Download docx - Bab1 - Bab 6ringkas

Transcript

BAB I MANAJEMEN KEUANGAN SEBUAH PENGANTAR

Manajemen Keuangan berhubungan dengan cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. contoh pengambilan keputusan keuangan itu adalah kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan produk baru, kapan berinvestasi ke aset baru, kapan harus mengganti aset yang sudah ada, kapan harus meminjam uang ke bank, kapan mengeluarkan saham atau obligasi, ketika memberikan kredit kepada pelanggan, dan seberapa banyak uang kas tunai yang harus dipertahankan

Tujuan PerusahaanTujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham dengan

cara memaksimalkan nilai saham perusahaan. Tujuan ini tidak hanya merupakan kepentingan bagi para pemegang saham semata, namun juga akan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat di lingkungan perusahaan.

Tujuan Maksimalisasi KeuntunganTujuan maksimalisasi keuntungan ini berfungsi sebagai tujuan teoritis untuk menggambarkan

bagaimana perilaku rasional perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Sayangnya, hal ini mengabaikan kompleksitas permasalahan dunia nyata yang harus diperhatikan para manager keuangan dalam membuat suatu keputusan. Dalam kenyataannya dua masalah penting yang tidak tercakup dalam tujuan maksimalisasi keuntungan ini adalah waktu dan ketidakpastian.

Maksimalisasi keuntungan mengabaikan masalah ketidakpastian. Beberapa alternatif proyek dan investasi saling diperbandingkan dengan menganalisis nilai yang diharapkan (expected value ) atau keuntungan rata – rata tertimbang (weight average profits). Sedangkan masalah apakah satu proyek lebih berisiko dibanding yang lain tidak tercakup dalam perhitungan tersebut. Masalah risiko yang dibahas hanya secara umum. Kenyataannya, jika dilihat dari dari karakteristik risikonya, proyek – proyek itu sangat berbeda dan jika diabaikan risiko tersebut, akan dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak tepat. Risiko sangat berkaitan dengan expected return dimana investor meminta tingkat pengembalian yang lebih besar untuk suatu investasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.

Maksimalisasi keuntungan mengabaikan lamanya waktu pengembalian. Jika tujuan yang diambil hanya mementingkan keuntungan saat ini maka berarti mengabaikan keuntungan di tahun-tahun berikutnya. Namun jika hanya mementingkan keuntungan di masa depan itupun tidak tepat. Jika uang kas yang didapat sama dengan besarnya keuntungan yang diperoleh, maka penerimaan arus kas masuk (cash in flow) yang lebih cepat, akan lebih baik. Akhirnya, manajemen dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, namun gagal dalam meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham karena tidak mampu memberikan suatu tingkat pengembalian yang paling tidak sama dengan investasi bebas risiko.

Tujuan Maksimalisasi Kesejahteraan Pemegang SahamPerumusan tujuan ini adalah dengan memodifikasi tujuan maksimalisasi keuntungan agar

mampu menghadapi perubahan lingkungan operasional yang komplek. Tujuan maksimalisasi kesejahteraan pemegang saham ini adalah dengan memaksimalkan nilai pasar saham perusahaan karena seluruh keputusan keuangan akan terefleksi di dalamnya. Kebijakan investasi ataupun dividen yang buruk akan mengakibatkan investor bereaksi dan membuat harga saham turun, begitupun sebaliknya, kebijakan yang baik akan menaikkan harga saham di pasar. Sehingga, keputusan yang baik adalah keputusan yang mampu menciptakan kesejahteraan para pemegang saham.

Manajemen Keuangan 1

Bentuk Hukum Perusahaan

Perusahaan Perseorangan (sole proprietorship)

Persekutuan Umum Persekutuan Komanditer

Perbandingan bentuk-bentuk organisasiPerusahaan yang besar dan berkembang akan memilih bentuk perseroan terbatas dengan satu

alasan: kemudahan untuk memperoleh dana. Karena tanggung jawab pemilik saham yang terbatas, kemudahan dalam pengalihan kepemilikan, serta keluwesan dalam membagi jumlah saham, membuat perseroan terbatas, sebagai sebuah bentuk usaha, lebih mudah dalam menambah modal usaha.

Tugas dan Tanggung Jawab Manager Keuangan dalam suatu CorporasiStruktur organisasi berikut menggambarkan bagaimana masalah keuangan diterapkan dalam perseroan. Manajer keuangan (Chief Financial Officer/CFO)berada di bawah manajer eksekutif (Chief Executive

Officer/CEO ) Manajer keuangan (CFO) bertanggung jawab untuk mengontrol perencanaan keuangan, rencana

strategi perusahaan, dan mengontrol arus kas (cash flow) perusahaan CFO mempunyai staf yaitu bendahara (treasurer) dan pengawas (contoller) Dalam perusahaan kecil kedua tugas diatas dapat dilakukan oleh satu orang Treasurer menangani kegiatan keuangan perusahaan, termasuk dalam manajemen kas dan kredit,

membuat keputusan pengeluaran modal, raising fund, rencana pembiayaan dana manajemen mata uang asing yang diterima perusahaan.

Controller bertanggung jawab dalam manajemen tugas pencatatan akuntansi perusahaan, termasuk membuat laporan keuangan, akuntansi biaya, pembayaran pajak, dan pencarian data yang diperlukan dalam mengontrol keuangan perusahaan supaya tetap dalam kondisi yang baik.

Manajemen Keuangan 2

dimiliki oleh perseorangan pemilik berhak atas seluruh harta perusahaan tanggung jawab tanpa batas, termasuk semua kewajiban yang timbul tidak ada persyaratan hukum yang harus dipenuhi untuk memulai

usahanya.

dimiliki oleh lebih dari satu orang bukan badan hukum menjalankan usaha untuk mencari keuntungan

setiap sekutu bertanggung jawab penuh atas semua kewajiban

tindakan salah satu sekutu menjadi tanggung jawab sekutu lainnya

bentuk kerjasama diatur dalam perjanjian, lisan maupun resmi tertulis

setiap sekutu memiliki kewajiban terbatas sebesar modal yang ditanam

harus ada datu sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas jalannya perusahaan

nama – nama para sekutu komanditer tidak muncul dalam nama perusahaan

para sekutu komanditer tidak boleh terlibat dalam manajemen perusahaan

berbadan hukum, didirikan berdasarkan perjanjian modal dasar seluruhnya terbagi dalam saham secara hukum memiliki harta kekayaan tersendiri, terpisah dari

harta pemilik tanggung jawab pemegang saham hanya sebesar modal yang

ditanam

Corporation

Persekutuan (partnership)

Tugas dan Tanggung Jawab Manager Keuangan dalam suatu Corporasi

Hubungan Interaksi antara Perusahaan dengan Pasar Uang1. Awalnya, perusahaan memperoleh dana dengan menjual sahamnya pada pasar primer. Atas

penjualan ini, perusahaan menerima kas sebagai penghasilan atas saham. 2. perusahaan kemudian menginvestasikan kasnya pada generating asset, misalnya proyek baru3. cash flow dari asset tersebut, selain diinvestasikan kembali ke perusahaan, juga didistribusikan

kembali ke investor dalam bentuk dividen atau pembayaran bunga, membeli kembali saham perusahaan, atau dapat juga digunakan untuk membayar pajak kepada pemerintah

Pasar primer adalah pasar dimana saham–saham baru diperdagangkan. Merupakan saat dimana perusahaan yang menerbitkan saham baru benar-benar menerima uang dari penjulan sahamnya. Pasar ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:- Initial Public Offering ( IPO ) : pertama kalinya saham perusahaan dijual ke publik- Seasoned new issues/primary offering merupakan penawaran saham dari perusahaan yang sudah

mempunyai saham yang diperdagangkan di pasar sekunder

Pasar sekunder merupakan pasar dimana saham–saham yang telah diterbitkan sebelumnya dijual kembali, sebagai contoh, jika suatu perusahaan membeli 100 saham pada IPO, kemudian ingin menjualnya, maka penjualan atas saham yang telah dibeli tersebut dilakukan di pasar sekunder.

Manajemen Keuangan 3

Board of Director

Chief Executive Officer (CEO)

Vice President – FinanceOr

Chief Financial Officer (CFO)

Duties:Oversee financial planningCorporate strategic planningControl corporate cash flow

ControllerTreasurer

Duties:Cash ManagementCredit ManagementCapital ExpeditureRaising CapitalFinancial PlanningManagement of Foreign Currencies

Duties:TaxesFinancial StatementCost AccountingData Processing

Vice PresidentProduction and Operation

Vice PresidentMarketing

Hubungan Interaksi antara Perusahaan dengan Pasar Uang

1. Primary Market

Sepuluh Prinsip Sebagai Dasar Manajemen Keuangan

Prinsip 1

Prinsip 2

Prinsip 3Prinsip 4

Prinsip 5

Prinsip 6

Prinsip 7

Prinsip 8Prinsip 9

Prinsip 10

Keseimbangan risiko dan pengembalian ( The risk – return tradeoff ) - jangan menambah risiko kecuali bila mendapatkan kompensasi tambahan pendapatanNilai Waktu Uang ( Time Value of Money ) – Uang yang diterima sekarang lebih berharga dari uang yang diterima kemudianUang Kas ( cash ) – bukan Besarnya Laba ( not profits ) – adalah yang UtamaTambahan Arus Kas ( Incremental Cash Flow ) – hanya pertambahan nilainya saja yang dihitungKondisi Persaingan Pasar ( the curse of competitive market ) – Alasan Mengapa Sangat Sulit Mendapatkan Proyek dengan Laba yang Luar BiasaPasar Modal yang Efisien ( efficient capital markets ) – Pasar yang Bergerak Cepat dan Harga yang TepatMasalah Keagenan ( the agency problem ) – Manajer tidak akan Bekerja bagi Pemilik Perusahaan jika tidak Selaras dengan Kepentingan MerekaPerpajakan yang Berdampak pada Keputusan Bisnis (taxes bias business decisions )Tidak Semua Risiko Sama ( all risk is not equal ) – Ada Sebagian Risiko yang Dapat DidiversikanMelakukan Sesuatu yang Benar adalah Perilaku yang Etis dan banyak Dilema Etika dalam Manajemen Keuangan

Keterangan lebih lanjut:

1) Keseimbangan Risiko dan Pengembalian ( The risk – return tradeoff ) - Jangan menambah risiko kecuali bila mendapatkan kompensasi tambahan pendapatan

Alternatif investasi memiliki tingkat risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda – beda. Semakin tinggi tingkat pengembalian semakin tinggi pula risiko pada suatu investasi.

2) Nilai Waktu Uang ( Time Value of Money ) – Uang yang diterima sekarang lebih berharga dari uang yang diterima kemudian

Konsep dasar dalam keuangan adalah uang yang dikaitkan dengan waktu. Uang yang diterima pada saat ini akan jauh lebih berharga dibanding dengan uang yang akan diterima tahun depan.

Manajemen Keuangan 4

Corporation

2Corporation invest in return generating

asset

Investors

Secondary markets

Securities traded among investors

Goverment

Cash

Securities

Cash3. Cash flow from operation back to investor

3) Uang Kas – bukan Besarnya Laba – adalah yang UtamaUang kas adalah sesuatu yang secara real diterima dan dapat diinvestasikan

kembali oleh perusahaan, sedang keuntungan akuntansi lebih banyak menggambarkan besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan daripada besarnya uang kas yang benar – benar ada.

4) Tambahan Arus Kas ( Incremental Cash Flow ) –hanya pertambahan nilainya saja yang dihitung.

Tambahan arus kas adalah perbedaan arus kas yang akan diterima perusahaan antara dua keputusan; yaitu jika perusahaan mengambil atau tidak mengambil proyek tersebut. Pedoman dalam menentukan apakah aliran kas tersebut bersifat inkremental adalah dengan membandingkan aliran kas perusahaan dengan dan tanpa proyek tersebut.

5) Kondisi Persaingan Pasar ( the Curse of Competitive market ) – Alasan Mengapa Sangat Sulit Mendapatkan Proyek dengan Laba yang Luar Biasa

Kondisi persaingan pasar sulit untuk mendapatkan proyek dan investasi yang menguntungkan. Pada pasar yang sangat kompetitif, laba yang sangat besar tidak dapat terus menerus didapat. Kondisi yang demikian ini menyebabkan kita harus berinvestasi di pasar yang kurang kompetitif.

Untuk membuat pasar mejadi kurang kompetitif adalah dengan melakukan pembedaan produk ( product differentiation ), atau dengan membangun keunggulan beban ( cost advantage ) melalui skala ekonomi.

6) Pasar Modal yang Efisien ( Efficient Capital Market ) – Pasar yang Bergerak Cepat dan Harga yang Tepat

Tujuan manajer keuangan adalah memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham. Segala keputusan yang berhubungan dengan tujuan ini harus dapat meningkatkan harga pasar dari saham perusahaan yang ada. Untuk mengerti hubungan ini, serta bagaimana obligasi ( bonds ) dan saham ( stocks ) dinilai harganya di pasar uang, maka sangatlah penting untuk memahami terlebih dahulu konsep pasar yang efisien ( efficient market ).

Pasar yang efisien adalah pasar dengan nilai semua aset dan surat berharga pada saat tertentu mencerminkan semua informasi publik yang ada. Efisien tidaknya suatu pasar sangat tergantung pada seberapa cepat dampak suatu informasi dapat tercermin dalam harga surat berharga.

7) Masalah Keagenan ( The Agency Problem ) – Manajer tidak akan Bekerja bagi Pemilik Perusahaan jika tidak Selaras dengan Kepentingan Mereka

Masalah keagenan timbul akibat pemisahan tugas antara pemegang manajemen perusahaan dengan pemegang saham. Pada umumnya, perusahaan dijalankan oleh manajer profesional yang hanya memiliki sedikit saham atau bahkan sama sekali tidak memiliki porsi kepemilikan saham di dalam perusahaan. Karena ada pemisahan antara si pembuat keputusan dengan pemilik perusahaan, maka manajer, sebagai pembuat keputusan, bisa saja membuat keputusan yang sama sekali tidak sesuai dengan tujuan mamaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

8) Perpajakan yang Berdampak pada Keputusan Bisnis ( Taxes Bias Business Decisions )

Masalah perpajakan dapat membiaskan keputusan bisnis. Pemerintah dapt menggunakan pajak sebagai alat untuk mengarahkan investasi yang dapat mendorong timbulnya proyek penelitian dan pengembangan dan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi para investor.

Peraturan pajak menjadikan hutang sebagai pembiayaan yang memberikan cost advantage dibanding dengan saham, karena, beban bunga merupakan beban pengurang pajak, sedangkan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham tidak dapat digunakan sebagai pengurang pajak.

9) Tidak Semua Risiko Sama ( all risk is not equal ) – Ada Sebagian Risiko yang Dapat DidiversikanPerubahan risiko suatu proyek tergantung pada:

- risiko proyek tersebut secara individu,- besarnya kontribusi risiko proyek bagi perusahaan, atau- besarnya kontribusi risiko proyek terhadap portofolio surat berharga milik

Manajemen Keuangan 5

pemegang saham

10) Melakukan Sesuatu yang Benar adalah Perilaku yang Etis dan banyak Dilema Etika dalam Manajemen Keuangan

Kesulitan yang dihadapi dalam melakukan sesuatu yang benar adalah setiap individu memiliki nilai – nilai yang berbeda yang membentuk penilaian yang berbeda tentang sesuatu yang benar yang dikerjakan. Setiap individu memiliki hak untuk menyatakan ketidak setujuannya tentang apa yang disepekati sebagai “melakukan sesuatu yang benar”. Dilema yang muncul yaitu pada saat perilaku seseorang dianggap sebagai rintangan bagi sekelompok masyarakat, walaupun hal itu sama sekali tidak bertentangan dengan hukum.

