleh
industri menengah untuk pembuatan tepung kelapa. Potensi perikanan di
wilayah Kabupaten Minahasa Selatan telah juga memberikan peluang
berdirinya industri-industri perikanan. Namun demikian, masih banyak lagi
bahan baku yang dapat menunjang kegiatan industri di wilayah Kabupaten
Minahasa Selatan. Saat ini, ada 13 perusahaan yang berinvestasi di
Kabupaten Minahasa Selatan, sebagaimana tercantum pada Tabel 50.
Tabel 50. Perusahaan-Perusahaan Yang Berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Perusahaan Lokasi
Jumlah Modal(Rp)
Jenis Usaha
Bahan Baku
Daerah/NegaraTujuan
1. PT. Cargil Indonesia Kel. Kawangk. Bawah Kec. Amurang Barat
50 Miliar Pengolahan Kelapa
Kelapa USA, Belanda,Inggris
2. PT. Carbontech Indonesia
Desa Teep Kec. Amurang Barat
3 Miliar Industri Arang Tempurung
Tempurung Jakarta, Korea,China
85
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
3. PT. Tri Mustika Cocominaesa (TMC)
Desa Teep Kec. Amurang Barat
2,88 Miliar Industri Tepung Kelapa
Kelapa Eropa Barat & Timur, Australia, Selandia Baru
4. PT. Tropica Cocoprima
Desa LelemaKec. Tumpaan
2 Miliar Industri Tepung Kelapa
Kelapa Australia, Belanda, Amerika Latin, Malaysia, Srilangka
5. PT. Bunaken Jaya Abadi
Desa Tawaang Kec. Tenga
1 Miliar Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Surabaya
6. UD. Nirwana Desa Lopana Kec. Amurang Timur
500 Juta Pabrik Es Balok
Air Lokal
7. PT. Nichindo Suisan Kel. Pondang Kec. Amurang Timur
400 Juta Pengolahan Ikan Kayu
Ikan Tuna, Deho Cakalang,
Japan, China
8. PT. Putra Karangetang
Desa PopontolenKec. Tumpaan
Pabrik Tepung Kelapa
Kelapa Belanda, Australia, Timur Tengah, Jerman
9. UD. Murni Desa Teep Kec. Amurang Barat
200 Juta Khusus Hasil Perkebunan & Pertanian
Hasil Bumi Dalam Negeri
10. CV. Sakura Ria Desa Tumpaan Kec. Tumpaan
2 Miliar Industri Perikanan
Ikan Jakarta, Semarang
11. UD. Jati Jaya Desa LopanaKec. Amurang Timur
55 Juta Meubel Kayu Jati Lokal
12. PT. Putra Coco Mandiri
Desa MataniKec. Tumpaan
5 Miliar Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Dalam Negeri
13. PT. Intan Jaya Desa Teep Kec. Amurang Barat
2 Miliar Ikan Beku Ikan Laut Dalam Negeri
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
9. Sungai dan Mata AirWilayah daratan Kabupaten Minahasa Selatan banyak dialiri oleh sungai-sungai
besar dan kecil serta banyak dijumpai mata air yang potensial. Sungai dan
mata air, selain dimanfaatkan sebagai tempat mandi, mencuci dan sumber air
bersih, juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya perikanan darat
serta mengaliri area persawahan. Sejak dulu, sungai Ranoiapo di manfaatkan
oleh PT Air (PDAM) sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Kota Amurang
dan sekitarnya. Saat ini, sungai Poigar akan dimanfaatkan Oleh PLTA Poigar
untuk tenaga listrik dengan kapasitas 46 MW. Di samping itu, sungai menjadi
salah satu sumber galian C serta dimanfaatkan sebagai salah satu obyek
wisata. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah daratan Kabupaten Minahasa
Selatan, diperlihatkan pada Tabel 51.
Tabel 51. Sungai-Sungai di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama SungaiLokasi Panjang Pemanfaatan
Untuk IrigasiMuara
86
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
(Km) (m3/detik)1 2 3 4 5 6
1. Ranoiapo Tompaso, Ranoyapo, Amurang 64 2,070 Laut
2. Nimanga Tumpaan 35 0,900 Laut3. Sukuyon Tompaso Baru 28 0,064 S. Ranoiapo4. Poigar Sinonsayang, Poigar
(Kab. Bolmong) 27 - Laut
5. Pentu Amurang Timur 21 0,100 Laut6. Ranotuana Tumpaan 20 0,300 Laut7. Sendowan Amurang Timur 18 - Laut8. Ranowangko Amurang 16 - Laut9. Molinow Tenga 14 0,400 Laut10. Sidate Tenga 13 - Laut11. Sosogian Tumpaan 12 0,900 Laut12. Tongop Tenga 12 0,100 Laut13. Ranomea Amurang Timur 11 0,800 Laut14. Mayaan Tenga 11 - Laut15. Moyondok Tompaso Baru 11 0,789 S. Ranoiapo16. Kaluntai Sinonsayang 10 0,269 Laut17. Pinsan Sinonsayang 9 0,400 Laut18. Ritey Amurang Timur 8,5 0,100 Laut19. Liwasen Tenga 8 0,125 Laut20. Tewalen Tompaso Baru 8 0,062 S. Ranoiapo21. Worotican Amurang Barat 8 - Laut22. Pinontalan Tompaso Baru 7 0,910 S. Ranoiapo23. Pinangatoan Tompaso Baru 7 0,058 S. Ranoiapo24. Ongkaw Sinonsayang 6,5 0,500 Laut25. Tumicakal Tompaso Baru 6 0,697 S. Ranoiapo26. Moyomboong Tompaso Baru 6 - S. Ranoiapo
1 2 3 4 5 627. Moonot Tompaso Baru 6 0,286 S. Ranoiapo28. Mokalu Amurang Barat 6 0,455 Laut29. Lelema Tumpaan 6 0,300 Laut30. Walambang Tumpaan 5 0,600 Laut31. Tawaang Tenga 5 - Laut32. Pangian Tompaso Baru 5 0,182 S. Ranoiapo33. Polimaan Tompaso Baru 5 0,372 S. Ranoiapo34. Sinduan Tompaso Baru 5 0,122 S. Ranoiapo35. Konaron Tompaso Baru 5 0,165 S. Ranoiapo36. Siritoy Tompaso Baru 5 0,162 S. Ranoiapo37. Wuwungayo Ranoyapo 4 0,248 S. Ranoiapo38. Lempangi Sinonsayang 4 - Laut39. Motondong Sinonsayang 3,5 0,130 S. Ranoiapo40. Tangali Tompaso Baru 3 0,175 S. Ranoiapo41. Ponibian Tompaso Baru 3 0,062 S. Ranoiapo42. Tumaluntung Tompaso Baru 3 0,098 S. Ranoiapo43 Moinit Tenga 3 0,060 Laut
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
87
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
BAB VIIISARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PEREKONOMIAN
1. TransportasiUntuk prasarana transportasi darat, semua ruas jalan yang menghubungkan
antar kecamatan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan telah disentuh
dengan aspal. Walaupun demikian, di beberapa ruas jalan yang
menghubungkan desa dan kecamatan belum diaspal, padahal merupakan
sentra ekonomi. Wilayah darat Kabupaten Minahasa Selatan diduduki oleh
75 buah jembatan, baik ukuran kecil maupun besar dengan panjang
keseluruhan 670 m. Selain itu, wilayah darat Kabupaten Minahasa Selatan
dilewati oleh ruas-ruas jalan, baik ruas jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten
maupun Desa dengan panjang masing-masing ruas jalan, sebagaimana
tercantum pada Tabel 52 berikut ini.