Finance and The Multinasional Firm : The New RoleDalam mencari laba, perusahaan U.S telah memaksa untuk melihat pangsa pasar dengan

melewati batas negara.Gerakan ini telah didukung dengan jatuhnya kumunisme dan berdirinya sistem pasar bebas di negara dunia ketiga. Untuk menjadi perusahaan multinasional suatu perusahaan tidak boleh hanya berfokus pada pangsa pasar domestik tetapi juga harus mencari peluang pangsa pasar yang melewati batas negara

Manajemen Keuangan 6

B A B 2MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN, PAJAK DAN ARUS KAS

2.1 DESKRIPSI LAPORAN KEUANGAN

Definisi = Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan/aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data/aktivitas tersebut.

Peranan :1. Memberikan satu bahasa yang dimengerti oleh semua pihak.2. Menunjukkan logika dari hubungan timbal balik antara laporan-laporan keuangan.3. Memperkenalkan beberapa prinsip keuangan.4. Menetapkan pentingnya arus kas yang akan datang sebagai fondasi untuk mengukur nilai

sekarang ( present value ) dan nilai yang akan datang ( future value ) suatu organisasi.

Macam-macam Laporan Keuangan :1. Laporan Rugi / Laba ( Income Statement )2. Neraca ( Balance Sheet )3. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )4. Laporan Perubahan Laba Ditahan ( Statement of Return Earnings )5. Catatan atas Laporan Keuangan ( Notes of Financial Statement )

Resume ini hanya akan membahas Laporan Rugi/Laba, Neraca dan Laporan Arus Kas.

2.2 LAPORAN RUGI LABA : MENGHITUNG LABA PERUSAHAAN

Definisi = Laporan Rugi Laba adalah laporan tentang rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode tertentu, yang diperoleh dari pendapatan bersih dikurangi dengan beban selama periode tersebut.

Laporan Rugi laba melaporkan informasi keuangan yangberkaitan dengan 5 kegiatan bisnis yaitu : 1. Revenue (sales) = Uang yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa perusahaan.2. Cost of goods sold = biaya untu memproduksi atau mendapatkan barang atau jasa yang

akan dijual.3. Operating expense = beban yang berkaitan dengan pemasaran dan pendistribusian barang

atau jasa serta kegiatan administrasi perusahaan.4. Financing cost of doing business = bunga yang dibayarkan kepada kreditur perusahaan dan

dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham (tidak termasuk dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa).

5. Tax expense = jumlah pajak terhutang atas penghasilan kena pajak perusahaan.

Persamaan Dasar

Unsur-unsur Laporan rugi laba1. Pendapatan merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lain sebuah entitas atau penetapan

utangnya (atau kombinasi dari keduanya) dari pengantaran atau produksi barang, yang menyumbangkan pelayanan, atau aktivitas lain yang membentuk pokok atau operasi sentral yang sedang berlangsung dari suatu entitas.

2. Biaya merupakan arus kas keluar atau pemakaian habis aktiva lain atau pengadaan (incurrence) utang (atau kombinasi keduanya) dari pengantaran atau mengahsilkan barang, menyumbangkan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang membentuk operasi pokok atau sentral perusahaan.

Manajemen Keuangan 7

SALES - EXPENSE = PROFITS

3. Keuntungan (gain) merupakan suatu kenaikan dalam ekuitas (atau aktiva neto) dari transaksi peripheral atau insindental sebuah entitas dan dari semua transaksi lain dan peristiwa lain serta keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang terjadi dari pendapatan, atau investasi oleh pemilik.

4. Kerugian (losses) merupakan penurunan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi peripheral atau insidental sebuah entitas dan dari semua transaksi dan peristiwa lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari biaya atau distribusi untuk para pemilik.

3 hal lain yang penting untuk dipahami dalam laporan rugi labaa. Operating income ( Earning Before Interest and Tax / EBIT ) tidak dipengaruhi oleh bagaimana

perusahaan dibiayai apakah dengan hutang atau ekuitas, tetapi hanya dipengaruhi oleh keputusan investasi manajemen.

b. Interest expense (beban bunga) dikurangkan pada pendapatan sebelum menghitung kewajiban pajak perusahaan. Dengan kata lain, bunga adalah beban pengurang pajak.

c. Perusahaan yang mempunyai net income positif belum tentu mempunyai kas yang banyak.

Menghitung Pajak PerusahaanSubjek Pajak :

1. Perusahaan PerseoranganMelaporkan pendapatan yang diterima dan membayar sendiri pajak yang timbul dari

pendapatan tersebut. 2. Persekutuan

Bukan merupakan suatu badan hukum sehingga hanya berkewajiban melaporkan pendapatannya, tetapi tidak berkewajiban membayar pajak. Pembayaran pajaknya dilaksanakan berdasarkan mekanisme pada perusahaan perseorangan.

3. Perseroan TerbatasMerupakan suatu entitas tersendiri yang diakui sebagai suatu badan hukum, berkewajiban

melaporkan pendapatannya dan membayar pajaknya sendiri sesuai dengan laba perusahaan.

Prosedur penghitunganA. Menghitung Pendapatan Kena Pajak (PKP)

PKP suatu perusahaan / PT diperoleh dari gross income dari semua sumber setelah dikurangi tax-deductible expenses.

Gross income = Sales - Cost of Good SoldTax-deductible expenses meliputi beban pemasaran, beban administrasi, beban penyusutan dan

beban bunga.Dividen bukan merupakan Tax-deductible expenses, tetapi merupakan pembagian pendapatan.

B. Menghitung Pajak Terhutang Pajak Terhutang yang harus dibayar oleh perusahaan tergantung pada besarnya Pendapatan

Kena Pajak dan Tarif pajak atas PKP tersebut.

2.3 NERACA : MENGHITUNG NILAI BUKU PERUSAHAAN

Definisi : Neraca adalah laporan mengenai posisi aktiva, hutang dan modal perusahaan pada suatu waktu tertentu.

Persamaan Dasar

Manajemen Keuangan 8

TOTAL = TOTAL + OWNER’S ASSETS LIABILITIES EQUITY

Kompenen – Komponen Balance Sheet

Assets : kemungkinan keuntungan ekonomi masa yang akan datang yang diperoleh atau dikontrol oleh entitas khusus sebagai suatu hasil transaksi atau peristiwa-peristiwa masa lalu.

Current assets : terdiri dari cash, account receivable, inventories dan prepaid expense.Account Receivable : Janji untuk menerima kas dari pelangan yang membeli barang dari perusahaan

secara kredit.Inventory : Bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang dimiliki perusahaan

untuk dijual.Prepaid expense : Biaya yang telah dibayar tetapi belum menjadi beban pada tahun tersebut.

Aset ini dicatat di neraca dan bebannya di laporan laba rugi sebesar yang menjadi beban padatahun tersebut.

Fixed assets : Aset yang terdiri dari peralatan, tanah dan bangunan.Other Assets : Aset yang tidak termasuk dalam aset lancar atau aset tetap.Liabilities : kemungkinan pengorbanan keuntungan ekonomi masa yang akan datang

yang muncul dari kewajiban sekarang untuk sebuah entitas khusus untuk mentransfer aktiva atau memberikan pelayanan kepada entitas lain dalam masa yang akan datang sebagai hasil daro transaksi atau peristiwa-peristiwa masa lampau.

Debt : Sumber pendanaan yang berasal dari kredit supplier atau pinjaman dari bank.

Manajemen Keuangan 9

Cash

Marketable securities

Account receivable

Inventories : raw materials, work in progress, final products

Prepaid expense

Long-term notes

Mortgages

Accounts payable

Other payable

Accrued expense

Short-term notes

Patents

Copyrights

Goodwill Machinery and Equipment

Buildings

Land

Prefered stock

Common stock : Par value, Paid-in capital

Retained earning

Long-term liabilities

Current liabilities

Current assets

Other assets

Fixed assets

EQUITY

ASSETS

LIABILITIES

Equity : Investasi pemilik saham pada perusahaan dan akumulasi laba ditahan . Debt Capital : Dana yang diperoleh perusahaan dari kreditur.Current Debt : Hutang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.Account payable : Kewajiban perusahaan karena pembelian barang dari supplier secara kredit.Other payable : Hutang bunga dan hutang pajak yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun.Accrued Expense : Biaya yang telah terjadi tapi belum dibayar dengan kas.Shor-term notes : sejumlah uang yang dipinjam dari kreditur yang akan jatu tempo dalam waktu

1 tahun.Long-term debt : Pinjaman daribank atau sumber lain yang jatuh tempo labih dari 1 tahun.Par value and paid-in capital : Sejumlah uang yang diterima perusahaan dari menjual saham kepada

investor.Treasury stock : Saham perusahaan yang telah dijual dan dibeli kembali oleh perusahaan.Retained earnings : Pendapatan akumulaitf yang ditahan dan diinvestasikan kembali pada

perusahaan.

2.4 LAPORAN ARUS KAS : MENGHITUNG ARUS KAS BEBAS ( FREE CASH FLOWS)

Definisi : Free Cash Flows adalah jumlah kas yang tersedia dari kegiatan operasi setelah pembayaran investasi pada modal kerja operasi bersih dan aset tetap. Kas ini tersedia untuk dibagikan kepada kreditur dan pemilik perusahaan.

Menghitung Free Cash Flow

OPERATING PERSPECTIVE VS FINANCING PERSPECTIVE

Untuk menghitung Free Cash Flows dapat digunakan dua pendekatan yaitu :

A. Pendekatan Operasi ( Operating Perspective )

F C F = After-tax Operating Cash Flow - Investment in Assets

Investment = Change in net operating + Change in fixed assets In Assets working capital and other assets

Langkah-langkah penghitungan1. Merubah Laporan Rugi Laba dari akrual basis menjadi kas basis (menghitung After-tax Operating

Cash Flow )

E B I T + Depreciation = E B I T D A

E B I T D A - Tax Payment = After-tax cash flows from operations

2. Menghitung the investment in net operating working capital.

The Increase in net = Change in curent assets - Change in noninterest-bearing Working capital current liabilities

3. Menghitung investasi pada aset tetap dan aset lainnya (kegiatan investasi)

B. Pendekatan Pembiayaan ( Financing Perspective )

Financing FCF = change in debt principal + dividends paid to creditors + change in stock

Langkah-langkah penghitungan :1. Menghitung bunga yang dibayarkan kepada kreditur.

Manajemen Keuangan 10

Firm’s Operating Free Cash Flows = Firm’s Financing Free Cash Flows

2. Menentukan apakah perusahaan membayar kembali hutang pokoknya kepada kreditur (kreditur menerima kas) atau perusahaan menambah hutang pokoknya (kreditur menyediakan kas untuk perusahaan). Jumlah ini diperoleh dengan menghitung perubahan hutang pokok.

3. Menentukan apakah ada dividen yang diterima oleh pemegang saham.4. Menentukan apakah ada saham baru yang diterbitkan (investor menyediakan kas untuk

perusahaan) atau perusahaan membeli kembali saham dari investor (investor menerima kas dari perusahaan). Inilah yang disebut perubahan dalam par value dan paid in capital / modal disetor ketika saham baru diterbitkan dan perubahan dalam treasury stock (saham dibeli kembali oleh perusahaan ).

Menyusun Cash Flow StatementLaporan arus kas merupakan laporan yang berisi informasi aliran kas masuk ke dan aliran kas

keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Penyajian informasi ini diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiridari 3 jenis yaitu :

kegiatan operasional, terdiri dari membeli dan menjual barang dagangan. kegiatan investasi, merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat

berharga jangka panjang dan aktifa tetap. kegiatan keuangan (pendanaan), merupakan kegiatan menarik uang dari kreditur jangka

panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.

METODE LANGSUNG VS METODE TIDAK LANGSUNG

Metode Langsung

Langkah-langkah penghitungan :

1. Menentukan arus kas dari kegiatan operasional

Sumber kas dari kegiatan operasional adalah penjualan, dan besarnya penjualan sudah dilaporkan dilaporan rugi laba. Sementara itu arus kas keluar timbul karena membayar biaya operasional seperti untuk biaya gaji, sewa, asuransi dan sebagainya. Biaya-biaya ini telah dilaporkan di laporan rugi laba.

a. Menentukan besarnya arus kas masuk dari penjualan. Besarnya arus kas masuk mungkin sama dengan penjualan yang dilaporkan di laporan laba rugi.

Ini terjadi jika seluruh penjualan dilakukan secara tunai atau jika perusahaan menjual secara kredit, pada tahun tertentu penjualan kredir (yang menambah piutang) besarnya sama dengan arus kas masuk hasil penagihan piutang (yang mengurangi piutang).

No. Piutang Dagang Indikasi dari Aliaran kas masuk =1 Saldo Awal = Saldo Akhir Hasil Penjualan = Aliran kas masuk Penjualan2 Saldo Awal > Saldo Akhir Hasil Penjualan < Aliran kas masuk Penjualan +Penurunan

Piutang3 Saldo Awal < Saldo Akhir Hasil Penjualan > Aliran kas masuk Penjualan - Kenaikan Piutang

b. Menentukan besarnya uang yang dibayarkan untuk pembelian barang.

Barang yang dibeli akan dijual kembali. Harga pokok barang yang dibeli dan sudah dijual adalah sebesar Harga Pokok Penjualan yang dilaporkan di Laporan laba rugi. Sementara itu harga pokok barang yang belum dijual dilaporkan sebagai Persediaan Barang Dagangan dalam neraca. Sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang ada beberapa kemungkinan yaitu :

1) Perusahaan membeli secara tunaiJika perusahaan mengambil kebijakan selalu membeli secara tunai, maka pembelian selama satu

periode sama dengan jumlah arus kas keluar selama peride tersebut. Tetapi karena jumlah yang dibeli belum tentu semuanya dijual maka ada beberapa kemungkinan yaitu :

Kasus Kondisi Indikasinya adalah Artinya apa1 Harga Pokok barang dibeli =

Harga Pokok barang dijualPersediaan Awal = Persediaan Akhir

Pembelian = Harga Pokok Penjualan

2 Harga Pokok barang dibeli >Harga Pokok barang dijual

Persediaan Awal < Persediaan Akhir

Pembelian > Harga Pokok Penjualan

3 Harga Pokok barang dibeli < Persediaan Awal > Pembelian < Harga Pokok Penjualan

Manajemen Keuangan 11

Harga Pokok barang dijual Persediaan Akhir

Kasus 1 arus kas keluar = harga pokok penjualan Kasus 2 arus kas keluar = harga pokok penjualan + kenaikan persediaanKasus 3 arus kas keluar = harga pokok penjualan - penurunan persediaan

2) Perusahaan membeli secara kreditJika perusahaan membeli secara kredit jumlah pembelian selama setahun tidak selalu sama dengan

arus kas keluar selama setahun. Oleh karena itu Harga Pokok Penjualan yang telah dikoreksi dengan kenaikan atau penurunan persediaan masih harus dikoreksi lagi dengan kenaikan atau penurunan hutang dagang. Ada 3 kemungkinan yang terjadi sehubungan hutang dagang dan pengaruhnya terhadap penentuan aliran kas keluar.

Kasus Saldo Hutang Indikasi dari Arus Kas Keluar =1 Tetap Pembelian = Pembayaran Hutang HPP setelah dikoreksi perubahan

persediaan2 Naik Pembelian > Pembayaran Hutang HPP * - kenaikan hutang dagang3 Turun Pembelian < Pembayaran Hutang HPP * + penurunan hutang dagang

* setelah dikoreksi dengan kenaikan atau penurunan saldo persediaan

c. Menentukan kas keluar untuk biaya operasional. Untuk tujuan penentuan arus kas keluar yang berasal dari kegiatan operasional, biaya operasional

yang dilaporkan di lapora laba rugi dapat kita kelompokkan menjadi : Biaya yang tidak melibatkan arus kas keluar pada tahun ini. Biaya ini adalah biaya depresiasi,

biaya amortisasi, biaya deplesi dan biaya kerugian piutang. Biaya yang melibatkan arus kas keluar. Tergantung pada masing-masing kasus di perusahaan,

biaya ini dapat terdiri dari : biaya operasional yang besarnya sama dengan arus kas keluar untuk biaya tersebut, biaya operasional yang besarnya tidak sama dengan arus kas keluar untuk biaya tersebut.

2. Menentukan arus kas dari kegiatan investasi

Untuk menentukan arus kas dari kegiatan investasi perlu diperhatikan saldo account investasi dan aktiva tetap serta data tambahan jika ada. Untuk itu berikut ini diikhtisarkan data tersebut.

No. Account Saldo Awal Saldo Akhir Keterangan Tambahan1 Investasi Rp. 45.000 - Di Laporan Laba rugi tersajikan laba penjualan investasi

sebesar Rp. 30.0002 Tanah Rp. 40.000 Rp. 90.000 Saham perusahaan ditukar dengan tanah senilai Rp.

50.0003 Bangunan Rp. 200.000 Rp. 200.000 -4 Peralatan Rp. 142.000 Rp. 290.000 Terjadi pembelian peralatan Rp. 157.000 dan peralatan

dengan cost Rp. 9.000 dan telah disusutkan penuh dibuang

Jika kita analisis data di atas, maka dapat dihitung arus kas masuk dan keluar dari kegiatan investasi sebagai berikut :

a. Terdapat arus kas masuk sebesar Rp. 75.000 yaitu berasal dari penjulan investasi. Jumlah uang yang diterima sebesar cost ditambah dengan laba penjualan investasi.

b. Terjadi arus kas keluar untuk membeli peralatan sebesar Rp. 157.000. Dan jumlah uang yang dilaporkan sebagai arus kas keluar sebesar Rp. 157.000, bukan selisih antara saldo awal peralatan dengan saldo akhirnya.

Jika uraian di atas kita gunakan untuk menyusun Laporan arus kas, maka laporan arus kas akan memuat informasi sebagai berikut :Arus kas dari kegiatan investasi

Kas yang diterima dari penjualan investasi Rp. 75.000Kas keluar untuk membeli peralatan Rp. 157.000Kas keluar netto dari kegiatan investasi Rp. 82.000

3. Menentukan arus kas dari kegiatan keuangan (financing)

Untuk menentukan besarnya arus kas masuk dan keluar dari kegiatan keuangan harus diperhatikam saldo awal dan saldo akhir modal saham, laba ditahan, hutang jangka panjang serta

Manajemen Keuangan 12

hutang dividen karena dari account-account tersebut dapat diketahui pengaruh dari kegiatan keuangan. Di samping itu, data tambahan yang relevan juga harus diperhatikan.

IlustrasiUntuk menyusun laporan arus kas dari kegiatan-kegiatan berikut ini disajikan data dari PT ABC yang

telah diikhtisarkan seperti tampak di bawah ini :

No. Account Saldo Awal Saldo Akhir Keterangan Tambahan1 Hutang obligasi 245.000 120.0002 Modal saham

preferent- 150.000

3 Agio saham preferent - 10.0004 Modal saham biasa 230.000 280.000 Saham perusahaan ditukar dengan

tanah senilai Rp. 50.0005 Hutang divident 8.000 15.000 Pada tahun 2000 perusahaan

mengumumkan dividen Rp. 30.0006 Laba ditahan 112.000 172.500 Laba bersih Rp. 90.500 dan dividen

yang diumumkan Rp. 30.000

Jika kita analisis data di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :b) Hutang obligasi terjadi penurunan sebear Rp. 125.000. Karena tidak ada keterangan lain

mengenai masalah ini maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pelunasan hutang obligasi yang berarti terjadi arus kas keluar sebesar penurunan hutang tersebut.

c) Modal saham preferent naik Rp. 150.000 dan agio saham preferent naik Rp. 10.000. Kedua account ini dipengaruhi oleh satu transaksi yaitu penjualkan saham preferent dengan harga Rp. 160.000 yang merupakan penjumlahan dari kenaikan modal saham preferent dan agi saham preferent. Jadi jumlah yang dilaporkan sebagai arus kas masuk pada laporan arus kas adalah Rp. 160.000.

d) Account modal saham biasa naik Rp. 50.000. Kenaikan ini bersamaan dengan kenaikan account Tanah karena terjadi pertukaran antara tanah dengan saham. Transaksi ini tidak mempengaruhi uang kas sehingga tidak dapat dilaporkan sebagai arus kas masuk da arus kas keluar. Namun agar semua transaksi penting dapat diketahui pemakai laporan keuangan, maka informasi ini akan dilaporkan menyertai laporan arus kas.

e) Selama tahun 2000 telah terjadi pembayaran dividen yang jumlahnya dapat dihitung sebagai berikut :Hutang dividen awal tahun Rp. 8.000Dividen yang diumumkan Rp. 30.000Jumlah Hutang Dividen Rp. 38.000Hutang dividen pada akhir tahun Rp. 15.000

Uang kas keluar untuk membayar dividen Rp. 23.000

f) Laba ditahan memang berubah, tetapi perubahannya tidak berpengaruh terhadap arus kas dan dapat dijelaskan sebagi berikut :Saldo AwalNet IncomeJumlah laba ditahanPengumuman dividenSaldo laba ditahan akhir tahun

Laporan arus kas akan memuat informasi sebagai berikut :

Arus kas dari kegiatan keuanganKas yang diterima dari penerbitan saham preferent Rp. 160.000Kas keluar untuk pembayaran dividen Rp. 23.000Kas keluar untuk melunasi obligasi Rp. 125.000

Rp. 148.000Arus kas dari kegiatan keuangan Rp. 12.000

Metode Tidak Langsung

Perbedaan metode ini dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas yang berasal dari kegiatan operasional, sementara itu arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah

Manajemen Keuangan 13

sama untuk kedua metode tersebut. Oleh karena itu, bagian ini hanya akan membahas cara penyusunan laporan arus kas dari kegiatan operasional.

a.Menyajikan arus kas dari kegiatan operasional .

Penyajian arus kas dari kegiatan ini dimulai dengan menyajikan laba bersih, kemudian laba ini dikoreksi dengan 4 hal yaitu : pertama, biaya yang tidak melibatkan uang kas tahun ini; kedua, kenaikan/penurunan saldo harta lancar; ketiga, kenaikan/penurunan hutang lancar selain hutang dividen; keempat, laba/rugi penjualan aktiva tetap/investasi. Berikut ini dibicarakan satu-persatu.

1) Biaya yang tidak melibatkan uang kas pada tahun ini. Kelompok biaya ini adalah biaya depresiasi, amortisasi, deplesi. Biaya-biaya tersebut telah diperhitungkan dalam laporan laba rugi sebagai faktor pengurang pada hal tidak ada pengeluaran uang sehingga laba bersih (di laporan laba rugi) akan lebih kecil dibanding dengan arus kas neto dari operasi (di laporan arus kas). Untuk menentukan besarnya arus kas yang berasal dari operasional, biaya depresiasi, amortisasi serta deplesi ini ditambahkan ke laba bersih agar laba bersih setelah ditambah dengan biaya-biaya ini menjadi jumlah kas neto yang berasal dari operasional.

2) Kenaikan atau penurunan saldo harta lancar. Harta lancar jika saldonya berubah merupakan indikasi bahwa jumlah biaya operasional yang dilaporkan di laporan laba rugi tidak sama dengan arus kas keluar untuk membayar biaya yang terkait. Jika harta lancar (selain kas) naik saldonya dapat diduga jumlah biaya operasional yang dilaporkan di laporan laba rugi lebih kecil dari jumlah kas yang dibayarkan untuk biaya tersebut. Jika biaya labih kecil maka laba bersih akan lebih besar daripada arus kas masuk netto dari operasi. Jika laba bersih dikurangi dengan kenaikan harta lancar maka hasilnya aka menunjukkan arus kas neto yang berasal dari operasional yang akan dilaporkan di laporan arus kas.Perlakuan kenaikan/penurunan harta lancar dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

No. Harta Lancar Perlakuannya1 Saldonya naik Laba bersih dikurangi dengan kenaikan harta lancar2 Saldonya turun Laba bersih ditambah dengan penurunan harta lancar

3) kenaikan atau penurunan hutang lancar.Hutang lancar merupakan kebalikan dari harta lancar. Perlakuan kenaikan/penurunan hutang lancar (selain dividen) dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

No. Hutang Lancar Perlakuannya1 Saldonya naik Laba bersih ditambah dengan kenaikan harta lancar2 Saldonya turun Laba bersih dikurangi dengan penurunan harta lancar

4) Laba atau kerugian penjualan aktiva tetap/investasi.Laba penjualan aktiva tetap dan investasi akan dilaporkan dalam kegiatan investasi, tetapi laba

ini sudah dilaporkan dalam laporan laba rugi sebesar unsur penambah laba. Dengan dimasukkannya laba ini dalam laporan laba rugi, laba bersih akan tinggi jika dibandingkan dengan arus kas neto dari operasional. Laba bersih ini harus dikurangi laba penjualan aktiva tetap/investasi agar hasilnya menunjukkan aliran kas neto yang berasal dari kegiatan operasional.

Kerugian penjuala aktiva tetap/investasi sudah diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam menetukan lababersih, padahal semestinya tidak diperhitungkan di bagian ini melainkan di bagian investasi. Laba bersih perlu ditambah dengan rugi penjualan investasi/aktiva tetap agar laba bersih setelah penyesuaian sama dengan arus kas neto yang berasal dari operasional.

b.Cara lain penentuan arus kas dari kegiatan operasional Laba bersih menurut Laporan rugi laba dikoreksi dengan :1. Laba/rugi penjualan investasi / aktiva tetap2. Biaya yang tidak memerlukan uang kas tahun ini.3. Kenaikan atau penurunan harta lancar.4. Kenaikan atau penurunan hutang lancar.

Manajemen Keuangan 14

Alasan koreksi terhadap net income atau laba bersih tersebut adalah :

No. Item Penjelasan / Perlakuan1 Laba penjualan aktiva

tetap / investasiLaba ini dikurangkan terhadap laba bersih karena jumlah ini sudah membentuk laba bersih sebagai unsur penambah, padahal laba bersih penjualan aktiva tetap ini akan dilaporkan dalam kegiatan investasi.

2 Rugi penjualan aktiva tetap / investasi

Kerugian ini telah mengurangi pendapatan dalam menyusun laporan laba rugi, padahal jumlah ini akan dilaporkan sebagai sumber kas dari kegiatan investasi. Oleh karena itu, net income harus ditambah kerugian ini.

3 Kenaikan harta lancar Adanya kenaikan harta lancar merupakan indikasi net cash flow dari operasi lebih kecil daripada net income. Oleh karena itu, net income dikurangi dengan kenaikan harta lancar selain kas.

4 Penurunan harta lancar Adanya penurunan harta lancar merupakan indikasi net cash flow dari operasi lebih besar daripada net income. Oleh karena itu, net income ditambah dengan penurunan harta lancar selain kas.

5 Kenaikan hutang lancar Adanya kenaikan hutang lancar merupakan indikasi net cash flow dari operasi lebih besar daripada net income. Oleh karena itu, net income ditambah dengan kenaikan hutang lancar selain kas.

6 Penurunan hutang lancar Adanya penurunan hutang lancar merupakan indikasi net cash flow dari operasi lebih kecil daripada net income. Oleh karena itu, net income dikurangi dengan penurunan hutang lancar selain kas.

Ilustrasi Penghitungan Cash Flow dengan metode langsung dan Metode tidak langsung

Soal Untuk mempermudah pemahaman proses penyusunan laporan kas berikut ini diberikan data yang relevan yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Neraca awal dan akhir tahun serta data tambahan sebgai berikut :

PT ABCLaporan Laba Rugi

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000

Penjualan Rp. 960.000Harga Pokok Penjualan Rp. 580.000Laba Kotor Rp. 380.000Biaya Operasional :

Biaya Depresiasi Rp. 18.000Biaya Asuransi Rp. 30.000Biaya Gaji Rp. 60.000Biaya Sewa Rp. 120.000Biaya Listrik Rp. 40.000Biaya operasional lainnya Rp. 10.000

Jumlah biaya operasional Rp. 278.000Laba Operasional Rp. 102.000Pendapatan dan biaya lain-lain :

Laba Penjualan Investasi Rp. 30.000Biaya Bunga Rp. 14.000

Rp. 16.000Laba sebelum pajak Rp. 118.000Biaya Pajak Rp. 27.500Laba bersih Rp. 90.500

Manajemen Keuangan 15

Informasi dari Neraca PT. ABC per 31 Desember 1999 dan 31 desember 2000 adalah sebagi berikut :

No. Account 31 desember 1999( Rp. )

31 Desember 2000( Rp. )

1 Kas 26.000 49.0002 Piutang Dagang 65.000 74.0003 Persediaan Barang Dagang 180.000 172.0004 Sewa dibayar dimuka 2.000 1.5005 Asuransi dibayar dimuka 1.000 2.5006 Investasi 45.000 -7 Tanah 40.000 90.0008 Bangunan 200.000 200.0009 Akumulasi Penysutan-Bangunan 30.000 36.000

10 Peralatan 142.000 290.00011 Akumusi Penyusutan-Peralatan 40.000 43.00012 Hutang Dagang 28.200 45.00013 Hutang Gaji 2.000 3.50014 Hutang Listrik 1.800 1.50015 Hutang Pajak 4.000 2.50016 Hutang Dividen 8.000 15.00017 Hutang Obligasi 245.000 120.00018 Modal Saham Preferent - 150.00019 Agio Saham Preferent - 10.00020 Modal Saham 230.000 280.00021 Laba Ditahan 112.000 172.500

Data Tambahan :

1. Peusahaan pada tahun 2000 membeli peralatan sebesar Rp. 157.000. Pda tahun tersebut perusahaan mengafkir sebuah peralatan yang dibeli tahun 2001 dengan harga beli Rp. 9.000. Pada akhir tahun 1999 aktiva tetap ini sudah disusutkan penuh.

2. Perusahaan pada tahun 2000 menerbitkan saham untuk ditukar dengan dengan tanah. Transaksi ini dinilai sebesar Rp. 50.000.

3. Pada tahun 2000 perusahaan mengumumka dividen tunai Rp. 30.000.

Metode Langsung

PT ABCLaporan Arua Kas

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan operasi :Kas yang diterima dari pelanggan Rp. 951.000Dikurangi :

Kas untuk membeli barang dagangan Rp. 555.200Kas untuk membayar sewa Rp. 119.500Kas untuk membayar asuransi Rp. 31.500Kas untuk membayar gaji Rp. 58.500Kas untuk membayar biaya listrik Rp. 40.300Kas untuk membayar biaya operasi lainnya Rp. 10.000Kas untuk membayar bunga Rp. 14.000 Kas untuk membayar pajak Rp. 29000

Rp. 858.000Aliran kas bersih dari kegiatan operasi Rp. 93.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasiKas masuk yang berasal dari penjualan investasi Rp. 75.000Kas keluar untuk membeli peralatan Rp. 157.000Aliran kas neto untuk kegiatan investasi ( Rp. 82.000 )

Manajemen Keuangan 16

Aliran kas dari kegiatan keuanganKas yang diterima dari penjualan saham Rp. 160.000Dikurangi

Kas untuk membayar dividen Rp. 23.000Kas untuk membayar hutang obligasi Rp. 125.000

Rp. 148.000Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan Rp. 12.000

Kenaikan kas Rp. 23.000Saldo kas pada awal tahun Rp. 26.000Saldo kas pada akhir tahun Rp. 49.000

Metode Tidak Langsung

PT ABCLaporan Arus Kas

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan operasiLaba bersih menurut laporan laba rugi Rp. 90.500Ditambah :

Biaya depresiasi Rp. 18.000Penurunan persediaan Rp. 8.000Kenaikan hutang dagang Rp. 16.800Kenaikan hutang biaya Rp. 1.200Penurunan sewa dibayar dimuka Rp. 500

Rp. 44.800 Rp. 135.300

DikurangiKenaikan asuransi dibayar dimuka Rp. 1.500Kenaikan piutang dagang Rp. 9.000Penurunan hutang listrik Rp. 300Penurunan hutang pajak Rp. 1.500Laba penjualan aktiva tetap Rp. 30.000

Rp. 42.300Aliran kas bersih dari kegiatan operasi Rp. 93.000

Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasiKas masuk yang berasal dari penjualan investasi Rp. 75.000Kas keluar untuk membeli peralatan Rp. 157.000Aliran kas neto untuk kegiatan investasi ( Rp. 82.000 )

Aliran kas dari kegiatan keuanganKas yang diterima dari penjualan saham Rp. 160.000Dikurangi

Kas untuk membayar dividen Rp. 23.000Kas untuk membayar hutang obligasi Rp. 125.000

Rp. 148.000Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan Rp. 12.000

Kenaikan kas Rp. 23.000Saldo kas pada awal tahun Rp. 26.000Saldo kas pada akhir tahun Rp. 49.000

Manajemen Keuangan 17

Analisis Pola Laporan Arus Kas

Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan. Dalam buku Intermediate Accounting Edisi ke 14, Skousen dan Stice merinci 8 pola arus kas yang dapat terjadi dan kesimpulan umum yang dapat ditarik yaitu :

No. Arus kas dari operasi

Arus kasdari investasi

Arus kasdari keuangan

Penjelasan Umum

1 + + + Perusahaan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari operasi dan dari penjualan aktiva tetap serta dari keuangan untuk meningkatkan kas peusahaan yang amat likuid, kemungkinan mencari akuisisi

2 + - - Perusahaan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari operasi untuk membeli aktiva tetap dan membayar hutang / pengembalian modal pemilik.