88
Perkebunan
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tabel 52. Ruas-Ruas Jalan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Ruas Jalan Panjang (Km)
1. Ruas Jalan Nasional 166,452. Ruas Jalan Propinsi 40,303. Ruas Jalan Kabupaten 423,104. Ruas Jalan Desa 850,44
T o t a l 1.552,64Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan,
Komunikasi & Informatika Kab. Minahasa Selatan
Untuk kecamatan-kecamatan yang dilalui oleh ruas jalan Propinsi, Nasional dan
Kabupaten, diperlihatkan pada Tabel 53a, Tabel 53b dan Tabel 53c.
Tabel 53a. Ruas Jalan Propinsi di Kabupaten Minahasa Selatan
Nomor Nama Ruas Kecamatan Yang Dilalui Panjang(Km)Urut Ruas
1. 076 Popontolen-Sondaken Tumpaan, Tatapaan 28,302. 077 Spt. Munte-Tincep Tumpaan 6,003. 0,40 Amurang-Ranoketang Amurang 6,00
J u m l a h 40,30
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 53b. Ruas Jalan Nasional di Kabupaten Minahasa Selatan
Nomor Nama Ruas Kecamatan Yang Dilalui Panjang(Km)Urut Ruas
1. 009,1 Worotican-Poopo Amurang Barat, Kumelembuai, Motoling Timur, Motoling, Ranoyapo
37,70
2. 009,2 Poopo-Sinisir Ranoyapo, Tompaso Baru, Maesaan, Modoinding
38,00
3. 010 Kawangkoan-Worotican Kawangkoan, Tareran, Tumpaan, Amurang Timur, Amurang, Amurang Barat
33,80
4. 023,1 Worotican-Poigar Amurang Barat, Tenga, Sinonsayang
41,70
5. 036 Manado-Tumpaan Tombariri, Tumpaan 15,25J u m l a h 166,45
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 53c. Ruas Jalan Kabupaten di Kabupaten Minahasa Selatan
No NomorKab/Kot
Nomor Ruas Nama Ruas Kecamatan
Yang DilaluiPanjang
(Km)1 2 3 4 5 6
89
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
1. 03 Rumoong Atas-Suluun Tareran, Suluun Tareran 11,202. 03 Suluun-Pinamorongan Suluun Tareran, Tareran 7,903. 03 Spt. Kaneyan-Kaneyan Tareran 3,004. 03 Wanga-Lompad Motoling Timur, Ranoyapo 10,705. 03 Tenga-Pakuure Tenga 7,206. 03 Spt. Kumelembuai-Pakuure Kumelembuai, Tenga 15,007. 03 Motoling-Ongkaw Motoling, Sinonsayang 24,508. 03 Boyong Pante-Pakuure Sinonsayang, Tenga 14,509. 03 Poopo-Keroit Ranoyapo, Motoling Barat 5,0010. 03 Pontak-Suhuyon Ranoyapo 15,0011. 03 Toraut-Liandok Tompaso Baru 10,3012. 03 Tompaso Baru-Lowian-Tumani Tompaso Baru, Maesaan 6,0013. 03 Lopana-Maliku Amurang Timur 8,0014. 03 Pert. Tokin-Karimbow Motoling Timur 5,5015. 03 Sinisir-Pinasungkulan Modoinding 4,1016. 03 Pondos-Rumoong Bawah Amurang Barat 13,5017. 03 Dalam Kota Amurang Amurang 15,0018. 03 Dalam Kota Tenga Tenga 8,0019. 03 Dalam Kota Motoling Motoling 12,0020. 03 Dalam Kota Tompaso Baru Tompaso Baru 7,0021. 03 Dalam Kota Tareran Tareran 5,0022. 03 Palelon-Insil Modoinding 1,1023. 03 Spt. Pinaling-Pinaling Amurang Timur 4,8024. 03 Kaneyan-Ritey Tareran, Amurang Timur 5,0025. 03 Rumoong Atas-Kaneyan Tareran 10,2026. 03 Dalam Kota Tumpaan Tumpaan 7,0027. 03 Raanan Baru-Toyopon Motoling Barat 9,4028. 03 Spt. Tawaang-Tenga Tenga 4,5029. 03 SP. Motoling-Lalumpe Motoling 5,0030. 03 Spt. Wawona-Wawona Tatapaan 6,0031. 03 Raanan Baru-Keroit Motoling Barat 7,8032. 03 Pontak-Lompad Ranoyapo 2,50
1 2 3 4 5 633. 03 SP. Bojonegoro-Kinamang Maesaan 2,2034. 03 SP. Kumelembuai-Motoling Kumelembuai, Motoling 10,2035. 03 Spt. Tokin-Tokin Motoling Timur 5,3036. 03 Kapoya-Matani Suluun Tareran, Tumpaan 7,1037. 03 SP. Bojonegoro-Bojonegoro Maesaan 1,1038. 03 Maliku-Kota Menara Amurang Timur 8,0039. 03 Sinisir-Bukit Doa Modoinding Modoinding 4,5040. 03 Sion-Temboan-Lowian Tompaso Baru, Maesaan 5,0041. 03 Kumelembuai-Karimbow Kumelembuai, Motoling Timur 2,0042. 03 Wakan-Pondos Amurang Barat 4,0043. 03 Tawaang-Pondos Tenga, Amurang Barat 10,0044. 03 Radey-Molinow Tenga 2,0045. 03 Pakuweru-Sapa Tenga 3,0046. 03 Suluun-Tangkuney Suluun Tareran, Tumpaan 2,0047. 03 Kapoya-Wuwuk Suluun Teraran, Tareran 5,0048. 03 Tondey-Pelita Motoling Barat 5,0049. 03 Lompad-Powalutan Ranoyapo 8,0050. 03 Dalam Kota Modoinding Modoinding 9,0051. 03 Dalam Kota Maesaan Maesaan 6,0052. 03 Dalam Kota Ranoyapo Ranoyapo 5,0053. 03 Dalam Kota Kumelembuai Kumelembuai 6,0054. 03 Dalam Kota Motoling Barat Motoling Barat 3,5055. 03 Dalam Kota Motoling Timur Motoling Timur 3,5056. 03 Dalam Kota Suluun Tareran Suluun Tareran 5,00
90
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
57. 03 Dalam Kota Sinonsayang Sinonsayang 7,0058. 03 Dalam Kota Amurang Barat Amurang Barat 8,0059. 03 Dalam Kota Amurang Timur Amurang Timur 10,0060. 03 Dalam Kota Tatapaan Tatapaan 4,00
J u m l a h 423,10
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Khusus ruas jalan Kabupaten, seperti diperlihatkan pada Tabel 53c, mempunyai
kondisi ruas jalan dan permukaan ruas jalan yang berbeda, sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel 54a dan Tabel 54b.
Tabel 54a. Kondisi Ruas Jalan Kabupaten di Kabupaten Minahasa Selatan
No Kondisi Ruas Jalan Panjang (Km)
1. Baik 173,982. Sedang 72,133. Rusak Ringan 78,144. Rusak Berat 98,85
T o t a l 423,10
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 54b. Kondisi Permukaan Ruas Jalan Kabupatendi Kabupaten Minahasa Selatan
No Kondisi Permukaan Ruas Jalan
Panjang (Km)
1. Aspal (AC/HRS) 73,802. Penetrasi Makacam 250,453. Telford/Kerikil 39,054. Tanah/Belum Tembus 59,80
T o t a l 423,10Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Minahasa Selatan
Sarana transportasi darat yang digunakan di wilayah Kabupaten Minahasa
Selatan, umumnya kendaraan roda dua, roda empat dan sejenisnya di semua
kecamatan. Untuk kendaraan bermotor angkutan penumpang umum yang
beroperasi berjumlah 517 unit yang terdiri dari, Angkutan Kota berjumlah 122
unit, Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) berjumlah 183 unit, Angkutan
91
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Perbatasan berjumlah 49 unit dan Angkutan Pedesaan berjumlah 163 unit.
Secara rinci, jumlah jaringan trayek, jenis kendaraan dan jumlah kendaraan
angkutan penumpang umum di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan
pada Tabel 55a, 55b, 55c dan 55d.
Tabel 55a. Jumlah Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Minahasa Selatan
No T r a y e k Jenis Kendaraan
Jumlah Kendaraan
1. Amurang - KM 3 PP Microlet 12. Amurang - Perum Pondang PP Microlet 43. Amurang - Pinaling PP Microlet 34. Amurang - Tumpaan PP Microlet 915. Amurang - Teep PP Microlet 196. Tumpaan - Lelema PP Microlet 17. Tumpaan - Paslaten PP Microlet 28. Tumpaan - Kapoya PP Microlet 1
T o t a l 122
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 55b. Jumlah Trayek Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP)di Kabupaten Minahasa Selatan
No Trayek Jumlah Seat JumlahKendaraan0 - 9 10 - 15 16 - 24 Diatas 25
1. Manado - Amurang PP - 7 44 4 552. Manado - Kumelembuai PP - - 1 - 13. Manado - Motoling PP - - 11 - 114. Manado - Paku Ure PP - - - 1 15. Manado - Poigar PP - 6 2 4 126. Manado - Ranoyapo PP - 2 - - 27. Manado - Tareran PP - 12 - - 128. Manado - Tokin PP - 1 - - 19 Manado - Tompaso Baru PP - 2 8 2 1210. Manado - Tumpaan PP - 3 8 - 1111. Amurang - Kawangkoan PP - 35 - - 3512. Amurang - Inobonto PP - - - - -13. Amurang - Kotamobagu PP - 8 - - 814. Modoinding - Kotamobagu PP - 5 - - 515. Tompaso Baru - Kotamobagu PP - 3 - - 316. Tumpaan - Kawangkoan PP - 14 - - 14
92
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Total 0 98 74 11 183-
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 55c. Jumlah Trayek Angkutan Perbatasan di Kabupaten Minahasa Selatan
No T r a y e k Jenis Kendaraan
Jumlah Kendaraan
1. Amurang - Poigar (Bolmong) PP Microlet 212. Amurang - Tombatu PP Microlet 133. Suluun - Kawangkoan PP Microlet 44. Tareran - Kawangkoan PP Microlet 45. Tompaso Baru - Kotamobagu PP Microlet 36. Modoinding - Kotamobagu PP Microlet 4
T o t a l 49
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 55d. Jumlah Trayek Angkutan Pedesaan di Kabupaten Minahasa Selatan
No T r a y e k Jenis Kendaraan
Jumlah Kendaraan
1. Amurang - Elusan PP Microlet 32. Amurang - Karibow PP Microlet 63. Amurang - Kumelembuai PP Microlet 104. Amurang - Maliku PP Microlet 55. Amurang - Makasili PP Microlet/Bus 26. Amurang - Modoinding PP Microlet 37. Amurang - Motoling PP Microlet 108. Amurang - Ongkaw PP Microlet 109. Amurang - Paku Ure PP Microlet 910. Amurang - Pondos PP Microlet 1611. Amurang - Ranoketang PP Microlet 312. Amurang - Ranoyapo PP Microlet 813. Amurang - Sapa PP Microlet 214. Amurang - Sinonsayang PP Microlet 515. Amurang - Tawaang PP Microlet 716. Amurang - Tenga PP Microlet 28
93
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
17. Amurang - Tompaso Baru PP Microlet 1918. Amurang - Tondey PP Microlet 519. Amurang - Tokin PP Microlet 420. Amurang - Kota Menara PP Microlet 221. Amurang - Kalait PP Microlet 122. Amurang - Kroit PP Microlet 223. Tumpaan - Tareran PP Microlet 124. Tumpaan - Suluun PP Microlet 2
T o t a l 163
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Selain itu, di beberapa kecamatan tersedia transportasi tradisional jarak dekat,
seperti bendi, dan di semua kecamatan terdapat transportasi tradisional berupa
roda sapi dan roda kuda yang digunakan oleh penduduk pedesaan dalam
mengangkut hasil-hasil pertanian dan perkebunan.
Untuk perusahaan/koperasi angkutan umum yang berdomisili di Kabupaten
Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 56.
Tabel 56. Perusahaan/Koperasi Angkutan Umum Yang Berdomisilidi Kabupaten Minahasa Selatan
No Perusahaan / Koperasi Alamat
1. CV. Teluk Amurang Lewet, Kec. Amurang2. CV. Tumpaan Indah Tumpaan, Kec. Tumpaan3. CV. Bunga Kasih Tumpaan I, Kec. Tumpaan4. CV. Cita Waya Suluun I, Kec. Suluun Tareran5. CV. Motoling Indah Kumelembuai, Kec. Kumelembuai6. CV. Bunga Indah Kumelembuai, Kec. Kumelembuai7. CV. Sehati Tompaso Baru I, Kec. Tompaso Baru8. CV. Koperasi Mapalus Uwuran I, Kec. Amurang
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Saat ini, alat transportasi darat berupa kendaraan bermotor dari berbagai jenis
di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 11.789 unit, baik plat merah, kuning
dan hitam seperti ditunjukkan pada Tabel 57.
94
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tabel 57. Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Kendaraan
P l a t JumlahMerah Kuning Hitam1. Sedan - - 23 232. Station Wagon 12 - 439 4513. Jeep 1 - 50 514. Ambulance - - 9 95. Light Bus - - 67 676. Microlet 12 437 21 4707. Mini Bus 79 35 102 2168. Oplet 3 1 2 69. Micro Bus 1 95 2 9810. Bus - 5 - 511. Pick Up 4 2 1.042 1.04812. Pick Up D.C - - 3 313. Light Truck 2 - 227 22914. Truck - - 134 13415. Bestle Wagon - - 1 116. Dump Truck - - 21 2117. Truck Tanki - - 2 218. Loadging Truck - - - -19. Truck Tronton - - - -20. Sepeda Motor 158 2 8.761 8.92121. Scooter - - 34 34
Total 272 577 10.940 11.789Sumber : Data Oktober 2009, Samsat Amurang Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan prasarana transportasi darat di Kabupaten Minahasa Selatan,
ditunjukkan pada Tabel 58.