3 + + - Hasil penjualan investasi dan operasional digunakan untuk membayar hutang atau mengembalikan modal

4 + - + Perusahaan menggunakan kas dari operasi dan pinjaman/penarikanmodal untuk melakukan investasi

5 - + + Perusahaan menggunakan sebagian kas dari investasi dan penarikan pinjaman untuk membiayai operasional

6 - - + Perusahaan melakukan investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman/penarikan modal, sebagian dana juga digunakan untuk operasional

7 - + - Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik

8 - - - Perusahaan menggunakan cadangan kas untuk mendanai operasi dan membayar hutang dan/atau investor jangka panjang

2-5B (measuring cash flows) hitung free cash flow dari J.B. Chavez Corporation pada akhir tahun, 31 Desember 2001, baik dari sudut pandang operasi maupun pembiayaan. Interpretasikan hasilnya.

J.B. Chavez Corp. income statement for the year ending 12/31/00 and 12/31/01 ($000)2000 2001

SalesCOGSGross profitOperating expensesDepreciationNet operating incomeInterest expenseNet income before taxesTaxes (40%)Net income

30220

$ 1,250700

$ 550

$ 30050

$ 250100

$ 150

45200

$ 1,450875

$ 575

$ 33060

$ 270108

$ 162

Manajemen Keuangan 18

J.B. Chavez Corp. balance sheet at 12/31/00 and 12/31/01 ($000)Assets 12/31/00 12/31/01 ChangeCashAccount receivableInventory

Current assetsPlant and equipmentLess: accumulated depreciation

Net plant and equipmentTotal assets

$ 225450575

$ 1,250$ 2,200

(1000)$ 1,200$ 2,450

$ 175430625

$ 1,230$ 2,500(1,200)

$ 1,300$ 2,530

$ 502050

$ 20$ 300

200$ 100$ 80

Liabilities and owners’equityAccounts payableNotes payable-current 9%

Current liabilitiesBondsOwners’equity

Common stockPaid in capitalRetained earningTotal owners’equity

Total liabilities&owners’equity

$ 2500

$ 250$ 600

$ 300600700

$ 1,600$ 2,450

$ 115115

$ 230$ 600

$ 300600800

$ 1,700$ 2,530

$ 135115

$ 20-

--

$ 100$ 100$ 80

Jawab:

J.B. Chavez Corp. 2001 free cash flow ( $ in thousand )

Manajemen Keuangan 19

Cash flows from an operating perspectiveAfter tax cash flows from operations:

Net Operating incomeDepreciationEBITDATax expense

After tax cash flows from operations

Change in net operating working capitalChange in cashChange in account receivableChange in inventory

Change in current assetsChange in account payable

Change in noninterest-bearing current debtChange in net operating working capital

Change in fixed assets and other assets:Purchase of fixed assets

Operating free cash flow

Cash flow from a financing perspectiveInterest expenseLess increase notes payable-currentPlus dividendsFinancing free cash flow

$ 330200

$ (50)(20)

50

$ 135

$ 530108

$ 422

$ (20)

135$ 115

$ 300

$ 7

$ 60 (115)

62$ 7

2-8B (analyzing free cash flows)berikut adalah perhitungan cash flow dari Ben & Jerry’s Ice Cream. Interpretasikan berdasar informasi berikut dariman kas berasal dan kemana digunakan

Ben & Jerry’s free cash flow ($ in thousands)Cash flows from an operating perspectiveAfter tax cash flows from operations:

Operating incomeDepreciationEBITDATax expenseLess change in income tax payableLess change in deffered taxesCash taxes

After tax cash flows from operationsOther income (losses)

Change in net operating working capitalChange in cashChange in account receivableChange in inventoryChange in other current assets

Change in current assetsChange in account payable Change in accrued expenses

Change in noninterest-bearing current debtChange in net operating working capital

Change in fixed assets and other assets:Purchase of fixed assetsChange in investmentChange in other assets

Net cash used for investmentOperating free cash flow

Cash flow from a financing perspectiveInterest expensePlus decrease in long-term debtLess increase in short-term debtPlus dividends Plus decrease in common stockFinancing free cash flow

$ 13,1299,202

$ 1,8231,2154,174

$ (638)7,495

847(2,666)

$ 5,456517

$ (757)(103)3,060

$ 22,331

$ 4,782$ 17,549

(6,596)$ 10,953

$ 5,038

$ 5,973$ (935)

$ 2,200$ 9,688

$ 1,6343,822(361)

-4,593

$ 9,688

Jawab:Berdasarkan perhitungan di atas Ben & Jerry’s:

memiliki free cash flow dengan jumlah positif sebesar $ 9,688 cash flow dari kegiatan operasinya menghasilkan nilai positif $ 17,549, dilihat dari perubahan asset lancarnya, account receivable mengalami peningkatan, jadi besar

kemungkinan penjualan lebih banyak dilakukan secara kredit. Cash flow dari kegiatan operasi tersebut digunakan untuk menutup losses $ 6596, melakukan

pembelian secara kredit (saldo account payable besar) dan membayar hutang jangka penjangnya

common stock berkurang sebesar $ 4,593 berarti perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar

Financing free cash flow perusahaan adalah positif sebesar $ 9,688 berarti investor menerima pengembalian atas investasinya.

Manajemen Keuangan 20

BAB III

MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN

Laporan Keuangan DasarLaporan keuangan terdiri atas bagian tertentu suatu informasi penting mengenai operasi

perusahaan yang dilaporkan dalam bentuk Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

Secara rinci sistem pencatatan berganda dapat membingungkan pemula, secara matematis laporan keuangan tidak membingungkan dan bias dijabarkan sebagai berikut :

1. Neraca atau Laporan Keuangan :Kewajiban + Ekuitas pemegang saham pemilik = Aktiva

2. Laporan Laba Rugi atau Laporan Hasil Operasi :Pendapatan + Keuntungan - Beban - Kerugian – Kerugian = Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas :Arus Kas Masuk – Arus Kas Keluar = Perubahan kas

Laporan Laba RugiLaporan laba rugi merupakan ringkasan dari empat jenis kegiatan yaitu :

1. Menjual produk atau jasa2. Beban produksi tau untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual3. Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa pada konsumen,

serta yang berkaitan dengan beban administrative operasional4. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis

Aktivitas Laporan Laba Rugi ini diawali dengan penjualan kemudian dilanjutkan dengan laba operasi (operating income) atau laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and tax). Tidak ada beban pendanaan yang dimasukkan dalam perhitungan tersebut. Setelah pendapatan operasional, diketahui hasil keputusan pendanaan perusahaan serta besarnya pajak yang harus dibayar atas pendapatan perusahaan. Beban pendanaan perusahaan ditunjukkan pada bagian ini, pertama dalam bentuk beban bungan dulu lalu deviden atas saham preferen. Tingkat pajak yang dikenakan atas pendapatan perusahaan sebelum pajak akan menentukan besarnya kewajiban pajak. Pendapatan bersih bagi pemegang saham biasa adalah pendapatan yang bisa didistribusikan kepada para pemilik perusahaan atau diinvestasikan kembali dalam perusahaan, tentu saja jika terdapat uang kas yang cukup untuk melaukukannya. Namun dalam kenyataannya, perusahaan yang memiliki pendapatan positif tidak selalu berarti memiliki uang kas.

NeracaSementara Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil operasi kegiatan usaha selama satu periode

waktu, misalnya setahun, maka neraca memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, menyajikan kepemilikan aktiva, kewajiban, serta ekuitas pemegang saham dari para pemilik. Aktiva mewakili seluruh sumber daya yang dimliki perusahaan, sementara kewajiban dan ekuitas pemegang saham menunjukkan bagaimana seluruh sumber daya perusahaan itu didanai.

Aktiva dapat digolongkan dalam tiga kategori :1. Aktiva Lancar (current assets) : terdiri dari kas, surat berharga yang mudah dijual, piutang

dagang, persediaan serta beban dibayar dimuka.2. Aktiva tetap atau jangka panjang (fixed or long term assets) : terdiri atas peralatan, bangunan.

Serta tanah3. Aktiva lain (other assets) : aktiva yang tidak termasuk dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap

perusahaan, seperti hak paten, investasi jangka panjang dalam surat berharga dan goodwill.

Dalam melaporkan jumlah uang kas atas berbagai aktiva ini, berlaku praktek konvensional pelaporan nilai aktiva maupun dan kewajiban yang dilakukan atas dasar beban historis. Jadi neraca tidak dimaksudkan untuk menyajikan nilai pasar perusahaan, namun melaporkan transaksi berdasarkan beban historisnya. Menentukan nilai yang wajar dari perusahaan adalah masalah yang berbeda.

Laporan Arus KasLaporan Arus Kas menunjukkan arus kas yang sebenarnya yang dihasilkan oleh perusahaan

sepanjang tahun itu. Arus kas dari laporan ini terbagi ke dalam tiga kelompok utama yaitu arus kas operasional, investasi, serta transaksi pendanaan, seperti pengeluaran saham, peminjaman, serta pembayaran kembali kewajiban.

Manajemen Keuangan 21

Arus Kas dari Kegiatan OperasiArus kas perusahaan dari kegiatan operasi terdiri atas :

1. Pengumpulan kas berasal dari konsumen, Titik awal kita adalah menntukan seberapa banyak perusahaan dapat mengumpulkan uang kas dari konsumnenya. Kita tahu berapa banyak yang dijual, tapi kita ingin tahu berapa yang dikumpulkan secara tunai. Untuk menentukan jumlah ini, kita tinggal mengambil penjualan perusahaan dan mengurangi perubahan dalam piutang dagang. Contohnya, jika perusahaan menghasilkan penjualan $200.000 selama setahun dan piutang dagangnya meningkat dari $50.000 menjadi $70.000 atau sejumlah $20.000 artinya $20.000 penjualan belum dikumpulkan. Jadi pengumpulan perusahaan hanya $180.000 ($200.000 - $20.000).

2. Pembayaran kepada pemasok untuk pembelian bahan baku, Saat perusahaan membeli produk dari pemasok, persediaan perusahaan meningkat. Saat produk dijual, persediaan berkurang dan beban pokok penjualan dalam laporan laba rugi meningkat. Jadi total pembelian produk dari pemasok tercermin dalam beban pokok penjualan ditambah dengan perubahan dalam persediaan. Kemudian perusahaan akan membayar pembelian tersebut atau menundanya sebagai tambahan kredit dari pemasok seperti yang terlihat pada perubahan hutang dagang dalam neraca. Jumlah pembayaran yang sebenarnya, dapat dihitung dengan cara :

Pembayaran = Beban Pokok + Perubahan pada - Perubahan dalamPada pemasok penjualan persediaan kewajiban dagang

3. Arus kas keluar dari kegiatan operasi lainnya (beban pemasaran, administrasi, pembayaran bunga), Dalam menghitung arus kas keluar sebenarnya yang menjadi beban operasi dan beban bunga dalam laporan laba rugi adalah dengan memasukkan beban operasi yang benar-benar melibatkan arus kas keluar, tidak termasuk penyusutan ataupun transaksi non kas lainnya. Penyesuaian juga dilakukan untuk setiap perubahan yang terjadi pada semua beban yang terhutang, serta beban bunga yang terhutang yang menunjukkan bahwa sebagian beban yang dilaporkan sebenarnya tidak seluruhnya dibayar namun masih merupakan kewajiban.

4. Pembayaran tunai untuk pajak.Beban pajak yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi perusahaan sering kali bukan jumlah yang sebenarnya yang dibayar saat itu. Provisi pajak dalam laporan laba rugi merupakan jumlah yang dihitung sesuai dengan pendapatan yang dilaporkan, tapi perusahaan diijinkan untuk menunda sebagian dari pembayaran atas jumlah tersebut. Jadi pembayaran pajak akan sama dengan provisi pajak yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dikurangi (ditambah) peningkatan (pengurangan) dari beban pajak yang terhutang atau yang ditunda dalam neraca.

Arus Kas dari Kegiatan InvestasiArus kas dari kegiatan investasi merupakan seberapa besar kas yang digunakan untuk kegiatan

investasi.

Arus Kas dari Kegiatan PendanaanArus kas dari kegiatan pendanaan termasuk semua arus kas baik yang masuk maupun yang

keluar dari para investor perusahaan, baik pemberi pinjaman maupun kepemilikan.

Mengukur Arus Kas dari Kegiatan Operasi : Pendekatan AlternatifUntuk mengukur arus kas dari kegiatan operasi yang disebut metode langsung dimulai dengan

pemngumpulan kas dari konsumen perusahaan dikurangai dengan perbedaan arus kas keluar yang terjadi pada kegiatan operasi perusahaan yang teratur, seperti uang yang dibayarkan kepada para pemasok dan untuk membayar gaji pegawai. Kegiatan operasi juga dapat juga dapat dihitung dengan menggunakan metode tidak langsung yang dimulai dengan pendapatan bersih lalu ditambahkan kembali dengan semua beban operasi perusahaan yang tidak mengakibatkan arus kas keluar untuk periode tersebut. Jadi kedua metode yang mengukur arus kas yang timbul akibat dari kegiatan operasi hanya berbeda dalam hal apakah kita mulai dari atas (metode langsung) atau dari bawah (metode tak langsung) dari laporan laba rugi rugi perusahaan.

Sebagai pemikiran terakhir dalam mengukur arus kas, ada kepercayaan lazim populer bahwa pendapatan bersih ditambah dengan penyusutan merupakan ukuran yang wajar untuk menghitung arus kas perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menghitung arus kas jauh lebih rumit daripada

Manajemen Keuangan 22

hanya sekedar menambahkan penyusutan terhadap pendapatan bersih. Perubahan saldo aktiva sebagai akibat perkembangan perusahaan dan bahkan kadang menjadi lebih penting. Jadi manajemen, khususnya bagi perusahaan yang berkembang, disarankan untuk tidak membatasi perhatian hanya pada laba perusahaan tetapi juga memfokuskan pada arus kas, karena keduanya merupakan dua hal yang berbeda.

Analisis Laporan KeuanganApa yang disebut sebagai rasio keuangan. Rasio keuangan membantu kita mengidentifikasi

beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti :

Kita dapat meneliti rasio antar waktu untuk meneliti arah pergerakannya, Kita dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain.

1. Seberapa jauh likuiditas perusahaan?Likuiditas suatu usaha bisnis didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi

semua kewajiban perusahaannya yang sudah jatuh tempo. Untuk mengukur likuiditas terdapat dua pendekatan.