Tabel 58. Prasarana Transportasi Darat di KabupatenMinahasa Selatan
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1. Terminal 1 Tempat2. Taman Parkir 1 Tempat3. Pelataran Parkir 8 Tempat4. Warning Light 2 Unit5. Traffic Light 1 Unit6. Jembatan Timbang 1 Unit
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selata
Saat ini, dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi darat serta
mengantisipasi timbulnya peningkatan aktivitas masyarakat di segala bidang,
95
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sementara mengadakan penyusunan
rencana teknis jalan Amurang By Pass serta merencanakan pembangunan
Terminal Tumpaan dan Terminal Kapitu. Selain itu, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan juga sementara merencanakan pembuatan jalan Boulevard
di pesisir pantai kawasan Teluk Amurang yang merupakan kawasan ibukota
kabupaten.
Untuk transportasi laut, saat ini Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan
sementara melaksanakan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan (Ferry)
dan Pelabuhan Laut Amurang. Pelabuhan Penyeberangan direncanakan akan
melintasi Amurang-Tolitoli-Tarakan untuk mengangkut hasil-hasil kekayaan
alam Kabupaten Minahasa Selatan ke daerah-daerah lainnya yang berdekatan
langsung dengan wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Begitu juga
sebaliknya, akan mengangkut hasil-hasil kekayaan alam dari daerah lain ke
Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan sementara dibangunnya Pelabuhan
Penyeberangan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah mengusulkan
pengadaan Kapal Ferry Roro kepada Departemen Perhububungan RI. Selain
itu, dengan dimulainya pembangunan PLTU Tawaang (PLTU 2 Sulawesi Utara)
yang berkapasitas 2 x 25 MW, akan dibangun juga pembangunan Pelabuhan
Khusus untuk tempat bongkar batubara sebagai sumber energi listrik. Dengan
dibangunnya berbagai pelabuhan (Pelabuhan Penyeberangan/Ferry, Pelabuhan
Laut dan Pelabuhan Khusus), diharapkan dapat meningkatkan sumber
pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor perhubungan, dapat memacu dan
menggerakkan sektor perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan/taraf
hidup penduduk Kabupaten Minahasa Selatan. Selain sementara dibangun
beberapa pelabuhan di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat dua pelabuhan
yang sementara beroperasi. Selengkapnya data pelabuhan di Kabupaten
Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 59.
Tabel 59. Data Pelabuhan di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Pelabuhan Lokasi Jenis Pelabuhan Keterangan
1. Pelabuhan Mobongo Pelabuhan Tahap Pembangunan
96
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Penyeberangan Amurang Penyeberangan (Tahap III)2. Pelabuhan Laut Amurang Mobongo Pelabuhan Umum Tahap Pembangunan3. Pelabuhan PT. Cargill Mobongo Pelabuhan Khusus Sudah Beroperasi4. Pelabuhan Perikanan Mobongo Pelabuhan Khusus Sudah Beroperasi5. Pelabuhan PLTU Moinit Moinit Pelabuhan Khusus Tahap Pembangunan
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan alat transportasi laut yang digunakan di 7 kecamatan pesisir di
Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 60.
Tabel 60. Alat Transportasi Laut di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Kecamatan
Jenis Kapal
Pajeko Pelang(Mesin)
Pelang(Non Mesin) Katinting
1. Tumpaan 12 - 7 952. Tatapaan - 26 36 103. Amurang 12 12 7 94. Tenga - - 19 545. Sinonsayang 2 20 68 976. Amurang Timur 1 15 23 77. Amurang Barat 11 9 39 68
Jumlah 38 82 199 310
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
2. Komunikasi dan InformasiSemua kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan telah tersentuh dengan
jaringan telepon dan telah terjangkau dengan jaringan seluler (Handphone).
Walaupun ada beberapa desa atau daerah tertentu yang belum dapat dimasuki
dengan jaringan telepon dan belum dapat terjangkau dengan signal jaringan
selular. Saat ini, di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat 7 perusahaan
jaringan selular yang mendirikan tower selular, sebagaimana diperlihatkan pada
Tabel 61.
Tabel 61. Jumlah Tower Selular di Kabupaten Minahasa Selatan
No KecamatanPerusahaan
PT. Telkom Telkomsel Indosat Pro XL Flexi Fren Tri
1. Modoinding - 1 2 2 - 2 22. Maesaan - 1 - - - - 13. Tompaso Baru - 1 1 - - 1 -
97
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
4. Ranoyapo - - - - - - 15. Motoling - 1 1 1 - - -6. Motoling Barat 1 - 1 - - 1 -7. Motoling Timur - 1 - - - - 28. Kumelembuai - - - - - - -9. Sinonsayang - 1 - 1 - - -10. Tenga - 3 - - - - -11. Amurang Barat - 2 - - - 1 -12. Amurang 1 1 1 - - - -13. Amurang Timur 1 - 1 - - - 114. Tumpaan 1 1 - - - 1 -15. Tatapaan - - 1 - 1 - -16. Tareran - 1 1 - - - -17. Suluun Tareran - - - - - 1 -
Jumlah 4 14 9 4 1 7 7
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Untuk Kantor Telekomunikasi hanya terdapat di Kecamatan Amurang.
Sedangkan Kantor Pos tersedia di hampir semua kecamatan. Selain itu, hampir
semua kecamatan terjangkau dengan jaringan radio, baik milik pemerintah
maupun yayasan atau swasta. Untuk jaringan televisi, dengan perkembangan
teknologi saat ini dapat menjangkau sampai di pelosok wilayah Kabupaten
Minahasa Selatan. Sedangkan untuk sarana informasi yang berakses di
wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, berupa media massa harian, tabloid
mingguan dan bulanan. Jumlah sarana telekomunikasi dan sarana informasi
yang berakses di wilayah Kabupaten Minahasa dapat dilihat pada Tabel 62.
Tabel 62. Sarana Telekomunikasi dan Informasi Yang Beraksesdi Kabupaten Minahasa Selatan
No Jenis Jumlah
1. Kantor Telekomunikasi 1 Unit2. Wartel 30 Unit3. Kantor Pos 8 4. Media Massa Harian 85. Tabloid Mingguan 86. Tabloid Bulanan 47. Media Elektronik TV 48. Media Elektronik Radio 5
Sumber : Data Oktober 2009, Bagian Humas dan Protokol Setdakab Minahasa Selatan
98
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
3. IrigasiDi wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terdapat lahan irigasi dengan luas
potensial 8.688 ha, yang terdiri dari :
1. Di bawah kewenangan propinsi, luasnya 2.059 ha.
2. Di bawah kewenangan kabupaten, luasnya 6.629 ha, yang terbagi atas :
a. Irigasi Pemerintah, terdiri dari 26 Daerah Irigasi (DI) dengan luas
potensial 4.907 ha.
b. Irigasi Masyarakat, terdiri dari 44 Irigasi Desa (ID) dengan luas potensial
1.722 ha.
Untuk prasarana irigasi dan keadaan prasarana irigasi, baik di bawah
kewenangan propinsi maupun di bawah kewenangan kabupaten diperlihatkan
pada Tabel 63a dan Tabel 63b.
Tabel 63a. Prasarana Irigasi di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Daerah Irigasi
Luas(Ha)
Luas Areal Tanam
(Ha)
Indeks Pertanam(IP) (%)
Produksi(Ton/Ha/Panen)
Kewenangan Propinsi 2.059 1.971T. Baru RD 08
1. Ranoyapo 2.059 1.971 200 4,5- J.I. Ranoyapo 1- J.I. Ranoyapo 2- J.I. Ranoyapo 3,4- J.I. Polimaan- J.I. Moyondok
Kewenangan Kabupaten 4.907 3.323Amurang RD 07
1. Kaluntai Bawah 325 134 150 4,52. Kaluntai Atas 119 100 150 4,53. Motondong 157 105 150 4,54. Pinsan 250 105 150 4,55. Tongop 861 677 200 4,5
- J.I. Tongop- J.I. Molinow Bawah Kiri- J.I. Molinow Bawah Kanan
99
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
- J.I. Molinow Atas- J.I. Pakuweru
6. Woadan 60 40 150 4,57. Moinit 40 25 150 4,58. Ranotuana 316 300 200 4,59. Pentu 245 158 200 4,510. Sulupaslaten 543 420 200 4,511. Aser Liwasen 30 30 200 4,512. Ranomea 80 5
T. Baru RD 0813. Kakenturan 150 79 200 4,514. Tumicakal 212 182 150 4,515. Konarom 100 80 200 4,516. Pangian 70 70 200 4,517. Moyombong 93 52 200 4,518. Mopolo 178 68 150 4,519. Karowa 258 180 200 4,520. Lindangan 258 158 200 4,521. Tumaluntung 35 35 150 4,522. Liandok 49 49 150 4,523. Wuwungayo 126 60 150 4,524. Sinduan 37 37 200 4,525. Sigitoy 70 37 200 4,526. Mamaya 245 137 200 4,5
J u m l a h 6.966 5.294 117Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 63b. Keadaan Prasarana Irigasi di Kabupaten Minahasa Selatan
No Nama Daerah Irigasi
Luas(Ha)
Kondisi(Ha)
Saluran(M)
Jumlah Bangunan (Unit)
BaikRusakRin-gan
Rusak Berat/Tidak Ber-
fungsi
Primer Sekun-der Tersier
Bangu-nan
Bagi/Sadap
Bangu-nan Lainnya
Kewenangan Propinsi 2.059T. Baru RD 08
1. Ranoyapo 2.059 1.921 50 88 4.924 19.728 4.445 28 111- J.I. Ranoyapo 1- J.I. Ranoyapo 2- J.I. Ranoyapo 3,4- J.I. Polimaan- J.I. MoyondokKewenangan Kabupaten
4.907
Amurang RD 071. Kaluntai Bawah 325 60 74 191 0 3.940 2.500 7 272. Kaluntai Atas 119 50 50 19 - - - - -3. Motondong 157 85 20 52 0 2.057 13.754 3 244. Pinsan 250 95 10 145 1.750 1.300 - 2 85. Tongop 861 557 120 184 1.392 14.278 59.052 13 25
100
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
- J.I. Tongop- J.I. Molinow Bawah Kiri- J.I. Molinow Bawah Kanan- J.I. Molinow Atas- J.I. Pakuweru
6. Woadan 60 30 10 20 0 1 - 2 -7. Moinit 40 20 5 15 - 1.740 - - 38. Ranotuana 316 290 10 16 1 4.870 11.175 4 149. Pentu 245 120 38 87 550 3.187 3.650 4 28
10. Sulupaslaten 543 340 80 123 2.175 5.090 48.880 4 3011. Aser Liwasen 30 25 5 0 2.175 5.090 48.880 4 3012. Ranomea 80 0 5 75
T. Baru RD 0813. Kakenturan 150 50 29 71 - 2.270 1.100 - 614. Tumicakal 212 170 12 30 1 2.410 1.150 3 115. Konarom 100 40 10 20 - - - -16. Pangian 70 60 10 0 - 1 - 117. Moyombong 93 42 10 10 1 1 - 518. Mopolo 178 60 8 110 0 17.928 7 1819. Karowa 258 180 20 78 1.075 5.350 6 2720. Lindangan 258 150 8 100 0 7.250 4 1621. Tumaluntung 35 30 5 0 - - - -22. Liandok 49 40 9 0 - - - -23. Wuwungayo 126 30 - 66 - - - -24. Sinduan 37 30 7 0 - - - -25. Sigitoy 70 30 7 33 - - - -26. Mamaya 245 50 7 108 - - - -
T o t a l 6.966 2.634 569 1.553 14.044 65.961 225.116 91 374
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan prasarana irigasi desa dan kondisi irigasi desa di Kabupaten
Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 64.
Tabel 64. Prasarana Irigasi Desa di Kabupaten Minahasa Selatan
No NamaDaerah Irigasi
LokasiDesa
Luas(Ha)
LuasAreal
Tanam (Ha)
Indeks Pertanam
(IP)(%)
Kondisi (Ha)Produksi(Ton/H/Panen)Baik
RusakRin-gan
Rusak Berat/Tidak Ber-
fungsi1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Amurang RD 07 788 380Kec. Tenga
1. Aser/Liwsaen Teep 65 5 200 - 5 55 -2. Teluan Tawaang 60 20 100 0 20 20 -3. Sapa Sapa 30 30 200 20 10 0 -4. Pakuure Pakuure 50 25 200 20 5 25 -
Kec. Amurang Barat5. Wuaya Luak Teep 60 30 200 30 0 60 -
Kec. Amurang Timur6. Maluku Lopana 35 10 200 10 - 25 -
101
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
7. Kosokowal/Ritey Ritey 30 30 200 20 10 - -8. Pale Pinaling 35 30 200 30 - 5 -
Kec. Tareran9. Kaneyan Koreng-
Kaneyan50 10 200 10 - 40 -
10. Tinama Langsot-Lapi 40 10 200 10 - 30 -11. Pinapalangkow Pinapalangkow 38 20 200 20 - 18 -
Kec. Tumpaan12. Ulunow/Tangkunei Tangkunei 57 35 200 35 - 22 -13. Pondano Popontolen 47 47 100 27 20 - -14. Sosogian Tumpaan II 58 15 200 15 - 43 -15. Matunem Kiri-Kanan Lelema 55 30 150 20 10 25
Kec. Tatapaan16. Rap-Rap Sondaken 10 5 200 5 - 5 -17. Marege Maasin Paslaten 20 20 200 20 - - -
Kec. Sinonsayang18. Makakilu Ongkaw I 25 3 200 3 - 17 -19. Potote Boyong Pante 23 5 200 5 8 10 -
T. Baru RD 08 934 528Kec. Tompaso Baru
20. Tualan Bawah Kinalawiren 40 30 200 30 - 10 -21. Tualan Atas Kinalawiren 15 10 200 10 - 5 -22. Mobulat Tomp. Baru I 25 15 200 15 - 10 -23. Kolibatu/Lotung Toraut 60 25 150 20 5 35 -24. Dolimaan/Raraatean Raraatean 24 20 200 20 - 4 -
Kinatungkaan Raraatean 30 10 100 10 - 20 -Asam Raraatean 25 12 100 12 - 13 -
25. Dinobian Toraut 43 30 150 20 10 13 -26. Liandok Weru Liandok 32 30 150 30 - 2 -27. Kinalawiren Kinalawiren 20 20 200 20 - - -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Kec. Maesaan
28. Sinayap Kinamang 50 25 175 20 5 25 -29. Tombioi Lowian 29 20 150 11 9 9 -30. Konarom Lowian 21 18 200 18 - 3 -31. Lowian Lowian 30 30 150 20 10 - -
Kec. Ranoyapo32. Mangali Ranoyapo 20 15 200 15 - 5 -33. Agga Lompad Lama 100 50 200 50 - 50 -34. Luwak Lompad Lama 30 10 200 10 - 20 -35. Tumicakal Kiri Poopo 30 20 200 20 - 10 -36. Moyomboong Pontak 100 40 200 10 30 60 -
Kec. Motoling37. Lalumpe Lalumpe 60 34 100 30 12 26 -38. Watu-Watu Lalumpe 20 20 150 15 5 - -39. Tewalen Motoling 60 18 100 6 12 30 -40. Moyomboong Raanan Lama - - - - - - -
Kec. Motoling Barat41. Rendang Wuwuk Raanan Baru - - - - - - -
Kec. Kumelembuai42. Makasili Makasili 25 10 200 10 - 15 -
102
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Kec. Modoinding43. Moat Kakenturan 55 25 120 15 10 30 -44. Linelean Linelean 50 25 150 15 10 25
T o t a l 1.722 908 752 206 820Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
BAB IXINDIKATOR PEMBANGUNAN
1. Penerimaan DaerahSeiring dengan meningkatnya tuntutan kebutuhan dana untuk penyelenggaraan
desentralisasi penyerahan wewenang pemerintahan melalui otonomi daerah,
selain dibutuhkan dana dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Umum
(DAU), APBN, juga dibutuhkan sumber-sumber pendapatan daerah berupa
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
(pasal 157) telah menetapkan sumber-sumber pendapatan daerah. Untuk
kontribusi PAD, Dana Perimbangan serta Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dalam kurun waktu tahun 2004-2009 di Kabupaten Minahasa
Selatan, ditunjukkan pada Tabel 65 di bawah ini.