Pendekatan 1:Pendekatan pertama membanding

a. kas dan aktiva yang harus diubah menjadi uang kas pada tahun tersebut denganb. hutang yang jatuh tempo dan harus dibayar pada tahun tersebut.

aktiva disini adalah aktiva lancar dan kewajiban adalah kewajiban lancar yang ada pada neraca. Jadi, kita dapat menggunakan ukuran berikut yang disebut sebagai rasio lancar, untuk memperkirakan likuiditas perusahaan secara relatif.

Current Ratio (rasio Lancar) = aktiva lancar kewajiban lancar

selanjutnya, mengingat bahwa terdapat tiga aktiva lancar yang utama yaitu : kas, piutang dagang dan persediaan, maka kita dapat membuat pengukuran likuiditas menjadi lebih fokus dengan mengeluarkan unsur persediaan, aktiva lancar yang paling tidak likuid dalam pembilang. Rasio yang telah direvisi ini disebut sebagai acid-test atau rasio cepat (quick rasio) yang dihitung sebagai berikut :

Quick Ratio (Rasio Cepat) = aktiva lancar – persediaan kewajiban lancar

Pendekatan 2 :Pandangan kedua terhadap likuiditas adalah dengan mempelajari kemampuan perusahaan untuk mengubah piutang dagang dan persediaan menjadi kas dalam suatu periode waktu tertentu. Pengubahan piutang dagang menjadi kas dapat diukur dengan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang dagang persediaan yaitu lamanya hari dari penjualan perusahaan.

Average Collection Period = piutang dagang(periode penagihan rata2) penjualan kredit harian

Kita dapat membuat kesimpulan yang sama dengan mengukur berapa kali piutang dagang berputar dalam setahun yang disebut rasio perputaran piutang dagang.

Accounts Receivable Turnover Ratio = penjualan kredit (periode penagihan dagang) piutang dagang

Dengan rasio perputaran persediaan kita dapat mengetahui perputaran persediaan selama setahun dan mengetahui likuiditas persediaan.

Inventory Turnover Ratio = beban pokok penjualan (rasio perputaran persediaan) persediaan

2. Apakah Manajemen Mengumpulkan Laba OperasiYang Cukup Atas Aktiva Perusahaan ?

Untuk menjawab pertanyaan ini ada beberapa pilihan bagaimana kita mengukur laba : laba kotor, laba operasi, atau laba bersih. Laba kotor tidak akan dipilih karena tidak dapat memberikan beberapa informasi penting seperti beban dalam memasarkan dan mendistribusikan produk perusahaan. Jadi kita harus memilih antara laba operasi dan laba bersih. Untuk keperluan kita, laba operasi lebih baik dipakai karena pengukuran laba perusahaan dihitung sebelum dikurangi beban atas

Manajemen Keuangan 23

kebijaksanaan pendanaan yang dilakukan perusahaan. Dengan cara ini dapat dibandingkan profitabilitas perusahaan dengan berbagai kombinasi kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Karenanya untuk meneliti tingkat laba operasi relatif terhadap aktivanya digunakan operating return on investment (tingkat pengembalian investasi atas pendapatan operasi) dengan rumus :

Tingkat pengembalian investasi = pendapatan operasi atas pendapatan operasi total aktiva

untuk mengetahui hasil pengembalian yang kompetitif atas aktiva perusahaan, harus memisahkan tingkat pengembalian investsi atas pendapatan operasi (OIROI) ke dalam 2 (dua) bagian penting yaitu marjin laba operasi (operating profit marjin) dan perputaran total aktiva (total assets turnover). OIROI perusahaan merupakan perkalian dua rasio yang dapat ditunjukkan sebagai berikut :

OIROI = marjin laba operasi x perputaran total aktiva

atau lebih lengkapnya,

OIROI = pendapatan operasi x penjualan Penjualan total aktiva

Komponen pertama dalam OIROI yaitu marjin laba operasi adalah variable yang sangat penting dalam memahami profitabilitas operasi perusahaan. Adalah penting untuk mengetahui secara pasti factor-faktor yang mempengaruhi rasio tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya marjin laba operasi : Jumlah unit produk yang dijual Rata-rata harga jual tiap unit produk Beban manufaktur atau beban perolehan produk perusahaan Kemampuan dalam mengawasi beban umum dan administrasi Kemampuan dalam mengawasi beban dalam memasarkan serta mendistribusikan produk

perusahaan.

Perputaran total aktiva adalah komponen kedua OIROI yang merupakan fungsi dari efesiensi manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan.

3. Bagaimana Perusahaan Mendanai Aktivanya ?Untuk menentukan apakah dalam mendanai aktiva perusahaan lebih banyak menggunakan

hutang atau ekuitas saham, kita harus mengetahui dulu besarnya persentase hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang dengan rasio hutang (debt ratio) :

Debt Ratio = total kewajiban total aktiva

pandangan kedua mengenai keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan dapat diperoleh dengan melihat laporan laba rugi, yaitu dengan membandingkan jumlah laba operasi yang tersedia untuk menutupi beban bunga yang harus dibayar. Dengan dinyatakan dalam sebuah ratio, kita akan menghitung berapa kali laba operasi perusahaan terhadap beban bunga :

Times Interest Earned Ratio = laba operasi (Rasio Laba terhadap Beban Bunga) bunga

4. Apakah Para Pemilik (Pemegang Saham) Menerima Pengembalian Yang Pantas Atas Investasinya ?Dalam mengukur tingkat pengembalian investasi para pemegang saham biasa, kita harus

mengetahui apakah pendapatan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atau investor pemegang saham biasa itu lebih menarik jika dibandingkan dengan pengembaliannya bagi para pemilik perusahaan yang sejenis dalam industri yang sama. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity) dihitung dengan cara :

Return On Equity = pendapatan bersih (Tingkat Pengembalian Ekuitas) ekuitas pemegang saham biasa

Faktor penentu dari tingkat pengembalian ekuitas para pemegang saham : Perbedaan antara tingkat pengembalian investasi atas laba operasi dan tingkat bunga Jumlah hutang yang digunakan dalam struktur modal relatif terhadap besarnya perusahaan.

Manajemen Keuangan 24

Sehingga lebih khusus lagi tingkat pengembalian ekuitas sebagai pendapatan bersih dibagi dengan ekuitas saham biasa :

Tk. Pengembalian = pengembalian investasi + tingkat pengembalian - tingkat hutang x bunga

Ekuitas dari laba operasi atas laba operasi ekuitas

Pendekatan Terpadu Terhadap Analisis Rasio : Analisis Du PontPendekatan lain yang sering digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dan tingkat pengembalian

ekuitas adalah Analisis Du Pont, dengan rumus :

Tingkat pengembalian ekuitas = tingkat pengembalian aktiva + 1 – total kewajiban total aktiva

Tingkat pengembalian aktiva = pendapatan bersih total aktiva

Peningkatan tingkat pengembalian dapat diperoleh dengan :1. Meningkatkan penjualan tanpa peningkatan beban dan biaya secara proporsional2. Mengurangi beban pokok penjualan atau beban operasi perusahaan3. Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva4. Meningkatkan penggunaan hutang relatif terhadap ekuitas, sampai titik yang tidak

membahayakan kesejahteraan keuangan perusahaan.

Keterbatasan dari Analisis RasioDaftar berikut berisi beberapa kelemahan penting yang dapat ditemukan dalam menghitung dan menginterpretasikan rasio keuntungan :

1. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang usaha.

2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya memberikan panduan umum karena bukan merupakan hasil penelitian ilmiah.

3. Perbedaan praktek akuntansi tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung.

4. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.5. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan.6. Banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan operasinya.

Di luar keterbatasannya, rasio keuangan dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Namun kita juga harus menyadari kelemahan yang potensial saat melakukan analisis rasio. Manfaat sesungguhnya yang dihasilkan dari menganalisis rasio keuangan adalah bahwa angka-angka tersebut memberitahukan kita pertanyaan-pertanyaan apa yang harus diajukan.

Manajemen Keuangan 25

BAB IV

PERAMALAN, PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEUANGANPENDAHULUAN

PERAMALAN KEUANGAN

Peramalan dalam manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan kebutuhan keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Langkah dasar dalam meramalkan pendanaan yang dibutuhkan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :

a. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan serta semua biaya sepanjang periode perencanaan

b. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva tetap yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang diramalkan.

c. Menentukan jumlah kebutuhan dana bagi perusahaan sepanjang periode perencanaan.

Ramalan PenjualanMeramalkan penjualan adalah inti pokok dalam proses perencanaan perusahaan. Perkiraan penjualan untuk tahun depan akan mencerminkan :

a. Kecenderungan penjualan yang lalu yang diharapkan akan terulang lagi pada tahun berikutnya.b. Pengaruh kejadian apapun yang secara material mempengaruhi kecenderungan itu.

Meramalkan Variabel KeuanganPeramalan keuangan tradisional menganggap ramalan penjualan sebagai variabel yang sudah pasti dan membuat proyeksi dengan melihat dampaknya terhadap berbagai beban dan biaya, aktiva serta kewajiban perusahaan. Metode yang umum digunakan untuk membuat proyeksi ini adalah metode persentase penjualan (percent of sales method).

Peramalan Keuangan dengan Metode Persentase PenjualanMetode persentase penjualan mencakup perkiraan tingkat beban dan biaya, aktiva atau kewajiban untuk periode yang akan datang sebagai persentase atas ramalan penjualan. Persentase dapat diambil dari laporan keuangan yang terbaru : yaitu persentase penjualan saat ini, dari nilai rata-rata yang dihitung untuk beberapa tahun, dari penilaian analisis, atau kombinasi dari berbagai sumber-sumber tersebut.

Gambar 4-1 menyajikan contoh lengkap penggunaan metode prosentase penjualan untuk meramal keuangan. Dalam contoh tersebut tiap bagian dalam neraca perusahaan yang dipengaruhi oleh perubahan penjualan diubah menjadi bentuk prosentase dengan penjualan tahun 1995 sebesar 10 juta sebagai dasarnya.

Ramalan akan saldo baru untuk tiap bagian dihitung dengan mengalikan persentase ini dengan 12 juta sebgai proyeksi penjualan untuk periode perencanaan 1996. Metode peramalan ini tidak dapat memberikan hasil yang setepat atau seterinci seperti menggunakan cash budget method. Namun metode ini membutuhkan biaya yang relatif rendah serta mudah untuk digunakan.

Dalam gambar 4-1, baik aktiva lancar maupun tetap diasumsikan berubah jika tingkat penjualan perusahaan berubah. Hal ini berarti bahwa perusahaan tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menyerap peningkatan penjualan yang diproyeksikan. Sehingga, jika penjualan meningkat 1, aktiva tetap akan meningkat sebesar 40 atau sebesar 40% dari peningkatan penjualan yang diproyeksikan. Jika aktiva tetap perusahaan yang sekarang dimiliki cukup untuk mendukung tingkat penjualan baru yang diproyeksikan, maka aktiva ini tidak boleh dibiarkan ikut berubah karena penjualan. Jika ini terjadi, maka aktiva tetap ini tidak perlu dirubah dalam bentuk persentase terhadap nilai penjualan dan akan diproyeksikan sebagai nilai tetap untuk periode yang diramalkan.

Manajemen Keuangan 26

Gambar 4-1 Menggunakan metode prosentase penjualan untuk meramal kebutuhan dana di masa yang akan datang.

Jika menggunakan contoh dari gambar 4-1, kita perkirakan bahwa penjualan perusahaan akan meningkat dari 10 juta menjadi 12 juta yang akan mengakibatkan kebutuhan perusahaan akan total aktiva meningkat menjadi 7,2 juta. Aktiva ini kemudian akan didanai oleh kewajiban yang sudah ada sebesar 4,9 juta ditambah sumber pendanaan spontan, 1,8 juta dalam bentuk dana pemilik, termasuk 300.000 berupa laba ditahan dari penjualan tahun berikutnya dan akhirnya kebutuhan akan dana tambahan sebesar 500.000 yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan hutang wesel, menjual obligasi, menawarkan saham, atau beberapa kombinasi dari sumber-sumber dana tersebut.

Sebagai ringkasan, kita dapat memperkirakan tambahan dana yang dibutuhkan perusahaan dengan menggunakan metode persentase penjualan dalam peramalan keuangan dengan mengikuti 4 langkah sebagai berikut :

1. Ubah setiap pos aktiva dan kewajiban yang bervariasi secara langsung dengan perubahan penjualan perusahaan ke dalam bentuk persentase terhadap penjualan tahun ini.

2. Proyeksikan setiap pos tersebut dengan menggunakan persentase penjualan yang sudah kita hitung dan kalikan dengan proyeksi penjualan atau dengan tetap membiarkannya tidak bervariasi terhadap perubahan tingkat penjualan.

3. Proyeksikan tambahan laba ditahan yang tersedia untuk membantu mendanai kegiatan operasi perusahaan.

4. Proyeksikan tambahan dan yang dibutuhkan perusahaan yang didapat dari total aktiva yang diproyeksikan dikurangi dengan proyeksi kewajiban dan ekuitas pemilik.

DFN MODEL

Memperkirakan modal tambahan dana yang dibutuhkan dengan menggunakan model DFN yaitu dengan memperkirakan secara langsung dengan menggunakan perubahan penjualan yang diperkirakan dan mengaitkannya dengan perubahan dalam aktiva, kewajiban serta ekuitas pemilik sebagai berikut :

DFN (t+1) = proyeksi perubahan – proyeksi perubahan – proyeksi perubahandalam aktiva dalam kewajiban dalam ekuitas pemilik

DFN t-1=¿¿

Manajemen Keuangan 27

dengan

DFNt+1 = perkiraan tambahan dana yang dibutuhkan untuk periode t+1Aktivat* = aktiva dalam periode t yang diharapkan berubah secara proporsional terhadap

perubahan tingkat penjualan. Dalam contoh telah diasumsikan bahwa semua aktiva perusahaan akan bervariasi secara Proporsional terhadap penjualan.

Penjualan = tingkat penjualan untuk periode t penjualant+1 = perubahan proyeksi penjualan untuk periode t+1 yaitu penjualant+1 - penjualant

Kewajibant* = kewajiban dalam periode t yang diharapkan bervariasi secara proporsional terhadap tingkat penjualan. Pada contoh sebelumnya kita mengasumsikan bahwa hutang dagang dan beban yang diakru bervariasi terhadap penjualan namun ticlak untuk hutang wesel dan hutang jangka parijang.

NPMt+1 = net profit margin (laba bersih - penjualan) yang diproyeksikan untuk periode t+1.B = dividen sebagai persentase terhadap laba bersih atau rasio pembayaran dividen

sehingga (1 - b) adalah bagian dari proveksi laba bersih perusahaan yang akan menjadi laba ditahan dan ditanam kembali dalam perusahaan (dengan [1 – b] adalah rasio porsi yang ditahan).

Menganalisis Pengaruh Laba serta Kewajiban Deviden pada DFN

Dengan menggunakan model DFN, kita dapat dengan cepat dan mudah mengevaluasi sensitifitas proyeksi kebutuhan dana terhadap perubahan yang terjadi pada variabel kunci. Dengan menggunakan contoh marjin laba bersih (NPM) sebesar 1%, 5%, 10% dan dengan mengkombinasikan rasio pembayaran deviden 30%, 50%, dan 70% kita dapat mengevaluasi pengaruh marjin laba bersih sebagai berikut :

Tambahan Dana yang Dibutuhkan dengan Berbagai Marjin Laba Bersih dan Rasio Pembayaran DevidenMarjin Laba Bersih Rasio Pembayaran Deviden (Deviden/Laba Bersih)

30% 50% 70%1% 716.000 740.000 764.0005% 380.000 500.000 620.000

10% (40.000) 200.000 440.000

Jika nilai marjin laba bersih mewakili perkiraan yang wajar dalam satu rentang nilai seperti yang dialami perusahaan dan jika perusahaan mempertimbangkan untuk membayar deviden antara 30% hingga 70%, maka kita memperkirakan kebutuhan dana bagi perusahaan (DFN) akan berada di antara nilai ($40.000), yang mewakili surplus $40.000, sampai pada situasi di mana perusahaan membutuhkan $764.000. marjin laba bersih yang semakin rendah menyebabkan semakin tingginya dana yang dibutuhkan. Juga, persentase pembayaran deviden yang semakin tinggi, dengan hal lain dianggap konstan, akan mengarahkan pada kebutuhan dana yang semakin besar. Hal ini merupakan akibat langsung dari kenyataan bahwa perusahaan dengan pembayaran deviden yang tinggi akan menahan laba lebih sedikit.