103
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Tabel 65. Kontribusi PAD dan Dana Perimbangan Terhadap APBDKabupaten Minahasa Selatan
Tahun P A D DanaPerimbangan A P B D Kontribusi
P A DKontribusiDana Per-imbangan
2004 2.063.150.000 148.962.739.289 150.845.086.033 1,37 % 98,75 %
2005 3.207.605.000 160.322.155.700 185.676.760.700 1,73% 86,34 %
2006 4.605.000.000 322.988.000.000 327.053.000.000 1,41 % 98,76 %
2007 5.625.200.000 377.935.559.871 407.171.681.849 1,38 % 92,82 %
2008 5.395.161.000 319.863.310.000 330.273.392.000 1,63 % 96,85 %
2009 9.159.193.300 352.917.335.044 428.456.092.344 2,14% 82,37%
Sumber : Data Oktober 2009, Dinas Pengelolah Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kab. Minahasa Selatan
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang
timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu yang biasanya satu tahun ataupun dalam tiga bulan atau semesteran.
Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi
biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen
pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan),
penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Data PDRB merupakan salah satu
indikator ekonomi makro yang menunjukkan kondisi perekonomian suatu
wilayah atau daerah dalam suatu kurun waktu tertentu.
Nilai PDRB Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Terhitung pada akhir tahun 2008 telah mencapai 1,98 triliun
rupiah menurut harga berlaku (ADHB) atau sekitar 1,13 triliun rupiah bila diukur
dengan harga tahun dasar 2000 (ADHK). Perbedaan nilai ini merupakan akibat
dari perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang kian
melambung. Nilai PDRB Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun
2000-2008 diperlihatkan pada Tabel 66 di bawah ini.
Tabel 66. PDRB Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2000-2008
Tahun Nilai PDRB (Triliun Rupiah)
104
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
ADHB ADHK2000 0,78 0,782001 0,87 0,812002 0,97 0,842003 1,07 0,882004 1,2 0,922005 1,34 0,962006 1,52 1,012007 1,74 1,062008 1,98 1,13
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan, di akhir tahun 2008 telah
mencapai 6,32%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 5,24%,
menunjukan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat. Jika dilihat dari
kelompok sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier, tahun 2007 ke
tahun 2008 masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 6,69%, 7,14%
dan 4,81%. Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan perekonomian
yang seimbang dan mengarah kepada perekonomian moderen. Pertumbuhan
ekonomi beserta dengan kelompok sektor ekonomi Kabupaten Minahasa
Selatan dari tahun 2001-2008 ditunjukkan pada Tabel 67.
Tabel 67. Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2001-2008
Tahun PertumbuhanEkonomi (%)
Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi (%)Primer Sekunder Tersier
2001 3,90 4,94 4,06 1,862002 3,71 4,11 3,51 3,212003 3,87 2,62 4,42 5,552004 5,08 5,69 4,33 4,802005 4,33 3,37 4,00 6,432006 4,83 4,16 4,96 5,852007 5,24 4,77 5,56 5,732008 6,32 6,69 7,14 4,81
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Dilihat dari strukturnya, perekonomian di Kabupaten Minahasa Selatan pada
tahun 2008 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan peranan mencapai
29,55%. Selanjutnya diikuti oleh sektor bangunan sebesar 17,80%, sektor
105
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
transportasi dan komunikasi sebesar 11,43%, sektor industri pengolahan
sebesar 11,02% dan sektor jasa-jasa sebesar 10,50 1%. Sedangkan sektor-
sektor lain memiliki kontribusi tidak lebih 10%, dan kontribusi paling kecil
disumbangkan oleh sektor listrik, gas serta air yang hanya mencapai 0,79%.
Selengkapnya struktur ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2008 dapat
dilihat pada Tabel 68.
Tabel 68. Struktur Ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2008
No Struktur Ekonomi Kontribusi(%)
1. Sektor Pertanian 29,552. Sektor Bangunan 17,803. Sektor Transportasi &Komunikasi 11,434. Sektor Industri Pengolahan 11,025. Sektor Jasa-Jasa 10,506. Sektor Pertambangan &Penggalian 8,717. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran 8,198. Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2,079. Sektor Listrik, Gas dan Air 0,72
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Seiring dengan semakin meningkatnya perekonomian Kabupaten Minahasa
Selatan yang tercermin dengan semakin meningkatnya PDRB, baik atas dasar
harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, PDRB perkapita selalu
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2008, PDRB perkapita
penduduk Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 10,8 juta rupiah setahun jika
dihitung atas dasar harga berlaku atau sekitar 6,2 juta rupiah jika dihitung atas
dasar harga konstan. PDRB perkapita Kabupaten Minahasa Selatan dari
tahun 2000-2008 tercantum pada Tabel 69.
Tabel 69. PDRB Perkapita Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2000-2008
Tahun PDRB Perkapita (Juta Rupiah)ADHB ADHK
2000 4,3 4,32001 4,8 4,52002 5,3 4,72003 5,9 4,82004 6,6 5,12005 7,3 5,3
106
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
2006 8,3 5,52007 9,5 5,82008 10,8 6,2
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Saat ini dan ke depan pembangunan yang akan dilaksanakan baik di tingkat
global, nasional dan daerah yaitu pembangunan yang berpusat pada manusia
yang menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, dan
bukan sebagai alat dari pembangunan. Berbeda dengan konsep pembangunan
yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, dengan asumsi
bahwa pertumbuhan ekonomi pada akhirnya akan menguntungkan manusia.
Pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih
komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di
semua golongan masyarakat pada semua tahap pembangunan. Salah satu
indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan manusia yang
dilaksanakan di suatu daerah yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM
merupakan indikator komposit yang menggabungkan beberapa dimensi, yaitu
dimensi kesehatan yang dinilai melalui indikator angka harapan hidup, dimensi
pendidikan yang dinilai melalui indikator rata-rata lama sekolah dan angka
melek huruf berupa kemajuan membaca huruf latin serta dimensi kehidupan
yang layak atau ekonomi yang dinilai melalui indikator kemampuan daya beli
masyarakat atau pengeluaran riil perkapita yang disesuaikan. IPM Kabupaten
Minahasa Selatan dari tahun 2004 hingga tahun 2008 mengalami peningkatan.
Tahun 2004 mencapai 71,2, tahun 2005 mencapai 71,6, tahun 2006 mencapai
72,3, tahun 2007 mencapai 75,28 dan tahun 2008 mencapai 76,0. Hal ini
disebabkan oleh kemajuan daerah. IPM Kabupaten Minahasa Selatan dari
tahun 2004-2008 bersama dengan kabupaten/kota lain di Propinsi Sulawesi
Utara, diperlihatkan pada Tabel 70.
Tabel 70. IPM Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten/Kota Laindi Propinsi Sulawesi Utara Dari Tahun 2004-2007
107
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
No Kabupaten/Kota/Propinsi
I P M2004 2005 2006 2007
1. Kab. Minahasa Selatan 71,2 71,5 72,3 75,282. Kab. Bolaang Mongondow 70,7 71,6 71,8 73,963. Kab. Minahasa 73,5 74,0 74,2 76,434. Kab. Kep. Sangihe 72,8 73,4 73,8 76,015. Kab. Kep. Talaud 71,8 72,3 73,0 75,656. Kab. Minahasa Utara 72,7 73,7 74,2 76,707. Kab. Bol. Mongondow Utara - - 70,5 73,258. Kab. Minahasa Tenggara - - 70,8 73,309. Kab. Sitaro - - 70,8 74,08
10. Kota Manado 75,9 76,3 76,4 78,6211. Kota Bitung 73,2 73,6 73,7 76,1212. Kota Tomohon 72,9 73,3 74,7 76,9813. Kota Kotamobagu - - 72,6 75,94
Propinsi Sulawesi Utara 73,4 74,2 74,4 76,01Nasional (Indonesia) - 69,6 70,1 71,54
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Berdasarkan data pada Tabel 70, nilai IPM Kabupaten Minahasa Selatan dari
tahun ke tahun mengalami peningkatatan secara signifikan. Hal ini disebabkan
karena keberhasilan program pemerintah dari dimensi kesehatan, pendidikan
dan kemajuan ekonomi melalui terciptanya daya beli masyarakat. Untuk
dimensi kesehatan, terjadi kemajuan, yaitu 71,5 tahun pada tahun 2006 dan
tahun 2007 meningkat menjadi 75,25 tahun. Artinya rata-rata penduduk
Kabupaten Minahasa Selatan dapat mencapai kehidupan atau usia 75-75,3
tahun. Sedangkan dimensi pendidikan, terjadi kenaikan pada tahun 2006, yaitu
8,4 tahun dan tahun 2007 meningkat menjadi 8,54 tahun. Namun rata-rata
lama sekolah menunjukan bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Minahasa
Selatan memiliki pendidikan selama 8,5 tahun, yang artinya pendidikan yang
dicapai oleh penduduk rata-rata tidak tamat Sekolah Menengah Pertama atau
belum menyelesaikan program wajib belajar 9 tahun. Untuk angka melek
huruf, telah mencapai 99,4% mampu membaca dan menulis huruf latin.
Dengan demikian program pemberantasan buta aksara di Kabupaten Minahasa
Selatan relatif berhasil dilaksanakan walaupun dalam kurun waktu empat tahun
terakhir (2004-2007) belum terjadi peningkatan yang signifikan. Peningkatan
yang sangat signifikan dalam menopang peningkatan IPM Kabupaten Minahasa
108
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
Selatan dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2004-2007) yaitu dari
indikator/komponen pengeluaran riil perkapita. Tahun 2004, pengeluaran riil
perkapita penduduk 582,9 ribu rupiah per bulan yang mengalami peningkatan
hingga tahun 2007 mencapai 606,0 ribu rupiah dalam sebulan. Ini artinya
program peningkatan kemajuan ekonomi masyarakat relatif berhasail
meningkatkan daya beli masyarakat yang secara otomatis mampu
meningkatkan angka IPM. Komponen/indikator pembentuk IPM Kabupaten
Minahasa Selatan dari tahun 2004-2007 dapat dilihat pada Tabel 71.
Tabel 71. Komponen/Indikator Pembentuk IPM Kabupaten Minahasa Selatan
No Komponen / Indikator T a h u n2004 2005 2006 2007
1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 71,4 71,4 71,5 75,252. Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 8,4 8,4 8,4 8,543. Angka Melek Huruf (Persen) 99,4 99,4 99,4 99,44. Pengeluaran Riil Perkapita
Disesuaikan (Rp. 000) 582,9 586,9 595,9 606,0
Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
Dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Propinsi Sulawesi Utara, IPM
Kabupaten Minahasa Selatan relatif lebih rendah dan berada di bawah Kota
Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa,
Kota Bitung, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Kotamobagu dan Kabupaten
Kepulauan Talaud. Meski demikian, IPM Kabupaten Minahasa Selatan berada
di atas Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Bolaang
Mongondow, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. Peringkat IPM Kabupaten Minahasa Selatan menurut
peringkat Nasional bersama dengan kabupaten/kota lain di Propinsi Sulawesi
Utara dapat dilihat pada Tabel 72.
Tabel 72. Peringkat IPM Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten/Kota Lain di Propinsi Sulawesi Utara Menurut Peringkat Nasional
No Kabupaten / Kota T a h u n2004 2005 2006 2007
1. Kab. Minahasa Selatan 96 113 100 772. Kab. Bolaang Mongondow 121 105 126 1183. Kab. Minahasa 47 46 57 54
109
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
4. Kab. Kep. Sangihe 67 64 66 635. Kab. Kep. Talaud 80 87 81 676. Kab. Minahasa Utara 69 57 55 427. Kab. Bol. Mongondow Utara - - 184 1478. Kab. Minahasa Tenggara - - 168 1459. Kab. Sitaro - - 167 113
10. Kota Manado 8 12 14 811. Kota Bitung 56 59 68 5912. Kota Tomohon 63 67 44 34
13. Kota Kotamobagu - - 92 65Sumber : Data Oktober 2009, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa Selatan
4. Penghargaan dan PrestasiSejak Kabupaten Minahasa Selatan ditetapkan sebagai daerah otonom yang
baru dan menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat yang diawali dengan peresmian Kabupaten Minahasa
Selatan dan pelantikan Penjabat Bupati Minahasa Selatan oleh Menteri Dalam
Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2003,
berbagai penghargaan dan prestasi diperoleh Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Utara. Berbagai penghargaan dan prestasi yang diperoleh, yaitu :
a. Penghargaan :1. Satya Lencana Pembangunan di Bidang Pertanian oleh Presiden RI
Tahun 2004 (Bupati);
2. Manggala Karya Kencana Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera dari Presiden RI Tahun 2007 (Bupati);
3. Manggala Karya Kencana Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera dari Presiden RI Tahun 2007 (Ketua TP. PKK);
4. Satya Lencana Widya Karya Bidang Pendidikan dari Presiden RI
Tahun 2007-2008 (Bupati);
5. Aditya Mahatva Yoda dari Jaksa Agung RI Pada Acara Puncak Hari
Anti Korupsi Sedunia di lapangan Monumen Nasional Jakarta Tahun
2008 (Bupati). Penghargaan ini diberikan atas prestasi dan dedikasi
dalam membina pengelolaan Kantin Kejujuran di sejumlah sekolah dan
instansi;
110
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
6. Pengembangan Tanaman Rempah Se-Indonesia dari Dirjen
Perkebunan Tahun 2008 (Bupati);
7. Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) Tingkat
Nasional Tahun 2008 (Bupati);
8. Penanggulangan Penyakit Kusta dan TBC Tahun 2008 (Bupati);
9. Pengembangan Ketahanan Pangan dari Presiden RI Tahun 2008/2009
(Bupati);
10. Widya Krama (Wajib Belajar 9 Tahun) Tingkat Nasional Tahun 2009
(Bupati);
11. Manggala Karya Kencana di Bidang Keluarga Berencana dari Presiden
RI Tahun 2009 (Bupati);
12. Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Tahun 2009 (Bupati);
13. Perempuan Menanam Pohon dan Memelihara Tingkat Nasional Tahun
2009 (Ketua TP. PKK);