Tingkat Pertumbuhan yang Terus-Menerus (g*)Menggambarkan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan jika perusahaan ingin mempertahankan rasio keuangan yang ada dan tidak ingin secara terpaksa menjual bagian equitas yang baru. Secara khusus, tingkat pertumbuha n yang terus menerus adalah tingkat pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana tambahan sama dengan nol. Rumus yang dihasilkan cukup sederhana dan bergantung pada rasio tingkat pengembalian equitas (return on equity atau ROE) serta rasio pembayaran deviden.

Manajemen Keuangan 28

Tabel 4-1 Harris Electronics Corporation: perhitungan tingkat pertumbuhan yang terus menerus.

Tingkat pertumbuhan yang terus menerus (g*) = ROE (1-b)

ROE = laba bersih ekuitas biasa

ROE = (marjin laba bersih) x (perputaran aktiva total) + (1 – rasio hutang)

Atau

ROE = laba bersih x penjualan 1 – total hutangPenjualan aktiva total aktiva

Jadi tingkat pertumbuhan perusahaan yang terus menerus ditentukan oleh semua faktor yang menentukan tingkat pengembalian ekuitas (marjin laba bersih, perputaran aktiva, dan hutang keuangan) serta pilihan akan resiko pembayaran devidennya (b). untuk menggambarkan perhitungan tingkat pertumbuhan yang terus menerus, dapat dilihat pada tabel 4-1. Harris co. mengalami tingkat pertumbuhan terus menerus yang cukup wajar berkisar antara yang rendah 5,85% tahun 1992 hingga yang tinggi 6,59% tahun 1993. Alasan variasi yang cukup ini mudah dilihat dari data dalam tabel 4-1. tingkat pengembalian ekuitas biasa perusahaan ROE berubah hanya sedikit selama periode tersebut, dari yang rendah 9,75% tahun 1992 hingga yang tinggi 10,99% tahun 1993, sementara rasio retensi (1-b) tetap 60% dari laba. Tingkat pertumbuhan penjualan Harris yang sebenarnya dari 1992 hingga 1993 adalah 21,74% lebih tinggi dari tahun 1993 yang 5,85%. Tingkat pertumbuhan yang terus menerus yang dapat diaplikasikan untuk tahun 1993 dihitung dengan menggunakan data 1992. Di tahun ini, kita menghitung tingkat pertumbuhan yang terus menerus perusahaan tahun 1993 dalah 5,85%[9,75%(1-0,40)], tetapi peningkatan penjualan yang sebenarnya untuk tahun berikut adalah 21,74%[($1.400-1.150)$1.150]. Dari tabel 4-1 kita dapat melihat peningkatan pinjamannya dari 42,56% dari aktiva tahun 1992 menjadi 49,48% tahun 1993 tanpa mengeluarkan saham biasa baru. Jadi, Harris membiayai DFN-nya dengan menggunakan hutang baru.

Keterbatasan Metode Peramalan Persentase PenjualanMetode persentase penjualan dalam peralamalan keuangan memberikan perkiraan kebutuhan

dana perusahaan yang wajar hanya jika persyaratan aktiva dan sumber pendanaan dapat dengan akurat diramalkan sebagai persentase penjualan yang konstan. Contohnya meramalkan persediaan dengan menggunakan persentase penjualan melibatkan persamaan peramalan sebagai berikut :

persediaanPersediaan = . penjualan

penjualan

Metode peramalan dengan persentase penjualan hanyalah garis lurus yang melewati titik asal (yang memiliki intersep nol). Ada beberapa keadaan dengan tipe hubungan ini gagal menggambarkan

Manajemen Keuangan 29

hubungan antara aktiva dan penjualan. Skala ekonomis kadang direalisasikan dengan melakukan investasi pada aktiva tertentu. Ini berarti bahwa aktiva ini tidak bertambah dalam proporsi yang langsung berkaitan dengan penjualan.

PERENCANAAN KEUANGAN DAN PENGANGGARAN

Fungsi AnggaranAnggaran adalah ramalan atas kejadian di masa yang akan datang.

Fungsi dasar anggaran adalah :1. menunjukkan jumlah dan waktu akan kebutuhan dana perusahaan di masa yang akan datang2. dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah dalam anggaran tidak cocok dengan

jumlah yang sebenarnya terjadi.3. dasar evaluasi atas kinerja perusahaan.

Anggaran KasAnggaran kas mewakili rencana detil arus kas di masa yang akan datang dan disusun atas empat unsur : penerimaan kas, pengeluaran kas, perubahan bersih dalam kas untuk periode tersebut dan kebutuhan dana yang baru.

Anggaran Tetap Vs Anggaran FleksibelAnggaran tetap : perkiraan arus kas dibuat untuk sekumpulan tanggal perkiraan penjualan bulanan.Anggaran fleksibel : perkiraan kembali semua biaya kas yang akan terjadi pada tiap tingkat penjualan yang mungkin terjadi. Anggaran fleksibel dapat memberikan informasi :

1. Memberikan informasi mengenai kebutuhan dana perusahaan2. Memberikan Standar untuk mengukur kinerja bawahan yang bertanggung jawab atas berbagai

beban dan penerimaan dalam anggaran.

Periode AnggaranSebagai aturan umum, harus cukup panjang untuk menunjukkan pengaruh kebijaksanaan manajemen tetapi cukup pendek agar perkiraan dapat dibuat dengan tingkat keakuratan yang masuk akal. Anggaran dengan jangka waktu yang lebih panjang juga disiapkan dalam bentuk anggran pengeluaran modal.

PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN KOMPUTER

Paket perangkat lunak untuk perencanaan keuangan pertama kali diperkenalkan oleh komputer mainframe besar dan kemudian ke komputer pribadi pada awal tahun 1980-an. Paket ini memungkinkan seseorang yang awam komputer untuk menggunakan komputer pribadi untuk membuat anggaran dan peramalan. Keuntungan komputer yang sebenarnya terealisasi pada saat terdapat kebutuhan untuk skenario yang berbeda, yang dievaluasi debfan cepat dan mudah.

Perkembangan utama lainnya yang berdampak jelas bagi penggunaan komputer dalam proses perencanaan dan penganggaran adalah munculnya komputer pribadi. Dengan hanya beberapa juta rupiah, meja analis keuangan dapat terisi dengan kekuatan menghitung handal. Perkembangan perangkat lunak dalam perencanaan keuangan telah menyamai perkembangan teknologi mikro komputer.

KESIMPULAN

Metode peramalan untuk variabel keuangan yang paling populer adalah metode persentase penjualan. Metode ini menganggap bahwa aktiva atau kewajiban yang diramalkan adalah persentase konstan terhadap penjualan untuk semua tingkat penjualan dimasa yang akan datang. Ada keadaan dimana asumsi ini tidak masuk akal dan akibatnya metode persentase penjualantidak memberikan peramalan yang wajar. Salah satu keadaan muncul jika ada skala ekonomis dalam penggunaan aktiva yang diramalkan.

Seserius apakah masalah ini timbul dan haruskah kita menggunakan metode persentase penjualan? Bahkan dengan adanya masalah ini, metode persentase penjualan dapat meramalkan dengan cukup wajar saat tingkat penjualan yang diramalkan tidak berubah secara drastis dari nilai penjualan yang digunakan untuk menghitung persentase penjualan.

Manajemen Keuangan 30

Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang Terus Menerus adalah tingkat pertumbuhan penjualan maksimum jika perusahaan ingin mempertahankan rasio keuangan yang ada dan tidak ingin mengeluarkan ekuitas baru.

Anggaran Kas merupakan alat utama untuk meramalkan dan merencanakan keuangan. Anggaran kas ini berisi rencana yang rinci mengenai perkiraan arus kas dimasa yang akan datang dan terdiri dari 4 unsur atau segmen, yaitu: penerimaan kas, pengeluaran kas, perubahan kas bersih pada periode tersebut, serta kebutuhan dana yang baru. Setelah disiapkan, anggaran kas juga berfungsi sebagai alat untuk memonitor dan mengawasi kegiatan operasi perusahaan. Dengan membandingkan penerimaan dan pengeluaran kas yang sebenarnya terjadi terhadap yang ada dalam anggaran kas, manajer keuangan dapat lebih menghargai bagaimana baiknya kinerja perusahaan. Sebagai tambahan, penyimpangan dari yang telah direncanakan berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk mengisyaratkan kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan dimasa yang akan datang.

Manajemen Keuangan 31

BAB 5NILAI WAKTU DARI UANG

Bunga MajemukBunga majemuk terjadi jika bunga yang dibayarkan selama periode pertama investasi ditambahkan kepada pokoknya, lalu pada periode kedua, bunga yang diterima dihitung atas nilai penjumlahan yang baru ini.Perhitungan nilai uang pada masa yang akan datang atau nilai majemuk (compound value) diperlukan untuk menentukan tingkat bunga serta tingkat pertumbuhan dari suatu jumlah penerimaan uang. Pemahaman konsep compound interest dan present value sangat diperlukan untuk menentukan nilai masa depan suatu investasi juga untuk melihat manfaat dan biaya dari suatu proposal investasi baru serta membawanya kembali ke masa sekarang.

Sebagai contoh, misalnya kita menyimpan $100 dalam tabungan dengan tingkat suku bunga mejemuk 6% per tahun. Di akhir tahun pertama kita mendapatkan bunga 6% atau $6 dari setoran awal kita, dan memberikan jumlah baru dalam tabungan kita sebanyak $106. Rumus matematika yang menggambarkan fenomena ini adalah :FV1 = PV (1+i)

FV = Future Value (nilai masa depan investasi di akhir tahun pertama)i = Interest Rate ( tingkat suku bunga / diskonto tahunan)PV

= Present Value (nilai sekarang/jumlah investasi mula-mula di awal tahun pertama)

Dalam contoh,FV1 = PV(1+i) = $100(1+0,06) = $100(1,06) = $106Perhitungan pada periode berikutnya, akan memberikan kepada kita pendapatan bunga sebesar 6% dari jumlah pokok yang baru sebesar $106. Artinya kita akan mendapatkan bunga sebesar $6,36 selama perode tahun kedua. Tingkat suku bunga yang didapat pada tahun kedua lebih besar jika dibandingkan dengan tahun pertama, karena bunga yang diterima sekarang didapat atas jumlah setoran awal atau nilai sekarang serta atas bunga yang telah kita dapat di tahun pertama. Efeknya, kita sekarang mendapatkan bunga dari bunga, inilah yang dinamakan konsep bunga majemuk.Melalui rumus matematis yang menggambarkan pendapatan bunga di tahun kedua, maka kita akan dapatkan,

FV2 = FV1(1+i)

yang sebagai contoh kita menghasilkan,FV2 = $106(1,06) = $112,36

FV2 dapat juga kita cari hasilnya dengan persamaan berikut ini,FV2 = PV(1+i)²

Demikian juga untuk mencari FV3 dapat diperoleh dengan persamaan,FV3 = PV(1+i)³

Pada akhirnya sebuah pola perhitungan telah terbentuk. Kita dapat menggunakan rumus ini secara umum untuk menggambarkan nilai suatu investasi yang dimajemukkan pertahun dengan tingkat pertumbuhan i untuk tahun ke-n sebagai,

FVn = PV(1+i)n

Manajemen Keuangan 32

FVn = Nilai masa depan investasi di akhir n tahunn = Jumlah tahun di mana pemajemukan terjadii = Tingkat suku bunga (diskonto) tahunanPV = Nilai sekarang atau jumlah investasi mula-mula di awal tahun pertama

Jika kita meneliti hubungan antara jumlah tahun sebuah awal dimajemukkan dengan nilai masa depannya secara grafis akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Jadi dapat diambil kesimpulan dengan peningkatan pada nilai i atau n dengan PV konstan akan mengakibatkan meningkatnya nilai FVn.

Contoh :Jika kita menempatkan $1.000 dalam tabungan dengan tingkat suku bunga majemuk 5% per tahun, berapa jumlah tabungan kita dalam 10 tahun? Masukkan PV= $1.000, i =5% dan n = 10 tahun ke dalam persamaan (5-5), maka :

FVn = PV(1+i)n

= $1.000(1+0,05)10

= $1.000(1,62889) = $1.628,89

Jadi pada akhir tahun kesepuluh, kita mendapatkan $1.628,89Oleh karena penentuan nilai masa depan bisa memakan waktu jika investasi dilakukan selama beberapa tahun, the (FVIF i,n) faktor bunga dari nilai masa depan untuk i dan n yang didefinisikan sebagai (1+i)n.

FVn = PV(FVIF i,n)

Contoh:Jika kita menginvestasikan $500 ke bank dengan i yang akan memberikan 8% tingkat pengembalian majemuk per tahun, berapa nilai investasi itu di akhir tahun ketujuh?Lihat tabel (5-1) dalam baris n=7 dan kolom i=8%, kita akan mendapatkan FVIF 8%,7th bernilai 1,714 maka,FVn= PV(FVIF 8%,7th) = $500(1,714) = $857Jadi, kita mendapatkan $857 di akhir tahun ke tujuh.

Tabel 5-1 FVIF i,n atau Jumlah Majemuk $1N 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%1 1.010 1.020 1.030 1.040 1.050 1.060 1.070 1.080 1.090 1.1002 1.020 1.040 1.061 1.082 1.102 1.124 1.145 1.166 1.188 1.2103 1.030 1.061 1.093 1.125 1.158 1.191 1.225 1.260 1.295 1.3314 1.041 1.082 1.126 1.170 1.216 1.262 1.311 1.360 1.412 1.4645 1.051 1.104 1.159 1.217 1.276 1.338 1.403 1.469 1.539 1.6116 1.062 1.126 1.194 1.265 1.340 1.419 1.501 1.587 1.677 1.7727 1.072 1.149 1.230 1.316 1.407 1.504 1.606 1.714 1.828 1.9498 1.083 1.172 1.267 1.369 1.477 1.594 1.718 1.851 1.993 2.1449 1.094 1.195 1.305 1.423 1.551 1.689 1.838 1.999 2.172 2.35810 1.105 1.219 1.344 1.480 1.629 1.791 1.967 2.159 2.367 2.59411 1.116 1.243 1.384 1.539 1.710 1.898 2.105 2.332 2.580 2.85312 1.127 1.268 1.426 1.601 1.796 2.012 2.252 2.518 2.813 3.13813 1.138 1.294 1.469 1.665 1.886 2.133 2.410 2.720 3.066 3.45214 1.149 1.319 1.513 1.732 1.980 2.261 2.579 2.937 3.342 3.79715 1.161 1.346 1.558 1.801 2.079 2.397 2.759 3.172 3.642 4.177

Pada akhirnya nanti akan kita menemukan beberapa kegunaan persamaan (5-5) bukan hanya untuk mencari nilai masa depan dari sebuah investasi saja, tapi juga dapat digunakan untuk mencari nilai PV, i atau n.Contoh:Berapa tahun dibutuhkan investasi awal $300 untuk tumbuh menjadi $774 jika diinvestasikan dengan tingkat suku bunga majemuk 9% per tahun?

Manajemen Keuangan 33

Diketahui PV=$300; FVn=$774; i=9%, dan kita pecahkan berapa jumlah tahun pemajemukan, n= ?

FVn = PV(1+i)n

$774 = $300(1+0,09)n

2,58 = (1+0,09)n

Jadi kita lihat nilai 2,58 pada tabel FVIF i,n dan kita tahu nilai itu harus ada dalam kolom 9%. Dalam kolom 9%, nilai yang terdekat dengan 2,58 ada pada baris n = 11. Jadi, dibutuhkan waktu 11 tahun agar investasi awal $300 dapat tumbuh menjadi $774, jika diinvestasikan dengan tingkat suku bunga majemuk 9% per tahun.

Contoh:Pada tingkat suku bunga majemuk berapa per tahun $100 harus investasikan agar tumbuh menjadi $179,10 dalam 10 tahun? Dalam kasus ini PV = $100, FV = $179,10 dan n = 10 tahun. Jika dimasukkan dalam persamaan maka kita dapatkan :FVn = PV(1+i)n

$179,10 = $100(1+i)10

1,79 = (1+i)10

Lihat ke baris n=10 dalam tabel FVIF i,n untuk nilai 1.791 dan kita temukan nilai itu ada pada kolom i=6%. Jadi, investasi awal $100 dapat tumbuh menjadi $179,10 dalam 10 tahun, jika diinvestasikan pada tingkat suku bunga majemuk 6% per tahun.

Bunga Majemuk dengan Periode Non TahunanHingga saat ini, periode pemajemukan diasumsikan selalu dalam tahunan, namun tidak selalu demikian halnya tabungan dan pinjaman dari lembaga keuangan maupun bank komersial pemajemukannya dalam periode kuartalan, dan bahkan dalam beberapa kasus dilakukan berdasarkan harian.Untuk melakukan penyesuaian, format pemajemukan tahunan dapat tetap dipakai. Jika kita melakukan investasi selama 5 tahun pada tingkat bunga 8% dan dimajemukkan tengah tahunan, maka sebenarnya uang tersebut diinvestasikan selama sepuluh kali periode 6-bulanan dengan kita menerima bunga 4% di tiap periode. Jika dimajemukkan kuartalan, maka kita menerima bunga 2% per periode selama 20 kali periode 3 bulanan. Proses ini dapat dengan mudah dibakukan dengan menggunakan rumus berikut untuk mencari nilai masa depan suatu investasi yang dimajemukkan dalam periode non tahunan.

FVn = PV [1 + i ]mn

m

FVn = Nilai masa depan investasi di akhir tahun ke-nn = Jumlah tahun pemajemukan i = Tingkat suku bunga (diskonto) tahunanPV = Nilai sekarang atau jumlah investasi mula-mula di awal tahun pertamam = Jumlah berapa kali pemajemukan terjadi

Contoh :Jika kita menempatkan $100 dalam tabungan dengan bunga 12% dimajemukkan kuartalan, berapa pertumbuhan investasi tersebut di akhir tahun kelima? Masukkan nilai n = 5, m = 4, i = 12% dan PV = $100 ke dalam rumus tadi, maka didapat:

FV5 = $100 [1 + 0,12 ]4*5

4

= $100 (1 + 0,03)20

= $100 (1,806) = $180,60Jadi, kita mendapatkan $180,60 di akhir tahun kelima.

Nilai Sekarang

Manajemen Keuangan 34

Nilai sekarang dari sejumlah uang yang dalam istilah sederhana adalah nilai sekarang atas pembayaran masa depan (current value of a future payment).

Sekarang kita ingin menentukan besarnya investasi awal atau nilai sekarang. Dengan rumus :

PV = FVn [ 1 ] (5-7)(1 + i )n

PV = Nilai sekarang jumlah uang di masa depanFVn = Nilai masa depan investasi di akhir tahun ke-nN = Jumlah tahun hingga pembayaran diterimaI = Tingkat suku bunga (diskonto) tahunan

Contoh :Berapa nilai sekarang dari $500 yang diterima 10 tahun kemudian jika tingkat diskontonya 6%? Masukkan nilai FV10 = $500, n = 10, dan i = 6% ke dalam rumus, maka kita mendapatkan:

PV = $500 [ 1 ] (1 + 0,06)10

= $500 [ 1 ] 1,791

= $500 (0,558) = $279

Jadi nilai sekarang dari $500 yang diterima 10 tahun mendatang adalah $279.Untuk membantu menghitung nilai sekarang maka faktor bunga ke nilai sekarang untuk i dan n atau PVIF i,n, sama dengan [1/(1 + i)n ], maka kita dapat menggunakan rumus baru sebagai berikut :

PV = FVn(PVIF i,n) (5-7a)

Contoh :Berapa nilai sekarang $1500 yang diterima di akhir tahun kesepuluh jika tingkat diskontonya 8%? Dengan melihat tabel di baris n = 10 dan kolom i = 8%, nilai PVIF 8%,10th adalah 0,463. Jika dimasukkan ke dalam rumus maka,

PV = $1500 (0,463) = $694,50

Jadi nilai sekarang dari pembayaran $1500 ini adalah $694,50.

Tabel 5-2 PVIF i,n atau Nilai Sekarang $1n 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%1 0.990 0.980 0.971 0.962 0.952 0.943 0.935 0.926 0.917 0.9092 0.980 0.961 0.943 0.925 0.907 0.890 0.873 0.857 0.842 0.8263 0.971 0.942 0.915 0.889 0.864 0.840 0.816 0.794 0.772 0.7514 0.961 0.924 0.888 0.855 0.823 0.792 0.763 0.735 0.708 0.6835 0.951 0.906 0.863 0.822 0.784 0.747 0.713 0.681 0.650 0.6216 0.942 0.888 0.837 0.790 0.746 0.705 0.666 0.630 0.596 0.5647 0.933 0.871 0.813 0.760 0.711 0.655 0.623 0.583 0.547 0.5138 0.923 0.853 0.789 0.731 0.677 0.627 0.582 0.540 0.502 0.4679 0.914 0.837 0.766 0.703 0.645 0.592 0.544 0.500 0.460 0.424

10 0.905 0.820 0.744 0.676 0.614 0.558 0.508 0.463 0.422 0.38611 0.896 0.804 0.722 0.650 0.585 0.527 0.475 0.429 0.388 0.35012 0.887 0.789 0.701 0.625 0.557 0.497 0.444 0.397 0.356 0.31913 0.879 0.773 0.681 0.601 0.530 0.469 0.415 0.368 0.326 0.29014 0.870 0.758 0.661 0.577 0.505 0.442 0.388 0.340 0.299 0.26315 0.861 0.743 0.642 0.555 0.481 0.417 0.362 0.315 0.275 0.239

Manajemen Keuangan 35

Oleh karena semua nilai sekarang dapat dibandingkan (semua diukur dalam nilai uang pada periode yang sama), maka kita bisa menambah dan mengurangkan semua nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar untuk menentukan nilai sekarang dari suatu investasi.Contoh :Berapa nilai sekarang dari investasi yang menghasilkan $500 pada 5 tahun kemudian dan $1000 yang akan diterima 10 tahun yang akan datang, jika tingkat diskonto adalah 4%? Masukkan nilai n = 5, i = 4%, dan FV5 = $500; dan n =10, i = 4%, dan FV10 = $1000 ke dalam rumus (dan tambahkan semua nilainya)

PV = FVn [ 1 ] (1 + i )n

PV = $500 [ 1 ] + $1000 [ 1 ]

(1 + 0,04)5 (1 + 0,04)10

= $500(PVIF 4%,5th ) + $1000(PVIF 4%,10th

) = $500(0,822) + $1000(0,676)

= $411 + $676 = $1087

Nilai sekarang dapat dibandingkan karena mereka diukur dalam nilai uang pada periode waktu yang sama.

anuitas (annuity)

Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang sama untuk jumlah tahun tertentu. Semua anuitas melibatkan serangkaian pembayaran yang sama untuk jumlah tahun tertentu, namun ada 2 tipe dasar anuitas: anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo. Pada anuitas biasa, pembayaran diasumsikan terjadi pada akhir tiap periode; sedangkan pada anuitas jatuh tempo, pembayaran terjadi pada awal tiap periode. Oleh karena anuitas jatuh tempo memberikan pembayaran yang lebih, maka nilai sekarangnya akan menjadi lebih besar. Namun demikian dalam keuangan, dibandingkan dengan anuitas jatuh tempo anuitas biasa masih lebih sering digunakan. Dalam pembahasan ini, setiap kali istilah anuitas digunakan, harus diasumsikan bahwa kita mengacu pada anuitas biasa kecuali kalau dinyatakan khusus.

Anuitas Majemuk (Compound Annuities)

Anuitas majemuk melibatkan menyimpan atau menginvestasikan sejumlah uang yang sama di setiap akhir tahun untuk suatu jumlah tahun tertentu dan membiarkannya berkembang. Dalam kasus manapun, kita ingin mengetahui berapa pertumbuhan tabungan kita di suatu waktu tertentu di masa yang akan datang,

Prosedur ini secara umum dapat digambarkan menjadi :

FVn = PMT (5-8)

dengan FVn = nilai masa depan anuitas di akhir tahun ke-n PMT = pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di akhir tiap tahun i = tingkat suku bunga (diskonto) tahunan n = jumlah tahun berlangsungnya anuitas

Contohnya, untuk memenuhi pendidikan universitas kita akan menabung $500 tiap akhir tahun selama 5 tahun berikut dalam bank dengan tingkat suku bunga 6%, berapa yang kita dapatkan di akhir tahun kelima?

FV5 = $500(1 + 0,06)4 + $500(1 + 0,06)3 + $500(1 + 0,06)2 + $500(1 + 0,06) + $500 = $500(1,262) + $500(1,191) + $500(1,124) + $500(1,060) + $500

Manajemen Keuangan 36

tn

t

i)1(1

0

= $631,00 + $595,50 + $562,00 + $530,00 + $500,00 = $2.818,50

Kita bisa menulis kembali Persamaan (5-8)menjadi :

FVn = PMT(FVIFAi,n) (5-8a)

dengan FVIFAi,n = faktor nilai bunga masa depan anuitas untuk i dan n

Tabel 5-3 FVIFAi,n atau Nilai Anuitas atas $1 untuk n tahun

N 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%1 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.0002 2.010 2.020 2.030 2.040 2.050 2.060 2.070 2.080 2.090 2.1003 3.030 3.060 3.091 3.122 3.152 3.184 3.215 3.246 3.278 3.3104 4.060 4.122 4.184 4.246 4.310 4.375 4.440 4.506 4.573 4.6415 5.010 5.204 5.309 5.416 5.526 5.637 5.751 5.867 5.985 6.1056 6.152 6.308 6.468 6.633 6.802 6.975 7.153 7.336 7.523 7.7167 7.214 7.434 7.662 7.898 8.412 8.394 8.654 8.923 9.200 9.4878 8.286 8.853 8.892 9.214 9.549 9.897 10.26

010.637 11.02

811.436

9 9.368 9.755 10159 10.583

11.027

11.491 11.978

12.488 13.021

13.579

10 10.462 10.950

11.464

12.006

12.578

13.181 13.816

14.487 15.193

15.937

11 11.567 12.169

12.808

13.486

14.207

14.972 15.784

16.645 17.560

18.531

12 12.682 13.412

14.192

15.026

15.917

16.870 17.888

18.977 20.141

21.384

13 13.809 14.680

15.618

16.627

17.713

18.882 20.141

21.495 22.953

24.523

14 14.947 15.974

17.086

18.292

19.598

21.015 22.550

24.215 26.019

27.975

15 16.097 17.293

18.599

20.023

21.578

23.276 25.129

27.152 29.361

31.772

Dengan meneliti kembali contoh sebelumnya, kita menentukan nilai setelah 5 tahun kemudian atas $500 yang disimpan di setiap akhir tahun selama lima tahun berturut-turut di bank pada tingkat suku bunga 6%, kita akan melihat dalam kolom i = 6% dan baris n = 5 tahun dan menemukan nilai FVIFA6%,5th adalah 5,637. Dengan memasukkan nilai ini ke dalam Persamaan (5-8a), maka kita dapatkan :

FV5 = $500(5,637) = $2.818,50

Ini adalah jawaban yang sama dengan yang kita peroleh sebelumnya.

(Present Value of an Annuity) Nilai Sekarang Anuitas

Dana pensiun, asuransi, dan bunga yang diterima dari obligasi semuanya melibatkan anuitas. Untuk membandingkannya, kita perlu mengetahui masing-masing nilai sekarangnya.

Contohnya, jika kita ingin tahu berapa nilai yang akan diterima sekarang dari $500 di akhir tahun kelima dengan tingkat diskonto tepat 6%. Kita dapat dengan sederhana memasukkan nilai yang tepat ke dalam persamaan sebagai berikut:

PV = $500 +$500 + $500 + $500

Manajemen Keuangan 37

106,01

1

206,01

1

306,01

1

406,01

1

+ $500= $500(0,943) + $500(0,890) + $500(0,840) + $500(0,792) + $500(0,747)

= $2.106

Jadi nilai sekarang dari anuitas ini adalah $2.106,00. Prosedur ini secara umum dapat ditulis menjadi:

PV = PMT (5-9)

di mana PMT = pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima di akhir tiap tahuni = tingkat diskonto (bunga) tahunan

PV = nilai sekarang anuitas masa depann = jumlah tahun di mana anuitas berlangsung

Kita dapat menulis ulang Persamaan (5-9) menjadi sebagai berikut:

PV = PMT(PVIFAi,n) (5-9a)

Tabel 5-4 PVIFAi,n. atau Nilai Sekarang Anuitas atas $1

N 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%

1 0,990 0,980 0,971 0,962 0,952 0,943 0,935 0,926 0,917 0,9092 1.970 1.942 1.913 1.886 1.859 1.833 1.808 1.783 1.759 1.7363 2.941 2.884 2.829 2.775 2.723 2.673 2.624 2.577 2.531 2.4874 3.902 3.808 3.177 3.680 3.546 3.465 3.387 3.312 3.240 3.1705 4.853 4.713 4.580 4.452 4.329 4.212 4.100 3.993 3.890 3.7916 5.795 5.601 5.417 5.242 5.076 4.917 4.767 4.623 4.486 4.3557 6.728 6.472 6.230 6.002 5.786 5.58 5.389 5.206 5.033 4.8688 7.652 7.326 7.020 6.733 6.463 6.210 5.971 5.747 5.535 5.3359 8.566 8.162 7.786 7.435 7.108 6.802 6.515 6.247 5.995 5.759

10 9.471 8.983 8.530 8.111 7.222 7.360 7.024 6.710 6.418 6.14511 10.368 9.787 9.253 8.760 8.306 7.887 7.449 7.139 6.805 6.49512 11.255 10.57

59.954 9.385 8.863 8.384 7.943 7.536 7.161 6.814

13 12.134 11.348

10.635

9.986 9.394 8.853 8.358 7.904 7.487 7.103

14 13.004 12.106

11.296

10.563 9.899 9.295 8.746 8.244 7.786 7.367

15 13.685 12.849

11.938

11.118 10.380

9.712 9.108 8.560 8.061 7.606

Dengan menyelesaikan contoh sebelumnya untuk mencari nilai sekarang atas $500 yang diterima di akhir tiap tahun selama 5 tahun mendatang dan didiskontokan kembali pada 6%, maka kita lihat pada kolom i = 6%, baris n = 5 tahun dan menemukan PVIFA6%,5th adalah 4,212. Dengan memasukkan nilai yang tepat ke dalam Persamaan (5-9a), maka kita mendapatkan,

PV = $ 500(4,212) = $ 2.106

anuitas jatuh tempo (annuities due)

Karena anuitas jatuh tempo sebenarnya merupakan anuitas biasa, dengan semua pembayaran tahunan dipercepat 1 tahun ke depan, maka memajemukkan dan menentukan nilai sekarang

Manajemen Keuangan 38

506,01

1

n

ti t

11

1

sebenarnya sangatlah sederhana. Ingat, dengan anuitas jatuh tempo, tiap pembayaran terjadi di awal periode bukan di akhir periode. Karena anuitas jatuh tempo hanyalah mengubah pembayaran dari akhir tahun menjadi awal tahun, maka kita sekarang harus memajemukkan arus kas itu dengan satu tahun tambahan. Oleh karenanya, jumlah majemuk atas anuitas jatuh tempo adalah menjadi :

FVn(anuitas jatuh tempo) = PMT(FVIFAi,n) (1 + i)

Contohnya, kita menghitung nilai anuitas jatuh tempo atas $500 yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam bank dengan bunga 6%, maka nilai masa depannya menjadi $2.987,61

FV5 =$500(FVIFA5%5th) (1 + 0,06) = $500(5,367) (1,06)

= $2.987,61

Begitu juga dengan nilai sekarang anuitas jatuh tempo, kita akan menerima arus kas setahun lebih cepat, artinya kita menerimanya di awal tiap tahun bukannya di akhir tiap tahun. Jadi, karena setiap arus kas diterima setahun lebih cepat, maka arus kas tersebut harus didiskonto kembali dengan satu periode lebih kecil. Untuk menentukan nilai sekarang anuitas jatuh tempo, kita tinggal mencari nilai sekarang anuitas biasa dan mengalikannya dengan (1 + i ), yang akibatnya akan menghilangkan tahun pendiskontoan 1 tahun lebih cepat.