14. Pemasukan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Kategori Terbaik Tahun 2009 (Bupati).
b. Prestasi Tingkat Nasional :1. Juara I Lomba Masak Ikan Laut (Sea Food) Yang Diselenggarakan di
Balai Sidang Jakarta Convention Centre Tahun 2004;
2. Juara I Stand Terbaik Pada Pameran Penas KTNA Kabupaten/Kota
Se-Indonesia Yang Diselenggarakan di Tondano Kabupaten Minahasa
Tahun 2004;
3. Juara Harapan I Ketegori Hidangan Ikan Untuk Konsumsi Keluarga
dan Juara Harapan II Kategori Hidangan Ikan Balita Gaya Modern
Dalam Rangka Hari Nusantara Ke-7 Yang Diselenggarakan di Padang
Sumatera Barat Tahun 2006;
4. Juara I Stand Terbaik Pada Pameran Sulut Expo di Jakarta Tahun
2007;
111
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
5. Juara II Lomba Masak Serba Ikan Yang Diselenggarakan di Pelabuhan
Gresik Surabaya Jawa Timur Tahun 2008.
Tingkat Provinsi Sulawesi Utara :1. Juara I dan II Lomba Balita Tahun 2004 (Tiara Laurens, Desa Ongkaw
Kecamatan Sinonsayang dan Enjelita Kaligis, Kelurahan Buyungon
Kecamatan Amurang);
2. Juara I Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2004 (Desa
Ratatotok Kecamatan Ratatotok);
3. Juara II Lomba Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2005
(Kecamatan Motoling);
4. Juara I Stand Terbaik dan Juara Umum Pameran Pada Pameran
Pembangunan di Kayuwatu Manado Dalam Rangka HUT Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2006;
5. Juara II Lomba 3B Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia Yang
Diselenggarakan di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2006;
6. Juara I Lomba Penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas Tahun 2007
(Pokmaswas Sapu Laut Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang
Timur);
7. Juara I Stand Terbaik dan Juara Umum Pameran Pada Pameran
Pembangunan di Kayuwatu Manado Dalam Rangka HUT Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2007;
8. Pelaksana Terbaik I Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan dan
Pelaksana Terbaik II Lomba Posyandu Yang Diselenggarakan di Desa
Torout Kecamatan Tompaso Baru Tahun 2008;
9. Juara I, II dan III Lomba Tanaman Hias Jenis Tanaman Puring Yang
Diselenggarakan di Kota Tomohon Tahun 2008;
10. Juara I Lomba Penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas Tahun 2008
(Pokmaswas Alar Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur);
112
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
11. Juara I Kelompok Pembudidayaan Rumput Laut Tahun 2008
(Kelompok Budidaya Inti Murni, Desa Arakan Kecamatan Tatapaan);
12. Juara I Lomba PKK di Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2008;
13. Mengikuti Lomba Tanaman Hias dan Anggrek di Bumi Beringin
Manado Dalam Rangka HUT Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008
dengan Hasil Sebagai Berikut :
- Juara I dan II Anggrek Hibrid
- Juara I, II dan III Anggrek Phalaenopsis
- Juara I Anggrek Pendrobium
- Juara I, II dan III Tanaman Agloneune
- Juara I dan II Tanaman Philodenrom
14. Juara II Lomba 3B Dalam Rangka Hari Pangan Sedunia Yang
Dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2008;
15. Juara I Stand Terbaik dan Juara Umum Pameran Pada Pameran
Pembangunan di Kayuwatu Manado Dalam Rangka HUT Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2008;
16. Pemenang Lomba Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Kontes
Pohon Tahun 2008 :
Kategori Aksi Penanaman Serentak Indonesia (Ketua TP. PKK
Kabupaten Minahasa Selatan, Ny. H. Luntungan Mawuntu)
Kontes Pohon : - Mahoni (Drs. V. Tugiat)
- Segon (Alex Ronga)
17. Pelaksana Terbaik I Lomba PKBS Tahun Tahun 2008 (Desa
Kumelembuai Kecamatan Kumelembuai);
18. Juara I Stand Terbaik Pada Pameran Pembangunan di Kayuwatu
Manado Dalam Rangka HUT Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2009;
19. Juara I Lomba Camilan Kue Kering Dalam Rangka WOC dan CTI
Summit di Manado Tahun 2009;
20. Juara II Lomba Menu Produk Perikanan Dalam Rangka Sail Bunaken
Tahun 2009;
113
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
21. Juara I Lomba Kelembagaan Ketahanan Pangan Tahun 2009
(Kelompok Tani PKK Golden Shower Desa Kumelembuai Kecamatan
Kumelembuai);
22. Juara II Kelompok Pembudidayaan Rumput Laut Tahun 2009
(Kelompok Budidaya Algae Desa Arakan Kecamatan Tatapaan);
23. Juara II Lomba Laga Anak Sehat Tahun 2009 (Seviana Joice Kesek);
24. Juara II Lomba Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Yang
Diselenggarakan di Manado Tahun 2009.
Selain itu, Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu daerah tujuan
melaksanakan Studi Banding dari Pemerintah Kabupaten/Kota dan DPRD
Kabupaten/Kota Se-Indonesia.
BAB XPENUTUP
Profil Kabupaten Minahasa Selatan merupakan suatu dokumen penting dalam
mengekspresikan data potensi yang dimiliki walaupun sifatnya dinamis sehingga
sering terjadi perubahan karena situasi dan kondisi wilayah. Selain itu, data potensi
sering terjadi perubahan karena pemanfaatan dan pengelolaan serta perkembangan
dan kemajuan pembangunan sebagai tuntutan masyarakat.
Profil merupakan dokumen yang dapat di update datanya setiap tahun sesuai
dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi di berbagai sektor, seperti
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dengan demikian, profil ini dapat
disusun setiap tahun.
Dokumen profil ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan pemerintah
daerah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan/pengembangan kebijakan,
114
Profil Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2009
baik di tingkat propinsi maupun tingkat nasional serta khalayak umum untuk mencari
peluang dan potensi pengembangan investasi di Kabupaten Minahasa Selatan.
115