PV (anuitas jatuh tempo) = PMT(PVIFAi,n) (1 + i)

Contoh, kita menghitung nilai sekarang anuitas biasa selama 5 tahun atas $500 dengan tingkat diskonto 6%, maka nilai sekarangnya menjadi $2.232,36

PV = $500(PVIFA6%,5th) (1 + 0,06)= $500(4,212) (1,06)

= $2.232,36

Hasil dari semua perhitungan ini baik nilai masa depan maupun nilai sekarang dari anuitas jatuh tempo akan selalu lebih besar daripada anuitas biasa, karena semua pembayaran diterima lebih cepat. Jadi, jika kita memajemukkan dengan anuitas jatuh tempo, maka kita memajemukkan dengan satu periode lebih; sementara jika kita mendiskontokan dengan anuitas jatuh tempo, maka arus kas didiskontokan satu tahun lebih cepat. Walau anuitas jatuh tempo cukup sering digunakan dalam akuntansi, namun kegunaannya cukup terbatas dalam keuangan.

pinjaman yang di amortisasi ( amortized loans )

Prosedur penyelesaian PMT juga dapat digunakan untuk menentukan pembayaran apa yang berhubungan dengan pelunasan pinjaman dalam jumlah yang sama sepanjang waktu. Pinjaman yang dilunasi dengan cara ini, dalam periode pembayaran yang sama, disebut pinjaman yang diamortisasi. Sebagai contohnya, adalah perusahaan yang ingin membeli sebuah mesin. Untuk melakukannya, perusahaan meminjam $ 6.000 untuk dibayar kembali dalam 4 kali pembayaran yang sama diakhir setiap tahun selama 4 tahun mendatang. Tingkat suku bunga yang harus dibayar pada peminjam adalah 15% dari bagian yang belum dibayar. Dalam menentukan jumlah pembayaran tahunan untuk melunasi hutang ini, kita gunakan persamaan (5-9a) dan mencari nilai PMT anuitas tahunan. Lagi, 3 dari 4 nilai variabel dalam persamaan itu telah diketahui, PV, i, dan n. PV, nilai sekarang anuitas masa depan adalah $ 6.000; i, tingkat suku bunga tahunan adalah 15%; dan n, jumlah tahun berlangsungnya anuitas adalah 4 tahun. PMT, pembayaran anuitas yang diterima (oleh peminjam dan dibayar oleh perusahaan) di akhir tiap tahun tidak diketahui. Masukkan nilai ini ke dalam Persamaan (5-9a), maka kita dapatkan :

Manajemen Keuangan 39

$ 6.000 = PMT $ 6.000 = PMT ( PVIFA15%,4 thn)

$ 6.000 = PMT (2,855)PMT = $ 2.101,58

Pembayaran cicilan atas pokok dan bunga atas hutang yang belum dibayar selama 4 tahun, adalah $2.101,58 setiap tahunnya.

NILAI SEKARANG ATAS PENERIMAAN YANG TIDAK SAMA (UNEVEN STREAM)

Misalnya kita ingin mencari nilai sekarang dari sebuah arus kas sebagai berikut :

Tahun

Arus Kas Tahun Arus Kas

12345

$ 500 200 -400 500 500

6789

10

$ 500 500 500 500

500

dengan tingkat diskonto 6%, kita tinggal mendiskonto kembali kas tersebut ke masa sekarang dengan menjumlahkan semua arus kas yang positif dan mengurangkan semua arus kas yang negatif. Namun masalah ini dirumitkan dengan penerimaan anuitas sebesar $ 500 dari tahun ke empat hingga ke sepuluh. Untuk memecahkannya, pertama kita bisa mendiskontokan penerimaan anuitas tersebut kembali ke awal tahun ke-4 (atau akhir tahun ke-3) dengan mengalikannya terhadap nilai PVIFA6%,3th sampai mendapatkan nilai sakarang pada saat itu. Kemudian kita kalikan nilai ini dengan PVIF6%,3th untuk mengembalikan arus kas tunggal (yaitu nilai sekarang dari penerimaan anuitas selama 7 tahun) kembali ke masa sekarang. Akibatnya, kita mendiskontokan dua kali – sekali, kembali ke periode 3, dan yang kedua membawanya kembali ke masa sekarang.

Penentuan nilai sekarang atas penerimaan yang tidak sama mencakup satu penerimaan anuitas dan didiskontokan ke masa sekarang pada tingkat 6% :

1 Nilai sekarang $500 diterima di akhir tahun pertama = $ 500 (0,943)

= $ 471,50

2 Nilai sekarang $200 diterima di akhir tahun kedua = $ 200 (0,890)

= 178,00

3 Nilai sekarang arus keluar $400 di akhir tahun ketiga = -$ 400 (0,840)

= -336,00

4 a. Nilai di akhir tahun 3 anuitas $500, tahun 4 hingga 10 = $500(5,582)

b. Nilai sekarang $2.791 yang diterima di akhir tahun 3

==

$ 2.791 $ 2.791 (0,840)

= 2.344,44

5 Total nilai sekarang $2.657,94

penerimaan tetap yang kekal ( perpetuities )

Perpetuitis adalah penerimaan tetap yang kekal, yaitu penerimaan anuitas yang berlangsung selamanya; artinya setiap tahun invetasi ini akan membayarkan jumlah uang yang sama untuk selamanya. Contohnya adalah saham preferen yang menghasilkan dividen secara tetap dan tidak berjangka waktu. Menentukan nilai sekarang dari perpetuitis sangatlah mudah; kita tinggal membagi arus yang tetap tersebut dengan tingkat diskonto yang berlaku. Contohnya, nilai sekarang atas penerimaan perpetuitis sebesar $100 yang didiskontokan kembali ke masa sekarang pada tingkat 5% adalah $100/0,05 = $2.000. Jadi persamaan yang mewakili nilai sekarang dari sebuah perpetuitis adalah :

Manajemen Keuangan 40

4

1 )15,01(

1

tt

PV = (5-10)

dengan PV = nilai sekarang perpetuityPP = jumlah dolar konstan yang diberikan perpetuity

i = tingkat suku bunga (diskonto) tahunan

cara agar tingkat suku bunga dapat dibandingkan

Untuk membuat keputusan yang tepat harus menginvestasi atau meminjam uang, maka penting bagi kita untuk membuat tingkat suku bunga yang tercantum agar dapat dibandingkan. Sayangnya, ada sebagian tingkat suku bunga yang dimajemukkan per tahun, sementara yang lainnya dimajemukkan per kuartal atau per hari. Namun sudah kita ketahui bersama bahwa tidaklah mungkin membandingkan tingkat suku bunga dengan periode pemajemukan yang berbeda. Jadi, satu-satunya cara untuk dapat membandingkan tingkat suku bunga secara logis adalah dengan mengubahnya ke dalam periode pemajemukan yang sama, lalu membandingkannya. Itulah yang dilakukan dalam menghitung persentase hasil tahunan. Untuk mengerti proses pengubahan tingkat suku bunga yang berbeda agar dapat dibandingkan, pertama kita perlu mendefinisikan arti tingkat suku bunga nominal atau yang tercantum (nominal/quoted interest).Tingkat suku bunga nominal atau yang tercantum adalah tingkat suku bunga yang tertera dalam kontrak. Contohnya, jika anda berbelanja dengan melakukan pinjaman dan dicantumkan bunga majemuk 8% per tahun dan 7,85% per kuartal, maka 8% dan 7,85% adalah tingkat suku bunga nominal. Sayangnya, karena satu bunga dimajemukkan per tahun sementara yang lainnya dimajemukkan per kuartal, maka mereka tidak dapat dibandingkan. Sebenarnya, tidaklah tepat membandingkan tingkat suku bunga nominal kecuali jika memiliki jumlah periode pemajemukan yang sama per tahunnya. Untuk membuat keduanya mudah dibandingkan, kita harus menghitung terlebih dahulu tingkat ekuivalensi mereka pada suatu periode pemajemukan yang sama. Hal ini dilakukan dengan menghitung persentase hasil tahunan atau tingkat suku bunga efektif tahunan (effective annual rate). Inilah tingkat pemajemukan tahunan yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan tingkat suku bunga nominal atau yang tercantum.Secara umum proses menghitung persentase hasil tahunan dapat dilakukan dengan menggunakan pesamaan berikut:

APY = ( 1 + i/m )m - 1

dengan APY adalah perolehan persentase tahunan, i adalah tingkat suku bunga nominal per tahun dan m adalah jumlah periode pemajemukan dalam setahun. Dengan banyaknya variasi periode pemajemukan yang digunakan dalam bisnis maupun bank, maka sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana menjadikan berbagai tingkat suku bunga yang ada ini dapat dibandingkan sehingga keputusan logis dapat diambil.

Contoh SoalSoal 5-24BAda tiga alternatif investasi yang diberikan untuk dianalisa. Cash flows ketiga investasi itu sebagai berikut :

InvestasiAkhir Tahun A B C

1 $ 5.000 $1.000 $10.0002 $ 5.000 $3.000 $10.0003 $ 5.000 $5.000 $10.0004 -$ 15.000 $10.000 $10.0005 $15.000 -$10.000 -$40.000

Berapa present value dari masing-masing investasi tersebut jika tingkat bunga 10%?Jawaban :

Manajemen Keuangan 41

iPP

PVA= $5.000 PVIFA10%,3 - $15.000 PVIF10%,4 + $15.000 PVIF10%,5 = $5.000 (2,487) - 15.000 (0,683) + 15.000 (0,621)

= $11.505PVB= $1.000 PVIF10%,1 + $3.000 PVIF10%,2 + $5.000 PVIF10%,3 + $10.000 PVIF10%,4 - $10.000 PVIF10%,5

= $1.000 (0,909) + 3.000 (0,826) + 5.000 (0,751) + 10.000 (0,683) - 10.000 (0,621) = $7.762

PVC= $10.000 PVIFA10%,4 - $40.000 PVIF10%,5

= $10.000 (3,170) - 40.000 (0,621) = $6.860

Soal 5-31BAnda merencanakan membeli properti di Florida 5 tahun yang akan datang. Anda memperkirakan uang yang dibutuhkan $30.000 pada saat pembelian. Anda ingin mengumpulkan dana ini dengan menabung setiap tahun dengan jumlah yang sama, dengan bunga 10% tiap tahun. Jika anda mulai pertama kali menabung akhir tahun ini dan menginginkan tabungan anda mencapai $30.000 pada saat terakhir menabung, berapa jumlah uang yang akan anda tabungkan?

Jawaban :FV5 = (A) FVIFA10%,5

30.000 = A (6,105)A = 30.000 6,105 = $4.914

Soal 5-32BAnda ingin mempunyai uang $75.000 dalam 15 tahun. Untuk mengumpulkan jumlah ini, anda merencanakan menabung di bank dengan jumlah yang sama tiap tahun, dengan bunga 8% majemuk tiap tahun. Pembayaran pertama akan anda lakukan pada akhir tahun.

a. Berapa jumlah uang yang anda tabung tiap tahun untuk mengumpulkan jumlah ini?b. Jika anda memutuskan untuk membuat jumlah lump-sum deposit yang besar sekarang

sebagai pengganti deposit tahunan, berapa besar lump-sump tersebut? (asumsi anda mendapat 8% atas deposit ini)

c. Pada akhir tahun ke-5, anda akan mendapat $20.000 dan menyimpannya di bank sesuai tujuan anda mendapat $75.000 pada akhir tahun ke-15. Dengan adanya tambahan ini, berapa jumlah uang yang harus anda tabung tiap tahun untuk mencapai tujuan tersebut? (asumsi anda mendapat 8% atas deposit ini)

Jawaban :a. FV15 = (A) FVIFA8%,15

75.000 = A (27,152)A = 75.000

27,152 = $2.762,23

b. FV15 = (B) FVIF8%,15

75.000 = B (3,172)B = 75.000

3,172 = $23.644,38

c. $20.000 yang didapat pada akhir tahun ke-5 dicari Future value-nyaFV = $20.000 FVIF8%,10

= $20.000 (2,159) = $43.180

Lalu $75.000 - $43.180 = $31.820$31.820 = (C) FVIFA8%,15

C = $31.820 27,152

= $1.171,92

Manajemen Keuangan 42

Soal 5-41B

Anda baru saja menerima sejumlah besar uang dan mencoba untuk menentukan berapa yang harus anda tabung untuk masa pensiun nanti dan berapa yang anda belanjakan. Untuk pensiun anda akan menyimpan hari ini (1 Januari 2002) a lump-sump pada bank dengan bunga 10% majemuk tahunan. Anda tidak ingin menyentuh tabungan ini sampai Anda pensiun lima tahun mendatang (1 Januari 2007), dan Anda merencanakan untuk hidup 20 tahun sesudah pensiun dan meninggal pada 31 Desember 2026. Selama masa pensiun Anda ingin menerima pendapatan sebesar $60.000 per tahun pada hari pertama setiap tahun, dengan pembayaran pertama 1 Januari 2007 dan pembayaran terakhir 1 Januari 2026. Di samping itu Anda juga punya keinginan untuk travel selama tiga tahun. Untuk mendanai ini Anda ingin menerima $300.000 pada 1 januari 2022, dan tidak menerima sesuatu pada 1 Januari 2023 dan 2024. Sebagai tambahan, sesudah Anda meninggal (1 Januari 2027, Anda ingin mempunyai sejumlah $100.000 untuk anak-anak Anda)

a. Berapakah yang harus Anda simpan dengan bunga 10% pada 1 Januari 2002 sehingga bisa mendapat jumlah yang Anda inginkan ?

b. Masalah apa saja yang berkaitan dengan analisis dan asumsi ini ?

Jawaban :

02 03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

60

300

off

off

60

60

100

D F A

C

B E Langkah-langkah penyelesaian :

A = 60.000 (FVIFA10%,15th) (1 + 0,1) = 60.000 (31,772) (1,1)

= 2.096.952

B = 2.096.952 (FVIF10%,,5th) = 2.096.952 (1,611)

= 3.378.189,67

C = 300.000 (FVIF10%,5th) = 300.000 (1,611)

= 483.300

D = 60.000 (FVIFA10%,2th) (1 + 0,1) = 60.000 (2,100) (1,1)

= 138.600

E = (B+C+D+100.000) (PVIF10%,20th) = (3.378.189,67+483.300+138.600+100.000) (0,149)

= (4.100.089,67) (0,149) = 610.913,36

F = 610.913,36 (PVIF10%,5th) = 610.913,36 (0,621)

Manajemen Keuangan 43

= 379.377,19

a. Jadi uang yang harus disimpan pada tanggal 1 Januari 2002 dengan bunga 10% adalah $ 379.377,19

b. Masalah yang terkait di sini adalah anuitas due yaitu FVIFA, kemudian nilai yang didapat kita FVIF, kemudian kita bawa ke masa sekarang dengan PVIF.

REFERENSI

- Martin, Keown, 2002; Financial Management : Principles and Applications (9th Edition), Prentice Hall, USA

Manajemen Keuangan 44


Recommended